PERBEDAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KLASIKAL DAN HALAQAH PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN DI SD AL-IRSYAD SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh : Moch.Ridhwanullah NIM : G000090164
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
1
2
PERBEDAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KLASIKAL DAN ḤALAQAH PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN DI SD AL-IRSYAD SURAKARTA Oleh: Moch.Ridhwanullah(NIM : G000090164) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Mengajarkan Al Quran adalah tugas yang mulia, baik dihadapan manusia terlebih dihadapan Allah SWT. Namun dalam kenyataannya, ada sebagian peserta didik merasa kesulitan untuk mempelajarinya apalagi menghafalnya. Diantara penyebabnya adalah penggunaan pendekatan pembelajaran sangat penting karena proses pembelajarannya tidak hanya apa yang diajarkanakan tetapi bagaimana mengajarkan
agar tercapai tujuannya, maka pendekatan
pembelajaran harus sesuai dengan waktu, kondisi dan bidang. Untuk menguji apakah metode tersebut bisa diterapkan dengan baik sehingga mencapai tujuan, penulis melakukan pengamatan terhadap siswa yang diberi pendekatan klasikal dengan siswa yang diberi pendekatan Ḥalaqah dalam mata pelajaran Al Qur’an di SD Al Irsyad Surakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pendekatan pembelajaran klasikal dan Ḥalaqah pada nilai mata pelajaran Al Quran siswa kelas 2 di SD Al-Irsyad Surakarta serta mengetahui aspek pedoman dalam pendekatan Ḥalaqah guna mencapai target maksimal keberhasilan. Dari tujuan tersebut dapat memberikan manfaat dalam memajukan tehnis penerapan
Ḥalaqah pembelajaran Al Quran kelas 2 di SD Al Irsyad Surakarta serta memberikan masukan dan solusi kepada lembaga terkait khususnya pada guru dalam penerapan pendekatan Ḥalaqah pembelajaran Al Quran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif karena berbentuk angka yang ditandai dengan nilai siswa dan checklist data dari subyek yang diteliti, subyek yang diteliti disini adalah murabbi dan mutarabbi. Data penelitian ini dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dimana pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya kemudian hasil dari data dianalisis dan ditarik kesimpulan. Maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian yaitu “terdapat perbedaan nilai mata pelajaran Al-Qur-an siswa kelas II SD Al-Irsyad Surakarta antara pendekatan pembelajaran klasikal dengan pendekatan pembelajaran Ḥalaqah”. Kata kunci : pendekatan klasikal, pendekatan Ḥalaqah, mata pelajaran Al-Qur’an
1
Membaca
PENDAHULUAN
Al-Qur’an
merupakan suatu ibadah. Dengan demikian,
A. Latar Belakang Masalah
membaca
Al-Qur’an
mulai dari belajar membaca hurufadalah
Al-Qur’an
kalam
hurufnya adalah wajib untuk umat
Allah yang bernilai muʻjizat yang
islam,
diturunkan kepada
Rosulullah Saw
kecintaan terhadap membaca Al-
dengan
malaikat
Jibril
Qur’an merupakan langkah awal bagi
yang diriwayatkan secara mutawattir,
upaya pemahaman dan pengamalan
dan membacanya termasuk ibadah.1
isi
perantara
sebab
kandungan
kemampuan
Al-Qur’an
dan
dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai awal
upaya untuk mencetak generasi Islam
yang
berwawasan
mendidik
Qur’an
adalah
mulai usia anak dan
menanamkan kecintaan yang tinggi
terhadap Al-Qur’an serta berusaha untuk mempelajarinya dengan baik.
“(beberapa ditentukan
itu
hari ialah)
yang
Bidang
bulan
dan
pengajaran mempunyai peranan yang
Ramadhan, bulan yang di dalamnya
sangat
diturunkan (permulaan) Al-Qur‟an
penting.
Sebagaimana
dijelaskan dalam sebuah hadits yang
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
pendidikan
diriwayatkan oleh Bukhari.
mengenai
- َِّب ِّ ِ َع ِن الن-َع ْن عُثْ َما َن – رضى اهلل عنو
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)….”2
ال « َخْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم َ َ ق-صلى اهلل عليو وسلم
1
الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َموُ» رواه البخاري
Ahsin W, Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qu’ran ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000 ),hlm. 1. 2
Al-Qur'an, 2 (Al-Baqarah): 185.
