Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DI SMAN 7 KOTA BANJARMASIN Hilmi Mizani Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 4,5 Banjarmasin 70235 Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran yang berkarekter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian lapangan (field reseach) dengan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode Diskriptif . Penggalian data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumenter dan observasi. Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh hasil bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 7 Kota Banjarmasin terdiri dari program tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Karekter yang akan di ajarkan sudah tertuang secara tegas pada silabus dan RPP untuk kelas XI dan XII. Sedangkan untuk silabus dan RPP untuk kelas X maka karekter yang ingin ditanamkan tidak secara tegas dicantumkan dalam silabus dan RPP. Adapun karekter yang ingin ditanamkan di SMAN 7 sesuai dengan yang terdapat dalam silabus dan RPP terdiri dari: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Kata Kunci : Pembelajaran, terencana, dan berkarekter
ABSTRACT This study aims to know the character based instructional planning on the subject of Islamic Education in SMAN 7 Banjarmasin. This research is a field research with qualitative approach and used descriptive method. The data in this research are collected through interview, documentary, and observation. The study found out that the Islamic education teacher at the SMAN 7 Banjarmasin prepares the instructional planning which consists of annual program, semester program, syllabus, and lesson plan. The characters that must be taught have been stated explicitly in both syllabus and lesson plan for class XI and class XII, but not in in class X. The characters which will be taught at the SMAN 7 Banjarmasin and are in both the syllabus and the lesson plan are: religious, honest, tolerance, discipline, hard work, independent, democratic, curiousity, the spirit of nationalism, patriotism, respect for achievement, friendship, love peace, love reading, environmental care, social care, and responsibility. Keyword : Instruction, planned, and character PENDAHULUAN Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian manusia sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Melalui pendidikan, orang dewasa mentransper kebudayaan dan nilai-nila yang dimilikinya kepada generasi muda. Untuk itu maka pendidikan dilakukan secara
sengaja dan ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai keinginan masyarakatnya. Para ahli pendidikan mengklasifikasi lembaga pendidikan menjadi tiga, yaitu pendidikan informal, pendidikan formal dan pendidikan non formal. Ketiga lembaga pendidikan itu memiliki karekteristik masingmasing, yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Diantara ketiga lembaga pendidikan 1
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
itu lembaga pendidikan formal dianggap sangat penting bagi terciptanya kemajuan peradaban ummat manusia. Terlebih di era modern ini peran pendidikan formal disamping menjadi lembaga pemelihara kebudayaan, sekaligus menjadi lembaga pengembang kebudayaan masyarakat. Sebagian besar penemuan pengetahuan dan teknologi lahir dari hasil pengkajian di lembaga pendidikan formal. Hal tersebut dapat dicapai karena pendidikan formal memiliki karekteristik yang dapat mendukung terciptanya kemajuan masyarakat. Sekolah sebagai pusat pendidikan formal, ia lahir dan berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektifitas di dalam pemberian pendidikan kepada warga masyarakat. Lembaga pendidikan formal atau persekolahan, kelahiran dan pertumbuhannya dari dan merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban memberikan pendidikan. Perangkat ini dikelola secara formal, mengikuti haluan yang pasti dan diberlakukan di masyarakat bersangkutan. (Syam, dkk., 1980:2). Di Indonesia pendidikan ditujukan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang RI, No. 20 Tahun 2003: Pasal 3). Rumusan tujuan seperti tersebut di atas sekaligus menjadi ciri khas karekter manusia yang ingin di capai oleh bangsa Indonesia melalui pendidikan formal. Oleh karena itu seluruh personalia sekolah mengarahkan proses pendidikan sesuai dengan cita-cita pendidikan yang tertuang dalam perundang-undangan negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti diatas, maka ditetapkan berbagai mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, diantaranya adalah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang wajib di ajarkan di berbagai jenjang pendidikan termasuk di SMA (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 37). Pendidikan Agama Islam disamping berisi kognitif, tetapi yang lebih penting adalah berisi nilai/sikap yang ditujukan untuk menumbuhkan karakter Islami. Karekter Islami merupakan ciri khas pribadi yang dilandaskan pada norma-norma Agama Islam. Karekter Islami akan menjadi
