PERILAKU PEMBELIAN LAPTOP OLEH MAHASISWA STRATA 1 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Muhammad Iqbal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
[email protected] Dosen Pembimbing: Nanang Suryadi, SE., MM Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa perilaku mahasiswa strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop, serta untuk mengetahui bauran pemasaran seperti apa yang dipertimbangkan oleh mahasiswa strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Sampel pada penelitian ini sebanyak 156 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode non probability sampling. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode analisis data yang dipakai pada penelitian ini adalah statistika deskriptif. Statistika deskriptif merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap data yang ada, maka didapatkan hasil bahwa dalam melakukan pembelian laptop, sebagian besar mahasiswa memiliki alasan laptop lama mengalami kerusakan. Sementara itu, merek laptop yang dipakai oleh mahasiswapun juga sangat beragam, seperti laptop merek Toshiba, Sony Vaio, Acer, Asus, dan lain-lain. Tetapi kebanyakan dari mahasiswa lebih memilih laptop bermerek Acer dan Asus. Selain itu, sebagian besar mahasiswa juga memilih laptop dengan ukuran layar 15 inci – 16,99 inci. Oleh sebagian besar mahasiswa, fungsi laptop dirasa sangat penting sebagai sarana dalam penunjang belajar. Sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang selalu mencari informasi tentang laptop sebelum menentukan keputusan pembelian laptop. Mereka membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop yang akan dibeli. Sebagian besar dari mahasiswa juga melakukan konsultasi dengan teman jika mereka membutuhkan informasi tentang laptop. Akan tetapi, dalam mengambil keputusan memilih lapop, mereka tidak dipengaruhi oleh teman, melainkan dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua juga turut serta mendampingi sebagian besar mahasiswa pada saat melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang tidak pernah menggunakan layanan purna jual. Faktor kualitas laptop yang baik merupakan faktor yang paling diperhatikan oleh sebagian besar mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Diurutan selanjutnya yaitu faktor harga laptop yang terjangkau. Sedangkan faktor lokasi penjualan yang nyaman dan strategis serta promosi yang intensif dan menarik merupakan faktor terakhir yang diperhatikan oleh sebagian besar mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang melakukan 1 kali pembelian laptop dalam 2 tahun terakhir, dan memilih distributor resmi sebagai tempat membeli laptop. Mereka bersedia membayarkan uang dengan kisaran antara Rp. 3000.001,00 1
– Rp. 5.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop. Untuk membeli sebuah laptop yang baru, sebagian besar atau mahasiswa memilih laptop merek yang baru dengan spesifikasi terbaru Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor produk yang memperoleh skor tertinggi berupa “laptop dengan kapasitas RAM yang baik” dan “daya tahan baterai yang lama”, dimana kedua pernyataan tersebut memperoleh skor yang sama. Selain itu, faktor harga yang memperoleh skor tertinggi berupa “adanya harga diskon”. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor promosi yang memperoleh skor tertinggi berupa “acara pameran laptop”. Selain itu, faktor tempat atau lokasi yang memperoleh skor tertinggi berupa “toko memiliki produk yang lengkap”. Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian
Abstract The aim of this study is to determine what kind of undergraduate student behaviour in the purchase of the laptop, and to determine the marketing mix such as what is considered by undergraduted student of Brawijaya Student in purchasing a laptop. Total a sample on this study is 156 respondent. The Sampling Methods use on this study is non probability sampling method with purposive sampling technique. Purposive sampling is a technique to get sample based on certain consideration. Method for data analytical on this study use descriptive statistics. Descriptive statistics is part from statistics which studies how data collection and presentation of data so it can be easy to understand. Descrptive statistics only relate to outlines and gives an information from data or condition. Based on the analysis and result of this study by existing data, it showed that in the purchase of laptop, most of student have a reason old laptop was damaged. Meanwhile, there are many laptop brand used by student such as Toshiba, Sony Vaio, Acer, Asus and others. But most of student prefer to use laptop with Acer and Asus Brand. In addition, most of the student also choose a laptop with a screen size is about 15 inch – 16,99 inch. By most student, laptop function is very important to support their learning. Most of the undergraduated student Brawijaya University are always looking for information about laptop before their make a decisions to purchase a laptop. It took them less than a week to obtain more information about the laptop to be purchased. Most of the student also do consulting with friends if their need an information about a laptop. However, in taking decision to choose laptop, their not influenced by friend but influenced by their parents. Parents also participated and accompany most of the student at the time of purchasing laptop. In addition, Most of the student never use after-sales service. The quality of the laptop is the most important factor to be consider by most of the undergraduted student to purchasing a laptop. Next is affordable price factor while convenient location store and interesting promotion is the last factor to consider by undergraduate student to purchase laptop. Most of the undergraduted student of the Brawijaya University perform one time purchase in the last two years, and select an authorized distributor as place to purchase laptop. They are willing to pay money with range about Rp. 3.000.001,00 – Rp. 5.000.000,00 to buy a laptop. To buy a new laptop most of the student select the brand new laptop with the latest specifications. This study also talked about product factors obtained the highest score is a laptop with good RAM capacity and long life battery, where the both statement have a same score. In addition, in prices factor the highest score obtained is by statement the existence of discount. 2
This study also revealed in the promotion factor the highest score obtained by statement laptop exhibition . In addition, location and place factor get the highest score at the statement the store have a complete product. Keywords : Consument Behaviour, Marketing Mix, Decision Purchasing.
3
arti bahwa inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak dengan pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya luas dan kompleks. Oleh karena itu, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran. Dengan mengetahui seperti apa perilaku konsumennya, maka akan membantu kegiatan pemasaran produsen laptop untuk menetapkan segmentasi, merumuskan positioning, memformulasikan analisis lingkungan bisnis, mengembangkan riset pemasarannya, dan merancang bauran pemasarannya. Rancangan bauran pemasaran ini merupakan faktor yang sangat penting pada kegiatan pemasaran seluruh perusahaan. Menurut Swastha dan Irawan (2008:74), bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen, yakni produk, harga, distribusi, dan promosi. Menurut Philip Kotler (2006:88), “A product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption and that might satisfy a want or need”, artinya menyatakan bahwa produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang mungkin dapat memuaskan dan memenuhi sebuah keinginan ataupun kebutuhan. Menurut definisi yang telah dikemukakan, maka dapat dikatakan bahwa suatu produk termasuk berhasil mencapai target sasaran jika produk tersebut dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sementara itu, pengertian harga menurut Kotler dan Armstrong (2008:439) adalah sejumlah uang yang dibebankan atau suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki produk atau jasa tersebut.
Pendahuluan Perkembangan jumlah peredaran laptop di dunia memberikan dampak bagi jumlah penjualan laptop di Indonesia. Penjualan laptop di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. International Data Corporation (IDC), sebuah perusahaan global asal Amerika yang bergerak di bidang riset pasar dan analisis khusus dalam hal teknologi informasi, telekomunikasi, dan teknologi konsumen, mengatakan bahwa pasar laptop di Indonesia akan menjadi yang terbesar se Asia Tenggara. Bahkan, situs Marketeers juga memprediksikan bahwasanya hingga tahun 2015, penjualan laptop di Indonesia per tahun diperkiran bisa mencapai 5,3 juta unit. Setiap perusahaan yang memproduksi laptop harus bisa memahami perilaku pembelian konsumen agar dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering konsumen melakukan pembelian laptop. The American Marketing Association dalam Setiadi (2010:03) menyebutkan bahwa perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi (perasaan) dan kognisi (pemikiran), perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yang pertama adalah perilaku konsumen bersifat dinamis. Hal itu memberikan artian bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Yang kedua, Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara afeksi (perasaan) dan kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian sekitar. Kemudian yang ke tiga, perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Konsep pemasaran sebagai pertukaran merupakan konsep yang sudah lama disetujui oleh para pemikir pemasaran. Hal ini memiliki 4
Pengertian promosi menurut Sofjan (2009:205) adalah usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan cara merayu (persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran. Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Bauran pemasaran lainnya yaitu tempat atau saluran distribusi. Menurut Hollensen (2010:14), saluran distribusi adalah sebuah cara yang dilakukan oleh perusahaan agar lebih dekat dengan pelanggan. Biasanya pemikiran pemasaran melihat distribusi sebagai saluran yang mengambil produk dari produsen ke konsumen. Baik faktor produk, harga, tempat, dan promosi, merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran suatu perusahaan, termasuk produsen laptop. Rancangan bauran pemasaran ini ditujukan untuk memperoleh keuntungan dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Saat ini, konsumen untuk produk laptop telah menjalar hampir diseluruh lapisan masyarakat, mulai dari para pekerja kantoran hingga para pelajar dan mahasiswa. Mahasiswa menggunakan laptop untuk berbagai keperluan, seperti keperluan perkuliahan, komunikasi via media sosial, hingga entertaiment. Laptop menjadi perangkat yang sulit untuk dipisahkan dalam kegiatan mahasiswa sehari-hari. Penelitian yang dilakukan oleh Soumya Saha, Munmun Dey dan Sumanta Bhattacharyya pada tahun 2010 dengan judul Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli Sepatu di Kolkata: Studi Kasus. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis perilaku pembelian konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepatu oleh konsumen di Kolkata, yakni produk, harga, tempat dan promosi Hasil dari penelitian ini adalah faktorfaktor yang harus dipertimbangkan oleh produsen sepatu adalah kualitas dan daya
tahan produk. Setelah itu, faktor lainnya yang diperhatikan oleh konsumen adalah faktor harga. Konsumen sepatu di Kalkota juga lebih menyukai pembelian sepatu dari outlet sepatu eksklusif dibandingkan dengan pembelian di supermarket. Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hamid Ali Raza, Zekeriya Nas, Khalid Javaid Anwer pada tahun 2013 dengan judul Faktor yang dipertimbangkan oleh Konsumen Untuk Pembelian Parfum atau Wewangian di Kota Islamabad dan Rawalpindi, Pakistan. Penelitian deskriptif ini menggunakan 150 kuesioner yang disebar di dua kota, yakni Islamabad dan Rawalpindi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang saling mempengaruhi selama pembelian parfum dan berpengaruh pada konsumen . Hasil dari penelitian ini adalah pelanggan bersedia untuk membayar uang lebih banyak jika parfum atau wewangian memiliki aroma berkualitas tinggi, memiliki kemasan yang menarik, dan memiliki rancang botol parfum yang baik. Jika konsumen memiliki pengalaman dengan parfum yang memuaskan, maka akan menghasilkan pembelian berulang dan loyalitas. Studi telah menunjukkan bahwa merek parfum, kemasan, serta desain botol adalah faktor penting bagi konsumen selama pembelian parfum. Namun, elemen yang paling menentukan adalah aroma dan kualitas parfum. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen akan parfum dikarenakan adanya rekomendasi dari keluarga, teman dan kolega serta pelanggan lain yang memiliki kecenderungan pengalaman masa lalu yang positif terhadap parfum yang dibeli. Penelitian terdahulu lainnya yaitu dilakukan oleh MS. Rashmi pada tahun 2013 dengan judul Studi Perilaku Pembelian Konsumen India di Pasar Produk Perawatan Rambut. Dalam pasar yang berkembang, Hindustan Unilever Limited dan P & G adalah dua pemasar utama dalam produk perawatan rambut. 5
Studi ini mencoba untuk mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang menggunakan produk perawatan rambut yang dijual oleh kedua perusahaan tersebut. Ketika disurvei tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mereka selama pembelian produk perawatan rambut, sekitar 41 % responden melaporkan bahwa teman-teman mereka adalah faktor yang paling berpengaruh dalam keputusan mereka. Sisanya (22%) dipengaruhi oleh keluarga mereka, dan pengaruh media sosial (15%) dan sangat sedikit dipengaruhi oleh selebriti. Meskipun produk perawatan rambut tersedia di mana-mana, ternyata lokasi toko menjadi faktor yang dapat berpengaruh selama pembelian. Sekitar 27 % responden tertarik untuk membeli produk perawatan rambut dari toko kosmetik, sementara 23 % memilih toko ritel terdekat. Beberapa responden ditemukan bersedia untuk membeli produk perawatan rambut dari toko-toko kimia/apotek.
kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya (Cozby, 2009:229). Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Pengertian data kuantitatif menurut Sugiyono (2012:23) yaitu data yang berbentuk angka. Data yang berbentuk angka atau bilangan tersebut kemudian diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan statistika. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Bungin (2008: 122), data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam hal ini, data primer mengenai perilaku pembelian laptop oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang berasal dari hasil pengisian daftar pertanyaan (kuesioner). Sedangkan data sekunder yaitu data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber data yang telah ada (Sekaran, 2006:60). Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan penelitian terdahulu. Sumber data sekunder tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel yang diunggah melalui internet, skripsi, thesis, dan desertasi terdahulu. Skala pengukuran data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert. Menurut Djaali dan Pudji (2008:28), skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena tertentu. Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif. Menurut Iqbal Hasan (2002:07), statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Arikunto (2010:03) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Adapun jumlah sampel yang terkumpul dalam penelitian ini adalah sebesar 156 sampel. Sementara itu, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:122). Purposive Sampling dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Tujuan dari Purposive Sampling adalah untuk memperoleh sampel orang yang memenuhi 6
Pada penelitian ini, peneliti mengolah dan menyajikan data dengan menggunakan program Microsot Office Excel 2007. Sedangkan model penyajian data yang digunakan yaitu Diagram Lingkar (PIE). Diagram Lingkar (PIE) merupakan bentuk diagram yang mendeskripsikan data dalam beberapa pecahan, dan digambarkan dalam satuan proporsi, atau presentase.
membeli laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65 orang mahasiswa (42%) memiliki alasan laptop yang lama mengalami kerusakan, 57 orang mahasiswa (36%) memliki alasan membeli laptop untuk kebutuhan kuliah, dan 15 orang mahasiswa (10%) memiliki alasan adanya spesifikasi laptop terbaru. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 9 orang mahasiswa (6%) memiliki alasan kelebihan uang sehingga mereka menggunakan uang tersebut untuk membeli laptop, dan 6 orang mahasiswa memiliki alasan membeli laptop karena belum punya laptop, serta 4 orang mahasiswa (2%) membeli laptop untuk main game. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai merek laptop yang dipakai oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40 orang mahasiswa (26%) menggunakan laptop bermerek Acer, 32 orang mahasiswa (20%) menggunakan laptop bermerek Asus, dan 17 orang mahasiswa (11%) menggunakan laptop bermerek HP, serta 17 orang mahasiswa (11%) menggunakan laptop bermerek Toshiba. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 16 orang mahasiswa (10%) menggunakan laptop bermerek Lenovo, 10 orang mahasiswa (6%) menggunakan laptop bermerek Sony Vaio, dan 7 orang mahasiswa (4%) menggunakan laptop bermerek Apple, serta 7 orang mahasiswa (4%) menggunakan laptop bermerek Dell. Selain itu, sebanyak 4 orang mahasiswa (3%) menggunakan laptop bermerek Samsung, 3 orang mahasiswa (2%) menggunakan laptop bermerek Axioo, 1 orang mahasiswa (1%) menggunakan laptop bermerek A Note, dan 1 orang mahasiswa (1%) menggunakan laptop bermerek Byon, serta 1 orang mahasiswa (1%) menggunakan laptop bermerek Zyrex. Dari hasil penelitian tersebut, kita dapat mengetahui bahwa posisi pertama jatuh kepada laptop merek Acer. Laptop Acer dapat digolongkan sebagai salah satu
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan jumlah responden yang terdiri dari 156 orang mahasiswa yang diambil dari masing-masing fakultas di Universitas Brawijaya Malang, maka didapatkan hasil bahwa jumlah responden laki-laki adalah sebanyak 67 orang (43%), sedangkan jumlah responden perempuan adalah 89 orang (57%). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa konsumen jenis kelamin perempuan merupakan konsumen laptop paling banyak untuk segmen mahasiswa. Hal ini juga harus diperhatikan oleh produsen laptop, agar mereka bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai bagi kaum hawa. Pada penelitian ini juga didapatkan data jumlah uang saku responden yang dijadikan sampel oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84 orang mahasiswa (54%) memperoleh uang saku sebesar < Rp. 1.000.000,00 dan 66 orang mahasiswa (42%) memperoleh uang saku berkisar antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00. Selain itu, sebanyak 5 orang mahasiswa (3%) memperoleh uang saku berkisar antara Rp. 2000.001,00 – Rp. 3.000.000,00 dan 1 orang mahasiswa (1%) memperoleh uang saku sebesar > Rp. 3.000.000,00. Hal ini memberikan informasi, bahwasanya besaran uang saku sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang tidak terlalu tinggi. Namun dengan kisaran uang saku sebesar < Rp 1.000.000,00 dianggap sudah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup para mahasiswa. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai alasan responden dalam 7
laptop yang memiliki brand image atau kesan yang baik dimata konsumen. Bagi konsumen yang tidak terlalu fanatik dengan merek tertentu, kehadiran laptop Acer bisa menjawab kebutuhan. Jika dilihat dari spesifikasinya, laptop Acer tak kalah dibandingkan dengan para pendahulunya yang telah jauh lebih lama masuk ke pasar komputer Indonesia. Kehadiran laptop Acer mampu memecah dominasi pasar laptop tanah air yang selama ini dikuasai oleh Sony atau Toshiba. Laptop produksi pabrikan dari China ini terbilang sukses menghadirkan aplikasi teknologi canggih, desain menawan, fasilitas fitur yang lengkap, dan yang tidak kalah penting adalah laptop Acer dijual dengan harga yang lebih ekonomis dibanding dengan laptop merek lainnya dengan spesifikasi yang sama. Sementara itu, di urutan ke-2 merek laptop yang paling banyak dipakai oleh mahasiswa Universitas Brawijaya Malang jatuh pada laptop merek Asus. Jika kita lihat dari hasil penelitian, jumlah pengguna laptop Asus dan Acer tidak terlalu berbeda. Produk pabrikan asal Taiwan ini memiliki keunikan tersendiri, yakni berani memberikan garansi selama 2 tahun untuk produk laptop yang dijualnya. Tidak seperti merek lain yang hanya memberikan garansi berjangka waktu selama 1 tahun, sehingga Asus menjadi salah satu pilihan yang sangat diminati oleh konsumen laptop. Namun, laptop merek Asus memiliki kesamaan dengan laptop merek Acer, yakni sama-sama menawarkan harga yang miring tetapi produk juga dilengkapi dengan spesifikasi yang baik. Hal inilah yang menjadi alasan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang untuk memilih kriteria merek laptop yang dipakainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 120 orang mahasiswa (77%) berpendapat fungsi laptop sebagai sarana penunjang dalam belajar dan 23 orang mahasiswa (15%) berpendapat fungsi laptop sebagai Entertain/hiburan. Selain itu, sebanyak 7 orang mahasiswa (4,48%) berpendapat fungsi laptop sebagai
gaya hidup dan 6 orang mahasiswa (3,844%) berpendapat lain-lain. Pendapat ini antara lain fungsi laptop untuk mengerjakan tugas, update informasi, melakukan browsing dan jual beli online, dan sebagainya. Sebagai mahasiswa, tentu tidak terlepas dari tuntutan pembelajaran, baik di bangku perkuliahan maupun di luar kampus. Laptop atau komputer jinjing ini dirasa sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa sebagai sarana penunjang dalam belajar. Saat ini, laptop diibaratkan menjadi barang wajib bagi para pelajar atau mahasiswa, apalagi jika mereka memiliki tugas menumpuk dan memerlukan internet untuk browsing. Kini, setelah kebutuhan terhadap akses internet tinggi, ditambah kian banyaknya lembaga yang menyediakan fasilitas hotspot (wi-fi), mahasiswa pun mulai sadar bahwa laptop menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama digunakan untuk sarana penunjang pendidikan. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai tingkat kepentingan fungsi laptop menurut responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 97 orang mahasiswa (62%) berpendapat fungsi laptop sangat penting, 59 orang mahasiswa (38%) berpendapat fungsi laptop penting, dan tidak ada mahasiswa yang berpendapat bahwasanya fungsi laptop tidak penting. Hal ini memiliki artian bahwa fungsi laptop sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan mereka seharihari. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai ukuran layar laptop yang dipakai oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang mahasiswa (44%) memakai laptop dengan ukuran layar 15 inci, 66 orang mahasiswa (42%) memakai laptop dengan ukuran layar 13 inci, dan 22 orang mahasiswa (14%) memakai laptop dengan ukuran layar 17 inci. Ukuran layar yang lebih besar berarti mempunyai penampilan fisik yang lebih besar, yang berhubungan langsung dengan 8
jenis laptop. Faktor yang paling penting, bagaimanapun, adalah tingkat kenyamanan selama pemakaian. Layar yang lebih kecil (dan ukuran laptop yang kecil) berarti laptop tersebut memiliki mobilitas yang lebih baik atau mudah dibawa kemana saja, akan tetapi terdapat suatu hal yang mengganggu jika teks atau gambar yang muncul terlalu kecil sehingga konsumen tidak nyaman dalam menggunakan laptop. Pada hasil penelitian ini, ternyata sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang memilih laptop dengan ukuran layar sebesar 15 inci. Ukuran sebesar 15 inci merupakan ukuran layar kelas menengah, artinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Hal ini mengungkapkan bahwa tingkat kenyamanan dalam pemakaian laptop menjadi salah satu pertimbangan mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai apakah responden selalu mencari informasi sebelum menentukan keputusan pembelian laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 134 orang mahasiwa (86%) selalu mencari informasi mengenai laptop sebelum menentukan keputusan pembelian, sedangkan 22 orang mahasiswa (14%) tidak mencari informasi mengenai laptop sebelum menentukan keputusan pembelian. Dari penelitian ini kita dapat memperoleh informasi bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang selalu mencari informasi mengenai laptop sebelum menentukan keputusan pembelian. Pencarian informasi ini dilakukan agar mereka bisa menentukan jenis laptop yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai orang yang diajak responden untuk berkonsultasi jika responden membutuhkan informasi tentang laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang mahasiswa (43%) melakukan konsultasi dengan teman jika mereka membutuhkan informasi tentang
laptop dan 34 orang mahasiswa (22%) melakukan konsultasi dengan orang tua. Selain itu, sebanyak 28 orang mahasiswa (18%) melakukan konsultasi dengan saudara kandung jika mereka mebutuhkan informasi tentang laptop dan 15 orang mahasiswa (10%) melakukan konsultasi dengan si penjual. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 11 orang mahasiswa (7%) memilih lain-lain. Pendapat ini antara lain berkonsultasi dengan saudara sepupu, pacar, dan sebagainya. Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang melakukan konsultasi dengan teman jika mereka membutuhkan informasi tentang laptop. Mereka saling bertukar pikiran dan mendapatkan informasi antara yang satu dengan yang lainnya. Teman dijadikan tempat konsultasi dikarenakan kebanyakan diantara mereka juga memakai laptop dengan merek dan spesifikasi yang berbeda-beda, sehingga pengalamanpengalaman mereka selama pemakaian laptop dapat dijadikan masukan yang berarti sebelum melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai orang yang paling mempengaruhi responden dalam mengambil keputusan memilih laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72 orang mahasiswa (46%) dalam mengambil keputusan memilih laptop dipengaruhi oleh orang tua, 36 orang mahasiswa (23%) dipengaruhi oleh teman, dan 28 orang mahasiswa (18%) dipengaruhi oleh saudara kandung. Selain itu, sebanyak 10 orang mahasiswa (6,5%) dalam mengambil keputusan memilih laptop dipengaruhi oleh si penjual dan 10 orang mahasiswa (6,5%) memilih lain-lain. Pendapat lain-lain ini diantaranya dipengaruhi oleh pacar, tidak terpengaruh oleh siapapun (mengambil keputusan sendiri), dan sebagainya. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tidak ada satupun mahasiswa yang dipengaruhi oleh 9
selebriti/idola dalam mengambil keputusan memilih laptop. Ada suatu hal yang menarik pada penelitian ini. Jika hasil data sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang melakukan konsultasi dengan teman apabila membutuhkan informasi tentang laptop, tetapi hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar kepada para mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Artinya, terdapat “figur” yang berbeda pada saat proses pembelian laptop. Dalam melakukan pembelian barang yang mahal, termasuk pembelian laptop, ternyata peran orangtua sangat mempengaruhi keputusan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa masih memiliki ketergantungan kepada orang tua, apalagi untuk masalah biaya. Untuk melakukan pembelian, kebanyakan mahasiswa masih meminta uang kepada orang tua agar mereka dapat membeli sesuatu yang mereka butuhkan. Inilah yang harus diperhatikan oleh pihak pemasaran produsen laptop. Pihak pemasaran harus dapat mengambil hati orang tua konsumen (terutama konsumen segmen mahasiswa), agar produsen laptop dapat unggul dalam persaingan bisnis. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai orang yang pergi dengan responden untuk membeli laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 71 orang mahasiswa (45%) pergi dengan orang tua untuk membeli laptop, 39 orang mahasiswa (25%) pergi dengan teman, 29 orang mahasiswa (19%) pergi dengan saudara kandung, dan 17 orang mahasiswa (9%) memilih lain-lain. Pendapat lain-lain ini diantaranya adalah pergi dengan pacar, pergi sendiri, dan sebagainya. Pada penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang pergi dengan orang tua untuk membeli laptop. Hal ini juga harus diperhatikan oleh produsen laptop, karena orang yang pergi dengan konsumen dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen pada saat transaksi pembelian sedang berlangsung. Biasanya, konsumen juga membutuhkan pertimbangan atau masukan dari orang yang mendampingi mereka pada saat melakukan pembelian. Untuk itu, para pemasar harus mengetahui bagaimana cara melayani orang tua dengan baik agar mereka merasa dihargai dan pada akhirnya konsumen menjadi terpengaruh serta menjatukan pilihannya pada produk yang dihasilkan oleh produsen. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai jangka waktu yang dibutuhkan oleh responden untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 94 orang mahasiswa (60%) membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop dan 48 orang mahasiswa (31%) membutuhkan waktu antara 1-2 minggu. Selain itu, sebanyak 8 orang mahasiswa (5%) membutuhkan waktu lebih dari 4 minggu untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop dan 6 orang mahasiswa (4%) membutuhkan waktu antara 3-4 minggu. Tidak sedikit jumlah uang yang “dikorbankan” untuk mendapatkan sebuah laptop. Akan tetapi, pada penelitian ini mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan laptop, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang hanya membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop. Artinya, mereka tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan sebuah pilihan laptop yang diinginkan. Adanya peran dari berbagai media, termasuk media online, memudahkan para konsumen dalam mencari informasi tentang barang yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan konsumen seolaholah menjadi singkat dan cepat. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai apakah responden pernah melakukan perbandingan kualitas dan 10
harga antara toko-toko sebelum membuat keputusan pembelian laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 124 orang mahasiswa (79%) pernah membandingkan kualitas dan harga antara toko-toko sebelum membuat keputusan pembelian, sedangkan sebanyak 32 orang mahasiswa (21%) tidak pernah membandingkan kualitas dan harga antara toko-toko sebelum membuat keputusan pembelian. Hal ini merupakan “perilaku alamiah” konsumen dalam melakukan pembelian. Mereka selalu membandingkan kualitas dan harga antara toko yang satu dengan yang lainnya. Kemudian mereka akan melakukan pembelian apabila telah menemukan toko yang tepat. Dengan membandingkan antara toko yang satu dengan yang lainnya, maka ada rasa kepuasan dan kepercayaan diri ketika konsumen melakukan transaksi pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai apakah responden pernah melakukan layanan purna jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 111 orang mahasiswa (71%) tidak pernah menggunakan layanan purna jual, sedangkan 45 orang mahasiswa (29%) pernah menggunakan layanan purna jual. Artinya, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang tidak pernah menggunakan layanan purna jual produk laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai layanan purna jual yang dilakukan oleh responden pada terakhir kalinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45 orang mahasiswa pernah menggunakan layanan purna jual. Dari 45 orang mahasiswa yang pernah menggunakan layanan purna jual tersebut, sebanyak 38 orang mahasiswa (85%) melakukan layanan purna jual berupa perbaikan, 6 orang mahasiswa (13%) melakukan layanan purna jual berupa menukarkan/mengganti laptop dengan yang baru, dan 1 orang mahasiswa (2%) memilih lain-lain, yakni melakukan
layanan purna jual berupa meningkatkan kapasitas RAM. Pada penelitian ini mengungkapkan bahwa dari 45 orang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, sebagian besar dari mereka menggunakan layanan purna jual berupa perbaikan laptop. Tugas pemasar tidak hanya sekedar menjual barang saja, tetapi pemasar juga berperan penting pada saat barang tersebut telah dipakai oleh konsumen. Seiring berjalannya waktu, tidak jarang dijumpai laptop mengalami kerusakan. Disinilah perusahaan harus menepati janjinya, yakni memberikan jaminan garansi dan memperbaiki bagian yang rusak agar tidak ada keluhan dari konsumen. Melakukan layanan purna jual merupakan salah satu cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan layanan purna jual yang memadai, maka konsumen akan menaruh rasa simpatik kepada perusahaan. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai faktor yang dipertimbangkan oleh responden berupa kualitas laptop yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 111 orang mahasiswa (71%) berpendapat kualitas laptop yang baik merupakan faktor pilihan ke-1 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 32 orang mahasiswa (21%) berpendapat kualitas laptop yang baik merupakan faktor pilihan ke-2 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebanyak 10 orang mahasiswa (6%) berpendapat kualitas laptop yang baik merupakan faktor pilihan ke-3 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 3 orang mahasiswa (2%) berpendapat kualitas laptop yang baik merupakan faktor pilihan ke-4 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai faktor yang dipertimbangkan oleh responden berupa harga laptop yang terjangkau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 98 orang mahasiswa 11
(63%) berpendapat harga laptop yang terjangkau merupakan faktor pilihan ke-2 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 29 orang mahasiswa (18%) berpendapat harga laptop yang terjangkau merupakan faktor pilihan ke-1 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebanyak 17 orang mahasiswa (11%) berpendapat harga laptop yang terjangkau merupakan faktor pilihan ke-3 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 12 orang mahasiswa (8%) berpendapat harga laptop yang terjangkau merupakan faktor pilihan ke-4 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai faktor yang dipertimbangkan oleh responden berupa lokasi penjualan yang nyaman dan strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 70 orang mahasiswa (45%) berpendapat lokasi penjualan yang nyaman dan strategis merupakan faktor pilihan ke-4 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 68 orang mahasiswa (43%) berpendapat lokasi penjualan yang nyaman dan strategis merupakan faktor pilihan ke-3 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebanyak 15 orang mahasiswa (10%) berpendapat lokasi penjualan yang nyaman dan strategis merupakan faktor pilihan ke2 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 3 orang mahasiswa (2%) berpendapat lokasi penjualan yang nyaman dan strategis merupakan faktor pilihan ke-1 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai faktor yang dipertimbangkan oleh responden berupa promosi yang intensif dan menarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 71 orang mahasiswa (46%) berpendapat promosi yang intensif dan menarik merupakan
faktor pilihan ke-4 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 61 orang mahasiswa (39%) berpendapat promosi yang intensif dan menarik merupakan faktor pilihan ke3 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebanyak 13 orang mahasiswa (8%) berpendapat promosi yang intensif dan menarik merupakan faktor pilihan ke-1 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop, dan 11 orang mahasiswa (7%) berpendapat promosi yang intensif dan menarik merupakan faktor pilihan ke-2 yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai jumlah pembelian laptop yang dilakukan oleh responden dalam 2 tahun terakhir. Laptop merupakan jenis barang yang bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu pembelian laptop dalam rentang waktu selama 2 tahun dirasa sangat tepat untuk diteliti. Adapun hasil olahan data mengenai jumlah pembelian laptop yang dilakukan oleh responden dalam 2 tahun terakhir menunjukkan bahwa sebanyak 138 orang mahasiswa (88%) melakukan 1 kali pembelian laptop dalam 2 tahun terakhir, 15 orang mahasiswa (10%) melakukan 2 kali pembelian dalam 2 tahun terakhir, dan 3 orang mahasiswa (2%) melakukan pembelian laptop lebih dari 2 kali dalam 2 tahun terakhir. Laptop merupakan barang yang mahal. Dibutuhkan uang yang lumayan banyak agar bisa mendapatkannya. Pada penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang hanya melakukan 1 kali pembelian laptop dalam 2 tahun terakhir. Artinya, produk seperti laptop merupakan produk yang dipakai dalam jangka waktu yang lama. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai jumlah uang yang bersedia dibayarkan oleh responden untuk membeli laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72 orang mahasiswa 12
(46%) bersedia membayarkan uang dengan kisaran antara Rp. 3.000.001,00 – Rp. 5.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop dan 35 orang mahasiswa (22%) bersedia membayarkan uang dengan kisaran antara Rp. 5.000.001,00 – Rp. 7.000.000,00 untuk membeli seuah laptop. Selain itu, sebanyak 21 orang mahasiswa (14%) bersedia membayarkan uang ≤ Rp. 3.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop dan 16 orang mahasiswa (10%) bersedia membayarkan uang dengan kisaran antara Rp. 7.000.001,00 – Rp. 9.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 12 orang mahasiswa (8%) bersedia membayarkan uang dengan jumlah lebih dari Rp. 9.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop. Data diatas memiliki “benang merah” jika dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa jumlah uang saku responden sebagian besar berkisar di angka < Rp. 1.000.000,00. Sementara itu, mahasiswa masih memiliki ketergantungan biaya kepada orang tuanya. Maka dari itulah, sebagian besar responden lebih memilih laptop dengan harga yang berkisar antara Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00. Artinya, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang lebih memilih laptop dengan harga yang terjangkau. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai dimanakah responden membeli laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 98 orang mahasiswa (63%) membeli laptop di distributor resmi, dan 46 orang mahasiswa (29%) membeli laptop di Departemen Store. Selain itu, sebanyak 7 orang mahasiswa (5%) memilih lain-lain. Pendapat lain-lain ini diantaranya adalah membeli laptop di acara pameran laptop, membeli laptop di toko komputer biasa, dan sebagainya. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 5 orang mahasiswa (3%) membeli laptop di toko online.
Dari hasil penelitian diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang memilih membeli laptop di distributor resmi. Hal ini dikarenakan bahwa produk yang dijual di distributor resmi merupakan produk-produk yang asli dan terpercaya, sehingga mereka tidak perlu merasa khawatir atas kualitas laptop yang dibeli. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai bagaimanakah keputusan responden untuk membeli laptop yang baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk membeli sebuah laptop yang baru, sebanyak 96 orang mahasiswa (62%) memilih laptop merek yang baru dengan spesifikasi terbaru dan sebanyak 44 orang mahasiswa (28%) memilih laptop merek yang sama tetapi dengan spesifikasi terbaru. Selain itu, untuk membeli sebuah laptop yang baru, sebanyak 11 orang mahasiswa (7%) memilih lain-lain. Pendapat lain-lain ini diantaranya adalah laptop dengan merek terkenal, laptop dengan harga yang terjangkau, laptop dengan spesifikasi terbaru, dan sebagainya. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 5 orang mahasiswa (3%) memilih laptop merek yang baru tetapi dengan spesifikasi yang sama dengan yang lama. Pada hasil penelitian ini kita dapat memperoleh informasi, bahwa untuk membeli sebuah laptop yang baru, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya Malang lebih memilih laptop dengan merek yang baru dengan spesifikasi terbaru. Artinya, sikap loyalitas terhadap merek laptop di kalangan responden bisa dikatakan masih rendah. Hal ini juga menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan produsen laptop. Perusahaan harus bisa membangun image yang positif dimata konsumen, dan selalu menciptakan inovasi agar laptop yang diciptakan memiliki spesifikasi yang handal serta dapat mempertahankan konsumen yang telah ada. Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai faktor bauran pemasaran 13
(produk, harga, promosi, dan tempat atau lokasi) yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian laptop. Pada faktor produk, terdapat 13 indikator yang dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut : a) Laptop dengan Kapasitas RAM yang baik b) Daya Tahan Baterai yang Lama c) Processor dan Graphics yang Baik d) Laptop dengan Kapasitas Hard Disk Drive (HDD) yang Tinggi e) Kelengkapan Fasilitas Penunjang Seperti Bluetooth, CD-Room, Sound Master, Fasilitas Card Reader, dan Sebagainya f) Resolusi yang Baik g) Garansi Produk Resmi dan Berjangka Waktu yang Lama h) Laptop dengan Sistem Operasi (OS) yang Original i) Laptop dengan Videocard yang Baik j) Bobot yang Ringan k) Desain yang Menarik l) Merek Terkenal m) Laptop dengan Resolusi Kamera yang Baik Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor tertinggi adalah pernyataan “laptop dengan kapasitas RAM yang baik” dan pernyataan “daya tahan baterai yang lama”, dimana dari jawaban responden didapatkan rata-rata jumlah skor masing-masing sebesar 4,365385. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Paling Tinggi”, bahwa faktor produk berupa “laptop dengan kapasitas RAM yang baik” dan “daya tahan baterai yang lama” merupakan faktor yang dinyatakan “Paling Tinggi” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. RAM (Random Acces Memory) adalah memori utama didalam sebuah komputer
yang digunakan untuk media penyimpanan sementara saat komputer dalam keadaan hidup. RAM juga sering disebut sebagai memori utama pada komputer. RAM merupakan salah satu hardware utama yang harus ada untuk kelengkapan suatu rangkaian hardware komputer. Fungsi RAM adalah sebagai pendukung dan pelayan bagi processor dalam melakukan proses komputing. RAM mempunyai fungsi sebagai penyimpan data sementara, menyimpan data dari hardisk dan menyuplai data untuk processor yang akan diproses. Semakin besar kapasitas memori maka akan semakin cepat pula kinerja pada suatu komputer. Besarnya kapasitas dan kecepatan memori utama akan menjadi penentu bagi kelangsungan kinerja komputer, karena setiap proses dalam sistem komputer akan selalu melibatkan memori utama sebagai hardware yang melayani CPU (Central Processing Unit). Sementara itu, faktor “daya tahan baterai yang lama” juga sangat diperhatikan oleh konsumen laptop, khususnya bagi konsumen segmen mahasiswa. Baterai adalah komponen penting yang terdapat pada laptop, karena baterai laptop merupakan power supply atau suatu daya untuk laptop agar bisa hidup atau di operasikan meski tanpa harus mencolokkan ke listrik seperti desktop computer. Mahasiswa seringkali melakukan kegiatan yang bersifat outdor, sehingga mereka tidak bisa terlalu bergantung pada colokan listrik untuk mengoperasikan laptopnya. Oleh karena itu, konsumen pada segmen mahasiswa membutuhkan laptop dengan daya tahan baterai yang lama untuk menunjang segala aktifitas mereka. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pernyataan “laptop dengan resolusi kamera yang baik” memiliki rata-rata skor terendah, yakni sebesar 3,378205. Meskipun berada pada urutan yang paling rendah, jawaban dari responden tersebut masih mengarah ke 14
pernyataan “Tinggi”, bahwa faktor produk berupa “laptop dengan resolusi kamera yang baik” merupakan faktor yang “Tinggi” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Pada faktor harga, terdapat 4 indikator yang dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut : a) Adanya Harga Diskon b) Laptop Kualitas yang Sama Tetapi Lebih Murah c) Laptop dengan Harga Termurah d) Harga yang Sesuai atau Sebanding dengan Kualitas Produk Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor tertinggi adalah pernyataan “adanya harga diskon”, dimana dari jawaban responden didapatkan ratarata jumlah skor dari pernyataan tersebut sebesar 2,897436. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Netral”, bahwa faktor harga berupa “adanya harga diskon” merupakan faktor yang dinyatakan “Netral” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Diskon dalam arti umum adalah potongan harga. Diskon harga adalah pengurangan harga berdasarkan volume barang yang dibeli. Diskon dilakukan untuk menarik konsumen agar membeli sebuah produk. Meskipun hanya memperoleh predikat “Netral”, adanya harga diskon juga bisa menjadi faktor yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Hal ini dikarenakan mahasiswa lebih tertarik dengan laptop dengan harga yang miring. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pernyataan “harga yang sesuai atau sebanding dengan kualitas produk” memiliki rata-rata skor
terendah, yakni sebesar 2,75. Meskipun masuk dalam kategori yang memiliki ratarata skor terendah, hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden juga mengarah ke pernyataan “Netral”, bahwa faktor harga berupa “harga yang sesuai atau sebanding dengan kualitas produk” merupakan faktor yang “Netral” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Pada faktor promosi, terdapat 12 indikator yang dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut : a) Acara Pameran Laptop b) Brosur dan Katalog c) Beli Laptop Gratis Hadiah d) Iklan di Majalah e) Layanan Purna Jual yang Memadai f) Iklan di Koran g) Sales Person h) Adanya Promosi Berupa Undian Berhadiah i) Billboard/Papan Iklan j) Iklan di TV k) Iklan di Radio l) Celebrity Endorser Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor tertinggi adalah pernyataan “acara pameran laptop”, dimana dari jawaban responden didapatkan rata-rata jumlah skor sebesar 3,647436. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Tinggi”, bahwa faktor promosi berupa “acara pameran laptop” merupakan faktor yang dinyatakan “Tinggi” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Acara pameran merupakan salah satu strategi promosi yang sering digunakan para pengusaha untuk mengenalkan produk mereka. Pameran merupakan ajang untuk mengenalkan 15
lengkap” merupakan faktor yang dinyatakan “Tinggi” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata konsumen laptop segmen mahasiswa lebih memilih toko laptop yang memiliki produk yang lengkap. Dengan menjual produk yang lengkap atau serba ada, maka akan membantu konsumen untuk memperoleh produk yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak melakukan pembelian secara terpisah. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pernyataan “terletak di daerah strategis” memiliki rata-rata skor terendah, yakni sebesar 3,269231. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Netral”, bahwa faktor tempat atau lokasi berupa “terletak didaerah strategis” merupakan faktor yang “Netral” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop.
produk lama maupun produk baru, dan ajang untuk meningkatkan penjualan dengan menjaring konsumen sebanyak – banyaknya. Dengan adanya acara pameran laptop, maka akan terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli, sehingga konsumen akan mendapatkan informasi secara detail mengenai laptop yang ingin dibeli. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pernyataan “celebrity endorser” memiliki rata-rata skor terendah, yakni sebesar 2,589744. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Rendah”, bahwa faktor promosi berupa “celebrity endorser” merupakan faktor yang “Rendah” untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Pada faktor lokasi, terdapat 8 indikator yang dipertimbangkan oleh mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang dalam melakukan pembelian laptop. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut : a) Toko Memiliki Produk yang Lengkap b) Toko yang Menjual Barang Berkualitas Tinggi c) Toko yang Terkenal dan Terpercaya d) Toko yang Hanya/Khusus Menjual Peralatan Komputer e) Suasana Toko yang Nyaman f) Toko yang Menampilkan Barang Dagangan dengan Menarik g) Toko yang Menjual Laptop dengan Harga Terendah h) Terletak di Daerah Strategis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah skor tertinggi adalah pernyataan “toko memiliki produk yang lengkap”, dimana dari jawaban responden didapatkan rata-rata jumlah skor sebesar 4,179487. Hal ini berarti rata-rata jawaban dari responden mengarah ke pernyataan “Tinggi”, bahwa faktor tempat atau lokasi berupa “toko memiliki produk yang
Kesimpulan Berdasarkan jumlah responden yang terdiri dari 156 orang mahasiswa yang diambil dari masing-masing fakultas di Universitas Brawijaya Malang, maka kita dapat mengetahui bahwa dalam melakukan pembelian laptop, sebagian besar mahasiswa memiliki alasan laptop lama mengalami kerusakan. Sementara itu, merek laptop yang dipakai oleh mahasiswapun juga sangat beragam, seperti laptop merek Toshiba, Sony Vaio, Acer, Asus, dan lain-lain. Tetapi kebanyakan dari mahasiswa lebih memilih laptop bermerek Acer dan Asus. Selain itu, sebagian besar mahasiswa juga memilih laptop dengan ukuran layar 15 inci – 16,99 inci. Oleh sebagian besar mahasiswa, fungsi laptop dirasa sangat penting sebagai sarana dalam penunjang belajar. Sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang selalu 16
memperoleh skor tertinggi berupa “adanya harga diskon”. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor promosi yang memperoleh skor tertinggi berupa “acara pameran laptop”. Selain itu, faktor tempat atau lokasi yang memperoleh skor tertinggi berupa “toko memiliki produk yang lengkap”.
mencari informasi tentang laptop sebelum menentukan keputusan pembelian laptop. Mereka membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai laptop yang akan dibeli. Sebagian besar dari mahasiswa juga melakukan konsultasi dengan teman jika mereka membutuhkan informasi tentang laptop. Akan tetapi, dalam mengambil keputusan memilih lapop, mereka tidak dipengaruhi oleh teman, melainkan dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua juga turut serta mendampingi sebagian besar mahasiswa pada saat melakukan pembelian laptop. Selain itu, sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang tidak pernah menggunakan layanan purna jual. Faktor kualitas laptop yang baik merupakan faktor yang paling diperhatikan oleh sebagian besar mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Diurutan selanjutnya yaitu faktor harga laptop yang terjangkau. Sedangkan faktor lokasi penjualan yang nyaman dan strategis serta promosi yang intensif dan menarik merupakan faktor terakhir yang diperhatikan oleh sebagian besar mahasiswa dalam melakukan pembelian laptop. Sebagian besar mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang melakukan 1 kali pembelian laptop dalam 2 tahun terakhir, dan memilih distributor resmi sebagai tempat membeli laptop. Mereka bersedia membayarkan uang dengan kisaran antara Rp. 3000.001,00 – Rp. 5.000.000,00 untuk membeli sebuah laptop. Untuk membeli sebuah laptop yang baru, sebagian besar atau mahasiswa memilih laptop merek yang baru dengan spesifikasi terbaru Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor produk yang memperoleh skor tertinggi berupa “laptop dengan kapasitas RAM yang baik” dan “daya tahan baterai yang lama”, dimana kedua pernyataan tersebut memperoleh skor yang sama. Selain itu, faktor harga yang
Saran Penulis mengajukan beberapa saran dari hasil penelitian yang berjudul Perilaku Pembelian laptop oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Penulis berharap agar saran tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait pada penelitian ini. Adapun saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka penting bagi perusahaan produsen laptop untuk dapat lebih memperhatikan bagaimana perilaku pembelian konsumen, khususnya konsumen laptop usia muda. Hasil peneltian ini mengungkapkan bahwa mahasiswa Strata 1 Universitas Brawijaya Malang selalu mencari informasi tentang laptop kepada teman mereka, akan tetapi peran orang tua memiliki andil yang besar dalam menentukan keputusan laptop apa yang mereka beli. Selain itu, responden juga lebih memilih laptop dengan harga yang terjangkau, tetapi memiliki kualitas yang baik. Hal ini perlu diperhatikan bagi perusahaan penghasil laptop agar mereka dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk menjaring konsumennya. 2. Penelitian selanjutnya dapat dilaksanakan dengan menggunakan objek penelitian lain yang lebih luas agar hasil yang didapatkan dalam penelitian tersebut dapat menyempurnakan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini.
17
Kotler, Philip, 2006, Pemasaran, Edisi Prehallindo, Jakarta.
Daftar Pustaka Anonim, 2011, Konsumen Pilih yang Praktis, Badan Standardisasi Nasional. (http://www.bsn.go.id/main/berita/be rita_det/2718/Konsumen-Pilih-yangPraktis#.U7kdRpSSw8M, diakses 14 Maret 2014).
Rashmi, 2013, Study of Buying Behaviour of Indian Consumers in The Hair Care Product Market, 2013 November. Raza, Hamid Ali, Nas, Zekeriya, Anwer, Khalid Javaid, 2013, Factors Considered by Consumers For Purchase of Perfumes/Fragrances : A Case Study of Consumers in The Twin Cities of Islamabad and Rawalpindi, 2013 July.
Anonim, 2012, Pasar Notebook Premium Semakin Menggairahkan, Marketers. (http://www.themarketeers.com/archives/pasarnotebook-premium-semakinmenggairahkan.html#.U1v-9qL3Z-o, diakses 14 Maret 2014)
Saha,
Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Bungin, Burhan, 2008, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta.
Soumya, Dey, Munmun, Bhattacharyya, Sumanta, 2010, Factors Affecting Consumer Buying Behaviour of Shoes in Kolkata : A Case Study, 2010.
Sekaran, Uma, 2006, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jilid 2, Edisi 4, Salemba 4, Jakarta.
Cosby, Paul C., 2009, Methods in Behavioral Research, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sofjan, Assauri., 2009, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi Pertama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Djaali, dan Pudji M., 2008, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Grasindo, Jakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Hasan, M. Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Hollensen, Svend, 2010, Marketing Management, Second edition, Pearson Edication Limited, Harlow. J.
Manajemen Millenium,
Swastha, Basu, dan Irawan., 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Setiadi, Nugroho, 2010, Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, PT. Kencana Prenanda Media, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Terjemahan Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.
18