1 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
2 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
3 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
4 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
PERBEDAAN MAKNA VERBA NARAU (習う)DAN BENKYOUSURU (勉強する) DI DALAM BUKU PELAJARAN BAHASA JEPANG Pratiwi Sri Hayukartika, Lea Santiar Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok
Abstrak Makalah ini mengangkat analisis sinonim verba bahasa Jepang. Masalah umum dari makalah ini adalah perbedaan yang ada pada sinonim verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar). Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis apakah narau ( 習 う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) memiliki perbedaan atau tidak, serta bagaimana verba narau ( 習 う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) digunakan di dalam kalimat. Hasil yang ditemukan oleh penulis adalah verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) memiliki perbedaan makna maupun penggunaan. Narau (習う / belajar) cenderung dipakai untuk mempelajari hal-hal yang bersifat keterampilan, dimana untuk mempelajari keterampilan tersebut diperlukan latihan berulang-ulang, serta memerlukan pengajar. Verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) cenderung memiliki makna belajar ilmu pengetahuan dan pelajaran di sekolah secara individual atau tanpa bantuan orang lain. Karena kemiripan maknanya tidak mutlak, maka kedua kata kerja ini termasuk ke dalam kuasisinonimi atau sinonimi parsial. Kata Kunci: sinonim, narau, benkyousuru, kuasisinonimi. Differences of The Meaning of Narau (習う) and Benkyousuru (勉強する) in Sentences in Japanese Textbook This paper explains the analysis of the synonym in Japanese verbs. General problem of this paper is the differences of two verbs; those are narau ( 習 う ) and benkyousuru ( 勉 強 す る ). The purposes of this paper are to analyze whether narau (習う) dan benkyousuru (勉強する) has any differences or not, and also to explain the usage of narau (習う) dan benkyousuru (勉強する) in the sentences. The result of this paper is both narau (習う) and benkyousuru (勉強する) have some differences both in meaning and usage. Narau (習う) is usually used for learning crafts or techinical abilities which needs continued practice and is used when there is a teacher. Meanwhile benkyousuru (勉強する) usually means studying knowledge and subjects in school individually or without the help of others. Because the similarities in these verbs are not absolute, therefore both narau ( 習 う ) and benkyousuru ( 勉 強 す る ) are classified in quasi-synonymy or partial synonymy. Keywords: Synonym, narau, benkyousuru, quasi-synonymy. 5 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
1. Pendahuluan Dalam bahasa Jepang, seringkali muncul kata-kata yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang mirip satu sama lain atau bahkan sama. Hal ini disebut dengan sinonim atau ruigigo. Banyak pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing merasa kesulitan membedakan perbedaan penggunaan kata-kata ini, sehingga menjadi salah satu penyebab kesulitan mempelajari bahasa Jepang. Salah satu contohnya yaitu penggunaan verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る ). Kedua verba ini dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama yaitu ‘belajar’. Salah satu contohnya adalah di kalimat-kalimat berikut: 学校では毎日五時間日本語を習っています。(Gaikokujin no tame no Kihon Yourei Jiten) Gakkou de ha mainchi gojikan nihongo wo naratteimasu. Setiap hari di sekolah saya belajar bahasa Jepang selama 5 jam. 毎晩、おそくまで勉強する。(Gaikokujin no tame no Kihon Yourei Jiten) Maiban, osoku made benkyousuru. Setiap malam, saya belajar sampai larut.
Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, kedua kalimat di atas yang mengandung verba narau (習 う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) yang memiliki arti yang sama satu sama lain
yaitu ‘belajar’. Hal ini yang kadang membingungkan para pembelajar bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan menggali perbedaan makna verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar). Selanjutnya, bagaimanakah penggunaan verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) di dalam kalimat bahasa Jepang? Selain itu, penulis juga memilih kedua
verba ini sebagai topik penelitian dikarenakan kedua verba ini sering muncul dalam percakapan dan teks-teks berbahasa Jepang seperti dalam buku pelajaran, artikel, bahkan lirik lagu.
