DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
PERHITUNGAN TINGKAT RETURN SAHAM BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE CAPITAL ASSET PRICE MODEL (CAPM) Syahib Natarsyah
[email protected] STMIK BANJARBARU Abstract, This research aims to conduct standardized testing Capital Asset Pricing Model (CAPM) at the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the period January 2016 to in June 2016. The data analysis technique used is the closing price of the monthly average for 6 months is incorporated in LQ-45, JSX Composite and the Interest rate SBI regression method that First and Second Pass regression. Results First Pass Regression is known that beta average of 1.257 with Std.Error Of The Estimate of 6.588%. Then the results of SecondPass Regression is known that Y = -0.751 + [0.261 * Beta] + [0.427 * Std.Se]. Results of tests performed it has been found that simultaneous two independent variables (beta and Std.Error Estimates) has a significant effect where F arithmetic = 6.596 with a significance level with probability < 0.05, with the contribution of the effect is very small, only 0.047% (RSquare). Partial test showed only variable significantly Std.Error of Estimate with a regression coefficient of 0.427 (t-hit = 3.533 with siginifikansi level p < 0.05), where as beta variable is not significant. Furthermore, to prove whether the standard CAPM is valid in the Indonesia Stock Exchange, conducted testing on the estimation SecondPass Regression in accordance with the rules that have been determined. The results of the analysis carried out has been known that the standard CAPM seems not apply in the Indonesia Stock Exchange least for such period identified in this research, so the CAPM method can not be fully used to predict accurately the level of stock returns in the Indonesia stock Exchange. Keywords : Beta, CAPM, LQ-45, Return Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2016 sampai dengan Juni 2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah harga penutupan ratarata bulanan selama 6 bulan yang tergabung dalam LQ-45, IHSG dan tingkat bunga metode regresi SBI yang pertama dan kedua. Hasil uji regresi pertama menunjukkan bahwa rata-rata beta 1,257 dengan Std.Error Of The Estimate of 6,588%. Hasil uji regresi kedua 95
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
menunjukkan bahwa Y = -0,751 + [0,261 * Beta] + [0,427 * Std.Se]. Hasil pengujian yang dilakukan telah menemukan bahwa secara simultan, kedua variabel bebas (beta dan Std.Error Of The Estimate) memiliki pengaruh yang signifikan di mana F-hitung = 6,596 dengan tingkat signifikansi probabilitas < 0,05 dengan kontribusi efeknya sangat kecil, hanya 0,047% (R-Square). Uji parsial menunjukkan hanya variabel signifikan Std.Error dari Estimate dengan koefisien regresi 0,427 (t-hit = 3,533 dengan tingkat siginifikansi p < 0,05), di mana sebagai variabel beta tidak signifikan. Selanjutnya, untuk membuktikan apakah CAPM berlaku di Bursa Efek Indonesia, dilakukan pengujian pada estimasi kedua uji regresi sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Hasil analisis yang dilakukan telah diketahui bahwa CAPM tampaknya tidak berlaku di Bursa Efek Indonesia setidaknya untuk jangka waktu tersebut diidentifikasi dalam penelitian ini, sehingga metode CAPM tidak dapat digunakan sepenuhnya untuk memprediksi secara akurat return saham di Bursa saham Indonesia. Kata Kunci : Beta, CAPM, LQ45, Return
Setiap
investor
dalam
Sehingga perlu diperkirakan sampai
melakukan investasi khususnya pada
seberapa besar frekuensi harga pasar
saham berharap mendapatkan return
saham yang berpola random tersebut
sesuai dengan tingkat risiko yang
berpengaruh
ditanggungnya.
harga
Semakin
tinggi
Capital
tingkat
(CAPM)
yang
diharapkan,
sehingga
pada
setiap
investasi
selalu
melekat
ketidak
pastiaan
kegiatan
perubahan
secara
individual.
saham
tingkat risiko maka semakin tinggi return
terhadap
Asset
Pricing
merupakan
pemerkiraan
dalam
Model metode
menentukan
adanya
tingkat pengembalian investasi pada
(uncertainty).
saham yang didasarkan pada asumsi
Artinya, sangat sulit untuk mendapat
bahwa : (1) Tingkat pengembalian
menentukan return
secara
tepat
bahwa
yang diharapkan E(Rj) adalah fungsi
investasinya
akan
sesuai
linear positif dari risiko pasar (Beta),
dengan tingkat pengembalian yang
(2)
diharapkan. Oleh karena itu, volalitas
sensitifitas
yang tinggi atas harga pasar saham
merespon
merupakan
pasar,
uncertainty
indikator yang
tinggi
adanya pula.
Beta
merupakan suatu
saham
ukuran dalam
perubahan-perubahan dengan
suatu
syarat
berlakunya hukum pasar modal yang
96
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
sempurna di mana harga saham
rata beta sebesar 0,84 (Jacob &
merefleksikan
informasi
Nancy, 1989 : 261). Pengujian
yang tersedia secara bebas, (3) harga
CAPM di Indonesia dilakukan di
keseimbangan sekuritas terletak pada
Bursa Efek Jakarta oleh Husnan
sepanjang
sekuritas
(1990), Praningsih (1991), Noer
(SML) sehingga investor dituntut
(1993) dan Syukur (1994), yang
untuk melakukan investasi dalam
hasilnya nampaknya masih tidak
bentuk
konsisten.
seluruh
garis
pasar
portofolio.
Berdasarkan
Praningsih
misalnya,
metode CAPM menyatakan bahwa
menemukan bahwa tidak adanya
tingkat
hubungan yang positif antara tingkat
return
saham
secara
individual ditentukan oleh variable-
keuntungan
variabel
:
waktu dilakukan regresi tahap kedua
bebas
risiko
tingkat
pengembalian (Rf),
dengan
resiko
pada
tingkat
dan hasil penelitian Syukur (1994)
pengembalian pasar (Rm) dan risiko
menunjukkan adanya hubungan yang
sistematik (Beta).
negatif antara beta dengan return
Sharp (1964), Lintner (1965) dan
Levy
(1994),
rata-rata portofolio, meskipun tidak
mereka
signifikan, baik pada indeks pasar
tentang
adanya
digunakan IHSG maupun disusun
antara
tingkat
sendiri dengan rata-rata portofolio
resiko aktiva dengan tingkat harapan
dan signifikan (Husnan : 1996 : 237).
keuntungan,
Kemudian, penelitian yang dilakukan
mengungkapkan hubungan
positif
dimana
hubungan
tersebut ditunjukkan melalui garis
oleh
pasar sekuritas (SML). Demikian
pengujian CAPM di Bursa Efek
pula hasil penelitian pada kasus
Jakarta pada periode 1994-1995.
EXXON berdasarkan SP 500 selama
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
kurun waktu 1981 sampai dengan
CAPM tidak dapat dibuktikan secara
1985,
empiris
menunjukkan
adanya
Efendi
berlaku
Arianto
di
tentang
Bursa
Efek
hubungan positif antara koefisien
Jakarta, setidaknya pada periode
beta dengan tingkat pengembalian
pengujian dan dengan kombinasi
saham EXXON dengan r (beta, R
saham yang telah dipilih ( majalah
exxon ) = 0,42, dengan angka rata-
97
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
Manajemen, ISSN: 0216-1400, edisi
METODE
Sep-Okt 1996).
Data yang digunakan dalam
Berdasarkan latar belakang
penelitian ini adalah data sekunder,
tersebut penelitian ini dilakukan
yaitu data yang dikumpulkan oleh
untuk pengujian kembali CAPM
pihak lain, meliputi :
dengan menggunakan sampel khusus
1.