energi penggerak untuk berprilaku sesuai ajaran Islam, karena menurut Hermawan Kertajaya karakter merupakan mesin yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu. (Asmani, 2011: 27) Sebagaimana dinyatakan Uhbiyati dan Ahmadi (1997: 13) bahwa persoalan-persoalan pokok pendidikan Islam dan kegiatan mendidik anak adalah untuk ditunjukan ke arah terbentuknya kepribadian muslim. Kepribadian muslim berarti karekter muslim. Oleh karena itu fokus Pendidikan Agama Islam baik dirumah maupun disekolah hendaknya lebih dititik beratkan pada pembentukan karakter siswa supaya menjadi muslim sejati yaitu muslim yang konsisten melaksanakan nilai-nilai dan ajaran Islam. Untuk membangun karekter Islami maka harus sungguh-sungguh ditanamkan oleh sekolah terutama pada saat pelaksanaan proses pembelajaran. Oleh karena itu penyusunan perencanaan pembelajaran pada saat guru mengajar menjadi persoalan yang sangat penting dibuat oleh guru, sehingga ketika guru melaksanakan pembelajaran karekter yang ingin ditanamkan benar-benar diajarkan. Perencanaan pembelajaran memiliki peranan yang penting karena fungsi perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi guru ketika guru melaksanakan proses pembelajaran. (Tim Instruktur Diklat Sertifikasi Guru Fakultas Tarbiyah, 2013:1). Perencanaan pembelajaran menjadi indikator bahwa pembelajaran yang dilaksanakan merupakan kegiatan terencana yang terarah pada tujuan pendidikan. Hal ini merupakan tuntutan dan ciri khas dari pendidikan persekolahan yaitu guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang. Di sekolah guru melakukan interaksi pendidikan secara berencana dan sadar (Sukmadinata, 2001: 2) SMAN 7 Kota Banjarmasin merupakan salah satu lembaga di tingkat sekolah menengah yang vaforit. Setiap tahun lulusan SMA 7 mendapatkan nilai Ujian Nasional yang relatif lebih tinggi dari SMA Negeri lainnya baik di Kota Banjarmasin, atau di livel Provinsi Kalimantan Selatan. Banyak lulusannya yang diterima diperguruan tinggi vaforit di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajahmada, Institut Teknologi Bandung dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan diketahui 2
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
bahwa prilaku siswa-siwa SMAN 7 menunjukkan karekter yang baik. Siswa-siswa SMAN 7 menunjukkan disiplin yang tinggi, tertib, bersungguh-sungguh, taat beragama, dan lain-lain. Hal ini diduga terkait dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah menerapkan pendidikan berkarekter dengan baik, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan pembelajaran yang berkarekter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Dari fokus utama tersebut akan dirinci kedalam sub fokus masalah yaitu bagaimana penyusunan program tahunan, program semester, silabus, dan bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkarekter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru untuk menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembelajaran yang berkarekter khususnya pada mata pelajaran PAI di tingkat SMA, sehingga mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah, penelitian ini diharapkan berguna untuk menjadi masukan bagi kegiatan pembinaan profesi guru sehingga jabatan guru dapat bertumbuh dengan baik sesuai harapan. Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang perencanaan pembelajaran. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Metode Penelitian. Sesuai dengan fokus penelitian yaitu bagaimana perencanaan pembelajaran yang berkarekter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Banjarmasin, maka penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian lapangan (field research)karena penelitian ini dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya (Kartini Kartono: 1983; 27). Oleh karena data utama penelitian ini berbentuk data kualitatif maka pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk melukiskan variabel atau kondisi apa adanya tentang bagaimana penerapan kurikulum 2013 mata pelajaran PAI khususnya di Kota Banjarmasin.
