PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA – SIPIROK (SECTION 2) LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III
oleh: RIO KLISMAN SIAHAAN NIM. 1205023313
NATANAEL MANALU NIM. 1105022115
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan serta kesempatan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA – SIPIROK (Section 2) ” ini di maksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Tugas Akhir Pendidikan Program Diploma III Konsentrasi Transportasi jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan. Sesuai dengan judulnya, dalam Laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perencanaan geometrik jalan Antar Kota, dengan menggunakan Panduan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis menjumpai berbagai masalah dan kendala yang sulit di pecahkan, baik pada waktu pengumulan data penulisan laporan maupun perhitungan desain. Namun berkat bantuan dan kerjasama dari semua pihak yang berkenan dengan proyek ini, maka Laporan Tugas Akhir ini dapat di selesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak M. Syahrudin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan;
2.
Bapak Ir. Samsudin Silaen, M. T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri medan;
3.
Bapak Ir. Sudarto, M. T., Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;
4.
Bapak Drs. Daulat Panggabean, S. T. ,M. T, Dosen Pembimbing penulisan Laporan Tugas Akhir ini;
5.
Bapak Ir. M. Koster Silaen, M. T., yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu dalam memberikan penjelasan yang kurang kami pahami;
6.
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;
7.
Seluruh sivitas akademik Politeknik Negeri Medan;
iv
8.
Kepada Kedua Orang tua kami yang telah memberikan dukungan berupa semangat dan mendoakan kami sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat di selesaikan;
9. 10.
Teman satu kelas anak SI-6E Konsentrasi Transportasi; Teman Seperjuangan dalam mencari judul T. A. :Andoan Silaban, Erick Delus Tamba, Rio Klisman Siahaan, dan Natanael Manalu;
11.
Teman kami Erick Dellus Tamba, yang memberikan tempat untuk mengerjakan T. A. Kami ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan, kesilapan dan kesalahan. Oleh karena itu, Penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran positif dan memperbaiki Tugas Akhir ini. Akhir kata,Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya.
Medan, 26 Agustus 2014
Hormat kami Penulis :
RIO KLISMAN SIAHAAN NIM : 1105023313
NATANAEL MANALU NIM : 1105022115
v
ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA – SIPIROK (Section 2)
Oleh: Natanael Manalu (1105022115)
Rio Klisman Siahaan (1205023313)
Jalan Raya adalah suatu lintasan yang bertujuan untuk melewatkan lalu lintas dari suatu daerah ke daerah lainnya. Karena itu dalam perencanaannya lalu lintas yang melewati jalan tersebut di usahakan dapat berjalan dengan cepat, aman, tepat, efisien, dan ekonomis. Dengan memadainya sarana ini maka dapat memperlancar hubunganhubungan suatu daerah dengan daerah lainnya. Jalan raya sebagai sarana pembangunan dan membantu pengembangan wilayah adalah penting sekali, maka dari itu lalu lintas di atas jalan raya harus di selenggarakan secara lancar dan aman sehingga pengangkutan berjalan dengan cepat dan lancar. Dalam perencanaan geometrik jalan raya ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain adalah keadaan topografi, keadaan lalu lintas, ukuran kendaran, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraan dan karakteristik lalu lintas. Pada proyek perencanaan pelebaran jalan ini di dasari bahwa jalan batas Tapanuli UtaraSipirok Sec.2 adalah jalan porvinsi yang tidak dapat melayani keadaan lalu lintas, maka di lakukan pelebaran jalan tersebut Dengan adanya pelebaran pada ruas jalan batas Tapanuli Utara-Sipirok, maka ada perubahan pada perencanaan geometrik pada ruas jalan tersebut dan kondisi konstruksi perkerasan lentur (perkerasan sebelumnya) yang juga telah mengalami penurunan umur layanan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul Tugas Akhir yaitu “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Peningkatan Jalan Batas Kabupaten Tapanuli Utara-Sipirok (section 2)” Perencanaan Geometrik dengan menggunakan Standar Geometri jalan Antar Kota, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997.
Kata Kunci : Geometrik.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
.......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI KATA PENGANTAR ABSTRAK
..................................................................................................... iv
....................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI
.................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
........................................................................................................ x
............................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.
............................................................... ii
.................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul
................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah
......................................................................................
..................................................................................................... 3
E. Manfaat
.................................................................................................... 3 ....................................................................... 3
TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Trase Jalan
............................................................................................... 4
B. Geometrik Jalan 1. Umum
...................................................................................... 5
............................................................................................... 5 .............................................................................. 6
2. Ketentuan Teknis a. Klasifikasi Jalan
......................................................................... 6
b. Klasifikasi Menurut Medan Jalan c. Satuan Mobil Penumpang
e. Kecepatan rencana (VR) f.
Kendaraan Rencana
g. Bagian-bagian Jalan
.............................................. 7
.......................................................... 8
d. Volume Lalu Lintas Rencana
..................................................... 9
............................................................. 10
....................................................................
11
.................................................................... 14
1) Damaja
................................................................................. 14
2) Dawasja
............................................................................... 14
vii
2
D. Tujuan
F. Teknik Pengumpulan Data
BAB II.
.............................................................. 1
............................................................... 15
h. Penampang Melintang
a) Komposisi Penampang Melintang b) Jalur Lalu Lintas c) Lajur
....................................... 15
.................................................................. 16
..................................................................................... 18
d) Bahu Jalan
........................................................................... 19 ...................................................................... 21
e) Jarak Pandang
(1) Jarak pandang henti (Jh)
................................................ 21
(2) Jarak Pandang Mendahului (Jd) f) Daerah Bebas Samping di Tikungan i.
................................................................. 27
1) Bentuk tikungan
................................................................... 27
3) Tikungan
.......................................................... 31
.............................................................................. 31 ............................................................. 32
4) Lengkung peralihan 5) Diagram superelevasi
.......................................................... 36
6) Pelebaran jalur lalu lintas ditikungan 7) Tikungan Gabungan Alinyemen Vertikal 1) Umum
.................................................................... 43
.................................................................................. 43
4) Lajur Pendakian
......................................................... 43
............................................................... 44
3) Lengkung Vertikal
................................................................... 46
METODOLOGI A. Identifikasi Masalah B. Studi Literatur
................................................................................ 47
......................................................................................... 47
C. Pengumpulan Data Sekunder D. Perencanaan
................................................................... 47
............................................................................................. 47
1. Tahapan perencanaan geometrik
....................................................... 48
E. Bagan Proses Perencanaan Geometrik Jalan 1. Perencanaan Geometrik Jalan
viii
.................................. 38
............................................................ 41
2) Kelandaian Maksimun
BAB III.
................................... 23
Alinyemen horizontal
2) Panjang Bagian Lurus
j.
..................................... 22
.......................................... 49
........................................................... 49
BAB IV.
PERHITUNGAN A. Perhitungan Geometrik Jalan
.................................................................. 50
1. Data Pendukung perhitungan
........................................................... 50
2. Perhitungan sudut Azimuth
.............................................................. 51
3. Perhitungan Jarak Antar PI
............................................................... 52
.................................................. 53 a. Tikungan PI1 pada STA (0+170,118) ......................................... 53
4. Perhitungan Alinyemen Horizontal
b. Tikungan PI2 pada STA (0+459,608) 5. Perhitungan Alinyemen Vertikal
BAB V.
...................................................... 68
PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
............................................................................................. 84
........................................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
......................................... 61
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... 12
Gambar 2.1
Dimensi Kendaran Rencana
Gambar 2.2
Tipikal Damaja, Damija, dan Dawasja
Gambar 2.3
Tipikal penampang melintang jalan
Gambar 2.4
Tipikal penampang melintang jalan yang di lengkapi trotoar
Gambar 2.5
Jalan 1 jalur – 2 lajur – 2 arah (2/2 TB)
......................................................... 17
Gambar 2.6
Jalan 1 jalur – 2 lajur – 1 arah (2/1 TB)
......................................................... 17
Gambar 2.7
Jalan 2 jalur – 4 lajur – 2 arah (4/2 B)
.......................................................... 17
Gambar 2.8
Kemiringan Melintang Jalan Normal
Gambar 2.9
Jarak Pandang Mendahului
Gambar 2.10
Daerah bebas samping di tikungan, untuk Jh < Lt ............................................
23
Gambar 2.11
Daerah bebas samping di tikungan, untuk Jh > Lt ............................................
24
Gambar 2.12
Lengkung Full Circle
Gambar 2.13
Lengkkung Spiral – Circle – Spiral
Gambar 2.14
Lengkung spiral –spiral
Gambar 2. 15
Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe FC
............................................. 36
Gambar 2.16
Pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SCS
........................................... 37
Gambar 2. 17
Metode pencapaian superelevasi pada tikungan tipe SCS dengan bentuk tiga Dimensi
.......................................................... 14 .............................................................. 15 .......................... 15
............................................................ 19
.......................................................................... 21
.................................................................................. 27 .............................................................. 29
..............................................................................
.....................................................................................................
