PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN FINANSIAL KARYAWAN DI LINGKUNGAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Ambar Winarti ABSTRAK Perilaku kepemimpinan dan kepuasan finansial karyawan di lingkungan STIKES Muhammadiyah Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten Tahun 2011.Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Stikes Muhammadiyah Klaten. Jumlah populasi 50 karyawan yang berstatus pegawai tetap STIKES Muhammadiyah Klaten. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh artinya seluruh karyawan tetap STIKES Muhammadiyah Klaten yang berjumlah 50 orang digunakan sebagai sampel. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berbentuk angket model skala likert yang dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: Kepemimpinan, Kepuasan finansial, dan Lingkungan kerja .Persyaratan analisis data diuji dengan asumsi klasik agar mendapatkan model regresi yang baik dan benar sehingga mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias dengan kaidah BLUE. Pengujian l yang digunakan yaitu normalitas dan reliabilitas, multikolinearitas, heterokedasitas, dan autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:Pertama, Hipotesis pertama terbukti, bahwa koefisien regresi kepemimpinan (X1) signifikan kepuasan finansial (Y), dengan persamaan regresi variable pendapatan (β1) = 0.230 artinya apabila Nilai Kepuasan Kepemimpinan meningkat 1 satuan maka Kinerja Karyawan akan meningkat 0.230 satuan, dengan asumsi variable lain dianggap konstan. Kedua, Hipotesis kedua terbukti, bahwa koefisien regresi kepuasan terhadap finansial (X2) signifikan, berarti variable ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), koefisien regresi variable pendapatan bila Nilai Kepuasan terhadap Finansial mningkat 1 satuan maka kinerja karyawan akan menigkat 0,026 satuan, dngan asumsi variable lain dianggap konstan. Ketiga, Hipotesis ketiga terbukti, bahwa koefisien regresi lingkungan kerja (X3) signifikan, berarti variable ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), Koefisien regresi variable pendapatan (β3) = 0.483 artinya apabila Nilai Kepuasan terhadap lingkungan kerja meningkat 1 satuan maka Kinerja Karyawan akan meningkat
0.483 satuan, dengan asumsi variable lain dianggap konstan.Dengan demikian ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh positif dan signifikan. Dapat disimpulkan Kinerja karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten dalam menjalankan tugas dipengaruhi oleh perilaku kepemimpinan, Kepuasan Finansial dan Lingkungan kerja. Dengan ditemuinya pengaruh positif dan signifikan Perilaku Kepemimpinan, Kepusan Finansial dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja karyawan, disarankan agar meningkatkan Perilaku kepemimpian sehingga Kinerja karyawan dapat ditingkatkan. Kata Kunci: Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Finansial dan Lingkugan Kerja.
Ambar Wiranti, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Finansial ….
49
I. PENDAHULUAN Persoalan penting dalam mengelola SDM adalah bagaimana karyawan atau pegawai bersedia melakukan segala sesuatu (yang berhubungan dengan pekerjaan) sesuai dengan keinginan dan kebutuhan organisasi. Adalah penting bahwa karyawan tidak hanya mampu bekerja, tetapi juga mau dan bersedia bekerja. Kemauan untuk bekerja ini sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam memadukan kepentingan dan kebutuhan para karyawannya dengan tujuan organisasi. Agar tujuan organisasi dapat tercapai, dibutuhkan kerjasama dan kesuaian antara perilaku individu atau kepemimpinan dengan kebutuhan organisasi Bagi para pemimpin pengambilan keputusan merupakan faktor dinamika yang penting dalam proses manajemen. Organisasi merupakan kerjasama antara organisasi yang terikat berdasarkan ketentuan-ketentuan dan etika organisasi itu sendiri, sehingga keberhasilan para pemimpin dalam menggerakkan roda organisasi melalui keputusan yang diambil tidak