PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: : : :
Mega Putri Agustina 25213388 Akuntansi Nida Nusaibatul Adawiyah, SE., MMSI
LATAR BELAKANG Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang menggabungkan pemakaian mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang layak untuk dijual. Perkembangan perusahaan manufaktur di Indonesia sendiri semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang didirikannya di Indonesia. Perusahaan yang tidak mampu bersaing dalam mempertahankan kinerjanya, perlahan akan tersingkir dari lingkungan industri dan akan mengalami kebangkrutan.
Perkembangan perusahaan dari dulu hingga sekarang ini masalah biaya dan harga pokok merupakan masalah penting dalam hal produksi. Pada dasarnya setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mengetahui besarnya keuntungan tersebut perusahaan perlu mengetahui harga pokok produksi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.
Masalah PT BINTANG KRISTAL dalam perhitungan harga pokoknya masih belum tepat, agar harga pokok produksi dapat ditentukan maka biaya yang dikeluarkan perusahaan harus digolongkan berdasarkan fungsi-fungsinya. Untuk memenuhi laba yang diharapkan oleh perusahaan, tentunya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah biaya produksi, jumlah atau kuantitas penjualan dan harga jual produk.
Solusi Untuk mempertahankan usahanya PT.BINTANG KRISTAL ABADI perlu menetapkan harga pokok produksi yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan serta sesuai dengan harga produk lain yang sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain. Harga pokok produksi sangat berkitan dengan kualitas produk apabila harga produksi yang ditetapkan oleh perusahaan tinggi maka kualitas produk yang dihasilkan harus lebih baik, karena dengan kualitas yang baik akan mengakibatkan peningkatan omset penjualan. penulis menyimpulkan bahwa harga pokok produksi sangatlah penting dalam hal produksi, karena berguna untuk perhitungan laba atau rugi perusahaan atau berguna dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai penulisan ilmiah dengan judul “PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PT. BINTANG KRISTAL ABADI”
RUMUSAN MASALAH dan BATASAN MASALAH • RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penentuan Harga Pokok Produksi menurut PT.Bintang Kristal Abadi ? 2. Bagaimana penentuan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode full costing? •
BATASAN MASALAH PT. Bintang Kristal Abadi membuat berbagai macam produk aksesoris yang terbuat dari Timah, diantaranya kalung, gelang, anting dan bross. Disini penulis membatasi masalah untuk perhitungan harga pokok produksi PT. BINTANG KRISTAL ABADI pada produksi bros di bulan Maret 2016 dengan metode full costing.
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN •
•
Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah: 1. Untuk mengetahui harga pokok produksi menurut perusahaan. 2. Untuk mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan metode Full Costing. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : • Manfaat Akademis Bagi penulis ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana muda dan sekaligus meningkatkan ilmu pengetahuan penulis di Universitas Gunadarma pada umumnya dan di Fakultas Ekonomi pada khususnya, serta menambah ilmu pengetahuan penulis tentang harga pokok produksi dan mengetahui tentang bagaimana aplikasinya di dunia kerja. • Manfaat Praktis Penulisan ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan bagi perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi.
METODOLOGI PENELITIAN •
• •
•
Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis meneliti harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing pada produk aksesoris yang diproduksi oleh PT. BINTANG KRISTAL ABADI yang merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memiliki karyawan sebanyak 20 orang, dibawah kepemimpinan MR. KIM JAE MAN dan beralamatkan di Jl. Tapos-Cimpaeun. Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data primer Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan yang dilakukan penulis adalah studi kepustakaan (library research) dan Studi Lapangan. Analisis yang digunakan Pada penulisan ini teknik analisis yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, yaitu: 1. Analisis kualitatif: menganalisa masalah dengan cara mendeskripsikan melalui dasar pembebanan biaya overhead pabrik (BOP) kepada produksi. 2. Analisis kuantitatif: dengan menggunakan teknik perhitungan harga pokok produksi dalam metode Full costing.
PEMBAHASAN Pada bulan maret 2016 PT.Bintang Kristal Abadi menerima pesanan aksesoris bros. Bros yang dipesan sebanyak 23.616 pcs atau dari model 1 sampai 63 model. Untuk menyelesaikan pesanan ini PT Bintang Kristal Abadi membutukan waktu kurang lebih 2 minggu dengan pekerja sebanyak 20 orang.
Dalam pembuatan bros perusahaan ini mempunyai kapasitas standar, perusahaan menentapkan standar nya 172.800 pcs. Namun selama proses berjalan, ternyata perusahaan hanya bisa memproduksi 136.800 pcs. Untuk memenuhi kapasitas standar perusahaan, perusahaan menambah karyawan borongan, agar bisa mencapai produksi sesuai kapsitas standarnya.
DATA PENELITIAN BIAYA BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN BROS MARET 2016 No
Jenis Bahan Baku
Kuantitas
Harga Satuan
Total Biaya
1
Silicon
8 pcs
Rp 180.000
Rp 1.440.000
2
Timah Batangan
71 Kg
Rp 23.000
Rp 1.630.000
3
Timah Gulung
1 Kg
Rp 59.000
Rp 59.000
4
Pin Peniti
24 Bungkus
Rp 32.500
Rp 780.000
Total Biaya Bahan Baku
Rp 3.909.000
DATA PENELITIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TETAP MARET 2016 No
Pekerja
Jumlah
1
Karyawan Tetap
8 Orang
Total Hari kerja 26 Hari
Jam Kerja
Upah
Total
8 Jam
Rp 50.000
Rp 10.400.000
Jumlah biaya Tenaga kerja Langsung
Rp 10.400.000
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG VARIABEL MARET 2016 No
Pekerja
Jumlah
1
Karyawan Borongan
12 orang
Jumlah biaya Tenaga kerja Langsung
Total Hari kerja 26 Hari
Jam Kerja
Upah
Total
8 Jam
Rp 35.000
Rp 10.920.000 Rp 10.920.000
DATA PENELITIAN a) Biaya Bahan Penolong Biaya Bahan Penolong Maret 2016 No
Jenis
Kuantitas
Harga
Total
1
Lem Epoxy
3 Kg
Rp 130.000
Rp 390.000
2
Batu Barel
2 kg
Rp 80.000
Rp 160.000
3
Stone
Rp 3.887.138
Rp 3.887.138
5
Gas
Rp 120.000
Rp 120.000
6
Tiner
Rp 23.000
Rp 23.000
1 kaleng
Total Biaya Bahan penolong
Rp 4.580.138
DATA PENELITIAN Biaya Listrik (BOP Variabel) Biaya listrik Perbulan : x Rp 202.000 = Rp 656.500 Biaya Telfon dan Internet (BOP Variabel) Total Biaya Telfon dan Internet yang dikeluarkan oleh perusahan selama produksi pada bulan Maret 2016 sebesar Rp 325.450
Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung Keterangan
Total Hari
Gaji perbulan
Kepala Produksi
26
Rp 3.300.000
Administrasi
24
Rp 2.000.000
Jumlah BTKTL
Rp 5.500.000
DEPRESIASI MESIN Umur
Depresiasi
Depresiasi
Pertahun
Perbulan
Rp 600.000
Rp 2.280.000
Rp 190.000
5 Tahun
Rp 500.000
Rp 1.900.000
Rp 158.333
Rp 7.000.000
5 Tahun
Rp 350.000
Rp 1.330.000
Rp 110.833
Mesin Oven
Rp 7.000.000
5 Tahun
Rp 350.000
Rp 1.330.000
Rp 110.833
Mesin Mould
Rp 15.000.000
5 Tahun
Rp 750.000
Rp 2.850.000
Rp 237.500
Aktiva
Harga Perolehan
Mesin Cetak
Rp 12.000.000
5 Tahun
Mesin Barel
Rp 10.000.000
Mesin Poles
Ekonomis
Nilai Sisa
Biaya Overhead Pabrik • Alokasi BOP untuk Perusahaan Keterangan
Bahan Penolong
Biaya lain-lain
Jumlah BOP
Bros
Rp 4.580.138
Rp 981.950
Rp 5.562.088
Total
Rp 5.562.088
• Alokasi BOP untuk Full Costing Keterangan
Bahan Penolong Biaya lain-lain
Jumlah BOP
Bros
Rp 4.580.138
Rp 11.869.587
Total
Rp 7.289.449
Rp 11.869.587
Perhitungan Perusahaan • Perhitungan Harga Pokok Produksi Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan akan terlihat sebagai berikut : Biaya Bahan Baku Rp 3.909.000 Biaya Tenaga kerja langsung Rp 21.320.000 Biaya Overhead Pabrik Rp 5.562.088 Total Harga Pokok produksi Rp 30.791.088 Hpp/ unit : Rp 30.791.088 = Rp 1.303,-pcs 23.616 • Perhitungan Harga Jual Biaya Total Produksi Laba yang diharapkan 50% dari Total biaya produksi (50% x 30.791.088) jumlah Harga Jual Volume Produksi Harga Jual per unit
23.616 pcs = Rp 1.955,-/pcs
Rp 30.791.088 Rp 15.395.544 + Rp 46.186.632
Perhitungan Full Costing • Perhitungan Harga Pokok Produksi Biaya Bahan Baku Rp 3.909.000 Biaya Tenaga kerja langsung Rp 21.320.000 Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 5.562.088 Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 6.307.499 Total Biaya Produksi Rp 37.098.587 Hpp/ unit : Rp 37.098.587 = Rp 1.570,-pcs 23.616 • Perhitungan Harga Jual Biaya Total Produksi Rp 37.098.587 Laba yang diharapkan 50% dari Total biaya produksi (50% x 37.098.587) Rp 18.549.293 + Jumlah Harga Jual Rp 55.647.880 Volume Produksi 23.616 pcs Harga Jual per unit = Rp 2.356,-/pcs