30
37
........................................ 41
Gambar 2. 18
Tikungan mejemuk searah yang harus dihindarkan
Gambar 2. 19
Tikungan mejemuk searah dengan sisipan bagian lurus minimum sepanjanjang
Gambar 2. 20
..................................................................................................... 42 Tikungan mejemuk balik arah yang harus di hindarkan .................................. 42
Gambar 2. 21
Tikungan mejemuk balik arah dengan sisipan bagian lurus minimum sepanjag 30
20 meter
Meter
......................................................................................................... 42 ....................................................................... 45
Gambar 2. 22
Lengkung Vertikal Cembung
Gambar 2. 23
Lengkung Vertikal Cekung
Gambar 2. 24
Lajur Pendakian Tipikal
Gambar 2. 25
Jarak antara dua Lajur Pendakian
Gambar 3.1
Bagan Proses Perencanaan Geoetrik Jalan
Gambar 4.1
Detail Tikungan PI 1 S-C-S
Gambar 4.2
Diagram Superelevasi Tikungan PI 1 S-C-S
Gambar 4.3
Detail Tikungan PI 2 S-C-S
.......................................................................... 45 .............................................................................. 46 .............................................. 49
.......................................................................... 60 .................................................. 60
......................................................................... 67
x
................................................................. 46
................................................. 67
Gambar 4.4
Diagram Superelevasi Tikungan PI 2 S-C-S
Gambar 4.5
Lengkung Vertikal Cembung PVI 1
Gambar 4.6
Lengkung Vertikal Cekung PVI 2
................................................................. 73
Gambar 4.7
Lengkung Vertikal Cekung PVI 3
................................................................. 75
Gambar 4.8
Lengkung Vertikal Cembung PVI 4
Gambar 4.9
Lengkung Vertikal Cekung PVI 5
................................................................. 79
Gambar 4.10
Lengkung Vertikal Cekung PVI 6
................................................................ 81
Gambar 4.11
Lengkung Vertikal Cekung PVI 7
................................................................ 83
xi
.............................................................. 71
.............................................................. 77
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Klasifikasi jalan secara umum menurut kelas, fungsi, dimensi kendaraan maksimum dan muatan sumbu terberat (MST)
.......................................... 7
Tabel 2.2
Klasifikasi menurut medan jalan
................................................................ 8
Tabel 2.3
Ekivalen mobil penumpang (emp)
Tabel 2.4
Penentuan faktor-K dan faktor-F berdasarkan Volume Lalu lintas Harian ... 9
Tabel 2.5
Kecepatan rencana (VR) sesuai klasifikasi jalan di kawasan perkotaan
Tabel 2.6
Kecepatan Rencana (VR), sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan
............................................................. 8
.... 10
jalan di kawasan jalan antar kota
............................................................... 10
Tabel 2.7
Dimensi Kendaraan rencana (m)
................................................................ 11
Tabel 2.8
Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan
Tabel 2.9
Lebar Lajur Jalan Ideal
Tabel 2.10
Jarak pandang henti (Jh) minimum untuk jalan antar kota
Tabel 2.11
Panjang jarak pandang mendahului (Jd)
Tabel 2.12
E (m) untuk Jh
Tabel 2.13
E(m) untuk Jh>Lt,VR(km/jam) dan Jh(m),dimana Jh-Lt25 m
Tabel 2.14
E(m) untuk Jh>Lt, VR (km/jam) dan Jh (m), dimana Jh-Lt=50 m
Tabel 2.15
Panjang Bagian Lurus Maksimum
Tabel 2.16
dapat dipakai untuk menetapkan Rmin
Tabel 2.17
Panjang Lengkung peralihan (Ls) dan panjang pencapaian superelevasi (Le)
...................................................... 18
.............................................................................. 19
untuk jalan 1 jalur-2 lajur-2 arah
......................... 21
..................................................... 22 ............................................ 25 ...................... 25 ............... 26
............................................................. 31 ........................................................ 32
................................................................ 34
Tabel 2.18
Jari-jari tikungan yang memerlukan lengkung peralihan
Tabel 2.19
Jari-jari yang di izinkan tanpa lengkung peralihan
Tabel 2.20
Pelebaran di Tikungan. Lebar jalur 20.50m, arah atau 1 arah
Tabel 2.20
(Lanjutan) Pelebaran di tikungan per Lajur (m). Lebar jalur 2x3.00, 2 arah atau 1 arah
.................................... 35 .................. 39
.................................................................................................. 40 ...................................................... 43
Tabel 2.21
Kelandaian maksimum yang diizinkan
Tabel 2.22
Panjang Kritis (m)
Tabel 2.23
Penentuan faktor penampilan kenyamanan, Y
Tabel 2.24
Panjang Minimum Lengkung Vertikal
...................................................................................... 43
xii
........................... 34
............................................ 44
...................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 :
KARTU BIMBINGAN MAHASISWA
Lampiran 2 :
TABEL PANJANG LENGKUNG PERALIHAN MINIMUM DAN SUPERELEVASI YANG DI BUTUHKAN (emax = 10%).
