-
-~-
i *
--~'=C;~
-
Bul. Agron. (31) (2) 57 - 62 (2003)
t r , Perbanyakan Padi Fl Interspesifik untuk Bahan Silang Balik (Back Cross) Multiplication of Interspecific FI Ricefor Back CrossMaterials
,
'"
:,
M. Syukur I), H. Aswidinnoorl), Suharsonol)
j
ABSTRACT A lot of plant materials are neededfor successfulback crossprogram of interspecificF 1 rice to their reccurrent parents. Multiplication of the steril F 1 plants through tiller propagation is not adequate.Theresearchaims to develop techniqueof vegetatifmultiplication of interspesifichybrid rice utilizing nodal segments.In the vegetatifmultiplication expriment,severalfactors were examinedas treatments: nutrition culture (MS, Yoshida,and water), stum position (first, secondand thirtd) and growth media (vermiculite,huskcharcoal,and sand). Theplant materialsare interspecific Fl rice i.e. Ranah Sanra (genomAA) x O. officinalis 100870(genomCC), Hawara Bunar (genomAA) x O. Punctata 9101411 (genomBB), Grogol (genomAA) x O. punctata9101411 (genomBB), CT 6510-24-1-3(genomAA) x O. malamphuzaensis100957(genomBBCC). Resultsof the study indicatedthat MS and Yoshidanutrition, stum without sheath,baseof stumand sandmediagave bettergrowth more than other treatments. Key words: Vegetatif multiplication, Fl interspecific j
PENDAHULUAN Pengembangan keragaman genetik sangat diperlukan dalam usaha mendapatkanvarietas unggul padi. Keragaman genetik dapat diperoleh selain dari pool tanamanterbudidayasepertivarietaslokal, varietas unggul nasional, dan galur-galur percobaan, juga diperoleh dari kerabat liar. Sudahbanyak dilaporkan, padi spesies liar merupakan sumber gen-gen yang menyandikansifat-sifat penting yang bermanfaatdalam kegiatan pemuliaan, seperti ketahanan terhadap sebagian besar hama dan penyakit tanaman dan toleransi terhadap cekaman lingkungan abiotik (Brar, 1991).Denganmemindahkangen pengendalisifat yang bermanfaatke padi budidaya akandihasilkanperluasan keragamangenetik untuk keperluanprogrampemuliaan tanaman. Salah satu cara untuk memindahkan gen dari spesiespadi liar ke varietas budidaya adalah dengan melakukan persilangan interspesifik (interspecific hybridization) yang dilanjutkan dengan silang balik (back cross) kepadatetua padi budidaya. Silang balik mempunyai dua sasaran. Pertama, memperbaiki fertilitas; kedua, mengembalikangenom tetua resipien yang kemudian mengandungsatu atau beberapagen donor. Fl yang steril umumnya disebabkanadanya ketidakseimbanganperpasangankromosom. Dengan melakukansilang balik beberapakali (misalnyasampai
,-,,"
:. I
BC5), perpasangankromosommenjadi normal kembali (Wels,1981). Dalam pelaksanaannya, upaya persilangan interspesifik,tidakmudah baik padatahap produksi Fl maupun silang balik karena adanyabeberapakendala alami seperti benih hibrid yang lemah, tidak mampu bertahan hidup, jumlah tanaman F I yang diperoleh sedikit, selanjutnyatanamanFl yang diperolehmenjadi mandul(Brar & Khush 1986). Di sisi lain, diperlukan tanamanFl yang banyak dalam sil~g balik karena keberhasilannya sangat rendah.Dari 38.000penyerbukansilang balik antaraFl (Oryza sativa x O. minuta) der1ganO. sativa yang dilakukan, hanyadapatdihasilkan7 tanaman(AmanteBordeos et al., 1992). Dari kendala tersebut, untuk menyiapkan tanaman Fl interspesifik yang banyak diperlukanmetodeperbanyakansecaravegetatif,karena perbanyakandengananakanjuga tidak memadai. Altematif perbanyakan lainnya adalah dengan menggunakanperbanyakanklonal berupa stek buku batang. Perbanyakandengan cara ini menghasilkan jumlah tanamanbarn relatif lebih banyakdibandingkan dengancarapemisahananakan(Wong, 1989). Media tanamansangatmempengamhikeberhasilan stek menjadi tanamanbarn. Media tanam merupakan tempat berpijak bagi tanamandan juga tempat unsur hara. Media tanam yang umum digunakan dalam pembibitan adalah media vermikulit dengan
I) StafPengajar Institut Pertanian Bogor
~: "
; ", ~
57 " ~
"C~
,
.
