Perencanaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa Zulkipli Mahasiswa Universitas Bina Darma Jl. Jendral Ahmad Yani No.03 Palembang E-mail:
[email protected]
Abstract: Zulkipli. 2015.Planning of the National Narcotics Agency of South Sumatra Province Drug Abuse In Danger Socializing Through Mass Media . Thesis . Concentration of Communication Studies Program Faculty of Communication Public Relations university Bina Darma Palembang CITY, 2015. preceptor: (I) Dr. Hardiyansyah, M. Si., (II) Shinta Desiyana Fajarica, S.P., M.Si. Menelitian formulation of the problem in this is how the process prencanaan National Narcotics Agency of South Sumatra Province In Socialize Danger Drug Abuse Through Mass Media . The purpose of this study was to determine the process prencanaan National Narcotics Agency of South Sumatra Province In Socialize Danger Drug Abuse Through Mass Media . The method used is a qualitative research method by using observation ( observation ) , interviews and documentation as data collection techniques . The results of the study to answer the formulation of the problem is the staff planning process conducted in accordance with the procedures of prevention , and research results similar to what has been planned and the number of steps taken to achieve the goal . In terms of dissemination to reach the goal , prevention , mengimunkan and provide information about drug abuse Keywords : Planning , Socialization , Mass Media Abstrak: Zulkipli. 2015. Perencanaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa. Skripsi. Program Studi Komunikasi Konsentrasi Publik Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang, 2015. Pembimbing: (I) Dr. Hardiyansyah, M. Si., (II) Shinta Desiyana Fajarica, S.P., M.Si. Rumusan masalah pada menelitian ini adalah bagaimana proses prencanaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses prencanaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi sebagai teknik
pengumpulan data. Hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah apakah proses perencanaan yang dilakukan staf bidang pencegahan sesuai dengan prosedur, dan hasil penelitian sama halnya dengan apa yang telah di rencanakan dan sejumlah langkah- langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam hal melakukan sosialisasi untuk mencapai tujuan, melakukan pencegahan, mengimunkan dan memberi informasi tentang penyalahgunaan narkoba. Kata kunci: Perencanaan, Sosialisasi, Media Massa.
1.1 Latar Belakang Ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia meningkat dan mengarah pada generasi muda, bahkan sudah memasuki kalangan sivitas akademika yakni mahasiswa. Kelompok usia muda sangat rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional tahun 2009 diperoleh data bahwa rata-rata usia pertama kali menyalahgunakan narkotika pada usia yang sangat muda yaitu 12-15 tahun. Angka penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa untuk pernah pakai sebesar 7,5 persen dan narkotika ini juga berbeda menurut jenis kelamin, usia dan jenjang pendidikan (Badan Narkotika Nasional, 2010 : 2). Badan Narkotika Nasonal (BNN), sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintah, salah satu tugas dan fungsinya adalah menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Permasalahan narkoba cenderung terus meningkat kasusnya, mulai anak-anak usia sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ini adalah masalah yang serius karena anakanak, remaja dan pemuda adalah masa depan bangsa. Mengingat begitu pentingnya masalah ini, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR-RI) mengesahkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1977 tentang Narkotika. Berdasarkan kedua Undang-undang tereebut, Pemerintah yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden Abdurahaman Wahid, membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun 1999 (Badan Narkotika Nasional, 2012:1). Dengan publik yang tersebar begitu luas, maka dalam kegiatan komunikasi akan sulit dilakukan bila tidak memanfaatkan media, Badan Narkotika Nasioanal melakukan sosialisasi guna mengimunkan dan mengebalkan mengenai narkoba kepada masyarakat melalui dua program yaitu program diseminasi sebagai kegiatan penyebaran informasi dan advokasi sebagai kegiatan memberdayakan masyarakat dalam melakukan pencegahan, Badan Narkotika Nasional melalui kegiatan Diseminasi dan advokasi yaitu menyebarkan informasi memberikan pemahaman akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Tujuan menjalin hubungan baik dengan media bermacammacam, salah satunya adalah untuk menyebarluaskan dan melakukan sosialisasi terhadap kebijaksanaan yang ditempuhnya. Terutama yang menyangkut visi dari Badan
Narkotika Nasional yaitu, “Terwujudnya masayarakat Indonesia yang bebas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Berdasarkan permasalahan inilah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perencanaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Literatur 1. Budi Aji Raharjo. 2014. Strategi Humas PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) dalam Mengatasi Komplain Masyarakat Terhadap Pemadaman Listrik di Wilayah Palembang.
