PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN TIPE INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTA SOLOK Suci Diana1, Rosmiyati2, Rita Oktavinora2 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Abstract The Result of Student Study on Mathhematic still low. In the teaching and learning process still dominated by he teacher. The student not active not creative and not iniviative to effort study hard alone the material that will be learn during teaching and learning process. Beside that, the using of method in learning process not variated yet, so partly of student consider that Mathematic is difficult, whereas its cause by their self,that not understand yet. One way that can be develop to in crease studend, result in Mathematic lesson s by using active knowledge sharing with Inquiring Minds what to know. The formulation of the problem is “Is there differences on Mathematic students, result that using active knowledge sharing with Inquiring Minds what to know strategi at grade VIII SMP N 2 Kota Solok?”. The purpose of this research to know the ifferences of student result that using Active knowledge sharing with inquiring Minds what to leow at grade VIII SMP N 2 Kota Solok. Hypotesis of this research there is diferences students result in sdudi mathematic result that using Active knowledge sharing with Inquiring Mind what t know strategi at grade VIII SMP N 2 Kota Solok.Technidue sample i this research is purposive sampling , so the result of grade VIII 6 as experiment with 35 students and grade VII 7 as experiment with 35 student.The Analysis of the data of studet result with experiment 1,99 0,12 1,99 , Depend on the analysis it can be conclude that there is diferences of students result of Mathematic result with Active Minds what to know at the students at grade VIII at SMP N 2 Kota Solok. Kata Kunci: Active Knowledge Sharing, Inquiring Minds What To Know A. Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari disetiap jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi. Selain itu, matematika memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam proses pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen utama yang memberikan pengetahuan kepada siswa seperti kemampuan, keterampilan, dan sikap. Oleh karena itu, guru harus mampu memotivasi siswa agar aktif selama proses pembelajaran matematika.
Melihat besarnya peranan matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika agar tercipta manusia yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, diantaranya melalui peningkatan kualitas guru matematika, menambah sarana dan prasarana pendidikan, dan melakukan penyempurnaan kurikulum. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan untuk memajukan pendidikan, namun hasil belajar matematika siswa masih rendah. Berdasarkan hasil observasi penulis tanggal 11-16 September 2012 selama mengikuti Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di SMP Negeri 2 Kota Solok, kegiatan pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru. Siswa kurang aktif, tidak kreatif dan tidak berinisiatif untuk berusaha mempelajari sendiri materi yang akan dipelajari selama proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran masih belum bervariasi sehingga sebagian besar siswa menganggap matematika itu sulit, padahal ini hanya karena mereka tidak paham atau tidak mengerti dengan pelajaran matematika. Keadaan seperti ini menyebabkan siswa cenderung jenuh, bosan dan akhirnya kurang tertarik terhadap pembelajaran matematika sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil Ulangan Harian I siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok tahun pelajaran 2013/2014 pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Persentase Nilai Ketuntasan Siswa pada Ulangan Harian 1 Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok Tahun Pelajaran 2013/2014 Kelas Jumlah Rata-Rata Tuntas Tidak Tuntas Siswa Jumlah % Jumlah % VIII1 10 29,41 24 70,59 71,88 10 VIII2 13 38,24 21 61,76 71,29 13 VIII3 15 42,86 19 57,14 70,91 15 VIII4 13 38,24 21 61,76 71,02 13 VIII6 13 37,14 22 62,86 72,84 13 VIII7 10 28,57 24 71,43 68,51 10 VIII8 9 28,12 23 71,88 68,40 9 VIII9 17 50,00 17 50,00 72,67 17 VIII10 17 45,95 20 54,05 71,16 17 VIII11 18 47,37 20 52,63 66,31 18 (Sumber: Guru Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok)
Dari Tabel 1, dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan nilai Ulangan Harian 1 semester 1 matematika siswa pada kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok masih rendah, dan nilai yang dipeoleh siswa banyak yang berkisar antara 34 sampai 72 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 73. Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya suatu strategi yang tepat, guna memperbaiki proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik. Penulis mencoba memakai strategi pembelajaran aktif dimana siswa diharapkan dapat saling berbagi dan saling bertukar pikiran dan memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk menuntun siswa agar dapat saling berbagi dan aktif dalam belajar diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran tipe Active Knowledge Sharing dengan tipe Inquiring Minds What to Know. Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah suatu strategi yang melibatkan semua siswa dan menggali potensi siswa dalam proses pembelajaran dengan cara saling berbagi pengetahuan dengan temannya. Selain itu, strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing akan memperluas wawasan siswa, merangsang kreativitas siswa dalam memecahkan masalah serta mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing pada dasarnya dapat membangkitkan semangat siswa, karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat kepada guru. Namun, strategi pembelajaran
Active Knowledge
Sharing belum pernah diterapkan dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Kota Solok. Strategi pembelajaran aktif tipe Inquiring Mind What to Know merupakan suatu strategi yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Active Knowledge Sharing dengan Tipe Inquiring Minds What to Know di Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Inquiring Minds What to Know di kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dengan Inquiring Minds What to Know di kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok B. Metode Penelitian Setelah dilakukan uji Bartlett ternyata populasi memiliki variansi yang tidak homogen maka dilakukan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu dengan berdasarkan pertimbangan. Berdasarkan pertimbangan maka untuk kelas eksperimen I terpilih kelas VIII.7 kemudian untuk kelas eksperimen II terpilih kelas VIII.6. Penelitian ini dilaksanakan atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. . Tahap pelaksanaan pada kelas eksperimen I menerapkan
strategi
pembelajaran
Active
Knowledge
Sharing.Tahapan
strategi
pembelajaran Active Knowledge Sharing secara umum adalah. 1. Guru mempersiapkan keadaan kelas. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pelajaran sesuai dengan indikator yang harus dicapai. 4. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memotivasi siswa. 5. Guru membagi siswa berdasarkan kemampuan akademis yang beranggotakan 4-5 orang.
6. Guru membagikan LKS yang berisi soal latihan yang dikerjakan secara individu dengan waktu yang telah ditetapkan guru. 7. Dilanjutkan dengan mengerjakan LKS secara berkelompok dengan tujuan agar siswa bisa saling berbagi pengetahuan mengenai jawaban LKS. 8. Perwakilan kelompok menyebar di dalam kelas untuk mencari dan melengkapi jawaban yang belum terisi. Kelompok yang mengetahui jawaban berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain. (
45 menit )
9. Perwakilan kelompok yang telah mendapatkan jawaban membagi pengetahuan yang di dapat dari kelompok lain kepada anggota kelompok masing-masing. 10. Salah
satu
perwakilan
kelompok
ditunjuk
oleh
guru
secara
acak
untuk
mempresentasikan jawaban dari LKS yang telah diisi. 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya ataupun memberikan masukan mengenai hasil presentasi kelompok yang tampil. 12. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban LKS 13. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari dan menginformasikan materi yang akan datang. 14. Memberikan pekerjaan rumah. 15. Menutup pembelajaran. Sedangkan untuk tahap pelaksanaan pada kelas eksperimen II menerapkan strategi pembelajaran Inquiring Minds What to Know. Tahapan strategi pembelajaran Inquiring Minds What to Know secara umum adalah. 1. Guru mempersiapkan keadaan kelas. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pelajaran sesuai dengan indikator yang harus dicapai. 4. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memotivasi siswa.
5. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan dan pikiran yang mereka miliki 6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinanjawaban. 7. Berikan waktu beberapa menit
kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan
8. Minta peserta didik menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban-jawaban yang mereka sampaikan. 9. Guru mengumpulkan semua jawaban siswa, kemudian dari semua jawaban siswa tersebut, guru menjelaskan materi pelajaran 10. Guru memberikan soal latihan melalui bahan ajar dan dikerjakan secara individu 11. Setelah mengerjakan soal latihan guru dan siswa membahas soal latihan. 12. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari dan menginformasikan materi yang akan datang. 13. Menutup pembelajaran. Tahap berikutnya adalah tahap penyelesaian, dengan memberikan tes akhir pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada akhir materi pokok. Kedua kelas eksperimen diberikan soal yang sama. Langkah untuk mendapatkan instrumen penelitian adalah sebagai berikut. a. Melakukan validasi perangkat pembelajaran. b. Membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diujikan dan kisi-kisi soal. c. Menyusun soal tes hasil belajar sesuai dengan kisi-kisi. d. Membuat pedoman jawaban tes. e. Uji coba tes hasil belajar. f. Uji coba dilakukan di SMP Negeri 3 Kota Solok
Teknik analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t, dimana sebelum menggunakan uji-t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. C. Hasil Penelitian Tabel 2. Data Hasil Belajar Kelas Sampel Kelas
N
Eksperimen I Eksperimen II
35 35
Nilai Maks 100 95
Nilai Min 50 45
74,37 72,43
S
S2
13,48 13,50
181,71 182,25
Dari Tabel, dapat dilihat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Rata-rata kelas eksperimen I adalah 74,37 sedangkan kelas eksperimen II adalah 72,43. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas
n
L0
Ltabel
Hasil Uji
Eksperimen I Eksperimen II
35 35
0,1087 0,1191
0,1498 0,1498
L0 Ltabel L0 < Ltabel
Dari Tabel, didapat bahwa data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal. Tabel 4. Uji Homogenitas Variansi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen I Eksperimen II
n 35 35
S2 181,71 182,25
Fhitung
Ftabel
1,00
F0,025(34,34)=2,02 F0,975(34,34) =0,50
Berdasarkan Tabel, dapat dilihat bahwa F0,975(34,34)
n 35 35
74,37 72,43
Berdasarkan Tabel 11, diperoleh t
1 1 2
thitung
Ttabel
Kesimpulan
0,12
2,00
H0 diterima
t t
1 1 2
maka H0 diterima atau hipotesis ditolak,
dimana t 0.975 t t 0,975 dengan kata lain 1,99 0,12 1,99 Artinya tidak terdapat
perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dan Inquiring Minds What to Know D. Pembahasan Hasil analisis uji hipotesis terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, tetapi dilihat dari ratarata nilai tes akhir matematika siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian, penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dan strategi Inquiring What Minds What to Know dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pada pengajaran kelas eksperimen 1 awalnya penulis memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam kelompok yang telah ditentukan untuk bisa saling berbagi pengetahuan dan saling berinteraksi atu sama lainya. Strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing yang diterapkan pada kelas eksperimen I membuat siswa senang dalam mengerjakan soal-soal matematika terlihat dari tanggapan siswa dalam mengerjakan LKS sehingga dapat mengasah otak siswa dalam bidang matematika dan saling berbagi pengetahuan dengan teman-temannya, sesuai dengan pendapat Zaini dkk (2005: 22) mengatakan “Active Knowledge Sharing adalah salah satu strategi yang dapat membawa mahasiswa untuk siap belajar dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa disamping untuk membentuk kerjasama tim”. Dalam pelaksanaannya, anggota kelompok berusaha mengerjakan soal-soal pada soal-soal latihan yang ada dalam LKS secara berkelompok dengan tujuan agar bisa saling berbagi pengetahuan dan perwakilan kelompok menyebar di dalam kelas untuk mencari dan melengkapi jawaban yang belum terisi sehingga siswa aktif dalam mengerjakan soal matematika. Selain itu, setiap anggota kelompok berusaha mendapatkan skor tertinggi agar kelompok memperoleh nilai tambahan dari guru dengan mempersentasikan jawaban
dari LKS yang telah diisi. Kelas eksperimen II menggunakan strategi Pembelajaran aktif tipe Inquiring Minds What to Know. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, Siswa diminta untuk menjawab soal-soal yang diajukan guru sesuai dengan dugaan mereka, siswa yang menjawab akan diberi nilai. Setelah itu, guru mengumpulkan jawaban siswa, kemudian dari semua jawaban tersebut, guru menjelaskan materi pembelajaran. Sehingga dengan strategi ini, siswa aktif mengerjakan soal-soal matematika. Hasil belajar matematika siswa jika ditinjau dari segi lembaran jawaban tes akhir, nilai rata-rata siswa kelas eksperimen I lebih tinggi dari siswa kelas eksperimen II dan jawaban siswa kelas eksperimen I lebih sistematis daripada kelas eksperimen II. Karena pada saat mengerjakan soal matematika, siswa kelas eksperimen I lebih aktif dengan cara mengasah otak mereka dalam mengerjakan LKS. E. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar Matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dengan strategi Inquiring Minds What to Know pada kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Solok. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan pada guru matematika SMP Negeri 2 Kota Solok dapat menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dan stategi Inquing Minds What to Know dalam proses pembelajaran matematika sehingga siswa bisa mengembangkan ide-idenya sesuai kemampuan yang mereka miliki.
2. strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dan stategi Inquing Minds What to Know merupakan salah satu strategi yang dapat melibatkan siswa aktif dan semangat dalam belajar matematika. 3. Diharapkan
pada
peneliti
berikutnya
dapat
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing dan stategi Inquing Minds What to Know pada aktivitas siswa dan dengan populasi yang berbeda. F. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2008. Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP SMA. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Nurhastuti, Ria Fajar. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiring Minds What to Know (IMWK) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Karanganyar. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nurramadola. 2013. PMIPA UMMY Perbandingan Pembelajaran Aktif Tipe Active Knowledge Sharing dengan Tipe Peer Lesson Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Kelas VIII SMP Negeri 3 Sijunjung. Skripsi. Solok UMMY. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Sangadah, Ika Lailatus. 2011. UNS Implementasi Strategi Pembelajaran Inquiring Minds What to Know Guna Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Kelas X-7 SMA Negeri 5 Surakarta. Skripsi. UNS Silberman, Melvin. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sudjana, Nana. 2009.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suherman dkk, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA - Universitas Pendidikan Indonesia. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Teori
dan Aplikasi
PAIKEM.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Wahyu, Septriza. 2012. Studi Tentang Pembelajaran Tipe Active Knowledge Sharing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII MTsN Kota Solok. Skripsi. Solok UMMY. Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN TIPE INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTA SOLOK Suci Diana NPM. 091000484202085 Jurnal ini disusun berdasarkan skripsi Suci Diana untuk persyaratan wisuda dan telah diperiksa/disetujui oleh kedua pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Rosmiyati, M.Pd.
Rita Oktavinora, S.Pd, M.Pd.