PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015
KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN
KOMPONEN ANALISIS MENILAI RELEVANSI APBD
• Relevansi
karakteristik rumahtangga
MENENTUKAN PRIORITAS RUMAHTANGGA SASARAN
• Perubahan akibat
intervensi • Pemenuhan SPM • Keterkaitan perubahan hasil dan perubahan akibat intervensi MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
• Posisi relatif • Perkembangan antarwaktu • Efektivitas • Relevansi perkembangan
MENENTUKAN PRIORITAS WILAYAH
• Kuadran wilayah menurut kombinasi indikator • Pemetaan desa
• Pendapatan (Derajat
Otonomi Fiskal dan Ruang Fiskal) • Belanja Menurut Program • Belanja Menurut MataAnggaran • Belanja Menurut Pelaksana Program • Belanja Menurut Sumber Pendanaan
INFRASTRUKTUR DASAR
KETAHANAN PANGAN BIDANG/DIMENSI
INDIKATOR HASIL [OUTCOME/IMPACT] PEMBANGUNAN: MDGs BIDANG/DIMENSI
KEMISKINAN KONSUMSI
INFRASTRUKTUR DASAR
KETAHANAN PANGAN
KEMISKINAN KONSUMSI
TUJUAN DAN SASARAN MDGs
INFRASTRUKTUR SUMBER DASAR KESEHATAN DATA
Tingkat Kemiskinan (%) Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Indeks Kedalaman Kemiskinan (Indeks) Indeks Keparahan Kemiskinan (Indeks) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Inflasi (%) Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Proporsi Desa dengan Jaringan Listrik (%) Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Hak atas Rumah/Tempat Tinggal (%) Proporsi Rumah Tinggal Layak Huni (%)
Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 1 – Sasaran 1B
Susenas Susenas Susenas Susenas KETAHANAN Sakernas PANGAN
Tujuan 7 – Sasaran 7C
Susenas
Tujuan 7 – Sasaran 7C
Susenas
Perkembangan Harga Beras (Rp)
Tujuan 1 – Sasaran 1C
INDIKATOR UTAMA
Perkembangan Harga Bahan Kebutuhan Pokok Utama (Rp) Produksi bersih serealia Angka Kematian Bayi (AKB) (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Angka Kematian Balita (AKBA) (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak (%) Angka Kematian Ibu Melahirkan (Per 100.000 Kelahiran Hidup) Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%)
Podes Tujuan 7 – Sasaran 7D
Podes
Tujuan 7 – Sasaran 7D
Podes Kementerian Perdagangan PENDIDIKAN Kementerian Perdagangan KESEHATAN
Tujuan 1 – Sasaran 1C Tujuan 1 – Sasaran 1C Tujuan 4 – Sasaran 4A
Riskesdas
Tujuan 4 – Sasaran 4A
Riskesdas
Tujuan 4 – Sasaran 4A
Susenas
Tujuan 5 – Sasaran 5A
Riskesdas
Tujuan 5 – Sasaran 5A
Susenas
Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Tujuan 7 – Sasaran 7C Layak (%) Proporsi Desa dengan Jaringan Listrik (%) Proporsi Rumah Tangga dengan Kepemilikan Tujuan 7 – Sasaran 7D Hak atas Rumah/Tempat Tinggal (%) Proporsi Rumah Tinggal Layak Huni (%) Tujuan 7 – Sasaran 7D Perkembangan Harga Beras (Rp) Perkembangan Harga Bahan Kebutuhan Pokok UtamaUTAMA (Rp) INDIKATOR Produksi bersih serealia Angka Bayi(%) (AKB) (Per 1.000 TingkatKematian Kemiskinan Kelahiran Hidup) Miskin (Jiwa) Jumlah Penduduk Angka Balita (AKBA) (Per 1.000 Indeks Kematian Kedalaman Kemiskinan (Indeks) Kelahiran Hidup) Indeks Keparahan Kemiskinan (Indeks) Persentase anak usia 1Terbuka tahun yang Tingkat Pengangguran (%) diimunisasi Inflasi (%) campak (%) Angka Kematian Ibu Melahirkan 100.000 Proporsi Rumah Tangga dengan(Per Sanitasi Kelahiran Layak (%)Hidup) Kelahiran DitolongTangga Tenagadengan Kesehatan Proporsi Rumah Air Minum Terlatih (%) Layak (%) Cakupan pelayanan antenatal Proporsi Desa dengan JaringanK1-K4 Listrik(%) (%) Wanita 15-19 berkontrasepsi Proporsimenikah Rumah usia Tangga dengan Kepemilikan (%) Hak atas Rumah/Tempat Tinggal (%) Tingkat kelahiran usia muda (per 1000 wanita