PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KECENDERUNGAN ASPEK DOMINAN NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS PADA ROHANIWAN DAN AWAM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Cynthya Dewi NIM : 019114029
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
When God prepares to do something wonderful, He begins with a difficulty. When He plans To do something very wonderful, He begins with an impossibility.(unkown) “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya…”(Yesaya 42:3) Cinta adalah mata air motivasi yang mengalirkan semangat indahnya kehidupan (Krishnamurti, Kartu Motivasi, Kanisius 2005) Adanya perbedaan tercipta sebagai warna-warni dunia Keunikan yang tak terhitung jumlahnya Beragam karya agung-Nya memenuhi muka bumi ini Dan IA menciptakan …….CINTA Hingga tiap kehidupan di muka bumi ini dapat terangkai dalam suatu harmonisasi tangga nada yang mengalun penuh syahdu dalam panduan Sang Maestro…. (….Malang, 07 Mei 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya sederhanaku ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menemani dan menjadi andalanku dalam setiap langkah hidupku serta telah mengajariku akan arti CINTA…..aku percaya kasih setiaMu menuntunku sepanjang waktu. Keluarga Dr. A Th. L. Gandiryanto, SpKO., yang sangat kusayangi. papa Gandi, mama Lena, mas Rudy dan adek Adit. Terima kasih akan segala kasih, cinta, doa dan segala candatawa, suka–duka dan segala mujizat kehidupan yang pernah dan akan selalu kita lewati bersama..I LOVE U ALL. Keluarga Samad Valentinus, S.Pd., yang telah menerima kehadiranku dan membantuku dalam banyak hal. Om Romo Janto, SJ., thanks ya buku-buku teologinya. F. Herwindra yang telah menemani jiwa dan ragaku dalam 2 tahun terakhir ini. Thanks, aku belajar banyak dari setiap pengalaman yang pernah kita lalui. Semoga keberadaan kita kan selalu menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita, “Segalanya akan indah pada waktu-Nya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Perbedaan Kecenderungan Aspek Dominan Need For Love And Belongingness Pada Rohaniwan dan Awam” merupakan karya yang tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi manapun sebelumnya, dan sepanjang pengetahuan saya di dalamnya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 18 Juni 2007
(I. M. Cynthya Dewi D. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam, laki-laki dan perempuan. Subjek penelitian berjumlah 112 orang, terdiri dari 28 rohaniwan laki-laki, 28 rohaniwan perempuan, 28 awam laki-laki dan 28 awam perempuan di kota Malang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan skala need for love and belongingness yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan statistic non-parametrik crosstabs chi-square dari program SPSS for windows versi 13. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan peran (rohaniwan-awam). Dimana rohaniwan memiliki kecenderungan dominan pada aspek saling percaya dan kaum awam memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima dengan sepenuh hati. 2. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (laki-laki-perempuan). Dimana laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek cinta yang menerima, sedangkan pada perempuan tidak muncul aspek yang dominant. Hanya saja prosentase terbesar muncul pada aspek cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut. 3. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (rohaniwan laki-laki-rohaniwan perempuan). Dimana rohaniwan laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek saling percaya, sedangkan rohaniwan perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek cinta yang memberi. 4. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness kaum awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin (awam laki-laki – awam perempuan). Dimana awam laki-laki memiliki kecenderungan dominan pada aspek dimengerti secara mendalam, sedangkan awam perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima dengan sepenuh hati. Kata kunci : aspek dominan need for love and belongingness, rohaniwan, kaum awam, laki-laki, perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT This study was a comparative research wich aimed to find the dominant tendency difference of need for love and belongingness among the spiritual leaders and the layme, male and female.. They where 112 persons as the subjects of the research consisting of 28 male spiritual leaders, 28 female spiritual leaders, 28 laymens and 28 laywomens in Malang, East Java. The data was collected by providing statements in the scale of need for love and belongingness of which the validity and reliability where tested. The data of the research was analyzed by non-parametrics statistic crosstabs chi-square of SPSS program for windows version 13. There were several conclusions from the data analysis result as follows : 1. There was a different dominant tendency of need for love and belongingness based on characters (the spiritual leader and the layman). In wich spiritual leaders had dominant aspect tendency in trusting each others, while the laymen have dominant aspect tendency in whole-hearted accepted aspect 2. There was a differences dominant tendency of need of love and belongingness based on the sexes (male and female). In wich males had dominant aspect tendency in accepting love, where females didn’t have dominant aspect tendency of need for love and belongingness. However, the main prosentages was in giving love and no anxiety. 3. There was a differences dominant tendency of spiritual leader need for love and belongingness based on the sexes (the male spiritual leader and the female spiritual leader). In wich male spiritual leaders had dominant aspect tendency in trusting each others, but female spiritual leaders had dominant aspect in giving love. 4. There was a differences dominant tendency of layman need for love and belongingness based on the sexes (laymens and laywomens). In wich laymens had dominant aspect tendency in deep understood by others, whereas laywomens have dominant aspect tendency in wholehearted accepted Key words : dominant tendency need for love and belongingness, spiritual leader, layman, male, female.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Kasih karunia dariNya telah menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan bagian prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga tidak melupakan bantuan-bantuan yang diberikan oleh beberapa pihak lain secara moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi. M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pembimbing akademik. 3. Ibu Dra. Lusi Pratidarmanastiti, M.S., selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Thanks a lot telah mengajariku untuk berani menghadapi setiap tantangan yang ada… 4. Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si. dan Bapak Wijoyo Adinugroho, S.Psi, selaku dosen penguji skripsi...thanks a lot atas pengalaman indah dan masukan-masukannya… 5. Ibu P. Henrietta PDASD., S.Psi. yang telah memberikan semangat, dan waktu untuk berbagi. Semangat Cie….aku tunggu kehadiran ponakan kecilku… 6. Bapak C. Siswa Widyatmoko, S.Psi. yang telah memberikan saran dan pernah menjadi pembimbing akademik penulis sebelumnya. 7. Bapak Agung Santoso, S.Psi. yang telah memberikan saran selama proses ini, terutama dengan rumus-rumusnya. Sukses dengan ilmu yang akan dijelang Ko 8. Semua
dosen-dosen
Fakultas
Psikologi
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta. Selamat mengajar dan memajukan psikologi SADHAR…. 9. Semua karyawan Fakultas Psikologi USD Yogyakarta dan penjaga parkir kampus III Paingan. Senyum kalian membuatku betah dan bahagia berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara kalian. Karya-karya kalian sangat indah, doaku untuk setiap karya atas sentuhan tangan kalian… 10. Msgr. Herman Joseph Pandoyoputro, O.Carm., selaku Uskup Keuskupan Malang. Terima kasih banyak atas segala waktu, dukungan, bantuan, semangat dan sharing-sharingnya. Saya masih menunggu saat-saat sharing dan kerja sama berikutnya. 11. Romo Janto, SJ., Romo Adam Pr., Romo Denny Pr., Romo Agi, O’Carm, Fr. Monfort BHK, dan Suster Paulana SSpS, yang sudah banyak membantu dalam penyebaran skala penelitian, dukungan fisik, moril, semangat dan doadoanya…… serta suster-suster Misi Abdi Roh Kudus atas doa, cinta dan penerimaannya pada saya dalam kegiatan hariannya 12. Semua subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi skala penelitian, tanpa kalian penelitian ini tidak akan terselesaikan dengan baik…thaks a lot. 13. Pakdhe Iwan yang bersedia mengedit dan berdiskusi tentang materi skripsi ini.Thx a lot…. 14. Tante Tiranda, thanks sudah mengajarkanku menjadi perempuan yang tegar dan mandiri…..tetap semangat ya tante..doa dan cintaku untukmu selalu. 15. The “Lonchiez” fam.: Mami Mira, Ita, Yayack, Anita, Ul-ul, Vera and Tyas. Thanks, semoga persahabatan kita akan abadi selalu. Saling dukung dalam cinta dan doa demi kesuksesan bersama ya….liburan bareng yuks…. 16. Keluarga besar TN: gendut jo, meant, kopet-shinta, ganyong-bertha, zigoto, siye, itong, caphie (teman seperjuangan n additional playerku), acong-silau, cuko-tinul, papidik-hera, kreteng, klowor, micil-ciel, dony-nana, dan masih banyak lagi...atas kebersamaan hidup dan telah menjadi “keluarga” baru bagiku, keunikan-keunikan kalian menceriakan duniaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Komunitas Tari GENTA RAKYAT…..Thanks a lot atas segala proses yang telah kita lewati bersama, segala bentuk olah raga, rasa dan jiwa yang kita lalui…..doaku untuk tiap kesuksesan yang akan dijelang…ILU guys... 18. Komunitas “FRIENDS”, terima kasih atas semua pengalaman yang selalu memberi pengalaman baru…. 19. Komunitas “Psychology Adventure Team” (PAT-su)…..thanks a lot bersama kalian aku menemukan banyak pengalaman baru yang tak terlupakan….kapan naik gunung lagi… 20. Kakak-adek dan temen angkatan se-Psikologi, Sadhar (maaf tidak bisa kusebutkan satu-satu) , miss Yosie, S.Psi., miss Icha S.Psi. dan especially temen-temen di KBT……guys thanks ya atas semua bantuan, doa, dukungan dan persahabatan yang telah terjalin…..I’ll miss u much… 21. Temen-temen kost “Delima Raya” yang memberi keceriaan dengan suarasuaranya yang “khas”….I’ll miss u all… 22. Temen-temen “jauh di mata tetapi dekat di hati”-ku dimanapun kalian berada, doa-doa dan dukungan kalian sangat berarti. Walau tangan tak berjabat, raga tak berpelukan dan wajah tak bersua namun untaian doa dan sapaan hangat kalian selalu menemani hari-hariku…. Keep in touch ya friends…
Yogyakarta, 18 Juni 2007
Cynthya Dewi D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
i
Halaman Persetujuan...............................................................................
ii
Halaman Pengesahan ..............................................................................
iii
Halaman Motto .......................................................................................
iv
Halaman Persembahan ............................................................................
v
Halaman Pernyataan Keaslian Karya......................................................
vi
Abstrak ....................................................................................................
vii
Abstract ...................................................................................................
viii
Kata Pengantar ........................................................................................
ix
Daftar Isi .................................................................................................
xii
Daftar Tabel ............................................................................................
xvi
Daftar Gambar.........................................................................................
xvii
Daftar Lampiran ......................................................................................
xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .............................................................
1
A. Latar Belakang .............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................
8
C. Tujuan Penelitian .........................................................
8
D. Manfaat Penelitian .......................................................
8
LANDASAN TEORI .........................................................
9
A. Rohaniwan dan Awam .................................................
9
B. Need For Love And Belongingness ..............................
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian...............................................................
12
2. Sifat ........................................................................
16
3. Karakteristik Need For Love and Belongingness ..
17
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Need For Love and Belongingness.........................................
19
a. Jenis Kelamin ...................................................
19
b. Peran.................................................................
21
C. Perbedaan Kecenderungan Aspek Dominan Need For Love And Belongingness Pada Rohaniwan
BAB III
Dan Kaum Awam........................................................
24
D. Hipotesis.......................................................................
30
METODE PENELITIAN..................................................
31
A. Jenis Penelitian..............................................................
31
B. Variabel Penelitian ........................................................
31
C. Definisi Operasional......................................................
32
1. Peran dan Jenis Kelamin ..........................................
32
a. Peran ..............................................................
32
b. Jenis Kelamin ...................................................
33
2. Need For Love And Belongingness ..........................
33
D. Subjek Penelitian...........................................................
34
E. Metode Pengumpulan Data ...........................................
35
1. Skala Need For Love and Belongingness................
35
2. Kelayakan Skala Need ForLove and Belongingness
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
a. Analisis Item ....................................................
39
b. Validitas ...........................................................
40
c. Reliabilitas .......................................................
41
F. Prosedur Penelitian ........................................................
42
G. Metode Analisis Data ....................................................
43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................
45
A. Persiapan Penelitian ......................................................
45
1. Perijinan Penelitian ..................................................
45
2. Lokasi Penelitian......................................................
45
3. Penentuan Sampel ....................................................
46
4. Tahap Uji Coba Penelitian .......................................
46
a. Pelaksanaan Uji Coba.........................................
46
b. Hasil Uji Coba Penelitian...................................
47
1) Analisis Item ..............................................
47
2) Validitas .....................................................
47
3) Reliabilitas .................................................
48
B. Pelaksanaan Penelitian ..................................................
51
1. Pengumpulan Data ...................................................
51
2. Pelaksanaan Skoring ................................................
51
C. Hasil Analisis Data Penelitian .......................................
51
1. Prosentase Aspek Berdasarkan Peran (Rohaniwan-Awam)............................................... 2. Prosentase Aspek Berdasarkan Jenis Kelamin
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(laki-laki-perempuan)............................................
53
3. Prosentase Aspek Pada Rohaniwan Laki-laki– Rohaniwan Perempuan ..........................................
54
4. Prosentase Aspek Pada Awam laki-laki – Awam perempuan ..................................................
55
D. Pembahasan...................................................................
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................
66
A. Kesimpulan ...................................................................
66
B. Saran ..............................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
69
LAMPIRAN ………................................................................................
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Penyebaran Item Need For Love and Belongingness ...........
38
Tabel 2.
Hasil Uji Reliabilitas skala Need For Love And Belongingness 48
Tabel 3.
Sebaran Item Skala Need For Love And Belongingness.......
Tabel 4.
Sebaran Item Penelitian Skala Need For Love And
49
Belongingness .......................................................................
50
Tabel 5.
Statistik Deskriptif ................................................................
51
Tabel 6.
Crosstabulation 1 (Peran-Aspek)..........................................
52
Tabel 7.
Analisis Chi-Square Tabel 6 .................................................
52
Tabel 8.
Crosstabulation 2 (Jenis Kelamin-Aspek) ............................
53
Tabel 9.
Analisis Chi-Square Tabel 8 .................................................
53
Tabel 10. Crosstabulation 3 (Rohaniwan laki-laki – Rohaniwan perempuan)............................................................................
54
Tabel 11. Analisis Chi-Square Tabel 10 ...............................................
54
Tabel 12. Crosstabulation 4 (Awam laki-laki – Awam Perempuan)....
55
Tabel 13. Analisis Chi-Square Tabel 12 ...............................................
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Hirarki Kebutuhan Manusia............................................
13
Gambar 2.
Diagram Kebutuhan Manusia .........................................
14
Gambar 3
“Lingkaran Maslow”.......................................................
15
Gambar 4
Alur Pikir Penelitian........................................................
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Skala Need For Love And Belongingness Try-Out .........
72
Lampiran B. Tabulasi Data Try-out .....................................................
73
Lampiran C. Uji Reliabilitas Try- Out .................................................
81
Lampiran D. Reliabilitas Item-Penelitian.............................................
83
Lampiran E. Kaidah Reliabilitas Menurut Guilford dan Frucher ........
85
Lampiran F.
Skala Need For Love And Belongingness Penelitian ......
86
Lampiran G. Tabulasi Data Penelitian .................................................
87
Lampiran H. Tabel Ringkasan Nilai Total, Z-Score & Dominan Aspek
96
Lampiran I.
Hasil Olah Data Dan Analisis .........................................
99
Lampiran J.
Data Tambahan Mengenai Keuskupan Malang ..............
103
Lampiran K. Data Paroki-paroki Keuskupan Malang ..........................
106
Lampiran L.
Statistik Rohaniwan Keuskupan Malang 2004 ...............
112
Lampiran M. Statistik Paroki & Stasi Gereja Katolik Indonesia 2004 .
117
Lampiran N. Surat Ijin dan Keterangan Penelitian ..............................
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Tahap perkembangan manusia dalam rentang kehidupannya memiliki fase dan tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan usianya. Tahap perkembangan itu adalah anak-anak, remaja, dan dewasa. Tahap dewasa sendiri dibagi lagi menjadi dewasa awal, dewasa madya dan dewasa akhir. Kali ini peneliti akan memfokuskan pembicaraan pada masa perkembangan dewasa awal (dewasa muda). Masa dewasa muda dikatakan juga sebagai masa transisi, pada tahap ini peran dan tanggung jawab yang dipikulnya menjadi semakin besar. Individu dewasa awal tidak lagi bergantung baik secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orang tuanya, berbagai permasalahan yang dialami justru menjadi pelajaran berharga yang dapat membentuk pribadi yang lebih matang, tangguh dan bertanggungjawab terhadap masa depan (Dariyo, 2004). Individu dewasa awal adalah mereka yang berada pada usia 21 sampai 39 tahun yang memasuki masa transisi baik secara fisik, intelektual maupun peran sosial (Santrock, 2002). Dinamika kehidupan masa dewasa awal ini merupakan hal yang amat menarik untuk diperhatikan. Berbagai segi dan pengalaman dialami dalam bentuk yang semakin kompleks dan unik. Keunikan adalah milik setiap pribadi, akan tetapi dalam menjalani suatu kehidupan manusia masih akan terkelompokkan secara sosial sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manusia juga disebut sebagai mahluk sosial. Keberadaan manusia sebagai mahluk sosial ini membawa konsekuensi bahwa individu memerlukan hubungan manusiawi dengan sesamanya yaitu dengan menjalin hubungan akrab. Pada penelitian kali ini tugas perkembangan sosio–emosional subjek dikaitkan dengan hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Kebutuhan yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan sosio-emosional pada masa ini adalah kebutuhan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki (selanjutnya disebut need for love and belongingness). Kebutuhan-kebutuhan manusia ada yang bersifat biologis dan ada juga yang bersifat psikologis. Abraham Maslow mengelompokan kebutuhankebutuhan manusia menjadi sebuah hirarki. Hirarki kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki, kebutuhan akan penghargaan dan terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan yang digambarkan oleh Abraham Maslow merupakan kebutuhan yang bertingkat. Kebutuhan bertingkat artinya seseorang akan cenderung memenuhi kebutuhan yang paling mendasar dahulu yaitu kebutuhan fisiologis, sebelum melangkah pada pemenuhan kebutuhan di atasnya sampai dengan kebutuhan aktualisasi diri. Artinya kebutuhan yang ada di tingkat dasar pemuasannya lebih mendesak daripada kebutuhan di atasnya (Koswara, 1991). Penelitian ini secara khusus difokuskan pada need for love and belongingness, dengan asumsi bahwa subjek-subjek penelitian telah terpenuhi kebutuhan fisiologis (makan, minum,tidur, dan lain-lain) dan kebutuhan akan rasa amannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(pekerjaan, keluarga, moral, kesehatan, dan lain-lain). Hal ini dapat dilihat pada fakta kehidupan subyek baik rohaniwan maupun awam. Subjek awam terdiri dari individu-individu yang belum menikah, baik yang sudah bekerja maupun belum bekerja. Subjek awam sebagian besar masih tinggal dan mendapat jaminan aspek kehidupan dari orang tua (terutama yang belum bekerja) dan ada beberapa yang sudah memiliki tempat tinggal sendiri (yang sudah bekerja). Fakta-fakta ini menjadi dasar asumsi bahwa subjek awam telah terpenuhi kebutuhan fisiologis dan rasa amannya. Sedangkan pada subjek rohaniwan, sehubungan dengan perannya, memiliki jaminan aspek kehidupan (makan, tempat tiggal, dan lain-lain), dan kesehatan dari masingmasing ordo dan konggregasinya. Rohaniwan yang menjadi subjek adalah yang telah menerima sakramen imamat ataupun kaul kekal. Hal ini menjadi dasar asumsi bahwa kebutuhan fisiologis dan rasa amannya telah terpenuhi. Maslow
mengatakan
perkembangan kepribadian
bahwa
pada
prinsipnya
pembentukan
dan
didasari oleh motivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya (Dariyo, 2004). Dorongan untuk memenuhi kebutuhanlah yang mengarahkan perilaku individu pada pencapaian kepuasan. Terpenuhinya kebutuhan akan membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Sebaliknya apabila tidak terpenuhi dengan baik dapat menyebabkan gangguan kepribadian atau psikopatologis. Demikian pula halnya dengan need for love and belongingness yang merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk terpenuhi pada masa ini (sehubungan dengan tugas perkembangannya). Need for love and belongingness ini tidak terbatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya pada suatu hubungan romantis saja. Kebutuhan ini sehubungan dengan kesempatan dan kebebasan tanpa diskriminasi untuk menjalin interaksi sosial dengan siapa saja. Masa transisi pada dewasa awal juga berkaitan dengan perubahan peran sosial. Faktor gender sebagai elemen yang melekat dalam kehidupan masyarakat pun ikut menyumbangkan pengaruhnya atas perubahan-perubahan yang terjadi. Gender memiliki elemen yang kompleks, yaitu segala sesuatu yang menyangkut jenis kelamin, peran, tingkah laku, kecenderungan dan atribut yang lain. Pada penelitian ini peneliti akan melihat pada 2 elemen yaitu peran dan jenis kelamin. Manusia selain mempunyai kebutuhan juga terdapat pula berbagai macam pilihan untuk pemenuhannya, termasuk cara menjalani kehidupan. Masing– masing manusia menjalani hidupnya dengan cara yang unik. Salah satu bentuk pilihan itu adalah hidup selibat, yaitu menjadi seorang rohaniwan. Rohaniwan merupakan tokoh rohani pada agama Katolik. Para rohaniwan harus menempuh pendidikan khusus sampai dianggap layak dan memiliki kesediaan penuh dan mereka akan melalui pengukuhan peran melalui sakramen Gereja maupun pengucapan kaul. Para rohaniwan lebih memilih untuk hidup secara berbeda, yaitu mereka hidup di bawah naungan hirarki Gereja ataupun konggregasi (dan meninggalkan keluarganya) dengan segala macam aturan– aturan mengikat yang ada di dalamnya. Hal ini dirasa unik oleh peneliti, karena begitu banyak pilihan hidup yang lain dan melihat tidak banyak individu yang memilih cara hidup demikian (hal ini dapat dilihat dari jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
imam, biarawan dan biarawati yang lebih sedikit atau bahkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah umat yang ada). Berdasarkan data statistik Gereja Katolik Indonesia Keuskupan Malang tahun 2004 jumlah umat Katolik 87.384, sedangkan jumlah rohaniwan 1.195. Sebagaimana kemunculan peran akan selalu berpasangan maka keberadaan rohaniwan dilengkapi dengan keberadaan awam, dimana kehidupan kaum awam cenderung lebih bebas. Dunia selibat para rohaniwan yang terikat oleh banyak aturan terutama tentang hidup selibat menimbulkan keterbatasan hubungan relasi sosial terhadap lawan jenis. Kaum rohaniwan hidup dalam konggregasi tertentu dengan segala aturan–aturan yang mengikatnya. Rohaniwan mulai masuk ke dalam konggregasi sampai dengan mereka benar–benar menjadi imam, bruder, frater atau suster melalui sebuah perjalanan yang tidak singkat. Lamanya tahun pendidikan dan hidup selibat dengan berbagai tahapan–tahapannya membuat peneliti memiliki persepsi bahwa kehidupan yang demikian sudah terinternalisasi dalam diri mereka. Pada akhirnya perilaku dan sikap yang tampak, sebagai hasil internalisasi tadi, menciptakan image tertentu dalam masyarakat tentang rohaniwan yang notabene dikatakan “suci”. Kali ini peneliti secara khusus tertarik dengan need for love and belongingness pada kaum rohaniwan, meskipun mereka melaksanakan aturan–aturan secara konsekwen (terutama aturan mendasar yang sangat umum yaitu tidak menikah) bukan berarti menjadikan mereka kehilangan need for love and belongingness itu sebagai manusia. Pada masyarakat umum keadaan tidak menikah dan peran sebagai rohaniwan kerap kali menjadi “bumerang”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersendiri bagi para rohaniwan itu sendiri. Hubungan sosial mereka seringkali mendapat sorotan yang kurang wajar (khususnya hubungan dengan lawan jenis), hal ini memicu munculnya desas-desus miring, dianggap memalukan bahkan merusak tatanan keagamaan (HIDUP, 18 Februari 2007). Selanjutnya peneliti ingin melihat apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang terdapat pada peran masing-masing
(rohaniwan
dan
awam)
menimbulkan
perbedaan
kecenderungan munculnya aspek dominan pada need for love and belongingness-nya. Elemen lain yang mempengaruhi perjalanan kehidupan manusia adalah jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan salah satu elemen gender yang merupakan kategori dasar dalam kehidupan sosial (Sears, 1991). Salah satu penelitian yang mendukung kecenderungan masyarakat untuk membagi dunia menjadi sisi maskulin dan feminin adalah penelitian terhadap lukisan-lukisan dan pahatan termashur. Menurut hasil penelitian, lukisan-lukisan dan pahatan tersebut akan lebih menampilkan situasi kerja dan peperangan pada figur pria sedangkan fenomena pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak pada figur wanita (O’Kelly dalam Sears, 1991). Perbedaan berdasarkan jenis kelamin inipun tampak pada ekspresi cinta, wanita dikatakan lebih mengekspresikan kelembutan, ketakutan, dan kesedihan sedangkan bagi pria pengendalian kemarahan adalah suatu orientasi emosional yang umum (Cancian&Gordon, 1988 dalam Santrock, 2002). Berdasarkan data-data perbedaan jenis kelamin di atas peneliti ingin melihat lebih lanjut apakah ciri-ciri ataupun sifat-sifat khas pada jenis kelamin masing-masing (laki-laki dan perempuan) juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menimbulkan perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness-nya. Perbedaan peran yang telah dikemukakan pada kehidupan masing-masing individunya tidak dapat lepas dari interaksinya dengan jenis kelamin. Konkritnya pada rohaniwan ada rohaniwan laki-laki (romo, bruder, frater) dan rohaniwan perempuan (suster), demikian pula halnya dengan awam ada awam laki-laki dan awam perempuan. Kombinasi kedua hal ini sama-sama melekat dalam diri individu, sehingga peneliti akan melihat pula apakah kombinasi dari ciri-ciri atau sifat-sifat peran dan jenis kelamin ini dapat menimbulkan perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness-nya. Tambahan pada pembahasan selanjutnya peneliti lebih memilih untuk menggunakan rumusan kalimat need for love and belongingness (dalam bahasa Inggris). Alasan dari hal ini adalah karena penulis menemukan rumusan terjemahan kalimat dalam bahasa Indonesia yang berbeda-beda pada berbagai buku. Penulis berusaha untuk menghindari persepsi yang berbeda atas terjemahan-terjemahan yang berbeda itu, maka diputuskan untuk menggunakan rumusan kata dalam bahasa Inggris. Kenyataan dan uraian di atas mendorong penulis untuk meneliti mengenai “Perbedaan Kecenderungan Aspek Dominan Need For Love and Belongingness Pada Rohaniwan dan Awam”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. RUMUSAN MASALAH Apakah ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam baik laki-laki maupun perempuan.
