PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH KONSTRUKSI GAMBAR BANGUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP BERDASARKAN SEKOLAH ASAL Hafero Pumicia*, Maryati Jabar**, Zahrul Harmen*** Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected]
ABSTRACT From the data obtained UNP Puskom the large number of high school graduates from the vocational school students graduate on Course Construction of Image Building seen that vocational graduates can better understand the material provided lecturers, compared to high school graduates. Because, students who graduated from vocational already have previous experience the lecture begins, meaning that students who do not understand the material can be triggered to be more creative. The purpose of this study was to reveal the differences in learning outcomes of the course students Image Building Construction Department of Civil Engineering FT-UNP based school of origin. This type of research is the study of ex-post facto. The population in this study were all students of class of 2013 and 2014 Department of Civil Engineering D3 and S1 are taking courses totaling Image Building Construction 279 students, while samples in this study were as many as 164 students. Data analysis techniques in this study is the normality test, homogeneity test and test hypotheses. Results of the data analysis and hypothesis testing has been conducted, proving that there are differences in learning outcomes of the course students Image Building Construction Department of Civil Engineering FT-UNP based school of origin. Because, 0009 Asymp.Sig value <0.05 means that there are differences in learning outcomes of students in courses based Image Building Construction of the school of origin. Judging from the average student results based on home-school learning outcomes of students from vocational higher when compared to the learning outcomes of students from high school. Keywords: Hasil Belajar, Sekolah Asal
*
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2015 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP **
Pendahuluan Setiap orang mempunyai keinginankeinginan khusus yang berkaitan dengan
kebutuhan kenyataannya,
hidup. dapat
keinginan-keinginan
Namun
dalam
diketahui
bahwa
yang ada tersebut
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
713
belum otomatis menjadi kenyataan atau
SMA dan SMK dengan tujuan agar
terkabul.
perlu
mahasiswa yang berasal dari SMA dapat
pertimbangan dan butuh proses dalam
mempedomani atau belajar dari mahasiswa
mencapai
yang tamat SMK. Karena, mahasiswa yang
Keinginan
yang
masih
akan
diinginkan
(dibutuhkan).
tamat SMK sudah mempunyai pengalaman
Belajar adalah suatu proses usaha yang
sebelumnya sebelum perkuliahan dimulai,
dilakukan seseorang untuk memperoleh
artinya mahasiswa yang kurang mampu
suatu perubahan tingkah laku yang baru
dapat terpicu untuk lebih kreatif, ikut
secara
hasil
terlibat langsung dengan motivasi yang
pengalamannya sendiri dalam interaksi
tinggi dalam belajar bersama-sama kawan
dengan lingkungannya. Perubahan yang
sekelompok dengannya.
keseluruhan,
sebagai
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali
Beragamnya asal jurusan mahasiswa
baik sifat maupun jenisnya, karena itu
akan berdampak pada pemahaman mata
sudah tentu tidak setiap perubahan dalam
kuliah yang di dapatkan di akademik,
diri seseorang merupakan perubahan yang
terutama pada semester awal. Dimana mata
diperoleh sesuai dengan hasil yang dicapai.
kuliah semester awal bersifat umum dasar
Faktor
kemampuan
siswa
sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar yang
di samping itu perlu banyak adaptasi dengan mata kuliah yang lainnya.
dicapai. Selain kemampuan yang dimiliki
Namun pada kenyataannya, dalam
siswa, juga ada faktor lain, seperti: motivasi
pembelajaran terkadang mahasiswa yang
belajar, minat dan perhatian, sikap dan
berasal dari SMK mempunyai kemampuan
kebiasaan belajar, faktor fisik dan psikis.
lebih dibandingkan dengan kemampuan
Faktor dari luar atau faktor lingkungan dari
belajar mahasiswa yang berasal dari SMA.
luar yang mempengaruhi hasil belajar
Dalam hal ini, yang paling mendasar hal ini
adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud
terjadi adalah karena adanya perbedaan
dengan kualitas pengajaran adalah tinggi
individu masing-masing mahasiswa dalam
rendahnya atau efektif tidaknya proses
menerima pembelajaran yang diberikan
belajar mengajar dalam mencapai tujuan
oleh dosen yang bersangkutan. tujuan
pengajaran.
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan
Perbedaan
individu
dalam
bidang
perbedaan
hasil
belajar
mata
kuliah
intelektual perlu diketahui dan dipahami,
Konstruksi Gambar Bangunan mahasiswa
terutama
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP berdasarkan
dalam
hubungannya
dengan
penerimaan mahasiswa yang berasal dari
sekolah asal.
Hafero Pumicia
714
Belajar menurut Slameto (2010: 2)
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu 1) Faktor
adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
dalam diri siswa (intern) yaitu kecakapan,
seseorang
suatu
minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,
perubahan tingkah laku yang baru secara
dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. 2)
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
Faktor dari luar diri siswa (ekstern) yaitu
sendiri
dengan
lingkungan fisik dan non fisik (termasuk
lingkunganya”. Selanjutnya menurut Sagala
suasana kelas dalam belajar), lingkungan
(2005: 112) “belajar adalah suatu aktivitas
keluarga,
yang
pembelajaran.
untuk
memperoleh
dalam
interaksi
dilakukan
secara
sadar
untuk
guru,
dan
Dalam
pelaksanaan hal
ini
guru
mendapatkan sejumlah kesan dari yang
merupakan faktor yang paling berpengaruh
telah dipelajari”. Menurut R. Gagne dalam
terhadap proses dan hasil belajar, sebab
Slameto (2010: 13) Belajar ialah “suatu
guru merupakan manager atau sutradara
proses untuk memperoleh motivasi dalam
dalam kelas. Suratinah Tirtonegoro (2001:
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan
43) “mengemukakan hasil belajar adalah
tingkah laku serta penguasaan pengetahuan
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
atau keterampilan yang diperoleh dari
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
instruksi”. Menurut Dimyati dan Mudjiono
huruf
(2009: 200) “hasil belajar merupakan
mencerminkan hasil yang sudah dicapai
tingkat perkembangan mental yang lebih
oleh
baik bila dibandingkan pada saat sebelum
tertentu”.Artinya dari hasil belajar yang
belajar”.
Hamalik
diperoleh oleh siswa harus mencakup
(2001: 21) “hasil belajar adalah tingkah
segala aspek yang diajarkan oleh pendidik,
laku yang timbul dari yang tidak tahu
baik aspek kognitif.
Sedangkan
menurut
menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan
siswa
yang
dalam
dapat
periode
Menurut Slameto (2010: 54) “Faktorfaktor yang mempengaruhi belajar banyak
menghargai perkembangan sifat-sifat sosial,
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi
emosional
jasmani”.
2 golongan saja yaitu: 1)Faktor Internal,
Menurut Sudjana (2009: 40) “hasil belajar
faktor internal terdiri dari a) Faktor
adalah kemampuan dalam bentuk tingkah
Jasmani, yaitu faktor kesehatan: proses
laku siswa berupa kognitif, afektif dan
belajar seseorang akan terganggu jika
psikomotor setelah menerima pengalaman
kesehatan seseorang terganggu, faktor cacat
belajar”. Kemudian
tubuh:
dan
sikap,
setiap
kalimat
keterampilan,
menyatakan
dalam
maupun
pertumbuhan
bahwa
Anita (2007: 15) hasil
belajar
keadaan
mempengaruhi
cacat belajar,
tubuh b)
juga Faktor
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
715
Pisikologis, yaitu inteligensi: kecakapan
keluarga di mana anak berada dan belajar,
untuk
keadaan
menghadapi
dan
menyesuaikan
ekonomi
keluarga:
keadaan
kedalam situasi yang baru dengan cepat dan
ekonomi keluarga erat hubungannya dengan
efektif, perhatian: untuk dapat menjamin
belajar anak,
hasil belajar yang baik, maka siswa harus
terpenuhi, maka anak akan semangat akan
mempunyai perhatian terhadap bahan yang
belajarnya, pengertian orang tua: anak
dipelajari, minat: kecenderungan yang tetap
belajar perlu dorongan dan pengertian
untuk
memperhatikan
beberapa
kegiatan,
kebutuhan anak harus
dan
mengenang
orang tua, membantu sedapat mungkin
bakat:
kemampuan
kesulitan yang dialami anak di sekolah,
untuk belajar,
latar belakang kebudayaan: perlu kepada
motif: motif erat sekali hubungannya
anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang
dengan
dicapai,
baik, agar mendorong semangat anak untuk
dalam
belajar, b) Faktor Sekolah, yaitu metode
kesiapan:
mengajar: metode mengajar adalah suatu
kesediaan untuk memberi respon atau
cara/jalan yang harus dilalui di dalam
bereaksi,
yaitu
mengajar, kurikulum: kurikulum diartikan
jasmani
sebagai menyajikan bahan pelajaran agar
tujuan
kematangan:
suatu
pertumbuhan
akan
tingkat/fase
seseorang,
c)
kelelahan
yang
Faktor
jasmani:
Kelelahan, kelelahan
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
siswa
timbul kecenderungan untuk membaringkan
mengembangkan bahan pelajaran itu, relasi
tubuh, kelelahan rohani: kelelahan rohani
guru dengan siswa: guru yang kurang
terlihat
dan
berinteraksi dengan siswa secara akrab,
faktor
menyebabkan proses belajar-mengajar itu
ekstern terdiri dari a) Faktor Keluarga, yaitu
kurang lancar, relasi siswa dengan siswa:
cara orang tua mendidik: cara orang tua
menciptakan relasi yang baik antar siswa
mendidik
berpengaruh
perlu agar dapat memberikan pengaruh
terhadap belajarnya, karena keluarga adalah
yang positif terhadap belajar siswa, disiplin
lembaga pendidikan yang paling pertama
sekolah:
dan utama, relasi antar anggota keluarga:
mengikuti tatatertib dan bekerja dengan
relasi
yang
disiplin membuat siswa menjadi disiplin
terpenting adalah relasi orang tua dengan
pula, selain itu juga memberi pengaruh
anaknya, suasana rumah: suasana rumah
yang positif
dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
pelajaran: alat pelajaran
kejadian yang sering terjadi di dalam
lengkap adalah perlu agar guru dapat
dengan
kebosanan.
2)
adanya Faktor
anaknya
antar
kelesuan Ekstern,
akan
anggota
keluarga
menerima,
seluruh
menguasai
staf
sekolah
dan
yang
terhadap belajarnya, alat yang baik dan
Hafero Pumicia
716
mengajar dengan baik, sehingga siswa
bergaul yang baikakan berpengaruh baik
dapat menerima pelajaran dengan baik serta
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya,
dapat belajar dengan baik pula, waktu
bentuk
sekolah: waktu sekolah adalah waktu
kehidupan masyarakat berpengaruh untuk
terjadinya proses belajar mengajar di
mendorong semangat anak/siswa untuk
sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
belajar lebih giat lagi, dan perlu untuk
sore/malam hari, standar pelajaran di atas
mengusahakan lingkungan yang baik agar
ukuran:
kehidupan
pengaruh
bentuk
guru
berpendirian
untuk
dapat
mempertahankan
wibawanya,
perlu
terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar
memberi pelajaran di atas ukuran standar,
member
masyarakat:
yang positif
dengan sebaik-baiknya.
keadaan gedung: dengan jumlah siswa yang
Menurut Abin (1996: 32) penilaian
banyak serta variasi karakteristik mereka
hasil belajar siswa diklasifikasikan ke
masing-masing menuntut keadaan gedung
dalam tiga ranah (domain), yaitu: 1) domain
ini harus memadai didalam setiap kelas,
kognitif (pengetahuan atau yang mencakup
metode belajar: maka perlu belajar secara
kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika–
teratur setiap hari, dengan pembagian waktu
matematika), 2) domain afektif (sikap dan
yang baik, memilih cara belajar yang tepat
nilai atau yang mencakup kecerdasan
dan cukup istirahat akan meningkatkan
antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi,
hasil belajar, tugas rumah: guru diharapkan
dengan kata lain kecerdasan emosional),
jangan terlalu banyak memberikan tugas
dan 3) domain psikomotor (keterampilan
yang harus dikerjakan di rumah, sehingga
atau yang mencakup kecerdasan kinestik,
anak tidak mempunyai waktu lagi untuk
kecerdasan visual–spasial, dan kecerdasan
kegiatan yang lain, c) Faktor Masyarakat,
musikal).
yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat:
Berdasarkan pendapat diatas, dapat
perlu membatasi kegiatan siswa dalam
disimpulkan secara umum ada 3 (tiga)
masyarakat
sampai
ranah yang menjadi objek penilaian dan
mengganggu belajarnya, mass media: yang
pengukuran hasil belajar yaitu: kognitif
termasuk
adalah
(pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik
bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah,
(keterampilan). Untuk itu, maka jenis tes
buku-buku, komik, dan lain-lain. Mass
dan teknik penilaian hasil belajar dapat
media yang baik memberikan pengaruh
beragam, tergantung pada aspek ata u ranah
yang baik terhadap siswa dan juga terhadap
apa yang hendak dinilai.
supaya
dalam
mass
jangan
media
hasil belajarnya, teman bergaul: teman
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 Adapun penelitian yang relevan yang
Program
717 Studi
Pendidikan
Teknik
dilakukan oleh Rovi Febrianta (2014)
Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
dengan judul Perbedaan
Teknik
Pada
Mata
Kuliah
Berdasarkan
Sekolah
Program
Studi
Bangunan
SI
Hasil Belajar Gambar Asal
Negeri
Padang
Angkatan 2010.
Mahasiswa
Pendidikan
Metode Penelitian Penelitian ex-post facto adalah suatu
Universitas Negeri Padang. Dengan hasil
penelitian yang meneliti peristiwa yang
mahasiswa yang berasal dari SMA tidak
telah terjadi dengan cara mengurut ke
kalah
belakang melalui data-data atau informasi-
dalam
Teknik
Teknik Sipil
saing
Jurusan
Teknik
Universitas
hal
menggambar
terutama mata kuliah Gambar Teknik.
informasi
Mahasiswa
yang
membuktikan
berasal
bahwa
yang
mendahului
atau
dari
SMA
menentukan sebab-sebab yang mungkin
mereka
bisa
atas peristiwa yang diteliti. Secara metodis
mengikuti mata kuliah Gambar Teknik
penelitian
yang sudah dipelajari mahasiswa yang
penelitian eksperimen semu yang juga
berasal dari SMK sewaktu di sekolah dulu.
menguji hipotesis tetapi tidak memberikan
Prayudi
Ariesky
Perbandingan
(2012)
Studi
Hasil Belajar Mahasiswa
ex-post
fakto
merupakan
perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab kurang etis
untuk
memberikan
Yang Berasal Dari SMK dan SMA Pada
perlakuan atau memberikan manipulasi.
Program
Populasi
Studi
Pendidikan
Teknik
adalah
seluruh
mahasiswa
Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
angkatan 2013 dan 2014 Jurusan Teknik
Teknik Universitas Negeri Padang. Hasil
Sipil D3 dan S1 yang mengambil mata
penelitian
kuliah
menggambarkan
bahwa
Konstruksi sebanyak
Gambar
Bangunan
279
mahasiswa.
mahasiswa asal SMK pada semester I, II
berjumlah
dan III mempunyai hasil belajar yang baik
Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik
dengan rata-rata nilai 2,763, kemudian
random
mahasiswa asal SMA pada semester I, II
pengambilan sampel dari semua anggota
dan III mempunyai hasil belajar yang
populasi yang dilakukan secara acak tanpa
kurang baik dengan nilai rata-rata 2,527,
memperhatikan strata yang ada dalam
kemudian pada semester I dan II tidak
anggota populasi jumlah sampel sebanyak
terdapat perbedaan hasil belajar, tetapi pada
164 mahasiswa.
sampling
method.
yaitu
semester III terdapat perbedaan hasil belajar
Instrumen penelitian ini menggunakan
antara mahasiswa asal SMK dan SMA
data sekunder hasil belajar mahasiswa
Hafero Pumicia
718
jurusan
teknik
sipil,
ini
mempelajari perbedaan rata-rata lebih dari
mengambil data hasil belajar mata kuliah
dua kelompok data atau k buah kelompok.
Konstruksi
Karena,
Gambar
instrumen
Bangunan
seluruh
mahasiswa angkatan 2013 dan 2014. Hasil
uji
Kruskal
Wallis
tidak
memerlukan asumsi normal dan homogen.
belajar berasal dari instrumen evaluasi yang
Kriteria pengujian:
asumsikan bahwa instrumen evaluasi telah
Apabila baris chi-square dan asymp.sig
valid dan reliabel serta telah melalui uji
< 0.05 Ho ditolak
daya beda dan tingkat kesukaran soal,
Apabila baris chi-square dan asymp.sig
karena dalam penelitian ini peneliti tidak
> 0.05 Ho diterima
melakukan tindakan maka hasil belajar mata kuliah Konstruksi Gambar Bangunan seluruh
mahasiswa yang diperoleh ini
yang jadikan sebagai data penelitian. Setelah
data
terkumpul,
Pembahasan Hasil
rata-rata
mahasiswa
yang
berasal dari SMA dan SMK. Untuk lebih
dilakukan
jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
analisis data. Analisis data bertujuan untuk
Hasil belajar mahasiswa yang berasal
menguji diterima atau ditolaknya hipotesis
dari SMA diperoleh nilai rata-rata hasil
yang diajukan dalam penelitian. Pada
belajar mata kuliah Konstruksi Gambar
teknik analisis data dengan menggunakan
Bangunan sebesar 75.40
uji kesamaan dua rata-rata harus dipenuhi
mahasiswa yang terpilih menjadi sampel
syarat sampel berasal dari populasi yang
penelitian. Hasil belajar mahasiswa yang
terdistribusi
kelas
berasal SMK diperoleh nilai rata-rata hasil
mempunyai varians yang homogen. Dengan
belajar mata kuliah Konstruksi Gambar
adanya kedua syarat diatas, maka terlebih
Bangunan sebesar 78.65 dari 55 orang
dahulu
mahasiswa yang terpilih menjadi sampel
normal
dilakukan
dan
uji
kedua
normalitas
dan
dari 109 orang
homogenitas.
penelitian. Dilihat dari rata-rata hasil belajar
Uji Hipotesis
mahasiswa berdasarkan sekolah asal, hasil
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka
dilakukan uji
hipotesis. Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji kesamaan dua rata-rata (independen
test)
belajar mahasiswa yang berasal dari SMA. Pengujian
normalitas
dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
menggunakan uji Kruskal Wallis ini adalah
normal tidaknya data sampel yang di teliti.
statistik
Pengujian normalitas menggunakan uji One
yang
t
lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil
dengan
uji
sample
belajar mahasiswa yang berasal dari SMK
digunakan
untuk
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
719
Sampel Kolmogorov-Smirnov Test pada
hipotesis dengan teknik analisis yang tidak
program SPSS Versi 20. Dasar dalam
mensyaratkan data berdistribusi normal.
pengambilan keputusan adalah jika nilai
Uji
homogenitas
bertujuan
untuk
signifikansi > 0,05 maka data hasil belajar
melihat apakah sampel mempunyai varians
mahasiswa berdistribusi normal, sebaliknya
yang homogen atau tidak. Uji homogenitas
jika nilai signifikansi < 0,05 maka data
dilakukan
hasil belajar tidak berdistribusi secara
Versi 20.
normal.
dengan
menggunakan
SPSS
Dasar dalam pengambilan keputusan
Dapat dilihat nilai signifikan hasil
adalah jika F hitung> F tabel maka Ha
belajar mahasiswa jenjang D3 angkatan
diterima, sebaliknya jika nilai F hitung < F
2013 dengan nilai signifikan 0.200 > 0.05
tabel
artinya hasil belajar mahasiswa jenjang D3
homogenitas didapatkan nilai F hitung
angkatan 2013 berdistribusi normal, hasil
5.957 > F tabel 2.08, dengan signifikan 0.22
belajar mahasiswa jenjang D3 angkatan
< 0.05. Maka, dapat disimpulkan Ha
2014 diperoleh nilai signifikan 0.092 > 0,05
diterima data homogen pada mata kuliah
artinya hasil belajar mahasiswa jenjang D3
Konstruksi Gambar Bangunan mahasiswa
angkatan 2014 berdistribusi normal. Hasil
Jurusan Teknik Sipil FT- UNP berdasarkan
belajar mahasiswa jenjang SI angkatan
sekolah asal.
maka
Ho
ditolak.
Dari
uji
2013 diperoleh nilai signifikan 0.200 > 0.05
Untuk melihat adakah perbedaan hasil
artinya hasil belajar mahasiswa jenjang S1
belajar mata kuliah Konstruksi Gambar
angkatan 2013 berdistribusi normal, dan
Bangunan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
hasil
S1
FT-UNP berdasarkan sekolah asal, maka
angkatan 2014 diperoleh nilai signifikan
dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
0.038
belajar
hipotesis dilakukan dengan menggunakan
mahasiswa jenjang SI angkatan 2014 tidak
uji-t yaitu Independent Samples tests yang
berdistribusi normal.
telah diprogram dalam SPSS versi 20.
belajar
<
mahasiswa
0.05
artinya
jenjang
hasil
Berdasarkan pengujian normalitas data
Karena, ada satu data yang persyaratan
di atas, diperoleh satu variabel tidak valid
parametrik tidak terpenuhi maka pengujian
signifikan 0.038 < 0.05 artinya data tidak
hipotesis digunakan statistic non parametrik
berdistribusi normal, karena terdapat satu
yaitu uji k independent samples tests.
persyaratan
Maka
Dasar pengambilan keputusannya itu jika
penelitian ini dilanjutkan ke jenis statistik
nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak,
non parametrik yang memuat pengujian
sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05
tidak
terpenuhi.
Hafero Pumicia
720
maka Ha diterima. Dapat dilihat bahwa
artinya terdapat perbedaan hasil belajar
signifikan (Asymp Sig ) adalah 0.009 <
mahasiswa pada mata kuliah Konstruksi
0.05, maka Ho ditolak, sebaliknya jika nilai
Gambar Bangunan. Dilihat dari rata-rata
signifikan > 0,05 maka Ha diterima. Jadi,
hasil
dapat
sekolah asal hasil belajar mahasiswa yang
disimpulkan
perbedaan
hasil
bahwa
belajar
terdapat
mata
kuliah
belajar
berasal
dari
mahasiswa
SMK
lebih
tinggi
hasil
jika
Konstruksi Gambar Bangunan mahasiswa
dibandingkan
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP berdasarkan
mahasiswa yang berasal dari SMA.
sekolah asal.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
Berdasarkan hasil penelitian uji
dengan
berdasarkan
belajar
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
independent samples tests menunjukkan
Bagi mahasiswa yang berasal dari SMK
hasil nilai signifikan 0.009 < 0.05, maka Ho
hendaknya
ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan >
pelajaran yang pernah dipelajari sewaktu di
0.05 maka Ha diterima. Jadi, hipotesis yang
sekolah dulu. Sehingga apa yang sudah
diajukan disimpulkan bahwa ada perbedaan
dipelajari
hasil
dengan kemampuan yang diperoleh selama
belajar
Gambar
mata
kuliah
Konstruksi
Bangunan mahasiswa Jurusan
dapat
dapat
mengembangkan
dikembangkan
sesuai
diperkuliahan.
Teknik Sipil FT-UNP berdasarkan sekolah
Bagi mahasiswa yang berasal dari SMA
asal terbukti. Dilihat dari rata-rata hasil
jangan cepat puas dengan apa yang telah
belajar mahasiswa berdasarkan sekolah
dicapai karena ilmu yang telah didapatkan
asal, hasil belajar mahasiswa yang berasal
akan berguna di dunia kerja nantinya.
dari SMK lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang berasal dari SMA.
Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Maryati Jabar, M.Pd dan Drs. Zahrul Harmen, S.T., M.M Sebagai Pembimbing II.
Kesimpulan dan Saran Hasil
analisis
data
yang
telah
dilaksanakan dan pengujian hipotesis, hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar mata kuliah Konstruksi Gambar Bangunan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UNP berdasarkan sekolah asal. Nilai asymp.sig 0.009 < 0.05
Daftar Pustaka Abin Syamsudin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Anita Lie.2007. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Prayudi Ariesky. 2012. Studi Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa yang berasal dari SMK dan SMA Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Skripsi. Tidak Diterbitkan: Universitas Negeri Padang Rovi Febrianta.2014. Perbedaan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Gambar Teknik Berdasarkan Sekolah Asal Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan S1
721
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Padang. Skripsi. Tidak Diterbitkan: Universitas Negeri Padang Sagala,Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana.2009. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Jakarta: Rineka Cipta Suratinah Tirtonegoro.2001. Anak Super
Normal
dan
Program
Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara