PERBANDINGAN KAPASITAS PELAT DUA ARAH BETON PRATEGANG DAN PELAT DUA ARAH BETON BERTULANG
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana teknik sipil
BUDI EZRA WIJAYA 06 0404 057
BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSIITAS SUMATERA UTARA 2010 1
ABSTRAK Pada perencanaan suatu konstruksi, seorang perencana dituntut untuk mendesain suatu bangunan yang kuat, mudah dalam pelaksanaan, aman ketika dilakukan pembebanan maksimum dan memenuhi fungsi serta kebutuhan bangunan. Salah satunya adalah dengan pelat dua arah dalam perencanaan konstruksi. Penggunana pelat dua arah beton bertulang dalam konstruksi telah sering dijumpai, namun pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan pelat dua arah beton prategang lebih baik penggunaannya. Perencanaan dan perhitungan mengikuti peraturan SNI 03-2847-2002 dan ACI merupakan bentuk penyelesaian yang sudah dianggap umum dan lebih mudah untuk mendesain suatu struktur pelat, metode ACI juga dapat menghitung kehilangan prategang untuk beton prategang sehingga perhitungan pelat lebih akurat, disamping itu juga dilakukan analisis pelat terhadap kuat geser dan kontrol lendutan. Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa Pelat dua arah beton prategang mempunyai luasan yang lebih besar dibandingkan dengan pelat dua arah beton bertulang dengan data-data yang telah ditentukan, perbandingan luas antara pelat dua arah beton prategang dengan pelat dua arah beton bertulang untuk rasio ly/lx = 1,2 diperoleh 1,45; Untuk rasio ly/lx = 1,3 diperoleh 1,56; Untuk rasio ly/lx = 1,4 diperoleh 1,57. Kata kunci :
pelat dua arah, beton prategang, beton bertulang
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Perbandingan Kapasitas Pelat Dua-Arah Beton Prategang dan Pelat Dua-Arah Beton Bertulang.” Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, mereka adalah motivator terbesar bagi saya. Tiada balasan yang dapat diberikan selain membahagiakannya dengan menyelesaikan perkuliahan ini dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu : 1.
Bapak Ir.Torang Sitorus selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
2.
Bapak Ir.Besman Surbakti, MT selaku pembina, yang telah memberikan judul, dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
3.
Bapak Ir.Andi Putra Rambe, MBA. dan ibu Adina Sari Lubis, ST.MT. yang memberikan dukungan, masukan, nasihat, motivasi, serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
4.
Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5.
Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6.
Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
7.
Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuannya selama ini kepada saya.
8.
Buat abangku Boby Suhendra dan adikku Venny Ria Pratiwi, Alvin Tandi Prastya, Hengky Wijaya yang telah banyak membantu.
9.
Buat Diana Juwita Harahap yang selalu memberikan motivasi dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Buat saudara/i seperjuangan Angga, Anggi, Agung, Andi, Alfi, Rivan, Rahmat, Didik, Riky, Atha, Najib, Ani, Avril, Zul, Haikal, Farqi, Choir, Radi, Citra, Wynda, Yovanka, Irin, Nurul, Ade, Fauzi, Herry, Ucup, Fahim, Tami, Ghafar, Ajo, temanteman mahasiswa/i angkatan 2006, serta adik-adik mahasiswa/i 2007 dan 2009 yang tidak bisa disebutkan semuanya atas semangat dan bantuannya selama ini. 11. Seluruh rekan-rekan yang tidak mungkin saya tuliskan satu-persatu atas dukungannya yang sangat baik. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahamahan saya dalam hal ini. Untuk itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca demi perbaikan di masa akan datang. Akhir kata saya mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, November 2010
Budi Ezra Wijaya Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................
viii
DAFTAR NOTASI .........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................
1
1.1
LATAR BELAKANG .......................................................................
1
1.2
PERUMUSAN MASALAH .............................................................
4
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN ...............................................................
4
1.4
PEMBATASAN MASALAH ...........................................................
4
1.5
METODOLOGI PENULISAN .........................................................
5
STUDI PUSTAKA ......................................................................................
6
2.1
KONSEP-KONSEP DASAR PEMBERIAN PRATEGANG ...........
6
2.2
MATERIAL UNTUK BETON PRATEGANG ................................
