PERBEDAAN PERSEPSI ANTAR PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR (Perusahaan & Investor) Oleh : Ana Sri Puspadewi (N P M : 200915016), Sarsiti
ABSTRACT Background underlying this study is the expectation of the users of the financial statements of the roles and responsibilities of auditors who feels unfulfilled, while the auditors felt he was fulfilling the role and responsibilities to the professional public service users. Differences in expectations is called expectation gap. Actual roles and responsibilities of auditors are 1) to detect and report errors and irregularities, especially deception (fraud), 2) avoid conflicts and to maintain an attitude of independence, 3) communicate to the users of financial statements with more useful information about the nature and outcome uadit process, as well as giving early warning about the possibility of business failure, 4) found unlawful client, 5) improving the quality of human resources and improve the effectiveness of the audit. Because of the public accounting profession depends on public confidence, it is met or not met expectations of society towards the realization of the role and responsibilities of the auditor, depending on the community's perception of itself. Problems in this study whether there are differences in perception between companies and investors to the role and responsibilities of auditors. In connection with the above problems, the hypothesis is as follows: 1) there is no difference in the perception of users of financial statements between companies and investors to the roles and responsibilities of auditors; 2) there are differences in the perception of users of financial statements between companies and investors to the roles and responsibilities of auditors . This study used a sample of corporate managers and investors located in the former Karisidenan Surakarta. Testing the hypothesis in this study, the authors used independent sample ttest. SPSS output for wondows release 17 with independent testing unknown samples t-test probability value (p) 0.002, because the probability value is = 0.05), the null hypothesis isαless than the significance level ( rejected, there is a difference between the perceptions of users of financial statements companies and investors to the roles and responsibilities of auditors. Further analysis, by looking at the resulting mean of the two samples, the perception of the company looks mean 90.67 less than the mean of investors' perceptions 99.53. This means that investors have a greater expectation that auditors fulfill the role and responsibilities compared to the fulfillment of the hope of the company, meaning that there is expectation gap between companies and investors to the roles and responsibilities of auditors. Keywords: Corporate, Investor, and Auditor.
PENDAHULUAN Dunia bisnis sebagai salah satu bidang yang tersentuh oleh perkembangan dan perubahan pesat akibat era globalisasi ini, menginginkan agar tetap survive di tengah ganasnya persaingan di era tersebut. Oleh karena itu dunia bisnis memerlukan suatu perencanaan strategis yang matang untuk tercapainya tujuan yang diinginkan yaitu tetap survive dalam bidangnya. Untuk penanganan masalah informasi akuntansi, pemakai informasi akuntansi dan publik menyandarkan pada peran maksimal akuntan publik. Menurut 66
Porter (dalam Candra, 2001: 49) mengemukakan betapa banyak peran yang diharapkan publik kepada auditor. Peran tersebut tentu saja menimbulkan konsekwensi berupa tanggung jawab bagi auditor. Hal ini yang menimbulkan audit expectation gap pengguna jasa akuntansi. Sejalan dengan kondisi ekonomi yang membaik, maka kebutuhan akan informasi keuangan perusahaan tidak hanya diperlukan oleh pihak intern perusahaan saja, namun juga ekstern perusahaan. Sedangkan pihak ekstern digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Salah satu pihak ekstern yang digunakan tersebut adalah investor. Dengan adanya informasi tersebut, investor akan mengambil keputusan apakah akan bertransaksi di pasar modal atau tidak. Agar informasi dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan, maka informasi tersebut harus disampaikan secara cepat dan akurat. Syarat penting agar para investor bersedia menyalurkan dana ke pasar modala adalah adanya jaminan rasa aman terhadap investasi yang dilakukannya. Untuk memenuhi keinginan investor tersebut manajemen mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas, wajar dan akurat sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Adapun media yang sering digunakan manajemen untuk memberikan informasi kepada investor adalah laporan keuangan. Bertolak dari pandangan publik terhadap apa yang seharusnya diharapkan dari auditor, maka dapat kita tangkap bahwa publik atau pengguna laporan keuangan mengharapkan adanya jaminan mutlak. Sedangkan menurut auditor tanggung jawab yang mereka emban bukanlah jaminan mutlak tetapi jaminan yang wajar. Tanggung jawab yang wajar ini maksudnya adalah auditor bukan mencari kebenaran absolut, tetapi mencari data untuk meyakinkan khalayak laporan keuangan (Kosasih, 1993:3). Perbedaan pandangan dari kedua belah pihak inilah yang disebut expection gap. Bertitik tolak dari uraian di atas maka peneliti ingin mengambil judul “Perbedaan Persepsi Antar Pemakai Laporan Keuangan Terhadap Peran dan Tanggung Jawab Auditor (Perusahaan dan Investor)”.