Hal ini sesuai dengan pendapat Donald Ary dkk. menyatakan bahwa penelitian dengan metode diskriftif adalah dimaksudkan untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam satu situasi (Furchan, tt: 414). Penelitian ini berlokasi di SMAN 7 Bertaraf Internasional Jl A. Yani km. 5 Komplek Dharma Praja Kota Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai Oktober 2013. Subjek dalam penelitian adalah dua orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Tahun Ajaran 2013/2014 yang mengajar di SMAN 7 Banjarmasin. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 7 Kota Banjarmasin. Data yang digali dalam penelitian ini adalah:
a. Data yang berhubungan dengan perencanaan pembelajaran berkarakter pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 7 Kota Banjarmasin meliputi: Penyusunan Program Tahunan, Penyusunan Program Semester, Penyusunan Silabus, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Penggunaan RPP ketika guru mengajar. b. Data mengenai gambaran umum lokasi penelitian meliputi: Sejarah singkat tentang berdirinya SMAN 7 Kota Banjarmasin, Jumlah siswa dan fasilitas sekolah di SMAN 7 Kota Banjarmasin, Keadaan sekolah, kepala sekolah, dewan guru, dan tata usaha SMAN 7 Kota Banjarmasin . Sumber data yang akan digali dalam penelitan ini terdiri dari: dua orang guru mata pelajaran PAI sebagai responden, kepala sekolah, dewan guru dan staf tata usaha sebagai informan ditambah dokumen yang dimiliki guru dan sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumenter, wawancara dan observasi. Dokumenter dan wawancara merupakan teknik pengumpul data utama. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data akan diolah melalui tahapan editing, klasifikasi dan interpretasi. Langkah penafsiran/analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Jadi selama dilakukan pengamatan yang rinci dan wawancara yang mendalam hingga 3
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
dilakukan cek dan recik, penafsiran terhadap data yang ada terus dilakukan hingga data dianggap jenuh Selanjutnya dilakukan penyusunan hasil analisisdengan metode induktif ke deduktif secara diskriptif analiktik dan menjadi teori substantif. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan sebelum dilakukan langkah-langkah penafsiran data, dengan cara triangulasi (cek dan ricek) untuk menguji kebenaran hasil observasi dengan wawancara, reinterview dan melihat konsestensi data dari waktu ke waktu. Kegiatan ini berlangsung selama penelitian, dari pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa SMA Negeri 7 Banjarmasin adalah salah satu sekolah SMA yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X. Sedangkan pada kelas X dan XI masih menggunakan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP). Baik pada kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP maka guru diwajibkan menyusun perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan menyusun rencana yang akan dilaksanakan guru ketika mengajar. Secara umum perencanaan pembelajaran meliputi tujuan apa yang akan dicapai, bagaimana melaksanakan pembelajaran dan bagaimana melaksanakan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan dokumen SMAN 7 Banjarmasin diketahui bahwa guru PAI yang mengajar di SMAN 7 Bertaraf Internasional Kota Banjarmasin telah menyusun perencanaan pembelajaran meliputi program tahunan, program semester silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut. a. Program Tahunan.
Guru PAI SMA Negeri 7 Banjarmasin sudah menyusun program tahunan diawal tahun pelajaran 2013-2014. Adapun format program tahunan untuk Kelas X terdiri dari identitas mata pelajaran, standar kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. Jumlah KD yang diajarkan di kelas X berjumlah 9 KD dengan jumlah jam pelajaran adalah 91 jam (termasuk 4 jam waktu cadangan). Untuk program tahunan kelas XI dan kelas XII, maka format program tahunan terdiri: identitas mata pelajaran, standar kompetensi/kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. Adapun program tahunan untuk kelas X secara lengkap seperti tersebut dibawah ini. Program tahunan kelas XI jumlah jam pelajaran selama 1 tahun 