Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Perancangan Website Public E-Marketplace Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Temanggung Eko Kus Prasetyo1, Rudy Hartanto2, Selo3 1,2,3
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT, Universitas Gadjah Mada Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Indonesia sebagai negara berkembang di kawasan Asia yang 60% Produk Domestik Brutonya ditopang oleh produkproduk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi era kompetisi global. UMKM yang telah terbukti dapat bertahan dari imbas krisis ekonomi pada tahun 1998 perlu didukung bukan hanya dari sisi permodalan tetapi juga dalam mencari pangsa pasar baru. Aplikasi teknologi informasi akan mempermudah UMKM dalam memperluas pangsa pasar, baik di dalam negeri maupun pasar luar negeri dengan efisien. Kabupaten Temanggung yang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki lebih dari sepuluh ribu pelaku UMKM yang terdaftar di Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM. Namun menurut data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo), tidak lebih dari 5% dari pelaku UMKM di Temanggung yang melek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan memanfaatkan TIK sebagai sarana promosi produk. Dari kenyataan tersebut maka peran serta pemerintah daerah mutlak diperlukan. Dengan menggunakan metode studi literatur dan interview kepada stakeholder, penelitian ini bertujuan untuk merancang website public e-marketplace produk UMKM di Kabupaten Temanggung. Waterfall model dipilih sebagai metode pengembangan sistem. Adapun responsif website dan customized design menjadi karakteristik dan nilai lebih sistem yang dirancang. Diharapkan dengan website public e-marketplace ini, UMKM di Kabupaten Temanggung dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing di era kompetisi global. Kata Kunci: Era kompetisi global, UMKM, public e-marketplace, responsif website, customized design. Abstract Indonesia as a developing country in Asia, 60% of it’s GDP Product supported by the products of SMEs need to aply the right strategy in the era of global competition. SMEs which have been proved to survive the economic crisis in 1998 should be supported not only of the capital but also in the search for new markets. Application of information technology will facilitate SMEs in expanding market share, both domestically and overseas markets with efficient. Temanggung, one district in the territory of Central Java province has more than ten thousand SMEs registered in Disperindagkop and UMKM. But according to data from Dishubkominfo, not more than 5% of SMEs in Temanggung has skilled at the ICT. From this fact, the role of local government is absolutely necessary. By using the method of literature review and interviews to stakeholders, this study aims to design a public e-marketplace website SMEs products in Temanggung. Waterfall model is selected as the method of system development. The responsive website and customized design became the characteristics and value added system designed. Expected to public emarketplace website SMEs in Temanggung district to expand market share and improve competitiveness in an era of global competition. Keyword: the era of global competition, SMEs, public e-marketplace, responsive website, customized design.
1.
PENDAHULUAN
Saat ini era kompetisi global tidak dapat dipungkiri telah merambah seluruh negara termasuk Indonesia. Siap atau tidak, Indonesia tetap harus berhadapan dengan era kompetisi ini. Salah satu dampak yang terjadi adalah kompetisi di sektor perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial suatu negara [1]. Konsekuensinya adalah adanya keterbukaan sistem perekonomian yang mengakibatkan proses aliran perdagangan barang dan jasa, baik yang impor maupun ekspor dimungkinkan terjadi secara bebas [2], situasi inilah yang dikenal dengan era pasar bebas. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di kawasan Asia yang industrinya masih ditopang oleh produk-produk dari UMKM perlu menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi era kompetisi ini. UMKM yang telah terbukti dapat bertahan dari imbas krisis ekonomi pada tahun 1998 perlu didukung bukan hanya dari sisi permodalan tetapi juga dalam mencari pasar [3] untuk mengantisipasi masuknya produk-produk murah ke pasar Indonesia [4] dan peningkatan daya saing. Kabupaten Temanggung yang termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang perekonomiannya masih ditopang oleh produk-produk dari UMKM [5]. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, terdapat tidak
238
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
kurang dari sepuluh ribu pelaku UMKM yang terdaftar dengan hasil produk yang beraneka ragam mulai dari kerajinan, hasil olahan perkebunan, makanan ringan, pakaian jadi, industri kreatif dan produk lainnya. Dari data Dinhubkominfo diperoleh informasi bahwa tidak lebih dari 5% pelaku UMKM yang menguasai teknologi dan memanfaatkannya sebagai sarana promosi produk. Berangkat dari kenyataan tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan TIK oleh masyarakat, sejak bulan Agustus 2014 mulai mengoperasikan Fasilitas Pusat Komunitas Kreatif UMKM (Puskomkref). Fasilitas pertama di Jawa Tengah ini merupakan hasil kerjasama antara Direktorat E-Bisnis Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan tujuan utama adalah membantu transformasi bisnis dari konvensional bisnis ke e-bussiness para pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung. Kegiatan pelatihan dengan berbagai materi yaitu pembuatan video promosi, brosur dan katalog produk, pembuatan blog, dan pemanfaatan media sosial kepada pelaku UMKM rutin dilaksanakan setiap bulan di fasilitas Puskomkref. Setelah hampir dua tahun pelaksanaan kegiatan pelatihan, sebagian besar peserta pelatihan tidak menindaklanjuti hasil pelatihan yang telah didapatkan, yaitu tidak pernah melakukan update informasi, baik melalui blog maupun media sosial yang telah dibuat. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan adalah keterbatasan waktu, ketiadaan perangkat, ketersediaan akses internet dan kurangnya penguasaan teknologi. Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Dinhubkominfo faktor-faktor tersebut menjadi penyebab mengapa kenaikan penjualan produk UMKM belum signifikan dan sesuai yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi berdasarkan realitas yang ada agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi khususnya internet untuk memperluas pangsa pasar. 2.
METODE
2.1 Metode dan Tahapan Penelitian Agar dapat mencapai tujuan diperlukan tahapan-tahapan yang disusun secara sistematis. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengumpulan data dan informasi Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan data UMKM yang terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung serta mengetahui proses bisnisnya. Selain itu dilakukan juga studi literatur baik melalui buku, paper, jurnal dan penelitian terkait, yang dipergunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini. Informasi mengenai kebutuhan sistem dan user requirement didapatkan melalui proses wawancara dengan expert, pelaku UMKM dan stakeholder terkait. 2. Perancangan sistem Setelah data dan informasi yang diperlukan telah lengkap, selanjutnya dilaksanakan tahap perancangan sistem. 3. Pengembangan sistem Setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan tahapan pengembangan dan implementasi sistem. Metode pengembangan sistem yang dipilih adalah Waterfall Model. Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi sampai dengan tahap perancangan sistem. Adapun Gambar 1 menunjukkan diagram alur jalannya penelitian.
239
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Gambar 1. Diagram alur jalannya penelitian 2.2
Tinjauan Pustaka
Menurut Prihatin Lumbanraja [6] Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sumber kehidupan ekonomi dari bagian terbesar rakyat. UMKM tersebar di seluruh daerah baik desa maupun kota, dan meliputi hampir seluruh jenis lapangan usaha yang ada. Ketangguhan UMKM sebagai salah satu pilar yang dapat menopang perekonomian bangsa telah terbukti, karena sektor ini mampu bertahan hidup dan bersaing di tengah krisis ekonomi. Sektor ini juga mampu memberikan kontribusi sebesar 60% dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia [7]. Budianto Tedjasukmana [8] mengemukakan mengenai peran UMKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor masyarakat sehingga mengurangi tingkat kemiskinan. Mengingat begitu pentingnya peran UMKM bagi perekonomian Indonesia, maka pengembangan dan pemberdayaan UMKM merupakan suatu hal yang niscaya dilaksanakan. Menurut Sudaryanto [9] pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapai tantangan global, seperti peningkatan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Distribusi produk UMKM biasanya hanya bergantung kepada beberapa pelanggan saja [10] sehingga keterbatasan pangsa pasar ini menjadi faktor yang mendorong mereka untuk mengadopsi teknologi baru. Dukungan dan kebijakan pemerintah mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung pada keputusan UMKM untuk mengadopsi teknologi baru ini [11]. Dengan adanya pengaruh kompetisi ekonomi secara global, yang menyebabkan tuntuan distribusi informasi secara cepat, konsumen yang makin terdidik, inovasi yang cepat dan meningkatnya kompleksitas produk, electronic