Proporsi Rumah Tinggal Layak Huni (%) usia 15-19) (%) Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi Perkembangan Harga Beras (Rp) (%) Jumlah Kasus baru AIDS (Jiwa) Perkembangan Harga Jumlah Kasus baru HIVBahan (Jiwa)Kebutuhan Pokok Utama (Rp) Prevalensi malaria per 1000 penduduk (%) Produksi bersih serealia Angka penemuan pasien TBC positif baru (%) Angka Kematian Bayi (AKB) (PerTBC 1.000 Angka keberhasilan pengobatan Kelahiran Hidup) Prevalensi Balita Kekurangan Gizi (%) Angka Partisipasi Kematian Balita (Per 1.000 Angka Kasar(AKBA) (APK) SD/MI (%) Kelahiran Hidup) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Persentase anak usia 1 tahun Angka Partisipasi Kasar (APK)yang SMA/MA (%) diimunisasi campak (%) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) Angka Partisipasi Kematian Ibu Melahirkan (Per 100.000 Angka Murni (APM) SMP/MTs (%) Kelahiran Hidup) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15+ (%) Terlatih (%) Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15-44 (%) Cakupan pelayanan antenatal K1-K4 Angka Buta Huruf Penduduk Usia 45+(%) (%) Wanita menikah usia 15-19 berkontrasepsi Rasio APM perempuan/laki-laki (%) (%) melek huruf perempuan terhadap lakiRasio Tingkat laki (%) kelahiran usia muda (per 1000 wanita usia 15-19) (%)yang diduduki perempuan di Proporsi kursi Kebutuhan DPR (%) KB yang tidak terpenuhi (%) Jumlah Kasus baru AIDS (Jiwa) Jumlah Kasus baru HIV (Jiwa) Prevalensi malaria per 1000 penduduk (%) Angka penemuan pasien TBC positif baru (%) Angka keberhasilan pengobatan TBC Prevalensi Balita Kekurangan Gizi (%)
Sus
Pod
Pod
Tujuan 1 –DAN Sasaran 1C TUJUAN SASARAN MDGs 1C Tujuan 1 – Sasaran
Pod Kem Per Kem SU Per DA
Tujuan 41 –– Sasaran Sasaran 4A 1A Tujuan Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 41 –– Sasaran Sasaran 4A 1A Tujuan Tujuan 1 – Sasaran 1A Tujuan 41 –– Sasaran Sasaran 4A 1B Tujuan
Su Ris Su Su Ris Su Sa Sus
Tujuan Tujuan 57 –– Sasaran Sasaran 5A 7C
Ris Su
Tujuan Tujuan 57 –– Sasaran Sasaran 5A 7C Tujuan 5 – Sasaran 5A
Sus Su Sus Po
Tujuan 1 – Sasaran 1C
Tujuan Tujuan 57 –– Sasaran Sasaran 5B 7D Tujuan 57 – Sasaran 5B 7D
Ris Po
Tujuan 51 – Sasaran 5B 1C Tujuan 6 – Sasaran 6A Tujuan 61 – Sasaran 6A 1C Tujuan 6 – Sasaran 6C Tujuan 61 –– Sasaran Sasaran 6C 1C Tujuan Tujuan 64 – Sasaran 6C 4A Tujuan 1 – Sasaran 1C Tujuan 24 – Sasaran 2A 4A Tujuan 2 – Sasaran 2A Tujuan 24 – Sasaran 2A 4A Tujuan 2 – Sasaran 2A Tujuan 25 – Sasaran 2A 5A Tujuan 2 – Sasaran 2A Tujuan 25 – Sasaran 2A 5A Tujuan 2 – Sasaran 2A Tujuan 5 – Sasaran 5A Tujuan 2 – Sasaran 2A Tujuan 35 – Sasaran 3A 5B
Sus Po Ke Ris Pe Sus Ke Sus Pe Ris Ris Ris Ris Sus Ris Sus Sus Su Sus Sus Ris Sus Sus Su Sus Su Sus Sus Ris
Tujuan 3 – Sasaran 3A Tujuan 5 – Sasaran 5B Tujuan 35 – Sasaran 3A 5B Tujuan 6 – Sasaran 6A Tujuan 6 – Sasaran 6A Tujuan 6 – Sasaran 6C Tujuan 6 – Sasaran 6C Tujuan 6 – Sasaran 6C Tujuan 1 – Sasaran 1C
Sus Su DP Ris Su Su Ris Ris Ris Ris
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
MENENTUKAN PRIORITAS WILAYAH
Garis Rata-Rata
Garis Rata-Rata
MENENTUKAN PRIORITAS RUMAHTANGGA SASARAN
Karakteristik Rumah-Tangga yang relevan terhadap prioritas intervensi dan prioritas wilayah
MENILAI RELEVANSI APBD
CONTOH KASUS PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR
APM SD/MI Kab. Sumba Timur pada tahun 2014 masih berada di bawah capaian rata-rata Provinsi NTT dan Nasional. Selama lima tahun terakhir, perubahannya fluktuatif dengan tren yang secara umum menurun. Pola perubahan ini berlawanan dengan arah perbaikan capaian yang terjadi di tingkat Provinsi NTT maupun Nasional.