74 jam pelajaran, termasuk di dalamnya 12 ulangan harian dan 4 jam tugas berstruktur. Sedangkan program tahunan untuk kelas XII SMA Negeri 7 Banjarmasin terdapat 74 jam pelajaran selama 1 tahun (termasuk di dalamnya 12 jam ulangan harian, 4 jam tugas berstruktur dan 4 jam ulangan tengah semester. Baik program tahunan untuk kelas IX,X dan XI tidak mencantumkan secara ekspelisit apa karekter yang ingin ditanamkan. b. Program Semester Dari program tahunan tersebut diperinci lagi kedalam Program Semester. Adapun program semester yang dibuat berbentuk matrik dengan empat komponen yaitu Kompetensi Dasar, Alokasi waktu, Bulan dan minggu selama satu semester. Baik untuk progam semester kelas X, kelas XI dan kelas XII memiki kesamaan dalam format yang digunakan. Sedangkan untuk isi rincian program semester yang berbeda adalah pada alokasi waktu untuk setiap minggu. Untuk kelas X setiap minggu alokasi waktunya 3 jam perminggu sedangkan pada kelas XI dan XII alokasi waktunya 2 jam pelajaran. Adapun contoh Program Semester secara detail adalah sebagai berikut:
PROGRAM SEMESTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 4
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No
1
2
Mata Pelajaran Kelas/Program Semester
: Pendidikan Agama Islam : X / MIPA/IPS : 1 (Satu)
Kompetensi Dasar
Alokasi waktu
Qur’an S. Al Anfal ayat 72, S. Al Hujurat ayat 12 dan 10 tentang control diri (mujahadah hafs), prasangka baik (husnuzzadan dan persaudaraan (ukhuwah) Beriman Kepada Allah melalui Asmaul Husna
Juli 1 2 3
4
Bulan Agustus 1 2 3
4
September 1 2 3 4
3
3
3
12 jam pel
1
9 Jam pel
2
3
3
Bulan No
Kompetensi Dasar
Alokasi waktu
Oktober 1
3 4 5 6 7 8
Ulangan Harian Semangat menuntut ilmu dengan patuh kepada orang tua, guru adalah kunci kesuksesan Ulangan Tengah Semester Hidup teratur dengan berpedoman kepada hukum Islam Ulangan Harian 2 Meneladani dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah Jumlah
1 Jam
1
9 Jam pel
2
2 Jam 9 Jam pel 1 jam 9 Jam pel 48
Nopember
2
3
4
3
3
1
5
1
2
3
3
3
Desemb
3
4
1
2
3
3
1
2
1 2
Sumber Data: Dokumen SMA Negeri 7 Banjarmasin Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jam pelajaran PAI setiap minggu adalah 3 jam. Jumlah kompetensi dasar selama 1 semester adalah 8 buah dengan jumlah waktu sebanyak 48 jam pelajaran. Selama 1 semester direncanakan ada 3 kali ulangan, meliputi 2 kali ulangan harian dan 1 kali ulangan sub sumatif. c. Silabus Untuk Mata Pelajaran PAI Kelas X SMA Negeri 7, guru tidak membuat silabus, karena silabus dibuatkan oleh Tim Pengembang Kurilulum Pusat. Sedangkan untuk Kelas XI, dan XII guru PAI membuat silabus sendiri karena memang untuk kurikulum KTSP semua guru wajib membuat silabus. Kompetensi Materi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa format untuk silabus mata pelajaran PAI kelas XI dan XII terdiri dari: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran , Nilai budaya & Karekter Bangsa, Kewirausahaan/ekonomi kriatif, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Bila kita amati maka pendidikan karekter sudah termuat dalam silabus pada kurikulum KTSP. Sebagai contoh misalnya pada silabus kelas XI semester 1 seperti tersebut dibawah ini:
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
5
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
Dasar 5.1.Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam islam
5.2. Menjelaskan hikmah perkawinan
Pembelajaran Ketentuan hukum pernikahan dalam Islam Rukun nikah Muhrim Kewajiban suami istri. Talak Ruju' Hikmah Perkawinan
5.3. Menjelaskan Ketentuan ketentuan perkawinan perkawinan menurut menurut perundangperundangundangan di undangan di indonesia Indonesia.
Sedangkan nilai-nilai karekter yang direncanakan dalam silabus untuk kelas XII Sekolah Menengah Atas sama dengan karekter Kompetensi Dasar 5.4. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam islam
5.5. Menjelaskan hikmah perkawinan
Materi Pembelajaran Ketentuan hukum pernikahan dalam Islam Rukun nikah Muhrim Kewajiban suami istri. Talak Ruju' Hikmah Perkawinan
5.6. Menjelaskan Ketentuan ketentuan perkawinan perkawinan menurut perundangmenurut undangan di perundangindonesia undangan di Indonesia.
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli Iingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
yang terdapat di kelas XI. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh seperti diuraikan dibawah ini. Nilai Budaya & Karakter Bangsa Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli Iingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Dari kedua silabus diatas, baik untuk silabus PAI kelas XI maupun silabus PAI 6
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
kelas XII maka pendidikan karekter yang direncanakan ditanamkan adalah : Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli Iingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Berdasarkan data dokumen yang dimiliki SMA Negeri 7 diketahui bahwa guru Mata Pelajaran PAI kelas X, XI, dan XII telah membuat RPP diawal tahun pelajaran. Adapun komponen RPP yang disusun guru terdiri Identitas mata pelajaran, Kompetensi Isi, Kompetensi Dasar, Indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, Media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran yang meliputi, pendahuluan, kegiatan inti, penutup dan penilaian. Secara lebih detil dapat dilihat pada contoh RPP yang dibuat guru sebagaimana terlampir (lampiran 1). Sedangkan untuk RPP pada kelas XI dan XII SMA Negeri 7 terdapat perbedaan komponen RPP. Adapun komponen yang ada pada RPP tersebut adalah terdiri dari: identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi , Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi , Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa, Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif , Materi Ajar (Materi Pokok), Metode Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Penilaian dan Bahan/Sumber Belajar. Contoh RPP PAI yang disusun guru SMAN 7 adalah sebagaimana terlampir (lampiran 2). Berdasarkan silabus dan RPP yang dibuat guru maka karenter yang direncanakan diajarkan di SMAN 7 adalah: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan data dokumentasi yang ada di SMA Negeri 7 Banjarmasin, maka guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang dibuat dalam silabus dan RPP. Semua Kompetensi Inti yang ada di kelas X
dan standar kompetensi yang ada di kelas XI dan XII telah tersampaikan. Pada saat dilakukan observasi guru PAI mengajar di Kelas X guru melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Analisis Data Menyusun rencana pembelajaran sangat penting. Hal ini disebabkan karena 4 alasan. Pertama, pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apapun proses pembelajaran yang dibangun guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan. Kedua, pembelajaran adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa. Guru tidak mungkin berjalan sendiri tanpa keterlibatan siswa. Oleh karena itu guru perlu merencanakan apa yang harus dilakukan siswa dan apa yang harus dilakukan guru. Ketiga, proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa adalah organisme yang unik, yang sedang berkembang. Mereka memiliki minat dan bakat yang berbeda. Keempat, proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk berbagai sumber belajar. Untuk itu perlu perencanaan yang matang bagaimana guru memanfaatkan sarana dan prasarana untuk pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien (Sanjaya, 2010: 31-32) Oleh karena itu negara mewajibkan guru untuk menyusun perencanaan pembelajaran, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 yang menyatakan Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu dinyatakan bahwa guru PAI SMAN 7 telah menyusun perencanaan pembelajaran meliputi program tahunan, program semester, silabus dan RPP. Nilai-nilai karekter yang ingin ditanamakan sudah dimunculkan dalam 7
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
Silabus dan RPP khususnya untuk kurikulum KTSP yang berlaku di kelas XI dan XII. Sedangkan dalam program tahunan dan program semester belum dimunculkan. Hal ini karena fungsi program tahunan dan program semester lebih kepada fungsi pengaturan waktu. Sebagaimana dinyatakan oleh Putera dan Ardiwinata (1991:252) bahwa pembuatan program semester untuk memahami berapa jumlah topik dan alokasi waktu yang direncanakan untuk penyelesaiannya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan silabus merupakan produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar (Majid, 2008:38). Di SMAN 7 diterapkan 2 jenis kurikulum, yaitu kurikulum KTSP dan Kuriulum 2013. Bila diamati dari perangkat pembelajaran yang ada pada guru, maka ada 3 perbedaan yang ditemukan yaitu : 1. RPP Kurikulum KTSP mencantumkan standar kompetensi, sedangkan pada RPP kurikulum 2013 standar kompetensi dihapus dan diganti dengan Kompetensi Inti (KI). 2. Dalam RPP kurikulum KTSP Pendidikan Karekter yang diharapkan di munculkan secara ekplisit, tetapi isinya sama untuk semua RPP yang dibuat, sedangkan pada kurikulum 2013 pendidikan karekter tidak dimunculkan secara ekspisit. 3. Dalam RPP kurikulum KTSP kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah: Elaborasi, Eksplorasi dan Konfirmasi, sedangkan pada kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah: Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data/eksplorasi, dan Mengasosiasi. Bila kita uraian hasil penelitian seperti tersebut di atas, karekter yang terdapat dalam materi pembelajaran PAI SMAN 7 Banjarmasin tidak menjadi fokus dalam perencanaan pembelajaran PAI, karena pendidikan karekter tersebut tidak dituangkan dalam tujuan pembelajaran. Oleh karena itulah evaluasi yang dilaksanakan guru juga tidak mengevaluasi sejauh mana karekter yang ingin ditanamkan terbentuk pada pribadi anak didik. Secara teoritis guru mengajar harus sesuai dengan rencana pembelajaran. Karena
