perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN SOFTWARE PERHITUNGAN BAHAN TULANGAN PADA RANGKA BANGUNAN BETON BERTULANG
SKRIPSI
Oleh: SUCIPTO K 1508024
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Sucipto
NIM
: K1508024
Jurusan/Program Studi
: PTK/Pend Tehnik Bangunan
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul
”PERANCANGAN SOFTWARE
PERHITUNGAN BAHAN TULANGAN PADA RANGKA BANGUNAN BETON BERTULANG” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Oktobe r2012 Yang membuat pernyataan
Sucipto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN SOFTWARE PERHITUNGAN BAHAN TULANGAN PADA RANGKA BANGUNAN BETON BERTULANG
Oleh:
SUCIPTO K 1508024
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Sucipto. “Perancangan Software Perhitungan Bahan Tulangan pada Rangka Bangunan Beton Bertulang”. Skripsi. 2012. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Tujuan penelitian ini adalah : Merancang software perhitungan bahan tulangan pada rangka bangunan beton bertulang yang dapat mempersingkat waktu pengerjaan hitungan, ketelitian, dan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan industri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Penelitian ini dilaksanakan di kampus V Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Perancangan dilakukan dengan menempuh prosedur perancangan dan pengembangan yang meliputi pengkajian materi, pembuatan prototype software, dan validasi ahli. Rangkaian pembuatan prototype software dilakukan dengan mencakup penyusunan algoritma pemrogaman, uji coba algoritma melalui Microsoft Excel, pembuatan tampilan dengan menggunakan Visual Basic.Net, dan pembuatan fungsi software. Kriteria keberhasilan penelitian pengembangan ini mengacu pada keberhasilan validasi dan uji coba produk. Keberhasilan perancangan produk diperoleh dari tercapainya penggunaan software yang mencakup: (1) kesesuaian aspek dari ahli beton bertulang, praktisi industri, ahli software dan ahli rencana anggaran biaya. (2) diterima baik oleh ahli dan juga pengguna sebagai alat bantu pada proses perhitungan kebutuhan bahan tulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perancangan alat bantu berupa software atau aplikasi yang diberi nama Structure Need Analysis Program version 1 yang selanjutnya disebut SNAP 1.0 dapat membantu untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan ketelitian pada proses perhitungan kebutuhan besi tulangan pada rangka bangunan beton bertulang. Penggunaan SNAP 1.0 ini juga dapat digunakan sebagai pembanding dalam proses pembelajaran terutama pada mata kuliah rencana anggaran biaya.
Kata Kunci : Software Beton Bertulang, Kebutuhan Besi
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Sucipto. “The Invention of Estimation Software for Steel Material in Concrete Steel Building Structure”. Thesis. 2012. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University The Purpose of the research is creating Outlay estimation software for steel material in concrete steel building structure in order to effectively reduce the calculation time and increase the precision which is expected to be used for education and industry. The method of the study is research and development method. The study was conducted in Campus V PTB JPTK Teacher Training and education faculty Surakarta. The Software had been examined through design and development process which consisted of material examination, prototype making, and expert validation. The software prototype making process consisted of algorithm arrangements, program algorithm examination using microsoft excel, display designing by using visual basic.net, and software function formulation. The criteria of the software success depend on the validation and product trial success. the product was attested to be successful under the following qualifications: (1) possess relevant aspects contended from concrete steel experts, industrialists, software expert, and estimation specialist (2) approved by both the experts and the users as an aid of steel material calculation. The research resulted in the creation of software or application aid called Structure Need Analysis Program version 1 or SNAP 1.0. SNAP 1.0 is able to reduce the calculation time and increase the precision, help and ease the concrete steel building structure outlay estimation. The usage of SNAP 1.0 are also able to be a comparison media for the teaching and learning process, especially in estimation class. Keywords: Concrete Steel Softwar, Steel Need
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Lihat segalanya lebih dekat, dan Kau akan mengerti (Sherina Munaf)
If You Have a Hope, You will Have Everything (Anonim)
Terus “Berlatih” tanpa mengenal kata “Terlatih” (Dimas Tri Suseno)
commit viiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, dan Maha Pengampun dosa-dosa hambaNya. Semoga kita senantiasa berada dalam lindunganNya. Karya ini kupersambahkan untuk orang-orang yang kucintai, kusayangi, kuhormati, kubanggakan dan berarti dalam hidupku : 1. Orang Tuaku Semangatku, Suroto dan Patonah, Ribuan terimakasihku mungkin tidak akan mampu membalas jasa kalian padaku. Bhakti ini hanya untuk engkau ayah dan bundaku. 2. Adik-adikku pengobat lelahku Sugiharto dan Supranoto, Semoga Allah senantiasa menjaga kalian. 3. Teman-temanku “lumprut” PTB 2008 yang memberi pelangi dalam kehidupanku, Sukses selalu untuk kita sekalian. 4. Saudara-saudara baruku di KSR PMI Unit UNS. Teruslah berjuang untuk kemanusiaan. Semoga yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi langkah kita, 5. Marning, ^-^ 6. Almamaterku UNS.
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan Software Perhitungan Bahan Tulangan pada Rangka Bangunan
Beton
Bertulang”,
yang
disusun
untuk
memenuhi
persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2.
Bapak Drs. H. Sutrisno, M.Pd., M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Bapak Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng, selaku Ketua Program Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Bapak Abdul Haris Setyawan S.Pd, selaku Koordinator Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5.
Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T, M.T selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
6.
Bapak Eko Supri Murtiono, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
7.
Bapak Drs. AG Thamrin, M.Pd., M.Si, selaku validator software.
8.
Ibu Ernawati Sri Sunarsih, S.T, M.Eng, selaku validator beton bertulang
9.
Bapak Budi Siswanto, S.Pd, M.Ars, selaku validator rencana anggaran biaya
10. Bapak Salman Berbudi, S.T, selaku validator praktisi industri. 11. Kedua orang tua penulis, terimalah baktiku wahai ayah bundaku.
commitxto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita semua. Amin.
Surakarta,
Oktober 2012
Penulis
commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv ABSTRAK ..........................................................................................................
v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xvii DAFTAR PERSAMAAN ...................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................
2
C. Pembatasan Masalah...........................................................................
3
D. Perumusan Masalah ............................................................................
3
E. Tujuan Penelitian ................................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ..............................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................
5
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................
5
1. Beton Bertulang .............................................................................
5
a. Beton ........................................................................................
5
b. Baja Tulangan ..........................................................................
6
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Beton Bertulang .......................................................................
7
2. Rencana Anggaran Biaya ...............................................................
8
3. Software ......................................................................................... 10 4. Visual Basic. .................................................................................. 12 5. Algoritma ....................................................................................... 13 B. Pemelitian yang Relevan .................................................................... 20 C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 20 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 22 A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 22 1. Tempat Penelitian ......................................................................... 22 2. Waktu Penelitian .......................................................................... 22 B. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................... 24 1. Bentuk Penelitian .......................................................................... 24 2. Strategi Penelitian ......................................................................... 24 C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 25 1. Sumber Data ................................................................................. 25 2. Teknik Mendapatkan Data............................................................ 25 D. Rancangan Penelitian ......................................................................... 34 1. Studi Penelitian ............................................................................. 34 2. Tahap Penelitian ........................................................................... 34 E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 38 A. Proses Pembuatan Prototype .............................................................. 38 1. Penyusunan Algoritma Pemrogaman............................................. 38 2. Uji Coba Algoritma melalui Program Microsoft Excel ................. 38 3. Pembuatan Tampilan Software menggunakan Visual Basic.Net ... 39 a. Tampilan pembuka .................................................................. 40 b. Tampilan pilihan menu analisis ............................................... 40 c. Tampilan analisis kebutuhan tulangan balok ........................... 41 commit xiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Tampilan analisis kebutuhan tulangan kolom ......................... 48 e. Tampilan analisis kebutuhan tulangan plat .............................. 53 f. Tampilan analisis kebutuhan tulangan pondasi footplat ......... 57 g. Tampilan informasi software ................................................... 59 h. Tampilan keterangan notasi gambar ........................................ 60 i. Tampilan profil penyusun ........................................................ 60 4. Pembuatan Fungsi Software menggunakan Visual Basic.Net ....... 60 B. Hasil Perancangan Prototype Software .............................................. 61 1. Tampilan Pembuka ........................................................................ 61 2. Tampilan Info ................................................................................ 61 3. Tampilan Profil Penyususn ............................................................ 61 4. Tampilan Pilihan Menu Analisis ................................................... 62 5. Tampilan Info Pilihan Menu Analisis ............................................ 62 6. Tampilan Analisis Balok ............................................................... 63 7. Tampilan Keterangan Notasi Balok ............................................... 63 8. Tampilan Info Balok ...................................................................... 63 9. Tampilan Analisis Kolom .............................................................. 64 10. Tampilan Keterangan Notasi Kolom ............................................. 64 11. Tampilan Info Kolom .................................................................... 64 12. Tampilan Analisis Plat ................................................................... 65 13. Tampilan Notasi Plat ..................................................................... 65 14. Tampilan Info Plat ......................................................................... 65 15. Tampilan Analisis Footplat ........................................................... 66 16. Tampilan Keterangan Notasi Footplat .......................................... 66 17. Tampilan Info Footplat ................................................................. 66 C. Hasil Validasi Produk.. ........................................................................... 67 1. Uji Validasi Ahli Beton Bertulang................................................. 67 2. Uji Validasi Ahli RAB ................................................................... 68 3. Uji Validasi Praktisi Industri ......................................................... 69 commit xivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Uji Validasi Ahli Software ............................................................. 70 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 71 A. Kesimpulan ......................................................................................... 71 B. Implikasi ............................................................................................. 71 1. Implikasi Praktis ............................................................................ 71 2. Implikasi Teoritis ........................................................................... 72 C. Saran ................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxi
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Tulangan ulir dan ukurannya .............................................................
7
Tabel 3.1. Alokasi waktu penelitian .................................................................... 23 Tabel 3.2. Ukuran tulangan dan berat permeter panjang .................................... 26 Tabel 3.3. Daftar simbol dan istilah perhitungan ................................................ 26
commit xvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Tegangan dan regangan beton ......................................................
5
Gambar 2.2. Simbol flowchart pada pemrogaman ............................................
19
Gambar 3.1. Detail contoh perhitungan .............................................................
27
Gambar 4.1. Tampilan pembuka ........................................................................
61
Gambar 4.2. Tampilan info ................................................................................
61
Gambar 4.3. Tampilan profil penyusun .............................................................
61
Gambar 4.4. Tampilan pilihan menu analisis.....................................................
62
Gambar 4.5. Tampilan info pilihan menu analisis .............................................
62
Gambar 4.6. Tampilan analisis balok.................................................................
63
Gambar 4.7. Keterangan notasi balok ................................................................
63
Gambar 4.8. Tampilan info balok ......................................................................
63
Gambar 4.9. Tampilan analisis kolom ...............................................................
64
Gambar 4.10. Tampilan keterangan notasi kolom .............................................
64
Gambar 4.11. Tampilan info kolom ...................................................................
64
Gambar 4.12. Tampilan analisis plat..................................................................
65
Gambar 4.12. Tampilan notasi plat ....................................................................
65
Gambar 4.13. Tampilan info plat .......................................................................
65
Gambar 4.14. Tampilan analisis footplat ...........................................................
66
Gambar 4.15.Tampilan notasi footplat...............................................................
66
Gambar 4.12. Tampilan info footplat.................................................................
