netode Penangkapan Ikan.
Perbaikan Selektivitas Alat Tang kap sebagai Alternatif Mengatasi Hasil Tangkapan Sa mpingan (Bycatch) dalam Perikanan Trawl.
Yayasan Dzwi Sri, Bogor.
ciodc Penungkapan k an,Iliktii! Pengantrtr Kuliah. Dzpansmcn Pemanliluiu FPIK - TPR, Rogor.
Ronny Irawan Wahyu 1
Pendahuluan
jpture process uf s m l l scale set net. Thesis. Tokyo IJniver<~ryof Fisl~erlv\. tnbangan Terakhlr Kebijakan dan Progtm Pcmbangutlan Kzlautan dan Penkmvn Lclautan hi1Perikarlan, Republik Indonesia, Jikarta.
Program-Program Gerbang Mina Bahm (GMB). Sekretariet Jcndtral, n Perikanan, Jakarh. Identifikasi Jan Klasifikasi Alat Pemgkapan h n . Dlrekloret Jzndmal :ktorat Kapal Perikanan dm Alat Tmgkap Ikan, Departemen Kelautal~diln Iptimasi d a h n Operasi Pcnangkapan ikan. Pedomen Kullah Maudc Pcnangkiip~n Sislcm Pendidikan Jarak Jauh Melalui Satelit Slsdiksat lntlm Hogor.
,
Yosiding Pelatihan untuk Pelatih Pengelultlun Wilayah I'esisir Terpadu h s a t ;ir dan Lautan Institut Pertankan Bogor, Hognr. ikuru. 1999. Tinjauan Singkat 'l'entang Pengemhangall Trknologi Pct1:ulgkapan Mini Revlew on the Llevclopment of Enviroimtntal Fricndly Ftsh~ng tudent at 'l'okyo University of Fisheries. Department of Mannz Science attd
Pnda awalnya alat tangkap trawl dikenal dengan nama "pukat harimau" yang hampir banyak ditemukan di seluruh perairail di Lndonesia. Secara umum kot-i trawl terdiri dari suatu jaring yang mernpunyai bentuk kerucut (cone shaped net) vang mempunyai dm butth sayap (wing), badan (b&) dan kantong ( c d c n d ) . Pengoperasian trawl dilakukan dengan cara ditarik dengan kecepatan danjangka waktu tertentu sepanjang dasar peratran Mulut jaring terbuka lebar mendatar dengan papan otferhwrds,sedangkan mulut laring twbuka secara vertikal oleh pelnmpung yang diikatkan pada tali pelampung di bagian atas dan pemkrat ppada tali pernherttt (ground rope) di bagian bawah.
Perkembangan ~ndustri perikanan trawl di perairan Arafura dimulai sejak tahun 1969 ketika Balai Pcnclct~anPerkanan Laut (BPPL) bekerjuma dcngan tiga perusaham perikanan udang dari Jepang r n c l a k u h survci di perairan Andbra pa& bulan Mei 1969. Smenjak itu jurnlah hp.1pznmgkap u d a q berkernbang dengan pesat dari sembilan kapal pa& tahun 1969 menjadl 125 kapal trawl pada tahun 1 98 1 (Naamm dtln Sumiono I 983). Badasarkan data dari Direktorat Jmdeml Peirkclnan Tmgkap (2005)jumlah kapal trawl yang tercatat sebanyak 780 kapal dengan bobot antara I00 - 500 GT tenaga penggerak dari 220 s:ui~pai1 300 HP dengan menggunakan dot4ble rig shrimp trawi. Jenis udang komersial yang banyak trrhngkap d i perwan Asaha dan sekitarn~adiantaranya jenis udang jerbung (Penaears merguensis), udwg windu (P. monodon); udang dog01 (Metapenaeus spp) d m u h g krusok {Parupeneopsis sculptilis). Pada tahun 1980 dlkeluarkannya Keppres no. 39 tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl, yang mclarwg m a krfahap pengoperasian alat tangkap trawl di seluruh wilayah perairan Indonesia. Kemudian untuk mengatur pelaksanaan kcputusan tmebut, diterbitkan Keputusan Menteri Pertanian no 503 tahun 1 980 tentang Langkah-langkah pelaksanaan penghpusan jaring trawl tahap pertarm dan no. 633 tahun 1980 k n m g Petunjuk Pelaksanaan Keputusat~ Presiden R1 no 39 tahun 1980. Dengan d~bzrlakukannyakedua Kcputusan Menteri tersebut, m k a pada akhir tahun 1 982 secara resmi penggunaan jaring trawl diseluruh perairan Indonesia dilarang. Pada tahun 1 982 diterbitkan Keppres no 85 tahun 1 982 tentang Penggunaan pukat udang [trawl yang dilengkapi dengan TED) untuk beroperasi diperairan Kei, Tmirnbar, Aru, Irian Jaya dm h u t Arafura &ngan batas koordinat 1 30%T kearah T i m u . Penggunaan turtle excluder device(TED)pa& trawl yang lzbih dikend dcngiin istilah BED (bycatch excluder device) ditujukan untuk mengeluarkan penyu dan hewan bwukuran besar lainnya dari trawl yang b u h mcnjadi tujuan penangkapan. Selain kedua isblah tersehut diatas ada alat yang secara khusus didesain untuk mengurangi hasil tangkapan sampingan yang tertangkap serta hewan kecil lainnya termasuk sampah Jikeid dengan BRD, dimana BRD sinaatan dari byrnrcl~ rrdurtiorr devrre (Eayrs 2005). Nnrniln dcmikian permsangan BED pacla trawl mash b l m n efektil' kmcna alawn teknis Fang menyebabken induvtri pukat udang tidak pernah pernah m e m m i g tilut iru kutika rnelt~ltukanuprrasi pmu~ghnpon.
Sela~nr n e r u p h alat tangkap yang efektlf untuk menangLap udmg disisi lein trawl rnenghahp~ permusalahan dengan hasil tangkapan srunplngan (bvcurch). Has11 f;ingAapan sampingan (byrnrrl$ didefimsikan oleh Swla (1983) scbtlgai begian dan has11tangkapan total secwa kcbclulm lcrlangkep lLin bukan menjadi tangkapan utarna. Pada mat In1 has11 tandapan m p i n g m banvak d~fokuskanpa& pcrikmm trawl yang dloperasikan pada dasar Fraxan ktlrem alat tangkap maw1 In1 berkontnbusi terhadap bycatch dengan menangkap bcrbagai jrnis ikm dalm jumlah besm (Andrew and Peppxzll 1992) Besamya hasil tangkapan .sampingan ml bervanasl anbra 5 sampei 10 ktili kratnva lebih besnr dilrr tkan yang menjad~target penangkapan (Allsop 1982, Slavin 1982) Salah salu upaya yang hams dilakukan adalah memanfmibn potensi sumberdayn Tang berkelanjutirn smnra seimbang dengan u&a k o n s c n ~ s isuhinggu kzlrs~ilriimdnpai terus ter,ispa (s~r.rtarrrahle)yang sljalan dmgan yang telah dicanangkan 01th FA0 mrlalul "Cndr: of Conduct f u ~Rcspunsihlt: Fishenes" yang mmekanhn pentingnya usaha konservasi sumherdaya hayat! laul dengan cara rnmingkatkan wlektifitas alat tangkap yang diikuii dmgm upayn prll~ngknbn survlval d a r ~ ~ksn-tkantarget yang hentkurw kecil serta metgurarlgi hasil h n g h p a n s;unpir~grnl.
Pzrbittkan selekt~fihsmerupukiu~salah shtu ~ p d y i ldalarn mengurangi has11 tangkapw s a m p i n p n h n prikanm trawl. Dimma ha1 ini dapai d d d u k m drtigm pemasangan TED dan BED yang susw~dcngan k ~ n d i sperkembangan i teh;nologiprig terns Ixrkembmg Tulisan ini menyajikan penelusuran pustaka yang &pd d~jadikanacuwl daliun mmingkakan sclcktifihs d a t tiingkap untuk mengatas) mnsalah has11 tangkaptln sampugan d s l ~ mpailcanan trawl
2
Isu global mengcnni hasil tangkapan sampingan (bycatch)
F A 0 mcngestlmasi jumlah HTS yang dihuang kembali kelau! &.art &ti fibis uwha perikman (penangkapan j komcrsial srluruh dunia sehzw 27 jula ton per d u n dengan kisaran w W a 17,9 - 34,5jub tun (Alvwson a!. 1994). S u t tni isu tentang HTS bwyak terfbkus pa& penkanan trawl. Hal iini dikarenakan periktlmn trawl dasar (bottom trawl) merupakan alat lm&p yang busifat tidak selektif dan menghasilkan tangkapan dalatti J umlah hesar dengan s p i e s herirgwn. Suatu cstimasi besaran HTS y x ~ d~hmjlkml g dari p12;at udang diseluruh dunia Jiperkirakan sckitar 16.5 j u h ton per tahun (Andrew and Pepperel 1991). Estimas~ besanlya I-ITS umumnya didasarkw atas asut11si M w a rasiu berat h u i l tartgkapan HTS derigari udang a h l a h 5 : 1 uituk prrikanan udmg dl jilcrnh s ~ trop~s h dan sekitar 10 : 1 uniuk p c n h u h g di &cr& tropis.
Dalam pcrikman yukat udang di pemirat~Arafura besmya HTS bcrkiw mttlra I 9 : I , dimma 95% dibuang lrclaut dan 5% yang d i m m k t k t l n sehugai bqproduci (Nmnin dm Sumiono 1983). Hal ini terjadi karena btsaniya jllnllah HTS serta kapasilas m g pznyimpiulun ydng terbatiis sehingga dlpriorituskar~ utituk udaty target B t l r d a s a r h hasil penelttlan di Teluk P,in!un~mcnunjukkm bahwa spcsics Serrpinnu spp<Jullnius spp, itrrtls spp, Harpadon spp danjenis lalnnya merupakan hasil tangkapan sampinpn pukat utlang vdng donman (Sadhotomo dan Sumiono 1986)
t lasil tanghdpan sampingiln ( b y m f c h )merupakan ~stilahbang pcla nwalnysl hiinya d i k m l pada blangm nelayan. Ksnyataannya tidak a& mtupun prrikanw yang tidak r t l r ~ ~ g h a s i hbycatch n yang pda smt IN menjadi isu berkaitan dengan biodiversitas bycatch. Besarnya bycarch untuk sctiap alat tangkap akw berbcda, biswnya bycatcl~unluk satu penkanan merupakan target spesles hagi perikanan lainnya. Has11 tangkapan m p i n g a n (h-vcatch) metqadi issue yat~gpeilting dalam pL.nlianinw pukat urlwg karena alst tangkap trawl sebagu dlst tatlgkdp y n g tiCk selektif, m a n i l ~ kpemimalhan ~ utimany'a addah banydbll~adidapatkan has11 tangkiipan y*ng tidak dirnar~fiatkandLln dibwng kcmbili kc ltlut (discarding). Prose* pcrnhu;lngan (discardirrg) ini merupakan pernhucmgan mahnan potctls~alyang y m g btrdumpak huruk tcrh,rrtip I inautlgan dasar perairan, mcngurangl stok dari target s p i e s cidn arm-target spesies yang komrrslnl (Salla IYX3). Sccara ekoliornls koiid~siini sangat mcrugikan perlkma tangkap dalarn jangka waktu y311g lama, yaltu terjadinya penurunan jumlah spcslcs &lam sualu populesi. Ssluin masulah hycutch ratkg rrlh disrhutkan diatas trawl hanyak mtnmgkap I~ewa-hcwsnymg t c r m u k k c b l a m endangered specits scprftl peilyu, dimana penyu in1 1na.q~);krdalam dattar World Conservation Union Red List of' Thrcalened Sprcles yang Jikeluarkan oleh IUCN (htcmiclional IJnion for Cunservation o f Nature and Natural Kcsuurcts) 2003. Bcbcrapa byc11~r11 Initi Juga sering tertirtnngkap dengan alat hngkiip dari lrawl rnencakup shark, dugone, uliu laut diln speslcs kiit~yang dllmdungi secara hukum.
Hesarrl>a 1)ycntch d~prnganlh~ nleh heberapa Saktor diankanyil kondisi lingkungm, kurcktcnsttk alat h g h p Jut1 tingkah lalru serla ekologi spcsies.
2.1
Kondisi Lingkungan
Lol~rtlsllingkungan mcrupaka~~ fahtor y a g h p a t bcrpwgamh terhaddp b e a r kecilnya bycatch, misalnya swtu slwsies yang melakukan rnigrasi !ang r ~ e l ~ n t axs ei d pcnungkapan Vshing ground) clkibslt adany:! prubuhin kottd~si lingkungan tzmpcrdtr~r pcrairan. Kure~ra arlarlya perubahw~ kondisi peralran rncnuebabkan mclimpahya suatu spcclrs lenentu, ha1 ~ n &pat i mtngakibatkm tterjdinya pcning!iatm h-~rflrch.Eila perubahm koi~ldis~Iingk-ullgan tersebut tejadi musiman malia pola hvcatch Tang ditimhulkannya dapat diprediksi sccaril rnuslrniiri. Sehagai contoh sea turtle yang pa& mt muslin krtelur akan bcrgcmk me~ldekatipxitai J a i m l u m l ~ hhexar schingga sangat mudah untuk terttlngkilp pitcla arch terschut. Scliiln y;lrlg tnusimim itu turcliiptlt juga J w l S bycutrl~yang kemunculamgu s c p j a n g tiihun daiam suatrr dazrirh pen;~ngLap;inihar~.
20
2.2
Karakteristik itlitt tangkill,
Kilrditmst~lialat tangkap seperti jcnis alat tanglap akan hurprngmh tr pmgoprnsian alat h ~ g k a pterschut akan .ung:it menentukan b r w krc.11nyi I Szhigai contuh data pcnelitian menur~jukkin bu1lir.u alut tangkap akt11' rn.alghx<~lknnhycafch yang lebih ballyak dibilud~nrhiu~ densan crlat tangkap yai rmp dll), demikian pula trslwl yatlg dioperaslkan pada dasar pcrairan ( n ~ e n l r n h u l k ;bycatrlr ~ ymg lcbih banyak d;a p J a trawl Tang dioperasikun p, (midwater trarvl). Berdasarkarl d u b rasio a n l m herat bycu~ckJwigan yang did vang bersifat akljf (shrimp ~ m w lberkisar ) antard l0,30 - 14,71 kg semcnhr; .wperti peranghap b a h w untara 0,36 - 3,5 1 kg (Aivcrson et al. 1994).
2.3
Tingkah laku ikan dan ekologi dari spesies
Bebempa spcsles ydkg tenanlngkap sehagai bycatch disebabkan karma adanya 1 yang ml-njadi tujuan pcnangkapan haik dalarn huhungan dwgrrn r w h makana ~ lanu~ya.Sebagui contoh, spesies &an hiu (shark), ikan lagaren (hlluish)dan lun bersllrna spcsics tuna di Pasitik. Kebrmhan dua jenil: lkall it11 tzqadi h e n ; a p s i c s tersebut yang meliput~hubungar~iljungstl d m pemangsa terhadap u g J W l S makanan yang sama (compeirlor ~ E B I J I I I ~ Secara ). uinum geromhlan i tlngkat pemlsahan ukuran, maka jasang didapatkan perbedaan k i s a r u ukuran grromhlcm ikan.
2.1
Alternatif untuk mengurangi hasil tangkapan sampingan
Upaya untuk mengurangi bycatch dengan menerapkm mw~ajemens h t u g i untul ht~silhngkapan m p i n g a n telah dilakukan, yaitu detlgm mzmiinl'aatkan haqil sehagat ~ k m konsimsi untuk manusia atau ur~tukmakanlin ternak (Ciultand da t e t p i dengan m e d i i a t k a n bycutch ini tidak mmjawah permasalahan mengl d i k a r e n h kematiut rlrui ikm-ikm juvenile dthas~llandari tmgkapan Pengelolaan perikunan trawl yang dapat dijadikan altzmatif untuk mengahsi t menerapkan inprrf co~itrolmelalui cara penutupan wilayah pcnwgkapan (, peiiangkapat~(clositrg season) unluk mr~~gurungi jumlah hasil tanglapan sampii kedua ha1 tersebut diatas mltuL rnrxpga kcberlanjutan (srrs~uinabiliry)dilri SI dengan menerapkan peraturiln ukuran ~ k a nterkecil yang dapat d i d a r a t h (niirii pengelola~nlain y w g depat d1l;iliukan dengm menernpkan outpul cunrrol yallu trip (trip limitation) dnn jumlah hngkapan vang diperbolchkan (lolul allowu~l k;ircna beherapa Lapal p u h t iidat~ghersifat dillamis serttl d a l m scl~apinpnva relal~flama. Maka ha1 ini aksn b c r h n l ~ n kterhadap pcndapatan nelagan yzmg c ~ penutupan dacrah pcna~lgkapa~l iktln (rlosblg area) serta penutupan prrian&api p111h:~ipcngcl(~iaanpcrikanun trawl diatas tclah dinplikwikan &n tc.leah brtliasil hacil hngkapan sampir~gandari pcrikanan i r ~ x uh11g ~ ~ l Ji bcbcrapa negara. A l t ~ hanyak ditcrapkar~di beberapa negarii didunla adatah dengan melkukan pzng tn11&:1p trdwl melalui pcrbaikan peningks~unselckt~vitas sehlnga dapat 111 samp~ngxnvary tidali diinginkan. Pcnin$.at:in selekt~vitas&at ta~lgkaytrawl dal
(1) morlifikasi dari bcn~uk111atajilrlrlg (nrrslr shape) dan hentuk dianioti~ (2) ~nemperbesarukurw m a h )anrig: (3) mcrnanl'iatlan I~nrkahIaku ikan tintuk rneloloskan non-targct spesie: HRT) dan sqrrnrr n r ~ s pnrlul. l~
,pli~d tisaw niunbr URP mg 8unmwaw un91tap sa!sads pS~e)-uouuqsololaw ?(n]un twqt rlvl q~q3u11ilnqlnrrJlrl?~1raur( 2 ) 'Purlel R ~ R U IlIl!lnyi 1 ~ ~ 3 q ~ d w( 2a )u puourv~pqnluaq tlsp (adays qsatu) 8111icl alvur y n l u q uep tse3!llpolu ( I )
: I ( F J U I a~onbs~peluaur
m3urdu1vs :!ma uattap uaynqnl~pl ~ d [~f i tyl q d!?$u~-))qP sv)lh!qaIas u v l ~ y ~ u ! uue?u~du~!p a~ YEP!~ uvdeyEu13 l!snq !911e~n%raul ) c d q v33uryas svl~n~lqalw unl~y5utudueyleqlad rn[ntsut I.flnl) dq3uel lvp ~sny!ppom ua3wquraSuad ueynqspm u~Yuapq q q w p!unp!p s~eBau~ d ~ m ql p queydmal~py~4uny qqal 89nI Sue,
r
% u ~ !8oloya d qedwsp !w;r3uaur ueq~lmuuumfqeme(um ~ p ! IUI ] t j ~ l a ~ kr(ueylm,jurnuam q ue%uap!drr~a) r n '(t~fi ~ [ p[!q3sylox utry pus([n!)) quw wutlyeur ynirrtl n w R!snww qtqun ~ s l u n s u o ~ 1rr3~qas !u! ue8u!dm% mdqq%uq ~!mqu ~ q m j u ~ l l r am%ttap w n p , i -ueqnyeI!p qqa) ue3urdur~su v d ~ q u qlrsny ~ m ymiurep p !3umnFJwur qnlun !%alrq~ u a t t t a f m wderauatu w3wp y~ln~rCq !%uu~nSuaur ) ~ ~ u,<edll u n
ue?p ueloquro~a% nlms uretep Bm(md BlrerC rramqn uelmq uwpaq~adrreqdrrpyp % u ~ r cef v w ' u e q ueqw turd IE$U!~ sdeuqaq !~.iundurauru q r m p q w o ~ a 3umtun E ~ J J S-(Xu!paaJ ~oir~adwu3) sum SUVA muquay ~ s !s!laduroy d 'sarsads ia8nq dvpqlal wQwu13dunp m8mu1w%unqny!)ild!latu 9uek lnqxlal satsads rrrque m%unqnqs i u e p aual!?y l p ~ h a !u! l u ~ ysluaf l enp ueepmqay 'YysL'd rp t ~ u n p ~ a ~ s aaurwsaq ds d e e q a l Sue,i qumI-Rqutn[ twp (qrgjjfq)UBIILR~my! '(y~tp~/s) n q u q l sa!sadr: 'qoluos !r?%qas -e,iuutel wyqeqaslp undnvm u e u w w IQUEI 11~8rnp msunqnq l m [ q ~ r n qmd~?punuadurm!'ni tye~uaurPUMA m%uapm q ~ y ~ nh~rcpn a q mamq w q q ~ q a s qy ~~ l w ~ n !i Ej % ~ x d c @ u w a l 9 u e ~s;rlsads ~ d ~ l a q a a JO~TJ
salsads
.umyny ~ m m dutlpurlrp s 3m.C rl!q sstssdt: r I r p lnq lnIn ~ ~ ~pw h l q 8 ~~q r rmzuap ! d ~ y 4 u w a )3uuas e%n(rr!cl ti~lrr.l,cqrjdenqag 11a111i ~ q m n p q pua a l n l - ~J O uoynJasuog ~ u uorurl j I F U O ~ I ~ I L ~~ ~I3 ~) m j r ) 1 ~ 1 pa^ ~ 1 uo!un uo!)anlasuo3 FIJUM ~ qr i ~ ~ j l~p qnsew ~ay 1111 d u a d euvl pa~aXuopuaumlcpa7 ynseuml 3up.i U V . ~ I ~ ~ - R , d~$~irn~aur M~~I ~ ~ , i u r ?r q~ r r r ,?;P y a v d q q r l ~ m uu!qaS -!mlndd nlms r u q r p sa!sads q~llunrtwimn~uadI ? A U ~ s$ueC m l v p J ~ y % u qr n u q ~ ~ aw@ru;rur d lu8rrw I U I I S I ~ I I Da!ruorrrlyq ~ clma Zmil sarsads )aEhq-uou mp sarsxls )aF!~riimp qrqs r%urrm;luaur 31e~isradnmp t yw.lu~~praq 2uzd 8mi l e ~ s u a i dueuvysur un8umqurld q u d t u a u ~ u r(%rlp.r . ( S U I ~ I M CIne1 ~ ) ay !lequraq Susnq!p m p mylm-yaunp ~ 1 l 9 w , w C d ~ y 3 u a11. qvppr! eLueun!)n ueq~lm~uuad !y!;!watu :~~lya~as yep!) 3wi d u y 9 u ~~nlr!I m a q 3mpn l q n d w u e q ~ l dm l e p %quadbIIanss~~pwluau~ (y3lu~ dq) ur
Y J!p arr'epn ~ m y m d qrlllm 1 : (11 m r p s unp stdoll qns q!aaep ~p8 m ~ nm %wpn m31zap SM U ~ U @ U Q I!saq I R J ~OISBXBBn4Rq!sumse s q v U R ~ ~ S R P tmrqlsg '(266[ [31add;lj pm rnaqlrv) rmqq ad uo) qnC ~ ' 1 y~ q ! p surq Suapn wynd y p u~~([rmq!p Slre,i S.LHmlesaq !suuI!lsa nlens -urdsraq sa!sads mdvy%uwmql!s~y%uaurmpj!Malas ~ p ! 1qmaq ] Z u d d q 8 1 ~ ~wdnraur 1 ~ m u q ~ lw d y m a q p !u! (eH IMW mmquad eped snyoj~alyokmq SW 8 ~ I I O S J ~ A J VU) O ~q n f ~ ' h-t h ' I ~ emuR u ~ r n ! ?mauap u n v lad uol q n [ LZ m a q : (undq%ueuxI)wmquad q m n sst_lsv!nrp Jnqay!Trrquray %u~nqrp QmLSU r
I N E mmquad ~ wi ~ r s ~yeIeww y ts~e8uaur y l u n d q ? h ~l e~p s q g r q a p s ueyl~$u~wwumlr Bmii nyqsnd 11srnsnlm;rdr n q c ~ i l u a r niui m r f n j . .Puuqtuaymq s m B~m A r%olo uu9wp r m s x 3mA wp uz w % u ~ s ~ u rus3u;rp aJ wynys]!p 1 ~ d rut q m p im2t1rdums mrdq3lre) l m q 13usm5uaur un?lrrp u i ~ d nnlm y q w u v d t u