PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Risky Amelia Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance yang terdiri dari komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, kualitas audit, dan ukuran dewan direksi, terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan rasio leverage sebagai variabel kontrol. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2010 secara berturut-turut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 136 sampel yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, komite audit, dan ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk kepemilikan institusional dan kualitas audit terbukti tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, dan ukuran dewan direksi. Kata Kunci: Corporate Governance, Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Kualitas Audit, Ukuran Dewan Direksi, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Rasio Leverage. Abstract The objectives of this research are to examine the influence of Corporate Governance mechanism, consist of independent board of commissioner, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, audit quality, and board of director’s size, toward timeliness of corporate’s financial statement submission,with size, profitability, and leverage ratio as control variables.
43
The populations used in this research are all manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange since 2007-2010 successively. Data were collected using a secondary data and the samples are selected based on purposive sampling method. There are 136 data that meets the criterias as the research samples. The analysis method used to tested hypothesis in this research is logistic regression analysis. The results of this research shows that managerial ownership, audit committee, and board of director’s size have a positive influence toward timeliness of corporate’s financial statement submission. The result of this research also found that independent board of commissioner has a negative influence toward timeliness of corporate’s financial statement submission. Institutional ownership and audit quality have no influence toward timeliness of corporate’s financial statement submission. This result indicates that timeliness of corporate’s financial statement submission influenced by managerial ownership, audit committee, independent board of commissioner, and board of director’s size. Keywords: Corporate Governance, timeliness of corporate’s financial statement submission, independent board of commissioner, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, audit quality, and board of director’s size.
PENDAHULUAN Tuntutan terhadap ketepatan
lambatnya pada akhir bulan ketiga
waktu
keuangan tahunan. Laporan tersebut
penyampaian
laporan
(90 hari) setelah tanggal laporan
keuangan di Indonesia diatur dalam
juga
penjelasan UU No.8 Tahun 1995,
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang diperbaharui dengan peraturan
dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran
(Widyastuti, 2010).
Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor:
Kep-36/PM/2003,
tentang
kewajiban
harus
disusun
berdasarkan
Istilah ketepatan waktu juga
yaitu
sangat erat kaitannya dengan konsep
penyampaian
Good Corporate Governance (GCG)
laporan keuangan disertai laporan
yang sedang menjadi isu menarik
audit independennya kepada publik.
saat ini. Hal tersebut dikarenakan
Peraturan
menyatakan
ketepatan waktu merupakan salah
bahwa laporan keuangan tahunan
satu bagian dari pelaksanaan GCG
disertai
(Widyastuti, 2010). Suriadi (2009)
tersebut
laporan
independennya yang kepada
lazim,
auditor
dengan
pendapat
menyatakan
bahwa
informasi
harus
disampaikan
mengenai kinerja keuangan suatu
Bapepam
selambat-
perusahaan akan sangat bermanfaat
44
mempunyai
didasarkan pada saran yang diajukan
kepentingan, jika informasi kinerja
dalam penelitian Savitri (2010), agar
keuangan tersebut disajikan secara
penelitian
berikutnya
dapat
tepat waktu serta disajikan oleh
melakukan
penambahan
variabel
perusahaan yang memiliki GCG.
mekanisme CG lain, seperti ukuran
bagi
pihak
yang
(2003)
dewan direksi. Berdasarkan latar
mendefinisikan GCG sebagai suatu
belakang tersebut, maka penelitian
sistem
Sulistyanto
yang
mengatur
dan
ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengendalikan
perusahaan
untuk
memberikan bukti secara empiris
menciptakan semua
nilai
tambah
stakeholder,
bagi
menekankan
mengenai
pengaruh
komisaris
independen, kepemilikan manajerial,
pentingnya hak pemegang saham
kepemilikan
untuk memperoleh informasi dengan
audit, kualitas audit, dan ukuran
benar, akurat, dan tepat waktu serta
dewan direksi terhadap ketepatan
menekankan pentingnya kewajiban
waktu
perusahaan untuk mengungkapkan
keuangan
(disclosure)
penelitian ini juga didukung dengan
secara
akurat,
tepat
institusional,
penyampaian perusahaan.
Hasil
adanya
semua informasi kinerja perusahaan,
diantaranya
kepemilikan,
perusahaan, profitabilitas dan rasio
stakeholder.
Mekanisme CG dapat dibagi menjadi
variabel
laporan
waktu, dan transparan mengenai
dan
tiga
komite
yaitu,
kontrol, ukuran
leverage
lima, diantaranya yaitu kepemilikan institusional, komisaris independen, kepemilikan
manajerial,
komite
audit, dan kualitas audit (Savitri, 2010). Penelitian
ini
merupakan
replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Savitri (2010), dengan menambahkan variabel lain yaitu
ukuran
Penambahan
dewan variabel
direksi. tersebut
TINJAUAN
PUSTAKA
DAN
HIPOTESIS Pengaruh Komisaris Independen terhadap
Ketepatan
Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Dewan independen
komisaris secara
yang umum
mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga
45
mengurangi
kemungkinan
kecurangan
dalam
menyajikan
hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji:
laporan keuangan yang dilakukan manajemen (Chtourou et al., 2001).
H1a :
Komisaris
independen
Beberapa penelitian telah meneliti
berpengaruh positif terhadap
pengaruh dari komisaris independen
ketepatan
terhadap
penyampaian
ketepatan
waktu
laporan
keuangan
Penelitian
Weisbach
penyampaian perusahaan.
waktu laporan
keuangan perusahaan.