2. Permasalahan
6 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Permasalahan dalam penelitian ini adalah perbedaan makna antara verba narau (習 う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar). Selain itu penelitian ini juga meneliti penggunaan verba
narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) di dalam kalimat bahasa Jepang. 3. Landasan Teori 3.1 Sinonim Sinonim berasal dari Bahasa Yunani yaitu syn (dengan) dan onoma (nama). Jadi secara harafiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang sama’. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bahasa lain. Dalam Ruigigo Jiten, sinonim (類義語 / ruigigo) dalam bahasa Jepang adalah: “同一の言 語体系のなかで、語形は異なっていても意味の似かよった二つ以上の語。類語。”
“Dua kata atau lebih dalam satu sistem tata bahasa yang walaupun bentuknya berbeda artinya mirip. Kata yang sejenis.” Menurut Kokugo Jiten definisi sinonim adalah “ 語形は異なってい るが、意味の似かよっている二つ 以上 の語。” “ Dua kata atau lebih yang bentuknya berbeda, namun artinya mirip.” Momiyama (dalam Sutedi, 2010:129) menyampaikan beberapa cara untuk mengidentifikasi sinonim: 1. Chokkanteki (intuitif bahasa) bagi para penutur asli dengan berdasarkan pada pengalaman hidupnya. Bagi penutur asli jika mendengar suatu kata maka secara langsung dapat merasakan bahwa kata tersebut bersinonim atau tidak. 2. Beberapa kata jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing, akan menjadi satu kata. 3. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu kalimat dengan perbedaan makna yang kecil. Misalnya, pada frase kaidan wo ageru dan kaidan wo noboru, sama-sama berarti ‘menaiki tangga’. 4. Dalam menegaskan suatu makna, kedua-duanya bisa digunakan secara bersamaan (sekaligus). Misalnya kata hikaru dan kagayaku keduanya bisa berarti ‘bersinar’, bisa digunakan secara bersamaan seperti pada hoshi ga hikari-kagayaiteiru ‘Bintang bersinar cemerlang’.
7 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強 す る / belajar) juga termasuk dalam sinonim karena jika diterjemahkan kedua verba tersebut memiliki arti yang sama yaitu ‘belajar’.
3.1.1 Jenis-jenis Sinonim Menurut J. D. Parera, terdapat dua jenis sinonim, yaitu sinonimi utuh dan sinonimi parsial atau kuasisinonimi. Jika referennya sama persis, maka dikatakan sinonimi utuh. Jika kemiripan makna itu hanya sebagian, maka dikatakan sinonimi parsial atau kuasisinonimi. Sebagian besar kata yang bersinonim masuk ke dalam kategori sinonimi utuh, sedangkan sebagian besar lainnya ada yang masuk ke dalam kategori sinonimi parsial. Sinonimi parsial atau kuasisinonimi inilah yang menyebabkan perbedaan dan pembatasan tertentu atas kata yang saling bersinonim. (J.D.Parera, 2004:65)
3.2 Sinonim Narau (習う / belajar) dan Benkyousuru (勉強する / belajar) Berdasarkan Nihon Kokugo Daijiten (Kyousuke. 1993: 342), definisi narau ( 習 う / belajar) adalah:
1. 繰 り 返 し 経 験 す る こ と に よ っ て 身 に つ け る 。 体 験 す る 。 体 得 す る 。 Kurikaeshi keikensurukoto ni yotte mi ni tsukeru. Taikensuru. Taitokusuru. (Mempelajari sesuatu dari pengalaman yang terjadi secara berulang-ulang. Mengalami sesuatu. Menguasai sesuatu dari pengalaman.) 2. 稽古する。訓練する。Keikosuru. Kunrensuru. (Berlatih) Berdasarkan Kokugo Jiten, definisi narau (習う / belajar) adalah: 1. 教わったことを繰り返し練習して身につける。けいこする。Osowaru koto o kurikaeshirenshuushite mi ni tsukeru. Keikosuru. (Mempelajari serta melatih berulang-ulang hal yang telah diajarkan. Berlatih.) 8 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
