PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013)
NASKAH PUBLIKASI
TUTIK ARIYANTI B 200 110 361
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS
PADA
KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013) Yang ditulis oleh: TUTIK ARIYANTI B 200 110 361 Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta,
Maret 2015
Pembimbing
(Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, SE, M.Si)
ii
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013) TUTIK ARIYANTI B 200 110 361 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
[email protected] ABSTRACT In the conduct of activities in the capital markets, investors took the decision from the information received. As one of many efforts to attract the investors, The Company has been charged to disclose financial report. The demands the higher due to tight competition in the business world so the company has been charged to disclose financial report more transparently so that it will be more helpful investors in decision-making to anticipate the condition of being it is often altered with the development of existing. This research aims to understand the influence of the size of company, liquidity, leverage and profitability in the completeness of the disclosure of financial reports with empirical studies at manufacturing firm registered in Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) in 2012 to 2013. A population that used in this research was the rest of the company manufacturing listed on Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) in 2012 to 2013. A method of the sample collection is purposive by means of sampling in accordance with the criteria have been determined. The total sample is 162 companies. Analysis method used in this research is double linear regression. From this research obtained the conclusion that an impact on the completeness of variable size company financial disclosure report, while the ratio of the current variables, debt to equity and return on assets did not influence on the financial report. The regression equation is obtained was that KPLK =0,498+0,023 SIZE + 0,001CR + 0,007 DER - 0,082 ROA+e. The regression coefficient (R2) is 0,218 which means 21,8% the completeness of the disclosure on a financial report affected by the independent variable, while the rest of 78.2 % influenced by other variables that is not discussed in this research. Keyword: Completeness financial disclosure report, The size of the company, liquidity, leverage, profitability.
iii
ABSTRAKSI Dalam melakukan aktivitas di pasar modal, para investor mengambil keputusan dari informasi yang diterimanya. Sebagai salah satu upaya untuk menarik minat para investor, perusahaan dituntut untuk mengungkapakan laporan keuangan. Tuntutan tersebut semakin tinggi karena ketatnya persaingan di dunia usaha sehingga perusahaan dituntut untuk mengungkapkan laporan keuangan secara lebih transparan sehingga akan lebih membantu para investor dalam mengambil keputusan untuk mengantisipasi kondisi yang sering berubah dengan perkembangan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dengan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2013. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 20122013. Metode pengambilan sampel adalah dengan cara purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel sebanyak 162 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa variabel Ukuran perusahaan berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan variabel Current Rasio, Debt to Equity dan Return on Asset tidak berpengaruh pada kelengkapan laporan keuangan. Persamaan Regresi yang diperoleh adalah KPLK =0,498+0,023 SIZE + 0,001CR + 0,007 DER - 0,082 ROA+e. Besarnya koefisien regresi (R2) adalah sebesar 0,218 yang artinya 21,8% kelengkapan pengungkapan pada laporan keuangan dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan sisanya sebesar 78,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Kata kunci : kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas.
iv
A.
masyarakat lainnya untuk mendapatkan informasi tentang manajemen perusahaan. Namun sejauh mana Informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.
PENDAHULUAN
Di era global seperti sekarang ini telah mengalami banyak kemajuan yang cukup pesat disegala bidang tak terkecuali dalam dunia usaha. Tentu kondisi ini menjadi sebuah tantangan serta persaingan bagi semua pihak untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di era global tersebut. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui perdagangan di pasar modal sebagai salah satu upaya untuk memperoleh modal demi kelangsungan usahanya.
Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengungkapan wajib. Pada dasarnya setiap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyajikan laporan keuangannya sesuai dengan pedoman atau peraturan yang sudah ditetapkan. Di Indonesia, pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan oleh emiten atau perusahaan publik ditetapkan oleh Keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012 Peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Dalam keputusan tersebut terdapat pedoman yang memuat tentang ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen dan tata kelola perusahaan (Corporate Governance).
