PROSIDING SEMINAR NASiONAL PERHIMPUNAN HORTIKULTURA INDONESIA PENINGKATAN DAYASAING PRODUK HORTIKULTURA NUSANTARA DALAM MENGHADAPI ERA PASAR GLOBAL Malang, 5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
w..
% O N
KERJASAMA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN PERHORTI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Sambutan Ketua Pelaksana
ii
Sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
iv
Sambutan Ketua Umum PERHORTI
vi
Sambutan Rektor Universitas Brawijaya
viii
DAFTAR ISI
X
MAKALAH KOMiSI BUAH-BUAHAN (BH)
Pengendaiian Deteriorasi Benih Dua Kultivar Nangka Tahan Kekeringan Unggulan Palu Dan Metode Konservasinya Enny Adeline, Vanny M.A. Tlwow, dan Adrianton
1-6
Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium Nitrat (KN03) terhadap Hasil Panen Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) Zainuri Hanif dan Hasim Ashan
7-14
Identifikasi Tipe Simpang Semaian Jeruk Batang Bawah Japansche citroen (JC) dan Waktu yang Tepat untuk Roguing berdasarkan Karakter Morfoiogi AnisAndrinI
15-21
Inisiasi Kultur Meristem Anggur In Vitro Ahmad Syahrian Siregar dan Any Supriyanto
22-28
Studi Perbedaan Kualitas Buah Salak Gula Pasir (Sa/acca zaiacca var. Gula Pasir) pada Tiga Sentra Produksi di Bali Rai, I. N1, C.G.A. Semarajaya, I N.G. Astawal, N K. Alit Astlari dan N P. Arisusanti
Pola Perubahan Hormonal
29-34
Fase
Pemasakan
Buah Jeruk
Keprok
{Citrus reticutata Blanco) Dataran Tinggi cv. SoE dan Dataran Rendah cv Borneo Prima
Arry Supriyanto, Ahmad Syahrian Siregar dan Hasyim Ashari
35-40
Optimallsasi Sifat Poliembrloni dan Pemacuan Pertumbuhan Tunas pada
Pembibitan Manggis {Garcinia mangostana L.) dengan Pembelahan Biji dan Pemberian Benzil-Adenin
Rugayah, Agus Karyanto dan Fadiilah Asih Fitriyana
41 -47
Pengaruh Media Terhadap Daya Tumbuh Embrio Somatik Jeruk In Vitro
Nirmala Friyanti Devy, Farida Yulianti dan Hardiyanto Pendugaan Keragaman Genetik 16 Aksesi Manggis Sumatera Utara
48-54
Lollie Agustina P. Putri, Dame H. Y. L Tobing, M. Basyuni dan Indra E. Setyo f^espon Pertumbuhan Kultur In Vitro Jeruk Besar {Citrus maxima (Burm.) Werr.) cv. Nambangan terhadap Osmotikum dan Retardan iswari S. Dewi, Gani S. Jawak, Bambang S. Pun/voko dan M. Sabda
55-58
Berdasarkan 10 Marka RAPD
o *
AplikasI Boron dan AgN03 Untuk Meningkatkan Produksi Dan Viabiiitas Serbuk Sari Melon Hibrida iPB
^Bhyuni, W, Palupi, ER dan Suketi, K
ec cq
Pengaruh Pemberian KN03, CaCo3 dan KCL Terhadap Produktifitas dan
73-77
Kualitas Buah Anggur AG 60 Ashari Hasim
Waktu Dan Konsentrasi Penyemprotan GA3 Pada Buah Srikaya Eko Setiawan
Penentuan
78-82
Dosis Potassium Chlorate Terhadap Pembungaan Dan
Pembuahan Mangga Di Luar Musim
83-87
Titiek Purbiati dan Sri Yuniastuti
Perbalkan Varletas Mangga Arumanis 143 melalul HIbrfdIsasI Karsinah, Rebin dan R. J. AH
88-95
Dampak Erupsi Gunung SInabung Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jeruk Di Kabupaten Karo, Sumatera Utara Sugiyatno, A dan P. Nainggolan Survey Hama Penyakit dan Pembinaan Petani Tanaman Jeruk Di Pakpak
96-102
Bharat - Sumatra Utara Mutia Erti Dwiastuti
103-110
Kajian Masa Pembungaan Dan Produktivitas Tanaman Durian Lokal {Durlo zibethinus murr.) Berbasis Curah Hujan Di Berbagai Ketinggian Tempat DIdlk Hariyono
111-120
Virulensi Isolat Pythiaceae Dan Ketahanan Varietas Durian Terhadap Pythium sp. Berdasarkan Detached Leaf Bioassay Panca Jarot Santoso, AdI Pancoro, Sony Suhandono dan I Nyoman Pugeg Aryantha
121-127
Penyakit Busuk Akar dan Mahkota pada Stroberl {Fragaria x ananassa Dutch.)dan Agens Hayatinya
Mutia ErtiDwiastuti dan Melysa, N.Fajrin
128-135
Diseminasi Pepaya IPB Callina Di Indonesia
Ketty Suketi, M. Rahmad Suhartanto, Anna Fariyanti, Heri Harti, Endang Gunawan dan Kusuma Darma
136-142
Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Chitosan dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Produktivitas Tanaman Mangga {Mangifera indica L.) Kultivar Gedong Gincu
DodiBudirokhman
''
"Keprok Batu 55" Jeruk Unggul Nasional Asal Jawa Timur
Sugiyatno, A Pengaruh Tempat Penanaman Dan Macam Pupuk Organik Cair Terhadap
149-156
Pertumbuhan Tanaman Stroberi {Fragaria x ananassa) Fanshuri, BA dan Banaty, OA
Seleksi Kuitivar Mangga Dengan Karakter Ceboi ( Dwarf)
-co
SyarifHusen
Preferensi Predator Haimus chaiybeus (ColeopterarCoccinellidae) terhadap Kutu Sisik Jeruk Aonidiella aurantii (Hemiptera:Diaspididae) S. Wuryantini dan O. Endarto
Respon Perkecambahan Polen Pepaya IPB 6 dan IPB 9 Terhadap
Penylrnpanai^ pada Suhu Rendah
-75-0-1
Fidianinta, Ketty Suketi, Winarso D. Widodo
^/o-iei
XI
Potensi Agens Pengendali Alami Dan Hayati Dalam Pengendalian Tungau Karat Jeruk Phyliocoptruta oleivora Ashmead (Acari: Eriophyidae) Penyebab Burik Kusam Pada Buah Jeruk Otto Endarto dan Susi Wuryantini
Perbanyakan Apel Melalui Inisiasi Kultur Meristem Apel In Vitro Ahmad Syahrian Siregar dan Any Supriyanto
182-187
188-194
MAKALAH KOMISI SAYUR-SAYURAN (SY)
Kajian Vlabilitas dan Vigor Benih Asal Dari Berbagai Sentra Bawang Merah Varietas Lembah Palu
Bahrudin, Muhammad-Ansar dan Ichwan Madauna
195-200
Viabilitas dan Vigor Benih Bawang Merah {AUium ascatonicum) Varietas Trisulayang Diuji pada Berbagai Suhu Perkecambahan dan Perlakuan Benih
N.Waluyo, R Sinagadan R.Rosliani
201 -206
Pengaruh Umur Bibit Bawang Merah Di Persemaian Sebelum Dipindahkan Ke Lapangan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi pada Daerah yang Rentan Perubahan ikiim
Yusniwati, Yummama Karmaita, Aswaldi Anwar, Aulyani Koti
207-212
Pertumbuhan Benih Inti 19 Varietas Kentang {Solanum tuberosum L.) Hasil Mikropropagasi secara In Vitro pada Media MS N. Waluyo dan A.K.Kaijadi
213-217
Respon Pertumbuhan dan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Pada Berbagai Waktu Tanam Pak Choy {Brassica Tumpangsari Ninuk Herllna, Moch. Nawawl dan Tri UtamI
chtnensis
L.)