~
Bol. Agron.(31)(2) 57- 62 (2003)
menambahkan arang
larutan
sekam
hara
(Douglas,
,,;
Yoshida
(Wong,
clan pasir
(Hartman
1985),
1989),
(genom
AA)
et al.
BBCC).
Bahan
1997). Keberhasilan barn
akan
stek
sangat
perlakuan
ini
larutan
stek,
perse~tase.
tanaman
Skoog), vermikulit,
media arang
bahan
tanaman,
sulfoxide)
2%.
lingkungan
stek
stek
J.
kelompok
METODE
Budldaya
Pertaman,
Laboratorium sampai
Kampus
Pusat
Penelitian
Studi
berlangsung September
larutan
Ranah
SanTa
(genom
CC),
IPB
daTi
9101411
(genom
punctata
9101411
kaca.
Baranangslang
clan
Tanaman
bulan
AA)
BB),
O.
2000
Grogol
adalah beberapa al. (1999) yaltu
officinalis
(genom
(genom
kedua
1).
AA)
100870 AA)
CT
x
dan
rancangan
yang
pertama
adalah
tiga
acak
disusun
adalah
Y4 MS,
diperoleh
satuan
percobaan
9
kombinasi
27 satuan
Yoshida
clan
stek satu buku
Blinar
perlakuan
percobaan.
terdiri
daTi
O.
Punctata,
tidak tunas
dengan
3
Masing-masing
10
stek
270 stek pada masing-masing
x
.
secara
pemberian
larutan
perlakuan
percobaan ini digunakan 4 Fl SanTa x O. officinalis, Grogol
x O. Punctata
(genom
BB),
hara
!
faktor
larutan
Dari
ulangan diperlukan
x
Bunar
&
stek
faktor
yaitu
larutan
menggunakan dua
Sebagai hara
(Gambar
IPB.
November
yang d!gunakan AmaliIyah et
(genom
MS (Murashige
yaitu stek yang dibuka seludangnya, stek yang dibuka seludangnya clan stek yang telah muncul
Jurusan
.
(genom Hawara
rumah
Pemuliaan
2001.
B~han ta.naman hasIi persIiangan
Fl
dl
beberapa
ini
dengan
air. Faktor ~Iiaksanakan
100957
media
(Yoshida et al., 1976), pasir, clan DMSO (dimethyl
Pengaruh
Percobaan
faktorial.
. ... . PeneiItlan
Yoshida sekam,
perlakuan
menjadi
sehingga
silangan.
Pada
interspesifik yaitu Ranah x 0, Punctata, Hawara CT
6510-24-1-3
x
O.
malamphuzaensis.
O.
6510-24-1-3
..~o it. -,-
Gambar
1. Stek yang
siap diberi
perlakuan.
Stek yang telah tumbuh Stek cm
di
(stem
bawah
segment) buku,
seludangnya dikupas Stek digulung dalam diikubasi
dalam
dipotong
3
cm
di
KO : Stek yang tidak
sepanjang atas
buku)
5 cm (2 kemudian
(untuk perlakuan yang dikupas). tissue clan dibasahi air, kemudian
inkubator
dibuka
seludang;
Kl
: Stek yang dibuka
seludang;
K2:
tunas
pada
suhu
30°C
selama
3
pertl:tma,
kedua
clan ketiga.
Perlakuan
3 olangan
9 satuan
percobaan stek pada
terdiri daTi 10 stek sehingga diperlukan masing-masing silangan. Pada percobaan
digunakan
percobaan.
dengan
diperoleh
tiga F 1 interspesifik
Masing-masing
yaitu
Ranah
satuan 90 ini
SanTa x O.
hari. Selanjutnya stek ditanam pada media vermikulit
officinalis, Grogol x O. Punctata, clan Hawara Bunar x
yang
O. Punctata.
telah
diberi
gelas plastik, plastik
hara (sesuai
dimasukkan
transparan
Setelah
larutan
berumur
ke dalam
kemudian tiga
perlakuan) bak plastik,
diletakkan
minggu,
dalam ditutup
di rumah
tanaman
dipindah
kaca. ke
Stek
(stem
cm di bawah dalam
tissue
segment)
buku,
clan dibasahi
sepanjang diikubasi
kelompok
satu
faktor
posisi
stek
menggunakan dengan
tiga
rancangan taraf
yaitu
acak buku
58
bak
plastik,
diletakkan
ditutup
di rumah
plastik
3 hari.
dalam
Percobaan
ini
30° C selama
transparan
--
'-
Selanjutnya
kemudian
kaca.