(1988) dalam Arifin (2005), Ezat dan
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Al Masyri (2008), Savitri (2010),
terhadap
serta Wijayanti (2011) menunjukkan
Penyampaian Laporan Keuangan
bahwa
Perusahaan.
komisaris
berpengaruh ketepatan
independen
positif waktu
Menurut
terhadap penyampaian
Ketepatan
Waktu
Jensen
and
Meckling (1976) kepemilikan saham
laporan keuangan perusahaan. Hal
oleh
tersebut disebabkan karena semakin
mereka meningkatkan usaha-usaha
besar komisaris independen yang
untuk
terdapat
maka
maksimal. Tarjo (2002), Harnida
dapat
(2005), Kadir (2008), dan Savitri
di
komisaris
perusahaan, independen
manajer
menghasilkan
memaksimalkan peranannya dalam
(2010)
meninjau
kepemilikan
kebijakan
dan
praktik
akan
mendorong
profit
menyatakan
yang
bahwa
manajerial
memiliki
pelaporan keuangan, sehingga dapat
pengaruh positif terhadap ketepatan
mempengaruhi
waktu
ketepatan
waktu
penyampaian
laporan
keuangan
keuangan.
Sedangkan
dalam suatu perusahaan. Hal tersebut
penelitian
Wijayanti
berbeda
menunjukkan hasil yang berbanding
penyampaian
laporan
dengan
hasil
penelitian
(2011)
Purwati (2006) yang menunjukkan
terbalik,
bahwa komisaris independen tidak
manajerial
tidak
berpengaruh
terhadap
ketepatan
waktu
laporan
keuangan
waktu
terhadap
ketepatan
penyampaian
laporan
keuangan perusahaan. Berdasarkan
penyampaian perusahaan.
yaitu
hasil
kepemilikan berpengaruh
Berdasarkan
hasil
46
penelitian
sebelumnya,
maka
mempengaruhi keputusan
hipotesis yang akan diuji:
pengambilan
ekonomi
oleh
para
investor. H1b :
manajerial
Telah banyak peneliti yang
berpengaruh positif terhadap
telah meneliti mengenai kepemilikan
ketepatan
institusional
Kepemilikan
waktu
penyampaian
laporan
dan
terhadap penyampaian
keuangan perusahaan.
pengaruhnya
ketepatan
waktu
laporan
keuangan.
Penelitian Harnida (2005), Kadir Kepemilikan
(2008), Gunarsih dan Hartadi (2008),
Institusional terhadap Ketepatan
Hendreo (2011), serta Wijayanti
Waktu
(2011)
Pengaruh
Penyampaian
Laporan
secara
bersama-sama
menyatakan
bahwa
institusional
berpengaruh
positif
Watts (1996) dalam Pramuka dan
terhadap
ketepatan
waktu
Ujiyantho (2007) menyatakan bahwa
penyampaian laporan keuangan. Hal
tindakan pengawasan yang dilakukan
tersebut
oleh sebuah perusahaan dan pihak
besarnya kepemilikan oleh pihak
investor
dapat
luar, manajer akan lebih dapat
membatasi perilaku para manajer.
dikontrol dengan leluasa, sehingga
Menurut
manajer akan bekerja sesuai dengan
Keuangan Perusahaan. Nesbitt (1994), Smith and
institusional
Morck
et
al.
(1988)
kepemilikan
dikarenakan
kepemilikan pihak luar dikatakan
tugas
tinggi
Sedangkan penelitian Saleh (2004),
jika
struktur
kepemilikan
dan
peruasahaan dari pihak luar memiliki
Catrinasari
persentase lebih besar daripada 50
(2010)
persen.
berbeda,
Akibatnya
pihak
luar
institusional
mempengaruhi
terhadap
termasuk
penyampaian
laporan
(2006),
penyampaian
jawabnya.
dan
mendapatkan
memiliki kekuatan yang besar untuk manajemen,
tanggung
semakin
yaitu tidak
Savitri
hasil
yang
kepemilikan berpengaruh
ketepatan
waktu
laporan
keuangan
keuangan yang tepat waktu karena
tahunan. Berdasarkan hasil penelitian
ketepatan
sebelumnya, maka hipotesis yang
laporan
waktu
penyampaian
keuangan
akan
akan diuji:
47
Savitri (2010) menunjukkan bahwa H1c :
institusional
komite audit memiliki pengaruh
berpengaruh positif terhadap
positif terhadap kualitas pelaporan
ketepatan
keuangan.
Kepemilikan
waktu
penyampaian
laporan
Kualitas
keuangan tersebut salah satunya ditunjukkan
keuangan perusahaan.
pelaporan
dengan
penyampaian
laporan keuangan secara tepat waktu. Pengaruh Komite Audit terhadap
Namun, hasil penelitian Harnida
Ketepatan Waktu Penyampaian
(2005)
Laporan Keuangan Perusahaan.
berbeda, komite audit dinilai tidak
menyatakan
hal
yang
Peran dan tanggung jawab
memiliki
pengaruh
komite audit adalah memonitor dan
ketepatan
waktu
penyampaian
mengawasi audit laporan keuangan
laporan
keuangan
perusahaan.
dan memastikan agar standar dan
Berdasarkan
kebijaksanaan
sebelumnya, maka hipotesis yang
keuangan
yang
terhadap
hasil
penelitian
berlaku terpenuhi, memeriksa ulang
akan diuji:
laporan
keuangan
apakah
sudah
H1d.:
sesuai
dengan
standar
dan
positif
dan
waktu penyampaian laporan
kebijaksanaan
tersebut
memeriksa apakah sudah konsisten
Komite
audit
berpengaruh
terhadap
ketepatan
keuangan perusahaan.
dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite audit, serta
Pengaruh Kualitas Audit terhadap
menilai
Ketepatan Waktu Penyampaian
kewajaran
mutu biaya
pelayanan yang
dan
diajukan
Laporan Keuangan Perusahaan.
auditor eksternal (KNKG, 2004). Beberapa
penelitian
telah
Menurut Francis and Wilson (1998)
dalam
Jama'an
(2008)
melaporkan hasil penelitian tentang
kualitas audit diproksikan dengan
hubungan komite audit dan kualitas
reputasi
pelaporan
Penelitian
banyaknya klien yang dimiliki KAP.
