LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN
Disusun Oleh: Risya Yuthika
(1102120156)
Septi Kurniawan
(1102130054)
Tio Auzan Hawali
(1102120067)
Nenden Widha Soraya
(1102120157)
Achmad Rizaldi Utomo
(1102130129)
UNIVERSITAS TELKOM Bandung 2014
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong semua
perusahaan khususnya industri manufaktur untuk saling bersaing
menghasilkan produk yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing setiap
perusahaan yaitu tata letak. Tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kecukupan kapasitas produksi, kelancaran proses, fleksibilitas operasi, dan ongkos penanganan material, serta untuk kenyamanan kerja. Perusahaan yang mengabaikan tata letak yang baik tentunya akan mengalami permasalahan seperti output produksi yang tidak mencapai target, sering terjadinya kemacetan dalam aliran produksi, dan beresiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja
dari
operator.
Permasalahan-permasalahan
tersebut
tentunya
akan
mengakibatkan perusahaan hanya akan mengalami kerugian. Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF) adalah perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang atau jasa) didalam sebuah operasi. Secara garis besar tujuan utama Perancangan Tata Letak Fasilitas menurut Sritomo (1992) adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performa kerja dari operator. Perancangan tataletak fasilitas sangatlah penting untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Suatu produksi yang memiliki jumlah mesin yang banyak dan aliran produksi yang panjang membutuhkan pengaturan tata letak dan dan pemindahan bahan yang efisien sehingga dapat mengurangi backtracking pada proses produksi. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal juga ikut menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Ada beberapa algoritma yang dapat digunakan untuk merancang suatu tata letak fasilitas salah satunya adalah blocplan. blocplan merupakan salah satu jenis
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
dari algoritma hybrid atau campuran, dikatakan demikian karena algoritma ini dapat membentuk (konstruksi) sebuah tata letak dan dapat memperbaiki suatu tata letak. Blocplan merupakan sistem perancangan tata letak fasilitas yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire pada departemen teknik industri, Universitas Houston. Program ini membuat dan mengevaluasi tipe-tipe tata letak dalam merespon data masukan. Blocplan mempunyai kemiripan dengan Craft dalam penyusunan departemen. Perbedaan antara blocplan dan craft adalah bahwa blocplan dapat menggunakan peta keterkaitan sebagai data masukan sedangkan Craft hanya menggunakan peta dari dan ke (FTC). Biaya tata letak dapat diukur dengan baik. Biaya tata letak dapat diukur baik dengan kedekatan. Jumlah baris di dalam blocplan ditentukan oleh program dan biasanya dua atau tiga baris. Mengenai data masukan blocplan antara lain jumlah departemen, nama-nama departemen, luas area masing-masing departemen. Informasi lain yang sangat diperlukan adalah data keterkaitan masing-masing departemen.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
BAB I PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
1.1
Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Fasilitas dapat didefinisikan sebagai tempat berkumpulnya orang, material,
mesin, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa. Fasilitas harus dapat diatur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk memproduksi produk atau menyediakan jasa dengan biaya rendah, kualitas tinggi, dan menggunakan sumber daya yang minimal (Heragu, 1997). Perencanaan fasilitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua kegiatan, yaitu perencanaan lokasi dan perancangan fasilitas. Perencanaan lokasi adalah proses menentukan daerah atau tempat untuk sebuah aktivitas atau fasilitas. Perancangan fasilitas adalah proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan aktivitas. Perancangan fasilitas terbagi menjadi tiga bagian, yaitu perancangan ( sistem ) fasilitas, perancangan tata letak fasilitas, dan perancangan sistem pemindahan bahan. Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dsb. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
Dalam merancang tata letak fasilitas manufaktur atau tata letak pabrik, unsur-unsur fisik yang perlu diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator, dan material. Umumnya, fungsi tujuannya adalah total biaya perpindahan yang minimum. Hal demikian dicapai melalui pengaturan mesin-mesin dan peralatan sedemikian rupa sehingga jaraknya tidak jauh tanpa melanggar kaidah-kaidah ergonomis.
1.2
Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas Peranan perancangan tata letak fasilitas menurut Apple (1990,p3),
perancangan tata letak fasilitas berperan penting sebagai berikut: 1.
Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk
mendapatkan produksi yang ekonomis. 2.
Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik
yang efektif. 3.
Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi kenyataan yang
dinamis, menunjukan cara bagaimana suatu barang dipindahkan. 4.
Susunan fasillitas yang efektif di sekitar pola aliran barang dapat
menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi. 5.
Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.
1.3
Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Fasilitas/Pabrik Dalam perencanaan tata letak fasilitas/pabrik ada enam prinsip dasar yang
bisa dipakai, yaitu : 1.
Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempengaruhi faktor
produksi. 2.
Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin.
3.
Aliran kerja berlangsung secara normal.
4.
Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
5.
Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6.
Pengaturan tata letak harus fleksibel.
1.4
Faktor Pertimbangan dalam Penempatan Fasilitas Penempatan fasilitas berkaitan dengan penentuan lokasi dari fasilitas yang
menunjang produksi dan distribusi barang atau jasa. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penempatan fasilitas yaitu: 1.
Kedekatan lokasi sumber bahan baku.
2.
Kedekatan dengan pasar (pelanggan dan supplier).
3.
Faktor tenaga kerja, serta faktor lain yang menunjang seperti transportasi,
peraturan pemerintah, dan sebagainya.
1.5
Komponen Perancangan Fasilitas Komponen perancangan fasilitas terdiri atas:
1.
Perancangan sistem fasilitas, yang meliputi sistem struktur (gedung dan
perlengkapannya), sistem pencahayaan, listrik, komunikasi, sistem keselamatan kerja, sistem sanitasi, dan sebagainya. 2.
Perancangan tata letak, yaitu penempatan semua perlengkapan, mesin dan
peralatan penunjang pada lokasi-lokasi tertentu di lantai pabrik. 3.
Perancangan sistem pemindahan material, yaitu mekanisme untuk
memenuhi kebutuhan interaksi antar fasilitas. Pada perancangan ini juga dilakukan pemilihan alat pemindahan material.
1.6
Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas Tujuan dari perencanaan Fasilitas adalah sebagai berikut :
1.
Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.
2.
Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
3.
Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar.
4.
Meminimumkan hambatan pada kesehatan.
5.
Meminimumkan usaha membawa bahan .
6.
Meningkatkan return on assets (ROA) dengan meminimumkan persediaan
dan memaksimalkan terjadinya perputaran persediaan (inventory turns). 7.
Meningkatkan return on investment (ROI) dari modal yang dikeluarkan.
8.
Mengintegrasikan rantai persediaan (supply chain) melalui kemitraan dan
komunikasi. 9.
Mengurangi
ongkos
dan
menumbuhkan
rantai
persediaan
yang
menguntungkan. 10.
Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dan melakukan perawatan.
11.
Menyediakan keamanan dan kepuasan kerja bagi operator. Ada pun menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari
tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungankeuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut: 1.
Menaikkan Output Produksi Biasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang
lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin. 2.
Mengurangi Waktu Tunggu (Delay) Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban
dari masing-masing departemen atau mesin sehingga akan mengurangi delay yang berlebihan.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
3.
Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling) Tata letak yang baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-
aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini akan mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi, mengurangi work in process, menyingkatkan proses manufaktur, mengurangi kemacetan dan lainnya.
1.7
Langkah untuk Merencanakan Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak fasilitas/pabrik adalah sebagai berikut : 1.
Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah
produk yang harus dibuat. 2.
Analisa proses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses
pengerjaan produk.komponen. 3.
Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yang
dibutuhkan. 4.
Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik. Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan
tata letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu : 1.
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Product Layout) Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi
satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin . Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi. 2.
Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position Layout) Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin,
manusia, dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang menghasilkan produk - produk dengan skala ukuran yang besar seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya. 3.
Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi dikelompokkan berdasarkan langkah pemprosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. 4.
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout) Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan
produksi yang memiliki tipe / jenis sama kedalam satu departemen. Jadi mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan volume produksinya rendah.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
BAB 2 HUBUNGAN ALGORITMA DENGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
Dewasa ini sering diaplikasikan teknik analitik dengan bantuan komputer dalam pengembangan tata letak. Penggunaan komputer dalam menyelesaikan masalah tata letak mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan pendekatan manual tradisional. 1.
Dengan komputer perhitungan dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan
prosedur manual. 2.
Komputer mampu untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.
3.
Pada proses perancangan menggunakan komputer lebih ekonomis
dibandingkan dengan perancangan manual (manusia). Tata letak berbantuan komputer yang dikenal antara lain CRAFT (Computerized
Relative
Allocation
of
Facilities
Techniques),
COFAD
(Computerized Facilities Design), PLANET (Plant Layout Analysis and Evaluation Technique), CORELAP (Computerized Relationship Layout Technique), ALDEP (Automated Layout Design Program), BLOCPLAN. Komputerisasi algoritma tata letak dapat dikategorikan berdasarkan cara menghasilkan alternatif-alternatif tata letak akhir. Komputerisasi perencanaan tata letak fasilitas dikenal dengan nama Computer Aided Layout, dapat diklasifikasikan menurut jenis data aliran atau hubungan antar departemen yaitu dapat berbentuk kuantitatif. Sedangkan metode pengembangan tata letak terdiri dari algoritma konstruksi dan algoritma perbaikan. 1.
Algoritma Konstruksi Algoritma konstruksi terdiri dari penyeleksian dan penempatan fasilitas atau
departemen secara berturut-turut sehingga diperoleh suatu tata letak yang baik.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
Algoritma ini digunakan untuk mengembangkan tata letak yang baru atau awal. Maksud dari algoritma dengan metode ini bekerja dari keadaan belum adanya susunan tata letak dan membentuk susunan tata letak dengan cara menempatkan departemen-departemen yang disediakan sehingga terbentuk susunan yang baik. 1.1
CORELAP (Computerized Relationship Layout Technique) merupakan
suatu algoritma konstruksi yang menentukan penyusunan tata letak, prinsip kerjanya menggunakan hasil perhitungan Total Closeness Rating (TCR) dari setiap departemen. TCR merupakan jumlah dari nilai-nilai numerik yang menyatakan hubungan kedekatan antar departemen. Hubungan tersebut ditunjukkan melalui huruf-huruf yang masing-masing telah diberi bobot. 1.2
ALDEP (Automated Layout Design Program) termasuk dalam metode
konstruksi dengan data yang digunakan adalah data kualitatif. Algoritma ini pertama kali dikembangkan oleh Seehof dan Evans pada tahun 1967. Pengembangan berikutnya dilakukan oleh perusahaan di IBM. Prinsip kerja ALDEP berdasarkan prefensif hubungan aktivitas seperti algoritma CORELAP. Perbedaan dasar dengan CORELAP terletak pada jumlah AAD yang dihasilkan. CORELAP menghasilkan satu AAD terbaik, sedangkan ALDEP menghasilkan beberapa kemungkinan AAD yang evaluasinya diserahkan kepada perancang. ALDEP menggunakan nilai pada setiap bentuk tingkat hubungan dalam bentuk angka. 1.3
PLANET (Plant Layout Analysis and Evaluation Technique) pada awalnya
merupakan pengembangan model oleh J.M. Devis terhadap riset yang dilakukan oleh A.J. Gani pada tahun 1965 di Institut Teknologi Georgia yang berjudul Evaluation of Alternative Material Handling Flow, kemudian oleh K.M. Kleim model yang telah dikembangkan tersebut dibuat program komputrnya. PLANET dalam pembentukan tata letak mempunyai kelebihan karena mampu untuk menerima tiga jenis input data dan mempunyai tiga metode seleksi departemen yang akan ditempatkan.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
2.
Algoritma Perbaikan Algoritma dengan metode perbaikan (Improvement Method) digunakan
untuk mengalokasikan kembali tata letak fasilitas dari suatu susunan yang sudah ada dengan cara melakukan pertukaran lokasi departemen yang sudah ada. Selain dapat digunakan untuk re-allocation, algoritma perbaikan juga dapat digunakan untuk merencanakan tata letak. Perencanaan tata letak dengan algoritma perbaikan dilakukan dengan cara membuat tata letak awal, kemudian dilakukan pertukaran tata letak sampai diperoleh hasil akhir. 2.1
COFAD (Computerized Facilities Design) pada dasarnya merupakan
modifikasi dari CRAFT yang mempertimbangkan ongkos dari setiap alternatif penggunaan berbagai peralatan penanganan material yang sesuai agar diperoleh ongkos sekecil mungkin. 2.2
CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques), sejak
tahun 1983 teknik CRAFT bertujuan untuk meminimumkan biaya perpindahan material, dimana biaya perpindahan material didefenisikan sebagai aliran produk, jarak dan biaya unit pengangkutan. CRAFT merupakan contoh program tipe teknik Heuristic yang berdasarkan pada interpretasi Quadratic Assignment dari program proses layout, yaitu mempunyai kriteria dasar yang digunakan meminimumkan biaya perpindahan material, dimana biaya ini digambarkan sebagai fungsi linier dari jarak perpindahan.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
BAB 3 ALGORITMA BLOCPLAN Blocplan merupakan jenis dari algoritma hybrid atau campuran, dikatakan demikian karena algoritma ini dapat membentuk (konstruksi) sebuah tata letak dan dapat memperbaiki (improvement) suatu tata letak. Blocplan merupakan sistem perancangan tata letak fasilitas yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire pada departemen teknik industri, Universitas Houston. Program ini membuat dan mengevaluasi tipe-tipe tata letak dalam merespon data masukan. Blocplan mempunyai kemiripan dengan craft dalam penyusunan departemen. Perbedaan antara blocplan dan craft adalah bahwa blocplan dapat menggunakan peta keterkaitan sebagai data masukan sedangkan craft hanya menggunakan peta dari dan ke (FTC). Biaya tata letak dapat diukur dengan baik. Biaya tata letak dapat diukur baik dengan kedekatan. Jumlah baris di dalam blocplan ditentukan oleh program dan biasanya dua atau tiga baris. Dalam algoritma ini digunakan data kualitatif ARC (Activity Relationship Chart) dan ukuran bangunan yang akan ditempati oleh fasilitas atau kadang-kadang juga menggunakan from-to-chart. Mengenai data masukan blocplan antara lain jumlah departemen, nama-nama departemen, luas area masing-masing departemen. Informasi lain yang sangat diperlukan adalah data keterkaitan masing-masing departemen. Kode atau simbol-simbol keterkaitan masing-masing yang digunakan dalam blocplan menggunakan simbol yang digunakan oleh Muther dalam Systematic Layout Planning (SLP). Kemudian hasil layout usulan yang didapat berdasarkan nilai skor yang tertinggi.
LABORATORIUM PERANCANGAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM Gedung C, Jalan Telekomunikasi 1, Bandung, 40257
Referensi http://bambangrisdianto.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/10/perencanaan-fasilitas/ jbptunikompp-gdl-s1-2006-renyrevadi-3348-bab 2 http://blogriyani.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false-in-x-nonehttp://kuliah-manajemen.blogspot.com/2009/12/perencanaan-tata-letak.html Rangkuman Kuliah Umum. Implementasi Teknik Industri Dengan Perencanaan Tata Letak Fasilitas Untuk Mengefisiensikan Konsumsi Energi.