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat praktis a. Memberi pemahaman dan informasi kepada pembaca tentang kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam baik laki-laki maupun perempuan. b. Sebagai suatu wacana bahan evaluasi dan refleksi bagi individu pada masa dewasa awal tentang kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness. 2. Manfaat teoritis Menambah perbendaharaan ilmu psikologi kepribadian, psikologi perkembangan dan psikologi sosial, khususnya mengenai kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. ROHANIWAN DAN AWAM Rohaniwan adalah orang-orang yang memilih cara hidup untuk mengejar kesucian dan sedapat mungkin mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang lain, dalam agama Katolik meliputi imam, bruder, frater (bagi yang berjenis kelamin laki-laki), dan suster (bagi yang berjenis kelamin perempuan). Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia rohaniwan adalah orang yang memilih cara hidup untuk mengejar kesucian dan sedapat mungkin mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang lain. Dalam semua agama besar, ada orang-orang yang mengkhususkan diri untuk kesucian diri dan pengabdian kepada sesama. Dalam agama katolik, kaum rohaniwan meliputi imam, bruder dan suster (rohaniwati), yang termasuk dalam berbagai komunitas berupa konggregasi, ordo, atau serikat rohaniwan. Ada komunitas yang bersifat kontemplatif dan ada yang bersifat aktif. Komunitas kontemplatif memusatkan diri pada peningkatan kehidupan rohani para anggotanya, sedangkan komunitas aktif mencurahkan perhatian pada karya sosial dan kerohanian di sekolah, rumah sakit, serta perawatan kaum miskin dan yatim piatu, di samping meningkatkan kesucian para anggotanya. Sebagai pengikat diri pada pilihan hidup mereka, para rohaniwan mengucapkan kaul prasetya sementara atau selamanya di hadapan pimpinan dan Tuhan, yakni janji selibat (tidak menikah), janji hidup miskin secara sukarela, dan janji patuh kepada kehendak Tuhan. Konsili Vatikan II merumuskan bahwa mereka yang mengikrarkan nasehat-nasehat Injil ini diharuskan untuk dapat mencari segala sesuatu dan mencintai atas dasar Allah yang telah terlebih dahulu mencintai manusia (bdk 1 Yo 4:10). Pada segala situasi hendaknya mereka dapat mengembangkan hidup yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (bdk Kol 3:3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keadaan inilah yang nantinya akan dapat mengalirkan desakan cinta kasih kepada sesama demi penyelamatan dunia dan pembangunan Gereja. Cinta kasih inilah yang menjiwai dan mengarahkan mereka pada pengamalan nasehat-nasehat Injil. Poerwadarminta (1987), kaum awam adalah sekelompok orang yang merupakan orang kebanyakan, yaitu orang biasa yang bukan rohaniwan. Kaum awam ini juga terdiri dari dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan perbedaannya adalah mereka tidak memiliki sebutan khusus seperti pada rohaniwan. Kaum awam adalah semua orang beriman kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan iman atau status religius yang diakui dalam gereja. Jadi kaum kristiani yang berkat babtis telah menjadi anggota Tubuh Kristus terhimpun menjadi umat Allah dengan cara mereka sendiri. Taat mengemban tugas imamat, kenabian, dan ragawi Kristus dan dengan demikian sesuai dengan kemampuan mereka melakukan perutusan segenap umat kristiani dalam gereja dan dunia (Katekismus Gereja Katolik , 1995). Sears (1991) mengatakan pembedaan kategori pria dan wanita merupakan pembedaan individu berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin ini merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan sosial. Pembicaraan tentang perbedaan jenis kelamin seringkali muncul dalam hubungannya dengan sifat-sifat kepribadian umum yang merupakan kekhasan masingmasing jenis kelamin. Sifat-sifat kepribadian umum yang khas dari masingmasing jenis kelamin inilah yang kemudian memberikan perbedaan tertentu bagi keduanya di dalam strata kehidupan sosial. Salah satu bukti yang menguatkan adalah penelitian dari Rokenkrantz, dalam Sears (1991), yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan perbedaan perolehan nilai pada pria dan wanita. Hasilnya adalah pria lebih tinggi pada sifat-sifat yang berhubungan dengan kecakapan (seperti kepemimpinan, objektivitas, dan kemandirian), sedangkan wanita untuk sifatsifat yang berhubungan dengan kehangatan dan kemampuan mengungkapkan perasaan (seperti kelembutan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain). Individu yang telah menjadi rohaniwan merupakan individu-individu yang berada pada usia perkembangan tahap dewasa awal ke atas, maka pada penelitian ini lebih difokuskan pada subjek (baik imam/suster maupun kaum awam) dengan rentang usia 26-39 tahun. Penentuan usia subjek dikaitkan dengan usia minimal subjek yang memiliki peran rohaniwan berkaitan dengan masa pendidikan yang harus mereka tempuh sebelum menyandang peran sebagai imam/suster. Pemilihan rentang usia ini didasarkan pula atas teori bahwa pada masa dewasa awal seorang individu memiliki tugas–tugas perkembangan sosio-emosional antara lain adanya pernikahan dan keluarga, dan peran sebagai orang tua. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan erat dengan need for love and belongingness. Fase-fase yang akan muncul pada tahap perkembangan ini adalah meninggalkan rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri, bergabung menjadi keluarga melalui pernikahan, dan menjadi orang tua (Santrock, 2002). Ketika seseorang tidak mampu melaksanakannya maka akan muncul hal–hal yang memicu munculnya rasa frustasi seperti kesendirian. Santrock mengemukakan bahwa kesendirian adalah awan hitam yang menutupi banyak sisi kehidupan individu, suatu hal yang hanya ingin dirasakan sedikit orang. Mereka yang disebut juga sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dewasa muda ini secara umum berusia antara 21 sampai dengan 39 tahun dimana mereka mengalami masa transisi baik secara fisik, intelektual dan peran sosial (Santrock, 2002). Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah rohaniwan adalah orangorang yang memilih cara hidup untuk mengejar kesucian dan sedapat mungkin mengabdikan dirinya bagi kepentingan orang lain (dalam agama Katolik), yang mana kehidupan mereka terikat pada kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan serta kaul-kaul lain serta sakramen tertentu sesuai dengan tarekat ataupun konggregasinya masing-masing. Peran ini dipilih secara otonom oleh individu itu sendiri demi pengabdian dan jiwa kerasulannya yang besar kepada Kristus, mereka juga menjalani pendidikan khusus pada konggregasinya masing-masing. Sedangkan kaum awam merupakan status bagi masyarakat pada umumnya yang tidak menyandang peran rohaniwan siapapun dan apapun profesinya. Pada penelitian ini dikhususkan pada kaum awam yang beragama Katolik, dengan harapan bahwa mereka akan memiliki pandangan atau minimal ajaran agama yang sama mengenai cinta dengan kaum rohaniwan.
B.
NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS 1. Pengertian Abraham Maslow, seorang ahli psikologi, membuat kerangka motif manusia berdasarkan taraf kebutuhannya, mulai dari kebutuhan biologis manusia yang dibawa sejak lahir, sampai dengan kebutuhan psikologis yang paling kompleks yaitu aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun dalam bentuk susunan hirarki dari yang paling rendah sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang paling tinggi. Maslow mengemukakan bahwa motif atau kebutuhan tersebut akan menguasai tingkah laku manusia. Motif-motif yang berada di atas biasanya akan mulai menguasai apabila kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi (Handoko, 1992). Maslow merumuskan susunan hirarki yang menyebutkan lima kebutuhan dimana masing-masing bersifat saling melengkapi satu dengan yang lainnya (Kanuk, dalam Schiffman dan Kanuk, 2000). Kebutuhan– kebutuhan tersebut diurutkan dalam bentuk piramid atau anak tangga dimulai dari kebutuhan yang paling rendah tingkatannya. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi akan cenderung muncul ketika kebutuhan di bawahnya sudah terpenuhi.
Gambar 1. HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. Diagram Kebutuhan Manusia
Ketika kebutuhan secara fisiologis dan rasa aman sudah dapat terpenuhi maka akan muncul need for love and belongingness sebagai kebutuhan di tingkat selanjutnya. Berbeda halnya dengan kebutuhan yang lainnya, secara umum kebutuhan ini memiliki eksistensi lebih besar, kebutuhan ini akan menetap relatif lebih lama dalam diri seseorang sampai tercapai kestabilan untuk mengasihi dan menerima serta dikasihi dan diterima oleh orang lain (gambar 2). Kanuk (dalam Sciffman dan Kanuk, 2000) memberikan contoh kategori kebutuhan ini antara lain adalah cinta dan kasih sayang serta penerimaan. Maslow, berdasarkan hasil penelitiannya di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa mobilitas sosial yang tinggi telah menjadi salah satu akibat dari kurang terpenuhinya need for love and belongingness (Koswara, 1991). Selanjutnya Maslow dalam Koswara (1991) juga menjabarkan bahwa need for love and belongingness yang tidak terpuaskan akan membentuk sebuah lingkaran setan pada saatnya (gambar 3), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. Lingkaran Maslow
kegagalan memuaskan need for love and belongingness
mobilitas sosial yang tinggi
munculnya masalah- masalah pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Maslow
memberikan
pendapatnya
bahwa
manusia
pada
umumnya
mendambakan hubungan yang penuh kasih sayang dengan orang lain dan secara khusus merupakan kebutuhan akan rasa memiliki di tengah kelompoknya, hal ini dipengaruhi keberadaan manusia juga sebagai mahluk sosial. Keterpisahan atau ketiadaan hubungan dengan orang lain akan mengakibatkan munculnya perasaan kesepian, terasing, hampa, dan tak berdaya pada individu (Koswara, 1991). Tidak terpenuhinya hubungan akrab antar individu juga akan menimbulkan perasaan tertekan (baik disadari maupun tidak) dimana individu merasa ditolak dan terkurung dalam dirinya sendiri, keadaan ini mampu menghisap semangat dan memboroskan energi (Hulme, 2000). Kebutuhan-kebutuhan sosial yang memiliki keterkaitan dengan need for love and belogingness antara lain adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana dia hidup dan bekerja. b.
Kebutuhan akan disayangi oleh teman-temannya dan orang lain dimana dia hidup dan bekerja.
Maslow dalam Goble (1987) mengingatkan bahwa need for love and belongingness disini janganlah dikacaukan dengan seks yang merupakan kebutuhan fisiologis saja. Difokuskan disini need for love and belongingness adalah suatu kebutuhan individu untuk mengasihi dan menerima orang lain serta dikasihi dan diterima keberadaannya oleh orang lain atau lingkungan hidupnya. 2. Sifat Need for love and belongingness merupakan kebutuhan yang berkaitan erat
dengan
mengemukakan
kebutuhan bahwa
afeksi/emosi cinta
seseorang.
merupakan
emosi
Albin yang
(1986)
membawa
kebahagiaan terbesar dan perasaan puas yang sangat mendalam. Hal ini menggambarkan bahwa cinta merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia terutama berkaitan dengan relasi individu terhadap sesamanya atau hubungan sosial. Maslow juga menemukan bahwa tanpa cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang akan terhambat (Goble, 1987). Pendapat dari Kraeng memperkuat hal ini dengan mengemukakan bahwa tendensi dari tindakan cinta yang paling fundamental
adalah
menyempurnakan.
menghidupkan,
mengembangkan,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan penjabarannya, need for love and belongingness bersifat sangat penting di dalam kehidupan manusia. Ketidakberadaannya mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang, sedangkan keberadaannya
mampu
menghidupkan,
mengembangkan,
dan
menyempurnakan. Keadaan demikian menjadi salah satu alasan bahwa kebutuhan ini seringkali menetap dalam waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
3. Karakteristik Need for Love and Belongingness Need for love and belongingness mendorong individu untuk membangun hubungan afektif dengan sesamanya. Keterpisahan dan kehilangan akan mengakibatkan individu merasa kesepian dan tidak berdaya. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya hubungan yang akrab dengan orang lain (Goble, 1987). Roger mengemukakan beberapa karakteristik need for love and belongingness yang disukai oleh Maslow, yaitu (Goble, 1987) : a. Keadaan dimengerti secara mendalam Keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya. b. Diterima dengan sepenuh hati Keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain, sehingga individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena
lingkungan
di
sekitarnya
mampu
bersikap
menerima
keberadaannya dengan baik. Selanjutnya Maslow sendiri juga menunjukkan beberapa karakteristik yang menggambarkan kebutuhan ini, yaitu (Goble, 1987) : a. Saling percaya Keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. b. Cinta yang memberi Keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku. c. Cinta yang menerima Keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan hidupnya. d. Tidak ada rasa takut Keadaan dimana individu dapat merasa senang, tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada. Need for love and belongingness yang dimaksudkan pada penelitian berdasarkan penjabaran di atas merupakan kebutuhan afeksi yang memiliki karakteristik dimana individu memiliki harapan untuk dimengerti secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, saling percaya, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cinta yang memberi, cinta yang menerima, dan dalam keadaan tidak ada rasa takut.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi need for love and belongingness Perbedaan gender merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan cinta (Dayakisni, 2006). Gender memiliki elemen yang kompleks, yaitu segala sesuatu yang menyangkut jenis kelamin, peran, tingkah laku, kecenderungan dan atribut yang lain (Baron & Byrne, 2003). Berdasarkan penjabaran di atas dan penyesuaian dengan subjek penelitian maka peneliti mengambil dua kategori faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan akan cinta yaitu jenis kelamin dan peran. a. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan cinta. Menurut Dayakisni (2006) dalam bukunya dikatakan bahwa terdapat stereotype perempuan lebih romantis daripada laki-laki, namun terdapat pula hasil riset yang menunjukkan laki-laki memiliki skor lebih tinggi daripada perempuan pada skala romantisme. Selain itu dikatakan juga bahwa laki-laki dan perempuan memiliki reaksi berbeda pada pemutusan hubungan, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai bentuk perbedaannya. Hasil penelitian Hatfield dan Walster (1978) pun menunjukan bahwa laki-laki tiga kali lebih mungkin untuk bunuh diri setelah berakhirnya hubungan cinta (dalam Bringham, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beberapa perbedaan yang antara laki-laki dan perempuan ini antara lain bahwa kebanyakan perempuan merasa bahwa mereka memberikan cinta yang diwarnai persahabatan kepada pasangan mereka lebih banyak daripada yang mereka terima. Dalam hal berkomunikasi lakilaki lebih bersedia untuk berbicara tentang pandangan politik dan kebanggaan
pada
kekuatan
mereka,
sedangkan
perempuan
mengungkapkan perasaannya tentang orang lain dan ketakutanketakutan mereka (Traupman dan Hatfield dalam Bringham, 1991). Perbedaan inipun tampak pada ekspresi cinta, perempuan dikatakan lebih
mengekspresikan
kelembutan,
ketakutan,
dan
kesedihan
sedangkan bagi pria pengendalian kemarahan adalah suatu orientasi emosional yang umum (Cancian&Gordon, 1988 dalam Santrock, 2002). Beberapa penjelasan di atas kemudian menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi munculnya perbedaan need for love and belongingness. Elemen-elemen biologis, seperti hormon, dalam tubuh laki-laki dan perempuan turut berperanan mempengaruhi setiap perilaku yang muncul. Salah satu contoh konkritnya adalah ketidakstabilan emosi yang sering dialami oleh perempuan ketika masa-masa menjelang menstruasi. Ketidakstabilan ini dipengaruhi juga oleh ketidakstabilan hormon di dalam tubuhnya. Selain itu terdapat perbedaan sifat-sifat khas individu secara umum antara laki-laki dan perempuan dimana laki-laki dikenal lebih agresif, mandiri, tidak emosional, objektif, dll,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedangkan perempuan yang lemah-lembut, bijaksana, religius, peka terhadap perasaan orang lain, mengungkapkan perasaan yang lembut, tergantung, memiliki kebutuhan akan rasa aman yang besar. Jenis kelamin yang dimaksudkan disini adalah pengkategorian laki-laki dan perempuan dimana pembedaan ini muncul dari perbedaan secara biologis, yang kemudian akan berpengaruh juga terhadap perbedaan sikap, perilaku dan perlakuan di dalam kehidupan sosial. b. Peran Peran adalah harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di tengah masyarakat. Peran menurut Boeree (2006) selalu hadir berpasangan (rohaniwan-awam) yang mana masing-masing diharapkan dapat memainkan perannya dengan baik. Agar suatu peran memiliki makna maka individu harus memiliki serangkaian fungsi-fungsi tertentu yaitu suatu manfaat/tugas di tengah-tengah masyarakat. Teori peranan (role theory) mengakui bahwa faktor-faktor sosial memiliki pengaruh pada tingkah laku individu dalam situasi yang berbeda. Sedangkan peranan (dalam Dayakisni, 2006) adalah sekumpulan tingkah laku yang dihubungkan dengan posisi tertentu (Sarbin&Allen, 1968 ; Biddle &Thomas, 1966). Teori peranan (Role Theory) yang dikemukakan oleh Dayakisni mengatakan bahwa peranan yang berbeda akan membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula. Peran seseorang tidak hanya menentukan perilaku, tetapi juga beliefs (keyakinan) dan sikap (Dayakisni & Hudaniah, 2006). Implikasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teori ini adalah apabila kita memiliki informasi tentang role expectations untuk suatu posisi tertentu, maka kita dapat meramalkan bagian dari perilaku yang bermakna dari orang yang melaksanakan posisi tersebut. Pada penelitian ini peran yang dimaksud adalah sebagai rohaniwan dan awam. Sehubungan dengan need for love and belongingness maka akan ada perbedaan kebutuhan ini pada rohaniwan dan awam. Konsili Vatikan II merumuskan bahwa ketika seseorang memilih peran sebagai rohaniwan maka mereka harus mencari dan mencintai di atas segalanya Allah yang telah lebih dahulu mencintai kita (bdk 1Yo 4:10), dan dalam segala situasi mereka mengembangkan kehidupan yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (bdk Kol 3:3). Berdasarkan hal-hal tersebut maka akan mengalir desakan cinta kasih kepada sesama demi penyelamatan dunia dan pembangunan Gereja, cinta kasih ini juga yang akan menjiwai dan mengarahkan pengamalan nasehat-nasehat Injil. Para rohaniwan ini mendalami tugas tersebut dengan tinggal dan bekerja bersama Yesus, serta bekerja seperti Yesus, dimana nantinya akan memunculkan cinta bakti dan cinta yang bijaksana dimana selanjutnya terwujud pada cinta agape. Cinta agape adalah model cinta yang luhur dan Ilahi. Cinta supaya dicintai adalah cinta manusiawi. Cinta supaya mencintai adalah cinta Ilahi cinta gaya Yesus Kristus, dan cinta gaya Yesus Kristus adalah cinta inkarnatoris – harus turun menyentuh dan menerangi cinta manusiawi manusia dan mengangkatnya ke taraf Ilahi, diluhurkan dan dikuduskan (Kraeng, 2000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cinta agape ini tidak berarti menghapus cinta manusiawi manusia, cinta ini justru meresapi dan memberi daya hidup serta orientasi kepada
cinta
manusiawi
sehingga
manusia
menjadi
mampu
mewujudkan diri secara utuh melalui suatu proses menuju tujuan tertentu.
