PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LANDAK TAHUN 2015
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LANDAK 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
PENGANTAR Berdasarkan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka daerah diharuskan menyusun dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah. RKPD Kabupaten Landak tahun 2015, disusun dengan maksud memberikan arah pelaksanaan pembangunan 1 (satu) tahun ke depan serta indikasi besaran dana yang diperlukan. Pengelompokan Urusan Pemerintah dalam penyusunan RKPD Kabupaten Landak pada tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; sedangkan sistematika dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015. Pembangunan di Kabupaten Landak yang merupakan bagian integral pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam pelaksanaan pembangunannya sangat memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat ataupun kalangan swasta. Oleh karena itu kami menyambut baik Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Propinsi Kalimantan Barat dan Musyawarah Perencanaan Nasional yang merupakan agenda propinsi dan nasional dalam rangka meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten. Kami berharap RKPD Kabupaten Landak Tahun 2015 yang telah disusun ini dapat dijadikan sebagai masukan yang berharga guna merumuskan kebijakan yang akan diambil untuk dilaksanakan di Kabupaten Landak.
Ngabang,
Mei 2014
BUPATI LANDAK,
DR. Drs. ADRIANUS ASIA SIDOT, M.Si
Kata Pengantar
Halaman i
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Grafik BAGIAN KESATU
Peraturan Bupati Landak tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
i ii iii v vi
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1.2. Landasan Hukum .................................................................. 1.3. Hubungan Antar Dokumen ………………………………………………. 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD................................. 1.4. Sistematika Penyusunan RKPD .............................................
1 1 2 4 5 6
BAB II
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ........................................ 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2013 … 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah ..................................
8 8 20 21
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN ............................................................... 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014........................................................................... 3.2. Tantangan serta Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro Tahun 2015 …………………………………………………………… 3.3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah.........................................
BAB IV
BAB V
BAB VI LAMPIRAN
Daftar Isi
28 28 32 35
SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 ........................ 4.1. Sasara Makro Pembangunan Daerah……………………………….. 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah……………………….
47 47 47
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015................................................................................................ 5.1. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015……………………. 5.2. Program-program Prioritas Pembangunan Daerah………….
62 62 63
PENUTUP.......................................................................................... 6.1. Kaidah Pelaksanaan ………………………………………………………….. 6.2. Tindak lanjut ……………………………………………………………………..
75 75 76
Halaman ii
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.1 Banyaknya Desa dan Dusun menurut Kecamatan di Kab. Landak Tahun 2012 ............................................................................................................. 2.2 Jumlah Penduduk menurut Kecamatan di Kab. Landak Tahun 20112012.............................................................................................................. 2.3 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi........................................................................................................ 2.4 Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Implisit, dan Laju Inflasi Kab. Landak Tahun 2010-2012.......................................................................................... 2.5 PDRB Atas dasar Harga Berlaku dan Kontribusi Sektor Ekonomi (Jutaan/Rupiah/Persen)................................................................................ 2.6 Nilai PDRB Perkapita dan Pertumbuhannya di Kab. Landak Tahun 20102012.............................................................................................................. 2.7 Pengeluaran Perkapita Kab. Landak 2011-2012........................................... 2.8 IPM Kab. Landak 2010 – 2012...................................................................... 2.9 Angka Kemiskinan Kab. Landak Tahun 20112012.............................................................................................................. 2.10 Tingkat Pengangguran Kab. Landak Tahun 20112013.............................................................................................................. 2.11 APK, APM, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah di Kab. Landak Tahun 2011-2012.......................................................................................... 2.12 Angka Harapan Hidup Kab. Landak Tahun 2011-2012.................................. 2.13 Statistik Ketenagakerjaan Kab. Landak Tahun 2011-2012............................ 2.14 IDG Kab. Landak tahun 2011......................................................................... 2.15 Target dan Realisasi Akseptor Baru dan Aktif Kab. Landak Tahun 2012....... 2.16 Aspek Layanan Umum Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pendidikan Tahun 2011-2012.......................................................................................... 2.17 Jumlah Sekolah di Lingkungan Diknas Kab. Landak Tahun 2011-2012.......... 2.18 Jumlah Puskesmas, Pustu, dan Pusling di Kab.Landak Tahun 2011-2012..... 2.19 Cakupan Puskesmas Per Kecamatan Tahun 2011-2012................................ 2.20 Indikator Makro Pembangunan Kab. Landak Tahun 2012-2013 3.1 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kab. Landak................................ 3.2 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kab. Landak Tahun 2012-2015. 3.3 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kab. Landak Tahun 2012-2015.......................................................................................... 3.4 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kab. Landak Tahun 20122015.............................................................................................................. 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kab. Landak Tahun 2012-2015.......................................................................................... 3.6 Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kab. Landak Tahun 20122015.............................................................................................................. 4.1 Sasaran Indikator Mro Pembangunan Kab. Landak......................................
Daftar Isi
Halaman iii
8 9 10 11 12 13 13 14 14 14 15 16 16 17 18 18 19 19 20 20 32 40 41 43 44 45 47
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2
Daftar Isi
Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD ................ 5 Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD ................ 5
Halaman iv
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Grafik 2
Daftar Isi
Kontribusi Sektor dalam Perekonomian di Kabupaten Landak………………............................................................................................. 11 Distribusi Persentase Komponen PDRB Penggunaan Kabupaten Landak Tahun 2012 ...........................…………………..................................................... 30
Halaman v
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa penyusunan rencana pembangunan yang mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah baik pusat maupun daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasannya serta mengoptimalkan
partisipasi
masyarakat.
Perencanaan
pembangunan
juga
dimaksudkan untuk menjamin penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan hal-hal tersebut, secara makro perencanaan pembangunan di daerah disusun menurut hirarki yaitu perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun setiap tahunnya dan memuat rancangan prioritas pembangunan, rancangan kerangka makro ekonomi daerah, arah kebijakan keuangan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan RKPD ini mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan menjadi pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD Kabupaten Landak Tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun ketiga RPJMD Kabupaten Landak Tahun 2012-2016. Penyusunan RKPD ini memperhatikan kinerja pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, kondisi yang ada dan isu strategis yang perlu ditindaklanjuti, mempertimbangkan sinergi antar sektor dan antar wilayah, memperhatikan koordinasi antar SKPD serta berbagai pihak, baik akademisi, DPRD, lembaga non pemerintah, tokoh agama dan masyarakat. Proses penyusunan RKPD Tahun 2015 dilakukan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga tingkat provinsi, serta memperhatikan hasil Musrenbang di Tingkat Nasional. Terkait dengan mekanisme penyelenggaraan Musrenbang tersebut, juga telah dilaksanakan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) yang menghasilkan Rencana Kerja (Renja) SKPD.
Bab I
Halaman 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
Berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan pada tiap tingkatan pemerintahan dan Forum SKPD, maka dokumen RKPD memuat informasi rencana pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 seperti informasi Prioritas Pembangunan Daerah, Program dan Kegiatan, Penanggung jawab program, Indikator hasil serta pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai sasaran program tersebut. Data dan informasi yang disampaikan dalam RKPD ini, selanjutnya menjadi acuan bagi penganggaran pembangunan yang disusun dalam dokumen APBD. Hubungan antara RKPD dengan dokumen RPJM Daerah, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya terlihat dari keterkaitan antar dokumen perencanaan dalam RPJMD Kabupaten Landak yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
RPJM Kabupaten Landak mengacu pada RPJM Provinsi Kalimantan Barat dan RPJM Nasional.
2.
RPJM Daerah harus memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) melalui penyelenggaraan musrenbang RPJM Daerah.
3.
RPJM Daerah dijabarkan dalam RKPD Daerah yang dijadikan pedoman dalam menyusun RAPBD dan APBD.
4.
RPJM Daerah dijadikan pedoman dalam menyusun Renstra SKPD dan Renja SKPD.
5.
Renja SKPD harus berpedoman pada Renstra SKPD dan mengacu pada RKPD.
6.
Renja SKPD dapat dijadikan pedoman dalam menyusun RKA SKPD dan rincian APBD.
1.2.
Landasan Hukum 1.
Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3970);
Bab I
Halaman 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4567);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 (Berita Negara Repubik Indonesia Tahun 2013 Nomor 471);
Bab I
Halaman 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 690). 11. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 11 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Landak Tahun 2007 – 2027 (Lembaran Daerah Nomor 11 Tahun 2008; Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 23). 1.3.
Hubungan Antar Dokumen Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Sedangkan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang juga sering disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dalam Pasal 25 Undang-undang tersebut, maka RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Hubungan dan keterkaitan antar Dokumen perencanaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Bab I
Halaman 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
Sedangkan konsistensi antara perencanaan dengan proses penganggaran dapat diilustrasikan sebagai berikut : Gambar 2 Hubungan RPJP, RPJM, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
RKP Diserasikan melalui Musrenbang
RPJM Daerah
Dijabarkan
Pedoman
Renstra SKPD
1.4.
RKP Daerah
Pedoman
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincian APBD
Diacu Pedoman
Renja SKPD
Pedoman
Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD 1. Maksud. a.
Sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi atas Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mendesak untuk ditangani pada Tahun 2015.
b.
Sebagai dasar dan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Landak, DPRD, masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD propinsi, APBN, dana-dana dekonsentrasi, bantuan luar negeri, dan sumber pendanaan lainnya;
c.
Memberikan arahan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Landak dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara terpadu, terarah dan terukur pada Tahun 2015.
2. Tujuan. a.
Mewujudkan sinergi antara perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar bidang pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan.
Bab I
Halaman 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
b.
Menjaga konsistensi perencanaan dan pemilihan program serta kegiatan prioritas dengan Visi dan Misi Daerah.
c.
Menetapkan arah kebijakan, prioritas pembangunan dan plafon/pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD.
1.5.
Sistematika Penyusunan RKPD Rancangan Awal RKPD Kabupaten landak Tahun 2015 dibagi menjadi enam bab dan beberapa sub bab sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Landasan Hukum
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
1.4.
Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD
1.5.
Sistematika Penyusunan RKPD
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 2.1.
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.2
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2013
2.3.
Permasalahan Pembangunan Daerah
BAB III RANCANGAN
KERANGKA
EKONOMI
DAERAH
BESERTA
KERANGKA
PENDANAAN 3.1.
Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
3.2.
Tantangan serta Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Daerah Makro Tahun 2015
3.3.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.3.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.4.2. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah 3.4.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.4.4. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah 3.4.5. Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Bab I
Halaman 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
BAB IV SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 4.1. Sasaran Makro Pembangunan Daerah 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah BAB V
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 5.1. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015 5.2. Program-Program Prioritas Pembangunan Daerah
BAB VI PENUTUP 6.1. Kaidah Pelaksanaan 6.2. Tindak Lanjut
Bab I
Halaman 7
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografis dan Demografis Kabupaten Landak adalah salah satu daerah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pontianak pada tanggal 4 Oktober 1999 dengan UU Nomor 55 Tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini terletak di Ngabang, memiliki luas wilayah 9.909,10 km² atau sekitar 6,75 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Landak terbagi menjadi 13 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 156 desa dan 659 dusun. Tabel 2.1. Banyaknya Desa dan Dusun Menurut Kecamatan di Kab. Landak Tahun 2012 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Kecamatan
Sebangki Ngabang Jelimpo Sengah Temila Mandor Menjalin Mempawah Hulu Sompak Menyuke Banyuke Hulu Meranti Kuala Behe Air Besar Jumlah Sumber : Landak Dalam Angka, 2013
Desa 5 19 13 14 17 8 17 7 16 7 6 11 16 156
Dusun 27 83 47 84 57 41 73 23 81 35 35 31 42 659
Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas koordinat 0°01’Lintang Selatan-1°02’ Lintang Utara dan 109°5’-110°10’ Bujur Timur, sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Landak adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau
Bab II
Halaman 8
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Penduduk Kabupaten Landak pada tahun 2011 berjumlah 336.080 jiwa, dan mencapai 340.635 jiwa pada tahun 2012 (proyeksi pertengahan tahun hasil SP2010). Pada periode 2011 – 2012 laju pertumbuhan penduduk (LPP) di Kabupaten Landak sebesar 1,59 persen. Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Landak Tahun 2011-2012 No. Kecamatan Jumlah Penduduk 2011 2012 1. Sebangki 16.920 17.092 2. Ngabang 63.265 65.552 3. Jelimpo 23.685 23.903 4. Sengah Temila 54.154 54.524 5. Mandor 29.046 29.535 6. Menjalin 18.865 19.028 7. Mempawah Hulu 33.182 33.406 8. Sompak 13.791 13.924 9. Menyuke 25.855 25.868 10. Banyuke Hulu 12.077 12.222 11. Meranti 9.180 9.229 12. Kuala Behe 13.799 13.876 13. Air Besar 22.261 22.476 Jumlah Landak 336.080 340.635 Sumber : Proyeksi Pertengahan Tahun Hasil SP2010 (BPS Kabupaten Landak) Dilihat dari jumlah penduduk antar kecamatan dari tahun 2011 ke 2012, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat bervariasi, Kecamatan Ngabang dan Sengah Temila merupakan kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya. Pada tahun 2011 jumlah penduduk kedua kecamatan ini masing-masing 63.265 jiwa dan 54.154 jiwa, sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah penduduk menjadi 65.552 jiwa di Kecamatan Ngabang dan 54.524 jiwa di Kecamatan Sengah Temila. Sedangkan penduduk yang paling sedikit jumlah penduduknya berada di kecamatan Meranti, yaitu sebanyak 9.0180 jiwa pada tahun 2011, dan menjadi 9.229 jiwa pada tahun 2012. 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1)
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Kondisi kinerja pembangunan terkait dengan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
di Kabupaten Landak dalam kurun waktu tahun 2011 hingga tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel berikut :
Bab II
Halaman 9
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Tabel 2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi No
Indikator *)
(1)
(2)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pertumbuhan Ekonomi (%) PDRB per Kapita (Rupiah) Laju Inflasi (%) Angka Pengeluaran per kapita (ribu rupiah PPP) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Angka Kemiskinan (%) Angka Pengangguran (%)
Tahun 2011
2012
(5)
(6)
2013
6,90 9.939.707,65 5,99 614,58
6,01 10.921.627,04 5,05 617,92
6,05 11.968.000
68,16
69,05
69,60
13,13 3,18
12,41 4,80
11,23 3,24
na na
a. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang penting dalam menganalisis tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya kenaikan produksi barang dan jasa di daerah tersebut. Pada tahun 2008-2012, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak selalu positif. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan produksi barang dan jasa di Kabupaten Landak dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi sebesar 4,29 persen, sedangkan pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 6,01 persen, sedikit melambat dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 6,90 persen. Dilihat dari trend pertumbuhan ekonomi, maka pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak menunjukkan kecendrungan meningkat, walaupun pada tahun 2012 pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding tahun 2011. Indeks implisit adalah perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. Laju indeks implisit menggambarkan perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen. Inflasi dapat digunakan untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah. Keadaan ekonomi yang makin stabil ditunjukkan oleh perkembangan laju inflasi yang kecil. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, laju indeks implisit di Kabupaten Landak cukup stabil, kecuali pada tahun 2008 cukup tinggi yaitu 9,01 persen. Pada tahun berikutnya kembali stabil, dan pada tahun 2012 menjadi 5,05 persen. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks implisit, dan laju inflasi Kabupaten Landak tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Bab II
Halaman 10
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Tabel 2.4. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks implisit, dan laju inflasi Kabupaten Landak tahun 2010-2012 Uraian Tahun 2010 2011*) 2012**) Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,13 6,90 6,01 Indeks Implisit 183,8 194,81 204,65 Laju Inflasi (%) 4,95 5,99 5,05 Sumber : Landak Dalam Angka 2013 dan PDRB Kab Landak menurut sektoral 2012 Ket. : *) Angka Sementara, **) Angka Sementara b. Struktur Ekonomi Secara umum sektor-sektor ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian, sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor konstruksi, serta sektor tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Struktur perekonomian dapat dilihat dari persentase (proporsi) masing-masing sektor perekonomian terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB). Grafik 1. Kontribusi Sektor dalam Perekonomian di Kabupaten Landak Tahun 2012 Sekunder 13,42%
Primer Tersier 35,28%
Primer 51,30%
Tersier Sekunder
Sumber : BPS Kabupaten Landak Pada tahun 2012, struktur perekonomian di Kabupaten Landak masih didominasi oleh sektor primer, terutama sektor pertanian. Sektor primer memberikan
Bab II
Halaman 11
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
kontribusi sebesar 51,30 persen dari total PDRB. Kontribusi sektor tersier sebesar 35,28 persen, sedangkan kontribusi sektor sekunder sebesar 13,42 persen. Tabel 2.5. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi Sektor Ekonomi (Jutaan Rupiah/Persen) No. Sektor/Sub Sektor Tahun r 2010 ) 2011*) 2012**) 1. Pertanian 1.491.336,93 1.678.742,62 1.822.790,54 50,58 50,25 49,00 2. Pertambangan dan 44.575,36 55.991,17 85.632,34 Penggalian 1,51 1,68 2,30 3. Industri Pengolahan 300.498,71 348.366,56 371.456,01 10,19 10,43 9,98 4. Listrik, Gas, dan Air 8.940,11 11.173,25 12.493,22 Bersih 0,30 0,33 0,34 5. Konstruksi 79.444,13 93.261,10 115.566,20 2,69 2,79 3,11 6. Perdagangan, Hotel dan 640.688,20 708.713,64 797.179,53 Restoran 21,73 21,22 21,43 7. Pengangkutan dan 70.047,42 81.621,28 90.927,19 Komunikasi 2,38 2,44 2,44 8. Keuangan, Persewaan 140.087,35 157.685,56 176.011,16 dan Jasa Perusahaan 4,75 4,72 4,73 9. Jasa-jasa 172.743,03 204.981,76 248.232,24 5,86 6,14 6,67 PDRB 2.948.361,24 3.340.536,95 3.720.288,43 Sumber : Landak Dalam Angka 2013 Ket : r) Angka Perbaikan, *) Angka Sementara, **) Angka Sementara Pada tahun 2012, secara lebih rinci, sektor yang memberikan peranan paling besar adalah sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 49,00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten Landak masih sangat tergantung dengan sektor pertanian, terutama komoditas tanaman pangan (padi), dan tanaman perkebunan (karet dan kelapa sawit). Sektor lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 21,43 persen, sektor industri pengolahan sebesar 9,98 persen. Sektor yang memberikan kontribusi paling paling kecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,34 persen. c. PDRB per Kapita Kabupaten Landak PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat. PDRB per kapita dihitung dengan membagi
Bab II
Halaman 12
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
PDRB dengan jumlah penduduk. Berdasarkan PDRB per kapita ini dapat diketahui besaran pendapatan yang potensial dihasilkan oleh setiap penduduk di wilayah Kabupaten Landak. Pada tahun 2012, PDRB per kapita di Kabupaten Landak mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB per kapita mencapai Rp. 10.922.000,- setahun atau Rp. 910.000,- per bulan. Persentase peningkatannya hingga 9,88 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tabel 2.6. Nilai PDRB Perkapita dan Pertumbuhannya di Kab. Landak Tahun 2010-2012 Uraian PDRB Perkapita (Rp.)
2010 8.943.941,09
Pertumbuhan (%) Sumber : Landak Dalam Angka 2013
Tahun 2011 2012 9.939.707,65 10.921.627,04
10,85
11,13
9,88
d. Pengeluaran per kapita Pengeluaran per kapita biasa juga disebut dengan standar hidup layak merupakan salah satu komponen pembentuk IPM yang diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Adapun pengeluaran per kapita Kabupaten Landak tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut :
No. Uraian 1.
Tabel 2.7. Pengeluaran Perkapita Kab. Landak 2011-2012 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah PPP) 2011 2012*)
Kabupaten Landak
614,58
617,92
Sumber : BPS Kalimantan Barat Tahun 2013 *) Data sementara e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Secara parsial, keberhasilan kinerja pembangunan dapat dinilai dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Angka IPM Kabupaten Landak tahun 2010 sebesar 67,55 kemudian pada tahun 2011 naik sebesar 68,16 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 69,05.
Bab II
Halaman 13
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Tabel 2.8. IPM Kabupaten Landak 2010-2012 Uraian IPM 2010 2011 Landak 67,55 68,16 Sumber : Landak Dalam Angka 2013 (BPS (Kab. Landak) *) Data sementara
2012*) 69,05
Pada tahun 2011, reduksi shortfall IPM Kabupaten Landak sebesar 1,86% yang berarti kecepatan perkembangan IPM Kabupaten Landak menuju ideal sebesar 1,86 persen per tahun. Sedangkan pada tahun 2012 reduksi shortfall IPM Kabupaten
Landak
meningkat
menjadi
2,80%
yang
berarti
kecepatan
perkembangan IPM Kabupaten Landak menuju ideal sebesar 2,80 persen. Dengan adanya kenaikan IPM dan percepatan reduksi shortfall IPM Kabupaten Landak menunjukkan terjadi percepatan peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten Landak. f. Angka Kemiskinan dan Kesenjangan Kinerja penurunan angka kemiskinan Kabupaten Landak pada tahun 2011 hingga 2012 menunjukkan hasil yang cukup baik, dari 13,13 pada tahun 2011 menurun menjadi 12,41 pada tahun 2012. Namun angka tersebut masih berada diatas angka kemiskinan Nasional pada tahun 2012 yang sebesar 11,66. Tabel 2.9. Angka Kemiskinan Kabupaten Landak Tahun 2011-2012 No. Kabupaten Angka Kemiskinan (%) 2011 2012*) 1. Landak 13,13 12,41 Sumber : BPS Kalimantan Barat 2013 Ket. : *) Angka Sementara g. Tingkat Pengangguran Gambaran mengenai kondisi angka pengangguran di Kabupaten Landak adalah sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.10. Tingkat Pengangguran Kabupaten Landak 2011-2013 No
Angka Pengangguran (%) 2011 2012*) 2013**) 1. Landak 3,18 4,80 3,24 Sumber : BPS Kalimantan Barat 2008-2012 dan BPS RI 2012 Ket. : *) Angka Sementara, **) Angka Sementara
Bab II
Kabupaten
Halaman 14
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
2)
Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan Tabel 2.11. APK, APM, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Landak Tahun 2011-2012 Tahun Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 1
Angka Partisipasi Kasar - SD/MI % - SLTP/MTsn % - SMU/MAN/SMK % Rata-rata Angka Partisipasi Kasar % 2 Angka Partisipasi Murni - SD/MI % - SLTP/MTsn % - SMU/MAN/SMK % Rata-rata Angka Partisipasi Murni % 3 Angka Melek Huruf % 4 Rata-rata Lama Sekolah Tahun Sumber : BPS Kab. Landak, Diknas Kab. Landak
98,30 81,46 50,22 76,66
109,76 82,17 53,45 81,79
81,00 68,87 36,21 62,03 92,51 7,26
98,54 71,55 40,08 70,06 93,85 7,54
Dari tabel diatas terlihat bahwa APK yang tertinggi tahun 2012 adalah pada tingkat SD/MI yaitu 109,76 % dan terendah pada tingkat SMU/MAN/SMK yaitu 53,45%. Tingginya APK SD/MI disebabkan oleh banyaknya siswa usia di luar usia sekolah yang berada atau bersekolah pada tingkat pendidikan SD/MI. Untuk APM yang tertinggi tahun 2012 adalah pada tingkat SD/MI yaitu 98,54% dan terendah pada tingkat SMU/MAN/SMK yaitu 40,08%. Tingginya APM pada tahun 2012, menunjukkan bahwa kinerja pada tingkat SD/MI masih lebih baik dari tingkat pendidikan lainnya karena anak usia SD/MI yang bersekolah di tingkat SD/MI paling banyak dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya, diikuti sekolah tingkat SLTP/MTs, SMU/MA, dan terakhir sekolah Kejuruan. Angka Melek Huruf di Kabupaten Landak menunjukkan trend peningkatan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2011 mencapai 92,51% sementara tahun 2012 menningkat menjadi 93,85%. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Landak pada tahun 2012 mencapai 7,54 tahun. Indikator tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Landak menjalani pendidikan lebih dari 7 tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas 2 SMP. Keadaan ini juga didukung oleh besarnya
Bab II
Halaman 15
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun yang mencapai 97,38 persen, selanjutnya untuk kelompok umur diatasnya angka partisipasi sekolah lebih kecil. Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun hanya sebesar 91,31 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah yang paling rendah adalah usia 16-18 tahun sebesar 53,81 persen. b. Kesehatan Tabel 2.12. Angka Harapan Hidup Kab. Landak Tahun 2011-2012 INDIKATOR TAHUN 2011 Angka Harapan Hidup
2012
65,70
65,93
Sumber : Landak Dalam Angka 2013 (BPS Kabupaten Landak) Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2011, angka harapan hidup Kabupaten Landak yaitu sebesar 65,70%, dan untuk tahun 2012 sebesar 65,93%. c. Ketenagakerjaan Kondisi perkembangan penduduk yang bekerja, jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran di Kabupaten Landak adalah sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.13. Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Landak Tahun 2011-2012 Kondisi Ketenagakerjaan Satuan Tahun 2011
2012
Angkatan Kerja
Jiwa
172.464
162.508
Bekerja
Jiwa
166.984
154.709
%
76,57
71,71
Jiwa
5.480
7.799
%
3,18
4.80
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Pengangguran Terbuka Sumber : BPS Kabupaten Landak
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2012 penduduk usia kerja di Kabupaten Landak berjumlah 226.603 jiwa, terdiri dari 119.180 jiwa laki-laki dan 107.423 jiwa perempuan. Dari penduduk usia kerja tersebut yang termasuk dalam angkatan kerja berjumlah 162.508 jiwa terdiri dari 97.590 jiwa laki-laki dan 64.918 jiwa perempuan. Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja
Bab II
Halaman 16
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
berjumlah 64.095 jiwa yang terdiri dari 21.590 jiwa laki-laki dan 42.505 jiwa perempuan. Berdasarkan lapangan pekerjaan, sebagian besar tenaga kerja di Kabupaten Landak bekerja di sektor pertanian dengan persentase sebesar 82,16%. Sementara pekerja di sektor jasa sebesar 13,42 % dan pekerja di sektor pengolahan sebesar 4,41%. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2010-2012 mengalami sedikit fluktuasi. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2010-2012 mengalami sedikit fluktuasi. Pada tahun 2010 TPAK sebesar 73,36% naik menjadi 76,57% pada tahun 2011, kemudian turun lagi menjadi 71,71% pada tahun 2012. Naik turunnya TPAK tersebut diikuti pula dengan peningkatan tingkat penggangguran terbuka (TPT). Pada tahun 2010 TPT mencapai 4,61% menurun menjadi 3,18% pada tahun 2011, kemudian naik menjadi 4,80% pada tahun 2012. d. Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan perempuan dalam pembangunan memegang peranan penting dan strategis seperti bidang parlemen, tenaga manajer, profesi, administrasi, teknis dan mendapat kesempatan dalam berbagai lapangan pekerjaan. Persentase keterlibatan perempuan di parlemen Kabupaten Landak masih di bawah 10 % sedangkan menurut ketentuan perundang-undangan minimal 30%. Untuk Indeks Pembanguan manusia berbasis Gender di Kabupaten Landak dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kabupaten
Landak
Tabel 2.14. IDG Kabupaten Landak Tahun 2011 Keterlibatan Perempuan sebagai Sumbangan Perempuan di Tenaga Manager, Perempuan dalam Parlemen Profesional, Pendapatan Kerja (%) Administrasi Teknis (%) (%) 5,71 43,50 34,84
IDG
57,65
Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2012 e. Keluarga Berencana Akseptor KB dalam pembangunan memberikan kontribusi dalam rangka pengendalian jumlah penduduk agar ledakan penduduk dapat terkontrol dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat. Target dan realisasi akseptor
Bab II
Halaman 17
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
baru cukup signifikan dalam pencapaiannya. Ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat dalam ber KB cukup baik. Untuk akseptor aktif masih perlu ditingkatkan pencapaiannya karena realisasi capaian belum mencapai target. Tabel 2.15. Target dan Realisasi Akseptor Baru dan Aktif Kab. Landak Tahun 2012 Kabupaten Baru Aktif Target Landak
9.387
Realisasi 10.685
% 113,83
Target
Realisasi
31.393
24.895
% 79,30
Sumber : BKKBN Prov. Kalbar Tahun 2013 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum 1)
Layanan Urusan Wajib a. Pendidikan Beberapa indikator yang dapat mengindikasikan tingkat kemajuan pelayanan umum di bidang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.16. Aspek Layanan Umum Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pendidikan No Bidang Urusan/Indikator Tahun 2011
2012
1.
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 thn
96,31
97,38
2.
Angka Partisipasi Sekolah 13-15 thn
85,66
91,31
3.
Angka Partisipasi Sekolah 16-18 thn
66,70
53,81
4.
Rasio Guru terhadap murid SD/MI
16,8
16,2
5.
Rasio Guru terhadap murid SMP/MTs
16,2
19,6
6.
Rasio Guru terhadap murid SM
16,25
18,18
Sumber : Landak Dalam Angka 2011-2013 (BPS Kabupaten Landak), Diknas Provinsi Kalimantan Barat. Indikator Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Landak pada tahun 2012 yang mencapai 7,54 tahun menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Landak menjalani pendidikan lebih dari 7 tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas 2 SMP. Keadaan ini juga didukung oleh besarnya angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun yang mencapai 97,38 persen, selanjutnya untuk kelompok umur diatasnya angka partisipasi sekolah lebih kecil. Angka partisipasi
Bab II
Halaman 18
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
sekolah usia 13-15 tahun hanya sebesar 91,31 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah yang paling rendah adalah usia 16-18 tahun sebesar 53,81 persen. Pada Tahun 2011 rasio murid-guru Sekolah Dasar sebanyak 17, artinya satu orang guru dibebani mengajar murid sebanyak 17 orang. Tahun 2012, rasio tersebut meningkat menjadi 16. Sedangkan rasio murid/guru SMP pada tahun 2011 sebanyak 16,
dan pada tahun 2012 mengalami penurunan mendekati 20.
Sementara untuk rasio murid/guru pada tahun 2011 sebanyak 16, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 18. Perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Landak cukup menggembirakan, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah sarana pendidikan. Jumlah sarana SD menurun dari 438 unit pada tahun 2011 menjadi 437 unit pada tahun 2012. Pada jenjang SMP, jumlah sekolah meningkat dari 97 unit pada tahun 2011 menjadi 98 unit pada tahun 2012. Selanjutnya untuk jenjang SMU/SMK pada tahun 2011 sebanyak 40/8 unit menjadi 41/8 unit di tahun 2012.
Kabupaten
SD 2011
Landak
438
Tabel 2.17. Jumlah Sekolah di Lingkungan Diknas Tahun 2011-2012 SMP
2012 437
2011 97
SMU
2012 98
2011 40
SMK
2012 41
2011 8
2012 8
Sumber : Kalimantan Barat dalam Angka Tahun 2012-2013
b. Kesehatan (1) Sarana dan Prasarana Kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Puskesmas Keliling (Pusling) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.18. Jumlah Puskesmas, Pustu, dan Pusling di Kabupaten Landak Tahun 2011-2012
Kabupaten
Landak
2011
Puskesmas, Pustu & Pusling
105
2012
Penduduk
Rasio
Puskesmas, Pustu & Pusling
335.452
3,195 107
Penduduk
Rasio
340.635
3,184
Sumber : Dinas Kesehatan Prov. Kalbar *) Data Sementara
Bab II
Halaman 19
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Sedangkan cakupan puskesmas per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian Landak
Tabel 2.19. Cakupan Puskesmas Per Kecamatan Jumlah Kecamatan Jmlh Puskesmas 2011 2012 2011 2012 13
13
16
16
Cakupan (%) 2011 2012 123,08
123,08
Untuk jumlah Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Landak adalah 1 (satu) buah, yaitu : RSUD Landak 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2013 Sub Bab ini memuat uraian dari hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah. Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan RKPD 2013 secara umum tergambar melalui pencapaian indicator-indikator makro pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Landak tahun 2012-2016. Secara ringkas indicator makro pembangunan tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
No
Tabel 2.20. Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Landak
Indikator
Satuan
1.
Pertumbuhan Ekonomi
%
2. 3. 4. 5. 6.
PDRB per kapita Inflasi IPM Tingkat Pengangguran Angka Kemiskinan
Rp Juta % % % %
2012
6.01 10.921.627,04 5.05 69,05 4,80 12,41
Target 2013 6.05
11.968.000 69,60 3,24 11,23
Realisasi 2013 6,21 12.054.00 n.a 3,24 n.a
Berdasarkan evaluasi indikator dimaksud, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,05%. Sedangkan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,01 %, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mengalami peningkatan/naik sebesar 0,04%. Dimana sector pertanian merupakan penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 48,89%, kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,83%. Hal ini menunjukkan struktur perekonomian Kabupaten Landak masih didominasi sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Bab II
Halaman 20
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Landak pada tahun 2012 sebesar 4,80% dan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3,24%, ini menunjukkan angka pengangguran berkurang atau turun 1,56 %. Begitu juga dengan penduduk miskin di Kabupaten Landak diprediksi akan mengalami penurunan dari 12,41 pada tahun 2012 menjadi 11,23 pada tahun 2013.
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai sektor selama beberapa tahun terakhir ini telah memberikan hasil dan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Namun demikian permasalahan yang timbul dalam proses pembangunan menyebabkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat yang memadai belum terealisasi sesuai dengan harapan yang ditetapkan. Pembangunan yang dilaksanakan belum sepenuhnya diikuti oleh penguatan kelembagaan public termasuk alokasi sumber daya yang efisien. Manfaat pembangunan yang diharapkan belum merata, sehingga kehidupan masyarakat belum sepenuhnya membaik. Keadaan ini timbul sebagai akibat dari berbagai permasalahan yang terjadi baik masa lalu maupun sekarang yang belum teratasi secara maksimal. Berikut ini permasalahan-permasalahan pembangunan di Kabupaten Landak yang disusun berdasarkan bidang-bidang/urusan pembangunan. 1) Bidang Pendidikan a. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas Rehabilitasi ruang kelas senantiasa dilaksanakan setiap tahunnya namun rehabilitasi ruang kelas belum sepenuhnya dapat dituntaskan. Selain itu, penyediaan buku mata pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan masih terbatas. b. Kesempatan atau partisipasi pendidikan masih terbtas. Peningkatan angka partisipasi terjadi di semua jenjang pendidikan, namun belum seluruh anak mendapat pelayanan pendidikan seperti masih ada anak yang putus sekolah, dan partisipasi pada jenjang pendidikan menengah dan atas masih rendah yang disebabkan kendala geografis. Disamping itu meningkatnya cakupan pelayanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) belum diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan seperti yang diharapkan. Disisi lain keberlanjutan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun (Wajar 9 Tahun) dan Wajib Belajar 12 Tahun (Wajar 12 Tahun) tidak hanya diarahkan pada segi kuantitas tetapi bagaimana mutu Wajib Belajar 9 Tahun dan Wajib Belajar 12 Tahun lebih meningkat.
Bab II
Halaman 21
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
c. Profesionalisme guru masih rendah dan distribusinya belum merata. Proporsi guru yang memenuhi kualifikasi akademik terus mengalami peningkatan. Namun pencapaian ini masih jauh dari yang diharapkan. Selain itu pemanfaatan guru belum sepenuhnya optimal yang disebabkan oleh distribusi guru yang masih belum merata. d. Manajemen dan tata kelola pendidikan belum efektif Perlu ditingkatkannya kapasitas aparatur di Satuan Pendidikan terkait dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) guna mewuudkan tata kelola pendidikan yang efektif 2) Bidang Kesehatan a. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah Kesehatan ibu yang ditandai dengan indicator AKI (Angka Kematian Ibu), dimana jika dibandingkan dengan angka Nasional maka kematian ibu di Kabupaten Landak masih relative tinggi. Kondisi yang sama juga dengan indikator AKB (Angka Kematian Bayi) masih lebih tinggi dibanding dengan AKB Nasional. Demikian pula dengan AKABA (Angka Kematian Balita) dimana AKABA Kabupaten Landak masih lebih tinggi dari AKABA Nasional. b. Status gizi masyarakat masih rendah c. Ketersediaan tenaga kesehatan masih terbatas Tenaga kesehatan untuk dokter, dokter spesialis, dokter gigi, perawat dan bidan mengalami peningkatan namun kesenjangan tenaga kesehatan lebih jelas terlihat antara daerah perkotaan dan pedesaan. Oleh sebab itu penempatan tenaga kesehatan di daerah pedesaan terus ditingkatkan. d. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit masih tinggi Beberapa penyakitmenular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Kabupaten Landak diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD) demikian juga dengan penyakit tidak menular yang masih menjadi tantangan. e. Pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat masih terbatas. f. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan. g. Akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas masih rendah. 3) Bidang Pekerjaan Umum a. Terbatasnya jumlah dan buruknya kondisi sarana dan prasarana jalan dan jembatan
Bab II
Halaman 22
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
b. Pelayanan air bersih yang belum optimal dan merata c. Pengembangan dan pengelolaan jaringan/rawa yang belum optimal 4) Bidang Kebudayaan a. Belum optimalnya pemanfaatan potensi seni budaya Minimnya sarana dan prasarana untu pagelaran seni budaya mempengaruhi minat masyarakat untuk mengembangkan sanggar-sanggar seni budaya di daerah. Demikian juga dengan jangkauan layanan pendidikan seni budaya yang masih kurang luas. b. Kurang tersedianya sarana pertunjukn seni budaya. Selama ini bidang sei budaya masih belum dianggap prioritas sehingga pembangunan sarana dan prasarana pertunjukkan mengalami perlambatan. Selain itu pagelaran seni budaya dianggap membutuhkan biaya yang cukup tinggi c. Minimnya minat dan perhatian generasi muda terhadap pengembangan seni budaya. 5) Bidang Kepemudaan dan Olah Raga a. Peran aktif dan partisipasi pemuda belum optimal Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan urusan pemuda antara lain terjadinya masalah-masalah sosial dikalangan pemuda seperti kriminalitas, penyalahgunaan obat-obatan, tingginya tingkat pengangguran di kalangan pemuda. Selain itu makin maraknya pola pikir pragmatis dan menurunnya nasionalisme di kalangan pemuda turut menjadi masalah dalam pembangunan urusan kepemudaan. b. Prestasi budaya dan olah raga masih rendah c. Terbatasnya prasarana dan sarana olahraga d. Kurangnya event olah raga berskala nasional maupun internasional e. Kurangnya pembinaan olah raga usia dini f. Rendahnya kemampuan kewirausahaan dikalangan pemuda. g. Rendahnya kegiatan Capacity Building bagi OKP 6) Bidang Perhubungan a. Besarnya pergerakan kendaraan yang belum diimbangi dengan kapasitas lintas jalan. b. Belum terbukanya akses jalan sampai ke pelosok daerah 7) Bidang Lingkungan Hidup a. Penurunan kualitas sumberdaya air dan udara b. Masih terjadinya kerusakan lahan c. Masih terjadinya degradasi lingkungan dan deforestasi d. Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
Bab II
Halaman 23
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
e. Hilangnya Plasma Nuftah endemik akibat land clearing f. Belum dijadikannya PDRB Hijau sebagai landasan pengambilan keputusan dalam proses perencanaan pembangunan 8) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral a. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan di bidang energy antara lain rendahnya kapasitas listrik terpasang, rendahnya rasio desa berlistrik dan masih banyaknya potensi energy baru terbarukan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. b. Kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi menjadikan roda perekonomian masyarakat menjadi terhambat. c. Peraturan
Pemerintah
nomor
23
tahun
2010
yang
mewajibkan
bahan
tambang/mineral tidak boleh diekspor dalam keadaan mentah d. Tidak beroperasinya perusahaan tambang karena adanya kewajiban membangun SMELTER e. Belum ada terobosan yang berarti dalam mempercepat pembangunan SMELTER 9) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a. Belum optimalnya advokasi KIE b. Akses pelayanan KB dan kesehatan reproduksi belum optimal c. Belum optimalnya upaya peningkatan kesejahteraan peserta KB dan upaya peningkatan ketahanan keluarga 10) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Penguatan kapasitas Pengarusutamaan Gender (PUG) b. Peningkatan terhadap perlindungan perempuan c. Perlindungan dan tumbuh kembang anak belum optimal 11) Bidang Perencanaan Pembangunan a. Terbatasnya kualitas Sumber Daya Manusia perencana b. Rendahnya kualitas data informasi pembangunan c. Masih lemahnya keterkaitan system perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. d. Lemahnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar wilayah, antar waktu, antar urusan pemerintahan, serta antar pusat dan daerah e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang belum optimal 12) Bidang ketenagakerjaan dan Transmigrasi a. Rendahnya ketersediaan lapangan kerja
Bab II
Halaman 24
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
b. Belum optimalnya penanggulangan pengangguran c. Perlu dipercepatnya pengembangan dan pembangunan kawasan transmigrasi 13) Bidang Sosial a. Belum optimalnya upaya penanggulangan kemiskinan b. Manajemen dan profesionalisme penyelenggaraan kesejahteraan social perlu ditingkatkan c. Pemberdayaan, perlindungan, dan pemberdayaan terhadap Penyandang Masalah Kesejaahteraan Sosial (PMKS) belum optimal. 14) Bidang Perindustrian dan Perdagangan a. Belum optimalnya penigkatan kualitas daya saing produk b. Kurang memadainya kondisi sarana dan prasarana pasar tradisional c. Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar d. Belum optimalnya dukungan sarana infrastruktur 15) Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menegah a. Masih minimnya inovasi dan adopsi teknologi dalam pengembangan produk yang berdampak pada diversifikasi produk b. Masih terbatasnya akses modal bagi UMKM c. Kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM masih perlu ditingkatkan 16) Bidang Penanaman Modal a. Belum optimalnya pengelolaan promosi investas b. Keterbatasan infrastruktur seperti jaringan listrik, air bersih, dan aksesibilitas wilayah c. Perlu penguatan kelembagaan yang mengurus pelayanan perizinan 17) Bidang Ketahanan Pangan a. Belum optimalnya pengelolaan lumbung pangan local b. Belum optimalnya diversifikasi produk pangan local c. Masih tingginya penggunaan bahan kimia berbahaya untuk pengendalian waktu tanam, penyimpanan, dan pengolahan sehingga dapat membahayakaan konsumen d. Belum optimalnya peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani 18) Bidang Pertanian a. Sarana dan prasarana produksi pertanian sering tidak terjangkau oleh petani b. Belum optimalnya pengendalian hama dan penyakit pertanian c. Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal d. Kapasitas kelembagaan pertanian belum optimal
Bab II
Halaman 25
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
e. Masih minimnya kemampuan dalam pengelolaan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian 19) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan a. Masih rendahnya populasi, produksi, dan produktivitas ternak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daerah b. Penanganan terhadap penyakit hewan belum optimal 20) Bidang Perikanan a. Kurangnya sarana dan prasaran tangkap (kuantitas, teknologi, dan SDM) b. Akses permodalan petani perikanan masih kurang 21) Bidang Kehutanan a. Ancaman kerusakan hutan b. Berkurangnya luas hutan rakyat akibat kegiatan pemukiman dan penambangan 22) Bidang Komunikasi dan Informatika a. Belum optimalnya penyediaan dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan layanan komunikasi dan informatika 23) Bidang Perpustkan dan Kearsipan a. Masih rendahnya minat baca masyarakat di Kabupaten Landak b. Masih rendahnya kemampuan daerah dalam pengarsipan dokumen-dokumen daerah 24) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik a. Kesatuan bangsa dan politik Masih ada potensi benturan antar kelompok warga masyarakat, antar kelompok warga masyarakat dengan aparat dan antara kelompok warga masyarakat dengan sector privat karena adanya kepentingan dan pengaruh negative arus globalisasi yang penuh keterbukaan, juga cenderung mempengaruhi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara. b. Ketentraman dan ketertiban Gangguan terhadap ketentraman dan ketertiban masyarakat berpotensi untuk muncul di daerah-daerah yang terkait dengan bidang-bidang seperti perkebunan, pertambangan, serta berkembangnya modus-modus kejahatan baru dengan memanfaatkan teknologi canggih. Sehingga isu strategis terkait ketentraman dan ketertiban yaitu : mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam menciptakan rasa aman dan tertib sebagai modal dasar pembangunan di Kabupaten Landak. 25) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bab II
Halaman 26
Rencana RencanaKerja KerjaPemerintah PemerintahDaerah DaerahKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2015 2013
Bappeda Kabupaten 2012 Bappeda KabupatenLandak Landak Tahun Tahun 2014
a. Belum optimalnya pelayanan publik b. Belum optimalnya reformasi birokrasi c. Belum optimalnya penataan kelembagaan dan system ketatalaksanaan d. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah e. Penegakan hukum dan HAM f. Luasnya wilayah g. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja serta SDM yang ada untuk mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi kependudukan, baik sarana teknologi maupun informasi h. Jangkauan pelayanan cukup jauh antara desa-desa dengan kecamatan
Bab II
Halaman 27
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 Pada tahun 2013 perekonomian Kabupaten Landak tumbuh sebesar 6,05 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (2012) yang tumbuh sebesar 6,01 persen. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,05 % dimaksud adalah merupakan peningkatan PDRB Kabupaten Landak tahun 2013 berdasarkan harga konstan tahun 2000 mencapai Rp. 1.927.902,85, berbanding tahun 2012 sebesar Rp. 1.817.896,65. Sedangkan PDRB Kabupaten Landak atas dasar harga berlaku tahun 2013 naik sebesar Rp. 433.818, 49 yaitu dari Rp. 3.720.288,43 pada tahun 2012 menjadi Rp. 4.154.106,92 pada tahun 2013. Gambaran dari hasil akhir pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan PDRB per kapita Kabupaten Landak berdasarkan harga berlaku tahun 2013 mencapai Rp. 12.054.000. Nilai tersebut meningkat dibandingkan PDRB per kapita tahun 2012 yang mencapai Rp. 10.921.627,04. Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan sektor-sektor yang membentuk PDRB. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan atau disebut juga pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2012 mencapai 6,01 persen merupakan agregasi dari pertumbuhan sektor dan sub sektor pembentuk PDRB. Selama tahun 2012, seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Walaupun semua sektor mengalami pertumbuhan pada tahun 2012, namun jika dibandingkan 2011, ada sebagian sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu: sektor pertanian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sector pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkan pada tahun 2011 jika dibandingkan pada tahun 2010, ada dua sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu: sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Sementara sektor lainnya mengalami percepatan pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 44,84 persen. Pertumbuhan sektor tersebut terutama didorong oleh penemuan intan yang cukup besar di Kabupaten Landak. Pada tahun 2012, sebagian besar sektor mengalami pertumbuhan cukup tinggi dengan pertumbuhan diatas lima persen, kecuali sektor pertanian dan sektor industri pengolahan. Sektor yang dominan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak pada tahun 2012 adalah sector pertanian. Hal ini dapat dilihat dari sumber pertumbuhan terbesar yang berasal dari sector Bab III
Halaman 28
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
pertanian yaitu sebesar 2,13 persen. Sektor berikutnya yang memberikan sumbangan cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbang pertumbuhan sebesar 1,50 persen. Walaupun dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup rendah pada tahun 2012, namun sektor pertanian tetap memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak. Kontribusi terbesar sumber pertumbuhan dari sektor pertanian adalah subsektor perkebunan. Dengan peningkatan produksi tanaman perkebunan terutama tanaman kelapa sawit dan karet, memicu pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Landak pada tahun 2012. Sejak Kabupaten Landak berdiri, kontribusi sektor pertanian memang cukup berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak. Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan juga ikut berperan penting dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Landak. Dari pertumbuhan ekonomi sektoral tersebut, kemudian membentuk struktur perekonomian Kabupaten Landak yang dicerminkan oleh kontribusi masing-masing sector terhadap PDRB. Sektor pertanian masih menjadi sektor yang dominan di Kabupaten Landak dengan peranannya sebesar 49,00 persen. Hal ini berarti bahwa naik turunnya pertumbuhan di sector pertanian akan sangat mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Dengan demikian, sektor pertanian masih menjadi leading sector atau dengan kata lain sebagai sektor pemimpin bagi sektor-sektor produksi lainnya dalam menyumbang perekonomian di Kabupaten Landak. Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih tetap menjadi kontributor terbesar kedua setelah sektor pertanian dengan peranannya sebesar 21,43 persen. Sektor-sektor yang lainnya hanya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen, yaitu sektor pertambangan dan penggalian memberikan peranan sebesar 2,30 persen; sector konstruksi 3,11 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 2,44 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 4,73 persen; sektor jasa-jasa 6,67 persen. Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum memberikan kontribusi terkecil. Rendahnya peranan sektor ini disebabkan karena masih terdapat daerahdaerah yang belum mendapatkan pelayanan listrik dan air bersih. Kemudian dilihat dari sisi PDRB penggunaan, peranan konsumsi rumah tangga masih mendominasi pembentukan PDRB Kabupaten Landak. Sebagai wilayah yang sebagian besar penduduknya masih tinggal dipedesaan, kondisi tersebut tidaklah mengherankan, karena umumnya pola konsumsi masyarakat di pedesaan cenderung untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Jika tahun 2008 nilai Bab III
Halaman 29
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
konsumsi rumah tangga mencapai Rp. 1.489,06 milyar dengan persentase 61,38 persen seperti terlihat pada tabel 1, tahun 2012 nilainya mencapai Rp. 2.332,20 milyar atau 62,69 persen dari total PDRB. Indikator ini menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat di Kabupaten Landak masih belum banyak berubah dan cenderung masih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ketimbang untuk investasi atau yang lainnya. Dilihat lebih rinci, pengeluaran makanan menjadi pengeluaran utama dibandingkan dengan pengeluaran bukan makanan. Tahun 2012 pengeluaran konsumsi makanan sudah mencapai Rp. 1.371,49 milyar, sedangkan pengeluaran konsumsi bukan makanan Rp. 960,71 milyar. Ini berarti pengeluaran rumah tangga di Kabupaten Landak sekitar 58 persennya digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan, sedangkan sisanya baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan bukan makanan. Dibandingkan komponen lainnya dalam PDRB penggunaan, komponen konsumsi lembaga non-profit di Kabupaten Landak masih sangat kecil peranannya. Hal ini terlihat dari sisi absolut maupun persentasenya paling rendah diantara komponen PDRB yang lain. Tahun 2012, nilai PDRB komponen lembaga non profit hanya mencapai Rp. 17,01 milyar atau sekitar 0,46 persen dari total PDRB. Dari segi jumlah, lembaga non profit yang ada di Kabupaten Landak masih sedikit sehingga pengeluaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut belum terlalu besar. Grafik 2. Distribusi Persentase Komponen PDRB Penggunaan Kabupaten Landak Tahun 2012 0.69
6.77 Konsumsi Rumah Tangga
16.36
Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
62.69
14.42
0.46
Bab III
Pembentukan modal Tetap/Domestik Bruto Perubahan Stok Ekspor - Impor Barang dan Jasa
Halaman 30
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
Peranan konsumsi pemerintah di Kabupaten Landak tahun 2012 tercatat mencapai 14,42 persen atau senilai Rp. 536,33 milyar. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 483,52 milyar atau 14,47 persen dari total PDRB. Konsumsi pemerintah sebenarnya dapat menjadi pemicu meningkatnya komponen PDRB penggunaan yang lain. Dari belanja pegawai misalnya tentu akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga, sementara dari belanja barang dapat mendorong pembentukan modal di daerah. Komponen pembentukan modal tetap/domestik bruto (PMTB) juga memiliki peran yang cukup besar dalam PDRB. Secara absolut nilai PMTB terus meningkat, demikian pula peranannya cenderung meningkat. PMTB tahun 2011 tercatat Rp. 537,44 milyar atau 16,09 persen dari total PDRB. Pada tahun 2012 peranannya meningkat menjadi 16,36 persen dengan nilai Rp. 608,51 milyar. Dalam perekonomian suatu daerah, selain investasi, perdagangan luar negeri dan perdagangan antar daerah, dalam hal ini ekspor dan impor juga mempunyai peran penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2008 sampai 2012, terjadi peningkatan ekspor barang dan jasa. Namun jika dilihat dari kontribusinya, maka kontribusi ekspor menurun terhadap total PDRB. Pada tahun 2012 peranannya sebesar 17,39 persen senilai Rp. 646,86 milyar. Sedangkan peranan komponen impor sebesar 10,62 persen dengan nilai Rp. 394,98 milyar. Sehingga peranan ekspor netto ( ekspor-impor ) di Kabupaten Landak mencapai 6,77 persen. Dari uraian sebelumnya tampak bahwa peranan pengeluaran konsumsi rumah tangga di Kabupaten Landak masih lebih tinggi dibandingkan investasi yang tercermin dari PMTB. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Landak merupakan daerah yang berpeluang untuk lebih maju dan dapat dikembangkan mengingat letak Kabupaten Landak yang strategis karena dilalui jalan internasional yang tentunya akan berpengaruh dalam kelancaran transportasi dan perdagangan. Namun dilihat dari pola konsumsi masyarakat, bisa dikatakan masih terbelakang. Hal ini terlihat, dari tingkat pendapatan yang diterima penduduk masih rendah dan pola pengeluarannya bersifat konsumtif, yaitu pendapatan yang diterima lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian dan perumahan. Selanjutnya berdasarkan realitas pergerakan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak tahun 2014
Bab III
Halaman 31
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
masih dalam pengertian pertumbuhan sedang sebagaimana tahun sebelumnya yaitu dalam kisaran 5-6 persen. Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Landak Realisasi No
Indikator Makro Ekonomi
(1)
(2)
Proyeksi
Tahun 2011
Tahun 2012
Angka Sementara Tahun 2013
(3)
(4)
(5)
Data Proyeksi Tahun 2014 (6)
1.
PDRB Berlaku ( Jutaan Rupiah)
3.340.536.95
3.720.288,43
4.154.106,92
4.552.000,00
2.
PDRB Konstan ( Jutaan Rupiah)
1.714.765,87
1.817.896,65
1.927.902,85
2.037.000,00
3.
Pertumbuhan Ekonomi (% )
6,90
6,01
6,05
5,86
4.
Laju Inflasi ( % )
5,99
5,05
na
Na
5.
Angka Kemiskinan ( % )
13,13
12,41
11,23
10,21
6.
Tingkat Pengangguran ( % )
3,18
4,80
3,24
3,94
7.
Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan: 9.939.707,65
10.921.627,04
12.054.000,00
12.997.000,00
68,16
69,05
69,60
70,17
-
PDRB Perkapita/ Tahun (Rupiah)
-
Besaran IPM
3.2. Tantangan serta Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro Tahun 2015 Adapun tantangan pokok daerah yang perlu mendapat perhatian di tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan daya saing Kabupaten Landak yang masih lemah karena belum berkembangnya hilirisasi industri; 2. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang secara nasional masih berada dibawah rata-rata nasional; 3. Meningkatkan infrastruktur kebutuhan dasar yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik; 4. Mengoptimalkan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan; 5. Mengoptimalkan investasi swasta dalam mendukung perkembangan perekonomian daerah; 6. Degradasi lingkungan dan deforestasi masih terus terjadi antara lain akibat dari kegiatan illegal antara lain Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI);
Bab III
Halaman 32
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
7. Luas wilayah Kabupaten Landak yang cukup luas serta kurang didukung dengan infrastruktur yang memadai mengakibatkan sulitnya pelayanan terhadap masyarakat; 8. Mengoptimalkan kompetensi, sistem kinerja dan kesejahteraan aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik; 9. Lemahnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan sumber daya dan lingkungan serta lambatnya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di daerah. Sesuai dengan sasaran Nasional yaitu kebijakan ekonomi makro diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Untuk itu pembangunan ekonomi secara makro yang akan dilaksanakan kedepan yaitu pembangunan ekonomi yang pro poor, pro job dan pro growth. Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan menjaga tingkat konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi serta mendorong industry pengolahan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat yang
bersifat produk
primer. Peningkatan Investasi akan terus didorong dengan berupaya meningkatkan daya tarik investasi di Kabupaten Landak dengan menciptkan iklim investasi yang kondusif, seperti masalahan prosedur perijinan, pembangunan kawasan industri Mandor akan terus didorong persiapannya, harmonisasi kebijakan baik pusat maupun daerah dan lintas sektor, mendorong peningkatan nilai tambah produk primer dan penciptaan peluang ekspor terhapat komoditi unggulan daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diharapkan akan mampu menciptakan lapangan kerja dan secara bertahap akan mengurangi angka kemiskinan. Berbagai upaya yang di lakukan untuk menurunkan penduduk miskin terus akan didorong dengan berbagai program-program yang akan diarahkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi yang pro rakyat miskin, memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat serta meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar. Disamping itu, berbagai kebutuhan pokok masyarakat yang berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat miskin akan terus diperbaiki dan dijamin ketersediaannya dengan akses dan harga yang terjangkau. Pembangunan
pertanian dan pembangunan perdesaan akan terus didorong
melalui peningkatan produksi pangan dan produksi pertanian secara luas, diversifikasi ekonomi pedesaan, pengembangan usaha kecil dan menengah guna untuk mendukung ekonomi pedesaan.
Bab III
Halaman 33
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
Dalam bidang industri dilakukan dengan kebijakan penumbuhan industri, populasi usaha industri kecil dan menengah,penguatan struktur industri, dan peningkatan produkstivitas usaha industri dan nilai tambah. Untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan dengan menyertakan semua kelompok masyarakat dan golongan, tetap menjadi salah satu program utama guna mengelesaikan berbagai persoalan kesenjangan. Perumusan dan implementasi guna
mendukung
pembangunan
ekonomi
yang
berkeadilan
ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah
seperti
dibidang
serta penanggulangan
kemiskinan harus melibatkan para pemangku kepentingan. Kebijakan yang afirmatif harus dijalankan untuk mengatasi kesenjanngan ketertinggalan, maupun kemiskinan yang masih mewarnai kehidupan sebagian besar Kabupaten Landak. Prospek pembangunan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun 2015 secara umum tidak terlalu banyak mengalami perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun tetap diusahakan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Apabila pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun 2013 sebesar 6,05 %, pada tahun 2014 dan 2015 diharapkan relatif tidak jauh berbeda. Sementara target yang pertumuhan ekonomi yang diharapkan pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 6,25%. Sasaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak sebesar 6,25% pada tahun 2015 tersebut bukan hanya semata-mata sekedar bertumbuh dalam arti peningkatan nilai PDRB, namun juga dalam arti luas dan berkualitas yaitu : a. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong mengatasi kesenjangan antara wilayah (Kecamatan) dan kesenjangan antar sector pembangunan yang ikut menyumbang pertumbuhan PDRB. b. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak pada tahun-tahun mendatang dapat mendorong pengurangan angka kemiskinan secara siknifikan. Data tahun 2012 penduduk miskin Kabupaten Landak berjumlah 41.300 jiwa (12,41%). Dengan strategi dan program pembangunan yang saling mendukung antar pusat dan daerah serta dengan sinergisitas yang baik, diharapkan pada tahun 2015 terjadi penurunan prosentase jumlah penduduk miskin secara bertahap menjadi 9,17 % dan lima tahun kedepan ditargetkan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Landak menjadi satu digit (7,00 %). c. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong membuka kesempatan kerja sekaligus upaya pengurangan angka pengangguran. Prosentase angka pengangguran terbuka
Bab III
Halaman 34
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
tahun 2012 sebesar 3,80 %, dan pada tahun 2015 angka penggangguran diproyeksikan akan turun pada kisaran 3,69 %. d. Secara kewilayahan upaya mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah (kecamatan) dan secara sektoral diupayakan untuk mendorong pencapaian sasaran peningkatan IPM, target MDGs, Food Estate serta penanganan komoditi unggulan (MP3EI) secara signifikan. 3.3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta pembiayaan APBD. Pengelolaan keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka arah kebijakan keuangan berdasarkan proyeksi pendapatan dan belanja daerah tahun 2015 disusun untuk mendukung terwujudnya arah kebijakan pembangunan Kabupaten Landak. Oleh karena itu agar usulan SKPD lebih realistis dan terukur, maka penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) perlu adanya penentuan prakiraan maju (estimasi), sehingga diperlukan tolok ukur dan analisis yang jelas dengan melihat proporsi terhadap total pembiayaan pembangunan. Kebijakan keuangan daerah harus diarahkan secara maksimal untuk memperkuat pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) melalui elemen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (Government Consumption Expenditure) yang pada akhirnya juga member kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Landak. Dalam menyusun arah kebijakan keuangan daerah, maka perlu dibagi menjadi 2 (dua) kebijakan, yakni kebijakan pendapatan daerah dan kebijakan belanja daerah. Kebijakan pendapatan daerah dianalisa berdasarkan perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (DAU, DBH, dan DAK), serta Lain-lain Pendapatan yang Sah. Sedangkan kebijakan belanja daerah dianalisis berdasarkan perkembangan Belanja Operasional, Belanja Modal, dan Belanja Tak Terduga. 3.3.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Arah kebijakan pendapatan lebih ditekankan dalam rangka peningkatan kemandirian keuangan daerah dengan meningkatnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap APBD melalui upaya menggali potensi penerimaan daerah dengan tujuan agar Bab III
Halaman 35
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
dapat mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Namun, arah kebijakan pengelolaan pendapatan tersebut tetap mengacu pada azas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan serta manfaat untuk masyarakat. Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah meliputi : 1.
Meningkatkan sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan mengoptimalkan perolehan Dana Perimbangan yang lebih adil dan proporsional, melalui penyederhanaan proses administrasi pemungutan dan penyempurnaan sistem palayanan, optimalisasi pelaksanaan landasan hukum yang berkaitan dengan penerimaan daerah, sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah, peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan penerimaan daerah, peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan unit SKPD yang terkait agar penerimaan yang bersumber dari PAD dan Dana Perimbangan dapat diiperoleh secara optimal. Upaya peningkatan potensi dan realisasi PAD (khususnya dari pajak daerah) merupakan konsep dinamis atau berkesinambungan. Sifat dinamis ini menyangkut aspek intensifikasi dan ekstensifikasi. Pada satu sisi, tahap perencanaan dan pengendalian operasional harus mampu meningkatkan kualitas sistem dan prosedur yang ada sehingga total biaya administratif dapat diminimalisir. Pada sisi yang lain, tahap perencanaan dan pengendalian operasional harus mampu pula mengidentifikasi jenisjenis pajak baru untuk ekstensifikasi selaras dengan perkembangan dinamis perekonomian. Saat ini pemerintah Kabupaten Landak telah menetapkan peraturan daerah tentang pungutan retribusi dan pajak daerah sebagai amanat dari Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
2.
Meningkatkan kinerja dan efektifitas SKPD yang bertanggungjawab menangani penerimaan daerah melalui pelayanan birokrasi secara profesional dan transparan serta menciptakan kondisi yang kondusif bagi kegiatan usaha dan investasi. Dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah, pemerintah daerah dilarang menetapkan perda tentang pendapatan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor.
Bab III
Halaman 36
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
3.
Sumber-sumber pendanaan pelaksanaan Pemerintah Daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi. Dana Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana perimbangan selain dimaksud untuk membantu daerah dalam mendanai kewenangan, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintah antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintah antar daerah. Ketiga komponen Dana Perimbangan ini merupakan tranfer dana dari pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh. DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu. Pengaturan DBH dalam Undang-undang ini merupakan penyelarasan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 17 Tahun 2000. Dalam Undang-undang ini dimuat pengaturan mengenai Bagi Hasil Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 25 dan psl 29 Wajib Pajak Dalam Negeri dan PPh pasal 21 serta sektor pertambangan panas bumi sebagaimana dimaksud dalam UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Selain itu, dana reboisasi yang semula termasuk bagian dari DAK, dialihkan menjadi DBH. DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah dan potensi daerah. Daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan kecil akan memperoleh alokasi DAU kecil dan sebaliknya, terkandung maksud sebagai pemerataan kapasitas fiskal. DAK dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus di daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. Pinjaman Daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan untuk
Bab III
Halaman 37
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembiayaan yang bersumber dari pinjaman harus dikelola secara benar agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi keuangan daerah sendiri serta stabilitas ekonomi dan moneter secara nasional. Oleh karena itu, pinjaman daerah perlu mengikuti kriteria, persyaratan, mekanisme, dan sanksi pinjaman daerah yang diatur dalam undang-undang termasuk larangan melakukan pinjaman langsung ke luar negeri. Pinjaman yang bersumber dari luar negeri hanya dapat dilakukan melalui Pemerintah dengan mekanisme penerusan pinjaman. Pengaturan ini dimaksudkan agar terdapat prinsip kehati-hatian dan kesinambungan fiskal dalam kebijakan fiskal dan moneter oleh Pemerintah. Di lain pihak, pinjaman daerah tidak hanya dibatasi untuk membiayai prasarana dan sarana yang menghasilkan penerimaan, tetapi juga dapat untuk membiayai proyek pembangunan prasarana dasar masyarakat walaupun tidak menghasilkan penerimaan. Selain itu, dilakukan pembatasan pinjaman dalam rangka pengendalian defisit APBD dan batas kumulatif pinjaman pemerintah daerah. Selain itu daerah juga dimungkinkan untuk menerbitkan Obligasi Daerah dengan persyaratan tertentu, serta mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan memenuhi ketentuan nilai bersih maksimal Obligasi Daerah yang mendapatkan persetujuan Pemerintah. Segala bentuk akibat atau risiko yang timbul dari penerbitan Obligasi Daerah menjadi tanggung jawab daerah sepenuhnya. Dalam lain-lain pendapatan yang sah termasuk dana hibah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa termasuk tenaga ahli, dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali. Selain dana hibah, dalam lain-lain pendapatan yang sah memungkinkan pencantuman pemberian dana darurat kepada daerah karena bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi dengan dana APBD. Di samping itu, Pemerintah juga dapat memberikan dana darurat pada daerah yang mengalami krisis solvabilitas, yaitu daerah yang mengalami krisis keuangan berkepanjangan. Untuk menghindari menurunnya pelayanan kepada masyarakat setempat, Pemerintah dapat memberikan Dana Darurat kepada daerah tersebut setelah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat. 4.
Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka peningkatan Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak dengan peningkatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan
Bab III
Halaman 38
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
mengoptimal potensi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, Pasal 25 dan Pasal 29, sehingga akan diperoleh secara maksimal sesuai dengan potensi daerah yang ada berupa 64,8% dari 90% dan 65% dari 10% total penerimaan PBB, 64% dari 80% dan pemerataan dari 20% Total seluruh penerimaan BPHT, 60% dari 20% total penerimaan PPh Pasal 21, Pasal 25 dan Pasal 29. 5.
Melakukan kerjasama dengan pihak terkait dalam rangka peningkatan Iuran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan dana Reboisasi, sehingga 64% dari 80% IHPH dan 32% dari 80% penerimaan PSDH serta pemerataan 32% dari pemerataan PSDH dengan Kabupaten dalam Provinsi, dana Reboisasi yaitu sebesar 40% dari keseluruhan dana Reboisasi dapat diperoleh secara maksimal sesuai dengan potensi daerah yang ada, demikian pula dengan pendapatan dari sumber sumber pertambangan umum yang ada di Kabupaten Landak.
6.
Menghitung secara cermat Celah Fiskal berupa kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal daerah berupa kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum yang diukur secara berturut-turut dengan jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks Kemahalan Kontruksi, PDRB Per Kapita dan Indek Pembangunan Manusia (IPM), demikian pula dengan Alokasi Dasar yang dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk memperoleh Dana Alokasi Umum (DAU) secara optimal dan tepat.
7.
Secara
Maksimal
memperjuangkan
Dana
Alokasi
Khusus
(DAK)
mempertimbangkan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis
dengan
yang sesuai
dengan kemampuan keuangan daerah dan standar kualitas dan kuantitas konstruksi yang dibutuhkan daerah. Di era otonomi sumber penerimaan asli daerah sangat dibutuhkan dan menjadi komponen utama daerah dalam membiayai kegiatan pembangunan di wilayahnya. Sebagai gambaran pada tahun 2012 jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Landak sebesar Rp. 29.670.343.106,61; sedangkan pada tahun 2013 PAD Kabupaten Landak meningkat sebesar Rp. 33.911.985.890,74. Pada tahun 2014 diproyeksi sebesar Rp. 45.469.104.009,93. Untuk tahun 2015 diproyeksi turun menjadi Rp. 30.750.000.000,00. Komponen Dana Perimbangan pada tahun 2012 sebesar Rp. 590.136.429.135,00; sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi Rp. 668.671.401.439,00. Pada
Bab III
Halaman 39
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
tahun 2014 meningkat lagi menjadi sebesar Rp. 688.806.8248.973,34. Untuk tahun 2015 diproyeksi sebesar Rp. 744.303.473.973,34. Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah pada tahun 2012 sebesar Rp. 29.980.800.000,00; sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 89.077.800.000,00. Dan tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 100.662.800.000,00. Untuk tahun 2015 diproyeksi Rp. 100.662.800.000,00. Tabel 3.2 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015 NO
URAIAN
(1)
(2)
REALISASI TAHUN 2012 TAHUN 2013 (Setelah Audit) (Sebelum Audit) (4)
(5)
715.470.607.275,13
863.870.914.832,14
856.404.020.209,27
897.716.278.973,34
Pendapatan Asli Daerah
29.670.343.106,61
33.911.985.890,74
45.469.104.009,93
30.750.000.000,00
1.1.1
Pajak Daerah
12.813.226.102,69
10.732.613.320,58
18.685.406.613,00
18.500.000.000,00
1.1.2
Retribusi Daerah
6.943.453.546,13
10.175.872.082,75
19.813.663.799,00
5.418.546.553,68
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
3.234.628.974,97
3.112.697.575,84
3.112.697.575,84
3.558.841.522,47
1.1.4
Lain-lain Pendapatan daerah yang sah
6.679.034.482,82
9.890.802.911,57
3.857.336.022,09
3.573.192.912,17
1.2
Pendapatan Transfer
655.819.464.168,52
740.881.128.941,40
710.272.116.199,34
766.303.478.973,34
1.2.1
Transfer Pemerintah PusatDana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak
590.136.429.135,00
668.671.401.439,00
688.806.248.973,34
744.303.478.973,34
35.342.989.090,00
36.414.395.791,00
10.573.494.973,34
10.573.494.973,34
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) Dana Alokasi Umum
7.912.121.045,00
9.378.672.648,00
-
-
477.731.189.000,00
534.166.873.000,00
589.729.984.000,00
644.729.984.000,00
Dana Alokasi Kusus
69.150.130.000,00
88.711.460.000,00
88.502.770.000,00
89.000.000.000,00
Transfer Pemerintah PusatLainnya Dana Penyesuaian
39.331.476.000,00
52.666.022.000,00
-
-
39.331.476.000,00
52.666.022.000,00
-
-
Transfer Pemerintah Provinsi
26.351.559.033,52
19.543.705.502,40
21.465.867.226,00
22.000.000.000,00
1.2.3. 1
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
26.351.559.033,52
19.543.705.502,40
21.465.867.226,00
22.000.000.000,00
1.3
Lain-lain Pendapatan yang Sah
29.980.800.000,00
89.077.800.000,00
100.662.800.000,00
100.662.800.000,00
1.3.1
Hibah
-
89.077.800.000,00
-
-
1.3.3
Pendapatan Lainnya
29.980.800.000,00
-
100.662.800.000,00
100.662.800.000,00
1
PENDAPATAN
1.1
1.2.1. 1 1.2.1. 2 1.2.1. 3 1.2.1. 4 1.2.2 1.2.2. 2 1.2.3
(3)
PROYEKSI TAHUN 2014 PAGU INDIKATIF (berjalan) TAHUN 2015 (6)
3.3.2. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah Dari segi penerimaan, keuangan daerah yang berhasil adalah keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan perekonomian tanpa memperburuk alokasi faktor-faktor produksi dan
Bab III
Halaman 40
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
keadilan serta dengan sejumlah biaya administrasi tertentu. Keberhasilan keuangan daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya ditentukan oleh: 1.
Perangkat Lunak yaitu peraturan, tata cara dan petunjuk pelaksanaan harus sederhana, mudah dimengerti dan efektif dalam pelaksanaannya, tidak bertentangan dengan kepentingan umum, tidak memberi dampak ekonomi yang negarif, memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup;
2.
Perangkat Keras berupa personil, peralatan dan sarana/ prasarana yang diperlukan harus memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas;
3.
Wajib Pajak yang diperlukan adanya kesadaran, kepatuhan, kejujuran dan tax discipline;
4.
Kondisi masyarakat di bidang sosial, ekonomi dan politik harus dapat meningkatkan kualitas kondisi masyarakat secara berkesinambungan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kekuatan sumber-sumber penerimaan
daerah (potensi penerimaan daerah) adalah kondisi awal suatu daerah, peningkatan cakupan atau ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan, perkembangan PDRB per kapita riil, pertumbuhan penduduk, tingkat inflasi, pembangunan baru, sumber pendapatan baru dan perubahan peraturan. Penerimaan Pembiayaan pada tahun 2012 sebesar Rp. 73.088.642.773,72; sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp. 69.337.132.651,74 atau terjadi penurunan sebesar
Rp.
3.751.510.121,98. Untuk tahun 2014 diproyeksi meningkat menjadi Rp. 88.344.775.284,28. Tabel 3.3 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015
NO (1)
URAIAN
REALISASI TAHUN 2012 TAHUN 2013 (Setelah Audit) (Sebelum Audit) (3)
PROYEKSI TAHUN 2014 PAGU INDIKATIF (berjalan) TAHUN 2015
3
(2) PEMBIAYAAN
(4)
(5)
(6)
3.1
Penerimaan Daerah
73.088.642.773,72
69.337.132.651,74
88.344.775.284,28
-
3.1.1
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
34.088.642.773,72
69.337.132.651,74
58.344.775.284,28
-
3.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
39.000.000.000,00
-
30.000.000.000,00
-
3.3.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah Belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dan dampak dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi
Bab III
Halaman 41
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Dalam menyusun Belanja daerah, usulan anggaran belanja oleh SKPD harus berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Landak Tahun 2012-2016. Usulan anggaran belanja oleh SKPD harus memprioritaskan pelaksanaan kewenangan Pemerintah Kabupaten Landak yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD dengan mempertimbangkan indicator kinerja yang ingin dicapai dan diprioritaskan pada: 1)
Upaya nyata pengembangan sumber daya manusia dengan sasaran utama untuk memperbaiki indicator pendidikan terutama untuk peningkatan sub indicator rata-rata lama sekolah serta indicator kesehatan untuk peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH)
2)
Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan sasaran utama pembangunan infrastruktur untuk menunjang distribusi arus barang dan jasa, peningkatan produktivitas, peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada sumber daya local.
3)
Pengurangan kuantitas dan kualitas kemiskinan, serta pembukaan lapangan pekerjaan baru.
4)
Penguatan ketahanan pangan dengan sasaran pemantapan lokasi lahan pangan, diversifikasi pangan non beras, serta pengamanan distribusi pupuk khususnya untuk pupuk bersubsidi.
5)
Pengembangan dan penguatan kelembagaan petani, UMKM, dan koperasi.
6)
Penguatan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta peningkatan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja baru.
7)
Pengembangan komoditas local daerah
8)
Mendorong pengembangan industry hilir dari sumber-sumber daya local.
9)
Pengembangan dan penguatan pariwisata, ekonomi kreatif, budaya local, olah raga serta kepemudaan. Untuk realisasi dan proyeksi belanja daerah Kabupaten Landak Tahun 2012-2015 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Bab III
Halaman 42
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015 NO
REALISASI TAHUN 2012 TAHUN 2013 (Setelah Audit) (Sebelum Audit)
URAIAN
(1)
(2)
(3)
PROYEKSI TAHUN 2014 PAGU INDIKATIF (berjalan) TAHUN 2015
(4)
(5)
(6)
2
BELANJA
697.722.117.397,11
827.413.272.199,60
935.423.795.493,55
858.188.778.973,34
2.1
Belanja Operasi
476.162.955.756,11
542.162.813.455,00
589.008.466.163,55
599.232.145.281,34
2.1.1
Belanja Pegawai
312.676.902.378,03
341.347.544.302,00
381.910.494.348,55
387.754.062.191,25
2.1.2
Belanja Barang
112.555.336.782,00
135.669.100.453,00
171.368.711.815,00
173.950.923.090,09
2.1.3
Belanja Bunga
101.111.111,08
377.000.000,00
-
1.080.000.000,00
2.1.5
Belanja Hibah
22.895.501.330,00
36,227,708,800.00
5.775.000.000,00
7.290.000.000,00
2.1.6
Belanja Bantuan Sosial
1.819.304.155,00
2.802.859.900,00
1.063.860.000,00
3.530.360.000,00
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan
26.114.800.000,00
25.738.600.000,00
28.890.400.000,00
25.626.800.000,00
2.2
Belanja Modal
220.740.546.641,00
284.541.140.611,60
346.265.329.330,00
257.456.633.692,00
2.2.1
Belanja Tanah
2.2.2
2.2.5
Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya
2.2.6
Belanja Aset Lainnya
2.3 2.3.1
2.2.3 2.2.4
1.448.593.930,00
287.419.400,00
1.515.104.650,00
1.015.104.650,00
35.014.101.050,00
21.591.167.100,00
24.689.911.380,00
22.689.911.380,00
76.752.406.490,00
63.604.918.050,00
66.137.638.305,00
63.137.638.305,00
101.548.120.171,00
197.809.795.061,60
244.703.155.070,00
162.004.170.707,09
5.977.325.000,00
828.167.000,00
8.676.819.925,00
8.067.108.649,91
-
419.674.000,00
542.700.000,00
542.700.000,00
Belanja Tak Terduga
818.615.000,00
709.318.133,00
150.000.000,00
1.500.000.000,00
Belanja Tak Terduga
818.615.000,00
709.318.133,00
150.000.000,00
1.500.000.000,00
Pada tahun 2012 jumlah Belanja Kabupaten Landak yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga sebesar Rp. 697.722.117.397,11; sedangkan pada tahun 2013
sebesar
Rp.
827.413.272.199,60;
dan
pada
tahun
2014
sebesar
Rp.
935.423.795.493,55. Untuk tahun 2015 diproyeksi sebesar Rp. 858.188.778.973,34. Dari data tersebut terdapat peningkatan Belanja Kabupaten Landak pada tahun 2013 apabila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 129.691.154.802,49. Sedangkan antara tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar Rp. 108.010.523.293,95. Pada tahun 2015 Belanja diprediksikan akan menurun menjadi Rp. 858.188.778.973,34 dari tahun 2014 atau turun sebesar Rp. 77.235.016.520,21; seperti yang ditunjukan tabel. 3.3.4. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Arah kebijakan pembiayaan daerah Kabupaten Landak ditekankan pada Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (investasi daerah) dan Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah
Pusat.
Pada
tahun
2012
pengeluaran
pembiayaan
sebesar
Rp. 21.500.000.000,00 yang terdiri dari Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (investasi daerah) sebesar Rp. 1.500.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam NegeriPemerintah Pusat sebesar Rp. 20.000.000.000,00. Sedangkan pada tahun 2013 Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp. 47.450.000.000,00; dan pada tahun 2014 Pengeluaran Pembiayaan Bab III
Halaman 43
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
sebesar Rp. 9.325.000.000,00. Mengalami peningkatan kembali pada tahun 2015 menjadi Rp. 39.527.500.00. Jika diperhatikan Pengeluaran Pembiayaan tersebut antara tahun 2012 – 2015 dapat dilihat seperti yang ditunjukan tabel berikut : Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Belanja Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015 NO (1) 3 3.2 3.2.2 3.2.3
REALISASI TAHUN 2012 TAHUN 2013 (Setelah Audit) (Sebelum Audit)
URAIAN (2) PEMBIAYAAN Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang
(3)
(4)
PROYEKSI TAHUN 2014 PAGU INDIKATIF (berjalan) TAHUN 2015 (5)
(6)
21.500.000.000,00
47.450.000.000,00
9.325.000.000,00
39.527.500.000,00
1.500.000.000,00
8.450.000.000,00
9.325.000.000,00
9.325.000.000,00
20.000.000.000,00
39.000.000.000,00
-
30.202.500.000,00
3.3.5. Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Dari data diatas pada tahun 2012 diketahui bahwa jumlah Pendapatan Daerah sebesar Rp. 715.470.607.275,13; Jumlah Belanja Rp. 697.722.117.397,11 dan terdapat surplus sebesar Rp. 17,748,489,878.02; Pembiayaan Netto sebesar Rp. 51.588.642.773,72 dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp. 69.337.132.651,74. Pada
tahun
2013
diketahui bahwa
jumlah
Pendapatan
Daerah
sebesar
Rp. 863.870.914.832,14; Jumlah Belanja Rp. 827.413.272.199,60; terdapat surplus sebesar Rp. 36.457.642.632,54; Pembiayaan Netto sebesar Rp. 21.887.132.651,74 dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan sebesar Rp. 58.344.775.284,28. Pada tahun 2014 diproyeksi bahwa jumlah Pendapatan Daerah sebesar Rp. 856.404.020.209,27; Jumlah Belanja Rp. 935.423.795.493,55; terdapat defisit sebesar Rp. 79.019.775.284,28; Pembiayaan Netto sebesar Rp.
79.019.775.284,28 dan Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan nol. Sementara untuk tahun 2015 diproyeksi bahwa jumlah Pendapatan Daerah sebesar Rp. 897.716.278.973,34; Jumlah Belanja Rp. 858.188.778.973,34; terdapat surplus sebesar Rp. 39.527.500.000,00; Pembiayaan Netto sebesar minus Rp. 39.527.500.000,00 dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan nol. Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015 seperti ditunjukan pada tabel berikut.
Bab III
Halaman 44
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
Tabel 3.6 Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012 – 2015
NO (1)
URAIAN
1
(2) PENDAPATAN
1.1 1.1.1 1.1.2
REALISASI TAHUN 2012 TAHUN 2013 (Setelah Audit) (Sebelum Audit) (3)
PROYEKSI TAHUN 2014 PAGU INDIKATIF (berjalan) TAHUN 2015
(4)
(5)
(6)
715.470.607.275,13
863.870.914.832,14
856.404.020.209,27
897.716.278.973,34
Pendapatan Asli Daerah
29.670.343.106,61
33.911.985.890,74
45.469.104.009,93
30.750.000.000,00
Pajak Daerah
12.813.226.102,69
10.732.613.320,58
18.685.406.613,00
18.500.000.000,00
Retribusi Daerah
6.943.453.546,13
10.175.872.082,75
19.813.663.799,00
5.418.546.553,68
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
3.234.628.974,97
3.112.697.575,84
3.112.697.575,84
3.558.841.522,47
1.1.4
Lain-lain Pendapatan daerah yang sah
6.679.034.482,82
9.890.802.911,57
3.857.336.022,09
3.573.192.912,17
1.2
Pendapatan Transfer
655.819.464.168,52
740.881.128.941,40
710.272.116.199,34
766.303.478.973,34
1.2.1
Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak
590.136.429.135,00
668.671.401.439,00
688.806.248.973,34
744.303.478.973,34
35.342.989.090,00
36.414.395.791,00
10.573.494.973,34
10.573.494.973,34
7.912.121.045,00
9.378.672.648,00
-
-
477.731.189.000,00
534.166.873.000,00
589.729.984.000,00
644.729.984.000,00
Dana Alokasi Kusus Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya Dana Penyesuaian
69.150.130.000,00 39.331.476.000,00
88.711.460.000,00 52.666.022.000,00
88.502.770.000,00 -
89.000.000.000,00 -
39.331.476.000,00
52.666.022.000,00
-
-
Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak
26.351.559.033,52
19.543.705.502,40
21.465.867.226,00
22.000.000.000,00
26.351.559.033,52
19.543.705.502,40
21.465.867.226,00
22.000.000.000,00
1.3
Lain-lain Pendapatan yang Sah
29.980.800.000,00
89.077.800.000,00
100.662.800.000,00
100.662.800.000,00
1.3.1
Hibah
-
89.077.800.000,00
-
-
1.3.3
Pendapatan Lainnya
29.980.800.000,00
-
100.662.800.000,00
100.662.800.000,00
2
BELANJA
697.722.117.397,11
827.413.272.199,60
935.423.795.493,55
858.188.778.973,34
2.1
Belanja Operasi
476.162.955.756,11
542.162.813.455,00
589.008.466.163,55
599.232.145.281,34
2.1.1
Belanja Pegawai
312.676.902.378,03
341.347.544.302,00
381.910.494.348,55
387.754.062.191,25
2.1.2
Belanja Barang
112.555.336.782,00
135.669.100.453,00
171.368.711.815,00
173.950.923.090,09
2.1.3
Belanja Bunga
101.111.111,08
377.000.000,00
-
1.080.000.000,00
2.1.5
Belanja Hibah
22.895.501.330,00
36,227,708,800.00
5.775.000.000,00
7.290.000.000,00
2.1.6
Belanja Bantuan Sosial
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan
2.2
Belanja Modal
2.2.1
Belanja Tanah
2.2.2
2.2.5
Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya
2.2.6
Belanja Aset Lainnya
2.3 2.3.1
1.2.1.1 1.2.1.2 1.2.1.3 1.2.1.4 1.2.2 1.2.2.2 1.2.3 1.2.3.1
2.2.3 2.2.4
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) Dana Alokasi Umum
1.819.304.155,00
2.802.859.900,00
1.063.860.000,00
3.530.360.000,00
26.114.800.000,00
25.738.600.000,00
28.890.400.000,00
25.626.800.000,00
220.740.546.641,00
284.541.140.611,60
346.265.329.330,00
257.456.633.692,00
1.448.593.930,00
287.419.400,00
1.515.104.650,00
1.015.104.650,00
35.014.101.050,00
21.591.167.100,00
24.689.911.380,00
22.689.911.380,00
76.752.406.490,00
63.604.918.050,00
66.137.638.305,00
63.137.638.305,00
101.548.120.171,00
197.809.795.061,60
244.703.155.070,00
162.004.170.707,09
5.977.325.000,00
828.167.000,00
8.676.819.925,00
8.067.108.649,91
-
419.674.000,00
542.700.000,00
542.700.000,00
Belanja Tak Terduga
818.615.000,00
709.318.133,00
150.000.000,00
1.500.000.000,00
Belanja Tak Terduga
818.615.000,00
709.318.133,00
150.000.000,00
1.500.000.000,00
(79.019.775.284,28)
39.527.500.000,00)
Surplus/ (Defisit) (1 - 2)
Bab III
17.748.489.878,02
36.457.642.632,54
Halaman 45
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Bappeda BappedaKabupaten KabupatenLandak LandakTahun Tahun2014 2012
3
PEMBIAYAAN
3.1
Penerimaan Daerah
73.088.642.773,72
69.337.132.651,74
88.344.775.284,28
-
3.1.1
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
34.088.642.773,72
69.337.132.651,74
58.344.775.284,28
-
3.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
39.000.000.000,00
-
30.000.000.000,00
-
3.2
Pengeluaran Pembiayaan
21.500.000.000,00
47.450.000.000,00
9.325.000.000,00
39.527.500.000,00
3.2.2
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang
1.500.000.000,00
8.450.000.000,00
9.325.000.000,00
9.325.000.000,00
20.000.000.000,00
39.000.000.000,00
-
30.202.500.000,00
3.2.3 H.
Pembiayaan Neto (3.1 3.2)
51.588.642.773,72
21.887.132.651,74
79.019.775.284,28
(39.527.500.000,00 )
I.
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) (H + E)
69.337.132.651,74
58.344.775.284,28
-
-
Bab III
Halaman 46
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
BAB IV SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 4.1. Sasaran Makro Pembangunan Daerah Perencanaan pembangunan disusun guna memadukan langkah para pemangku kepentingan untuk menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh daerah. Dari permasalahan pembangunan yang diidentifikasi pada Bab II, maka disusunlah sasaransasaran yang pencapaiannya menunjukkan tingkat kinerja program-program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Pencapaian sasaran pembangunan pada tahun 2015 sebagai tahun ketiga dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 memiliki arti strategis karena akan meletakkan landasan bagi pencapaian target-target pembangunan untuk tahun-tahun berikutnya. Tabel 4.1. Sasaran Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Landak
No.
Indikator
1.
Angka Pertumbuhan Ekonomi (%)
2. 3. 4.
Indeks Pembangunan Manusia Angka Kemiskinan (%) Angka Pengangguran (%)
Perkiraan 2013 6,05
Realisasi 2013
6,05
Perkiraan 2014 5,86
Target 2015 6,25
69,60 11,23
n.a n.a 3,24
70,17 10,21 3,94
70,79 9,17 3,69
Dalam upaya mencapai target yang ditetapkan di atas, maka sasaran-sasaran pembangunan pada setiap bidang dirumuskan untuk menangani isu-isu strategis antara lain : (1) Peningkatan IPM (Pendidikan dan Kesehatan); (2) Pembangunan dan Pemenuhan Infrastruktur Dasar; (3) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. 4. 2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Pencapaian sasaran-sasaran makro pembangunan pada dasarnya merupakan dampak dari ketercapaian sasaran-sasaran pada bidang-bidang pembangunan. Sasaran-sasaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut: 1.
Misi Pertama yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tujuan dan sasaran misi pertama yaitu: a.
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkapasitas, kreatif dan inovatif guna membangunan Kabupatan Landak yang adil dan sejahtera, dengan sasaran:
Bab IV
Halaman 47
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(1)
Tamatan S1 Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan sesuai dengan kubutuhan diangkat menjadi tenaga pendidik di Kabupaten Landak.
(2)
Para Guru SD dan SMP berkualitas, berkapasitas, kreatif dan inovatif dalam memberikan pendidikan kepada para peserta didik.
(3)
Siswa-siswi PAUD, SD, SMP, SMA maupun SMK memiliki sekolah, ruang kelas, perpustakaan dan perlengkapan sekolah lainnya dalam kondisi baik.
(4)
Kepsek dan Guru SD memiliki perumahan yang layak huni.
(5)
Masyarakat yang belum melek hurup yang berada di pedesaan dan terpencil yang memerlukan layanan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten Landak.
(6)
Beasiswa dikhususkan untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu dari mulai SD sampai dengan tahap pendidikan melanjutkan S3.
(7)
Kaum muda Kabupaten Landak yang berusia antara 15 tahun sampai usia 45 tahun memiliki mentalitas enterpreniurship untuk berwirausahan, tangguh, penuh percata diri, religius,
bermoral, menghargai dan
menghormati adat istiadat, seni budaya serta kearifan local. (8)
Masyarakat yang masih buta aksara antara umur 15 tahun ke atas sampai dengan usia 45 tahun, sehingga memiliki daya kritis.
(9)
Siswa-siswI dari mulai sekolah dasar sampai tingkat menengah memiliki sikap sportif, tangguh dan percaya diri yang muncul dari dampak kegiatan olah raga yang dilaksanakan.
b.
Mewujudkan masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, dengan sasaran: (1)
Masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, sehingga berkemampuan membangun Kabupaten Landak secara maksimal.
(2)
Tenaga-tenaga kesehatan (dokter, bidan, mantri) memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
(3)
Tamatan sekolah kedokteran sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga-tenaga kesehatan di Kabupaten Landak.
(4)
Tamatan sekolah kebidanan sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga medis di Kabupaten Landak.
(5)
Ahli-ahli pengobatan tradisional yang telah ikut ambil bagian dalam menyehatkan masyarakat di Kabupaten Landak.
(6)
Masyarakat Kabupaten Landak yang masih berada di bawah garis kemiskinan sebanyak 45,50 persen.
Bab IV
Halaman 48
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(7)
Sarana dan prasarana medis Rumah Sakit yang berada di Kota Ngabang, Kota dari Kabupaten Landak, yang standard dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
(8)
Puskesmas dan Polindes di seluruh Kecamatan di Kabupaten Landak dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Mewujudkan kualitas pemukiman hidup dan perumahan yang layak huni, asri dan sehat bagi keluarga-keluaraga prasejahtera, dengan saran: (1)
Keluarga pra sejahterea di seluruh kecamatan di Kabupaten Landak memiliki perumahan yang layak huni, asri dan sehat.
(2)
Masyarakat Kanupaten Landak memiliki pemukiman yang sehat dan asri.
d. Mewujudkan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran: (1)
Pemuda di Kabupaten Landak yang bermoral, berkualitas, sehat dan memiliki daya saing sehingga dapat ikut serta dalam pembangunan di Kabuaten Landak.
(2)
Pemerintah ambil bagian dpembinaan kaum muda dan olah raga di Kabupaten Landak sehingga bermoral, berkualitas dan memiliki daya saing dengan daerah lainnya.
(3)
Masyarakat di seluruh Kabupaten Landak ikut aktif membina kepemudaaan dan olahraga.
e. Mewujudkan keluarga sejahtera di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran: (1)
Kaum remaja memiliki reproduksi yang sehat yang berguna bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memiliki daya sain.
(2)
Bayi dam anak-anak mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga dapat tumbuh menjadi anak-anak sehat dan cerdas.
(3)
Ibu-ibu di kabupaten Landak mendapatkan pelayanan dan ikut pula berperan aktif dalam membina kesehatan keluarga.
(4)
Masyarakat berperan aktif dalam pelayanan KB/KR, Posyandu, Penjagahan HIV/AID.
f. Mewujudkan pemberdayaan perempuan, sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan dan berwasan gender, dengan sasaran: (1)
Bab IV
Para Perempuan dapat berkontribusi dan berkesadaran gender.
Halaman 49
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(2)
Masyarakat memberikan ruang badi para perempuan untuk aktif dalam pembangunan.
g. Anak-anak mendapatkan perlindungan yang maksimal dari orangtua dan masyarakat, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembangan dengan sehat dan baik, dengan sasaran: (1)
Anak-anak mendapatkan perhatian utama guna menciptakan manusia yang bermoral dan berdaya saing
(2)
Orangtua memberikan pengawasan dan pendidikan untuk anak-anaknya.
(3)
Masyarakat
mendapatkan
memberikan
perlindungan
terhadap
perkembangan anak-anak di Kabupaten Landak. h. Mewujudkan transmigrasi lokal bagi masyarakat Landak yang berada di pedalaman dan daerah rawan bencana, sehingga mudah dalam memperoleh informasi, jasa dan pelayanan, dengan sasaran:
i.
(1)
Penduduk yang berada di wilayah terisolir dan terpencil
(2)
Penduduk yang berada di wilayah rawan bencana.
Mewujudkan perpustakaan-perpustakaan di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki banyak informasi penting yang berguna bagi masyarakat, sehingga dapat mendukung pemerintah dalam mewujudkan manusia di Kabupaten Landak yang cerdas dan berdaya saing, dengan sasaran: (1)
Masyarakat memiliki minat baca dalam menunjang pekerjaannya.
(2)
Aparatur dapat mengelola dan menyediakan sumber perpustakaan kabupaten, kecamatan dan desa di Kabupaten Landak secara berkualitas.
(3)
Masyarakat yang telah dan yang memiliki minat untuk mendirikan perpustakaan di Kabupaten Landak.
2.
Misi Kedua yaitu mewujudkan pembangunan industri yang berbasis agro dan mineral. Tujuan dan sasaran misi kedua yaitu: a.
Mewujudkan peningkatan Pendapatan Daeerah menuju pendapatan daerah yang surplus dan berimbang, dengan sasaran: (1)
Kawasan industri di Kecamatan Mandor yang mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan daerah dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Landak.
(2)
Industri kecil dan menengah yang mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Bab IV
Halaman 50
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(3)
Masyarakat Kabupaten Landak di seluruh kecamatan memberikan perhatian besar terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi pengangguran dan penyerapan tenaga kerja.
b.
Mewujudkan pengurangan angka kemiskinan dan angka penggangguran, dengan sasaran: (1)
Masyarakat yang saat ini berada di bawah garis kemiskinan sebesar 45,50 dapat meningkatkan kehidupannya menjadi masyarakat yang sejahtera.
(2)
Masyarakat yang saat ini masih menganggur, yang masuk pada kategori usia angka kerja antara 15 tahun- 45 tahun, dapat memperoleh pekerjaan untuk membiayai kehidupannya.
(3)
Seluruh Keluarga yang ada di Kabupaten Landak terlihat aktif dalam upaya pengurangan angka kemiskinan.
(4)
Lembaga keuangan rakyat (CU dan Koperasi) memberikan kontribusi yang besar dalam penyaluran bantuan atau pinjaman modal usaha dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten Landak.
c.
Membangunan managemen BUMD dan usaha-usaha lain yang sah, yang berdayasaing dan kompetitif, dengan sasaran: (1)
Para tenaga ahli dalam bidang pengembangan ekonomi dapat memberikan sumbangan pemikiran, membangun managemen BUMD yang baik dan melakukan usaha-usaha yang dapat mendatang investasi di Kabupaten Landak.
(2)
Kalangan investor yang berminat menanamkan modalnya guna memberikan kontribusi pada pendapatan daerah, pengurangan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Landak.
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah guna mewujudkan kesejehteraan dan pertumbuhan ekonomi melalui koperasi, industri, perdagangan dan UKM, dengan sasaran: (1)
Kelembagaan UKM dan koperasi yang memiliki daya saing, sehat dan menguntungkan, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah dan mewujudkan kesejahteraan di Kabupaten Landak.
(2)
Industri Kecil mampu tumbuh dan berkembang, sehingga ikut berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak.
Bab IV
Halaman 51
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(3)
Kalangan swasta memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Landak.
(4)
Masyarakat di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo, Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, dan Kec. Menyuke ikut aktif dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh kecamatan.
(5)
Bank dan CU memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang ingin meningkatkan usahanya sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.
(6)
DEKRANASDA memberikan krontribusi untuk memasarkan kerajinankerajinan dan karya seni masyakat Kabupaten Landak.
e.
Menggalakan industri pariwisata guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran: (1)
Tempat-tempat wisata di Kec. Air Besar dan beberapa wilayah wisata lainnya menjadi tempat kunjungan wisata, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(2)
Masterplan Pariwasata beberapa kawasan wisata air terjun di Kec. Air Besar guna pengembangan lokasi wiasata yang berdaya saing, sehingga menjadi daerah kunjungan wisata, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
(3)
Kerjasama dengan biro-biro perjalanan untuk meningkatkan kunjungan wisata, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
(4)
Kalangan swasta yang berminat mengembangkan pariwisata di Kabupaten Landak, baik dalam bidang perhotelan, restoran dan jasa-jasa pariwisata lainnya.
(5)
Aparatur pemerintah yang memiliki komitment untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata, sehingga Kabupaten Landak menjadi daerah kunjungan wisata, baik dri dalam negeri maupun luar negeri.
f.
Mewujudkan pengembangan pusat perdagangan, baik pusat pedagangan baru, local maupun tradsional, guna memberikan pelayanan kelancaran arus barang bagi masyarakat, dengan sasaran: (1)
Bab IV
Para perdagang mampu mengelola barang dan jasa dengan professional.
Halaman 52
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(2)
Perusahaan-perusahaan swasta bekerjasama dengan pemerintah untuk menumbuhkan iklim perdagangan di Kabupaten Landak.
(3)
Masyarakat dapat meningkatkan usahanya dan dapat membuka peluang kerja baru
g.
Mewujudkan peningkatan investasi dalam berbagai bidang di Kabupaten Landak guna membuka peluang kerja, mengurangi angka pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan peningkatan pendapatan daerah, dengan sasaran: (1)
Para Investor dalam dan luar negeri tertarik menamkan modalnya di Kabupaten Landak
(2)
Aparatur dapat memberikan pelayanan dan perijinan yang dibutuhkan para investor.
(3)
Masyarakat ambil bagian dalam mengamankan usaha-usaha investasi di Kabupaten Landak.
h.
Mewujudkan peningkatkan kapasitas energi guna mendukung industri dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran: (1)
PLN mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, terutama di daerahdaerah yang belum dialiri layanan listrik di Kabupaten Landak
(2)
Pertamina mampu memenuhi kebutuhan minyak dan gas bagi masyarakat di Kabupaten Landak
(3)
Lembaga-lembaga swasta mampu mengembangkan kelistrikan tenaga surya dan listrik tenaga air di Kabupaten Landak.
(4)
Masyarakat Kabupaten Landak secara umum, dan khususnya masyarakat kabupaten Landak yang belum terpenuhi kebutuhan akan energi listrik.
(5)
Pembangkit listrik tenaga diesel Unit pelayanan PLTD di Kec. Ngabang, Pahauman, Senakin, Mandor, Kec. Menjalin, Karangan, Darit, Banyuke Hulu, Serimbu, yang mampu mensuplai kebutuhan akan listrik bagi masyarakat.
(6)
Pembangunan PLTMH Mananggar/ PLTA Pade Kembayung di Kec. Air Besar yang mampu memberikan suplai listrik bagi masyarakat di Kabupaten Landak dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya.
(7)
Objek wisata dan daerah-daerah yang belum berlistrik di seluruh wilayah Kab. Landak, sehingga menjadi obyek wisata yang memiliki daya saing dan layak dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Bab IV
Halaman 53
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(8)
Pembangunan Gardu Distribusi PLTD di Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, Kec. Menyuke yang mampu memberikan suplai listrik bagi masyarakat, sehingga kebutuhan akan energi listrik dapat terpenuhi.
i.
Mewujudkan pengelolaan sumber daya mineral yang mampu menopang pedapatan asli daerah, dan sekaligus mampu menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap pengelolaannya, dengan sasaran: (1)
Para investor yang bergerak dibidang tambang dapat mengelola sumber daya mineral yang ada di Kabupaten Landak
(2)
Masyarakat yang mengelola pertambangan rakyat mampu menjaga kelestarian lingkungan
3.
Misi Ketiga yaitu mewujudkan peningkatan ekonomi rakyat berkelanjutkan melalui pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Tujuan dan sasaran misi ketiga yaitu: a.
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak
dalam upaya
menurunkan angka kemiskinan, dengan sasaran: (1)
Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, sehingga mampu menjadi Kabupaten Landak sebagai Kabupaten yang sejahtera.
(2)
Para petani, nelayan dan peternak terlibat aktif mengembangkan usahausaha dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, sehingga
tercipta
peningkatan
pendapatan
ekonomi
rakyat
yang
berkelanjutan di Kabupaten Landak. b.
Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Landak yang masih menganggur, dengan sasaran: (1)
Masyarakat Kabupaten Landak berusia 15 tahun ke atas memiliki kesempatan kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah.
(2)
Angkatan kerja yang masih menganggur memiliki pekerjaan, sehinga mampu meningkatkan kesejahteraannya.
Bab IV
Halaman 54
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
c.
Meningkatkan pertanian, ketersediaan bahan pangan, distribusi, akses, mutu dan keamanan pangan, dan peningkatan iklim usaha bagi sektor-sektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian, dengan sasaran: (1)
Para petani di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo, Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, dan Kec. Menyuke berupaya meningkatkan produksi pertanian dan ketersediaan pangan, sehingga menjadi daerah surplus dalam bidang pertanian di Kabupatyen Kalimantan Barat.
(2)
Kalangan wiraswasta yang bergerak di bidang agro-bisnis dan agro-industry secara aktif ikut mengembangkan dan meningkatkan bidang pertanian di Kabupaten Landak.
d.
Meningkatkan usaha perkebunan guna menciptakan kesejahteraan dan mendukung pembangunan industri, dengan sasaran: (1)
Masyarakat Kabupaten Landak secara umum berkontribusi meningkatkan usaha-usaha dalam bidang perkebunan dan mendukung pembangunan industri guna menciptakan Kabupaten Landak sebagai produsen hasil-hasil perkebunan di Kalimantan Barat.
(2)
Para Petani yang merupakan mata pencaharian terbesar di Kabupaten Landak terlibat aktif meningkatkan usaha-usaha perkebunan dalam upaya mendukung industri di Kabupaten Landak, sehingga tercipta kesejahteraan dalam masyarakat.
(3)
Pelaku agri-bisnis terlibat aktif mengupayakan peningkatan dalam bidang perkebunan, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat.
(4)
Reboisasi dalam bentuk penanaman kembali hutan untuk kawasan-kawasan yang dihuni masyarakat berada di sekitar hutan lindung, masyarakat yang tinggal di DAS dan hulu sungai serta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir.
e.
Meningkatkan usaha peternakan guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan tumbuhnya industri peternakan, dengan sasaran: (1)
Masyarakat Kabupaten Landak ikut ambil bagian secara aktif dalam usahausaha peningkatan peternakan dan membangun industri peternakan di Kabupaten Landak dalam Kabupaten Landak sebagai produsen ternak di Kalimantan Barat.
Bab IV
Halaman 55
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(2)
Para peternak sapi, babi dan jenis ternak lainnya di Kabupaten Landak berupaya
meningkatkan
usahanya,
sehingga
terwujud
masyarakat
Kabupaten Landak yang sejahtera. f.
Meningkatkan usaha perikanan guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan tumbuhnya industri perikanan, dengan sasaran: (1)
Nelayan yang bergerak dalam bidang perikanan darat dalam bentuk kolam, keramba dan lainnya secara aktif meningkatkan usaha-usahanya guna mewujudkan Kabupaten Landak yang sebagai produsen ikan darat di kalimantan Barat.
(2)
Para pengusaha di bidang perikanan di Kabupaten Landak di Kabupaten Landak berupaya meningkatkan usahanya, sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Landak yang sejahtera.
4.
Misi Keempat yaitu mewujudkan pembangunan prasarana wilayah. Tujuan dan sasaran keempat yaitu: a.
Mewujudkan lancarnya arus produksi, barang dan jasa guna menciptakan masyarakat yang sejahtera, dengan sasaran: (1)
Semua desa dan kecamatan di Kabupaten Landak memiliki jalan dan jembatan sehingga arus produksi, barang dan jasa menjadi lancar.
(2)
Pembangunan Jaringan jalan yang menghubungkan antar Kabupaten dan Provinsi: Pal 20-Sei. Ambawang, Jl. Meranti-Bentiang, Jl. Serimbu-Muara Ilai, Jl. Serimbu-Entikong untuk membuka akses daerah Kabupaten Landak.
(3)
Pembangunan Jarigan rel kereta api Sosok-Ngabang-Sei. Pinyuh berserta sarana dan prasarananya untuk melancarkan arus produksi, barang dan jasa.
b.
Mewujudkan terbukanya daerah-daerah terisolir, pedalaman dan tertinggal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran: (1)
Wilayah di Kabupaten Landak yang masih terisolir dan jauh dari akses informasi
serta
komunikasi,
sehingga
mampu
meningkatkan
kesejahteraannya. (2)
Masyarakat di wilayah Kabupaten Landak yang tinggal di pedalaman dan masih tertinggal dalam berbagai bidang transportasi, sehingga mampu mengakses berbagai kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraaannya.
Bab IV
Halaman 56
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
c.
Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana untuk menunjang sektor pertanian, air bersih dan lainnya, guna memberikan pelayaan kepada para petan dan masyarakat umumnya, dengan sasaran: (1)
Kecamatan-kecamatan yang masih memerlukan pembangunan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya di seluruh Kecamatan di Kabupaten Landak.
(2)
Jalan-jalan antar kecamatan dan Kabupaten, dan jalan antara Kabupaten dan Propinsi, yang masih memerlukan pembangunan turap/tulud/brojong.
(3)
Daerah-daerah di Kabupaten Landak yang memiliki sungai, danau dan sumber daya air lainnya untuk dapat dikelola dan dikonservasi guna pelayanan air bersih dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada di Kabupaten Landak.
(4)
PDAM memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
(5)
Aparatur memiliki prasarana untuk dapat melayani masyarakat dengan efektif dan efisien.
(6)
Masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan jalan, jembatan dan program pemberdayaan lainnya pada wilayah-wilayah yang terisolir.
(7)
Kota-kota di seluruh kecamatan mampu menangani kebersihannya dan memiliki pengolahan sampah (TPS/TPA).
c.
Mewujudkan sarana transportasi, baik darat maupun sungai, guna menciptakan kelancaran arus manusia, barang dan jasa serta menunjang wisata alam di Kabupaten Landak, dengan sasaran: (1)
Desa, kota kecamatan dan kota kabupaten dapat terhubungan, baik oleh jalur darat maupun jalur sungai.
(2)
Tempat-tempat wisata dapat ditempuh dengan angkutan darat maupun angkutan sungai di Kecamatan Air Besar, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Sengah Temila, Kec. Menjalin.
(3)
Terminal B di Kota Ngabang dan Tipe C di Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Menyuke; Mandor dan Air Besar mampu melayani masyarakat.
(4)
Bab IV
Nama-nama jalan di Kota Ngabang diketahui dengan baik.
Halaman 57
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
d.
Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan pemerintahan dan masyarakat, guna kemajuan pembagunan di Kabupaten Landak, dengan sasaran: (1)
Aparatur memiliki teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Landak.
(2)
Radio komunitas menjadi salah satu radio yang dapat menyampaikan program-program pemerintah.
(3)
Stasiun radio pemerintah daerah menjadi alat komunikasi yang mampu menjembatani kesenjangan informasi dalam masyarakat.
(4)
Media massa dapat bekerjsama dengan pemerintah dalam pemberitaanpemberitaannya.
5.
Misi Kelima yaitu mewujudakan pelestarian lingkungan hidup dan ketahahan budaya. Tujuan dan sasara misi keenam: a.
Mewujudkan pembangunan Kabupaten Landak yang berwasasan lingkungan hidup, dengan sasaran: (1)
Pengimplementasian Rencana Tata Ruang Kabupaten (RUTRK) Landak sehingga program pembangunan dapat terencana dengan baik.
(2)
Areal eks-pertambangan emas di wilayah Mandor dan sekitarnya menjadi kawasan industri (industrial estate) yang ramah lingkungan.
(3)
Sebanyak 156 Desa di Kabupaten Landak terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan,
sehingga
menjadikan
Kabupaten
Landak
yang
ramah
lingkungan. (4)
Kawasan-kawasan pertambangan rakyat yang terorganisir, sehingga kerusakan lingkungan dapat dikendalikan.
5)
Daerah yang berada di wilayah rawan bencana menjadi daerah yang aman dengan melakukan pelestarian lingkungan di wilayah tersebut.
(6)
Daerah resapan air dan hutan lindung yang memerlukan penjagaan, sehingga kebutuhan air bersih selalu tersedia di Kabupaten Landak.
(7)
Pengelolaan limbah rumah sakit, keluarga, industri dan lainnya
dapat
terorganisir dengan baik, sehingga terciptanya lingkungan lestari dan limbah dapat bernilai ekonomis. (8)
Kawasan Hutan lindung menjadi kawasan yang terjaga kelestariannya, sehingga berkontribusi terhadap pencegahan kerusakan hutan di Indonesia.
Bab IV
Halaman 58
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(9)
Kawasan suaka alam dan cagar budaya yang memerlukan penyelamatan, sehingga manjadi kawasan yang tetap terjaga kelestariannya.
(10) Kawasan DAS yang memerlukan pengamanan dari kerusakan lingkungan, sehingga menjadi sumber air bagi masyarakat di sekitarnya. (11) Masyarakat terlibat aktif untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Landak. (12) Aparatur pemerintah terlibat aktif melakukan kampanye-kampaye yang wawasan lingkungan hidup. b.
Mewujudkan pembangunan Kabupaten Landak berwawasan budaya dan kearifan lokal, dengan sasaran: (1)
Rumah panjang, panyugu, tempat-tempat keramat dan sejenisnya dapat terjaga dengan baik, sehingga generasi muda memiliki eksistensi dalam membangun kabupaten Landak ke depan.
(2)
Masyarakat Adat Kabupaten Landak mampu menjaga budaya dan kearifan lokalnya, sehingga menjadi salah satu landasan dalam pembangunan di Kabupaten Landak.
6.
Misi Keenam yaitu mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik. Tujuan dan sasaran misi keenam yaitu: a.
Mewujudkan
tata
pemerintahan
yang
demokratis,
berkeadilan,
jujur,
bertanggung jawab, berintegritas dan akuntabel, dengan sasaran: (1)
Aparatur pemerintahan memiliki sikap yang demokratis, berkeadilan, jujur, bertanggungjawab dan berintegritas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
(2)
Otonomi daerah daerah mampu mensejahterakan masyarakat Kabupaten Landak.
(3)
Steakholder di Kabupaten Landak mendukung usaha-usaha pemerintah dalam membangun kabupaten Landak yang bermoral dan berdaya saing.
(4)
Sarana dan prasarana yang mampu menggerakan aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b.
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan dengan baik, guna keberhasilan pembangunan di Kabupaten Landak, dengan sasaran: (1)
Aparatur
pemerintah
memiliki
kapasitas
dan
intergritas
dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Bab IV
Halaman 59
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(2)
Data dan informasi menjadi alat ukur kinerja yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengendalian pembangunan daerah.
(3)
Penelitian dan pengembangan yang valid menjadi dasar untuk dalam mengambil kebijakan dalam pembangunan di Kabupaten Landak.
(4)
Kawasan strategis cepat tumbuh menjadi target utama pembangunan daerah di Kabupaten Landak.
c.
Mewujudkan pelayanan publik, sistem informasi terpadu, dan penjamin mutu yang berkualitas dan efisien, dengan sasaran: (1)
Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Landak dapat terlayani dengan mudah, cepat dan tepat, sehingga kebutuhan akan Kartu Keluarga, e-KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan dan lainnya dapat terpenuhi dengan baik.
(2)
Aparatur pemerintah daerah Kabupaten Landak memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sehingga terwujud pemerintahan yang baik.
(3)
Masyarakat yang terisolir atau yang karena kondisi (sakit/cacat) tidak dapat datang ke kantor-kantor Kecamatan mendapatkan pelayanan yang maksimal.
d.
Membangun perpolitikan di daerah yang kondusif guna mendukung kinerja pemerintahan daerah, dengan sasaran: (1)
Partai-partai politik yang ada di Kabupaten Landak bersama pemerintah daerah bekerjasama menciptakan kondisi perpolitikan yang kondusif, sehingga mampu mewujudkan pembangunan di Kabupaten Landak.
(2)
Aparatur pemerintah daerah Kabupaten Landak terlibat aktif dalam membangun kerjasama dengan berbagai pihak, sehinga tercipta kondisi yang harmonis di Kabupaten Landak.
(3)
Masyarakat Kabupaten Landak secara umum memliki kesadaran yang kritis dalam ikut membangun Kabupaten Landak.
(4)
Pemeilihan umum kepala daerah dapat terlaksana dengan baik di Kabupaten Landak.
e.
Mewujudkan
penataan
ruang
yang
konfrehensip
guna
menjamin
keterselenggaraannya pembangunan yang selaras di Kabupaten Landak, dengan ssasaran: (1)
Aparatur dengan konsekuen menerapkan tata ruang dalam setiap program kerja yang dilakukan.
Bab IV
Halaman 60
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2014 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2013
(2)
Para steakholder mematuhi tata ruang yang telah disusun dalam setiap pemanfaatan kawasan dan sumber daya alam yang ada.
f.
Mewujudkan peningkatan kesejehteraan masyarakat guna mengurangi angka penggangguran dan angka kemiskinan di Kabupaten Landak, dengan sasaran: (1)
Angka usia kerja memiliki keterampilan untuk membuka lapangan kerja baru serta memiliki kualitas dan prosuktiviotas dalam bekerja.
(2)
Tenaga
kerja
memiliki
perlindungan
dan
pengembangan
dalam
melaksanakan kerjanya. (3)
Masyarakat di desa terpencil memiliki jalan yang dapat dilalui guna meningkatkan pendapatannya.
g.
Mewujudkan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan, guna meningkatkan taraf hidup, dengan sasaran: (1)
Aparatur desa memiliki kapasitas mengelola keuangan desa serta kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan desa.
(2)
Masyarakat desa berpartisipasi dalam membangun desanya.
(3)
Perempuan-perempuan desa aktif dalam keikutsertaan dalam membangun desa.
Bab IV
Halaman 61
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
BAB V PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 5.1. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015 Pada pasal 287 ayat 2) Permendagri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan
Pemerintah
nomor
8
Tahun
2008
tentang
Tahapan,Tata
Cara
Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dijelaskan bahwa Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah kabupaten/kota, penyusunan RKPD berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD kabupaten/kota dan mengacu pada RPJMD provinsi untuk keselarasan program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten/kota dengan pembangunan daerah provinsi. Program pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Landak pada tahun 2015 merupakan penjabaran dan pelaksanaan RPJMD tahun 2012 – 2016. RKPD tahun 2015 ini disusun berpedoman sesuai dengan Permendagri nomor 54 tahun 2010 dan tetap memperhatikan RPJM Daerah Provinsi dan RPJM Nasional. Berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD
Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 serta memperhatikan
permasalahan dan tantangan yang
dihadapi dan dipecahkan, maka permasalahan-
permasalahan pokok pembangunan daerah Kabupaten Landak, dapat dipresentasikan dalam lima program pokok yang menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Landak, yaitu : 1.
Pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat ;
2.
Penguatan kelembagaan perusahaan daerah/BUMD dan peningkatan PAD
3.
Pembangunan dan pengembangan bidang industri berbasis agro dan mineral;
4.
Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan melalui pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;
5.
Pembangunan tata pemerintahan yang baik.
Ke lima program pokok prioritas tersebut di atas ditunjang dengan 11 (sebelas ) program penunjang yaitu : 1.
Sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
2.
Infrastruktur,Pemerintahan dan otonomi daerah;
3.
Penataan ruang;
4.
Pembangunan kesejahteraan sosial;
5.
Kependudukan dan keluarga berencana;
6.
Pengembangan kepemudaan olahraga, kebudayaan dan kesenian daerah;
Bab V
Halaman 62
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
7.
Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender;
8.
Ketenagakerjaan ;
9.
Pembangunan hukum dan HAM;
10. Pembinaan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 11. Keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat.
5.2. Program-Program Prioritas Pembangunan Daerah Program pembangunan yang termuat dalam RPJMD berisi program-program prioritas yang menjadi ajuan bagi SKPD melaksanakan kinerjanya. Dengan program–program prioritas ini indikator yang dan target sasaran dapat dicapai sesuai dengan visi dan misi. 1. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi Pertama yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan program pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Pendidikan 1) Program penambahan guru baru, Guru Tidak Tetap (GTT) 2) Program peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik 3) Program Pembangunan Gedung Sekolah (USB) 4) Program Pembangunan Perpustakaan Sekolah 5) Program pemeliharaan rutin berkala bangunan sekolah 6) Program Rehabilitasi sedang/berat ruang sekolah 7) Program Penambahan Ruang Sekolah 8) Program Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 9) Program Pembangunan Rumah Dinas Kepsek dan Guru 10) Program Pengadaan Perlengkapan Sekolah 11) Program Pengadaan Mebeulair Sekolah 12) Program Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu 13) Program penyedian beasiswa bagi keluarga tidak mampu 14) Program Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Kedinasan 15) Program kegiatan-kegiatan kerohanian guna membangun masyarakat yang religius dan bermoral 16) Program penyelenggaraan pendidikan kesetaraan 17) Program kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat perilaku menjaga, menghargai adat istiadat dan seni budaya serta kearifan local 18) Program pendidikan non formal atau popular education (pendidikan orang dewasa) yang bertujuan untuk membangun daya kritis masyarakat
Bab V
Halaman 63
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
19) Program pengembangan dan manajemen olahraga siswa 20) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 21) Program Peningkatan Perencanaan SKPD 22) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 2. Bidang Kesehatan 1)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2)
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3)
Program Obat dan perbekalan kesehatan
4)
Program upaya kesehatan masyarakat
5)
Program Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7)
Program pengembangan lingkungan sehat
8)
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
9)
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 11) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya 12) Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita 13) Program Peningkatan Pelayanan Lansia 14) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 15) Program Peningkatan Kesehatan Ibu 16) Program Peningkatan Kesehatan Anak 17) Program Peningkatan Pelayanan PUSKESMAS, PUSTU, POLINDES/ POSKESDES 18) Program Peningkatan pembangunan RSUD (Sal Perawatan Non Kelas, Kelas I/II/III, VIP, VVIP) 19) Program Peningkatan pembangunan RSUD 20) Program pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit 21) Pengadaaan tenaga-tenaga dokter: 22) Program Pengadaan Obat- obatan, Alat kesehatan, dan bahan habis pakai serta pengembangan tradisi pengobatan tradisional.Program pengadaan tenaga paramedis 3. Bidang Perumahan 1)
Bab V
Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman dan Perumahan
Halaman 64
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
4. Bidang Kepemudaan dan Olahraga 1)
Program peningkatan peran serta kepemudaan
2)
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
3)
Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
4)
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
5)
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
6)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
5. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1)
Program KB
2)
Program kesehatan reproduksi remaja
3)
Program pelayanan kontrasepsi
4)
Program pembinaan peranserta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
5)
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
6)
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
7)
Program peningkatan penanggulan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
8)
Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
9)
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
10) Program pengembang model operasional BKB/Posyandu/PADU 11) Program Pemberdayaan Perempuan dan PKK 6. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1)
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
2)
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pengarusutamaan anak (PUA) di berbagai bidang pembangunan
3)
Program peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan perempuan
4)
Program Peran serta dan Kesetaraan gender dalam Pembangunan
5)
Program peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
7. Bidang Transmigrasi 1)
Program Transmigrasi Lokal
8. Bidang Perpustakaan 1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Bab V
Halaman 65
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
2) Program Perbaikan Sistem Administrasi Perpustakaan 3) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 2. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi Kedua yaitu pembangunan industri yang berbasis agro dan mineral, dengan program pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Industri 1) Program pembangunan kawasan industri di Mandor (Pabrik, Jalan, dan Fasilitas pendukung lainnya) guna meningkatkan pendapatan asli daerah dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. 2) Program penciptaan Sentra Industri Kecil. 3) Program peningkatan kemampuan teknologi industry 4) Program pengembangan industri kecil dan menengah 2. Bidang Pariwisata 1) Program pengembangan pemasaran pariwisata 2) Program pengembangan destinasi pariwisata 3) Program pengembangan kemitraan 3. Bidang Perdagangan 1)
Pengembangan pusat pertumbuhan dan perdagangan baru di kecamatan Mandor melalui kerjasama dengan swasta (CSR).
2)
Program peningkatan pusat perdagangan di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo
3)
Program peningkatan pusat perdagangan skala lokal Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, Kec. Menyuke
4)
Program peningkatan pasar tradisional; Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo
5)
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
6)
Program perlindungan konsumen dan pengembangan perdagangan
7)
Program pembinaan pedagang Kaki Lima dan Asongan
8)
Program Koordinasi, Fasilitasi dan monitoring Perkembangan Harga Sembako dan Barang Strategis lainnya
4. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1) Program pengembangan kelembagaan UKM dan koperasi. Bab V
Halaman 66
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
2) Program sosialisasi penyediaan fasilitas permodalan kepada UKM dan Koperasi yg terdapat di Bank dan CU 3) Program pengembangan kewisausahaan dan keunggulan kompetitif UKM 4) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 5) Program bantuan peningkatan pendapatan dan daya beli keluarga dengan dengan memperbanyak potensi income (penghasilan) tambahan keluarga melalui usaha-usaha produktif. 6) Program pendidikan non formal untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan keuangan keluarga. 7) Program peningkat peranan lembaga keuangan rakyat (CU dan Koperasi) melalui sosialisasi dan promosi yang intensif. 8) Program pengembangan DEKRANASDA Kabupaten Landak 5. Bidang Penanaman Modal 1) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 3) Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah 4) Program peningkatan pelayanan administrasi perijinan 5) Program peningkatan pelayanan perijinan di bidang perijinan tertentu 6) Program Koordinasi Penanaman Modal dan Investasi 7) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan 6. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan 2) Program pembinaan dan pengawasan bidang minyak dan gas (MIGAS) 3) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 4) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 5) Program pengembangan geologi dan sumber daya mineral 3. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi Ketiga yaitu peningkatan ekonomi rakyat berkelanjutkan melalui pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, dengan program pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Perikanan 1) Program Pengembangan budidaya perikanan
Bab V
Halaman 67
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
2) Program Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar 2. Pertanian 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian 4) Program Peningkatan produksi pertanian 5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 6) Program Peningkatan Hasil Peternakan 7) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan 8) Program Penambahan Petugas Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) 9) Program Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Penyuluh 10) Program Keikutsertaan Pembangunan Teknologi Pertanian 11) Program Peningkatan Keterampilan Teknis Tenaga Penyuluh 12) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan 13) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan 14) Program pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian 15) Program pelatihan dan pendampingan Bagi Petani dan pelaku Agribisnis 16) Program Peningkatan Kemampuan kelompok tani dan gabungan Kelompok Tani (gapoktan) 17) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana BPP 18) Program Penataan Lingkungan BPP 3. Bidang Kehutanan 1) Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan 2) Program rehabilitasi hutan dan lahan 3) Program Perlindungan dan Konservasi SDH 4) Program Perencanaan dan Pengembangan Kehutanan 5) Program Pengamanan Kawasan Hutan 6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 4. Bidang Perkebunan 1) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 3) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 4) Program Pengadaan sarana dan Prasarana
Bab V
Halaman 68
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
4. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi Keempat yaitu pembangunan prasarana wilayah, dengan rogram pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Pekerjaan Umum 1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya 2) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 3) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 4) Program Pembangunan Embung/Waduk (untuk keperluan KIM) 5) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 6) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya 7) Program pembangunan jaringan jalan primer dan sekunder, yang menghubungkan semua desa dan kecamatan. 8) Program pembangunan jaringan jalan yang menghubungkan antar Kabupaten dan Provinsi 9) Program pemeliharaan dan peningkatan kondisi jalan yang sudah dibangun di wilayah Kabupaten Landak. 10) Program pembukaan jalan-jalan baru pada wilayah yang masih terisolir karena belum dibangunnya jalan dan jembatan. 11) Program fasilitasi pembangunan jalan dan jembatan melalui PNPM dan program pemberdayaan lainnya pada wilayah-wilayah yang terisolir. 12) Program peningkatan pelanggan PDAM 13) Program restrukrisasi PDAM 14) Program peningkatan kapasitas pelayanan air bersih dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada di Kabupaten Landak. 15) Pembangunan sarana air minum di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo 16) Program pembangunan prasarana dan Prasarana Pemerintah 17) Program penanganan kebersihan kota 18) Program pengolahan sampah (TPS/TPA) 2. Bidang Perhubungan 1) Program fasilitasi perkembangan sarana transportasi umum yang menghubungkan desa dengan kota kecamatan dan kota kabupaten.
Bab V
Halaman 69
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
2) Program revitalisasi sarana dan prasarana angkutan sungai untuk menunjang wisata alam (Kecamatan Air Besar, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Sengah Temila, Kec. Menjalin) 3) Program revitalisasi sarana dan prasarana angkutan darat untuk menunjang wisata alam. 4) Pembangunan terminal tipe B di Kecamatan Ngabang; 5) Pembangunan terminal tipe C di Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Menyuke; Mandor dan Air Besar 6) Program Penataan Nama-nama Jalan 3. Bidang Komunikasi dan Informasi 1) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan pemerintahan dan usaha penduduk; 2) Program Pendataan dan Pembinaan Radio Komunitas 3) Fasilitasi Pembangunan stasiun Radio Pemerintah Daerah 4) Program Pengembangan Komunikasi, informasi dan media massa 5. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi kelima yaitu pelestarian lingkungan hidup dan ketahahan budaya, dengan program pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Lingkungan Hidup 1) Program pengimplementasian Rencana Tata Ruang Kabupaten (RUTRK) Landak yang berbasis lingkungan hidup dan kearifan lokal dan (RDTRK) rencana detil Tata Ruang Kabupaten 2) Program penetapan kawasan-kawasan pertambangan rakyat dengan mempertimbangan keseimbangan ekosistem. 3) Program Reboisasi daerah resapan air dan hutan lindung 4) Pengelolaan limbah (rumah sakit, kawasan industri, dll) 5) Pengelolaan hutan lindung 6) Program perwujudan kawasan suaka alam dan pelestarian cagar budaya 7) Program pemeliharaan kawasan DAS 8) Program Pengendalian Pencemaran LH 9) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH 10) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, dan bencana lainnya 11) Program Kampanye Lingkungan Hidup
Bab V
Halaman 70
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
12) Program Perlindungan Sumber Daya Air (Pembuatan Taman Hijau dan Ruang Terbuka Hijau) 13) Program pemeliharaan ruang terbuka hijau 2. Bidang Kebudayaan 1) Program pengembangan nilai budaya 2) Program pengelolaan kekayaan budaya 3) Program pengelolaan keragaman budaya 4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya 5) Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah 6) Pergelaran Seni dan Budaya daerah 6. Kebijakan umum untuk mewujudkan Misi Keenam yaitu penatakelolan pemerintahan yang baik, dengan program pembangunan yang akan dilakukan meliputi urusan bidang: 1. Bidang Perencanaan Pembangunan 1) Program perencanaan umum daerah 2) Program Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah 3) Program Pengembangan Data dan Informasi 4) Program Penelitian dan Pengembangan (Litbang) 5) Program Kerjasama Pembangunan Lintas Sektor dlm penanggulangan Kemiskinan dan Sosial Budaya 6) Program Perencanaan Pengembangan Kawasan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh 2. Bidang Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Tata Ruang 3. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Program Pelayanan Publik Pemutakhiran Data Kependudukan (Pengisian Formulir F-1.01) 2) Program Pelayanan Publik Jemput Bola Pembuatan Kartu Keluarga (KK) 3) Program Pelayanan Publik Jemput Bola Pembuata e-KTP bagi Penduduk yang tidak dapat datang di kantor Kecamatan karena sakit/ cacat 4) Program Pelayanan Publik Pembuatan Akta Kelahiran Terlambat Bekerjasama dengan Pengadilan Negeri Mempawah 5) Program Pelayanan Publik Jemput Bola, dalam rangka Pembuatan Akta Perkawinan 6) Program Pembangunan, Pembangunan Gedung Arsip Bab V
Halaman 71
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
4. Bidang Ketenagakerjaan 1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana BLK 2) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Kerja 3) Program Perlindungan dan Pengembangan Ketenagakerjaan 4) Program Padat Karya Rehabilitasi Jalan Perdesaan Terpencil 5. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 2) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan kebangsaan 3) Program penyuksesan Pemilihan Umum Kepala Daerah 4) Program pembinaan partai-partai politik 5) Program pendidikan politik rakyat 6. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 1) Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2) Program Partisipasi, Koordinasi, dan Konsultasi dengan Pemerintah Atasan 3) Program Penataan Daerah Otonomi Baru 4) Program Pengembangan Data/ Informasi 5) Program
Pengembangan
Kelembagaan,
Ketatalaksanaan
dan
Aparatur
Pemerintah Daerah 6) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 7) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 9) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 10)Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 11)Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah 12)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perlaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 13)Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 14)Program pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah 15)Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat) 16)Program Peningkatan Kemampuan Pemda sebagai Fungsi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan 17)Program Pembinaan Kelembagaan Sosial Keagamaan
Bab V
Halaman 72
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
18)Program Peningkatan Kehumasan Pemerintah Daerah 19)Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa 20)Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa 21)Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Pembangunan 22)Program Peningkatan sistem Pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 23)Program Penanganan dan Penyelesaian Kasus pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah dibawahnya 24)Program
peningkatan
profesionalisme
tenaga
pemeriksa
dan
aparatur
pengawasan 25)Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 26)Program peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat 27)Program pemenuhan standar pelayanan minimum di semua tingkatan pemerintah 28)Program pembuatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada setiap proses pelayanan publik 29)Program pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam setiap proses pemberian pelayanan publik 30)Program layanan khusus untuk menangani pengaduan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah daerah 31)Program peningkatan keamanan untuk memberikan rasa aman bagi tumbuhnya iklim investasi di Kabupaten Landak 32)Program peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi para pedagang di pasarpasar 33)Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 34)Program pemetaan daerah rawan bencana 35)Program koordinasi dan mobilisasi penanggulangan bencana dengan dinas terkait 36)Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur 37)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 38)Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 39)Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 40)Program Peningkatan Disiplin Aparatur 41)Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS
Bab V
Halaman 73
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
42)Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 43)Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 44)Program Pendidikan Kedinasan 7. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Pembinaan dan fasilitasi Pengelolan Keuangan Desa 2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa 3) Program Pengembangan Kelembagaan, Ketatalaksanaan Aparatur Pemerintah Desa 4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Desa 5) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 6) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam membangun Desa 7) Program Peningkatan Peran Perempuan-perempuan Desa 8) Program Revitalisasi Posyandu Desa 9) Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan 10)Program Bimtek Profil Desa 8. Bidang Kearsipan 1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 3) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah dalam bentuk informasi 4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Arsip
Bab V
Halaman 74
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
Bab V
Halaman 75
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
BAB VI PENUTUP 6.1. Kaidah Pelaksanaan Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015, Satuan Kerja Pemerintah daerah (SKPD) wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Pelaksanaan kegiatan baik dalam kerangka regulasi maupun dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik di antara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program, dalam satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada masing-masing SKPD serta pembagian urusan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. RKPD Tahun 2015 merupakan acuan bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Landak maupun masyarakat termasuk dunia usaha sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Sehubugan dengan itu, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan RKPD 2015 adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Landak dan masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan program-program RKPD Tahun 2015 dengan sebaik-baiknya. 2. RKPD Tahun 2015 menjadi acuan dan pedoman bagi SKPD Kabupaten Landak dalam menyusun kebijakan publik, baik yang berupa kerangka regulasi maupun kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015. Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan program dalam rangka koordinasi perencanaan, masing-masing SKPD, setelah menerima pagu sementara Tahun 2015 perlu menyesuaikan Rencana Kerja SKPD menjadi Rencana Kerja dan Anggaran SKPD sebagai berikut : Uraian penggunaan APBD Tahun Anggaran 2015, yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang berupa kerangka regulasi sesuai dengan kewenangannya dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda); Uraian rencana penggunaan APBD Tahun Anggaran 2015, yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang berupa
Bab VI
Halaman 75
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum sesuai denngan kewenangannya; Uraian sebagaimana yang dimaksud butir (b) di atas perlu menguraikan kewenangan
pengguna
anggaran
yang
bersangkutan,
dalam
rangka
pelaksanaan tugas pemerintah daerah; Pemerintah Daerah wajib menyampaikan rancangan APBD Tahun Anggaran 2015 dari masing-masing SKPD. 3. RKPD Tahun 2015 menjadi acuan dan pedoman dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015. Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan setiap program dalam rangka koordinasi perencanaan, masing-masing SKPD perlu menyempurnakan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Tahun 2015. 4. Masyarakat luas dapat berperan serta seluas-luasnya dalam perancangan dan perumusan kebijakan yang nantinya dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat luas dan dunia usaha dapat berperan serta dalam pelaksanaan program-program pembangunan berdasarkan rancangan peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat luas juga dapat berperan serta dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan. 6.2. Tindak Lanjut Pada akhir Tahun Anggaran 2015, setiap SKPD wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan APBD dan peraturan-peraturan lainnya. Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan program, setiap SKPD wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan. RKPD yang telah disusun ini hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparan dan penuh tanggung jawab. Tanpa bantuan semua pihak, maka penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Landak akan sulit diwujudkan guna
Bab VI
Halaman 76
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Landak Tahun 2014
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan tujuan pembangunan nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Bab VI
Halaman 77