Dalam melakukan aktivitas di pasar modal, para investor mengambil keputusan dari informasi yang diterimanya. Sebagai salah satu upaya untuk menarik minat para investor, perusahaan dituntut untuk mengungkapakan laporan keuangan. Tuntutan tersebut semakin tinggi karena ketatnya persaingan di dunia usaha sehingga perusahaan dituntut untuk mengungkapkan laporan keuangan secara lebih transparan sehingga akan lebih membantu para investor dalam mengambil keputusan untuk mengantisipasi kondisi yang sering berubah dengan perkembangan yang ada.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Devi dan Ketut (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel serta tahun populasinya. Variabel yang digunakan oleh Devi dan Ketut (2014) adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan status perusahaan dan tahun populasinya
Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang secara formal wajib di publikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber daya pemilik, dan memungkinkan pihak-pihak di luar manajemen seperti kreditor, pemerintah, pemasok, konsumen dan
1
2009-2012. Sedangkan dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas dan tahun populasinya 2012-2013. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengambil judul “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2013 )”.
integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan. Sedangkan menurut Rinny (2010) menyatakan bahwa: “Pengungkapan (disclosure) adalah mengkomunikasikan mengenai posisi dari keuangan dengan tidak menyembunyikan informasi, apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung makna bahwa laporan keuangan harus memberikan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha kondisi keuangan perusahaan kepada para pengguna laporan keuangan”.
Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 3. Untuk mengetahui pengaruh leverage pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 4. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas dari suatu perusahaan sebagai penentuan sebuah perusahaan besar atau kecil dapat dilihat dari nilai total aktiva, penjualan bersih dan nilai kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan merupakan indikator yang dapat meningkatkan luas kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil, sehingga perusahaan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil (Rahmawati et al, 2005 dalam Permata, 2013).
B.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI Secara pengungkapan
konseptual, merupakan bagian
2
Penelitian yang dilakukan oleh Rofika dan Mustika (2011), Permata (2013) dan Devi dan Ketut (2014) hasilnya menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan teori keagenan yang menyatakan bahwa perusahaan yang besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang kecil (Jensen Dan Meckling, 1976). Perusahaan yang besar mungkin akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Dari uraian tersebut maka hipotesis pertama yanga diajukan adalah :
rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa kekuatan financial yang tinggi sebuah perusahaan akan cenderung memberikan pengungkapan yang lebih untuk memberikan informasi yang luas dari pada perusahaan dengan kondisi financial lemah (Benardi, et al 2009). Dari uraian tersebut, maka hipotesis kedua yang diajukan adalah:
H1 :
3. Leverage Leverage menunjukan seberapa besar ekuitas yang tersedia untuk memberikan jaminan terhadap hutang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, semakin luas kelengkapan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan karena semakin besar kewajiban perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi kreditur jangka panjang (Rofika dan Mustika, 2011). Penelitian Ginting (2010) dan Devi dan Ketut (2014) membuktikan leverage mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan. Hal ini sejalan dengan teori keagenan (Jensen dan Meckling, 1976) menyatakan bahwa memprediksi perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya keagenan manejer akan memberikan
H2 :
Ukuran perusahaan berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
2.
Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Menurut Subair (2013) kesehatan suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas, di harapkan berhubungan dengan tingkat luas kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal tersebut di dasarkan pada ekspetasi bahwa perusahaan yang secara keuangan kuat, akan cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi. Karena ingin menunjukkan kepada pihak ekstern bahwa perusahaan tersebut kredibel. Penelitian Ginting (2010) dan Daniel (2013) menyebutkan bahwa
3
Likuiditas berpengaruh kelengkapan pengungkapan keuangan.
perusahaan pada laporan
pengungkapan yang lebih lengkap dan luas guna menyakini kreditur (Aljifri dan Hussainey, 2006 dalam Benardi et al, 2009). Dari uraian tersebut maka hipotesis ketiga yang diajukan adalah : H3 :
positif terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa ketika perusahaan menunjukkan performance yang bagus, manajemen mempunyai dorongan yang kuat untuk menyebarluaskan informasi perusahaan terutama dan informasi keuangan dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor (Malone et al, 1993 dalam Chariri dan Lestari, 2007). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis keempat yang diajukan adalah :
Leverage perusahaan berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
4. Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat aset, penjualan, dan modal saham. Profitabilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin tingginya rasio profitabilitas perusahaan, menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin baik kinerja perusahaannya. Dengan laba yang tinggi perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat menyajikan pengungkapan yang lebih komprehensif. Oleh karena itu perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih berani mengungkapkan laporan keuangan. Dengan demikian semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (Dibiyantoro, 2011). Hasil penelitian yang dilakukan Ginting (2010) dan Widati dan Rosaliana (2011) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
H4 :
C.
Profitabilitas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20122013 melalui situs www.idx.co.id. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa Indeks Capital Market Directory (ICMD) dan Laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2012-2013 yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Dalam penentuan sampel penelitian yaitu berdasarkan metode purposive sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteriakriteria tersebut meliputi : a) Perusahaan manufaktur yang mempunyai laba (profitabilitas) positif.
4
b) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dalam satuan rupiah. c) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan secara berturut-turut. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N KPL K SIZE CR DER ROA Valid N(list wise)
16 2 16 2 16 2 16 2 16 2 16 2
Minim um
Maximum
Mean
0,61
0,97
0,8245
0,08443
10,89
19,18
1,66151
0,24
247,54
14,324 5 3,9758
19,35283
0,04
7,40
0,9902
0,95381
0,00
0,67
0,1073
0,09742
0,67 dengan nilai rata-rata 0,1073. KPLK sebagai variabel kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, nilai minimum sebesar 0,61 dan nilai maximum sebesar 0,97 dengan nilai rata-rata 0,8245 dan standar deviation sebesar 0,08443. Berdasarkan nilai mean indeks pengungkapan tersebut diketahui bahwa kelengkapan pengungkapan perusahaan sampel rata-rata 82,45% atau 61 sampai 62 item dari keseluruhan item yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan (berdasarkan Peraturan BAPEPAM).
Std. Deviation
2. Sumber : data diolah, 2015(Terlampir)
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
sekunder Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Hasil output SPSS ver.21 tampilan pada tabel menunjukkan bahwa Untuk variabel ukuran perusahaan (Size) nilai minimum sebesar 10,89 , nilai maximum 19,18 dengan nilai rata-rata sebesar 14,3245 dan standar deviation 1,66151. Variabel likuiditas (CR), nilai minimum sebesar 0,24 dan nilai maximum sebesar 247,54 dengan ratarata sebesar 3,9758. Variabel leverage (DER), nilai minimum sebesar 0,04 dan nilai maximum sebesar 7,40 dengan nilai rata-rata 0,9902 . Variabel profitabilitas (ROA), nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maximum sebesar
Model
K–S
Unstandardi zed Residual
1,292
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,071
Kriteria
Kesimpulan
P>0,05
Normal
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir) Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi pengujian diperoleh sebesar 0,071 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data tersebut memenuhi syarat untuk berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas
5
d. Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel SIZE CR DER ROA
Tolerance 0,966 0,974 0,917 0,923
VIF 1,036 1,027 1,090 1,083
Interpretasi Bebas Multikolinearitas Bebas Multikolinearitas Bebas Multikolinearitas Bebas Multikolinearitas
Nilai du 1,7939
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan (size), likuiditas (CR), leverage (DER) dan profitabilitas (ROA) nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa dari variabel independen penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas T -0,041 -1,087 0,075 1,273
Sig 0,967 0,279 0,940 0,205
Kriteria p >0,05 p >0,05 p >0,05 p >0,05
4-du 2,2061
Kesimpulan Bebas autokorelasi
Sumber: data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Variabel SIZE CR DER ROA
D-W 1,958
3.
