PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rizkinia Dwi Ardanty1)Sofie2) Jurusan Akuntansi FakultasEkonomidanBisnisUniversitasTrisakti E-mail:
1, 2)
Abstrak PenelitianinibertujuanmengujipengaruhMekanismeCorporateGovernanceyangterdirid ari:KomisarisIndependen, KepemilikanManajerial, KepemilikanInstitusional,KomiteAuditdanKualitasAuditterhadapKetepatan waktu Pelaporan Keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan teknikpurposivesamplingdalampengumpulandata.Datadiperolehdaridata sekunderlaporankeuangan276perusahaanmanufaktur yangterdaftardiBEI2011,2012,2013 dan2014. Analisis data dilakukan dengan Statistik Deskriptif .Hasilpengujianhipotesismenunjukkanbahwadarilimahipotesisyang diajukanhanya satuhipotesisyangditerima.Hipotesisyangditerimayaitu kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, kepemilikan publiktidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan , komite audittidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kata kunci: Ketepatan waktu, Corporate Governance, Pelaporan Keuangan Perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, komite audit, komisaris independen, kualitas andit. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Corporategovernance adalahsuatusistempengendalian dan pengelolaan perusahaan yang bertujuan untuk melindungi hak-hak pemegang sahamdanpihakberkepentinganlainnya. Dalamartisempit, corporate governance didefinisikansebagaiinstrumenyangdigunakanuntukmenjamintingkatmaksimumpengembalian investasikepadaparapemegangsahamdan kreditur perusahaan (Bozec dan Richard, 2007). Karakteristik corporategovernance dalampenelitianinidiproksikan dengan dewankomisarisindependen,kepemilikan institusionaldankeberadaankomiteaudit, kepemilikan manajerial dan kualitas audit. Pengawasandari dewankomisarisindependen membantumengurangiadanyapenyembunyian informasidankecuranganyangdilakukanmanajemen,sehinggaluasdanwaktupekerjaan audit dapat berkurang. Selain kepemilikan manajerial, kepemilikan dari pihak institusi juga dapat mengurangi audit delay karena pihak institusi dapat menuntut pihak manajemen agartepatwaktudalam menyelesaikanlaporan keuanganauditan.Keberadaankomiteauditdalamperusahaangopublic merupakankeharusan. Adanyakomiteauditdiharapkandapat mengawasi pembuatanlaporankeuangansehinggawaktupengerjaanauditolehauditor independendapatberkurang.MyringdanShortridge(2010)mengasumsikan bahwa corporategovernanceyangkuat menghasilkankualitaslaporankeuangan yang lebih tinggi. Mekanismecorporate governancediwajibkanuntukmeyakinkankualitas, integritas, transparancydanreliabilityinformasiakuntansiyangdisediakanolehmanajer, sepertisistempengendalian internal, komisarisindependen, komite audit danauditoreksternal(Rezaee,2005dalamVirginia &Eleni,2008).Bushman, Chen, Engel, &
35.1
Smith (2000) dalam Virginia &Eleni (2008) menyatakanbahwakomposisidewan,kepemilikanmanajerialdankepemilikaninstitusionalapabil aberhubungandengankinerjayangburukmakaakanmempengaruhiaktivitasperusahaansertaku rangefektifdalamperaturanperusahaan.KomisarisIndependensuatuperusahaanharusbenarbenarindependendandapatmenolakpengaruh, intervensidantekanandaripemegangsahamutama yangmemilikikepentinganatastransaksiataukepentingantertentu(Weisbach, 1988dalamArifin,2005).Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Juniarti dan Agnes, 2009) dan Herawaty, 2008) yang menyatakan bahwa komisaris independen memiliki pengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dengan adanyakomisarisindependendidugadapatberpengaruhterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti pengaruh mekanisme GCG yang terdiri dari kepemilikan institutional, jumlah anggota panitia audit, kualitas audit, kepemilikan manajerial dan komisaris independenterhadapketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian ini merupakan pengembangan gabungan penelitian Bemby, et al (2013)yang meneliti mekanisme GCG terhadap audit delay dan penelitian Savitri (2010) yang meneliti hubungan audit delay dengan beberapa variabel yang terdiri dari komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, komite audit, dan kualitas audit. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah Kepemilikan Institutional memiliki pengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan? 2. Apakah Komite Audit memiliki pengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan? 3. Apakah Komisaris Independen memiliki pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 4. Apakah Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan ? 5. Apakah Kualitas Audit berpengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan ? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti ingin menemukan bukti empiris mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Menganalisa pengaruh Kepemilikan Institutional terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Menganalisa pengaruh Komite Audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Menganalisa pengaruh Komisaris Independen terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Menganalisa pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Menganalisa pengaruh Kualitas Audit terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan. Kerangka Teoritis Tinjauan Pustaka Teori Keagenan Teori keagenan (Agency Theory) menjadi dasar bagi perusahaan dalam memahami corporate governance (Aditya, 2012). Hubungan keagenan diartikan sebagai hubungan satu orang atau lebih (principal) dengan manajer (agen) untuk melakukan jasa atas nama principal dimana agen diberikan kewenangan oleh principal untuk membuat keputusan (Jensen dan Meckling, 1976).
35.2
Dalam kontrak, ada hubungan antara principal dan agent dimana principal meminta agent untuk berkerja atas nama principal dan memberikan wewenang kepada agent untuk membuat keputusan terbaik untuk principal. Manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan daripada pemilik (Pemegang saham). Oleh karena itu, manajer memiliki kewajiban untuk memberikan sinyal tentang keadaan perusahaan kepada pemilik. Sinyal dapat diberikan melalui pengungkapan informasi akuntansi, seperti laporan keuangan perusahaan. Salah satu elemen kunci dari teori keagenan adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki preferensi yang berbeda. Definisi Corporate Governance Pengertian Good Corporate Governance Menurut FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), corporate governance adalah: “Corporate governance is assets of rules that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the government, emplyees and other internal and exsternal stakeholders in respect to their right and responsibility or the system by which companies are directed and controlled.” Corporate Governance Gramling dan Hermanson (2006) menyatakan corporate governance adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Corporate governance memiliki struktur yang mengatur mengenai penetapan tujuan, sarana-sarana dalam mencapai tujuan, serta pemantauan kinerja. Kepemilikan Institutional Kepemilikan Institusional Wien (2010) menyatakan bahwa konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham dapat diminimalisir dengan kepemilikan institusional. Investor institusional memiliki potensi untuk mempengaruhi kegiatan manajemen secara langsung melalui kepemilikan saham mereka di perusahaan tersebut. Pihak institusi dapat menuntut penyelesaian laporan audit dengan segera karena keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Komite Audit Komite audit adalah komite yang membantu dewan komisaris dalam memastikan konsistensi penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terutama transparansi oleh para eksekutif (Tjager dkk, 2003:176 dalam Fendi dan Rovila, 2011). Adanya komite audit, diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan publik dalam pelaporan keuangan serta meningkatkan kualitas audit. Komite audit berperan penting dalam proses pelaporan keuangan, sebagai sebuah financialmonitordanberperanpentingdalamproseslaporankeuangan Abbott,Peters,&Raghunandan(2003)dalamAzibi,Tondeur,&Rajhi(2008). Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan dan tidak terafiliasi dengan manajemen, dewan direksi lainnya atau pemegang saham yang dapat mempengaruhi independensinya (Juniarti dan Agnes, 2009). Tujuan dibentuknya komisaris independen ialah untuk menyeimbangkan pengambilan keputusan demi melindungi pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lainnya. Bapepam menuntut bahwa jumlah dewan komisaris independen yang memenuhi kualifikasi yaitu paling sedikit 30% dari jumlah keseluruhan anggota komisaris (Werner, 2009). Adanya dewan komisaris independen dengan persentase yang tinggi dalam perusahaan diindikasikan dapat mengawasi perilaku oportunistik manajemen, meningkatkan kualitas pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan dan mengurangi manfaat dari penyembunyian informasi.
35.3
Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang dimilikiolehmanajemenyangsecaraaktifikutdalampengambilankeputusan perusahaanyangmeliputikomisarisdandireksi(Midiastuty&Machfoedz,2003 dalam Arief & Bambang, 2007). Gunarsih & Bambang (2008) menyatakan bahwa kepemilikanperusahaanmerupakanmekanismeyangdapatdigunakanagar pengelola melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. semakin besar proporsi kepemilikan manajemen padaperusahaan,makamanajemencenderungberusaha giatuntukkepentingan pemegang saham yang tidak lain dirinya sendiri. Dalam kepemilikan saham yang rendah maka insentif terhadap kemungkinanterjadinyaperilaku oportunistikmanajerakanmeningkat(Shleifer &Vishny,1997dalamArief&Bambang,2007). Kualitas Audit Kualitasauditmerupakanelemendariefisiensiekuitaspasar,karenadapatmenekankredib ilitasdariinformasikeuangan,mendukungpraktek Corporate Governancemelaluipelaporankeuanganyangtransparan(Francis,etal.2003; Sloan,2001). DeAngelo(1988)dalamNaim(1999)mendefinisikankualitasaudit sebagaigabungan probabilitas pendeteksiandanpelaporankesalahanlaporan keuanganyangmaterial.Dopuch&Simunic(1982)dalamNaim(1999)memproksikan kualitas audit berdasarkan reputasi kantor akuntan publik. MenurutFrancis&Wilson(1988)dalamJama'an(2008)kualitasauditdiproksidengan reputasi (brand name) dan banyaknya klienyang dimiliki kantor akuntan publik. Penelitian Terdahulu Hasil Abdul Kadir (2011) menunjukkanbahwauntukukuran perusahaan,profitabilitas,rasiogiaring,posposluarbiasa,danumurperusahaantidakberpengaruhsecarasignifikanterhadapketepatan penyampaianlaporankeuangan.Hanyaada2hipotesisyangsecarastatistik signifikanberpengaruhterhadapketepatanpenyampaianlaporankeuangan perusahaanyaitu kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Bemby, et al (2013) meneliti tentang mekanisme corporate governance dan audit delay yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Namun kepemilikan institutional tidak berpengaruh terhadap audit delay. Ketepatan waktu pelaporan keuangan berpengaruh terhadap tingkat relevansi informasi dalam laporan keuangan dan pada akhirnya berdampak pula pada tingkat kepastian kepuasan yang didasarkan pada informasi tersebut. Hal ini dikarenakan jangka waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian informasi dalam laporan keuangan perusahaan. Panjang pendeknya jangka waktu tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor,yang selanjutnya akan dibahas lebih mendalam. Hasil penelitian Toding & Wirakusuma (2013) menunjukan variabel kepemilikan manajerial dan komite audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel lain nya berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
35.4
Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka teoritis diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: Kepemilikan Institusional
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Jumlah Anggota Komite audit Komisaris Indipenden Kepemilikan Manajerial Kualitas Audit Rumusan Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Kepemilikan publik berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. H2 : Komite audit berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. H3: Komisaris independen berpengaruh positif pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. H4: Kepemilikan manajerial (KepMan) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. H5:Kualitasauditberpengaruhsignifikanterhadapketepatan waktu pelaporan keuangan. Metode Penelitian Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan uji hipotesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dan Pengukuran Variabel independen Variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah mekanisme corporate governance, yang terdiri dari: KomisarisIndependen Komisarisindependenyaitupersentaseanggotakomisarisperusahaan yang berasaldaripihakluar (bukanmanajemendanpemilik). Komisarisindependendihitungdenganrumus : komisaris independen =
jumlah anggota komisaris yang berasal dari luar ݔ100% jumlah keseluruhan anggota komisaris
Kepemilikanmanajerial Kepemilikanmanajerialyaitupersentasesaham yang dimilikiolehmanajemen yang secaraaktifikutdalampengambilankeputusanperusahaan(KomisarisdanDireksi ). Kepemilikanmanajerialdihitungdenganrumus: jumlah saham yang dimiliki manajemen kepemilkan manajerial = ݔ100% jumlah total saham yang beredar 35.5
Kepemilikaninstitusional Kepemilikan institutional yaitupersentasesaham yang dimilikoleh investor institutional kepemilikaninstitusionaldihitungdenganrumus: ୨୳୫ ୪ୟ୦ୱୟ୦ୟ୫ ୷ୟ୬ୢ୧୫ ୧୪୧୩୧୧୬୴ୣୱ୲୭୰ Kepemilikan Institusional = ݔ100% ୨୳୫ ୪ୟ୦୲୭୲ୟ୪ୱୟ୦ୟ୫ ୷ୟ୬ୠୣ୰ୣୢୟ୰
Komite audit Komiteauditmerupakankomiteyangdibentukolehdewandireksiyang bertugasmelaksanakanpengawasanindependenatas proses laporankeuangandan audit ekstern(Emirzon, 2007). Komite audit diproksikandengan dummy variable, nilai 1 jikaadakomite audit dan 0 jika tidak ada komite audit.
Kualitas audit Kualitasaudit didefinisikansebagaigabunganprobabilitaspendeteksiandanpelaporankesalahanlaporankeua ngan yang material (De Angelo, 1988 dalamNaim, 1999). UkuranKAP digunakanuntukmengukurproksikualitasaudit.Ukuran KAP inidibedakanmenjadiduayaituuntuk KAP big four dan KAP non big four. Kualitasaudit diproksikandengan dummyvariable,nilai1jikadiauditoleh KAP Big 4 dan 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four (dalamRachmawati, 2008). VariabelDependen Variabeldependenatauvariableterikatadalahvariabel yang menjadiperhatianutamapeneliti (Sekaran, 2011). Variabledependendalampenelitianiniadalahketepatanwaktupelaporankeuangan. KetepatanWaktu Variabeldependendalampenelitianiniadalahketepatanwaktupelaporankeuangan.Varia beldependeninidiukurberdasarkantanggalpenyampaianlaporankeuangantahuananauditanke Bapepam. Metode Penarikan Sample Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan, sampel yang dipilih pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011 hingga periode 2014. Teknik purposive sampling merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini untuk melakukan pemilihan sampel. Terdapat beberapa kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini. Kriteria pemilihan sampel tersebut diantaranya sebagai berikut : 1. Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di BEI selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2011 hingga tahun 2014. 2. Perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak di sektor manufaktur. 3. Perusahaan-perusahaan tersebut secara konsisten menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik(Binary Logistic Regresion). Analisis Dan Pembahasan
35.6
Statistik Deskriptif Objek yang diteliti adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011 hingga periode 2014 sebanyak 276 data. Analisis dan Pembahasan Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Dari pengujian logistic dengan melihat Omnimbus Test of Model Coefficient, diketahui nilai chi square sebesar 27.405 dan degree of freedom = 5. maka secara keseluruhan variabel independen dimasukan dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang dikeluarkan dalam model. Koefisien Determinasi (Model Summary) Dengan melihat nilaiCox & Snell dan Negelkarke R Squarenilai Nagelkerke R Square sebesar 0.127 yang berarti bahwa kombinasi variabel independen di dalam model logit dapat digunakan untuk memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan sebesar 12.7% dan sisanya sebesar 77.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. Hosmer and Lemeshow Test (Goodness of Fit Test) Nilai Chi-square pada tabel Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Statistik sebesar 14.296 dengan nilai signifikasi 0.074 yang nilainya diatas 0.05. Jadi dapat dijelaskan bahwa model dapat diterima, yang artinya model mampu memprediksi nilai observasi. Hasil UjiHipotesis Hipotesis 1 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Ketepatan Waktu Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari kepemilikan institusionaladalah sebesar 0.998 > 0.05 yang artinya Ho diterima dan H1 ditolak pada α = 0.05, maka kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis 2 Pengaruh Komite Audit terhadapKetepatan Waktu Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari komite auditadalah sebesar 0.658 > 0.05 yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak pada α = 0.05, maka komite audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis 3 Pengaruh Komisaris IndependenTerhadap Ketepatan Waktu Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari komisaris independenadalah sebesar 0.959 > 0.05 yang artinya Ho diterima dan H1 ditolak pada α = 0.05, maka komisaris independen tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis 4 Pengaruh Kepemilikan Manajeral terhadapKetepatan Waktu Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari kepemilikan manajerialadalah sebesar 0.995 > 0.05 yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak pada α = 0.05, maka kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis 5 Pengaruh Kualitas Audit terhadapKetepatan Waktu Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari kualitas auditadalah sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima pada α = 0.05, maka kualitas auditberpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
35.7
Pembahasan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Kepemilikan institusional tidak mempengaruhi keputusanketepatan pelaporan keuangandimana bila tingkat kepemilikan institusional yang tinggi maka ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan perusahaan akan rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gede & I Wayan (2015) yang beranggapan bahwa kepemilikan institutional berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil ini membuktikan bahwa perusahaan yang tepat waktu menyampaikan pelaporan keuangan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh besarnya kepemilikan institutional. Pengaruh Komite Audit terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Komite audit tidak mempengaruhi keputusanketepatan pelaporan keuangandimana bila tingkat komite audit yang tinggi maka ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan peusahaan akan rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Toding & Wirakusuma (2015) dan I Gede dan I Wayan yang beranggapan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap timeliness. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Komisaris independen tidak mempengaruhi keputusanketepatan pelaporan keuangandimana bila tingkat komite audit yang tinggi maka ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan peusahaan akan rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahardja (2014) yang beranggapan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi keputusanketepatan pelaporan keuangandimana bila tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi maka ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan perusahaan akan rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Toding & Wirakusuma (2013) yang beranggapan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Semakin rendah kepemilikan manajerial maka semakin besar probabilitas perusahaan menyampaikan laporan perusahaan tepat waktu. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Kualitas audit mempengaruhi keputusanketepatan pelaporan keuangandimana bila tingkat kualitas audit yang tinggi maka ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan perusahaan akan rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2010) yang beranggapan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam hal ini perusahaan yang di audit oleh KAP Big 4 lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang telah dijelaskan, maka penulis dapat menarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Variabel kepemilikan institusional, komite audit, kepemilikan independen, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Variabel kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
35.8
Daftar Pustaka Almilia, Luciana Spica Dan Setiady, Lucas. 2006. “Faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan yang terdaftar di BEJ”. Seminar Nasional Good Govermance di Universitas Trisakti Jakarta. Hal 1-29. Ansah, S. Owusu. 2000.”Timelines of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Empirical Evidence from the Zimbabwe Stock”, Journal Accounting and Business Research, Vol. 30, 241-267. Arief, M. U., & Bambang, A. P. (2007). Corporate governance mechanism, earning management, and financial performance (study on go public manufacturing company). Paper presented at the X National Accounting Symposium, Makasar. Ashton, Wiiliam, & Elliot. (1987). Empirical Analysis of Audit Delays. Journal of Accounting Research , 275-292. Bemby, et al (2013). Good Corporate Governance (GCG) Mechanism and Audit Delay: An Empirical Study on Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period of 2009-2011. Journal of Modern Accounting and Auditing,Vol. 9, No 11,1454-1468 ISSN 1548-6583. Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Disampaikan dalam Simposium Nsional Akuntansi VII.Solo. CheHaat, M.H., Ragman, R.A., &Mahentiran, S. 2008. Corporate Governance, Transparency and permonance of Malaysian Companies. Managerial Auditing Journal, 23 (8), Pp:744-778. Chen, S., & Zhang. 2006. AfterEnron Auditor ConservatismandEx- AndersenClients. The AccountingReview, Pp; 49-82. Curtis, J. (1976). Relationship Between Timeliness in Corporate Attributes. Accounting and Business Research , 145-156. DeAngelo. 1990. “Accounting Information and Corporate Governance: Market and Analyst Reactions to Earnings of Firms Enganged in Proxy Contests”. Journal of Accounting and Economics 13: 213-247 Dwiyanti, Rini. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Universitas Diponegoro. Semarang Dye. (1993). Auditing Standards, Legal Liability, and Auditor Wealth. Journal of Political Dyer,J.,&Hugh,A.(1975).TheTimelinessofthe AustralianAnnualreport.Journalof Accounting Research , (Autumn):204-219.Economics , Vol.101, pp.887-914. Emirzon, J. (2007). Good Corporate Governance. Yogyakarta: Lengge Printika. Emirzon,Joni.2007. Prinsip-Prinsip GoodCorporateGovernance :ParadigmaBaruDalam Praktik Bisnis Indonesia. Yogyakarta: Genta Press. Ghozali,Imam.(2005).AplikasiAnalisisMultivariate denganProgramSPSS. BadanPenerbit Universitas Diponegoro Semarang Givoly,D.,&Palmon,D.(1982).TimelinessofAnnualEarningsAnnouncementSome Empirical Evidence. The Accounting Review , 486-508. Gunarsih,&Bambang.(2008).StrukturCorporateGovernancedanKetepatanWaktu PenyampaianLaporanKeuangan:StudiPadaPerusahaanJasadiBEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan , 204-216.