2
Artinya: “Ustman bin Affan
adalah metode ABJAD atau metode
radhiyallahu „anhu berkata: “Bahwa shallallahu
Rasulullah wasallam
alif-ba-ta (Qawaʻid al-Baghdadiyyah).
„alaihi Namun cara penyampaian atau
“Sebaik-baik
bersabda:
pendekatanya juga beraneka ragam
kalian adalah yang belajar Al-Qur‟an
tergantung metode ini diterapkan.
dan mengajarkannya.” Hadits riwayat
Kalau disekolah kita kenal sistem
Bukhari.3
kelas atau klasikal tapi ada juga yang Berdasarkan
hadits
menggunakan
tersebut
kelompok
kelompok
perlu dikupas tentang cara mengajarkan
kecil atau sebagai mana dipesantren
Al-Qur’an dengan berbagai
pesantren”.
macam
model pembelajaran. Menurut
Ust.
Berhasilnya
“Beberapa
Abu Hurri Al-Qosimi
pembelajaran ditentukan oleh banyak
model pembelajaran Al-Qur’an muncul dan
berkembang
Model-model
di
tersebut
faktor diantaranya adalah faktor guru
Indonesia.
dalam melaksanakan proses belajar
berkembang
mengajar, dari hasil wawancara yang
seiring dengan semakin banyaknya pembelajaran dilakukan Indonesia.
Al-Qur’an
di
berbagai
Model-model
dilakukan peneliti pada awal tahun
yang
daerah
ajaran 2012/2013 dengan salah satu
di
guru Al-Qur’an SD Al-Irsyad, 40%
tersebut
siswa mendapatkan nilai rendah. Hal
antara lain adalah metode saya sendiri
ini cukup membuat guru resah, karena
Al Qosimi, metode Qirōati, metode Iqra’
metode
Albarqy,
tujuan
antusiasme siswa dalam mengikuti
metode
pelajaran Al-Qur’an cukup tinggi,
Hattaiyah, metode Amma, metode
serta frekuensi pelajaran Al-Qur’an di
Ihsan, metode Lā Raiba, dan metode
SD Al-Irsyad tergolong tinggi, yaitu
Annur. Adapun model atau metode
4x pertemuan dalam seminggu. Selain
yang pertama dikenal di Indonesia
itu, guru-guru yang mengajar AlQur’an di SD Al-Irsyad merupakan
3
Nashih Ulwan, Abdullah, Pendidikan Anak dalam Islam penerjemah: Jamaludin Miri Jilid I. (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), hlm. 168.
guru yang kompeten di bidangnya.
3
Proses
belajar
mengajar
LANDASAN TEORI
yang digunakan yaitu pendekatan
ḥalaqah
yang
mana
Pengajaran Sekolah
diharapkan
Dasar
Al-Qur’an Islam
di
banyak
dengan pendekatan menjadikan lebih
dilakukan dengan pendekatan klasikal
intent sehingga meningkatkan prestasi
yaitu model pembelajaran dimana
siswa. Pendekatan ḥalaqah sendiri
guru
membagi siswa dalam suatu kelas
biasanya antara 30 sampai dengan 40
menjadi beberapa kelompok yang
orang siswa di dalam sebuah ruangan.
berjumlah lebih kecil.
Guru sangat mendominasi dalam
mengajar
sejumlah
Berdasarkan uraian di atas, dapat
menentukan
disimpulkan
pembelajaran Al-Qur’an, sedangkan
ḥalaqah
bahwa
pendekatan
semua
siswa,
kegiatan
untuk
siswa lebih banyak mendengarkan
meningkatkan prestasi belajar Al-
atau bertanya tentang materi pelajaran
Qur’an
demikian,
tersebut. Dalam pendekatan klasikal
secara teoritis untuk meningkatkan
ini, kedekatan hubungan antara siswa
prestasi belajar Al-Qur’an siswa dapat
dengan guru relatif kurang dekat
dilakukan
karena jumlah siswa yang besar.
dapat siswa.
digunakan Dengan
dengan
pendekatan
menggunakan
ḥalaqah.
