PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR PADA POLDA JAMBI Dodo Zaenal Abidin,M.Kom Abstrak Informasi curanmor sangat dibutuhkan oleh pihak Polda Jambi dan masyarakat. Agar kebutuhan informasi curanmor dapat diperoleh dengan mudah dan akurasi datanya terjamin, perlu dibuat perencanaan strategis sistem informasi pencurian kendaraan bermotor berbasis web. Dalam melakukan perencanaan Sistem sebaiknya menggunakan metode seperti unifeid modeling language (UML), dengan dirancangnya sistem informasi curanmor berbasis web akan memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi dan memberikan informasi melalui fasilitas pengaduan masyarakat. Pihak Polda sendiri akan mendapatkan manfaat yang sangat berarti, sistem informasi berbasis web akan memudahkan pihak Polda khususnya aktor-aktor yang telibat dalam sistem dalam melakukan koordinasi dan singkronisasi data, sehingga akan menghasilkan kualitas dari kebijakan strategis yang akan diambil oleh jajaran Polda Jambi. Kata Kunci :Perencanaan, Sistem Informasi, Curanmor I.
PENDAHULUAN Perkembangan situasi global yang pesat di peradaban modern sejak beberapa dekade belakagan ini menunjukan bahwa informasi merupakan salah satu bagian penting yang berperan besar dalam aktivitas organisasi. Informasi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Informasi itu sendiri adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995). Informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Informasi ini akan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan baik untuk perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan. Karena itu tuntutan akan informasi telah menjadi kebutuhan bagi suatu organisasi. Globalisasi dan tuntutan akan transparasi dalam suatu organisasi menuntut makin efisiensinya suatu organisasi dengan penerapan suatu sistem informasi yang terencana, maka suatu organisasi dapat meningkatkan efisiensinya sehingga diharapkan dapat siap dalam menghadapi persaingan global. Mengingat begitu pentingnya perana informasi, maka sebuah organisasi seharusnya membangun suatu sistem informasi yang tepat untuk membantu semua pihak terkait yang membutuhkan informasi tentang organisasi tersebut. Pihak-pihak terkait yang dalam hal ini meliputi para personal pada level manajemen tingkat atas (top level management) selaku pembuat kebijaksanaan dan perencanaan strategis, manajemen tingkat menengah (middle level management) yang mengendalikan manajemen pelaksana, dan para personal pada level manajemen tingkat bawah (low level management) selaku pelaksana operasional. Sedangkan pihak eksternal meliputi pihakpihak diluar organisasi tersebut. Membangun suatu sistem informasi yan tepat dan berbasis pada perkembangan teknologi modern pada prinsipnya bertujuan untuk memperlacar arus sistem informasi Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
43
dari, oleh dan untuk semua pihak terkait yang membutuhkannya adar semua proses kegiatan organisasi data berjalan efektif dan efisien (Jogiyanto, 1995). Kemajuan teknologi telah membawa kehidupan manusia kearah kehidupan yang modern, dimana kehidupan modern itu membawa dampak positif ataupun negatif. Dampak negatifnya adalah kejahatan merajalela baik di kota besar, di pedesaan maupun di daerah yang terpencil. Kejahatan adalah masalah abadi di muka bumi ini. Dari frekuensi kejahatan tidak pernah mengalami penurunan, tetapi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh persaingan yang semakin tinggi di dalam kehidupan. Kejahatan yang marak saat ini adalah pencurian, khususnya pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pencurian kendaraan bermotor seringkali dilakukan dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan. Hal ini diperlukan penanganan yang serius dari aparat penegak hukum yaitu polisi. Kehilangan kendaraan bermotor, baik itu sepeda motor atau mobil, tentu saja membuat masyarakat sangat dirugikan. Sehingga masyarakat sangat berharap aparat yang berwenang dapat semaksimal mungkin meminimalisir kasus curanmor. Bahkan jika pun sudah terjadi, diharapkan dapat segera terungkap. Polda Jambi telah banyak melakukan upaya untuk melakukan pencegahan dan pengungkapan pencurian kendaraan bermotor, seperti melakukan razia surat-surat kendaraan bermotor dan penyelidikan kasus pencurian kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor hasil tangkapan biasanya diumumkan melalui pemberitaan surat kabar. Adapun data-data kendaraan hasil penangkapan tidak diolah dengan menggunakan sistem komputer yang lebih baik, sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi secara jelas dan akurat. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengemukakan persoalan mengenai peran sistem informasi dalam menangani curanmor di Polda Jambi. Dimana permasalahan tersebut meliputi hambatan yang ditemui di lapangan, faktor pendukung, penyebab meningkatnya curanmor, tentang upaya-upaya apa saja yang dilakukan Polda dalam menangani tindak pencurian sepeda motor di wilayah hukum Polda Jambi. II.