GRAFIK LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG.
GRAFIK LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG.
Lampiran 3 :
GAMBAR PETA SITUASI STA. 0+000 – 0+650.
GAMBAR POTONGAN MEMANJANG 0+000 – 0+650.
GAMBAR POTONGAN MELINTANG 0+000 – 0+650.
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Judul. Perencanaan Geometrik Jalan Raya di titik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan raya itu sendiri yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses peningkatan dari fungsi jalan. Dalam lingkup perencanaan geometrik tidak termasuk tebal perkerasan jalan. Walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan seutuhnya, demikian juga dengan drainase jalan. Jadi tujuan perencanaan geometrik jalan adalah menghasilkan infra struktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan/biaya pelaksanaan. Ruang bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan. Yang menjadi dasar perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, dan karakteristik arus lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencanaan sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Jalan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi sebagai prasarana perhubungan darat yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya jalan yang memadai dapat memperlancar distribusi barang dan jasa sehingga kebutuhan pemakai jalan dapat terpenuhi. Pada Jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2 merupakan jalan lintas tengah sumatera, tepatnya di ruas jalan Batas Tapanuli Utara sampai Sipirok dengan panjang ruas jalan 20 km. Jika di tinjau lebih jauh lagi, ruas jalan bts. Tapanuli Utara sampai sipirok memiliki peranan yang penting di karenakan sebagai jalan lintas tengah sumatera yang menghubungkan jalan antar kabupaten ke kabupaten lainnya dan merupakan jalur yang di gunakan sebagai jalur mudik. Hal itu menyebabkan jalan batas kabupaten Tapanuli Utara sampai Sipirok merupakan jalur transportasi utama yang menghubungkan antar kabupaten bahkan antar provinsi. Dengan banyaknya kegiatan lalu lintas yang melintasi jalan ini, sering menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas karena mulai padatnya jumlah kendaraan yang melintas pada jalan
1
tersebut, yang di sebabkan perkembangan jumlah kendaraan dan jenis perkerasan. Jalan eksisting adalah perkerasan lentur yang mengalami penurunan masa layanan. Dengan adanya permasalahan tersebut di laksanakan Perencanaan jalan batas kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok mulai dari STA 32 + 270 – STA 34 + 628, maka perlu di adakan perencanaan Geometrik untuk ruas jalan tersebut dan di harapkan dapat memecahkan masalah lalu lintas ataupun alam yang telah terjadi sebelumnya. Sesuai dengan bidang konsentrasi yang di pilih, dalam Tugas Akhir yang berjudul “PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA – SIPIROK (Section 2)” dalam laporan ini penulis akan memaparkan analisa perhitungan perencanaan geometrik jalan pada ruas jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara sampai Sipirok dari STA 32 + 270 – STA 34 + 628.
B. Rumusan Masalah. Rumusan masalah yang dapat dikemukakan pada “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Peningkatan Jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2” adalah Bagaimana perencanaan geometrik jalan yaitu, Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal pada ruas jalan bts. Kab. Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2.
C. Batasan Masalah. Adapun batasan masalah yang di ambil penulis dari “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Peningkatan Jalan batas Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok (Section 2)” adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Geometrik menggunakan buku Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997. 2. Penulis hanya meninjau Sta. 0+000 –Sta. 0+650 dari Sta. 0+000 – Sta. 2+358.082 dengan menghitung atau merencanakan tikungan di PI 1 (Sta. 0+170.118) dan PI 2 (Sta. 0+469.508).
2
D. Tujuan. Adapun tujuan dari “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Pelebaran Jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2” adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jenis tikungan yang sesuai untuk ruas jalan bts. Kab. Tapanuli Utara – Sipirok. 2. Mengetahui jari-jari tikungan. 3. Mengetahui jari-jari minimum (Rmin) pada alinyemen horinzontal. 4. Mengetahui klasifikasi medan jalan pada alinyemen vertikal.
E. Manfaat. Beberapa Manfaat dari “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Pelebaran Jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2” adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman agar dapat melaksanakan kegiatan yang sama dalam Perencanaan Geometrik Jalan. 2. Untuk
dapat
mengetahui
bagaimana
cara
dalam
Perencanaan
Jalan
dan
menghitungnya.
F. Teknik Pengumpulan Data. Dalam “Perencanaan Geometrik Jalan pada Proyek Pelebaran Jalan bts. Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok Sec. 2” memperoleh data dari Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Nasional (P2JN). Data yang diperoleh berupa data sekunder sebagai berikut: Gambar peta lokasi proyek, Tipikal Melintang, Tipikal Memanjang, Plan, dan Situasi.
3