2. Intan Try Wahyuningdyah. 2014. Strategi Komunikasi Palembang TV dalam menarik minat menonton masyarakat. 2.2 Kajian Teoritis 2.2.1 Teori Rencana Menurut Berger (1995) dalam buku Morissan (2014:180) Teori rencana (theory of planning) sebagai salah satu teori yang cukup terkenal dalam ilmu komunikasi. Teori rencana menjelaskan proses yang dilalui seseorang dalam merencanakan prilaku komunikasi mereka, ilmu mengenai rencana komunikasi sebagai salah satu bidang kognitif manusia ini mendapatkan perhatian yang besar dari parah ahli, khususnya dari parah ahli psikologi.
2.2.2 Fungsi Perencanaan Menurut Cangara (2013:23) perencanaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting sesudah unsur organisasi perencanaan merupakan titik awal untuk bekerjanya suatu organisasi.
2.3 Kerangka Konseptual 2.3.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi atau communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari bahasa latin communicare yang berarti to make common - membuat sesuatu menjadi bersama-sama atau to share - membagi yang artinya diperluas (Liliweri, 2011:31). 2.3.2 Fungsi Komunikasi Menurut Mulyana (2011: 8), menggemukakan bahwa komunikasi mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1. Komunikasi Sosial : komunikasi 2. Komunikasi Instrumental 2.3.3 Pengertian Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, media cetak dan media elektonik. komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa berupa pesan yang dihasilkan, pembaca, pendengar, penonton yang akan dicoba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka (Nurudin, 2009:2).
2.3.4 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
2.3.6 Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Menurut Elizabeth Noelle Neumann (Jalaluddin Rakhmat, 1994) dalam Isti Nursih Wahyuni (2014: 4), beberapa ciri komunikasi massa yaitu:
Menurut Lasswell dalam Isti Nursih Wahyuni (2014:8-9) terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi yaitu :
1. Bersifat satu arah artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi. 2. Bersifat tidak langsung artinya harus melalui media. 3. Bersifat terbuka artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim. 4. Mempunyai tersebar.
publik
yang
1. Who 2. Says 3. In Which Channel 4. To whom 5. With What effect 2.3.7 Elemen Massa
- Elemen
Komunikasi
secara
2.3.5 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Sean MacBride seperti yang ditulis dalam Cangara (2011:62-63), bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta, ide. Oleh karena itu komunikasi massa dapat berfungsi sebagai berikut:
Seperti yang ditulis dalam Nurudin (2009:95-135), elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi meliputi komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan (penerima). Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan yang berlipat-lipat yang sampai pada penerima.
1. Informasi
2.3.8 Pengertian Media Massa
2. Sosialisasi
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia, seperti mata dan telinga.
3. Motivasi 4. Bahan diskusi 5. Pendidikan 6. Memajukan kebudayaan 7. Hiburan 8. Integrasi
2.3.9 Fungsi Utama Media Ada beberapa fungsi utama dari media yang dikemukakan Menurut Lasswell dalam Morissan, dkk (2013:83).
1. Media berfungsi untuk memberitahu audien mengenai apa yang terjadi disekitar mereka (surveying the environment). 2. Melalui pandangan yang diberikan media terhadap berbagai hal yang terjadi, maka audien dapat memahami lingkungan sekitarnya secara lebih akurat (correlation of environ mental parts). 3. Pesan media berfungsi menyampaikan tradisi dan nilai-nilai sosial kepada audien generasi selajutnya.
1. 2. 3. 4.
Televisi Media Cetak (surat kabar) Radio Internet (Online)
2.3.13 Narkoba Istilah Narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika Nasional (BNN) No SE/03/1V/2002 merupakan agronim dari Narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Narkoba yaitu zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukkan kedalam tubuh dapat mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dan prilaku seseorang.
2.3.10 Tujuan Media Massa Berdasarkan Liliweri (2011:877), tujuan media massa sebagai sebuah institusi adalah menyebarluaskan informasi, mempengaruhi, menghibur, mendidik, bagi membimbing tindakan atau prilaku individu sebagai anggota sesuatu kelompok atas masyarakat, atau membimbing cara-cara bagi setiap individu memenuhi kebutuhan mereka. 2.3.11 Karakteristik Media Massa Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti dikemukakan oleh Cangara (2011:128-129), antara lain : 1. Bersifat melembaga 2. Bersifat satu arah 2.3.12 Bentuk-Bentuk Media Massa Menurut Cangara (2011: 129-152) beberapa media komunikasi dalam penyebaran berita media elektronik maupun media media cetak yaitu :
2.3.14 Pengertian Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkoba adalah masalah prilaku, sosial, sehingga perlu pemberian prilaku atau pengetahuan yang harus didukung oleh upaya pendidikan kepada anak-anak sejak usia dini sehingga dapat mengubah, prilaku pola pikir anak, selain membimbing anak agar tumbuh menjadi lebih dewasa (BNN, 2011:4). 2.3.15 BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi Sematera Selatan) Badan Narkotika Nasional adalah lembaga pemerintah non kementrian, pertanggung jawab langsung ke Presiden RI. Badan Narkotika Nasional mempunyai perwakilan di setiap propinsi dan kabupaten/kota dengan nama Badan Narkotika Nasional Provinsi Sematera Selatan (BNNP). Badan Narkotika Nasional Provinsi telah menjadi instansi vertikal sejak di tanda tangani MoU antara Badan Narkotika Nasional RI dengan pemerinta
provinsi Sumatera Selatan tanggal 13 Desember 2010. Badan Narkotika Nasional memiliki beberapa bidang yang berfungsi sesuai dengan juga pokok nya. 1. 2. 3. 4.
Bidang Pencegahan Bidang Pemberantasan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kesekretariatan
2.3.16 Pengertian Sosialisasi Sosialisasi adalah proses dimana individu menerima kemudian menginternalisasikan menghayati banyak nilai sosial, kepercayaan, pola-pola prilaku dari kebudayaan mereka, proses untuk mengalihkan nilai, norma, sikap, dan prilaku dalam suatu konteks sosial atau budaya tertentu, dari suatu generasi kegenerasi yang lain, sosialisasi itu berlangsung interaktif dan resiprokal dan proses sosialisasi itu dimulai dari seseorang dimulai sejak usia dini bahkan sampai tua sosialisasi tetap berlangsung (Liliweri, 2011:880). 2.3.17 Sifat Sosialisasi Menurut Liliweri (2011:880) mengatakan bahwa sifat sosialisasi mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Manusia berkembang secara biologis 2. Perkembangan kehidupan manusia dapat dipandang dari dua sisi 2.3.18 Sosialisasi Dan Masyarakat Menurut Liliweri (2011:881) sosialisasi merupakan dasar bagi setiap subsistem dalam sebuah masyarakat yang berjuang untuk melanjutkan dan mempertahankan sebuah sistem yang stabil,
sekurang-kurangnya ada lima unsur penting dalam sosialisasi masyarakat yaitu: 1. Proses sosialisasi 2. Eksternal 3. Internal 4. Proses membawa dari eksternal melalui learning 5. Melalui peran sebuah agen 2.3.19 Strategi 2.3.19.1 Strategi Perencanaan Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber sumber dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul (Saiman, 2012:124). Dasar Perencanaan Strategi
Perencanaan Intutif Antisifatif
Perencanaan Jangka Panjang Formal
Dasar Prosedur Melibatkan Banyak Orang Menghabiskan seperangkat rencana tertulis
Dasar Perkembangan massa Lalu, Pertimbangan, cara Berpikir reflektif
Perencanaan Strategi
2.3.20 Tujuan Strategi Menurut Liliweri (2011:248-249) mengemukakan tujuan strategi komunikasi menjadi sangat penting karna meliputi, announcing, motivating, educating, informing, supporting decision making yaitu 1. Memberitahu (Announcing) 2. Memotivasi (Motivating) 3. Mendidik (Educating) 4. Menyebarkan Informasi (Informing) 5. Mendukung Pembuatan Keputusan
2.3.21 Strategi Sebagai Penentu Sukses
3.2 Objek Penelitian
Menurut Liliweri (2011:254), strategi komunikasi sangat menentukan sejauh mana kita mengerahkan seluruh kekuatan dan sumber daya demi tercapainya visi dan misi.
Fokus Penelitian ini dilakukan di Jl. Gubernur H. A. Bastari Komp. Ogan Permata Indah (OPI) Jakabaring Palembang.
2.4 Kerangka Pemikiran Perencanaan Provinsi Sumatera Selatan Dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa” untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan oleh Badan Narkotika Nasional, yang menggunakan media massa elektronik, media cetak maupun media internet (online) sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan atau informasi.
Strategi Sosialisasi
Metode penelitian adalah suatu metode yang digunakan dalam usaha untuk menangkap gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia dengan mempergunakan prosedur kerja sistematis, teratur, tertip, dan bertanggung jawabkan secara ilmiah (Nawawi, 2005:91). 3.4 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer 2. Data Sekunder
BNNP
Media Elektronik Dan Media Cetak
3.3 Metode Penelitian
Teori Rencana
Masyarakat Palembang
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah staf Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan bidang pencegahan yang bertugas dalam sosialisasi melalui media massa.
3.5 Informan Penelitian 1. Informan Kunci : orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang ingin diteliti. 2. Informan non Kunci : orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang kita teliti. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu wawancara, observasi, dan pemeriksaan dokumen. 3.7 Teknik Analisa Data Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik
temuan substantif maupun formal. Selain itu, analisis data kualitatif sangat sulit karena tidak ada pedoman baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturanaturan yang sistematis (Gunawan, 2014:209). Berdasarkan Gunawan (2014:210211) dalam Miles & Huberman (1992) mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu reduksi data (data reduction), paparan data (data display). Data collection
Data collection Data reduction
Conclusions drawing/ verifying
3.8 Teknik Pengujian Keabsahan Data 1. Triangulasi Sumber 2. Triangulasi Teknik 3. Triangulasi Waktu 4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber pada wawancara, observasi dan dokumentasi (arsip, buku-buku, foto dan video) maka dipaparkan bahwa hasil dari penelitian sesuai dengan teori rencana, dimana teori rencana menyatakan bahwa gambaran mental dari sejumlah langkahlangkah yang ditempuh merupakan cara untuk mencapai tujuan. Hal seperti inilah yang dilakukan oleh Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sumatera Selatan, dalam hal melakukan sosialisasi untuk mencapai tujuan, melakukan pencegahan, mengimunkan, dan memberikan informasi tentang penyalahgunaan narkoba. Dengan adannya kegiatan sosialisasi ini Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan dapat memberikan pemahaman masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba melalui kegiatan Diseminasi dan Advokasi. Kegiatan Diseminasi informasi merupakan kegiatan sosialisasi menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung. Sedangkan kegiatan Advokasi adalah kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja Badan Narkotika Nasional untuk mendorong masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah, swasta, pendidikan, serta masyarakat. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnnya mengenai “ Perencanaan Badan Nakotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan dalam Mensosialisasikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Media Massa” maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sekaligus menjawab rumusan masalah. Bahwa strategi Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan dalam melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung (tatap muka) dengan cara diskusi
dialog interaktif. Selain itu digunakan juga cara yang langsung dan tidak langsung yaitu sosialisasi melalui media cetak dan elektronik. Adapun media-media yang terkait adalah media cetak: Sriwijaya post, Tribun, Berita pagi, Sindo, Sumek, media elektronik : Sonora, Smart Fm, RRI, Elita, B’Radio, Sriwijaya TV, TVRI, media Sosial : Online (internet) dan Web BNNP untuk jaringan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Ardial.
2014.
Paradigma
dan
Model
Penelitian Komunikasi. Bumi Aksara. Jakarta. Budianto, H. Dan Hamid, F. 2011. Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Kencana Prenada media
5.2
Group. Jakarta.
Saran
Bungin, B. 2013. Metode penelitian sosial
5.2.1 Saran Akademis Dari
hasil penulisan ini, secara
akademis di harapkannya mahasiswa ilmu
komunikasi
dapat
lebih
meningkatkan penelitian atau riset tentang
5.2.2
bahaya
dan ekonomi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Cangara,
H.
2011.
Pengantar
Ilmu
Komunikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
penyalahgunaan
.
2013.
Perencanaan
dan
narkoba melalui media massa.
Staregi Komunikasi. Raja Grafindo
Saran Praktis
Persada. Jakarta.
1. Secara
praktis
sarankan
hendaknya
kepada
staf
di
bidang
Gunawan,
I. 2014.
Metode Penelitian
Kualitatif Teoti Praktis. Bumi Aksara.
pencegahan agar lebih meningkatkan
Lewicki, R. J. Barry, B. dan Saunders, D. M.
lagi melalui media online agar dapat
2012. Negosiasi. Salemba Humanika.
menyebarluaskan informasi secara
Jakarta.
cepat. 2. Secara
Liliweri, A. 2011. Komunikasi Serba Ada praktis
Nasional mempunyai
Badan
di staf
Narkotika
sarankan
agar
khusus
dalam
Serba Makna. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Meleong.
2004.
Metodologi
Penelitian
bidang keahlian perencanaan media,
Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
teknologi media dan manajemen
Bandung.
media
massa
dikarenakan
keterbatasan Sumber Daya Manusia.
, Lexy J. 2007. Metodologi
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
dalam Pendidikan dan Bimbingan
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Konseling. Raja Grafindo Persada.
Morissan.
2008.
Manajemen
Media
Wahyuni, I, N. 2014. Komunikasi Massa.
Penyiaran: Strategi Penglola Radio
Graha Ilmu. Yogyakarta.
dan Televisi. Kencana Prenada Media
Wast, R. Dan Turner, L, H. 2008. Pengantar
Group. Jakarta. .
2014.
Teori Teori
Komunikasi
Komunikasi
Analisis
dan
Aplikasi. Salemba Humanika. Jakarta.
Individu Hingga Massa. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Buku Pendukung:
. Wardhani, A. C. dan Hamid, F. U. 2013. Teori Komunikasi Massa, Media, Budaya, dan
Masyarakat.
Ghalia Indonesia. Bogor.
Pengantar.
Narkotika
PT.
ADVOKASI
Pencegahan Narkoba.
BNN.
.
2010.
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika.
Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gaja Mada University
BNN Diputi Pencegahan Direktorat di Seminasi Informasi. Jakarta.
Press. Yogyakarta. 2009.
2007.
Jakarta.
Remaja
Rosdakarya.
Nurudin.
Nasional.
Penyalahgunaan
Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi Suatu
Badan
Pengantar
. Komunikasi
Massa. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2011.
Mengenal Penyalahgunaan Nerkoba BNN Provinsi Sumatera Selatan.
Saiman, L. 2012. Kewirausahaan Teori,
. 2011. Buku
Praktis, dan Kasus-Kasus. Salemba
Panduan Pencegahan Narkoba Sejak
Empat. Jakarta.
Dini. Direktorat diseminasi Informasi,
Sugiono. 2014. Metode Penelitian
Deputi Bidang Pencegahan, Badan
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Narkotika
Alfabeta. Bandung.
Indonesia.
Nasional
Republik