Pada
Untuk
pembelajaran
Al-
meyakinkan kebenaran teori tersebut
Qur’an, diperlukan tingkat kedekatan
perlu dilakukan penelitian.
yang lebih antara siswa dengan guru bisa didapatkan pada
Tujuan Penelitian
ḥalaqah
Adapun tujuan penulisan skripsi
dengan dunia pendidikan, khususnya
Untuk mengetahui perbedaan
pendidikan atau pengajaran Islam
prestasi mata pelajar Al-Qur’an siswa
(Tarbiyah
kelas II SD Al-Irsyad Surakarta antara klasikal
ḥalaqah
merupakan istilah yang berhubungan
ini adalah sebagai berikut :
pendekatan
(kelompok).
pendekatan
Islamiyah).
Lubis
mengatakan bahwa istilah ḥalaqah
dengan
(lingkaran) biasanya digunakan untuk
pendekatan ḥalaqah.
menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji
4
ajaran Islam dengan jumlah peserta
ḥalaqah tarbiyah merupakan salah
dalam kelompok kecil berjumlah 3-12
satu media pembelajaran dalam
orang. Mereka mengkaji Islam dengan
pendidikan Islam dimana media ini
kurikulum
memiliki
tertentu,
kurikulum
tersebut
biasanya berasal
dari
kelebihan
dan
kekurangan. Diantara kelebihannya
Murabbi.
memiliki agenda kegiatan yang jelas,
Kajian Pustaka
adanya
perangkat
atau
komponen sebagai suatu sistem
1. Kus Irsyanto (UMS: 2004) "Sistem
ḥalaqah
Pembelajaran
pembelajaran
dalam
peserta
seperti
pendidik,
didik,
metode
pembentukan Akhlaq" penelitian di
pembelajaran, sumber belajar dan
SMU Negeri I Wonogiri tahun
evaluasi.
ajaran
2003/2004.
Penulis
Berdasarkan pada penelitian-
menyimpulkan adanya hubungan
penelitian di atas tampaknya yang
positif antara model pendidikan
terkait dengan judul penulis belum
ḥalaqah
ada yang meneliti. Atas dasar itu
dengan
pembentukan I
penulis melakukan penelitian dengan
Wonogiri tahun ajaran 2003/2004
judul “Perbedaan Pendekatan Klasikal
karena
dan Ḥalaqah pada Mata Pelajaran Al-
akhlak
siswa
SMU
dengan
ḥalaqah
Negeri
pembelajaran
qur’an di SD Al-Irsyad Surakarta”.
berlangsungnya
pembinaan pribadi peserta ḥalaqah Metode Penelitian
yang menyeluruh, baik melalui materi-materi
dasar
1.
keIslaman
maupun materi pengembangan diri
Sesuai dengan tujuan umum
termasuk akhlak. 2. Sarto
(UMS:
Jenis dan Pendekatan Penelitian
yang ingin dicapai oleh peneliti dan 2007)
dalam
masalah yang dipecahkan, dengan
skripsinya yang berjudul ḥalaqah
pengertian
Tarbiyah
mencari
sebagai
Media
Pembelajaran di SMU Negeri I
perlakuan,
Wonogiri menyimpulkan bahwa 5
bahwa
penelitian
pengaruh
dari
maka
ini suatu
pendekatan
penelitian yang paling sesuai dengan
hal, atau orang tempat data untuk
penelitian
variabel
ini
kuantitatif
adalah dengan
metode
eksperimen.
Seperti
dikemukakan
Arikunto
penelitian sebagai
penelitian
eksperimen metode
penelitian
dipermasalahkan.
Dalam
penelitian ini, populasinya adalah
bahwa
siswa SD Al Irsyad Tahun Ajaran
diartikan
2012/2013 yang berjumlah 345
penelitian
yang
siswa.
Pengambilan
subyek
dilakukan
dengan
penelitian
perlakuan teretntu terhadap yang lain
menggunakan
dalam kondisi yang terkendalikan.4
nonprobability
penelitian
yang
yang
digunakan untuk mencari pengaruh
Desain
5
teknik sampling
yaitu
yang
dengan jenis purposive sampling.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Teknik ini dipandang lebih efektif
pre eksperimental design
dengan
dan efisien, karena pengambilan
rancangan Pre Test dan Post Tes
sampel didasarkan atas adanya
Independen
dalam
tujuan dan pertimbangan tertentu,
penelitian ini hanya digunakan satu
yaitu siswa yang sudah diberikan
kelompok
metode klasikal selama 1 tahun
One
Group,
sampel
saja
tanpa
kelompok pembanding.
pelajaran
1. Tempat Penelitian
berikutnya
Berdasarkan karakteristik
pada
diberikan
tahun sistem
ḥalaqah. Subyek yang dimaksud
kesesuaian
sebagai
dan
lokasi
disini adalah siswa kelas II-A SD
penelitian, maka SD Al-Irsyad
Al-Irsyad Surakarta.