7
2.2.1
Beton ...................................................................................
7
2.2.2
Baja Prategang ....................................................................
13
SISTEM PRATEGANG DAN PENGANGKERAN ........................
16
2.3.1
Pemberian Pascatarik ..........................................................
16
2.3.2
Material Penyuntikan ..........................................................
18
2.3.3
Saluran .................................................................................
18
2.3.4
Proses Penyuntikan .............................................................
20
KEHILANGAN PRATEGANG .......................................................
21
2.4.1
23
BAB II
2.3
2.4
Perpendekan Elastis Beton (ES) ..........................................
2.4.2
Relaksasi Tegangan Baja (R) ..............................................
24
2.4.3
Kehilangan yang Diakibatkan oleh Rangkak (CR) ..............
26
2.4.4
Kehilangan yang Diakibatkan oleh Susut (SH) ....................
28
2.4.5
Kehilangan yang Diakibatkan Friksi (F)..............................
30
2.4.6
Kehilangan Karena Dudukan Angker (A) ............................
35
2.4.7
Perubahan Prategang Akibat Lentur Pada Suatu Komponen Struktur (DfPb) ......................................................................
35
Kehilangan Total Yang Diizinkan Untuk Desain ...............
36
SISTEM LANTAI BETON PRATEGANG DUA-ARAH ...............
37
2.5.1
Tinjauan Metode .................................................................
37
2.5.2
Perilaku Lentur Dari Pelat Dan Slab Dua-Arah ..................
39
2.5.2.1 Aksi Dua-Arah ......................................................
39
2.5.2.2 Efek Kekakuan Relatif ..........................................
41
2.5.3
Metode Portal Ekivalen .......................................................
42
2.5.4
Penyeimbang Beban Dua-Arah ...........................................
47
2.5.5
Kuat Lentur Pelat Prategang ...............................................
52
2.5.6
Pembatasan Tegangan Beton Terhadap Lentur ...................
54
2.5.7
Penulangan ..........................................................................
55
2.5.8
Geser ...................................................................................
56
SISTEM LANTAI BETON BERTULANG DUA-ARAH ...............
59
2.6.1
Tinjauan Metode .................................................................
59
2.6.2
Momen Desain Positif Dan Negatif Rencana .....................
59
2.6.3
Momen Rencana Pada Jalur Kolom ....................................
60
2.6.4
Efek Pola Pembebanan Terhadap Pertambahan Momen Positif ..................................................................................
62
2.6.5
Kekuatan Geser ...................................................................
64
2.6.6
Metode Langsung Untuk Menghitung Defleksi ..................
64
APLIKASI ...................................................................................................
68
2.4.8 2.5
2.6
BAB III
3.1
PEMODELAN PELAT .....................................................................
68
3.1.1
Deskripsi Model Pelat .........................................................
68
3.1.2
Data Geometri Pelat ............................................................
69
3.2
PEMBEBANAN PADA PELAT ......................................................
70
3.3
PERHITUNGAN PELAT PRATEGANG .........................................
70
3.3.1
Pelat dengan Rasio 1,2 ........................................................
71
3.3.2
Pelat dengan Rasio 1,3 ........................................................
90
3.3.3
Pelat dengan Rasio 1,4 ........................................................
109
PERHITUNGAN PELAT BETON BERTULANG .........................
128
3.4.1
Pelat dengan Rasio 1,2 ........................................................
128
3.4.2
Pelat dengan Rasio 1,3 ........................................................
137
3.4.3
Pelat dengan Rasio 1,4 ........................................................
145
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
157
6.1
Kesimpulan ........................................................................................
157
6.2
Saran ..................................................................................................
157
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
xiv
3.4
BAB VI
PERBANDINGAN KAPASITAS PELAT DUA ARAH BETON PRATEGANG DAN PELAT DUA ARAH BETON BERTULANG
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana teknik sipil
BUDI EZRA WIJAYA 06 0404 057
BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSIITAS SUMATERA UTARA 2010 1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Perbandingan Kapasitas Pelat Dua-Arah Beton Prategang dan Pelat Dua-Arah Beton Bertulang.” Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, mereka adalah motivator terbesar bagi saya. Tiada balasan yang dapat diberikan selain membahagiakannya dengan menyelesaikan perkuliahan ini dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu : 1.
Bapak Ir.Torang Sitorus selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
2.
Bapak Ir.Besman Surbakti, MT selaku pembina, yang telah memberikan judul, dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
3.
Bapak Ir.Andi Putra Rambe, MBA. dan ibu Adina Sari Lubis, ST.MT. yang memberikan dukungan, masukan, nasihat, motivasi, serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.
4.
Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5.
Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6.
Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
7.
Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuannya selama ini kepada saya.
8.
Buat abangku Boby Suhendra dan adikku Venny Ria Pratiwi, Alvin Tandi Prastya, Hengky Wijaya yang telah banyak membantu.
9.
Buat Diana Juwita Harahap yang selalu memberikan motivasi dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Buat saudara/i seperjuangan Angga, Anggi, Agung, Andi, Alfi, Rivan, Rahmat, Didik, Riky, Atha, Najib, Ani, Avril, Zul, Haikal, Farqi, Choir, Radi, Citra, Wynda, Yovanka, Irin, Nurul, Ade, Fauzi, Herry, Ucup, Fahim, Tami, Ghafar, Ajo, temanteman mahasiswa/i angkatan 2006, serta adik-adik mahasiswa/i 2007 dan 2009 yang tidak bisa disebutkan semuanya atas semangat dan bantuannya selama ini. 11. Seluruh rekan-rekan yang tidak mungkin saya tuliskan satu-persatu atas dukungannya yang sangat baik. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahamahan saya dalam hal ini. Untuk itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca demi perbaikan di masa akan datang. Akhir kata saya mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, November 2010
Budi Ezra Wijaya Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................
viii
DAFTAR NOTASI .........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................
1
1.1
LATAR BELAKANG .......................................................................
1
1.2
PERUMUSAN MASALAH .............................................................
4
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN ...............................................................
4
1.4
PEMBATASAN MASALAH ...........................................................
4
1.5
METODOLOGI PENULISAN .........................................................
5
STUDI PUSTAKA ......................................................................................
6
2.1
KONSEP-KONSEP DASAR PEMBERIAN PRATEGANG ...........
6
2.2
MATERIAL UNTUK BETON PRATEGANG ................................
7
2.2.1
Beton ...................................................................................
7
2.2.2
Baja Prategang ....................................................................
13
SISTEM PRATEGANG DAN PENGANGKERAN ........................
16
2.3.1
Pemberian Pascatarik ..........................................................
16
2.3.2
Material Penyuntikan ..........................................................
18
2.3.3
Saluran .................................................................................
18
2.3.4
Proses Penyuntikan .............................................................
20
KEHILANGAN PRATEGANG .......................................................
21
2.4.1
23
BAB II
2.3
2.4
Perpendekan Elastis Beton (ES) ..........................................
2.4.2
Relaksasi Tegangan Baja (R) ..............................................
24
2.4.3
Kehilangan yang Diakibatkan oleh Rangkak (CR) ..............
26
2.4.4
Kehilangan yang Diakibatkan oleh Susut (SH) ....................
28
2.4.5
Kehilangan yang Diakibatkan Friksi (F)..............................
30
2.4.6
Kehilangan Karena Dudukan Angker (A) ............................
35
2.4.7
Perubahan Prategang Akibat Lentur Pada Suatu Komponen Struktur (DfPb) ......................................................................
35
Kehilangan Total Yang Diizinkan Untuk Desain ...............
36
SISTEM LANTAI BETON PRATEGANG DUA-ARAH ...............
37
2.5.1
Tinjauan Metode .................................................................
37
2.5.2
Perilaku Lentur Dari Pelat Dan Slab Dua-Arah ..................
39
2.5.2.1 Aksi Dua-Arah ......................................................
39
2.5.2.2 Efek Kekakuan Relatif ..........................................
41
2.5.3
Metode Portal Ekivalen .......................................................
42
2.5.4
Penyeimbang Beban Dua-Arah ...........................................
47
2.5.5
Kuat Lentur Pelat Prategang ...............................................
52
2.5.6
Pembatasan Tegangan Beton Terhadap Lentur ...................
54
2.5.7
Penulangan ..........................................................................
55
2.5.8
Geser ...................................................................................
56
SISTEM LANTAI BETON BERTULANG DUA-ARAH ...............
59
2.6.1
Tinjauan Metode .................................................................
59
2.6.2
Momen Desain Positif Dan Negatif Rencana .....................
59
2.6.3
Momen Rencana Pada Jalur Kolom ....................................
60
2.6.4
Efek Pola Pembebanan Terhadap Pertambahan Momen Positif ..................................................................................
62
2.6.5
Kekuatan Geser ...................................................................
64
2.6.6
Metode Langsung Untuk Menghitung Defleksi ..................
64
APLIKASI ...................................................................................................
68
2.4.8 2.5
2.6
BAB III
3.1
PEMODELAN PELAT .....................................................................
68
3.1.1
Deskripsi Model Pelat .........................................................
68
3.1.2
Data Geometri Pelat ............................................................
69
3.2
PEMBEBANAN PADA PELAT ......................................................
70
3.3
PERHITUNGAN PELAT PRATEGANG .........................................
70
3.3.1
Pelat dengan Rasio 1,2 ........................................................
71
3.3.2
Pelat dengan Rasio 1,3 ........................................................
90
3.3.3
Pelat dengan Rasio 1,4 ........................................................
109
PERHITUNGAN PELAT BETON BERTULANG .........................
128
3.4.1
Pelat dengan Rasio 1,2 ........................................................
128
3.4.2
Pelat dengan Rasio 1,3 ........................................................
137
3.4.3
Pelat dengan Rasio 1,4 ........................................................
145
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
157
6.1
Kesimpulan ........................................................................................
157
6.2
Saran ..................................................................................................
157
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
xiv
3.4
BAB VI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Pelat dua arah dengan balok-balok pendukungnya
Gambar 2.1
Kurva tegangan-regangan untuk berbagai kekuatan beton
Gambar 2.2
Kurva regangan-waktu
Gambar 2.3
Kurva susut-waktu
Gambar 2.4a
Penampang strand prategang 7 kawat standard
Gambar 2.4b
Penampang strand prategang 7 kawat dipadatkan
Gambar 2.5
Angker hold-down untuk tendon prategang harping.
Gambar 2.6
Skema landasa (bed) pemberian prategang.
Gambar 2.7a
Angker strand
Gambar 2.7b
Angker strand tunggal
Gambar 2.7c
Chuck angker dari Supreme Products
Gambar 2.7d
Pengangkeran ganda, pengikat, dan sambungan daktil
Gambar 2.7e
Pengikat
Gambar 2.7f
Sambungan daktil Dywidag (DDC) untuk sambungan balok-kolom daktil pada daerah gempa
Gambar 2.8
Hubungan tegangan-relaksasi pada stress-relieved strands
Gambar 2.9
Distribusi tegangan akibat gaya gesekan di tendon
Gambar 2.10a
Kehilangan akibat friksi kelengungan Alinyemen tendon
Gambar 2.10b
Gaya-gaya di segmen yang amat kecil di mana F1 ada di ujung pendongkrakan
Gambar 2.8c
Poligon gaya dengan mengasumsikan bahwa F1 = F2 di segmen kecil dalam (b).
Gambar 2.11
Evaluasi pendekatan sudut pusat tendon
Gambar 2.12a
Perubahan pada bentuk longitudinal balok akibat pemberian prategang
Gambar 2.12b
Perubahan pada bentuk longitudinal balok akibat beban eksternal
Gambar 2.13a
Lantai pelat datar dua-arah
Gambar 2.13b
Lantai slab dua-arah di atas balok-lantai
Gambar 2.13c
Lantai slab waffle
Gambar 2.14a
Kontur kelengkungan dan defleksi pada panel lantai
Gambar 2.14b
Central slips dalam panel slab dua-arah
Gambar 2.15
Denah lantai dengan portal ekivalen (daerah yang diarsir dalam arah x)
Gambar 2.16
Jalur kolom dan jalur tengah dari portal ekivalen (arah y)
Gambar 2.17a
Momen pada panel
Gambar 2.17b
Diagram benda-bebas
Gambar 2.18a
Beban penyeimbang dalam panel prategang dua-arah tampak tiga dimensi
Gambar 2.18b
Penampang L-L dalam arah panjang
Gambar 2.18c
Penampang S-S dalam arah pendek
Gambar 2.19
Koefisien beban-kerja dalam slab dan pelat aksi dua-arah
Gambar 2.20
Koefisien momen beban-ultimit dalam slab dan pelat aksi dua-arah
Gambar 2.21a
Koefisien momen untuk bentang banyak
Gambar 2.21b
Luas slab yang dipakai menghitung M0
Gambar 3.1
Pemodelan panel beton bertulang dua-arah
Gambar 3.2a
denah panel prategang dua-arah
Gambar 3.2b
Potongan arah T-B
Gambar 3.2c
Potongan arah transversal U-S
Gambar 3.3
Kurva hubungan antara bentang terpanjang (ly) maksimum dengan rasio pelat (ly/lx) untuk pelat beton prategang dan pelat beton bertulang
Gambar 3.4
Kurva hubungan antara luas maksimum pelat dengan rasio pelat (ly/lx)
Gambar 3.5
Kurva
hubungan
perbandingan
antara
betang
terpanjang
maksimum pelat beton prategang dengan bentang terpanjang maksimum pelat beton bertulang dan rasio pelat Gambar 3.6
Kurva hubungan perbandingan antar luas maksimum pelat beton prategang dengan luas maksimum pelat beton bertulang dan rasio (ly/lx)
DAFTAR NOTASI As
luas tulangan tarik non-prategang
b
lebar muka tekan komponen struktur
d
jarak dari serat tekan terluar terhadap titik berat tulangan tarik
e
dasar logaritma Napier
Ec
modulus elastisitas beton
Es
modulus elastisitas tulangan
f’c
kuat tekan beton yang disyaratkan
f’ci
kuat tekan beton pada kondisi prategang awal
f’ci
kuat tekan beton pada saat pemberian prategang awal
fpe
tegangan tekan pada beton akibat gaya prategang efektif saja (setelah memperhitungkan semua kehilangan prategang) pada serat terluar penampang dimana tegangan tarik terjadi akibat beban luar
fps
tegangan pada tulangan prategang pada saat penampang mencapai kuat nominalnya
fpu
kuat tarik tendon prategang yang disyaratkan
fpy
kuat leleh tendon prategang yang disyaratkan
fy
kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan non-prategang
h
tinggi total komponen struktur
I
momen inersia penampang yang menahan beban luar terfaktor yang bekerja
ln
bentang bersih diukur dari muka-ke-muka tumpuan
Mn
kuat momen nominal pada suatu penampang
Mu
momen terfaktor pada penampang
ø
faktor reduksi kekuatan
P
gaya tendon prategang
s
jarak maksimum dari tulangan transversal sepanjang ld dari sumbu-ke-sumbu
Vc
kuat geser nominal yang dipikul oleh beton
Vu
gaya lintang horizontal terfaktor pada suatu lantai
wd
beban mati terfaktor per unit luas
wl
beban hidup terfaktor per unit luas
wu
beban terfaktor per unit luas
x
dimensi keseluruhan yang lebih pendek dari bagian persegi suatu penampang
y
dimensi keseluruhan yang lebih panjang dari bagian persegi suatu penampang
αm
nilai rata-rata rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekuatan lentur pelat dengan lebar yang dibatasi secara lateral oleh garis-garis sumbu tengah dari panel-panel yang bersebelahan (bila ada) untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu panel
β
rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat dua arah
ρ
rasio tulangan tarik non-prategang
ρb
rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Kawat-kawat untuk beton prategang
Tabel 2.2
Strand standar tujuh kawat untuk beton prategang
Tabel 2.3
Kehilangan lump-sum dari AASHTO
Tabel 2.4
Perkiraan kehilangan prategang untuk pascatarik
Tabel 2.5
Jenis-jenis kehilangan prategang
Tabel 2.6
Nilai KSH untuk komponen struktur pascatarik
Tabel 2.7
Koefisien gesek kelengkungan dan wobble
Tabel 2.8
Persentase kehilangan tegangan yang dianjurkan oleh T.Y.Lin
Tabel 2.9
Faktor-faktor momen untuk mendistribusikan M0 pada bentang eksterior
Tabel 2.10
Harga αmin
Tabel 2.11
Faktor-faktor bilangan α, β, , δ, n untuk pelat persegi panjang yang ditumpu secara sederhana dan dibebani secara merata υ = 0,3