Variabel (Consta nt) SIZE CR
Keterangan Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas
DER ROA
Hasil uji autokorelasi diperoleh sebesar 1,958. Sedangkan nilai du diperoleh dari tabel sebesar 1,7939. Dengan demikian nilai DW tersebut berada diantara du dan 4-du (1,7939<1,958<2,2061) hal ini berarti tidak ada masalah autokorelasi. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.6 Hasil Regresi Koefisien 0,498
t hitung 9,555
0,000
0,023 0,001
6,231 1,625
0,000 0,106
0,007
1,130
0,260
-0,082
-1,291
0,199
F Tingkat Signifikansi Uji F R Square
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir)
Sig
10,958 0,000 0,218
Sumber : data sekunder diolah, 2015(Terlampir) Berdasarkan pengujian pada tabel 4.6 di atas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: KPLK =0,498+0,023 SIZE + 0,001CR + 0,007 DER - 0,082 ROA+e
Berdasarkan data diatas dapat di lihat bahwa hasil perhitungan dari masingmasing variabel menunjukkan bahwa level signifikan > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam analisis regresi linier berganda.
Dimana angka diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
6
Keterangan
Berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh
1)
2)
3)
4)
5)
Koefisien regresi konstanta adalah 0,498 artinya jika tidak ada ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas, maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah positif 0,498. Koefisien regresi ukuran perusahaan (SIZE) diperoleh 0,023, dengan arah positif yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variabel ukuran perusahaan akan meningkatkan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Koefisien regresi likuiditas (CR) diperoleh 0,001, dengan arah positif yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variabel likuiditas akan meningkatkan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Koefisien regresi leverage (DER) diperoleh 0,007, dengan arah positif yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variabel leverage akan meningkatkan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Koefisien regresi profitabilitas (ROA) diperoleh -0,082, dengan arah negatif yang berarti bahwa kenaikan satu
4.
5.
6.
7
satuan variabel profitabilitas akan menurunkan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Koefisien Determinasi ( ) Dari perhitungan koefisien determinasi menggunakan program SPSS ver.21 pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa R square sebesar 0,218, hal ini berarti 21,8 % variasi dari kelengkapan pengungkapan laporan keuangan bisa di jelaskan oleh ke empat variabel independen. sedangkan 78,2% di jelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Dari hasil uji ANOVA atau F test pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa F hitung 10,958 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi sudah fit dan dapat dipakai untuk memprediksi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Artinya variabel ukuran perusahaan (Size), likuiditas (CR), leverage (DER), dan profitabilitas (ROA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Uji Parameter Individu (Uji t) Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji t hasil pengolahan
SPSS ver.21 variabel Ukuran perusahaan (Size) mempunyai nilai t hitung 6,231> t tabel 1,654 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, artinya koefisien regresi ukuran perusahaan perusahaan (Size) berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan tabel uji t hasil pengolahan SPSS ver.21 variabel likuiditas (CR) mempunyai nilai t hitung 1,625 < t tabel 1,654 dan nilai signifikansi sebesar 0,106 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0 di terima dan H2 ditolak, artinya koefisien regresi likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan tabel uji t hasil pengolahan SPSS ver.21 variabel leverage (DER) mempunyai t hitung 1,130 < t tabel 1,654 dan nilai signifikansi sebesar 0,260 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H3 ditolak, artinya koefisien regresi leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan tabel uji t hasil pengolahan SPSS ver.21 variabel profitabilitas (ROA) mempunyai t hitung -1,291 < t tabel 1,654 dan nilai signifikansi sebesar 0,199 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan
E.
8
H4 ditolak, artinya koefisien regresi profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. KESIMPULAN Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dari nilai statistik t sebesar 6,231 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Rofika dan Mustika (2011), Permata (2013) dan Devi dan Ketut (2014). Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Widati dan Rosaliana (2011) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Likuiditas (CR) tidak berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dari nilai statistik t sebesar 1,625 dengan nilai signifikansi sebesar 0,106 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H2 ditolak. Leverage (DER) tidak berpengaruh pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t sebesar 1,130 dan nilai signifikansi sebesar 0,260 lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H3 ditolak. Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh pada kelengkapan
F.