McMullen (1996) dalam Suaryana
Becker and Subramanyam (1998)
(2006), Beasly and Salterio (2001),
dalam
Klien (2001), Jama'an (2008), dan
mendemonstrasikan perusahaan yang
keuangan.
(brand
Azibi
et
name)
al.
dan
(2008)
48
diaudit Big Four lebih memiliki
menunjukkan
bahwa
ketepatan
manfaat kualitas audit daripada Non-
waktu
dapat
ditentukan
Big Four. KAP besar memiliki
berdasarkan
karyawan dalam jumlah yang besar,
mengaudit
dapat mengaudit lebih efisien dan
Berdasarkan
efektif,
sebelumnya, maka hipotesis yang
memiliki
jadwal
fleksibel
yang
sehingga
memungkinkannya
tidak
ukuran
KAP
yang
perusahaan
tersebut.
hasil
penelitian
akan diuji:
untuk
menyelesaikan audit tepat waktu,
H1e :
Kualitas audit berpengaruh
dan memiliki dorongan yang lebih
positif
kuat untuk menyelesaikan auditnya
waktu penyampaian laporan
lebih
keuangan perusahaan.
cepat
guna
menjaga
terhadap
ketepatan
reputasinya. Hasil penelitian Schwartz and
Pengaruh Ukuran Dewan Direksi
Soo (1996) dalam Naim (1999)
terhadap
menunjukkan bahwa timeliness akan
Penyampaian Laporan Keuangan
lebih pendek bagi perusahaan yang
Perusahaan.
Hasil
yang
sama
juga
Waktu
Dewan direksi dalam suatu
diaudit oleh KAP yang tergolong besar.
Ketepatan
perusahaan
bertugas
untuk
ditemukan pada penelitian Oktorina
menentukan kebijakan yang akan
dan Suharli (2005), Hilmi dan Ali
diambil atau strategi perusahaan
(2008),
tersebut
Savitri
(2010),
Sulistyo
secara
jangka
pendek
(2010), serta Wijayanti (2011) yaitu
maupun jangka panjang. Penelitian
perusahaan yang diaudit oleh KAP
mengenai
Big
dilakukan oleh Gunarsih dan Hartadi
Four
melaporkan
cenderung laporan
akan
keuangan
(2008)
dengan tepat waktu. Namun, hasil
semakin
yang
dalam
direksi,
Kaplan
semakin
berbeda
penelitian
ditemukan
Carslaw
dan
ukuran
dewan
direksi
yang menyatakan bahwa sedikit maka
jumlah
dewan
perusahaan
akan
waktu
dalam
tepat
(1991), Annisa (2004), Prabowo
penyampaian
laporan
(2008), Rachmawati (2008), serta
Selain itu, penelitian Beasley (1996)
Chisanty dan Daljono (2010) yang
dalam
Trihapsari
keuangan.
(2006)
juga
49
menyatakan hubungan direksi
bahwa antara
dengan
keuangan,
terdapat
sampel
dewan
dengan
ukuran kualitas
laporan
ukuran
dewan
yaitu
penelitian
ini
dilakukan
menggunakan
metode
purposive sampling, yaitu metode pengambilan
sampel
berdasarkan
direksi yang besar cenderung akan
pertimbangan dan kriteria tertentu.
memungkinkan
Kriteria
terjadinya
yang
kecurangan dalam laporan keuangan,
sebagai berikut:
dikarenakan pengawasan atas proses
1. Perusahaan
digunakan
adalah
manufaktur
yang
pelaporan keuangan menjadi tidak
terdaftar di BEI selama tiga
efektif.
Pengawasan
tahun berturut-turut, yaitu tahun
pelaporan
keuangan
efektif
tersebut
proses
yang
tidak
juga
dapat
2007, 2008, 2009, dan 2010. 2. Perusahaan
tersebut
telah
mengakibatkan keterlambatan dalam
menerbitkan laporan keuangan
penyampaian
laporan
keuangan.
tahunan untuk periode 2007,
Berdasarkan
hasil
penelitian
2008, 2009, dan 2010.
sebelumnya, maka hipotesis yang
3. Memiliki
data
tanggal
penyampaian laporan keuangan
akan diuji:
tahunan kepada Bapepam untuk H1f :
Ukuran
dewan
direksi
berpengaruh negatif terhadap ketepatan
waktu
penyampaian
laporan
keuangan perusahaan.
periode 2007, 2008, 2009, dan 2010. 4. Laporan keuangan perusahaan menggunakan mata uang rupiah. 5. Perusahaan
memiliki
kelengkapan data dan informasi METODE ANALISA DATA
yang
Populasi, Sampel, dan Sumber
penelitian.
Data Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20072010. Adapun proses pengambilan
dibutuhkan
Dengan
untuk
menggunakan
metode purposive sampling untuk memilih
jumlah
sampel
yang
digunakan, dihasilkan 34 perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian
ini,
sehingga
jumlah
50
sampel penelitian untuk periode 4
tersebut menyatakan bahwa laporan
tahun yaitu 136 perusahaan. Data
keuangan tahunan disertai dengan
pada penelitian ini diperoleh dari
laporan akuntan dengan pendapat
Indonesia Capital Market Directory
yang
(ICMD)
kepada
dan
website
BEI.
lazim
harus
disampaikan
Bapepam
selambat-
Pengumpulan data pada penelitian
lambatnya pada akhir bulan ketiga
ini dilakukan dengan menggunakan
(90 hari) setelah tanggal laporan
teknik
yaitu
keuangan, atau tanggal 31 Maret
mempelajari
tahun berikutnya (Bapepam, 2011).
dokumentasi
mengumpulkan
dan
dokumen-dokumen serta data-data
Pengukuran
ketepatan
yang diperlukan (Sulistyo, 2010).
penyampaian
laporan
Definisi
dan
Operasionalisasi
keuangan
menggunakan
variabel
sebagaimana
digunakan
Sulistyo
Variabel
waktu
(2010),
dan
dummy, oleh
Wulantoro
Variabel dalam penelitian ini
(2011), yaitu nilai 1 untuk mewakili
dibagi menjadi tiga, yaitu, variabel
perusahaan yang tepat waktu dalam
independen, variabel dependen, dan
penyampaian laporan keuangan, dan
variabel
nilai 0 untuk mewakili perusahaan
kontrol.
menggunakan
Penelitian
ketepatan
ini
waktu
yang
tidak
tepat
waktu
dalam
penyampaian laporan keuangan.
penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan
sebagai
variabel
Variabel indepdenden terdiri
akan
dari enam mekanisme CG sebagai
mengukur
variabel independen, antara lain, (1)
dependen. digunakan ketepatan
Dasar
yang
untuk waktu
penyampaian
Komisaris
independen,
(2)
laporan keuangan dalam penelitian
Kepemilikan
manajerial,
(3)
ini
Kepemilikan
Institusional,
(4)
yaitu
dengan
menggunakan
peraturan Bapepam Nomor X.K.2,
Komite audit, (5) Kualitas audit, dan
Lampiran Surat Keputusan Ketua
(6) Ukuran dewan direksi. Variaberl
Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003
independen yang pertama adalah
tentang
komisaris independen yang diukur
penyampaian
laporan
keuangan berkala oleh emiten atau
dengan
perusahaan
jumlah komisaris independen dengan
publik.
Peraturan
membandingkan
antara
51
dewan komisaris (Isnanta, 2008) dan
sebelumnya oleh Savitri (2010),
(Savitri,
kualitas
2010).
Selanjutnya,
audit
diukur
dengan
manajerial
dalam
menggunakan variabel dummy, yaitu
diukur
dengan
nilai 1 untuk mewakili perusahaan
model
dalam
yang diaudit oleh KAP Big Four dan
penelitian Diyah dan Erman (2009),
nilai 0 untuk mewakili perusahaan
serta Guna dan Herawaty (2010)
yang diaudit oleh KAP Non-Big
dengan menghitung total saham yang
Four.
dimiliki
dibagi
direksi yang dalam penelitian ini
dengan total saham yang beredar.
akan diukur berdasarkan jumlah
Lalu,
kepemilikan
anggota dewan direksi yang terdapat
diukur
dengan
kepemilikan penelitian
ini
menggunakan
oleh
manajemen
institusional
persamaan
yang
Terakhir,
ukuran
dewan
di dalam perusahaan. Pada
digunakan oleh Haruman (2008),
penelitian
ini
juga
Kadir (2008) dan Savitri (2010),
menggunakan tiga variabel kontrol,
dengan cara membandingkan antara
diantaranya
total saham yang dimiliki institusi
perusahaan, (2) Profitabilitas, dan (3)
dibagi dengan total saham yang
Rasio leverage. Ukuran perusahaan
beredar. Lalu, komite audit dalam
dapat menunjukkan seberapa besar
penelitian
dengan
informasi yang terdapat di dalamnya,
penelitian
serta dapat mencerminkan kesadaran
Sriwedari (2009) yang menggunakan
dari pihak manajemen mengenai
rumusan jumlah komite audit dari
pentingnya
komisaris independen dibagi dengan
pihak eksternal perusahaan maupun
total
pihak internal perusahaan dengan
ini
menggunakan
diukur dalam
keseluruhan
komite
Variabel
independen
adalah
kualitas
audit.
selanjutnya audit
yang
yaitu,
(1)
informasi,
menghitung ditransformasi
total ke
Ukuran
baik
aktiva dalam
bagi
yang bentuk
diproksikan dengan menggunakan
logaritma natural. Lalu, profitabilitas
ukuran dari KAP yang mengaudit
diproksikan dengan menggunakan
perusahaan.
ROA,
Ukuran
KAP
ini
sesuai
dengan
penelitian
dibedakan menjadi dua yaitu untuk
Rachmawati (2008), Savitri (2010),
KAP Big Four dan KAP Non-Big
dan Sulistyo (2010). Lalu, variabel
Four.
rasio leverage dalam penelitian ini
Sesuai
dengan
penelitian
52
akan diproksikan dengan debt to
menunjukkan
adanya
equity ratio (DER) yaitu total utang
multikolinearitas
terhadap total ekuitas.
tolerance < 0,10 atau sama dengan
adalah
nilai
VIF>10 (Ghozali, 2005). Pengujian terhadap hipotesis
Metode Analisis Data Data
yang
dikumpulkan
dalam
penelitian
ini
dilakukan
regresi
logistik
dalam penelitian ini diolah, dan
menggunakan
kemudian dianalisis dengan alat
(logistic
statistik sebagai berikut statistik
Ashari
deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji
bahwa regresi logistik digunakan
hipotesis.
pada
Statistik
merupakan
metode
mengumpulkan,
deskriptif untuk
regression). (2005)
juga
persamaan
dependennya
Budi
dan
menyatakan
yang
variabel
merupakan
skala
mengolah,
ordinal atau menggunakan variabel
menyajikan, dan menganalisa data
dummy. Menurut Santoso (2010),
kuantitatif secara deskriptif. Statistik
dalam melakukan analisis regresi
deskriptif
logistik perlu diperhatikan beberapa
memberikan
gambaran
atau deskripsi mengenai nilai rata-
hal
rata (mean), standar deviasi, nilai
menilai kelayakan model regresi
maksimum, dan nilai minimum. Uji
(goodness
asumsi klasik yang diperlukan dalam
keseluruhan model (overall model
penelitian ini yaitu hanyalah uji
fit), dan menguji koefisien regresi.
multikolinearitas.