Cinta
agape
merupakan
cinta
murni
yang
tidak
mementingkan diri sendiri atau tidak mencari keuntungan diri sendiri (1 Kor 13:5). Dalam perjalanan hidupnya diharapkan para rohaniwan dapat mendalami dan menghayati cinta agape ini. Pada kaum awam cinta yang tumbuh tidak terbatasi secara lebih ketat pada arah tertentu seperti layaknya pada rohaniwan. Kaum awam, terutama pada masa perkembangan dewasa awal, memasuki tugas– tugas perkembangan antara lain berumah tangga. Memasuki awal masa dewasa muda mereka mulai memasuki tahapan untuk hidup lebih mandiri, kemudian dilanjutkan dengan mencari pasangan hidup dan akhirnya berkeluarga. Mereka berpendapat bahwa lebih baik mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali (Santrock, 2002). Mereka memiliki kebebasan yang lebih luas untuk mencintai siapapun dan dalam bentuk apapun. Seperti dikemukakan Santrock (2002) dalam bukunya bahwa kesendirian merupakan salah satu hal dihindari dan hanya ingin dirasakan sedikit orang. Penjabaran di atas menunjukkan bahwa akan ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness antara rohaniwan dengan awam. Peran yang dimaksud disini adalah posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seorang individu dimana di dalamnya terdapat harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsinya di tengah masyarakat. Need for love and belongingness adalah kebutuhan yang memiliki eksistensi besar dan menetap dalam kurun waktu relatif lebih lama pada individu, yang memiliki kategori akan cinta, kasih sayang dan penerimaan dimana di dalamnya meliputi keadaan dimengerti secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, saling percaya, cinta yang memberi, cinta yang menerima, serta tidak akan ada rasa takut. Beberapa karakteristik di atas akan menjadi aspek yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur skala need for love and belongingness pada penelitian ini, antara lain : 1). keadaan dimengerti secara mendalam 2). diterima dengan sepenuh hati 3). saling percaya 4). cinta yang memberi 5). cinta yang menerima 6). tidak ada rasa takut.
C. PERBEDAAN KECENDERUNGAN ASPEK DOMINAN NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS PADA ROHANIWAN DAN KAUM AWAM Cinta merupakan elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa cinta mampu membawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebahagiaan terbesar dan perasaan puas yang sangat dalam, bahkan kemudian Maslow menambahkan bahwa ketidakberadaan cinta akan mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan seseorang. Pernyataan Freud juga mendukung hal di atas dimana ia mengatakan bahwa cinta memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik (Mc.Clelland, 1985). Sedemikian pentingnya keberadaan cinta dalam kehidupan manusia maka pembicaraan tentang cinta akan selalu ada dalam rentang kehidupan manusia. Maslow mengkategorikan kebutuhan ini pada need for love and belongingness. Sehubungan dengan sifat unik dari individu maka masing-masing individu pun akan memenuhi kebutuhan ini dengan cara uniknya sesuai dengan perannya masing-masing. Salah satu peran yang muncul dalam masyarakat, khususnya pada umat Katolik, adalah kaum rohaniwan. Sebagaimana sifat peran yang selalu tampil berpasangan maka selain rohaniwan juga akan ada awam. Rohaniwan sebagaimana telah dijelaskan dalam definisinya memiliki batasan-batasan hidup tertentu yang sesuai dengan aturan-aturan di dalam biaranya
masing-masing
sesuai
dengan
ordo,
tarekat,
maupun
konggregasinya masing-masing. Salah satu ciri yang terlihat paling konkrit dan mendasar, yang berbeda dengan awam-sehubungan dengan need for love and belongingness, adalah status tidak menikah. Individu pada masa perkembangan dewasa awal memiliki tugas-tugas perkembangan secara khusus pada kebutuhan sosio-emosionalnya antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lain menikah, berumah-tangga, dan memiliki keturunan. Kaum awam pada tahapan ini akan berusaha memenuhi need for love and belongingness dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan tersebut. Keadaan tersebut berbeda dengan rohaniwan yang memiliki batasanbatasan yang mutlak, akan tetapi batasan yang telah ada tidak membuat mereka begitu saja kehilangan cinta. Hal ini berkaitan dengan inti pokok mengenai manusia dimana ia diciptakan atas dasar cinta dan dalam cinta untuk saling mencinta (Kraeng, 2000). Kraeng selanjutnya mengemukakan bahwa manusia dapat mengarahkan seluruh kemampuannya melalui jalur kesadarannya sendiri baik secara moral, sosial maupun spiritual menuju puncak dari kesadaran itu sendiri, yaitu cinta. Pilihan hidup sebagai rohaniwan membawa individu untuk lebih memfokuskan dirinya dalam perjalanan bersama Yesus bahkan Allah sendiri dengan hidup dan bekerja bersamaNya. Bentuk kehidupan yang demikian akan cenderung membawa para rohaniwan pada bentuk cinta agape. Cinta agape merupakan cinta Ilahi, cinta Allah sendiri yang senantiasa diarahkan kepada manusia, yang tidak akan mungkin dapat dipahami dan dihayati serta diamalkan tanpa cinta personal. Cinta personal yang dimaksudkan disini menurut Kraeng (2000) adalah kesiapsediaan hati untuk menerima orang lain sebagaimana adanya, yang merupakan penyerahan diri secara total, menghargai setiap keunikannya. Makna teologis membawa rohaniwan pada kesepadanan arti mengenal dan mencintai, dimana hal ini berarti menerima orang lain sebagaimana ia ada tanpa tinjauan lahiriah saja namun lebih memusatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhatian pada nilai keseluruhan pribadi. Rohaniwan ini menjiwai Allah sendiri sebagai pokok cinta yang menyentuh inti terdalam dari pribadi manusia yaitu pada hatinya. Sehingga sebagai pribadi pencinta, sesuai hakekat hidup manusia juga, mereka menjadi pribadi yang bisa memberi semangat hidup kepada orang lain dengan cinta dan perhatiannya yang jujur dan tulus iklhas. Karakteristik perbedaan peran di atas menunjukkan bahwa akan ada kecenderungan rohaniwan lebih dominan pada indikator saling percaya dan cinta yang memberi. Sedangkan pada awam lebih cenderung dominan pada keadaan dimengerti secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, cinta yang menerima, dan tidak ada rasa takut. Elemen lain yang dapat mempengaruhi adanya perbedaan pada kebutuhan ini adalah perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin seperti telah dijelaskan di atas pembedaan individu berdasarkan ciri-ciri biologis. Elemen-elemen biologis, seperti hormon, dalam tubuh laki-laki dan perempuan turut berperanan mempengaruhi setiap perilaku yang muncul. Salah satu contoh konkritnya adalah ketidakstabilan emosi yang sering dialami
oleh
perempuan
ketika
masa-masa
menjelang
menstruasi.
Ketidakstabilan ini dipengaruhi juga oleh ketidakstabilan hormon di dalam tubuhnya. Selain itu terdapat perbedaan sifat-sifat khas individu secara umum antara laki-laki dan perempuan dimana laki-laki dikenal lebih agresif, mandiri, tidak emosional, objektif, dll, sedangkan perempuan yang lemahlembut,
bijaksana,
religius,
peka
terhadap
perasaan
orang
lain,
mengungkapkan perasaan yang lembut, tergantung, memiliki kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan rasa aman yang besar. Perbedaan-perbedaan di atas mampu menyiratkan bahwa kecenderungan perempuan akan lebih dominan pada aspek keadaan diterima dengan sepenuh hati, cinta yang memberi dan keadaan tidak ada rasa takut. Sedangkan pada laki-laki lebih dominan pada keadaan dimengerti secara mendalam, saling percaya dan cinta yang menerima. Beberapa penjelasan mengenai perbedaan rohaniwan dan awam, baik dari sudut pandang perbedaan peran maupun jenis kelamin lebih lanjut akan dijadikan bahan penelitian oleh peneliti untuk mengetahui apakah perbedaan-perbedaan tersebut (peran dan jenis kelamin) akan mempengaruhi perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness dari masing-masing individu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INDIVIDU Masa dewasa awal
Latar belakang yang berbeda Hidup komunitas dengan budaya yang berbeda Tuntutan sosial (norma) Pendidikan
PERAN
ROHANIWAN
KAUM AWAM
JENIS KELAMIN
Imam,Bruder/Frater (laki-laki)
?
Suster (perempuan)
?
Laki-laki
?
Aspek-aspek Need for Love And Belongingness : keadaan dimengerti secara mendalam diterima dengan sepenuh hati saling percaya cinta yang memberi cinta yang menerima tidak ada rasa takut.
Perempuan
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. HIPOTESIS Berdasarkan penjabaran di atas maka hipotesis bagi penelitian ini yaitu : 1.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam
2.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada laki-laki dan perempuan
3.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness
pada
rohaniwan
laki-laki
dan
rohaniwan
perempuan. 4.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada awam laki-laki dan awam perempuan.
Pada hipotesis penelitian ini perbedaan akan dilihat berdasarkan skor dominan pada aspek-aspek yang akan dijabarkan berdasarkan data-data hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness (sebagai variabel tergantung) ditinjau dari perbedaan peran dan jenis kelamin (sebagai variabel bebas).
B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian, juga bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut fungsinya dalam penelitian, orang sering membedakan antara variabel tergantung dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang menjadi pusat persoalan, sedangkan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas
: a. peran b. jenis kelamin
2. Variabel tergantung : aspek dominan need for love and belongingness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional 1. Peran dan jenis kelamin a. Peran Peran adalah harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di tengah masyarakat. Rohaniwan merupakan individu yang memiliki peran sebagai pemuka agama-guru iman dalam agama Katolik dimana kehidupan mereka terikat pada kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan serta kaul-kaul lain sesuai dengan tarekatnya masing-masing, yaitu para suster, bruder dan imam. Peran ini dipilih secara otonom oleh individu itu sendiri demi pengabdian dan jiwa kerasulannya yang besar kepada Kristus, mereka juga menjalani pendidikan khusus. Sedangkan awam merupakan peran bagi masyarakat pada umumnya yang tidak menyandang status rohaniwan, siapapun dan apapun profesinya. Pada penelitian ini dikhususkan pada awam yang beragama Katolik, dengan harapan bahwa mereka akan memiliki pandangan atau minimal ajaran agama yang sama mengenai cinta dengan para rohaniwan. b. Jenis kelamin Jenis kelamin adalah pembedaan kategori laki-laki dan perempuan yang merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan sosial. Pembicaraan tentang perbedaan jenis kelamin seringkali muncul dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungannya dengan sifat-sifat kepribadian umum yang muncul secara khas pada masing-masing jenis kelamin. 2. Need for love and belongingness Need for Love and Belongingness adalah kebutuhan individu untuk mengasihi dan menerima orang lain serta dikasihi dan diterima keberadaannya oleh orang lain atau lingkungan hidupnya. Perbedaan kecenderungan dominasi pada aspek-aspek yang ada akan diukur menggunakan skala need for Love and Belongingness dengan dasar teori Maslow, yaitu : a. keadaan dimengerti secara mendalam b. diterima dengan sepenuh hati c. saling percaya d. cinta yang memberi e. cinta yang menerima f. tidak ada rasa takut Pengukuran
skala
ini
didasarkan
pada
besarnya
harapan
yang
mencerminkan kebutuhan mereka. Apabila semakin besar harapan mereka pada salah satu item maka mereka akan memiliki kecenderungan lebih untuk memilih jawaban sangat setuju pada favorabel dan sangat tidak setuju pada unfavorabel. Semakin dominan skor statistik yang diperoleh pada salah satu aspek maka akan semakin dominan pula kecenderungan subjek pada aspek need for love and belongingness tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Subjek Penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode teknik sampling purposif (purposive sampling). Karakteristik subjek antara lain : 1.
Usia 26-39 tahun, individu berada pada tahap perkembangan dewasa awal (Santrock, 1999) yang kemudian disesuaikan dengan usia minimal rohaniwan ditinjau dari masa pendidikannya.
2.
Beragama katolik, subjek penelitian akan memiliki ajaran yang sama mengenai cinta dan kasih sayang.
3.
Tidak/ belum menikah. Peran rohaniwan membawa konsekwensi keadaan tidak menikah, mka pada subjek awam diambil subjek yang memiliki kriteria belum menikah. Asumsinya status tidak/belum menikah (yang kurang lebih
hampir sama) akan
mensejajarkan
keberadaan rohaniwan dan awam, sehingga kebutuhan, harapanharapan, maupun pengalaman dalam berelasi dalam kaitannya dengan need for love and belongingness akan kurang lebih sama. 4.
Kedua jenis kelamin terwakili (laki-laki dan perempuan), baik pada rohaniwan maupun awam. Rohaniwan laki-laki (28 subjek), rohaniwan perempuan (28 subjek), awam laki-laki (28 subjek), dan awam perempuan (28 subjek).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode skala Need for Love and Belongingness. 1. Skala Need for Love and Belongingness Skala need for love and belongingness disusun dengan mengacu pada aspekaspek need for love and belongingness menurut Maslow. Aspek-aspek tersebut adalah dimengerti secara mendalam, diterima dengan sepenuh hati, saling percaya, cinta yang memberi, cinta yang menerima, dan keadaan tidak ada rasa takut. Skala need for love and belongingness akan memakai model penskalaan Likert atau metode rating yang dijumlahkan (method of summated ratings) yaitu metode penskalaan yang berorientasi pada respon (Goble dalam Azwar, 1999). Setiap skala diberikan kategori empat jawaban. Masing-masing item akan diberi penilaian 4, 3, 2, 1 untuk SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) untuk jawaban subjek pada item yang bersifat favorabel. Sebaliknya, untuk pernyataan yang bersifat unfavorabel akan digunakan penilaian 1, 2, 3, 4 untuk SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Skala ini berbentuk pernyataan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban dengan menggunakan model skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu meniadakan jawaban yang di tengah. Dasar pertimbangan yang dipergunakan berdasarkan tiga pertimbangan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban. Bias juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju juga tidak atau bahkan ragu-ragu b.Tersedianya jawaban yang di tengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect) c. Tersedianya jawaban yang di tengah akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi informasi yang dapat dijaring dari responden. (Hadi, 2000). Guna mengungkapkan aspek-aspek tentang need for love and belongingness maka dibuat pernyataan-pernyataan yang mengidentifikasikan aspek-aspek need for love and belongingness. Pernyataan-pernyataan tersebut berbentuk itemitem yang bersifat favorabel dan unfavorabel. Item yang bersifat favorabel adalah item yang mendukung atau menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan diukur. Sedangkan item yang bersifat unfavorabel adalah item yang tidak mendukung atau tidak menunjukkan ciri-ciri atribut yang akan diukur. Berdasarkan aspek-aspek need for love and belongingness tersebut, dibuat 60 item dengan spesifikasi 30 item bersifat favorabel dan 30 item bersifat unfavorabel. Penyebaran item dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Penyebaran Item Need for Love and Belongingness
No. 1
2
Aspekaspek Keadaan dimengerti secara mendalam Diterima dengan sepenuh hati
3 Saling percaya
4 Cinta yang Memberi
5 Cinta yang Menerima
6 Tidak ada rasa takut
Indikator
item Favorabel
item Unfavorabel
keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan sepenuhnya dengan segala karakterkarakter uniknya.
24, 42, 45, 49, 55
20, 21, 44, 54, 58
12, 27, 28, 34, 57
11, 16, 30, 31, 53
10
16,67
9, 25, 29, 35, 51
4, 8, 46, 50, 52
10
16,67
2, 13, 17, 18, 48
3, 14, 23, 26, 39
10
16,67
1, 6, 10, 15,
5, 22, 36, 47,
10
16,67
59
56
7, 19, 33,
32, 37, 38, 40,
10
16,67
41, 60
43
30
30
60
100
keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan hidupnya. Keadaan dimana individu dapat merasa senang, tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
Jumlah
∑
% 16,67
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kelayakan Skala Need for Love and Belongingness Alat ukur yang digunakan sebagai instrument penelitian harus memiliki syarat-syarat tertentu agar dapat digunakan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Dua syarat di antaranya adalah alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid nantinya akan memberikan kesimpulan yang keliru dan menggambarkan yang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya (Azwar, 1997). a. Analisis Item Pengukuran validitas dilakukan dengan analisis butir menggunakan teknik uji reliabilitas dan sekaligus uji validitas menggunakan corrected item-total correlation. Teknik ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item atau butir pernyataan benar-benar mampu mengungkapkan yang akan diukur atau konsistensi internal tiap item alat ukur dalam mengukur semua faktor. Penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan komputer seri statistik program SPSS 13.00 Sebagai kriteria pemilihan item berdasar pada korelasi item total biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30 (Azwar, 1999). Item yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30 diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi tinggi dan dianggap memuaskan, sedangkan item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah dan dianggap gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Sebuah alat ukur dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2002). Pengujian validitas menggunakan content validity dan face validity. Content validity adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diajarkan atau diskripsi masalah yang akan diteliti (mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur). Penelaahan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidang bersangkutan dengan analisis rasional, atau dikenal dengan istilah penilaian oleh ahlinya (expert judgement/professional judgement) (Azwar, 1997). Face validity telah terpenuhi apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur. Skala psikologi ini diperiksa oleh Dosen Pembimbing (Nurgiyantoro, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1997). Teknik yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan teknik statistika, yaitu menggunakan rumus Alpha Cronbach. k ⎤ ⎡⎢ ∑ SD X ⎤⎥ α = ⎡⎢ ⎥1 ⎣ k − 1 ⎦ ⎢ SD 2 Y ⎥ 2
⎣
⎦
Keterangan : k
= Jumlah aitem yang valid
∑SD²X
= Jumlah varians butir
SD²Y
= Varians total
Uji reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik formula Alpha dari program SPSS versi 13.00.
F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat item-item skala Need for Love and Belongingness untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok subjek sesungguhnya. 2. Melakukan uji coba. 3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas skala untuk mendapatkan butirbutir item yang valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria, kemudian mengukur aspek-aspek Need for Love and Belongingness dengan cara subjek mengisi skala yang sudah diketahui kesahihan dan keandalannya. 5. Mentransformasi data mentah (raw score) teknik z-score, kemudian mencari aspek mana yang memiliki nilai tertinggi untuk dijadikan aspek yang dominan. 6. Menganalisis kecenderungan aspek dominan sesuai hipotesis dengan teknik crosstabs chi-square untuk melihat perbedaan kecenderungan aspek dominan Need for Love and Belongingness dengan perbedaan peran dan jenis kelamin. 7. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
G. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah z-score dan crosstabs chi-square yang bertujuan untuk mengungkap perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan kaum awam. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13.00. Standar score atau angka standar mempunyai arti yang sangat penting untuk membandingkan angka-angka dari beberapa variabel. Bilangan-bilangan pada data mentah disebut juga dengan angka kasar (raw score). Angka kasar tersebut
jarang
sekali
dapat
dibandingkan
maka
untuk
dapat
membandingkannya kita perlu mengubah atau mentransformasikannya ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam persentil atau tepatnya ke dalam angka standar. Ada banyak angka standar, tetapi yang menjadi sumber adalah apa yang disebut dengan z-score atau bilangan-z (Hadi,2004). Z-score adalah suatu bilangan yang menunjukkan seberapa jauh suatu nilai (X) menyimpang dari mean (X) dalam satuan SD. Nilai standar dapat memberikan satuan ukur yang baku dan dapat digunakan sebagai ukuran untuk membandingkan 2 gejala atau lebih (Winarsunu, 2006).
X – X
Ζ= SD Keterangan : Ζ = angka standar X = angka kasar yang diketahui X = mean distribusi SD = standar deviasi angka standar Tes signifikansi pada penelitian ini menggunakan tes dengan chi-kuadrat. Tes ini bermaksud menguji apakah frekwensi yang diobservasi (fo) berbeda secara signifikan dari frekwensi yang diharapkan (fh). Apabila harga χ² ternyata = atau > dari harga kritis yang ditetapkan pada suatu taraf signifikansi maka kita dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara fo dengan fh. Apabila terjadi sebaliknya maka perbedaan tidak meyakinkan atau secara statistik dianggap perbedaan karena kesalahan sampling (Hadi, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian 1. Perijinan Penelitian Penulis mengurus surat perijinan untuk penelitian, sedangkan uji coba alat ukur penelitan dilakukan dengan menyebarkan alat ukur kepada rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan, serta awam laki-laki dan awam perempuan. Surat permohonan ijin untuk penelitian dikeluarkan pada tanggal 10 Maret 2007 dengan nomor 22a/D/KP/Psi/USD/III/07 oleh Dekan Fakultas
Psikologi
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta.
Guna
mengesahkan bahwa peneliti telah melakukan penelitian di wilayah kerja Keuskupan Malang, khususnya kota Malang, maka pada tanggal 18 Maret 2007 dikeluarkan surat keterangan dengan nomor 039/Kep/USK/C/III/2007 oleh Uskup Malang.
2. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih adalah kota Malang dengan pertimbangan bahwa kota Malang telah memiliki lembaga pendidikan tinggi filsafat dan teologi yang berdiri sejak tahun 1971. Jumlah ordo dan konggregasi di kota ini juga termasuk banyak. Pada data Keuskupan Malang, kota Malang juga merupakan kota yang memiliki paroki terbanyak, yaitu 9 paroki dari 29 paroki se-Keuskupan Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penentuan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan serta awam laki-laki dan awam perempuan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode teknik pengambilan sampel purposif (Purposive Sampling). Teknik sampling ini dihitung berdasarkan perbandingan dan ciri-ciri subjek yang telah ditentukan (Usman, 2000). Jumlah keseluruhan sampel adalah 112, yang terdiri dari 28 rohaniwan laki-laki, 28 rohaniwan perempuan, 28 awam laki-laki, dan 28 awam perempuan yang berusia 26-39 tahun.
4. Tahap Uji Coba Penelitian a. Pelaksanaan uji coba Pelaksanaan uji coba penelitian dilaksanakan pada rohaniwan dan awam di kota Malang yang berlangsung selama 10 hari, mulai 12-21 Maret 2007. Penyebaran skala kepada rohaniwan dilakukan dengan bantuan imam dan suster. Consuelo (1993) mengatakan
sebagai
mahasiswa peneliti, biaya dan waktu adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih prosedur. Keuangan para mahasiswa mungkin membatasi mereka untuk menyusun instrument. Lebih dari itu semua peneliti, utamanya mahasiswa, umumnya memiliki waktu yang singkat untuk menyelesaikan suatu penelitian. Jumlah subjek try-out dan penelitian pun mengacu pada beberapa pertimbangan di atas dan pertimbangan serta masukan dari dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Hasil Uji Coba Penelitian Skala yang disebarkan dalam penelitian ini adalah 60 skala, namun yang terisi dengn baik dan dapat digunakan untuk pengolahan selanjutnya hanya 50 skala. Terdiri dari 12 rohaniwan laki-laki, 12 rohaniwan perempuan, 14 awam laki-laki dan 12 awam perempuan. Uji coba ini dianalisis dengan program SPSS versi 13.00. 1) Analisis Item Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh skor korelasi item total yang bergerak antara -0,004 sampai dengan 0,678. Skor yang < 0,30 dianggap sebagai item yang gugur. Dari 60
butir item, 50 item
dinyatakan lolos, namun melalui penyeleksian lebih lanjut hanya 48 item yang dijadikan item skala penelitian dan 10 item dinyatakan gugur karena memiliki korelasi item total yang kurang dari 0,30 yaitu no 2, 4, 9, 19, 22, 36,37, 45, 48, 58. 2) Validitas Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana pengujian validitas ini dilakukan dengan cara professional judgement. Dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi yaitu dengan melihat kesesuaian masing-masing item yang ada dalam skala dengan aspek-aspek yang hendak diungkap seperti yang terdapat di dalam blueprint. Hasil dari uji validitas isi yang dilakukan oleh professional judgement adalah ada beberapa kalimat yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibetulkan dan beberapa item disesuaikan lagi dengan aspek dan indikatornya. 3) Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS versi 13.00. Skala need for love and belongingness memiliki koefisien Alpha sebesar 0,933. Semua pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS versi 13.00. Pengukuran validitas dengan corrected item-total yang sekaligus menghitung reliabilitas atau keandalan tiap-tiap item skala need for love and belongingness menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas atau keandalan dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Need for Love and Belongingness Variabel
α
Keterangan
Kategori
Kesimpulan
Need for Love And Belongingness
0,933
α > Tabel
Tinggi
Reliabel
Berdasarkan kaidah reliabilitas menurut Guilford dan Frucher α=0,8±1,00 mempunyai korelasi yang tinggi, pada uji reliabilitas skala need for love and belongingness didapatkan α= 0,933, dapat diartikan bahwa instrumen penelitian yang dipergunakan ini sangat dapat dipercaya (reliabel) dan sangat memiliki keandalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3 Sebaran Item Skala Need for Love and Belongingness No. 1
2
3
4
5
6
Aspekaspek keadaan dimengerti secara mendalam diterima dengan sepenuh hati Saling percaya
Cinta yang Memberi
Cinta yang Menerima
Tidak ada rasa takut
Indikator keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya. keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan hidupnya. Keadaan dimana individu dapat merasa senang, tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
Jumlah
Keterangan : * = butir yang gugur
item favorabel
item Unfavorabel
∑
%
24, 42, 45*, 49, 55
20, 21, 44, 54, 58*
10
16,67
12, 27, 28, 34, 57
11, 16, 30, 31, 53
10
16,67
9*, 25, 29, 35, 51
4*, 8, 46, 50, 10 52
16,67
2*, 13, 17, 18, 48*
3, 14, 23, 26, 10 39
16,67
10
16,67
1, 6, 10,
5, 22*, 36*,
15, 59
47, 56
7, 19*, 33,
32, 37*, 38,
41, 60
40, 43
30
30
10
16,67
60
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4 Sebaran item penelitian Skala Need for Love and Belongingness No. 1
2
3
4
5
6
Aspekaspek
Indikator
keadaan dimengerti secara mendalam diterima dengan sepenuh hati Saling percaya
Cinta yang Memberi
Cinta yang Menerima
Tidak ada rasa takut
keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya. keadaan ketika seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta mendapatkan cinta atau kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh siapa pun di lingkungan hidupnya. Keadaan dimana individu dapat merasa senang, tenang dan aman ketika melakukan setiap perilaku dan dimanapun ia berada
item favorabel
item Unfavorabel
∑
%
24, 42, 49(2), 55(36)
20, 21, 44, 54(31)
8
16,67
12, 27, 28, 34
11, 16, 30, 53(22)
8
16,67
25, 29, 35, 51(9)
8, 46, 50(4), 52(19)
8
16,67
13, 17, 18
3, 14, 23, 26, 39
8
16,67
1, 6, 10,
5, 47, 56(37)
8
16,67
7, 33, 41,
32, 38, 40,
8
16,67
60(48)
43
24
24
48
100
15, 59(45)
Jumlah Keterangan : (
) = nomer item baru
Pada aspek 2 no 31 dan 57 dihapuskan untuk mencapai keseimbangan jumlah item, pemilihan item yang dihilangkan atas dasar koefisien realibilitas yang paling kecil dari seluruh item pada aspek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pelaksanaan Penelitian 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 21 - 31 Maret 2007. Skala yang tersebar sebanyak 125 eksemplar dan yang kembali dengan baik 112 eksemplar. 2. Pelaksanaan Skoring Pelaksanaan skoring atau pemberian nilai untuk skala yang sudah dijawab dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan. Setelah penilaian pada seluruh data telah dilakukan, maka data siap untuk dianalisis.
C. Hasil Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Tabel 5 Statistik deskriptif N KDSM DDSH SP CYM CYMN TART Valid N (listwise) Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
112 112 112 112 112 112 112
Minimum 11 10 13 15 11 17
Maximum 29 32 30 32 30 31
Mean 21.17 22.63 20.73 24.63 21.87 24.51
Std. Deviation 3.753 4.516 3.433 3.552 4.145 3.134
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Data kasar (raw score) total dari masing-masing aspek distandarkan dahulu dengan cara ditransformasi pada bentuk z-score agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik non-parametrik yaitu teknik crosstabs-chi square. Ringkasan hasil analisis data adalah sebagai berikut : 1. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan peran (rohaniwan-awam) Tabel 6 PERAN * ASPEK Crosstabulation ASPEK KDSM PERAN
ROHANIWAN AWAM
Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
3 2.7% 13 11.6% 16 14.3%
DDSH 4 3.6% 14 12.5% 18 16.1%
SP 18 16.1% 6 5.4% 24 21.4%
CYM 11 9.8% 8 7.1% 19 17.0%
CYMN 13 11.6% 6 5.4% 19 17.0%
TART
Total
7 6.3% 9 8.0% 16 14.3%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Tabel 7 Rangkaian analisis Chi-Square Chi 21,108
tabel 15,09
Sig 0,001
Keterangan Sig < 0,01
Kesimpulan Signifikan
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan peran yang signifikan (chi=21,108/p=0,001< 0,01). Dimana pada rohaniwan aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada awam aspek yang paling dominan adalah diterima dengan sepenuh hati.
56 50.0% 56 50.0% 112 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan jenis kelamin (laki-laki– perempuan) Tabel 8 JK * ASPEK Crosstabulation ASPEK JK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
KDSM 10 8.9% 6 5.4% 16 14.3%
DDSH
SP
7 6.3% 11 9.8% 18 16.1%
CYM
14 12.5% 10 8.9% 24 21.4%
5 4.5% 14 12.5% 19 17.0%
CYMN 18 16.1% 1 .9% 19 17.0%
TART 2 1.8% 14 12.5% 16 14.3%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Tabel 9 Rangkaian analisis Chi-Square Chi 31,029
tabel 15,09
Sig 0,000
Keterangan Sig < 0,01
Kesimpulan Signifikan
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=31,029/p=0,000< 0,01). Dimana pada laki-laki aspek yang dominan adalah aspek cinta yang menerima, sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan. Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar dalam kemunculannya adalah cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut.
Total 56 50.0% 56 50.0% 112 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prosentase aspek pada rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan Tabel 10 RJK * ASPEKR Crosstabulation ASPEKR KDSM RJK
ROHANIWAN LAKI-LAKI ROHANIWAN PEREMPUAN
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
DDSH
SP
CYM
CYMN
TART
1 1.8% 3
14 25.0% 4
0 .0% 11
13 23.2% 0
0 .0% 7
28 50.0% 28
5.4%
5.4%
7.1%
19.6%
.0%
12.5%
50.0%
3 5.4%
4 7.1%
18 32.1%
11 19.6%
13 23.2%
7 12.5%
56 100.0%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Tabel 11 Rangkaian analisis Chi-Square Chi 40,556
tabel 15,09
Sig 0,000
Keterangan Sig < 0,01
Kesimpulan Signifikan
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=40,556/p=0,000< 0,01). Dimana pada rohaniwan laki-laki aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada rohaniwan perempuan aspek yang dominan adalah cinta yang memberi.
Total
0 .0% 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Prosentase aspek pada awam laki-laki dan awam perempuan Tabel 12 AJK * ASPEKA Crosstabulation
AJK
Total
AWAM LAKI-LAKI
Count % of Total AWAM PEREMPUAN Count % of Total Count % of Total Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
KDSM 10 17.9% 3 5.4% 13 23.2%
DDSH
ASPEKA CYM 0 5 .0% 8.9% 6 3 10.7% 5.4% 6 8 10.7% 14.3%
SP
6 10.7% 8 14.3% 14 25.0%
CYMN 5 8.9% 1 1.8% 6 10.7%
TART 2 3.6% 7 12.5% 9 16.1%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Tabel 13 Rangkaian analisis Chi-Square Chi 15,999
tabel 15,09
Sig 0,007
Keterangan Sig < 0,01
Kesimpulan Signifikan
Rangkaian tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness kaum awam
ditinjau
dari
perbedaan
jenis
kelamin
yang
signifikan
(chi=15,999/p=0,007<0,01). Dimana pada awam laki-laki aspek yang dominan adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam, sedangkan pada awam perempuan aspek yang dominan adalah diterima dengan sepenuh hati. Data-data analisis di atas kemudian menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dimana peneliti menerima keempat hipotesis. Hasil analisis data secara statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada keempat hipotesis.
Total 28 50.0% 28 50.0% 56 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan atas kecenderungan aspek dominan Need for Love and Belongingness. Pada penelitian ini digunakan batasan usia dan daerah tempat tinggal sebagai kontrol langsung, artinya peneliti melihat bahwa batasan usia dan daerah tempat tinggal akan besar “mengotori” dalam melihat perbedaan kecenderungan aspek dominan Need for Love and Belongingness. Analisis chi-square melihat terlebih dahulu akan adanya signifikansi perbedaan yang muncul, hal ini penting karena apabila ditemukan bahwa perbedaan tersebut tidak signifikan maka maknanya adalah perbedaan tersebut hanya kebetulan saja terjadi pada sampel dan tidak terdapat pada populasi. Perbedaaan yang tidak signifikan dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam pengambilan sampel atau sering disebut sampling error (Winarsunu,2006). Pada statistik terdapat 2 alternatif teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui koefisien perbedaan antara 2 buah distribusi data atau lebih, yaitu t-test dan chi-square. Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : 1.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan peran (chi=21,108 ; sig p=0,001 < 0,01) 2.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin ( chi=31,029 ; sig p=0,000 < 0,01)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness yang sangat signifikan antara rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan ( chi=40,556 ; sig p=0,000 < 0,01) 4.Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan pada need for love and belongingness yang sangat signifikan antara awam laki-laki dan awam perempuan ( chi=15,999 ; sig p=0,007 < 0,01) Peneliti melihat perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ini dipengaruhi oleh perbedaan peran dan jenis kelamin. Dominasi aspek yang cenderung muncul dari masing-masing kelompok subjek berbeda-beda. Perbedaan kecenderungan ini juga tidak menilai sebagai baik dan buruk. Perbedaan kecenderungan yang muncul justru bertujuan untuk memperjelas gambaran mengenai perbedaan kecenderungan munculnya aspek tertentu secara dominan pada need for love and belongingness berdasarkan perbedaan peran dan jenis kelamin. Semua kelompok subjek membutuhkan semua aspek need for love and belongingness akan tetapi terdapat perbedaan pada kecenderungan aspek yang muncul secara dominan. Pada rohaniwan aspek yang muncul secara dominan adalah saling percaya. Keadaan ini menunjukkan harapan akan keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. Apabila dilihat kembali fenomena yang kerapkali muncul di masyarakat (yang telah menjadi keprihatinan awal bagi peneliti) bahwa hubungan sosial yang akrab dengan lawan jenis sering menjadi “bumerang” bagi rohaniwan antara lain dengan munculnya desas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
desus miring. Ketegangan dalam diri rohaniwan dapat menjelaskan akan dominasi aspek saling percaya, bagi rohaniwan mereka hidup dalam karyanya sebagai gembala bagi umatnya, maka rasa saling percaya yang besar dibutuhkan sehingga proses pembinaan iman umat dapat berjalan dengan lebih dinamis dan harmonis. Keadaan saling percaya akan mampu mengurangi kecemasan mereka terhadap munculnya kabar-kabar negatif yang kerap muncul atas relasi sosialnya, khususnya dengan lawan jenis. Para rohaniwan karena panggilan dan tahbisan maupun kaul dalam arti tertentu disendirikan dalam pangkuan umat Allah, tetapi bukan untuk dipisahkan dari umat atau dari sesama manapun juga, melainkan untuk secara penuh terfokus pada karya, yaitu tujuan mengapa Tuhan memanggil mereka (Hardawiryana, 1993). Perlu disadari juga bahwa rohaniwan tidak akan mampu melayani sesama, seandainya para rohaniwan tetap asing terhadap kehidupan serta situasi sesama, maka keadaan saling percaya merupakan aspek penting dalam perjalanan hidupnya. Para rohaniwan ini adalah manusia biasa yang bisa jatuh kapan saja, Mgr. Murwito mengatakan rohaniwan bagaikan bejana tanah liat yang mudah pecah, maka untuk itu rohaniwan membutuhkan dukungan dari umat (HIDUP, 2007). Tidak banyak orang yang mampu menjawab panggilan selibat sementara tuaian sangat banyak, umat bisa membantu rohaniwan melalui sikap dan doa-doanya. Jangan sampai rohaniwan yang jumlahnya sedikit ini terganggu, biarkanlah rohaniwan menjadi pekerja pilihan dan setiap doa yang umat panjatkan dengan tulus akan menjadi peneguhan bagi para rohaniwan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada awam aspek yang memiliki kecenderungan muncul secara dominan adalah aspek diterima dengan sepenuh hati. Hal ini menunjukkan harapan individu akan keadaan yang mana seseorang mampu merasa diakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain, sehingga individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat tertentu karena lingkungan di sekitarnya mampu bersikap menerima keberadaannya dengan baik. Pada masa perkembangan dewasa awal, terutama kaitannya dengan tugas perkembangan sosio-emosionalnya, kaum awam lebih cenderung untuk memenuhi tugas-tugasnya dalam hal ini meninggalkan rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri, bergabung menjadi keluarga melalui pernikahan, dan menjadi orang tua. Tugas-tugas ini membawa mereka pada suatu hubungan khusus antara dua individu dengan penuh komitmen. Santrock (2002) mengemukakan juga bahwa apabila tugastugas tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik maka akan memicu munculnya rasa frustasi
seperti kesendirian. Hal inilah yang memiliki
kemungkinan mendasari munculnya kecenderungan aspek diterima dengan sepenuh hati secara dominan. Aspek diterima dengan sepenuh hati muncul secara dominan pada need for love and belongingness awam. Hal ini dapat mengindikasikan juga akan kecenderungan kaum awam dalam usahanya memenuhi need for love and belongingness-nya, yang akan tampak baik pada sikap, perilaku, maupun keyakinan (beliefs). Keadaan ini sesuai dengan teori peranan (role theory) yang telah dijabarkan di atas bahwa perbedaan peran akan menimbulkan perilaku dan sikap bahkan keyakinan (beliefs) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda maka demikian pula yang terjadi pada perbedaan peran rohaniwan dan awam (Dayakisni, 2006). Berkaitan kecenderungan pada individu laki-laki, antara lain kemampuan mengekspresikan perasaan yang kurang dan sifat ego laki-laki yang tidak ingin dianggap lemah, maka kecenderungan munculnya aspek cinta yang menerima muncul dengan sangat kuat. Aspek ini menunjukkan harapan akan keadaan dimana manusia sebagai individu yang membutuhkan cinta mendapatkan cinta dan kasih sayang yang penuh dalam berbagai bentuk oleh siapapun di lingkungan hidupnya. John Gray pada bukunya Truly Mars and Venus mengatakan apabila wanita dapat menerima pasangannya dengan tulus maka pria akan merasa diterima apa adanya sehingga dengan sendirinya dan penuh kesadaran mereka akan memahami dan memenuhi kebutuhan wanita (Femina, 2006). Lucy Sanna dalam bukunya How to Romance The Man You Love-The Way He Wants You To memberikan gambaran alternatif hadiah yang mampu mendapatkan sambutan sukacita dari pria, salah satunya yaitu dengan mengatakan “aku mencintaimu” tanpa mengharapkan balasan darinya (Femina,2004). Goldberg berpendapat bahwa perbedaan kritis antara laki-laki dan perempuan telah menciptakan jarak yang besar dimana perempuan dapat merasakan dan mengartikulasikan perasaan dan masalah mereka dengan mudah sedangkan laki-laki tidak (Santrock, 2002). Hal ini berkaitan juga dengan sifat laki-laki yang cenderung lebih tidak emosional, objektif , dan dominan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kondisi tersebut di atas kemudian menghasilkan lapisan pelindung maskulinitas yang bersifat bertahan dan kuat dalam mempertahankan pola yang menghancurkan. Dengan kata lain, Goldberg percaya bahwa berjuta-juta laki-laki membunuh dirinya sendiri dengan berjuang menjadi laki-laki “sejati” (Santrock, 2002). Dari keseluruhan aspek-aspek need for love and belongingness, aspek yang menonjol adalah cinta yang menerima. Sebagai tambahan beberapa subjek sempat memberikan opini yang mendukung pernyataan bahwa sebagai laki-laki mereka memang lebih suka menerima daripada memberi. Data
statistik
menunjukkan
bahwa
perempuan
tidak
memiliki
kecenderungan aspek dominan tertentu, akan tetapi aspek yang memiliki prosentase paling tinggi pada kecenderungan dominasinya adalah cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut. Aspek cinta yang memberi menunjukkan harapan akan keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku. Seorang psikolog wanita (Giligan) mengatakan bahwa wanita memiliki tahap perkembangan moral tersendiri. Salah satu tahapan itu adalah kebaikan sebagai pengorbanan diri (Dariyo, 2006). Ajaran bijak yang menyatakan bahwa memikirkan kebaikan saja tidak cukup jika tidak disertai usaha mewujudkannya menjadi salah satu ciri prinsip hidupnya. Keadaan ini dapat dilihat secara nyata dimana mereka mampu berkorban dari segi waktu, tenaga ataupun materi demi kebaikan orang lain. Kadang-kadang perempuan dalam keadaan tertentu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersikap dependen dalam mengambil keputusan tertentu, ia harus memikirkan efek samping terhadap keputusannya dan (karena faktor gender) seringkali seorang perempuan lebih banyak mengorbankan kepentingannya. Miller (dalam Santrock, 2002) juga menunjukkan kesimpulan hasil penelitiannya dimana perempuan menggunakan sebagian besar hidupnya dalam keterlibatan aktif perkembangan orang lain seperti membantu perkembangan emosional, intelektual dan sosial. Aspek tidak ada rasa takut juga muncul secara menonjol. Keadaan ini menunjukkan harapan individu akan keadaan yang mana individu tersebut dapat merasa senang, tenang, dan aman ketika melakukan setiap perilaku dimanapun individu tersebut berada. Hal ini tentu saja berkaitan juga dengan sifat dasar seorang perempuan dimana dalam ekspresi cinta perempuan lebih
menunjukkan
pada
kehangatan,
ketakutan
dan
kesedihan
(Cancian&Gordon dalam Santrock, 2002). Rohaniwan laki-laki memiliki kecenderungan aspek dominan saling percaya pada need for love and belongingness. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan data mengenai kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Keadaan ini menunjukkan harapan akan keadaan dimana kedua belah pihak yang berinteraksi memiliki keyakinan dan pengertian yang kuat atas harapan dan pertimbangan nilai satu sama lain. Data ini menunjukkan bahwa sesuai penjelasan pada paragraf sebelumnya mengenai tugas perutusan yang dimiliki apabila dikaitkan dengan sifat khas jenis kelamin laki-laki tetap menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa rohaniwan laki-laki, memiliki kebutuhan akan aspek saling percaya yang cenderung dominan. Berbeda halnya dengan rohaniwan perempuan (rohaniwati). Dominasi sifat-sifat dasar individu berjenis kelamin perempuan membawa mereka untuk secara dominan cenderung pada aspek cinta yang memberi. Cinta memberi merupakan keadaan dimana keadaan dimana manusia sebagai individu yang memiliki cinta atau penuh dengan kasih sayang mampu mewujudnyatakannya dalam interaksi dengan siapapun melalui berbagai bentuk sikap dan perilaku. Apabila ditelaah lebih lanjut hal ini berkaitan pula dengan bentuk cinta agape yang
cenderung
identik
dengan
kehidupannya
sebagai
rohaniwan.
