PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN MENURUT PERSEPSI AUDITOR (Survei Pada 5 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat sidang skripsi Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Cesaria Rakhmi Hakim 084020179
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN MENURUT PERSEPSI AUDITOR (Survei Pada 5 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat sidang skripsi Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan
Bandung,
Mei 2013
Mengetahui,
Pembimbing
Justinia Castellani, S.E., M.Si., Ak.
Dekan
Dr. H. R. Abdul Maqin, S.E., M.P.
Ketua Program Studi
Dr. H. Sasa S. Suratman, S.E., M.Sc.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara empiris mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. Penelitian ini dilakukan pada lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung yaitu KAP. Roebiandini dan Rekan, KAP. Drs. Bambang Budi Tresno, KAP. Af. Rachman & Soetjipto WS, KAP. Drs. Sanusi, Suparsi dan Soegiharto, dan KAP. Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 15 responden yang menjadi sampel. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan deskriptif dan asosiatif karena ada variabel yang akan dijelaskan dan ditelaah seberapa besar pengaruh dari variabel tersebut. Analisis data statistik menggunakan statistik non parametris dengan menggunakan rank spearman, uji t, dan koefisien determinasi. Dari perhitungan keofisien rank spearman variabel profitabilitas sebesar 0,723 yang diinterpretasikan “kuat”, likuiditas sebesar 0,869 yang diinterpretasikan “sangat kuat” dan ukuran perusahaan sebesar 0,785 yang diinterpretasikan “kuat”. Kata Kunci : profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, timelines
i
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, anugerah dan karunia sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat beriring salam juga penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas
dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor.” Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna mengingat keterbatasan – keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh kerena itu, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan segala kelapangan hati untuk perbaikan di masa yang akan datang. Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan dorongan, bimbingan, masukan dan kritik serta pendapat dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
ii
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda Indarti dan Ayahanda Chakim Syafi’i tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan doa restunya. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada yang terhormat Ibu Justinia Castellani, S.E., M.Si., Ak. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, menyumbangkan fikiran dan tenaga serta memberikan masukkan, saran dan pendapat yang berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melindungi, mencintai dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka serta menempatkan mereka dalam kedudukan yang mulia (Amin). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Melalui kesempatan ini pula, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Didi Turdmidzi, Drs., M.Si. selaku Rektor Universitas Pasundan. 2. Dr. H. R. Abdul Maqin, S.E., M.Si., MP. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. 3. Dr. H. Sasa S. Suratman, S.E., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. 4. Dadan Soekardan, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. 5. Hj. Neneng Dahtiah. Dra., M.Si., Ak. selaku Dosen Wali.
iii
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Pasundan. 7. Seluruh staf tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Untuk bapak Kosim sebagai Staf Jurusan Akuntansi. 9. Kepada ibu Yosephin Pratiwi, terimakasih sudah menjadi ibu kosan yang baik hati selama ini, yang telah direpotkan selama tinggal di kosan 298/59, terimakasih bu buat doa dan dukungannya. 10. Teman-teman seluruh Universitas Pasundan khususnya angkatan 2008 kelas AK-C sebagai teman seperjuangan yang selalu setia mendukung. 11. Terima kasih sahabat-sahabatku: Tita Dewi Oktaviani, S.E (titu), Yuke Aditya A.S.A, S.E (uke) Widya Sartika (paus), Lissa Adhisty (icha), Rani Handayani, Rini Meiytiawati (meiy), dan Nauli Tri Hendayani (ulil) atas dukungan doa dan semangatnya kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini hingga selesai. 12. Sahabat-sahabat kosan: Cadar Okvitasari, S.E (caca), Nani Roaidah, S.E (d’nand), Sulianti Tiara Dewi (cangcimen) terimakasih buat candaan, hiburan, doa dan motivasinya selama ini. 13. Dan pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya. Semoga
iv
Allah SWT membalas semua amal dan kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Amin.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, April 2013 Penulis,
Cesaria Rakhmi Hakim
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAK ..............................................................................................................i KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii DAFTAR ISI .........................................................................................................vi DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...............................................................1 1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................6 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................7 1.3.1
Maksud Penelitian ...............................................................7
1.3.2
Tujuan Penelitian .................................................................7
1.4 Keguanaan Penelitian ......................................................................8 1.4.1
Kegunaan Praktis .................................................................8
1.4.2
Kegunaan Teoritis ................................................................9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ...............................................................................10 2.1.1 Laporan Keuangan .............................................................10 2.1.1.1 Tujuan Laporan Keuangan ..................................11 2.1.1.2 Manfaat Laporan Keuangan ................................13 2.1.1.3 Karakteristik Laporan Keuangan .........................16 vi
2.1.2 Peraturan Pelaporan Keuangan di Indonesia .....................17 2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan auditan (Timeliness) ........................................................................20 2.1.4 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor ................................................................................23 2.1.4.1 Profitabilitas
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor ....................................................23 2.1.4.2 Likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor ..............................................................................26 2.1.4.3 Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor ....................................................29 2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................34 2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...............................................36 2.3.1 Kerangka Pemikiran ..........................................................36 2.3.2 Hipotesis ............................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan ..............................................38 3.1.1 Objek Penelitian .................................................................38 3.1.2 Metode Penelitian ..............................................................39 3.1.3 Model Penelitian ................................................................39 3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel .........................................41 3.2.1 Definisi Variabel ................................................................41 vii
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ..................................................42 3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................45 3.3.1 Populasi Penelitian .............................................................45 3.3.2 Sampel ...............................................................................46 3.3.3 Teknik Sampling ................................................................47 3.3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................48 3.4 Model Penelitian ............................................................................50 3.5 Sumber Data Penelitian .................................................................50 3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ..........................................51 3.6.1 Rancangan Analisis Data ...................................................51 3.6.2 Uji Validitas .......................................................................55 3.6.3 Uji Reliabilitas ...................................................................56 3.6.4 Hipotesis Rancangan .........................................................58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ..............................................................................62 4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ........................62 4.1.2 Struktur Organisasi Pada Kantor Akuntan Publik .............65 4.1.3 Karakteristik Responden ....................................................66 4.1.4 Profitabilitas .......................................................................70 4.1.5 Likuiditas ...........................................................................72 4.1.6 Ukuran Perusahaan ............................................................74 4.1.7 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor ..................................................76 4.2 Pembahasan ...................................................................................78 4.2.1 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen ...................78 4.2.1.1 Uji Validitas Item ................................................78 viii
4.2.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen ....................................81 4.2.2 Analisis Profitabilitas .........................................................84 4.2.3 Analisis Likuiditas .............................................................86 4.2.4 Analisis Ukuran Perusahaan ..............................................88 4.2.5 Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor ....................................89 4.2.6 Pengujian Hipotesis Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor .................................................................91 4.2.7 Pengujian Hipotesis Likuiditas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor ...............................................................................95 4.2.8 Pengujian Hipotesis Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor ...............................................................100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................105 5.2 Saran ............................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Klasifikasi Tingkatan Skala Perusahaan ..........................................33
Tabel 3.1
Operasionalisai Variabel X. Variabel Independen: Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) .......................43
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Y. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) ............45
Tabel 3.3
Populasi Penelitian ...........................................................................46
Tabel 3.4
Kriteria Profitabilitas (X1) ................................................................53
Tabel 3.5
Kriteria Likuiditas (X2) ....................................................................54
Tabel 3.6
Kriteria Ukuran Perusahaan (X3) .....................................................54
Tabel 3.7
Kriteria Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) .........................................................55
Tabel 3.8
Pedoman Interpretasi Tingkat Korelasi ...........................................61
Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Usia .............................67
Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................67
Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................68
Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Hierarki Auditor 69
Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja .....................................69
Tabel 4.6
Dimensi Profitabilitas (X1) ..............................................................70
Tabel 4.7
Dimensi Likuiditas (X2) ...................................................................72
Tabel 4.8
Dimensi Ukuran Perusahaan (X3) ....................................................74
Tabel 4.9
Dimensi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) .........................................................76
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas X1 (Profitabilitas) ..............................................79
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas X2 (Likuiditas) ..................................................80
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas X3 (Ukuran Perusahaan) ...................................80 x
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor) ................................81
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas X1 (Profitabilitas) ..........................................82
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas X2 (Likuiditas) ...............................................83
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas X3 (Ukuran Perusahaan) ................................83
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor) ................................84
Tabel 4.18
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Profitabilitas (X1) ..............85
Tabel 4.19
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Likuiditas (X2) ..................86
Tabel 4.20
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Ukuran Perusahaan (X3)....88
Tabel 4.21
Tabulasi
Jawaban
Responden
Variabel
Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) ....................................................................................................89 Tabel 4.22
Skor Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor .................................92
Tabel 4.23
Skor Likuiditas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor .................................96
Tabel 4.24
Skor Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor .................101
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar Penelitian .........................................................................37
Gambar 3.1
Model Penelitian ...........................................................................50
Gambar 4.1
Hierarki Staf Kantor Akuntan Publik ...........................................65
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Tugas Membimbing Skripsi
Lampiran 2
Kartu Perkembangan Bimbingan Skripsi
Lampiran 3
Surat Permohonan Survey dan Balasan Permohonan Survey
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Y
Lampiran 6
Nilai Distribusi t
Lampiran 7
Daftar Perbaikan Skripsi
Lampiran 8
Lembar Persetujun Perbaikan (Revisi) Skripsi
Lampiran 9
Catatan Perbaikan Skripsi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat
besar bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh para pengguna informasi laporan keuangan
sebelum
informasi
tersebut
kehilangan
kesempatan
untuk
mempengaruhi keputusan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan ke publik sangat penting. Meskipun telah jelas manfaat ketepatan waktu penyajian laporan keuangan serta aturan-aturan yang mewajibkannya, namun masih terdapat beberapa perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan dianggap pemakai utama (investor dan kreditor) sebagai good news dan bad news. Good news memiliki arti bahwa informasi yang disajikan dianggap sebagai hal penting dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan kredit dan keputusan investasi. Adapun bad news mempunyai pengertian bahwa informasi yang disajikan tidak dapat memenuhi
1
2
informasi kunci sehingga investor dan kreditor sebagai pengguna utama memandang bahwa financial reporting masih bermanfaat namun perlu diperbaiki. Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan (Wahyu, 2010). Investor sebagai pemegang saham atau pemilik perusahaan dari pihak luar memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui tingkat kembalian (rate ofreturn) atas investasi dan membantu untuk memutuskan tindakan mereka baik untuk membeli, menahan, atau menjual saham-saham perusahaan. Informasi laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu atau sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya relevansi informasi yang terdapat didalamnya, sehingga keputusan-keputusan ekonomi dapat segera diambil. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.
Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Kep-
17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 36/PM/2003 yang menyatakan
3
bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Selain tuntutan untuk mematuhi peraturan-peraturan tersebut, ketepatan
waktu dalam penyampaian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan karena: 1) Mematuhi prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia dan menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaan; 2) Memenuhi hak investor publik yang menanamkan modal di perusahaan untuk memperoleh informasi laporan keuangan perusahaan dengan segera; 3) Meningkatkan good governance emiten di Indonesia; dan 4) Menjaga image atau citra perusahaan di mata publik. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. IAI (2002) juga menyatakan bahwa manfaat suatu laporan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu. Ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi informasi akuntansi karena informasi yang telah lewat akan lebih sedikit digunakan oleh partisipan pasar
4
dalam proses pembuatan keputusan investasi, karena informasi yang disampaikan tersebut kemungkinan sudah kehilangan nilai relevansinya. Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi administrasi dan denda, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang. Selain sanksi administrasi dan denda oleh Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dapat memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh bursa. Menurut Dyer dan McHugh (dalam Bandi dan Hananto, 2000) memberi contoh bahwa di Pasar Modal Australia pada tahun 1974 pernah terjadi 38 perusahaan sahamnya telah dilarang diperdagangkan hanya karena gagal memberikan laporan keuangan tahunan sesuai dengan persyaratan ketepatan waktu bagi bursa. Di Indonesia ada beberapa perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya pada Juni 2009. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyampaikan ada sekitar 409 termasuk emiten yang menyampaikan laporan keuangan tahunan 2010 tepat waktu, dan ada sekitar 427 emiten yang tercatat di BEI hingga April 2011. Diperkirakan puluhan emiten belum menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit, seperti profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat
5
penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Mamduh, 2009:83). Perusahaan yang mengumumkan rugi atau tingkat profitabilitas yang rendah maka akan membawa reaksi negatif dari pasar dan turunnya penilaian atas kinerja perusahaannya. Sedangkan pada perusahaan yang mengumumkan labanya akan berdampak positif terhadap penilaian pihak lain atas kinerja perusahaannya. perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi. Faktor lainnya yaitu likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancer dengan menggunakan aktiva lancer perusahaan (Mamduh, 2009:77). Hilmi dan Ali (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, ukuran perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran perusahaan adalah ratarata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula
6
ukuran perusahaan itu (Hilmi dan Ali, 2008). Suatu perusahaan yang besar yang sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap perusahaan bersangkutan. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaannya (Owusu-Ansah, 2000 dalam Wahyu, 2010). Sebaliknya, perusahaan yang kecil, dimana sahamnya tersebar hanya di lingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, perusahaan yang berskala kecil mempunyai risiko yang lebih besar daripada perusahaan besar. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor” (survei pada 5 kantor akuntan publik di kota bandung).
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang di
atas,
penulis
mengidentifikasikan
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Bagaimana profitabilitas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung?
7
2. Bagaimana likuiditas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung? 3. Bagaimana ukuran perusahaan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung? 4. Bagaimana ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung? 5. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung? 6. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung? 7. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1
Maksud Penelitian Maksud dari penelitian adalah megetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas
dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.
1.3.2
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
1. Untuk mengetahui profitabilitas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui likuiditas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui ukuran perusahaan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 4. Untuk mengetahui ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 5. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 6. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Praktis Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai
pihak, antara lain: a. Bagi Penulis
9
Menambah wawasan untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan. Dan juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. b. Bagi Institusi Pendidikan Memperoleh masukan tentang informasi mengenai kualifikasi sarjana yang dibutuhkan dunia kerja dalam rangka peningkatan mutu lulusannya, serta sebagai alat evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan. c. Bagi Pihak Lain Sebagai sumber informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang terkait dengan topik sejenis, serta dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
1.4.2
Kegunaan Teoritis Penulis berharap supaya hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman
dalam memperkaya pengetahuan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, dan khasanah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pada 5 (lima) Kantor
Akuntan Publik di Kota Bandung.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1
Laporan Keuangan Laporan keuangan berperan sangat penting untuk mendapatkan informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang diambil. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, serta catatan-catatan laporan keuangan. Laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode tersebut. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Definisi laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu : ”Laporan keuangan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara (seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
10
11
tersebut misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Banyak pihak yang membutuhkan laporan keuangan, antara lain : pemilik perusahaan, kreditor, investor, manajer atau pemimpin perusahaan, karyawan perusahaan dan pemerintah. Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Hal ini dapat dilihat melalui laba yang dihasilkan perusahaan.
2.1.1.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang: a. Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dam keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan harus memadai bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha perusahaan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk menelaah informasi-informasi itu secara sungguh-sungguh.
12
b. Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa yang akan datang yang berasal dari dividen atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman. Oleh karena rencana penerimaan dan pengeluaran uang (cash flow) seorang kreditur atau investor itu berkaitan dengan cash flow dari perusahaan, pelaporan keuangan harus menyajikan informasi untuk membangtu investor, kreditur dan pihak-pihak lainnya untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari aliran kas masuk di masa datang untuk perusahaan tersebut. c. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut. Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
13
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan, meliputi: 1)
Aktiva
2)
Kewajiban
3)
Ekuitas
4)
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5)
Arus kas Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam
catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 2.1.1.2 Manfaat Laporan Keuangan Laporan
keuangan
merupakan
alat
yang
sangat
penting
untuk
mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang diambil.
14
Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah (IAI, 2004) : 1)
Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2)
Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3)
Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4)
Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
15
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5)
Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.
6)
Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena ini berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7)
Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu
masyarakat
dengan
menyediakan
informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
16
2.1.1.3 Karakteristik Laporan Keuangan Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang dapat berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik kualitatif informasi tersebut yaitu dapat dipahami (understandability), relevan (relevance), andal (reliability), dan dapat diperbandingkan (comparability). Menurut IAI keempat karakteristik laporan keuangan tersebut mempunyai arti : 1.
Dapat dipahami (understandability) Ini berarti bahwa kualitas penting yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari dengan ketekunan yang wajar. 2.
Relevan (relevance) Suatu laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Atau dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
17
3.
Keandalan ( Reliability ) Keandalan merupakan kualitas informasi yang disampaikan laporan
keuangan menyebabkan pemakai informasi akuntansi sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 4.
Dapat diperbandingkan (comparability) Suatu laporan keuangan dapat diperbandingkan bila informasi tersebut
dapat saling diperbandingkan baik antar periode maupun antar perusahaan. Laporan keuangan mempunyai peranan penting bagi banyak pihak, sehingga ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat dibutuhkan. 2.1.2
Peraturan Pelaporan Keuangan di Indonesia Financial Accounting Standards Board (Hendriksen dan Van Breda,
2000:136 dalam Wahyu, 2010) meringkaskan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut: a.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial mengambil keputusan rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa.
b.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial dalam menetapkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman.
18
c.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumberdaya tersebut (kewajiban satuan usaha itu untuk mentransfer sumber daya ke satuan usaha lain dan modal pemilik), dan pengaruh transaksi, kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdaya dan tuntutannya pada sumberdaya tersebut. Pada Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidental lainnya kepada Bapepam. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.
19
Untuk laporan keuangan tengah tahunan: (1) selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika tidak disertai laporan akuntan; (2) selambat-lambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; (3) selambatlambatnya 120 hari setelah tengah tahun buku perusahaan berakhir jika disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. .
20
2.1.3 Ketepatan
Waktu
Penyampaian
keuangan
merupakan
Laporan
Keuangan
auditan
(Timeliness) Pelaporan
sarana
bagi
perusahaan
untuk
menyampaikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut. Pelaporan keuangan mempunyai pengertian yang sedikit luas dibandingkan dengan laporan keuangan. Apabila laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan, maka dalam pelaporan keuangan tidak hanya laporan keuangan saja, akan tetapi meliputi semua informasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, yaitu informasi tentang sumber daya perusahaan, hutang, earnings dan sebagainya. (Catrinasari, 2006). Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Baridwan, 1992 dalam Putra, 2011). Hendriksen (1982) dalam Luluk (2009) menyatakan bahwa ketepatan waktu hanya mengandung arti bahwa informasi yang digunakan oleh investor dan kreditor harus bisa tepat saat pembuatan prediksi dan keputusan. Ketepatan waktu pelaporan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai (Dyer dan McHugh, 1975 dalam Anissa, 2004). Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu dengan penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Apabila
21
informasi tidak tepat waktu menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Menurut Chairil dan Ghozali (2001) dalam Ukago (2005) menyatakan bahwa timeliness adalah suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atas kemampuannya untuk mengambil keputusan. Nilai laporan keuangan berubah secara berkebalikan dengan waktu untuk menyelesaikan penyusunannya (Stubus, 1972 dalam Anissa, 2004). Chamber dan Penman (1984:2) dalam Septiani (2005) mengukur ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu: 1) Ketepatan waktu sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, dan; 2) Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan. Ketepatan waktu pelaporan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai, karena itu keterlambatan pelaporan dapat berakibat buruk bagi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Untuk melihat ketepatan waktu, biasanya suatu penelitian melihat keterlambatan pelaporan (lag). Dyer dan McHugh (1975) dalam Atik Sri Purwati (2006) menggunakan tiga kriteria keterlambatan: 1. preliminary lag, yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa;
22
2. Auditor’s report lag, yaitu jumlah hari antara laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani; 3. Total lag, adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Menurut Belkaoui (2006:238) relevan dan andal merupakan dua kualitas utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus pada saat yang sama harus disampaikan pada waktu yang tepat. Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Belkaoui, 2006:213). Menurut IAI, dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan No.43 (SAK,2008), salah satu kendala informasi yang relevan dan andal tersebut adalah tepat waktu. “Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.”
23
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, reputasi KAP, ukuran perusahaan dan Insider Ownership, kompleksitas operasi perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan dalam beberapa penelitian yang lain menyatakah bahwa leverage, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, opini akuntan publik, umur perusahaan, pos-pos luar biasa, tidak mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan. Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti mengambil fokus penelitian dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yakni faktor profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. 2.1.4.1 Profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Mamduh, 2009 : 83). Menurut Bringham dan Houston (2000:89) dalam Dewi (2004) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu kesatuan usaha untuk memperoleh laba. Menurut Greuning (2005:29), profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan
24
penjualan, modal rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata. Sartono (2001:119)
berpendapat
bahwa
profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan Brigham dan Houston (2004) terjemahan Yulianto (2006:107) mengatakan bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio profitabilitas adalah keuntungan yang merupakan hasil dari kebijakan yang diambil manajemen. Rasio profiabilitas untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan (Sutrisno, 2005:237). Menurut Munarir (2002) dalam Devie (2010) menyatakan bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dari kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva perusahaan tersebut. Penilaian profitabilitas adalah proses untuk menentukan seberapa baik aktivitas-aktivitas
bisnis
dilaksanakan
untuk
mencapai
tujuan
strategis,
mengeliminasi pemborosan-pemborosan dan menyajikan informasi tepat waktu untuk melaksanakan penyempurnaan secara berkesinambungan. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Menurut Henry Simamora (2000:528) menyatakan bahwa tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk meraup laba yang
25
memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi perusahaan. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Bagi kreditor pun analisis profitabilitas sangat penting karena menyangkut pembayaran kembali pokok pinjaman, sedang bagi investor menjadi penting karena terkait saham yang dimilikinya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995 dalam Michell dan Sofyan, 2008) . Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan. Profitabilitas dikatakan baik apabila memenuhi target laba yang telah diharapkan. Profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa tingkat kinerja manajemen perusahaan tersebut kurang baik. Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik cenderung menyerahkan laporan keuangannya dengan tepat waktu (Hilmi dan Ali, 2008).
26
Menurut Kasmir (2008 : 198) manfaat profitabilitas antara lain : 1.
Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2.
Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3.
Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4.
Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5.
Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2.1.4.2 Likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan (Mamduh, 2009 : 77). Menurut Agus Sartono (2001:114) dalam Masliah (2003) berpendapat bahwa likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Sutrisno, dalam buku Manajemen Keuangan menyatakan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi (Sutrisno, 2000:18). Likuiditas adalah kemampuan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya pada saat diperlukan (Moekijat, 2000:289). Lukman Syamsudin (2002:41) mengatakan bahwa : “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidias tidak hanya berkenaan dengan keadaan
27
keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.” Menurut
Toto
Prihadi
(2008:13),
Likuiditas
adalah
kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek atau utang lancar adalah utang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun. Bambang Riyanto (2001:26) berpendapat bahwa likuiditas badan usaha berarti kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih. Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Tingkat likuiditas yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik, sedangkan tingkat likuiditas yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan kabar baik bagi perusahaan dan kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang baik cenderung segera menerbitkan laporan keuangannya, sehingga akan tepat waktu dalam pelaporan keuangan. Likuiditas suatu perusahaan sering ditunjukkan oleh rasio lancar yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas yang cepat, mudah digunakan dan mampu menjadi indikator terbaik dari sampai sejauh mana klaim dari kreditor jangka
28
pendek telah ditutupi oleh aktiva yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dengan cukup cepat (Brigham & Houston, 2006 dalam Hilmi dan Ali, 2008). Menurut Mudrajad (2002:279) tujuan dan manfaat likuiditas, antara lain seperti berikut: 1.
Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana diwaktu yang akan datang.
2.
Mencari sumber- sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan.
3.
Melakukan penatausahaan dana dan arus dana masuk dan keluar (cash flow).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian likuiditas antara lain: 1.
Perencanaan aliran kas (cash flow). Seorang investor harus jeli dalam melihat aliran kas untuk dapat menentukan saham-saham yang nantinya akan dibeli, jangan sampai investor salah dalam memilih saham yang aliran kas perusahaan tersebut mati, sehingga menyebabkan kerugian bagi investor yang berasal dari saham-saham yang telah diinvestasikan.
2.
Pencairan dana (raising fund) baik dari dalam maupun luar. Manajer investasi harus dapat menarik investor agar dapat menambahkan modalnya sehingga terjadi aliran dana yang baik dengan lembaga keuangan lainnya.
3.
Menjaga hubungan baik dengan lembaga lainnya. Investor dapat melihat bagaimana perusahaan-perusahaan emiten tersebut berhubungan dengan lembaga-lembaga keuangan yang ada, sebab merekalah yang merupakan penjamin emisi dari saham-saham yang dikeluarkan perusahaan emiten. Jadi bila perusahaan emiten berhubungan baik dengan
29
lembaga keuangan tanpa ada suatu masalah, maka investor akan dapat dengan tenang untuk berinvestasi. Tapi sebaliknya jika hubungannya buruk, maka minat investor akan semakin menurun.
2.1.4.3 Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar aktiva suatu perusahaan maka akan semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal oleh masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008). Ukuran perusahaan merupakan karakteristik suatu perusahaan dalam hubungannya dengan struktur perusahaan menurut Lang dan Lundlom (1993) dalam Benardi dan Assih (2009). Menurut Machfoedz (1994) dalam Egy (2009) menyatakan bahwa: “ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori, yaitu: perusahaan besar (large firm), perusahaan sedang (medium firm), dan perusahaan kecil (small firm).” Menurut Ferri and Jones (1979) dalam Egy (2009) menyebutkan bahwa: “ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan, dapat ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva.”
30
Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan (Mukhlasin, 2002). Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para stockholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. (Luluk, 2012). Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari krediturpun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Besar kecilnya (ukuran) perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman juga semakin besar pula. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
31
dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Ismu, 2006). Biasanya, perusahaan besar adalah pelapor tepat waktu karena beberapa alasan. Pertama, mereka memiliki lebih banyak sumber, lebih banyak staff akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih yang menghasilkan laporan tahunan lebih tepat waktu. Selain itu, perusahaan besar mampu memasang dan mengopersaikan alat bantu komputer yang modern dan cepat dalam pemrosesan dan pengawasan persediaan dan operasi produksi. Penggunaan alat ini menghasilkan penyiapan laporan keuangan yang lebih cepat dan laporan tahunan yang lebih tepat waktu. Kedua, perusahaan besar cenderung memiliki sistem kontrol internal yang kuat dengan konsekuensi bahwa auditor menghabiskan lebih sedikit waktu dalam pelaksanaan uji kesesuaian dan subtantif. Maka penundaan audit diminimalisir dan hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan secara tepat ke publik. Ketiga, perusahaan besar cenderung untuk diikuti oleh relatif banyak analis finansial yang biasanya bergantung pada ketepatan waktu mengeluarkan leporan tahunan untuk menegaskan den merevisi prakiraan mereka aknan prospek ekonomi perusahaan sekarang dan di masa mendatang. Ronald Clapham (1996) dalam Egy (2009) ukuran perusahaan yang biasa dipakai untuk menentukan tingkatan perusahaan adalah: 1.
Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar atau bekerja di perusahaan pada suatu saat tertentu.
32
2.
Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan pada suatu perusahaan pada suatu periode tertentu misalnya satu tahun.
3.
Total utang ditambah dengan nilai pasar saham biasa perusahaan yang merupakan jumlah utang dan nilai pasar saham biasa perusahaan pada satu atau suatu tanggal tertentu.
4.
Total aktiva (assets), yang merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu. Selain itu ukuran perusahaan juga disebabkan oleh ketersediaan informasi
yang dipublikasikan. Jumlah informasi yang dipublikasikan untuk perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran perusahaan (Srimindarti, 2008). Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Perusahaan besar akan cenderung lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu perusahaan besar akan lebih cenderung menjaga image perusahaannya dimata masyarakat dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas. Oleh karena itu, perusahaan yang berskala kecil mempunyai risiko yang lebih besar daripada perusahaan besar. Perusahaan yang mempunyai risiko yang besar biasanya menawarkan return yang besar untuk menarik investor. Perusahaan yang memiliki ukuran besar memiliki jumlah asset yang lebih banyak sehingga ada kecenderungan untuk memiliki sumber daya dan sumber dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
33
dengan ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, perusahaan besar memiliki kecenderungan untuk dapat melakukan proses penyusunan laporan keuangan lebih cepat. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaannya (Owusu-Ansah, 2000 dalam Wahyu, 2010). Adanya keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal mengenai besarnya jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui bahwa semakin besar Total Aset menggambarkan semakin besar ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan yang didasarkan pada Total Aset yang dimilki oleh perusahaan diatur dengan ketentuan BAPEPAM No.11/PM/1997 Pasal 1 Ayat 1a yang berbunyi: “Perusahaan menengah atau kecil adalah badan hukum yang didirikan di Indonesia yang memiliki jumlah kekayaan (Total Aset) tidak lebih dari Rp 100.000.000.000 (Seratus Milyar Rupiah).”
Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkatan Skala Perusahaan Skala perusahaan
Tigkat tenaga kerja
Tingkat penjualan
Perusahaan Kecil
5-19 orang
< Rp 3 Miliyar
Perusahaan Sedang
20-99 orang
Rp 3 Milyar - Rp 10 Milyar
Perusahaan Besar
100 orang ke atas
> Rp 10 Milyar
Menteri Perindustrian dengan SK No.13/M/SK-1/S/1990 tanggal 14 Maret 1990 mengelompokkan perusahaan dengan didasarkan pada nilai aset yang
34
dimiliki perusahaan seperti yang diatur dalam Pasal 1 Ayat 1 yang menyatakan bahwa: “Kriteria bidang usaha dengan kelompok industri kecil adalah (a) nilai kekayaan perusahaan seluruhnya tidak lebih dari Rp 600.000.000 (Enam Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk nilai rumah dan tanah yang ditempati (b) pemilik adalah Warga Negara Indonesia.” Selain itu pengelompokkan perusahaan yang didasarkan pada nilai aset diatur oleh peraturan Bank Indonesia No.5/18/PBI/2003 tentang pemberian bantuan teknis, Pasal 1 Ayat 4 yang menyatakan bahwa: “Kriteria bidang usaha dalam kelompok industri kecil (a) nilai kekayaan perusahaan seluruhnya tidak lebih dari Rp 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat usaha (b) pemilik adalah Warga Negara Indonesia.” Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aset Rp 200.000.000 keatas dapat dikelompokkan kedalam industri menengah dan besar. 2.2
Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Hilmi dan Ali (2008) melakukan penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang go public periode 2004-2006 dengan menggunakan 7 variabel yaitu : profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, reputasi KAP, leverage, ukuran perusahaan dan opini auditor, dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi KAP. Sedangkan variabel lainnya yaitu leverage, ukuran
35
perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Luluk Muhimatul Ifada (JAI Vol.5, No.1, Maret 2009 : 43-56) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2003-2005 dan membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan (TA) dan kepemilikan perusahaan oleh pihak dalam (INSIDER) secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur. Sedangkan debt to equity (DER), profitabilitas (ROA), kepemilikan perusahaan oleh pihak luar (OUTCON) dan umur perusahaan (AGE) secara signifikan tidak berpengaruh
terhadap
ketepatan
waktu
pelaporan
keuangan
perusahaan
manufaktur. Wahyu Adhy Noor Sulistyo (2010) meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di BEI periode 2006-2008 dan menghasilkan bukti empiris
bahwa
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
kompleksitas
operasi
perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Erna Fitriani (2010) dalam penelitiannnya pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 menyatakan bahwa variabel reputasi kantor akuntan publik (KAP) dan kepemilikan publik (KP) mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel leverage (DER), profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), ukuran perusahaan (TA), opini akuntan publik (OAP),
36
umur perusahaan (UP) dan pos-pos luar biasa (PPLS) tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2.3
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
2.3.1
Kerangka Pemikiran Laporan keuangan mempunyai peranan penting karena laporan keuangan
bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu. Ketepatan waktu pelaporan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai, karena itu keterlambatan pelaporan dapat berakibat buruk bagi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Ketepatan waktu pelaporan dapat diukur menggunakan tiga kriteria keterlambatan, yaitu pertama interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir oleh bursa, kedua ditentukan berdasarkan jumlah hari antara laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, dan ketiga dengan interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Ketepatan waktu pelaporan keuangan dipengaruhi oleh faktor-faktor profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan sesuai dengan hasil penelitian terdahulu. Pada penelitian ini faktor-faktor tersebut
37
merupakan variabel independen dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan variabel dependen.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Profitabilitas
Likuiditas
H1 H2
H3
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan auditan menurut persepsi auditor
Ukuran Perusahaan
2.3.2
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: H1 : Profitabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. H2 : Likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. H3 : Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Yang Digunakan
3.1.1
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis
sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti adalah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, reputasi KAP dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Jumlah Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung yaitu 28 Kantor Akuntan Publik. (IAPI 2012) Peneliti menentukan jumlah unit analisis dalam penelitian ini sebanyak lima Kantor Akuntan Publik, yaitu sebagai berikut: 1. KAP. Roebiandini dan Rekan. 2. KAP. Drs. Bambang Budi Tresno. 3. KAP. AF. Rachman & Soetjipto WS. 4. KAP. Drs. Sanusi, Supardi dan Soegiharto. 5. KAP. Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih. Adapun penentuan unit analisis dalam penelitian ini berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Karena keterbatasan waktu yang peneliti miliki. 2. Lokasi Kantor Akuntan Publik tersebut mudah di akses. 3. Kantor Akuntan Publik tersebut bersedia dijadikan unit penelitian.
38
39
3.1.2
Pendekatan Peneltian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis adalah penelitian
deskriptif asosiatif, Ety Rochaety (2007:17) mendefinisikan penelitian deskriptif adalah: “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain.” Sedangkan penelitian asosiatif adalah : “Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.” Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Penelitian survey ini dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan yang bersifat generalisasi dari pengamatan yang dilakukan yang bersifat representatif (mewakili) sehingga diharapkan akan terbentuk suatu generalisasi yang akurat. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari.
3.1.3 Model Penelitian Penelitian merupakan salah satu usaha menemukan kebenaran dan pemecahan masalah yang sedang diteliti. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu metode yang tepat dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Sugiyono (2008:5) menyatakan bahwa: ”Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
40
tertentu sehingga pada gilirannyadapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.” Menurut Burhan Bungin (2005:36) menyatakan bahwa: “Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyrakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut.” Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Penelitian survey ini dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan yang bersifat generalisasi dari pengamatan yang dilakukan yang bersifat representatif (mewakili) sehingga diharapkan akan terbentuk suatu generalisasi yang akurat. Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan survey, hal ini karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Sedangkan analisis dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan statistik yang relevan untuk menguji hipotesis.
41
3.2
Definisi & Operasionalisasi Variabel
3.2.1
Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2011 ; 60)variabel dapat didefinisikan sebagai : “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.” Untuk
mengukur
pengaruh
profitabilitas,
likuiditas
dan
ukuran
perusahaan, maka penulis menetapkan variabel penelitian sebagai berikut: 1.
Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010 : 59). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah profitabilitas (X1), likuiditas (X2) dan ukuran perusahaan (X3). - Profitabilitas (X1) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan
semakin
tinggi
efisiensi
perusahaan
tersebut
dalam
memanfaatkan fasilitas perusahaan. - Likuiditas (X2) Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu
42
aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. - Ukuran Perusahaan (X3) Perusahaan yang memiliki ukuran besar memiliki jumlah asset yang lebih banyak sehingga ada kecenderungan untuk memiliki sumber daya dan sumber dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:59). Dalam kaitannya dengan masalah yang akan di teliti maka yang menjadi variabel dependen adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y). Ketepatan waktu pelaporan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai, karena itu keterlambatan pelaporan dapat berakibat buruk bagi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. 3.2.2
Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing
43
variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Operasionalisasi variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan, dapat dilihat dalam tabel 3.1. Operasionalisasi variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor, dapat dilihat dalam tabel 3.2. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X PROFITABILITAS (X 1 ), LIKUIDITAS (X 2 ), dan UKURAN PERUSAHAAN (X 3 ) Variabel Profitabilitas
Konsep Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu atas serangkaian kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga pemodal dan pemegang saham akan mempertimbangkan untuk meneruskan investasinya {Sartono, Mamduh, dkk}
Dimensi Indikator Definisi Kemampuan Profitabilitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu Kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif
Skala Ordinal
Mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu perusahaan
Ordinal
Ordinal
44
Likuiditas
Ukuran Perusahaan
Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidias tidak hanya berkenaan dengan keadaan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas Semakin besar nilai total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu.
Tujuan dan manfaat likuiditas
Memprediksi kebutuhan dana diwaktu yang akan datang.
Ordinal
Mencari sumbersumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan.
Ordinal
Melakukan penatausahaan dana dan arus dana masuk dan keluar.
Ordinal
Jumlah tenaga kerja
Ordinal
{Mudrajad, (2002:279)}
Ukuran Perusahaan
Volume {Ronald penjualan Clapham (1996) dalam Total utang Egy (2006)} ditambah dengan nilai pasar saham biasa
Ordinal Ordinal
Total aktiva
Ordinal
Faktor komunikasi pendongkrak reputasi inovasi.
Ordinal
nilai sumber daya manusia.
Ordinal
Ordinal
45
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Variabel
Konsep
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor
Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Penelitian
Dimensi
Indikator
Skala
Kriteria Preliminary lag Keterlambatan
Ordinal
Auditor’s report lag
Ordinal
Total lag
Ordinal
{Dyer dan McHugh (1975) dalam Atiek Sri Purwati (2006)}
Menurut Sugiyono (2010:115), yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Khususnya pada manajer dan senior auditor. Data mengenai jumlah partner, manajer dan senior auditor yang terdapat pada lima Kantor Akuntan Publik tersebut adalah sebagai berikut:
46
Tabel 3.3 Populasi Penelitian No.
Nama KAP
Parter
Manajer
Senior Auditor
1
KAP. Roebiandini dan Rekan
1 Orang
1 Orang
6 Orang
2
KAP. Drs. Bambang Budi
1 Orang
1 Orang
2 Orang
1 Orang
1 Orang
3 Orang
1 Orang
1 Orang
4 Orang
2 Orang
1 Orang
4 Orang
Tresno 3
KAP. AF. Rachman & Soetjipto WS
4
KAP. Drs. Sanusi, Supardi & Soegiharto
5
KAP. Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih Jumlah
3.3.2
30 Orang
Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis (2010:116), menyebutkan bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Besarnya sampel dapat ditentukan secara statistik atau melalui estimasi penelitian. Perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus respresentatif, dalam arti segala karakteristik yang ada populasi dapat tercermin dalam sampel
47
yang dipilih. Dengan berpedoman pada pendapat Arikunto (2002:109) yang menyatakan bahwa: “Untuk pedoman umum dapat dilaksanakan bahwa bila populasi dibawah 100 orang, maka dapat digunakan sampel 50% dan jika diatas 100 orang, digunakan sampel 15%.” Jumlah populasi patner, manajer dan senior auditor pada lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung adalah sebanyak 30 orang. Sesuai dengan pedoan pengambilan sampel di atas maka jumlah sampel yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah 50% x 30 orang = 15 orang. Pengambilan sampel ini didasarkan karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. Diharapkan jumlah sampel tersebut dapat mewakili dari seluruh auditor yang bekerja pada lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.
3.3.3 Teknik Sampling Sampling dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan data atau pengambilan sampel yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh populasi penelitian tetapi hanya sebagian dari populasi itu saja. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Sugiyono (2010:122) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan penulis dalam pengambilan sampel yaitu: 1. Sampel yang digunakan berdasarkan lama bekerja auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) minimal 5 tahun, dengan alasan memahami objek
48
penelitian yaitu profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan serta ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut pesepsi auditor. 2. Pendidikan minimal S1, dengan alasan memiliki pengetahuan formal yang cukup mengenai objek yang penelitian yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, serta ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
3.3.4
Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) secara langsung. Berupa pengisian kuesioner, yang selanjutnya data pengisian kuesioner tersebut menjadi informasi atau fakta. Data ini peneliti peroleh
dengan
memberikan
kuesioner
yang
bersifat
tertutup
dengan
menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:132) Maka peneliti melakukan pengumpulan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Observasi Merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Hasil
49
dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan. b. Wawancara (Interview) Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung secara lisan dengan pihak-pihak yang diangggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan khususnya variable yang diteliti. c. Kuesioner Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian melalui pengisian angket atau kuesioner. Jenis kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan penulis menggunakan kuesioner tertutup adalah: - Kuesioner tertutup memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban. - Kuesioner tertutup lebih praktis. - Keterbatasan waktu penelitian. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Dilakukan untuk memperoleh data sekunder secara landasan teori yang digunakan sebagai pendukung dalam pembahasan penelitian kepustakaan dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.
50
3.4
Model Penelitian Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti sesuai dengan judul yang diambil mengenai Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor. Maka model penelitian digambarkan sebagai berikut:
Profitabilitas
H1 H2
Likuiditas
H3 Ukuran Perusahaan
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.5
Sumber Data Penelitian Menurut Sugiyono (2010:11)data dalam penelitian adalah : “Data penelitian adalah informasi yang diperoleh melalui penelitian dalam
cara ilmiah berupa rasional, empiris, dan sistematis sehingga menghasilkan data yang valid”. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan data dari data primer, yaitu data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang diteliti. Berupa pengisian kuesioner, yang selanjutnya data pengisian kuesioner tersebut diolah menjadi suatu informasi atau fakta. Data ini peneliti peroleh dengan memberikan kuesioner yang bersifat tertutup dengan menggunakan Skala Likert.
51
3.6
Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1
Rancangan Analisis Data Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah diinterpretasikan. Data yang terhimpun dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang dilapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sampling, dimana yang diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah himpunan dari pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian. 2. Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan atau kuesioner untuk menentukan nilai dari kuesioner tersebut, penulis menggunakan skala likert. Daftar kuesioner kemudian disebarkan ke bagian-bagian yang telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner tersebut merupakan pertanyaan positif yang memiliki 5 jawaban dengan masing-masing nilai yang berbeda, yaitu : 1. Sangat setuju/selalu/sangat benar diberi skor
5
2. Setuju/sering/benar diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup benar diberi skor
3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/salah diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat salah diberi skor
1
3. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik untuk
52
variabel X dan variabel Y. Maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata (mean) didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Rumus rata-rata (Mean)adalah sebagai berikut :
Me =
Me =
Keterangan : Me
= Rata-rata (Mean)
∑
= Jumlah (sigma)
Xi
= Nilai X ke-I sampai ke-n
Yi
= Nilai Y ke-I sampai ke-n
n
= Jumlah responden
Setelah rata-rata dari masing-masing variabel didapat, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah dan tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan tertinggi tersebut peneliti ambil dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner (13 pernyataan) dikalikan dengan skor terendah (1) dan skor tertinggi (5). Untuk menentukan kelas interval, penulis dalam peneltian ini menggunakan rumus: K = 1 + 3,3 log n. Keterangan: n
= jumlah responden.
53
Kemudian rentang data dihitung dengan cara nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah. Sedangkan menghitung panjang kelas dengan cara rentang data dibagi dengan jumlah kelas.
Untuk Variabel Profitabilitas (X1) Untuk variabel profitabilitas (X1) terdiri dari 3 item pernyataan, maka
diperoleh nilai terendahnya 3 (1x3), dan nilai tertingginya adalah 15 (5x3), kelas interval sebesar 2,4 (15-3)/5) , maka diperoleh kriteria yang penulis tetapkan untuk profitabilitas (X1) adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Profitabilitas (X1)
Nilai
Kriteria
3-5,4
Sangat Rendah
5,4-7,8
Rendah
7,8-10,2
Cukup Tinggi
10,2-12,6
Tinggi
12,6-15
Sangat Tinggi
Untuk Variabel Likuiditas (X2) Untuk variabel likuiditas (X2) terdiri dari 3 item pernyataan, maka
diperoleh nilai terendahnya 3 (1x3), dan nilai tertingginya adalah 15 (5x3), kelas interval sebesar 2,4 (15-3)/5) , maka diperoleh kriteria yang penulis tetapkan untuk likuiditas (X2) adalah sebagai berikut:
54
Tabel 3.5 Kriteria Likuiditas (X2)
Nilai
Kriteria
3-5,4
Sangat Tidak Likuid
5,4-7,8
Tidak Likuid
7,8-10,2
Cukup Likuid
10,2-12,6
Likuid
12,6-15
Sangat Likuid
Untuk Variabel Ukuran Perusahaan (X3) Untuk variabel Ukuran Perusahaan (X3) terdiri dari 4 item pernyataan,
maka diperoleh nilai terendahnya 4 (1x4), dan nilai tertingginya adalah 20 (5x4), kelas interval sebesar 3,2 (20-4)/5) , maka diperoleh kriteria yang penulis tetapkan untuk ukuran perusahaan (X3) adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Ukuran Perusahaan (X3) Nilai
Kriteria
4 - 7,2
Sangat Kecil
7,2 - 10,4
Kecil
10,4 - 13,6
Cukup Besar
13,6 - 16,8
Besar
16,8 – 20
Sangat Besar
55
Untuk Variabel Ketepatan Waktu Penyamapain Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) Untuk variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan
menurut persepsi auditor (Y) terdiri dari 3 item pernyataan, maka diperoleh nilai terendahnya 3 (1x3), dan nilai tertingginya adalah 15 (5x3), kelas interval sebesar 2,4 (15-3)/5) , maka diperoleh kriteria yang penulis tetapkan untuk ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) Nilai
Kriteria
3-5,4
Sangat Lambat
5,4-7,8
Lambat
7,8-10,2
Cukup Cepat
10,2-12,6
Cepat
12,6-15
Sangat Cepat
Setelah adanya analisis data antara data lapangan dan data kepustakaan, kemudian diadakan perhitungan dari hasil kuesioner agar hasil analisis dapat teruji dan dapat diandalkan. 3.6.2
Uji Validitas Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya
kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2010:172) bahwa:
56
“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yang valid. Validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.” Untuk mencari nilai validitas di sebuah item kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2010:179) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut : a. Jika r ≥ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan valid. b. Jika r ≤ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi item total yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007:47) dengan rumus sebagai berikut:
r
nX
nXY XY 2
(X ) 2 nY 2 (Y ) 2
Keterangan :
3.6.3
r
= Koefisien Korelasi
N
= Banyaknya Sampel
∑X
= Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X
∑Y
= Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data
menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi
57
dalam mengungkapkan gejala tertentu (Sugiyono, 2010:172). Sedangkan menurut Cooper dan Emory yang dikutip oleh (Juanim, 2004:14) uji reliabilitas adalah ukuran konsisten instrumen penelitian. Instrumen dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang konsisten, sehingga instrumen ini dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut : Alpha =
]
]
Keterangan : Alpha = Reliabilitas Instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians total Menurut Suharsimi Arikuntoro (2002:171), untuk memperoleh jumlah
varians butir, harus dicari terlebih dahulu varians tiap butir yaitu sebagai berikut :
= Keterangan : ∑
= Jumlah kuadrat varians tiap butir
N
= Jumlah responden Sedangkan untuk mencari varians total menurut Suharsimi Arikuntoro
(2002:171) adalah sebagai berikut :
=
58
3.6.4
Hipotesis Rancangan Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
dengan ada/tidaknya pengaruh variabel bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (Ho) menyatakan koefisien korelasinya tidak berarti/tidak signifikan, sedangkan hipotesis
alternatif
(Ha)
menyatakan
bahwa
koefisien
korelasinya
berarti/signifikan. 1. Perumusan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Auditan Menurut Persepsi Auditor. Profitabilitas Ketepatan
secara
Waktu
parsial
berpengaruh
Penyampaian
Laporan
terhadap Keuangan
Auditan Menurut Persepsi Auditor. Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Auditan Menurut Persepsi Auditor. Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor. Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor.
Laporan
59
Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Auditan Menurut Persepsi Auditor. 2. Pemilihan Tes Statistik dan Perhitungan Nilai Tes Statistik Teknik statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah statistik nonparametrik karena sangat cocok dengan data-data yang berbentuk ordinal. Tes statistik yang peneliti gunakan adalah Sperman Rank. Menurut Sugiyono (2010:356) korelasi Sperman Rank adalah: ...digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Adapun persamaan menurutSugiyono (2010:357) sebagai berikut: 6 b i ρ 1 n(n 2 1) 2
ρ = koefisien korelasi Sperman Rank Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi nilai ρ tersebut maka pengujian tingkat signifikansinya adalah menggunakan rumus:
tr
n2 1 r2
3. Taraf Signifikan Sebelum pengujian dilakukan maka terlebih dahulu harus ditentukan taraf signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar
60
diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Taraf signifikansi yang dipilih dan ditetapkan dalam penelitian ini adalah 0,05. (α = 0,05) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %. Angka ini dipilih karena dapat mewakili hubungan variabel yang diteliti dan merupakan suatu taraf signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian di bidang Ilmu Sosial. 4. Penetapan Kriteria Pengujian Melakukan uji terhadap hipotesis, maka harus ada kriteria pengujian yang ditetapkan. Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai t atau F hitung dengan t atau F tabel dengan menggunakan tabel harga kritis t tabel dan F tabel dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 (α = 0,05). Adapun kaidah keputusan atau kriteria pengujian yang ditetapkan penulis adalah sebagai berikut : a. Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh positif antara variabel yang diteliti. b. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh positif antara variabel yang diteliti. Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien diterminasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan persentase (%).Berikut adalah rumus koefisien determinasi :
KD = rs2 x 100%
61
5. Interpretasi Koefisien Korelasi Dari hasil penghitungan koefisien korelasi maka selanjutnya hasil tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel di bawah ini untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan yang dimiliki antar variabel. Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya, maka penulis menggunakan pedoman yang mengacu pada Sugiyono (2010:250)sebagai berikut: Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Tingkat Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2010:250)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada lima Kantor
Akuntan Publik di Kota Bandung, yaitu: 1. KAP. ROEBIANDINI & REKAN Izin Usaha Nomor : KEP-684/KM.1/2008 (16 Oktober 2008) Jl. Sidoluhur No.26 RT.004/RW.007 Sukaluyu Cubeunying Kaler - Bandung 40132 Telp : (022) 2512337 Fax : (022) 2504779 E-mail :
[email protected] I. REKAN PERSEKUTUAN Anggota Rekan : 1. ROEBIANDINI SOEMANTRI No.Izin 98.1.0497 (Pemimpin Rekan, BI, Bapepam-LK) 2. POPPY SOFIA No.Izin 98.1.0449 (Rekan, Bapepam-LK)
2. KAP. DRS. BAMBANG BUDI TRESNO Izin Usaha Nomor : KEP-1182/KM.17/1998 (28 Desember 1998) Pascal Hyper Square Blok B-61 Lantai 3 Jl. Pasir Kaliki - Bandung
62
63
Telp : (022) 70135569 Fax : (022) 4262895 E-mail :
[email protected] Akuntan Publik : 1. BAMBANG BUDI TRESNO No. Izin 98.1.0512 (Bapepam-LK)
3. KAP. AF. RACHMAN & SOETJIPTO WS. Izin Usaha Nomor : KEP-216/KM.6/2002 (20 September 2002) Jl. Pasir Luyu Raya No.36 Bandung 42254 Telp : (022) 5203252 Fax : (022) 5203252 E-mail :
[email protected] I. REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik : 1. TB. AMAN FATHURACHMAN No. Izin 98.1.0541 (Pemimpin, BI, Bapepam-LK) 2. SOETJIPTO WIRJOSOEMARTO No. Izin 01.1.0765
4. KAP. DRS. SANUSI, SUPARDI & SOEGIHARTO Izin Usaha Nomor : KEP-949/KM.17/1998 (23 Oktober 1998) Jl. Prof. DR. Surya Sumantri No. Bandung Telp : (022) 4234852, 4203754, 2016509 Fax : (022) 4234852, 2016509 E-mail :
[email protected]
64
I. REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik : 1. DEDDY SUPARDI No.Izin 98.1.0281 (Pemimpin Rekan, BI, Bapepam-LK) 2. ROBERT SANUSI ATMADJA No.Izin 98.1.0279 (Rekan, BI, Bapepam-LK) 3. RUDY SOEGIHARTO No.Izin 98.1.0280 (Rekan, BI) Anggota Non Rekan : 1. RIAN BENYAMIN SURYA No. Reg. Izin AP.0390
5. KAP. KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASI Izin Usaha Nomor : KEP-1032/KM.17/1998 (29 Oktober 1998) Jl. P. H. Hasan Mustopa No.58 Bandung 40124 Telp : (022) 7273665 Fax : (022) 7202088, 7235852 E-mail :
[email protected] I. REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik : 1. BEDDY ROBEDI SAMSI No. Izin 98.1.0413 (Pemimpin, BI, Bapepam-LK) 2. SETIASIH BUDIOWATI No. Reg. Izin AP.0471 3. KOESBANDIJAH ABDOEL KADIR No. Reg. Izin AP.0472 (Cuti)
65
4.1.2
Struktur Organisasi Pada Kantor Akuntan Publik Menurut Abdul Halim (2008:16), Umumnya struktur organisasi Kantor
Akuntan Publik dibagi menjadi : “1.
Partner Partner merupakan top legal client relationship, yang bertugas mereview (menelaah) pekerjaan audit, menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee dan penagihannya, dan penanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit. 2. Manajer Manajer merupakan staf yang banyak berhubungan dengan klien, mengawasi langsung pelaksanaan tugas-tugas audit, me-review lebih rinci terhadap terhadap pekerjaan audit dan melaksanakan penagihan atas fee audit. 3. Akuntan Senior Akuntan senior merupakan staf yang bertanggung jawab langsung terhadap perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit, dan me-review pekerjaan para akuntan yunior yang dibawahinya. 4. Akuntan Yunior Akuntan yunior merupakan staf pelaksana langsung dan bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan. Para yunior ini penugasannya dapat berupa bagian-bagian dari pekerjaan audit, dan bahkan bila memungkinkan memberikan pendapat atas bagian yang diperiksanya.”
Partner
Manajer
Akuntan Senior
Akuntan Yunior
Gambar 4.1 Hierarki Staf Kantor Akuntan Publik
66
Sebagai contoh komposisi staf tersebut dapat berupa satu orang partner, dengan satu atau dua orang manajer, tiga hingga empat orang akuntan senior dan lima hingga enam orang akuntan yunior. Hierarki dan komposisi tersebut memang relatif. Jadi bisa saja bervariasi, misalnya mungkin ada kantor akuntan yang menggolongkan akuntan yunior, semi senior, dan senior. Demikian pula, bisa saja sebuah kantor akuntan publik mempunyai asisten akuntan. Berdasarkan hierarki staf kantor akuntan publik di atas, secara garis besar hierarki staf di Kantor Akuntan Publik yang dijadikan tempat penelitian telah memenuhi hierarki staf di atas yaitu dengan adanya partner, manajer, akuntan senior dan akuntan yunior. Namun di dalam setiap Kantor Akuntan Publik masih banyak ditemukan auditor freelance yang dipekerjakan apabila Kantor Akuntan Publik sedang banyak pekerjaan dan kurang sumber daya manusianya.
4.1.3
Karakteristik Responden Data karakteristik responden yang berhasil dikumpulkan oleh penulis
dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 responden, dimana jumlah ini didapat dari jumlah kuesioner yang telah disebar dan data hasil kuesioner tersebut dpat diukur sesuai dengan ukuran sampel yang telah ditentukan dalam Bab III. Data mengenai karakteristik responden adalah sebagai berikut: a.
Profil Responden Berdasarkan Usia Profil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.1 adalah
sebagai berikut:
67
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Usia No.
Usia
f
%
1
26 – 35 tahun
9
60%
2
36 - 45 tahun
6
40%
Jumlah
15
100%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui profil responden dari lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berdasarkan usia. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden yang berusia 26 – 35 tahun berjumlah 9 orang atau sebesar (60%), dan yang berusia 36 – 45 tahun berjumlah 6 orang atau sebesar (40%). Jadi, responden yang paling banyak berdasarkan usia adalah responden yang berusia antara 26 - 35 tahun. b. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Profil responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
f
%
1.
Laki-Laki
10
67%
2.
Perempuan
5
33%
15
100%
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui profil responden dari lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berdasarkan jenis kelamin. Data yang diperoleh
68
melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 10 orang atau sebesar (67%), dan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 5 orang atau sebesar (37%). Jadi, responden paling banyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki. c.
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel
4.3 adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir
f
%
1
S1
9
60%
2
S1+Ak
6
40%
15
100%
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui profil responden dari lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berdasarkan pendidikan terakhir. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan S1 berjumlah 9 orang atau sebesar (60%), dan responden yang berpendidikan S1+Ak berjumlah 6 orang atau sebesar (40%). Jadi responden paling banyak berdasarkan pendidikan terakhir adalah S1.
d. Profil Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Hierarki Auditor Profil responden berdasarkan kategori tingkat hierarki auditor dapat dilihat pada tabel 4.4 adalah sebagai berikut :
69
Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Hierarki Auditor No.
Kategori Auditor
f
%
1.
Junior
-
-
2.
Senior
10
67%
3.
Manajer
3
20%
4.
Partner
2
13%
15
100%
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui profil responden dari lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berdasarkan kategori tingkat hierarki auditor. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden senior auditor berjumlah 10 orang atau sebesar (67%), manajer berjumlah 3 orang atau sebesar (20%) dan responden partner berjumlah 2 orang atau sebesar (13%). Jadi responden paling banyak berdasarkan kategori auditor adalah senior auditor. e. Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Profil responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel 4.5 adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja No.
Masa Kerja
F
%
1.
6 - 10 tahun
7
47%
2.
11 - 15 tahun
4
26,5%
3.
16 - 20 tahun
4
26,5%
Jumlah
15
100%
70
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui profil responden dari lima Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung berdasarkan masa kerja. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden yang masa kerjanya berkisar antara 6-10 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar (47%), responden dengan masa kerja 11-15 tahun berjumlah 4 orang atau sebesar (26,5%) dan untuk responden yang masa kerjanya antara 16-20 tahun berjumlah 4 orang atau sebesar (26,5%). Jadi responden yang paling banyak adalah yang masa kerjanya antara 6-10 tahun.
4.1.4 Profitabilitas Tabel 4.6 di bawah ini menunjukkan tanggapan responden mengenai profitabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Dimensi Profitabilitas (X1) Penilaian Responden No.
5
Pernyataan
4
3
2
Total
1
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Resp.
%
1
8
53,3
3
20
3
20
1
6,7
0
0
15
100
2
8
53.3
5
33,3
1
6,7
1
6,7
0
0
15
100
3
8
53,3
5
33,3
1
6,7
1
6,7
0
0
15
100
Jumlah
24
%
13 53,3
5 28,9
3 11,1
0 6,7
45 0
100
Berdasarkan tabel 4.6 pernyataan no.1 mengenai perusahaan yang menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, modal saham dan aset dilihat dari kemampuan perusahaannya responden menanggapi sangat benar sebesar 53,3%, benar sebesar 20%, cukup benar sebesar 20%, salah sebesar 6,7%, dan
71
sangat salah sebesar 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat benar mengenai perusahaan yang menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, modal saham dan aset dilihat dari kemampuan perusahaannya. Berdasarkan tabel 4.6 pernyataan no.2 mengenai suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila menggunakan aktivanya secara produktif responden menanggapi sangat setuju sebesar 53,3%, setuju sebesar 33,3%, ragu-ragu sebesar 6,7%, tidak setuju sebesar 6,7%, dan sangat tidak setuju 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat setuju untuk suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila menggunakan aktivanya secara produktif. Berdasarkan tabel 4.6 pernyataan no.3 mengenai perusahaan dikatakan mencapai tingkat efektivitas yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang tinggi responden menanggapi sangat benar sebesar 53,3%, benar sebesar 33,3%, cukup benar sebesar 6,7%, salah 6,7%, dan sangat salah 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat benar untuk perusahaan dikatakan mencapai tingkat efektivitas yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang tinggi. Kesimpulan akhir menurut dimensi profitabilitas tabel 4.6 di atas untuk semua pernyataan dengan jumlah persentase rata-rata keseluruhan, responden menanggapi sangat tinggi sebesar 53,3%, tinggi sebesar 28,9%, cukup tinggi sebesar 11,1%, rendah sebesar 6,7%, dan sangat rendah sebesar 0%. Hal ini
72
membuktikan bahwa sebagian besar auditor pada Kantor Akuntan Publik menanggapi sangat tinggi sebesar 53,3% mengenai dimensi profitabilitas. 4.1.5
Likuiditas Tabel 4.7 di bawah ini menunjukkan tanggapan responden mengenai
likuiditas adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Dimensi Likuiditas(X2) Penilaian Responden Total
No.
5
Pernyataan
4
3
2
1
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Resp.
%
4
8
53,3
3
20
3
20
1
6,7
0
0
15
100
5
4
26,7
8
53,3
3
20
0
0
0
0
15
100
6
8
53,3
5
33,3
1
6,7
1
6,7
0
0
15
100
Jumlah
20
0
0
45
%
16 44,4
7 35,6
2 15,6
4,4
0
Berdasarkan tabel 4.7 pernyataan no.4 mengenai mengetahui kebutuhan dana di waktu yang akan datang, perusahaan dapat membayar kewajibankewajibannya pada saat jatuh tempo responden menanggapi sangat setuju sebesar 53,3%, setuju sebesar 20%, ragu-ragu sebesar 20%, tidak setuju 6,7%, dan sangat tidak setuju 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat setuju dalam mengetahui kebutuhan dana di waktu yang akan datang, perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh tempo.
100
73
Berdasarkan tabel 4.7 pernyataan no.5 mengenai mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan, perusahaan harus memiliki kas atau mampu merealisasikan mon kas menjadi kasresponden menanggapi sangat setuju sebesar 26,7%, setuju sebesar 53,3%, ragu-ragu sebesar 20%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi setuju dalam mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan, perusahaan harus memiliki kas atau mampu merealisasikan non kas menjadi kas. Berdasarkan
tabel
4.7
pernyataan
no.6
mengenai
melaksanakan
penatausahaan dana dan arus kas dana masuk dan keluar dapat membantu perusahaan dan investor dalam membuat keputusan responden menanggapi sangat benar sebesar 53,3%, benar sebesar 33,3%, cukup benar sebesar 6,7%, salah 6,7%, dan sangat salah sebesar 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat benar untuk melaksanakan penatausahaan dana dan arus kas dana masuk dan keluar dapat membantu perusahaan dan investor dalam membuat keputusan. Kesimpulan akhir menurut dimensi likuiditas tabel 4.7 di atas untuk semua pernyataan
dengan
jumlah
persentase
rata-rata
keseluruhan,
responden
menanggapi sangat likuid sebesar 44,4%, likuid sebesar 35,6%, cukup likuid sebesar 15,6%, tidak likuid sebesar 4,4%, dan sangat tidak likuid sebesar 0%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar auditor pada Kantor Akuntan Publik menanggapi sangat likuid sebesar 44,4% mengenai dimensi likuiditas.
74
4.1.6 Ukuran Perusahaan Tabel 4.8 di bawah ini menunjukan tanggapan responden mengenai ukuran perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Dimensi Ukuran Perusahaan(X3) Penilaian Responden No.
5
Pernyataan
4
3
2
Total
1
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Resp.
%
7
6
40
3
20
5
33,3
1
6,7
0
0
15
100
8
5
33,3
8
53,3
1
6,7
1
6,7
0
0
15
100
9
8
53,3
5
33,3
1
6,7
1
6,7
0
0
15
100
10
8
53,3
5
33,3
2
13,3
0
0
0
0
15
100
Jumlah
27
%
21 45
9 35
3 15
0 5
60 0
Berdasarkan tabel 4.8 pernyataan no.7 mengenai perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak (lebih dari 100 orang) termasuk ke dalam perusahaan besar menanggapi sangat setuju sebesar 40%, setuju sebesar 20%, ragu-ragu sebesar 33,3%, tidak setuju 6,7%, dan sangat tidak setuju 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat setuju untuk perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak (lebih dari 100 orang) termasuk ke dalam perusahaan besar. Berdasarkan tabel 4.8 pernyataan no.8 mengenai volume penjualan menentukan suatu ukuran perusahaan responden menanggapi sangat penting sebesar 33,3%, penting sebesar 53,3%, cukup penting sebesar 6,7%, tidak penting
100
75
6,7%, dan sangat tidak penting 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi penting volume penjualan menentukan suatu ukuran perusahaan. Berdasarkan tabel 4.8 pernyataan no.9 mengenai jumlah hutang dan nilai pasar saham biasa yang dimiliki suatu perusahaan menceminkan ukuran perusahaan responden menanggapi sangat benar sebesar 53,3%, benar sebesar 33,3%, cukup benar sebesar 6,7%, salah setuju 6,7%, dan sangat salah 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat benar jumlah hutang dan nilai pasar saham biasa yang dimiliki suatu perusahaan menceminkan ukuran perusahaan. Berdasarkan tabel 4.8 pernyataan no.10 mengenai total aktiva yang tinggi akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan responden menanggapi sangat setuju sebesar 53,3%, setuju sebesar 33,3%, ragu-ragu sebesar 13,3%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat setuju total aktiva menentukan suatu ukuran perusahaan. Kesimpulan akhir menurut dimensi ukuran perusahaan tabel 4.7 di atas untuk semua pernyataan dengan jumlah persentase rata-rata keseluruhan, responden menanggapi sangat besar sebesar 45%, besar sebesar 35%, cukup besar sebesar 15%, kecil sebesar 5%, dan sangat kecil sebesar 0%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar auditor pada Kantor Akuntan Publik menanggapi sangat besar sebesar 44% mengenai dimensi ukuran perusahaan.
76
4.1.7 Ketepatan
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Auditan
Menurut Persepsi Auditor Tabel 4.10 di bawah ini menunjukan tanggapan responden mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Dimensi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) Penilaian Responden No.
5
Pernyataan
4
3
2
Total
1
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Resp.
%
1
8
53,3
4
26,7
2
13,3
1
6,7
0
0
15
100
2
6
40
5
33,3
3
20
1
6,7
0
0
15
100
3
5
33,3
6
40
4
26,7
0
0
0
0
15
100
Jumlah
19
%
15 42,2
9 33,3
2 20
0 4,4
45 0
Berdasarkan tabel 4.9 pernyataan no.1 mengenai peraturan tentang ketepatan waktu atas penerimaan laporan akhir oleh bursa mempengaruhi proses audit yang di laksanakan menanggapi sangat berpengaruh sebesar 53,3%, berpengaruh sebesar 26,7%, cukup berpengaruh sebesar 13,3%, tidak berpengaruh 6,7%, dan sangat tidak berpengaruh 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat berpengaruh mengenai peraturan tentang ketepatan waktu atas penerimaan laporan akhir oleh bursa mempengaruhi proses audit yang di laksanakan.
100
77
Berdasarkan tabel 4.9 pernyataan no.2 mengenai semakin lama laporan keuangan ditandatangani untuk dilaporkan pada bursa dapat diartikan bahwa laporan tersebut kehilangan relevansinya dan dapat tidak dapat diandalkan responden menanggapi sangat benar sebesar 40%, benar sebesar 33,3%, cukup benar sebesar 20%, salah 6,7%, dan sangat salah0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi sangat benar mengenai semakin lama laporan keuangan ditandatangani untuk dilaporkan pada bursa dapat diartikan bahwa laporan tersebut kehilangan relevansinya dan dapat tidak dapat diandalkan. Berdasarkan tabel 4.9 pernyataan no.3 mengenai menyampaian laporan keuangan untuk dipublikasikan oleh bursa secara tepat waktu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan responden menanggapi sangat berdampak positif sebesar 33,3%, berdampak positif sebesar 40%, cukup berdampak positif sebesar 26,7%, tidak berdampak positif sebesar 0%, dan sangat tidak berdampak positif sebesar 0%. Berdasarkan skor hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menanggapi berdampak positif mengenai menyampaian laporan keuangan untuk dipublikasikan oleh bursa secara tepat waktu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Kesimpulan akhir menurut dimensi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor tabel 4.9 di atas untuk semua pernyataan
dengan
jumlah
persentase
rata-rata
keseluruhan,
responden
menanggapi sangat cepat sebesar 42,2%, cepat sebesar 33,3%, cukup cepat sebesar 20%, lambat sebesar 4,4%, dan sangat lambat sebesar 0%. Hal ini
78
membuktikan bahwa sebagian auditor pada Kantor Akuntan Publik menanggapi sangat cepat sebesar 42,2% mengenai dimensi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
4.2
PEMBAHASAN
4.2.1
Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
4.2.1.1 Uji Validitas Item Validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur tersebut mampu mengukur apa yang diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item, maka digunakan korelasi skor item dengan total item-item tersebut. Untuk mengukur validitas setiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan skor jumlah tiap skor butir. Adapun metode yang digunakan adalah korelasi item total. Item yang memiliki skor total serta korelasi antar item yang tinggi, maka menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 16 pernyataan yang terdiri dari 3 pernyataan untuk variabel X1 (Profitabilitas), 3 pernyataan untuk variabel X2 (Likuiditas), dan 4 pernyataan untuk variabel X3 (Ukuran Perusahaan), dan 3 pertanyaan untuk variabel Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor).
79
Adapun kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid yang penulis kutip dari Sugiyono (2008:178) adalah : ”Bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas, maka instrumen tersebut dinyatakan valid dan bila kurang dari 0,3 maka dinyatakan tidak valid.” Hasil uji validitas untuk masing-masing variabel dijelaskan dalam bentuk tabel di bawah ini. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20.0 For Windows dan hasil perhitungan dengan SPSS 20.0 disajikan dalam bentuk lampiran.
a.
Hasil Uji Validitas X1 (Profitabilitas) Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas X1 (Profitabilitas) Variabel X1
Korelasi
Angka Kritis
Keterangan
Pernyataan 1
0,783
0,3
Valid
Pernyataan 2
0,937
0,3
Valid
Pernyataan 3
0,937
0,3
Valid
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel profitabilitas (X1) seperti yang terlihat pada tabel 4.10 ternyata seluruh pernyataan tersebut memiliki korelasi di atas nilai kritis yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa tiga butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.
80
b. Hasil Uji Validitas X2 (Likuiditas) Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas X2 (Likuiditas) Variabel X2
Korelasi
Angka Kritis
Keterangan
Pernyataan 4
0,862
0,3
Valid
Pernyataan 5
0,756
0,3
Valid
Pernyataan 6
0,766
0,3
Valid
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel likuiditas (X2) seperti yang terlihat pada tabel 4.11 ternyata seluruh pernyataan tersebut memiliki korelasi di atas nilai kritis yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa tiga butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. c. Hasil Uji Validitas X3 (Ukuran Perusahaan) Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas X3 (Ukuran Perusahaan) Variabel X3
Korelasi
Angka Kritis
Keterangan
Pernyataan 7
0,588
0,3
Valid
Pernyataan 8
0,740
0,3
Valid
Pernyataan 9
0,473
0,3
Valid
Pernyataan 10
0,821
0,3
Valid
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel ukuran perusahaan (X3) seperti yang terlihat pada tabel 4.12 ternyata seluruh pernyataan tersebut memiliki korelasi di atas nilai kritis yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa empat butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.
81
d. Hasil Uji Validitas Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor) Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor) Variabel Y
Korelasi
Angka Kritis
Keterangan
Pernyataan 1
0,564
0,3
Valid
Pernyataan 2
0,856
0,3
Valid
Pernyataan 3
0,593
0,3
Valid
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit (Y) seperti yang terlihat pada tabel 4.13 ternyata seluruh pernyataan tersebut memiliki korelasi di atas nilai kritis yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa tiga butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. 4.2.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Uji
reliabilitas
instrumen
digunakan
untuk
menunjukan
sampai
sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Dalam uji reliabilitas yang dilakukan dalam penlititan ini penulis menggunakan alat bantu statistik yang ada dalam program SPSS 20.0 For Windows yaitu dengan menggunakan rumus alpha Cronbach’s.
82
Keputusan yang diambil, suatu konstruk dikatakan reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2007:42). Variabel dapat dikatakan reliabel jika koefisien korelasinya lebih dari 0,60 sesuai dengan ketentuan yang mengacu pada pendapat (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2007 : 42). Di bawah ini disajikan hasil perhitungan uji reliabilitas dalam bentuk tabel dari masing-masing variabel (Variabel X1, Variabel X2, Variabel X3, dan Variabel Y). a.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas X1 (Profitabilitas) Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,943
,947
3
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 20.0 di atas terlihat bahwa dari 15 orang responden untuk item pernyataan yang ada dalam variabel X1 memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,943. Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 3 (tiga) pernyataan dalam variabel X1 tersebut adalah reliabel karena koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai kritisnya yaitu 0,60 (0,943>0,60).
83
b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas X2 (Likuiditas) Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,884
,892
3
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 20.0 di atas terlihat bahwa dari 15 orang responden untuk item pernyataan yang ada dalam variabel X2 memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,884. Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 3 (tiga) pernyataan dalam variabel X2 tersebut adalah reliabel karena koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai kritisnya yaitu 0,60 (0,884>0,60).
c. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X3 Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas X3 (Ukuran Perusahaan) Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,816
,831
4
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 20.0 di atas terlihat bahwa dari 15 orang responden untuk item pernyataan yang ada dalam
84
variabel X3 memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,816. Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 4 (empat) pernyataan dalam variabel X3 tersebut adalah reliabel karena koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai kritisnya yaitu 0,60 (0,816>0,60).
d. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Y (Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor) Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,810
,810
3
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 20.00 for windows
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS 20.0 di atas terlihat bahwa dari 15 orang responden untuk item pernyataan yang ada dalam variabel Y memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,810. Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 3 (tiga) pernyataan dalam variabel Y tersebut adalah reliabel karena koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai kritisnya yaitu 0,60 (0,810>0,60).
4.2.2 Analisis Profitabilitas Berdasarkan data hasil kuesioner yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan untuk variabel profitabilitas (X1), maka tabulasi jawaban mengenai profitabilitas adalah sebagai berikut :
85
Tabel 4.18 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Profitabilitas (X1) No.
Pernyataan
Responden
1
2
3
Total
1
5
5
5
15
2
5
5
5
15
3
2
2
2
6
4
5
5
5
15
5
4
5
5
14
6
3
4
4
11
7
5
5
5
15
8
5
4
4
13
9
3
3
3
9
10
5
4
4
13
11
3
4
4
11
12
5
5
5
15
13
5
5
5
15
14
4
4
4
12
15
4
5
5
14
Jumlah
63
65
65
193
Berdasarkan tabulasi data untuk variabel profitabilitas (X1) maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan perolehan hasil sebagai berikut :
Me
Me
X n 193 15
Me =12,9
1
86
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari 15 (lima belas) responden pada 5 (lima) Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung dan jika dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis pada BAB III tabel 3.4 termasuk kriteria sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 12,9 dibandingkan dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu antara (12,615). Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang mayoritas respondennya memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap profitabilitas. 4.2.3
Analisis Likuiditas Berdasarkan data hasil kuisoner yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan untuk
variabel likuiditas (X2), maka tabulasi jawaban mengenai likuiditas adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Likuiditas (X2) PERNYATAAN
No Responden
4
5
6
Total
1
5
4
5
14
2
5
5
5
15
3
2
3
2
7
4
5
5
5
15
5
4
4
5
13
6
3
3
4
10
7
5
5
5
15
8
5
4
4
13
9
3
3
3
9
10
5
5
4
14
87
11
3
4
4
11
12
5
4
5
14
13
5
4
5
14
14
4
4
4
12
15
4
4
5
13
Jumlah
63
61 65
189
Berdasarkan tabulasi data untuk variabel likuiditas (X2) maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan perolehan hasil sebagai berikut :
Me Me
X
1
n 189 15
Me = 12,6
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari 15 (lima belas) responden pada 5 (lima) Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung dan jika dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis pada BAB III tabel 3.5 termasuk kriteria sangat likuid. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 12,6 dibandingkan dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu antara (12,615). Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang mayoritas respondennya memberikan penilaian yang sangat likuid terhadap likuiditas. 4.2.4 Analisis Ukuran Perusahaan Berdasarkan data hasil kuesioner yang terdiri dari 4 (empat) pernyataan untuk variabel ukuran perusahan (X3), maka tabulasi jawaban mengenai ukuran perusahaan adalah sebagai berikut :
88
Tabel 4.20 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Ukuran Perusahaan (X3) PERNYATAAN
No Responden
7
8
9
10
Total
1
5
5
5
5
20
2
5
5
5
5
20
3
4
3
2
4
13
4
4
4
5
5
18
5
5
5
5
5
20
6
3
4
4
3
14
7
4
5
5
5
19
8
5
4
4
5
18
9
2
2
3
3
10
10
5
4
4
5
18
11
5
4
4
5
18
12
3
5
4
4
16
13
3
4
5
4
16
14
3
4
5
4
16
15
3
4
5
4
16
Jumlah
59
62
65
66
252
Berdasarkan tabulasi data untuk ukuran perusahaan (X3) maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan perolehan hasil sebagai berikut :
Me Me
X n 252 15
Me = 16,8
1
89
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari 15 (lima belas) responden pada 5 (lima) Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung dan jika dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis pada BAB III tabel 3.6, termasuk kriteria besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 16,8 dibandingkan dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu antara (13,6-16,8). Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang mayoritas respondennya memberikan penilaian yang besar terhadap ukuran perusahaan. 4.2.5
Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Berdasarkan data hasil kuesioner yang terdiri dari 3 (tiga) pernyataan
untuk variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y), maka tabulasi jawaban mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tabel 4.21 Tabulasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor (Y) PERNYATAAN
No Responden
1
2
3
Total
1
5
5
4
14
2
5
5
5
15
3
2
2
3
7
4
5
5
5
15
5
5
4
4
13
6
4
3
3
10
90
7
5
5
5
15
8
4
5
4
13
9
3
3
3
9
10
4
5
5
14
11
4
3
4
11
12
5
4
3
12
13
3
4
5
12
14
5
4
4
13
15
5
4
4
13
Jumlah
64
61
61
186
Berdasarkan tabulasi data untuk variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit (Y) maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan perolehan hasil sebagai berikut :
Me Me
X
1
n 186 15
Me = 12,4
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari 15 (lima belas) responden pada 5 (lima) Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung dan jika dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis pada BAB III tabel 3.8, termasuk kriteria cepat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 12,4 dibandingkan dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu antara (10,2-12,6). Hal ini didukung dengan hasil kuesioner yang mayoritas respondennya memberikan penilaian yang cepat terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
91
keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. 4.2.6 Pengujian Hipotesis Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Untuk mengetahui adanya pengaruh profitabilitas (X1) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) dapat diketahui dengan melakukan pembuktian terhadap hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu: 1. Pengujian Hipotesis -
,
artinya
profitabilitas
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. -
, artinya profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
2. Perhitungan Nilai Statistik Hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2
6 Σ bi rs 1 n(n 2 1 )
92
Skor dari hasil penjumlahan tabulasi jawaban responden mengenai profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.22 Skor Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor No.
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Responden
Profitabilitas
Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor
1
15
14
2
15
15
3
6
7
4
15
15
5
14
13
6
11
10
7
15
15
8
13
13
9
9
9
10
13
14
11
11
11
12
15
12
13
15
12
14
12
13
15
14
13
Sumber : Tabulasi Jawaban Responden SPSS 20.0 for Windows
Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows diperoleh nilai korelasi profitabilitas (X1) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) sebagai berikut:
93
Correlations X1 Correlation Coefficient x1
1,000
Sig. (2-tailed)
Spearman's
N
rho
Correlation Coefficient Y
Y
Sig. (2-tailed) N
,723
**
.
,000
15
15
**
1,000
,000
.
15
15
,723
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 20 for windows
Untuk perhitungan nilai korelasi ρ hitung sebesar 0,723 dan nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hasil tersebut dibandingkan dengan tabel 3.9 yang merupakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008 : 250) pada BAB III. Nilai koefisien korelasi pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor terletak diantara kriteria 0,60 – 0,799 dengan kategori kuat. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikan ρ dan menentukan apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima dapat dilakukan dengan uji t menggunakan rumus:
tr
n2 1 r 2
94
Yaitu: r = korelasi n = banyaknya sampel / Responden t = t hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel perhitungan uji t: t 0,723
15 2 1 0,7232
t 0,723
13 0,477
t 0,723x
3,60 0,690
t 3,77
Dari hasil pengujian di atas, didapat nilai t hitung sebesar 3,77 dengan taraf signifikan 0,05 n = 15, dk (15-2) = 13 (derajat kebebasan), maka t tabel = 2,160, sehingga t
hitung>
t
tabel
(3,77> 2,160). Dan ini menunjukan bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Dari hasil pengujian ini membuktikan bahwa hipotesis yang telah ditetapkan penulis yaitu bahwa profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan yang menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, modal saham dan aset dilihat dari kemampuan perusahaannya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila menggunakan aktivanya secara produktif dan perusahaan dikatakan mencapai tingkat efektivitas yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang tinggi.
95
Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat dihitung besarnya pengaruh dari profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit dengan menggunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi (KD) merupakan koefisien yang dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit, hasil perhitungan dengan menggunakan rumus: KD = rs2 x 100% = 0,7232 x 100% = 52,27% Berdasarkan koefisien determinasi (R square) = 52,27 berarti variabel efektivitas profitabilitas dipengaruhi oleh ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang di audit sebesar 52,27%.
4.2.7 Pengujian
Hipotesis
Likuiditas
terhadap
Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Untuk mengetahui adanya pengaruh likuiditas (X2) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) dapat diketahui dengan melakukan pembuktian terhadap hipotesis yang telah dikemukan sebelumnya. Adapun langkah-langkah untuk membuktikan hipotesis tersebut yaitu : 1. Pengujian Hipotesis
96
-
, artinya likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
-
,
artinya
likuiditas
berpengaruh
secara
signifikan
terhadapketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. 2. Perhitungan Nilai Statistik Hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut: 2
rs 1
6 Σ bi n(n 2 1 )
Skor dari hasil penjumlahan tabulasi jawaban responden mengenai likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.23 Skor Likuiditas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor No.
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Responden
Likuiditas
Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor
1
14
14
2
15
15
3
7
7
4
15
15
5
13
13
97
6
10
10
7
15
15
8
13
13
9
9
9
10
14
14
11
11
11
12
14
12
13
14
12
14
12
13
15
13
13
Sumber : Tabulasi Jawaban RespondenSPSS 20.0 for Windows
Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows diperoleh nilai korelasi antara likuiditas (X2) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) sebagai berikut : Correlations X2 Correlation Coefficient x2
Y
1,000
Sig. (2-tailed) N
y
Sig. (2-tailed) N
**
.
,000
15
15
**
1,000
,000
.
15
15
Spearman's rho Correlation Coefficient
,869
,869
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 20 for windows
Berdasarkan perhitungan statistik di atas, diketahui nilai korelasi ρ hitung sebesar 0,869. Hasil tersebut dibandingkan dengan tabel 3.9 yang merupakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono
98
(2008 : 250) pada Bab III. Nilai koefisien korelasi pengaruh likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor terletak diantara. 0,80 – 1,000 dengan kategori sangat kuat. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat antara likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikan ρ dan menentukan apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima dapat dilakukan dengan uji t menggunakan rumus :
tr
n2 1 r 2
Yaitu: r = korelasi n = banyaknya sampel /Responden t = t hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel Perhitungan uji t : t 0,869
15 2 1 0,8692
t 0,869
13 0,244
t 0,869x
3,60 0,493
t 6,34
Dari hasil pengujian di atas, didapat nilai t hitung sebesar 6,34 dengan taraf signifikan 0,05 n = 15, dk (15-2) = 13 (derajat kebebasan), maka t tabel =
99
6,34 , sehingga t
hitung>
t
tabel
(6,34> 2,160). Dan ini menunjukan bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Dari hasil pengujian ini membuktikan bahwa hipotesis yang telah ditetapkan penulis yaitu bahwa likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan dikatakan mencapai tingkat efektivitas yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang tinggi, mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan, perusahaan harus memiliki kas atau mampu merealisasikan non kas menjadi kas dan melaksanakan penatausahaan dana dan arus kas dana masuk dan keluar dapat membantu perusahaan dan investor dalam membuat keputusan. Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat dihitung besarnya pengaruh dari likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan menggunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi (KD) merupakan koefisien yang dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor, hasil perhitungan dengan menggunakan rumus: KD = rs2 x 100% = 0,8692 x 100% = 75,51%
100
Berdasarkan koefisien determinasi (R square) = 75,51 berarti variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dipengaruhi oleh likuiditas sebesar 75,51%. 4.2.8 Pengujian Hipotesis Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan (X3) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) dapat diketahui dengan melakukan pembuktian terhadap hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu: 1. Pengujian Hipotesis -
, artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor.
-
,
artinya
ukuran
perusahaan
berpengaruh
secara
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor. 2. Perhitungan Nilai Statistik Hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2
6 Σ bi rs 1 n(n 2 1 )
101
Skor dari hasil penjumlahan tabulasi jawaban responden mengenai ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.24 Skor Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor No. Responden
Ukuran Perusahaan
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor
1
20
14
2
20
15
3
13
7
4
18
15
5
20
13
6
14
10
7
19
15
8
18
13
9
10
9
10
18
14
11
18
11
12
16
12
13
16
12
14
16
13
15
16
13
Sumber : Tabulasi Jawaban Responden SPSS 20.0 for Windows
Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows diperoleh nilai korelasi antara ukuran perusahaan (X3) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor (Y) sebagai berikut:
102
Correlations x1 Correlation Coefficient x1
1,000
Sig. (2-tailed)
Spearman's
N
rho
Correlation Coefficient Y
Y
Sig. (2-tailed) N
,785
**
.
,001
15
15
**
1,000
,001
.
15
15
,785
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 20 for windows
Sedangkan untuk perhitungan nilai korelasi ρ hitung sebesar 0,785 dan nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hasil tersebut dibandingkan dengan tabel 3.9 yang merupakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008 : 250) pada BAB III. Nilai koefisien korelasi pengaruh ukuran perusahaan dalam ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor terletak diantara kriteria 0,60 – 0,799 dengan kategori kuat. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor menurut auditor pada kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikan ρ dan menentukan apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima dapat dilakukan dengan uji t menggunakan rumus:
tr
n2 1 r 2
103
Yaitu: r = korelasi n = banyaknya sampel / Responden t = t hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel perhitungan uji t: t 0,785
15 2 1 0,7852
t 0,785
13 0,384
t 0,785x
3,60 0,619
t 4,57
Dari hasil pengujian di atas, didapat nilai t hitung sebesar 4,57 dengan taraf signifikan 0,05 n = 15, dk (15-2) = 13 (derajat kebebasan), maka t tabel = 2,160, sehingga t
hitung>
t
tabel
(4,57> 2,160). Dan ini menunjukan bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Dari hasil pengujian ini membuktikan bahwa hipotesis yang telah ditetapkan penulis yaitu bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak (lebih dari 100 orang) termasuk ke dalam perusahaan besar, melihat volume penjualan untuk menentukan ukuran suatu perusahaan, jumlah hutang dan nilai pasar saham biasa yang dimiliki suatu perusahaan menceminkan ukuran perusahaan dan total aktiva yang tinggi akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
104
Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat dihitung besarnya pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan menggunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi (KD) merupakan koefisien yang dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor, hasil perhitungan dengan menggunakan rumus: KD = rs2 x 100% = 0,7852 x 100% = 61,62% Berdasarkan koefisien determinasi (R square) = 61,62 berarti variabel ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dipengaruhi oleh ukuran perusahaan sebesar 61,62%.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada lima Kantor Akuntan
Publik di Kota Bandung maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Profitabilitas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung termasuk kedalam kriteria sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan responden berkaitan dengan profitabilitas menanggapi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,9%.
2.
Likuiditas menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung termasuk kedalam kriteria sangat likuid. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan responden berkaitan dengan likuiditas menanggapi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,6%.
3.
Ukuran perusahaan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung termasuk kedalam kriteria besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan responden berkaitan dengan ukuran perusahaan menanggapi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 16,8%.
4.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung termasuk kedalam kriteria cepat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan responden
105
106
berkaitan dengan hasil yang dicapai menjawab dengan rata-rata (mean) sebesar 12,4%. 5.
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan nilai korelasi sebesar 0,723 yang diinterpretasikan kuat. Sedangkan koefisien determinasi menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dipengaruhi oleh profitabilitas sebesar 52,27%.
6.
Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan nilai korelasi sebesar 0,869 yang diinterpretasikan sangat kuat. Sedangkan koefisien determinasi menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dipengaruhi oleh likuiditas sebesar 75,51%.
7.
Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan nilai korelasi sebesar 0,785 yang diinterpretasikan kuat. Sedangkan koefisien determinasi menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dipengaruhi oleh ukuran perusahaan sebesar 61,62%.
107
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu : 1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kantor Akuntan Publik agar mampu menjaga profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan, dimana dengan sikap tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas bukti audit.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan akan mendorong peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan perngaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan menurut persepsi auditor dengan memperbanyak responden dan peneliti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lain seperti rasio gearing, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusionel, karakteristik komite audit, opini audit dan faktor-faktor lainnya. Peneliti juga dapat menambah lebih banyak tempat penelitian menjadi 10 atau 15 bahkan lebih dari itu pada Kantor Akuntan Publik yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2008. Auditing (dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). UUP STIM. Aditya Septiani, 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Padar Modal Yang Sedang Berkembang : Perspektif Teori Pengungkapan. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Agus sartono. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE. A l i A k b a r Y u l i a n t o . ( 2 0 0 6 ) . Fundamentals of Financial Management, 10th Edition (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. Terjemahan). Singapore:Shouth-Western. Buku asli diterbitkan tahun 2004. Anissa, Nur. 2004. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor dan Opini Auditor.. Universitas Brawijaya. Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ed.5, Cetakan kedua belas. PT Rineka Cipta. Jakarta. Atiek Sri Purwati. 2006. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Publik Yang Tercatat Di BEJ. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Basuki, Ismu. 2006. Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta. Belkaoui, A. R., (2006). Teori akuntansi (edisi 5). (Alih bahasa Ali A., Rismawan D.) Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Benardi, Meliana K., dan Prihat Assih. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi. Simponsium Nasional Akuntansi XII. Bringham, Eugene F and Houston Joel F. 2000. Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh, Buku 2. Erlangga. Jakarta. Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta. Catrinasari, Reny. 2006. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Perusahaan Perbankan Go Public Di Bursa Efek
Jakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Devie Allintina. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta. Dewi Yuniarti. 2004. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Pasundan. Bandung. Efraim Ferdinan Giri. 2010. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit : Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 13. Egy Fitria. 2009. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) dan ROA terhadap Perataan Laba (Income Smoothing). Skripsi. Universitas Pasundan. Bandung. Erna Fitriani. 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. dan Chariri, A. 2001, Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. H. Greuning. 2005. Standar Pelaporan Keuangan Internasional : Pedoman Praktis. Terjemahan Edward Tanujaya. Jakarta : Salemba Empat. Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Ifada, Luluk Muhimatul. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di BEJ). JAI Vol.5, No.1, Maret 2009. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. BPFE. Luluk Widiyanti Kusumandari. 2012. Pengaruh Praktek Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Emiten Yang Terdaftar di BEI Periode 2009. Universitas Gunadarma. Jakarta. Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan Edisi Revisi. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Masliah. 2003. Pengaruh Likuiditas Terhadap Intensifitas Pemberian Kredit Konsumtif. Skripsi. Universitas Pasundan. Bandung.
Meutia, I. 2004. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba Untuk KAP Big 5 Dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.7, No.3 , 333-350. Michell Suharli dan Sofyan S. Harahap. 2008. Timeliness Laporan Keuangan di Indonesia (Studi Empiris Terhadap Emiten Bursa Efek Jakarata). Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol.8, Agustus 2008: 97-116. Moekijat, 2000. Kamus manajemen, CV. Mandar Maju, Bandung. Muh Subhan. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Reputasi Suatu Perusahaan. Universitas Diponegoro. Semarang. Mukhlasin, 2002. “Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Earning Price Ratio”. Simposium Nasional Akuntansi V. hal 87-101. Ratna Wadhani. 2009. Pengaruh Proteksi Bagi Investor, Konvergensi Standar Akuntansi, Implementasi Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Kualitas Laba: Analisis Lintas Negara Di Asia. Disertasi. Universitas Indonesia. Jakarta. Rochaety, Ety., Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media, Jakarta. Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Computindo. Srimindarti, Ceacilia. 2008. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi Vol. 7, 15-21. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Sulistio, Wahyu Adhi Noor. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonosia. Toto Prihadi. 2008. Mudah Memahami Laporan Keuangan. Penerbit:PPM. Trihendradi, C. 2009. Step By Step SPSS 16.0 Analisis Data Statistika. CV Andi Offset: Yogyakarta. Ukago, Kristianus. 2005. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di BEJ. Jurnal Maksi Vol.5 Jan. 2005. Zaki Baridwan. 2010. Intermediate Accounting edisi kedelapan. BPFEYogyakarta.
Bandung, Februari 2013
Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Kantor Akuntan Publik Kota Bandung
Dengan Hormat, Melalui surat ini saya bermaksud mengajukan permohonan untuk pengisian kuesioner yang akan digunakan sebagai bahan untuk penelitian skripsi mengenai Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor. Sehubungan dengan penelitian tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner terlampir. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak/Ibu, saya mengharapkan agar pengisian kuesioner ini sesuai dengan keadaan sebenarnya, karena setiap jawaban yang diberikan akan memberikan bantuan yang tidak ternilai bagi penelitian ini. Untuk menambah keyakinan Bapak/Ibu, perlu peneliti informasikan bahwa seluruh data dan informasi yang diperoleh dari jawaban atas kuesioner ini sematamata hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian akademis. Semua jawaban kuesioner ini juga akan sangat dijaga kerahasiaannya. Atas bantuan perhatian dan waktu yang Bapak/Ibu berikan saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Cesaria Rakhmi Hakim
LEMBAR KUESIONER PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN MENURUT PERSEPSI AUDITOR
Identitas Responden No. Kuesioner
:
Umur
:
………. Tahun
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki / Perempuan *)
Pendidikan Terakhir
:
………………………..
Kategori Auditor
:
Junior/Senior/Manajer/Partner *)
Masa Kerja
:
……..Tahun……..Bulan
*) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. b. Diharapkan jawaban yang diberikan berdasarkan kondisi yang objektif. c. Kerahasian identitas Bapak/Ibu akan dijamin keberadaannya. d. Berilah tanda silang (X) pada abjad yang dipilih oleh Bapak/Ibu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Variabel (X1) Profitabilitas 1. Apakah menurut seorang auditor, perusahaan yang menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, modal saham dan aset dilihat dari kemampuan perusahaannya? a. Sangat benar
d. Salah
b. Benar
e. Sangat salah
c. Cukup benar
2. Apakah suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal apabila menggunakan aktivanya secara produktif? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
3. Apakah perusahaan dikatakan mencapai tingkat efektivitas yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang tinggi? a. Sangat benar
d. Salah
b. Benar
e. Sangat salah
c. Cukup benar
Variabel (X2) Likuiditas 4. Apakah dengan mengetahui kebutuhan dana di waktu yang akan datang, perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh tempo? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
5. Apakah dalam mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan, perusahaan harus memiliki kas atau mampu merealisasikan non kas menjadi kas? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
6. Apakah melaksanakan penatausahaan dana dan arus kas dana masuk dan keluar dapat membantu perusahaan dan investor dalam membuat keputusan? a. Sangat benar
d. Salah
b. Benar
e. Sangat salah
c. Cukup benar
Variabel (X3) Ukuran Perusahaan 7. Apakah menurut anda perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak (lebih dari 100 orang) termasuk ke dalam perusahaan besar? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
8. Apakah penting melihat volume penjualan untuk menentukan ukuran suatu perusahaan? a. Sangat penting
d. Kurang penting
b. Penting
e. Tidak penting
c. Cukup penting
9. Apakah jumlah hutang dan nilai pasar saham biasa yang dimiliki suatu perusahaan menceminkan ukuran perusahaan tersebut? a. Sangat benar
d. Salah
b. Benar
e. Sangat salah
c. Cukup benar
10. Apakah total aktiva yang tinggi akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut? a. Sangat setuju
d. Tidak setuju
b. Setuju
e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu
Variabel (Y) Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Resepsi Auditor 1. Apakah peraturan tentang ketepatan waktu atas penerimaan laporan akhir oleh bursa mempengaruhi proses audit yang anda laksanakan? a. Sangat berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
b. Berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
2. Apakah benar semakin lama laporan keuangan ditandatangani untuk dilaporkan pada bursa dapat diartikan bahwa laporan tersebut kehilangan relevansinya dan dapat tidak dapat diandalkan? a. Sangat benar
d. Salah
b. Benar
e. Sangat salah
c. Cukup benar 3. Apakah menyampaian laporan keuangan untuk dipublikasikan oleh bursa secara tepat waktu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan? a. Sangat berdampak positif
d. Tidak berdampak positif
b. Berdampak positif
e. Sangat tidak berdampak positif
c. Cukup berdampak positif
VARIABEL X1 PROFITABILITAS Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Based on Alpha Standardized Items N of Items .943
.947
3
Inter-Item Correlation Matrix VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00001
1.000
.783
.783
VAR00002
.783
1.000
1.000
VAR00003
.783
1.000
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
8.6667
3.238
.783
.
1.000
VAR00002
8.5333
3.267
.937
.
.875
VAR00003
8.5333
3.267
.937
.
.875
Scale Statistics Mean 12.8667
Variance 7.124
Std. Deviation 2.66905
N of Items 3
VARIABEL X2 LIKUIDITAS
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.884
N of Items
.892
3
Inter-Item Correlation Matrix X2 X2
VAR00002
VAR00003
1.000
.781
.783
VAR00002
.781
1.000
.639
VAR00003
.783
.639
1.000
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X2
8.4000
2.114
.862
.746
.766
VAR00002
8.5333
3.267
.756
.611
.875
VAR00003
8.2667
2.638
.766
.615
.845
Scale Statistics Mean 12.6000
Variance 5.686
Std. Deviation 2.38447
N of Items 3
VARIABEL X3 UKURAN PERUSAHAAN Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .816
N of Items
.831
4
Inter-Item Correlation Matrix X3 X3
VAR00002
VAR00003
VAR00004
1.000
.509
.179
.882
VAR00002
.509
1.000
.698
.605
VAR00003
.179
.698
1.000
.431
VAR00004
.882
.605
.431
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X3
12.8667
4.410
.588
.845
.803
VAR00002
12.6667
4.667
.740
.641
.722
VAR00003
12.4667
5.267
.473
.641
.844
VAR00004
12.4000
4.829
.821
.856
.701
Scale Statistics Mean 16.8000
Variance 8.029
Std. Deviation 2.83347
N of Items 4
VARIABEL Y KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
Cronbach's Alpha .810
.810
3
Inter-Item Correlation Matrix VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00001
1.000
.675
.347
VAR00002
.675
1.000
.738
VAR00003
.347
.738
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
8.1333
2.695
.564
.506
.841
VAR00002
8.3333
2.095
.856
.744
.509
VAR00003
8.3333
3.095
.593
.587
.806
Scale Statistics Mean 12.4000
Variance 5.400
Std. Deviation 2.32379
N of Items 3
KORELASI ANTARA VARIABEL X1, X2, DAN X3 TERHADAP VARIABEL Y
Correlations X1 X1
Pearson Correlation
Y .884**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N 15 15 ** Y Pearson Correlation .884 1 Sig. (2-tailed) .000 N 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations X2 X2
Pearson Correlation
Y 1
.946**
Sig. (2-tailed)
.000
N 15 15 ** Y Pearson Correlation .946 1 Sig. (2-tailed) .000 N 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations X3 X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y 1
.816** .000
N 15 15 ** Y Pearson Correlation .816 1 Sig. (2-tailed) .000 N 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi Nama
: Cesaria Rakhmi Hakim
Tempat Tgl Lahir
: Blora, 13 Maret 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: BTN Marga Mekar Indah Jl. Sadewa Blok.12 No.10, RT.04/RW.12 Kel.Lemah Mekar, Indramayu – 45212
No. HP
: 081320673476
Email
:
[email protected]
Nama Ayah
: Chakim Syafe’i
Pekerjaan
: Pensiunan BUMN
Nama Ibu
: Indarti S.Pd
Pekerjaan
: PNS
Alamat Orangtua
: BTN Marga Mekar Indah Jl. Sadewa Blok.12 No.10, RT.04/RW.12 Kel.Lemah Mekar, Indramayu – 45212
Pendidikan 1995 – 1996
: TK Mutiara Pertiwi Indramayu
1996 – 2002
: SD Negeri Paoman 4 Indramayu
2002 – 2005
: SMP Negeri 2 Sindang Indramayu
2005 – 2008
: SMA Negeri 1 Sindang Indramayu
2008 – Sekarang
: Universitas Pasundan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi (S1)