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
• Apakah capaian indikator INDIKATOR UTAMA
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
pendukung membaik, sama, atau memburuk setelah intervensi dilakukan? • Apakah perubahan capaian indikator pendukung sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM)? • Apakah perubahan capaian indikator utama (outcome/impact) berkaitan dengan perubahan capaian indikator pendukung?
INDIKATOR PENDUKUNG
ANALISIS KECUKUPAN GURU
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
ANALISIS KECUKUPAN RUANG KELAS
Kecamatan Nggaha Oriangu
MENENTUKAN PRIORITAS RUMAHTANGGA SASARAN
Nama dan Alamat Anak Usia 7-12 dari Desil 1-3 yang Tidak Bersekolah di Desa Pulupanjang, Kecamatan Nggaha Oriangu, 2011
KONDISI PENDAPATAN DAERAH
MENILAI RELEVANSI APBD
Fleksibilitas anggaran, yang dicerminkan oleh ruang fiskal, juga cenderung tidak berubah
Selama 5 tahun terakhir, kemandirian anggaran daerah tidak mengalami perubahan yang berarti
MENILAI RELEVANSI APBD
MENILAI RELEVANSI APBD
CONTOH KASUS KESEHATAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA
Capaian Angka Morbiditas di Kabupaten Nagan Raya merupakan yang tertinggi kedua di Provinsi Aceh (2013). Selama lima tahun terakhir juga tidak terjadi perbaikan yang berarti dalam capaian indikator ini.
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
INDIKATOR UTAMA
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
INDIKATOR PENDUKUNG
PRIORITAS KECAMATAN
MENENTUKAN PRIORITAS WILAYAH
PRIORITAS DESA
MENENTUKAN PRIORITAS RUMAHTANGGA SASARAN
Nama dan Alamat Rumah-Tangga Desil 1 Tanpa Jamban Di Desa Alue Raya, 2011
No.
Nama
Alamat
1
…….
…….
2
…….
…….
3
…….
…….
4
…….
…….
5
…….
…….
…
…….
…….
53
…….
…….
KONDISI PENDAPATAN DAERAH
MENILAI RELEVANSI APBD
Tetapi, fleksibilitas anggaran terus meningkat Potensi anggaran untuk mendanai penanggulangan kemiskinan semakin besar
Kemandirian anggaran daerah tidak menunjukkan peningkatan berarti
RELEVANSI ANGGARAN BELANJA DAERAH (1)
MENILAI RELEVANSI APBD
Anggaran Belanja Menurut Fungsi, Kabupaten Nagan Raya, 2009-2013 40.00 35.00
REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PENDIDIKAN
30.00
KESEHATAN
25.00 20.00
PENANGGULANGAN KEMISKINAN KETAHANAN PANGAN
15.00
INFRASTRUKTUR LAINNYA
10.00
Linear (KESEHATAN)
5.00
Linear (INFRASTRUKTUR)
-
2009
2010
2011
2012
2013
Porsi anggaran belanja infrastruktur cenderung meningkat. Tetapi porsi anggaran kesehatan cenderung menurun
RELEVANSI ANGGARAN BELANJA DAERAH (2) Hampir separuh anggaran belanja Kesehatan (43%) dialokasikan untuk belanja NonProgram, yang mencakup gaji dan tunjangan. Porsi untuk belanja promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; serta untuk sarana dan prasarana masih sangat kecil (16%).
MENILAI RELEVANSI APBD
TINDAK-LANJUT OLEH TKPK • Pemantapan kapasitas tim teknis dalam analisis dan perencanaan penanggulangan kemiskinan berbasis data. • Penyusunan dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD). • Penajaman substansi materi Rakor TKPK di daerah. • Advokasi untuk peningkatan relevansi anggaran SKPD untuk penanggulangan kemiskinan.
TEKNIS PENGGUNAAN APLIKASI
APLIKASI ANALISIS SITUASI KEMISKINAN
APLIKASI PETA SEBARAN
TERIMA KASIH