dalam
Sistem 218-225
Teknologi Produksi Benih Dan Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Meningkatkan Mutu Benih Bawang Lokal Palu Maemunah
226-233
Aktivitas Fungisida Minyak Camplong {Caltophytlum inophyUum) Terhadap Jamur CoUetotrichum sp. Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabe
Diana Nurus Sholehah
234-237
Penyediaan Materi Pemuliaan Kentang Melalui Produksi Ubi Mini (GO)
TrlHandayani
238-243
Potensi Hasil 9 (Sembilan) Galur Tomat (Lycopersicon escutentum Mill.) Di Dataran Rendah
Sri Lestari P., Damanhuri dan Ufa Soetopo
244-249
Sumber Daya Genetik Spesies Kacang-Kacangan Tradlsional Jawa Timur
Yang Berfungsi Sebagai Sayuran 6. Pikukuh, Bonimin, T. Zubaedi dan S. Pumomo
Potensi Teknologi Aeroponik Dalam Mendukung Swasembada Benih Kontang Nasional
259-209
-^,5
Meksy Dianawati dan G.A. Wattimena
2bu-255
Peogujian Pemupukan Speslfik Pada Kondlsl Agroekoslstem Lahan Kering Sentra Pengembangan Bawang Merah Varietas Lembah Palu ^^hammad'Ansar, Bahrudin dan Imam Wahyudi
267-273
XII
Agroteknologi Konservasi untuk Meningkatkan Kualitas Tanah dan Produktivitas Kentang di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Henny H, Itang Ahmad Mahbub dan Arzita
274-280
The Response Of Sweet Corn (Zea mays Saccharata Sturt) On Various Combination N,P,K and Various Of Organic Sources Material Nur Edy Suminarti and Cahyono
281-288
Pengaruh Varietas, Kerapatan Tanaman Dan Dosis Pupuk N Terhadap Produksi Umbi Benih Bawang Merah Pada Musim Kemarau Basah Ineu Sulastrini, Setiawati, W, Sumarni, N, Hidayat, IM, dan Basuki, RS
289-295
Pengaruh Aplikasi Kompos Granul Ela Sagu Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Hasil Jagung Manis Di Inceptisol Maimuna La Habi
296-302
Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Biourin Pada Tanaman Bawang Merah Filipina di Lahan Petani Ngujung, Kota Batu, Jatim Mudji Santosa, M.Dawam Maghfour dan Sisca Fajn'ani
303-308
Peran Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam {Amaranthus tricotot) secara Hidroponik MegayaniSri Rahayu dan Estu Widi Andriani
309-315
Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Sayuran Daun
Darwin H. Pangaribuan
316-320
Studi Pembibitan Jamur Tiram Coklat {Pleurotus abalonus) Dan Jamur Kuping {Auricuiaria sp) Serta Pengujiannya Terhadap Berbagai Campuran Formula Substrat
Agus Sugianto, Anis Shoiihah, dan Priyagung Hartono
321-326
Pengelolaan dan Pemanfaatan Produk Hayati untuk Mengendalikan Vektor dan Penyakit Virus Kuning Keriting pada Tanaman Cabai Merah {Capsicum annuum L.)
A/en/ Gunaeni, Astri W. Wulandari, Rini Murtiningsih
327-335
Kajian Penggunaan Kerodong Kasa Dan Agens Hayati Terhadap Perkembangan Hama Penyakit Dan Produksi Cabai EH Korlina, EvyLatifah, Sri Yuniastuti dan Kuntoro Boga Andri
336-340
Seleksi Induk Varietas Bawang Merah Lokal Terhadap Penyakit Bercak Ungu {Alternaria porri)
Ineu Sulastrini, Hidayat, IM, Putrasamedja, S
341-346
Identifikasi Ketahanan Beberapa Tanaman Solanacea Terhadap Hama dan Penyakit
Awang Maharijaya
347-349
Standarisasi Metoda Deteksi Patogen Virus pada Benih Cabai Merah {Capsicum annuum L)
A/en/ Gunaeni, Astri W. Wulandari dan Ati Srie Duriat
350-356
Efektivitas Penambahan Pupuk Organik di Musim Tanam ke Dua Pada
Tanaman Kolesom {Taiinum triangulare (Jacq.) Wilid) Dengan Pemanenan Baruiang Ismail Saleh, Sandra Arifin Aziz dan Nuri Andarwulan
357-361
I'engendalian Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Tomat Menggunakan Pseuc/oino/ias fiuorescens
Diding Rachmawati dan A.M. Abdurahman
362-365 Xtii
Pemanfaatan
Limbah Tanaman
Brokoli Sebagai
Biofumigan
Untuk
Pengendalian Ralstonia Solanacearum pada Tanaman Tomat {Solanum lycopersicum L.) Anis Rosyidah
366-371
Efektivitas Methyl Eugenoi 800 G/L Terhadap Pemerangkapan Lalat Buah Bactrocera sp. pada Tanaman Cabal 372-376
Otto Endarto
Teknik Pengambilan Sampel Pemangsa Pada Pertanaman Kubis 377-383
Rini Murtiningsih
Pemanfaatan Bibit G1 Kentang {Sotanum tuberosum L.) bag! PetanI dl Candikuning Bedugul - Bali 384-387
MR Defiani, lA Astarini, M Pharmawati
Rakitan Teknologi Jarak Tanam, Dosis Pupuk Kandang, dan Dosis Pupuk Kimla Pada Produksi Benlh Kentang G3 Meksy Dianawati, Taemi Fahmi, Endjang Sujitno
388-392
Pengaruh Aplikasf Kompos Sampah Rumah Tangga dan Pupuk Anorganik Pada Tanaman Bunga Kol {Brassica oleracea var. Botrytis L.) Amik Krismawati dan Nurul Istiqomah
393-401
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Mentimun dl Kabupaten Lebak ProvinsI Banten
Viktor Siagian dan Rina SIntawati
402-408
Ujl Inokulum Trichoderma harzianum dan Pseudomonas fluorescens PadaTanaman Sawl {Brassica chinensis L) Sistem Organlk Dyah Roeswitawati dan Dian Indratml
409-414
Respon Hasll Tanaman Jagung Manis Terhadap Aplikasi Berbagai Dosis
Pupuk OrganlkVermlkompos Dan Pupuk Anorganik Sisca Fajriani, Sudiarso, Winda Ismaya Sari
Pengaruh Pemupukan (Pupuk Kandang, Urea, Za, Sp-36 Dan Pupuk Pelengkap Cair) Terhadap Vitamin C Dan Penundaan Kerusakan Melalul Pengemasan Dan Penyimpanan Suhu Dingin ita Yustina, Sri Zunaini Sa'adah, Rohmad Budiono
415-418
419-426
MAKALAH KOMISI PANEN- PASCAPANEN (PP)
indeks Mekanisasi Pertanian pada Budldaya Bawang Merah dl Kabupaten Paser, Provlnsi Kalimantan TImur Farid R. Abadi
427-432
Sesame and Lemon Grass OH as Coating Materials to Reduce The Deterioration of Tomato During Storage
/ Made Supartha Utama, Ni Luh Yulianti, OkiAdhi Prastya and Greg Luther
433-438
Respon Pasca Panen Bawang Merah {Allium ascalonicum L.) yang disimpan pada Suhu Rendah
Khairun Mutia, Y. Aris Pun/vanto dan Lilik Pujantoro Ujl Teknik Off Season dan Panen Terjadual Dalam Dua Kurun Waktu Panen Raya Mangga Arumanis SudarmadiPurnomo
XIV
439-445
446-453
Penentuan Masak Fisiologi dan Metode Pengujian Viabilitas Benih Kemangi {Ocimum americanum L.) Ulfah Hidayati dan M Rahmad Suhartanto
454-461
Pengaruh Umur Panen Dan Blanching Terhadap Mutu Asinan Bunds L Isnaini, D. Rahmawati dan Yuwoko
462-468
Perbandingan Atribut Mutu Buah Stroberi yang Tradlsional dan Modem di Malang dan Yogyakarta
Beredar
di
Pasar
Zainuri Hanif dan Huriin Husna
469-476
Kriteria Kematangan Pascapanen Buah Papaya {Carica papaya L.) IPB Callina dari Beberapa Umur Panen
M. Luthfan Tans, Winarso Drajad Widodo, Ketty Suketi
477-481
MAKALAH KOMISI FITOFARMAKA (FK) Hubungan Tunas Pucuk, Panjang Stek dan Pertumbuhan Stek Artemisia annua L.