2. 知識や技術などの教えを受ける。教わる。学ぶ。Chishiki ya gijyutsu nado no oshie o ukeru. Osowaru. Manabu. (Mempelajari pengetahuan dan teknik serta hal-hal lainnya. Diajarkan sesuatu. Belajar.) Berdasarkan Nihon Kokugo Daijiten (Kyousuke. 1993: 683), definisi benkyousuru (勉強する / belajar) adalah:
1. 努力して困難に立ち向かうこと。熱心に物事を行うこと。励むこと。Douryokushite konan ni tachimukau koto. Nesshin ni monogoto o okonau koto. Hagemu. (Menghadapi kesulitan dengan sekuat tenaga. Melakukan sesuatu dengan ketekunan. Bekerja keras.) 2. 将来のために学問や技術などを学ぶこと。学校の名教科や、珠算・習字などの実用的 な知識・技術を習い覚えること。学習。また、社会生活や仕事などで修業や経験を 積むこと。Shourai no tame ni gakumon ya gijyutsu nado o manabu koto. Gakkou no kyouka ya, shuuzan, shuuji nado no jiyouteki na chishiki, gijyutsu o naraioboeru koto. Gakumon. Mata, shakaiseikatsu ya shigoto nado de shuugyou ya keiken o tsumu koto. (Mempelajari teknik dan pengetahuan lainnya untuk masa depan. Mempelajari pelajaran sekolah seperti berhitung dan menulis, serta teknologi dan pengetahuan umum lainnya. Belajar. Selain itu, mendapatkan pelajaran dan pengalaman dari kehidupan sosial dan pekerjaan.) Berdasarkan Kokugo Jiten, definisi benkyousuru (勉強する / belajar) adalah: 1. 学 問 や 技芸 など を学 ぶこ と。 Gakumon ya gijyutsu nado o manabu koto. (Mempelajari ilmu, keterampilan dan hal lainnya.) 2. 物事に精を出すこと。努力すること。Monogoto ni sei o dasu koto. Douryokusuru koto. (Mempelajari sesuatu dengan penuh semangat. Bekerja keras.)
4. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis untuk menyusun makalah ini adalah deskriptif analitik, dimana penulis mengumpulkan referensi mengenai beberapa definisi sinonim serta contoh-contoh kalimat yang mengandung verba narau ( 習 う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る ), untuk 9 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
kemudian dianalisis. Dari penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui perbedaan antara verba narau ( 習う / belajar) dan benkyousuru ( 勉強する / belajar), serta penggunaan kedua verba tersebut di dalam kalimat bahasa Jepang. 5. Perbedaan Verba Narau (習う / belajar) dan Benkyousuru (勉強する / belajar) Berdasarkan definisi verba narau (習う / belajar) yang telah dijelaskan di sub-bab sebelumnya, selain untuk mneyatakan kegiatan belajar, verba narau ( 習 う / belajar) juga dapat digunakan untuk : 1.
Menyatakan keadaan dimana seseorang mempelajari suatu hal yang berhubungan dengan keterampilan atau teknik.
2.
Menyatakan keadaan dimana seseorang belajar sesuatu dari orang lain; dengan kata lain dalam penggunaannya, verba narau ( 習 う / belajar) mengindikasikan adanya kehadiran orang lain yang memberikan ilmu tersebut.
3.
Mempelajari sesuatu dengan cara berulang-ulang hingga terbiasa (menekankan kepada proses).
Sementara itu, verba benkyousuru (勉強する / belajar) juga selain untuk menyatakan kegiatan belajar, dapat digunakan untuk: 1.
Mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran di sekolah.
2.
Dalam verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) seseorang dapat belajar sendiri tanpa bantuan orang lain.
3.
Merujuk kepada situasi di mana seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh semangat dan usaha (menekankan kepada keadaan yang bersifat sementara).
Berikuitnya akan dijelaskan mengenai penggunaan kedua verba tersebut di dalam kalimat. Pertama-tama yang akan dibahas adalah penggunaan verba narau ( 習 う / belajar) di dalam kalimat berbahasa Jepang. 10 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
5.1 Penggunaan Verba Narau (習う) Berikut beberapa kalimat mengenai penggunaan verba narau (習う / belajar) di dalam kalimat berbahasa Jepang: (1) 日本では、ゴルフだけではなく、テニスも、すいえいも、まず本を買い、クラブ
に入り、先生に習い、少しでもひまがあれば練習するという人が多い。 Nihon de wa, gorufu dake dewanaku, tenisu mo, suiei mo, mazu hon wo kai, kurabu ni hairi, sensei ni narai, sukoshidemo hima ga areba renshuusuru to iu hito ga ooi. Di Jepang, tidak hanya golf, tapi juga tenis dan renang, banyak orang yang pertamatama membeli buku, bergabung ke dalam klub, belajar pada guru, dan jika ada waktu luang sedikit akan berlatih. (Chuukyuu kara Manabu Nihongo Workbook - Hal. 18) Pada data di atas, verba narau ( 習 う / belajar) dapat digunakan karena pada kalimat ini seseorang mempelajari berbagai keahlian atau keterampilan yang tidak bisa dipelajari sendiri. Dengan kata lain, seseorang harus mempelajari keterampilan atau keahlian tersebut dari seorang guru atau pengajar. Di dalam data (1) dapat kita lihat keterangan ‘belajar pada guru’. karena itu verba narau (習う / belajar) tepat digunakan di dalam kalimat ini. (2)これを書いた人は、子供のとき、先生から折り紙の作り方を習った。 Kore wo kaita hito wa, kodomo no toki, sensei kara origami no tsukurikata wo naratta. Orang yang menulis ini, semasa kecil, belajar membuat origami dari seorang guru. (Chuukyuu kara Manabu Nihongo Workbook – Hal. 29) Di data (2), orang tersebut mempelajari keterampilan membuat origami. Sama halnya dengan data (1), di dalam data (2) terdapat keterangan bahwa orang ini belajar membuat origami dari seorang guru. Origami juga merupakan sebuah keterampilan. Oleh karena itu verba narau ( 習 う
digunakan di dalam data (2). 11 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
/ belajar) juga tepat
(3) 母に習ったとおりに、料理を作りました。
Haha ni naratta toori ni, ryouri wo tsukurimashita. Saya membuat masakan sesuai dengan yang saya pelajari dari ibu saya. (Minna No Nihongo Vol. 2 – Hal. 71) Di data (3), juga terdapat keterangan mengenai orang yang mengajarkan keterampilan memasak kepadanya, yaitu ibunya. Sama seperti pada data (1) dan (2), verba narau (習う / belajar) juga tepat digunakan di dalam data (3). (4)今ドイツ語を習っていますから、毎日テープを聞いて練習します。 Ima Doitsugo wo naratteimasukara, mainichi teepu wo kiiteimasu. Karena sekarang saya sedang belajar bahasa Jerman, setiap hari saya berlatih (dengan) mendengarkan kaset. (Basic Kanji Book Vol. I – Hal. 207) Pada data (4), objek yang dipelajari adalah keterampilan berbahasa Jerman. Di dalam kalimat ini juga terdapat keterangan orang tersebut belajar bahasa Jerman dengan cara mengulang, yaitu dengan cara setiap harinya dia mendengarkan kaset. Karenanya verba narau (習う / belajar) tepat jika digunakan dalam kalimat ini. (5)仕事のために、毎週日本語を習っています。 Shigoto no tame ni, maishuu nihongo wo naratteimasu. Untuk menunjang pekerjaan saya, setiap minggu saya belajar bahasa Jepang. (Minna no Nihongo Vol. 2 – Hal. 139) Di kalimat ini dinyatakan bahwa orang tersebut mempelajari keterampilan bahasa Jepang. Pada kalimat ini juga diberikan keterangan bahwa orang tersebut melakukan latihan berulang-ulang setiap minggu agar dapat menguasai keterampilan berbahasa Jepang. Karena itu verba narau (習 う / belajar) dapat digunakan di dalam kalimat ini. (6) 生け花を習いたいんですが、先生を紹介していただけませんか。 12 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Ikebana wo naraitaindesuga, sensei wo shoukaishite itadakemasenka? Saya ingin belajar ikebana, bisa tolong perkenalkan saya kepada seorang guru (ikebana)? (Minna No Nihongo Vol. 2 – Hal. 6) Di data (6), seseorang ingin mempelajari keterampilan ikebana atau seni merangkai bunga Jepang. Situasi yang terjadi di dalam data (6) adalah di mana seseorang meminta orang lain untuk memperkenalkan dia kepada seorang guru ikebana karena ikebana merupakan keterampilan yang tidak bisa dipelajari sendiri, atau dengan kata lain membutuhkan seorang guru. Berikutnya akan dibahas mengenai kalimat berbahasa Jepang yang menggunakan verba benkyousuru (勉強する / belajar). 4.2 Penggunaan Verba Benkyousuru (勉強する)