Kecenderungan bentuk cinta agape yang muncul sebagai salah satu ciri peran yang dimilikinya dan diperkuat oleh ciri khas jenis kelaminnya sebagai seorang perempuan yang antara lain kebaikan sebagai pengorbanan diri telah memunculkan kecenderungan aspek cinta yang memberi muncul secara dominan pada need for love and belongingness-nya. Peran rohaniwan perempuan dalam pengabdiannya kepada sesama dan didorong oleh semangat pelayanan serta naluri keibuannya mampu memunculkan kecenderungan dominasi aspek cinta yang memberi pada need for love and belongingness-nya. Perbandingan data mengenai perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness dilakukan juga pada kaum awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Pada awam laki-laki kecenderungan aspek dominan yang muncul adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam. Data ini menunjukan harapan akan keadaan dimana seseorang merasa dipahami sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu dengan sepenuhnya dengan segala karakter-karakter uniknya. Awam sebagai individu yang tidak mendapat pengaruh dari panggilan selibat (yang identik dengan cinta agape) memiliki kecenderungan untuk lebih dipengaruhi oleh ciri-ciri atau sifat-sifatnya sebagai seorang laki-laki. Hal ini sesuai dengan teori peran dimana dikatakan peran seseorang tidak hanya menentukan perilaku tetapi juga beliefs (keyakinan) dan sikap (Dayakisni dan Hudaniah, 2006). Sifat-sifat khas individu berjenis kelamin laki-laki cenderung mengarah pada ego laki-laki yang tidak ingin dianggap lemah, objektif dan memiliki kecenderungan untuk bepikir dengan logika (Santrock, 2002), maka aspek yang muncul secara dominan adalah keadaan dimengerti secara mendalam. Berbeda dengan kecenderungan yang muncul pada awam perempuan. Awam perempuan memiliki kecenderungan dominan pada aspek diterima dengan sepenuh hati pada need for love and belongingness. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat dasarnya sebagai individu yang berjenis kelamin perempuan yang berkarakteristik antara lain penuh perasaan, feminin, lemah lembut, sensitif terhadap kebutuhan orang lain, dan lain-lain (Santrock, 2002). Aspek ini menunjukkan harapan akan keadaan ketika seseorang mampu merasadiakui dan dihargai nilai-nilai individualnya tanpa keterikatan emosional dari pihak lain, sehingga individu merasa nyaman dan betah berada di suatu tempat tertentu karena lingkungan di sekitarnya mampu bersikap menerima keberadaannya dengan baik. Munculnya aspek-aspek tersebut sebagai kecenderungan yang dominan berkaitan dengan sifat-sifat dasar seorang perempuan dimana mereka lebih lemah-lembut, bijaksana, religius, peka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap perasaan orang lain, mengungkapkan perasaan yang lembut, tergantung, memiliki kebutuhan akan rasa aman yang besar. Selain itu hal ini berkaitan dengan karakteristik stereotype perempuan, antara lain penuh perasaan, feminin sensitif terhadap kebutuhan orang lain, dan lain-lain (Santrock, 2002). Karakteristik yang menonjol terutama mengenai perasaan dimana perempuan selalu dikaitkan dengan kemampuannya yang lebih peka terhadap sesuatu atas dasar perasaan yang dimilikinya dapat menjelaskan kecenderungan dominasi aspek diterima dengan sepenuh hati pada need for love and belongingness awam perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data penelitian, serta diperkuat dengan dasar teori yang telah dijabarkan, maka diperoleh suatu kesimpulan berikut: 1. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang sangat signifikan ditinjau dari perbedaan peran (chi=21,108 ; sig p=0,001 < 0,01). Dimana pada rohaniwan aspek yang dominan adalah aspek saling percaya (16,1%), sedangkan pada kaum awam aspek yang dominan adalah aspek diterima dengan sepenuh hati (12,5%). 2. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang sangat signifikan ditinjau perbedaan jenis kelamin (chi=31,029 ; sig p=0,000 < 0,01). Dimana pada laki-laki aspek yang dominan adalah aspek cinta yang menerima (16,1%), sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan. Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar adalah cinta yang memberi dan aspek tidak ada rasa takut (12,5%). 3. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang sangat signifikan antara rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan (chi=40,556 ; sig p=0,000 < 0,01).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rohaniwan laki-laki aspek yang muncul secara dominan adalah aspek saling percaya (25%), sedangkan pada rohaniwan perempuan adalah aspek cinta yang memberi (19,6%). 8. Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang sangat signifikan antara awam laki-laki dan awam perempuan ( chi=15,999 ; sig p=0,007 < 0,01). Dimana awam laki-laki aspek yang muncul secara dominan adalah aspek dimengerti secara mendalam (16,1%), sedangkan pada awam perempuan aspek diterima dengan sepenuh hati (12,5%). Tugas-tugas rohaniwan memunculkan harapan-harapan tertentu dalam masyarakat yang menuntut untuk dapat terpenuhi dengan baik. Akan tetapi perbedaan
peran
yang
terdapat
pada
masyarakat
tidak
dapat
mengesampingkan keberadaan individu sebagai pribadi yang tetap memiliki sifat-sifat khas berdasarkan jenis kelamin tertentu. Kombinasi antara peran dan jenis kelamin ini akhirnya memunculkan perpaduan unik yang memberikan gambaran penjelasan mengenai perbedaan yang terjadi pada kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness yang muncul pada rohaniwan dan kaum awam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut, khususnya bagi peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan yang sama, antara lain : a. Diharapkan pada penelitian selanjutnya diusahakan dalam lingkup yang lebih luas dan mendetail, salah satunya dengan menambah variabel kontrol,
misalnya mengenai latar belakang budaya dari
masing-masing individu. b. Penelitian dapat lebih dilengkapi data kualitatif sehingga dapat melihat secara lebih mendalam mengenai hal-hal yang mempengaruhi perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan dan awam. c. Penelitian dapat dilakukan pada ruang lingkup yang lebih luas dan dengan jumlah subjek yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Albin, Rachelle Semmel.1986. Emosi : Bagaimana Mengenal, Menerima, dan Mengarahkannya. Yogyakarta : Kanisius. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cetakan kedua belas. Azwar, Saifuddin.2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. --------------------.1999. Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar --------------------.1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron, Robert A. & Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. Brigham, J.C.1991. Social Psychology. New York : Harper Collins Publishers. Boeree, George. 2006. Dasar-dasar Psikologi Sosial. Yogyakarta : Penerbit Prismashopie. Bruno,
Frank J.1983. Adjusment &Personal Growth Pathways.(Second ed.). New York : John Wiley & Sons.
Seven
Chaplin, J.P.1981. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Consuelo,S.Sevilla, Jesus.A.Ochave, wila 6. Punsalan, Bella P. Regala, Gabriel G. Uriarte. 1993.Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia. (Terjemahan Alimuddin Tuwu) Dariyo, Agoes.2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana. Dayakisni, Tri & Hudaniah. Psikologi Sosial.2006. Malang : Penerbitan UMM. Dokumen Konsili Vatikan II. 1993. Presbyterorum Ordinis, Dokumentasi dan Penerangan KWI. Jakarta: Obor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jilid 14.1990. Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka. Feist,Jess & Feist, Gregory J.1998. Theories of Personality. (Fourth ed.). NY : Mc. Graw Hill Companies Inc. FEMINA no 19/XXXII. 6-12 Mei 2004. FEMINA no 31/XXXII. 29 Juli-4 Agustus 2004 FEMINA no 49/XXXIV.14 – 20 Desember 2006 Goble, Frank G.1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Alih Bahasa : Dr. A. Supratiknya. Jogjakarta : Kanisius. Hadi, Sutrisno, MA. 2004. Metodologi Research.Jilid 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jogjakarta : Kanisius. Hardawiryana, R.,SJ.1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta : OBOR HIDUP no 7 tahun ke 61. 18 Februari 2007. Howell, David C.1982. Statistical Methods for Psychology. Boston, Massachusetts : Duxbury Press, PWS Publishers. Hulme, W.E. 2000. Kesepian (Sumber Ilham Yang Kreatif). Jakarta : Cipta Loka Caraka . Hurlock, Elisabeth B. 2000. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kanuk, L. & Schiffman, Leon G.2000. Consumer Behavior. (Seventh ed.). New Jersey : Prentice Hall. Kartono, K. & Dali G. 1987. Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya Katekismus Gereja Katolik. 1995. Ende : Percetakan Arnoldus. Koswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Penerbit PT. Eresco.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kraeng, Thoby M.2000. Cinta Yang Memanusiakan. Ende :Penerbit Nusa Indah Kumalasari, Klaudia Anita Putri. 2007. Motivasi Kerja Pada Mahasiswa Yang Bekerja Di Yogyakarta Menurut Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. Skripsi.(Tidak diterbitkan).Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Maslow, Abraham. Hierarcy of Human Needs. www.google.com. Diakses bulan April 2006. Mc.Clelland, David C. 1985. Human Motivation. USA : Scott, Foresman & Company. Nurgiyantoro, 2000. Statistik Terapan Untuk Ilmu-Ilmu Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
sosial.
Poerwadarminta, W.J.S.1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta : Balai Pustaka. Prasetyo, F.Mardi.2001. Tugas Pembinaan Demi Mutu Hidup Bakti (Tinjauan Psiko-Spiritual). Yogyakarta : Kanisius. Riberu, J.1991. Dokumen Konsili Vatikan II (Tonggak Sejarah Pedoman Arah). Dokpen Mawi. Jakarta : Obor. Santrock, John. W. 1995. Life -Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sarwono, S.W.1995. Psikologi Lingkungan.Cetakan 2. Jakarta : Gramedia Schultz, D.1991. Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Jogyakarta : Kanisius. Sears, David O., dkk. 1991. Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga. Siegal, Sidney.1994. Statistik Non-Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit CV Alfabeta Usman, Husaini dan Akbar R Purnomo Setiady.2000. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhamadiyah. Ziegler, Daniel J. & Hjelle, Larry A. 1981. Personality Theories : Basic Assumptions, Research, & Applications. London : Mc. Graw Hill International Book Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A SKALA TRY-OUT NEED FOR LOVE AND
BELONGINGNESS
Skala ini disusun sebagai instrument penelitian yang dilakukan untuk keperluan penyusunan skripsi peneliti. Guna kepentingan tersebut, peneliti meminta bantuan para responden untuk menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masingmasing. Pada skala ini tidak ada jawaban yang benar dan salah, semua jawaban adalah benar. Kerahasiaan jawaban akan terjamin sehingga responden tidak perlu merasa khawatir kondisinya akan diketahui orang lain. Atas bantuan dan kesungguhan responden, peneliti mengucapkan terima kasih. ♥ Petunjuk
:
Baca dan pahamilah setiap pernyataan, kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
Hormat saya, ֹּלMaria Cynthya Dewi/ PSI-USD
) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA NEED OF LOVE AND BELONGINGNESS Usia
:
Peran
:
Jenis Kelamin
: ♂/
♀
Berilah tanda pada jawaban yang sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
) pada kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
NO
ITEM
1.
Ketika kondisi tubuh saya sedang tidak fit saya berharap akan selalu ada temanteman/keluarga yang memberikan semangat.
2.
Sebagai salah satu bentuk kasih saya selalu berusaha menyapa dengan ramah orangorang yang saya jumpai.
3.
Menurut saya, saya hanya perlu memberikan perhatian pada orang lain apabila diminta saja.
4.
Saya akan bersikap cuek ketika gerak-gerik saya diperhatikan orang layaknya orang yang sedang dicurigai tanpa alasan yang jelas.
5.
Bukanlah hal yang penting untuk mendapat perhatian lebih dari yang saya dapatkan sekarang.
6.
Mendapatkan kejutan yang membahagiakan dari teman saya merupakan salah satu hal yang saya nanti-nantikan.
7.
Saya berharap dapat selalu merasa nyaman
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tenang ditempat saya beraktivitas, baik dirumah maupun lingkungan sosial lainnya. 8.
Saya tidak akan ambil pusing ketika melihat teman-teman sedang berkumpul tanpa saya dan tampak sedang membicarakan saya.
9.
Saya mersa bahagia apabila saya dan temanteman saling percaya bahwa ketika kami sedang mengalami musibah atau masalah yang berat tidak akan saling mendukung dan meninggalkan satu sama lain
10.
Saya merasa bahagia apabila dimanapun saya berada selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar saya.
11.
Bukanlah hal yang penting ketika orangorang di sekitar saya tidak cukup mengenal saya dengan baik, meskipun kami tinggal dalam satu rumah.
12.
Saya merasa nyaman jika saya diperlakukan seperti
dalam
keluarga
sendiri
ketika
berkumpul bersama teman-teman. 13.
Saya merasa bahagia apabila saya dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain.
14.
Saya tidak suka mencampuri urusan orang lain walaupun diminta oleh orang yang bersangkutan sendiri.
15.
Saya berharap teman-teman saya selalu ingat akan hari ulang tahun saya.
16.
Saya tidak akan mudah merasa bersalah ketika
kehadiran
saya
membubarkan
kelompok teman yang sedang berkumpul 17.
Saya ingin dan suka apabila setiap saat dapat menunjukkan kasih kita dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bentuk. 18.
Saya bahagia ketika saya dapat membuat orang lain bahagia.
19.
Saya
senang
ketika
saya
dapat
mengemukakan pendapat-pendapat atau ideide saya walaupun sifatnya bertentangan dengan pendapat orang lain. 20.
Saya cenderung bersikap acuh ketika temanteman belum dapat memahami apa yang saya rasakan walaupun saya telah bercerita berkali-kali.
21.
Saya tidak peduli ketika saya ditentang keras oleh keluarga atas pilihan-pilihan hidup saya yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
22.
Menurut saya bukan suatu masalah ketika perhatian dan kasih yang saya berikan pada orang lain lebih besar daripada yang saya dapatkan.
23.
Sebaiknya
kita
hanya
menunjukkan
perhatian atau kasih pada orang yang telah memperhatikan kita terlebih dahulu. 24.
Saya lebih senang ketika dapat mengenali dan
bertanya
mengenai
perasaan
atau
kondisi saya sebelum saya bercerita. 25.
Saya merasa nyaman ketika saya dan temanteman terbiasa untuk menitipkan barangbarang berharga satu sama lain, apabila dibutuhkan, tanpa merasa khawatir.
26.
Menurut saya berempati hanyalah perasaan yang penting bagi orang-orang melankolis.
27.
Saya senang ketika teman-teman selalu menantikan kabar dari saya walaupun kami sudah jarang bertemu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28.
Saya merasa nyaman dan senang ketika teman-teman menjadi lupa waktu apabila sudah bertemu dan berinteraksi dengan saya.
29.
Saya berharap saya dan teman-teman dapat saling memahami apabila ada hal-hal yang tidak dapat kami ceritakan satu sama lain.
30.
Saya tidak terlalu memusingkan apabila teman-teman tidak betah untuk tinggal dan berinteraksi dengan saya dalam jangka waktu lebih dari 1 jam.
31.
Ketika saya hadir di tengah-tengah teman yang sedang berkumpul dan tiba-tiba saja suasana berubah menajdi tegang saya akan memilih untuk bersikap cuek.
32.
Saya
kurang
tertarik
pada
kegiatan
kelompok, kelompok merupakan tempat yang kurang menyenangkan bagi saya. 33.
Kebersamaan yang harmonis adalah hal yang penting dan merupakan saat-saat yang menyenangkan dalam hidup saya.
34.
Berbagai macam karakter adalah hakekat unik
dari
manusia,
hal
ini
sering
menimbulkan perbedaan penerimaan, maka saya berharap dapat selalu diterima dengan baik dimanapun saya berada. 35.
Saya
merasa
senang
apabila
saya
mengetahui banyak hal rahasia pribadi teman-teman saya atas cerita mereka sendiri. 36.
Saya merasa senang ketika segala sesuatu permasalahan
saya
pikirkan
dan
cari
pemecahannya sendirian. 37.
Saya merasa nyaman apabila saya memilih untuk tidak mengikuti keputusan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
walaupun harus menghadapi konfrontasi. 38.
Saya merasa biasa saja ketika menceritakan perihal kehidupan dan keluarga saya kepada siapapun,
walaupun
saya
tahu
resiko
terburuknya. 39.
Saya tidak suka berpikir terlalu mendetil tentang perasaan orang lain.
40.
Saya biasa menceritakan masalah saya karena saya tidak peduli apabila hal itu akan dijadikan bahan ejekan.
41.
Suatu hal yang sangat membahagiakan ketika saya dapat merasakan kasih melalui interaksi yang baik dengan sesama.
42.
Saya senang ketika lebih dari 2 orang teman saya mengetahui dengan pasti hal-hal yang saya sukai dan tidak.
43.
Saya lebih nyaman apabila melakukan aktivitas sendirian.
44.
Bukanlah hal yang bermasalah ketika saya harus
mengalami
konflik
karena
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. 45.
Saya merasa nyaman ketika orang-orang di sekitar
saya
mengetahui
kebiasaan-
kebiasaan saya yang baik maupun buruk. 46.
Suatu hal yang tidak mudah untuk mencari “sandaran” ketika saya sedang merasa tertekan.
47.
Menurut
saya
merupakan
hal
yang
membuang waktu ketika seseorang harus berusaha diterima oleh orang lain. 48.
Saya senang jika dapat membantu teman yang mengalami kesulitan.
49.
Saya berharap teman-teman dapat mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alasan saya mengambil keputusan tertentu tanpa harus saya jelaskan secara mendetil. 50.
Bukanlah
hal
yang
penting
untuk
menceritakan masalah pribadi kepada teman dan demikian juga sebaliknya. 51.
Saya tidak segan-segan untuk menceritakan masalah saya kepada banyak sahabatsahabat saya.
52.
Menurut saya adalah hal yang biasa saja ketika saya mengalami kesulitan menjalin relasi dengan orang –orang di sekitar saya.
53.
Saya tidak peduli ketika perhatian dan kasih dari orang-orang di sekitar saya hanya berasal dari rasa simpati mereka saja.
54.
Saya tidak akan ambil pusing ketika temanteman salah mengerti atas apa yang saya kemukakan.
55.
Saya ingin teman-teman mudah mengetahui apa yang saya rasakan tanpa saya harus mengatakan secara jelas kepada mereka.
56.
Menurut saya berusaha menjadi individu yang
lebih
baik
perhatian
dan
disekitar
saya
untuk
kasih
dari
merupakan
mendapatkan orang-orang hal
yang
membuang-buang waktu saja. 57.
Saya ingin dan suka apabila kehadiran saya selalu ditunggu-tunggu oleh teman-teman saya.
58.
Saya akan mudah emosi apabila ada lawan bicara yang berbeda pendapat dengan saya.
59.