Model analisis regresi logistik yang
multikolinearitas
Gejala dapat
berikut,
of
diantaranya
fit
test),
yaitu,
menilai
dideteksi
digunakan
dalam
penelitian
ini
dengan melihat nilai tolerance dan
dituliskan
dalam
persamaan
di
variance inflation factor (VIF). Nilai
bawah.
cutoff yang umum dipakai untuk
ln(TL/1-TL)
= α0 + β1 KI + β2 KM + β3 KINS + β4 KMA + β5 KA + β6 BOD + β7 SIZE + β8 ROA + β9 DER+ ε
53
Keterangan:
KMA: Komite Audit
Ln (TL/1-TL) :Simbol menunjukkan
yang
ketepatan
penyampaian laporan
waktu keuangan
KA: Kualitas Audit BOD: Ukuran Dewan Direksi SIZE: Ukuran Perusahaan
perusahaan
ROA: Profitabilitas
KI: Komisaris Independen
DER: Rasio Leverage
KM: Kepemilikan Manajerial
ε: Variabel Gangguan.
KINS: Kepemilikan Institusional
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif dari data penelitian ini disajikan pada tabel
1.
ditampilkan digunakan
Dalam total (N),
tabel sampel
tersebut yang
nilai maksimum
(Maximum), nilai minimum, nilai rata-rata (Mean), dan standar deviasi (Std Deviation).
TL KI KM KINS KMA KA BOD SIZE ROA DER Valid N (listwise)
Tabel 1. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 136 0 1 ,82 ,389 136 25,00 100,00 40,3780 11,96711 136 ,00001 34,02100 5,2533922 8,28261181 136 32,21560 96,09120 70,1339838 15,63227314 136 25,00 66,67 35,0367 6,41330 136 0 1 ,35 ,477 136 2 11 4,66 1,722 136 16,12 24,15 20,4433 1,41745 136 -,440 1,480 ,07227 ,183019 136 -2,480 20,870 1,07934 2,646504 136
54
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji
Hasil Uji Hipotesis Pengujian
multikolinearitas
menggunakan model regresi logistik
dilakukan untuk mengetahui apakah
untuk menguji pengaruh mekanisme
terdapat hubungan langsung antara
CG yang terdiri dari komisaris
variabel independen. Berdasarkan
independen, kepemilikan manajerial,
data yang telah diolah, diperoleh
kepemilikan
hasil (VIF) di bawah 10 dengan
waktu
dapat dikatakan bahwa model yang
gejala
terdapat
adanya
multikolinearitas
antar
komite
dewan direksi terhadap ketepatan
nilai lebih dari 0,1. Dengan demikian
tidak
institusional,
audit, kualitas audit dan ukuran
angka tolerance yang menunjukkan
terbentuk
hipotesis
penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan.
Pengujian
hipotesis
meliputi,
(1)
menilai
kelayakan model regresi (goodness
variabel independen dalam model
of fit test), (2) menilai keseluruhan
regresi.
model (overall model fit), dan (3) menguji koefisien regresi. (1) Menilai
Kelayakan
Model
Hasil pengujian kelayakan
Regresi (Goodness Of Fit Test)
model regresi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2. berikut.
Tabel 2. Goodness of Fit Step
Chi-square
1
df
4,680
Sig. 8
,791
Hasil tersebut dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi data
yang diamati, sehingga model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya.
(2) Menilai
model
Keseluruhan
Model
Langkah selanjutnya
yaitu
menilai keseluruhan model (overall fit).
Menilai
dengan
cara
memperhatikan angka pada -2 Log
(Overall Model Fit)
model
dilakukan
Likelihood Block Number = 0 dan -2 Log Likelihood Block Number = 1.
keseluruhan 55
Tabel 3. Overall Model Fit -2 Log likelihood
Iteration Step 0
129,783
Step 1
69,435
Pada tabel 3 di atas, terlihat bahwa angka awal -2 Log Likelihood Block Number = 0 (Step 0) atau pengujian sebelum memasukkan seluruh predictor adalah 129,783, sedangkan -2 Log Likelihood Block Number = 1 atau pengujian setelah memasukkan seluruh predictor adalah 69,435. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2 Log
Likelihood Block Number = 0 dan -2 Log Likelihood Block Number = 1 yaitu sebesar 60,348. Penurunan likelihood ini menunjukkan bahwa keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik.
(3) Menguji Koefisien Regresi Tahap
akhir
adalah
uji
menunjukkan hasil pengujian dengan
koefisien regresi yang hasilnya dapat
regresi
dilihat pada tabel 4. Tabel tersebut
signifikan 0,05.
logistik
Tabel 4. Uji Koefisien Regresi B KI -,058 KM ,183 KINS ,038 KMA ,274 KA -1,882 BOD 1,104 SIZE ,547 ROA -3,311 DER -2,904 Constant -20,788
pada
tingkat
Sig. ,031* ,028* ,149 ,017* ,070 ,010* ,155 ,296 ,000* ,021
56
Pengaruh komisaris independen
negatif. Sehingga hipotesis pertama
terhadap
dalam penelitian ini ditolak. Hasil
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan
penelitian
perusahaan
semakin besar komisaris independen
Hasil
pengujian
hipotesis
pertama
membuktikan
variabel
komisaris
berpengaruh waktu
bahwa
independen
terhadap
ketepatan
penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan,
namun
menunjukkan
bahwa
yang terdapat di perusahaan, maka penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan justru akan semakin tidak tepat waktu, begitu juga sebaliknya. Hasil
penelitian
ini
bertentangan dengan hasil penelitian
pengaruh yang ditunjukkan bersifat
Weisbach
dalam Arifin (2005), Ezat dan Al
dalam
Masyri (2008), Savitri (2010), serta
penyampaian
Wijayanti
tersebut
perusahaan. Semakin banyak atau
diduga terkait dengan peran dan
semakin besar komisaris independen
tugas dari komisaris independen
dalam
dalam
yaitu
diduga akan menimbulkan intervensi
mewakili
yang besar pula dari pihak komisaris
(2011).
suatu
sebagai
Hal
perusahaan,
pihak
yang
(1988) praktik
suatu
penyajian laporan
keuangan
perusahaan,
maka
kepentingan atau hak-hak dari para
independen
pemegang saham minoritas, yang
manajemen khususnya dalam praktik
memiliki tugas salah satunya yaitu
penyajian dan penyampaian laporan
mengawasi kinerja pihak manajemen
keuangan perusahaan.
Pengaruh kepemilikan manajerial
manajemen terhadap total modal
terhadap
waktu
saham yang beredar, berpengaruh
penyampaian laporan keuangan
positif terhadap ketepatan waktu
perusahaan
penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan.
Dengan
demikian
ketepatan
Pengujian membuktikan
hipotesis
bahwa
kedua
terhadap
dan
kinerja
kepemilikan
hipotesis kedua dalam penelitian ini
manajerial yang dalam penelitian ini
diterima. Hal tersebut mengandung
diproksikan
dengan
arti bahwa semakin besar saham
kepemilikan
saham
persentase oleh
pihak
yang dimiliki oleh pihak manajemen
perusahaan, maka perusahaan akan
kepemilikan
institusional
lebih
berpengaruh
terhadap
ketepatan
penyampaian
laporan
perusahaan.
Sehingga
tepat
waktu
dalam
menyampaikan
laporan
waktu
tidak
keuangannya. Hasil penelitian ini
keuangan
mendukung
hipotesis ketiga dalam penelitian ini
penelitian
Harnida
(2005), Kadir (2008), dan Savitri
ditolak.
(2010) yang secara bersama-sama
bertentangan dengan hasil penelitian
menunjukkan
dari Harnida (2005), Kadir (2008),
bahwa
kepemilikan
Hasil
berpengaruh
positif
Gunarsih
terhadap
ketepatan
waktu
Hendreo (2011), serta Wijayanti
laporan
keuangan
(2011) yang menunjukkan bahwa
tersebut diduga
kepemilikan
karena dengan adanya kepemilikan
berpengaruh
manajerial,
ketepatan
perusahaan. Hal
maka
cenderung
manajer
berusaha
memaksimalkan
kinerja
akan
(2008),
institusional positif
terhadap
waktu
penyampaian
keuangan
perusahaan.
untuk
laporan
dalam
Namun, hasil penelitian ini sesuai
rangka meningkatkan laba serta nilai
dengan
perusahaan.
Catrinasari
Perusahaan
Hartadi
ini
manajerial
penyampaian
dan
penelitian
dengan
penelitian
Saleh
(2004),
dan
Savitri
(2006),
kinerja yang baik diduga cenderung
(2010) yang menunjukkan bahwa
lebih
kepemilikan
menyampaikan
laporan
institusional
tidak
keuangannya secara tepat waktu,
memiliki
pengaruh
karena hal tersebut merupakan berita
ketepatan
waktu
baik yang pada akhirnya dapat
laporan
menjadi
menandakan bahwa tidak adanya
nilai
tambah
bagi
keuangan.
terhadap penyampaian Hal
ini
hubungan yang signifikan antara
perusahaan.
tingkat kepemilikan oleh pihak luar kepemilikan
atau institusi dengan ketepatan waktu
institusional terhadap ketepatan
penyampaian laporan keuangan suatu
waktu
perusahaan.
Pengaruh
penyampaian
laporan
keuangan perusahaan Hasil
pengujian
hipotesis
ketiga menyimpulkan bahwa variabel
58
Pengaruh komite audit terhadap
bahwa komite audit yang terdapat di
ketepatan
dalam
waktu
penyampaian
perusahaan
dapat
meningkatkan kualitas dari laporan
laporan keuangan perusahaan Pengujian hipotesis keempat
keuangan,
yang
salah
satunya
menunjukkan bahwa komite audit
ditunjukkan melalui aspek ketepatan
yang
waktu.
dalam
penelitian
ini
persentase
Hal tersebut diduga terkait
anggota komite audit yang berasal
dengan peran dari komite audit, yang
dari komisaris independen terhadap
salah
total
audit,
pengawasan atas proses pelaporan
terhadap
keuangan, proses audit internal dan
waktu
penyampaian
proses audit eksternal yang dilakukan
keuangan
perusahaan.
oleh jasa KAP yang digunakan.
diproksikan
dengan
anggota
berpengaruh ketepatan laporan
komite positif
satunya
yaitu
Dengan demikian hipotesis keempat
Semakin
dalam penelitian ini diterima. Hal
komite
tersebut mengandung arti bahwa
maka akan semakin meningkat pula
semakin besar komite audit dalam
usaha komite audit dalam mengawasi
perusahaan maka akan semakin tepat
proses pelaporan keuangan, proses
waktu
keuangan
audit internal dan audit eksternal
disampaikan kepada Bapepam. Hasil
perusahaan, sehingga pada akhirnya
penelitian ini sesuai dengan hasil
akan
penelitian McMullen (1996) dalam
perusahaan menyampaikan laporan
Suaryana (2006), Beasly and Salterio
keuangannya.
laporan
besar
melakukan
audit
jumlah dalam
semakin
anggota
perusahaan,
tepat
waktu
(2001), Klien (2001), serta Savitri (2010) yang membuktikan bahwa
Pengaruh kualitas audit terhadap
variabel
ketepatan
komite
audit
memiliki
pengaruh positif terhadap ketepatan waktu
penyampaian
waktu
penyampaian
laporan keuangan perusahaan Hasil
laporan
pengujian
keuangan perusahaan. Selain itu,
kelima
menyimpulkan
hasil
variabel
kualitas
dengan
penelitian simpulan
ini
juga
dari
sesuai
penelitian
Jama’an (2008) yang menyatakan
berpengaruh waktu
hipotesis bahwa
audit
tidak
terhadap
ketepatan
penyampaian
laporan
59
keuangan
perusahaan.
Sehingga
sebagai
agen
atau
hipotesis kelima dalam penelitian ini
perusahaan
ditolak.
laporan keuangan perusahaan. Cepat
Hasil
penelitian
ini
dalam
pengelola
bertentangan dengan hasil penelitian
atau
Schwartz and Soo (1996) dalam
menyampaikan laporan keuangannya
Naim (1999), Oktorina dan Suharli
tergantung pada kinerja dari para
(2005), Hilmi dan Ali (2008), Savitri
manajer tersebut. Sehingga walaupun
(2010),
serta
suatu perusahaan diaudit oleh KAP
Wijayanti (2011) yang menyatakan
yang berafiliasi dengan KAP Big-
bahwa kualitas audit berpengaruh
Four tetapi pihak manajer terlambat
positif terhadap ketepatan waktu
menyampaikan laporan keuangannya
penyampaian
kepada pihak KAP, maka pada
Sulistyo
(2010),
laporan
keuangan
tidaknya
menghasilkan
perusahaan. Namun, hasil penelitian
akhirnya
ini
ketepatan
mendukung
penelitian
yang
dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
tidak
suatu
perusahaan
akan
waktu
menjamin
penyampaian
laporan keuangan kepada Bapepam.
(1991), Annisa (2004), Rachmawati (2008), serta Chisanty dan Daljono
Pengaruh ukuran dewan direksi
(2010)
terhadap
yang menyatakan
kualitas
audit
yang
bahwa
diproksikan
dengan reputasi dari KAP yang digunakan
perusahaan
mempunyai
pengaruh
ketepatan laporan
waktu keuangan.
ketepatan
penyampaian laporan keuangan perusahaan
tidak
Pengujian hipotesis keenam
terhadap
menunjukkan bahwa ukuran dewan
penyampaian Penelitian
direksi
yang terdapat di dalam
susunan
organisasi
Prabowo (2008) juga menyimpulkan
berpengaruh
KAP kecil tidak dapat menjadi
ketepatan
alasan
laporan
atas
waktu
keterlambatan
perusahaan
positif
terhadap
waktu
penyampaian
keuangan
perusahaan.
penyampaian laporan keuangan suatu
Dengan demikian hipotesis terakhir
perusahaan, begitu pula sebaliknya.
atau
Hal ini diduga disebabkan
hipotesis
keenam
dalam
penelitian ini ditolak. Hal tersebut
karena kinerja suatu KAP tidak dapat
mengindikasikan
bahwa
semakin
lepas dari kinerja para manajer
banyak anggota dewan direksi yang
60
terdapat di dalam perusahaan, maka
SIMPULAN, KETERBATASAN,
akan
SARAN
semakin
tepat
waktu
penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan.
Hasil
penelitian
Simpulan
ini
Berdasarkan hasil olah data
bertentangan dengan hasil penelitian
penelitian
Beasley (1996) dalam Trihapsari
terhadap 136 sampel perusahaan
(2006), serta Gunarsih dan Hartadi
manufaktur yang terdaftar di Bursa
(2008) yang menunjukkan bahwa
Efek Indonesia tahun 2007-2010,
ukuran dewan direksi berpengaruh
dapat
negatif terhadap ketepatan waktu
berikut:
penyampaian
1. Komisaris
laporan
keuangan
perusahaan.
yang
disimpulkan
waktu
semakin besar jumlah direksi dalam
keuangan
suatu
pengaruh
perusahaan,
maka
akan
semakin meningkatkan kerja sama direksi
dilakukan
beberapa
hal
independen
berpengaruh terhadap ketepatan
Hal tersebut diduga karena
antar
telah
laporan
perusahaan, yang
namun
ditunjukkan
bersifat negatif.
penentuan
2. Kepemilikan
kebijakan serta strategi terbaik untuk
berpengaruh
periode
ketepatan waktu penyampaian
jangka
dalam
penyampaian
pendek
maupun
manajerial positif
terhadap
jangka panjang. Dengan adanya kerja
laporan keuangan perusahaan.
sama yang baik, kebijakan yang
3. Kepemilikan institusional tidak
matang
serta
didukung
dengan
berpengaruh terhadap ketepatan
penerapan yang sesuai, maka sumber
waktu
daya yang dimiliki perusahaan dapat
keuangan perusahaan.
dikelola seefektif mungkin sehingga
penyampaian
laporan
4. Komite audit berpengaruh positif
akan mencapai kinerja perusahaan
terhadap
yang optimal.
penyampaian laporan keuangan
ketepatan
waktu
perusahaan. 5. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
61
6. Ukuran
dewan
direksi
berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian
keuangan
perusahaan pada seluruh perusahaan manufaktur di Indonesia.
laporan
perusahaan,
namun
Saran Saran
pengaruh yang dihasilkan bersifat
untuk
selanjutnya
positif.
penelitian
adalah
memperluas
penelitian dengan menambah sampel penelitian
Keterbatasan
melalui
penambahan
Adapun keterbatasan dalam
periode pengamatan, sehingga hasil
penelitian ini, yaitu dalam hal sampel
yang diperoleh akan lebih dapat
yang
ini
digeneralisasi dan menggambarkan
perusahaan
kondisi sesungguhnya selama jangka
digunakan.
menggunakan
Penelitian
sampel
manufaktur yang terdaftar di BEI
panjang.Setta,
selama
pengukuran lain dalam mengukur
tahun
Berdasarkan
2007-2010.
keseluruhan
sampel
ketepatan
menggunakan
waktu
penyampaian
keuangan
perusahaan,
tersebut, sebagian besar perusahaan
laporan
harus dikeluarkan dari sampel karena
misalnya dengan menggunakan total
tidak memenuhi kriteria purposive
lag, yaitu interval jumlah hari antara
sampling yang telah ditentukan. Hal
tanggal laporan keuangan sampai
ini mengakibatkan hasil penelitian
tanggal
yang
dipublikasikan oleh bursa. Sehingga
dilakukan
tidak
dapat
digeneralisasi
untuk
kecenderungan
ketepatan
penyampaian
laporan
melihat waktu
keuangan
dapat
Arifin, Z. (2005). Teori Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Azibi, et.al (2008). Auditor Choice and Intitutionel Investor
melihat
ketepatan
waktu
laporan
kecenderungan penyampaian
laporan keuangan perusahaan dengan lebih
DAFTAR PUSTAKA
penerimaan
akurat.
Characteristics After Enron Scandal in The French Context. Journal of Accounting and Economics, 48-76. Bapepam, (2000). Pembentukan Komite Audit. Surat Edaran
62
Bapepam SE.03/PM/2000.
No.
Penerbit Diponegoro.
Universitas
Beasly, M. S. & Salterio, S. E. (2001). Relation Between Board Characteristics and Voluntary Improvements in Audit Committee Composition and Experince. Contemporary Accounting Research, Vol. 18 No. 4, 53970.
Gunarsih, T. & Bambang H. (2008). Struktur Corporate Governance Dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Pada Perusahaan Jasa Di BEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.12, No.2 Mei 2008, 204-216.
Budi, P. S & Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Harnida, M. (2005). Faktor-Faktor yang Menentukan Kesegaran Penyerahan Laporan Keuangan. Universitas Gajah Mada: Skripsi.
Catrinasari, R. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Universitas Islam Indonesia: Skripsi. Chtourou, et al. (2001). Corporate Governance and Earnings Management. Working Paper. Universite Laval, Canada. Dechow, et al. (1995). Detecting Earnings Management. The Accounting Review No.70, 193-225. Ezat, A., & El-Masry, A. (2008). The Impact of Corporate Governance on Timeliness of Corporate Internet Reporting by Egyptian Listed Companies. Managerial Finance, 848-867. Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Haruman, T. (2008). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Hendreo. (2011). Struktur Corporate Governance dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Pada Perusahaan Jasa BEI. Diperoleh pada tanggal 28 Desember 2011 dari http://pusatkajian.blogspot.co m. Hilmi, U. dan Ali, S. (2008). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris pada Perusahaanperusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Isnanta, R. (2008). Pengaruh Corporate Governance Dan 63
Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan. Univesitas Islam Indonesia: Skripsi. Jama'an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 43-52. Jensen, & Meckling. (1976). Theory of Firm: Managerial Behavior Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 305360. Midiastuty, P. P. & Machfoed, M. (2003). Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya. Morck, et al. (1988). Management ownership and market valuation: An empirical analysis. Journal of Financial Economics 20, 293-315. Naim, A. (1999). Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empiris Regulasi Informasi di Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Computindo. Savitri,
R. (2010). Mekanisme Governance
Pengaruh Corporate Terhadap
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.14, 85-100. Oktorina, M. & Suharli, M. (2005). Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kepatuhan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 5. No.2, 119132. Prabowo, A. W. (2008). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ABFI Institute Perbanas: Skripsi. Purwati, A. S. (2006). Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Publik Yang Tercatat Di BEJ. Universitas Diponegoro: Tesis. Rachmawati, S. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delays dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 110. Saleh, R. (2004). Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Universitas Diponegoro: Skripsi. Sriwedari, T. (2009). Mekanisme Good Corporate
64
Governance, Manajemen Laba, Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara: Tesis. Suaryana, A. (2006). Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.9 No.4, 307-326. Sulistyanto. S. (2003). Good Corporate Governance: Bisakah Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat?. Diperoleh pada tanggal 4 Januari 2012 dari http://researchengines.com.
Trihapsari, E. (2006). Analisis Korelasi Antara Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dengan Manajemen. Universitas Diponegoro: Tesis. Ujiyantho, M.A & Bambang, A.P. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan: Studi pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.
Sulistyo, W. A. N. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 20062008. Universitas Diponegoro: Skripsi.
Widyastuti, E. (2010). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Kualitas Good Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan: Studi Kasus Pada Perusahaan Publik Non-Perbankan Dan Jasa Keuangan Lainnya Yang Terdaftar Di BEI. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Skripsi.
Suriadi. (2009). Pengaruh Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi Pada Perusahaan Perbankan Go Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Skripsi.
Wijayanti, E. D. R. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Pelaporan Keuangan: Studi Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI. Universitas Jember: Skripsi.
Tarjo. (2002). Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Indonesia. Universitas Gajah Mada: Tesis.
Wulantoro, A. F. (2011). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan: Universitas Diponegoro: Skripsi
65