Data harga saham sejumlah 45
yaitu saham-saham yang tergabung
saham
dalam
LQ-45.
kategori LQ-45, yang diperoleh
bahwa
dari informasi harga rata-rata
yang
saham bulanan yang dihitung
sahamnya duduk di jajaran LQ-45
atas dasar harga saham harian
yang
selama
Portofolio
Sebagaimana
diketahui
perusahaan-perusahaan
telah
ditetapkan
periode
yang
masuk
bulan
Januari
dalam
2014
Februari 2016 s/d Juli 2016. Bagi
hingga Juni
emiten yang sahamnya termasuk
saham ini pada penelitian ini di
dalam kelompok ini merupakan suatu
unduh
kehormatan karena itu berarti pelaku
www.duniainvestasi.com/bei/pri
pasar modal sudah mengakui dan
ces/stock/COMPOSITE.
percaya bahwa tingkat likuiditas dan
2.
Data
2014. Data harga
melalui
indeks
pasar
yang
kapitalisasi pasar dari perusahaan
digunakan adalah data Rata-Rata
emiten ini baik, dengan demikian
Indeks Harga Saham Gabungan
ingin dibuktikan apakah CAPM ini
(IHSG) bulanan yang dihitung
secara empiris berlaku di Bursa Efek
atas dasar harga harian selama
Indonesia dengan studi kasus pada
bulan Januari 2016 hingga Juni
saham yang telah tergabung dalam
2014. Data Indeks Harga Saham
kelompok LQ-45, dengan anggapan
Gabungan
bahwa bila CAPM berlaku di Bursa
penelitian ini diperoleh melalui
Efek Indonesia, maka perhitungan
www.duniainvestasi.com/bei/pri
tingkat return saham dapat diprediksi
ces/stock/COMPOSITE.
secara akurat.
3.
(IHSG)
pada
Data indeks aset bebas resiko (risk free rate) yang digunakan adalah
98
data
Sertifikat
Bank
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Indonesia
(SBI)
bulanan
pendekatan
Lintner
(1965)
dan
berdasarkan hasil lelang selama
Douglas (1968) yang melakukan
bulan Januari 2016 hingga bulan
pengujian CAPM di tahun 1960-an.
Juni 2016 yang diperoleh dari
Berikut ini tahap first pass regresion
web Bank Indonesia dengan
yang serupa dengan model yang
alamat http://www.bi.go.id.
digunakan oleh Lintner (1965), yaitu:
Perubahan setiap
saham
harga
bulanan
Rit = ai + bi*Rmt + eit
dihitung
dengan
Keterangan :
melakukan perhitungan prosentase
Rit
perubahan dengan formula sebagai
Periode t
berikut :
Rmt = Return Pasar Pada Periode t
Ri = ( Pt – Pt-1 / Pt-1 )
ai
= Intersep Dari Garis Regresi
Keterangan :
bi
= Resiko Sistematis Dari Suatu
Ri = Return Saham i
Saham i
Pt = Harga Saham i Pada Waktu t
eit
Pt-1 = Harga Saham i Pada Waktu t-1
Regresi
Sedangkan,
= Return Dari Saham i Pada
= Residual Error Dari Garis
tingkat
Second pass regression atau
keuntungan pasar dihitung sebagai
juga dikenal sebagai cross sectional
berikut :
regression
Rm = (IHSGt – IHSGt-1) / IHSGt-1
melihat apakah beta (b) dari setiap
Keterangan :
saham terkait dengan rata-rata return
Rm = Return Market
sebagaimana diprediksi oleh CAPM.