(7)山本さんは日本の歴史を勉強しているから、京都や奈良へ何回も行ったこと がある。 Yamamoto-san wa nihon no rekishi wo benkyoushiteirukara, Kyouto ya Nara he nankaimo itta koto aru. Karena Yamamoto-san mempelajari sejarah Jepang, dia pernah beberapa kali pergi ke Kyoto dan Nara. (Basic Kanji Vol.2 – Hal. 92) Di dalam data (7), dinyatakan Yamamoto-san yang mempelajari ilmu pengetahuan yaitu sejarah Jepang. Selain itu, di dalam kalimat ini tidak ada keterangan Yamamoto-san mempelajari sejarah Jepang pada seorang guru, yang berarti Yamamoto-san mempelajari sejarah Jepang seorang diri. Karena itu verba benkyousuru (勉強する / belajar) dapat digunakan pada data (7) ini. (8)大学院で社会学を勉強しています。 Daigakuin de shakaigaku wo benkyoushiteimasu. Saya belajar ilmu sosial di pasca sarjana. (Basic Kanji Vol 1 – Hal. 173)
13 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Sama dengan data (7), pada data (8) seseorang mempelajari ilmu pengetahuan yaitu ilmu sosial di pasca sarjana. Dalam kalimat ini juga tidak ada keterangan orang tersebut belajar kepada seorang guru. Maka dari itu verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) tepat penggunaannya di dalam kalimat ini. (9) A: もうすぐ入学試験ですね。
B : タワポンさんは合格するでしょうか。 A : よく勉強しましたから、きっと合格するでしょう。 A: Mou sugu nyuugakushiken desu ne. B: Tawapon-san wa goukakusuru deshou ka. A: Yoku benkyoushimashitakara, kitto goukakusuru deshou. A: Sebentar lagi ujian masuk universitas (akan dimulai), ya. B: Tawapon-san akan lulus tidak ya? A: Karena sudah belajar dengan giat, pasti lulus. (Minna no Nihongo Vol. 2 – Hal. 57) Di dalam data (9), digambarkan percakapan antara A dan B yang membicarakan teman mereka Tawapon-san yang akan mengikuti ujian masuk universitas. Si A khawatir apakah Tawapon-san bisa lulus ujian atau tidak. Si B menenangkannya dengan mengatakan karena Tawapon-san sudah belajar dengan giat, maka pasti dia akan lulus. Dari percakapan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Tawapon-san telah melakukan usaha keras dalam hal belajar agar dapat lulus ujian. Di dalam kalimat ini juga tidak disebutkan Tawapon-san belajar pada guru. Selain itu, karena ujian yang akan diikuti adalah ujian masuk universitas, maka yang dipelajari Tawapon-san adalah mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Karena itu di dalam kalimat ini lebih tepat jika menggunakan verba benkyousuru (勉強する / belajar) daripada verba narau (習う). (10) 大学に入るために、一生懸命勉強します。 Daigaku ni hairu tame ni, isshoukenmei benkyoushimasu. 14 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Agar dapat masuk ke universitas, (maka) saya belajar dengan giat. (Minna no Nihongo Vol. 2 – Hal. 138) Sama seperti data (9), kalimat ini juga menekankan pada usaha keras seseorang dalam belajar, dalam kalimat ini tujuannya adalah agar dapat masuk universitas. Di dalam ujian masuk universitas, yang diujikan adalah mata pelajaran yang dipelajari di sekolah, karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tersebut mempelajari mata pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Di dalam kalimat ini juga tidak diberikan keterangan bahwa orang tersbut belajar pada guru. Oleh karena itu tidak tepat jika verba narau (習う / belajar) digunakan di dalam kalimat ini. (11) 夕方に帰ってくると、おにいちゃんの新一君は、自分も勉強しながら、弟
がしゅくだいをするのを手伝ってやります。 Yuugata ni kaettekuru to, oniichan no Shinichi-kun wa, jibun mo benkyoushinagara, otouto ga shukudai wo suru no wo tetsudatte yarimasu. Ketika pulang ke rumah di waktu petang, sang kakak laki-laki Shinichi-kun, sambil belajar (sendiri) juga membantu adik laki-lakinya mengerjakan pekerjaan rumah. (Chuukyuu kara Manabu Nihongo Workbook – Hal.12) Dari data (9) tidak ada keterangan bahwa Shinichi-kun belajar dengan bimbingan seorang guru. Di kalimat ini juga digambarkan bahwa Shinichi-kun belajar untuk saat itu saja atau bersifat sementara, tidak ada proses mengulang. Maka dari itu pada kalimat ini lebih tepat digunakan verba benkyousuru (勉強する / belajar) daripada verba narau (習う/ belajar). (12) 私の学校ではフランス語を勉強しなければなりません。 Watashi no gakkou de wa Furansu go wo benkyoushinakerebanarimasen. Di sekolah saya diharuskan belajar bahasa Perancis. (Minna no Nihongo Vol. 2 – Hal. 12) Dalam data (12), dinyatakan bahwa seseorang mempelajari bahasa Perancis sebagai mata pelajaran di sekolahnya. Bahasa Perancis selain merupakan keterampilan, juga merupakan ilmu 15 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
pengetahuan. Di dalam kalimat ini juga tidak ada keterangan bahwa orang tersebut belajar dengan bantuan seorang guru. Maka dari itu verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) dapat digunakan pada kalimat ini.
