PERANCANGAN TAPAK II
DESTI RAHMIATI, ST, MT
SIRKULASI PADA TAPAK
Fungsi dari sirkulasi adalah untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan lainnya. Ruangan-ruangan yang ada dapat juga digunakan sebagai sarana sirkulasi.
Bentuk pola sirkulasi, terdiri dari : 1. Pola Sirkulasi Linier
2. Pola Sirkulasi Radial 3. Pola Sirkulasi Grid
4. Pola Sirkulasi Network 5. Pola Sirkulasi Spiral
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
POLA SIRKULASI LINIER
Ciri-ciri : - Berupa satu atau dua arah. - Polanya sangat sederhana. - Pencapaian mudah atau statis terhadap tapak. - Dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain atau bercabang.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
POLA SIRKULASI RADIAL
Ciri-ciri : - Memiliki pusat ruang. - Berkembang ke seluruh arah. - Sirkulasi tidak terlalu panjang. - Membutuhkan luasan tapak yang besar. - Hubungan antar ruang begitu erat. - Memiliki jalu-jalur linier yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik pusat bersama, seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke satu titik.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
POLA SIRKULASI GRID
Ciri-ciri : - Berkembang ke segala arah. - Tidak memiliki pusat ruang. - Tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran. - Terdiri atas dua jalur sejajar yang berpotongan pada intervalinterval reguler. - Menciptakan area ruang berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
POLA SIRKULASI NETWORK
Ciri-ciri : - Berkembang ke segala arah. - Dapat menyesuaikan dengan kondisi tapak. - Mengarah pada ruang yang dominan. - Tidak memiliki titik pusat ruang. - Tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran. - Terdiri dari jalur-jalur yang menghubungkan titik-titik yang terbentuk di dalam ruang. Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
POLA SIRKULASI SPIRAL
Ciri-ciri : - Suatu jalan tunggal menerus yang berawal dari titik pusat. - Mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah. - Bergerak melingkar atau berputar mengelilingi titik pusat tersebut, semakin lama semakin menjauh dari titik pusat tersebut.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
HUBUNGAN ANTAR RUANG
Pada dasarnya sirkulasi dipergunakan sebagai penghubung antar ruang. Hubungan antar ruang harus mampu dibaca dengan jelas oleh pengunjung agar pengunjung tidak mengalami kebingungan
dan efek psikologis negatif lainnya seperti rasa kesal. Hubungan antar ruang, terdiri dari : 1. Pass by Spaces 2. Pass through Spaces 3. Terminate in a Space
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
PASS BY SPACES
Dalam perjalanan mencapai ruang tujuan, pengguna ruang akan melewati berbagai lokasi atau ruang yang terpisah oleh jarak yang jelas. Ciri-ciri : - Konfiguasi jalur fleksibel. - Mempertahankan integritas setiap ruang. - Ruang-ruang perantara dapat dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya. Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
PASS THROUGH SPACES
Dalam perjalanan mencapai ruang tujuan, pengguna ruang akan melewati ruang dalam ruang.
Hubungan ruang tipe ini digunakan untuk mencapai atau memasuki ruang-ruang penting baik secara fungsional maupun simbolis.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
TERMINATE IN A SPACE
Pengguna ruang mencapai ruang tujuan secara frontal.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
BENTUK RUANG SIRKULASI
Bentuk ruang sirkulasi beragam, disesuaikan dengan definisi tiap batas-batasnya, keterkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkan, kualitas skala, proporsi, pencahayaan dan
pemandangan, pintu-pintu masuk, perubahan atau perbedaan ketinggian dengan menggunakan tangga dan ramp. Bentuk ruang sirkulasi, terdiri dari : 1. Enclosed 2. Open on one side 3. Open on both side
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
ENCLOSED
- Berupa ruang tertutup bagi pengguna sirkulasi. - Penggunaan ruang tertutup dimungkinkan untuk kebutuhan privasi tertentu yang ibutuhkan oleh pengguna bangunan. - Cenderung membentuk suatu koridor-koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding. - Biasanya terdapat pada bangunan dengan tingkat privasi yang tinggi seperti hotel atau bank. Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
OPEN ON ONE SIDE
- Dapat mengoptimalkan sirkulasi cahaya dan udara yang dapat masuk ke dalam area pengguna. - Tipe ini sangat baik digunakan pada bangunan-bangunan semi terbuka dan tidak memiliki privasi yang terlalu tinggi. - Tipe ini membentuk sebuah balkon atau galeri yang menyajikan kemenerusan spasial dan visual dengan ruang-ruang yang dihubungkannya. Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979
OPEN ON BOTH SIDE
- Memiliki banyak bukaan di sisi kanan dan kiri sirkulasi. - Sangat baik digunakan pada bangunan dengan tingkat privasi rendah. - Menghemat penggunaan bahan atau material bangunan. - Mendapatkan pencahayaan dan pengawaan alami yang baik. - Secara psikologis, dapat memberikan kesan lebih terbuka bagi pengguna ruang. - Perlu memaksimalkan penggunaan lampu sebagai pencahayaan di malam hari agar memberikan kesan hangat sehingga dapat menghindari kesan ruang yang dingin bagi pengunjung.
Sumber : D.K.Ching, Francis, 1979