terlepas dari sikap anggota atau bawahan terhadap keputusan tersebut. Para bawahan atau subordinates merupakan pelaksanan dari keputusan pemimpin. Ketidak tepatan dalam pengambilan keputusan baik yang menyangkut forum, proses, cara pendekatan dan hasil keputusan itu sendiri akan mengurangi daya kohesi antar anggota organisasi dalam mendukung keputusan tersebut. Ada iklim organisasi yang menumbuhkan gairah para anggotanya untuk berpartisipasi, ada yang tidak. Salah satu bentuk partisipasi bawahan dalam dinamika organisasi adalah ikut serta dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan wewenang yang diberikan oleh para pemimpin kepada mereka. Didalam suatu organisasi pengambilan keputusan didasarkan pada wewenang yang diatur oleh ketentuan organisasi. Pelimpahan wewenang termasuk wewenang untuk mengambil keputusan bagi bawahan juga ditentukan oleh ketentuan organisasi. Tetapi bisa juga disebabkan oleh kebijaksanaan pemimpin untuk melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini dilibatkan atau tidak tergantung pula pada persepsi pemimpin itu sendiri terhadap keterlibatan bawahan, dan masalah yang dihadapi. Bagi para pemimpin pengambilan keputusan merupakan faktor dinamika yang penting dalam proses manajemen. Organisasi merupakan kerjasama antara organisasi yang terikat berdasarkan ketentuan-ketentuan dan etika organisasi itu sendiri, sehingga keberhasilan para pemimpin dalam menggerakkan roda organisasi melalui keputusan yang diambil tidak terlepas
50 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 6, No. 11, Januari 2016
dari sikap anggota atau bawahan terhadap keputusan tersebut. Para bawahan atau subordinates merupakan pelaksana dari keputusan pemimpin. Ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan baik yang menyangkut forum, proses, cara pendekatan dan hasil keputusan itu sendiri akan mengurangi daya kohesi antar anggota organisasi dalam mendukung pelaksanaan keputusan tersebut. Keikutsertaan bawahan dalam proses pengambilan keputusan merupakan faktor penting yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama. Tanggung jawab bersama sangat diperlukan untuk mendorong motivasi bawahan. Motivasi adalah subyek yang sangat penting bagi para pemimpin karena pemimpin harus mempengaruhi motivasi orang untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi. Tetapi kemampuan dan persepsi seseorang terhadap peran sebagai pemimpin juga merupakan faktor yang penting dalam menentukan bagaimana ia harus memimpin, bagaimana ia harus mengambil keputusan dan lain sebagianya. Logikanya ialah jika bawahan diberi tanggung jawab untuk menghadapi masalah, maka rasa harga dirinya akan meningkat dan merasa bangga dengan nilai yang mereka tunjukan pada organisasi. Keterlibatan bawahan dalam hal ini tentunya tergantung kepada sifat atau karakteristik masalah yang dihadapi. Sukar atau tidak, berat atau ringannya masalah akan mempengaruhi sikap pemimpin. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengevaluasi perilaku kepemimpinan Kepuasan lingkungan kerja kepuasan finansial dan kinerja karyawan di Sekolah Tinggi (STIKES) Muhammadiyah Klaten. II. METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang hendak diteliti maka jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan arahan regresi berganda antara veriabel bebas dan terikat. Dalam hal ini mengkaji perilaku atau gaya kepemimpinan, kepuasan finansial dan lingkungan kerja sebagai variable terhadap kinerja karyawan. Untuk memperkuat asumsi penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisa deskriptif dan naratif dengan pengamatan peristiwa yang tengah berlangsung pada saat penelitian atau survai. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah/ bukan buatan (Sugiyono, 2007: 6). Lokasi penelitian ini berada di STIKES Muhammadiyah Klaten, yang terletak di Jl. Jombor Indah Km 1 Buntalan Klaten Tengah.
Ambar Wiranti, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Finansial ….
51
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELIIATIAN 1.1 Karakteristik Responden berdasar Jenis kelamin Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasar Jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki-laki 19 38% Perempuan 31 62% Jumlah 50 100% Sumber: Data Primer 2011 (Diolah) Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah responden dalam penelitian ini 50 orang yang terdiri atas 19 orang laki-laki (38 persen) dan 31 orang perempuan (62 persen). 1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 2. Karateristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah % ≥ 46 tahun 4 8% 36 – 45 tahun 20 40% 26- 35 tahun 20 40% ≥ 25 tahun 6 12% Jumlah 50 100% Sumber: Data Primer 2011 (Diolah) Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari keseluruhan jumlah responden dalam penelitian responden yang berumur di bawah 25 tahun sejumlah 6 orang (12 persen), responden yang berumur antara 26 – 35 tahun sejumlah 20 orang (40 persen), responden yang berumur antara 36 – 45 tahun sejumlah 20 orang (40 persen), dan responden yang berumur di atas 46 tahun sejumlah 4 orang (8 persen). 1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 3. Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah % SLTA 12 24% Diploma 11 22% Sarjana (S1) 23 46% Pasca Sarjana 4 8% Jumlah 50 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden bervariasi, mulai dari SLTA hingga Pasca Sarjana. Dari keseluruhan responden, 12 orang (24 persen) responden memiliki tingkat pendidikan SLTA, 11 orang (22 persen) tingkat pendidikan Diploma, 23 orang (46 persen) tingkat pendidikan Sarjana (Strata 1), dan 4 orang (8 persen) tingkat pendidikan Pasca Sarjana.
52 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 6, No. 11, Januari 2016
1.4 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4. Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja 17 tahun 11- 12 tahun 5 - 10 tahun ≤ 5 tahun Jumlah
Jumlah 13 16 14 7 50
% 26% 32% 28% 14% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 13 orang responden (26 persen) sudah bekerja di STIKES Muhammadiyah Klaten lebih dari 17 tahun, 16 orang responden (32 persen) sudah bekerja di STIKES Muhammadiyah Klaten selama 11 – 12 tahun, sebanyak 14 orang responden (28 persen) sudah bekerja di STIKES Muhammadiyah Klaten selama 5 – 10 tahun, dan 7 orang responden (14 persen) sudah bekerja di STIKES Muhammadiyah Klaten kurang dari 5 tahun. 2. PEMBAHASAN • Kontribusi Perilaku Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah kontribusi perilaku kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) Besarnya koefisien regresi variable Perilaku Kepemimpinan sebesar = 0.230, besarnya koefisien korelasinya 1,000, koefisien determinasi r2 = 3,928 serta besarnya residual statistiknya adalah 1,6148 yang menunjukkan bahwa dukungan Perilaku Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten, hal ini sama dengan penelitian terdahulu yang berjudul “Relationships between Leadership Styles, the Degree of Change Experienced, Performance and Follower Commitment in Policing. Hawkins & Dulewicz (2009) bahwa dapat dimaknai bahwa kemampuan pimpinan mengetahhui apa yang diharapkan dari bawahannya, kemampuan pimpinan melakukan kerja yang baik, dan kesediaan pimpinan untuk membantu pekerjaaan apabila diperlukan dapat meningkatkan kinerja karyawan. • Kontribusi Kepuasan Finansial terhadap Kinerja Karyawan Besarnya koefisien regresi variable kepusan financial sebesar 0.026, besarnya koefisien korelasi sebesar 0,78 koefisein daterminasi r2 = 0,46 sedangkan residual statistiknya menunjukkan -1,21322 yang menunjukkan bahwa dukungan kepuasan finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karywan STIKES Muhammadiyah Klaten. Hal ini hampir sma dengan penelitian
Ambar Wiranti, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Finansial ….
•
•
53
terdahulu yaitu: ” The Link Between Leadership style Comonicator competence and Employee Satisfaction” Madlock(2005) dimana hasil penelitian tersebut menemukan hasil bahwa kepuasan terhadap kesempatan pelatihan dan pendidikan serta puas terhadap gaji dan kepuasan terhadap kesempatan untuk maju dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kontribusi Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Besarnya koefisien regresi variable Lingkungan kerja sebesar 0,0483, koefisien korelasi sebesar 0,259 koefisien determinasi r2 = 0,015 sedangkan residual statistikya adalah -3,409 yang menunjukkan bahwa dukungan Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten. Hal ini pernah juga dilakukan penelitian oleh paalberg(2010) yang berjudul : Transformational Leadership and Public Service Motivation: Driving Individual and Organizatiional Performance” yang hasil penelitian menunjukkan bahwa memang ada hubungan perlakuan rekan kerja kepada satu dan yang lain dengan bermartabat dan hormat serta pembicaraan rekan kerja yang positif dan professional antara satu sama lain dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kontribusi Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Finansial dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama Besarnya standar koefisien beta sebesar 16.148 sig 0,05. Yang menunjukkan bahwa dukungan Perilaku Kepemimpinan Kepuasan finansial dan Lingkungan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten. Dapat dimaknai bahwa kemampuan kepemimpinan dalam pembagian tugas/pekerjaan serta pengambilan keputusan dan kepuasan karyawan dalam kesempatan untuk maju dan kepuasan terhadap upah/gaji, dan adanya saling hormat- menghormati antar sesama rekan kerja secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal tersebut juga hampir sama dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh: Svensson (2005) “Leadership performance in TQM: a contingency approach” menjelaskan tentang konsep kepemimpinan dalam Total Quality Manajemen (TQM). yakni: A set of core values unites the descriptions of TQM ( Deskripsi TQM yang terpenting adalah saling menghargai dengan demikian hormat- menghormati antar rekan kerja secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja karyawan.
54 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 6, No. 11, Januari 2016
IV. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di STIKES Muhammadiyah Klaten. Pengaruh tersebut berdasarkan uji t 3.269 Nilai Signifikan 0.002.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan signifikan terhadap kinerja karyawan ini menunjukkkan bahwa semakin tinggi perilaku kepemimpinan maka semakin tinggi kinerja karyawan. Koefisien determinasi R2 0,797 atau 79,7 % variasi yang terjadi pada kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh perilaku kepemimpinan. b. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan Finansial terhadap kinerja karyawan di STIKES Muhammadiyah Klaten. Hal ini ditemukannya pengaruh koefisien regresi kepuasan terhadap Finansial signifikan dengan koefisien regresi (β1) = 0.230. adalah signifikan dengan mengontrol kepuasan financial karyawan. Koefisien determinasi R2 0,126 atau 12,6% variasi yang terjadi pada kinerja dapat dijelaskan oleh kepuasan finansial. c. Terdapat pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di STIKES Muhammadiyah Klaten dengan nilai t 2.719 dengan nilai signifikan 0,009 koefisien regresi R2 2,719 atau 27,19%.variasi kinerja karyawan dapat dijelakan oleh dukungan lingkungan institusi atau sebesar 27,19%. d. Terdapat pegaruh Perilaku kepemimpinan, kepuasan Finansial dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan STIKES Muhammadiyah Klaten berdasar nilai t 3,269 Koefisien determinasi R2 0,797 atau 79,7 %, Koefisien determinasi R2 0,126 atau 12,6%, koefisien regresi R2 2,719 atau 27,19%. variasi kinerja karyawan dapat dijelakan oleh perilaku kepemimpinan sebesar 79,7%, dukungan kepuasan financial sebesar 12,6% serta dukungan lingkungan institusi atau sebesar 27,19%. Secara bersama-sama. 2. SARAN 1. Saran Kepada Institusi a. Dalam pengelolaan organisasi, pimpinan bertanggung jawab untuk melaksanakan/ me-manage organisasi agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud secara efektif dan efisien. Oleh karena itu pimpinan harus memperhatikan masalah yang berkaitan dengan
Ambar Wiranti, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Finansial ….