pengungkapan laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t sebesar -1,291 dan nilai signifikansi sebesar 0,199 lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak. SARAN 1. Bapepam perlu mengontrol laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan (emiten) agar perusahaan dapat memberikan pengungkapan yang lebih lengkap sehingga akan memberi manfaat bagi para pemakainya. 2. Mempertimbangkan untuk menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi penelitian. 3. Penelitian berikutnya dapat menambah tahun pengamatan sehingga dapat melihat kecenderungan pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dalam jangka panjang. 4. Di harapkan menambahkah variabel-variabel lain baik itu rasio keuangan dan faktor non keuangan yang dianggap mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
BAPEPAM-LK. 2012. Keputusan Nomor KEP-341/BL/2012 Peraturan Nomor X.K.6: Kewajiban penyampain laporan tahunan bagi perusahaan publik.www.bapepam.go.id diakses pada tanggal 6 januari 2015. Bernardi, M. Sutrisno, dan Assih, Prihat. 2009. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Luas Pengungkapan dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang. Daniel, Niko Ulfandari. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Penelitian Universitas Negeri Padang pp 1-22. Artikel Penelitian. Devi, Ida Ayu Sintia dan Ketut Alit Suardana. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan , Likuiditas, Leverage Dan Status Perusahaan Pada Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udaya ISSN: 2302-8556 Vol.8 No.3 pp 474-492. Dibiyantoro. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Mandatory Disclosure Financial Statement Pada Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Linda. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Tahunan. Jurnal Dinamika Akuntansi ISSN : 2085-4277 Vol. 4 No. 1 pp 5563.
9
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Mei 2011 Vol.1 No.2 Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Jensen, Michael C. William H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Stucture. The Journal of Financial Economic. Kasmir. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cetakan kelima. Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.
Ginting, Monalisa Br. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Riau, Medan.
----------.2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Lesmana, Rico dan Rudy Surjanto. 2004. Financial Performance Analysing: Pedoman Menilai Kinerja Keuangan untuk Perusahaan Tbk., Yayasan, BUMN, BUMD, dan Organisasi lainnya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip.
A. Chariri. 2007 dan Lestari, H.S. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting) dalam website perusahaan. h.1-28, www.eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 8 Desember 2014.
-------------------. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta :UPP STIM YKPN.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Liberty. Yogyakarta. Permata, Tuidza Indah. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Publik, Dan Likuiditas Terhadap Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan. Jurnal Wahana Akuntansi ISSN 1907-5642 Vol.8 No.2 pp 118-136.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006 . Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1: Jakarta : Salemba Empat. Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh. BPFE: Yogyakarta.
10
Purwandari, Arum dan Agus Purwanto. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan Dan Status Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di indonesia. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 1 No. 2 pp 110.
Skripsi : Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Medan. Simanjuntak, Binsar dan Lusy Widiastuti. 2004. Faktor– faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset AkuntansiIndonesia Vol. 7 No. 3 September 2004, pp 351-366.
Raharjapura, Hendra Sumantri. 2011. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Subair, Faisal. 2013. Karakteristik Perusahaan Dan Industri Terhadap Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol.1 No.3 Juni, 2013.pp 763-77.
Rahmawati, Ita Nur, dkk. 2007. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Mandatory Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2004). Jurnal Maksi, 7(1) : h 87-103.
Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan keuangan Tahunan. Jurnal PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Universitas Gundadharma, Vol.2.
Rofika dan Mustika Debby Apsari. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal ISSN 1907 – 364X, Vol.6 No 2, Oktober 2011: 99 109
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-15. Bandung: CV.ALVABETA.
Riny. 2010. Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Proporsi saham public terhadap kelengkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Supriadi, Deri Alambudiarti. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi:Universitas
11
Pembangunan Veteran Jakarta.
Nasional
Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, edisi ketiga cetakan kedelapan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Thomson. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat. Widati, Listyorini Wahyu dan Wigati, Rosaliana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Luas Pengungkapan (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2009). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) ISSN: 1412-3126137, September 2011, Hal 137-153 Vol.18 No.2 www.idx.co.id diakses tanggal 7 Januari 2015 Yulianti, Astri. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Tipe Kepemilikan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Dengan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2010). Skripsi : Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.
12