35.9
Gunarsih, & Bambang. (2008). Struktur Corporate Governance dan KetepatanWaktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi pada Perusahaan Jasa diBEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 204-216. Hanafi,DrMahmudM,M.B.A,DanHalim,Abdul.2009. AnalisisLaporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. YKPN. Yogyakarta Harnida, M. (2005). Faktor-faktor yang Menentukan Kesegaran Penyerahan Laporan Keuangan. Tesis Pasca Sarjana FEUGM. Haryani&Wiratmaja.2014.PengaruhUkuranPerusahaan,KomiteAudit,PenerapanInternational FinancialReportingStandardsdanKepemilikan PublikpadaAuditDelay.EJurnalAkuntansiUniversitasUdayana,(Online),Vol.6No.1,(http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akun tansi/article/download/7779/5867diakses 28 Februari 2014). Hossain, M., & Taylor. (1998). An Examination of Audit Delay : Evidence from Pakistan. Working Paper , University of Manchester. Jakarta Stick Exchange ( JSE). (2000) Commite audit appointment. Jama’an. (2008). The effect of corporate governance mechanism and auditor quality on financial statement information integrity. Jurnal Akuntansi dan Keuangan (Journal of Accounting and Finance), 43-52. Jensen, M.C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics,3(4), 305-360.. Kadir,abdul.2011.“Faktor- faktoryangberpengaruhterhadapketepatanwaktu pelaporankeuanganstudiempirispadaperusahaanmanufakturdibursa efekJakarta”.SekolahtinggiilmuekonomiIndonesia.Vol.12.no.01, April 2011:1-12 Keputusan Ketua Bapepam No : Kep-36/PM/2003 Keputusan Ketua Bapepam No 80/PM/1996 Lev,B.(1988).TowardaTheoryofEquitableandEfficientAccountingPolicy. The Accounting Review , (January);1-22. Made Gede Wirakusuma. 2004.” Faktor -FaktoryangMempengaruhiRentang Waktu PenyajainLaporan Keuangan ke Publik (Studi Empiris Mengenai KeberadaanDivisiInternalAuditpadaPerushaan -Perusahaanyang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta )”. SimposiumNasionalAkuntansiVII.( Desember ) : pp 1202 –1222 MohdNaimi, M.N., R. ShafieandW.H. Wan Nordin, 2010. Corporate Governanceand Audit ReportLagin Malaysia, Asian Academy of Management Journal of Accountingand Finance, 6(2): 57-84. Na’im, Ainun, 1999. “Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan:AnalisisEmpiricRegulasi Informasi Di Indonesia”. Vol. 14 No. 2 p 85-100. OECD. (2005). Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka. Owusu, Stephen and Ansah.2000. “Timeliness Of Corporate Financial Reporting InEmergingCapitalMarket:EmpiricalEvidenceFromTheZimbabwe Stock Exchange”. Jurnal accounting and business. Vol. 30 pp. 24 Rachmawati, S. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delays dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , 1-10. Rahardja,MiraniPurbasari.2014.“AnalisisPengaruhKarakteristik Komite AuditDanProfitabilitasTerhadapTimelinessLaporanKeuangan”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 3, No. 3, 1-12. Ross, et al. (1999). Corporate Finance, 5th edition. Singapore: Irwin McGraw-Hill
35.10
Saleh,Rachmad.2004.”StudiEmpirisKetepatanWaktuPelaporanKeuangan PerusahaanManufakturdiBursaEfekJakarta“.SimposiumNasionalAkuntansi VII.( Desember ) : pp 897 -910 Saleh, R. (2004). Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufactur di Bursa Efek Jakarta (Empirical studies of financial reporting timeliness manufacturing company in Jakarta Stock Exchange). Jurnal Bisnis Strategi (Journal of business Strategy), 13, 67-80. Savitri, Roswita. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance TerhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Siallagan,HamonangandanM.Machfoedz.2006.Mekanisme CorporateGovernance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang. Siregar, Sylvia Veonica N.P dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII. Solo. Suaryana, A. (2006). Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No.4, Pp. 307-326. Tarjo.2008.PengaruhKonsentrasiKepemilikanInstitusionaldan Leverage terhadap ManajemenLaba,NilaiPemegangSahamserta CostofEquityCapital.Simposium Nasional Akuntansi II, Tarjo.(2002).AnalisaFreeCashFlowdanKepemilikanManajerialterhadapKebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Indonesia. Toding, Merlina dan Wirakusuma. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan”. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013) hal 318-333. Utami, W. (2006). Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta (Determinants of audit delay analysis of empirical studies on the Jakarta Stock Exchange). Bulletin Penelitian No. 09, Universitas Mercu Buana. UU. NO 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Wardhani, Ratna. 2006. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang mengalami Permasalahan Keuangan. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang. Wijayanti, W. (2010). Pengaruh Mekanisme GCG terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur (Influence of corporate governance mechanisms on audit delay in manaufacturing company). Universitas Indonesia (University of Indonesia). www.bapepam.co.id www.idx.co.id Yadirichukwu Emeh, and Appah Ebimobowei. 2013. Audit Committee And Timeliness of Financial Reports: Empirical Evidence from Nigeria. Journal of Economics and sustainable Development.Vol. 4,No. 20, 2013 ISSN 2222-2855.
35.11