Saya berharap setiap saat dapat menerima kasih dari siapapun, yang akan membuat hidup saya terasa lebih hidup dan indah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60.
Bagi saya dapat berbagi cerita tentang kehidupan dan keluarga kepada temanteman adalah hal penting yang mampu membuat kami lebih dekat dan saling menguatkan pribadi masing-masing.
Periksalah lagi dengan teliti agar tidak ada item yang terlewatkan untuk dijawab
☺ Terima kasih dan semoga Tuhan memberkati ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B DATA TRY-OUT s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44
i.1
i.2
i.3
i.5
i.6
i.7
i.8
i.9
i.10
i.11
i.12
i.13
i.14
i.15
i.16
i.17
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 1 1 1 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 2 3 4 2
2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 3 4 1 3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2
1 1 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 2 3 2 1 4 2 1 1 3 1 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 1 3 4 4 3 3 3 1 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2 2 2 1 4 2
3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
2 4 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 2 2 4
1 2 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 1 4
4 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 4
3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 1 3 4
1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 2 4 1 4 1 3 3 3 3 1 3
2 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 4 1 1 1 4 1 3 1 2 4 2 3 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 1 3 2 2 1 2 3
4 2 2 2 4 2 2 3 2 1 1 2 3 4 2 3 3 1 2 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
s.45 s.46 s.47 s.48 s.59 s.50
i.1 3 4 3 2 3 2
i.2 3 3 3 3 3 3
i.3 2 2 2 3 2 2
i.5 3 3 2 2 2 4
i.6 4 4 4 4 4 2
i.7 3 1 2 1 2 1
i.8 3 4 4 2 4 1
i.9 3 4 2 1 2 1
i.10
i.11
i.12
i.13
i.14
i.15
i.16
i.17
3 4 4 4 3 4
2 4 3 2 3 1
4 4 3 4 2 1
3 4 3 2 3 1
3 3 3 2 3 2
3 4 2 3 3 1
2 1 3 2 3 1
3 4 4 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44
i.18
i.19
i.20
i.21
i.22
i.23
i.24
i.25
i.26
i.27
i.28
i.29
i.30
i.31
i.32
i.33
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3
2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 1 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 1 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3
2 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 2 3 1 3
2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 2 4 3 4 2 3 1 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3
1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 3 4 2 4 3 2 2 4 1 4 1 3 3 3 3 3 3
1 2 2 1 3 1 2 1 1 4 1 1 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 3 1 4 3 2 1 4 2 4 3 3 3 2 2 1 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 2 1 1 3 2 3 1 3 2 2 4 4 4 2 4 4 2 1 4 1 4 1 1 3 3 1 3 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 1 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3
4 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 1 3 2 3 4 2 3 4 4 1 3 4 2 4 4 3 3 1 3 3 2 2 4 3
3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 1 3 3
3 1 2 1 1 2 1 2 2 4 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 3 4 1 3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 4 4 2 2 4 4 2 1 4 2 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 1 4 3 4 2 4 4
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3
2 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 4 1 1 1 4 1 3 1 1 4 2 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 3 1 3 2 2 1 3 2
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 1 1 2 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.18
i.19
i.20
i.21
i.22
i.23
i.24
i.25
i.26
i.27
i.28
i.29
i.30
i.31
i.32
i.33
s.45
4
2
2
2
2
1
1
3
3
4
3
3
4
1
2
4
s.46 s.47 s.48 s.59 s.50
4 4 4 4 2
3 3 3 3 3
4 3 2 2 2
4 2 3 2 1
4 4 4 2 4
4 2 3 3 1
4 3 3 3 3
1 3 4 3 1
2 3 3 3 2
2 3 2 3 1
2 4 3 3 1
2 2 3 2 2
3 3 1 3 1
4 4 2 3 3
1 3 2 3 1
4 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44
i.34
i.35
i.36
i.37
i.38
i.39
i.40
i.41
i.42
i.43
i.44
i.45
i.46
i.47
i.48
i.49
3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 1 4 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 1 2 3 2 1 2 4 1 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 1 3 1 1 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 1 2 1 2 1 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3
4 2 1 2 2 1 2 1 2 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 1 4 3 1 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 1 2 4 2 3 1 3 1 2 4 4 3 2 3 4 2 2 4 1 3 1 2 3 2 1 2 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 1 1 1 3 1 3 1 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3
1 2 3 3 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 2 4 3 3 1 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 1 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 1 4 3 2 3 3 3 4 1 2 3 2 2 3 3
1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 1 4 3 1 4 4 3
4 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 3 2 3 4 2 2 4 4 4 2 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 2 2 3 1 2 2
4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 1 2 3 4 4 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2
1 2 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 1 2 4 4 3 1 4 3 2 1 4 2 4 3 3 3 2 2 1 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 1 2 4 4 4 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 1 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT i.34
i.35
i.36
i.37
i.38
i.39
i.40
i.41
i.42
i.43
i.44
i.45
i.46
i.47
i.48
i.49
s.45
3
3
3
4
1
2
4
1
3
1
4
4
1
1
4
3
s.46 s.47 s.48 s.59 s.50
3 3 2 3 2
1 1 2 3 1
4 4 4 4 3
3 3 4 3 1
4 4 3 2 2
4 2 2 3 2
4 3 2 3 2
4 4 2 3 3
1 2 2 3 1
4 4 3 2 2
2 2 2 3 2
4 2 2 2 1
4 3 3 3 3
4 2 3 2 2
4 2 2 2 1
2 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43
i.50
i.51
i.52
i.53
i.54
i.55
i.56
i.57
i.58
i.59
i.60
1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 1
3 2 1 2 1 2 1 2 1 4 3 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 3 3 2 3 3 4 1 3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 2 4 3 4 2 4 3 1 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 1
2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 3 2 4 4 3 1 3 1 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 1 3 4 3 4 1 4 3 3 3 2
4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 2 3 4 1 2 4 4 4 2 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 2 2 3 1 4
1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 1 2 4 4 4 2 1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 1 1 4 2 3 3 4 1 3 3 1 3 3 4 3 1 1 3 2 1 3
1 1 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 2 1 4 2 1 1 3 1 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 1 3 4 4 3 3 3 1
3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 1 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 4 2 2 1 3
4 2 2 2 4 2 2 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 4 2 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY-OUT
s.44 s.45 s.46 s.47 s.48 s.49 s.50
i.50
i.51
i.52
i.53
i.54
i.55
i.56
i.57
i.58
i.59
i.60
3 3 4 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2
4 3 4 3 4 2 1
4 3 3 4 2 4 1
4 3 3 3 3 2 1
2 2 2 2 2 3 2
4 3 4 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 1
4 3 3 2 2 2 4
2 3 4 3 1 3 1
4 3 4 4 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
50 0 50
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .933
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .932
N of Items 60
Summary Item Statistics
Item Means
Mean 2.819
Minimum 2.100
Maximum 3.640
Range 1.540
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Maximum / Minimum 1.733
Variance .127
N of Items 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 tem11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60
Scale Mean if Item Deleted 166.18 166.02 167.00 166.40 165.48 166.82 165.86 166.98 165.62 166.08 165.94 166.02 165.90 166.64 166.58 166.12 165.80 165.56 166.08 166.16 166.12 165.92 166.58 166.46 166.52 166.18 166.46 166.02 167.02 166.32 166.06 166.54 166.12 165.96 166.58 165.80 166.40 166.36 166.56 166.22 165.98 166.52 166.28 166.64 166.68 166.54 166.48 166.62 166.18 166.48 166.98 165.98 166.36 166.62 166.70 166.08 166.64 166.44 166.24 166.20
Scale Variance if Item Deleted 608.110 622.387 610.408 617.469 611.847 599.865 597.184 595.040 625.138 598.402 605.772 606.306 607.765 601.051 598.371 598.924 607.224 612.660 625.585 607.117 599.210 624.606 598.453 605.233 597.438 610.967 594.947 606.551 607.693 588.712 610.874 594.825 608.883 605.794 605.269 622.122 612.041 598.439 598.292 606.787 611.081 595.969 600.328 598.153 614.059 604.907 607.438 614.404 611.416 608.051 607.734 607.693 595.419 589.996 597.480 601.014 607.868 616.088 598.676 600.571
Corrected Item-Total Correlation .406 .121 .337 .140 .390 .611 .648 .644 .010 .616 .459 .467 .403 .465 .480 .521 .427 .360 -.004 .423 .552 .006 .488 .349 .540 .404 .669 .514 .394 .678 .376 .512 .392 .463 .389 .054 .287 .431 .615 .404 .349 .655 .435 .513 .206 .352 .431 .186 .391 .370 .408 .376 .659 .617 .498 .539 .390 .174 .555 .511
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .932 .933 .933 .934 .932 .931 .931 .931 .934 .931 .932 .932 .932 .932 .932 .931 .932 .933 .934 .932 .931 .935 .932 .933 .931 .932 .931 .932 .932 .930 .932 .931 .932 .932 .932 .935 .933 .932 .931 .932 .933 .931 .932 .931 .934 .933 .932 .934 .932 .932 .932 .932 .931 .931 .932 .931 .932 .934 .931 .932
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D Reliability (tanpa item gugur) Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 50 0 50
a
100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .941
N of Items .942
50
Summary Item Statistics
Item Means
Mean 2.798
Minimum 2.100
Maximum 3.640
Range 1.540
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Maximum / Minimum 1.733
Variance .126
N of Items 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
item1 item3 item5 item6 item7 item8 item10 tem11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item20 item21 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item46 item47 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item59 item60
Scale Mean if Item Deleted 136.96 137.78 136.26 137.60 136.64 137.76 136.86 136.72 136.80 136.68 137.42 137.36 136.90 136.58 136.34 136.94 136.90 137.36 137.24 137.30 136.96 137.24 136.80 137.80 137.10 136.84 137.32 136.90 136.74 137.36 137.14 137.34 137.00 136.76 137.30 137.06 137.42 137.32 137.26 136.96 137.26 137.76 136.76 137.14 137.40 137.48 136.86 137.42 137.02 136.98
Scale Variance if Item Deleted 550.488 552.624 553.298 540.286 539.133 536.023 540.368 546.532 546.694 547.447 542.126 541.174 540.378 548.289 554.147 550.262 542.051 539.582 547.492 541.724 551.958 537.288 546.939 549.959 530.051 553.811 537.855 551.439 545.625 546.684 539.143 543.004 549.551 554.268 536.704 541.323 537.596 547.038 549.829 551.835 550.278 549.900 551.125 537.184 531.469 536.867 543.429 548.861 540.591 542.183
Corrected Item-Total Correlation .386 .319 .389 .653 .653 .673 .619 .483 .502 .452 .483 .466 .534 .442 .356 .385 .533 .506 .339 .494 .418 .666 .552 .378 .703 .334 .497 .366 .512 .395 .455 .550 .377 .303 .691 .453 .568 .344 .411 .422 .355 .394 .333 .670 .637 .552 .528 .405 .558 .519
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .941 .941 .941 .939 .939 .939 .939 .940 .940 .940 .940 .940 .940 .940 .941 .941 .940 .940 .941 .940 .941 .939 .940 .941 .939 .941 .940 .941 .940 .941 .941 .940 .941 .941 .939 .941 .940 .941 .941 .941 .941 .941 .941 .939 .939 .940 .940 .941 .940 .940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E
KAIDAH RELIABILITAS MENURUT GUILFORD AND FRUCHER Angka Realibilitas 0,8 - ± 1,00 0,6 - 0,79 0,4-0,5 0,2-0,3 0,01-0,15 Dikutip dari Consuelo( 1993 )
Keterangan Tinggi Agak tinggi Sedang Rendah Tidak berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F SKALA NEED FOR LOVE AND BELONGINGNESS (PENELITIAN) Skala ini disusun sebagai instrument penelitian yang dilakukan untuk keperluan penyusunan skripsi peneliti. Guna kepentingan tersebut, peneliti meminta bantuan para responden untuk menjawab dengan jujur setiap pernyataan sesuai dengan kondisi masingmasing. Pada skala ini tidak ada jawaban yang benar dan salah, semua jawaban adalah benar. Kerahasiaan jawaban akan terjamin sehingga responden tidak perlu merasa khawatir kondisinya akan diketahui orang lain. Atas bantuan dan kesungguhan responden, peneliti mengucapkan terima kasih. ♥ Petunjuk
:
Baca dan pahamilah setiap pernyataan, kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
Hormat saya, ֹּלMaria Cynthya Dewi/ PSI-USD
) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Usia
:
Peran
:
Jenis Kelamin
: ♂/
♀
Berilah tanda pada jawaban yang sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan cara memberikan tanda (√ SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
) pada kolom yang sesuai dengan huruf pilihan anda.
NO
ITEM
1.
Ketika kondisi tubuh saya sedang tidak fit saya senang jika akan selalu ada teman-teman/keluarga yang memberikan semangat.
2.
Saya lebih senang apabila teman-teman dapat mengerti alasan saya mengambil keputusan tertentu tanpa harus saya jelaskan secara mendetil.
3.
Menurut saya, saya hanya perlu memberikan perhatian pada orang lain apabila diminta saja.
4.
Menurut saya bukanlah hal yang penting untuk menceritakan masalah pribadi kepada teman dan demikian juga sebaliknya.
5.
Bukanlah hal yang penting untuk mendapat perhatian lebih dari yang saya dapatkan sekarang.
6.
Mendapatkan kejutan yang membahagiakan dari teman saya merupakan salah satu hal yang saya nantinantikan.
7.
Saya bahagia ketika dapat selalu merasa nyaman dan tenang ditempat saya beraktivitas, baik dirumah maupun lingkungan sosial lainnya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
ITEM
8.
Saya tidak akan ambil pusing ketika melihat temanteman sedang berkumpul tanpa saya dan tampak sedang membicarakan saya.
9.
Saya tidak segan-segan untuk menceritakan masalah saya kepada banyak sahabat-sahabat saya.
10.
Saya merasa bahagia apabila dimanapun saya berada selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar saya.
11.
Bukanlah hal yang penting ketika orang-orang di sekitar saya tidak cukup mengenal saya dengan baik, meskipun kami tinggal dalam satu rumah.
12.
Saya merasa nyaman jika saya diperlakukan seperti dalam keluarga sendiri ketika berkumpul bersama teman-teman.
13.
Saya merasa bahagia apabila saya dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain.
14.
Saya tidak suka mencampuri urusan orang lain walaupun diminta oleh orang yang bersangkutan sendiri.
15.
Saya akan merasa sangat senang apabila teman-teman saya selalu ingat akan hari ulang tahun saya.
16.
Saya tidak akan mudah merasa bersalah ketika kehadiran saya membubarkan kelompok teman yang sedang berkumpul
17.
Saya senang apabila setiap saat dapat menunjukkan kasih kita dalam berbagai bentuk.
18.
Saya bahagia ketika saya dapat membuat orang lain bahagia.
19.
Menurut saya adalah hal yang biasa saja ketika saya mengalami kesulitan menjalin relasi dengan orang – orang di sekitar saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
ITEM
20.
Saya cenderung bersikap acuh ketika teman-teman belum dapat memahami apa yang saya rasakan walaupun saya telah bercerita berkali-kali.
21.
Saya tidak peduli ketika saya ditentang keras oleh keluarga atas pilihan-pilihan hidup saya yang tidak sesuai dengan harapan mereka.
22.
Saya tidak peduli ketika perhatian dan kasih dari orangorang di sekitar saya hanya berasal dari rasa simpati mereka saja.
23.
Sebaiknya kita hanya menunjukkan perhatian atau kasih pada orang yang telah memperhatikan kita terlebih dahulu.
24.
Saya merasa lebih senang ketika dapat mengenali dan bertanya mengenai perasaan atau kondisi saya sebelum saya bercerita.
25.
Saya merasa nyaman ketika saya dan teman-teman terbiasa untuk menitipkan barang-barang berharga satu sama lain, apabila dibutuhkan, tanpa merasa khawatir.
26.
Menurut saya berempati hanyalah perasaan yang penting bagi orang-orang melankolis.
27.
Saya senang ketika teman-teman selalu menantikan kabar dari saya walaupun kami sudah jarang bertemu.
28.
Saya merasa nyaman dan senang ketika teman-teman menjadi lupa waktu apabila sudah bertemu dan berinteraksi dengan saya.
29.
Saya berharap saya dan teman-teman dapat saling memahami apabila ada hal-hal yang tidak dapat kami ceritakan satu sama lain.
30.
Saya tidak terlalu memusingkan apabila teman-teman tidak betah untuk tinggal dan berinteraksi dengan saya dalam jangka waktu lebih dari 1 jam.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
ITEM
SS
31.
Saya tidak akan ambil pusing ketika teman-teman salah mengerti atas apa yang saya kemukakan.
32.
Saya
kurang
kelompok
tertarik
pada
merupakan
kegiatan
tempat
yang
kelompok, kurang
menyenangkan bagi saya. 33.
Kebersamaan yang harmonis adalah hal yang penting dan merupakan saat-saat yang menyenangkan dalam hidup saya.
34.
Berbagai macam karakter adalah hakekat unik dari manusia, hal ini sering menimbulkan perbedaan penerimaan, maka saya berharap dapat selalu diterima dengan baik dimanapun saya berada.
35.
Saya merasa senang apabila saya mengetahui banyak hal rahasia pribadi teman-teman saya atas cerita mereka sendiri.
36.
Saya ingin teman-teman mudah mengetahui apa yang saya rasakan tanpa saya harus mengatakan secara jelas kepada mereka.
37.
Menurut saya berusaha menjadi individu yang lebih baik untuk mendapatkan perhatian dan kasih dari orangorang disekitar saya merupakan hal yang membuangbuang waktu saja.
38.
Saya merasa biasa saja ketika menceritakan perihal kehidupan
dan
keluarga
saya
kepada
siapapun,
walaupun saya tahu resiko terburuknya. 39.
Saya tidak suka berpikir terlalu mendetil tentang perasaan orang lain.
40.
Saya biasa menceritakan masalah saya karena saya tidak peduli apabila hal itu akan dijadikan bahan ejekan.
41.
Suatu hal yang sangat membahagiakan ketika saya dapat merasakan kasih melalui interaksi yang baik dengan sesama.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
ITEM
42.
Saya senang ketika lebih dari 2 orang teman saya
SS
S
mengetahui dengan pasti hal-hal yang saya sukai dan tidak. 43.
Saya lebih nyaman apabila melakukan aktivitas sendirian.
44.
Bukanlah hal yang bermasalah ketika saya harus mengalami konflik karena kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
45.
Saya berharap setiap saat dapat menerima kasih dari siapapun, yang akan membuat hidup saya terasa lebih hidup dan indah.
46.
Suatu hal yang tidak mudah untuk mencari “sandaran” ketika saya sedang merasa tertekan.
47.
Menurut saya merupakan hal yang membuang waktu ketika seseorang harus berusaha diterima oleh orang lain.
48.
Bagi saya dapat berbagi cerita tentang kehidupan dan keluarga kepada teman-teman adalah hal penting yang mampu membuat kami lebih dekat dan saling menguatkan pribadi masing-masing.