perencanaan pembelajaran menjadi pedoman guru ketika guru melaksanakan pembelajaran.( TIM Instruktur Diklat Sertifikasi Guru PAI Fakultas Tarbiyah, 2013: 1). Perencanaan pengajaran sebagai penunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan (Majid, 2008: 22) Oleh karena itu bila rumusan tujuan tidak memasukkan karekter apa yang ingin di tanamkan di dalam RPP, maka ketika guru mengajar karekter itu tidak menjadi fokus pembelajaran. Hal ini sekaligus berimplikasi pada kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru, juga tidak mengevaluasi sejauh mana karekter yang ingin ditanamakan. Akibatnya sulit untuk menentukan apakah karakter yang ingin dikembangkan sudah tertanam dalam diri siswa atau sebaliknya. Seiring dengan penerapan kurikulum 2013 dimana sikap menjadi urutan pertama dalam pencapaian tujuan (Permendiknas No. 54, Tahun 2013), maka sudah seharusnya karekter yang ingin dicapai dari setiap materi yang disampaikan harus dituangkan secara eksplisit dalam rumusan tujuan pembelajaran ketika menyusun RPP. Disamping itu pembentukan kepribadian memerlukan proses yang panjang yang mungkin saja memerlukan waktu yang lama, maka model evaluasi yang dikembangkan dalam kurikulum KTSP tidak dapat mengevaluasi perkembangan karekter siswa. Oleh karenanya maka penerapan model penilaian otentik merupakan solusi untuk mengatasi kelemahan evaluasi model KTSP. Sebagaimana diketahui bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.(Permendiknas no. 66 TAHUN 2013 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Perencanaan Pembelajaran yang disusun guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 7 Kota Banjarmasin terdiri dari program tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Karekter yang akan di ajarkan sudah tertuang secara tegas pada silabus dan RPP untuk kelas XI dan XII. Sedangkan untuk silabus dan RPP untuk kelas X maka karekter 8
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
yang ingin ditanamkan tidak secara tegas dicantumkan dalam silabus dan RPP. Adapun karekter yang ingin ditanamkan di SMAN 7 sesuai dengan yang terdapat dalam silabus dan RPP yang disusun guru terdiri dari: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Semua karekter yang direncanakan dalam RPP telah ditanamkan pada saat Pelaksanaan pembelajaran di SMAN 7 Bertaraf Internasional Kota Banjarmasin. Penanaman karekter itu disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Walaupun karekter telah tercantum dalam RPP, tetapi karena tidak menjadi rumusan tujuan pembelajaran, maka penanaman karekter ketika pelaksanaan pembelajaran seperti sambil lalu saja dan tidak fokus. Berdasarkan hal tersebut maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Seiring dengan penerapan kurikulum 2013, untuk memperkuat penanaman karekter maka disarankan agar karekter yang ingin ditanamkan dirumuskan secara eksplisit dalam rumusan tujuan pembelajaran ketika guru menyusun RPP.
2. Oleh karena penanaman karekter itu memerlukan waktu yang relatif lama, maka untuk memantaunya hendaklah diterapkan penilaian otentik sebagaimana yang diatur dalam standar penilaian menurut kurikulum 2013.
Jamal
Ma’ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Jogjakata; Diva Press, 2011)
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, ( Bandung, Alumni, 1983) M. Noor Syam dkk, Pangantar Dasar-Dasar Kependidikan, )Surabaya, Usaha Nasional, 1980) Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) Nur
Uhbiyati & Abu Ahmadi, Ilmu Pendiddikan Islam I (Bandung: Pustaka Setia, 1997)
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 66 TA-HUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TIM Instruktur Diklat Sertifikasi Guru PAI Fakultas Tarbiyah , Materi Perencanaan Pembelajaran, (Fakultas Tarbiyah, 2013) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
Daftar Pustaka Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2008) Donald Ary, et.al Introduktion to Research in Education, diterjemahkan Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, tth)
Udin Sarifuddin Winata Putera dan Rustana Ardiwinata, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1991) Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain system Pembelajaran,, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
9
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
Lampiran 1: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMA N 7 Banjarmasin Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X Pengelolaan Wakaf 3 x 45 menit
A. Kompetensi Inti KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kene-garaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah,menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator No.
3.9.
Kompetensi Dasar Memahami pengelolaan wakaf
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa dapat menyebutkan hukum wakaf 2. Siswa dapat menyebutkan syarat ketentuan pengelolaan wakaf 3. Siswa dapat menerapkan pengelolaan wakaf di Indonesia dengan baik
C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan mampu: 1. Menyebutkan hukum wakaf 2. Menyebutkan syarat ketentuan pengelolaan wakaf 3. Menerapkan tata pengelolaan wakaf di Indonesia dengan baik D. Materi Pembelajaran : Pengelolaan Wakaf E. Metode Pembelajaran 1. 2. 3.