5.3 Penggunaan Verba Narau ( 習 う / belajar) dan Verba Benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) yang Saling Menggantikan Walaupun terdapat perbedaan yang cukup jelas antara verba narau ( 習 う
/ belajar) dan
benkyousuru (勉強する / belajar), ada kalanya kedua verba tersebut dapat saling menggantikan. (13) 外国語を習うときは、その国の文化もいっしょに習ったほうがいい。
Gaikokugo wo narau toki wa, sono bunka mo isshoni naratta hou ga ii. Ketika mempelajari bahasa asing, sebaiknya juga mempelajari budaya negara tersebut. (Basic Kanji Vol. I - Hal.219) (14) 外国に行く前に、その国の文化について勉強したほうがいい。Hal.218
Gaikoku ni iku mae ni, sono kuni no bunka ni tsuite benkyoushita hou ga ii. Sebelum pergi ke luar negeri, sebaiknya mempelajari tentang budaya negara tersebut. . (Basic Kanji Vol. I - Hal.218) Dalam data (13) dan (14), baik verba narau ( 習 う / belajar) maupun benkyousuru dapat digunakan. Hanya saja perbedaan terdapat pada konteks kalimatnya. Pada data (13), verba narau (習う / belajar) tepat digunakan karena selain mempelajari budaya, orang tersebut mempelajari keterampilan berbahasa asing. Keterampilan berbahasa asing merupakan keterampilan yang membutuhkan proses pengulangan. Selain itu, walaupun tidak ada keterangan orang tersebut belajar pada guru, namun jika memakai verba narau (習う/ belajar), akan tersirat kesan bahwa orang tersebut belajar dengan bimbingan seorang guru. Akan timbul kesan orang tersebut mempelajari keterampilan bahasa dan budaya asing dengan mengikuti kelas di suatu lembaga pendidikan. 16 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Namun jika kita memakai verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar), maka konteks kalimatnya berubah menjadi seseorang yang mempelajari bahasa dan budaya asing tanpa bantuan atau bimbingan orang lain, seperti yang ditunjukkan pada data (14).
Pada data (14), jika kita
menggunakan verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar), maka tersirat bahwa orang tersebut mempelajari budaya asing sebagai ilmu pengetahuan dan tanpa bimbingan orang lain. Akan timbul kesan orang tersebut mempelajari budaya asing hanya melalui buku atau media lainnya, tanpa bimbingan seorang guru. (15) 大学でこの漢字を習います。 Daigaku de kono kanji wo naraimasu. (Saya) Belajar kanji ini di universitas. (Basic Kanji Vol. 1 – Hal. 63) (16) これは、この課で勉強する動詞の漢字です。
Kore wa, kono ka de benkyousuru doushi no kanji desu. Berikut adalah kanji kata kerja yang akan kita pelajari di bab ini. (Basic Kanji Vol. 2 – Hal. 11) Pada data (15), verba narau ( 習 う / belajar) mengindikasikan orang tersebut belajar kanji sebagai sebuah keterampilan dan melalui bimbingan seseorang, walaupun tidak ada keterangan yang menyatakan orang tersebut belajar dengan bantuan seorang guru. Pada data (16) kesan yang ditimbulkan dari pemakaian verba benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) adalah orang tersebut mempelajari kanji sebagai sebuah ilmu pengetahuan dan mempelajarinya dengan usahanya sendiri, tanpa bimbingan orang lain. (17) 英語を習う。 Eigo wo narau. (Saya) Belajar bahasa Inggris. (Basic Kanji Vol. 1 - Hal.208) (18) 米国に留学して、英語を勉強してきた。 17 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
Beikoku ni ryuugakushite, Eigo wo benkyoushitekita. Karena (saya) akan pergi belajar ke Amerika, maka saya belajar bahasa Inggris. (Basic Kanji Vol. 1 – Hal. 208) Pada data (17), kesan yang ditimbulkan dari penggunaan verba narau (習う / belajar) adalah ‘saya’ belajar bahasa Inggris dengan bimbingan orang lain, misalkan di sebuah lembaga pendidikan bahasa asing. Sedangkan pada data (18) ‘saya’ belajar bahasa Inggris dengan usaha sendiri, misalkan dengan buku atau media lainnya tanpa bimbingan seorang pengajar. Selain itu, pada data (17) verba narau ( 習 う / belajar) mengindikasikan bahwa orang tersebut belajar bahasa Inggris sebagai sebuah keterampilan. Sementara itu, pemakaian verba benkyousuru (勉強 する / belajar) pada data (18) memberikan kesan orang tersebut belajar bahasa Inggris sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
5.