Periksalah lagi dengan teliti agar tidak ada item yang terlewatkan untuk dijawab
☺ Terima kasih dan semoga Tuhan memberkati ☺
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G DATA PENELITIAN
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42
i.1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3
i.2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
i.3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
i.5 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 1 1 2 2 3 2
i.6 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 2 2 1 1 2 4 2 2 2 1 1 2 2 2 1
i.7 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2
i.8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 4 1 2 4 3 3 3
i.9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 4 3 4 2 1 2 1 1 2 2 3 2
i.10
i.11
i.12
i.13
i.14
i.15
i.16
i.17
2 2 1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 1 2 3 4 3 3
3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 1 4 3 2 3
3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 1 1 2 3 3 3
3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4
1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 1 1 3 2 2 3
3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 2 3
2 2 4 2 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.43 s.44 s.45 s.46 s.47 s.48 s.49 s.50 s.51 s.52 s.53 s.54 s.55 s.56 s.57 s.58 s.59 s.60 s.61 s.62 s.63 s.64 s.65 s.66 s.67 s.68 s.69 s.70 s.71 s.72 s.73 s.74 s.75 s.76 s.77 s.78 s.79 s.80 s.81 s.82 s.83 s.84 s.85 s.86 s.87
i.1 4 3 3 3 3 2 1 4 2 2 2 3 3 2 3 2 4 1 1 1 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3
i.2 2 3 4 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
i.3 2 4 2 2 2 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
i.5 2 3 3 2 2 1 1 2 1 3 1 2 3 1 3 2 4 4 3 1 3 1 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
i.6 2 2 3 2 2 3 4 4 1 1 1 2 3 1 3 3 4 1 2 3 4 4 3 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
i.7 3 3 3 3 3 2 4 3 1 2 1 1 3 1 2 3 3 1 1 4 3 3 3 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3
i.8 4 3 3 3 3 3 4 1 1 4 2 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 1 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
i.9 2 2 3 3 3 3 4 4 1 2 1 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
i.10
i.11
i.12
i.13
i.14
i.15
i.16
i.17
2 2 2 3 3 4 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4
4 3 3 2 2 4 4 3 1 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 1 4 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4
4 3 2 3 3 4 4 1 1 3 1 2 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3
4 4 2 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4
2 2 4 2 2 2 4 1 1 3 1 2 4 1 2 1 4 1 1 1 4 1 3 1 1 2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 3 4 3
3 2 3 1 1 3 4 1 2 4 2 3 3 2 3 3 3 1 2 4 4 4 2 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.88 s.89 s.90 s.93 s.94 s.95 s.96 s.97 s.98 s.99 s.100 s.101 s.102 s.103 s.104 s.105 s.106 s.107 s.108 s.109 s.110 s.111 s.112
i.1 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4
i.2 2 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3
i.3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
i.5 3 3 3 3 1 3 4 4 1 2 2 4 3 1 2 2 3 1 4 2 3 4 1
i.6 2 1 4 3 1 1 2 1 1 3 3 3 3 4 1 3 2 1 2 1 2 3 1
i.7 2 3 3 3 3 4 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2
i.8 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
i.9 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3
i.10
i.11
i.12
i.13
i.14
i.15
i.16
i.17
1 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2
3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 1 3 3 4 4 2 3 3 4 4
3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 3 4 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3
1 4 3 4 4 3 3 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 1 3 3 2 2 3 4 4 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44
i.18
i.19
i.20
i.21
i.22
i.23
i.24
i.25
i.26
i.27
i.28
i.29
i.30
i.31
i.32
i.33
4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 1 2 2 3 2 3 3
3 3 2 3 4 2 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 1 3 4 2 3 2 1 1 3 2 3 2 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 4 3 1 1 4 3 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4
3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 4 3 3 1 1 4 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 2 2
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 1 3 3 3 3 4 1 4 3 4 4 4 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.45 s.46 s.47 s.48 s.49 s.50 s.51 s.52 s.53 s.54 s.55 s.56 s.57 s.58 s.59 s.60 s.61 s.62 s.63 s.64 s.65 s.66 s.67 s.68 s.69 s.70 s.71 s.72 s.73 s.74 s.75 s.76 s.77 s.78 s.79 s.80 s.81 s.82 s.83 s.84 s.85 s.86 s.87 s.88 s.89
i.18
i.19
i.20
i.21
i.22
i.23
i.24
i.25
i.26
i.27
i.28
i.29
i.30
i.31
i.32
i.33
4 4 3 3 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
1 4 3 3 2 4 2 4 1 2 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4
3 3 1 3 4 1 2 4 2 2 3 2 4 2 4 3 3 2 4 1 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4
3 3 4 3 1 1 1 3 1 3 3 1 4 3 4 2 1 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3
1 2 3 3 4 1 2 2 1 3 1 1 3 2 4 3 1 2 3 1 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3
2 2 2 1 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
3 4 2 3 4 4 2 2 1 2 3 1 2 2 3 1 1 1 3 1 3 1 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3
3 3 3 4 4 2 1 1 1 4 3 1 3 1 4 2 1 1 3 2 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 4 4 4 2 4
1 3 3 2 4 1 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 1 3 4 3 2 3 1 3 1 2 3 4 4 4 4 4
4 3 3 4 4 4 1 3 1 2 4 1 3 2 4 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 1 3
3 3 2 3 4 3 1 4 1 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
1 2 2 2 4 3 1 4 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 4 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 2 3
2 1 1 1 2 1 1 4 1 3 2 1 4 2 4 4 3 1 3 1 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4
1 4 4 3 1 3 4 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 2 3 1 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4
4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.90 s.91 s.92 s.93 s.94 s.95 s.96 s.97 s.98 s.99 s.100 s.101 s.102 s.103 s.104 s.105 s.106 s.107 s.108 s.109 s.110 s.111 s.112
i.18
i.19
i.20
i.21
i.22
i.23
i.24
i.25
i.26
i.27
i.28
i.29
i.30
i.31
i.32
i.33
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 1 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2
3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4
4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 2 3 3 3
4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4
3 1 4 3 4 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 1 3 2
4 2 1 4 1 4 4 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1
4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 4
3 1 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3
3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 4 4
3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38 s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44
i.34
i.35
i.36
i.37
i.38
i.39
i.40
i.41
i.42
i.43
i.45
i.46
i.47
i.48
3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 4 4 2 2 2 4 3 1 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3
4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 2 2 3 3 3 2
2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 4 3 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 1 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 1 1 1 3 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 4 4 3 4 4 3 2 2 1 3 2 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 4 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 1 1 2 3 2 3 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 1 1 2 3 2 2 3 3
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 4 2 3 4 4 3 1 2 2 2 2 3 3 3 1
3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 1 2 3 4 3 1 3 1 1 1 1 2 3 2 4
1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 3 2 2 1 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.45 s.46 s.47 s.48 s.49 s.50 s.51 s.52 s.53 s.54 s.55 s.56 s.57 s.58 s.59 s.60 s.61 s.62 s.63 s.64 s.65 s.66 s.67 s.68 s.69 s.70 s.71 s.72 s.73 s.74 s.75 s.76 s.77 s.78 s.79 s.80 s.81 s.82 s.83 s.84 s.85 s.86 s.87 s.88 s.89
i.34
i.35
i.36
i.37
i.38
i.39
i.40
i.41
i.42
i.43
i.45
i.46
i.47
i.48
3 3 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3
3 4 1 2 1 3 1 1 1 2 3 1 2 2 3 2 1 2 4 1 3 1 1 2 2 2 1 3 2 4 4 1 1 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3 4 3
2 2 4 4 3 4 1 2 1 2 2 1 1 3 4 1 2 4 4 4 2 1 2 1 2 4 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4
2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 4 3 1 2 4 4 4 2 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4
1 1 3 4 3 4 1 4 1 3 1 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4
1 3 4 4 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 4 2 1 2 4 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3
4 3 2 1 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3 2 2 3 3
1 3 4 2 4 2 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
3 2 4 4 1 2 1 2 1 2 3 1 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4
2 2 2 3 1 2 1 3 1 2 2 1 3 1 3 3 3 1 3 1 2 4 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3
3 1 2 3 1 2 2 4 2 2 3 2 4 4 2 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4
4 3 4 1 4 1 1 4 1 1 4 1 4 4 3 1 1 4 3 4 3 1 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 1 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 3 1 4
1 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
s.90 s.91 s.92 s.93 s.94 s.95 s.96 s.97 s.98 s.99 s.100 s.101 s.102 s.103 s.104 s.105 s.106 s.107 s.108 s.109 s.110 s.111 s.112
i.34
i.35
i.36
i.37
i.38
i.39
i.40
i.41
i.42
i.43
i.45
i.46
i.47
i.48
4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4
3 3 3 3 4 4 1 4 3 2 1 2 2 1 3 2 3 1 4 2 3 2 1
4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4
4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
4 2 2 4 1 3 4 2 1 3 2 3 3 2 1 4 2 1 2 2 2 3 1
1 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 1 3 3 1 2 4 4 3 2 3 2 3 3
2 1 1 2 1 3 4 1 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 1 2 2
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 4 3 3 3 1
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4
3 2 1 4 2 4 4 1 2 3 2 3 3 1 2 4 3 2 2 3 2 3 2
3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN H NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
s.1 s.2 s.3 s.4 s.5 s.6 s.7 s.8 s.9 s.10 s.11 s.12 s.13 s.14 s.15 s.16 s.17 s.18 s.19 s.20 s.21 s.22 s.23 s.24 s.25 s.26 s.26 s.27 s.28 s.29 s.30 s.31 s.32 s.33 s.34 s.35 s.36 s.37 s.38
1
2
3
4
5
6
Z-1
Z-2
Z-3
Z-4
Z-5
Z-6
DOM
19 18 16 18 20 17 19 21 16 19 19 20 17 19 19 20 19 19 20 20 17 19 20 21 16 19 20 19 21 21 20 20 23 21 21 19 18 13 11
21 20 21 18 19 15 20 21 20 20 21 22 22 15 16 20 20 20 15 20 22 21 19 21 20 16 20 20 25 23 18 31 25 25 26 18 23 10 10
22 21 21 21 21 22 21 24 16 21 21 21 14 23 20 21 21 20 20 21 22 22 21 24 16 20 21 21 24 21 18 22 21 21 20 24 21 13 13
23 23 24 23 21 22 23 23 17 22 21 22 17 24 24 24 24 21 17 23 25 23 21 23 17 24 24 22 25 26 22 27 24 32 27 28 26 20 19
22 24 21 24 22 23 22 19 21 22 23 22 20 21 24 24 24 23 24 22 24 22 22 19 21 24 24 22 21 18 14 21 21 26 20 15 20 12 13
24 24 23 24 22 24 24 24 22 24 23 22 21 22 22 23 23 24 17 24 24 24 22 24 22 22 23 24 25 23 28 30 24 31 29 27 23 18 18
-0.578 -0.844 -1.377 -0.844 -0.312 -1.111 -0.578 -0.045 -1.377 -0.578 -0.578 -0.312 -1.111 -0.578 -0.578 -0.312 -0.578 -0.578 -0.312 -0.312 -1.111 -0.578 -0.312 -0.045 -1.377 -0.578 -0.312 -0.578 -0.045 -0.045 -0.312 -0.312 0.4877 -0.045 -0.045 -0.578 -0.844 -2.177 -2.709
-0.36 -0.581 -0.36 -1.024 -0.803 -1.688 -0.581 -0.36 -0.581 -0.581 -0.36 -0.138 -0.138 -1.688 -1.467 -0.581 -0.581 -0.581 -1.688 -0.581 -0.138 -0.36 -0.803 -0.36 -0.581 -1.467 -0.581 -0.581 0.5259 0.083 -1.024 1.8543 0.5259 0.5259 0.7473 -1.024 0.083 -2.795 -2.795
0.3694 0.078 0.078 0.078 0.078 0.3694 0.078 0.952 -1.379 0.078 0.078 0.078 -1.961 0.6607 -0.213 0.078 0.078 -0.213 -0.213 0.078 0.3694 0.3694 0.078 0.952 -1.379 -0.213 0.078 0.078 0.952 0.078 -0.796 0.3694 0.078 0.078 -0.213 0.952 0.078 -2.252 -2.252
-0.458 -0.458 -0.176 -0.458 -1.021 -0.739 -0.458 -0.458 -2.147 -0.739 -1.021 -0.739 -2.147 -0.176 -0.176 -0.176 -0.176 -1.021 -2.147 -0.458 0.1056 -0.458 -1.021 -0.458 -2.147 -0.176 -0.176 -0.739 0.1056 0.3871 -0.739 0.6687 -0.176 2.0765 0.6687 0.9502 0.3871 -1.302 -1.584
0.0323 0.5148 -0.209 0.5148 0.0323 0.2736 0.0323 -0.691 -0.209 0.0323 0.2736 0.0323 -0.45 -0.209 0.5148 0.5148 0.5148 0.2736 0.5148 0.0323 0.5148 0.0323 0.0323 -0.691 -0.209 0.5148 0.5148 0.0323 -0.209 -0.933 -1.898 -0.209 -0.209 0.9974 -0.45 -1.657 -0.45 -2.38 -2.139
-0.162 -0.162 -0.482 -0.162 -0.801 -0.162 -0.162 -0.162 -0.801 -0.162 -0.482 -0.801 -1.12 -0.801 -0.801 -0.482 -0.482 -0.162 -2.396 -0.162 -0.162 -0.162 -0.801 -0.162 -0.801 -0.801 -0.482 -0.162 0.1567 -0.482 1.1141 1.7523 -0.162 2.0714 1.4332 0.7949 -0.482 -2.077 -2.077
3 5 3 5 3 3 3 3 5 3 5 3 2 3 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 5 5 5 3 3 4 6 2 2 4 6 3 4 4 4
PJK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
s.39 s.40 s.41 s.42 s.43 s.44 s.45 s.46 s.47 s.48 s.49 s.50 s.51 s.52 s.53 s.54 s.55 s.56 s.57 s.58 s.59 s.60 s.61 s.62 s.63 s.64 s.65 s.66 s.67 s.68 s.69 s.70 s.71 s.72 s.73 s.74 s.75 s.76 s.77 s.78 s.79 s.80 s.81
1
2
3
4
5
6
Z-1
Z-2
Z-3
Z-4
Z-5
Z-6
DOM
18 19 20 21 19 20 18 23 20 24 18 19 12 23 11 18 23 11 26 22 28 20 18 24 26 20 23 22 21 26 24 23 24 23 26 25 25 21 24 23 22 25 22
23 24 21 24 21 21 21 19 20 24 32 19 11 25 10 23 19 10 26 24 28 22 21 23 29 22 26 20 20 26 28 23 27 28 26 24 26 20 27 28 27 24 24
19 18 22 18 22 19 21 21 21 22 18 21 14 19 13 19 21 13 24 17 26 21 18 17 23 18 21 18 18 24 24 18 22 24 24 23 24 18 22 24 23 23 17
26 28 22 29 23 23 25 15 22 20 24 15 19 29 19 26 15 19 28 25 27 29 27 23 28 27 23 27 27 28 28 26 28 26 28 26 26 27 28 26 28 26 25
14 17 17 21 22 22 24 23 21 19 27 19 12 18 13 14 23 13 25 24 29 11 13 23 28 26 23 13 16 25 23 25 24 26 25 26 26 16 24 26 23 26 24
28 24 25 25 24 27 27 17 25 22 23 18 17 27 18 28 17 18 28 23 29 26 25 24 28 21 27 24 24 28 25 21 26 28 28 24 29 24 26 28 26 24 23
-0.844 -0.578 -0.312 -0.045 -0.578 -0.312 -0.844 0.4877 -0.312 0.7541 -0.844 -0.578 -2.443 0.4877 -2.709 -0.844 0.4877 -2.709 1.2869 0.2212 1.8198 -0.312 -0.844 0.7541 1.2869 -0.312 0.4877 0.2212 -0.045 1.2869 0.7541 0.4877 0.7541 0.4877 1.2869 1.0205 1.0205 -0.045 0.7541 0.4877 0.2212 1.0205 0.2212
0.083 0.3044 -0.36 0.3044 -0.36 -0.36 -0.36 -0.803 -0.581 0.3044 2.0757 -0.803 -2.574 0.5259 -2.795 0.083 -0.803 -2.795 0.7473 0.3044 1.1901 -0.138 -0.36 0.083 1.4115 -0.138 0.7473 -0.581 -0.581 0.7473 1.1901 0.083 0.9687 1.1901 0.7473 0.3044 0.7473 -0.581 0.9687 1.1901 0.9687 0.3044 0.3044
-0.505 -0.796 0.3694 -0.796 0.3694 -0.505 0.078 0.078 0.078 0.3694 -0.796 0.078 -1.961 -0.505 -2.252 -0.505 0.078 -2.252 0.952 -1.087 1.5346 0.078 -0.796 -1.087 0.6607 -0.796 0.078 -0.796 -0.796 0.952 0.952 -0.796 0.3694 0.952 0.952 0.6607 0.952 -0.796 0.3694 0.952 0.6607 0.6607 -1.087
0.3871 0.9502 -0.739 1.2318 -0.458 -0.458 0.1056 -2.71 -0.739 -1.302 -0.176 -2.71 -1.584 1.2318 -1.584 0.3871 -2.71 -1.584 0.9502 0.1056 0.6687 1.2318 0.6687 -0.458 0.9502 0.6687 -0.458 0.6687 0.6687 0.9502 0.9502 0.3871 0.9502 0.3871 0.9502 0.3871 0.3871 0.6687 0.9502 0.3871 0.9502 0.3871 0.1056
-1.898 -1.174 -1.174 -0.209 0.0323 0.0323 0.5148 0.2736 -0.209 -0.691 1.2386 -0.691 -2.38 -0.933 -2.139 -1.898 0.2736 -2.139 0.7561 0.5148 1.7211 -2.622 -2.139 0.2736 1.4799 0.9974 0.2736 -2.139 -1.415 0.7561 0.2736 0.7561 0.5148 0.9974 0.7561 0.9974 0.9974 -1.415 0.5148 0.9974 0.2736 0.9974 0.5148
1.1141 -0.162 0.1567 0.1567 -0.162 0.7949 0.7949 -2.396 0.1567 -0.801 -0.482 -2.077 -2.396 0.7949 -2.077 1.1141 -2.396 -2.077 1.1141 -0.482 1.4332 0.4758 0.1567 -0.162 1.1141 -1.12 0.7949 -0.162 -0.162 1.1141 0.1567 -1.12 0.4758 1.1141 1.1141 -0.162 1.4332 -0.162 0.4758 1.1141 0.4758 -0.162 -0.482
6 4 3 4 3 6 6 1 6 1 2 3 4 4 4 6 1 4 1 5 1 4 4 1 5 5 6 4 4 1 2 5 2 2 1 1 6 4 2 2 2 1 5
PJK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI TOTAL, Z-SCORE & DOMINAN ASPEK
s.82 s.83 s.84 s.85 s.86 s.87 s.88 s.89 s.90 s.91 s.92 s.93 s.94 s.95 s.96 s.97 s.98 s.99 s.100 s.101 s.102 s.103 s.104 s.105 s.106 s.107 s.108 s.109 s.110 s.111 s.112
Min Max Mean SD
1
2
3
4
5
6
Z-1
Z-2
Z-3
Z-4
Z-5
Z-6
DOM
25 22 26 27 29 28 21 29 27 18 25 28 27 29 27 21 19 21 19 23 24 19 19 23 26 22 23 24 20 23 22
24 22 26 28 30 28 22 28 28 26 28 27 27 26 29 24 24 23 18 27 26 19 23 25 27 28 24 24 24 27 28
23 18 24 28 27 28 19 28 26 17 20 27 21 30 28 21 18 19 15 23 23 15 19 20 23 15 21 22 19 23 15
26 23 28 30 31 28 25 29 28 25 26 31 22 29 27 24 21 25 25 27 28 24 23 27 29 28 25 27 26 27 28
26 21 25 25 30 28 21 25 28 24 25 27 22 25 25 21 18 24 22 25 28 22 15 23 25 25 19 19 23 25 25
24 24 28 28 27 24 22 29 23 22 24 24 22 27 30 24 25 26 24 27 30 25 27 28 30 28 27 27 22 27 28
1.0205 1.2869 1.2869 1.5534 2.0862 1.8198 -0.045 2.0862 1.5534 -0.844 1.0205 1.8198 1.5534 2.0862 1.5534 -0.045 -0.578 -0.045 -0.578 0.4877 0.7541 -0.578 -0.578 0.4877 1.2869 0.2212 0.4877 0.7541 -0.312 0.4877 0.2212
0.3044 1.2869 0.7473 1.1901 1.6329 1.1901 -0.138 1.1901 1.1901 0.7473 1.1901 0.9687 0.9687 0.7473 1.4115 0.3044 0.3044 0.083 -1.024 0.9687 0.7473 -0.803 0.083 0.5259 0.9687 1.1901 0.3044 0.3044 0.3044 0.9687 1.1901
0.6607 0.7473 0.952 2.1172 1.8259 2.1172 -0.505 2.1172 1.5346 -1.087 -0.213 1.8259 0.078 2.6999 2.1172 0.078 -0.796 -0.505 -1.67 0.6607 0.6607 -1.67 -0.505 -0.213 0.6607 -1.67 0.078 0.3694 -0.505 0.6607 -1.67
0.3871 0.952 0.9502 1.5133 1.7949 0.9502 0.1056 1.2318 0.9502 0.1056 0.3871 1.7949 -0.739 1.2318 0.6687 -0.176 -1.021 0.1056 0.1056 0.6687 0.9502 -0.176 -0.458 0.6687 1.2318 0.9502 0.1056 0.6687 0.3871 0.6687 0.9502
0.9974 0.9502 0.7561 0.7561 1.9624 1.4799 -0.209 0.7561 1.4799 0.5148 0.7561 1.2386 0.0323 0.7561 0.7561 -0.209 -0.933 0.5148 0.0323 0.7561 1.4799 0.0323 -1.657 0.2736 0.7561 0.7561 -0.691 -0.691 0.2736 0.7561 0.7561
-0.162 0.7561 1.1141 1.1141 0.7949 -0.162 -0.801 1.4332 -0.482 -0.801 -0.162 -0.162 -0.801 0.7949 1.7523 -0.162 0.1567 0.4758 -0.162 0.7949 1.7523 0.1567 0.7949 1.1141 1.7523 1.1141 0.7949 0.7949 -0.801 0.7949 1.1141
1 1 1 3 1 3 4 3 1 2 2 3 1 3 3 2 2 5 4 2 6 6 6 6 6 2 6 6 4 2 2
Aspek 1 11 29 21,17 3,753
Aspek 2 10 32 22,63 4,516
Aspek 3 13 30 20,73 3,433
Aspek 4 15 32 24,63 3,552
Aspek 5 11 30 21,87 4,145
Aspek 6 17 31 24,51 3,134
PJK 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I HASIL OLAH DATA DAN ANALISIS A. Descriptives Descriptive Statistics
N KDSM DDSH SP CYM CYMN TART Valid N (listwise) Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
112 112 112 112 112 112
Minimum 11 10 13 15 11 17
Maximum 29 32 30 32 30 31
Mean 21.17 22.63 20.73 24.63 21.87 24.51
Std. Deviation 3.753 4.516 3.433 3.552 4.145 3.134
112
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
B. Crosstabs 1. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan peran (rohaniwan-awam) PERAN * ASPEK Crosstabulation
KDSM PERAN ROHANIWAN Count % of Total AWAM Count % of Total Total Count % of Total Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
3 2.7% 13 11.6% 16 14.3%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
DDSH 4 3.6% 14 12.5% 18 16.1%
ASPEK CYM 18 11 16.1% 9.8% 6 8 5.4% 7.1% 24 19 21.4% 17.0% SP
CYMN 13 11.6% 6 5.4% 19 17.0%
TART 7 6.3% 9 8.0% 16 14.3%
Total 56 50.0% 56 50.0% 112 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 21.108a 22.268
5 5
Asymp. Sig. (2-sided) .001 .000
1
.017
df
5.667 112
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.00.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan peran yang signifikan (chi=21,108/p=0,001< 0,01). Dimana pada rohaniwan aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada awam aspek yang paling dominan adalah diterima dengan sepenuh hati. 2. Prosentase aspek berdasarkan perbedaan jenis kelamin (laki-laki – perempuan) JK * ASPEK Crosstabulation ASPEK JK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
KDSM 10 8.9% 6 5.4% 16 14.3%
DDSH
SP
CYM
7 6.3% 11 9.8% 18 16.1%
14 12.5% 10 8.9% 24 21.4%
5 5
Asymp. Sig. (2-sided) .000 .000
1
.384
5 4.5% 14 12.5% 19 17.0%
CYMN 18 16.1% 1 .9% 19 17.0%
TART 2 1.8% 14 12.5% 16 14.3%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 31.029a 35.644 .758
df
112
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.00.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=31,029/p=0,000< 0,01). Dimana pada laki-laki aspek yang dominan adalah aspek cinta yang menerima, sedangkan pada perempuan tidak terdapat aspek yang dominan. Pada perempuan aspek yang memiliki prosentase terbesar dalam kemunculannya adalah cinta yang memberi dan tidak ada rasa takut.
