PERANGKAT PENGUKURAN DAN PENGAWASAN KINERJA JARINGAN GSM Damar Widjaja
ABSTRACT Evolution of GSM communication system, which leads to the convergence of many services, has some problems that acompany it. An increased user number and service type will burden the network if capacity and network performance are not optimized. Network performance optimization will maintain the required service quality. There are many devices to perform monitoring and measurement of network performance and help the GSM operators to optimize their network performance. These devices are accurate enough to meet the need of an engineer in the mobile communication industry, such as a GSM operator. The price of the device is very expensive, so that not every institution can buy it. On the other hand, the need of professional engineer in the mobile communication field is getting higher, but the preparation of the engineer candidate is not adequate. This research aims to built a device to monitor and measure the GSM network performance. The device consists of hardware (GSM handset, GPS, and notebook) and software (network monitor and analyzer). Network monitor tool is used to perform real time monitoring and display four different network conditions, that are cell identity, channels which are being used, network quality measurement, and calling procedure. Network analyzer is used as analyzing tool after real time datas are saved in the notebook. The GSM network monitoring and measurement device has been successfully designed and built. It can work well after some tests were performed in Yogyakarta area. For now, the device can only monitor and measure 900 Mhz GSM network. It still can
Damar Widjaja adalah Dosen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. Alamat Koserpondensi: Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY 55282. Email:
[email protected]
53
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010 be further developed to monitor and measure 1800 Mhz GSM network with 3G/UMTS services. This research gives an alternative device that is reliable and cheap for universities and higher education institutions to increase the graduate competitiveness in the mobile communication field. Keywords : network monitoring, GSM, network performance
1.
PENDAHULUAN
Evolusi teknologi komunikasi bergerak GSM mengarah ke konvergensi berbagai layanan. Evolusi ini juga telah diikuti oleh beberapa operator GSM di Indonesia. Pada tahun 2007, semua operator di Indonesia baik Telkomsel, Indosat maupun Exelkomindo telah menerapkan teknologi generasi ketiga (3rd Generation, 3G). Teknologi 3G yang diterapkan adalah mobile TV, video call, dan tentu saja akses internet dengan kecepatan data yang tinggi, yang secara teoritis bisa sampai 2 Mbps pada kondisi yang bagus (Korhonen, 2003). Perubahan jaringan GSM sampai pada penambahan sel baru dan perubahan frequency reuse diperlukan dalam proses evolusi ke layanan data dan format air-interface yang baru atau peningkatan kapasitas jaringan untuk mengakomodasi jumlah pelanggan baru (Agilent Tech., 2001). Bertambahnya jenis layanan semakin menarik jumlah pengguna. Banyaknya pengguna bisa menjadi penyebab penurunan kualitas layanan karena adanya peningkatan interferensi sinyal. Sehingga operator GSM harus menjaga kinerja jaringan pada tingkat kualitas yang memuaskan pelanggan. Sistem drive-test yang baik untuk mengawasi dan mengukur kinerja akan membantu operator dalam menjaga kualitas jaringan. Sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan bisa memberikan berbagai data, dari data yang umum sampai data yang sangat detil. Beberapa parameter umum yang biasanya digunakan untuk menilai kinerja jaringan antara lain parameter sel aktif (yang sedang melayani pengguna), parameter sel tetangga, dan parameter sistem (Krarup, 1998). Parameter-parameter tersebut antara lain terdiri dari identitas sel, kanal (fisik maupun logika), daya (level) sinyal, error rate, dan statistik proses komunikasi.
54
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Perangkat yang menyediakan sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM telah banyak tersedia di pasaran sistem komunikasi bergerak. Produk yang cukup banyak dipakai oleh operator di Indonesia, sebagai contohnya adalah Ericsson Engineering Tool buatan Ericsson yang berbasis UNIX, yang dapat digabungkan dengan produk Planet yang mengintegrasikan pengukuran dengan peta digital GIS (Geographical Information System) buatan MSI (Mobile System International Plc.) (Radis et al, 1997). Ericsson juga menyediakan perangkat drive-test dengan perangkat lunak TEMS. Selain itu, beberapa perusahaan juga meluncurkan produk dengan fungsi dan kelengkapan yang sama, seperti Agilent Technologies (2001) dan Rohde & Schwarz (2007). Beberapa pabrikan handset juga telah melengkapi handset GSM dengan sistem pengawasan jaringan. Sebagian besar di antaranya hanya menyediakan data tanpa penggabungan dengan peta digital karena keterbatasan perangkat keras (tampilan, memori, dan lainlain) dan perangkat lunak. Sehingga, sistem pengawasan jaringan ini relatif lebih murah dibandingkan sistem yang dibahas sebelumnya. Pabrikan yang telah melengkapi handset dengan sistem pengawasan jaringan ini antara lain Siemens, Ericsson, Sagem, Motorola dan Nokia. Penelitian ini akan memberikan solusi alternatif akan ketersediaan perangkat pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM yang lengkap dan ekonomis. Lengkap berarti bahwa data pengukuran dapat digabungkan dengan peta digital sehingga kinerja jaringan dapat diidentifikasi berdasarkan lokasi penyebaran infrastruktur jaringan GSM. Peta digital menjadi sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi departemen teknis dan insinyur di industri komunikasi bergerak. Departemen teknik menggunakan peta digital untuk seleksi dan evaluasi lokasi BTS, perencanaan jalur microwave, pemetaan pengukuran kuat sinyal secara nyata di lapangan, serta analisis dan prediksi cakupan jaringan (Radis et al, 1997). Hal ini juga penting bagi departemen pemasaran dan instalasi. Dengan peta digital, para insinyur mempunyai kesempatan untuk mengetahui informasi yang penting pada suatu lokasi yang dibutuhkan dalam merencanakan jalur transmisi. Pemetaan kuat sinyal juga bisa membantu bagian quality control untuk memprediksi kualitas sinyal yang diterima pelanggan.
55
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
Beberapa permasalahan yang mendasari penelitian ini antara lain: a.
Berbagai teknik telah diterapkan untuk melakukan pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM. Praktek ini hanya dilakukan oleh para operator layanan komunikasi bergerak, konsultan, kontraktor, maupun otoritas/badan pengawas dari pemerintah.
b.
Para calon rekayasawan/insinyur dan teknisi yang akan bekerja di bidang komunikasi bergerak, belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman praktis yang cukup sehingga kurang siap dalam memasuki industri komunikasi bergerak.
c.
Sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan yang ada sangat mahal sehingga perlu ada alternatif sistem yang murah tetapi tetap handal.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM yang handal dan ekonomis. Alat ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan lulusan perguruan tinggi sebagai calon-calon profesional di bidang komunikasi bergerak, dengan tambahan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam melakukan pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM.
2.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dibagi dalam 3 tahap utama, yaitu penentuan model dan perancangan sistem, penentuan parameter yang akan diukur, dan pengujian perangkat. Model sistem untuk perancangan ditunjukkan pada Gambar 1. GPS menerima sinyal dari satelit dan memberikan data ke komputer (PC). Handset GSM menerima sinyal dari BTS dan memberikan data ke komputer. Komputer akan mengolah kedua data dan menggabungkan data dengan peta digital yang ada di dalam komputer. Hasil pengolahan komputer akan memberikan informasi kinerja jaringan pada lokasi/area tertentu.
56
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Gambar 1. Model Sistem
Parameter yang diukur berkaitan dengan identitas sel dan kinerja jaringan. Data tentang identitas sel antara lain identitas sel yang melayani maupun sel tetangga serta penggunakan frekuensi. Sedangkan data mengenai kinerja jaringan diukur dengan level sinyal, kualitas suara, serta data statistik yang berhubungan dengan ketersediaan kanal dan keberhasilan proses komunikasi. Perangkat diuji secara bergerak di luar gedung untuk mendapatkan sinyal satelit. Pergerakan dilakukan dengan kecepatan yang berubah-ubah di berbagai wilayah di Yogyakarta. Data hasil akuisisi dari GPS maupun handset GSM harus dapat disimpan untuk ditampilkan kapanpun diinginkan. Data yang dihasilkan harus berupa data yang mengacu pada standar GSM.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2 menunjukkan struktur program sistem pemantauan kinerja jaringan GSM yang mempunyai 5 buah tampilan utama yaitu tampilan Menu Utama, Network Monitoring, Analyzer, Help dan About. Pemilihan tampilan Network Monitoring dan Analyzer dilakukan dari Menu Utama. Tampilan Help dan About dapat diakses dari Menu Utama, Network Monitoring, dan Analyzer. Network monitoring akan memberikan data realtime dari berbagai informasi handset dan jaringan saat berkomunikasi. Infor masi ini diperoleh saat proses pemantauan pr osedur komunikasi, kinerja dan identitas jaringan, serta posisi handset. Semua data ini akan disimpan di database agar bisa dibuka dan dianalisa pada waktu yang diinginkan. Dengan analyzer, pengguna bisa melihat kembali data yang diperoleh saat monitoring. Data ini dapat dianalisa untuk kepentingan optimasi kinerja jaringan GSM.
57
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010 Menu Utama Sistem Pemantauan Jaringan GSM
Network Monitoring
Analyzer
Pemantauan Prosedur
Procedure Analyzer
Pemantauan Kinerja
Performance Analyzer
Pemantauan Identitas
Identity Analyzer
Pemantauan Posisi
Position Analyzer
Help
About
Gambar 2. Struktur Program Sistem Pemantauan Kinerja Jaringan GSM
3.1 Network Monitoring Network monitoring digunakan untuk mengawasi dan mengukur kinerja jaringan secara realtime di lapangan. Pengujian secara realtime dilakukan saat handset melakukan call sehingga layanan jaringan yang disediakan oleh setiap provider dapat diketahui kualitasnya. Pengujian dilakukan terhadap 3 provider/operator GSM di Indonesia yang mempunyai frekuensi 900 MHz. Gambar 3 sampai Gambar 5 menunjukkan tampilan network monitoring saat pengujian provider/operator Exelcomindo, Indosat, dan Telkomsel.
58
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Gambar 3. Pengujian Realtime pada Operator Exelcomindo
Beberapa informasi penting yang ditunjukkan pada network monitoring antara lain informasi provider, identitas jaringan, status handset, kualitas sinyal, dan lokasi handset pada peta. Pada Gambar 4.5, status handset adalah idle atau tidak melakukan panggilan (call) pada kanal CBCH. Bagian tampilan kualitas sinyal menunjukkan bahwa bar RxLevel dari serving cell lebih tinggi dari bar neighbouring cell. Ini menandakan bahwa sinyal RxLevel dari serving cell lebih kuat dari RxLevel dari neighbouring cell. Namun bar RxLevel dari neighbouring cell juga bisa lebih tinggi dari bar RxLevel dari serving cell. Ini biasanya menandakan akan terjadinya handover.
59
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
Gambar 4. Pengujian Realtime pada Operator Indosat
Gambar 5. Pengujian Realtime pada Operator Telkomsel
60
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
3.2 Analyzer Analyzer mer upakan program untuk membuka dan menampilkan kembali data yang diperoleh saat memantau jaringan GSM menggunakan network monitoring.
3.2.1 Position/Main Analyzer Position analyzer merupakan bagian dari program pemantauan posisi, yang berfungsi membuka dan menampilkan data-data posisi hasil Position Monitoring yang telah dilakukan. Analyzer untuk program pemantauan posisi pada jaringan GSM mempunyai empat buah penampil, yaitu penampil position data, penampil tracking position, penampil peta, penampil tracking performance, dan tracking prosedur. Penampil position data menampilkan seluruh data posisi yang terdapat dalam sebuah database. Data posisi yang ditampilkan pada position data adalah latitude, latitude direction, longitude, dan longitude direction. Penampil tracking position, menampilkan data–data posisi dari database ke bentuk titik-titik posisi ber warna merah pada peta. Kumpulan titik posisi membentuk jalur pada peta sesuai dengan lokasi atau jalan yang telah dilalui.
Gambar 6. Penampil Tracking Position
Pengujian tracking position dilakukan dengan membuka data posisi
61
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
dari database dan memilih data yang digunakan sebagai titik awal dan titik akhir tracking. Gambar 6 menunjukkan penampil tracking position saat tracking dilakukan. Pada Gambar 6, titik posisi terletak di atas garis jalan yang telah dilalui pada saat Position Monitoring dilakukan. Penampil peta menampilkan peta digital yang terdapat di dalam file program. Pada saat pengambilan data dilakukan tidak bergerak pada satu posisi saja selama beberapa waktu, titik posisi akan ditampilkan dalam beberapa titik posisi seakan terlihat pengambilan data dilakukan secara bergerak. Hal ini disebabkan satelit yang terus bergerak sehingga GPS selalu memperbarui data posisi setiap beberapa waktu dan memberikan keakuratan yang berbeda – beda. Gambar 7 menunjukkan titik posisi yang ditampilkan pada data posisi yang diambil dalam keadaan diam selama beberapa waktu.
Gambar 7. Titik Posisi pada Keadaan Diam Selama Beberapa Waktu
Jalur yang dibentuk oleh titik–titik posisi pada peta akan terputus saat GPS kehilangan sinyal satelit. Jalur terputus yang disebabkan data posisi yang diberikan saat GPS kehilangan satelit adalah data posisi terakhir saat GPS masih mendapatkan sinyal satelit. Jalur akan diteruskan pada posisi saat GPS mendapatkan sinyal satelit kembali, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
62
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Gambar 8. Jalur Titik Posisi Saat GPS Kehilangan Sinyal Satelit
3.2.2 Identity Analyzer Identity analyzer merupakan bagian dari program pemantauan identitas jaringan GSM yang berfungsi membuka dan menampilkan data – data identitas hasil network monitoring yang telah dilakukan. Analyzer untuk program pemantauan identitas jaringan GSM mempunyai tiga penampil yaitu penampil system identity, penampil channel identity, dan penampil data identitas peta. Gambar 9 menunjukkan analyzer dengan penampil–penampilnya.
Gambar 9. Tampilan Identity Analyzer
63
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
Penampil system identity menampilkan seluruh data identitas yang berupa Mobile Country Code (MCC), Mobile Network Code (MNC), International Mobile Equipment Identity (IMEI), nama provider, dan kode provider. Penampil channel identity menampilkan data–data identitas yang berupa waktu pemantauan, nomor dan jenis kanal serta time slot yang digunakan, Location Area Code (LAC), dan kode identitas sel yang melayani. Berdasarkan Gambar 9 pemantauan identitas dilakukan dengan menggunakan jaringan GSM yang disediakan oleh Satelindo (sekarang Indosat) dengan kode “510 01” dan menggunakan handset dengan nomor IMEI “4955082028”. Pengujian penampil channel identity dilakukan dengan membuka sebuah database. Gambar 4.10 menunjukkan isi penampil channel identity. Penampil channel identity berhasil menampilkan seluruh data dari Identity Table pada database. Berdasarkan Gambar 10 terjadi perubahan Cell ID dari 2608 menjadi 2749. Perubahan Cell ID mengindikasikan terjadinya handover.
Gambar 10. Isi Penampil Channel Identity
Penampil data identitas peta menampilkan data-data identitas berdasarkan koordinat yang dipilih. Penampil ini diberikan supaya user dimudahkan untuk mengetahui identitas jaringan GSM pada salah satu titik yang dilewati ketika pemantauan berlangsung.
3.2.3 Performance Analyzer Per formance Analyzer terbagi menjadi tiga analyzer, yaitu RxQuality analyzer, RxLevel analyzer, dan TxLevel analyzer. Semua analyzer tersebut ditampilkan dengan integrasi track pada peta.
64
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Program RxQuality analyzer digunakan untuk melihat kualitas sinyal yang disediakan provider pada saat handset melakukan call. Program RxLevel analyzer bertujuan untuk mengetahui daya yang diterima oleh handset saat kondisi handset idle maupun saat melakukan call. Program TxLevel analyzer ber tujuan untuk mengetahui daya yang dipancarkan oleh MS saat kondisi idle maupun saat melakukan call. Gambar 11 menunjukkan RxQuality analyzer untuk Exelcomindo.
Gambar 11. RxQuality Exelcomindo
Data analyzer dari provider Exelcomindo menunjukkan prosentase dari nilai RxQual selama 1 siklus pengambilan data yaitu: RxQual 0 terdiri dari 13,767%, RxQual 1 terdiri dari 44,411%, RxQual 2 terdiri dari 40,932%, dan RxQual 3 terdiri dari 0,8882%. Gambar 12 menunjukkan RxQuality analyzer untuk Indosat. Data analyzer provider Indosat menunjukkan prosentase dari nilai RxQual selama 1 siklus pengambilan data, yaitu RxQual 0 terdiri dari 15,706%, RxQual 1 terdiri dari 39,397%, RxQual 2 terdiri dari 11,780%, dan RxQual 3 terdiri dari 33,115%. Gambar 13 menunjukkan RxQuality analyzer untuk Telkomsel. Data analyzer provider Telkomsel menunjukkan prosentase dari nilai RxQual selama 1 siklus pengambilan data yaitu: RxQual 0 terdiri dari 43,099%, RxQual 1 terdiri dari 42,774%, RxQual 2 terdiri dari 12,184%, dan RxQual 3 terdiri dari 1,9716%. Data RxQual secara keseluruhan
65
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
cukup baik, karena nilai error yang tidak terlalu tinggi, dilihat dari nilai RxQual tertinggi, yaitu RxQual = 3. Ini berarti nilai error tertinggi berkisar antara 0,8% sampai dengan 1,6%.
Gambar 12. RxQuality Indosat
Gambar 13. RxQuality Telkomsel
66
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Program RxLevel analyzer bertujuan untuk mengetahui daya yang diterima oleh handset saat kondisi handset idle maupun saat melakukan call. Gambar 14 menunjukkan RxLevel analyzer Exelcomindo. RxLevel pada data Exelcomindo menunjukkan nilai tertinggi mencapai 57.327% dengan kekuatan sinyal -65 dBm sampai -75 dBm.
Gambar 14. RxLevel Exelcomindo
Gambar 15 menunjukkan RxLevel analyzer Indosat. RxLevel pada data Indosat menunjukkan nilai tertinggi mencapai 51,636% dengan kekuatan sinyal -75 dBm sampai -85 dBm. Gambar 16 menunjukkan RxLevel analyzer Telkomsel. RxLevel pada data Telkomsel menunjukkan nilai tertinggi mencapai 41,048% dengan kekuatan sinyal -75 dBm sampai -85 dBm. Program TxLevel analyzer bertujuan untuk mengetahui daya yang dipancarkan oleh MS saat kondisi idle maupun saat melakukan call. Gambar 17 menunjukkan TxLevel analyzer Exelcomindo. TxLevel pada data Exelcomindo menunjukkan nilai tertinggi mencapai 43,486% dengan kekuatan sinyal 23 dBm sampai 29 dBm.
67
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
Gambar 15. RxLevel Indosat
Gambar 16. RxLevel Telkomsel
68
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Gambar 17. TxLevel Exelcomindo
Gambar 18 menunjukkan RxLevel analyzer Indosat. TxLevel pada data Satelindo menunjukkan nilai tertinggi mencapai 59,947% dengan kekuatan sinyal lebih dari 39 dBm. Gambar 19 menunjukkan RxLevel analyzer Telkomsel. TxLevel pada data Telkomsel menunjukkan nilai tertinggi mencapai 41,600% dengan kekuatan sinyal 31 dBm sampai 37 dBm.
Gambar 18. TxLevel Indosat
69
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
Gambar 19. TxLevel Telkomsel
3.2.4 Procedure Analyzer Analyzer untuk program pemantauan prosedur jaringan GSM mempunyai empat buah penampil, yaitu penampil all events, penampil critical events, penampil statistic, dan penampil data pada peta. Tampilan procedure analyzer ditunjukkan pada Gambar 20. Penampil all events menampilkan seluruh data prosedur yang terdapat dalam sebuah database. Data prosedur ditampilkan berurutan sesuai dengan waktu pengambilan data.
Gambar 20. Procedure Analyzer
70
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
Penampil critical events menampilkan data-data penting prosedur yang terdapat dalam sebuah database. Prosedur yang ditampilkan pada critical events adalah call setup, handover, dan location update. Berbeda dengan penampil all event yang berupa tabel, penampil critical events berupa treeview. Tree view memungkinkan pengelompokan event berdasarkan prosedur yang sama. Penampil critical events menampilkan waktu dan prosedur yang terjadi pada parent tree, sedangkan child tree menampilkan waktu dan event yang berlangsung. Event yang sama dan berurutan hanya dituliskan sekali. Penampil statistic menampilkan data-data statistik prosedur yang terdapat dalam sebuah database. Penampil data pada peta menampilkan data prosedur yang terdapat dalam sebuah database ke dalam peta digital. Penampil data pada peta dapat menampilkan titik-titik pada peta yang menunjukkan tempat terjadinya idle, location update, call setup, dan handover. Setiap prosedur ditunjukkan dengan warna berbeda. Penampil data pada peta mempunyai fasilitas cek data. Cek data berfungsi untuk menampilkan prosedur yang terjadi pada sebuah titik posisi tertentu dalam peta. Fasilitas cek data hanya mampu menampilkan prosedur yang terjadi pada sebuah titik tertentu dan tidak sebaliknya. Fasilitas cek data tidak bisa menampilkan titik posisi dari sebuah prosedur tertentu yang diinginkan.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari program/sistem hasil penelitian adalah: a.
Perangkat pengukuran dan pengawasan jaringan GSM sudah berhasil dibuat dan dapat dijalankan dengan baik.
b.
Program ini dapat menjalankan program pilihan dari Menu Utama yaitu Network Monitoring dan Analyzer.
c.
Saat GPS kehilangan satelit, error data posisi GPS menjadi tidak terhingga.
d.
Ketepatan titik posisi yang ditampilkan tergantung dari keakuratan peta dan keakuratan data posisi GPS.
71
Jurnal Penelitian Vol. 14, No. 1, November 2010
e.
Pada saat pengambilan data dilakukan tidak bergerak pada satu posisi saja selama beberapa waktu, titik posisi akan ditampilkan dalam beberapa titik posisi.
Saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem di masa yang akan datang antara lain: a.
Pengembangan jenis handset yang digunakan, supaya sistem pemantauan jaringan GSM tetap realible di masa depan.
b.
Penambahan akuisisi statistic dari data–data prosedur yang telah tersimpan dalam database selain akuisisi statistic dari handset.
c.
Penambahan interaksi antara sistem pemantauan prosedur dengan sistem pemantauan kualitas sinyal dan sistem pemantauan identitas.
d.
Perlunya membuat program yang lebih efisien agar data yang didapat lebih detail dan akurat.
e.
Perlunya pengembangan, agar akuisisi data dapat dilakukan pada semua jenis dan merk GPS, tidak terbatas hanya pada GPS dengan merk Garmin.
f.
Perlunya penggunaan software yang lebih handal untuk membuat program ini, misalnya menggunakan C# atau Visual Basic.net.
72
Damar Widjaja, Perangkat Pengukuran dan Pengawasan ....
DAFTAR PUSTAKA ––––––––––. 2001. “E7475A GSM Drive-test System, Product Over view”. Agilent Technologies. www.agilent.com (diakses Juli 2007). ––––––––––. 2005. “The Nokia Network Monitor”. www.panuworld.net/nuukiaworld (diakses Juli 2007). ––––––––––. 2007. “R&S®TSMx Radio Network Analyzers. Straight for ward Solution: Neighborhood Analysis in 2G and 3G Networks”. News from Rohde & Schwarz, No. 192. www.rohde-schwar z.com/WWW/Publicat.nsf/ar ticle/ n192_TSMx_2/$file/n192_TSMx_2.pdf (diakses Juli 2007). http://gis2.esri.com/librar y/userconf/europroc97/10amfm/AM2/ am2.htm (diakses Juli 2007). http://www.tele-ser vizi.com/Janus/engfield1.html (diakses Juli 2007). Inline, System A. B. 2005. “Voice Quality”. www.inline.se (diakses Juli 2007). Korhonen, J. 2003. Introduction to 3G Mobile Communication–Second Edition. Norwood. Artech House. Krarup, J. C. 1998. Engineering Menu for Motorola GSM Phone. Radis D., Bulavas V., dan Pleskis K. 1997, GSM Network Planning Tools on a Base of ArcView GIS.
73