Kesimpulan
Verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) merupakan verba yang saling bersinonim atau di dalam bahasa Jepang disebut dengan ruigigo (類義語). Kedua verba ini sama-sama mengandung arti ‘belajar’ dan adakalanya dapat saling mengggantikan. Walaupun memiliki arti terjemahan yang sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan komponen makna di antara kedua verba tersebut. Dari hasil penelitian, yang membedakan penggunaan verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) secara umum adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perbedaan Makna Verba Narau (習う / belajar) dan Verba Benkyousuru (勉強す る / belajar) Narau (習う) 1. Mempelajari
sesuatu
berulang-ulang
Benkyousuru (勉強する) dengan
hingga
cara
1. Merujuk
terbiasa
kepada
situasi
di
mana
seseorang mempelajari sesuatu dengan
(menekankan kepada proses).
penuh
semangat
18 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
dan
usaha
(menekankan kepada keadaan yang bersifat sementara). 2. Menyatakan keadaan dimana seseorang
mempelajari
suatu
hal
2. Mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran
yang
di sekolah.
berhubungan dengan keterampilan atau teknik. 3. Dalam penggunaannya, verba narau (習
3. Dalam verba benkyousuru (勉強する /
う / belajar) mengindikasikan adanya
belajar) seseorang dapat belajar sendiri
kehadiran orang lain yang memberikan
tanpa bantuan orang lain.
ilmu tersebut.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan penggunaan verba narau ( 習 う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) terletak pada tujuan penutur. Kemiripan makna verba narau (習う / belajar) dan benkyousuru (勉強する / belajar) tidak mutlak, oleh karena itu verba narau ( 習 う / belajar) dan benkyousuru ( 勉 強 す る / belajar) termasuk ke dalam kuasisinonimi atau sinonim parsial.
6.
Saran
Penulis menyarankan ada baiknya jika penelitian dengan tema sejenis sering dilakukan karena banyak verba di dalam Bahasa Jepang yang walaupun memiliki arti terjemahan Bahasa Indonesia yang sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan di dalam penggunaannya. Sebagai contoh verba tojiru (閉じる/ menutup) dan shimeru (閉める/ menutup), ageru (上げる/ menaiki) dan noboru (上る/ menaiki), dan masih banyak verba lainnya. Selain itu, ada baiknya jika penelitian sejenis dilakukan tidak hanya untuk kelas kata verba, namun juga kelas kata lainnya seperti adjektiva kenzen ( 健 全 / sehat) dan kenkou ( 健 康 / sehat). Untuk kelas kata partikel bisa melakukan penelitian mengenai pebedaan partikel ni (に/ di) dan de (で/ di), atau ga (が/ adalah) dan wa ( は / adalah). Untuk kelas kata adverbia bisa meneliti adverbia kitto ( き っ と / pasti), 19 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013
kanarazu (必ず/pasti) dan zettai (絶対/ pasti). Lalu untuk kelas kata nomina terdapat nomina ai (愛/ cinta) dan koi (恋/ cinta), dan masih banyak lagi sinonim atau ruigigo (類義語) di kelas kata lainnya.
7.
Daftar Pustaka
Cultural Affairs, Agency. 1990. Gaikokujin no tame no Kihon Yourei Jiten. Tokyo: Ministry of Finance Printing Works Kindaichi Kyousuke, dkk. 1993. Nihon Kokugo Daijiten. Tokyo: Shogakukan Parera, Jos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga Sutedi, Dedi. 2010. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Sumber referensi internet: Kokugo Jiten. (http://dic.yahoo.co.jp/) Ruigo Jiten. (http://dic.yahoo.co.jp/)
20 Perbedaan makna ..., Pratiwi Sri Hayukartika, FIB UI, 2013