IHSGt
=
Indeks
Harga
Saham
Formulasi
dimaksudkan
yang
untuk
dipergunakan
Gabungan Pada Waktu t
adalah:
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham
Ri = a1 + [a2*bi] + [a3*Sei^2] + ei
Gabungan Pada Waktu t-1
Keterangan :
Analisa data dalam penelitian
Ri = Return Portofolio Saham i
ini, dilakukan dengan dua tahap
a1 = Intersep Garis Regresi
proses
a2 = Slope Dari Garis Regresi
regresi
regression regression,
yaitu
dan serupa
first-pass second-pass
a3
dengan
=
Koefisien
Regresi Pertama
99
Dari
Variance
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
Sei^2 = Fitted Residual Variance
yang memiliki beta sama dengan
Regresi Pertama
1 disebut sebagai saham-saham
Jika CAPM berlaku maka estimasi
dari
seharusnya
koefisien memenuhi
netral
(neutral
stocks).
Jika
regresi
saham memiliki beta lebih besar
kondisi
dari 1, maka harga sahamnya
berikut :
akan naik lebih tinggi dari pasar
1. Nilai a1 akan mendekati nilai rata-
pada saat pasar bergerak naik
rata return bebas resiko (Rf).
dan turun lebih rendah dari pasar
2. Nilai a2 akan mendekati rata-rata
jika
pasar
bergerak
turun.
premi resiko pasar (Rm-Rf).
Saham-saham yang mempunyai
3. Nilai a3 akan sama dengan nol.
beta lebih besar dari 1 disebut
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diuraikan
A).
Hasil
perhitungan
beta
sebagai bersifat
beta
empat golongan nilai beta, yaitu
(defensif
negatif,
adalah
saham-
saham yang berperilaku khusus
b > 1, b < 1 dan b < 0. Secara
dan bertentangan dengan teori
keseluruhan seharusnya pasar
pasar modal. Adanya beta yang
memiliki angka beta = 1. Jika
negatif, maka pergerakan harga
suatu saham mempunyai beta
dari
sama dengan atau mendekati 1,
sesuai
defensif
yang
yang lain, yaitu saham dengan
terdapat dalam tabel 1, terdapat
bergerak
saham-saham
stocks). Sedangkan kelompok
empat puluh lima saham yang
tersebut
stocks).
saham jenis ini biasa disebut
First Pass Regression terhadap
saham
(aggresive
dari pergerakan pasar. Saham-
(risiko sistematik) saham pada
maka
agresif
yang
biasanya bergerak lebih lambat
infrensi yang disajikan dalam
bentuk tabel-tabel sebagai berikut : 1.
saham-saham
Saham dengan beta lebih kecil 1
dalam dua bagian, yaitu deskriptif dan
sebagai
saham-saham
ini
akan
melawan pergerakan pasar. Pada
akan
saat pasar naik, saham-saham
dengan
jenis ini justru bergerak turun
pergerakan pasar. Saham-saham
dan sebaliknya pada saat pasar
100
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
bergerak turun, saham-saham ini
bulan
justru bergerak naik. Dalam
harga rata-rata saham sebesar Rp
konsep
pasar
sempurna, ditemui
Januari
modal
yang
4.380,-
seharusnya
tidak
7.628,41
saham
dengan
beta
menunjukkan
naik
menjadi
(rata-rata
Rp
kenaikan
perbulan mencapai 12,36 %)
negatif.
jauh melebihi kenaikan rata-rata
Berdasarkan tabel 1, beta
IHSG perbulan yang hanya 1,34
saham sangat bervariasi yaitu
%. Hal lainnya yang menarik
terdapat 11 saham emiten atau
dari hasil penelitian ini adalah
24,44% mempunyai beta negatif,
munculnya 11 saham emiten
11 saham emiten atau 24,44 %
yang
mempunyai beta < 1 dan 23
negatif namun semuanya tidak
saham emiten atau 51,11 % yang
signifikan secara statistik. Beta
memiliki beta > 1. Hal yang
negatif ini tentunya bertentangan
menarik dari pengamatan ini
dengan
adalah terdapat 2 saham emiten
bahwa seharusnya angka beta
yang memiliki beta sangat tinggi
bernilai positif. Penjelasan yang
sebesar > 4, yaitu PT. Adaro
dapat
Energy yang mempunyai beta =
masalah
5,49 dan menunjukkan bahwa
diamati
angka ini sangat agresif. Hal ini
bulanan selama 6 bulan sejak
terjadi disebabkan kenaikan rata-
Januari 2016 s/d Juni 2016,
rata
PT.Adaro
saham
perbulan
negatif
(harga rata-rata bulan Januari
return
2016 Rp 481,65 dan harga rata-
negatif beberapa bulan akibat
rata Bulan Juni mencapai Rp
penurunan
843,64 sedangkan kenaikan rata-
misalnya saham PT. Global
rata IHSG perbulan hanya 1,34
Mediacon (beta = -1,078) yang
%. Demikian pula, PT.Tambang
beberapa
Batu Bara Bukit Asam pada
capital gain (return) negatif
harga
sebesar
saham
12,53
%
101
memiliki
angka
asumsi
dari
diberikan ini
beta
CAPM
mengenai
bahwa
setelah
perubahan
harga
yang
memiliki
tersebut (capital
mengalami gain)
harga
bulan
beta
yang
saham,
mempunyai
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
yaitu
pada
bulan
Februari
(beta = -1,900) juga mengalami
(-11,89 %), bulan Mei (-2,35 %)
capital gain negatif beberapa
dan bulan Juni (-8,25 %). PT.
bulan yaitu Januari (-4,995%),
Jasa Marga (beta = -0,694) juga
Februari (-7,57%) dan bulan
mempunyai capital gain negatif
Maret
beberapa
Penurunan harga saham per
bulan
yaitu
Maret
sebesar
(-3,53%), April (-1,98%), Mei
bulan
(-0,70%) dan Juni (-0,85%).
pergerakan IHSG dimana rata-
Kemudian,
rata perbulan IHSG mengalami
International
PT.
Siloam Hospital
berlawanan
(-9,46%).
dengan
kenaikan.
Tabel 1. Daftar Risiko Sistematik ( Beta ) Perusahaan Emiten Yang Tergabung Dalam LQ-45 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Perusahaan Emiten PT Astra Agro Lestari Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Adaro Energy Tbk PT AKR Corporindo PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Astra International Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Vale Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Jasa Marga Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Department Store Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
102
Kode AALI ADHI ADRO AKRA ANTM ASII ASRI BBCA BBNI BBRI BBTN BMRI BMTR BSDE CPIN GGRM HSMP ICBP INCO INDF INTP JSMR KLBF LPKR LPPF LSIP MNCN MPPA
Beta 1,428 2,390 5,484 2,234 0,584 -0,119 2,022 0,360 2,330 0,842 1,683 1,490 -1,078 -0,684 3,254 0,181 3,932 0,280 3,869 2,305 2,072 -0,694 -0,419 2,365 0,240 3,798 2,393 0,910
Std.Es 2,371 5,200 6,725 6,478 20,669 7,684 6,123 1,721 3,521 3,519 7,806 3,583 15,030 4,027 5,856 4,595 5,963 5,828 10,821 6,160 4,713 7,716 5,417 6,582 3,296 5,848 16,942 4,731
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
PT Hanson International Tbk MYRX 1,281 PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 2,057 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 4,605 PT PP (Persero) Tbk PTPP 0,645 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 0,800 PT Surya Citra Media Tbk SCMA -0,686 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 1,685 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 2,193 PT Siloam International Hospitals Tbk SILO -1,900 PT Sri Rejeki Isman Tbk SRIL -0,708 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS 0,789 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk TBIG -0,438 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM -0,139 PT United Tractors Tbk UNTR 1,048 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 2,410 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 0,606 PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT -1,140 Rerata 1,257 Sumber : Diolah Berdasarkan Hasil First Pass Regression
0,616 4,426 15,624 4,868 5,193 4,636 2,917 5,934 11,427 13,387 4,734 6,083 0,940 7,801 3,760 9,074 6,103 6,588
B). Perhitungan Premi Risiko
antara Return Market dengan
Pasar (Rm-Rf)
Return
Premi
Risiko
Pasar
Bebas
Resiko,
yang
dapat dilihat pada tabel 2 di
dihitung dengan mengurangkan
bawah ini :
Tabel 2. Perhitungan Premi Risiko Pasar Bulan Januari s/d Juni 2016 Return Market Risiko Free Premi Risko = Rm ( %)* =Rf (%) ** (Rm-Rf) (%) 1 Januari 0,4143 0,5417 - 0,1274 2 Februari 4,1623 0,5625 3,5973 3 Maret 2,7027 0,5625 2,1402 4 April 0,3432 0,5625 -0,2818 5 Mei -1,7153 0,5542 -2,2695 6 Juni 2,1188 0,5583 1,5605 Rerata 1,3377 0,5570 0,7807 Sumber : *) Diolah Berdasarkan Data IHSG **) Diolah Berdasarkan Hasil Lelang SBI BI No
Bulan
103
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
2. Gambaran
secara
inferensial
terikat (Y) adalah Ri (return
perhitungan statistik hasil regresi
saham i) sedangkan variabel
tahap
bebas adalah (1) variabel beta
kedua
(Second
Pass
Regression) sebagai berikut :
(risiko
a. Print Out Hasil Estimasi
regresi
Pertama ( Dua Variabel )
sistematis) pertama
hasil
dan
(2)
variabel standar error estimasi
Variabel-variabel dari
saham i hasil pada regresi
Capital Asset Price Model
pertama.
(CAPM) terdiri atas : variabel Tabel 3. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Return Saham 2.387144 8.3146466 Risiko Sistematis (Beta Saham) 1.266807 1.6110406 Std. Error of the Estimate 6.57304 4.132258 Sumber : Output Statistik SPSS
N 270 270 270
Tabel 4. ANOVAa Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 875.546 2 437.773 6.596 .002b Residual 17721.325 267 66.372 Total 18596.871 269 a. Dependent Variable: Return Saham b. Predictors: (Constant), Std. Error of the Estimate, Risiko Sistematis (Beta Saham) Sumber : Output Statistik SPSS Tabel 5. Model Summary Adjusted R Model R R Square Square a 1 .217 .047 .040 Sumber : Output Statistik SPSS
104
Std. Error of the Estimate 8.1469015
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Tabel 6. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta -.751 1.019
Model 1 (Constant) Risiko Sistematis .261 .308 (Beta Saham) Std. Error of the .427 .120 Estimate a. Dependent Variable: Return Saham Sumber : Output Statistik SPSS Pada tabel 3 dapat
t -.737
Sig. .462
.845
.399
.212 3.553
.000
.050
Coefficientsa ) menunjukkan
diketahui bahwa secara riil
bahwa
rata-rata return saham pada
Sistematik
kelompok LQ-45 = 2,387 %,
Std.Error Of The Estimate
rata-rata beta saham sebesar
perpengaruh
1,267 % dan rata-rata Std.
hanya variabel Std.Error Of
Error of the Estimate sebesar
The Estimate yang signifikan
6.573 %. Pada tabel 4 dan 5
( t-statistik = 3,553 dengan
(tabel
dan
tingkat signifikansi p < 0,05).
menunjukkan
Disamping itu, hasil
bahwa secara simultan kedua
penelitian ini menunjukkan
variabel independen tersebut
bahwa
berpengaruh secara signifikan
belum berlaku di Bursa Efek
( F-hitung = 6,596 dengan
Indonesia paling tidak untuk
P < 0,05 ) terhadap Return
kurun waktu tersebut, hal ini
Saham
dibuktikan dimana :
ANOVA
Summary)
pada
meskipun pengaruhnya
LQ-45, kontribusi
kecil
Risiko
(Beta)
positif,
CAPM
dan
tetapi
nampaknya
1. Nilai a1 negatif, yaitu -
yaitu
0.751 %, dibandingkan
dengan koefisien determinasi (R-Square)
variabel
dengan Rf = 0.557 %.
hanya sebesar
0,047 %. Pada tabel 6 ( tabel
105
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
2. Nilai a2 terlalu rendah,
November 2007. Walaupun
yaitu sebesar 0.261 %
secara empiris CAPM ini
dibandingkan
tidak berlaku di Bursa Efek
dengan
[Rm-Rf] =0.7807 %.
Indonesia
3. Nilai a3 berbeda secara nyata
dari
tetapi
hasil
penelitian ini sudah dapat
nol
memenuhi asumsinya yaitu
(signifikansi dengan p <
variabel
beta
sebagai
0,001) seharusnya tidak
pengukur risiko
sistematik
signifikan
berpengaruh positif terhadap
sehingga
nilainya = 0.
E (Ri) sebesar = 0.26, dengan
Dengan
demikian
rata-rata beta = 1,257 yang
hasil pengujian tersebut tidak
sejalan
dengan
hasil
mendukung
penelitian
terdahulu
yaitu
validitas
berlakunya pengujian empiris
CAPM. CAPM ini
serupa
terdapat
Jacob & Nancy, 1989, Sharp
secara
1964,
Lintner
1965
dan
setidaknya
Rustam Hidayat 1996 di BES
kesimpulan
( Manajemen Usahawan No.
sebagaimana
12, 1997:27). Untuk lebih
menghasilkan yang
Hasil
dalam
berbagai
meyakinkan selanjutnya akan
literature dan hasil penelitian
dilakukan
regresi
dengan
pada Bursa Efek Indonesia
variabel
tunggal
yang
misalnya yang dijelaskan oleh
hasilnya sebagai berikut :
fendi Arianto 2007, pada
b.
Print Out Hasil Estimasi
kurun waktu pengujian dari
Kedua
1994-1995
Tunggal )
Januari
dan
periode
2005
hingga
(
Tabel 7. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Return Saham 2.387144 8.3146466 Risiko Sistematis (Beta Saham) 1.266807 1.6110406 Sumber : Output Statistik SPSS
106
Variabel
N 270 270
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Tabel 8. Model Summary Std. Error of the Estimate a 1 .045 .002 -.002 8.3217030 a. Predictors: (Constant), Risiko Sistematis (Beta Saham) Sumber : Output Statistik SPSS Model
R
R Square
Adjusted R Square
Tabel 9. ANOVAa Sum of Model Squares df Mean Square F 1 Regression 37.672 1 37.672 .544 Residual 18559.199 268 69.251 Total 18596.871 269 a. Dependent Variable: Return Saham b. Predictors: (Constant), Risiko Sistematis (Beta Saham) Sumber : Output Statistik SPSS
Sig. .461b
Tabel 10. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t 2.093 .645 3.246
Model 1 (Constant) Risiko Sistematis .232 .315 (Beta Saham) a. Dependent Variable: Return Saham Sumber : Output Statistik SPSS Print out dari hasil estimasi
diatas
memperlihatkan penggunaan
variabel
.045
Sig. .001
.738
.461
dengan nilai mean sebesar
telah
0,557 % perbulan. Hasil ini
bahwa
membuktikan pula bahwa
beta
secara keseluruhan investasi
(risiko sistemetik) sebagai
pada saham
prediktor
dengan
profitable daripada investasi
sederhana,
pada SBI Bank Indonesia,
model
tunggal regresi
masih
menghasilkan nilai intercept
baik
2,093
nilai
estimasi maupun dilihat dari
tersebut lebih tinggi dari
mean empiris yaitu sebesar
mean tingkat bunga SBI
2,39 % perbulan
%
perbulan,
107
dilihat
dari
lebih
hasil
Syahib Natarsyah. Perhitungan Tingkat Return Saham Bursa Efek Indonesia ...