Scientific Method ( metode ilmiah) Contextual Teaching and learning Direct Instruction ( Model Pengajaran Langsung) / Jigsaw
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan Video 2. Alat yang dipakai yaitu: Komputer dan LCD Projector 3. Sumber Belajar a. Kitab al-Qur’anul Karim dan terjemahnya, Depag RI b. UU tentang wakaf c. Buku pegangan siswa PAI SMA kelas X G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pendahuluan (10 Menit) 10
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
a. Memberi salam dan memuali pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an c. Peserta didik menyiapkan UU tentang wakaf d. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai. e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan (Appersepsi) 2. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut. a. Mengamati - Menyimak bacaan dan mencermati tentang pengelolaan wakaf b. Menanya - Menanyakan tentang hukum wakaf - Menanyakan syarat dan rukun wakaf - Menanyakan tentang pengelolaan wakaf di Indonesia c. Mengumpulkan data/eksplorasi - Mendiskusikan hukum wakaf - Mendiskusikan tentang syarat dan rukun wakaf - Menganalisis tata pengelolaan wakaf di Indonesia d. Mengasosiasi - Membuat kesimpulan dari hukum, syarat dan rukun serta tata pengelolaan wakaf di Indonesia - Mempresentasikan hukum, syarat dan rukun serta tata pengelolaan wakaf di Indonesia 3. Penutup (5 Menit) a. Pendidik menginformasikan rencana kegiatan minggu depan b. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. H. Penilaian a. Tes (tulis) b. Non tes (tugas, observasi, dan portofolio) Lembar Penilaian 1. Tes tertulis No. 1.
2.
Butir Soal Kunci Jawaban Hukum pelaksanaan wakaf adalah sunnah muakad. Jelaskan bagaimanakah hukum pelaksanaan wakap Sebutkan rukun wakap 1. Wakif (orang yang wakaf). yang harus dipenuhi Syaratnya : dalam atas kehendak sendiri, bukan dipaksa. pelaksanaannya! berhak berbuat kebaikkan. 2. Mauquf (barang yang diwakafkan). Syaratnya : kekal zatnya jelas barangnya dan milik wakif sendiri. 3. Mauquf alaih atau nadlir (sekelompok orang atau badan hukum yang disertai tugas mengurus dan memelihara barang wakaf). Syaratnya : berhak memiliki sesuatu tidak boros dan berakal sehat. 11
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
3.
Sebutkan beberapalandasan hukum dalam pengelolaan wakaf di Indonesia
4.
Jelaskan bagaimana tata cara wakaf dan pendaftarannya!
tidak dibwah pengampunan. 4. Sighat atau ikrar wakaf. Syaratnya : tidak memakai ta’lik (per-sayaratan). tidak dibatasi dengan waktu. o U.U RI No.41 Tahun 2004 tentang wakaf tanggal 27 Oktober 2004. o PP No.28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. o Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1077 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik. o Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. Untuk selanjutnya ditingkat masyarakat yang menangani langsung perwakafan diserahkan kepada Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. Ditingkat paling bawah, urusan wakaf dilayani oleh kantor Urusan Agama yang dalam hal ini kepala KUA sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW). 1. Calon wakif melengkapi surat-surat yang diperlukan untuk perwakafan tanah. 2. Wakif mengucapkan ikrar wakaf kepada nadlir yang telah disahkan dihadapan PPAIW yang mewilayahi tanah wakaf dengan dihadiri minimal 2 orang saksi, kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis. 3. Wakif yang tidak mampu hadir di hadapan PPAIW dapat membuat ikrar wakaf secara tertulis dengan persetujuan kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan yang kemudian dibacakan kepada nadlir dihadapan PPAIW dengan diketahui oleh saksi-saksi. 4. PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf setelah ikrar wakaf dilaksanakan. Akta Ikrar Wakaf dibuat rangkap 3, dan salinannya dibuat rangkap 4, dengan rincian : 1) Lembar pertama (asli) disimpan PPAIW. 2) Lembar kedua dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran tanah wakaf kepada bupati/walikota kepala daerah. 3) Lembar ketiga dikirim kepada Pengadilan Agama setempat. Sedangkan salinan sebanyak 4 lembar dibagikan kepada : wakif, nadlir, Kepala Kantor Departemen Agama, dan kepala esa setempat. 5. PPAIW atas nama nadlir mengajukan permohonan pendaftaran tanah wakaf kepada bupati/walikota c.q Badan Pertahanan Nasional setempat untuk dicatat dan diterbitkan sertifikat tanah wakaf. 6. Dengan telah didaftarkan dan dicatatkannya tanah wakaf tersebut dalam bentuk sertifikat, maka tanah wakaf itu telah mempunyai kekuatan hukum dan alat pembuktian yang kuat.