67
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan persepsi antara perusahaan dan investor terhadap peran dan tanggung jawab auditor ?”.
LANDASAN TEORI 1. Auditor Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam menghimpun dan menafsirkan bukti pemeriksaan (Arens, 2004: 32), yang dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan: a. Auditor Internal, yaitu auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen, yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektiftas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. b. Auditor Pemerintah, yaitu auditor yang bekerja bagi kepentingan pemerintah, yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggung-jawaban keuangan yang disajikan oleh unit organisasi/entitas pemerintahan/pertanggungjawaban keuangan yang ditunjukkan kepada pemerintah. c. Auditor Eksternal, yaitu auditor yang memberikan jasa profesionalnya kepada pihak ekstern di luar perusahaan. Pihak luar lebih mempercayai informasi dari auditor ini. Auditor ini menjadi fokus pembahasan penelitian ini.
68
2. Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan Publik Akuntan adalah orang mempunyai gelar Sarjana Ekonomi dari universitas negeri jurusan akuntansi, yang telah mempunyai gelar akuntan sesuai dengan peraturan UU No. 34 tahun 1954 serta SK Dirjen Pendidikan Tinggi No. 15/DJ/Kep/1980 dan No.28/Dikti/Kep/1986. Menurut peraturan tersebut gelar akuntan diberikan oleh Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan kepada orang yang mempunyai ijazan akuntansi sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan UU dan SK tersebut. Definisi akuntan menurut AJCPA (American Institude of Certified Public Accountant), merupakan orang yang menyediakan kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif terutama yang memiliki sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi untuk memilih alternatif dari suatu keadaan tertentu harus memiliki ijazah sesuai dengan undang-undang yang berlaku, di Indonesia ditentukan bahwa praktek pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Menurut SK. Menkeu No. 43/KMK.017/1997 tertanggal 27 Januari 1997 sebagaimana diubah dengan SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999 tertanggal 4 Oktober 1999, Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. 3. Peran dan Tanggung Jawab Auditor Auditor (akuntan publik) mempunyai peran yang sangat strategis. Pendapat yang dinyatakan auditor akan berguna bagi pihak pengguna laporan keuangan hasil audit untuk membuat
keputusan
ekonomi. Auditor berfungsi untuk melindungi pihak yang
berkepentingan dengan menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak luar perusahaan maupun bagi pihak manajemen dalam
69
mendukung pertanggungjawaban kepada pemilik dan memberikan kepastian bahwa laporan keuangan tidak mengandung informasi yang menyesatkan pemakaianya. Tanpa menggunakan jasa akuntan publik, manajemen perusahaan tidak akan dapat menyakinkan pihak luar perusahaan bahwa laporan keuangan yang disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya, karena dari sudut pandang pihak luar, manajemen perusahaan mempunyai kepentingan, baik kepentingan keuangan maupun kepentingan lain. Untuk itu, auditor harus mematuhi prinsip akuntansi diterima umum, standar auditing dan kode etik (SPAP, 2001: 44). Peran dan tanggungjawab auditor saat ini dirasakan semakin luas, sesuai dengan perkembangan kemajuan dan didukung juga oleh perhatian pemerintah. Sangat jelas terlihat setelah dibukanya kembali pasar modal Indonesia. Perkembangan pasar modal Indonesia merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntan publik Indonesia. 4. Expectation Gap (Perbedaan Pandangan) Audit expectation gap dikemukakan pertama kali oleh Ligio (1974) dalam Candra (2001:87) yang mendefisnikan bahwa audit expectation gap merupakan perbedaan pandangan mengenai tingkatan kinerja yang diharapkan antara akuntan independen dengan pemakai laporan keuangan. Definisi tersebut muncul akibat terjadinya suatu fenomena tahun 1970-an, pada saat di AS terjadi independen dalam mendeteksi tindak kecurangan
pada
perusahaan
yang
diauditnya.
Kritik
dan
klaim
tersebut
mengindentifikasikan andanya gap antara harapan dan tuntutan. Menurut Guy dan Sullivan (1998: 55), pengertian expectation gap adalah perbedaan antara apa yang masyarakat dan pemakai laporan keuangan percayai atau harapkan dari auditor dengan apa yang auditor yakini tanggungjawab yang diberikannya. Pemakai laporan keuangan mengharapkan auditor lebih bertanggungjawab mendeteksi dan melaporkan kecurangan dan tindakan ilegal, memperbaiki keefektifan audit dengan
70
mendeteksi salah saji material mengkomunikasikan kepada pamakai laporan keuangan informasi yang lebih berguna termasuk peringatan awal tentang kemungkinan kegagalan bisnis, dan mengkomunikasi dengan lebih jelas dengan komite audit. 5. Persepsi Perusahaan & Persepsi Investor Menurut Donnelly & Ivancevich (2000: 87), persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorgani-sasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengamatan psikologis. Menurut Atkinson dkk (2007: 54), persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang menjadi sadar adanya benda, sifat atau hubungan melalui alat indera. Walaupun isi sensorik selalu ada dalam persepsi, apa yang dihayati akan terpengaruh oleh pengalaman yang terbentuk dan pengetahuan masa lalu, yang sehingga persepsi tidak hanya sekedar perekaman pasif stimulus yang mengenai alat indera. Agar responden tidak mempersepsikan negatif terhadap independensi akuntan publik, maka akuntan publik harus memelihara atau mempertahankan independence in fact dan independence in apprearence dengan menghindari sebab-sebab yang mengakibatkan rusaknya independensi akuntan publik. Independensi dalam fakta meliputi faktor internal seperti faktor psikologis, tanggungjawab profesional dan kecakapan teknik yang ada dalam diri akuntan publik. Sedangkan independensi dalam penampilan meliputi faktor eksternal yang merupakan hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan klien. Keseluruan itu merupakan determinan independensi yang dapat mengukur independensi akuntan publik dan akan mempengaruhi setiap persepsi responden.
71
HIPOTESIS Berdasarkan tujuan dan masalah yang akan diteliti, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: Ho :Tidak ada perbedaan persepsi pemakai laporan keuangan antara perusahaan dan investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor. Ha : Ada perbedaan persepsi pemakai laporan keuangan antara perusahaan dan investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor.
METODE PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilaksanakan di di perusahaan-perusahaan dan investor-investor yang menggunakan jasa auditor dan berlokasi di eks Karesidenan Surakarta. 2. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi penelitian ini adalah pemakai laporan keuangan yaitu perusahaanperusahaan dan investor yang menggunakan jasa auditor dan berlokasi di eks Karesidenan Surakarta. Dari jumlah populasi yang ada, jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan dan 30 investor. 3. Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan satu jenis data yaitu data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari responden yang dikumpulkan oleh peneliti melalui penyebaran kuesioner. Data primer berupa persepsi perusahaan dan persepsi investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor.
72
4. Metode Pengumpulan Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Dengan mendatangi secara langsung responden, diharapkan tingkat pengembalian kuesioner yang tinggi. sampel minimal tiga puluh responden menurut Roscoe (dalam Sekaran, 2000:296) adalah cukup bagi kebanyakan penelitian. 5. Metode Analisis Data Analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik induktif. Langkahlangkah yang digunakan yaitu kuesioner dengan uji validitas, reliabilitas, uji normalitas dan pengujian hipotesis uji t.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas ke lima variabel (tanggung jawab terhadap fraud, mempertahankan independensi, pengkomunikasian hasil audit, tanggungjawab illegal act dan memperbaiki keefektifan audit). Secara statistik koefisien yang diperoleh dibandingkan dengan critical value (N=60) adalah 0,254. Dengan demikian dari uji validitas di atas dapat diketahui bahwa kuesioner ke lima variabel yang terdiri 30 butir pertanyaan dinyatakan semuanya valid, karena nilai r yang dihasilkan lebih besar daripada critical value. Sehingga ke lima variabel yang terdiri dari 30 butir item pertanyaan dapat diikutsertakan dalam uji reliabilitas, hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil uji reliabilitas di atas, dapat diketahui besarnya koefisien reliabilitas (α) untuk masing-masing variabel di atas 0.6 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat pengukuran yang digunakan untuk semua variabel tersebut dapat diandalkan atau dengan kata lain reliabel (Sekaran, 2000). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 73
2. Uji Asumsi Normalitas Dari hasil uji normalitas diperoleh kesimpulan bahwa sampel untuk kedua kelompok telah terdistribusi normal karena probabilitas di atas 0,05. Apabila data yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki distribusi normal, maka akan menggunakan statistik parametrik untuk menguji hipotesis. 3. Analisis Penelitian Hasil uji thitung dengan equal variances assumed yang dihasilkan adalah 4,603 > rtabel (N=60) adalah 2,000 dengan nilai probabilitas 0,036 < 0,05. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka kedua varians tidak sama. Lebih lanjut untuk untuk membandingkan rata-rata populasi (test untuk enquality of means) menggunakan t-test dengan equal variance assumed. Terlihat t hitung untuk semua variabel dengan equal variance not assumed adalah 3,260 > rtabel (N=60) adalah 2,000 dengan nilai probabilitas 0,002 < 0,05. Berdasarkan keluaran pengujian dengan independent sample t-test tersebut dapat diketahui nilai probabilitasnya adalah 0,002. Ini berarti ada perbedaan persepsi pemakai laporan keuangan antara perusahaan dan investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor. Analisis lebih lanjut, apabila dilihat dari perbedaan mean terlihat bahwa mean investor lebih besar dibanding mean perusahaan, yaitu untuk mean investor 99.53 dan untuk mean perusahaan 90,67, ini berarti bahwa persepsi investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor yang telah dilaksanakan lebih baik dibanding dengan persepsi perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab auditor. Dengan kata lain, investor memiliki harapan yang lebih besar agar auditor memenuhi peran dan tanggungjawabnya, dibanding dengan pemenuhan harapan oleh perusahaan.
74
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis independent sample t-test menunjukkan hipotesis nol ditolak, sehingga berdasarkan sampel dalam penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi pemakai laporan keuangan antara perusahaan dan investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor. Hal ini ditunjukkan pada keluaran SPSS for wondows release 17 dengan pengujian independent sampel t-test diketahui nilai probabilitas (p) 0,002, karena nilai probabilitas ini kurang dari taraf signifikansi (α = 0,05), maka hipotesis nol ditolak. Analisis lebih lanjut, apabila dilihat dari perbedaan mean terlihat bahwa mean perusahaan lebih kecil dibanding mean investor, yaitu untuk mean perusahaan 90,67 dan untuk mean investor 99,53, ini berarti bahwa persepsi investor terhadap peran dan tanggungjawab auditor yang telah dilaksanakan lebih baik dibanding dengan persepsi perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab auditor.
SARAN 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan memperluas responden tidak hanya investor dan perusahaan yang ada di eks karesidenan Surakarta saja, sehingga lebih dapat mewakili persepsi terhadap peran dan tanggungjawab auditor di wilayah penelitian. 2. Memperbesar jumlah sampel sehingga daya generalisasi hasil penelitian dapat diperbesar. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.
75
REFERENSI Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Atkinson, Rita L., Richad C Atkinson and Ernest R Hilgard, Pengantar Psikologi, kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1997.
Edisi
Donnelly & Ivancevich, Organization, Tenth Edition, The Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA, 2000.
Hadi, Sutrisno. Statistik II, Andi Offset, Yogyakarta, 2002. Jusup, Al. Haryono, Auditing, Buku I, STIE YKPN, Yogyakarta, 2001.
Kosasih, Ruchyat, Auditing Prinsip dan Prosedur, Ananda, Yogyakarta, 1982.
Mulyadi., dan Kanaka Puradiredja, Auditing, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta, 1998.
Prabowo T. dan Hari, Penunjukkan Akuntan Publik, Media Akuntansi, Juli, 1999: 5-7.
Prihanto, Golong, Perbedaan Persepsi antara Manajer dengan Mahasiswa Jurusan Akuntansi terhadap Profesi Akuntan Publi di Indonesia, Skripsi, UNS, tidak dipublikasikan, 2000.
Rusmin, Tanggungjawab Auditor Mendeteksi Kecurangan Dalam Audit Laporan Keuangan, KOMPAK No.2, Mei 2001: 162 – 182.
Santoso, Singgih, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.
Sekaran, Uma, Research Methods for Business, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc, USA, 2000.
Trisnaningsih, Sri, Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel, Intervening, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia No.2, Mei 2003 : 199 – 216.
76