Surakarta dipilih sebagai lokasi
2.
Metode Pengumpulan Data
penelitian.
Guna
2. Subjek Penelitian
memperoleh
data
mengenai prestasi belajar Al-Qur’an
Menurut Arikunto, bahwa
siswa,
subjek penelitian adalah benda,
maka
instrument
diperlukan
pengumpul
data
suatu yang
tepat, valid, dan reliabel. Instrumen 4
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Reneka Cipta, 2006), hlm.270.
5
Ibid., hlm. 152.
6
pengumpul dalam
data
yang
penelitian
wawancara,
digunakan
diajukan sudah disusun terlebih
adalah
dahulu oleh peneliti sehingga pada
ini
dokumentasi
dan
saat
wawancara
berlangsung,
observasi.
pewawancara
1. Observasi
memberikan tanda check (√) pada
Observasi
adalah
teknik
tinggal
pilihan jawaban yang disediakan.
pengumpul data yang dilakukan
Teknik ini digunakan untuk
dengan mengamati suatu objek
mendapatkan informasi tentang
dengan menggunakan seluruh alat
sejarah dan perkembangan SD Al-
indra.6 Observasi dilakukan untuk
Irsyad
mengamati
mendapatkan
ḥalaqah
pelaksanaan di
SD
sistem
Surakarta
langsung
Al-Irsyad.
dan
untuk
gambaran
secara
tentang
Hubungan
Instrument pengumpul data yang
Sistem ḥalaqah dengan Prestasi
digunakan
Belajar Al-Qur’an pada Siswa
adalah
pendoman
observasi.
Kelas II SD Al-Irsyad Surakarta.
2. Wawancara
Instrument pengumpul data yang
Menurut Wawancara
Arikunto. merupakan
digunakan dalam teknik ini adalah
teknik
pedoman wawancara.
pengumpul data yang dilakukan oleh
pewawancara
3. Dokumentasi
dengan
Arikunto menyatakan bahwa
mengajukan sejumlah pertanyaan
“Dokumentasi
atau
mengumpulkan
pernyataan
responden secara
lisan
untuk lisan
kepada
dijawabnya
data
dengan
menyalin dan mencatat langsung
Jenis
dari data yang ada dalam objek
yang
digunakan
penelitian8 seperti data prestasi,
wawancara
terstruktur,
nilai raport, surat–surat, buku
dimana pertanyaan yang akan
induk, catatan–catatan biografi”
wawancara adalah
pula.7
adalah
Metode 6
Ibid., hlm. 155.
7
8
Ibid., hlm. 156.
Ibid., hlm. 158.
7
ini
digunakan
untuk
memperoleh data tentang keadaan
penerapan
guru,
ḥalaqah.
karyawan
dan
siswa,
pendekatan
fasilitas dan peralatan, nilai raport H1
semester I siswa kelas II-A, serta
: ada
signifikan
struktur organisasi SD Al-Irsyad
prestasi
Surakarta. 3.
peningkatan
Metode Analisis Data Berdasarkan jenis data yang
pada
skor
belajar
Al-
Qur’an
siswa
sebelum
dan
penerapan
sesudah
pendekatan
berdistribusi normal, serta subjek
4. Menghitung
penelitian juga relatif kecil, maka
dengan
analisis statistik yang sesuai adalah
adalah sebagai berikut:
statistik
antara
ḥalaqah.
disajikan, yaitu data interval dan
analisis
yang
perbedaan
uji-t
yang
rerata
rumusnya
nonparametrik.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Uji-T (t-tes). Dengan demikian
langkah-langkah
analisis
data eksperimen dengan model pretes post-test Independen One group
5. Kriteria
design adalah:
keputusannya adalah:
1. Mencari rerata nilai tes awal (O1)
2. Mencari rerata nilai tes akhir (O2) 3. Menentukan hipotesa
pengambilan
H0 diterima apabila t < tn1+n22;α
penelitian
H0 ditolak apabila t ≥ tn1+n2-2;α
Ho dan H1 Ho
: tidak
ada
peningkatan
HASIL PENELITIAN
yang signifikan pada skor prestasi
belajar
Qur’an
siswa
sebelum
dan
1.
Al-
Uji kesetaraan Prestasi belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an
antara
Uji kesetaran dilakukan untuk
sesudah
mengetahui kemampuan awal siswa mata pelajaran Al-Qur’an
8
antara kelompok siswa yang
pengamatan kemampuan awal siswa
mendapatkan
yaitu tahfidz, bta, dan iqra’ maka
klasikal
pendekatan
dengan
siswa
mendapatkan
yang
pendekatan
halaqah
diperoleh nilai uji t
hitung
untuk tahfidz
sebesar 0,897, t
hitung
untuk bta
sebesar 0,732, dan t hitung untuk iqra
1. Sedangkan data uji kesetaraan yang
sebesar 0,279, sedangkan nilai total
digunakan untuk analisis adalah
kemampuan awal nilai t hitunnya
diperoleh dari test awal persiapan
sebesar 1,248
pembelajaran tahun ajaran baru yang
Nilai t
meliputi Tahfidz, BTA, dan Iqra..
lebih kecil dari (t
Berdasarkan data pre-test
ini
kemampuan awal siswa pada tiga
diterima.
aspek pengamatan yaitu tahfidz, baca
kemampuan siswa pada tiga aspek
tulis Al-Qur’an (BTA), dan Iqra pada
mata pelajaran Al-Qur’an (tahfidz,
siswa dengan pendekatan klasifikal
bta, dan iqra’). Berikut ini hasil uji
rata-rata nilai tahfidz sebesar 77,5,
independen t test dengan program
nilai BTA sebesar 76,9, nilai iqra
SPSS versi 19
hitung
tersebut diatas semuanya
berarti
59,5%
= 1,671), hal
hipotesis
Artinya
nol
ada
(Ho)
kesetaraan
Karena kemampuan awal siswa
sebesar 76,4 dengan rat-rata nilai kemampuan mata pelajaran Al-
telah
setara
maka
bisa
di
Qur’an 76,9. Sedangkan untuk teruskan
pendekatan halaqah rata nilai tahfidz
dengan
memberikan
treatment pendekatan klasikal
sebesar 78,7, nilai BTA sebesar 77,8, nilai iqra sebesar 76,7 dengan rat-rata
dan pendekatan halaqah pada
nilai kemampuan mata pelajaran Alkedua kelompok siswa tersebut.
Qur’an 77,7.
Berikut ini uji perbedaan prestasi
Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk menunjukkan adanya kesetaran
mata pelajaran Al-Qur’an antara
kemampuan awal siswa dengan uji indepen
t
test.
Berdasarkan
kelompok klasikal dan halaqah
uji
independen t test pada ketiga aspek
9
2.
Uji Perbedaan Prestas belajar
test pada ketiga
Mata
yaitu Tahfidz, BTA, dan Iqra maka
Pelajaran
antara
Al-Qur’an
Klasikal
aspek pengamatan
diperoleh nilai uji t
dengan
Ḥalaqah
untuk tahfidz
hitung
sebesar 2,417, t hitung
untuk bta
Uji prebedaan prestasi mata pelajaran
sebesar 5,921, dan t
untuk iqra
Al-Qur’an ini dengan menggunakan
sebesar 0,468, sedangkan nilai total
data post test (raport selama setahun)
kemampuan awal nilai t hitunnya
pada siswa yang diberikan pendekatan
sebesar 4,034
hitung
klasikal maupun pendekatan halaqah.
Nilai t hitung tersebut diatas untuk
Berdasarkan data post test mata
aspek Tahfidz dan BTA lebih besar
pelajaran Alquran pada tiga
dari (t
aspek
59,5%
= 1,671), hal ini berarti
pengamatan yaitu tahfidz, baca tulis
hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya
Al-Qur’an (BTA), dan Iqra pada
ada perbedaan prestasi mata pelajaran
siswa dengan pendekatan
klasifikal
Al-Qur’an pada aspek Tahfidz dan
rata-rata nilai tahfidz sebesar 82,8,
BTA. Sedangkan pada aspek Iqra
nilai BTA sebesar 85,4, nilai iqra
nilai t hitung sebesar
sebesar 85,0
lebih kecil dari (t
dengan rat-rata nilai
berarti
59,5%
0,468 yang = 1,671), hal
kemampuan mata pelajaran Al-Qur’an
ini
hipotesis
nol
(Ho)
84,4. Sedangkan untuk pendekatan
diterima. Artinya tidak ada perbedaan
halaqah rata nilai tahfidz sebesar 88,
prestasi mata pelajaran Al-Qur’an
nilai BTA sebesar 93,3, nilai iqra
pada aspek iqra. Penjabaran data statistik di atas
sebesar 85,6 dengan rat-rata nilai kemampuan mata pelajaran Al-Qur’an
menunjukkan
adanya
perbedaan
88,9
prestasi pada 3 aspek mata pelajaran
Selanjutnya dilakukan uji statistik
Al-Qur’an, pada aspek Tahfidz dan
untuk menunjukkan adanya perbedaan
BTA ada peningkatan nilai prestasi
prestasi mata pelajaran Al-Qur’an
siswa
antara kelompok pendekatan klasikal
pendekatan
dengan
aspek Iqra cendrung sama baik ketika
kelompok
pendekatan
dengan
mengunakan
halaqah. Berdasarkan uji independen t
10
menggunakan
halaqah,
pendekatan
sedangkan
klasikal
ataupun
mengunakan
akhlak
pendekatan
siswa
SMU
Negeri
halaqah, hal ini dikarnakan pada
Wonogiri
aspek Tahfidz dan BTA mayoritas
2003/2004”
siswa mendapatkan materi hanya
pembentukan
disekolah sedangkan pada aspek Iqra
membutuhkan
mayoritas siswa mendapatkan materi
uswah ini tidak bisa didaptkan
tambahan diluar sekolah baik TPA
tampa
atau les privat.
komunikasi
Dilihat
dari
sudut
pandang
dibandingkan
ajaran bahwasanya akhlaq
uswah
adanya
cenderung
teoritis, pendekatan halaqoh memiliki kelebihan
tahun
I
dimana intensitas
yang
baik
tinggi
dan dalam
pembentukan akhlaq.
dengan
Pada penelitian Sarto (UMS:
pendekatan klasikal. Dimana dalam
2007)
pendekatan halaqah, murabbi (guru)
berjudul “Halaqah Tarbiyah sebagai
mengampu siswa dengan jumlah lebih
sedikit
sehingga
dalam
skripsinya
yang
Media Pembelajaran di SMU Negeri
tingkat
I
intensitas murabbi (guru) dengan
Wonogiri”.
kelebihan
Juga
halaqah
membahas
yaitu
adanya
siswa lebih tinggi. Begitu juga
perangkat atau komponen sebagai
tingkat
suatu sistem pembelajaran. Sistem
komunikasi
dibandingkan klasikal
apabila
dengan
yang
pendekatan
mana
sendiri adalah komponen yang
murabbi
saling
mengampu siswa dengan jumlah yang
lebih
besar
maka
murabbi
(guru)
yaitu guru dan murid.
dan KESIMPULAN DAN SARAN
siswa.
Pendekatan Halaqah A1 Quran
Hal ini didukung dengan hasil
pada siswa SD Al- Irsyad yang
penelitian yang dilakukan oleh Kus
diobservasi meliputi : partisipasi
Irsyanto yang berjudul “Hubungan
mutarabbi.
Positif Antara Model Pendidikan Halaqah
untuk
mencapai tujuan dalam hal ini
akan
mempengaruhi keefektifan intensitas komunikasi
berhubungan
dengan
pembentukan
11
As
t-test for Equality of Means
bagi siswa SD Al- Irsyad kelas II-
pek
t
mata Tahfid pelajaran BTA A1 Iqra Quran RataRata
meningkatan kemampuan Tahfidz
-2.417 -5.921 -0.468 -4.034
df
Sig.
59 59 59 59
(2-tailed) 0.019 0.000 0.641 0.000
Sedangkan prestasi belajar A1
A mata pelajaran A1 Quran. 2. Pada aspek BTA ada perbedaan antara pendekatan klasikal dengan pendekatan pendekatan
halaqah. halaqah
Dimana lebih
baik
dalam
Quran siswa SD Al- Irsyad adalah
meningkatan kemampuan Tahfidz
nilai rata-rata hasil belajar (raport)
bagi siswa SD Al- Irsyad kelas II-A
siswa kelas II-A mata pelajaran A1
mata pelajaran A1 Quran.
Quran semester I tahun ajaran 3. Pada
2012/2013.
aspek
perbedaan
Iqra
antara
tidak
ada
pendekatan
klasikal dengan pendekatan halaqah, karena pada aspek Tahfidz dan BTA
Setelah data yang terkumpul dengan
mayoritas siswa mendapatkan materi
menggunakan rumus Independent
hanya disekolah sedangkan pada
One Group Test diperoleh t hitung
aspek
untuk Tahfidz 2,417, thitung untuk
mendapatkan
bta 5,921, thitung untuk Iqra 0,468
diluar sekolah baik TPA atau les
dan
privat.
dan
dianalisis
untuk
t hitung
prestasi
Iqra
4.
mayoritas materi
Secara
siswa
tambahan
keseluruhan
keseluruhan sebesar 4,034 yang
terdapat perbedaan pada prestasi
lebih besar dari (t
belajar Al-Qur'an siswa kelas II SD
59,5%
= 1,671)
Al-Irsyad antara yang mendapatkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
pendekatan pembelajaran klasikal 1. Pada perbedaan
aspek
Tahfidz
ada
antara
pendekatan
klasikal
dengan
pendekatan
halaqah.
Dimana
pendekatan
halaqah
lebih
baik
dan pendekatan halaqah.
dalam 12
3. Orang Tua Murid
A. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
a.
Mengontrol dan mengawasi
yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka
aktivitas anak di rumah
penulis
b.
Memotivasi dan mendorong
mengajukan beberapa saran yang
anak untuk giat belajar
ditujukan kepada beberapa pihak yang
berhubungan
4. Siswa
dengan
a. Menambah frekuensi belajar,
permasalahan yang dibahas dalam
mengulangi di rumah materi
penelitian ini.
yang disampaikan guru di sekolah.
Adapun saran tersebut adalah
b. Fokus dan perhatian dalam
sebagai berikut :
proses belajar dan pengajaran
1. Untuk Kepala Sekolah a. Aktivitas dan kreativitas Guru B. Penutup
dan Siswa b. Menambah
sarana
Dengan selesainya skripsi ini
dan
penulis
prasarana sekolah
Alhamdulillah
c. Menambah peralatan peraga
karunia-Nya
dan mengajar administrasi
sekolah
minat
telah
kepada
sehingga
dapat
penelitian
ini.
penelitian
dan
penulis,
menyelesaikan Namun
dengan
ini
masih
jauh
dari
kesempurnaan.
motivasi siswa b. Meningkatkan profesinya dan mengefektifkan
yang
demikian penulis menyadari bahwa
2. Guru Pendidikan Agama Islam a. Membangkitkan
syukur
memberikan hidayah dan taufik serta
guna membantu proses belajar
d. Menertibkan
mengucapkan
Penulis mengharapkan kritik
penggunaan
dan saran dari semua pihak, demi
metode belajar dan pengajaran
kesempurnaan penelitian ini.
13
Penulis mengucapkan terima
Ahsin W, Al-Hafidz. 2000.
kasih banyak jazakumullahu khairol
Praktis
jaza' kepada semua pihak yang telah
Jakarta: Bumi Aksara.
berkenan membantu dengan penuh
Nashih
keridhoan selama proses penelitian
Pendekatan
ta'ala tetap memberikan petunjuk-
Bumi
Nya kepada kita semua
Arikunto,
Wasalamu'alaikum
Proposal.
Jakarta:
Suharsini.
2006.
Suatu
Prosedur Pendekatan
Praktek. Jakarta: Reneka Cipta. Sugiyono.
DAFTAR PUSTAKA
2007.Metode
Kuantitatif
Penelitian
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Alfabeta.
Subagyo, P. Joko.2004. Metode Dalam
Belajar
Teori
Rineka
Dan
Peraktek,
Jakarta:
Reneka Cipta .
Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian hasil
Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam,
proses belajar mengajar , bandung
Jakarta: Kalam Mulia. Depag.
Miri
Askara.
Penelitian
warahmatullahi wabarakatuh.
Tim
Jamaludin
Mardalis. 2007.Metode Penelitian Suatu
Akhirul kalam, semoga Allah
Jakarta:
1999.
Jilid I. Jakarta: Pustaka Amani.
SWT.
Mengajar,
al-Qur'an,
Ulwan, Abdullah.
penerjemah:
baiknya mendapat pahala dari Allah
2002. Strategi
Menghafal
Pendidikan Anak dalam Islam,
ini dengan disertai doa, semoga amal
Zain.
Bimbingan
2005.
pembelajaran,
Jakarta:
Binbaga Departemen
: Remaja Rosdakarya.
kegiatan
Zuhairini
Dirjen
,
Metodologi
agama RI.
dkk.
1993.
pendidikan
Islam. Ramadani, Solo.
14
Al Qur’an dan Terjemahanannya. 2002.
Daradjat, Zakiah dkk. 1995. Dasar-dasar
Jakarta: Departemen Agama RI
Agama
Departemen Agama
dalam
Tijauan Filsafat Pendidikan Islam.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Jogjakarta: UII Press Jogjakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka
Al Faruqi, Isma’il Raji. 1995. Islamisasi Pengetahuan.
Jakarta:
Penerbit
Feisal, Jusuf Amir. 1995. Reorientasi
Pustaka An
Dasar
Perguruan Tinggu Umum. Jakarta:
Konsep Dasar Pendidikan Islam: Pemikiran
Buku
Pendidikan Agama Islam Pada
Abdullah, Rahman. 2002. Aktualisasi
Rekontruksi
Islam:
Pendidikan Islam. Jakarta: Gema
Nahlawi,
Abdurrahman.
Pendidikan
Islam
di
1995.
Insani Press
Rumah,
Gunawan,
Heri.
2012.
Pendidikan
Sekolah dan Masyarakat. Jakarta:
Karakter Konsep dan Implikasi.
Gema Insani Press
Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian:Suatu
Harits dkk, Ma’sum. 2012. ”Peningkatan
Pendekantan
Kinerja Unit Kegiatan Mahasiswa
Praktek. Jakarta: Bina kasara
Tapak
Suci
Putera
Muhammadiyah”
1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Penelitian
Rineka Cipta
diterbitkan
FKIP
Laporan UMS:
tidak
2006. Prosedur Penelitian
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-
Rineka Cipta
Ilmu
Daradjat,
Zakiah.
1982.
Islam
Sosial.
Humanika
dan
Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Gunung Agung
15
Jakarta:
Salemba
Ihsan,
Fuad.
2003.
Dasar-dasar
Dasar
dan
Anggaran
Kependidikan; Komponen MKDK.
Tangga
Tapak
Jakarta:PT Rineka Cipta
Muhammadiyah”
Rumah
Suci
Putera
Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah,
Kementrian Pendidikan Nasional. 2011.
Lina. 2005. Metodelogi Penelitian
Pedoman Program Bnatuan Dana
Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Untuk Kegiatan Kemahasiswaan (BEM/UKM/IOMS). Jakarta
Salim, Agus. 2012. “Pengaruh Motivasi
Marzuki. Seri Pendidikan Islami: Berani
Organisasi
Dan
Keaktifan
Berorganisasi
Terhadap
Prestasi
Membela Kebenaran. Yogyakarta:
Mahasiswa Pada Unit Kegiatan
Jurusan PKnH-FISE-UNY
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah Surakarta” Skripsi Moleong,
Lexy
J.
1990.
Metode
UMS: tidak diterbitkan
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Shihab,
Remaja Rosdakarya
Quraish.
2002.
Tafsir
Al-
Mishbāh. Jakarata: Lentera Hati Nashir, Haedar. 1990. Akhlak Pemimpin
Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah. Yogyakarta: PP
Dalam Perspektif Islam. Bandung:
Muhammadiyah badan Pendidikan
PT Remaja Rosdakarya
Kader Uhbiyati, Nur. 1999. Ilmu Pendidikan
Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan
Islam. Bandung: CV Pustaka Setia
Islam 1. Jakarta: Logos Patilima,
Hamid.
2005.
Metode
2005. Ilmu Pendidikan Islam.
Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.
Bandung: CV Pustaka Setia
Alfabeta
http://pptapaksuci.org/profil-perguruanmainmenu-65/-sejarah-singkat-
Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia
Tapak
Suci
mainmenu-69.html
Putera
Muhammadiyah. 2008. “Anggaran
16
diakses
pada
tanggal 7 desember 2012 jam 22:46 WIB http://rachman007.wordpress.com/perda maian-dalam-perspektif-islam diakses pada tanggal 04 Maret 2013 jam 07:00 WIB
17