e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017)
PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Ni Komang Yuni Permadi, 1 I Gusti Ayu Purnamawati , 2 Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh faktor keuangan dan non keuangan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, pemilihan sampelnya menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 93 amatan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) variabel profitabilitas secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, (2) variabel debt to equity ratio secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, (3) variabel kualitas auditor (KAP) secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, (4) variabel reputasi penjamin emisi (underwriter) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kata kunci: DER, Ketepatan Waktu, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Reputasi Penjamin Emisi
Abstract This study aimed at obtaining empirical evidence regarding the effect of financial and nonfinancial factors on the punctuality of financial reporting of the manufacturing companies listed at the Indonesia Stock Market. The number of samples was 93, chosen by applying purposive sampling technique. Logistics regression analysis was applied to test the hypothesis. The logistics regression test results showed that (1) profitability variable significantly did not affect the punctuality of financial reporting, (2) debt to equity significantly did not affect the punctuality of the financial reporting, (3) auditor quality variable significantly did not affect the punctuality of the financial reporting, (4) underwriter reputation variable had positive and significant effect on the punctuality of the financial reporting. Key words: DER, punctuality, auditor quality, profitability, underwriter reputation
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) PENDAHULUAN Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi setengah jadi dan menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur memiliki karakteristik yang berbeda-beda, karena perbedaan ini perusahaan manufaktur menjadi menarik untuk diteliti. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan tentunya di masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, terutama dalam upaya penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap pembuatan keputusan. Salah satu sumber informasi penting dalam bisnis investasi di pasar modal adalah laporan keuangan yang disediakan setiap perusahaan yang Go Public, artinya perusahaan mampu melakukan kegiatan penawaran saham yang dilakukan emiten untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Pelaporan keuangan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua
Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Kep-17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Perusahaan-perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai contoh pada tahun 1997 Bapepam mengumumkan telah memberikan peringatan secara resmi dan mengenakan denda sebesar Rp. 2,98 miliar kepada 170 perusahaan atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan (Na’im, 1999). Ningsih (2015) pada tahun 2014 tepatnya pada akhir bulan juni BEI melakukan suspensi atau pemberhentian sementara dan Denda terhadap lima emiten lantaran Terlambat menyampaikan Laporan Keuanga. Pada senin 26 september, saham PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) juga di suspensi dikarenakan belum memenuhi kewajibannya (Anugrah, 2014). Dari tahun ke tahun jumlah data perusahaan menunjukkan masih banyak yang terlambat dalam menyampaikan Laporan Keuangan dan masih banyak perusahaan di Indonesia yang tidak patuh serta tidak
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) disiplin pada peraturan yang sudah ditetapkan. Masih banyak Perusahaan di Indonesia yang belum melaksanakan peraturan secara efektif tentang Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan. Sebagian Perusahaan di Indonesia memilih tepat waktu menyampaikan Laporan Keuangan dan sebagian lagi tidak tepat waktu dalam menyampaikan Laporan Keuangan. Data Bapepam menyebutkan jumlah emiten yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan Laporan Keuangan cukup tinggi. Jumlah emiten yang dikenai denda oleh Bapepam meningkat signifikan tahun 2005 yaitu
No 1 2 3 4 5 6 7 8
sebanyak 160 emiten dari 67 emiten tahun 2004. Tahun 2006 meningkat menjadi 170 emiten dan turun lagi di tahun 2008 yakni 55 emiten. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan ada sekitar 68 emiten yang terlambat dalam menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2009 yang telah diaudit yang dilaporkan tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2010 terdapat 62 emiten dan tahun 2011 sebanyak 54 dan 5 perusahaan pada tahun 2014 yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan (www.idx.co.id)
Tabel 1.Jumlah Emiten Tidak Tepat Waktu Tahun Jumlah Emiten 2004 67 2005 160 2006 170 2008 55 2009 68 2010 62 2011 54 2014 5
Mengingat ketidak tepat waktu pelaporan keuangan masih saja ada setiap tahunnya, peneliti mencoba meneliti kembali hal-hal yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan khususnya perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini meneliti faktor keuangan dan non keuangan yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan menggunakan variabel profitabilitas, debt to equity rasio, kualitas auditor (KAP), reputasi penjamin emisi (Underwriter). Salah satu informasi penting dalam suatu perusahaan yaitu profitabilitas. Profitabilitas adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai
profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas adalah rasio untuk mengukur prestasi perusahaan dalam hal mendapatkan keuntungan atau rentabilitas usaha atas modal yang digunakan. Ketika suatu perusahaan memiliki profit yang bagus maka perusahaan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik sehingga akan dapat melaksanakan segala operasional di perusahaan dengan baik pula seperti pelaporan laporan keuangan secara tepat waktu sesuai dengan undang – undang yang berlaku. Sulistyo (Indonesia,2010) ) melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi kantor akuntan publik , likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor. Hasil dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan faktor likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Informasi penting selanjutnya adalah debt to equity ratio(DER)merupakan rasio yang membandingkan jumlah Hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka diasumsika perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Penelitian empiris yang dilakukan Dwiyanti (2010) mengenai analisis faktor – faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2005-2010 menunjukan bahwa profitabilits sangat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan debt to equity ratio dan kualitas audit secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kualitas auditor (KAP) merupakan probabilitas dimana seorang auditor menempatkan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditnya (Angelo dalam Mulyadi,2002). Kualitas auditor yang baik akan membawa dampak baik pula bagi perusahaan, jadi perusahaan juga harus pintar dalam memilih kualitas auditor (KAP) yang akan digunakan. Sinarwati (2010) melakukan penelitian tentang mengapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek melakukan pergantian Kantor Akuntan Publik dengan
menggunakan empat variabel diduga berpengaruh terhadap pergantian KAP, yaitu going concern tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP, pergantian manajemen yang di proksinkan dengan pergantian presiden direktur berpengaruh positif terhadap pergantian KAP, reputasi auditor yang diproksinkan dengan afiliasi The Big Four tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP, kesulitan keuangan yang diproksinkan dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap pergantian KAP. Reputasi penjamin emisi (underwriter) adalah pihak yang menjamin terjualnya efek yang ditawarkan dalam Penawaran Umum sesuai dengan yang diperjanjikan. Emiten dapat memilih penjamin emisi dengan pelelangan atau penetapan atas dasar negosiasi. Penjamin emisi potensial dapat membentuk kelompok yang disebut sindikat penjamin emisi untuk menawar secara kolektif. Syarofina (2012) tentang pengaruh opening spread, reputasi penjamin emisi, kualitas auditor terhadap underpricing saham IPO periode 2002-april-2012 menunjukkan bahwa opening spread, reputasi penjamin emisi, kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap underpricing. Berdasarkan fenomena yang terjadi penulis melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA” (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015). Penelitian ini menggunakan variabel profitabilitas dan debt to equity ratio untuk faktor keuangan dan kualitas auditor (KAP), reputasi penjamin emisi sebagai faktor non keuangan. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini terdapat variabel reputasi penjamin emisi yang sebelumnya belum ada penelitian terdahulu yang menggunakan variabel penjamin emisi terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017)
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris apakah profitabilitas, debt to equity ratio, kualitas auditor (KAP) dan reputasi penjamin emisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya faktor keuangan dan non keuangan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Selain itu juga penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dan kontribusi terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. METODE Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengakses data skunder berupa laporan keuangan auditan, annual report yang diperoleh melalui homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data skunder yang berupa laporan keuangan auditan, annual report yang diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Pengukuran variabel profitabilitas menggunakan rumus ROA, yaitu menghitung jumlah laba bersih dibandingkan dengan Populasi yang berkaitan dengan jumlah aktiva. Kemudian variabel DER dihitung berdasarkan rasio untuk membandingkan total utang dibandingkan modal yang dimiliki. Variabel kualitas KAP menggunakan variabel dummy, Sinarwati (2010) menyebutkan klasifikasi KAP yang termasuk ke dalam the Big Four: 1. Ernst & Young 2. Deloitte Touche Tohmatsu 3. KPMG Peat Marwick 4. Price Waterhouse Coopers.
Adapun Kantor Akuntan Publik (KAP) Indonesia yang bermitra dengan The Big Four adalah : 1. KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) 2. KAP Osman Bing Satrio (Deloitte & Touche Tohmatsu) 3. KAP Siddarta Siddharta Widjaja (KPMG Peat Marwick) 4. KAP Drs Haryanto Sahari (Price Waterhouse Coopers) angka 1 untuk perusahaan yang termasuk ke dalam the Big Four dan 0 untuk non the Big Four Selanjutnya variabel penjamin emisi menggunakan variabel dummy. Angka 1 untuk perusahaan yang memakai 20 besar penjamin emisi, dan 0 untuk yang tidak menggunakan salah satu ke 20 penjamin emisi (Syarofina,2010) Populasi penelitian berjumlah kurang lebih 127 perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut selama 3 periode. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:85). Sesuai kriteria yang telah ditetapkan jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 perusahaan per tahunnya. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik karena penelitian ini bersifat kuantitatid dengan variabel terikatnya merupakan variabel dummy dan pada variabel bebas juga terdapat variabel dummy (purnamawati,2016). Model analisis regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Gozali,2001): 𝑇𝑊 Ln 1−𝑇𝑊 = β0 + β1 DER + β2 ROA + β3 KAP + β4 PE+ ε
Keterangan : 𝑇𝑊
Ln 1−𝑇𝑊
=Dummy variabel ketepatan waktu DER = Debt to equity ratio ROA =Return on Asset KAP : =Kualitas Auditor pada Kantor Akuntan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) PE
(Reputasi
Perhitungan statistik penelitian ini menggunakan SPSS versi 22.0 for windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kriteria sampel yang telah diperoleh sebanyak 31 perusahaan
manufaktur selama 3 periode yakni tahun 2013-2015 dengan menghasilkan 93 amatan.
ε
=Penjamin Emisi Underwriter) =variabel gangguan
Tabel 2 Statistik Deskrptif Perusahaan Tepat Waktu N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 93 .01 25.98 6.9366 5.29848 DER 93 .07 21.01 1.3387 2.32516 Valid N 93 (listwise) Sumber: Data skunder yang telah diolah
Tabel 3 Statistik Deskrptif Perusahaan Tidak Tepat Waktu N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 7 .01 7.27 3.4429 2.67064 DER 7 .31 2.25 1.6171 .69478 Valid N 7 (listwise) Sumber: Data skunder yeng telah diolah
Tabel 4 Statistik Deskrptif Secara Keseluruhan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 93 .01 25.98 6.9366 5.29848 93 .07 21.01 1.3387 2.32516 93
ROA DER Valid N (listwise) Sumber: Data skunder yeng telah diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata (mean) dari ROA untuk perusahaan yang tepat waktu lebih besar yaitu sebesar 7,2209 dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tepat waktu yang hanya sebesar 3,4429. Sedangkan terbalikmuntuk rata-rata dari DER dimana perusahaan yang tidak tepat waktu memiliki rata-rata yang lebih besar,
yaitu sebesar 1,6171 dibandingkan perusahaan tepat waktu sebesar 1,3160. Secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa variabel DER memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1,3387 dan standar deviasi sebesar 2,32516. Variabel ROA memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 6,9366 dan standar deviasi sebesar 5,29848.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) Tabel 5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 7.578 8 .476 1 Sumber: Data sekunder yang telah diolah Dari output di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas (sig.) 0,476> 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah menerima H0. Hal ini berarti model regresi logistik biner layak dipakai untuk analisis
Observed
Waktu STEP 1
selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.
Tabel 6 Classification Table Predicted Waktu Tepat Terlambat Waktu 2 5 0 86
Overal Percentage Sumber: Data skunder yeng telah diolah Jika dilihat dari output di atas, terlihat bahwa nilai overall percentage sebesar 94,6. Ini berarti model yang diperoleh 94,6% dapat mengklasifikasikan
Percentage Correct 28.6 100.0 94.6
data yang diuji dengan tepat. Dengan kata lain, model yang diperoleh memiliki ketepatan prediksi sebesar 94,6%.
Tabel 7 OVERALL MODEL FIT TEST Block Number = 0 Block Number = 1 -2 Log Likelihood -2 Log Likelihood 49,673
38,775
Sumber: Data skunder yeng telah diolah Dari output data di atas, nilai -2 Log likelihood turun dari 49,673 menjadi 38,775. Penurunan -2 Log likelihood ini
mengindikasikan diperolehnya model regresi yang lebih baik. Dengan kata lain, model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Tabel 8 Model Summary -2 Log likelihood Cox & Snell R Square 1 38.775a .111 Sumber: Data sekunder yang telah diolah Step
Dari output model summary di atas, dapat dilihat bahwa model yang diperoleh dapat menjelaskan sebanyak 26,7% (nilai Nagelkerke R square) varians dari variabel terikat.
Nagelkerke R Square .267
Berikut akan diuji koefisien regresi dari model yang diperoleh. Hipotesis: H0 : variabel bebas i tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017)
HA
pelaporan keuangan. (dengan i = ROA, DER, KAP, Underwriter) : variabel bebas i berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. (dengan i = ROA, DER, KAP, Underwriter)
Dasar pengambilan keputusan : - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
Tabel 9. Variables in the Equation B S.E. Wald .290 .163 3.175 ROA DER -.006 .218 .001 Step KAP(1) -.295 .959 .095 1* underwriter(1) 2.482 .992 6.254 Constant -.726 1.158 .393 Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Pembahasan Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Variabel ROA menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,290 dengan nilai probabilitas 0,075 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, jadi hipotesis 1 ditolak. Variabel profitabilitas yang diproksinkan dengan ROA tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan atau tidak ada kecenderungan bagi perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu. Begitu juga sebaliknya bahwa tidak ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami keuntungan akan tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangan mereka. Artinya kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan. Karena dengan adanya profitabilitas menunjukan tidak efektifnya aktivitas yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan enggan mengungkapkan laporan keuangannya secara berlebih karena perusahaan kawatir akan kehilangan para investornya.
df 1 1 1 1 1
Sig. .075 .976 .758 .012 .531
Hasil penelitian ini didukung oleh Kadir (2011) mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan menggunakan variabel profitabilitas bahwa tingkat profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Pengujian hipotesis ini disimpulkan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya profitabilitas karena mungkin rata – rata tingkat profitabilitas perusahaan yang masuk ke dalam sampel penelitian juga kecil sehingga tidak cukup kuat untuk menjadi indikator bagi perusahaan dalam menentukan ketepatan waktu perusahaan untuk pelaporan keuangan. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Variabel DER menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,006 dengan nilai probabilitas 0,976 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, dengan demikian hipotesis 2 ditolak. Hal ini sesuai dengan gambaran umum oby ek perusahaan bahwa sebagian besar peru sah aan yang tepat waktu maupun tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya mempunyai hutang lebih dari Rp 100.000.000.000,00.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) Hal ini mengindikasi bahwa perusahaan yang mempunyai hutang banyak ingin mengumumkan laporan keuangan perusahaan khususnya ditujukan pada pihak kreditor dengan tujuan agar kreditor mengetahui kinerja perusahaan dan mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman dari kreditor. Penelitian ini didukung oleh Naim (1999) dan Respati (2004) dalam penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa debt to equity ratio tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini mengindikasi bahwa perusahaan dapat menyelesaikan permasalahan hutang melalui proses restrukturisasi hutang. Berdasarkan teori agensi maka agen harus mengelola hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila perusahaan memiliki sedikit hutang maka masih bisa dikatakan wajar karena hutang tersebut dapat memperbesar arus kas masuk dan dapat digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan lebih banyak. Tetapi bila hutang terlalu besar maka perusahaan tidak akan dapat membayar pinjaman dan bunga pinjaman. Ketidakmampuan perusahaan membayar hutang mencerminkan bahwa agen tidak dapat bekerja sesuai kepentingan principal yang nantinya dapat berpengaruh pada kepentingan principal maupun agen, sehingga agen berusaha untuk menunda penyampaian informasi.
pelaporan keuangan dengan variabel kualitas auditor (KAP). Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kualitas KAP tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu terdapat menggunakan auditor Big Four dan kebanyakan perusahaan menggunakan non Big Four karena diindikasi mempunyai kualitas yang sama dan perusahaan cendrung memilih non Big Four karena biaya yang lebih murah. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh Ningsih (2015) melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan menggunakan variabel kualitas auditor, hasil dari penelitian ini adalah kualitas auditor secar parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Berdasarkan teori keagenan, manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan cenderung memilik KAP yang berkualitas untuk menilai keuangan perusahaan karena dinilai lebih efektif dalam mengaudit laporan keuangannya. Akan tetapi hasilnya berbanding terbalik perusahaan yang memakai KAP Big Four maupun non Big Four mempunyai hasil yang sama karena walaupun diaudit oleh KAP Big Four terkadang tidak tepat waktu juga.
Pengaruh Kualitas Auditor (KAP) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Pengaruh Reputasi Penjamin Emisi terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Penjamin emisi efek merupakan perusahaan efek yang mendapatkan izin bergerak dibidang penjamin emisi (penerbitan/penjualan efek).Orang yang menjalankan kegiatan penjamin emisi harus memiliki surat izin profesi licence wakil penjamin emisi efek. Reputasi penjamin emisi berperan sangat penting bagi perusahaan yang go public karena penjamin emisi yang memiliki kualitas baik atau reputasi tinggi akan secara cepat dalam memasarkan saham nya, begitu juga sebaliknya penjamin emisi yang tidak memiliki reputasi baik kemungkinan akan mengalami kerugian tersendiri karena
Variabel KAP menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,295 dengan nilai probabilitas 0,758 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, dengan demikian hipotesis 3 ditolak. Penelitian ini didukung oleh Rahardian (2016) yang melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) penjamin emisi tersebut belum mempunyai nama di kalangan perusahaan go public. Belum punya nama dalam artiannya tidak termasuk ke dalam top 20 most broker. Karena sudah diakui jika suatu perusahaan dijamin oleh antara 20 top penjamin emisi tersebut maka perusahaan dianggap baik karena penjamin emisi yang memasarkan saham perusahaan tersebut akan cepat laku karena sudah memili reputasi yang baik sehingga segala bentuk operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik atau tepat waktu. Dalam menentukan harga penawaran untuk saham perusahaan yang baru pertama kali diterbitkan, tentunya seorang penjamin emisi akan berhadapan dengan ketidakpastian pasar. Perusahaan yang menggunakan penjamin emisi yang berkualitas artinya memiliki banyak pengalaman dalam melakukan emisi saham perdana, maka akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang akan diungkapkan dengan informasi dalam prospektus. Reputasi penjamin emisi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian data dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Obyek penelitian dalam penyampaian laporan keuangan terdiri dari 30 perusahaan tahun 2013 tepat waktu dan 1 perusahaan yang tidak tepat waktu. Pada tahun 2014 terdapat 29 perusahaan tepat waktu dan 2 perusahaan tidak tepat waktu. Sedangkan pada tahun 2015 juga terdapat 29 perusahaan tepat waktu dan 2 perusahaan tidak tepat waktu. Berdasarkan angka tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan yang tepat waktu lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tepat waktu. (2) Variabel ROA menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,290 dengan nilai probabilitas 0,075 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
digunakan sebagai sinyal oleh investor dalam mengurangi ketidakpastian dimasa yang mendatang (Beatty,1989). Carter dan Manaster (1990) menemukan bahwa emiten yang menggunakan penjamin emisi dengan kualitas tinggi dan reputasi yang baik akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak diungkapkan dalam prospektus. Dengan adanya penjamin emisi dengan reputasi tinggi diharapkan perusahaan mampu melaporkan laporan keuangannya secara tepat waktu. Berdasarkan teori sinyal, penjamin emisi merupakan pihak luar perusahaan yang akan memerlukan informasi dengan pihak dalam perusahaan. Seorang penjamin emisi memerlukan informasi berupa efek yang seharusnya mereka jamin. Wolk dan Tearney (1997) hal positif dalam signalling theory adalah dimana perusahaan yang memberikan informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak memiliki informasi yang bagus. (3) Variabel DER menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,006 dengan nilai probabilitas 0,976 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. (4) Variabel KAP menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,295 dengan nilai probabilitas 0,758 di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 gagal ditolak. Dengan kata lain variabel KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan (5) Variabel underwriter menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 2,482 dengan nilai probabilitas 0,012 di bawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Dengan kata lain variabel underwriter berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : Penelitian ini belum memasukkan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017) faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan misalnya kualitas sistem pengendalian intern, opini auditor,pergantian auditor dan internal audit perusahaan. Hasil penelitian tidak bisa melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang dan belum mewakilli dari semua kategori perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran Saran untuk penelitian mendatang adalah : Memperluas penelitian dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan periode pengamatan yang lebih lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya selama jangka panjang Menambah variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan seperti kualitas sistem pengendalian intern, opini audit dan peranan audit internal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Kadir. 2011. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol.12, No. 1, Hal: 1-12. Carter, Richard and Manaster, Steven. 1990. Initial Public Offering and Underwriter Reputation. Journal of Financial. Vol 45. Hal: 1045-1067. DeAngelo, L.E, 1981. Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting & Economics. Vol.3, No.2, Hal: 183-199. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Ikatan
Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2009. IAI, Jakarta.
Jensen, M.C., & W., H., Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economic. Vol.3, No.2, Hal: 305-360 Na'im,
Ainun. 1999. Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan : Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.14, No.2, Hal: 85-100.
Ningsih. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Pasar Modal. 2005. Peraturan Bapepam (online). Tersedia di: http://www.bapepam.go.id. {Diakses pada 24 Maret 2017} Purnamawati. 2016. Determinan Kinerja Karyawan : Studi Pada Sektor Pariwisata di Kabupaten Buleleng”, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora,Vol.5, No.2, Hal: 28-45. Sinarwati, 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. 10 Maret 2010 Syarofina. 2012. Pengaruh Opening Spread , Reputasi Penjamin Emisi, Reputasi Auditor Terhadap Underpricing Saham IPO Periode 2002-APRIL 2012. Skripsi. Universitas Indonesia.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No :2 Tahun 2017)
Ukago. 2005. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi . Vol.5, No.1, Hal:13-33.