240
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
marketplace (e-marketpleace) dengan berbasis internet sebagai salah satu adopsi teknologi di sektor bisnis dan pemasaran semakin populer untuk digunakan [12]. Dengan pemanfaatan e-marketplace ini transaksi lintas negara dapat terealisasi serta memungkinkan untuk menciptakan pangsa pasar baru [13]. E-marketplace harus dapat menjembatani interaksi antara penjual (seller) dan pembeli (buyer), sehingga harus memuat informasi-informasi yang jelas mengenai cara bertransaksi, spesifikasi dan garansi produk, alamat penjual dan informasi-informasi pendukung lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya [14]. Menurut Goi [15] terdapat dua strategi perancangan dalam pembuatan website emarketplace, yaitu: 1) Perancangan informasi, merupakan pembuatan website yang berfungsi hanya informasi produk kepada pelanggan.
sebagai sarana
2) Perancangan transaksi, yaitu dengan menambah fungsi transaksi secara online dengan pelanggan. Saat melakukan aktifitas di pasar elektronik, baik itu melakukan pencarian produk atau jasa sampai dengan tahap transaksi, pola pikir seorang konsumen menurut Bellman [16] dapat dianalisis dengan menggunakan empat pendekatan yaitu economic search cost, cognitive search cost, constructed preference dan phenomenological influences. 1) Economic Search Cost, secara sederhana dapat dijabarkan sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang konsumen saat mulai mencari sampai menemukan produk yang diinginkan. 2) Cognitive Search Cost, masih berkaitan erat dengan economic search cost yaitu keseluruhan biaya tambahan dan bersifat tidak terduga yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan. 3) Constructed Preference, merupakan berbagai macam pilihan dan tawaran yang bisa didapatkan oleh seorang konsumen saat ingin mencari suatu produk. 4) Phenomenological Influences, berbeda dengan ketiga pendekatan sebelumnya yang berhubungan dengan faktor biaya, phenomenological influences dapat dijabarkan sebagai kemampuan konsumen dalam penguasaan teknologi dan pengalaman individu dalam mengakses pasar elektronik. Sedangkan yang membedakan antara pasar elektronik dengan pasar fisik masih menurut Bellman [16] adalah adanya dua karakterisik yang dimiliki oleh pasar elektronik yaitu greater choices dan customized design. 1) Greater Choices Di pasar elektronik konsumen diberikan berbagai pilihan dan tawaran produk yang beraneka ragam, mulai dari jenis produk, harga, penjual, distributor, tipe pembayaran, cara pengiriman dalam satu halaman website. Konsekuensi yang didapatkan adalah konsumen dapat secara langsung melakukan perbandingan mengenai produk yang diinginkan. 2) Customized Design Karakteristik lain yang dimiliki pasar elektronik adalah customized design. Saat melakukan aktifitas pencarian produk, membandingkan satu produk dengan yang lain, mengetahui informasi cara pembayaran, model pengiriman dan melakukan transaksi. Konsumen sangat dimudahkan dan tidak perlu repot berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena dapat dilakukan dengan cara memilih menu yang ada di halaman website. 2.3 Landasan Teori Perspektif dalam e-commerce E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif [17, 18], yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online. E-commerce sebagai suatu konsep transaksi bisnis dalam implementasinya melibatkan dua pihak yaitu penjual dan pembeli, bisa berupa perusahaan dengan perusahaan lain, perusahaan dengan pelanggan dan antara perusahaan dengan suatu institusi. Sistem E-commerce dalam penerapannya dapat dibagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu E-Marketplace, Electronic Data Interchange (EDI) dan Internet Commerce. 1)
E-marketplace, merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjembatani penjual dan pembeli dapat berkomunikasi serta melakukan transaksi secara virtual.
2)
Electronic Data Interchange (EDI), adalah sarana yang digunakan agar pertukaran data transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar dapat diproses secara efisien. Oleh International Data
241
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Exchange Association (IDEA), EDI didefinisikan sebagai transfer data terstruktur dengan format data standar dari satu komputer ke komputer lainnya dengan media elektronik. 3)
Internet commerce, adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan komersil, seperti iklan produk dan jasa, pemesanan dan pembelian barang, serta kegiatan perdagangan lainnya.
E-marketplace Electronik Marketplace merupakan sebuah pasar virtual dimana pasar tersebut menjadi tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. E-marketplace mempunyai fungsi yang sama dengan sebuah pasar tradisional, hanya saja yang menjadi perbedaannya adalah E-marketplace ini lebih terkomputerisasi dengan menggunakan bantuan sebuah jaringan dalam mendukung sebuah pasar agar dapat dilakukan secara efisien dalam menyediakan update informasi dan layanan jasa untuk penjual dan pembeli yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada Gambar 2 [18].
Gambar 2. Skema E-marketplace Kategori E-marketplace Berdasarkan kategorinya, E-marketplace dapat dibagi menjadi dua [19] yaitu: 1)
Public E-marketplace E-marketplace kategori ini hanya diperuntukkan untuk kategori produk tertentu dan pengelolaan dilakukan oleh organisasi yang telah ditentukan. Dalam public E-marketplace ini banyak penjual dan pembeli yang dilayani.
2)
Private E-marketplace Biasanya dimiliki perorangan, bersifat bebas dan global, proses transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja.
Setelah studi literatur dan kajian pustaka dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan pemahaman terhadap konsep dan teori. Tahap selanjutnya adalah membuat rancangan website E-marketplace produk UMKM berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan studi best praktice dan diskusi dengan stakeholder terkait. 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari Disperindagkop UMKM dan didukung dengan wawancara kepada staf yang berkompeten dalam urusan pembinaan usaha, dalam hal ini petugas penyuluh industri, terdapat lebih dari sepuluh ribu pelaku usaha di Kabupaten Temanggung yang termasuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 [20]. Adapun para pelaku UMKM ini kemudian dibagi menjadi 6 (enam) kelas sesuai dengan bidang usaha yang ditekuni, yaitu batu bata dan genting, batik, makanan ringan, kopi, holtikultura dan kerajinan. Alasan pemilihan model public E-marketplace [19] berdasarkan data dari Dinhubkominfo bahwa kurang dari 5% pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung yang menguasai teknologi dan memanfaatkannya sebagai sarana promosi produk [11]. Dengan pemilihan public E-marketplace ini terdapat administrator yang bertugas
242
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
untuk mengelola dan meng-update informasi website secara berkala yang rencananya ditunjuk staff dari Dinhubkominfo. Melalui proses wawancara dan diskusi dengan para stakeholder disepakati website yang dirancang akan memiliki dua tipe pengguna (user interface) yaitu: -
Administrator, memiliki kemampuan dan kewenangan untuk mengelola dan meng-update informasi website.
-
User atau konsumen, hanya dapat melihat informasi yang ditampilkan website tanpa dapat mengubah informasi apapun.
Struktur menu untuk administrator ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur menu administrator Menu administrator terdiri dari tombol navigasi Profile untuk mengelola informasi deskripsi dan nomor layanan website, View Site untuk melihat tampilan halaman depan website, Kategori produk untuk menambah produk baru atau mengedit produk yang sudah ada, Cek order untuk melihat daftar pemesanan dan Artikel untuk meng-update detail informasi suatu produk. Sedangkan struktur menu untuk user atau konsumen ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Struktur menu user atau konsumen Menu user terdiri dari tombol navigasi Tentang kami, Cara order, Contact us dan Sosial media pada bagian footer serta tampilan informasi Tentang kami, All product, Kategori produk, Cara order, Artikel, Contact Us dan Produk populer pada bagian header dan slide produk. Adapun rancangan tampilan halaman depan atau frontpage ditunjukkan pada Gambar 5.
243
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Gambar 5. Rancangan tampilan halaman depan (frontpage) Website E-marketplace yang dirancang diberi nama Temanggung UMKM market, (Etalase produk UMKM Kabupaten Temanggung). Pemilihan nama ini dimaksudkan sebagai representasi isi konten yang dimuat website serta strategi agar dapat terindeks oleh mesin pencari (search engine). Terdapat 4 (empat) bagian menu pada tampilan frontpage, yaitu header dan navigasi, kategori produk dan slide produk, statistik dan banner serta footer. 1) Header dan navigasi, terdiri dari tombol navigasi Home, Tentang kami yang berisi mengenai deskripsi website, Cara pemesanan yang berisi informasi cara pemesanan produk, All product berisi informasi semua produk yang ditawarkan, Artikel berisi mengenai informasi suatu produk secara lengkap dan Contact us berisi informasi nomor layanan, 2) Kategori produk dan slide produk, berisi mengenai kategori produk yang disesuaikan dengan klaster usaha yaitu batu bata dan genting, batik, makanan ringan, kopi, holtikultura dan kerajinan. Kategori produk yang dipilih akan ditampilkan pada slide produk yang berada di bagian tengah. Sesuai dengan karakteristik customized design [16], setiap kategori produk akan ditampilkan produk-produk serupa dari berbagai UMKM agar konsumen mudah dalam membandingkan antara satu produk dengan produk yang lain. Produk yang sering dilihat oleh pengunjung juga akan ditampilkan pada Produk Populer, 3) Statistik dan banner, berisi informasi mengenai nomor layanan, statistik pengunjung website dan iklan produk, 4) Footer, terdapat pada bagian bawah tampilan website yang berisi Tentang kami, Cara order, Contact us dan link sosial media yang dimiliki. Setelah selesai tahap perancangan, tahapan selanjutnya adalah implementasi, evaluasi dan maintenance sistem. Waterfall model dipilih sebagai metode pengembangan sistem dikarenakan hasil dari satu tahapan akan menjadi input bagi tahapan selanjutnya. Tahapan dari pengembangan sistem dengan waterfall model secara lengkap adalah InvestigasiAnalisisDesainImplementasiEvaluasiMaintenance. Website E-marketplace yang dirancang direncanakan memiliki fitur responsif website, yaitu memiliki tampilan dan navigasi yang sama saat diakses melalui komputer dan smartphone. Fitur responsif website ini telah banyak dimiliki oleh aplikasi pengembangan website baik yang gratis maupun berbayar. Aplikasi
244
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
yang familiar digunakan adalah CMS (Content Management System). Wordpress, Drupal dan Joomla adalah tiga aplikasi CMS yang paling populer digunakan. 4.
SIMPULAN
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di kawasan Asia harus menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi era kompetisi global. Penguasaan pangsa pasar menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing. Pemilihan produk UMKM dikarenakan sektor ini menjadi penggerak perekonomian di Indonesia dengan memberikan kontribusi sebesar 60% dari Produk Domestik Bruto serta sektor ini sudah terbukti mampu bertahan di tengah krisis ekonomi tahun 1998. Pemanfaatan teknologi khususnya internet menjadi sarana untuk memperluas pangsa pasar baru. Electronic marketplace (E-marketpleace) dengan berbasis internet sebagai salah satu adopsi teknologi di sektor bisnis dan pemasaran semakin populer untuk digunakan. Pemilihan kategori public E-marketplace yang mengharuskan campur tangan dari pemerintah adalah berdasarkan kenyataan bahwa masih sedikit pelaku UMKM yang melek teknologi. Responsif website dan customized design dipilih sebagai karakteristik dengan tujuan memudahkan pengguna untuk mencari informasi dan berinteraksi dengan website public Emarketplace produk UMKM yang dirancang. 5.
REFERENSI
[1] Philippe, L. G. 2003. A Beief History of Globalisation, Open World: The Truth about Globalisation. The Abacus Book, London. [2] Tim Editorial Suara publik. 2008. Globalisasi dan Kemiskinan. http://lanskapartikel.blogspot.co.id/2008/04/globalisasi-dan-kemiskinan.html, diakses 20 Agustus 2016. [3] Koesoema, Bambang, W. 2002. Indonesia dalam Proses Globalisasi Berkaitan dengan Kesiapan Menghadapi AFTA, Strategi Pemberdayaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan Penegakan System Hukum (Law Enforcement). http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1317&coid=2 &caid=19&gid=4, diakses 26 September 2016. [4] Tambunan, Tulus T. H. 2013. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Peluang dan Tantangan bagi UMKM Indonesia. Kadin Indonesia, Jakarta. [5] Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung. 2015. Temanggung Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik, Temanggung. [6] Lumbanraja, Prihatin. 2011. Bersama UMKM Membangun Ekonomi Rakyat dan Lingkungan Hidup. Jurnal Ekonomi. Vol. 14: 87-93. [7] Purnomo, H. 2011. 60% Out of 52 Million Indonesian SMEs are Owned by Woman. http://finance.detik.com/read/2011/12/05/160638/1783039/5/52-juta-umk-di-indonesia-60dijalankan-perempuan, diakses 25 Agustus 2016. [8] Tedjasukmana, Budianto. 2014. Potret UMKM Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014. Towards a New Indonesia Business Architecture Business And Economic Transformation Towards AEC 2015. Fakultas Bisnis dan Pascasarjana Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya. 2014. [9] Sudaryanto, Ragimun, dan Wijayanti, R. R. 2011. Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas ASEAN. Kementerian Keuangan RI, Jakarta. [10] Reynold, W, William., dan A.J, Savage, W. 2000. Your Own Bussiness A Practical Guide To Success 3rd Edition. Cengage Learning, Australia. [11] Stoneman, P. L., David, P. A. 1986. Adoption Subsidies vs Information Provision as Instrument of Technology Policy. Economic Journal, Royal Economic Society. Vol. 96(380a): 142-150. [12] Grieger, M. 2003. Electronic Marketplaces: A Literature Review and a Call for Supply Chain Management Research. European Journal of Operational Research. Vol. 144: 280–294. [13] Gessner, G. H., Snodgrass, C. R. 2015. Designing E-Commerce Cross-border Distribution Networks for Small and Medium-size Enterprises Incorporating Canadian and U.S. Trade Incentive Programs. Research in Transportation Business & Management. Vol. 16: 84–94. [14] Chandra, M. 2012. E-Commerce’s Risk and Tips for Developing Trust. http://inet.detik.com/read/2012/09/04/091000/2007120/398/8-risiko-ecommerce-dan-tipsmembangun-trust?i991102105, diakses 25 Agustus 2016. [15] Goi, C. L, A. 2007. Review of Existing Web Site Models for E-Commerce. Journal of Internet Banking and Commerce. Vol. 12: 1 – 17. [16] Belmann, S, Johnson., Eric J, Lohse., Gerald L dan Mandell, N. 2006. Designing Marketplace Of The Artificial With Consumers In Mind : Four Approaches To Understanding Consumer Behaviour In Electronic Environment. Journal Of Interactive Marketing. Vol. 22: 1- 12.
245
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
[17] Kalakota, R., Whinston, A. B. 1997. Electronic Commerce: A Manager’s Guide. Addison-Wesley Longman Publishing Co., Inc., Boston. [18] Zwass, V. 1996. Electronic Commerce: Structures and Issues. International Journal of Electronic Commerce. Vol. 1: 3 – 23. [19] Moore, B., Fielding, M., Wilson, C., Avanesian, A., dan Viljoen, P. 2000. E-Marketplace Pattern Using WebSphere Commerce Suite, Marketplace Edition Patterns for E-Bussiness Series. IBM Redbooks. http://www.ibm.com/redbooks, diakses 27 Agustus 2016. [20] Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.
246