Total 56 50.0% 56 50.0% 112 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prosentase aspek pada rohaniwan laki-laki dan rohaniwan perempuan RJK * ASPEKR Crosstabulation ASPEKR KDSM RJK
ROHANIWAN LAKI-LAKI ROHANIWAN PEREMPUAN
Total
Count % of Total Count % of Total Count % of Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
DDSH
SP
CYM
CYMN
TART
1 1.8% 3
14 25.0% 4
0 .0% 11
13 23.2% 0
0 .0% 7
28 50.0% 28
5.4%
5.4%
7.1%
19.6%
.0%
12.5%
50.0%
3 5.4%
4 7.1%
18 32.1%
11 19.6%
13 23.2%
7 12.5%
56 100.0%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 40.556a 54.064 .039
Total
0 .0% 3
5 5
Asymp. Sig. (2-sided) .000 .000
1
.844
df
56
a. 6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.50.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada rohaniwan ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=40,556/p=0,000< 0,01). Dimana pada rohaniwan laki-laki aspek yang dominan adalah aspek saling percaya, sedangkan pada rohaniwan perempuan aspek yang dominan adalah cinta yang memberi. Apabila persen expected count lebih dari 20% (50%), maka untuk memperkuat signifikansi chi digunakan perhitungan likelihood ratio (p=0,000<0,01) (Howell, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Prosentase aspek pada awam laki-laki dan awam perempuan AJK * ASPEKA Crosstabulation
AJK
AWAM LAKI-LAKI
Total
Count % of Total AWAM PEREMPUAN Count % of Total Count % of Total
Keterangan ; KDSM DDSH SP CYM CYMN TART
KDSM 10 17.9% 3 5.4% 13 23.2%
DDSH 6 10.7% 8 14.3% 14 25.0%
ASPEKA CYM 0 5 .0% 8.9% 6 3 10.7% 5.4% 6 8 10.7% 14.3%
SP
CYMN 5 8.9% 1 1.8% 6 10.7%
TART 2 3.6% 7 12.5% 9 16.1%
= Keadaan dimengerti secara mendalam = Diterima dengan sepenuh hati = saling percaya = Cinta yang memberi = Cinta yang menerima = Tidak ada rasa takut
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 15.999a 18.939 1.593
5 5
Asymp. Sig. (2-sided) .007 .002
1
.207
df
56
a. 8 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.00.
Ada perbedaan kecenderungan aspek dominan need for love and belongingness pada kaum awam ditinjau dari perbedaan jenis kelamin yang signifikan (chi=15,999/p=0,007<0,01). Dimana pada awam laki-laki aspek yang dominan adalah aspek keadaan dimengerti secara mendalam, sedangkan pada awam perempuan aspek yang dominan adalah diterima dengan sepenuh hati. Apabila persen expected count lebih dari 20% (66,7%), maka untuk memperkuat signifikansi chi digunakan perhitungan likelihood ratio (p=0,002<0,01) (Howell, 1982).
Total 28 50.0% 28 50.0% 56 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN J DATA TAMBAHAN MENGENAI KEUSKUPAN MALANG 1. Alasan peneliti memilih lokasi di kota Malang a. Banyaknya pemeluk Agama Katolik di kota Malang ini. b. Banyaknya Paroki di Keuskupan Malang. c. Banyaknya Ordo atau Konggregasi yang berkarya di kota Malang ini, terutama yang bergerak dalam bidang pendidikan, pembimbingan dan pembinaan dalam retret. 18. Paroki Bangkalan 1. Paroki Pasuruan
19. Paroki Pamekasan
2. Paroki Pandaan 20. Paroki Sumenep 3. Paroki Lawang 21. Paroki Probolinggo 4. Paroki Batu
22. Paroki Situbondo 23. Paroki Bondowoso
5. Paroki Ijen 6. Paroki Kayutangan 7. Paroki Celaket 8. Paroki Blimbing 9. Paroki Kesatrian 10. Paroki Langsep 11. Paroki Tidar 12. Paroki Janti
24. Paroki Jember 13. Paroki Lodalem
14. Paroki Kepanjen
25. Paroki Banyuwangi 26. Paroki Curah Jati 27. Paroki Genteng 28. Paroki Tanggul
15. Paroki Purworejo
16. Paroki Tumpang
17. Paroki Lumajang
: Batas Keuskupan Malang : Batas antara Regio Barat dan Timur
Peta: Posisi Paroki2 yang ada di Keuskupan Malang
Keadaan kota Malang yang mempunyai batas–batas seperti di atas, membuat posisi kota Malang sebagai kota yang menghubungkan berbagai kota yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan bagian dari Keuskupan Malang, sehingga kota Malang juga menjadi daerah central di Keuskupan Malang.
2. Kota Malang sebagai bagian Keuskupan Malang Kota Malang di dalam Hierarki Gereja Katolik merupakan Bagian dari Keuskupan Malang, yang terbagi atas 2 (dua) Regio yaitu Regio Barat dan Timur yang terdiri dari 28 Paroki. Dengan rincian sebagai berikut : No.
Gereja / Paroki A.
Regio Barat
No. B.
Gereja / Paroki C.
Regio Timur
1.
Paroki Bangkalan
20.
Paroki Banyuwangi
2.
Paroki Batu
21.
Paroki Bondowoso
3.
Paroki Blimbing
22.
Paroki Curahjati
4.
Paroki Celaket
23.
Paroki Genteng
5.
Paroki Ijen (katedral)
24.
Paroki Jember
6.
Paroki Kayutangan
25.
Paroki Probolinggo
7.
Paroki Kepanjen
26.
Paroki Lumajang
8.
Paroki Kesatrian
27.
Paroki Situbondo
9.
Paroki Langsep
28.
Paroki Tanggul
10.
Paroki Lawang
11.
Paroki Lodalem
12.
Paroki Pamekasan
13.
Paroki Pandaan
14.
Paroki Pasuruan
15.
Paroki Purworejo
16.
Paroki Sumenep
17.
Paroki Tidar
18.
Paroki Tumpang
19.
Paroki Janti
Sumber : Keuskupan Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Ordo atau Konggregasi dari Biarawan yang berkarya di kota Malang : No.
Ordo / Konggregasi
Berkarya dlm Bidang
1.
Konggregasi Murid² Tuhan (CDD)
Pendidikan, Retret
2.
Konggregasi Misi (CM)
Paroki, Pendidikan, Retret
3.
Konggregasi Pasionis (CP)
Retret
4.
Ordo Karmel (O,Carm)
Paroki, Pendidikan
5.
Praja (Pr)
Paroki, Pendidikan
6.
Serikat Jesuit (SJ)
Pembinaan
7.
Serikat Sabda Allah (SVD)
Paroki, Pambinaan
Sumber : Keuskupan Malang
•
Ordo atau Konggregasi dari Biarawan yang berkarya di kota Malang : No.
Ordo / Konggregasi
Berkarya dlm Bidang
1.
Konggregasi Murid² Tuhan (CDD)
Pendidikan
2.
Budi Mulia (BM)
Pendidikan
3.
Konggregasi Pasionis (CP)
Pendidikan, Retret
4.
Ordo Karmel (O,Carm)
Pembimbingan, retret
5.
Bunda Hati Kudus (BHK)
Pembimbingan, Rumah Istirahat
6.
Lembaga Sekulir (ALMA)
Pembimbingan, Rumah Tangga
7.
Serikat Sabda Allah (SVD)
Pendidikan
Sumber : Keuskupan Malang
•
Ordo atau Konggregasi dari Biarawati yang berkarya di kota Malang : No.
Ordo / Konggregasi
Berkarya dlm Bidang
1.
Abdi Kristus (AK)
Pendidikan, Asrama
2.
Agustines (OSA)
Rumah Sakit
3.
Biarawati Ordo Karmel (O,Carm)
Pendoa
4.
Hermanas Karmelites (H,Carm)
Pembimbingan
5.
Konggregasi Pasionis (CP)
Rumah Sakit, Retret
6.
Lembaga Sekulir (ALMA)
Pendidikan
7.
Misericordia (MISC)
Rumah Sakit, retret
8.
Ordo Santa Ursula (OSU)
Pendidikan
9.
Puteri Karmel
Retret
10.
Puteri Kasih (PK)
Poliklinik
11.
Suster-suster Abdi Roh Kudus (SSpS)
Poliklinik, Retret
12.
Sang Timur (PIJ)
Pendidikan
13.
Santa Perwan Maria (SPM)
Pendidikan
14.
Suster Fransiskan (OSF)
Pendidikan
15.
Suster Pengikut Yesus (CIJ)
Pendidikan
Sumber : Keuskupan Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN K KEUSKUPAN MALANG I. DATA KURIA A. USKUP
Tempat dan tanggal lahir Tahbisan Imam Pemilihan menjadi Uskup Tahbisan Uskup Alamat Telp. Faks. Email
: MGR HERMAN JOSEPH SAHADAT PANDOYOPUTRO, O.CARM “In Verbo Veritatis Evangelii” (Dalam Firman Kebenaran Injil, Kol 1:5) : Magelang, 23 April 1939 : 2 Agustus 1970 : 7 Juni 1989 : Malang, 3 September 1989 : Jl. Guntur 2, Malang 65112 : (0341) 362524, 359636 : (0341) 323744 :
[email protected] ;
[email protected]
B. VIKARIS JENDERAL Alamat Telp. Faks. Email
: P. Laurentius Heru Susanto, Pr. : Jl. Guntur 2, Malang 65112 : (0341) 355039 : (0341) 323744 :
[email protected]
C. VIKARIS EPISKOPAL Alamat
: P. Agustinus Girin, O.Carm : Jl. PB. Sudirman No. 15, Tanggul 68155 : (0336) 441348 :-
Telp. Faks. D. VIKARIS YUDISIAL Alamat Telp. Faks. Email E. SEKRETARIS Alamat Telp Faks. Email
: P. Alfonsus Tjatur Raharso, Pr. : Jl. Bend. Sigura-gura Barat, No.2, Malang 65146 : (0341) 567378 : (0341) 567378 :
[email protected] : P. Heribertus Supriyadi, Pr. : Jl. Guntur 2, Malang 65112 : (0341) 362524 : (0341) 323744 :
[email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. EKONOM Alamat
Telp Faks. Email
II. JUMLAH (tahun 2003) A. PENDUDUK B. UMAT
: P. Emmanuel Wahyu Widodo : Jl. Bromo 24, Malang 65112 (kantor) Jl. Guntur 2, Malang 65112 (rumah) : (0341) 353237 (Bromo) (0341) 362524 (Guntur) : (0341) 323 744 (Guntur) :
[email protected]
: 14.743.310 : 86.574
III. IMAM DIOSESAN, IMAM TAREKAT, BRUDER/FRATER, SUSTER YANG ADA A. IMAM DIOSESAN WISMA/PERWAKILAN UNIO : Jl. J.A. Suprapto 75, Malang 65112 Telp. : (0341) 324615 JUMLAH : 27 B. TAREKAT KLERIKAL (IMAM) JUMLAH
: CDD, CM, CP, O.CARM, SVD : 117
C. TAREKAT LAIKAL (BRUDER/FRATER) JUMLAH
: BM, BHK : 114
D. TAREKAT LAIKAL (SUSTER)
JUMLAH E. TAREKAT SEKULAR JUMLAH
: AK (ADSK), CIJ, CP, OSA, O.CARM, OSU, PIJ, PK, SPM, SSpS, Misc, H.CARM, P.KARM, HK : 337 : ALMA : 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. PAROKI-PAROKI 1. AMBULU Nama / Pelindung: St. Paulus Buku Baptis : Sejak tahun 2005 Sebelumnya di Paroki Jember Alamat : Jl.Candradimuka 4, Ambulu, Jember Telp. : 0812.4991114
2. BANGKALAN/Madura Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria dari Fatima : Sejak 1 Agustus 1956 Sebelumnya di Pamekasan. Sebelumnya di Malang/Kayutangan. : Jl.Letnan Mestu 13, Bangkalan 69101 : (031)3095289
3. BANYUWANGI Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria Ratu Damai : Sejak 20 September 1945. Sebelumnya di Jember. : Jl.J.A. Suprapto 35, Banyuwangi 68416 : (0333) 424693
4. BATU Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Gembala Baik : Sejak 1 September 1935 Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl.Ridwan 16, batu, 65311 : (0341) 592326
5. BONDOWOSO Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Johannes Pengarang Injil : Sejak 1 november 1936 Sebelumnya di Jember : Jl.Jend. A Yani 20, Bondowoso 68214 : (0332) 421538
6. CURAHJATI Nama / Pelindung Buku Baptis
Alamat Telp.
: Ratu Para Rasul : Sejak 1Agustus1956 Sebelumnya sejak Oktober 1927 di Glagahagung (Stasi Jember), Sebelumnya itu sejak 22 Maret 1940 di Jember. : Pastoran Curahjati, Pos Purwoharjo, Banyuwangi 68483 : (0333) 593876
7. GENTENG Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Kristus Raja : Sejak tahun 1970. Sebelumnya di Curahjati : Jl. Hasanudin No. 73, Genteng 68465, Banyuwangi : (0333) 845645
8. JEMBER Nama / Pelindung Buku Baptis
: St. Yusup : Sejak tahun 1945 lengkap (tahun 1928-1945 tidak lengkap). Sebelumnya di Kayutangan, Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alamat Telp. Faks.
: Jl. R.A.Kartini 26, Jember 68137 : (0331) 488943 / 486478 : (0331) 425732
9. LAWANG Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Perawan Maria Tak Bernoda : Sejak Desember 1927. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Argopuro 28, Lawang 65211 : (0341) 426627
10. LODALEM Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp. Atau dengan alamat Alamat Telp.
: Maria Annunciata : Sejak tahun 1971. Sebelumnya di Purworejo, Malang Selatan. : Jl. Trisula 57, desa Arjowilangun, Kalipare 651166, Malang Selatan : (0341) 379629 : Pastoran Katolik Kepanjen, Jl. Punten 8, Kepanjen 65163, Malang : (0341) 395577
11. LUMAJANG Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria Ratu Damai : Sejak 14 November 1936. Sebelumnya di Probolinggo dan Kartedral Malang. : Jl. Yos Sudarso 42, Lumajang 67312 : (0334) 881462
12. MALANG/Blimbing Nama / Pelindung Buku Baptis Telp.
: St. Albertus de Trapani : Sejak 4 Desember 1960. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. Alamat : Jl. A. Yani 22, Malang 65125 : (0341) 491842
13. MALANG/Celaket Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria Diangkat Ke Surga : Sejak 15 September 1953. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Lely 17, Malang 65115 : (0341) 493280
14. MALANG/Katedral Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Perawan Maria dari Gunung Karmel : Sejak 20 November 1934. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Buring 60, Malang 65112 : (0341) 362454
15. MALANG/Kayutangan Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Hati Kudus Yesus : Sejak 2 Juli 1897. Sebelumnya di Kepanjen, Surabaya : Jl. Mgr. Sugijopranoto 2, Malang 65119 : (0341) 323938
16. MALANG/Kepanjen Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Perawan Maria Tak Bernoda : Sejak Januari 1971. Sebelumnya di Paroki Purworejo (Malang Selatan) : Jl. Punten 8, Kepanjen 65163 : (0341) 395577
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. MALANG/Kesatrian Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Ratu Rosari : Sejak 7 November 1982. Sebelumnya di Malang (Kayutangan dan Celaket). : Jl. Plongkowati 2 Malang 65131 : (0341) 366371
18. MALANG/Langsep Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Vincentius a Paulo : Sejak 19 April 1972. Sebelumnya di Malang (Kayutangan). : Jl. Ananas 41, Malang 65116 : (0341) 561336
19. MALANG/Tidar Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Andreas : Sejak 21 Maret 1999. Sebelumnya di Paroki Katedral. : Jl. Puncak Esberg 22, Malang 65146 : (0341) 555611/555612
20. MALANG/Janti Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp. Fax.
: St. Yohanes Pembaptis : Sejak 13 Januari 2002. Sebelumnya di Paroki Hati Kudus Kayutangan. : Jl. Keben II Surya Timur 9-10, Malang 65148. : (0341) 800441 : (0324) 331675
21. PAMEKASAN/Madura Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp. Fax.
: Maria Ratu para Rasul : Sejak 8 Mei 1948. Sebelumnya mulai 1 Oktober 1937 di Sumenep (Madura). Sebelum itu di Kayutangan, Malang. : Jl. Jokotole 2, Pamekasan 69313 : (0324) 322836 : (0324) 331675
22. PANDAAN Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Theresia : Sejak 1 Januari 1969. Sebelumnya September 1932-Mei 1966 di Pasuruan, Mei 1966-Januari 1969 di Lawang, Stasi Tretes. : Jl. A. Yani 70, Pandaan 67156 : (0343) 631141
23. PASURUAN Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Antonius : Sejak 1 Januari 1932. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Balai Kota 1, Pasuruan 67125 : (0343) 424740
24. PROBOLINGGO Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Maria Bunda Karmel : Sejak 24 Februari 1944. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Suroyo 5, Probolinggo 67211 : (0335) 428237/423004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. PURWOREJO/Malang Selatan Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Permaisuri Damai : Sejak 30 April 1960. Sebelumnya di Kepanjen, Malang. : Jl. Trisula, Purworejo, Donomulyo 65167 (Malang Selatan) : (0341) 881133
26. SITUBONDO Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria Bintang Samodra : Sejak 1 April 1958. Tahun 1936-1958 di Bondowoso, sebelumnya di Jember. : Jl. Mawar 50, Situbondo 68312 : (0338) 677460
27. SUMENEP/Madura Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: Maria Gunung Karmel : Sejak 1 Oktober 1937. Sebelumnya di Kayutangan, Malang. : Jl. Slamet Riyadi 33, Sumenep 69411 : (0328) 662836
28. TANGGUL Nama / Pelindung Buku Baptis Alamat Telp.
: St. Maria Tak Bernoda : Sejak 15 Desember 1996. Sebelumnya di Paroki St. Yusup, Jember. : Jl. PB. Sudirman 15, Tanggul 68115 : (0341) 441348
29. TUMPANG/Malang Nama / Pelindung Buku Baptis
Alamat Telp.
: Sancta Trinitas : Buku permandian sebelum Perang Dunia II hilang. Mulai tahun 1954 restaurasi atas dasar data-data yang masuk, selebihnya catatan permandian periodik/teratur. Buku-buku lainnya : catatan sesudah perang dunia II. : Jl. Kebonsari 220, Tumpang 65156 : (0341) 787709
a. PANTI SAMADI, RUMAH RETRET/KHALWAT 1.Wisma M.Magdalena Postel (Misc) Jl. Jayagiri 20 Malang 65146 Telp. (0341) 567909 Fax. (0341) 539487
2. Sang Timur (P I J) Jl. Bandulan Barat 34 Malang 65134 Telp. (0341) 561197
3. Samadi Getsemani (Susteran CP) Jl. Bendungan Sigura-gura Barat 4 Malang 65146 Telp. (0341) 572629 Fax. (0341) 572628
4. Pusat Spiritualitas Pasionis (CP Pria) Jl. Raya Pandanlandung 48, Malang Telp. (0341) 572528
5. Wisma Carmelitas (H.Carm) Jl. Perumahan Giri Palma, Karangwidoro Telp. (0341) 580867
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. PPAG (Pusat Pembinaan Anggota Gereja) Jl. S. Supriyadi 18 Sukun Malang 65116 Telp. (0341) 713490
7. Syalom (SSpS) Jl. Hasanuddin 15 Batu 65311 Telp. (0341) 591304
8. Wisma Asri Lestari (Panti Nirmala) Jl. Sultan Agung 29 Batu 65321 Telp. (0341) 592955
9. Wisma Syanti (Keuskupan) Jl. Argopuro 26 Lawang 65216 Telp. (0341) 426185
10. Wisma Sawiran (CDD) Jl. Raya Purwodadi KM 6, Dusun Sawiran Desa Dawuhan Senggon Kabupaten Pasuruan. Telp. (0343) 499301, 499302 Fax. (0343) 499304
11. Pondok Wisata Gunung Tabor Desa Tulus Ayu Tumpang 65156 d/a Jl. Semangka 20 Malang Telp. (0341) 787711
12. Pertapaan Ngadireso (Putri Karmel) Tromol Pos 1 Tumpang 65156 Telp. (0341) 788649, 788650 Fax. (0341) 788651
13. Griya Samadhi St. Vincentius (CM) Jl. Raya Ngemplak 2 Prigen 67157 Telp. (0343) 880764, 881629 Telp. &Fax. (0341) 881516
14. Wisma Bintang Timur (SPM) Jl. KH, Dahlan 9 Jember 68131 Telp. (0331) 482972
15. Institut Karmel Indonesia Jl. Talang 3, Malang 65112 Telp. (0341) 574929
*) Data terakhir : Email Rm. Piet tgl. 18 Januari 2005. (dikutip dari Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN N
SURAT IJIN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI