, >
PERATURAN DAERAH Pf-
bahwa sebagai tinda k la njut Pasal 14 Pe ratura n Daerah Provins i J awa Barat Nomor 14 Ta hun 2013 tentang Pembe n tuka n Badan Usaha Mi lik Daerah Bida n g Minya k d a n Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu, p e rlu m e n etapka n Pera turan Dae ra h te n tang Penye r taan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Ba r at pada PT Migas Hulu J a bar;
Me n gingat
1. Pasal 18 ayat (6 ) Und a ng- Und a ng Dasar Negara Re publik Indonesia Tahun 1945; 2. Und ang-Und a n g Nomor 11 Tahun 1950 ten tang Pembe n tuka n Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Re publik Indonesia tan ggal 4 Juli 1950) j o. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 ten tang Pe merintah a n Jakarta Raya (Lembaran Negara Repub lik Ind on esia Tahun 1950 Nomor 3 1, Ta mba h a n Lemba ra n Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaima na te lah diu bah beberapa k a li, terakhi r dengan Undang-Undang Nomor 29 Ta hun 2007 tentang Pem e rintahan Provinsi Dae rah Khusus Ibukota J a karta sebagai Ibu kota Neg2 ra Kesatu a n Repub lik In do n esia (Lemba ran Negara Repub li k Indon esia Ta hun 2 007 Nomor 93, Tamba han Le mbara n Negara Re publik Indonesia Nomor 4744) dan Undang- Undan g NOl1lor 2 ,) Tahun 2000 te nl.ang Pembe ntukan Provinsi Bante n (Lem ba ra n Negara Re publik Indon esia Tahun 2000 Nomo r 182, Ta mba h a n Lcmharan Negara Republik Ind onesia Nomor 40 I 0); 3 . Und ang-Undan g Nomor 22 Ta hun 200 1 te nl.a n g Minyak da n Gas Bumi (Le mba ra n Negara Repub li k Indon esia Ta hun 2001 Nomor 36 , Tambah a n Lembaran Negara Re publi k In donesia Nomor 4152); 4, Unda ng-Undang Nomor 17 Ta hun 2003 tentang Ke u a n gan Negara (Lembaran Negara Republik Indon esia Ta hun 2003 Nomor 47 , Tambaha n Lemba ran Nega ra Republik Indonesia Nomor 4286);
www.bphn.go.id
· , 2
ten tang 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Republik Pe rbendaharaan Negara (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon esia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 te nta ng Pemerintaha n Daerah (Lcmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaima na telah diuba h be berapa kali , te ra khir de ngan Und a ng-Undang NomoI' 12 Tahun 2008 tenta ng Pe ruba h a n Kedu a atas Undang-Und a n g NomoI' 32 Tahun 2004 ten tang Peme rintahan Daera h (Lembaran Negara Republik Ind onesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambah a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Te rbatas (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tamba han Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tamba h an Lemba r an Negara Republik ' Indonesia Nomor 5234); 9 . Peraturan Pemerintah NomoI' 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta hun 2004 Nomor 123, Tambaha n Lemba ran Negara Re publik Indonesia NomoI' 4435), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah NomoI' 55 Tahun 2009 ten tang Perubahan Atas Peratura n Pemerintah Nomor 35 Tahun 2009 ten tang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5047); 10. Peraturan Pemerinta h Nomor 58 Tahun 2005 ten tang Pengelolaan Keua ngan Daerah (Lemba ran Negara Re publik Indonesia Ta hun 2005 NomoI' 140, Tambahan Le mbaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4578); 11. Peraturan
Pem e rinta h NomoI' 38 Tahun 2007 tcntang Pembagian Urusan Pem e rinta han antara' Pemerintah, Pemerintahan Dae rah Provi n s i, dan Pem erintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembara n Negara Republik Indonesia Tahun 2007 NomoI' 82, Tambaha n Lc mba ran Nega ra Republik Indonesia NomoI' 4737);
12. Peratura n Pemerinta h Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Peme rintah a n (Le mbaran Negara Re publik Indonesia Ta hun 2008 NomoI' 14, Tambahan Lem ba ra n Negara Republik Indonesia Nomor 4812); 13. Peraturan Daerah Provin s i J awa Barat Nomor 13 Tahun 2006 ten ta n g Pe nye rtaan Moda l Daera h (Le mba ra n Dae ra h Provinsi Jawa Barat Tahun 2006 NomoI' 10 Se ri E , Tambahan Lembaran Daera h Provinsi J awa Ba rat NomoI' 29);
www.bphn.go.id
3 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Ba rat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Peme rinta h a n Provins i J awa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Ta mbahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46); 15. Peraturan Dae ra h Provins i Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keu angan Daerah (Le mba r a n Daera h Prov insi Jawa Ba ra t Ta hun 2 008 Nomor 11 Seri E, Ta mba h a n Lemba ran Daera h Provinsi Jawa Bara t Nomor 47) ; 16. Pe ratura n Daerah Provin si Jawa Barat Nomor 3 Tahun 20 12 te n tang Pembentukan Peraturan Dae ra h (Le mbaran Daerah Provinsi J awa Ba ra t Ta hun 2 01 2 Nom or 3 Seri E, Ta mbaha n Lembaran Dae rah Provin s i Jawa Barat Nomor 117); 17. Peraturan Daerah Provins i J awa Barat NomOI- 14 Tahun 2013 tentang Pe mbentllkan Badan Usaha Milik Daerah Bidang Minyak d a n Gas Bumi LingkujJ Keg iatan Usah a Hulu (Le mbaran Daer a h Prov in s i Jawa Barat Ta hun 20 13 Nom o r 14 Seri E, Tambahan Le mba ran Dae rah Provins i Jawa Ba rat Nomor 149); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILA N RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT dan GUBERNUR JAWA BARAT MEMUTU SKAN : Men etapka n :
PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL JAWA BARAT PADA PEMERINTAH PROVINSI PT MIGAS HULU JABAR. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pe n ge rtian Pasal 1 Dala m Pe ratu ra n Daerah ini, yan g dimakslld d e n gan: 1. Daerah adalah Prov in si Jawa Barat. 2 . Pemerintah Daera h adala h Gu be rnur dan Perangkat Daerah sebagai llns ur pe nyele n ggar a p e m e rintahan Daerah Provinsi Jawa Barat. 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Ba rat. 4 . Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD a d a la h Dewan Perwa k ila n Rakyat Daerah Provinsi J awa Barat. 5. Badan Usaha Milik Daerah yimg selanjutnya disingkat BUMD adala h ba clan usa h a yan g p end iria nnya cl ipra ka r sai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Ba rat dan jata u sah a mnya paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dimiliki ole h Pe m e rintah Prov insi Jawa Barat dengan bentuk hukum Perusahaan Dae ra h a tau Perseroan Terbatas .
www.bphn.go.id
4
6 . Perseroa n Terbatas Migas Hulu Jabar yang selanjutnya disebut PT Migas Hulu J abar adalah Ba dan Usaha Milik Dae ra h Bidang Minyak dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Ta hun 20 13. 7. Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. 8. Rapat Umum Pemegang Saham yang sela njutnya disingkat RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam b atas yan g ditentukan . 9.Direksi adalah Organ Perseroan yang berwen ang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan m aksud dan tujuan Pe rse roan serta mewakili Perseroan, ba ik di dalam maupun di lua r Pengadilan, sesu ai ketentuan peraturan perundangundangan. 10. Moda l Dasar ada la h jumlah dan nomin a l modal yang ditetapkan dalam Pe raturan Daerah. 11. Modal Diseto r adala h sejumlah uang dan nilai aset yan g disetor oleh Pem e rinta h Daerah. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Angga ran Pendapatan dan Belanja Daera h Provins i J awa Barat. 13. Penyertaan Modal Peme rintah Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut Penye rtaan Modal Daerah adalah setiap usaha d a lam m enyertakan modal Daerah pada s u atu usaha bersama an tar Dae rah danjatau dengan badan usaha swastajbadan lain dan ja tau pemanfaatan modal Daerah oleh badan usahajba dan la in d e ngan s uatu maksud, tujuan dan imbalan tertentu. Bagian Kedua Ma ksud Pa s a! 2 Maksud penyertaa n mod a l Daerah a dal a h untuk pemenuhan modai disetor pada PT Migas Hulu Jabar Bagian Ketiga Tujuan Pasal3 Tujuan penyertaan modal Daerah pada PT Migas Hulu Jabar adalah: a . untuk pemenuhan modal disetor Pemerinta h Daerah; b. mengembangkan investasi Daerah; c . meningkatkan permodalan Perseroan; d . mendorong pertumbuhan eko n o mi Daerah ; dan e. memberikan kontribus i kepada pendapatan asli Daerah .
www.bphn.go.id
5
BAB II PENYERTAAN MODAL Bagian Kesatu Pendirian Pe rseroan Pasal4 (1) Modal Dasar PT Migas Hulu J abar pada saat pendirian ditetapkan sebesar Rp. 50.000.000.000, - (lima puluh milia r rupiah) . (2) Kewajiban pe nyer taan modal Daerah untuk pemenuha n modal d asar sebagaima na d imaksud p a da ayat (1), berdasarka n komposisi saham Pemerintah Daerah sebesar 70 % (tujuh puluh perse n) dari modal das2.r yaitu sebesar Rp. 35.000.000.000,- (tiga puluh lima miliar rupia h), terbagi atas lembar sah a m dengan jumlah dan nilai nomina l per lemba r saham yang ditetapka n dala m Anggaran Dasar PT Migas Hulu J a bar. (3) Mod a l yan g dite mpatkan dan h a rus di se tor p enuh oleh para pemegang sah a m pada saat 'pendirian perseroan pa ling sedi:
www.bphn.go.id
6
(2) Pemenuhan Modal Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipenuhi melalui penyertaan modal Daerah secara bertahap, berdasarkan rencana bisnis Perseroan dan kemampuan keuangan Daerah, yang jumlah besarannya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD tahun berkenaan, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Peraturan Daerah tentang APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sebagai dasar hukum pelaksanaan penyertaan modal Daerah pada PT Migas Hulu Jabar. BAB III PENGENDALIAN Pasal6 (1) Direksi PT Migas Hulu Jabar menyampaikan laporan perkembangan kegiatan usaha dan laporan keuangan triwulan dan semester serta Laporan Keuangan Tahunan kepada Gubernur, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Laporan Keuangan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diaudit oleh Akuntan Publik. (3) Gubernur menyampaikan laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan setiap semester kepada DPRD. BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Daerah In! mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung ~;:::i'lfl:li:~ tanggal
24 juli 2014
--~~l:\~'Ir , UR JAWA BARAT,
\
Diundangkan di Bandung pada tanggal 25 juli 2014
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2014 NOMOR 10 SERI E.
www.bphn.go.id
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVlNSJ JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINS I JAWA BARAT PAD A PT MIGAS HULU JABAR I. UMUM
PT Migas Hulu J a ba r m erupakan Badan Usaha Milik Daerah di Bidang Minyak dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah P rov in si Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2013 jo. Keputusan Gubernur Jawa Barat te n ta ng Na m a Pe rseroan Badan Usaha Mi lik Daerah Bidang Minyak dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu . Pembe ntukan PT Migas Hulu Jabar ber tujua n untuk meningk atka n perekonomian Daera h dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli Dae rah . Modal dasar PT Migas Hulu Jabar pada saat pendirian ditetapkan se besar Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milia r rupiah) . Kewajiban penyertaan modal Dae ra h untuk pemenuhan modal dasa r) , dila k san a kan berdasarkan komposisi sah am Pemerintah Daerah yaitu sebesar 70 % (tujuh puluh pe rsen) d ari m oda l das ar atau se besar Rp . 35.000 .000 .000,- (tiga puluh lima miliar rupiah), yang te rbagi atas lemba r sah a m d e n gan jumlah dan nilai n omin a l pe r lemba r saham yan g diteta pkan dalam Anggaran Dasar Pe rseroan . Moda l yan g d itempatkan dan harus disetor penuh oleh p a r a p em egang saham pada saat pendiria n p e rseroa n pali ng sedikit sebesar 2 5 % (dua puluh lima p e rsen) dari modal dasar, yaitu sebesar Rp . 12.500.000 .000,(dua belas miliar lima ratus juta rupia h) . Adapun Kewajiban Pemerintah Daerah untuk memenuhi modal yang ditempatkan d a n modal di setor adala h sebesar Rp. 8 .750.000.000,- (delapan miliar tujuh ratus lima puluh juta rupia h) yan g h a ru s dianggarkan pada APBD Ta hun Anggaran 20 14, se bagai penyertaan modal Daerah. Dala m h a l penyertaan m odal Daerah te la h dipenuhi, m a im s isa kewajiban modal disetor Pemerintah Daerah adalah sebesar Rp. 26.250.000.000,- (du a puluh enam miliar dua ratus lima puluh juta rupia h), yan g akan dipenuhi melalui penyertaan modal Daerah secara bertahap, b e rdasarkan rencana bisnis Perseroan dan kemampuan keuangan Daerah, yan g jumla h besarannya d ianggarka n dalam Pe ratura n Daera h ten tang APBD tahun berkenaan, sesuai ketentuan peraturan perunda n g-unda nga n . Peraturan Daerah ten tang APBD dimaksud m e rupa kan dasar hukum pelaksan aan penyertaan mod a l Dae ra h pa da Pe r se roan.
www.bphn.go.id
2
Modal dasar PT Migas Hulu Jabar dapat d itingkatkan paling tinggi sebesar Rp. 2.000 .000 .000.000,- (dua triliun rupiah), hal ini dilakukan berdasarkan rencana bisnis Perusahaan an tara lain untuk memenuhi modal kerja dan investasi pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi lingkup kegiatan hulu. Atas dasar hal tersebut, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada PT Migas Hulu Jabar.
II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Istilah yang dirumuskan clalam pasal ini climaksuclkan agar terdapat keseragaman pengertian, sehin gga clapat m e n ghincla rkan kesalahpa hama n dala m pe n a fs ira n pasal -pasal yang terdapat dalam Peraturan Daerah ini. Pasal2 Cukup jelas Pasa13 Cukup jelas Pasal4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Besaran penyertaan modal Daerah pacla PT Migas Hulu Jabar aclalah sebesar 70% (tujuh puluh persen) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2013 tentang Perpbentukan Baclan Usaha Mi'ik Daerah Biclang Minyak clan Gas B'u mi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu . Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas
www.bphn.go.id
3
Ayat (3)
Cukup jelas Pasal6 Cukupjelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR ·'1((0 NORB:G PERATUliAN IlA.ERAH PROVINSI JAWA BARAT (7/2014)
www.bphn.go.id