12
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMA N 7 Banjarmasin Pendidikan Agama Islam XII / 1 Fiqih 6 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 5. Memahami hukum Islam tetang Hukum Keluarga. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan 5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan ketentuan hukum islam tentang ni-kah. Menjelaskan hukum islam tentang talak. Menjelaskan hukum islam tentang ruju’. Menjelaskan hikmah ni-kah. Menjelaskan hikmah talak. Menjelaskan hikmah ruju’. Menjeaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia. Menguraikan komplikasi hukum tentang perka-winan di Indonesia.
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagamaan, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah lain. Percaya diri (keteguhan hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin). Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
D. Materi Ajar (Materi Pokok) Ketentuan hukum pernikahan dalam islam : Rukun nikah, Muhrim, Kewajiban suami istri, Talak, Ruju’, Hikmah perkawinan dan Ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia. E. Metode Pembelajaran :
Ceramah, Diskusi, dan tanya jawab.
13
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
F.
Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu untuk : Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah. Menjelaskan hukum Islam tentang talak. Menjelaskan hukum Islam tentang ruju’. Menjelaskan hikmah nikah. Menjelaskan hikmah talak. Menjelaskan hikmah ruju’. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia. Menguraikan komplikasi hukum tentang perkawinan di Indonesia.
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Mendiskusikan ketentuan hukum islam tentang nikah. Mendiskusikan ketentuan hukum islam tentang talak. Mendiskusikan ketentuan hukum islam tentang ruju’.
Terstruktur Siswa menye- butkan hikmah pernikahan dalam Islam. Siswa menyebutkan hikmah talak. Siswa menyebutkan hikmah ruju’.
Mandiri Siswa mencari literatur tentang perundang-undang perkawinan di Indonesia. Siswa mencari literatur tentang ketentuan per-kawinan menu-rut perundang-undangan di Indonesia. Siswa mencari literatur tentang ketentuan per-kawinan menu-rut perundang-undangan-tentang perkawinan di Indonesia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a.
Kegiatan Awal - Guru-siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. - Siswa menyiapkan kitab suci Al Qur’an - Secara bersama membaca Al Qur’an selama 5 – 10 menit - Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: Elaborasi Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran hukum Islam tentang Hukum Keluarga, - Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya : Pernahkan kalian mendengar tentang pernikahan ? Pernahkan kalian membaca ayat-ayat Al Qur’an tentang nikah ? Siapakah diantara kalian yang sudah megerti dan faham tentang nikah, talak, dan ruju’ ? - Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang hukum Islam tentang Hukum Keluarga. Eksplorasi - Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang nikah. - Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang talak. - Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang ruju’. - Mendiskusikan tentang hikmah pernikahan dalam Islam. - Mendiskusikan tentang hikmah talak. - Mendiskusikan tentang hikmah ruju’. 14
Tarbiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 3 No. 1. Januari-Juni 2014
- Mencari literatur tentang perundang-undang perkawinan di Indonesia. - Mendiskusikan tentang ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia. - Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia. Konfirmasi - Dalam materi hukum Islam tentang Hukum Keluarga banayk mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu seruan untuk menikah karena saran paling utama mencetak generasi rabbani melalui jenjang pernikahan, dan hindarilah perbuatan yang halal namun amat sangat dibenci oleh Allah yaitu perceraian. c. Kegiatan Akhir (penutup) - Guru meminta agar para siswa sekali lagi mebaca kesimpulan tentang materi hukum Islam tentang Hukum Keluarga sebagai penutup materi pembelajaran. - Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah hukum Islam tentang Hukum Keluarga. - Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doa. - Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. H. Bahan/Sumber Belajar I.
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI Buku pelajaran PAI SMA kelas 3
Penilaian : Tes perbuatan (Performance Individu) dan Tes tertulis
15