PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN READING - WRITING – PRESENTING (RWP) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Kintantia Widiya Sari NIM 1111016100049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
LEMBAR PENGESAHAN
PE
\IBIMBING SKRTPSI
antara Group Investigation (GI) dengan R-eading-Writing-Presenting" disusun oleh Kintantia Widiya Sari, NIM
Skripsi yang berjudul "Perbedaan Hasil Belajar Siswa
1111016100049, program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sydrif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Tangerang, 19 September 2016
Yang mengesahkan:
Pembimbing
Pembimbing I
V,U
Dr. Yanti Herlanti. M.Pd NIP. 19710119 200801 2 010
iI
l,
@:t4? tUaralati. tvt.Si NrP. 19760117 20070t 2 013 y. ut<e
Scanned by CamScanner
No. Dci
KT}y,trENTERIAN AGAMA .
+"ffi^ +,-€-iE*b&.
";ft. ,V II
-q
',
tiIN.JAKARTA FITK .n
,.
,r.
n*,
tio 95 (:ip'tb,
F{ )RVr
'l
(rR)
No.
151t2 lNkDpsia
Revisi:
: FITK-FR-Atil)-0119 : I Marct 2010 : 0l
Hal
Ut
STIRAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Kintantia Widiya Sari
Tempat/Tgl.Lahir
Pandeglang, 13 September 1991
NIM
1
Jurusan / Prodi
Pendidikan IPA / Pendr,likan Biologi
Judul Skripsi
Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Group Investigation
I 1 1016100049
(GI) dengan Reading-ll,iting-Pre s enting
Dosen Pembimbing
:
1.
Dr Yanti Herlanti, M.Pd.
2. Yuke Mardiati, M.Si
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Penryataan
ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, Oktober 2016 Mahasiswa Ybs.
Kintantia Widiya Sari NIM.I 111016100049
ur
ABSTRACT Kintantia Widiyasari, 1111016100049. The Differences of Students Learning Result by using Group Investigation (GI) with Reading-Writing-Presenting (a Quasi experimental in SMAN 5 Tangerang Selatan). A Script Biology Education Study Program, Department of Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The objectives of this research to find out the differences in learning outcomes using Group Investigation (GI) with Reading-Writing-Presenting. This research was conducted in SMAN 5 Tangerang Selatan. The researcher used quasi-experiment with two group pretest posttest design. The sample of this study were two classes which selected by using Purposive Sampling. The first experimental class was X-5 which consists of 40 students and the second experimental class was X-6 which consists of 40 students. The first experimental class used cooperative learning by Reading-Writing and Presenting. Meanwhile, the second experiment class used cooperative learning by Group Investigation (GI). The data analysis by using t-test resulting t of 4.22 and table at significance level of 5% that is 1.99, so ttest > ttable. The result of the study showed that there is a difference in the students’ learning outcomes by using Group Investigation (GI) with Reading-Writing-Presenting. Keywords: Learning Outcomes, Group Investigation, Reading-Writing-Presenting
v
ABSTRAK
Kintantia Widiya Sari, 1111016100049. Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Reading-Writing-Presenting (RWP) dengan Group Investigation (GI) (Kuasi eksperimen di SMAN 5 Tangerang Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Group Investigation (GI) dengan Reading-Writing-Presenting. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Two Group Pretest Posttest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas X-5 yang berjumlah 40 orang sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-6 yang berjumlah 40 orang sebagai eksperimen II. Kelas eksperimen I menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting dan kelas eksperimen II menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Analisis data menggunakan uji-t diperoleh thitung sebesar 4,22 dan ttabel pada taraf signifikan 5% yaitu 1,99 maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Group Investigation (GI) dengan Reading-Writing-Presenting Kata kunci : Hasil Belajar, Group Investigation,dan Reading-Writing-Presenting
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan ridhaNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disususn sebagai salah satu upaya untuk memenuhi syarat S1 melalui penerapan ilmu biologi dan pendidikan. Skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karean itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, dan Ibu Yuke Mardiati, M.Si, dosen pembimbing yang senantiasa memberikan waktu, tenaga, dan pikiran serta motivasi kepada penulis baik dalam penelitian maupun menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh staf jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6. Ibu Dra. Hj. Ara Juhara, M, M.Pd kepala sekolah tempat penulis melakukan penelitian. 7. Ibu Feny Kartika H, S.Pd, M.M., selaku guru pamong yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis selama melakukan penelitian di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. 8. Para guru dan Staf SMAN 5 Kota Tangerang Selatan yang senantiasa membimbing selama melakukan penelitian 9.
Rekan – rekan Pendidikan Biologi 2011, yang selalu kompak dalam membantu dan bertukar pikiran.
vi
10. Siswa-siswi SMAN 5 kota Tangerang Selatan kelas X.5 dan X.6 yang senantiasa memberikan dukungan dan kerjasama yang baik 11. Ayahanda Enceng Hali dan Ibunda Lena Dewi Purnama Sari, yang kasih sayangnya kepada penulis tak terbatas, semoga Allah selalu menyayangi keduanya sebagaimana keduanya menyayangi penulis. 12. Adik-adiku tercinta Disa Reviana Oktavia, Sutisna Mustika Rahmat, Hafiz Almatin Firdaus yang selalu memberi dukungan dan semangat 13. Sahabat-sahabat Chandra Hermawan,Ratna Endah, Ade Faridah, Qonita Rahmi, Miftahurrahmi, dan Dewi Sri Rahayu yang selalu membantu serta memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 14. Kepada semua pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kami berharap skripsi ini menjadi kebutuhan serta menambah pustaka dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Semoga apa yang disajikan dalam penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca skripsi ini. Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, 02 November 2016
Kintantia Widiya Sari
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH ...................................................... ii SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii ABSTRAK .......................................................................................................... iv ABSTRACT ........................................................................................................... v KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4 C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4 D. Perumusan Masalah ............................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis .................................................................. 6 1. Pembelajaran Kooperatif ................................................. 6 a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .......................... 6 b. Karakteristik, Keunngulan, dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif............................................. 8 c. Prinsip- Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif ....... 10 d. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif ........... 11 e. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif ..................... 13 f. Tahapan Pembelajaran Kooperatif .............................. 14 g. Tipe-Tipe Kooperatif .................................................. 18 2. Persamaan dan Perbedaan Group Investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP) ................................. 22 3. Hasil Belajar ...................................................................... 23 a. Hasil Belajar Kognitif ............................................... 23 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..... 28 B. Hasil Kajian Penelitian yang Relevan .................................... 29 C. Kerangka Pikir ....................................................................... 30
viii
D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 32 BAB III
METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 33 B. Metode dan Desain Penelitian ................................................ 33 C. Populasi dan sampel Penelitian .............................................. 34 D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35 E. Instrumen Penelitian ............................................................... 35 F. Uji Coba Instrumen ................................................................ 39 G. Teknik Analisis Data .............................................................. 41 H. Hipotesis Statistik ................................................................... 47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................... 48 B. Hasil Analisis Data Observasi ................................................ 49 1. Hasil Observasi Aktivitas Guru ........................................ 49 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...................................... 50 C. Hasil Analisis Data Tes .......................................................... 51 1. Uji Prasyarat ..................................................................... 51 a. Uji Normalitas ............................................................ 51 b. Uji Homogenitas ......................................................... 52 2. Uji Hipotesis ..................................................................... 53 3. Uji N-Gain ........................................................................ 54 D. Pembahasan ........................................................................... 56
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 60 B. Saran ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61 LAMPIRAN ........................................................................................................ 65
ix
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan kelompok belajar konvesional .................................................................................... 7
Tabel 2.2
Tahapan Pembelajaran Kooperatif ................................................. 17
Tabel 2.3
Persamaan dan Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe GI dan RWP ............................................................................................... 22
Tabel 2.4
Struktur Proses Dimensi Kognitif ................................................... 26
Tabel 3.1
Desain Penelitian............................................................................. 33
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Konsep Protista .............................................. 38
Tabel 3.3
Kriteria Koefisien Reabilitas .......................................................... 40
Tabel 3.4
Indeks Tingkat Kesukaran Soal ..................................................... 41
Tabel 3.5
Interpretasi Daya Pembeda ............................................................. 41
Tabel 3.6
Kategori Nilai N-Gain ..................................................................... 45
Tabel 4.1
Hasil pretest dan posttest Kelas Reading-Writing-Presenting (RWP) dan Kelas Group Investigation (GI) ................................................ 48
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru .................................................... 49
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................... 50
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas pretest dan posttest siswa ........................... 51
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas pretest dan posttest siswa ....................... 52
Tabel 4.6
Hasil Uji Hipotesis pretest dan posttest siswa ............................. 53
Tabel 4.7
Rekapitulasi N-Gain ...................................................................... 54
Tabel 4.8
Hasil Distribusi Per Indikator ....................................................... 55
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 65
Lampiran 2
Reading ........................................................................................ 106
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa ................................................................... 132
Lampiran 4
Kisi-kisi Instrumen Tes Konsep Protista .................................... 141
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas ...................................................................... 162
Lampiran 6
Instrumen tes Konsep Protista ..................................................... 170
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen tes Konsep Protista .......................... 177
Lampiran 8
Hasil pencapaian indikator kelas Reading-Writing-Presenting . 178
Lampiran 9
Hasil Pencapaian Indikator Kelas Group Investigation .............. 187
Lampiran 10
Hasil N-Gain Kelas Reading-Writing-Presenting ....................... 195
Lampiran 11
Hasil N-Gain Kelas Group Investigation .................................. 197
Lampiran 12
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Reading-Writing Presenting………………………………………………………..199
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Group Investigation ............ 204 Lampiran 14
Uji Normalitas Pretest Kelas Reading-Writing-Presenting ....... 208
Lampiran 15
Uji Normalitas Pretest Kelas Group Investigation ..................... 210
Lampiran 16
Uji Homogenitas Pretest ............................................................. 212
Lampiran 17
Uji Hipotesis Pretest ................................................................... 214
Lampiran 18
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Reading-Writing Presenting………………………………………………………..216
Lampiran 19
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Group Investigation ........... 220
Lampiran 20
Uji Normalitas Posttest Kelas Reading-Writing-Presenting ....... 225
Lampiran 21
Uji Normalitas Posttest Group Investigation ............................. 227
Lampiran 22
Uji Homogenitas Posttest ........................................................... 229
Lampiran 23
Uji Hipotesis Posttest ................................................................ 231
Lampiran 24
Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Kelas Reading-WritingPresenting ................................................................................. 233
Lampiran 25
Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Kelas Group Presenting .................................................................................. 242
xi
Lampiran 26
Daftar Nilai Ujian Tengah Semester (UTS)…………………….251
Lampiran 27
Wawancara .................................................................................. 225
Lampiran 28
Dokumentasi…………………………………………………….257
Lampiran 29
Lembar Uji Referensi
Lampiran 30
Surat- surat
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Keberhasilan proses pendidikan didukung oleh adanya aktivitas belajar dan mengajar. Mengajar merupakan proses membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.2 Belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.3 Umumnya, ada tiga aspek yang diukur dalam proses belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif adalah hal-hal yang menyangkut dengan daya pikir, pengetahuan dan penalaran. Afektif adalah hal-hal yang berkaitan dengan perasaan dan kesadaran. Psikomotorik adalah hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan fisik, motorik/keterampilan tangan.4 Ketiga aspek tersebut merupakan aspek-aspek yang dominan menjadi indikator utama dan bahan evaluasi dalam mengukur tingkat ketuntasan proses belajar dan mengajar. Penelitian dilakukan pada kelas X.5 dan X.6, SMA Negeri 5 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Biologi. Kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi5 dan observasi dilakukan sebelum penelitian. Observasi yang dilakukan dengan melihat pada nilai rata-rata yang 1 2
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal.
36. 3
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal.9. 4 Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), hal 64. 5 Lampiran 27, hal 225
1
2
diperoleh pada Ujian Tengah Semester (UTS) yang terdiri dari konsep virus dan bakteri. Sedangkan wawancara d Hasil observasi menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yang dicapai untuk kelas X.5 adalah 69,9 dan kelas X.6 adalah 61,9 dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75.6 Nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran biologi belum memenuhi KKM yang artinya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menerapkan model atau pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar. Kurikulum yang digunakan oleh SMA Negeri 5 Tangerang Selatan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Prinsip KTSP yaitu peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya. Peserta didik memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajarannya berpusat pada peserta didik.7 Kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik atau siswa bertujuan menstimulus siswa untuk aktif mencari pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang menggunakan KTSP berkaitan dengan teori konstruksivisme. Teori ini berpendapat bahwa pengetahuan yang didapatkan siswa hasil konstruksi atau dibentuk oleh siswa itu sendiri. Salah satu pembelajaran yang dapat mendukung aktivitas belajar sesuai dengan teori konstruksivisme adalah dengan menciptakan aktivitas belajar kelompok.8 Hasil belajar akan meningkat bila peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses belajar terdiri dari beberapa aspek yaitu ketika siswa terlibat langsung dalam aktivitas belajar diantaranya adalah membaca maka akan memahami materi pelajaran sebanyak 10%, siswa belajar dengan mendengarkan informasi yang diberikan guru akan memahami materi pelajaran sebanyak 20%, siswa dengan melihat akan memahami materi pelajaran sebanyak 30%, siswa melihat dan mendengar akan memahami materi pelajaran sebanyak 50%, siswa mengatakan akan memahami materi pelajaran 70% dan jika siswa 6
Lampiran 26, hal 251. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006), hal.5. 8 Benny A. Pribadi, Model Desai Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Dian Rakyat, 2011), hal.157 dan 162. 7
3
mengatakan sambil mengerjakan akan memahami materi pelajaran sebanyak 90%.9 Berdasarkan hal tersebut, proses pembelajaran memerlukan pemilihan model, metode, strategi dan pendekatan dan teknik pembelajaran yang digunakan. Pemilihan tersebut merupakan hal yang penting karena dengan memilih model pembelajaran yang tepat, guru dapat membantu siswa mendapatkan pengetahuan, informasi, keterampilan dan mengekspresikan idenya sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (Teacher Centered) melainkan siswa yang berpartisapsi aktif untuk mendapatkan pengetahuannya (Student Centered). Salah satu model pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered) adalah model pembelajaran kooperatif. Model kooperatif didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang membantu siswa belajar satu sama lain menciptakan kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas atau di luar kelas, meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi pada individu, memperkuat pemecahan masalah dan berpikir kritis dan siswa berpartisipasi aktif.10 Model kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kooperatif tipe Group investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP). Pembelajaran menggunakan GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi.11 Sedangkan RWP menstimulus siswa dengan mengingat materi dengan tahapan membaca dan menuliskan apa yang telah dibaca tanpa melihat sumber bacaannya,
9
Dewi Salma.P, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 24. Ufuk Simsek, dkk. The Effect of Cooperative Learning Methods on Students’ Academic in Social Psychology Lesson, International Journal on New Trends In Education and Their Implication, 2013 Volume: 4, hal. 5. 11 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 195. 10
4
kemudian bekerjasama untuk saling mempresentasikan hasil diskusi dari membaca dan menulis tersebut. Kedua tipe model tersebut mengarahkan siswa untuk belajar untuk mencari pengetahuannya sendiri dengan bekerja sama dengan kelompoknya sehingga siswa bukan hanya belajar aktif secara mandiri tetapi juga belajar berinteraksi dengan guru dan siswa lainnya dalam proses pembelajaran.12
B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain: 1. Pembelajaran biologi di kelas masih berpusat pada guru (Teacher Centered) sehingga siswa kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. 2. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Biologi. 3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat pada konsep biologi yang digunakan guru dalam proses belajar dan mengajar
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini berfokus pada perbedaan hasil belajar antara model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP). 2. Hasil belajar yang diteliti dibatasi pada konsep Protista yang terdapat di kelas X Semester Ganjil di SMAN 5 Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara Reading-Writing-Presenting (RWP) dengan Group Insvestigation (GI) dan apakah hasil belajar Reading-Writing-Presenting (RWP) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Group Insvestigation (GI).
12
Ufuk Simsek. Loc. Cit
5
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara Reading-Writing-Presenting (RWP) dengan Group Insvestigation (GI).
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Guru, menjadi bahan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran bagi siswa agar mampu meningkatkan hasil belajarnya. 2. Bagi siswa, dengan adanya kinerja yang baik dari guru dapat memotivasi dalam meningkatkan pengetahuan dan hasil belajarnya. 3. Bagi peneliti, dengan dilakukannnya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon pendidik saat mengajar di kelas nantinya
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
kooperatif
(Cooperative
Learning)
secara
etimologi
mempunyai arti belajar bersama antara dua orang atau lebih, sedangkan pembelajaran kooperatif dalam artian yang lebih luas memiliki definisi yang antara lain adalah belajar bersama yang melibatkan antara 4-5 orang, yang bekerja
bersama
menuju
kelompok
kerja
dimana
tiap
anggota
bertanggungjawab secara individu sebagai bagian dari hasil yang tak akan dapat dicapai tanpa adanya kerjasama antar kelompok.1 Model pembelajaran kooperatif meliputi sistem dan bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif sehingga dapat menstimulus siswa lebih giat galam belajar.2 Pembelajaran kooperatif juga merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok, mempelajari materi pelajaran, dan memecahkan masalah secara kooperatif. Pendekatan kooperatif menuntut adanya modifikasi tujuan pembelajaran dari sekedar penyampaian informasi (transfer of information) menjadi konstruktif pengetahuan (construction of knowledge) oleh individu melalui belajar kelompok.3 Pada pembelajaran kooperatif, siswa dapat termotivasi untuk belajar secara kooperatif dalam kelompok-kelompok kecil
1
Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic School, 2008), hal.8-9. 2 Tukiran Taniredja,dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 55. 3 Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal.115.
6
7
jika hadiah disediakan bagi kelompok sebagai satu kesatuan dan bagi individu anggota kelompok.4 Pembelajaran kooperatif berdasarkan uraian sebelumnya adalah model pembelajaran yang dalam proses kegiatannya menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen. Kelompok heterogen terdiri dari siswa berprestasi tinggi, sedang dan rendah, perempuan dan laki-laki agar saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran agar belajar anggota dapat maksimal. Interaksi yang terjadi antara siswa memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk memberikan pendapatnya sehingga, siswa berlatih untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan sosialnya. Selain itu, pembelajaran kooperatif memotivasi siswa dengan cara memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan pada kelompok yang paling unggul di kelas. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional seperti pada tabel berikut5:
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional. Kelompok belajar konvensional
Kelompok belajar kooperatif
a. Satu pemimpin
a. Kepemimpinan bersama
b. Tidak saling tergantung
b. Saling ketergantungan yang positif
c. Keanggotaan yang homogen
c. Keanggotaan yang heterogen
d. Asumsi adanya keterampilan
d. Mempelajari keterampilan-
sosial
4
keterampilan kooperatif
Forrest W. Parkay and Beverly Hard castle Stanford, Menjadi Seorang Guru Edisi Kedelapan, terj. Dari Becoming a Teacher English Edition oleh Wasi Dewanto, (Jakarta: PT Indeks, 2011), Cet, I, hal.121. 5 Marnoko, Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TEAMS Games Tournament dan Model Pembelajaran Konvensional pada Hasil Belajar Ekonomi Mahasiswa FE UNPAB, Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu, Vol 3, 2011 Hal. 621-622.
8
Kelompok belajar konvensional e. Tanggung jawab terhadap hasil
Kelompok belajar kooperatif e. Tanggung jawab terhadap hasil
belajar sendiri
belajar seluruh anggota kelompok
f. Hanya menekankan pada tugas
f. Menekankan pada tugas dan
g. Diarahkan oleh guru
hubungan kooperatif
h. Beberapa hasil individual
g. Ditunjang oleh guru
i. Evaluasi individual
h. Satu hasil kelompok evaluasi kelompok.
b. Karakteristik,
Keunggulan,
dan
Kelemahan
Model
Pembelajaran
Kooperatif Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerjasama kelompok. Kemudian, pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri utama yaitu sebagai berikut: setiap anggota memiliki peran, terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yaitu pembelajaran secara tim, manajemen kooperatif, kemauan siswa untuk bekerjasama, dan keterampilan untuk bekerjasama. Karakteristik pertama adalah pembelajaran secara tim atau kelompok, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok bertujuan agar siswa saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua adalah manajemen kooperatif yang berfungsi sebagai perencanaan, organisasi, dan kontrol dalam kegiatan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan oleh setiap siswa dengan baik. Ketiga adalah kemauan siswa untuk bekerjasama. Kerja sama kelompok dalam pembelajaran
kooperatif
mewajibkan
setiap
anggota
kelompoknya
berpartisipasi aktif dan bekerjasama untuk mencapai tujuan belajar yang telah
9
ditetapkan. Keempat adalah keterampilan untuk bekerja sama. Kemampuan bekerja sama dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok.6 karakteristik lainnya dari pembelajaran kooperatif yaitu adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar, dan adanya tujuan yang harus dicapai.7 Pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pertama yaitu peserta didik tidak terlalu menggantungkan diri pada pendidik, meningkatkan kepercayaan diri dalam berpikir. Kedua yaitu mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan sendiri dan membandingkan dengan gagasan teman. Ketiga yaitu belajar menghargai orang lain, menyadari keterbatasan diri, dan meningkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Keempat yaitu meningkatkan kemampuan memecahkan permasalahan tanpa merasa takut membuat kesalahan. Kelima yaitu meningkatkan keterampilan interaksi, meningkatkan motivasi untuk berprestasi. Kelemahan dari pembelajaran kooperatif yaitu pertama, semangat belajar kelompok perlu waktu cukup lama untuk dipahami peserta didik sebagai cara belajar yang efektif. Kedua, belajar kelompok memberi manfaat dalam kehidupan keseharian, tetapi sebagian besar aktivitas individual paling dominan dalam kehidupan nyata. Ketiga adalah menumbuhkan semangat saling pembelajaran (peerteaching) di kalangan peserta didik tidaklah mudah.8 Keunggulan lainnya dari pembelajaran kooperatif
yaitu strategi yang
cukup baik untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
Interaksi
selama
pembelajaran
kooperatif
berlangsung
dapat
meningkatkan motivasi dan memberikan stimulus untuk berpikir. Sedangkan, kelemahan kooperatif lainnya adalah penilaian yang diberikan dalam SPK berdasarkan kepada hasil kerja kelompok. Tetapi, guru perlu menyadari, bahwa
6
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 206-207 Jumanta Hadayana, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal.63 8 Sutardjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal.118-119. 7
10
sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.9 c. Prinsip – prinsip Model Pembelajaran Kooperatif Beragam bentuk belajar kelompok belum tentu dikategorikan sebagai pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil maksimal, ada lima prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan. Prinsipprinsip tersebut ialah Positif independence (saling ketergantungan positif), Face to face interaction (interaksi antar anggota), Individual Accountability (tanggung
jawab
perorangan),
Use
of
collaborative/social
skill
(kerjasama/komunikasi antar anggota), dan Group Proscessing (pemrosesan kelompok). Prinsip pertama yaitu Positif independence (saling ketergantungan positif). Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap anggota kelompok menyadari pentingnya kerja sama dalam pencapaian tujuan. Pembelajaran kooperatif dilakukan dalam kelompok yang mengharusnya adanya interaksi antar anggota kelompok atau Face to face interaction (interaksi antar anggota). Prinsip untuk berinteraksi dengan anggota kelompok penting karena antar anggota berinteraksi secara langsung sehingga akan terkait dengan prinsip yang pertama yaitu adanya ketergantungan positif akibat dari interaksi yang terjadi. Ciri-ciri prinsip ini adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberikan informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam perumusan dan pengembangan argumentasi dan wawasan terhadap suatu masalah yang dihadapi, saling percaya dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. 10 Prinsip yang ketiga yaitu Individual Accountability (tanggung jawab perorangan). Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap anggota kelompok harus 9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 249-251 10 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Premedia, 2014), hal. 266.
11
belajar dan aktif memberikan kontribusi untuk mencapai keberhasilan kelompok. Tanggung jawab perorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, anggota kelompok diharapkan mampu menyelesaikan tugas yang sama. Selanjutnya prinsip
yang
keempat
yaitu
Use
of
collaborative/social
skill
(kerjasama/komunikasi antar anggota). Prinsip ini penting karena sebagai keterampilan bekerja sama dan bersosialisasi agar siswa mampu berkolaborasi dengan saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Prinsip kooperatif yang kelima adalah Group Proscessing (pemrosesan kelompok). Prinsip ini menjelaskan bahwa pemrosesan kelompok artinya bagaimana siswa bekerja secara efektif dengan memperhatikan urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. d. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif sebagai strategi pengajaran yang efektif. Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan prestasi, sosialisasi di kalangan siswa dan berkontribusi meningkatkan sikap terhadap pembelajaran dan bekerja sama dengan orang lain, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik dari anak-anak yang memiliki latar belakang budaya yang beragam. Selanjutnya, model pembelajaran kooperatif diterapkan sebagai strategi untuk mempromosikan hasil akademik, sosial dan sikap positif dari siswa.11 Model pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk menciptakan situasi belajar efektif karena keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. 12
11
Robyn M. Gillies, and Ashman, Adrian F., Cooperative learning: the social and intelectual outcomes of learning groups. (London: RoutledgeFalmer, 2003), hal. 8. 12 Tukiran Taniredja, Op.Cit., hal. 60.
12
Tujuan pokok pembelajaran adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran kooperatif dilakukan secara berkelompok yang mengharuskan siswa bekerja dalam suatu tim atau kelompok sehingga siswa dapat berinteraksi dan memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan. Selain itu, siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memecahkan masalah secara berkelompok. Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif yaitu dapat meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersamasama yang berbeda latarbelakangnya.13 Menurut Arends Pembelajaran dengan strategi kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan hasil belajar akademik karena siswa belajar dalam kelompok heterogen yang terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi sehingga berperan sebagai tutor sebaya dan sekaligus dapat menungkatkan kemampuan akademiknya melalui kegiatan membantu teman untuk memahami materi pelajaran. Tujuan yang kedua mengembangkan penerimaan terhadap keberagamaan atau perbedaan individual sangat penting terutama dalam membentuk sikap saling menerima dan menghargai perbedaan pendapat, etnis, status sosial, dan kemampuan akademik antar anggota kelompok.Tujuan yang ketiga yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial, strategi kooperatif lebih
memberi
bekerjasama.
penekanan
pada
proses
terbentuknya
keterampilan
14
Manfaat pembelajaran kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan kesenjangan pendididikan khususnya dalam wujud input pada level individual, mengembangkan solidaritas sosial, dan diharapkan kelak akan siswa akan 13
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), hal. 57-58. 14 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, ( Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), hal. 114
13
menjadi generasi baru yang memiliki prestasi yang cemerlang sekaligus solidaritas
yang
kuat.15
Pembelajaran
kooperatif
berdasarkan
uraian
sebelumnya dapat disimpulkan yaitu dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi, siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga-diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar, siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan di antara siswa akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk proses belajar siswa nanti, meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda. e. Keterampilan-keterampilan kooperatif Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tingkat keterampilan. Tingkatan tersebut yaitu terdiri dari keterampilan tingkat awal, keterampilan tingkat menengah, dan keterampilan tingkat mahir.16 Keterampilan tingkat awal meliputi menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong adanya partisipasi yaitu memotivasi semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi, dan menyamakan presepsi atau pendapat. Keterampilan kooperatif selanjutnya adalah kooperatif tingkat menengah. Kooperatif ini meliputi mendengarkan dengan aktif, meminta atau menanyakan informasi klarifikasi lebih lanjut, menafsirkan atau menyampaikan kemblai informasi
dengan
kalimat
berbeda,
dan
memeriksa
ketepatan
yaitu
membandingkan jawaban untuk memastikan jawaban itu tersebut benar. Keterampilan yang terakhir adalah keterampilan tingkat mahir. Keterampilan ini meliputi mengelaborasi, yaitu memerlukan konsep, membuat kesimpulan, dan menghubungkan pendapat dengan topik tertentu.
15 16
Marnoko Op,Cit., Hal. 617 Trianto, Op.Cit., hal.64
14
f. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tahapan
pembelajaran
kooperatif
memberikan
informasi
dan
menyampaikan tujuan serta sekenario pembelajaran kepada siswa atau peserta didik. Pada prinsipnya, tahapan pembelajaran kooperatif terdiri dari empat tahap yaitu penjelasan materi, belajar dalam kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Tahapan pertama yaitu penjelasan materi. Pada tahapan penjelasan materi guru menyampaikan gambaran secara umum tentang pokok materi yang akan dipelajari sebelum siswa belajar didalam kelompok. Tahapan kedua setelah penjelasan materi yaitu belajar dalam kelompok yang heterogen. Kelompok heterogen dibentuk berdasarkan perbedaan gender, latar belakang agama, sosial-ekonomi, etnik, serta perbedaan kemampuan akademik. Tahapan yang ketiga adalah penilaian yang dapat dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan, baik secara individual maupun kelompok. Tahapan keempat yaitu pengakuan tim. Penetapan tim yang di anggap paling menonjol atau kelompok yang paling berprestasi yang akan diberikan hadiah atau reward. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi kelompok untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi kelompok lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi siswa.17 Peter G. dan Lona membagi ke dalam delapan tahapan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu penyusunan secara jelas tentang tujuan belajar siswa, penerimaan siswa tentang tujuan hasil pembelajaran, positif interpendensi, interaksi promotif tatap muka, tanggung jawab individual, pengakuan umum dan hadiah-hadiah bagi keberhasilan akademik kelompok, kelompok yang heterogen, keterampilan sosial dan cukup waktu untuk belajar.18 Tahapan pembelajaran kooperatif yang pertama adalah penyusunan secara jelas tentang tujuan belajar siswa. Guru harus merumuskan tujuan belajar siswa. Seorang guru harus melakukan perencanaan dengan menyadari apa yang diharapkan siswa untuk diketahui dan siswa melakukan sendiri tanpa 17 18
Jumanta Hadayana, Op, Cit., hal.65-66. Junaedi, dkk., Op, Cit., hal. 8.14-8.15.
15
menghiraukan apakah hasil ini menekankan isi akademik, kemampuan proses kognitif, atau keterampilan. Para guru harus menerangkan dengan bahasa yang jelas tentang pengetahuan dan kemampuan tertentu yang diperoleh oleh para siswa dan menjalankan pada hari-hari atau minggu-minggu setelah pertemuan kelompok. CL dan kelompok-kelompok CL yang lain hanyalah merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan atas tujuan pembelajaran itu sendiri. Tahapan pembelajaran kooperatif yang kedua adalah penerimaan siswa tentang tujuan hasil pembelajaran. Guru tidak hanya merumuskan tujuan hasil belajar, tetapi mengusahakan siswa sampai melihat tujuan belajar yang ingin dicapai dalam kelompok itu sebagai miliknya sendiri untuk memenuhi persyaratan ini para sisiwa sampai pada taraf mengetahui dan menerima fakta bahwa setiap orang di dalam kelompok itu memahami tujuan belajar yang ingin dicapai dalam kelompok dan berbagai keterampilan. Tahapan pembelajaran kooperatif yang ketiga adalah positif interdependensi merupakan suatu persepsi bahwa dalam suatu kegiatan kelompok, apa yang dilakukan dan dicapai oleh seorang anggota kelompok berhubungan dan saling memiliki keterkaitan dengan apa yang dilakukan dan dicapai oleh anggota kelompok yang lain, sehingga masing-masing tidak akan berhasil kecuali jika semua anggota melakukan bagian tugasnya masing-masing. Kebersamaan melakukan tugas demi tercapainya tujuan bersama yang diutamakan, bukan hanya selesainya tugas bersama. Positif interdependesi merupakan jantung CL untuk memenuhi persyaratan ini para guru harus menstrukturkan tugas-tugas belajar, sampai para siswa merasakan bahwa mereka tenggelam bersama atau berenang bersama. Tahapan pembelajaran yang keempat yaitu interaksi promotif tatap muka. ketika guru menegakkan positif interdependesi, maka ia perlu memaksimalkan pemberian kesempatan kepada semua siswa untuk saling mempromosikan keberhasilan antara satu dengan cara memberi bantuan, dukungan, semangat dan saling menghargai usaha masing-masing untuk belajar. Adanya aktifitas kognitif dan dinamika interpersonal ketika para siswa aktif terlibat dalam saling mempromosikan keberasilan antara satu dengan yang lain. Kegiatan ini
16
termasuk menerangkan secara verbal bagai mana sharusnya memecahkan masalah, mendiskusikan hakekat konsep yang dipelajari, mengajarkan pengengetahuan yang dimiliki kepada teman sekelasnya dan menghubungkan pelajaran yang diperoleh dengan pelajaran yang telah lalu. Tahapan pembelajaran yang kelima adalah tanggung jawab individual. Pembelajaran kooperatif diterapkan agar para siswa belajar lebih berhasil daripada kalau ia belajar sendiri atau dalam non CL. Konsekuensinya, untuk menjamin bahwa tiap siswa berhasil dan benar-benar bertanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri, maka para siswa harus dibebani tanggung jawab secara inidual untuk mengerjakan bagian tugasnya sendir dan mengetahui apa yang telah ditargetkan
dan harus dipelajari. Tahapan pembelajaran yang
keenam yaitu pengakuan umum dan hadiah-hadiah bagi keberhasilan akademik kelompok. Para guru harus memperhatikan tingkat keberhasilan masingmasing kelompok. Tiap tingkatan skor kelompok perlu diperhatikan untuk memperoleh tingkatan atau pengakuan atau hadiah. Ketujuh, kelompok yang heterogen, yaitu para guru perlu mengorganisir siswa menjadi lebih banyak kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat tercampur secara heterogen atas dasar kemampuan akademik status sosial ekonomi, suku, agama, gender, dan sebagainya. Tahapan pembelajaran kedelapan adalah keterampilan social ialah dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok para siswa harus bekerja sama dalam kelompok sebagai kelompok. Oleh karena itu, para siswa perlu memiliki keterampilan sosial. Untuk menunjang keterampilan sosial ini maka para guru perlu menerangkan tingkah laku tingkah laku dan sikap-sikap interaksi sosial yang diharapkan untuk dilakukan. Tingkah laku ini mencakup kepemimpinan, pembengunan kepercayaan, komunikasi, manejemen konflik, kritik konstruktif, dan pemberian semangat. Tahapan pembelajaran kesembilan yaitu refleksi ketelompok terhadap proses kerja kelompok. Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik siswa mencapai tujuan dan memelihara kerja sama yang efektif.
17
Tahapan terakhir, cukup waktu untuk belajar, ialah setiap siswa dan tiap kelompok harus memiliki waktu yang siswa butuhkan di dalam mempelajari informasi dan kemampuan-kemampuan yang di targetkan sampai pada sesuatu taraf yang diharapakan. Jika para siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari, keuntungan akademik CL, akan menjadi terbatas. Tahapan pembelajaran kooperatif berdasarkan tingkah laku guru dapat dilihat pada Tabel 2.219 Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran kooperatif Fase
Tingkah Laku Guru
Fase -1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase-2 Menyajikan informasi Fase-3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase-5 Memberikan penghargaan kelompok Fase-6 Memberikan penghargaan
19
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Agung Hartono, J.A Pramukantoro, Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Metode Kooperatif GI (Group Investigation) pada Standar Kompetensi memperbaiki CD Player di SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, vol. 3, 2013, hal. 654-655.
18
g. Tipe-Tipe Kooperatif Ada beberapa macam tipe dari model kooperatif menurut Arends yaitu diantaranya model Student Teams Achievement Divisions (STAD), jigsaw, Group Investigation (GI), dan model struktural. 20 Sedangkan pembagian tipetipe kooperatif menurut Slavin, Lazarowitz, dan Sharan yaitu STAD, Team Game Tounament
(TGT), JIGSAW, Group Investigation (GI), Numbered
Head Together (NHT) dan Team Assisted individualization (TAI).21 Slavin membagi tipe jigsaw menjadi tipe jigsaw I dan jigsaw II. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya dari Universitas John Hopkins. STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individual,dan penghargaan tim. Pembelaran kooperatif tipe Jigsaw, Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Pembagian anggota tim sama seperti model STAD. Pembelajaran jigsaw menggunakan bahan ajar dalam bentuk teks dan setiap siswa didalam kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya masing-masing. Setiap siswa dari berbagai kelompok yang berbeda bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian yang sama. Lalu, siswa berkumpul membentuk “kelompok pakar” (expert group) yang bertugas mengkaji bahan tersebut. Selanjutnya siswa yang berada dikelompok pakar kembali kepada kelompok semula (home teams) untuk mengajarkan anggota lainnya mengenai bahan yang telah dibahas dalam kelompok pakar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II adalah pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mengintegrasikan jigsaw yang pertama dengan metode lain seperti Student Team Learning dan untuk menyederhanakan persiapan guru untuk menggunakan metode ini. Perbedaan jigsaw I dengan jigsaw II yaitu pada tipe I siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisnya 20
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran, (Jogjakarta: Arruzz Media, 2011), hal. 293-296. 21 Wahab Jufri, Op,Cit., hal. 118-129
19
sementara konsep-konsep yang lain ia dapatkan melalui diskusi dengan teman sekelompoknya. Siswa pada jigsaw II memperoleh kesempatan belajar keseluruhan konsep sebelum belajar spesialisnya untuk menjadi ahli.22 Pembelajaran kooperatif Struktural dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya, metode struktural menekankan pada stuktur-struktur khusu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Contoh metodenya adalah Numbered Head Together (NHT) dan Think-Pair-Share (TPS). Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif di rancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap
struktur kelas tradisional. Proses belajar dalam NHT menggunakan nomor yang diberikan kepada setiap anggota kelompok. Tahapan pembelajaran TPS yaitu thinking (berpikir), pairing (berpasangan) dan share (berbagi) yang terdiri dari dua orang dalam setiap kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tounament (TGT) tahapannya hampir sama dengan STAD. Perbedaannya adalah proses evaluasi melalui kuis pada STAD digantikan dengan turnamen akademik dalam TGT. Dalam turnamen akademik ini, peserta didik yang memiliki kemampuan setara dari masing-masing
kelompok
kooperatif
diberikan
kesempatan
untuk
berkompetisi. Skor yang didapatkan oleh setiap peserta didik dalam kelompok setara yang merupakan wakil kelompok akan menjadi poin atau skor kelompoknya. Pembelajaran kooperatif selanjutnya adalah Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dipandang sebagai metode yang kompleks dan paling sulit untuk diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Jika dibandingkan metode STAD dan jigsaw, metode GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi.
22
Robert Slavin et al., Learning to Cooperate Cooperating to Learn, (Los angels: Plenum Press, 1985), hal. 7-8.
20
Pelaksanaan proses pembelajaran GI menurut Sharan terdapat enam tahapan.23 Tahapan GI yang pertama adalah Seleksi topik, siswa memilih subtopik tertentu dari permasalahan yang lebih umum atau yang ditawarkan oleh guru. Kemudian siswa diorganisasikan ke dalam kelompok kecil dengan 2-6 orang yang di arahkan untuk mengerjakan tugasnya. Tahapan GI yang kedua adalah Perencanaan kooperatif. Siswa dan guru merancang prosedur spesifik prosedur, tugas, dan tujuan yang konsisten dengan tujuan subtopik dari masalah yang telah ditetapkan pada langkah pertama. Tahapan GI yang ketiga yaitu Implementasi. Siswa melaksanakan rencana yang diformulasikan pada langkah ke 2. Langkah ini melibatkan siswa dalam beragam kegiatan dan latihan keterampilan. Kegiatan pada langkah ini memfasilitasi siswa untuk belajar dari beragam sumber baik di dalam maupun luar sekolah. Guru mengamati perkembangan kelompok siswa dan memberikan bantuan apabila diperlukan. Tahapan GI yang keempat adalah analisisis dan sintesis. Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi-informasi yang didapatkan pada langkah ke 3 dan merencanakan bagaimana cara meringkasnya dalam
bentuk yang menarik
untuk dipresentasikan di depan kelas. Selanjutnya tahapan kelima yaitu Presentasi hasil akhir. Beberapa atau jika mungkin, seluruh kelompok memprensentasikan hasil kelompoknya sehingga seluruh siswa dalam kelompok mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari hasil kerja kelompok lain dan mendapatkan perspektif yang lebih luas topik pelajaran. Presentasi kelompok harus dikendalikan guru. Tahapan terakhir yaitu Evaluasi. Tahapan ini tiap-tiap kelompok mengkaji aspek yang berbeda dari suatau topik, maka siswa dan guru mengevaluasi kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat melibatkan asesmen individual maupun kelompok ataupun kedua-duanya. Pembelajaran GI menurut ahli lainnya yaitu menurut Slavin terdapat enam tahapan yang menuntut keterlibatan anggota kelompok dalam setiap
23
Wahab Jufri, Op,Cit., hal. 126.
21
tahapannya.24 Tahapan yang pertama adalah Identifikasi topik. Setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam melakukan identifikasi terhadap topik-topik pembelajaran yang akan dibahas. Selanjutnya adalah perencanaan tugas belajar. setelah topik ditetapkan, kegiatan kelompok berikutnya adalah melakukan perencanaan tugas belajar. Dalam hal ini bisa saja tugas-tugas pembelajaran dibagi-bagi untuk setiap anggota, sesuai dengan topik yang di tetapkan. Tahapan ketiga adalah pelaksanaan kegiatan penelitian. Setelah tugas pembelajaran masing-masing anggota ditetapkan, setiap anggota mulai melakukan penelitian. Setelah masing-masing anggota bekerja sesuai tugasnya, selanjutnya diadakan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil penelitian. Tahapan pembelajaran GI keempat menurut Slavin adalah persiapan laporan akhir. Setelah hasil penelitian di buat, selanjutnya dilakukan penulisan akhir laporan penelitian. Tahapan kelima yaitu presentasi penelitian. Langkah berikutnya
adalah
setiap
anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil
penelitiannya di forum kelas. Tahapan keenam adalah evaluasi. Dari hasil diskusi kelas masing-masing kelompok mengevaluasi hasil penelitiannya lagi sesuai dengan saran atau kritik yang didapat dalam forum diskusi kelas. Terakhir, setiap kelompok siswa membuat laporan akhir yang telah di sempurnakan. Perbedaan tahapan GI menurut Sharan dan Slavin dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Perbedaan tahapan GI menurut Sharan dan Slavin Pendapat Tahapan Pertama Kedua Ketiga
Sharan Seleksi topik Perencanaan kooperatif Implementasi
Keempat Kelima Keenam
Analisisis dan Sintesis Presentasi hasil akhir Evaluasi
24
Made Wena, Op, Cit., (hal. 195-196)
Slavin Identifikasi topik Perencanaan ugas belajar Pelaksanaan kegiatan penelitian Persiapan laporan akhir Presentasi penelitian evaluasi
22
Pembelajaran kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting (RWP) memiliki tiga tahapan utama yaitu membaca (Reading), menulis (Writing), dan Presentasi (Presenting). Tahap kelas membaca; semua kelompok di dalam kelas membaca topik selama 30 menit dari buku-buku paket atau sumber belajar lainnya. Dalam kelas, tahapan menulis; semua kelompok menulis tentang apa yang siswa baca selama 20 menit tanpa mengakses sumber belajar. Menulis dilakukan oleh pasangan kelompok. Setelah menyelesaikan tulisan, catatan yang ditulis oleh kelompok dievaluasi oleh penulis. Tahapan ketiga adalah tahap presentasi, setelah setiap kelompok selesai pada tahapan membaca menulis. Kelompok membuat presentasi tentang subjek selama 20 menit. Kemudian, setelah presentasi argumen yang dibahas dalam kelas.25 Sebelum kelompok memasuki tahap presentasi tulisan yang di evaluasi oleh penulis. Jika hasil evaluasinya tidak cukup baik maka akan kembali ke kelompok untuk membaca kembali. Pada tahapan presentasi harus dilakukan diskusi antara siswa dalam kelompok yang melakukan presentasi dengan siswa lainnya di kelas.26 Tahapan RWP dapat dilihat pada Tabel 2.4 Tabel 2.4 tahapan Reading-Writing-Presenting (RWP) No 1 2 3
25
Tahapan
Waktu
Reading (Membaca) Membaca sumber yang telah disediakan oleh guru Writing (Menulis) Menulis tanpa melihat sumber bacaan Presenting (Presentasi) Mempresentasikan hasil reading dan writing pada kelompok lainnya
30 menit 20 menit 20 menit
Ufuk Simsek,dkk. Loc, Cit. Ufuk Simsek, The effect of Reading-Writing and Group Investigation Methode on Students’ Academic Achievements in Citizenship Lesson, Journal of Educational Science research international E-Journal, vol.2, 2012, hal. 193. 26
23
2. Persamaan dan perbedaan Group Investigation (GI) dan Reading WritingPresenting (RWP) Pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan model pembelajaran yang melatih para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah untuk meningkatkan kualitas masyarakat. Model ini merupakan bentuk pembelajaran yang mengombinasikan dengan proses inkuiri akademik. Melalui negosiasi siswa belajar pengetahuan akademik dan siswa terlibat dalam pemecahan masalah.27 Pembelajaran kooperatif tipe RWP adalah pembelajaran yang memiliki tiga tahapan dalam proses kegiatannya yaitu membaca, menulis, dan presentasi. Ketiga tahapan dalam pembelajaran RWP menstimulus siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya dengan bekerja sama di dalam kelompok. persamaan dan perbedaan pembelajaran kooperatif tipe GI dan RWP dapat dilihat pada Tabel 2.3: Tabel 2.5 Persamaan dan Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe GI dan RWP No.
ASPEK
GI
1
Kelompok Heterogen
2
Sumber bacaan disediakan oleh guru
3
Sumber bacaan di tentukan oleh kelompok belajar
_
RWP
_
siswa 4
Presentasi di kelas dari hasil belajar kelompok
5
Melaksanakan investigasi belajar
6
Terdapat pembagian tugas secara terstruktur dalam
kelompok 7
Guru
mempresentasikan
materi
pembelajaran
_ _
terlebih dahulu 8
27
Evaluasi pencapaian
_
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar, ( Jogjakarta: Diva Press, 2013), hal. 294.
24
No.
ASPEK
GI
9
Diskusi setelah presentasi kelompok
10
Penyusunan
laporan
atau
bahan
presentasi
_
RWP
dilaksanakan di kelas dan tanpa melihat sumber bacaan
3.
Hasil Belajar
a.
Hasil belajar Kognitif Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.28 Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
bukan saja
perubahan
mengenai
pengetahuan,
tetapi
juga
pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri individu yang belajar. 29
Hasil
Belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.30 Belajar adalah hal utama yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajarannya dan hasil belajar merupakan indikator yang dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Tiga aspek yang dilihat dari hasil pembelajaran yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari ketiga aspek tersebut dapat di ukur dengan tes atau alat ukur yang sesuai untuk melihat hasil dari proses belajar. Alat ukur ini sebagai indikator dari keberhasilan suatu proses belajar dan pembelajaran. Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar penguasaan materi. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya segala upaya 28
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa. Op,Cit., hal. 22 Supardi, Penilaian Autentik. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015), hal.2 30 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2013), hal. 13. 29
25
yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Kategorikategori termasuk ke dalam dimensi proses kognitif menurut Bloom adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.Berikut penjelasan dari masing-masing tingkatan ranah kognitif menurut Bloom. 31 Tingkatan ranah kognitif yang pertama adalah pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan untuk mengingat atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya mencakup ingatan akan halhal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan ini akan digali pada saat diperlukan melalui bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition). Tingkatan ranah kognitif yang kedua adalah pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Tingkatan ranah kognitif yang ketiga adalah penerapan (application) adalah kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus,teori-teori,
dan sebagainya
dalam situasi yang baru dan konkret; mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode yang digunakan pada suatu kasus atau masalah konkret yang baru,yang dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan masalah yang baru. Tingkatan ranah kognitif yang keempat adalah analisis (analysis) yaitu kemampuan untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan yaitu mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasi dapat dipahami dengan baik.
31
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal.43
26
Tingkatan ranah kognitif yang kelima adalah sintesis (synthesis) yaitu kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola yang baru, yang dinyatakan dengan membuat suatu rencana, yang menuntut adanya kriteria untuk menemukan pola dan struktur organisasi yang dimaksud. Keenam, evaluasi (evaluation) yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide; mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal dan mempertanggungjawabkan pendapat itu berdasarkan kriteria tertentu, yang dinyatakan dengan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu hal. Hasil belajar kognitif menurut Anderson dan Krathwohl juga terdapat enam jenjang ranah kognitif dari tingkatan rendah sampai tinggi yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. perbedaan antara taksonomi dimensi kognitif menurut Bloom dan menurut taksonomi Anderson dan Krathwohl di jenjang kelima yaitu sintesis diubah menjadi mencipta dan jenjang keenam yaitu evaluasi diubah menjadi mencipta. Kemampuan mencipta melibatkan proses menyusun elemenelemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam kemampuan jenjang mencipta mengarahkan untuk siswa membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.32 Struktur proses dimensi kognitif dari revisi taksonomi dapat dilihat pada tabel 2.433
Tabel 2.6 Struktur Proses Dimensi Kognitif Tingkatan Mengingat
32
Definisi
Kata Kerja Operasional
Mengambil Pengetahuan yang Mengenali
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 128. 33 David R. Krathwohl, A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview, Theory Into Practice, vol.41, 2002, hal. 215.
27
Tingkatan
Definisi
Kata Kerja Operasional
relevan dari ingatan jangka Mengingat panjang Memahami
Menentukan arti instruksional
Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasi Meringkas Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan
Menerapkan
atau Melaksanakan
Melaksanakan
menggunakan prosedur sesuai Menerapkan situasi yang ada Menganalisis
Mengurai
materi
bagian-bagian
menjadi Membedakan
penyusunnya Mengorganisasikan
dan mendektesi bagaimana Mencantumkan bagian-bagian
berhubungan
satu sama lain dan menjadi struktur
keseluruhan
atau
tujuan Mengevaluasi
penilaian Memeriksa
Membuat berdasarkan
kriteria
dan Mengkritisi
standar Mencipta
Mengumpulkan semua unsur Membangkitkan membentuk Merencanakan
untuk
produk,keseluruhan berkaitan
untuk
produk yang original
yang Memproduksi membuat
28
Tingkatan ranah kognitif terbagi dua jenis yaitu taksonomi bloom dan taksonomi Anderson dan kratthwohl yang dapat dilihat pada Gambar 2.1:
Taksonomi Bloom
Taksonomi Krathwohl Dimensi Pengetahuan
Pengetahuan
Mengingat
Pemahaman
Memahami
Aplikasi
Mengaplikasi
Analisis
Menganalisis
Sintesis
Mengevaluasi
Evaluasi
Mencipta
(Gambar 2.1) Tingkatan Kognitif
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa baik kondisi jasmani mau maupun rohani siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa. Faktor internal dibedakan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologis. faktor fisiologis adalah sesuatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang. Misalnya tentang fungsi-fungsi organ, susunan-susunan tubuh yang dapat mempengaruhi semangat, dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor internal yang kedua adalah faktor psikologis. faktor psikologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan siswa. 34
34
Evelin Siregar dan Hartini Nara, Op,Cit., hal. 175-181.
Dimensi proses kognitif
29
Faktor eksternal hasil belajar dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah faktor sosial yaitu faktor lingkungan seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Faktor sosial itu adalah faktor yang disebabkan oleh interaksi dengan sesama manusia. Faktor eksternal yang kedua yaitu faktor non-sosial seperti sarana prasarana sekolah, waktu belajar, rumah, dan alam.35 Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor pendekatan belajar (approach learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.36
B. Hasil Peneltian yang Relevan Penelitian Ufuk Simsek, Bayram Yilar,dan Birgul Kucuk (2013) yang berjudul “The Effect of Cooperative Learning Method on Students’Academic Achievements in Social Psychology Lessons” meneliti tentang metode kooperatif learning tipe Group Investigation (GI) dan Reading-WritingPresenting pada mata pelajaran psikologi sosial. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa metode kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting lebih berpengaruh pada hasil belajar siswa dibandingkan dengan Group Investigation (GI).37 Penelitian K.Suartika, dkk dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA”. model pembelajaran kooperatif group investigation dibandingkan dengan model pembelajaran 35
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Depok: PT RajaGrafindo Persada,2014), hal. 233-234. 36 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), hal 129 dan 136. 37 Ufuk Simsek, Op.Cit., hal.1-9.
30
learning cycle dan hasilnya adalah model pembelajaran GI yang lebih baik hasilnya pada pemahaman konsep biologi dan berpikir kreatif siswa SMA.38 Penelitian Putu Widiarsa, dkk yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep BIologi Siswa SMA Negeri 2 Banjar” hasilnya adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif berpengaruh terhadap motivasi dan pemahaman konsep biologi.39 Penelitian Zaheer Ahmad dan Nasir Mahmood dengan judul “Effects of Cooperative
Learning
vs.
Traditional
Instruction
on
Prospective
Teacher’Learning Experience and Achieviement” penelitian membandingkan metode pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran tradisional hasilnya adalah metode pembelajaran kooperatif lebih berpengaruh pada siswa dengan prestasi yang rendah.40
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran biologi rata-rata masih menunjukkan hasil yang rendah. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat saat pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru yang lebih dominan pada pemberian informasi satu arah dari guru kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi terpusat pada guru. Pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi pelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar siswa karena tidak semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran 38
K. Suartika,dkk.,”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperative Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”,e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,2013,hal 1-12. 39 Putu Widiarsa,dkk.,”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMA Negeri 2 Banjar”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, vol 5, 2013, hal. 1-9. 40 Zaheer Ahmad dan Nasir Mahmood, Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective Teacher’Learning Experience and Achieviement, Journal of Faculty of Education Sciences, 2010, vol: 43, no:1, hal. 151-164.
31
dikelas. Selain itu hanya akan ada beberapa siswa yang terlihat aktif, merespon menjawab pertanyaan dari guru dan bertanya tentang materi yang belum siswa pahami ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan jika pembelajaran belum berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa
yaitu
model
pembelajaran
kooperatif
yang
proses
pembelajarannya mengelompokkan siswa ke dalam kelompok heterogen sehingga siswa aktif mencari pengetahuannya sendiri dan saling membantu antara anggota kelompok. Peran guru di dalam pembelajaran kooperatif hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran kooperatf yang digunakan adalah kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Reading- Writing-Presenting (RWP). Model GI membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan memecahkan masalah dan melakukan penyelidikan secara berkelompok. Pembelajaran menggunakan model GI melibatkan siswa sejak awal memilih topik dan merencakan kegiatan investigasi. Sedangkan model RWP membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan membaca materi yang telah disediakan ataupun mencari informasi sendiri lewat sumber lain ataupun internet setelah itu menuliskan semua pengetahuan yang didapat untuk dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Jadi pembelajaran koopertif tipe Reading-Writing-Presenting (RWP) dan Group Investigation (GI) akan menigkatkan hasil pembelajaran biologi siswa. Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.
32
Hasil belajar biologi siswa yang rendah
Faktor Internal dan Eksternal
Pembelajaran terjadi satu arah
Teacher Centered
Hanya beberapa siswa yang aktif di kelas
Model pembelajaran Kooperatif
Reading-WritingPresenting
Group Investigation (GI)
Hasil belajar biologi siswa meningkat
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah
terdapat
perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan Reading-Writing-Presenting (RWP) dengan Group Insvestigation (GI). Hasil pembelajaran menggunakan model koopertif tipe Reading-WritingPresenting (RWP) lebih tinggi dibandingkan dengan Group Insvestigation (GI).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 05 Tangerang Selatan Jalan Puri Bintaro Hijau Blok F IV No.1, Pondok Aren, Ciledug, Kota Tangerang Selatan, Banten. Waktu penelitiannya yaitu pada bulan Oktober– November, pada kelas X (Sepuluh) di semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experimental design).1 Dalam penelitian eksperimen semu peneliti tidak memilih secara random untuk menetapkan subjek yang dilibatkan dalam perlakuan. Dalam hal ini peneliti harus menggunakan kelompok atau kelas-kelas yang telah ada atau tersedia. 2 Maka sampel di pilih secara purposive sampling. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Two Group Pretest Posttest design.3 Secara sederhana desain penelitian dapat ditunjukkan pada Tabel 3.1 diberikut ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen 1
O1
X1
O2
Eksperimen 2
O3
X2
O4
Keterangan:
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 207. 2 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, ( Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2010), hal.45-46. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 124.
33
34
X1 = perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen satu (metode pembelajaran kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting) X2 =
perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dua (metode
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ) O1 = hasil penilaian pretest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen satu O3 = hasil penilaian pretest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dua O2 = hasil penilaian posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen satu O4 = hasil penilaian posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dua
C. Populasi dan sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.4 Populasi di artikan juga sebagai sekelompok objek ,orang peristiwa yang lebih besar daripadanya generelisasi diambil.5Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah: Populasi sampling
: Seluruh siswa SMAN 5 Tangerang Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016.
Populasi sasaran
: Seluruh siswa kelas X ( Sepuluh) SMAN Tangerang Selatan yang terdaftar pada pada tahun 2015/2016.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karektiristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.6 Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat teknik sampling yang digunakan. Pengambilan sampel dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik acak kelompok. Kelas yang diperbolehkan oleh pihak sekolah untuk menjadi kelas penelitian hanya dua kelas dari jumlah total seluruh kelas sepuluh (X) 4
Sugiyono, Metode Penelitian, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. 14, hal. 80. 5 Punaji Setyosari,op.cit, hal.196. 6 Sugiyono,op.cit, hal.81.
35
yang terdiri dari tujuh kelas. Kedua kelas tersebut adalah kelas X.5 sebagai kelas eksperimen satu dan kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dua yang ditentukan berdasarkan pengundian yang telah dilakukan sebelum penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan peneliti untuk mengamati proses kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Sedangkan dokumentasi untuk mendapatkan data berupa nilai siswa dan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Data yang akan digunakan sebagai data utama dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum
dan
sesudah
diterapkan
perlakuan
dengan
model
Group
Investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting.
E. Instrumen Penelitian Definisi Konseptual Variabel penelitian yang telah ditentukan yakni model pembelajaran dan hasil belajar. Model pembelajaran adalah prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. pembelajaran adalah interaksi guru dan peserta didik didalam kelas. Group Investigation (GI) adalah pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran dengan cara menginvestigasi topik yang dipilih. Reading-Writing-Presenting (RWP) adalah pembelajaran kooperatif dengan tiga tahapan yaitu membaca,menulis dan presentasi. Hasil menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar adalah kegiatan atau proses perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
36
Definisi Operasional a. Variabel (X) Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe ReadingWriting-Presenting
(Eksperimen
Satu)
dan
Group
Investigation
(Eksperimen Dua) b. Variabel (Y) Variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik yang didapatkan dari hasil pembelajaran dengan menggunakan Reading-Writing-Presenting (RWP) dan Group Investigation (GI) 1. Observasi Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. 7 Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam waktu simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.8 Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu:9 1.
Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
2.
Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
7
Sugiyono, Op, cit., hal.145. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 84. 9 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006 ), hal 157. 8
37
Penelitian ini menggunakan instrumen pengamatan disebut dengan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan aktivitas guru saat mengajar.10
2. Tes Objektif Tes Objektif adalah adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.11 Tes objektif memiliki beberapa jenis salah satunya adalah tes pilihan ganda. Soal atau tes bentuk pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang paling benar atau yang paling tepat.12 Tes yang digunakan merupakan hasil belajar yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum proses kegiatan belajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Reading-Writing- Presenting. Posttest adalah tes hasil belajar setelah proses kegiatan belajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan ReadingWriting-Presenting kemudian melihat peningkatan hasil belajar akibat adanya perlakuan. Tes pada penelitian ini berjumlah 22 buah soal yang dilakukan dua kali terhadap siswa dari masing-masing kelas. Tes pertama diberikan kepada siswa sebelum dilakukannya pembelajaran (Pretest) dan tes kedua diberikan kepada siswa setelah dilakukannya pembelajaran (Posttest). Soal yang digunakan pada saat pretest dan posttest merupakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh perbedaan kualitas soal. Soal yang di berikan sebelumnya telaah diuji validitas dan realibilitasnya.
10 11
hal.164.
Supardi, Op. Cit., hal. 56. Suharsimi arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006 ),
38
Kisi-kisi instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya disajikan pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Konsep Protista
Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan ciri-ciri
Aspek kognitif
C1
C2
3
2
C3
Jumlah Soal Validasi C4 2
umum Protista 2. Menjelaskan ciri-ciri
5
1
Protista mirip hewan 3. Mendeskripsikan
8
pengelompokan Protista
7, 9,
4
11
mirip hewan berdasarkan alat geraknya
4. Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan 5. Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip tumbuhan 6. Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya
19, 23
15
1
20, 21
4
24,25, 28,29
30
5
39
Indikator Pembelajaran
Aspek kognitif
C1 7. Menjelaskan
peranan
C2
C3
Jumlah Soal Validasi C4
32
1
36
1
38, 39
2
42
1
Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan 8. Menjelaskan
ciri-ciri
Protista mirip jamur air dan jamur lendir 9. Menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur 10. Menjelaskan
peranan
Protista mirip jamur bagi kehidupan Total Jumlah Soal
5
16
-
1
22
F. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes. Sebelum digunakan instrumen tersebut harus dipastikan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. 1. Validitas Validitas berasal dari kata validiti yang memiliki arti ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsi ukurnya. Sebuah butir instrumen pengukuran dan penilaian dikatakan memiliki validitas apabila butir instrumen tersebut menjalankan fungsinya mengukur apa yang seharusnya diukur secara tepat dan cermat. Untuk mengukur keabsahan instrumen digunakan program ANATES. Hasil validitas dari instrumen penelitian adalah 22 soal dari 43 soal. Jumlah 22 soal yang valid seluruhnya digunakan untuk penelitian.
40
2. Reliabilitas Realibilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Tes hasil belajar dikatakan stabil apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya.13 Pengujian reliabilitas ini menggunakan program ANATES. Hasil reliabilitas dari instrumen penelitian adalah 0,68. Kriteria koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Reliabilitas14 Interval
Kriteria
0,80 ≤ r ≤ 1,00
Sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80
Tinggi
0,40 ≤ r < 0,60
Cukup
0,20 ≤ r < 0,40
Rendah
r ≤ 0,20
Sangat rendah (tidak valid)
3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya index kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunujukan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal itu sukar.15Analisis tingkat kesukaran dihitung dengan program ANATES. Indeks tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 13
Nana Sudjana, Op, Cit., hal. 17. Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan,Op,Cit., hal.75. 15 Ibid., hal. 207. 14
41
Tabel 3.4 Indeks Tingkat Kesukaran Soal16 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran
0,0 - 0,30
Sukar
0,31 - 0,70
Sedang
0,71 - 1,00
Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kategori soal
Jumlah soal
Persentase
Sukar
19
44,2%
Sedang
20
46,5%
Mudah
4
9.3%
Jumlah
43
100%
4. Analisis Daya Pembeda Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa pandai dengan dengan kelompok siswa kurang pandai.17 Daya pembeda dihitung dengan program ANATES. Interpretasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda18
16
Ibid., 210 Ibid., 211 18 Ibid., 218 17
Indeks Daya Pembeda
Kriteria Validitas
Negatif
Sangat buruk,harus dibuang
0,00 < D ≤ 0,20
Buruk (poor)
0,20 < D ≤ 0,40
Cukup (satisfactory)
0,40 < D ≤ 0,70
Baik (good)
0,70 < D ≤1,00
Baik sekali (excellent)
42
Hasil uji daya beda dari penelitian dapat dilihat dari tabel 3.7
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Beda Kategori Soal
Jumlah Soal
Persentase
Baik sekali
2
4,6%
Baik
11
25,5%
Cukup
11
25,5%
Buruk
12
28,1%
Sangat Buruk
7
16,3%
Jumlah
43
100%
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul, yaitu Peneliti berusaha memberikan uraian penjelasan mengenai hasil penelitian tersebut. Dalam teknik analisis data dilakukan dengan berbagai tahapan pengujian yang meliputi, uji prasyarat analisis (uji normalitas dan uji homogenitas) kemudian dilakukan dengan pengujian hipotesis. 1. Pengujiaan prasyarat analisis data Uji prasyarat dilakukan sebelum pengujian hipotesis, uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan adalah Uji Lilliefors, dengan rumus:19
Keterangan: = harga mutlak terbesar = peluang angka baku 19
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsinto, 2005), hal. 466-467.
43
= proporsi angka baku Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1.
Kolom X Data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2.
Kolom
Keterangan: Zi = skor baku X = nilai rata-rata Xi = skor data ke-i 3.
Kolom F (Zi) Menentukan
besar peluang untuk masing-masing nilai Z,
berdasarkan tabel Z, dan disebut dengan F (Zi) 4.
Kolom S (Zi) Kolom ini dicantumkan nilai yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
5.
Kolom Merupakan harga mutlak dari selisih F (Zi) dan S (Zi)
6.
Menentukan nilai Lo dengan harga terbesar dari harga mutlak selisih dan bandingkan dengan Ltabel dari tabel lilliefors. Dengan kriteria: Lhitung < Ltabel : data berdistribusi normal Lhitung > Ltabel : data berdistribusi tidak normal Lhitung diambil nilai terbesar dari keseluruhan Lhitung yang ada.
7.
Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka nilai Lo diskonsultasikan ke dalam nilai kritis L dengan taraf signifikasi
= 0,05. Kriteria
44
populasi itu dianggap berdistribusi normal jika harga Lo lebih kecil dari Ltabel (angka kritis). b. Uji homogenitas Tahap selanjutnya setelah melakukan uji normalitas, adalah melakukan uji homogenitas yang berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok populasi homogen atau heterogen. Populasi – populasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi homogen. Dalam hal lainnya disebut populasi dengan varians heterogen. langkahlangkahnya sebagai berikut:20 1. Hipotesis H1 :
2
H0 :
2
2 11
21 2
21
11
2. Menentukan Fhitung dengan rumus F=
atau F =
Dimana
=
Keterangan: = varians terbesar = varians terkecil 3. Menghitung Ftabel Taraf signifikasi ( ) = 0,10 Ftabel = F1/2
((dk varian terbesar (n) – 1), (dk varian terkecil (n) – 1))
4. Menentukan kriteria pengujian H0, yaitu: Jika Fhitung
Ftabel, maka H0 diterima (homogen), yang berarti varians
kedua populasi homogen 20
Ibid., hal . 249.
45
2. Normal Gain (N-Gain) Gain adalah selisih antara nilai pos tes dan pre tes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru.21 Kategori N-Gain rendah, sedang dan tinggi dapat dilihat pada Tabel 3.6 Ngain = skor pos test- skor pre test skor ideal – skor pre tes Tabel 3.8 Kategori Nilai N-Gain 22 Batasan
Kategori Perolehan skor N-Gain
g > 0,7
Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
Sedang
g ≤ 0,3
Rendah
3. Pengujian Hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan
hal
itu
sering
dituntut
untuk
melakukan
pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka populasi tersebut disebut hipotesis statistik.23 Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis atau uji-t. Uji-t adalah salah satu tes statistika yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah sampel yang
21
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Science Education Research, 2006, hal. 71. 22 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, ( Woodland Hills: American Educational Research Associatin (Division D), 199) p.1. Diakses dari http://www.physics. Indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf pada 23 Agustus 2016 23 Sudjana, Op, Cit., hal. 219.
46
diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan.24 a. Jika varian populasi homogen ( thitung =
=
) maka:25
;
dengan db = n1+ n2 – 2
=
Keterangan: thitung
= harga uji statistik = nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen = nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas control = varians gabungan
db = derajat bebas n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2
= jumlak sampel kelas kontrol
dengan kriteria: a. H0 diterima jika –ttabel b. H1 ditolak jika –ttabel
b. Jika varian populasi heterogen (
24
thitung thitung
ttabel ttabel
) maka:
Anas Sudjino, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2015), hal. 278. 25
Ronal E. Walpole, Pengantar Statistika, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),
ed. 3, cet. 3, hal. 305.
47
c. thitung =
dengan db =
Keterangan: thitung = harga uji statistik = nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen = nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol = varians gabungan Db n1 n2
= derajat bebas = jumlah sampel kelas eksperimen = jumlah sampel kelas kontrol
dengan kriteria: a. H0 diterima jika – ttabel b. H1 ditolak jika – ttabel
thitung thitung
ttabel ttabel
H. Hipotesis Statistik Hipotesis
statistika dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut, yaitu: H0 : H1 : µ1 > µ2 Keterangan : H0
: Tidak
terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara Reading
Writing-Presenting (RWP) dengan Group Investigation (GI) H1
: terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara Reading-Writing
Presenting (RWP) dengan Group Investigation (GI)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian hasil belajar biologi di SMAN 5 Tangerang Selatan dilakukan terhadap dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen satu dan kelas eksperimen dua. Hasil penelitian merupakan deskripsi hasil tes pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh menggunakan metode kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Reading Writing Presenting (RWP) terhadap hasil belajar peserta didik.Pada penelitian ini kelas eksperimen satu menggunakan metode kooperatif tipe RWP dan kelas eksperimen dua menggunakan metode kooperatif tipe GI. Data hasil analisis hasil belajar biologi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini
Tabel 4.1 Hasil pretest-posttest Kelas Reading-Writing-Presenting (RWP) dan Kelas Group Investigation (GI)1 Pretest
Deskripsi
Posttest
RWP
GI
RWP
GI
Nilai Terendah
13,63
4,54
45,45
36,36
Nilai Tertinggi
59,09
50
90,9
81,81
Median
27,29
20,71
80,15
63,86
Modus
19,21
22,44
87,71
78,52
Standar Deviasi
13,34
10,98
13,48
14,52
Rata-rata
29,54
25,10
76,13
63,06
Jumlah
40
40
40
40
1
Lampiran 12, hal. 199. Lampiran 13, hal. 204. Lampiran 18, hal. 216. Lampiran 19, hal. 220.
48
49
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMAN 5 Tangerang Selatan untuk pelajaran biologi adalah sebesar 75. berdasarkan Tabel 4.1 hasil rata-rata posttest kelas RWP mencapai KKM yaitu sebesar 76,13 sedangkan rata-rata kelas GI dibawah KKM yaitu sebesar 63,06. Data modus posttest pada kelas RWP dan GI berada di atas KKM yaitu 85,71 untuk kelas RWP dan 78,52 untuk kelas GI sedangkan data median kelas RWP sebesar 80,15 dan kelas GI sebesar 63,86. B. Hasil Analisis Data Observasi 1.
Hasil Observasi Aktivitas Guru Data hasil observasi aktvitas mengajar dengan penerapan metode kooperatif
tipe Reading-Writing-Presenting (RWP) pada kelas eksperimen dan metode koperatif tipe Group Investigation (GI) pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru2 Pertemuan ke-
RWP
GI
1
89%
83%
2
92%
94%
3
94%
94%
Hasil presentase aktivitas mengajar pada pembelajaran di kelas RWP dan kelas GI masih dalam kategori baik yaitu berkisar amtara 83%- 94%. Proses pembebelajaran pada setiap pertemuan mengalami peningkatan. Persentase tidak mencapai 100% karena terdapat kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran berlangsung yaitu manajemen kelas pertemuan pertama. 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 2
Lampiran 24, hal. 233. Lampiran 25, hal. 242.
yang kurang baik saat
50
Data hasil observasi aktvitas siswa dengan penerapan metode kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting (RWP) pada kelas eksperimen dan metode koperatif tipe Group Investigation (GI) pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa3 Pertemuan ke-
RWP
GI
1
83%
86%
2
91%
86%
3
91%
91%
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer untuk aktivitas siswa, dari seluruh kegiatan terlaksana dengan baik tetapi masih ada beberapa siswa yang masih kurang dalam hal kedisiplinan waktu. Proses belajar siswa di kelas RWP mengalami peningkatan dari 83% menjadi 91% pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Hal tersebut dikarenakan pada awal pertemuan di kelas RWP siswa masih beradaptasi terhadap proses pembelajaran sehingga siswa belum sepenuhnya mengikuti instruksi dari guru. Pada pertemuan selanjutnya terjadi
peningkatan
setelah
siswa
memahami
dengan
baik
tahapan
pembelajaran yang akan dilakukan dan dapat mengatur strategi untuk bekerja sama dengan setiap anggota kelompok. Proses pembelajaran kelas GI pada pertemuan pertama lebih tinggi dibandingkan dengan kelas RWP yaitu 86% karena siswa di kelas GI pada awal pertemuan lebih displin dan menyimak instruksi dari guru dibandingkan dengan kelas RWP tetapi pada pertemuan kedua tidak mengalami peningkatan. Pertemuan ketiga kedua kelas yaitu kelas RWP dan GI berada dipersentase
3
Lampiran 24, hal. 233. Lampiran 25, hal. 242.
51
yang sama yaitu 91 % artinya aktivitas siswa cukup baik karena telah beradaptasi dan memahami kegiatan belajar yang dilakukan di dalam kelas. C. Hasil Analisi Data Tes 1. Uji Prasyarat Hasil data penelitian didapat maka data akan diolah melalui pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Siswa Statistik
RWP
GI
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
N
40
40
40
40
Lhit
0,1324
0,1367
0,0860
0,0984
Ltab
0,1401
0,1401
0,1401
0,1401
Kesimpulan
Normal
Normal
Normal
Normal
Tabel 4.4 uji normalitas data pretest kelas RWP menunjukan
Lhit=
0,1324 dan kelas GI Lhit= 0,0860 dengan Ltab= 0,1410. Berdasarkan kriteria data yang terdistribusi normal harus memenuhi Lhit
52
Ltab=0,1410. Berdasarkan kriteria data yang terdistribusi normal harus memenuhi Lhit < Ltab. Dengan demikian, hasil uji normalitas kelas RWP yaitu 0,1367 < 0,1410 dan kelas GI 0,0984< 0,1410 menyatakan Lhit < Ltab. Dari hasil uji ini, maka dapat diketahui data posttest kelas RWP dan GI berdistribusi normal. b. Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan terkelas RWP dan kelas GI berdasarkan hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji Fisher. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Data Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Siswa Statistik
RWP
Pretest
GI
Postest
Pretest
Posttest
N
40
40
40
40
SD
13,34
13,48
10,98
14,52
Fhit
1,341
1,15
1,341
1,15
Ftab
1,704
1,704
1,704
1,704
Homogen
Homogen
Homogen
Kesimpulan Homogen
Tabel 4.5 uji homogenitas data pretest kelas RWP dan GI menunjukkan Fhit= 1,341 dan Ftab= 1,704. Berdasarkan kriteria pengujian yaitu kedua kelas dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka hasil uji menunjukan 1,341 ≤ 1,704 sehingga data pretest berdistribusi homogen. Dari hasil uji ini menyatakan bahwa diantara varians data pretest kelas RWP dengan GI tidak menunjukan perbedaan variasi data kelompok.
53
Tabel data 4.5 uji homogenitas dan posttest kelas RWP dan GI menunjukan Fhit= 1,15 dan Ftab = 1,704. Berdasarkan kriteria pengujian yaitu kedua kelas dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka hasil uji menunjukan 1,15 ≤ 1,704 sehingga data posttest berdistribusi homogen. Hal ini menunjukan bahwa diantara varians data posttest kelas RWP dengan GI tidak menunjukkan perbedaan variasi data kelompok. 2. Uji Hipotesis Hasil uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu,dapat dilakukan pengujian hipotesis hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji t. berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh hasil Uji-t yang disajikan pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Statistik
Pretest
Posttest
RWP
GI
RWP
GI
N
40
40
40
40
Rata-rata
29,54
25,10
76,13
63,06
SD
13,34
10,98
13,48
14,52
Thit
1,61
4,22
Ttab
1,99
1,99
Kesimpulan
Terima Ho
Tolak Ho
Tabel 4.6 diperoleh thitung pada pretest adalah 1,61 dengan ttabel 1,99 (thitung
ttabel), dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar di kelas GI dan kelas RWP.
54
3. Uji N-Gain Peningkatan pemahaman konsep siswa secara langsung dapat dilihat dari nilai uji N-Gain yang terdiri dari tiga kategori yaitu rendah,sedang dan tinggi. Hasil data uji N-Gain dapat di lihat di Tabel 4.6
Tabel 4.7 Rekapitulasi N-Gain Kriteria
Nilai N-Gain Reading-WritingPresenting (RWP)
Group Investigation (GI)
Rendah
0
7
Sedang
20
27
Tinggi
20
6
Jumlah
40
40
Rata-rata
0,65
0,50
Kategori
Sedang
Sedang
Hasil kategori nilai N-Gain yang disajkan pada tabel di atas, peningkatan hasil belajar pada kelas yang menggunakan metode kooperatif tipe ReadingWriting_Presenting
(RWP)
lebih
tinggi
dibandingkan
kelas
yang
menggunakan metode kooperatif tipe Group Investigation (GI). Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai N-Gain pada kelas RWP 20 siswa memperoleh kategori tinggi, 20 siswa dalam kategori sedang,dan tidak ada siswa dalam kategori rendah. Sedangkan pada kelas GI yang memperoleh kategori tinggi yaitu 6 siswa, kategori rendah 7 siswa dan kategori sedang 27 siswa. Ratarata dari nilai N-Gain pada masing-masing kelas termasuk kategori sedang yaitu kelas RWP sebesar 0,65 dan kelas GI 0,50. Walaupun kedua kelas termasuk ke dalam kategori sedang tetapi kelas RWP lebih tinggi dengan selisih 0,5 dari rata-rata N-gain
55
4. Data Hasil Distribusi Tabel 4.8 Hasil Distribusi Per Indikator Kelas Reading-WritingPresenting (RWP) dan Group Investigation (GI) Standar Kompetensi
Memahami Prinsip-prinsip pengelompokan mahluk hidup RWP
No
Indikator
Rata-rata
GI
Persentase
Rata-rata
(%)
Persentase (%)
1
Menjelaskan ciri-ciri umum Protista
35
87,5
29,5
73,75
2
Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan
34
85
30
75
3
Mendeskripsikan pengelompokan Protista mirip hewan berdasarkan alat geraknya
33,75
84,3
29,2
73,1
4
Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan
31
77,5
26
65
5
Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip tumbuhan
33
82,5
25
62,5
6
Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya
28,4
71
24,2
60,5
7
Menjelaskan peranan Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
35
87,5
32
80
8
Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip jamur air dan jamur lendir
20
50
21
52,5
56
Standar Kompetensi
Memahami Prinsip-prinsip pengelompokan mahluk hidup RWP
GI
9
Menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur
28
70
20,5
51,25
10
Menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
20
50
13
32,5
Hasil analisis data presentase distribusi per-indikator soal berdasarkan Tabel 4.8 hampir keseluruhan pada kelas RWP lebih tinggi dibandingkan kelas GI kecuali pada indikator 8, data presentasenya lebih tinggi kelas GI yaitu sebesar 52,5% sedangkan kelas RWP 50% D. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Group Investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP). Perlakuan untuk kelas eksperimen satu menggunakan model RWP dan kelas eksperimen dua menggunakan model GI. Kedua model pembelajaran tersebut termasuk kedalam pembelajaran kooperatif yang memiliki karakteristik utama yaitu belajar dalam kelompok kecil yang heterogen. Pembelajaran kooperatif berdampak positif terhadap proses pembelajaran yaitu untuk meningkatkan hasil belajar akademik dan mengembangkan keterampilan sosial dengan saling membantu antara anggota kelompok.4 Perbedaan model pembelajaran antara GI dengan RWP yaitu proses tahapan pembelajarannya. Tahapan GI lebih kompleks dibandingkan RWP yang hanya terdapat tiga tahapan utama yaitu membaca, menulis, dan 4
Zaheer Ahmad and Nasir Mahmood, Effects of Cooperatif Learning vs. Traditional Insrruction on Prospective Teachers’ Learning Experience and Achievement, Ankara University Journal of Faculty of Educational Science, vol.43, 2010, hal. 153.
57
presentasi. Sedangkan, GI memiliki enam tahapan yaitu identifikasi topik, perencanaan tugas belajar, pelaksanaan kegiatan penelitian,persiapan laporan akhir dan presentasi penelitian.5 Perbedaan lainnya antara GI dengan RWP terletak pada sumber bacaan. Kelas GI sumber bacaan ditentukan oleh kelompok belajar siswa sedangkan RWP sumber bacaannya sudah disediakan oleh guru. Hasil dari pengujian hipotesis terhadap data pretest kelas GI dan RWP dengan menggunakan uji-t menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas RWP dan kelas GI memiliki kemampun awal yang sama. Setelah diterapkan kooperatif tipe Reading Writing and Presenting (RWP)
model
pada kelompok
eksperimen satu dan model kooperatif tipe Group Investigasion (GI) pada kelompok eksperimen dua diperoleh nilai rata-rata posttest pada kelas RWP lebih besar daripada nilai rata-rata posttest pada kelas GI. Nilai rata-rata dari siswa tersebut,menunjukan adanya pengaruh terhadap hasil belajar yang lebih besar dari penggunaan model kooperatif tipe Reading-Writing-Presenting (RWP) dibandingkan dengan penggunaan model kooperatif tipe Group Investigation (GI). Hal ini di dukung dengan uji hipotesis statistik menggunakan uji t yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil posttest kelas RWP dan kelas GI. Mata pelajaran biologi di SMA Negeri 5 Tangerang Selatan memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 75. Hasil analisis data modus posttest menunjukan kedua kelas yaitu RWP dan GI berada di atas KKM yaitu 85,71 untuk kelas RWP dan 78,52 untuk kelas GI. Hal tersebut menunjukan nilai yang sering muncul dikelas RWP dan kelas GI berada di atas KKM. Kemudian selanjutnya berbeda dengan nilai modus yang kedua kelas tersebut nilainya berada di atas KKM, nilai rata-rata posttest kelas RWP sudah mencapai KKM yaitu sebesar 76,13 sedangkan kelas GI nilai posttestnya belum mencapai KKM yaitu sebesar 63,06. 5
Made Wena, Op.Cit., hal. 195-196.
58
Hasil uji N-gain, rata-rata kedua kelompok kelas yaitu kelas RWP dan GI termasuk ke dalam kategori sedang tetapi jika di lihat dari perindividu kelas, siswa kelas RWP lebih dominan termasuk kedalam kategori tinggi yaitu sebanyak 20 siswa dan tidak ada siswa yang termasuk kedalam kategori rendah sedangkan kelas GI siswa yang termasuk kategori tinggi hanya sebanyak 6 orang sisanya berkategori sedang dan rendah. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa model kooperati tipe Reading-WritingPresenting (RWP) berpengaruh lebih positif pada hasil belajar biologi siswa dibandingkan dengan Group Investigation (GI). Data hasil analisis distribusi perindikator kelas juga menunjukan rata-rata presentase kelas RWP lebih tinggi dibandingkan kelas GI kecuali pada indikator 8, presentase kelas GI pada indikator tersebut lebih besar yaitu sebesar 52,5% dan kelas RWP sebesar 50%. Model Reading-Writing-Presenting (RWP) berpengaruh lebih baik pada hasil belajar biologi yang dilihat dari hasil posttest dan N-Gain dikarenakan pada tahapan pembelajarannya siswa di arahkan untuk membaca dan menulis. Pada tahapan tersebut siswa mendapatkan informasi baru dengan membaca dan menuangkan hasil membaca ke dalam bentuk tulisan yang membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran biologi. Hal ini sesuai dengan penelitian Ufuk Simsek, Bayam Yilar, dan Burgul Kucuk dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa metode kooperatif tipe RWP memiliki efek pada hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan GI dapat dijelaskan pada tahap penulisan dan penggunaan visual. Tujuan utama membaca teks yang disediakan untuk siswa selama membaca adalah untuk meningkatkan jumlah waktu yang dialokasikan siswa untuk berpikir. Tahapan kedua adalah menulis yang sangat penting bagi siswa belajar lebih baik untuk memahami dan mengekspresikan.6Penelitian Nilufer Okur Akcay dan Kemal Doymas menyatakan bahwa metode RWP berpengaruh lebih baik karena pada tahap menulis dengan tanpa melihat sumber belajar menyebabkan siswa lebih baik 6
Ufuk Simsek,Bayram Yilar,Birgul Kucuk, Op.Cit.,hal. 5.
59
dalam memahami materi.7 Selain lebih baik dalam memahami materi, menjelaskan apa yang telah siswa pelajari melalui tulisan akan membantu siswa mengingat dengan baik dalam jangka waktu yang lama (memori jangka panjang).8 Hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan sebelumnya belum pernah diajarkan menggunakan model kooperatif. Guru disekolah mengajarkan dengan metode ceramah sehingga siswa tidak terbiasa belajar secara berkelompok dan hanya belajar dari satu arah yang menyebabkan pembelajaran hanya berpusat pada guru bukan pada siswa yang seharusnya berparitsipasi aktif dalam pembelajaran dikelas dan aktif untuk mendapatkan pengetahuannya. Hal ini menyebabkan siswa masih berdapatasi dengan model kooperatif yang mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan guru sebagai fasilitator dan siswa lainnya dalam kelompok sehingga tahapan RWP lebih adaptif
dan relevan dengan model yang
terapkan sebelumnya dibandingkan dengan GI yang tahapannya lebih kompleks.
7
Nilufer Okur Akcay dan Kemal Doymus, The Effect of Differebt Methods of Cooperative Learning Model on Academic Achievement in Physics, Journal of Turkish Science Education, vol.11, 2014, hal. 25-26. 8 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Terj. Marianto Samosir, (Jakarta : Indeks, 2011), hal. 256.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang menggunakan Group Investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP). Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara rata-rata posttest dengan kelas RWP= 76,13 dan kelas GI= 63,06 dan hasil perbandingan thitung > ttabel (4,24 >1,99), maka H0 ditolak, artinya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen I yang menggunakan ReadingWriting-Presenting dan eksperimen II Group Investigation (GI) berbeda nyata. Hasil belajar siswa Reading-Writing-Presenting lebih tinggi dibandingkan dengan Group Investigation (GI). B. Saran Saran- saran dalam penelitian ini, antara lain : 1. Pembelajaran dengan menggunakan Reading-Writing-Presenting (RWP) dan Group Investigation (GI) meningkatkan hasil belajar pada konsep Protista, disarankan untuk digunakan pada konsep biologi lainnya seperti plantae dan animalia. 2. Pembelajaran yang menggunakan Reading-Writing-Presenting (RWP) sebaiknya digunakan pada konsep dengan teori yang banyak dan untuk pembelajaran yang menggunakan Group Investigation (GI) sebaiknya siswa sebelumnya sudah dibiasakan menggunakan pembelajaraan kooperatif.
60
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutardjo. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Ahmad, Zaheer., dan Mahmood, Nasir. Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective Teacher’Learning Experience and Achieviement, Journal of Faculty of Education Sciences, 2010, vol:43, no:1 Akcay, Nilufer Okur., dan Doymus, Kemal. The Effect of Different Methods of Cooperative Learning Model on Academic Achievement in Physics, Journal of Turkish Science Education, vol.11, 2014. Anderson, Lorin W., dan Krathwohl, David R. (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 128 Arikunto, Suharsimi. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006a. -----. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006b. Cahyo, Agus N. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar, Jogjakarta: Diva Press, 2013. Gillies, Robyn M., and Adrian, F Ashman. Cooperative learning : the social and intelectual outcomes of learning groups. London: RoutledgeFalmer, 2003. Hadayana, Jumanta. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014. Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores, (Woodland Hills: American Educational Research Associatin (Division D), 199) p.1. Diakses dari http://www.physics. Indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf pada 23 Agustus 2016. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013 Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Science Education Research, 2006.
61
62
Jufri, Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung : Pustaka Reka Cipta, 2013. Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran. Surabaya : Learning Assistance Program For Islamic School, 2008. Krathwohl, David R. A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview, Theory Into Practice, vol.41, 2002, hal. 215. Marnoko. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TEAMS Games Tournament dan Model Pembelajaran Konvensional pada Hasil Belajar Ekonomi Mahasiswa FE UNPAB. Sumatera Utara: UMSU, 2011. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006 Parkay, Forrest W., and Hard, Beverly castle Stanford. Menjadi Seorang Guru Edisi Kedelapan,. terj. Dari Becoming a Teacher English Edition oleh Wasi Dewanto. Jakarta: PT Indeks, 2011 Pramukantoro, Agung Hartono J.A. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Metode Kooperatif GI (Group Investigation) pada Standar Kompetensi memperbaiki CD Player di SMK Negeri 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, vol. 3, 2013. Pribadi, Benny A. Model Desai Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 2011. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Premedia, 2014. Ronal E, Walpole. Pengantar Statistika, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), ed. 3, cet. 3, h. 305. Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers, 2013. Salma, Dewi P. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta:Kencana, 2008 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2008. -----. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana
63
Prenamedia Group, 2013. Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2010. Simsek, Ufuk., dkk., The Effect of Cooperative Learning Methods on Students’ Academic in Social Psychology Lesson, International Journal on New Trends In Education and Their Implication, 2013 Volume: 4, pp. 5. Simse, Ufuk. The effect of Reading-Writing and Group Investigation Methode on Students’ Academic Achievements in Citizenship Lesson, Journal of Educational Science research international E-Journal, vol.2, 2012. Siregar, Evelin dan Nara, Hartin. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Terj. Marianto Samosir, (Jakarta : Indeks, 2011. Slavin, Robert., et al., Learning to Cooperate Cooperating to Learn. Los angels : Plenum Press, 1985. Suartika K, dkk.,”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperative Tipe Group Investigation
(GI)
Terhadap
Pemahaman
Konsep
Biologi
dan
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”,e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2013. Sudaryono. Dasar-Dasar Evaluasi, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012. Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2015. Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsinto, 2005. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Sugiyono. Metode Penelitian, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta, 2011. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
64
Supardi. Penilaian Autentik. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2015. Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2014. Suyono., dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, 2012. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Taniredja,Tukiran dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta, 2013. Thobroni, Muhammad., dan Mustofa Arif. Belajar & Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013. UU RI No. 20 Tentang Sitem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1. Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.
Jakarta :
Bumi
Aksara, 2009. Widiarsa, Putu., dkk.,”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMA Negeri 2 Banjar”,e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, vol 5, 2013. Zulfiani, Feronika Tonih., dan Suartini Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
65
Lampiran 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X (Sepuluh)/ 1 ( Ganjil)
Pertemuan
: 1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
: 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista,dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2. 3.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista 2.3.2 Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan 2.3.3 Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip hewan
berdasarkan alat geraknya
2.3.4 Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan
Tujuan
: 1. Siswa mampu menjelaskan menjelaskan ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan 2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan 3. Siswa mampu pengelompokkan protista mirip hewan berdasarkan alat geraknya 4. Menjelaskan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan
66
Materi pokok
:
Protista adalah mikroorganisme eukariotik yang bukan termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur/fungi. Protista berasal dari bahasa yunani yang berarti „pertama‟. Jadi Protista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi prokariotik. Contoh-contoh protista yang
umum antara lain: amuba, plasmodium, paramecium, jamur lendir, ganggang merah, ganggang coklat, ganggang emas, dll. Ciri-Ciri Umum Protista
Kebanyakan
uniseluler
(bersel
satu)
tetapi
beberapa
organisme
multiseluler atau kolonial.
Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
Reproduksi secara aseksual atau seksual.
Protista dikelompokkan menjadi 3: protista mirip hewan (protozoa), mirip
jamur, dan mirip tumbuhan.
Berdasarkan kelompok, mereka dapat bersifat heterotrof atau autotrof.
Protista mirip tumbuhan (algae/ganggang) memiliki klorofil; serta
memiliki pigmen tambahan seperti xantofil, fikobilin, dan karoten. Protozoa merupakan Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler),
mampu bergerak, dan menelan makanan. Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Organisme bersel satu
Mempunyai inti eukariotik
Ukuran tubuh antara 100-300 mikron
Umumnya memiliki anggota gerak
Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum),
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
67
Hidup bebas, saprofit, atau parasit
Habitat di air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan atau tubuh manusia.
Protista mirip hewan dibagi menjadi 4 kelompok: 1. Sarcodina : bergerak seperti amuba dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia 2. Flagelata : bergerak dengan flagela 3. Paramecium : bergerak dengan silia 4. Sporozoa : menghasilkan spora Peranan protozoa bagi kehidupan Minyak bumi merupakan salah satu yang memerlukan pengehematan dan penggunaannya . keberadaan mimyak bumi dalam suatu lapisan batuan dapat dideteksi dengan ditemukannya foraminifera. Sedangkan Radiola didasar perairan akan membentuk tanah radiolan. Tanah ini mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Entamoeba coli hidup dalam usus besar manusia dan mebantu proses pembusukan sisa-sisa makanan dan mensintesis vitamn K. Metode
: ceramah, diskusi, tanya-jawab, presentasi
Model pembelajaran : Reading,Writing and Presenting (RWP)
Tatap muka Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (15 menit)
Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Awal Pembuka
Guru Guru memberi salam dan berdoa Guru meminta siswa tenang di tempat duduknya dan mengecek absensi siswa
Siswa Siswa menjawab salam dan berdoa Siswa merapikan tempat duduknya dan
Alokasi waktu 2 menit
68
melakukan absen
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Dan sebutkan contohnya?”
Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa memperhatiakan konfirmasi dari guru
Guru mengkonfirmasi jawaban dari siswa dan mengkaitkan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu Protista mirip hewan ( protozoa) Guru menyampaikan KD, indikator dan tujuan pembelajaran dari materi protista
5 menit
Siswa mendengarkan KD, indikator dan tujuan pembelajaran dari materi protista
Motivasi Guru memberikan motivasi kepada Siswa memperhatikan 3 menit siswa untuk meningkatkan semangat motivasi yang disampaikan belajar. guru.
Kegiatan Inti (70 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti
Guru
Reading
Guru menjelaskan secara umum mengenai protista yang termasuk ke dalam sel eukariotik Guru membagi siswa ke dalam kelompok sebanyak 5-6 orang dan setiap kelompok mendapat
Alokasi waktu Siswa
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa membagi diri ke dalam kelompok setiap kelompok sebanyak 5-6 orang
35 menit
69
Writing
Presenting
subtopik dari Protista yaitu : a. Ciri-ciri protozoa b. Kelas rhizopoda dan flagellata c. Kelas ciliata dan sporozoa d. Peranan protozoa bagi kehidupan Guru menginstruksikan siswa untuk membaca materi pelajaran sesuai subtopik dalam kelompok yang telah disediakan oleh guru selama 30 menit Setelah membaca guru mengintruksikan kepada setiap siswa dalam kelompok untuk menuliskan apa yang telah dibaca sebelumnya yaitu materi pelajaran sesuai subtopik tanpa melihat sumber bacaan apapun. Menulis dilakukan selama 20 menit Sebelum presentasi,guru meminta kelompok yang mendapatkan subtopik yang sama untuk saling mengoreksi tulisan nya masingmasing dan menyiapkan tulisan untuk presentasi di depan kelas. Guru mengkoordinasi presentasi setiap kelompok yang dilakukan selama 15 menit. Guru mengkonfirmasi hasil diskusi siswa Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran protozoa
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru Siswa membaca materi pelajaran sesuai subtopik dalam kelompok yang telah disediakan oleh guru selama 30 menit
Siswa dalam kelompok menuliskan apa yang telah dibaca sebelumnya yaitu materi pelajaran sesuai subtopik tanpa melihat sumber bacaan apapun Siswa saling mengoreksi tulisan nya masing-masing dan menyiapkan tulisan untuk presentasi di depan kelas.
35 menit
Beberapa kelompok siswa yang mewakili setiap subtopik melakukan presentasi selama 15 menit Siswa memperhatikan konfirmasi yang disampaikan guru Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran protozoa
5 menit
70
Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan pembelajaran Guru Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari Siswa memperhatikan materi selanjutnya yaitu fungi penjelasan guru Guru memberikan motivasi Siswa mendengarkan motivasi guru Guru menutup pembelajaran dengan Siswa menjawab salam mengucapkan salam. Tugas
: Membaca, menulis, dan presentasi mengenai subpokok materi protozoa
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
Media belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet
Alat
: whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: gambar-gambar
Penilaian hasil belajar
:
Jenis instrumen
: tugas kelompok, tugas individu
Bentuk instrumen
: laporan tertulis, pretest dan post test
Aspek penilaian
: kognitif
Tangerang Selatan, Oktober 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
Alokasi waktu 3 menit 2 menit
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X (Sepuluh)/ 1 (Ganjil)
Pertemuan
: 2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
: 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista, dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2.3.5 Menjelaskan ciri-ciri protista mirip tumbuhan 2.3.6 Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya 2.3.7 Menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
: 1. Siswa mampu menjelaskan protista tumbuhan
Tujuan
2. Siswa mampu mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya 3. Siswa mampu menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
Materi pokok
:
Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang) adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis. Macammacam alga yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain Euglenophyta (euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
72
Ciri-Ciri Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang)
Organisme eukariotik
Bersifat uniseluler dengan yang berbentuk benang/pita dan ada juga yang bersifat multiseluler yang berbentuk lembaran
Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa talus
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Habitat di perairan, tempat lembab, dan epifit
Dapat berfotosintetis
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi : 1. Euglenophyta Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang. Contoh : Euglena viridis 2. Phyrrophyta (Alga Api) Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
73
3.
Chlorophyta (Alga Hijau) Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak). Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora. Contohnya: Chlorococcum sp, Chlorella sp, Spirogyra sp, Ulva s, Chlamydomonas sp
4. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan) Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia 5. Phaeophyta (Alga Coklat) Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif
74
dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan spermatozoid). Contohnya Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan), Sargassum sp, Fucus sp, Turbinaria sp, Macrocystis sp 6. Rodhophyta (Alga Merah) Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika. Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp Peranan alga bagi kehidupan Alga merupakan anggota Protista yang memberikan kontribusi, baik dalam penyediaan energy jarring-jaring makanan maupun dalam bidang industri. Pada ekosistem perairan, alga bertindak sebagai fitoplankton yang dapat menghasilkan energi bagi organisme heterotrof. Sedangkan dalam bidang industri, alga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam industri es krim, agar-agar, kosmetik, bshsn pembuatan dinamit, dan sebagai bahan penggosok. Dinding sel ganggang coklat (Phaeophyta) mengandung asam alginate yang dapat dimanfaatkan sebagai pengemulsi dalam industri es krim, sebagai obat-obatan dan cat. Laminaria lavaniea mengandung kalsium, dan dapat dimanfaatkan sebagai penghasil yodium, untuk obat penyakit gondok. Metode
: ceramah, diskusi, tanya-jawab
Model pembelajaran : Reading,Writing and Presenting (RWP)
75
Tatap muka
:
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Awal Pembuka
Apersepsi
Motivasi
Kegiatan pembelajaran Guru Guru memberi salam dan berdoa Guru meminta siswa tenang di tempat duduknya dan mengecek absensi siswa
Siswa Siswa menjawab salam dan berdoa Siswa merapikan tempat duduknya dan melakukan absen Guru memberikan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan kepada siswa dari guru “Mengapa ada Protista yang dikatakan mirip hewan dan Siswa memperhatikan Protista mirip tumbuhan?” konfirmasi dari guru Guru mengkofirmasi jawaban siswa dan mengkaitkannya dengan materi mengenai Protista mirip tumbuhan. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan semangat belajar
Siswa memperhatikan motivasi yang disampaikan guru.
Alokasi waktu 2 menit
5 menit
3 menit
Kegiatan Inti (75 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti Reading
Guru
Alokasi waktu Siswa
Guru membagi siswa ke Siswa membagi diri ke dalam dalam kelompok sebanyak 5kelompok setiap kelompok 6 orang dan setiap kelompok sebanyak 5-6 orang mendapat subtopik dari Siswa memperhatikan Protista yaitu : penjelasan dari guru a. Ciri-ciri Protista Siswa membaca materi tumbuhan dan Peranan pelajaran sesuai subtopik dalam Protista mirip tumbuhan kelompok yang telah disediakan
35 menit
76
bagi kehidupan b. Euglenophyta dan pyrrophyta c. Chlorophyta dan chrysophyta d. Phaeophyta dan Rhodophyta Guru menginstruksikan siswa untuk membaca materi pelajaran sesuai subtopik dalam kelompok yang telah disediakan oleh guru selama 30 menit Writing Setelah membaca guru mengintruksikan kepada setiap siswa dalam kelompok untuk menuliskan apa yang telah dibaca sebelumnya yaitu materi pelajaran sesuai subtopik tanpa melihat sumber bacaan apapun. Menulis dilakukan selama 20 menit Sebelum presentasi,guru meminta kelompok yang mendapatkan subtopik yang sama untuk saling mengoreksi tulisan nya masing-masing dan menyiapkan tulisan untuk presentasi di depan kelas. Presenting Guru mengkoordinasi presentasi setiap kelompok yang dilakukan selama 15 menit Guru mengkonfirmasi hasil presentasi siswa Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar hari ini
oleh guru selama 30 menit
Siswa dalam kelompok menuliskan apa yang telah dibaca sebelumnya yaitu materi pelajaran sesuai subtopik tanpa melihat sumber bacaan apapun Siswa saling mengoreksi tulisan nya masing-masing dan menyiapkan tulisan untuk presentasi di depan kelas
Beberapa kelompok siswa yang mewakili setiap subtopik melakukan presentasi selama 15 menit Siswa memperhatikan konfirmasi yang disampaikan guru Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan belajar hari ini
35 menit
77
Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan pembelajaran Guru Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari Siswa memperhatikan penjelasan guru pelajaran selanjutnya yaitu mnegenai Protista mirip tumbuhan Guru memberikan motivasi Siswa mendengarkan motivasi guru Guru menutup pembelajaran dengan Siswa menjawab salam mengucapkan salam.
Tugas
: Membuat rangkuman materi Archaebacteria
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet, lembar
tugas
Media belajar Alat
: whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: gambar-gambar
Penilaian hasil belajar
:
Jenis instrumen
: tugas kelompok, tugas individu
Bentuk instrumen
: laporan tertulis, pretest dan post test
Aspek penilaian
: kognitif
Tangerang Selatan, Oktober 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
Alokasi waktu 3 menit
2 menit
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X (Sepuluh)/ 1 (Ganjil)
Pertemuan
: 3
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar : 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista, dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2.3.8 Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip jamur 2.3.9 Menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur 2.3.10 Menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
Tujuan
: 1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri Protista mirip jamur air dan jamur lender 2. Siswa mampu menjelaskan daur hidup Protista mirip Jamur 3. Siswa mampu menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
Materi pokok : Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan
(fagositosis)
makanan.
Macam-macam
jamur
protista
yang
dikelompokkan dalam beberapa jenis yang meliputi kelompok jamur lendir dan jamir air (Oomycota).
79
Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Memiliki sel flagela pada waktu dalam siklus hidupnya
Bersifat heterotrof
Umumnya parasit atau saprofit
Khususnya pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin
Membentuk spora diploid dan hasil miosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora
Fagositik
Protista mirip jamur dibedakan menjadi jamur air (Oomycotina) dan jamur lendir ( Myxomycotina). Jamur air memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari
polisakarida yang disebut kitin. Perbedaaan jamur air dan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan dikolam, danau, atau aliran air. Jamur lendir pada umumnya berwarna atau berpigmen kuning. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Didalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella disebut zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai , maka akan tumbuh dan jadi mycelium baru. Reproduksi seksual terjadi penyatuan gamet jantan dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru. Jamur lendir biasanya hidup ditanah lembap atau sampah organik. Beberapa jenis jamur lendir ada yang berpigmen cerah ( kuning atau oranye). Fase vegetative berbentuk seperti Amoeba disebut plasmodium. Plasmodium
80
merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak intisel. Plasmodium
menelan
makanan
melalui
fagositosis.
Jika
sudah
dewasa,plasmodium membentuk sporangium yang mirip dengan sporangium jamur/fungi. Sporangiumnya sangat kecil dan berisi banyak spora dan jika telah masak, spora akan menyabar melalui udara dan jika dan jika jatuh ditempat yang lembat, akan tumbuh menjadi plasmodiumatau gamet yang akan segera melakukan singami menghasilkan jigotbdan berkecambah membentuk hifa baru Protista menyerupai jamur memiliki perananan, baik yang menguntungkan maupun merugikan dalam kehidupan. Peranan Protista yang menyerupai jamur, antara lain: 1. saprolegnia yang bersifat parasit pada sisik dan insang ikan yang terluka 2. phytoptora infestans yang menyebabkan penyakit lateblight pada kentang 3. Sebagai penyebab busuk pada tanaman tembakau, nanas, jahe, dan bayam, misalnya pythium sp;serta 4. Sebagai decomposer/pengurai di lingkungan, misalnya beberapa jamur dari kelas myxomycota.
Metode
: Ceramah, diskusi, tanya-jawab
Model pembelajaran : Reading,Writing and Presenting (RWP)
Tatap muka
:
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Awal Pembuka
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
Guru Siswa Guru memberi salam dan berdoa Siswa menjawab 2 menit Guru meminta siswa tenang di salam dan berdoa tempat duduknya dan mengecek Siswa merapikan tempat absensi siswa duduknya dan melakukan absen
81
Apersepsi Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apakah pernah melihat jamur? Dan apa bedanya jamur dengan tumbuhan? Guru mengkonfirmasi jawaban siswa dan mengkaitkannya dengan materi mengenai Protista mirip jamur
Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa memperhatikan konfirmasi dari guru
Motivasi Guru memberikan motivasi kepada Siswa memperhatikan siswa untuk meningkatkan semangat motivasi yang belajar disampaikan guru.
5 menit
3 menit
Kegiatan Inti (75 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti Reading
Writing
Guru
Alokasi waktu Siswa
Guru membagi siswa ke Siswa memperhatikan dalam kelompok sebanyak 5penjelasan dari guru 6 orang dan setiap kelompok Siswa membagi diri ke mendapat subtopik dari dalam kelompok setiap Protista mirip jamur yaitu : kelompok sebanyak 5-6 a. Ciri Protista mirip jamur orang b. Daur hidup Protista mirip Siswa memperhatikan jamur penjelasan dari guru c. Peranan Protista mirip Siswa membaca materi jamur pelajaran sesuai subtopik Guru menginstruksikan dalam kelompok yang telah siswa untuk membaca materi disediakan oleh guru selama pelajaran sesuai subtopik 30 menit dalam kelompok yang telah disediakan oleh guru selama 30 menit Setelah membaca guru Siswa dalam kelompok mengintruksikan kepada menuliskan apa yang telah setiap siswa dalam kelompok dibaca sebelumnya yaitu
35 menit
35 menit
82
Presenting
untuk menuliskan apa yang materi pelajaran sesuai telah dibaca sebelumnya subtopik tanpa melihat yaitu materi pelajaran sesuai sumber bacaan apapun subtopik tanpa melihat Siswa saling mengoreksi sumber bacaan apapun. tulisan nya masing-masing Menulis dilakukan selama 20 dan menyiapkan tulisan menit untuk presentasi di depan Sebelum presentasi,guru kelas meminta kelompok yang mendapatkan subtopik yang sama untuk saling mengoreksi tulisan nya masing-masing dan menyiapkan tulisan untuk presentasi di depan kelas. Guru mengkoordinasi Beberapa kelompok siswa presentasi setiap kelompok yang mewakili setiap yang dilakukan selama 15 subtopik melakukan menit presentasi selama 15 menit Guru mengkonfirmasi hasil presentasi siswa Siswa memperhatikan konfirmasi yang Guru bersama siswa disampaikan guru menyimpulkan kegiatan belajar hari ini Siswa bersama guru menyimpulkan kegiatan belajar hari ini
Kegiatan Akhir (5 menit)
Kegiatan pembelajaran Guru Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari Siswa memperhatikan penjelasan guru pelajaran selanjutnya yaitu mengenai kingdom fungi Guru memberikan motivasi Siswa mendengarkan motivasi guru Guru menutup pembelajaran dengan Siswa menjawab salam mengucapkan salam.
Alokasi waktu 3 menit
2 menit
83
: Membuat rangkuman materi Archaebacteria
Tugas
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet, lembar
tugas
Media belajar Alat
: Whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: Gambar-gambar
Bentuk instrumen
: laporan tertulis, pretest dan post test
Aspek penilaian
: kognitif dan afektif
Tangerang Selatan, Oktober 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
:
Biologi
Kelas/ Semester
:
X (Sepuluh)/ 1 (Ganjil)
Pertemuan
:
1
Alokasi Waktu
:
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar
: 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista,dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2. 3.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista 2.3.2 Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan 2.3.3 Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip hewan
berdasarkan alat geraknya
2.3.4 Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan
Tujuan
: 1. Siswa mampu menjelaskan menjelaskan ciri-ciri umum protista mirip tumbuahan 2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan 3. Siswa mampu pengelompokkan protista mirip hewan berdasarkan alat geraknya 4. Menjelaskan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan
Materi pokok:
85
Protista adalah mikroorganisme eukariotik yang bukan termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur/fungi. Protista berasal dari bahasa yunani yang berarti „pertama‟. Jadi Protista merupakan eukariotik pertama hasil evolusi prokariotik. Contoh-contoh protista yang
umum antara lain: amuba, plasmodium, paramecium, jamur lendir, ganggang merah, ganggang coklat, ganggang emas, dll. Ciri-Ciri Umum Protista
Kebanyakan
uniseluler
(bersel
satu)
tetapi
beberapa
organisme
multiseluler atau kolonial.
Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
Reproduksi secara aseksual atau seksual.
Protista dikelompokkan menjadi 3: protista mirip hewan (protozoa), mirip
jamur, dan mirip tumbuhan.
Berdasarkan kelompok, mereka dapat bersifat heterotrof atau autotrof.
Protista mirip tumbuhan (algae/ganggang) memiliki klorofil; serta
memiliki pigmen tambahan seperti xantofil, fikobilin, dan karoten. Protozoa merupakan Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler),
mampu bergerak, dan menelan makanan. Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Organisme bersel satu
Mempunyai inti eukariotik
Ukuran tubuh antara 100-300 mikron
Umumnya memiliki anggota gerak
Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum),
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Hidup bebas, saprofit, atau parasit
86
Habitat di air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan atau tubuh manusia.
Protista mirip hewan dibagi menjadi 4 kelompok: 1. Sarcodina : bergerak seperti amuba dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia 2. Flagelata : bergerak dengan flagela 3. Paramecium : bergerak dengan silia 4. Sporozoa : menghasilkan spora Peranan protozoa bagi kehidupan Minyak bumi merupakan salah satu yang memerlukan pengehematan dan penggunaannya . keberadaan mimyak bumi dalam suatu lapisan batuan dapat dideteksi dengan ditemukannya foraminifera. Sedangkan Radiola didasar perairan akan membentuk tanah radiolan. Tanah ini mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Entamoeba coli hidup dalam usus besar manusia dan mebantu proses pembusukan sisa-sisa makanan dan mensintesis vitamn K. Metode
: ceramah, diskusi, tanya-jawab
Model pembelajaran : Group Investigation (GI)
:
Tatap muka
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Awal Pembuka
Guru Guru memberi salam dan berdoa Guru meminta siswa tenang di tempat duduknya dan mengecek absensi siswa
Siswa Siswa menjawab salam dan berdoa Siswa merapikan tempat duduknya dan melakukan
Alokasi waktu 2 menit
87
absen
Apersepsi
Guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Dan apakah Protista termasuk ke dalam mikroorganisme?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa memperhatiakan konfirmasi dari guru
Siswa mendengarkan KD, indikator dan tujuan Guru mengkonfirmasi jawaban dari pembelajaran dari materi siswa dan mengkaitkan jawaban Archaebacteria siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu Protista mirip hewan ( protozoa) Guru menyampaikan KD, indikator dan tujuan pembelajaran dari materi Protista Guru memberikan motivasi kepada Siswa memperhatikan siswa untuk meningkatkan motivasi yang semangat belajar disampaikan guru.
5 menit
3 menit
Kegiatan Inti (75 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti
Guru
Memilih topik
Guru menjelaskan secara umum mengenai protista yang termasuk kedalam sel eukariotik Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui mengenai ciri umum protista mirip hewan (protozoa), pegelompokan Protista mirip hewan berdasarkan 1. alat geraknya,dan peranan Protista 2.
Alokasi waktu Siswa Siswa memperhatikan 10 menit penjelasan dari guru Siswa mengajukan pertanyaan tentang apa ingin diketahui mengenai Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan. Kemungkinan pertanyaanya: 1. Mengapa ada protista yang dikatakan mirip hewan?
88
mrip hewan bagi kehidupan. Guru mengumpulkan pertanyaan dari beberapa siswa dan 4. menuliskannya dipapan tulis Guru membagi kelompok dari 5-6 orang Guru menyediakan subtopik yang akan diselidiki dan mengarahkan siswa dalam memilih subtopik tersebut. Topik : Protista mirip hewan (protozoa) Subtopik : Rhizopoda,Cilliata, Flagellate, Sporozoa Perencanaan Guru memberikan lembar kerja kooperatif siswa (LKS) kepada setiap kelompok untuk panduan dalam menyelidiki topik yang dipilih. Guru meminta siswa untuk menyelidiki jawaban dari pertanyaan yang merupakan topik diskusi yang mereka pilih dengan sumber bacaan dari buku paket dan internet (website yang valid) Guru menginstruksikan siswa untuk menyelidiki jawaban terkait pertanyaan yang mereka ajukan dan sesuai dengan subtopik yang dipilih pada masing-masing kelompok Analisis dan Guru menginstruksikan kepada sintesis siswa untuk menganalisis dan mensintesis informasi yang mereka dapatkan kemudian di ringkas dalam bentuk skema Guru memberikan pertanyaan pada semua kelompok 1. Jelaskan apa itu Protista? Implementasi
3. Bagaimana Protista mirip hewan bergerak dan mendapatkan makanan? Apa peranan Protista mirip hewan bagi manusia? Siswa memilih subtopik sesuai minatnya Siswa mengatur duduk sesuai kelompoknya
tempat dengan
Siswa berbagi tugas dengan anggota kelompoknya
Siswa menyelidiki jawaban terkait pertanyaan yang di ajukan kepada guru dan sesuai dengan subtopik yang dipilh oleh siswa.
5 menit
15 menit
Siswa menganalisis dan 15 menit mensintesis informasi yang didapatkan kemudian diringkas dalam bentuk skema Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara tulis dan berdiskusi dengan teman
89
2. Mengapa disebut dengan sekelompoknya Protista mirip hewan (protozoa)? 3. Sebutkan dan jelaskan alat gerak dari protista mirip hewan? 4. Apa peranan menguntungkan dan merugikan dari Protista mirip hewan serta sebutkan contoh spesiesnya?
Presentasi hasil final
Guru mengkoordinasi presentasi setiap kelompok
Evaluasi
Guru dan siswa mengevaluasi kontribusi dan hasil kerja pada setiap kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang telah di presentasikan Guru mengkonfirmasi hasil presentasi dan pertanyaan siswa Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini tentang Protista mirip hewan
Beberapa kelompok yang 15 menit mewakili setiap subtopik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa memperhatikan 15 menit evaluasi pembelajaran dari guru Siswa memberikan pertanyaan kepada guru Siswa memperhatikan konfirmasi dari guru Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini tentang Protista mirip hewan
Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan pembelajaran Guru Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari Siswa memperhatikan pelajaran selanjutnya yaitu mengenai guru bakteri
Guru memberikan motivasi
penjelasan
Siswa mendengarkan motivasi guru
Alokasi waktu 3 menit
2 menit
90
Guru menutup pembelajaran dengan Siswa menjawab salam mengucapkan salam.
Tugas
: Membuat rangkuman materi protista mirip protista mirip hewan
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet, lembar
tugas
Media belajar Alat
: whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: gambar-gambar, video
Penilaian hasil belajar
:
Jenis instrumen
: tugas kelompok
Bentuk instrumen
: presentasi kelompok
Aspek penilaian
: kognitif
Tangerang Selatan, Oktober 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X (Sepuluh)/ 1 (Ganjil)
Pertemuan
: 2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar
: 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2.3.5 Menjelaskan ciri-ciri protista mirip tumbuhan 2.3.6 Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya 2.3.7 Menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
Tujuan
: 1. Siswa mampu menjelaskan protista tumbuhan 2. Siswa mampu mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya 3. Siswa mampu menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
Materi Pokok
:
Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang) adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis. Macammacam alga yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain
92
Euglenophyta (euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah). Ciri-Ciri Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang)
Organisme eukariotik
Bersifat uniseluler dengan yang berbentuk benang/pita dan ada juga yang bersifat multiseluler yang berbentuk lembaran
Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa talus
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Habitat di perairan, tempat lembab, dan epifit
Dapat berfotosintetis
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi : 1. Euglenophyta Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang. Contoh : Euglena viridis 2. Phyrrophyta (Alga Api) Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar
93
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp 3. Chlorophyta (Alga Hijau) Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak). Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora. Contohnya: Chlorococcum sp, Chlorella sp, Spirogyra sp, Ulva s, Chlamydomonas sp 4. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan) Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia 5. Phaeophyta (Alga Coklat) Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar
94
laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan spermatozoid). Contohnya Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan), Sargassum sp, Fucus sp, Turbinaria sp, Macrocystis sp 6. Rodhophyta (Alga Merah) Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika. Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp Peranan alga bagi kehidupan Alga merupakan anggota Protista yang memberikan kontribusi, baik dalam penyediaan energy jarring-jaring makanan maupun dalam bidang industri. Pada ekosistem perairan, alga bertindak sebagai fitoplankton yang dapat menghasilkan energi bagi organisme heterotrof. Sedangkan dalam bidang industri, alga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam industri es krim, agar-agar, kosmetik, bshsn pembuatan dinamit, dan sebagai bahan penggosok. Dinding sel ganggang coklat (Phaeophyta) mengandung asam alginate yang dapat dimanfaatkan sebagai pengemulsi dalam industri es krim, sebagai obat-obatan dan cat. Laminaria lavaniea mengandung kalsium, dan dapat dimanfaatkan sebagai penghasil yodium, untuk obat penyakit gondok.
95
Metode
: Ceramah, diskusi, tanya-jawab, presentasi
Model pembelajaran : Group Investigation (GI)
Tatap muka Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru Guru memberi salam dan berdoa Guru meminta siswa tenang di tempat duduknya dan mengecek absensi siswa
Pembuka
Apersepsi
Motivasi
Siswa Siswa menjawab salam dan berdoa Siswa merapikan tempat duduknya dan melakukan absen
Guru memberikan pertanyaan Siswa dan menjawab kepada siswa pertanyaan dari guru “Mengapa ada Protista yang dikatakan mirip hewan dan Siswa memperhatiakan Protista mirip tumbuhan?” konfirmasi dari guru Guru mengkofirmasi jawaban siswa dan mengkaitkannya dengan materi mengenai Protista mirip tumbuhan Guru memberikan motivasi Siswa memperhatikan kepada siswa untuk motivasi yang disampaikan meningkatkan semangat guru. belajar
Alokasi waktu 2 menit
5 menit
3 menit
Kegiatan Inti (75 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti
Guru
Memilih topik Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang apa
Alokasi waktu Siswa Siswa mengajukan 10 menit pertanyaan tentang
96
Perencanaan kooperatif
Implementasi
yang ingin mereka ketahui apa ingin diketahui mengenai protista mirip tumbuhan mengenai bakteri. (Alga) yaitu ciri-ciri alga, Kemungkinan pengelompokan alga berdasarkan pertanyaannya: pigmennya dan peranan alga bagi 1. Apa yang kehidupan. dimaksud dengan Protista mirip Guru mengumpulkan pertanyaan tumbuhan dan apa dari beberapa siswa dan yang membedakan menuliskannya dipapan tulis Protista mirip Guru membagi kelompok dari 5-6 tumbuhan dengan orang tumbuhan? Guru menyediakan subtopik yang akan diselidiki dan mengarahkan 2. Apa itu pigmen dan apa fungsinya? siswa dalam memilih subtopik 3. Apa saja manfaat tersebut. Protista mirip Topik : Protista mirip tumbuhan tumbuhan bagi (Alga) manusia? Subtopik : Euglenophyta dan Siswa memilih Pyrrophyta subtopik sesuai Chlorophyta dan minatnya Chrysophyta Siswa mengatur Phaeophyta dan tempat Rhodophyta uduk sesuai dengan kelompoknya Guru memberikan lembar kerja Siswa berbagi tugas 5 menit siswa (LKS) kepada setiap dengan anggota kelompok untuk panduan dalam kelompoknya menyelidiki topik yang dipilih. Guru meminta siswa untuk menyelidiki jawaban dari pertanyaan yang merupakan topik diskusi yang mereka pilih dengan sumber bacaan dari buku paket dan internet ( website yang valid) Guru menginstruksikan siswa Siswa menyelidiki 15 menit untuk menyelidiki jawaban terkait jawaban terkait pertanyaan yang mereka ajukan pertanyaan yang di dan sesuai dengan subtopik yang ajukan kepada guru
97
dipilih pada kelompok Analisis dan sintesis
Presentasi hasil final
Evaluasi
masing-masing
dan sesuai dengan subtopik yang dipilh oleh siswa Siswa menganalisis 15 menit dan mensintesis informasi yang didapatkan kemudian diringkas dalam bentuk skema Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara tulis dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menganalisis dan mensintesis informasi yang mereka dapatkan kemudian di ringkas dalam bentuk skema Guru memberikan pertanyaan kepada semua kelompok. a. Apa persamaan dan perbedaan dari Protista mirip tumbuhan dengantumbuhan? b. Apa ciri khas dari setiap alga yang kalian identifikasi? c. Bagaimana cara alga bereproduksi? d. Apa peranan alga bagi kehidupan? Guru mengkoordinasi presentasi Beberapa kelompok 15 menit setiap kelompok yang mewakili setiap subtopik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas 15 menit Guru dan siswa mengevaluasi Siswa kontribusi dan hasil kerja pada memperhatikan setiap kelompok evaluasi pembelajaran Guru memberikan kesempatan dari guru kepada siswa untuk bertanya Siswa memberikan terkait materi yang telah di pertanyaan kepada presentasikan guru Guru mengkonfirmasi hasil Siswa presentasi dan pertanyaan siswa memperhatikan konfirmasi dari guru Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini tentang Siswa bersama Protista mirip tumbuhan guru menyimpulkan
98
hasil pembelajaran hari ini tentang bakteri Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan pembelajaran Guru Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu kingdom Protista Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Tugas Terstruktur
:
Tugas Tidak Terstruktur
:
Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mendengarkan motivasi guru Siswa menjawab salam
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet, lembar
tugas
Media belajar Alat
: whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: gambar-gambar
Penilaian hasil belajar
:
Jenis instrumen
: tugas kelompok, tugas individu
Bentuk instrumen
: pretest dan post test
Aspek penilaian
: kognitif Tangerang Selatan, Oktober 2015
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
Alokasi waktu 3 menit 2 menit
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X (Sepuluh)/ 1 (Ganjil)
Pertemuan
: 3
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar
: 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista peranannya bagi kehidupan
Indikator
: 2.3.8 Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip jamur 2.3.9 Menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur 2.3.10 Menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
: 1. siswa mampu menjelaskan ciri-ciri Protista mirip
Tujuan
jamur air dan jamur lendir 2. Siswa mampu menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur 3. Siswa mampu menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan Materi pokok
:
Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan
(fagositosis)
makanan.
Macam-macam
jamur
protista
yang
100
dikelompokkan dalam beberapa jenis yang meliputi kelompok jamur lendir dan jamir air (Oomycota). Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Memiliki sel flagela pada waktu dalam siklus hidupnya
Bersifat heterotrof
Umumnya parasit atau saprofit
Khususnya pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin
Membentuk spora diploid dan hasil miosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora
Fagositik Protista mirip jamur dibedakan menjadi jamur air (Oomycotina) dan jamur
lendir ( Myxomycotina). Jamur air memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari
polisakarida yang disebut kitin. Perbedaaan jamur air dan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan dikolam, danau, atau aliran air. Jamur lendir pada umumnya berwarna atau berpigmen kuning. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Didalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella disebut zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai , maka akan tumbuh dan jadi mycelium baru. Reproduksi seksual terjadi penyatuan gamet jantan dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru. Jamur lendir biasanya hidup ditanah lembap atau sampah organik. Beberapa jenis jamur lendir ada yang berpigmen cerah ( kuning atau oranye).
101
Fase vegetative berbentuk seperti Amoeba disebut plasmodium. Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak intisel. Plasmodium
menelan
makanan
melalui
fagositosis.
Jika
sudah
dewasa,plasmodium membentuk sporangium yang mirip dengan sporangium jamur/fungi. Sporangiumnya sangat kecil dan berisi banyak spora dan jika telah masak, spora akan menyabar melalui udara dan jika dan jika jatuh ditempat yang lembat, akan tumbuh menjadi plasmodiumatau gamet yang akan segera melakukan singami menghasilkan jigotbdan berkecambah membentuk hifa baru Protista menyerupai jamur memiliki perananan, baik yang menguntungkan maupun merugikan dalam kehidupan. Peranan Protista yang menyerupai jamur, antara lain: 1. saprolegnia yang bersifat parasit pada sisik dan insang ikan yang terluka 2. phytoptora infestans yang menyebabkan penyakit lateblight pada kentang 3. Sebagai penyebab busuk pada tanaman tembakau, nanas, jahe, dan bayam, misalnya pythium sp;serta 4. Sebagai decomposer/pengurai di lingkungan, misalnya beberapa jamur dari kelas myxomycota.
Metode
: ceramah, diskusi, tanya-jawab
Model pembelajaran : Group Investigation (GI)
Tatap muka
:
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran : Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran Guru
Siswa
Alokasi waktu
102
Pembuka
Siswa menjawab salam dan berdoa Siswa merapikan tempat duduknya dan melakukan absen
2 menit
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan kepada siswa yang diberikan guru “apakah pernah melihat jamur? memperhatiakan Dan apa bedanya jamur dengan Siswa konfirmasi dari guru tumbuhan?
5 menit
Guru memberi salam dan berdoa Guru meminta siswa tenang di tempat duduknya dan mengecek absensi siswa
Guru mengkonfirmasi jawaban siswa dan mengkaitkannya dengan materi mengenai Protista mirip jamur Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan semangat belajar.
Siswa memperhatikan motivasi yang disampaikan guru.
3 menit
Kegiatan Inti (75 menit) Kegiatan pembelajaran Kegiatan Inti
Guru
Memilih topik
Guru menjelaskan secara umum mengenai protista yang termasuk kedalam sel eukariotik Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui mengenai protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan dan peranan Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan. Guru mengumpulkan pertanyaan dari beberapa siswa dan menuliskannya dipapan
Alokasi waktu Siswa 10 Siswa memperhatikan menit penjelasan dari guru Siswa mengajukan pertanyaan tentang apa ingin diketahui mengenai Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan. Kemungkinan pertanyaanya: 1. Apa persamaan dan perbedaan Protista mirip jamur dengan jamur sejati?
2. Apa peranan Protista mirip jamur bagi
103
tulis Guru membagi kelompok dari 5-6 orang Guru menyediakan subtopik yang akan diselidiki dan mengarahkan siswa dalam memilih subtopik tersebut. Topik : Protista mirirp jamur Subtopik : a. Jamur air b.Jamur lendir Perencanaan kooperatif
Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap kelompok untuk panduan dalam menyelidiki topik yang dipilih. Guru meminta siswa untuk menyelidiki jawaban dari pertanyaan yang merupakan topik diskusi yang mereka pilih dengan sumber bacaan dari buku paket dan internet (website yang valid)
kehidupan? Siswa subtopik minatnya
memilih sesuai
Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya
Siswa berbagi tugas 5 menit dengan anggota kelompoknya
Guru menginstruksikan siswa Siswa menyelidiki untuk menyelidiki jawaban jawaban terkait terkait pertanyaan yang pertanyaan yang di mereka ajukan dan sesuai ajukan kepada guru dan dengan subtopik yang dipilih sesuai dengan subtopik pada masing-masing kelompok yang dipilh oleh siswa. Analisis dan Guru menginstruksikan Siswa menganalisis dan sintesis kepada siswa untuk mensintesis informasi menganalisis dan mensintesis yang didapatkan informasi yang mereka kemudian diringkas dalam dapatkan kemudian di ringkas bentuk skema dalam bentuk skema Siswa menjawab pertanyaan dari guru Guru memberikan pertanyaan secara tulis dan berdiskusi kepada semua kelompok dengan teman 1. Apa persamaan dan perbedaan sekelompoknya Protista mirip jamur dengan jamur sejati? 2. Bagaimana daur hidup Protista mirip jamur? 3. Apa peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan? Implementasi
15 menit
15 menit
104
1. 2.
Presentasi hasil Guru mengkoordinasi final presentasi setiap kelompok
Evaluasi
Guru dan siswa mengevaluasi kontribusi dan hasil kerja pada setiap kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang telah di presentasikan Guru mengkonfirmasi hasil presentasi dan pertanyaan siswa Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini tentang protista mirip jamur
Beberapa kelompok yang mewakili setiap subtopik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa memperhatikan evaluasi pembelajaran dari guru Siswa memberikan pertanyaan kepada guru Siswa memperhatikan konfirmasi dari guru Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini tentang protista mirip jamur
15 menit
15 menit
Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan pembelajaran Guru Siswa Guru meminta siswa untuk mempelajari Siswa memperhatikan pelajaran selanjutnya yaitu mengenai penjelasan guru bakteri
Alokasi waktu 3 menit
Guru memberikan motivasi
2 menit
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Siswa mendengarkan motivasi guru Siswa menjawab salam
105
Tugas Terstruktur : Tugas Tidak Terstruktur
:
Membuat rangkuman materi protista mirip jamur dalam bentuk power point
Sumber dan media belajar :
Sumber belajar
: buku Biologi SMA Semester 1 , internet, lembar
tugas
Media belajar Alat
: whiteboard, laptop, spidol, notebook
Bahan
: gambar-gambar, video
Penilaian hasil belajar
:
Jenis instrumen
: tugas kelompok
Bentuk instrumen
: presentasi kelompok
Aspek penilaian
: kognitif
Tangerang Selatan, Oktober 2015 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Feny kartika H, S.Pd, MM NIP.19820628 201001 2 010
Mahasiswa
Kintantia Widiya Sari NIM. 1111016100049
106
Lampiran 02
CIRI-CIRI PROTOZOA Protozoa berasal dari bahasa yunani, proto yang berarti „pertama‟ dan zoa yang berarti „hewan‟. Jadi protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Protozoa merupakan Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotroph,mampu bergerak dan menelan makanan. Protozoa mempunyai bentuk dan ukuran
bervariasi, ukuran tubuhnya kurang dari 10 mikron, meskipun ada juga yang mencapai 6 mm. Protozoa di perairan sebagai komponen zooplankton. Bakteri, protista lain, dan materi-materi organik yang telah mati dan hancur (detritus) sebagai bahan makanannya. Cara hidupnya ada yang soliter, ada pula yang koloni. Jika keadaan lingkungannya kurang menguntungkan protozoa dapat melindungi dirinya dengan membentuk kista. Jika lingkungan kembali normal protozoa akan aktif lagi. Dalam memperoleh makan protista mirip hewan ini ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas. Protozoa uniseluler telah mempunyai organelorganel sel seperti membran plasma, mitokondria, sitoplasma, dan inti sel. Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi: Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Struktur dan Fungsi Tubuh Sel protozoa umumnya terdiri dari membrane sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel. Membran Sel Fungsi : sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas Vakuola Makanan
107
Fungsi : mencerna makanan. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel atau sel dengan cara „menelan‟ oleh setiap bagian membrane sel atau melalui sitostoma (mulut sel). Zat-zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membrane plasma.
Vakuola Kontraktil
Fungsi : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang selalu mengembang dan mengempis.
Inti Sel
Fungsi : mengatur aktivitas sel Klasifikasi Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60 ribu species. Jenis protozoa yang sangat beragam tersebut dapat dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa. Reproduksi Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Pembelahan diawali deangan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel geaneratif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti sel disebut konjugasi. CARA HIDUP
108
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam. Pada lingkungan yang kurang menguntungkan ( misalnya saat kekeringan), Protozoa jenis tertentu dapat bertahan hidup dengan cara berubah menjadi kista. Kista merupakan sel tidak aktif dan memiliki dinding yang tebal berupa kapsul polisakarida. Bila kondisi lingkungan membaik. Kista akan berubah menjadi sel protozoa yang aktif kembali. HABITAT Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagian besar protozoa hidup bebas di laut atau air tawar, misalnya di selokan, kolam, dan sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa jenis protozoa hidup dalam tubuh hewan atau manusia dengan cara bersimbiosis
109
RHIZOPODA DAN FLAGELLATA 1. Rhizopoda Istilah rhizopoda berasal dari bahasaYunani, rhizo yang berarti „akar‟ dan podos yang berarti „kaki‟. Jadi, rhizopoda berarti kaki yang mempunyai akar. Anggota Filum ini bergerak menggunakan pseupodopia (kaki semu). Disebut pseupodopia atau kaki semu karena terbentuk sebagai hasil penjuluran sitoplasma sel,yang seolah-olah berfungsi sebagai kaki. Selain untuk bergerak kaki semu juga berfungsi untuk mencari makan. Habitat Rhizopoda di air tawar, air laut, tempat-tempat yang lembap, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain (hewan dan manusia). Untuk lebih mudah mempelajari marilah kita ambil salah satu contoh-nya, yaitu Amoeba. Amoeba bentuknya tidak tetap (berubah-ubah), bagian luar tubuhnya diseliputi membran sel/membrane plasma sebagai pelindung isi sel. Membran ini berfungsi untuk membentuk kaki semu (pseudopodia), pertukaran gas (O2 dan CO2), memasukkan makanan (fagositosit), ekskresi, serta menanggapi rangsang dari sekitarnya.Sitoplasmanya dibedakan menjadi ektoplasma atau plasma bagian luar yang lebih kental dari pada endoplasma (plasma bagian dalam). Bagian tengah tubuhnya terdapat nukleus, terdapat dua macam vakuola,yaitu vakuola kontraktil dan non kontraktil. Ada dua macam Amoeba, yaitu Ektoamoeba dan Entamoeba. Ektoamoeba adalah amoeba yang hidup bebas diluar tubuh makhluk hidup, misalnya Amoeba proteus, Chaos carolinese. Entamoeba adalah amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, misalnyaEntamoebahystolitica, yang hidup di dalam usus halus, parasit, dapat menyebabkan penyakit disentri amoebawi (amoebiasis, rusaknya jaringan tubuh, yaitu eritrosit dan getah bening, sehingga feces penderita bercampur darah dan lendir). Adapun, Entamoeba coli hidup di dalam colon, tidak parasite tetapi kadang-kadang menyebabkan diare (buang air besar terus menerus). Entamoeba ginggivalis menguraikan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, sehingga dapat merusak gigi
110
Rhizopoda
bereproduksi
secara
vegetatif
atau
aseksual
dengan
pembelahan biner. Selain itu, rhizopoda mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dengan membentuk kista. Reproduksi secara seksual tidak diketahui. Berikut ini beberapa contoh anggota rhizopoda dan habitatnya masing-masing. a. Rhizopoda yang hidup ditempat lembab, contohnya
adalah Amoeba
proteus. b. Rhizopoda yang hidup di laut, contohnya Foraminifera dan Radiola. Foraminifera mempunyai kerangka luar yang berongga dan terbuat dari kalsium karbonat. Sedangkan radiola memiliki kerangka yang terbuat dari silica. c. Rhizopoda yang hidup di air tawar, contohnya antara lain Arcella yang mempunyai rangka dari zat kitin,Diflugia, dan Heliozoa d. Rhizopoda yang hidup parasite dalam tubuh manusia contohnya Entamoeba ginggivalis,Entamoeba hystolitica,dan Entamoeba coli 2. Flagellata Flagellata berasal dari flagellum yang berarti „bulu cambuk‟. Ciri khas filum ini adalah memiliki alat gerak berupa bulu cambuk yang disebut flagella. Flagella juga berfungsi sebagai alat peraba dan alat penangkap makanan. Flagellata memiliki bentuk tubuh yang tetap karena terdapat felikel yang menyokong membran sel. Flagellata juga memiliki 3-4 membran bergelombang, yaitu membran yang terbentuk karena flagella melingkari sel. Pada umumnya tubuh flagellata berbentuk oval memanjang, melengkung langsing (mirip bulan sabit), atau pipih panjang seperti daun. Flagel terletak dibagian depan (anterior) atau belakang (posterior) yang berfungsi untuk menarik atau mendorong tubuhnya sehingga terjadi pergerakan. Jumlah flagella pada flagellate ada yang hanya satu, namun ada juga yang berjumalah dua, tiga atau lebih. Flagellata dibedakan menjadi dua,yaitu fitoflagellat (flagellate tumbuhan) dan Zooflagellata (flagellate hewan)
111
1) Fitoflagellata Fitoflagellata memiliki plastida Fitoflagellata juga dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton, fitoflagellata mensuplai makanan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator. 2) Zooflagellata Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan bentuknya menyerupai hewan. Beberapa contoh zooflagellata yang parasit pada hewan dan manusia dapat kalianperhatikan pada tabel berikut.
Nama Jenis
Hospes Intermedier
Inang
Jenis Penyakit
Trypanosoma
Kutu tikus
Tikus
Lalat Tabanus
Binatang Ternak
Sura (malas)
Lalat tse-tse
Binatang Ternak
Nagano
Lalat Glossina palpalis Glossina morsitans
Manusia
Penyakit tidur
Manusia
Penyakit tidur
-
Anak-anak
Cagas ( anemia
lewesi Tryponasoma evansi Trypanosoma brucei Trypanosoma gambiense Trypanosoma rhodeiense Trypanosoma cruzi
pada anak-anak) Giardia lamblia
-
Manusia
Disentri
112
CILIATA DAN SPOROZOA 1. Ciliata Istilah ciliata berasal dari bahasa latin cilia yang berarti „rambut kecil‟. Salah satu ciri khas ciliata adalah mempunyai silia sebagai alat gerak dan untuk mencari makan. Ciliata merupakan organisme sel tunggal (uniseluler) dengan bentuk tidak berubah. Ciliata disebut juga Ciliophora, dicirikan adanya silia atau rambut getar yang merata di seluruh permukaan tubuh atau di bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Rambut getar ini digunakan untuk bergerak di perairan. Pergerakannya dengan cara menggetarkan seluruh silianya sehingga dapat pindah tempat. Cilliata memiliki ciri yang unik, yaitu mempunyai dua jenis nucleus . nucleus pada cilliata terdiri atas satu inti berukuran besar
(disebut
makronukleus)
(disebut
dan
beberapa
inti
yang
berukuran
kecil
mikronukleus). Makronukleus berfungsi menyintesis RNA, mengatur aktivitas dan pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual (pembelahan biner). Sementara itu mikronukleus sebagai alat reproduksi seksual) pada paramecium terdapat 1 hingga 80 bentuk mikronukleus. Cilliata memiliki Bentuk yang
bermacam-macam ada yang seperti
sandal, lonceng, corong dan lain sebagainya. Hewan berbentuk seperti sandal mudah kita dapatkan pada perairan yang mengandung banyak sisa-sisa tumbuhan (misalnya pada air rendaman jerami), contohnya Paramecium caudatum. Reproduksi Paramaecium secara aseksual adalah dengan membelah diri secara biner, sedangkan reproduksi seksual-nya dengan konjugasi. Konjugasi pada Paramecium sebagai berikut: 1) Paramaecium berdekatan dan saling menempelkan bagian mulutnya 2) Mikronukleus membelah berturut-turut menjadi empat mikronukleus, makronukleusnya lenyap/menghilang 3) Tiga mikronukleus lenyap, satu mikronukleus membelahlagi menjadi dua mikronukleus yang berbeda ukurannya (besar dan kecil), kemudian mikronukleus yang kecil dipertukarkan antar dua Paramaecium yang
113
berlekatan
tadi
sehingga
menghasilkan
zigot
nukleus.
Setelah
itu
Paramaecium memisah. 4) Selanjutnya zigot nukleus membelah tiga kali berturu-tturut menghasilkan delapan inti baru 5) Kemudian tiga inti lenyap, empat inti bergabung menjadi makronukleus dan satu inti menjadi mikronukleus. 6) Pada akhirnya Paramaecium akan membelah dua kali berturut-turut yang menghasilkan empat Paramaecium baru. Habitat ciliata di perariran tawar atau laut hidup sebagai sel soliter. Ciliata banyak ditemukan di air sawah, air sungai, air kolam, dan air selokan, terutama yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan, atau sampah organik. Ciliata yang hidup bebas dilingkungan air contohnya Paramecium caudatum, Vorticella, Stentor, Didinium, dan Stylonychia. Namun beberapa jenis ada pula yang hidup didalam tubuh hewan, baik sebagai parasit maupun simbiosis mutualisme. Contoh Ciliata yang hidup parasit, yaitu Balantium coli. Sementara Ciliata yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu yang hidup dihewan pemakan rumput dan dapat membantu mencerna selulosa.
2. Sporozoa Istilah sporozoa berasal dari bahasa Yunani,spora yang berarti „benih‟ dan zoa yang berarti „hewan‟. Sporozoa merupakan salah satu kelompok protozoa yang membentuk spora dalam salah satu tahapan siklus hidupnya. Semua anggota Sporozoa hidup sebagai parasit dalam tubuh organisme lain dan tidak memiliki alat gerak. namun dapat berpindah dari suatu jaringan tubuh inang ke jaringan lainnya melalui aliran darah tubuh inang.Pergerakannya dilakukan dengan mengubah posisi tubuhnya. Sporozoa memiliki sebuah nukleus , tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil. Protozoa ini dapat membentuk kista berdinding tebal pada saat berada di vektor (hewan perantara). Saat berada di jaringan hati dan darah manusia, protein -
protein pada permukan sel sporozoa mengalami
114
perubahan, sehingga menyebabkan perubahan efek terhadap sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi. Kebanyakan anggotanya hidup sebagai parasit baik pada hewan maupun manusia. Contoh Sporozoa ini misalnya Plasmodium yang hidup pada sel darah merah, menyebabkan penyakit malaria Siklus hidup Plasmodium
Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga mengeluarkan zat antikoagulan yang menjaga agar darah tidak membeku. Bersama zat antikoagulan tersebut keluarlah sporozoit dan masuk kedalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah. sampailah sporozoid-sporozoid
tersebut
pada
hati,
tahapan
ini
disebut
tahap
eksoeritrositer. Setelah kira-kira 3 hari sporozoit tersebut pindah dari hati kemudian menginfeksi sel darah merah tahapan ini disebut tahap eritrositer. Sporozoit di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Darisatu tropozoit akan membelah secara schizogoni menghasilkan 6 – 36 merozoid tergantung jenis spesiesnya. Setelah sel darah merah pecah merozoit mencari sel darah merah yang baru, kejadian ini berlangsung berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali merosoit. Bersama dengan pecahnya sel darah merah timbul rasa “kedinginan” yang diikuti perasaan demam (panas) Setelah beberapa waktu merozoit-merozoid menjadi gametosit (calon sel gamet). Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika makrogamet dan mikrogametmelebur, terbentuklah zigot. Zigot akan menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus/ perut nyamuk dan kemudian membulat, disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk dan siklus akan berulang kembali
115
PERANAN PROTOZOA BAGI KEHIDUPAN Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Beberapa manfaat Protozoa antara lain : 1. Mengendalikan populasi bakteri, sebagian protozoa memangsa bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi bakteri di alam. 2. Sumber makanan bagi ikan, udang, kepiting dan ikan. 3. Indikator minyak bumi, fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak bumi, gas, dan mineral. 4. Bahan penggosok, endapan Radiolaria di dasar laut. Protozoa khusunya Flagellata yang bersifat saprofitik memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen dalam tingkatan dekomposer dari rantai makanan. Flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton di dalam lingkungan perairan yang berfungsi sebagai sumber pakan alami organisme lain. Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain sebagai berikut : 1. Entamoeba histolytica, penyebab disentri - Disentri merupakan penyakit pada gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan usus besar. - Gejala : diare berat sehingga timbul darah pada saat BAB, muntah yang dapat menimbulkan resiko dehidrasi. - Cara mengobati : dengan meminum air putih yang cukup dan segera membawa penderita ke dokter. Untuk mengobati disentri dengan cara alami. 2. Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika. -Penyakit ini ditimbulkan oleh gigitan lalat, yang dinamakan lalat tse-tse. -Gejala : pertama yaitu adanya suatu benjolan kecil yang berwarna merah. Apabila penyakit itu akan berkembang, tanda-tanda dan gejala-gejala akan nampak lebih lanjut dalam waktu dua atau tiga minggu. Kebanyakan dirasakan sakit kepala, nyeri urat syaraf, tidak dapat tidur (insomnia),
116
kehilangan kesanggupan untuk mempersatukan pikiran dan denyut nadi yang cepat. Lebih lengkapnya tentang penyakit ini, silahkan kunjungi situs ini 3. Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki. - Trichomonas vaginalis merupakan penyakit menular lewat hubungan seksual (PMS), seseorang beresiko terkena
PMS apabila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal, bila tidak diobati dengan benar penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. - Pada wanita : gejalanya Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau hubungan seksual, rasa nyeri pada perut bagian bawah, pengeluaran lendir pada vagina atau alat kelamin, keputihan berwarna putih susu bergumpal disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya, keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal, timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin. - Pada laki-laki : gejalanya Berupa bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis atau alat kelamin, luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin, rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, rasa sakit yang hebat pada saat kencing, bengkak, panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.
4. Balantidium coli, penyebab diare. -Protozoa yang menginfeksi usus besar dan menyebabkan diare dan muntah-muntah. -Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. -Tanda tanda yang mudah untuk kita kenali pada penderita diare yaitu buang
117
air besar encer (mencret), disertai rasa melilit (sakit perut), disertai rasa perut kembung, kadang disertai suhu badan yang meningkat (demam) terutama sering terjadi pada bayi dan anak. 5. Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis - Toxoplasma gondii bisa menyerang manusia dan semua hewan berdarah panas terutama burung, ayam dan sejenisnya serta Hewan berkaki empat seperti sapi, kambing, kerbau, domba dll. - Gejala akibat Toxoplasmosis pada orang sehat, antara lain demam, sakit kepala, pembesaran kelenjar limfa (Getah bening), lemah, lesu, nyeri tenggorokan, nyeri dan pegal di seluruh badan 6. Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria. - Penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika. - Gejala : Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai satu jam, diikuti demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya kemerahan dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam, penderita mulai berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.
118
1. Ciri-ciri Protista Tumbuhan dan Peranan Protista Mirip Tumbuhan Bagi Kehidupan Protista mirip tumbuhan sering disebut ganggang (alga) dengan habitat yang tersebar di seluruh permukaan bumi. Alga mengandung klorofil yang dapat mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik dengan menggunakan energi cahaya melalui proses fotosintesis. Organisme ini dapat hidup sebagai plankton (mengapung atau terbawa arus), bentos (di dasar perairan), maupun perifiton (menempel). Alga menggunakan flagel untuk pergerakan tubuhnya. Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter ( sendirisendiri), ada pula yang berkoloni. Ganggang yang berkoloni selnya berkelompok dan bergandengan. Warna alga sangat bervariasi yang ditentukan berdasarkan pigmen-pigmen warna yang berbeda antara alga yang satu dengan yang lainnya. Ganggang memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi, antara lain berbentu bulat, jala, spiral,cakram, bintang, seperti mangkuk, dan seperti pita. Didalam kloroplas sel terdapat ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil. Jenis klorofil antara lain klorofil a, klorofil b, klorofil c, klorofil d, yang semuanya berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil ganggang juga memiliki tambahan pigmen fotosintestk lainnya, yaitu karoten (kuning kemerahan), xantofil ( kuning), fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan fukosantin (cokelat). Campuran antara warna hijau klorofil dengan beberapa pigmen lainnya membuat ganggang tampak berwarnawarni. Tubuh alga berupa talus karena bagian akar, batang, maupun daunnya belum dapat dibedakan satu sama lain. Ukuran tubuh ganggang bervariasi, mulai dari yang mikrosopis berukuran 8µm hingga makrosopis yang berukuran 60 meter. Ganggang makrosopis terdiri dari banyak sel, dengan bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu seperti benang (filamen), lembaran,menyerupai rumput,serta ada pula yang seperti tumbuhan tingkat tinggi. Ganggang bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Ada ganggang yang hanya mampu bereproduksi secara aseksual, misalnya Euglena, yang melakukan pembelahan biner. Ada pula ganggang yang mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual, misalnya Spirogyra. Spirogyra bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara
119
seksual dengan konjugasi. Namun, ada pula ganggang yang bereproduksi secara metagenesis. Metagenesis adalah pergiliran keturunan antara generasi gametofit dengan (penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora), misalnya Laminaria dan Ulva Reproduksi alga secara aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora kembara (zoospora). Melalui pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan, masing-masing menjadi individu baru. Reproduksi ini terjadi pada ganggang bersel satu.Fragmentasi, yaitu pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Reproduksi ini terjadi pada ganggang yang berkoloni. Melalui pembentukan zoospora, Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau dua flagelnya. Zoospora merupakan calon individu baru.
Reproduksi seksual, yaitu melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot yang nantinya tumbuh menjadi individu baru. Macamnya antara lain: isogami, peleburan gamet jantan dan betinanya yangberukuran sama. Jika terjadi peleburan gamet zigot akan mengalami dormansi yang disebut zigospora. Pada Oogami gamet-gametnya memiliki ukuran yang bervariasi. Gamet betina (telur) tidak bergerak, berukuran lebih besar. Gamet jantan berukuran lebih kecil dan dapat bergerak. Jika terjadi fertilisasi maka akan terbentuk zigot dan zigot mengalami dormansi yang disebut oospora Reproduksi seksual melalui beberapa cara, yaitu; - Isogami dilakukan dengan melibatkan dua sel kelamin yang memiliki bentuk dan ukuran sama. - Anisogami dilakukan dengan melibatkan dua sel kelamin dengan bentuk dan ukuran yang berbeda, sel kelamin jantan berukuran lebih kecil daripada sel kelamin betina. - Oogami merupakan reproduksi secara kawin antar organisme yang berbeda jenis
kelaminnya Alga merupakan anggota Protista yang memberikan kontribusi, baik dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan maupun dalam dalam bidang industri. Pada ekosistem perairan, alga bertindak sebagai fitoplankton yang dapat menghasilkan energi bagi organisme heterotroph karena kemampuannya untuk melakukan fotosintesis .
120
Sedangkan dalam bidang industri, alga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam industri es krim,agar-agar,kosmetik,bahan pembuatan dinamit,dan sebagai bahan penggosok. Chlorella sebagai sumber makanan suplemen bergizi tinggi. Ulva, Caulerpa, dan Entemorpha sebagai sumber makanan berupa sayur. Euchema dan Gelidium sebagai penghasil gelatin yang digunakan antara lain untuk pembuatan agar-agar dan untuk campuran pembuatan kue kering. Ganggang keemasan misalnya Diatom dimana sisa-sisa cangkangnya yang membentuk tanah diatom digunakan sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, dan pembuatan saringan. Laminaria lavaniea sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak di daerah pesisir karena mengandung kalium dan Laminaria digitalis dapat manfaatkan sebagai penghasil yodium,untuk obat penyakit gondok Macrocystis dan Laminaria sebagai penghasil asam alginate yang digunakan untuk bahan pengental. Porphyra umunya tumbuh di daerah intertidal, di jepang digunakan untuk menggunakan nori sebagai pembungkus sushi
121
2. Euglenophyta dan Pyrrophyta a. Euglenophyta (Eu = sejati, glena = mata) Karaktertistik dari Euglenophyta diantaranya adalah memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin), sehingga Euglonoid dapat mendeteksi cahaya dan bergerak menuju cahaya. Tidak memiliki dinding sel tetapi memiliki pelikel. Hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk paramilon. Memiliki dua flagelum, yaitu flagelum panjang dan pendek. Reproduksi dilakukan secara seksual dengan pembelahan biner. Hidup di perairan tawar. Contoh dari ganggang ini adalah Euglena. Filum Euglenophyta merupakan ganggang yang memperlihatkan ciri-ciri hewan dan tubuhan. Filum ini memiliki pigmen berupa klorofil a dan b serta mampu bergerak bebas. Struktur tubuh Euglena tidak memiliki dinding sel, tubuhnya diselimuti oleh pelikel,memiliki vakuaola kontraktil dan vakuola makanan. Euglenophyta dapat juga hidup secara heterotrof jika keadaan kurang mendukung, misalnya tidak ada cahaya matahari maka.Stigma mengandung fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen berwarna merah. Stigma berfungsi untuk membedakan kondisi gelap dan terang, euglenophyta menunjukan gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat menuju kearah cahaya matahari. Pada umumnya euglena memiliki dua buah flagela, yaitu satu flagella berukuran panjang untuk bergerak dan flagella lainnya berukuran pendek. Habitat Euglenophyta di air tawar, misalnya air kolam, sawah, dana, dan banyak ditemukan di parit-parit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan. Euglenophyta bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Pembelahan sel hanya terjadi dalam keadaan tertentu. Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1.000 spesies euglenophyta . salah satu spesies adalah Euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya , Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan didalam kloroplas yang berbentuk oval.
122
b. Ganggang Api ( Pyrrophyta / Dinoflagellata ) Pyrrophyta (Yunani, pyrrhos = api) atau ganggang api adalah alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendar) di malam hari karena selselnya mengandung fosfor. Pyrrophyta disebut juga Dinoflagellata (Yunani, dinos= berputar, flagel= cambuk) karena memiliki flagella. Kecepatan pertumbuhan populasi ganggang api dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Pada musim tertentu, terjadi putaran arus dari bawah laut yang menyebabkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal tersebut menyebabkan populasi Pyrrophyta melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut. Pasang merah berbahaya bagi organisme laut dan manusia karena ganggang api tersebar menghasilkan racun. Contohnya Psiteria menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan sistem saraf (neurotoksin). Neurotoksin dapat menyebabkan kematian ikan, udang, kepiting, dan burung. Lingulodium polydrum dan Gonyulax menghasilkan racun saksitoksin yang dapat menyebabkan muntah, diare,
hingga hilangnya
koordinasi tubuh jika dikonsumsi manusia. Ganggang ini memiliki warna yang beraneka ragam, bergantung pada pigmen yang dimilikinya, seperti klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin. Memiliki dinding sel dengan lempeng-lempeng selulosa. Memiliki dua flagellum yang terletak di samping (lateral) atau ujung (apikal) selnya. Hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut. Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Pyrrophyta hidup secara fotoautotrof di laut, dan dikenal sebagai fitoplankton. Namun beberapa jenis hidup sebagai parasite pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya
123
3.Chlorophyta dan Chrysophyta a. Ganggang Hijau / Chlorophyta ( Chloros = hijau ) Semua organisme yang tergolong ke dalam Cholorophyta berwarna hijau karena di dalam sel tubuhnya banyak terkandung klorofil yang sangat bermanfaat dalam membantu berlangsungnya proses fotosintesis. Warna hijau ini ada karena pigmen yang dominan adalah klorofil a dan b, disamping jenis pigmen yang lain yaitu karoten dan santofil.Bentuk kloroplas pada ganggang hijau bermacam-macam, ada yang seperti mangkuk (misalnya pada Chlamidomonas), berbentuk spiral ( misalnya pada Spirogyra), dan berbentuk seperti bintang. Selain mempunyai kloroplas, alga hijau juga mempunyai pirenoid dan stigma. Pirenoid merupakan tempat penyimpanan hasil fotosintesis berupa amilum, sedangkan stigma berguna untuk menuntun ganggang kearah cahaya sehingga fotosintesis dapat terjadi. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, protein, dan minyak. Sebagian besar hidup di air tawar. Reproduksi aseksual dengan membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi. Chlorophyta ada yang uniseluler soliter atau berkoloni dan multiseluler. Chlorophyta uniseluler yang memiliki flagella dapat bergerak aktif (motil). Chlorophyta multiseluler berbentuk benang, lembaran, atau seperti tumbuhan tingkat tinggi. Chlorophyta bereproduksi
secara aseksual atau seksual. Reproduksi secara aseksual dengan
membelah diri, menghasilakan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan isogami, anisogami, dan oogami. Beberapa contoh spesies ini yaitu, Chlorella sp, Chlamydomonas, Volvox, Ulva, Halimeda, Ulothrix, Spirogyra, dan lain-lain. Sebagian besar Chlorophyta hidup secara fotoautrotof di air tawar. Beberapa jenis lainnya hidup di laut sebagai fitoplankton, Ada pula yang hidup di tanah yang lembap, tembok basah, di salju atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan. Namun ada pula yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukariotik lainnya. Contoh chlorophyta yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen (lumut kerak), yaitu Trebouxia dan Pseudotrebouxia
124
b. Ganggang Keemasan / Chrysophyta ( Chrysos = emas ) Ganggang ini memiliki kromatofora berwarna kuning kehijauan sampai keemasan, karena banyak mengandung pigmen santofil (keemasan) dan karoten yang jumlahnya lebih dominan dibandingkan krofil a dan b. Cadangan makanan berupa lemak dan karbohidrat. Dinding selnya sebagian besar tersusun atas zat kersik, sehingga sel tubuhnya menjadi keras dan kaku. Tubuh terdiri atas dua bagian, yaitu ; bagian yang menyerupai kotak disebut hipoteka dan bagian lain yang menyerupai tutup disebut epiteka, diantara hipoteka dan epiteka terdapat rafe yaitu celah kecil yang berfungsi untuk membantu eksresi dan respirasi. Crysophyta ada yang uniseluler soliter, uniseluler berkoloni, dan ada pula yang multiseluler. Chrysophyta memiliki flgela da nada pula yang tidak memiliki flagella. Habitat chrysophyta di air tawar dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautrotrof. Namun, beberapa spesie ada yang mampu menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau menelan partikel makanan dan bakteri dengan menjukurkan pseudopodianya. Crysophyta dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae. Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner (uniseluler) dan pembentukan spora (uniseluler dan multiseluler). Reproduksi seksual melalui penyatuan dua jenis gamet.. Contohnya Fragillaria, Meridion, Tabellaria, Cymbella, dan Navicula
125
4. Phaeophyta dan Rhodophyta a. Ganggang Coklat / Phaeophyta ( Phaios = cokelat ) Phaeophyta memiliki kromatofora berwarna cokelat karena banyak mengandung pigmen fotosinterik fukonsantin. Selnya berflagel dua tetapi tidak sama panjang. Sebagian besar multiseluler dengan bentuk berupa benang atau talus, ada yang melekat dan mengapung. Dinding selnya mengandung pektin dan algi. Sebagain besar hidup di laut, dan sekitar pantai. Phaeophyta melekat dibatuan holdfast, atau mengapung karena memiliki alat pelampung yang terdapat didekat balde. Bentuk tubuh ganggang cokelat menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, panjangnya sampai beberapa meter. Sebagian besar tumbuh di laut yang agak dingin dan sedang, hanya beberapa jenis yang yang hidup di air melekat pada batuan dengan alat pelekatnya semacam akar, talusnya mengapung diperairan Terdapat sekitar 1.000 spesies Phaeophyta, antara lain Sargassum (banyak ditemukan di pantai selatan pulai jawa dan kepulauan seribu), Luminaria digitalis (penhasil iodin untuk obat penyakit gondok), Fucus vesiculosus ( talus berbentuk pipih dan bercabang dikotom, memiliki kantong udara berbentuk bulat), Padina (blade berbentuk lembaran seperti kipas, berwarna cokelat kekuningan. Reproduksi aseksual secara fragmentasi dan pembentukan spora. Reproduksi seksual melalui isogami, anisogami, dan oogami, dan mengalami pergiliran keturunan. Contohnya adalah Sargassum, Padina, Turbinaria, Laminaria, Fucus vesiculosus, dan Dictyota b. Ganggang Merah / Rhodophyta ( Rhodos = merah ) Semua anggota organisme ini mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah), dan juga memiliki klorofil a dan d, karoten, dan fikosianin sehingga ganggang ini ada yang berwarna ungu merah kehitaman. Sebagian besar multiseluler dengan talus berbentuk tabung, membrane, atau daun. Bentuk talusnya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuh Rhodophyta pada umumnya multiseluler, berbentuk benang atau lembaran. Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin. Ada pula selnya mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam terdiri
atas myofibril
,sedangkan sel sebelah luar tersusun atas zat lendir. Adapun cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung florid.
126
Rhodophyta merupakan satu-satunya divisi yang anggotanya tidak mempunyai stadium berflagel.Rhodophyta yang hidupnya di laut dalam berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup dilaut dengan kedalaman sedang berwarna merah cerah. Rhodophyta yang hidup dilaut dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoertrin yang menutupi klorofil berjumalh sedikit. Beberapa jenis Rhodophyta hidup ada yang hidup di air tawar atau tanah yang basah. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora, sedangkan reproduksi secara seksual dengan oogami. Beberapa jenis Rhodophyta antara lain; Euchema spinosum, Glacilaria sp. , Gellidium sp. , Chondrus sp., Gigartina mammilosa, dan sebagainya.
127
Ciri-ciri dan peranan Protista Mirip Jamur Kelompok Protista ini mirip dengan fungi dalam penampakannya dan kehidupannya, tetapi kemiripan itu merupakan hasil konvergensi. Dalam organisasi seluler, reproduksi, dan siklus hidupnya terpisah dari fungi sejati dan berkerabat dekat dengan Protista amoeboid. Kelompok ini memiliki ciri-ciri yang menyerupai jamur, antara lain ; tidak berklorofil, hidup di tempat lembab yang banyak mengandung senyawa organik, bersifat heterotrof, meskipun beberapa sebagai saprofit dan parasit. Berdasarkan tingkat perkembangannya, Protista mirip jamur dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu jamur lendir plasmodial ( Myxomycota), jamur lendir seluler (Acrasiomycota), dan jamur air ( Oomycota)
a. Oomycetes (Jamur Air) Oomycetes disebut juga jamur air karena struktur tubuhnya seperti benang atau hifa tidak bersekat dan bercabang-cabang. Mengandung banyak inti dengan dinding sel tersusun atas selulosa, sementara fungsi sejati mengandung zat kitin. Kelompok ini dapat berperan sebagai saprofit dan parasit. Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual. Pada anggota Oomycetes yang hidup di perairan, reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora berflagel dua (biflagel), sedangkan yang hidup di daratan memiliki sporangium atau konidium sebagai organ pembentukan spora. Reproduksi seksual berlangsung secara oogami. Contoh Oomycetes antara lain ; b. Jamur Lendir `
Jamur lendir merupakan kelompok jamur paling sederhana struktur tubuh dan cara reproduksinya. Berdasarkan organisasi selnya, jamur lendir dibagi menjadi dua kelompok yaitu Mycomycetes (Jamur lendir Plasmodial) dan Acrasiomycetes (Jamur lendir Seluler). Myxomycetes dicirikan dengan bentuk kumpulan masa sitoplasma yang berinti banyak, tidak dibatasi dengan dinding sel (fase lendir), fase ini akan tampak jelas pada masa reproduksi dimana pada fase lendir tersebut aktif bergerak seperi Amoeba (gerak ameboid) yang sering disebut dengan Plasmodium
128
Acrasiomycetes terdiri atas satu sel uninukleat (memiliki satu inti) dan haploid mirip Amoeba. Sel bergerak dengan pseudopodia dan menelan makanannya berupa bakteri secara fagositosis. Habitatnya ditanah atau dikotoran hewan. Jamur lendir seluler berbeda dari jamur lendir plasmodial karena jamur lendir seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yang diploid), selain itu sebagian besar jamur lendir seluler tidak memiliki tahapan berflagela).
Protista mirip jamur beberapa berperan sebagai pengurai yaitu dari kelompok jamur lendir. Makanan jamur lendir berupa sisa-sisa daun atau kayu yang membusuk, bakteri atau jamur uniseluler yang terdapat ditanah dan hutan basah. Sedangkan jamur air atau Oomycota hidup secara heterotorof dengan cara menguraikan organisme yang sudah mati (saproba). Beberapa jenis Oomycota ada yang hidup sebagai parasit. Sebagian besar Oomycota merupakan pengurai organisme air tawar yang sudah mati yaitu ikan dan ganggang. Peranan jamur Oomycota antara lain sebagai berikut.
Spesies Plasmora viticola
Peran Hidup
sebagai
parasit
pada
daun
anggur. Saprolegnia sp.
Hidup sebagai saprofit pada bangkai seperti ikan dan serangga.
Phytophthora infestans
Sebagai parasit yang sering menyerang tanaman budi daya seperti tomat dan kentang.
129
2. Daur Hidup Protista Mirip Jamur a. Jamur air (Oomycota) Oomycota bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagela dua, dan secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang menghasilkan zigot resisten (oospora). Oomycotina hidup secara heterotrof dengan cara menguraikan organisme lain yang sudah mati (saproba). Beberapa jenis ada yang hidup sebagai parasit. b. Jamur Lendir Plasmodial Jamur lendir plasmodial bereproduksi secara seksual dengan singami antara sel ameboid atau antara sesama sel berflagela. Siklus hidup jamur lendir plasmodial adalah sebagai berikut. 1). Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar mendapatkan makanan dan oksigen lebih banyak. 2). Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan), plasmodium dewasa membentuk sporangium bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa memiliki kromosom diploid (2n) 3). Didalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n). spora ini tahan terhadap kekeringan. 4). Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah membentuk sel aktif yang haploid. 5). Sel-sel aktif tersebut memilikibentuk yang berbeda dan dapat berubah menjadi sel ameboid atau sel berflagela. c. Jamur Lendir Seluler Jamur lendir seluler bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tubuh buah dan bereproduksi secara seksual dengan singami sel ameboid. Tubuh buah berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytoselium sp, mengandung selulosa. Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler antara lain Dictyoselium discoideum, Poly sphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytoselium sp. Siklus hidup jamur lendir seluler adalah sebagai berikut.
130
1). Pada saat persediaan makanan tidak ada, sel-sel ameboid berkromosom haploid (n) membentuk agregat. 2). Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat. 3). Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah. 4). Beberapa sel mongering membentuk batang penyokong (stalk). Kemudian, sel-sel lain bergerak merayap ke atas sel yang mongering;menjadi kumpulan spora yang haploid (n). stalk dengan kumpulan spora tersebut merupakan tubuh buah. 5). Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk (misalnya kekeringan) 6). Bila spora jatuh yang menguntungkan, maka akan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid. 7). Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia. 8). Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat merangsang sel ameboid lain untk bergerak kea rah pusat agregat untuk membentuk suatu unit. 9). Pada kondisi tertent, sel ameboid dapat melakuakan singami sehingga terbentuk zigot yang diploid (2n). 10). Zigot yang diploid akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh menjadi sel yang raksasayang dilindungi oleh dinding sel yang resisten. Sel raksasa tersebut kemudian mengalami pembelahan secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel ameboid yang haploid(n) didalamnya. 11). Bila dinding sel raksasa pecah, maka se ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan menjadi sel pemakan (misalnya memakan bakteri). Sel-sel ameboid agregat juga dapat membentuk agregat bila dilingkungan tidak tersedia makanan yang memadai.
131
a. Daur hidup jamur lendir
b. Daur hidup jamur lendir selular plasmodial
132
Lampiran 03 LEMBAR KERJA SISWA
PROTOZOA Tujuan Menjelaskan ciri-ciri umum Protista Menjelaskan ciri-ciri Protista mirip hewan Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip hewan berdasarkan alat geraknya Menjelaskan peranan Protista mirip hewan bagi kehidupan
Nama Kelompok
1 2 3 4 5 6
Dasar Teori
Protozoa merupakan protista yang menyerupai hewan. Protozoa biasanya hidup di air laut, air tawar, tanah, dan daerah lembab. Selain sebagai vektor penyakit bagi manusia protozoa juga memiliki peranan yang cukup penting bagi keseimbangan ekosistem baik itu untuk darat (alam ), perairan, maupun bagi makhluk hidup lainnya. Protozoa memliki peran sebagai herbivore dan konsumen di dekomposer dari rantai makanan. Peranan protozoa bagi kehidupan makhluk yaitu sebagai hidup lainnya makanan. Protozoa dapat berperan sebagai makana
133
bagi invertebrate kecil ataupun bagi protozoa lainnya. Misalnya amoeba yang memangsa
protozoa
lainnya.
Peranan
kedua
yaitu
menyediakan
karbondioksida. Protozoa bersama bakteri dapat menghasilkan karbondioksida yang berguna bagi kehidupan tumbuhan lainnya. Vector penyakit Beberapa protozoa dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Contoh
protozoa
yang
menyebabkan
penyakit
Plasmodium. Peranan yang ketiga yaitu
pada
manusia
adalah
sebagai Bahan penggosok dan
peledak. Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok oleh manusia. Memilih topik
Tulis pertanyaan tentang topik yang akan dibahas Subtopik:…………………………………………………………………. Pertanyaan: 1. ………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………..
Implementasi kooperatif Jawaban dari pertanyaan 1. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………. . ……………………………………………………………………….. 3. ………………………………………………………………………..
134
……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………
Analisis dan sintesis
Pertanyaan dari guru 1. ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 3.
………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
Hasil analisis dan sintesis ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………..
Rangkuman presentasi/kesimpulan
……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………..
135
LEMBAR KERJA SISWA
ALGA Tujuan Menjelaskan ciri-ciri protista mirip tumbuhan Mendeskripsikan pengelompokkan Protista mirip tumbuhan berdasarkan pigmennya Menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
Nama Kelompok 1
4
2
5
3
6
Dasar Teori Alga merupakan salah satu mikroorganisme akuatik yang dapat berperan sebagai penyebab pencemaran pada air permukaan, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga pada air permukaan dan memberikan uraian mekanisme proses pencemaran air permukaan oleh alga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga adalah nutrien, salinitas, intensitas cahaya, temperatur dan pH serta aerasi. Konsentrasi nutrien yang terkandung dalam air permukaan tropis yang menyebabkan pertumbuhan alga yang sangat pesat (algal bloom) adalah 200 – 1000 μgL-1 untuk fosfat dan 30 – 40 mgL-1 untuk nitrat (Zulfiyah, 2009) Keberadaan alga dalam jumlah besar di perairan dalam banyak hal merupakan petunjuk kesuburan perairan dan petunjuk adanya herbivora dalam jumlah besar pula, dan pada gilirannya banyak terdapat ikan. Walaupun demikian keberadaan alga dalam jumlah besar tidak selalu berarti banyak ditemukan ikan.
136
Hal ini bisa terjadi jika banyaknya alga disini merupakan penggangu (Benidictus and Oseanografi , 1993) Dilaut kadang kadang terjadi suatu pemandangan yang berupa hamparan luas berwarna kuning coklat atau merah. Warna tersebut adalah fitoplankton dalam jumlah besar sehingga menyerupai bubur serbuk gergaji. Warna merah berasal dari pigmen merah yang keluar pada saat dekomposisi alga. Perubahan warna air laut itu terjadi hanya dalam periode tertentu. Di perairan tawar juga bisa terjadi hal tersebut teteapi data dari perairan tawar di Indonesia sangat sedikit dan bahkan hampir tidak ada. Data dari perairan tawar di Eropa menyebutkan bahwa burung-burung dan beberapa jenis binatang menyusui mati akibat minum air danau yang mengandung Mycrocystis dan Anabaena yang beracun, juga Prymnesium parvum di perairan payau yang terah menyebabkan banyak ikan mati Memilih topik
Tulis pertanyaan tentang topik yang akan dibahas Subtopik:…………………………………………………………………. Pertanyaan: 1. ………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………..
Implementasi kooperatif Jawaban dari pertanyaan 1. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………..
137
………………………………………………………………………. . 3. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………..
Analisis dan sintesis
Pertanyaan dari guru 1. Apa persamaaan dan perbedaan dari Protista mirip tumbuhan dengan tumbuhan? 2. Apa ciri khas dari setiap alga yang kalian identifikasi? ( subtopik) 3. Bagaimana cara alga bereproduksi? 4. Apa peranan alga bagi kehidupan? 5. Apa penyebab terjadinya booming alga pada perairan? Hasil analisis dan sintesis ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………..
Rangkuman presentasi/kesimpulan
……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………. .
138
138
LEMBAR KERJA SISWA
PROTISTA MIRIP JAMUR Tujuan 1. siswa mampu menjelaskan ciri-ciri Protista mirip jamur air dan jamur lendir 2. siswa mampu menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur 3. siswa mampu menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
Nama Kelompok 1 2 3 4 5 6 Dasar Teori Protista mirip jamur tentunya mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan jamur. Ciri-ciri Protista mirip jamur secara umum adalah Protista ini mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang mirip kelompok jamur (fungi). Contohnya cara reproduksi jamur lendir yang hampir sama dengan jamur, tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam kingdom jamur (fungi) karena gerakan pada fase aseksualnya lebih mirip dengan Amoeba. Sementara itu, jamur air lebih menyerupai gannggang pada struktur molekulnya,hanya saja tidak mengandung klorofil. Oleh karena itu, jamur lendir dan jamur air di masukkan ke dalam kelompok Protista mirip jamur. Protista dalam kehidupan manusia dapat memberikan keuntungan dan kerugian. Banyak anggota dari kingdom ini bersifat parasit, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lain. Phytophtora infestans merupakan Protista mirip jamur yang menginfeksi tanaman kentang sehingga menyebabkan gagal panen dan kelaparan yang hebat di Irlandia pada abad ke-19
139
Memilih topik
Tulis pertanyaan tentang topik yang akan dibahas Subtopik:…………………………………………………………………. Pertanyaan: 1. ………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………..
Implementasi kooperatif Jawaban dari pertanyaan 1. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………. . ……………………………………………………………………….. 3. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………
Analisis dan sintesis
Pertanyaan dari guru
1. Apa persamaan dan perbedaan Protista mirip jamur dengan
140
jamur sejati? 2. Bagaimana daur hidup Protista mirip jamur? 3. Apa peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan?
Hasil analisis dan sintesis ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….
Rangkuman presentasi/kesimpulan ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………..
LEMBAR KERJA SISWA
PROTOZ( )A
Tujuan
N.r-a PCL Ade t ul,crni
*
Calvin fcrrlransyah ljtjs [{uf n1a .1 uruit e Post-;nq r4r-rlia'-sq lralriio Sis cr-, Tafuh C
Dasar Teori
Protozoa merupakan protista yang lnenycrl pai hc.,viur. Prolozoa biasan-va hidup cii air
laut. air ta$,ar. tanah. dan daerair lembab. protozoa
Seir
rn sebagai vektor penyakit bagi manusia
juga nremiliki peranar.l yang cukup pen'ing bagi
kesernrbangan ekosistetn
baik itu
untuk dar,at (alarn ). perairan. rnaupur) bagi makh r-rk hiclup lainn1,a. Prcitozoa nrernliki peran sebagai herbivore dan konsurnerr di dekomposer tl rri rarrtai nrakanan.
Peranan protozoa bagi kehidupan rnakhl rk hiclup lainnl'a
yaitu
sebagai makanat.t
Protozoa dapat berperan sebagai makana ba,:i inverlebrate kecil ataupun bagi pt'otozoa
l:rinnya. Misalnya amoeba yang memangsa protozoa lainnya. Peranan kedua yaitu menyediakan karbondioksida. Protozoa bersarna r,akteri dapat rnenghasilkan karbondiokstda yang berguna bagi kehidupan tumbuhan lair-urya Vcctor pcnyakit Bcbcrapa protozoa dapat
ntenitnbulkan penyakit ba-ei manusia. her.virn clan turnbuhan. Contoh protozoa yang rnenyebabkan penyakit pada manusia adalah ,'lasnrotiiurn. Peranan yang ketiga yartu sebagai Bahan penggosok dan peledak. Endapan Raciiolaria di dasar laut yang rnembentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan pr rggosok oleh rnanusia.
=;g,1,.
(brt" Jehs)
) gev-V +
lan bl ana
tcZct a Analisis clan srntesis
Pertarrvaalr tlari rrrru
I i;;i
-
e1.,''prc{..
n auae.
sintesis
Hasil analisis dan
,
;. !
f-r..,nl cb" knic, Frck, f*) [kl,rur- f'erJc'"n. &n zn, .,,"1",\o1., z:oo W hr.,r{i hewo-, J.ol,' fldouo. -*ll/ Prokery,
lr.; ; Rangkuman presentasi/kesimpul an
wr4rr,-,
C"i
ffi
Hri-u*
Jae
?r0hsM mTrTF
a;;;;
; r,y*r,
*
Lrioit
s;i. t.;kr*,
't
yw*,.u*r"t E*l .al' w:l"h sqhl. L
l*,0^^ Lenbu^*) wff;;;A!{Kwt,,r'
Dlv1nttil,*.. i..:i?i. .yt-', . hyyyll.h..,r5oqn
bUrAa?l'Vtr alnl-
lmzrulr 4 kll
lrr
Slgrq
yl
1
tt€nttdftv1c,,? ro
n..
fazc.
MiK{Ts.kop/l.,
Al, nC*^^
?iz-oyd.,,Tlaqell.,tta . Ciltiqh
St I
Scanned by CamScanner
Analisis dan sintesis
Pefianyaan dari guru l. Apa persanlaaall dan pi'"bedaan dari Protista mirip tumbuhan dengan turnbuhan? 2. Apa ciri khas dali setial' alga yang kalian identifikasi? i subtopik) 3. Bagaimana cara alga be'eproduksi? 4. Apa pelanan alga bagi L;hidupan? 5. Apa penyebab terjadirx , booming alga pada perairan? Hasil analrsis dan sinlesis
ta mrnp turnbvhTn denqan [umbvhA tama- tamq dla berFottFoJrnt?,il8 * ?erbedaarula gqrl-u le^par Hchtt>nqa .
rhprOlrr
ebuqlenophqla rnemp unLtar ktoropr l d pqrro phqla berflaqella Se\nqqa d$ebvl
ilnoplaqetlaia. a) denqan cora {e4ual
tl
aba,,ffl, Rangkuman presentasilkesimpul an
* ai€k(Lnl -&kon;r Qalt d4{1 a)* lvplemen unh)k heuoan ternak drfiUm E Penqennl prodvb truakQnah
nulannqq Euql (.nophql6 k phqrrop Ia fnet u fn@n ftlqa Un I Je lvler dl €uqlenophqla hereprodul< r denqan arct.eval Jedonq kon ?hqrrophr4t-a derrq n
d) keJr
.
Jelcsuo I .
.
penqhalTl karaqenan ?enqenlat es krtm dtt f) akan menqLlal,anqt pon?lrott cahaqa, 4)
lenlonqa nem,bert Verolron tlaAq ,oqnlsrne Penqaruh'tirho"claP o Peraffan +e( tebul'
vJanq
.
ada dikdan
LEMBAR KERJA SISWA
PROTISTA MIRIP JAMUR Tujuan
1.
siswa mampu me,njelaskan
2. 3.
siswa mampu menjelaskan daur hidup Protista mirip jamur
ciri-ciri Protista mirip jarrur air dan jamur lendir
siswa mampu menjelaskan peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan
Nama
Kelompok
f
I C alvin lerdt antq ah 2 Chairn ani Vle4a I 3
DanTel tvtaX S
4 M Qoqo A 5 M Vaqlna" A 6 M Kizrq A Dasar Teori
Protistamirip jamur tentunya mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan jamur. Ciri-ciri Protista mirip jamur secara umum adalah Protista ini mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang mirip kelompok jamur (fungi). Contohnya cara reproduksi jamur lendir yang
hampir sama dengan jamur, tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam kingdom jamur (fungr) karena gerakan pada fase aseksualnya lebih mirip dengan Amoeba. Sementara itu, jamur air
lebih menyerupai gannggang pada struktur molekulnya,hanya saja tidak mengandung
klorofil. Oleh karena itu, jamur lendir
dan
jamur air di masukkan ke dalam kelompok Protista
mirip jamur. Protista dalam kehidupan manusia dapat mernberikan keuntungan dan kerugian. Banyak anggota dari kingdom ini bersifat parasit, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lain. Phytophtora infestans merupakan Protista mirip jamur yang menginfeksi tanaman kentang sehingga menyebabkan gagal panen dan kelaparan yang hebat di Irlandia pada abad ke-19.
LEMBAR KERJA SISWA
ALG,A
Tuiuan
'i 'r
Mendeskripsikan pengelornpokkan Protisra mirip turnbuhan berdasarkan pigmennl,a Menjelaskan peranan protista rnirip tumhlhan bagi kehidr"rpan
Nama Kelompok
t Anq friet tt4 2 [nq(ilq hqu 3
Anqndq
4
ttJur
5
lrJurur
)-
0 oq otri
turrr
6 Rqdltu
b
r-_-
(}d \zr.q
o
H
\,0
Dasar Teori
Alga merupakan salah satu mikroorgal rsme akuatik yang dapat berperan sebagai penyebab pencelnaran pada atr permukaan, mer :ntukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga pada a* pennukaan dan mernberikan uraian mekanisrne proses pencemaran air pennukaan oleh alga. Faktor-faL or yang mempengaruhi perturnbuhan alga adalah nutrien. salinitas. intensitas cahava, terr;Deratur dan pH serta aerasi. Konsentrasl nutrien 1'ang terkandung dalarn air permurkaan tr,rpis vang raenyebabkan perturnbuhan alga yang sangat pesat (algal bloom) adalah 200 - 1f,)0 pgl-l untuk fosfat dan 30 - 40 mgl'-l untuk nitrat (Zulfiyah, 2009) Keberadaan alga dalarn jumlah besar di perairan dalanr banyak hal merupakan petunjuk kesuburan perairan dan petunjuk adanya herbr'ora dalam jumlah besar pula, dan pada
gilirannva banyak terdapat ikan. Walaupun denr,kian keberadaan alga dalam jurnlah besar tidak selalu berarti ban-v'ak ditemukan ikan. Hal ini bisa te{adi iika banyaknya alga disini merupakan penggangu (Benidictus and Oseanogrii ti , 1993 )
Dilaut kadang kadang teqadi suatu
pemandang
m yang berupa hamparan luas bem'arna
kuning coklat atau merah. Warna tersebut adalal- fitoplankton dalam jumlah besar sehingga menyerupai bubur serbuk gerga.ii" Warna merah h,;rasal dari pigrnen merah yang keluar pada saat dekomposisi alga. Perubahan warna air laut tu terjadi hanya dalam periode teflentu. Di perairan tawar juga bisa terladi l-ral tersebut tet, api data dari perairan talvar di indonesia
7
Memilih topik
Tulis pertanyaan tentang topik yang akan dibahas
subtopik.
..
o.a.v.r. . .h,;.4y P . . p f
g.{T!f . . P!L,.e .,j f
f yf
..
Pertanyaan:
.% n: ngls. . . gg :t . . . t9pjgply$i. . .fl p. .ftr ts . y t r.e .,Jqp ,. .fuEe:ngm.. WAuCo*o b
.
.
,..fiP*. kry
4:y***'.&3q*
pn{,Yan fr4;,tp ,/*r,nar
Implementasi kooperatif Jawaban dari pertanyaan
)a.r?*
h,tlrE
t ;4r.*
...d:Ilfili
?
.
n . ..Fmg ;..' {e r*ro. . . r:ctttuc . ! h.t/ l? . .d.q,.n { -{t (gr.q. l'z rr 9fi41 .,.ldat. brbaa .,. ).E/.nur: . furs!.a l,,r)c, i o
.
d:'bngl'
pt4fui' 2
Filutn ,
l"rtu
.
:
lulyrr,,my<etcr
.fu.l Q.qnvrwc, 2.
\ .:gn
tV detqctrr &'pe^ eeFeb.Fen [n€mb€nt\]-K ,cos ?onq a?au (nen^Fa7iei
*ry
he.rntc*r-,
9{Y$uefige
;;;'fta7"l
)*g
s . .h*: fr ru,tellt?t . .-.4 *ns n. . . p ek b yr- n .3c b{h nq dqq n"d4<,+ ,"p,iia n "fn *, b
sS F.sy.* !ryt
,. .fuwwk6$
w
wfr'w ieterot"o( fur,"t ...{....rr.77.....
llutu{)erc(eh rnaNaru1 dun'
Crganim€ [a,n
b.m y!: yt! y: tun 44*! i{,1**,
(
i it t*qll i",* o,^,,
krtr+q l,uh'*h l
ofuyyl
Analisis dan sintesis
Apa persamaan dan perbedaan Protista mirip jamur dengan jamur sejati?
2. Bagaimana daur hidup Protista mirip jamur? 3. Apa peranan Protista mirip jamur bagi kehidupan?
.f2
lpnd.r
Pertanyaan dari guru
1.
'i:,,
&yyn
r7
Hasil analisis dan sintesis
!f
p<xrafnaan.
gpflert{Tnbaf.4 htc.K aSekS'Lro"l donqn
!forel or
kmqctl
\embo.b 'Qi''AAtsl+ q+
hudugnSa
"'iK+tb
ar\twptt yat,)
Hlst" c (arrc^e h"t** Mcrhgurtla.i r[t.c( ro'
I
Vi4tiA "iAa' ; E4ci iqli' jai"fr'-'' fi ac i(' Ih'eni p u vyr c"i'' &"q" -se4c.n11q'n PA{i pu\lq ' " " ' " " di' "ff 'n\ i' ftaiffi'(o'a i"' - P{'l ;.tt4 {,'Jo'fffi lnfrbhi l'u.ta7rt/t S
I
'r
Rangkuman pres entasilke simpul an
C/tra, ({rocdu! s-, t 'rcclsr0^
5
t Prah\ft^
Ad-{.\ ndc^i." 6f,i,zr,t:t-,c.44
/.vt
i
r^r
'hn
p 'Jctnu.
Lec-!.q(an" Fc,7,
Lro.rsap,
Sfrul"Fr,r kr L.-, ln Clc>n Ca rca r€ Pro duL.\; nja, ber
Lec)a .- Jc.r* n, P.o h Stc^
c.l,
Lo.t,
coa,t y
Co
*a. dcn-
ft"
tv-t)
8Qr;uY.CL;t'g:..b.Srct
Y.*-
T f i {uqf O Atu
Yca'i
fineh )ocl.,
gColo /r,
?l
o(2n"rcvz
C-
c^'a.
;gta r.rn\ri( jp,rnur ado-tcc\ (Cc9tspaV(*oro+ncfi gg ,Lawta-.,^, dc.t i o (3ao i S'w < [ a'i ,,n de^Eai/h4.i{(z€t lU
?eo
WCLI
Ca-..r. \MO.r$.r Vvraft...^q\,1..
so.1 [,t,
".a
q(aA
tvlcV) ei o""
6:,=
6a gO S i l-* Si
)
141
Lampiran 04 INSTRUMEN PENELITIAN Nama Sekolah
: SMAN 5 Tangerang Selatan
Materi Pelajaran
: Protista
Kelas/Semester
: X/ 1 (Ganjil)
Bentuk Soal
: Pilihan ganda
Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
: 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom protista,dan peranannya bagi kehidupan
Kisi-Kisi Instrumen Tes Indikator Pembelajaran
Indikator Soal
Butir Soal
Aspe k kogni tif
1. Menjelaskan Menyebutkan 1. Anggota kingdom Protista dan kingdom monera ciri-ciri umum ciri-ciri
bersifat
Protista
membedakan kedua anggota kingdom tersebut?
umum Protista
uniseluler.
a. eukariot b. prokariot c. heterotrof d. autotrof e. anaerob Kunci jawaban a
apakah
ciri
yang
C1
142
Menunjukan ciri-ciri umum Protista
2. Berikut ini adalah ciri mahluk hidup ….
C2
1. Eukariot 2. Prokariot 3. Respirasi secara aerobic 4. Uniseluler 5. Multiseluler Manakah yang termasuk ciri-ciri Protista? a. 1,2,4 b.2,3,5 c. 1,3,5 d.,1,2,3,4 e. 1,2,3,4,5 Jawaban c
Menganalisis ciri-ciri protozoa
3. Disebut apakah organisme Protista yang memiliki kloroplas? a. Autotrof dan konsumen b. Heterotrof dan produsen c. Pengurai dan heterotrof d. Autrotrof dan produsen e. Autrotrof dan heterotroph Jawaban d
C1
143
2. Menjelaskan Menyimpulk ciri-ciri
an
4.
Seorang siswa mengamati air kolam dengan
ciri-ciri
menggunakan mikroskop,salah satu objek
Protista mirip Protista mirip
yang menarik perhatiannya adalah organisme
hewan
yang berbentuk kecil seperti sandal,ada
hewan
banyak
kai-kaki
kecil
C2
dipermukaan
tubuhnya,bergerak dengan lincah,dan bening transparan.
Disebut
apakah
organisme
tersebut? a. Protista mirip jamur b. Protista mirip tumbuhan c. Protista mirip hewan d. Bakteri e. Mikroorganisme Jawaban c Menyebutkan
5. Manakah yang bukan termasuk kedalam ciri-
ciri-ciri
C1
ciri dari protozoa?
protozoa
a. Uniseluler b. Bersifat eukariotik c. Bersifat parasite d. Dapat bergerak e. Heterotroph Jawaban c
Menjelaskan ciri-ciri
6.
Mengapa protozoa dikatakan sebagai Protista mirip hewan?
C2
144
protozoa
a. Tubuhnya telah berdiferensiasi jelas dan bergerak aktif b. Proses perkembangbiakannya membentuk embrio dan heterotrof c. Bergerak aktif dan proses perkembangbiakannya terbentuk embrio d. Heterotrof dan tubuhnya telah terdiferensiasi e. Heterotrof dan bergerak aktif Jawaban e
3.Mendeskrips
Mengakatego
ikan
rikan
Berdasarkah apakah pengkelompokkan
pengelompoka
pengelompok
tersebut?
n mirip
7. Protozoa dikelompokan menjadi empat kelas.
Protista an protozoa
C2
a. Bentuk tubuhnya
hewan
b. Alat geraknya
berdasarkan alat geraknya
c. Ukuran tubuh d. Cara memperoleh makanan e.
Pigmen
Jawaban b Mengidenti fikasi alat gerak protozoa
8. Gerakan apa apakah yang dilakukan oleh jenis Protista pada gambar dibawah ini?
C1
145
a. Siklosis b. Ameboid c. Rotatoris d. Euglenoid e. Fagositosit Jawaban b Menjelaskan
9. Entamoeba histolytica adalah sejenis parasite
alat
yang dapat menimbulkan penyakit disentri.
gerak
protozoa
C2
Apakah alat gerak dari protozoa tersebut? a. Flagella b. Pseudopodia c. Silia d. Tentakel e. Kaki Jawaban b
Membedakan pengelompok an protozoa
10. Manakah dari pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai Sporozoa? a. Hidup di alam bebas
C5
146
b. Anggotanya antara lain penyebab penyakit disentri c. Eukariot d. Melakukan pembelahan biner e. memiliki alat gerak Jawaban e Membedakan pengelompok an protozoa
11. Apakah ciri trypanasoma yang tidak dimiliki
C2
euglena? a. Pembelahan biner b. Tidak membentuk spora c. Bersifat koloni d. Tidak berplastida e. Hidup di air tawar Jawaban d
Mengklasifik asikan pengelompok an protozoa
12. Perhatikan jenis-jenis protozoa berikut.
C3
1). Hidup soliter 2). Bergerak menggunakan bulu cambuk 3).
Reproduksi
seksual
dengan
cara
membelah diri Manakah protozoa yang memiliki ciri-ciri tersebut? a. Rhizopoda
147
b. Ciliata c. Zooflagelata d. Sporozoa e. Sarcodina Jawaban c Menganalisis
13. Mula-mula paramecium saling berdekatan.
reproduksi
Kemudian makronukleus melebur,sedangkan
protozoa
mikronukleus membelah. Selanjutnya, terjadi
C4
pertukaran salah satu mikronukleus. Lalu paramecium memisahkan diri dan nukleusnya membelah sehingga menghasilkan paramecium baru.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut,
termasuk apakah reproduksinya? a. Oogami b. Konjugasi c. Singami d. Kariogami e. Plasmogami Jawaban b
4. Menjelaskan Menganalisis peranan
reproduksi
Protista mirip protozoa hewan
bagi
14. Untuk
mempelajari
morfologi
ookista
plasmodium vivax, pada bagian manakah pengamatan harus dilakukan? a. Eritrosit penderita malaria
C3
148
kehidupan
b. Plasma penderita darah malaria c. Darah usus nyamuk yang mengandung plasmodium d. Dinding
lambung
nyamuk
yang
mengandung plasmodium e. Kelenjar ludah nyamuk yang mengandung plasmodium Jawaban d Menjelaskan
15. Apa nama protozoa yang memiliki kerangka
peranan
yang kosong mengendap di laut sehingga
protozoa
berguna sebagai petunjuk adanya minyak
C2
bumi? a. Radiolaria b. Foraminifera c. Difflugia d. Arcella e. Amoeba proteus Jawaban b Menyimpulk 16. Seseorang mengalami diare dan oleh dokter di an
peranan
protozoa
identifikasi telah tejadi infeksi oleh protozoa didalam usus halusnya. Manakah protozoa yang menyebabkan diare tersebut? a. Entamoeba histolytica
C3
149
b. Entamoeba ginggivalis c. Leishma donovani d. Euglena viridis e. Paramecium caudatum Jawaban e Menganalisis peranan protozoa
17. Perhatikan
beberapa
tahapan
reproduksi
Plasmodium malariae berikut ini : 1). Gametofit 2). Ookinet 3). Merozoit 4). Sporozoit 5). Tropozoit Manakah fase perkembangan plasmodium malaria yang terjadi didalam tubuh manusia secara urut? a. 1,2 dan 4 b. 1,4 dan 5 c. 3,5 dan 1 d. 4,3 dan 5 e. 5,4 dan 2 Jawaban d
C2
150
Menyimpulk
18. Plasmodium merupakan sporozoa parasite
an
yang memiliki inang nyamuk Anopheles
pencegahan
betina, apa yang harus kita lakukan untuk
terhadap
memutus daur hidup plasmodium?
peranan protozoa yang merugikan
C3
a. Melakukan 3M (menguras, mengubur, dan membersihkan) b. Menjaga pola hidup sehat c. Memakai obat nyamuk,atau lotion anti nyamuk d. Menjaga lingkungan agar tetap bersih e. Semuanya benar Jawaban e
5.Menjelaskan
Menyebutkan
ciri-ciri
ciri-ciri alga
Protista mirip
19. Ditinjau dari cara memperoleh nutrient,
C1
manakah ciri dari alga? a. autotrof
tumbuhan
b. heterotroph c. endotrof d. ektrotrof e. parasite Jawaban a Mengkategor ikan ciri-ciri alga
20. apa yang dimaksud dengan thalus pada ganggang? a. Memiliki akar dan batang yang nyata
C2
151
b. Memiliki akar dan daun yang nyata c. Memiliki daun saja yang nyata d. Akar,batang dan daun yang nyata e. Tidak memiliki akar,batang dan daun yang nyata Jawaban e Membedakan
21. Apa salah satu ciri dari ganggang hijau yang
ciri-ciri alga
membedakannya dengan ganggang lain?
C2
a. Mampu berfotosintesis b. Berkembang biak dengan konjugasi c. Mempunyai
pigmen
dominan
berupa
klorofil d. Memiliki
pirenoid
untuk
menyimpan
amilum e. Habitatnya kosmopolit Jawaban c Mengkategor ikan ciri-ciri alga
22. Perhatikan daftar berikut! 1. Memiliki klorofil 2. Bersifat heterotroph 3. Bersifat autotrof 4. Semua organ berupa talus 5. Memiliki daun,batang,akar sejati
C2
152
Manakah yang merupakan ciri-ciri Protista mirip tumbuhan? a. 1,2,dan 3 b. 1,3,dan 4 c. 2,3,dan 4 d. 2,3,4, dan 5 e. 1,2,3,4 dan 5 Jawaban b Mengidentifi kasi ciri-ciri alga
23. Pigmen apakah yang dominan pada alga
C1
merah? a. Klorofil b. Santofil c. Fikoeritrin d. Fukosantin e. Fikosianin Jawaban c
6.Mendeskrips
Menjelaskan
ikan
pengelompok
sehingga mampu melakukan fotosintesis
pengelompokk
an alga
seperti tumbuhan dan mempunyai flagella
an
Protista
mirip tumbuhan berdasarkan
24. Apa nama protista yang mengandung klorofil
untuk bergerak seperti hewan? a. Radiola b. Foraminifera
C2
153
pigmennya
c. Euglena d. Paramecium e. Notiluca Jawaban c Menganalisis pigmen pada alga
25. Manakah zat-zat warna yang tidak terdapat
C2
pada tubuh ganggang? a. Karotin b. Melanin c. Xantofil d. Fikosantin e. Fikoeritrin Jawaban b
Melakukan identifikasi
26. Pada
gambar
dibawah
ini
keterangan yang tepat?
pada alga
a. 1 flagel, 4 inti sel b. 1 flagel,2 stigma c. 2 stigma, 4 vakuola kontraktil
manakah
C2
154
d. 2 stigma, 3 vakuola makanan e. 3 vakuola makanan, 5 inti Jawaban b Menjelaskan pengelompok an alga
27. Manakah pernyataan yang tepat mengenai
C2
ganggang merah? a. Sebagian besar uniseluler b. Sebagian besar hidup dilaut c. Gametnya mempunyai flagela d. Semuanya heterotrofik e. Klorofilnya berwarna merah Jawaban b
Membedakan
28. Apa nama ganggang yang memiliki klorofil
pengelompok
berbentuk pita-pita spiral dan mempunyai
an alga
pirenoid
untuk
asimilasinya? a. Zygonema b. Vaucheria c. Oedogonium d. Volvox globator e. Spirogyra Jawaban e
menyimpan
hasil
C2
155
Menjelaskan
29. Dalam usaha manusia mencari sumber
pengelompok
makanan baru,ternyata Chorella mendapat
an alga
perhatian yang cukup besar. Hal ini dikarenakan
chorella
C2
mempunyai
kandungan protein yang cukup tinggi dan mudah berfotosintesis. Dari pernyataan tersebut, chorella termasuk ke dalam golongan? a. Chorophyta b. Phaeophyta c. Rhodophyta d. Cynaophyta e. Chrysophyta
Menganalisis
30. Ganggang manakah yang memiliki klorofil
pengelompok an alga
a, klorofil b, dan karotenoid? Pigme A
B
C
D
E
n Kloro
Gang Gang
Gangga Gan
Gang
fil a
gang
gang
ng
ggan
gang
hijau
hijau
hijau
g
merah
hijau Kloro
Eugl
Eugle
Gangga Gan
diato
fil b
ena
na
ng
ggan
m
merah
g mera
C4
156
h karote Diato Tumb
Gangga diato
Eugle
noid
uhan
ng
na
darat
cokelat
m
m
jawaban a 7.Menjelaskan
Menyebutkan
peranan
peranan alga
Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan
31. Manakah jenis alga yang bermanfaat dalam
C1
industri makanan? a.
Anabaena dan Chorella
b.
Euchema dan Chorella
c.
Nostoc dan Anabaena
d.
Euglena dan Turbinaria
e.
Navicula dan Gracillaria
Jawaban b Membedakan peranan alga
32. Berikut ini manakah yang bukan dampak negatif dari adanya alga? a. Mengakibatkan pencemaran air b. Kadar oksigen terlarut menjadi berkurang c. Perairan menjadi keruh d. Sebagai fitoplankton dipermukaan air e. Menyebabkan booming diperairan Jawaban d
C2
157
Menyebutkan peranan alga
33. Apakah manfaat
Eucheuma spinosum dari
C1
kelompok alga merah? a. pendeteksi adanya minyak bumi b. bahan dasar kosmetik c. bahan agar-agar d. bahan obat-obatan e. membantu proses penguraian sampah Jawaban c
8.Menjelaskan
Menyebutkan
ciri-ciri
ciri-ciri
Protista mirip Protista mirip jamur air dan jamur
34. Berikut ini manakah merupakan filum dari
C1
Protista mirip jamur? a. Oomycota b. Rhyzopoda
jamur lendir
c. Sporozoa d. Rhodopyta e. Cilliata Jawaban a Menganalisis
35. Apa nama dari Protista mirip jamur yang
ciri-ciri
memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan
Protista mirip
amoeba?
jamur
a. Arcriya b. Dictyostelium sp. c. Phytium sp.
C4
158
d. Phytophytora sp e. Saprolegnia sp. Jawaban b Membanding kan
ciri-ciri
jamur
mrip
protista
36. Manakah ciri yang terdapat pada jamur lendir
C2
tetapi tidak terdapat pada jamur sejati? a. Sel berflagela b. Spora nonmotil c. Pembentukan zigot d. Dinding sel mengandung kitin e. Dapat berfotosintesis Jawaban a
Menganalisis ciri-ciri Protista mirip jamur
37. Manakah dari pernyataan berikut yang benar C4 tentang jamur lendir (myxomycota)? a. termasuk
kingdom
fungi
karena
reproduksinya mirip fungi b. termasuk kingdom fungi karena tidak berklorofil c. termasuk
kingdom
Protista
karena
reproduksinya mirip amoeba d. termasuk
kingdom
Protista
karena
membrane sel terdiri zat kitin e. termasuk kingdom protista karena gerak pada fase amoeboidnya mirip Ameoba
159
Jawaban e 9.Menjelaskan daur
Menjelaskan
hidup daur
hidup
Protista mirip Protista mirip jamur
jamur
38. Seperti
halnya
menghasilkan
jamur, spora
oomycota
aseksual.
juga
C2
Disebut
apakah spora tersebut? a. Sporangiospora b. Blastospora c. Zoospora d. Oospore e. Konidiospora Jawaban a
Menjelaskan daur
39. Perhatikan gambar dibawah ini
hidup
Protista mirip jamur
Manakah jamur yang memiliki proses daur hidup seperti pada gambar? a. Jamur air b. Jamur lendir c. Jamur payung d. Liken e. Jamur kuping
C2
160
Jawaban b Mengidentifi kasi
daur
hidup Protista
40. Apa nama dari fase vegetatif jamur lendir
C1
yang dapat bergerak seperti amoeba? a. Amoeboid
mirip jamur b. Protoplasma c. Plasmodium d. Multiplasma e. Multinukleat Jawaban c 10.
Menyebutkan
Menjelaskan
peranan
peranan
Protista mirip
Protista mirip jamur jamur
bagi
41. Jamur apakah yang menyerang tubuh ikan?
C1
a. Saprolegnia b. Plasmopora c. Phytopora infestan
kehidupan d. Physarum e. Hemitrichia Jawaban a Menjelaskan peranan Protista mirip jamur
42. Apakah salah satu manfaat Protista yang C2 mirip jamur? a. Menghasilkan antibiotik b. Dapat diolah menjadi bahan suplemen c. Bahan makanan
161
d. Pembusuk bahan organik pada perairan e. Membasmi hama Jawaban d Menyebutkan peranan Protista mirip jamur
43. Manakah
Protista
mirip
menyerang tanaman kentang? a. Saprolegnia b. Plasmopora c. Phytophora infestan d. Physarum e. Hemitrichia Jawaban c
jamur
yang
C1
162
Lampiran 05 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 23 Butir soal = 43 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kode/Nama Rizki ... Rafika... Nadya ... Miftah... Bella ... Akbar ... Daniel... Alvian... Muhamm... Arsyi ... Larasa... Davia ... Yusuf ... Harits... Kristi... Imam A... Bharat... Sarah Eka Annisa... Indah ... Nada R... Aulia ... Dhiema...
Benar 10 13 14 21 15 12 11 12 8 13 13 16 20 8 12 22 11 18 10 11 9 22 23
Salah 32 30 29 22 28 30 31 29 33 28 30 26 22 34 31 21 32 24 32 30 34 21 20
Kosong 1 0 0 0 0 1 1 2 2 2 0 1 1 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0
Skr Asli 10 13 14 21 15 12 11 12 8 13 13 16 20 8 12 22 11 18 10 11 9 22 23
Skr Bobot 10 13 14 21 15 12 11 12 8 13 13 16 20 8 12 22 11 18 10 11 9 22 23
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 14.09 Simpang Baku= 4.70 KorelasiXY= 0.51 Reliabilitas Tes= 0.68 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode/Nama Subyek Rizki Syifa I... Rafika Dzakya Nadya Febiola... Miftahul jannah Bella Yunita Akbar Nurhisyam Daniel Bona T... Alvianti Dwi Muhammad Rafli Arsyi Ramadhanti Larasati Widy... Davia Juseria Yusuf Soleh Harits Syah Kristianto Imam Azhari Bharata Wira Sarah Eka Annisa Yulina... Indah Sari
Skor Ganjil 4 5 3 12 9 5 5 7 4 5 5 7 8 2 6 11 7 10 5 5
Skor Genap 6 8 11 9 6 7 6 5 4 8 8 9 12 6 6 11 4 8 5 6
Skor Total 10 13 14 21 15 12 11 12 8 13 13 16 20 8 12 22 11 18 10 11
163 21 22 23
21 22 23
Nada Ramadhan... Aulia Jabar R... Dhiemas Septi...
5 10 11
4 12 12
9 22 23
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
1 1 1 1 2
2 2 1 1 1 3
3 3 1 1 1 1 1 * 5
4 4 1 1 1 1 4
5 5 1 1 2
6 6 1 1
7 7 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
8 8 1 1 1 1 1 5
9 9 1 1 1 3
10 10 0
11 11 1 1 2
12 12 0
13 13 1 1 2
14 14 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
15 15 1 1 1 1 4
16 16 1 1 1 1 4
17 17 0
18 18 1 1 1 1 4
19 19 1 1 1 1 1 5
20 20 1 1 1 1 4
21 21 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
22 22 1 1 1 1 4
23 23 1 1 1 3
24 24 1 1 1 1 1 5
25 25 1 1 1 1 1 1 6
26 26 0
27 27 1 1 2
28 28 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
29 29 1 1 1 1 1 5
30 30 1 1 * 2
31 31 1 1 1 3
32 32 1 1 1 1 1 5
33 33 1 1
34 34 1 1 1 3
35 35 0
36
37
38
39
40
41
42
164 No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 23 16 22 4 13 18 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Dhiemas Septi... Imam Azhari Aulia Jabar R... Miftahul jannah Yusuf Soleh Sarah Eka
Skor 23 22 22 21 20 18
36 1 1 1 1 4
37 0
38 1 1 1 1 4
39 1 1 1 1 1 5
40 1 1 1 3
41 1 1
42 1 1 1 1 4
43 43 1 1
Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
1 1 1 1
2 2 1 1
3 3 1 1 * 2
4 4 1 1 1 3
5 5 0
6 6 0
7 7 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
8 8 1 1 2
9 9 1 1
10 10 0
11 11 0
12 12 1 1
13 13 0
14 14 1 1 2
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
15 15 1 1 2
16 16 1 1 1 3
17 17 1 1 2
18 18 1 1
19 19 * 1 * 1 2
20 20 1 1 2
21 21 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
22 22 1 1 1 3
23 23 * 0
24 24 1 1
25 25 0
26 26 1 1 2
27 27 1 1
28 28 1 1 1 1 4
165
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
29 29 1 1
30 30 * * * 0
31 31 1 1
32 32 1 1
33 33 1 1 2
34 34 1 1 1 3
35 35 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
36 36 0
37 37 0
38 38 0
39 39 1 1 1 3
40 40 1 1 2
41 41 0
42 42 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 20 1 19 21 9 14 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Indah Sari Rizki Syifa I... Annisa Yulina... Nada Ramadhan... Muhammad Rafli Harits Syah
Skor 11 10 10 9 8 8
43 43 1 1 1 3
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 23 Klp atas/bawah(n)= 6 Butir Soal= 43 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kel. Atas 2 3 5 4 2 1 5 5 3 0 2 0 2 0 4 4 0 4 5 4 5 4 3 5
Kel. Bawah 1 1 2 3 0 0 0 2 1 0 0 1 0 2 2 3 2 1 2 2 3 3 0 1
Beda 1 2 3 1 2 1 5 3 2 0 2 -1 2 -2 2 1 -2 3 3 2 2 1 3 4
Indeks DP (%) 16.67 33.33 50.00 16.67 33.33 16.67 83.33 50.00 33.33 0.00 33.33 -16.67 33.33 -33.33 33.33 16.67 -33.33 50.00 50.00 33.33 33.33 16.67 50.00 66.67
166 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
6 0 2 5 5 2 3 5 1 3 0 4 0 4 5 3 1 4 1
0 2 1 4 1 0 1 1 2 3 1 0 0 0 3 2 0 0 3
6 -2 1 1 4 2 2 4 -1 0 -1 4 0 4 2 1 1 4 -2
100.00 -33.33 16.67 16.67 66.67 33.33 33.33 66.67 -16.67 0.00 -16.67 66.67 0.00 66.67 33.33 16.67 16.67 66.67 -33.33
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 23 Butir Soal= 43 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Jml Betul 6 7 11 13 6 4 10 15 4 2 7 1 6 4 8 10 2 12 10 8 15 14 6 15 9 3 4 11 11 4 10 12 6 11 1 7 1 7
Tkt. Kesukaran(%) 26.09 30.43 47.83 56.52 26.09 17.39 43.48 65.22 17.39 8.70 30.43 4.35 26.09 17.39 34.78 43.48 8.70 52.17 43.48 34.78 65.22 60.87 26.09 65.22 39.13 13.04 17.39 47.83 47.83 17.39 43.48 52.17 26.09 47.83 4.35 30.43 4.35 30.43
Tafsiran Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah
167 39 40 41 42 43
39 40 41 42 43
11 8 1 5 6
47.83 34.78 4.35 21.74 26.09
Sedang Sedang Sangat Sukar Sukar Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 23 Butir Soal= 43 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Korelasi 0.022 0.319 0.490 0.217 0.290 0.052 0.513 0.329 0.439 -0.035 0.276 -0.288 0.134 -0.387 0.329 0.257 -0.347 0.235 0.395 0.370 0.288 0.180 0.423 0.493 0.722 -0.320 0.207 0.333 0.470 0.361 0.217 0.470 0.000 0.059 -0.288 0.332 -0.096 0.383 0.274 0.164 0.192 0.641 -0.156
Signifikansi Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15
P=0,05 0,576 0,482
P=0,01 0,708 0,606
df (N-2) 60 70
P=0,05 0,250 0,233
P=0,01 0,325 0,302
168 20 25 30 40 50
0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
80 90 100 125 >150
0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 23 Butir Soal= 43 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk
a 6** 5++ 0-0-5++ 9-8--0-14--2211-6+ 9-9--55++ 8--10** 8--5--10-14++ 17--8511** 4** 6-2+ 5++ 11** 1-7** 11-7** 0-11--1** 3+ 4++
b 5++ 4++ 3++ 175++ 10** 15** 4** 11--5++ 4+ 6** 6+ 8** 3++ 13--0-9--1114** 6+ 3+ 9** 3** 4** 3++ 2+ 4++ 10** 4+ 8-7--1** 5++ 4+ 0-11** 3++ 1-1-5++
c 4++ 7** 2+ 13** 6** 5++ 2+ 14++ 5++ 8-1** 1-20-13+ 0-1115** 16** 15** 121-17--5++ 0-2+ 6** 3++ 21-4+ 10--7--8** 12--11--6**
d 1-4++ 11** 6--3+ 0-2+ 2++ 0-3+ 7** 4+ 24** 4++ 3++ 2** 3++ 15+ 2++ 13+ 4-3++ 1-3+ 3++ 0-27--12** 0-2+ 16--73+ 4++ 0-18+ 5** 3+
e 73+ 53++ 24** 15--0-2** 1-3+ 8-22+ 10** 0-12** 0-8** 0-6--6+ 0-60-7+ 11** 3++ 0-0-3++ 4++ 0-3+ 3+ 1** 250-1-3+ 5++
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
169 ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 14.09 Simpang Baku= 4.70 KorelasiXY= 0.51 Reliabilitas Tes= 0.68 Butir Soal= 43 Jumlah Subyek= 23 Nama berkas: C:\USERS\KINTANTIA\DOCUMENTS\SEMESTER 8\ANATES\KINTAN ASLI.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
D.Pembeda(%) 16.67 33.33 50.00 16.67 33.33 16.67 83.33 50.00 33.33 0.00 33.33 -16.67 33.33 -33.33 33.33 16.67 -33.33 50.00 50.00 33.33 33.33 16.67 50.00 66.67 100.00 -33.33 16.67 16.67 66.67 33.33 33.33 66.67 -16.67 0.00 -16.67 66.67 0.00 66.67 33.33 16.67 16.67 66.67 -33.33
T. Kesukaran Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sangat Sukar Sukar Sukar
Korelasi 0.010 0.316 0.493 0.227 0.269 0.041 0.518 0.312 0.416 -0.039 0.296 -0.282 0.118 -0.383 0.344 0.231 -0.342 0.245 0.403 0.383 0.292 0.151 0.398 0.491 0.721 -0.316 0.241 0.342 0.474 0.391 0.212 0.473 -0.011 0.077 -0.282 0.625 -0.097 0.358 0.285 0.185 0.182 0.655 -0.162
Sign. Korelasi Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan -
170
Lampiran 06 Nama:
Tanggal:
Kelas:
Materi: Protista
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Berikut ini adalah ciri mahluk hidup 1.
Eukariot
2.
Prokariot
3.
Respirasi secara aerobic
4.
Uniseluler
5.
Multiseluler
Manakah yang termasuk ciri-ciri Protista? a. 1,2,4 b. 2,3,5 c. 1,3,4 d. ,1,2,3,4 e. 1,2,3,4,5 2. Disebut apakah organisme Protista yang memiliki kloroplas? a.
Autotrof dan konsumen
b.
Heterotrof dan produsen
c.
Pengurai dan heterotrof
d.
Autrotrof dan produsen
e.
Autrotrof dan heterotroph
3. Manakah yang bukan termasuk kedalam ciri-ciri dari protozoa? a. Uniseluler b. Bersifat eukariotik
171
c. Bersifat parasite d. Dapat bergerak e. Heterotroph 4. Protozoa dikelompokan menjadi empat kelas. Berdasarkah apakah pengkelompokkan tersebut? a.
Bentuk tubuhnya
b.
Alat geraknya
c.
Ukuran tubuh
d.
Cara memperoleh makanan
e.
Pigmen
5. Gerakan apa apakah yang dilakukan oleh jenis Protista pada gambar dibawah ini?
a.
Siklosis
b.
Ameboid
c.
Rotatoris
d.
Euglenoid
e.
Fagositosit
6. Entamoeba histolytica adalah sejenis parasite yang dapat menimbulkan penyakit disentri. Apakah alat gerak dari protozoa tersebut? a.
Flagella
b.
Pseudopodia
c.
Silia
d.
Tentakel
e.
Kaki
172
7. Apakah ciri trypanasoma yang tidak dimiliki euglena? a.
Pembelahan biner
b.
Tidak membentuk spora
c.
Bersifat koloni
d.
Tidak berplastida
e.
Hidup di air tawar
8. Apa nama protozoa yang memiliki kerangka yang kosong mengendap di laut sehingga berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi? a.
Radiolaria
b.
Foraminifera
c.
Difflugia
d.
Arcella
e.
Amoeba proteus
9. Ditinjau dari cara memperoleh nutrient, manakah ciri dari alga? a.
autotrof
b.
heterotroph
c.
endotrof
d.
ektrotrof
e.
parasite
10. apa yang dimaksud dengan thalus pada ganggang? a.
Memiliki akar dan batang yang nyata
b.
Memiliki akar dan daun yang nyata
c.
Memiliki daun saja yang nyata
d.
Akar,batang dan daun yang
173
nyata e.
Tidak memiliki akar,batang dan daun yang nyata
11. Apa salah satu ciri dari ganggang hijau yang membedakannya dengan ganggang lain? a.
Mampu berfotosintesis
b.
Berkembang biak dengan konjugasi
c.
Mempunyai pigmen dominan berupa klorofil
d.
Memiliki pirenoid untuk menyimpan amilum
e.
Habitatnya kosmopolit
12. Pigmen apakah yang dominan pada alga merah? a.
Klorofil
b.
Santofil
c.
Fikoeritrin
d.
Fukosantin
e.
Fikosianin
13. Apa nama protista yang mengandung klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan dan mempunyai flagella untuk bergerak seperti hewan? a.
Radiola
b.
Foraminifera
c.
Euglena
d.
Paramecium
e.
Notiluca
14. Manakah zat-zat warna yang tidak terdapat pada tubuh ganggang? a.
Karotin
174
b.
Melanin
c.
Xantofil
d.
Fikosantin
e.
Fikoeritrin
15. Apa nama ganggang yang memiliki klorofil berbentuk pita-pita spiral dan mempunyai pirenoid untuk menyimpan hasil asimilasinya? a.
Zygonema
b.
Vaucheria
c.
Oedogonium
d.
Volvox globator
e.
Spirogyra
16. Dalam usaha manusia mencari sumber makanan baru,ternyata Chorella mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dikarenakan chorella mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan mudah berfotosintesis. Dari pernyataan tersebut, chorella termasuk ke dalam golongan? a.
Chlorophyta
b.
Phaeophyta
c.
Rhodophyta
d.
Cynaophyta
e.
Chrysophyta
17. Ganggang manakah yang memiliki klorofil a, klorofil b, dan karotenoid? Pigmen
A
B
C
D
E
Klorofil a
Ganggang hijau
Ganggang hijau
Ganggang hijau
Ganggang hijau
Ganggang merah
Klorofil b
Euglena
diatom
Ganggang merah
Ganggang merah
diatom
Karotenoid
Diatom
Tumbuhan darat
Ganggang cokelat
diatom
Euglena
175
18. Berikut ini manakah yang bukan dampak negatif dari adanya alga? a.
Mengakibatkan pencemaran air
b.
Kadar oksigen terlarut menjadi berkurang
c.
Perairan menjadi keruh
d.
Sebagai fitoplankton dipermukaan air
e.
Menyebabkan booming diperairan
19. Manakah ciri yang terdapat pada jamur lendir tetapi tidak terdapat pada jamur sejati? a.
Sel berflagela
b.
Spora nonmotil
c.
Pembentukan zigot
d.
Dinding sel mengandung kitin
e.
Dapat berfotosintesis
20. Seperti halnya jamur, oomycota juga menghasilkan spora aseksual. Disebut apakah spora tersebut? a. Sporangiospora b. Blastospora c. Zoospora d. Oospore e. Konidiospora 21. Perhatikan gambar dibawah ini
176
Manakah jamur yang memiliki proses daur hidup seperti pada gambar? a. Jamur air b. Jamur lendir c. Jamur payung d. Liken e. Jamur kuping 22. Apakah salah satu manfaat Protista yang mirip jamur? a. Menghasilkan antibiotik b. Dapat diolah menjadi bahan suplemen c. Bahan makanan d. Pembusuk bahan organik pada perairan e. Membasmi hama
177
Lampiran 07 Kunci Jawaban Instrumen Tes Konsep Protista No
Jawaban
No
Jawaban
1
C
12
C
2
D
13
C
3
C
14
B
4
B
15
E
5
B
16
A
6
B
17
A
7
D
18
D
8
B
19
A
9
A
20
C
10
E
21
B
11
C
22
D
178
Lampiran 08 Analisis Pencapaian Indikator Kelas Reading-Writing-Presenting No Siswa
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
1
2
X
X2
3
X
X2
4
5
6
7
X
X2
1
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
2
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
3
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
4
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
5
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
6
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
7
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
8
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
9
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
10
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
11
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
4
16
12
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
13
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
0
2
4
14
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
15
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
16
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
4
16
17
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
18
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
19
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
20
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
179
No Siswa
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
1
2
X
X2
3
X
X2
4
5
6
7
X
X2
21
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
0
2
4
22
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
23
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
3
9
24
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
25
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
26
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
27
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
28
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
0
2
4
29
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
30
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
31
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
32
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
33
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
34
1
1
2
4
0
0
0
1
0
0
1
2
4
35
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
36
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
37
1
1
2
4
1
1
1
1
0
1
0
2
4
38
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
39
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
40
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
70
130
34
34
135
481
Jumlah Rata -rata
35
34
33.75
180
No Siswa
Indikator 1 1
Persentase
2
Indikator 2 X2
X
3
87.5
No Siswa
X
Indikator 3
X2
4
5
6
85
Indikator 4
7
84.375
Indikator 5
8
X
X2
9
10
11
12
X
X2
1
1
1
1
1
0
1
0
2
4
2
1
1
1
1
1
1
1
4
16
3
1
1
1
1
1
1
1
4
16
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
5
1
1
1
1
1
1
1
4
16
6
1
1
1
1
0
1
0
2
4
7
1
1
1
1
1
1
1
4
16
8
0
0
0
1
0
1
0
2
4
9
1
1
1
1
1
1
1
4
16
10
1
1
1
1
0
1
1
3
9
11
1
1
1
1
1
1
1
4
16
12
1
1
1
1
1
1
1
4
16
13
1
1
1
1
1
1
1
4
16
14
0
0
0
1
1
1
0
3
9
15
1
1
1
1
1
1
1
4
16
16
1
1
1
1
1
1
1
4
16
17
0
0
0
1
0
1
0
2
4
18
1
1
1
1
1
1
1
4
16
X
X2
181
No Siswa
Indikator 4
Indikator 5
8
X
X2
9
10
11
12
X
X2
19
1
1
1
1
0
1
1
3
9
20
1
1
1
1
1
1
1
4
16
21
1
1
1
1
1
1
1
4
16
22
0
0
0
1
0
1
1
3
9
23
1
1
1
0
1
1
0
2
4
24
0
0
0
1
1
1
1
4
16
25
1
1
1
0
1
1
1
3
9
26
1
1
1
1
1
0
1
3
9
27
1
1
1
1
1
0
1
3
9
28
0
0
0
1
1
0
1
3
9
29
1
1
1
1
1
1
1
4
16
30
0
0
0
0
0
1
0
1
1
31
1
1
1
1
1
1
1
4
16
32
1
1
1
1
0
1
1
3
9
33
1
1
1
1
1
1
1
4
16
34
0
0
0
1
1
0
1
3
9
35
1
1
1
1
0
1
0
2
4
36
1
1
1
1
1
1
1
4
16
37
1
1
1
1
1
1
1
4
16
38
1
1
1
1
1
1
1
4
16
39
0
0
0
1
1
1
1
4
16
40
1
1
1
0
0
1
0
1
1
182
No Siswa
Indikator 4
Indikator 5
X
X2
Jumlah
31
31
Rata-rata
31
33
Persentase
77.5
82.5
8
No Siswa
9
10
11
12
X
X2
132
468
Indikator 6
Indikator 7
13
14
15
16
17
X
X2
18
X
X2
1
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
2
1
1
1
0
1
4
16
1
1
1
3
1
0
0
1
0
2
4
0
0
0
4
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
5
1
1
1
0
1
4
16
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
7
1
1
0
1
1
4
16
1
1
1
8
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
9
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
10
1
1
0
1
1
4
16
1
1
1
11
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
12
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
13
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
14
1
0
1
1
0
3
9
1
1
1
15
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
16
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
183
No Siswa
Indikator 6
Indikator 7
13
14
15
16
17
X
X2
18
X
X2
17
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
19
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
20
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
21
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
22
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
23
0
0
0
1
1
2
4
0
0
0
24
1
0
1
0
1
3
9
1
1
1
25
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
26
0
1
1
1
1
4
16
1
1
1
27
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
28
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
29
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
30
0
0
0
1
1
2
4
1
1
1
31
1
1
1
1
0
4
16
0
0
0
32
1
1
0
1
1
4
16
1
1
1
33
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
34
1
0
1
1
0
3
9
1
1
1
35
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
36
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
37
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
38
1
0
1
1
1
4
16
1
1
1
184
No Siswa
Indikator 6
Indikator 7
13
14
15
16
17
X
X2
18
X
X2
39
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
40
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
142
562
35
35
Jumlah
35
Rata -rata
71
Persentase
No Siswa
Indikator 8
87.5
Indikator 9
Indikator 10
19
X
X2
20
21
X
X2
22
X
X2
1
1
1
1
1
1
2
4
0
0
0
2
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
3
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
4
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
5
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
6
1
1
1
1
1
2
4
0
0
0
7
0
0
0
1
1
2
4
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
9
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
10
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
11
0
0
0
1
1
2
4
0
0
0
12
0
0
0
1
1
2
4
0
0
0
185
No Siswa
Indikator 8
Indikator 9
Indikator 10
19
X
X2
20
21
X
X2
22
X
X2
13
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
14
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
2
4
0
0
0
16
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
17
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
18
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
19
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
20
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
21
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
22
0
0
0
1
1
2
4
0
0
0
23
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
24
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
25
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
26
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
27
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
28
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
29
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
30
0
0
0
1
1
2
4
1
1
1
31
0
0
0
1
1
2
4
1
1
1
32
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
33
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
34
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
186
No Siswa
Indikator 8
Indikator 9
Indikator 10
19
X
X2
20
21
X
X2
22
X
X2
35
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
36
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
37
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
38
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
39
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
40
0
0
0
1
1
2
4
1
1
1
Jumlah
20
20
56
94
20
20
Rata -rata
20
28
20
Persentase
50
70
50
187
Lampiran 09 Analisis Pencapaian Indikator Kelas Group Investigation No Siswa
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
1
2
X
X2
3
X
X2
4
5
6
7
X
X2
1
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
2
4
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
4
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
5
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
8
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
9
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
10
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
11
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
12
1
1
2
4
0
0
0
1
0
1
1
3
9
13
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
14
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
15
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
16
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
17
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
18
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
3
9
19
1
1
2
4
1
1
1
1
0
1
1
3
9
20
1
1
2
4
1
1
1
1
0
0
1
2
4
21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
188
No Siswa
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
1
2
X
X2
3
X
X2
4
5
6
7
X
X2
22
1
1
2
4
1
1
1
1
0
0
0
1
1
23
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
24
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
25
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
26
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
27
1
1
2
4
0
0
0
1
1
1
1
4
16
28
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
29
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
3
9
30
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
1
3
9
31
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
3
9
32
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
4
16
33
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
3
9
34
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
35
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
36
1
1
2
4
0
0
0
1
1
0
0
2
4
37
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
38
1
1
2
4
0
0
0
0
1
1
1
3
9
39
1
1
2
4
1
1
1
1
1
0
0
2
4
40
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
16
59
348 1
30
30
117
389
Jumlah
Rata-rata
29.5
30
29.25
Persentase
73.75
75
73.125
189
No Siswa
Indikator
Indikator 5
8
X
X2
9
10
11
12
X
X2
1
1
1
1
1
1
1
0
3
9
2
1
1
1
0
0
0
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
0
3
9
4
1
1
1
1
1
1
0
3
9
5
1
1
1
1
1
1
1
4
16
6
1
1
1
0
0
1
0
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
4
16
8
1
1
1
1
1
1
1
4
16
9
1
1
1
0
1
0
0
1
1
10
1
1
1
1
0
1
1
3
9
11
1
1
1
0
0
1
0
1
1
12
0
0
0
0
1
1
1
3
9
13
0
0
0
1
1
1
0
3
9
14
0
0
0
0
0
1
1
2
4
15
0
0
0
1
0
0
0
1
1
16
1
1
1
1
0
1
1
3
9
17
0
0
0
1
0
1
0
2
4
18
1
1
1
0
1
1
1
3
9
19
1
1
1
0
0
0
0
0
0
20
0
0
0
1
1
1
0
3
9
21
0
0
0
0
1
0
0
1
1
190
No Siswa
Indikator
Indikator 5
8
X
X2
9
10
11
12
X
X2
22
0
0
0
1
1
0
1
3
9
23
1
1
1
0
1
1
1
3
9
24
0
0
0
1
1
1
1
4
16
25
1
1
1
0
1
1
1
3
9
26
1
1
1
1
1
1
0
3
9
27
1
1
1
1
1
0
1
3
9
28
1
1
1
0
0
1
0
1
1
29
1
1
1
1
0
1
0
2
4
30
0
0
0
1
1
0
1
3
9
31
1
1
1
1
1
1
1
4
16
32
1
1
1
0
1
1
1
3
9
33
1
1
1
0
0
1
0
1
1
34
1
1
1
1
1
1
0
3
9
35
0
0
0
1
1
0
1
3
9
36
0
0
0
0
1
1
0
2
4
37
0
0
0
0
1
1
0
2
4
38
1
1
1
1
1
0
1
3
9
39
0
0
0
0
1
1
1
3
9
40
1
1
1
0
1
0
1
2
4
Jumlah
26
26
100
292
Rata-rata
26
25
Persentase
65
62.5
191
No Siswa
Indikator 6
Indikator 7
13
14
15
16
17
X
X2
18
X
X2
1
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
2
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
0
1
1
1
4
16
1
1
1
5
0
1
0
1
1
3
9
1
1
1
6
1
1
1
1
0
4
16
0
0
0
7
0
1
1
0
0
2
4
1
1
1
8
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
9
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
10
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
11
1
1
1
0
1
4
16
1
1
1
12
0
1
1
1
0
3
9
0
0
0
13
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
14
1
0
0
1
1
3
9
0
0
0
15
1
1
0
0
0
2
4
0
0
0
16
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
17
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
18
0
1
1
1
1
4
16
1
1
1
19
0
1
0
1
0
2
4
1
1
1
20
1
1
0
0
0
2
4
1
1
1
192
No Siswa
Indikator 6
Indikator 7
13
14
15
16
17
X
X2
18
X
X2
21
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
22
1
1
0
0
1
3
9
1
1
1
23
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
24
0
1
0
1
1
3
9
1
1
1
25
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
26
0
0
1
1
1
3
9
0
0
0
27
1
1
1
1
1
5
25
1
1
1
28
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
29
1
0
1
1
0
3
9
1
1
1
30
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
31
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
33
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
34
0
1
1
1
1
4
16
1
1
1
35
0
1
1
1
0
3
9
1
1
1
36
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
37
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
38
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
39
1
1
0
1
0
3
9
1
1
1
40
1
1
1
1
0
4
16
1
1
1
121
415
32
32
Jumlah Rata-rata
24.2
32
persentase
60.5
80
193
No Siswa
INDIKATOR 8
INDIKATOR 9
INDIKATOR 10
19
X
X2
20
21
X
X2
22
X
X2
1
1
1
1
1
1
2
2
0
0
0
2
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
4
0
0
0
1
0
1
2
0
0
0
5
1
1
1
1
1
2
2
0
0
0
6
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
8
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
9
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
10
1
1
1
1
0
1
2
0
0
0
11
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
14
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
15
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
16
1
1
1
1
1
2
4
0
0
0
17
1
1
1
1
1
2
0
0
0
0
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
194
No Siswa
INDIKATOR 8
INDIKATOR 9
INDIKATOR 10
19
X
X2
20
21
X
X2
22
X
X2
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
24
1
1
1
1
0
1
2
1
1
1
25
1
1
1
1
1
2
4
0
0
0
26
0
0
0
1
1
2
2
0
0
0
27
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
28
0
0
0
1
1
2
2
1
1
1
29
0
0
0
1
0
1
2
1
1
1
30
1
1
1
1
1
2
0
1
1
1
31
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
33
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
34
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
35
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
36
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
37
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
38
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
39
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40
1
1
1
1
1
2
82
1
1
1
Jumlah
21
21
41
120
13
13
Rata-rata
21
Persentase
52.5
20.5 51.25
13 32.5
195
Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Siswa Kelas Reading-Writing-Presenting No
PRETEST POSTTEST N MAKS
N-GAIN
KATEGORI
1
22.72
81.81
100
0.764622153
Tinggi
2
13.63
90.9
100
0.894639342
Tinggi
3
36.36
68.18
100
0.5
Sedang
4
13.63
90.9
100
0.894639342
Tinggi
5
40.9
81.81
100
0.692216582
Sedang
6
13.63
59.09
100
0.526340164
Sedang
7
31.81
63.63
100
0.466637337
Sedang
8
18.18
45.45
100
0.333292593
Sedang
9
22.72
90.9
100
0.882246377
Tinggi
10
13.63
81.81
100
0.789394466
Tinggi
11
36.36
72.72
100
0.571338781
Sedang
12
22.72
81.81
100
0.764622153
Tinggi
13
27.27
81.81
100
0.749896879
Tinggi
14
40.9
68.18
100
0.461590525
Sedang
15
27.27
90.9
100
0.874879692
Tinggi
16
54.54
68.18
100
0.300043995
Sedang
17
31.81
54.54
100
0.333333333
Sedang
18
59.09
86.36
100
0.666585187
Sedang
19
27.27
86.36
100
0.812457033
Tinggi
20
54.54
90.9
100
0.799824021
Tinggi
21
50
86.36
100
0.7272
Tinggi
22
31.81
54.54
100
0.333333333
Sedang
196
No
PRETEST POSTTEST N MAKS
N-GAIN
KATEGORI
23
18.18
45.45
100
0.333292593
Sedang
24
18.18
63.63
100
0.555487656
Sedang
25
36.36
86.36
100
0.78566939
Tinggi
26
18.18
81.81
100
0.777682718
Tinggi
27
13.63
72.72
100
0.684149589
Sedang
28
31.81
86.36
100
0.79997067
Tinggi
29
31.81
86.36
100
0.79997067
Tinggi
30
31.81
59.09
100
0.40005866
Sedang
31
13.63
81.81
100
0.789394466
Tinggi
32
18.18
72.72
100
0.666585187
Sedang
33
59.09
81.81
100
0.555365436
Sedang
34
18.18
50
100
0.388902469
Sedang
35
18.18
72.72
100
0.666585187
Sedang
36
27.27
81.81
100
0.749896879
Tinggi
37
27.27
86.36
100
0.812457033
Tinggi
38
36.36
90.9
100
0.857008171
Tinggi
39
22.72
86.36
100
0.823498965
Tinggi
40
50
81.81
100
0.6362
Sedang
29.54075
76.1305
0.655532726
Sedang
197
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Siswa Kelas Group Investigation NO
PRETEST POSTTEST
N-MAKS
N-GAIN
KATEGORI
1
31.81
72.72
100
0.59994134
Sedang
2
36.36
50
100
0.21433061
Rendah
3
31.81
40.9
100
0.133304004
Rendah
4
22.72
72.72
100
0.64699793
Sedang
5
36.36
77.27
100
0.642834695
Sedang
6
13.63
40.9
100
0.31573463
Sedang
7
13.63
72.72
100
0.684149589
Sedang
8
9.09
81.81
100
0.799912001
Tinggi
9
31.81
63.63
100
0.466637337
Sedang
10
18.18
77.27
100
0.722195062
Tinggi
11
22.72
63.63
100
0.529373706
Sedang
12
27.27
50
100
0.31252578
Sedang
13
22.72
63.63
100
0.529373706
Sedang
14
22.72
36.36
100
0.176501035
Rendah
15
31.81
45.45
100
0.20002933
Rendah
16
50
77.27
100
0.5454
Sedang
17
27.27
77.27
100
0.68747422
Sedang
18
27.27
59.09
100
0.437508593
Sedang
19
22.72
59.09
100
0.470626294
Sedang
20
18.18
45.45
100
0.333292593
Sedang
21
27.27
36.36
100
0.124982813
Rendah
22
36.36
50
100
0.21433061
Rendah
198
NO
PRETEST POSTTEST
N-MAKS
N-GAIN
KATEGORI
23
40.9
81.81
100
0.692216582
Sedang
24
40.9
81.81
100
0.692216582
Sedang
25
40.9
77.27
100
0.615397631
Sedang
26
4.54
72.72
100
0.714225854
Tinggi
27
36.36
77.27
100
0.642834695
Sedang
28
40.9
59.09
100
0.307783418
Sedang
29
31.81
63.63
100
0.466637337
Sedang
30
9.09
72.72
100
0.699923001
Sedang
31
22.72
45.45
100
0.294125259
Rendah
32
18.18
81.81
100
0.777682718
Tinggi
33
27.27
54.54
100
0.374948439
Sedang
34
9.09
77.27
100
0.7499725
Tinggi
35
4.54
45.45
100
0.428556463
Sedang
36
18.18
54.54
100
0.444390125
Sedang
37
18.18
54.54
100
0.444390125
Sedang
38
13.63
72.72
100
0.684149589
Sedang
39
18.18
54.54
100
0.444390125
Sedang
40
27.27
81.81
100
0.749896879
Tinggi
25.10875
63.06325
0.50027983
Sedang
199
Lampiran 12 Data Pretest Kelas Reading-Writing-Presenting Subjek 1
Nilai pretest (x) 13.63
2
13.63
3
13.63
4
13.63
5
13.63
6
13.63
7
18.18
8
18.18
9
18.18
10
18.18
11
18.18
12
18.18
13
18.18
14
22.72
15
22.72
16
22.72
17
22.72
18
27.27
19
27.27
20
27.27
21
27.27
22
27.27
200
Subjek 23
Nilai pretest (x) 31.81
24
31.81
25
31.81
26
31.81
27
31.81
28
31.81
29
36.36
30
36.36
31
36.36
32
36.36
33
40.9
34
40.9
35
50
36
50
37
54.54
38
54.54
39
59.09
40
59.09
201
Distribusi Frekuensi Data Pretest Kelas Reading-Writing-Presenting Nilai Pretest 13.63
13.63
13.63
13.63
13.63
13.63
18.18
18.18
18.18
18.18 27.27 36.36
18.18 27.27 36.36
18.18 22.72 31.81 31.81 40.9 40.9
22.72 31.81 50
22.72 31.81 50
22.72 31.81 54.54
27.27 31.81 54.54
27.27 27.27 36.36 36.36 59.09 59.09
1. Deskripsi Data
Banyaknya data (n)
Data Terbesar (Nmaks) : 59.09
Data Terkecil (Nmin) : 13,63
: 40
2. Jumlah Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 40 K = 1 + 3,3 (1,602) K = 1 + 5.28 = 6.28 (dibulatkan menjadi 6 kelas nilai)
3. Panjang Kelas (Interval) p= p= p= p=
= 7.57 (dibulatkan menjadi 8 interval)
18.18
202
4. Tabel Distribusi No.
Nilai Data
fi
1
13,63 – 20,63
13
2 3
21,63 – 28,63 29,63 – 36,63
9 10
4
37,63 – 44,63
2
5
45,63 – 53,63
2
6
53,63 – 60,63 Jumlah
5. Mean
4 40
fk “ ” 13
17,13
22
25,13
32
33,13
34
41,13
36
49,13
40
57,13
-
222.78
xi
xi²
fixi
fixi²
293,4396
222.69
3814,6797
631,5169
226.17
5683,6521
1097,5969
331,3
10975,969
1691,6769
82,26
3383,3538
2413,7569
98,26
4827,5138
3263,8369 9391.8214
228,52 1189,2
13055.348 41740.516
=
= = 29,54
6. Median
= BB + p ( = 21,13 + 8 ( = 21,13 + 8 (0,77) = 21,13 + 6,16 = 27,29
Median data pretest kelas Reading-Writing-Presenting berkisar di angka atau nilai 27,29
203
7. Modus
= BB + p = 13,13 + 8 ( = 13,13 + 8 (0,76) = 19,21
Modus data pretest kelas Reading-Writing-Presenting berkisar di angka atau nilai 19,21
204
Lampiran 13 Data Pretest Kelas Group Investigation Subjek 1
Nilai pretest (x) 4.54
2
4.54
3
9.09
4
9.09
5
9.09
6
13.63
7
13.63
8
13.63
9
18.18
10
18.18
11
18.18
12
18.18
13
18.18
14
18.18
15
22.72
16
22.72
17
22.72
18
22.72
19
22.72
20
22.72
21
27.27
205
Subjek 22
Nilai pretest (x) 27.27
23
27.27
24
27.27
25
27.27
26
27.27
27
31.81
28
31.81
29
31.81
30
31.81
31
31.81
32
36.36
33
36.36
34
36.36
35
36.36
36
40.9
37
40.9
38
40.9
39
40.9
40
50
206
Distribusi Frekuensi Data Pretest Kelas Group Investigation
4.54 18.18 27.27 31.81
4.54 18.18 27.27 36.36
9.09 18.18 27.27 36.36
Nilai Pretest 9.09 13.63 22.72 22.72 27.27 27.27 36.36 40.9
9.09 18.18 27.27 36.36
13.63 22.72 31.81 40.9
13.63 22.72 31.81 40.9
18.18 22.72 31.81 40.9
18.18 22.72 31.81 50
1. Deskripsi Data
Banyaknya data (n)
Data Terbesar (Nmaks) : 50
Data Terkecil (Nmin) : 4,54
: 40
2. Jumlah Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 40 K = 1 + 3,3 (1,602) K = 1 + 5,28 = 6,28 (dibulatkan menjadi 6 kelas nilai) 3. Panjang Kelas (Interval) p= p= p= p=
4.
= 7,57 (dibulatkan menjadi 8 interval)
Tabel Distribusi No.
Data
Fi
1
4.54 - 11.54
5
fk “ ” 5
2
12.54 - 19.54
9
14
Xi
xi²
fixi
fixi²
8.04
64.6416
40.2
323.208
16.04
257.2816
144.36
2315.534
207
No.
Data
Fi
3
20.54 - 27.54
12
fk “ ” 26
4
28.54 - 35.54
5
31
32.04
1026.562
160.2
5132.808
5
36.54 - 43.54
8
39
40.04
1603.202
320.32
12825.61
6
44.54 - 51.54
1
40
48.04
2307.842
48.04
2307.842
40
-
168.24
5837.45
1001.6
29840.1
Jumlah
5. Mean
Xi
xi²
fixi
fixi²
24.04
577.9216
288.48
6935.059
=
= = 25,10 6. Median
= BB + p ( = 20,05 +8 ( = 20,05+ 8 (0,08) = 20,05 + 0,66 = 20,71
Median data posttest kelas Group Investigation berkisar di angka atau nilai 20,71. 7. Modus
= BB + p = 20,04 + 8 ( = 20,04 + 2,4 = 22,44
Modus data posttest kelas Group Investigation berkisar di angka atau nilai 22,44
208
Lampiran 14 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Reading-Writing-Presenting Subjek
Nilai posttest (X)
X²
1
13.63
2 3
Frek Kumkur
Zi
F(Zi)
S(Zi)
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
13.63
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
13.63
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
6 4
13.63
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
5
13.63
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
6
13.63
185.7769
-1.192507514
0.116531153
0.15
0.033468847
7
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
8
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
9
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
10
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
11
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
12
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
13
18.18
330.5124
-0.851485928
0.197249738
0.325
0.127750262
14
22.72
516.1984
-0.511213841
0.304600664
0.425
0.120399336
15
22.72
516.1984
-0.511213841
0.304600664
0.425
0.120399336
13
17 16
22.72
516.1984
-0.511213841
0.304600664
0.425
0.120399336
17
22.72
516.1984
-0.511213841
0.304600664
0.425
0.120399336
18
27.27
743.6529
-0.170192256
0.432429471
0.425
0.007429471
19
27.27
743.6529
-0.170192256
0.432429471
0.55
0.117570529
20
27.27
743.6529
-0.170192256
0.432429471
0.55
0.117570529
21
27.27
743.6529
-0.170192256
0.432429471
0.55
0.117570529
22
27.27
743.6529
-0.170192256
0.432429471
0.55
0.117570529
22
209
Subjek
Nilai posttest (X)
X²
23
31.81
24 25
Frek Kumkur
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
31.81
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
31.81
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
28 26
31.81
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
27
31.81
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
28
31.81
1011.8761
0.170079831
0.567526323
0.7
0.132473677
29
36.36
1322.0496
0.511101416
0.695359978
0.8
0.104640022
30
36.36
1322.0496
0.511101416
0.695359978
0.8
0.104640022
32 31
36.36
1322.0496
0.511101416
0.695359978
0.8
0.104640022
32
36.36
1322.0496
0.511101416
0.695359978
0.8
0.104640022
33
40.9
1672.81
0.851373504
0.802719047
0.85
0.047280953
0.851373504
0.802719047
0.85
0.047280953
1.533416674
0.937413389
0.9
0.037413389
1.533416674
0.937413389
0.9
0.037413389
1.873688761
0.969513332
0.95
0.019513332
1.873688761
0.969513332
0.95
0.019513332
2.214710347
0.986610024
1
0.013389976
2.214710347
0.986610024
1
0.013389976
34 34
40.9
1672.81
35
50
2500 36
36
50
2500
37
54.54
2974.6116 38
38
54.54
2974.6116
39
59.09
3491.6281 40
40
59.09
3491.6281
Jumlah
1181.63
1396249.5
Rata-rata
29.54075
872.65591
Simpangan Baku (SD)
13.34226394
178.01601
Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit dari (0,886/
Ltabel (0,1324 < 0,1401). Ltabel didapat
) dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut
terdistribusi normal.
210
Lampiran 15 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Group Investigation Subjek
Nilai postest (X)
X²
Frek Kumkur
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi) - S(Zi)
1
4.54
20.6116
2
-1.87177809
0.030618655
0.05
0.019381345
2
4.54
20.6116
-1.87177809
0.030618655
0.05
0.019381345
3
9.09
82.6281
-1.457723259
0.072458419
0.125
0.052541581
4
9.09
82.6281
-1.457723259
0.072458419
0.125
0.052541581
5
9.09
82.6281
-1.457723259
0.072458419
0.125
0.052541581
6
13.63
185.7769
-1.044578438
0.148108925
0.2
0.051891075
7
13.63
185.7769
-1.044578438
0.148108925
0.2
0.051891075
8
13.63
185.7769
-1.044578438
0.148108925
0.2
0.051891075
9
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
10
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
11
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
12
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
13
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
14
18.18
330.5124
-0.630523607
0.264176031
0.35
0.085823969
15
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
16
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
17
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
18
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
19
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
20
22.72
516.1984
-0.217378786
0.413956581
0.5
0.086043419
21
27.27
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
22
27.27
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
23
27.27
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
5
8
14
20
26
211
Subjek
Nilai postest (X)
X²
24
27.27
25
Frek Kumkur
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi) - S(Zi)
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
27.27
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
26
27.27
743.6529
0.196676045
0.577959471
0.65
0.072040529
27
31.81
1011.8761
0.609820865
0.729009761
0.775
0.045990239
28
31.81
1011.8761
0.609820865
0.729009761
0.775
0.045990239
29
31.81
1011.8761
0.609820865
0.729009761
0.775
0.045990239
30
31.81
1011.8761
0.609820865
0.729009761
0.775
0.045990239
31
31.81
1011.8761
0.609820865
0.729009761
0.775
0.045990239
32
36.36
1322.0496
1.023875696
0.847053005
0.875
0.027946995
33
36.36
1322.0496
1.023875696
0.847053005
0.875
0.027946995
34
36.36
1322.0496
1.023875696
0.847053005
0.875
0.027946995
35
36.36
1322.0496
1.023875696
0.847053005
0.875
0.027946995
36
40.9
1672.81
1.437020517
0.924643918
0.975
0.050356082
37
40.9
1672.81
1.437020517
0.924643918
0.975
0.050356082
38
40.9
1672.81
1.437020517
0.924643918
0.975
0.050356082
39
40.9
1672.81
1.437020517
0.924643918
0.975
0.050356082
40
50
2500
2.265130179
0.988247654
1
0.056628254
Jumlah
1004.35
1008718.9
Rata-rata
25.10875
630.44933
SD
10.98888277
120.75554
31
35
40
Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit
Ltabel (0,0860 < 0,1401). Ltabel
Lampiran 17. Perhitungan Varian Data Prettest dan data tersebut didapat dari (0,886/ ) dengan derajat signifikan 95%. Kelas Maka Eksperimen dapat disimpulkan PERHITUNGAN VARIAN DATA PRETEST terdistribusi normal.
212
Lampiran 16 PERHITUNGAN VARIANS DATA PRETEST 1. Varians data 1 (Varians Data Pretest Kelas Eksperimen) s1 2 =
∑
– ∑
= = = = 163,733 2. Varians data 2 (Varian Data Pretest Kelas Kontrol) s2 2 =
∑
= = = = 122,051
– ∑
213
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST 1) Hipotesis: Ha : Terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2 H0 : Tidak terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2
.
2) Hipotesis Statistik: Ha :
2
H0 :
2
2 21
11 2
21
11
3) Menghitung Fhitung: F= = = 1,341 4) Menghitung Ftabel: Taraf signifikasi ( ) = 0,10 Ftabel = (0,05,(39,39)) Dengan menggunakan tabel uji F didapat Ftabel = 1,704 5) Kriteria pengujian H0 yaitu: Jika Fhitung
Ftabel, maka H0 diterima (homogen)
6) Pengujian H0: Ternyata 1,341
1,704 atau Fhitung
Ftabel, sehingga H0 diterima (homogen)
7) Kesimpulan: H0 yang berbunyi: “tidak terdapat perbedaan varians data 1 dengan varians data 2”, diterima (homogen). Hal ini menyatakan bahwa diantara varians data 1 (varians data pretest kelas eksperimen) dengan varians data 2 (varians data pretest kelas kontrol) tidak menunjukan perbedaan variasi data kelompok
214
Lampiran 17 Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretest Kelas Group investigation (GI) dan Reading-Writing-Presenting (RWP)
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS DATA PRETEST 1) Hipotesis: Tidak terdapat yang signifikan antara rata-rata H0 : Terdapat pengaruhperbedaan terhadap kemampuan self regulation siswa yangskor sampel kelasmodel eksperimen satu dengan eksperimen dua sebelum menerapkan pembelajaran inkuirikelas terbimbing diberikan perlakuan H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor sampel kelas eksperimen satu dengan kelas eksperimen dua sebelum diberikan perlakuan 2) Hipotesis statistik: H0 : H1 : 3) Uji statistik: Karena ragam Thitung
2
2 21
11,
maka:
=
=
=
=
= =
=
= = 1,61
= =
= 11,953
215
4) Menghitung ttabel:
Taraf signifikasi ( ) = 0,05
db = n1 + n2 – 2 = 40 + 40 – 2 = 78
Dengan menggunakan tabel nilai kritis distribusi t didapat t(0,05;78) = 1,99 5) Kriteria pengujian: Karena hipotesis bersifat dua arah sehingga, H0 diterima jika –ttabel < thitung< ttabel H0 ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel 1)
Pengujian H0: Ternyata 1,61
1,99 atau thitung
ttabel, sehingga H0 diterima.
6) Kesimpulan: H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor sampel kelas eksperimen satu (RWP) dengan kelas eksperimen dua (GI) sebelum diberikan”, ditolak. Hipotesis menunjukan bahwa kedua kelas baik kelas eksperimen satu maupun kelas eksperimen dua pantas dijadikan sampel penelitian, karena mewakili populasi sampel dan memiliki kemampuan yang sama, maka kelas eksperimen satu dan eksperimen dua dapat dilanjutkan pada pemberian tindakan atau treatment.
216
Lampiran 18 Data Posttest Kelas Reading-Writing-Presenting Subjek
Nilai Posttest (x)
1
45.45
2
45.45
3
50
4
54.54
5
54.54
6
59.09
7
59.09
8
63.63
9
63.63
10
68.18
11
68.18
12
68.18
13
72.72
14
72.72
15
72.72
16
72.72
17
81.81
18
81.81
19
81.81
20
81.81
21
81.81
22
81.81
23
81.81
24
81.81
25
81.81
26
81.81
217
27
86.36
28
86.36
29
86.36
30
86.36
31
86.36
32
86.36
33
86.36
34
86.36
35
90.9
36
90.9
37
90.9
38
90.9
39
90.9
40
90.9
218
Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelas Reading-Writing-Presenting
45.45 68.68 81.81 86.86
45.45 68.68 81.81 86.86
50 72.72 81.81 86.36
54.54 72.72 81.81 86.36
Nilai Posttest 54.54 59.59 72.72 72.72 81.81 81.81 90.09 90.09
59.59 81.81 86.86 90.09
63.63 81.81 86.86 90.09
63.63 81.81 86.86 90.09
68.68 81.81 86.86 90.09
1. Deskripsi Data
Banyaknya data (n)
Data Terbesar (Nmaks) : 90,9
Data Terkecil (Nmin) : 45,45
: 40
2. Jumlah Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 40 K = 1 + 3,3 (1,602) K = 1 + 5,28 = 6,28(dibulatkan menjadi 6 kelas nilai)
3. Panjang Kelas (Interval) p= p= p= p=
= 7,57 (dibulatkan menjadi 8 interval)
4. Tabel Distribusi
3
xi 48.95
xi2 2396.103
fi xi 7188.308
fi xi2 7188.308
7
56.95
3243.303
12973.21
12973.21
fi 3
fk “ ”
1
Nilai Data 45.45 - 52.45
2
53.45 - 60.45
4
No.
219
12
xi 64.95
xi2 4218.503
fi xi 21092.51
fi xi2 21092.51
4
16
72.95
5321.703
21286.81
21286.81
77.45 - 84.45
10
26
80.95
6552.903
65529.03
65529.03
85.45 - 92.45
14
40
88.95
7912.103
110769.4
110769.4
Jumlah
40
-
413.7
29644.6
3046
238839
fi 5
fk “ ”
3
Nilai Data 61.45 - 68.45
4
69.45 - 76.45
5 6
No.
5. Mean
=
= = 76,13
6. Median
= BB + p ( = 76,95+ 8 ( = 76,95 +8 (0,4) = 76,95 + 3,2 = 80,15
Median data posttest kelas eksperimen berkisar di angka atau nilai 80,15.
7. Modus
= BB + p = 85,95 + 8 ( = 85,95 + 8 (0,22) = 87,71 (dibulatkan menjadi 75)
Modus data posttest kelas eksperimen berkisar di angka atau nilai 87,71
220
Lampiran 19 Data Posttest Kelas Group Investigation Subjek
Nilai Posttest
1
36.36
2
36.36
3
40.9
4
40.9
5
45.45
6
45.45
7
45.45
8
45.45
9
50
10
50
11
50
12
54.54
13
54.54
14
54.54
15
54.54
16
59.09
17
59.09
18
59.09
19
63.63
20
63.63
21
63.63
22
63.63
23
72.72
24
72.72
25
72.72
26
72.72
221
Subjek
Nilai Posttest
27
72.72
28
72.72
29
77.27
30
77.27
31
77.27
32
77.27
33
77.27
34
77.27
35
77.27
36
81.81
37
81.81
38
81.81
39
81.81
40
81.81
222
Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelas Group Investigation
36.36 50 63.63 77.27
36.36 54.54 63.63 77.27
40.9 54.54 72.72 77.27
40.9 54.54 72.72 77.27
Nilai Posttest 45,45 45,45 54.54 59.59 72.72 72.72 77.27 81.81
45,45 59.59 72.72 81.81
1. Deskripsi Data
Banyaknya data (n)
Data Terbesar (Nmaks) : 81.81
Data Terkecil (Nmin) : 36.36
: 40
2. Jumlah Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 40 K = 1 + 3,3 (1,602) K = 1 + 5,28 = 6,28 (dibulatkan menjadi 6 kelas nilai)
3. Panjang Kelas (Interval) p= p= p= p=
= 7.57(dibulatkan menjadi 8 interval)
45.45 59.59 72.72 81.81
50 63.63 77.27 81.81
50 63.63 77.27 81.81
223
4. Tabel Distribusi No. 1
Data 36.36 - 43.36
fi 4
fk “ ” 4
Xi 39.86
xi² 1588.82
fixi 159.44
fixi² 6355.278
2
44.36 - 51.36
7
11
47.86
2290.58
335.02
16034.06
3
52.36 - 59.36
7
18
55.86
3120.34
391.02
21842.38
4
60.36 - 67.36
4
22
63.86
4078.1
255.44
16312.4
5
68.36 - 75.36
6
28
71.86
5163.86
431.16
30983.16
6
76.36 - 83.36
12
40
79.86
6377.62
958.32
76531.44
40
-
359.16
22619.32
2530.4
168058.7
Jumlah
5. Mean
= = = 63,06
6. Median
= BB + p ( = 59,86 + 8 ( = 59,86 + 8 (0,5) = 58,86 + 4 = 63,86
Median data posttest kelas kontrol berkisar di angka atau nilai 63,86.
224
7. Modus
= BB + p
= 75,86 + 8 ( = 75,86 + 8 (0,33) = 75,86 + 2,66 = 78,52 Modus data posttest kelas kontrol berkisar di angka atau nilai 78,52
225
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Reading-Writing-Presenting
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nilai posttest (X) 45.45 45.45 50 54.54 54.54 59.09 59.09 63.63 63.63 68.18 68.18 68.18 72.72 72.72 72.72 72.72 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 86.36 86.36 86.36 86.36 86.36 86.36 86.36
X² 2065.7025 2065.7025 2500 2974.6116 2974.6116 3491.6281 3491.6281 4048.7769 4048.7769 4648.5124 4648.5124 4648.5124 5288.1984 5288.1984 5288.1984 5288.1984 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 7458.0496 7458.0496 7458.0496 7458.0496 7458.0496 7458.0496 7458.0496
Frek Kumkur 2 3 5 7 9
12
16
26
34
Zi -2.274564029 -2.274564029 -1.937240116 -1.600657573 -1.600657573 -1.263333659 -1.263333659 -0.926751117 -0.926751117 -0.589427203 -0.589427203 -0.589427203 -0.252844661 -0.252844661 -0.252844661 -0.252844661 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.421061795 0.758385709 0.758385709 0.758385709 0.758385709 0.758385709 0.758385709 0.758385709
F(Zi) 0.011466048 0.011466048 0.026357999 0.054726391 0.054726391 0.103234647 0.103234647 0.177027885 0.177027885 0.277787366 0.277787366 0.277787366 0.400194127 0.400194127 0.400194127 0.400194127 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.663145021 0.775889945 0.775889945 0.775889945 0.775889945 0.775889945 0.775889945 0.775889945
S(Zi) 0.05 0.05 0.05 0.05 0.125 0.125 0.125 0.175 0.175 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
F(Zi) - S(Zi) 0.038533952 0.038533952 0.023642001 0.004726391 0.070273609 0.021765353 0.021765353 0.002027885 0.002027885 0.022212634 0.022212634 0.022212634 0.100194127 0.100194127 0.000194127 0.000194127 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.013145021 0.074110055 0.074110055 0.074110055 0.074110055 0.074110055 0.074110055 0.074110055
226
34 35 36 37 38 39 40 Jumlah Rata-rata Simpangan Baku (SD)
86.36 90.9 90.9 90.9 90.9 90.9 90.9 3045.22 76.1305
7458.0496 8262.81 8262.81 8262.81 8262.81 8262.81 8262.81 9273365 5795.853
13.48851895
181.9401
40
0.758385709 1.094968251 1.094968251 1.094968251 1.094968251 1.094968251 1.094968251
Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit didapat dari (0,886/ terdistribusi normal.
0.775889945 0.863234727 0.863234727 0.863234727 0.863234727 0.863234727 0.863234727
0.85 1 1 1 1 1 1
0.074110055 0.136765273 0.136765273 0.136765273 0.136765273 0.136765273 0.136765273
Ltabel (0,1367 < 0,1401). Ltabel
) dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut
227
Lampiran 21 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Group Investigation Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nilai postest (X) 36.36 36.36 40.9 40.9 45.45 45.45 45.45 45.45 50 50 50 54.54 54.54 54.54 54.54 59.09 59.09 59.09 63.63 63.63 63.63 63.63 72.72 72.72 72.72 72.72 72.72 72.72 77.27 77.27 77.27 77.27 77.27 77.27
X² 1322.0496 1322.0496 1672.81 1672.81 2065.7025 2065.7025 2065.7025 2065.7025 2500 2500 2500 2974.6116 2974.6116 2974.6116 2974.6116 3491.6281 3491.6281 3491.6281 4048.7769 4048.7769 4048.7769 4048.7769 5288.1984 5288.1984 5288.1984 5288.1984 5288.1984 5288.1984 5970.6529 5970.6529 5970.6529 5970.6529 5970.6529 5970.6529
Frek Kumkur 2 4
8
11
15
18
22
28
35
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi) - S(Zi)
-1.838197018 -1.838197018 -1.52567272 -1.52567272 -1.212460042 -1.212460042 -1.212460042 -1.212460042 -0.899247365 -0.899247365 -0.899247365 -0.586723067 -0.586723067 -0.586723067 -0.586723067 -0.273510389 -0.273510389 -0.273510389 0.039013909 0.039013909 0.039013909 0.039013909 0.664750884 0.664750884 0.664750884 0.664750884 0.664750884 0.664750884 0.977963562 0.977963562 0.977963562 0.977963562 0.977963562 0.977963562
0.03301669 0.03301669 0.063545696 0.063545696 0.112668165 0.112668165 0.112668165 0.112668165 0.184260458 0.184260458 0.184260458 0.278694857 0.278694857 0.278694857 0.278694857 0.392230454 0.392230454 0.392230454 0.51556035 0.51556035 0.51556035 0.51556035 0.746895079 0.746895079 0.746895079 0.746895079 0.746895079 0.746895079 0.835953827 0.835953827 0.835953827 0.835953827 0.835953827 0.835953827
0.05 0.05 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.2 0.275 0.275 0.275 0.375 0.2 0.2 0.2 0.45 0.45 0.45 0.55 0.55 0.55 0.55 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.875 0.875 0.875 0.875 0.875 0.875
0.01698331 0.01698331 0.036454304 0.036454304 0.087331835 0.087331835 0.087331835 0.087331835 0.090739542 0.090739542 0.090739542 0.096305143 0.078694857 0.078694857 0.078694857 0.057769546 0.057769546 0.057769546 0.03443965 0.03443965 0.03443965 0.03443965 0.046895079 0.046895079 0.046895079 0.046895079 0.046895079 0.046895079 0.039046173 0.039046173 0.039046173 0.039046173 0.039046173 0.039046173
228
Subjek 35 36 37 38 39 40 Jumlah Rata-rata Simpangan Baku (SD)
Nilai postest (X)
X²
77.27 81.81 81.81 81.81 81.81 81.81 2522.53 63.06325
5970.6529 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6692.8761 6363157.601 3976.973501
14.52687049
211.0299661
Frek Kumkur
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi) - S(Zi)
40
0.977963562 1.29048786 1.29048786 1.29048786 1.29048786 1.29048786
0.835953827 0.901559338 0.901559338 0.901559338 0.901559338 0.901559338
0.875 1 1 1 1 1
0.039046173 0.098440662 0.098440662 0.098440662 0.098440662 0.098440662
Uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit (0,886/
Ltabel (0,0984 < 0,1401). Ltabel didapat dari
) dengan derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal.
229
Lampiran 22 PERHITUNGAN VARIANS DATA POSTTEST 1. Varians 1 (Varians Data Posttest Kelas Eksperimen satu) s1 2 =
∑
– ∑
= = = = 176,56 2. Varians 2 (Varians Data Posttest Kelas Eksperimen Dua) s2 2 =
∑
= = = = 204,75
– ∑
230
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST 1) Hipotesis: Ha : Terdapat perbedaan antara varians data 1 dan varians data 2 H0 : Tidak terdapat perbedaan antara variana data 1 dan varians data 2
.
2) Hipotesis Statistik: Ha :
2 21
2
H0 :
2
2
21
11
11
3) Menghitung Fhitung: F= = = 1,15 4) Menghitung Ftabel: Taraf signifikasi ( ) = 0,10 Ftabel = (0,05,(39,39)) Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel = 1,704 5) Kriteria pengujian H0 yaitu: Jika Fhitung
Ftabel, maka H0 diterima (homogen)
6) Pengujian H0: Ternyata 1,15
1,704 atau Fhitung
Ftabel, sehingga H0 diterima (homogen)
7) Kesimpulan: H0 yang berbunyi: “tidak terdapat perbedaan varians data 1 dengan varians data 2”, diterima (homogen). Hal ini menyatakan bahwa diantara varians data 1 (varians data posttest kelas eksperimen) dengan varians data 2 (varians data posttest kelas kontrol) tidak menunjukan perbedaan variasi data kelompok.
231
Lampiran 23 Perhitungan Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Reading-Writing-Presenting dan Group Investigation
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS DATA POSTTEST 1) Hipotesis: tidak terdapat perbedaan Belajar self Siswa Menggunakan Group H0 : Terdapat pengaruh terhadap Hasil kemampuan regulation siswa yang Insvestigation (GI)pembelajaran dengan Reading-Writing-Presenting (RWP) menerapkan model inkuiri terbimbing H1 : terdapat Group Hasil Belajar Siswa Menggunakan Group Insvestigation insvestigation (GI) dengan Reading-WritingPresenting (RWP)
2) Hipotesis statistik: H0 : H1 : 3) Uji statistik: Karena ragam thitung
=
2
2
11,
21
̅
maka:
̅
=√
√
)
(
)
=
= √
=
(
√
(
)
(
)
√
= =
=√
=√
= 4,22 =√ 4) Menghitung ttabel:
= 13,807
232
Taraf signifikasi ( ) = 0,05
db = n1 + n2 – 2 = 40+ 40 – 2 = 78
Dengan menggunakan tabel nilai kritis distribusi t didapat t(0,05;78) = 1,99 5) Kriteria pengujian: Karena hipotesis bersifat dua arah sehingga, H0 diterima jika –ttabel < thitung< ttabel H0 ditolak jika –ttabel > thitung > ttabel 6) Pengujian H0: Ternyata 4,22
1,99 atau thitung
ttabel, sehingga H0 ditolak.
7) Kesimpulan H0 yang berbunyi: “ Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Group Investigation (GI) dengan Reading-Writing-Presenting (RWP)”,ditolak. Dengan demikian penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Group Investigation (GI) dengan Reading -Writing - Presenting (RWP).
/_))
Lampiran 24 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Konsep Protista
Nama Sekolah
SMAN 5 Tangerar g Selatan
Nama Observer
Ratna Endah
Materi Pokok
Protozoa 1 (Satu)
Perlemuan
Hari/tanggal
27 Oktober'2015
Petunjuk:
Berilah tanda check list (V) pada jarvabi r yang saudara/i anggap sesuai dengan
- Writing
keterlaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif lipe Reading Presenting
A.
Kegiatan Guru Skor
Kegiatan Belajar lVlengajar
Langkah Pembelajaran
1
Kegiatan Awal
.,
3
l. Guru memotivasi sislr r untuk bertanya 2. Guru menjelaskan pok rkpokok materi pelajalan
Reading
3. Gur-u rnembagi kelom;,ok ul.
Guru membagikan sut,topik untuk kelompok 5. Guru memberikan
bal
rn
bacaan 6. Guru mengisntruksika r siswa
untuk rnembaca sesuai ( Jngan
v
4
-
234
Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah Pembelajaran
Skor 1
waktu yang telah ditentL.
Writing
7. Guru menginstruksik n siswa dalarn kelompok untuk r Lenulis tanpa rr-relihat sumber
br
;aan
apapun dan sesuai deng: r r,vaktu
yang telah ditentukan
c1,
n
rnendiskusikannya. 8. Guru meminta keloml ok dengan subtopik lang si: na saling nrengoreksi hasi I tulisarr Presenting
9. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil lali rnembaca dan rnenulis 1
0. Guru rnengkoordina,
presentasi setiap kelornp rk
1i. guru memberikan k, sempatan kepada siswa untuk berl; nya
12. Menunjuk salah s:tu siswa untuk menyimpulkan
13. Guru memberikar atau penguatan terhadl yang dipelajari
r
koreksi konsep
2
3
4
235
B. Kegiatan Siswa Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah Pembelajaran
Skor I
Sisrva
Kegiatan Anal
Reading
V
1. Jarvaban siswa terhadap pertanvaan vang di ajukan guru 2. a
J.
1
1
Keteraturan sisr'"a rnembentuk kelornp, t
dalam
Mernbaca hahan mat 'ri pela_jaran r ang telah disediakan oleh gurr dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan
Writing
4. Menr-rlis tanpa melih;,:
sumber bacaan apapL r dan sesuai dengan rvaktu .,ang telah ditentukan dan mendiskusikannya 5. Mengoreksi hasil
tulr
an
antar kelompok deng 'n subtopik -Yang sama Presenting
6. Penyajian hasil dari membaca dan menuir , 7. Pertanl'aan t.ang di a rkan
,/
sisrva 8. Kesimpulan vang
di i uat
Obsen er
Ratna Endah
4
z)o
Lembar Observasi Keterlaksanaa n Pembelajaran Konsep Protista
Nama
Sekolah
: SMAN 5 Tangera rg Selatan
Narla
Observer
: Ratna Endali
Materi
Pokok
: Plotozoa
Pefierr-iuan
:
Hari,'tanggal
: 03 Noven.rber 2C) 5
2 (Dua)
Petunjuk:
Berilah tanda check list (V) pada jawab n yang saudara/i anggap sesuai dengan keterlaksanaan penerapan pernbelajaran kooperatif ttpe Reading
-
Writing
Presenting
A. Kegiatan Guru Langkah
Kegiatan Belajar N{engajar
Skor
Pornhelqiqr 1
Kegiatan Awal
1. Guru memotivasi
sisr r untuk
bertanya 2. Guru menjelaskan pol okpokok materi pelajaran Reading
3. Gur-u membagi kelonr rok
4. Guru membagikan sui topik
untuk kelorlpok 5. Gur-ur memberikan bai rn bacaan
6. Gur-u mengisntruksikr
l
sisr,va
.,
V
3
4
-
231
Skor
Kegiatan Belajar lVlcngajar
Langkah Pembelajaran
1
untuk membaca sesuai ,lengan waktu yang telah ditentt kan
Wliting
7.
Guru menginstruksik ur siswa dalam kelornpok untuk r ienulis tanpa melihat sumber bl ;aan apapun dan sesuai deng n waktu
yang telah ditentukan
t'l
rr,
mendiskustkannya. 8. Guru meminta kelontlok dengan subtopik yang s, ma saling mengoreksi hasil tulisar Presenting
9. Guru merninta sisr,va mempresentasikan hasil dari membaca clau menulis 10. Curu rnengkoordina i
presentasi setiap kelom1 ok 1
1. guru mernberikan k :sempatan
kepada sisr,va untuk betr Lnya
12. Menunjuk
salah
SlSWA
untuk menyimpulkan memberika r koreksi atau penguatan terhaci ,p konsep yang dipelajari
13. Guru
2
3
4
238
B. Kegiatan Siswa
Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah Pembelajaran
Skor I
Siswa Kegiatan Arryal
l.
2
4
Jau,aban siswa
terhadap pertanyaan yang di ajukan guru Reading
2.
Keteraturan sisla
1
membentuk kelornpr ri. Ivlernhaca hahan rnar 'ri pelajaran vang telah
dalam
disediakan oleh gun dan sesuai dengan rvaktr yang telah di tentukan
Writing
,1.
MenuHs tanpa rnelihi : sunlber hacaan apapL r dan sesuai dengan waktu .'ang
telah ditenttrkan dan rnendiskusikannya 5. Mengoreksi hasil tulr .an
antar kelompok deng 'n subtopik yang sama Presenting
6. Penvajian hasil dari
membaca dan menul: 7. Perlanvaan yang di a, *an ,
sisr.va
8. Kesimpulan vang di I uat
Observer
ru^,4" l
Ratna Endah
239
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Konsep Protista
Nama
Sekolah
: SN,'IAN 5 Tangera rg Selatan
Nama
Observer
: Ratna Er-rdah
Materi
Pokok
: Protozoa
Peftemuan
:
Hari/tanggal
: 10 Noven"rber 20l ;
3 (Tiga)
Petunjuk:
Berilah tanda check list (V) pada jalvabi n yang saudaraii anggap sesuai dengan keterlaksanaan penerapan pernbelajaran kooperatif tipe Reading
-
LVriting
Presenting
A.
Kegiatan Guru
Kegiatan Awal
I Guru memotivasi sisu r untuk berlanya 1.
2. Guru menjelaskan pol okpokok rnateri pelajaran Reading
Skor
Kegiatan Belajar Mt ngajar
Langkah Pembelajaran
3. Gur-u men-rbagi kelon-rlok
4. Guru membagikan sul topik
untuk kelornpok 5. Gulu memberikan bal rn bacaar-r
6. Guru mengisntruksika r siswa
2
t
4
-
210
Kegiatan Belajar Mt'ngajar
Langkah Pembelajaran
Skor 1
untuk membaca sesuai ( engan rvaktu yang telah ditentu
Writing
7. Guru menginstruksik
,n siswa
dalam kelornpok untuk r renulis tanpa melihat sumber ba :aan apapun dan sesuai dengl r lvaktu
yang teiah ditentukan cl
n
mendiskusikannya. 8. Guru memiuta kelom1 ok dengan subtopik 1,ang sr na saling mengorcksi hasil tulisarr
Presenting
9. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil lari membaca dan menulis 10. Guru rnengkoordina'
i
presentasi setiap kelomp rk
1. guru memberikan k, sempatan kepada siswa untuk befi ,nya 1
12. Menunjuk salah s rtu siswa untuk n-renyimpulkan
13. Guru rnemberikar koreksi atau penguatan terhadi,p konsep yang dipelajari
2
J
4
24t
B. Kegiatan Siswa
Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah Pembelajaran
Skor 1
I
Sisrya Kegiatan Anal
Reading
)
1. Jarvaban siswa terhadap pertan_vaan yang di ajukan gurti
2. Keteraturan sis, .a
i.
dalam
rnernhcntuk kelornp, < Mernbaca bahan rnur 'ri pelajaran _vang telah disediakan oleh guru dan sesuai dengan naktii yang teiah di tentukan
Writing
Presenting
.1.
Menulis tanpa melihi : sumber bacaan apaprr dan sesuai dengan rvaktu .,ang telah ditentukan dan mendiskusikannya 5. Mengoreksi hasil tuJr an antar kelompok deng ,n subtoprk )'ang sama 6. Penvalian hasil dari membaca dan menul; 7. Pertany-aan yang di a rkan ,
sisrva 8. Kesinrpulan yang di I uat
Observer
Ratna Endah
J
1
242
Lampiran 25 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Konsep Protista
Nama
Sekolah
: SMAN 5 Tanget, rg Selatan
Nama
Observer
: Ratna Endah
Materi
Pokok
: Protozoa
Peftemuan
:I
Hari/tanggai
: 27 Oktober 201
(Satu) 5
Petunjuk:
Berilah tanda check list (V) pada ja',vah
11
yang saudara/i allggap sesuai dengan
keterlaksanaan pellerapan pembelajaran k roperatif lipe Group Int,estigcttion
A. Kegiatan Guru Langkah
Kegiatan Belajar Mengaj ar
pembelajaran Kegiatan Awal
1
1. Guru memotivasi
siswa
untuk bertanya
2. Guru menjelaskan pol ok pokok nrateri pelajarr r Pemilihan subtopik
Pertemuan
3. Guru rneminta siswa, ntuk bertanya
4. Guru menuliskan perl myaal-i perlanyaan pada papa r tulis sebagai tujuan pernbe ajaran 5. Guru rr-rembagi kelonr rok 6. Curu memberikan sut'topik yang di amati siswa
2
.,
I 4
243
Langkah pembelajaran Perencanaan
kooperatif
Pertemuan
Kegiatan Belaj ar Men gaj ar 1
7. Guru memberikan LK
2
J
S
kepada setiap kelornp ,k 8. Guru meminta menye idiki j ar,vaban dari petlan-vl, rn yailg mereka ajukan dengarr
Implementasi
subtopik masing-mas; rg 9. Guru men-ibantu siswa selama
'//
pengamatan
Analisis dan
10. Guru memberikan
pertanyaan
Sintesis Presentasi
11. Guru rneminta siswr,
hasil final
mempresentasikan hr sil pengamatan 12. Guru mengkoordina i
presentasi setiap ke1 rnpok Evaluasi
I3. Guru mengevaluasi presentasi siswa
Guru memberikan kesempatan kepada iswa untuk berlanya l5.Menunjuk salah satu iisu'a untuk menyimpulkar 16. Guru n-remberikan k reksi atau penguu,un 1"1fiar rap konsep yang dipelaja i
1zl.
\-/ \-/
I 4
241
B. Aktivitas Siswa
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Belajar Mengajar
1.
Pemilihan Subtopik
2.
Jawaban
sisna terhadap pertanyaan di aiukan Pertanyaan yang d ajukan siswa
Keteraturan sisrva lalam membentuk kelonr rok Merencanakan prr, .edur pernbelajaran
Perencanaan
Kooperatif
5. Pembagian tugas L'ingan anggota kelornpok rya
6. Pen-velidikan terhadap masalaii dengan subtopikni
sis'rva
sesuai
r
Analisis Sintesis
7. Melakukan analr is dan sintesis inlormai yang diperoleh
8. Merencanakan p':sentasi hasil investigasi
9. Penyajian hasil in estigasi di depan kelas 10.
Penyanrpaian
:valuasi
presentasi dari sisr'a I
1.
Perlanyaan yang siswa
l2.Kesimpulan
ii
ajukan
yatlt dibuat
sr'srva
Observ'er
Ratna Endah
245
Lembar Observasi Keterlaksanaa n Pembelajaran Konsep Protista
Nama Sekolah
SMAN
Nan-ia Observer
Ratna Endah
Maten Pokok
Protozoa
Perlemuan
2 (Dua)
Hari/tanggal
03 Novernber 20
5 Tangera rg Selatan
5
Petunjuk:
Berilah tanda check list (V) pada jawab n yang saudara/i anggap sesuai dengan keterlaksar-raan penerapan pembelajaran
k roperatif trpe Grottp lnt'estigcttion
A. Kegiatan Guru
Langkah
Kegiatan Belajar Men gajar
pemlrelajaran Kegiatan Awal
Pertemuan 1
1. Guru memotivasi
I
J
siswa
untuk bertanya 2. Guru menjelaskan poi ok pokok materi pelajarrr r
Pemilihan subtopik
3. Guru meminta siswa r ntuk bertanya 4. Curu menuliskan perl rnyaan pertanyaan pada papa r tulis sebagai tujuan pembc rjaran 5. Guru rnerr-rbagi kelonr rok
6. Gulu memberikan sut topik 1,ang
di arnati siswa
/
1
4
216
Kegiatan Belajar Men gajar
Langkah pembelajaran Perencanaan
kooperatif
Pertemuan 1
)
3
7. Guru rnernberikan LK S kepada setiap kelomp ,k 8. Guru meminta menye idiki jawaban dari perlanya rn yang mereka ajukan dengar subtopik masing-masr rg
Implementasi
9. Guru
membantu
sisr,va
selama pengamatan
Analisis dan Sintesis Presentasi
hasil final
10. Guru memberikan pertanyaan 1
l.
Guru meminta siswa melnpresentasikan hl pengamatan
;i1
,/
12. Guru mengkoordina, presentasi setiap kel, tnpok r
Evaluasi
13. Guru mengevaluasi presentasi siswa 14. Guru memberikan kesempatan kepada : Lswa
untuk berlanya l5.Menunjuk salah satu iswa untuk rnenyimpulkan 16. Guru memberikan kr reksi atau penguatan terhac ap konsep yang dipelaja i
\-/
I 4
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
251
Lampiran 26 Daftar Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Siswa SMAN 5 Tangerang Selatan Kelas X.5
NO
Nama
Nilai UTS
1
Amelia Dwi Anggraini
84
2
Ardhia Melaningtyas
80
3
Ari Wibowo Utomo
88
4
Ariq Muhammad Syarif
76
5
Arnita Dewi Febrianty
85
6
Astria Rani
88
7
Awaludin Ma’rifatullah
76
8
Ayu Ratna Sari
39
9
Bunga Nadya Wardani
82
10
Dionysia Akasa W
86
11
Fadly Ferdiansyah
43
12
Farda Hidayah
51
13
Femi Putri Yuniar
80
14
Ferdi Zakiansyah
54
15
Irfansyah Naufal Nasution
62
16
Isma Sepia Putri
53
17
John Kevin Giraldi
65
18
Jovan Ramadio Khuzuka
70
19
Juan Alif Prihantoro
56
252
20
Lutfianti Noor Kemala Dewi
83
21
Marcella Anindita Davisca
61
22
Muhammad Fahri
53
23
Muhammad Ikhsan Alif P
46
24
Muhammad Raihan H
47
25
Nadya Noor Zakiya
56
26
Nahdiyah Rachmania
90
27
Nilam Mailani
85
28
Nindiya April Liani
73
29
Novia Lezza Laulina
85
30
Nurrahman Sidieq
83
31
Rizka Olivia
83
32
Rizky Yoga Pratama
53
33
Ryan Ardhiansyah
53
34
Ryan Rizky Ramadhan
76
35
Sabrina Cahya Ramadhani
75
36
Serfintia Anugra
73
37
Shifa Savira Fauziah
83
38
Siska Ristika Sari
70
39
Vinna Adhe Fitria
73
40
Zalmadina Anrisa
80
Nilai Rata-rata
69.975
253
Daftar Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Siswa SMAN 5 Tangerang Selatan Kelas X.6
No
Nama
Nilai UTS
1
Ade Yuliani
70
2
Adhitya Kresna Sandhi
83
3
Aditya Lutfi D
75
4
Adrian Risqullah HP
55
5
Agsana Gamas Y
64
6
Amirsyah Novandhika SP
44
7
Ana Elisa Maria Manalu
83
8
Ananda Ayu Lestari K
81
9
Ananda Gayatri
81
10
Ananti Eka Rachmadani
76
11
Andhika Utomo
68
12
Anita Namira Salsabila
69
13
Calvin Ferdiansyah
70
14
Chaerriani Mega Shafiyah
80
15
Danel Max Sapulete
64
16
Dea Nanda Fauzziah
70
17
Dhea Khairunnisa
55
18
Dwi Safira Mauliddiyah
80
19
Frasisca Deramshanti P.
70
254
20
Glory Misye Sapulete
43
21
Ihza Nurrifqi
40
22
Irfan Satya Ardianto
58
23
Karisha Utami
71
24
Lilis Nurmajuwita
83
25
Maula Hidayati
80
26
Muhamad Dimas
50
27
Muhammad Raihan Al Fitriano
48
28
Muhammad Raya Abyan
50
29
Muhammad Rizky A
79
30
Muthia Faridha S
70
31
Nadia Marhaenina S.A.
48
32
Nurlaili Qurotu Aini
69
33
Nurul Izza Hafizh
70
34
Radityo Wisesa
41
35
Rakha Naufal Anantha
30
36
Raslina Aulia Salsabila
33
37
Rizky Hakim
37
38
Sekar Indrasuwari K.
51
39
Sisko Tabah Chairudin
50
40
Yunisha Dewi
40 61.975
255
Lampiran 27 LEMBAR WAWANCARA Nama Sekolah
: SMAN 5 Tangerang Selatan
Alamat Sekolah
: Perum Puri Bintaro Hijau Blok. F.IV Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan
Nama Guru
: Bu Feny Kartika Handayani, S.Pd, MM.
Hari/tanggal
: Kamis, 06 Agustus 2015
Tempat
: SMAN 5 Tangerang Selatan
1. Kurikulum apa yang digunakan oleh SMAN 5 Tangsel?
Jawab : Kurikulum KTSP 2. Metode apa yang sering digunakan untuk pembelajaran Biologi di SMAN 5 Tangsel? Jawab : untuk kelas XI dominan dengan metode diskusi sedangkan untuk kelas X menggunakan metode ceramah dengan bantuan media power point atau papan tulis? 3. Ada berapa jumlah kelas X di SMAN 5 Tangerang Selatan? Jawaban : tujuh kelas 4. Untuk Konsep Protista berapa pertemuan? Jawab : 3 kali pertemuan ( satu kali perminggu) 5. Apakah di kelas X sering dilakukan praktikum untuk setiap konsep materi biologi? Jawab : untuk semester ini belum karena ruang lab IPA masih digunakan menjadi kelas karena sekolah sedang melakukan renovasi. 6. Kendala apa yang dihadapi saat mengajar? Jawab : Siswa sulit untuk fokus dan berisik, sehingga menjelaskan submateri seperti siklus hidup virus perlu di lakukan berkali-kali 7. Bagaimana cara manejemen kelas supaya siswa bisa tenang dan memperhatikan penjelasan guru?
Scanned by CamScanner
157
LAMPIRAN 28 DOKUMENTASI
158
159
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
KEITENTERIAN AGAMA UIN JAT(ARTA FITK
g. lr.
H.
: Terbit : No. Revisi: :
No. Dokumen Tgl.
FoRM (FR)
tuanda ,S 95 CStuH 1U112 ,,tdd,r€{ie
Hal
FITKfR-AKDO81 1 Maret 2010 01 111
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F. l/KM.0l.3ll336D0l Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta" 26 Mei 2015
5
Kepada Yttr"
YukeMardiati, M.Si Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyatr dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullatr
Jalffta Assalamu' alailcwn w r.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi (materi/teknis) penulisan slaipsi mahasiswa: Nama
: Kintantia Vfidiya Sari
NIM
: 1111016100049
Jurusan
: Pendidikan IPA/ Pendidikan
pembimbing tr
Biologi
Semester : )il (Sebelas) Judul
Skripsi :
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Group Im;estigation
(GI)
dengan Reading-Writing-Pres enting"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jwusan yang bersanglartan pada tanggal 26 Mei 2015, abstaksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebtd. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu-
Bimbingan slaipsi ini dilurapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bularq dan dapat diperpafiang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan Atas perhatian dankerja sarna Saudar4 kami ucapkanterimakasih. Wassalunu' alaitam, wr.w b.
a.n Dekan Kqiur
Baiq
M.SC 19740209
Tembusan:
1. 2.
Dekan FITK Mahasiswa ybs.
2 001
UIN JAKARTA
FITK Jt.
lr. H.
Juanda
tb
FORIIJ| (FR}
95 Cbutat
1
*1
2
h#ne
SUNNT HMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F. l/I(M.01 -31 1336E:01 Lamp. : Hal : Bimbingan SkriPsi
Jakarta 26 Mei 2015
5
KepadaYtttDr. Yanti Herlanti, M.Pd Pimbimbing SkriPsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullatt
JflIerta A s s alunu' al ailam w r.w b.
Dangan
ini
diharapkan kesediaan Saudara rmtuk menjadi pembimbing
I(materi/teknis) pe,nulisan skripsi mahasiswa: Nama
Kintantia Widiya Sari
NIM
I
Jurusan
Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Semester
XI (Sebelas)
Judul Slripsi
11
1016100049
perbedaan Hasil Belajar siswa Antara Group Investigation
dengan Re ading-ll r iting-P r e s ent ing
(Gf)
"
26 Me! 2911 , Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal pada judul absfray,srlo*line terlampii- Saudara dapat meiakukan perubahan redaksional tersebul Apabila perubahan substansial dianggap perlq mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu dapat Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bularq dan perpanjangan surat tanpa diperpaijang selama 6 (enam) bulan berikr*nya
Atas perhatian dankerja sama satdar4 kami ucapkanterimakasih. Was s al amu' alailafin wr.w b.
a.n Dekan Kajur
Baiq Hada
IPA
, M.SC
32001 Tembusan:
l. 2,
DekanFITK Mahasiswa ybs.
SELATAN PEMERII\TAH KOTA TANGERANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI
5
**ururreuricBintarolfijauAtot:'.rf.I'l/cPon[oR]ren\i"ta']iotata:ngerangscfatan'(fet\'021-73161'111 ,
:
r. ^-- -^. ( li,,t
n
+
n n
n ct [ (i) \ n fi no.
co
llt
SURAT KETEBAIYqAN 'rata Usaha 131
l4?l
-"-,lo,;E Menindaklanjuti Surat Un.0 I /F. 1/KM.0
1 .3
127 7 9
dari
Universitas Islam
Negeri (lJiN)
Jakarla Nomor:
maka dengan l2or5 tentang Perhohorran izin Penelitian
Selatan meneratrgkan kePada SMA Negeri 5 Kota Tangerang
ini
Kepala
:
Kintantia \& LdiYa Sali
Nama
S1
Strata
111101610rt049
NIM
/ Biologi Pendidikan tlmu Pengetahuan Alarn
Program Studi
IX (Sembilan)
Semester
Universitas Islam Negeri (UIN)
Universitas
Negeri 5 Kota Il ISE'T/PENEI-ITIAN cli sMA Yang bersangk-utan benar telah melakttkan Sklipsi dengan Judul : data dal''m rangka penyustlnan mempeloleh untuk Selatan Tangerang clengun Reading Tipe Group Investigation (GI) l{ooperatif ,, Pembelajuran Metode Pengurult 20 oktober * 24 yang relah dilaksanakan pada tanggal Beruiar,, presenting Hasir pacru writing November 2015.
Demikianlah surat keteratlga,
ini
dapat dipergunakar clibuat clsngan sebenarnya' untuk
sebagaimana mestinya
,/{#
AN
5 Tangsel
Tangerang Selatan, 03 Februar\ 20It Mengetahui WakJsek l(urikulum SMAN 5 Tangsel
i c1|,,,
ttj / sr tli.--* 1\ I ililii\l'
':"\f u"\
{$&
Juhara, 1
M.M'Pd\
q8003 2 003
DaryonrlS.Pd,MM NIP. 19660513 199201
1001