M. Syukur, H. Aswidinnoor,
f
,
digulung
inkubator 2. Pengaruh
suhu
air, kemudian
j
5 cm (2
Stek
stek ditanam pada media vermikulit yang telah diberi larutan Y4 MS dalam gelas plastik, dimasukkan ke dalam
Percobaan
pada
dipotong
3 cm di atas buku).
lapang.
,
~-
Pecobaan
clan berbagai
keberh~silan
DAN
adalah
t
beberapa
barn pada padl F 1 mterspeslfik.
BAHAN
malamphuzaensis
tumbuh.
pengaruh
posisi
O.
lainnya
menjadi
oleh
clan
mempelajari
perlakuan
terhadap
tanaman
stek
bertujuan
hara,
media
batang
dipengaruhi
terhadap
Penelitian
buku
x
Suharsono
.
Bul. Agron. (31) (2) 57 - 62 (2003)
Percobaan 3. Pengaruhberbagaimediatanam P
kI
erco
.,.
~ -
k
aan
. . ml
Hasil pengamatan diuji menggunakan analisis
ak menggun
k an
rancangan
aca
tu &_1... d t. t f .tu d. e ompo sa lCUl.LOrengan Iga ara yal me la vermikulit, arang sekamdaDpasir. Perlakuandengan3
ragam ..
(uji .
F),
apabila
berbeda
nyata
dilanjutkan
dengan
..
UJI lanJut DMRT 0,05. UJI tersebut menggunakan t .It SAS 6 12 asll as ..
ulangan diperoleh 9 satuanpercobaan.Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 10 stek sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
diperlukan 90 stek pacta masing-masing silangan. Pacta
... Tldak actamterakslantaraperlakuanseludangdaD
percobaanini digunakan empat Fl interspesifik yaitu
Ranah Sanra x O. officinalis, Grogol x O. Punctata, HawaraBunar x O. Punctata daDCT 6510-24-1-3x O. malamphuzaensis . Stek (stem segment)dipotong sepanjang5 cm (2 cm di bawah buku, 3 cm di atasbuku). Stek digulung dalamtissuedaDdibasahiair, kemudiandiikubasi dalam inkubator pactasuhu 30°C selama3 hari. Selanjutnya stek ditanam pacta masing-masing media (sesuai perlakuan) dalam gelas plastik yang berisi media, dimasukkan ke dalam bak plastik, ditutup plastik transparankemudiandiletakkandi rumahkaca. Peubahyang diamati adalah : 1) Persentasestek tumbuh pactasaatpindah ke lapang;2) Tinggi tanaman dihitung dari permukaan media sampai ujung daun terpanjangpactasaatpindah ke lapang;3) Jumlahdaun yang telah membuka sampai siap dipindahkan ke lapang;4) Panjangakarpactasaatsiap pindahke lapang; 5) Persentasetanaman yang bertahan hidup normal sampai berbunga; 6) Jumlah anakan pacta stadia berbunga.
perlakuanhara terhadap semuapeubah yang diamati, oleh karena itu selanjutnya dilakukan analisis berdasarkanfaktor tunggal. Dari seluruhgenotipeyang diamati terlihat bahwa pembukaanseludangdapat meningkatkanjumlah daun (Tabel I). Pembukaanseludangmembantucalon tunas untuk cepat berinteraksi dengan lingkungan tumbuh. Seludangyang terlalu keras akan sangatmenghambat pertu~buhantunas.danakhimyacalon tunasmengalami kematlan. Genotlpe CT 6510-24-1-3 x O. malamphuzaensis memberikan persentase tumbuh paling rendahdibandingkangenotipelainnya. . Secara rela~if, ~emberian hara ~S lebih baik darlp~dapembe~lan~Ir daD ~ara Y oshld~ pactasemua genotlpeyang dlamatl,kecuall pactagenotlpeCT 65102~-1-3 x O. malamphuz~e?sis (Tabel 2). Hal ini didu~a dlsebabk.an oleh komposlslun~urhara pada.pada.medla MS ~eblh lengkap daD leblh banyak dlbandmgkan YoshIda. Petumbuhan daD perkembangan tunas dipengaruhi oleh ketersediaanhara. Menurut Hanada (1993), kekuranganhara menyebabkan tunas tidak terbentukatauterganggu.
Tabel I. Pengaruhperlakuanseludangterhadap persentasetumbuh sampaisiap pindah ke lapang(PL), jumlah daun (JD), panjangakar (PA), persentasetumbuhsampaiberbunga(PB), jumlah anakan(JA), daDtinggi tanaman (TT) beberapaPadi Fl interspesifik Genotipe
! f
I
: ! l
b
t ,
RanahSanra X O. officinalis Grogol X O. punctata HawaraBunar X o. punctata
Perlakuan Seludang Tidak dibuka Dibuka Bertunas Tidak dibuka Dibuka Bertunas Tidakdibuka Dibuka Bertunas
PL (%) 89a 97a 93a 51b 66a 68a 71a 83a 66a
JD (helai) 2.47b 3.12a 2.43b 1.57b 2.17a 1.41b 2.51b 3.00a 2.39b
FA (ctn) 14.77a 14.73a 12.90a 11.76a 7.55b 8.19b 11.0la 13.14a 11.65a
PB (%) 84a 90a 82a 42a 50a 57a 66a 77a 57a
JA (anak) 18.15a 20.83a 19.43a 19.44a 20.10a 19.08a 10.47a 13.34a 11.39a
TT (cm) 36.26a 35.91a 36.67a 22.23ab 19.78b 26.75a 36.57a 40.99a 36.49a
CT 6510-24-1-3
Tidak dibuka
39b
2.08ab
9.54a
30ab
7.13a
18.57b
X Dibuka 30b 2.58a 8.89a 19b 10.56a 16.99ab O.malamphuzaensis Bertunas 61a 1.85b 10.86a 43a 12.56a 22.93a Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pacta kolom yang sarna pacta masing-masingsilangan menunjukkantidak berbedanyatapactatarafnyata 5% berdasarkanuji DMRT Dari semua peubah-peubahyang berpengaruh nyata,terlihat kecendrunganbahwabuku yang lebih tua (paling bawah)memberikanbasil lebih baik (Tabel 3). Struktur batangpadi tersusundari rangkaianbuku daD
ruas.Pactatiap-tiap buku terdapatsehelaiseludangyang di dalarnnyaterdapat caton tunas yang dapat tumbuh menjadi anakan (Chang and Bardenas, 1965). Ruas yang paling atas mempunyaidiameterpaling kecil daD
Perbanyakan PadiFllnterspesifikuntuk...
59
.
.
.~..' ",,:).t~2'
~j
Bul. Agron. (31) (2) 57 - 62 (2003)
ij c~ ] !i!:~i !
I
lunak, makin ke bawahdiametermakin besardan keras (Chanon, 1993). Buku paling atas sangatsulit tumbuh menjadi tanarnanbaru (not regenerab/e).Buku yang mempunyai kemampuanregenerasiyang baik adalah buku tengahdanbuku bawah(Wong, 1989). . Pactabarnbu,yan~ merupakankerabat dekat pad! (Vaughan, 1994), bag!an pangkal dan tengah buluh
'. ',,:~ !1,1!
I
i
~!:!ij.
Ii!!!:::
:
~lli::
;
~II.
I
mempunyaidiameteryang lebih besar daripadabagian ujung, yang memungkinkanlebih banyak mempunyai bahan makanan. Ketersediaanbahan makanan yang lebih besar ini menunjang pertumbuhan stek (Aziz, 1999).
Tabel 2. Pen~aruhperlakuanhara terhadappersentase. tumbuhsampais.iappindahke lapang(PL~,ju~lah daun (JD), panJangakar (PA), persentasetumbuh sarnpa!berbunga(PB), Jumlahanakan(JA) dan tmgg! Tanaman(TT) beberapapadi F I interspesifik
I!!r ~!;I!.
;: i :.1 ~iti
Genotipe
Perlakuan
PL
JD
PA
PB
JA.
TT
UnsurHara
(%)
(helai)
(cm)
(%)
(anak)
(cm)
i':r:!
Ilf".
RanahSanra X
Air MS
94a 96a
2.52a 2.99a
15.34a 13.60a
90a 82a
16.37b 20.21ab
27.90c 43.58a
~I.;
O. officina/is
Yoshida
89a
2.51a
13.45a
84a
21.84a
37.37b
il!t
Grogol X O.punctata
Air MS Yoshida
57b 74a 55b
1.52a 1.80a 1.82a
90.15a 8.78a 9.56a
47ab
59a 44b
14.28b 21.04a 22.85a
17.01b 26.32a 25.44a
HawaraBunar
Air
71a
2.26b
12.92a
66a
9.33b
31.84c
;!;:..j c' I
'1 ~f:i ft'l' .\
.
r '
X MS 75a 2.89a, 11.52a 63a 12.91a 41.18a O. punctata Yoshida 74a 2.75a 11.36a 73a 12.95a 37.51b CT6510-24-1-3 Air 50a 2.11a lO.20a 34a 8.44a 17.31a X MS 44a 2.31a 9.44a 31a 13.09a 20.94a O.malamphuzaensis Yoshida 36a 2.09a 9.64a 27a 9.09a 20.24a Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom yang: sarna pacta masing-masingsilangan menunjukkantidak berbedanyatapactatarafnyata ~% berdasarkanuji DMRT
~~'I
;)('1 ~"
-
Perlakuanmedia tidak berpengaruhnyataterhadap semua peubah yang diamati, kecuali tinggi tanarnan pactaRanahSanraO. officina/is dan HawaraBunar x O. punctata. Media pasir relatif lebih baik dibandingkan dengan media vermikulit dan media arang sekam
terhadap tinggi tanaman (Tabel 4). Keberhasilan pembentukansteksangatdipengaruhioleh seleksibahan tanarnan, perlakuan terhadap stek dan lingkungan tumblih stek. Media tanam merupakan lingkungan lingkungantumbuhstek(Hartmanet al., 1997).
Tabel 3. Pengaruhletak buku terhadappersentasetumbuh sarnpaisiap pindah ke lapang (PL), jumlah daun (ill), panjangakar(PA) dantinggi tanaman(TT) beberapapadi Fl interspesifik Genotipe
Letak Buku
PL (%)
JO PA TT (helai) (cm) (cm) RanahSanra Bawah 82a 90a 3.12a 12.83a 36.07a X Tengah 92a 2.83ab 9.70b 33.14ab O. officinalis Atas 2.46b 9.06b 28.09b Grogol Bawah 95a 3.08a 13.61a 48.94a X Tengah 97a 3.26a 10.45b 53.12a O.punctata Atas 97a 3.26a 9.81b 54.05a HawaraBunar Bawah 70a 3.15a 11.97a 32.80a X Tengah 80a 3.26a 11.15a 36.14a O. punctata Atas 80a 2.91a lO.72a 30.09a Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pacta kolom yang sarna pacta masing-masingsilangan menunjukkantidak berbedanyatapactatarafnyata 5% berdasarkanuji DMRT
e
:~
t'Ii:
~;
,
-..
I!' ~;
:' .,~
-,
," j:~ j
I~ ; ,ffi, ". ~~
60
M. Syukur,H. Aswidinrioor,Suharsono
.
-" ~-
Bul. Agron. (31) (2) 57 - 62 (2003)
Tabel 4. Pengaruhperlakuanmedia terhadappersentase tumbuhsarnpaisiappindahke lapang(PL), jumlah daun(JD), panjangakar (PA) clantinggi tanarnan(TT) beberapapadi Fl interspesifik Genotipe ".
PerlakuanMedia
RanahSanra
Vermikulit
X
~
,-1
ArangSekarn
:
O. officinalis Grogol
Pasir Vermikulit
!
o. punctata
X
ArangSekarn
i
Pasir
PL (%) 63a
JD (helai) 1.81a
PA (cm) 12.43a
77a
1.26b
11.46a
12.49b
73a 17a
1.99a 1.17a
Il.80a 10.17a
26.52a Il.42a
lOa
1.50a
12.00a
13.50a
23a
1.44a
11.67a
TT (cm) 16.00b
15.64a
HawaraBunar Vermikulit 83ab 2.16a 16.67a 19.78b X Arang Sekarn 53b 1.39a 14.69a 18.36b o. punctata Pasir 90a 1.86a 18.36a 27.42a CT 6510-24-1-3 Vermikulit 37a 1.44a 10.lla 12.03a X Arang Sekarn lOa 1.00a 4.00b 8.33a O.malamphuzaensis Pasir 27a 1.75a 9.64a 17.72a Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom yang sarna pada masing-masingsilangan menunjukkantidak berbedanyatapadatarafnyata 5% berdasarkanuji DMRT
liar
Perbanyakan genotipeFI yangmelibatkanspesies tetraploid o.
malamphuzaensis lebih sulit
dibandingkandengan FI yang melibatkan spesiesliar diploid O. officinalis clan O. punctata, hal ini terlihat dari persentasetumbuh genotipetersebut lebih rendah dibandingkan dengan genotipe lainnya pada semua perlakuan (Tabel I, 2, clan 4). Ini diduga karena genotipe FI basil persilangan tetraploid O. malamphuzaensis(genom BBCC) dengan diploid CT 6510-24-1-3 (genom AA) adalah triploid dengan gabungangenom dari spesiesliar clanspesiesbudidaya (genomA, B clanC). Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah: I. Perbanyakan menggunakan stek buku padl. FI interspesifik O. sativa dengan spesiespadi O.
."
"&
: " :':tf,~
j
officinalis, o. punctata,
~'"
~:, c.
~ ,~ .
clan o. malamphuzaensis
Amante-Bordeos,A., L. A. Sitch, R. Nelson, R. D. Dalmacio,N. P. Oliva, H. Aswidinnoor, H. Leung. 1992. Transfer of bacterial blast resistancefrom the tetraploidwild rice o. minutato cultivatedrice, O. sativa.J. Theor.Appl. Genet.84 : 345-354. Aziz, S.A. 1999. Studi pembiakan vegetatif bambu Betung (Dendrocalamusasper (Schult F) Backer ex Heyne) clanbambu Ampel (Bambusavulgaris Schrad) dengan setek buluh clan kultur in vitro (Disertasi). Institut Pertanian Bogor. Program Pascasarjana. Brar, D.S. 1991. Wide hybridization for
rice
improvement. I,:, : IRRI. Wide.Hybri~ization
and
Related Breedmg. Second RIce 810technology Training Course; Manila, 15 Oct.-27 Nov. 1991. Phillippines.
pertama clan media pasir memberikan basil perbanyakan vegetatif yang relatif lebih baik dibandingkanperlakuanlainnya. 3. Perbanyakangenotipe FI yang melibatkan spesies liar tetraploid o. malamphuzaensislebih sulit dibandingkan dengan FI yang melibatkan spesies liar diploid O. officinalis clano. punctata.
Brar, D.S., K. S. Khush. 1986. Wide hybridizationand chromosomemanipulation in cereal. In : Evans, D.A., W.R. Sharp, P.V. Ammiroto (eds). Hand Book of Plant Cell Culture, Vol. IV. New York: MacmillanPubl. Co. p. 221-263. Chanon,N. 1993.Stem.In : Matsuo,T., K. Hoshikawa (eds). Science of The Rice Plant. Vol. I. Morphology Food and Agriculture Policy ResearchCenter.Nonbuky,Tokyo. p. 187-221.
Penelitian ini dibiayai DIKTI melalui Proyek Hibah BersaingVI/4 tahun 2000 clanVI/5 tahun 2001 kontrakkerja a.n H.A.
Perbanyakan PadiFI Interspesifik untuk...
Chang, T.T., E.A. Bardenas.1965. The Morphology and Varietal Characteristicsof The Rice Plant. IRRI, Phillippines.
61
..'~:,;c. ~
DAFfAR PUSTAKA
telah berhasil dilakukan hingga maksimum mencapaipersentase tumbuh97%. 2. Stek yang dibuka seludangnya,hara MS, buku
UCAPAN TERIMA KASIH I,
.~
!
.
Bul. Agron. (31) (2) 57 - 62 (2003)
Douglas, J.S. 1985. Advanced Guide to Hydroponics. PelhamBooks, London.
Vaughan,D.A. 1994. The Wild Relative of Rice: A GeneticResourcesHanbook.IRRI, Phillippines.
Hanada, K. 1993. Tillers. In Matsuo, T., K. Hoshikawa(eds). Scienceof The Rice Plant Vol. I. Morphology Food and Agriculture Policy ResearchCenter.Nonbuky,Tokyo. p. 222-258.
Wels, J.R. 1981. Fundamentalof Plant Genetic and Breeding.JohnWiley & Sons,Inc., Colorado. Wong, C.K. 1989. A new approach to chromosome doubling for haploid rice plants. Theor. Appl. Genet.77: 149-151.
Hartman, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, R.L. Geneve.1997.Plant Propagation, Principles and Practices. 6th edition. Prentice-Hall Inc., EnglewoodCliffs, New Jersey.
Yoshida,S., a.A. Forno,J.H. Cock, K.A. Gomez. 1976. Laboratory Manual for Physiological Studies of Rice, 3 rd edn.IRRI, Phillippines.
. "
t
;
;'
,
i.'~:',"
i~' .":"."""'{'1:' ':1:'1" (,-~~.:;~i .-'
y
.. '"
','
j ~
62
M. Syukur,H. Aswidinnoor,Suharsono
.