55
perilaku kepemimpinan dalam melaksanakan tugas yakni harus dapat memilih perilaku yang tepat. Pimpinan harus dapat melakukan pembagian tugas sesuai dengan keahlian dan pengalaman kerja. Selain itu pimpinan harus mempertimbangkan saran-saran yang disampaikan bawahan dalam mengambil keputusan. Kemudian pimpinan harus adil dalam memberikan penghargaan dan hukuman. Di samping itu pimpinan harus dapat pula menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama karyawan. b. Selain perilaku kepemimpinan yang demokratis, pimpinan harus dapat memberikan motivasi kerja kepada para karyawan. Pentingnya motivasi kerja karyawan karena akan berpengaruh terhadap kualitas dan hasil kerja. Dampak dari motivasi kerja tersebut terhadap pekerjaan karyawan seperti: akan bekerja sesuai dengan ketentuan organisasi, melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh atau menciptakan berbagai strategi untuk mencapai hasil kerja yang memuaskan dan memanfaatkan waktu/ jam kerja dengan sebaik-baiknya, serta menghasilkan berbagai prakarsa untuk kemajuan di bidang kerjanya.
56 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 6, No. 11, Januari 2016
DAFTAR PUSTAKA Achua,F,Christoper, Lussier,N,Robert. Canada,2010
Effective
Leadership.
Printed
in
As’ad, M, Psikologi Industri, Liberty Yogyakarta, Cetakan kedua, 1995 Budiman Chandra,Pengantar Statistik Ksehatan Erlan- Jakarta: EGC, 1995 Dharma,Surya, Manajemen Kinerja, Falsafah Teroi dan Penerapannya. Pustaka Pelajar,2010. Fachrudin AR, Dkk. Akhlak Muhammadiyah,2005
Pemimpin
Muhammadiyah.
Suara
Fakih Rohim Aunur. Kepemimpinan Islam. UII Press, 2001 Handoko T. Hani Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia. Bpfe Yogyakarta, 1987 Hasibuan.S.P.Malayu Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, 2006 Irmim, Soejitno, Rochim Abdul. 20 Sikap Positif Seorang Pemimpin. Leadership Series Seyma Media, 2005 M. Sopiyudin Dahlan, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan,Jakarta: Salemba Medika,2009 Madlock,E,Paul. 2008. ”The Link Between Leadership Style, CommunicatorCompetence,And Employee Satisfaction”. Journal of Business,Volume 45,Number 1,Januari 2008 61-78. Notodiharjo Hardjono. Pendidikan Tinggi Dan Tenaga Kerja Tingkat Tinggi Di Indonesia, Studi Tentang Kaitan Antara Perguruan Tinggi dan Industri di Jawa. Universitas Indonesia (UI-Press),1990 Paarlberg,E,Lauri.2010 ”Transformational Leadership and Public Service Motivation:Driving Individual and Organizational Performance”Journal of Public Administration Review. Setiaji Bambang, Jalan Mudah ke Aanalisis Kuantitatif.
Ambar Wiranti, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Finansial ….
57
Somantri, Ating Dan Muhibin Ali Sambas. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Pustaka Setia Bandung,2006. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D . Alfabeta Bandung, 2008 Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. PT Refika Aditama, 2009 Svensson Goran,2005 “Research And consept Leadership Performance in TQM: a Contingency Approach” The TQM Magazine Volume.17.No.6.2006.pp.527-536 Svensson Goran,2005 “Sustainable components of leadership effectiveness in organizational performance” Journal of Management Development volume 25. No.6.2006 .2006. pp. 522-534 Terry,G.R dan Rue L.W. Dasar- Dasar Manajemen. Bumi Asksara, 1999 Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep dasar dan Aplikasinya.PT RajaGrafindo Persada Jakarta 1993. Timpe A Dale, Seri ilmu dan Seni Manajemen Bisnis Kinerja. Gramedia Asri Media PT Elex Media Komputindo, 1992 Tjiptono,Fandy. Prinsip-Prinsip Yogyakarta,2001
Total
Quality
Service
(TQS).
Andi