Wiguna Rahman dan Didik Widyatmoko
482-485
Multiplikasi Tunas Sarang Semut {Myrmecodia pendans) dengan Penambahan Thidiazuron dan NAA Secara In Vitro innaka A. Rineksane, Supriyadi dan B. Heri Isnawan
486-492
Karakterisasi dan Uji Kekerabatan Aksesi Temu HItam {Curcuma aeruginosa Roxb.) Adi Setiadi, Nurul Khumaida dan Sintho W. Ardie
493-498
Karakterisasi Herba Jombang Dan Kadar Fiavonoid Totai Ekstrak Etanol
Herba Jombang P'araxacum officinaie) Yang Tumbuh Di Tawangmangu Elok Widayanti, Nita Supriyati dan Rohmat Mujahid
499-502
Sawi Liman {Lactuca canadensis L.) dan Sawi Siomak {Lactuca sativa L.) Prospek Baru Komoditas Sayuran Herbai Tahan Hama dan Penyakit Handoko,Tohir Zubaidi, Bonimin
503-507
Akiimatisasi DinI Prothaius Tumbuhan Paku Bahan Obat {Cibotium
barometz) Hasil Kuitur In Vitro Yupi Isnainidan Titian Ng Praptosuwiryo
508-513
Pengaruh Pupuk Urea Terhadap Produksi Dan Kandungan Asiatikosida Pada Tanaman Pegagan {Centeiia asiatica (L.) Urban.)
Fauzi, Endang Broto Joyo, dan Hem Sudrajad Manlpulasi Kandungan Benzyl Acetat Dan Jasmone Dengan Media Murashlge And Skoog Modifikasi Serta Sumber Eksplan Pada
514-517
Pengkalusan Jasminum sambac L
Dwie Retna Suryaningsih, Sri Arijanti Prakoeswa dan Ribkahwati Respon Pertumbuhan Temulawak {Curcurna xanthorrhiza Roxb.) UB2 Pada Penambahan Pupuk NDan KDi Musim Kemarau ^isnu Eko Murdiono, NurAzizah dan Ellis Nihayati
518-522
523-528
Penentuan waktu panen pada budidaya Tanaman kumis kucing iOrthosiphon aristatus Bi. Miq.) An! Kurniawati, Juang Gema Kartika dan Nurhajijah
XV
529-535
MAKALAH KOMISI SOSIAL-EKONOMI PERTANIAN (SE) Kontribusi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Terhadap Keragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Sawahlunto, Sumatera Barat
Hardiyanto, Nirmala F. Devy, dan Sumila
536-542
Analisis Dinamika Ekspor Buah-buahan Indonesia Tahun 2007 -2013
Tutik Setyawati
543-547
Peran Teknologi dan Kelembagaan dalam industri Perbenlhan Bawang Merah di Jawa Timur
Baswarsiati, D. Hamowo dan B. Pikukuh
548-554
Pemanfaatan Kelompok Tani Sebagai Media Pemasaran Sayuran Petani di Indonesia
(Studi Kasus Petani di Kecamatan Pangalengan-Bandung Barat, Kecamatan Kintamani dan Baturiti-Bali serta Kecamatan Pagu dan Gandusari-Blitar Jawa Timur) Asma Sembiring
555-560
Respon Masyarakat Terhadap Gaiur Baru Tanaman Tomat di Kabupaten Blitar dan Kediri, Jawa Timur
Evy Latifah, Putu B. Daroini, Hanik A. Dewi, Kuntoro B. Andri, Rakhmat Sutarya, Joko Mariyono
561-565
Peranan Lembaga Pendukung Terhadap Usahatani Perbenlhan Kentang di Kabupaten Garut
(Studi Kasus: Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat)
Siti Lia Mulijanti, Meksy Dianawati, Sumamo Tedy, dan Nandang Sunandar
566-572
Respon Berbagai Olahan Jambu BIjl Merah Dan Kemungkinan Pasamya Di Bojonegoro Wahyunindyawati
573-577
Model Pengembangan Agribisnis Wortel Dalam Meningkatkan Nilai Rantai Pasok Petani Di Era Pasar Modern
(Studi Kasus Petani Wortel di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar) Fanny Widadie dan Joko Sutrisno
578-586
Studi Awai Preferensi Konsumen Terhadap Buah Jeruk F1 Hasil
Persilangan Jeruk Lokal Komersial
587-594
B.D. Mariana dan H. Arisah
Kolaborasi Bisnis Petani Skala Kecil dan Supiier dalam Pengadaan
Sayuran Berkualitas Bagi Konsumen Modem Gema Wibawa Muktl, Rani Andriani BudiKusumo
595-602
Analisis Kelayakan Usaha Penyimpanan Bawang Merah Menggunakan Caudang Berpendingin
Avi^ang Maharijaya, HeriHarti, dan Sobir *^ajian Usahatani dan Pengembangan Anggurdi Kota Probolinggo
Amik Krismawati, Sri Harwanti, dan Herman S.
603-609
610-617
Peluang Usaha Dan Hasil Uji Adaptasi Beberapa Varietas Krisan Di Berbagai Ketinggian Di Daerah Istimewa Yogyakarta
^ano Hanafi, Tri Martini dan Tyas UtamiNingsih XVI
618-626
MAKALAH KOMISITANAMAN HIAS (TH)
Dinamika Tanggapan Varietas Krisan Baiithi terhadap Pemberian Pupuk P (SP-36) Rahmawati, I dan E.D.S. Nugroho
627-634
Studi Awal Konservasi In Vitro Tanaman HIas Tropis Zingiber spectabile Menggunakan Teknik EnkapsulasI Rianawati. S., Syafni, dan Suryanah
635-641
EvaluasI Anggrek Spesies Hasil Kultur In vitro di Kebun Raya Bogor yang DiminatI Masyarakat Yupi Isnaini
642-647
Aplikasi Damlnozlde Pra Tanam Menggunakan Teknik Perendaman Dan Vacuum infiltration Pada Bibit Tanaman Krisan Pot
648-655
Paramyta Nila Permanasari, Diny Dinarti, Yoyo Sulyo
Kajiterap Pengeiolaan Tanaman Terpadu (PTT) Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Bunga Sedap Malam
Donald SIhombIng, Indrlana Ratna Dewi, KasmiatI dan Wahyu Handayati
656-661
Penyebaran Anggrek di Kanopi Hutan Pegunungan Taman Nasionai Rinjani, Indonesia
662-666
Medha Baskara, D. Samontry, dan G. Jungkum
Pengaruh Gererasi Benih Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Krisan {Chrysanthemum sp.) Varietas Rhino
667-672
Lita Soetopo. Putrl Istianlngrum dan Damanhuri
Deskripsi dan Ekologi Spesies Endemik Gunung Prau Tetrastigma glabratum (Blume). Planch, inang Rafflesiaceae
Indonesia
Lianah Kuswanto
Transformasi Gen Pembungaan Melalui Agrobacterium tumefaciens Pada Tanaman Anggrek Vanda Tricolor ... c R. Dwiyani, H Yuswantl. I.A.P. Darmawati, I.S. Mercunani dan E. Semiarti
Evaluasi Jenis Bugenvil (Bot^ainviUea sp.) Sebagai Elemen Taman Kota
673-679
680-684
685-691
SItawati dan Rahmawati Kusmitasan
MAKALAH KOMISI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (PH)
Dodol Sebagai Alternatif Penlngkatan Nllal Tambah Kulit Pamelo
692-700
AniswatuI Khamldah dan Jumadi
Pengaruh Berbagai Pengental Terhadap KomposisI Kimia Dan Sifat
Organoleptik Saus Tomat
701-709
LailatuI Isnaini dan Eli Korlina
Optimalisasi Reduksi Kandungan Minyak Bawang Goreng Palu
710-715
Uji Preferensi Menu Masakan Sayur I canadensis L.) dan Sawi Siomak (Lacftica saftira L.)
716-724
UJi Preferensi Kue Kerlng Temulawak Mendukung DIvemlflkasi Pangan
725-733
Nur Alam, Rostiati dan Muhardi
T. Zubaidi, Bonimin, Handoko dan B. Piku
AniswatuI Khamidah dan SS. Antarlina XVII
MAKALAH POSTER
Penerapan Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan Berbasis GAP untuk Peningkatan Produksi dan Mutu Beberapa Sayuran di Malang Didik Harnowo, Baswarsiati dan D. Rachmawati
734-740
"Lalaban", Sayuran yang Hampir Terlupakan: Studi Etnobotani di Daerah Bogor, Jawa Barat Mulyati Rahayu dan Siti Susiarti
741-746
Karakterlsasi SIfat FIslk dan KImla Beberapa Varletas dan Galur Buah Tomat (Solanum lycoperslcum) Ita Yustina, Evi Latifah, Eli Korlln dan Kuntoro Boga
747-753
Perakltan Varletas Mutan Krisan Standar Mustika Kanlya dengan Iradlasi Sinar Gamma
Yunlarto, K dan R. Mellasari
754-759
Pengaruh Beberapa Dosis Cendawan Mikorlza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Benih Sirsak {Annona muricata L) Sudjijo
760-764
Keragaman Morfologi Tumbuhan Piladang Merah {Coleus scutellaroides (L.) Benth di Sumatera Barat
Aryawalta dan NIrmala F. Davy
765-771
Upaya Peningkatan Produksi Biomassa dan Kadar Sinensetin Kumis
kucing {Orthoslphon aristatus Bl. Miq.) dengan Pemupukan An! KumiawatI, Juang Gema Kartika, Bonifacius
772-779
Gejala Deflsiensi Unsur Hara Makro pada Tanaman Stroberl {Fragaria X ananassa Duchesne) Varletas Doiit Oka Ardiana Banaty dan Any Supriyanto
780-785
Pengaruh Penyerbukan Pada Pembuahan Buah Naga {Hylocereus polyrizhus)
NiLuh Putu Indriyani
786-790
Heterosis dan Heterobeltiosis Beberapa Persilangan Nenas {Ananas comusus L.)
SfiHadiati
791-798
Pengaruh Jumlah Tunas dan Dosis NPK pada Produksi Subang Gladiol {Gladiolus hybrldus L.) Tri Dew! Andalasari, Yayuk Nunvlaty, Dew! Mentari
799-805
Kajian Macam Dan Dosis Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah {Capsicum annum L.) Fatahillah Ramadhani, Mustika Tripatmasari, Catur WasonowatI
806-813
Tingkat Kesukaan Konsumen Pada Beberapa Varletas Bawang Merah Goreng Lokal DIY dan Introduksi Yeyen Prestyaning Wanita, irawati, dan RIefna AprlyanI
814-818
Persentase Perkecambahan Biji Gerbera {Gerbera Jamesonii H. Bolus ex.
Hooker) Hasil Persilangan Secara Konvensional Suryawati dan Kumia Yuniarto
819-822
Peran Sistem Informasi dan Teknologi Luar Musim dalam Bisnis Berbasis Komodltas Sayuran
Alia Ad!Negoro dan Joko Mariyono
823-826
XVIII
827-830
Hibridisasi Mawar
Eka Fihrianty dan Darliah Hibridisasi Hemerocafis 831-833
Darliah dan Eka Fibrianty
Penganih Berbagai Dosis Sinar Gafnina Terhadap Pertumbuhan Planlet Krisan Fiji Yellow dan Sakuntala Serta informasi LD50
L Sanjaya, B. Marwoto, A. Zubair, I. DwimahyanI LB. Raharjo, D. Kumiasih, Yulldar, Hayani, dan E. Fibrianty
834-842
Pengaruh Pemupukan (Pupuk Kandang, Urea, Za, SP-36 Dan Pupuk Pelengkap Cair) Terhadap Vitamin C Cabe Merah dan Penundaan Kerusakan Melalui Pengemasan dan Penylmpanan Suhu Dingin
843-849
Ita Yustina, Zunaeni Saadah, Rahmad Budiono
Keragaman Penampilan Fenotip Beberapa Pepaya Hasil Persilangan Sunyoto, T. Budiyanti, dan L Octriana
Tingkat Penerimaan Panelis Terhadap Produk Permen Jeli Dari Buah Naga Sri Han/vanti dan Thohir Zubaidi
850-854
855-860
Pengaruh Penggunaan Mulsa Terhadap Pembungaan dan Hasil Tanaman Jeruk Keprok Pulung Yenni, Endarto,0 dan Kristianto, D
861-866
Kajian Pengembangan Pisang di Lahan Bekas Penambangan Batubara di Kalimantan TImur
867-870
M. Rizal, Farid R. Abadi dan M. Hidayanto
Kajian Teknologi Pengolahan Hasil Buah Jeruk Keprok Borneo Prima Serta Analisis Usahataninya di Kalimantan Timur 871-877
M. Rizal dan Farid R. Abadi
Analisa Resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan Terhadap Pemasukan Buah Ceri Manis {Prunus avium) Dari Perancis 878-885
Purwati
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Pemasukan Buah Anggur {Vitis vinifera L.) Dari Negara Mesir
Terhadap
Mira Eka Nursandi Widyastutie
886-893
Analisa Resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT) Terhadap Pemasukan BijI Kedelai {Glycinemax L. Merrill) Dari Uruguay 894-901
Mira Eka Nursandi Widyastutie
Baru Durian Yang Menang, Mana Yang Lain 902-905
Catur Wahyu Lestari
Evaluasi Keragaan Pertumbuhan Benih Jeruk 15 Varietas Keprok Dan 7 Varietas Manis di Dua Ketinggian (Kebun Percobaan TIekung 950 m dpi dan Banjarsari 2 m dpi) Emi Budiyati dan Jati
Kajian Manajemen Pengaturan Pembuahan Mangga Podang di Luar Musim Sri Yuniastuti, Eli Koriina, Titiek Puri:)iati dan Yuwoko Viabilltas Lactobaclilus plantarum Mar 8 Mikroenkapsulasi Menggunakan
Campuran
Dekstrin Dengan MInyak Atslrl Jeruk
aurantifolia)
SriMartin Rahaju, Titin Yulineri dan Novik Nurhidayat
XIX
906-911 912-918
NIpIs {Citrus 919-925
Pengaruh Suhu Dan Lama Penyimpanan Umbi Lili Terhadap Peitumbuhan Tanaman Lili
926-930
E. Dwi Sulistya Nugroho dan Debora Heiiina
Pengaruh Ekstrak Buah Lerak {Sapindus Spp) Terhadap Pertumbuhan dan Serangan Hama Bibit Kopi Robusta{Coffea canephora, Pierre) Hidayat Bambang S, Moch. Wildan Djatmiko, dan Hen Sutrisno
931-938
Tanaman Hias Eksotis dari Marga Tacca
Siti Susiarti, M. Rahayu dan Rugayah Pengaruh Macam Bahan Tanam pada Pertumbuhan dan Hasll TIga
939-943
Varietas Stroberi (Fragaria sp.)
Ashari, H., Hanif, Z. dan Zulfa N.
944-949
XX
Pwsiding Seminar Naskmal PERHORTJ 2014, Malang 5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
RESPON PERTUMBUHAN DAN TANAMAN JAGUNG (2ea mays L.) PADA BERBAGAI WAKTU TANAM PAK CHOY {Brassica chinensis L.) DALAM SISTEM TUMPANGSARI
Ninuk Heriina^', Moch. Nawawi^ danTri UtamP 'Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ^Alumni Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia. *e-mail:
[email protected] ABSTRACT
The demand of maize (Zea mays L.) and pak choy [Brassica chinensis L.) continues increase along the public awareness of the fulfillment of nutrient, but the average of land ownership per farmer was decreased. One of solution to Increase land productivity Is intercropping systems and setting the planting time can reduce the plant competition. The purpose of this research was to determine the
planting time of pak choy that cause none of decrease in growth and yield of maize and getthe high value ofLER (Land Equivalent Ratio). This study used Randomized Block Design which consists of7 treatments with 4 replications. The 7 treatments are (1) pak choy that planted at the same time with maize, (2) pak choy that planted a week after maize, (3) pak choy that planted 2 weeks after maize, (4) pak choy that planted 3 weeks after maize, (5) pak choy that planted 4 weeks after maize, (6) planting maize in monoculture, (7) planting pak choy in monoculture. The results showed that planting pak choy at different planting time in intercropping system with maize cause none of decrease in plant growth and yield of maize and increase the land productivity. The highest LER value is 1.73 in maize Intercropped with pak choy that planted at the same time. Planting maize in monoculture produce 6,86 tha'^' Intercropping of maize and pak choy at the same time produce 6,66 t.ha but give more economically advantages.
Keywords: Zea mays L., Brassica chinensis L, Intercropping system, Planting Time, Land Eqiuvalent Ratio
ABSTRAK
Permintaan hasil panen jagung (Zea mays L.) dan pak choy [Brassica chinensis L.) terus meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi dan laju pertumbuhan penduduk, namun produktivitas dan luas kepemilikan lahan petani semakin menurun. Salah satu solusi untuk menlngkatkan produktivitas lahan lalah sistem tumpangsari dan pengaturan waktu tanam bertujuan untuk menurunkan tingkat kompetisi antar tanaman yang ditumpangsarikan.Tujuan penelitian lalah untuk menentukan waktu tanam pak choy yang tidak menyebabkan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan mendapatkan nilai NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngembe, Beji, Pasuruan (100 m dpi) pada bulan Mei Agustus 2012. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 7 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan tersebut: (1) pak choy ditanam bersamaan dengan jagung, (2) pak choy, ditanam 1 minggu setelah jagung, (3) pak choy ditanam 2 minggu setelah jagung, (4) pak choy, ditanam 3 minggu setelah jagung, (5) pak choy, ditanam 4 minggu setelah jagung, (6) Monokuttur Jagung, (7) Monokultur pak choy. Hasil penelitian menunjukkan penanaman pak choy sebagai tanaman sela yang ditanam bersamaan dan 1 —4 minggu setelah jagung tidak menyebabkan penurunan pertumbuhan dan hasil jagung serta mampu meningkatkan produktivitas lahan. Nilai NKL tertinggl terdapat pada periakuan jagung tumpangsari dengan pak choy yang ditanam bersamaan, yaitu sebesar 1,73. Monokultur jagung menghasilkan 6,86 t.ha'^ Tumpangsari jagung dan pak choy yang
ditanam bersamaan menghasilkan 6,66 t.ha"^ tetapi lebih menguntungkan secara ekonomi. Kata Kunci: Zea mays L., Brassica chinensis L., Tumpangsari, Waktu Tanam, NKL PENDAHULUAN
Jagung iaiah komoditas pangan penting setelah beras yang tingkat kebutuhannya terus
meningkat. Permintaan jagung pada tahun 2010 sebesar 19,86 juta ton pipilan kering dan pada tahun 2011 sebesar 19,93 juta ton (Anonymous, 2012) sedangkan produksi jagung tahun 2010 adalah 18,33 juta ton dan tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 17,93 juta ton (BPS, 2011). Jagung (Zea
mays L.) dan pak choy [Brassica chinensis L.) iaIah komoditi pertanian yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Hasil panen kedua tanaman ini memiliki permintaan pasar yang tinggi. Ekspor jagung Indonesia sebanyak 40.000-50.000 ton, namun angka impor masih tinggi, sekitar 400.000 hingga 1,8 juta ton per tahun. Sedangkan pak choy mempunyai prospek yang cukup cerah 218
Prosiding SeminarNasional PERHORTI2014, Malang5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
karena dapat meningkatkan pendapatan petani, sumber gizi masyarakat, pengembangan agribisnis, peningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu pertumbuhan ekspor. Pada tahun 2010-2011, berdasarkan riset Oxfam menunjukkan lahan pertanian meningkat menjadi 37,5%, namun rata-rata kepemilikan lahan tiap petani tumn menjadi 0,7 ha dari 1,5 ha. Oleh karena itu, diperiukan usaha atau teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan produktivHas lahan yaitu tumpangsari. Pola tanam dengan sistem tumpangsari merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan hasil persatuan luas persatuan waktu, mengurangi resiko kegagalan panen serta
meningkatkan produl^ivitas penggunaan lahan, tenaga, waktu dan sumber usaha tani tersedia selama satu musim tanam. Pola tanam ini dilakukan dengan menanam dua atau lebih jumlah tanaman secara bersamaan atau tidak bersamaan dalam lahan yang sama (Beets, 1982). Tumpangsari antara tanaman jagung dan pak choy dapat dilakukan karena keduanya mempunyai
ciri morfologi yang berbeda. Tanaman jagung merupakan tanaman dengan habitus tinggi berfungsi sebagai penahan radiasi matahari yang datang, mengurangi kecepatan angin sehingga turbulensi udara di permukaan tanah menjadi kecil akibatnya kelembaban udara dan konsentrasi uap tetap tinggi, sedangkan pak choy merupakan tanaman dengan habitus rendah berfungsi sebagai penutup tanah dan berperan sebagai penahan radiasi matahari sebelum mencapai permukaan tanah (Arifin, 1994). Selain Itu, umur panen kedua tanaman tidak sama, jagung dapat dipanen pada umur 80-150 hst (sedangkan pak choydapat dipanen35-40 hst) tergantung dari varietasnya.
Masalah utama dalam sistem tumpangsari adalah adanya pengaruh kompetisi terhadap faktorfaktor tumbuh yaitu unsur hara, air dan sinar matahari sehingga menyebabkan penurunan hasil jika dibandingkan dengan monokultur. Pengaturan waktu tanam yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu pertanaman yang akan menunjukkan tingkat pertumbuhan selanjutnya dari tanaman juga produksi tanaman tersebut. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menekan kompetisi antar tanaman dalam memperebutkan faktor tumbuh terutama pada saat periode kritis salah satu tanaman (Marthiana dan Baharsjah, 1982).
Hasil penelitian Karima, Herlina dan Nawawi (2013) menunjukkan bahwa penundaan saat tanam
tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli sebesar 28,14 namun tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada pola tanam tumpangsari. Perlakuan penanaman jagung 2 minggu setelah penanaman bibit brokoli merighasilkan pertumbuhan
dan hasil tanaman brokoli yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada pola tanam tumpangsari. Tumpangsari antara tanaman jagung dan brokoli dengan perlakuan penanaman jagung 2 minggu setelah penanaman bibit brokoli juga diketahui memiliki nilai NKL dan R/C rasio tertinggi
yaitu masing-masing sebesar 1,79 dan 3,09 dibandingkan dengan penanaman monokultur. BAHAN DAN METODE
Penelitian dllaksanakan pada bulan Mel - Agustus 2012 di
Kabupaten Pasuruan. Bahan yang digunakan adalah benih J^g^^ibada PIONEER 2t^ pak
choy varietas Green fortune, pupuk kotoran sapi, pupuk urea (46% N, SP-36 (36/o PjOs, dan KCl
(60% KaO). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (R^) yang terdin dan 7periakuan, yaitu 5periakuan waktu tanam pak choy sebagai tanaman sela, 1periakuan jagung monokultur dan 1 periakuan pak choy monokultur dengan 4ulangan. Periakuan-periakuan tersebut yaitu PI . pak choy, ditanam bersamaan denoan iagung , P2 : pak choy ditanam 1minggu setelah jagung, P3 . pak choy,
ditantm 2^0^0 sSiagung P4 :pak choy, ditanam 3minggu setelah jagung, PS :pak choy, titenam 43 setefah%7ng. P6 rmonokiltur Jagung, P7 : monokultur pak choy. Parameter
Pengamatan pertumbuhan tanaman jagung : tInggi tanaman, indeks luas daun dan bobot kenng
total.tanaman ' serta pengamatan panen : bobot basah tongkol dengan kelobot-tanaman , bobot basah tonokol tanpa kelobot.mbobot kering tongkol tanpa ke obot.m , diameter tongkol tanpa
kelobot bobo Sn kering.m^' dan bobot pipllan kering.hektar '. Parameter pengamaten untuk bobot panen.tanaman-^ bobot panen.mbobot konsumsi.tanaman ,bobot konsumsi.m dan bobot
tanaman oak chov tinggi tanaman, luas daun dan bobot kering.tanaman' serta pengamatan panen konsumsi.helctar*\ Nisbah Kesetaraan Lahan dan anallsis usaha tani. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ve"nanamin tenaman oak choynonnsruh sebagai vana tanaman sela pada berbagai waktu tanam dalam sistem ^ nvata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
tneJ
&'"arr3ruktan3Cte^^^^^^
pa' 5,oy sebagai tanaman sela Udak
mlmpengareh pertumbuhan tanaman jagung serta tidak menurunkan hasil panen tanaman jagung. KebeS^^tenamr wk choy sebagai tanaman sela tidak mempengaruhi tinggi tanaman dan
iumiah Saun tfnaman jagung pada sistem tumpangsari dibanding dengan penanaman jagung secara 219
Prosiding Seminar NasionalPERHORTI2014, Malattg 5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
monokultur (Tabel 1 dan 2), dan pertumbuhan tinggi pak choy semakin terhambat akibat penundaan waktu tanam pak choy sebagai tanaman sela. Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung dan Pak choy (cm) dalam Sistem Tumpangsari Perlakuan PI P2
P3 P4 PS
P6
P7
UmirTaiam^ Jaguig (hsQ
Tanaman
14
Jagung Rakchoy Jagung Rakchoy
31,63 12,31 31,63
Jagung Rakchoy Jagung Rakchoy Jagung Rakchoy Jagung Rakchoy
30,44
-
-
33,13 -
35,88 _
21
60,38 16,13 68.31 11,69 59,25 -
65,19 -
63,06 -
28
101,81 24,00 111,81 1538 10135 10,56 106,44 -
111,06 -
35
12933 25,13 136,38 22,13 121,75 1231
13235 1030 13430 -
3956
62;50
102;13
128,75
14.06
17.69
25.13
26^
42
49
14938
204,00
214,50
56
217,00
63
160,19 24,00 141,50 1438 152,00 11,90 15435 9,94 151^
206,13
218,13
220,13
19950 17,88 201,00 14,75 21435 11,06 212,00
20963
210,63
209,88 1906 224,88 1969 221,50
211,75 226,13 15,94 229^
Pertumbuhan dan hasil panen tanaman jagung pada sistem tumpangsari dengan pak choy tidak
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tanaman jagung monokultur. Jagung sebagai
tanaman utama bersifat dominan dalam memanfaatkan faktor tumbuh dibandingkan dengan pakchoy.
Hal ini disebabkan oleh perakaran jagung yang lebih panjang dan mampu menembus pori-pori lebih dalam dibanding akar pak choy sehlngga akar jagung mampu menyerap air dan unsur hara lebih banyak. Selatn itu, tanaman jagung berperawakan lebih tinggi dibanding dengan pak choy sehingga
jagung tidak terhalang dalam memanfaatkan radiasi matahari yang digunakan dalam proses fotoslntesis (Wurjani, 2000).
2. Tanaman Pak Choy
j
♦
Penanaman tanaman pak choy sebagai tanaman sela pada berbagai waktu tanam dalam sistem
tumpangsari memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pak choy. Tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter bonggol tanaman pak choy yang ditanam tumpangsari dengan jagung lebih rendah dibandingkan dengan tanaman pak choy yang ditanam secara monokultur (Tabel 1, 2 dan 5). Hal ini menunjukkan bahwa tanaman pak choy sebagai tanaman seia tidak mampu berkompetisi dengan tanaman utama, yaitu jagung. Pada perlakuan tumpangsan jagung dengan pak choy yang ditanam bersamaan dan yang ditanam 1 minggu
tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, luas daun dan bobot kering tanaman tidak bertha nyat dibandingkan dengan perlakuan penanaman pak choy secara monokultur. P^,... perlakuan tumpangsari jagung dengan pak choy yang ditanam 2^ minggu setelah Jagung
tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, luas daun dan bobot kenng tanaman lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan penanaman pak choy monokultur.
label 2. Jumlah Daun Tanaman Jagung dan Pakchoy dalam Sistem ^TT^DamfHerat.Tanaman'') padaumir ianamanJagng(hst) F^erlakuan PI
Tanaman Rakchoy
14
21
2B
4,25 5,00
6,75 8,63 6,75 4,88 6,50
9,38 9,25 9,63 8,50 8,88
Jagung Rakchoy
4,63
6,50
4,75
143
1125
13.00
14.00
14.88
14,88
9.13
11,13
10,25
12,25
13,5
14,^
14,50
4,13 9,38
7,63 10,25
825
9.75
12.5
13.38
14.38
14,63
6,50
9,50
4.00 ia75
7.50 1Z75
ai3 1375
9,63 1&00
1^00
3JB8
7.50
8,00
4,25
6,13
12.75
ia5
14.75
550
8,88
9,25 9,88
4,^
1025 11,25
P5
P6
P7
Pekchov
63
13.38
P3
P4
56
12.25
Rakchoy
JacMig
49
42
14.75
4.75 R2
35
Keterangan : hst: hari setelah tanam.
1950 1^63
(-) :Tanaman pak choy belum ditanam 220
14.8^
Prosiding Seminar Nasional PEKHORTJ 2014, Malang5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
Terhambatnya pertumbuhan tanaman pak choy pada sistem tumpangsari dengan jagung disebabkan oleh tingkat penaungan tanaman jagung yang semakin tinggi. Salisbuny dan Ross (1995) menjelaskan bahwa tanaman yang tergolong tanaman C3 seperti pak choymasih mampu melakukan fotosintesis optimal pada tingkat cahaya 40-60%, namun bila cahaya matahari yang diterima semakin
rendah dalam jangka waktu lama akan mengganggu proses fotosintesis dan translokasi fotosintat. Herlina et al. (1996) menambahkan bahwa akibat penaungan yang tinggi pada tanarnan sela menyebabkan pertumbuhan tidak sempuma, bentuk tanaman kurus serta jumah daun yang dihasilkan sedikitsehingga mempengaruhi efisiensi intersepsi cahaya.
Salah satu indikator pertumbuhan tanaman yang dapat diamati untuk menjelaskan proses
pertumbuhan yang terjadi pada pembentukan biomassa tanaman iaiah pengamatan daun. Sitompul dan Guritno (1995) menjelaskan bahwa laju fotosintesis per satuan tanaman pada kebanyakan kasus ditentukan sebagian besar oleh luas daun. Luas daun yang terus meningkat diikuti oleh bobot kering
yang meningkat pula sampai pada titik tertentu (Gambar 1). Leopold dan Lam (1966) menyatakan
bahwa kenaikan luas daun akan menyebabkan kenaikan biomasa tanaman sampai pada suatu
keadaan tertentu. Salisburry dan Ross (1995) menyatakan bahwa produktivitas dan perkembangan suatu tanaman erat kaitannya dengan jumlah dan luas daun yang dibentuk oleh tanaman tersebut. Luas daun tanaman erat kaitannya dengan jumlah daun. Berdasarkan analisis regresi, jumlah daun yang semakin meningkat diikuti luas daun per tanaman yang meningkat pula (Gambar 2). Hasil panen tanaman pak choy pada semua perlakuan waktu tanam dalam tumpangsan
mengalami penurunan dibandingkan dengan penanaman pak choy secara monokultur (Tabel 6). Terhambatnya pertumbuhan tanaman pak choy mengakibatkan penurunan hasil tanaman. Bobo panen dan bobot konsumsi tanaman sayuran seperti pak choy secara langsung dipengaruhi oe
peubah pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter bonggol. Bonggo tanaman pak choy dibentuk dari tangkai daun yang tebal serta bertumpuk-tumpuk, bagian mengandung kadar air paling tinggi dari pada bagian tanaman pak choy yang lam Berdasarkan hasil penelltian, diameter bonggol yang besar cenderung menghasilkan bobot konsumsi per tanaman yang tinggi pula.
Tabel 3. Indeks Luas Daun (ILD) Jagung Akibat Periakuan Penanaman Tanaman Pak choy Sebagai Tanaman Seladalam Sistem Tumpangsari
^
Indeks luas daun (ILD) oada berbaqai umur pengamatan (hst)
Perlakuan
2^"^
35
49
63
pi P2
0?i9 0,24
t47 1,50
^65 J18
JzS ^75
o!23 0,20 tn
1.31 1j20 In
J40 2,85 In
P3 P4
0,19 0,21
P5
01^
1,12 1.22
2, 1 2,16
2Ti 2,74
2,% 3^34 5!]—
Keterangan:- hst: hart setelah tanam, tn: Udak nyata berdasarttan uji BNT 5%.
Tabel 4. Hasil Tanatnan Jagung Akibat Periakuan Waktu Penanaman Tanaman Pak choy — - T . nca&ii
I «aiiciii»ci"
.
Periakuan •pi
Kebbot tknm'i
m
132
S PC
iM 1•^a
W
^
BNT5%
-
,
..joiom .Qietcim Tiimnanosan
139
1:^9tti
TanpaK^ (kgm^
2Sm!!
M
l'l3
0.82
5.16
116
I'lO 110
1;23 1"
091
0,79
"'oioo S?
0|3
5,17
5,09 508
5^6
^ 0.83
0,74
0,73 0,70
0,86
^2— W
^
^ 5®
^
Kstemngan :tn :tidak nyata benlasarkan ujl BNT 5%. BB: CODO. oasan, 8K; bobot kertng. 3. Tumpangsari Tanaman adanya kompetisi antara tanaman-tanaman Sistem tumpangsan sangat erat hubungannya a . ^hoy bentuk kompetisi yang ditumpangsarikan. Pada SBtem -ggg) menjelaskan bahwa bentuk kompetisi ^ng terjadi lalah kompensasi. hasil sesungguhnya lebih rendah dari hasil yang kompensasi lalah kompetisi yang mengakioaiKan 221
Prosiding Seminar NasionalPERHORTI2014, Malang 5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
diharapkan untuk suatu spesies, dan sebaliknya lebih tinggi dari hasil yang diharapkan untuk spesies yang lain. Ini adalah akibat kemampuan kompetisi yang berbeda di antara kedua spesies. Tanaman dengan kemampuan kompetitif yang tinggi dan rendah dikenai dengan beberapa nama seperti
"dominant vs recessive" dan "aggressive vs suppressive". Dalam hai ini, tanaman jagung bersifat dominan sedangkan tanaman pak choy bersifat recessive.
Tabei 5. Luas Daun dan Diameter Bonggol Tanaman Pak choy AkibatPerlakuan Waktu
Penanaman Tanaman Pak choy Sebagai Tanaman Seladaiam Sistem Tumpangsari LuasDaun (cnf)
P2
P3 P4 P5
P7
Bm'5%
35 hst
4,75b 4,73b 3,56a 3,49a
1,56be 1,55b 1,23a 1,18a 1,10a
811,83b 757,13 b 421,59 a 400,62 a 338,65 a 877,59 b 124,40
211.94 od 201,85 cd 171,75 be 137,49 ab 129,94 a 228,05 d 41,21
PI
DiameterBcnggd (on) 14hst
35 hst
14 hst
330a 523b 0.66
1.85c 0.29
• x^kc^raii^oii • /nii^i\a /aii^ uiuaiiipiiiyi iiuiu«
^
pada taraf 5%. - hst: hari setelah tanam.
Tabei 6. Hasii Tanaman Pak Choy Akibat Perlakuan Waktu Penanaman Tanaman Pak Choy Sebagai Tanaman Seia daiam Sistem Tumpangsari
Periakuan RnhntPanpn ? ) (g.tan P1
131,77 b
P3
78,87 a
P2 P4 P5 P7
Robot Panen
114,84 b 75,36 a 69,37 a
Orn^ (kg.m ) 1,51 b
Konsumsi (g.tan^)
Bobot Konsumsi (kg-m'^)
125,86 b
1,44 b
74,73 a
0,85 a
1,31b
108.54 b
0,86 a 0,80 a 2.03 c
71,30 a 66,46 a
0,90 a
Bobot Konsumsi
^^-n ^ '
1,24 b
9,92 b
0,82 a 0,76 a li89__c
6,52 a 6,08 a
177.82 c 165.72 c BNT5% 26,88 0^31 25,64 029 ^^—2,M Keterangan :Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT pada taraf 5%.
Perbedaan waktu tanam tanaman pak ctioy sebagai tanaman
seberapa lama tanaman pak choy berada dalam kondis, temaung, oleh
dan 2). Pada periakuan penanaman tanaman pak choy 2-4 minggu setelah tanam jagung. tlngkat
penaunoan akibat dari perkembangan kanopi tanaman Jagung terhadap pak choy lebih besar dan
menfungl dl'amam daun^y^ngje^^^^^^^^^
darTd^S^^angTda'^temau"!^
setelah tanam jagung akan
Soejono (2003) menunjukkan ^
comflkin mundur saat tanam tanaman sela intensitas cahaya
fotoslntesis rendah dan berat segar masing-
matahan yang ditenma semakin rendah, aKioa y J •Tiasing jenis tanaman sela semakin . j. ,. ,
menunjukkan berat segar
^ minggu sebelum tanam tebu kebutuhan cahaya. CO2. unsur hara
^^99^ sebelum tanam tebu masih tercukupi karena tinggi
dan air bagi tanaman sela yang ditanam 2 minggu seoeiurn uanan tanaman tebu masih rendah.
222
Prosiding Seminar Nasional PERHORTJ 2014, Malang5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
00
yi=3E-06x2+ 0,003x4 1,670
I
r2='6!^7 ^
y=123,5x-701,6 R^:£-0:708
ra
E (0
c re 4->
00 c
re
o o ea
400
1_ 500
1000
1500
5
10
15
Luas daun (cm^) jumlah daun (helai)
Gambar 1. Hubungan Luas Daun dan Bobot Kering
Gambar 2. Hubungan Jumlah Daun dan Luas Daun Tanaman Pak Choy Umur 35 hst
Tanaman Pak Choy Umur 35 hst
Hasil tanaman jagung pada sistem tumpangsari, yang berupa bobot pipilan kering.hektar tidak berbeda nyata dibanding dengan hasil jagung yang ditanam secara monokutur, sedangkan hasil tanaman pak choy sebagai tanaman seia berupa bobot konsumsi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penanaman monokuiturnya. Akan tetapi, daiam sistem tumpangsari penurunan hasil salah satu tanaman dalam hal ini pak choy dlimbangi oleh hasiltanaman jagung.
Tumpangsari tanaman jagung dan pak choy mampu meningkatkan produktivltas lahan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NKL pada semua periakuan iebih besar dari satu (NKL >1)(Tabei 7). Nilal NKL tertinggi (1,73) terdapat pada periakuan tumpangsari jagung dengan pak choy yang ditanam
bersamaan. sedangkan terendah (1,22) pada tumpangsari jagung dengan pak choy yang ditanam 4 Tiinggu seteiah jagung. Penundaan waktu tanam pak choy yang semakin iama akan menurunkan nilai NKL. Hal ini menunjukkan bahwa semakin cepat pak choy ditanam sebagai tanaman sela maka akan meningkatkan produktivltas lahan. Nilai NKL 1,73 menunjukkan bahwa diperiukan lahan seluas 1.73 kail iebih besar untuk penanaman monokultur jagung dan pak choy agar mendapatkan hasH yang setara dengan hasil tumpangsari. Paianiappan (1985 dalam Setiawan, 2007) menyatakan bahwa pada poia tanam tumpangsari hasil masing-masing jenis tanaman dapat mengalami penurunan dibandingkan jika ditanam tunggai, namun karena diimbangi oleh adanya hasil tanaman yang lainnya sehingga secara keseluruhan hasil tanaman Iebih tinggi dibandingkan hasil tunggalnj^. Penerimaan dari hasil pipilan jagung pada periakuan tumpangsari dengan pak choy lebih rendah
P'banding monokultur. Akan tetapi penurunan hasil tersebut dapat diimbangi oleh hasil tanaman pak
sehingga hasil secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan budidaya tanaman jagung secara
"lonokuitur aabei 7). Namun. jika dibandingkan dengan deskripsi vanetas tanaman jagung yang
ditanam. hasil rata-rata pipilan kering.hektar ^pada periakuan monoku tur dan tumpang san dengan varieWlsifraS-raS S kering pada periakuan PI. P2, P3. P4. P5 dan P6 berfumMuru. yartu pak chov vana ditanam bersamaan lebih tinggi dibanding dengan hasil pipiian kenng pada desknpsi
®.66 ;5,90 •582 : 5,84 ;5,64 dan 6,86 t.ha"', sedangkan hasil rata-rata pipilan kenng berdasarkan
deskriosi varietas iaauno hibrida PIONEER 21 adaiah 6.10 ton.ha .
Tumpangsari tanaman jagung dengan pak choy
..it
i,
prp?"p3'p4 P5
choy sebaoai tanaman sela. Rata-rata bobot konsumsi per hektar pada periakuan PI, P2, P3. P4. P5
danVy blrtC-Syaltu 11,51 : 9,92 ;6,83 ;6,52 ;6,08 dan 15,15 ' h®
deskripsi tanaman pak choy varietas Green Fortune rata-rata mampu menghasiikan 32 t.ha .
223
Prosiding Seminar Nasional PERHORTJ 2014, Malang 5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
Tabel 7. Nilal Nisbah Kesetaraan Lahan dan Hasil Perhltungan EkonomlTanaman Jagung dan Pak Choy Per Hektar
NKL
Kerinaftha') 1,73 1,50 1,29 127 1^
PI
P2
PS P4
P5 P6
HasiJagung nf> Hpaan
Peria kuan
6,66 5.90 5,82 5,84 5,63 6,86
HasaPakChoy BobotKbnsLBmsi
(Rp) 19.980.000
17.700.000 17.460.000 17.520.000 16.890.000 20.580.000
(Rp)
(tha')
(Rp)
1151
40.285.000
60.265.000
922 6,83 6,52 6;08
34.720.000
52.420.000
17.075.000 16.300.000 15.200.000
34.535.000
-
-
15,15
P7
Hasaiotal
53.025.000
33.820.000 32.090.000
20.580.000 53.025.000
Keterangan : Harga jualpipilan jagung= Rp. 3.000/kg. Harga jual pakchoy - csraae i Kp. o.ouu/Kg yr , P2, P7) dan Grade 2 Rp. 2.500/kg (P3. P4, P5) KESIMPULAN
1. Penanaman tanaman pak choy sebagai tanaman sela yang ditanam bereamaan dan 1-4 minggu setelah Jagung tidak menyebabkan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung secara nyata. Hasil tanaman jagung monokultur 6,86 ton.ha', sedangkan hasil jagung tumpangsari berkisar antara 5,63 - 6,66 ton.ha .
.
^a •
2. Tumpangsari tanaman jagung dan pak choy yang ditanam bersamaan dan 1-4 "^'"99" seteian jagung mampu meningkatkan produktivitas lahan. Nilai Nisbah Kesetaraan Lahan tertinggj (1,73) dihasilkan oleh tumpangsari jagung dengan pak choy yang
terendah (1,22) pada perlakuan tumpangsari jagung dengan pak choy yang ditanam 4mingg
3. Tumpangsari tenaman jagung dan pak choy yang ditanam bersamaan dan 1minggu setelah jagung mampu meningkatkan hasil panen dan menguntungkan secara ekonomi DAFTAR PUSTAKA
Anonymous 2012 . Peran Teknologi Pertanian Dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung. Uahan Jagung dl Indones^. Available at:
Pertumbuhan dan ProduKsl Tanaman Kacang HIjau Sys.en..Westv.-ew press.lnc.
zs'fas
S'xCngsari denganTgung terhada^p Hasil dan Komponen Kedua Tanaman. BuleUn
Slton,ruTI»nriut^-^S^hln^— -d,ah Made Unlve^lty Press. Yogyakarta ui Han Saat Tanam Tanaman Palawija dalam Tumpangsari Tebu "''"rah^Kedng r;Z~p'Smtu^hfn^an Hasil /Aiiium Tanan.an. Ilmu Pertanian 10 (2) :26.34. Diakses tanggal 20 Oktober 2014. fistulosum} dan Jagung Manis (Zea
Wudanl. W. 2000. Kompetlsl Tanaman Bawang Daun l^^^^^ mays
saccharata sturt) pada Sistem lumpanya 224
ProsidingSeminar Nasional PERHORTI2014, Malang5-7 November 2014 ISBN 978-979-508-017-6
(http://fppsub.ub.ac.icl/abstraksi/tesis/wjdi-wuijani-kompetisi-tanaman-bawang-daun-dan-jagungmanls-pada-sistim-tumpangsari=35dd18c2923bdd72). DIakses pada tanggal 11 Januari 2012 NOTULENSI:
Pertanyaan : Keuntungan secara ekonomi? Jawab: B/C ratio belum dihitung, karena yang dibandingkan adalah sistem pertanamannya Pertanyaan : Kenapa tidak saw! hijau? Jawab: karena tujuannya adalah pemanfaatan ruang tumbuh tanaman jagung dengan waktu tanam yang berbeda
225
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN Jl.Nfeteran Malang - 65145,Indonesia
Nomor Telepon :+62-0341 -570471,569984 Fax: +62-0341 -575846 Email:
[email protected] Website: httpW: bp.ub.ac.id
SURAT TUGAS
Nomon^^o. I/UN.10.4/BP/KP/2014
Ketua Junisan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menugaskan staf pengajar dibawah ini: Nama NP
: Ir. Ninuk Herfina, MS : 19630416 198701 2 001
Untuk mempresentasikan hasil penelitiannya sebagai Pemakalah Oral pada Seminar Nasioi^
PERHORTI, kega sama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan PERHORTI pada
langgal 5 s/d 7 November 2014 dengan judul:
"Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Pada berb^ai Waktu Tanam Pak Choy (Brassica chinensis L.) dalam Sistem Tumpangsari.
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
Malang, 03 November 2014 ^ Ketua Jurusan,
i M
•
7/
iTeJNurul Aini, MS 198601 2 001
o c K I iriiKMi Nomor ; 3918 / UN10.4 / LL / 2014 Out
Diberikan kepada:
Ir. Ninuk Herlina, MS Atas partisipasinya sebagai:
PEMAKALAH Dalam kegiatan :
SEMINAR NASIONAL PERHIMPUNAN HORTIKULTURA INDONESIA
PENINGKATAN DAVA SAING PRODUK HORTIKULTURA NUSANTARA DALAM MENGHADAPI ERA PASAR GLOBAL Gedung Widyaloka - UNIVERSITAS BRAWIJAVA Malang, 5 - 7 Nopember 2014
Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc Ketua Perhorti
t
pi S^^meru Ashari, M.Agr.Sc.Ph.D Fakultas Pertanian UB