LANDASAN TEORI
A.
Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu : 1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. 2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
44
tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukan data, keluaran informasi, dan pengguna-pengguna informasi. (Abdul Kadir, 2005) B.
Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen, dimana (elemen dapat berupa orang, rumus, konsep, sumber daya, prosedur) yang saling terkait dan saling mempengaruhi, dan bertujuan untuk melaksanakan suatu fungsi atau target (goal) yang spesifik (Thamir Abdul:2003). Adapun dilihat dari jenisnya sistem ada dua, yaitu : 1. Sistem alami seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan lain-lain. 2. Sistem buatan manusia seperti sistem sosial, sistem hukum, sistem produksi, sistem komunikasi, sistem organisasi. Sistem yang akan kita bahas disini adalah sistem informasi yang termasuk sistem buatan manusia. Dilihat dari pelaku sistem, ada tujuh pelaku sistem yaitu : 1. Pemakai 2. Manajemen 3. Pemeriksa 4. Penganalisa Sistem 5. Pendesain Sistem 6. Programmer 7. Personel Pengoperasian C.
Unified Model Language (UML) UML adalah sebuah ”bahasa” yang telah menjadi standar untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB Net, dan lain-lainnya. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modelling aplikasi prosedural dalam VB atau C, seperti bahasa-bahasa lainnya (Romi Satrio Wahono : 2003) UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentukbentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya, yaitu Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (ObjectOriented Software Engineering). Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah : metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
45
OMT, metodologi Shlaer-Mellor, metodologi Wirfs-Brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masingmasing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerja sama dengan group / perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Rumbaugh
Booch
Jacobson
Odell
UML
OMG (Object Management Group)
Shlaer and Mellor
Meyer Gamma Gambar Object Management Group
Konsepsi Dasar UML Konsepsi dasar UML, bisa kita rangkumkan dalam gambar di bawah. Abstraksi konsep dasar UML, yang terdiri dari structural classification, dinamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah apabila kita melihat tabel dibawah. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Untuk menguasai UML, ada dua hal yang harus kita perhatikan, menguasai pembuatan diagram UML dan menguasai langkah-langkah dalam analisis dan pengembangan dengan UML. Tabel Konsep Dasar UML Major Area
View Static view
Diagrams Class diagram
Main Concepts Class,
association,
generalization,
dependency, realization, interface Use case view
Use case diagram
include, generelization
Structural Implementation
Component diagram
view Development
State machine
Component, interface, dependency, location
Deployment diagram
view Dynamic
Use case, actor, association, extend,
Node,
component,
dependency,
location Statechart diagram
State, event, transition, action
view
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
46
Activity view
Activity diagram
State, activity, completion, transition, fork, join
Sequence diagram
Model
Model
management
management
object,
message,
activation
Interaction view
Interaction,
Collaboration
Collaboration, interaction,
diagram
collaboration rule, message
Class diagram
Package, subsystem, model
All
Constraint, stereotype, tagged values
view Extensibility
All
Seperti juga tercantum pada tabel diatas, UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut : 1. Use case diagram 2. class diagram 3. statechart diagram 4. activity diagram 5. sequence diagram 6. collaboration diagram III. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Analisa Sistem Curanmor
Dalam perencanaan sistem curanmor ini, ada beberapa analisa proses terjadinya informasi curanmor, guna mendukung sistem yang akan dibuat. 1. Kendaraan Hilang Polda Jambi telah menggunakan komputer sebagai sebagai solusi permasalahan sistem, seperti halnya pengolahan data pencurian kendaraan bermotor. Akan tetapi pegunaan sistem komputer hanya bersifat sementara. Penggunaan komputer hanya digunakan untuk membuat salinan laporan saja. Data laporan kendaraan hilang yang masuk ke Polda Jambi, khususnya Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) dan Reserse Kriminal ( Reskrim) dicatat dengan cara manual. Pelapor diinterogasi oleh petugas piket, kemudian data dicatat dan dilaporkan kepada atasan (komandan). Proses pengolahan data seperti itu mengakibatkan lambatnya laporan yang masuk kepada atasan, akurasi data tidak terjamin, sehingga pimpinan terlambat dalam menganalisa kasus dan membuat kebijakan strategis. 2.
Kendaraan Ketemu Pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor merupakan hasil dari pegembangan kasus dari laporan yang masuk, penemuan kendaraan hilang biasanya dihasilkan dari operasi yang dilakukan oleh jajaran Polda Jambi. Operasi yang dilakukan yaitu operasi razia kendaraan bermotor, operasi penangkapan pelaku kejahatan, atau penemuan kendaraan yang dilakukan oleh masyarakat. Data penemuan kendaraan tidak diolah secara terpadu (integrated) antar jajaran yang ada di Polda, data penemuan kendaraan hanya diolah oleh yang melakukan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
47
penemuan kendaraan. Sehingga proses pengecekan antara laporan kendaraan hilang dan penemuan kendaraan memerlukan waktu yang cukup lama.
3.
Informasi Curanmor Informasi kehilangan dan penemuan kendaraan bermotor sangat diperlukan oleh pimpinan Polda dan juga masyarakat. Pada saat ini informasi pencurian kendaraan bermotor tidak bisa didapat dengan mudah, masyarakat harus mendatangi Polda untuk mengetahui informasi, dan setelah sampai di Polda, informasi tidak didapat dengan cepat, tetapi memerlukan birokrasi yang cukup panjang dan kualitas informasi kadang kurang akurat. 4.
Deskripsi Pengguna Dalam perecanaan sistem, lebih didekatkan pada sistem curanmor di Polda Jambi. Untuk itu deskripsi pengguna sistem adalah individu yang ada di Polda Jambi, terdiri dari : a. Kapolda bertugas untuk memimpin Polda Jambi, dalam kaitannya dengan kasus curanmor, KaPolda harus mendapatkan data secara akurat. Dalam sistem ini KaPolda termasuk kepada anggota dari sistem curanmor. b. Kepala SPK bertugas untuk menerima dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam sistem ini Kepala SPK termasuk kepada anggota dari sistem curanmor c. Dir Reskrim betugas untuk melakukan koordinasi dalam menangani semua kasus kriminal. Dalam sistem ini Dir Reskrim termasuk kepada anggota dari sistem curanmor d. Kanit Curanmor bertugas untuk menangani kasus pencurian kendaraan bermotor. Dalam sistem ini Kanit Curanmor termasuk kepada anggota dari sistem curanmor e. Administrator (admin), adalah seseorang yang menjalankan fungsi sebagai administrator sistem curanmor. Hal-hal yang harus dimiliki seorang administrator adalah mempunyai kemampuan pada bidang Teknologi Informasi. f. Masyarakat, dapat mengakses sistem informasi curanmor, untuk mendapatkan informasi dan melaporkan kasus tentang curanmor. 5.
Gambaran Pengoperasian Sistem Ada dua kelompok pengguna sistem yaitu pengguna yang berasal dari masyarakat untuk masuk ke dalam web sistem curanmor tidak perlu login. Yang kedua pengguna sistem harus login sebelum masuk pada sistem, pengguna termasuk admin, anggota/pejabat yang berkompeten. Untuk pengoperasian sistem secara lengkap dapat digambarkan pada tabel aktifitas di bawah ini. Tabel ini menggambarkan deskripsi proses pada sistem setelah menerima respon dari aktor. a. Anggota Anggota pada sistem informasi curanmor memiliki otoritas khusus untuk dapat berinteraksi dan mengeksploitasi informasi pada sistem, untuk dapat melakukan aktifitas Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
48
dengan sistem, anggota diberikan login untuk melakukan koneksi dengan sistem, tabel berikut ini menjelaskan aktifitas anggota pada saat melakukan login.
Tabel Activity Anggota Login
Aktifitas 1. Anggota login ke sistem
Deskripsi 1. Anggota memberikan identitas dan password serta menekan tombol login
(sistem
akan
melakukan
verifikasi terhadap identitas dan password) 2. Jika proses berhasil maka sistem akan menampilkan form baru berisi menu utama yang siap digunakan 3. Dari form menu utama terdapat beberapa
fasilitas
yang
dapat
diakses sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Anggota dapat mencari informasi curanmor
Anggota curanmor
dapat
mencari
melalui
sistem
informasi dengan
menuliskan tertentu ( nomor polisi, no mesin, nomor rangka, jenis kendaraan, polsek) b.
Masyarakat Masyarakat sebagai salah satu aktor yang terlibat pada sistem informasi curanmor memiliki fasilitas untuk dapat berinteraksi dan mengekploitasi informasi pada sistem seperti mencari informasi curanmor dan pengaduan kasus, Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
49
akan tetapi masyarakat tidak perlu melakuka login terhadap sistem, tabel berikut ini menjelaskan aktifitas masyarakat dalam melakukan pencarian informasi dan pengaduan curanmor.
Tabel Masyarakat Mencari Informasi Dan Membuat Pengaduan Aktifitas Deskripsi Masyarakat mencari informasi data 1. Masyarakat tidak perlu curanmor memasukkan identitas diri, tetapi cukup menekan button cari dan lihat curanmor 2. Isilah form informasi yang dicari dan pilih dasar pengelompokan curanmor (nomor polisi, nomor rangka, nomor mesin, jenis kendaraan, polsek) 3. Klik button cari, jika berhasil maka form pencarian akan muncul sesuai dengan input kita. Jika gagal tidak ada perubahan pada informasi yang ditemukan sistem. Masyarakat membuat pengaduan 1. Masyarakat cukup menekan button curanmor pengaduan. 2. Isilah form pengaduan, data yang dimasukkan meliputi nama pelapor, alamat, no identitas, telpon, email, uraian pengaduan.
c.
Kepala SPK Kepala SPK sebagai salah u aktor yang terlibat pada sistem informasi curanmor memiliki fasilitas khusus untuk dapat berinteraksi dan mengekploitasi informasi pada sistem informasi curanmor. Tabel berikut ini menjelaskan aktifitas Kepala SPK dalam beriteraksi dengan sistem seperti mengolah data pengaduan masyarakat. Tabel Aktifitas Kepala SPK Aktifitas 1. Login ke sistem
Deskripsi 1. Kepala SPK memberikan user ID dan
password
tombol melakukan
login
serta
menekan
(sistem
verifikasi
akan terhadap
identitas dan password) Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
50
2. Jika proses berhasil maka sistem akan menampilkan form baru berisi menu
utama
SPK
yang
siap
digunakan. 2. Masuk ke administrasi pengaduan
Klik button administrasi anggota, Ka. SPK dapat menambah data pengaduan baru, melakukan update data dan menghapus data.
d. Kanit Curanmor Kanit Curanmor sebagai salah u aktor yang terlibat pada sistem informasi curanmor memiliki fasilitas khusus untuk dapat berinteraksi dan mengekploitasi informasi pada sistem informasi curanmor. Tabel berikut ini menjelaskan aktifitas Kepala SPK dalam beriteraksi dengan sistem seperti mengolah data kendaraan (ranmor) yang hilang. Tabel Aktifitas Kanit Curanmor Aktifitas 1. Login ke sistem
2. Masuk ke administrasi curanmor
e.
Deskripsi 3. Kepala SPK memberikan user ID dan password serta menekan tombol login (sistem akan melakukan verifikasi terhadap identitas dan password) 4. Jika proses berhasil maka sistem akan menampilkan form baru berisi menu utama Curanmor yang siap digunakan. Klik button administrasi anggota, Kanit Curanmor dapat menambah data kendaraan hilang dan kendaraan ketemu, melakukan update data dan menghapus data.
Administrator (admin) Administrator sebagai salah u aktor yang terlibat pada sistem informasi
curanmor memiliki fasilitas khusus untuk dapat berinteraksi dan mengekploitasi informasi pada sistem informasi curanmor, tugas utama dari adminstrator adalah
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
51
melakukan pengaturan pada sistem. Tabel berikut ini menjelaskan aktifitas administrator dalam beriteraksi dengan sistem.
Tabel Aktifitas Admin Aktifitas 1. Login ke sistem
2. Melakukan administrasi pengguna
3. Melakukan backup data
Deskripsi 1. Admin memberikan User ID dan password serta menekan tombol login (sistem akan melakukan verifikasi User ID dan password) 2. Jika proses berhasil maka sistem akan menampilkan form admin baru berisi menu utama yang siap digunakan. 1. Menambah pengguna baru dan sekaligus melakukan group user pengguna (admin, SPK, Unit Curanmor atau anggota) yang akan membedakan hak aksesnya. 2. Melakukan update data pengguna dan menghapus data pengguna Admin melakukan backup data, sehingga data akan tetap terjaga.
6.
Analisis Kebutuhan Sistem Sistem infomasi curanmor akan dioperasikan oleh beberapa pengguna atau aktor, masing-masing pengguna memiliki fungsi dan kebutuhan yang berbeda, untuk mengakomodir kebutuhan dari masing-masing aktor, maka diperlukan analisa kebutuhan sistem. Pada sistem Curanmor ini ada lima pengguna, yaitu : a. Anggota b. Administrator atau admin c. Masyarakat d. Kepala SPK e. Kanit Curanmor Masing-masing dari mereka memiliki kepentingan yang spesifik yang harus dapat dipenuhi oleh sistem. Analisis kebutuhan spesifik pengguna dapat diuraikan sebagai berikut. a. Use case : login Anggota atau aktor memerlukan otoritas sendiri, otoritas ditandai dengan diberikannya login khusus untuk masing-masing anggota, setiap anggota akan memberikan User ID dan password dan sistem akan mengecek hak aksesnya dan menampilkan tampilan sesuai peran Aktor. Pada tabel berikut ini akan dijelaskan use case login dari aktor. Tabel Use Case Login
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
52
Aktor Tujuan Overview
Administrator, Ka. SPK, Kanit Curamor dan anggota Masuk ke sistem Aktor memberikan User ID dan password dan sistem akan mengecek hak aksesnya dan menampilkan tampilan sesuai peran Aktor
Use case : search Curanmor Masyarakat sebagai aktor memerlukan fasilitas untuk melakukan pencarian data curanmor, baik secara online maupun offline. Pada tabel berikut ini akan dijelaskan use case pencarian informasi curanmor. b.
Aktor Tujuan Overview
Tabel Use Case Search Curanmor Anggota dan masyarakat Menemukan informasi curanmor yang memenuhi kriteria tertentu Aktor memasukkan kata kunci berupa jenis kedaraan, nomor rangka, nomor mesin, jenis kendaraan, polsek dan memilih kategori yang ada dan sistem memberikan hasil pencarian curamor berupa properti lengkap
Use case : pengaduan Masyarakat sebagai aktor memerlukan fasilitas untuk melakukan pengaduan kasus curanmor, baik secara online maupun offline. Pada tabel berikut ini akan dijelaskan use case pengaduan curanmor. c.
Aktor Tujuan Overview
Tabel Use Case Pengaduan Masyarakat Memberikan/membuat pengaduan Aktor masuk ke form pengaduan dan mengisi form pengaduan meliputi data diri pelapor, alamat, uraian kasus.
d.
Use case : administrasi data SPK Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) merupaka aktor yang pertama kali berhubungan dengan sistem dan masyarakat, untuk memberikan pelayanan yang baik, maka SPK memerlukan fasilitas administrasi yang baik. Tabel berikut ini menerangkan Use Case Administrasi Data SPK. Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
53
Tabel Use Case Administrasi Data SPK Aktor Tujuan Overview
Kepala SPK Melakukan update data pengaduan Mengubah data pengaduan seperti : menambahkan databaru baru, edit data dan hapus data.
e.
Use case : administrasi data Unit Cranmor Unit Pencurian Kendaraan Bermotor (curanmor) merupakan aktor yang akan mengolah data pencurian kendaraan bermotor, untuk memberikan pelayanan yang baik dan memudahkan dalam melakukan penyelidikan kasus, maka unit curanmor memerlukan fasilitas administrasi yang baik. Tabel berikut ini menerangkan Use Case Administrasi Data unit curanmor. Tabel Use Case Administrasi Data Unit Curanmor Aktor Kanit Curanmor Tujuan Melakukan update data kendaraan hilang, kendaraan ketemu, surat tugas operasi/tindak lanjut. Overview Mengubah data curamor seperti : menambahkan databaru baru, edit data dan hapus data.
f.
Use case : administrasi pengguna Administrator merupakan aktor yang akan mengolah data anggota atau aktor yang akan terlibat dalam sistem informasi curanmor, administrator memerlukan fasilitas untuk mengolah data pengguna sistem. Tabel berikut ini menerangkan Use Case Administrasi Data pengguna.
Aktor Tujuan Overview
Tabel Use Case Administrasi Pengguna Administrator (admin) Menambah/ kurang Menambah/ kurang user ke dalam group user (terutama group SPK,Unit Curamor dan administrator/ admin)
7.
Permodelan Software Dalam melakukan perencanaan curanmor, maka akan dilakukan pemodelan software menggunakan UML (Unified Modeling Language). Dalam peperecanaan sistem, diagram use case digunakan untuk memodelkan sistem. Diagram ini dibuat untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari software sistem curanmor. Aktor
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
54
Aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah : a. Masyarakat b. Anggota yang meliputi anggota Polda,Dir Reskrim, Kapolda c. Kepala SPK d. Kanit Curanmor e. Administrator (admin/sysadmin) Aktor dalam sistem ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Aktor Dalam Sistem Curanmor
Use Case Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Gambar berikut ini merupakan Use case diagram sistem informasi pencurian kendaraan bermotor : Mencari
Admin
Mengolah
Membuat
Mengolah Kanit Membuat
Use Case Sistem Curanmor Dari gambar di atas data diuraikan interaksi antara masing-masing aktor dengan sistem. Adapun aktor yan terlibat yaitu masyarakat, Kepala SPK, Kanit Curanmor, Dir Reskrim dan Kapolda. Masyarakat dapat melakukan interaksi dengan sistem melalui fasilitas informasi curanmor dan pengaduan masyarakat, data pengaduan masyarakat yang telah dimasukkan (input) ke dalam sistem akan diolah oleh aktor lain yaitu Kepala SPK dan Kanit Curanmor, pengolahan data dapat dilakukan apabila aktor melakukan login ke sistem. Dir Reskrim dan KaPolda merupakan aktor dengan status sebagai anggota dari sistem curanmor, Dir Reskrim dan KaPolda dapat berinterkasi dengan sistem untuk mengetahui Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
55
perkembangan informasi curanmor. Sedangkan Aministrator akan berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pengaturan dan perubahan (update) terhadap pengguna sistem. B.
Perencanaan Sistem Pada perencanaan sistem ini akan dibuat model dari perbaikan sistem yang diusulkan sebagai langkah awal. Sebagai langkah akhir dari perencanaan sistem adalah perencanaan relationship database yang akan digunakan dalam program sistem informasi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pada tahap perencanaan sistem ini juga telah dipertimbangkan kebutuhankebutuhan sistem yang meliputi : 1. Kemudahan Akses (Accessibility) 2. Fleksibilitas (Flexibility) 3. Kemudahan dalam pemeliharaan (Maintenance) 1.
Sistem Disain arsitektur merepresentasikan struktur data dan komponen-komponen program yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem berbasis komputer. Hal ini mempertimbangkan bentuk arsitektural yang dipakai oleh sistem, struktur dan sifat-sifat komponen yang mendukung sistem dan inter-relationship yang terjadi antara komponenkomponen arsiterktural dari sebuah sistem. Arsitektur adalah suatu representasi yang memungkinkan software engineer menganalisa keefektifan desain sehubungan dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan, mempertimbangkan alternatif arsitektural pada suatu tingkatan ketika untuk membuat suatu perubahan-perubahan desain masih relatif mudah, mengurangi resiko-resiko yang berhubungan dengan konstruksi software. Rancangan arsitektur Sistem Informasi curanmor Polda Jambi ditunjukkan pada gambar berikut .
Rancangan Arsitektur Sistem
Perencanaan Antar muka ( Interface ) Interface adalah sebuah media yang menghubungkan antara pengguna (user) dengan sistem informasi. Sistem yang akan dibangun diharapkan dapat menyediakan
2.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
56
interface yang mudah dipahami oleh pengguna, karena jika interface dibuat terlalu rumit dan memakan waktu bagi pengguna untuk memahami dan menggunakannya. a. Desain menu Menu yang tersedia dan siap digunakan, dibuat agar mudah untuk dipahami. Biasanya menu dibagi menjadi beberapa kategori dan di tiap kategori menu terdapat sub menu yang berhubungan dengan menu sebelumnya. Dan dalam sistem informasi ini nanti, desain menu akan dibedakan untuk tiap pengguna, tergantung dari hak aksesnya. Gambar berikut merupakan rancangan dari menu sistem curanmor.
Desain Menu Sistem Informasi Curanmor b.
Desain Input Pengaduan Masyarakat Desain sebuah form juga menjadi faktor penting karena dalam sebuah form ini merupakan bagian proses sistem infomasi curanmor. Form didesain seefisien mungkin tanpa mengabaikan efektivitasnya, dan memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya, termasuk di dalamnya menyediakan referensi untuk aktivitas-aktivitas tertentu. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencapai hal ini adalah dengan mengatur urutan input data secara sistematis, tidak melompatlompat, penggunaan shortcut untuk memudahkan pengguna, dan penambahan tool tip text pada setiap command button (tombol) yang memberikan keterangan pada pengguna tentang fungsi dari tombol tersebut. Gambar berikut merupakan desain input pengaduan masyarakat.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
57
Desain Input Pengaduan Masyarakat DAFTAR PUSTAKA Barry E. Cushing, "Accounting Information Systems and Bussiness Organizations", Addison Wesley Publishing Company, Philippines, 1974 Ekki Gaddafi, “Analisa Perancangan Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Database Pada Fakultas Kedokteran Universitas Riau”, Tesis UPI ”YPTK” Padang, 2005 Gregory M. Scott, "Prcinciples of Management Information Systems", McGraw-Hill, New York, 1986 Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley dan Kevin C Dittman, “Metode Desain dan Analisis Sistem”, Andi dan McGraw-Hill Education, Yogyakarta, 2004. Jogiyanto, HM. "Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis", Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.2, Agustus 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
58