4. Adanya perbedaan tingkat bunga
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
analisis
pinjaman dan simpanan.
data dan pembahasan yang telah
Meskipun demikian, CAPM tetap
dikemukakan, maka dapat ditarik
merupakan alat yang bermanfaat
kesimpulan bahwa Capital Asset
karena :
Pricing Model (CAPM) tidak dapat
1. CAPM merupakan acuan awal
dibuktikan secara empiris (nyata)
untuk memahami manajemen
berlaku di Bursa Efek Indonesia,
portofolio
dan
setidaknya pada periode pengujian
kinerjanya
sehingga
dan dengan kombinasi saham yang
dipergunakan
telah dipilih pada kelompok LQ-45,
benchmark yang berguna bagi
dengan demikian maka CAPM tidak
para teoritis maupun praktisi.
penilaian dapat sebagai
dapat sepenuhnya digunakan untuk
2. Kebanyakan
menghitung tingkat return saham di
alternatif
Bursa
menggunakan CAPM sebagai
Efek
alasan
Indonesia.
yang
Berbagai
memungkinkan
alat
analisis
selain CAPM juga
dasar,
sehingga
formatnya
kegagalan dari pengujian CAPM
serupa dengan CAPM dengan
secara empiris, antara lain :
menambahkan beberapa faktor
1. Portofolio yang terbentuk belum
predictor yang lain. Oleh karena
mencerminkan keseluruhan dari
itu,
kemungkinan portofolio yang
matematis dari CAPM tetap
ada.
merupakan hal yang berguna.
2. Beta (b) bukanlah merupakan
memahami
konseps
Pengujian yang telah dilakukan
alat ukur yang tepat untuk
dalam
penelitian
mengukur resiko sistematik.
menggunakan
model
ini yang
3. Adanya non-normality return
pernah digunakan oleh Lintner
dalam arti pada kurun waktu
dan Douglas. Di Bursa Efek
penelitian masih banyak terdapat
Indonesia
kadang-kadang
serupa
minus
dan
kadang-kadang positif.
penggunaan
digunakan oleh Efendi
Arianto (1996).
108
model
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar (diterjemahkan oleh Sumarno Zain), cetakan 4, PenerbitErlangga, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Arianto, E. 1996. Pengujian Standard CAPM di Bursa Efek Jakarta, Pengamatan selama periode 1994-1995. Majalah Manajemen, ISSN: 02161400, edisi Sep-Okt 1996. Dapat diakses di https://strategika.wordpress.c om. Fischer
Hirt Geoffrey A, 1993.Foundamental Investment, Richard D. Irwin Inc. R. Agus Sartono, 1994.Manajemen KeuanganTeori dan Aplikasi, Edisikedua, penerbit BPFE, Yogyakarta.
D.E & Jordan, R.J, 1995.Security Analysis and Portofolio Management. Sixth Edition, Printice Hall Inc, EngelewoodCliffts, New Jersey.
Singgih Santoso, Fandy Tjiptono, 2002 Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, penerbit PT.Elex Media Komputimdo Jakarta.
Francis, Jack Clark, 1998. Management of Investments, Second Edition,Mc GrawHill, Internatiol Editions Financial Series, Singapore.
Suad
Fuller, Russell J & Farrell James L. Jr, 1987.Modern Investments and Security Analysis, McGraw Hills, International Editions Financial Series, Singapore.
Husnan, 1996. DasarDasarTeoriPortofoliodanAnal isisSekuritas, Edisi Kedua, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Sunariyah,1997.PengantarPengetahu an Pasar Modal, Penerbit UUP AMP YKPN, Yogyakarta. Van Home, James A, 1995. Financial Management and Policy, Prentice-Hall, Inc Simon & Schuster Company, International Editions, Englewood Cliffs, New Jersey.
109