66
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 2.1. Paradigma Penelitian....................................................................
21
Diagram 3.1. Tahap-tahap penelitian ................................................................
36
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PERSAMAAN Halaman Persamaan 3.1. Panjang tulangan untuk 1 sengkang balok ................................
27
Persamaan 3.2. Bentang efektif balok (L’) ........................................................
27
Persamaan 3.3. Jumlah sengkang dalam bentang balok ....................................
27
Persamaan 3.4. Berat tulangan sengkang yang dibutuhkan balok .....................
27
Persamaan 3.5. Berat tulangan pokok yang dibutuhkan balok ..........................
28
Persamaan 3.6. Berat total balok ........................................................................
28
Persamaan 3.7. Volume beton balok ..................................................................
28
Persamaan 3.8. Berat per m3 balok ....................................................................
28
Persamaan 3.9. Panjang tulangan untuk 1 sengkang kolom ..............................
29
Persamaan 3.10. Panjang efektif kolom .............................................................
29
Persamaan 3.11. Jumlah sengkang dalam bentang kolom .................................
29
Persamaan 3.12. Berat tulangan sengkang yang dibutuhkan kolom ..................
29
Persamaan 3.13. Panjang tulangan pokok kolom...............................................
29
Persamaan 3.14. Berat tulangan pokok yang dibutuhkan kolom .......................
30
Persamaan 3.15. Berat total kolom ....................................................................
30
Persamaan 3.16. Volume beton kolom ..............................................................
30
Persamaan 3.17. Berat per m3 kolom ................................................................
30
Persamaan 3.18. Panjang 1 tulangan plat ...........................................................
30
Persamaan 3.19. Panjang efektif plat .................................................................
31
Persamaan 3.20. Jumlah tulangan rangkap arah lebar plat ................................
31
Persamaan 3.21. Berat tulangan arah lebar yang dibutuhkan plat .....................
31
Persamaan 3.22. Panjang 1 tulangan plat ...........................................................
31
Persamaan 3.23. Lebar efektif plat .....................................................................
32
Persamaan 3.24. Jumlah tulangan rangkap arah panjang plat ............................
32
Persamaan 3.25. Berat tulangan rangkap arah panjang yang dibutuhkan plat ...
32
Persamaan 3.26. Berat total plat.........................................................................
32
commit xixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Persamaan 3.27. Volume beton plat ...................................................................
32
Persamaan 3.28. Berat per m3 plat.....................................................................
32
Persamaan 4.1. Jumlah sengkang .......................................................................
39
Persamaan 4.2. Bentang efektif balok ................................................................
45
Persamaan 4.3. Panjang tulangan pokok ............................................................
45
Persamaan 4.4. Panjang 1 sengkang ..................................................................
45
Persamaan 4.5. Jumlah sengkang .......................................................................
46
Persamaan 4.6. Berat tulangan pokok balok ......................................................
46
Persamaan 4.7. Berat sengkang ..........................................................................
46
Persamaan 4.8. Berat tulangan pinggang ...........................................................
46
Persamaan 4.9. Berat tulangan ...........................................................................
47
Persamaan 4.10. Bentang efektif kolom ............................................................
51
Persamaan 4.11. Panjang tulangan pokok kolom...............................................
52
Persamaan 4.12. Panjang 1 sengkang kolom .....................................................
52
Persamaan 4.13. Jumlah sengkang kolom..........................................................
52
Persamaan 4.14. Berat tulangan pokok kolom ...................................................
52
Persamaan 4.15. Berat sengkang kolom ............................................................
53
Persamaan 4.16. Panjang tulangan arah panjang plat ........................................
56
Persamaan 4.17. Panjang tulangan arah lebar plat .............................................
56
commitxxto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Software Scripts Program ............................................................
74
a. Tampilan pembuka .................................................................................
74
b. Info pilihan menu analisis ......................................................................
75
c. Profil penyusun ......................................................................................
75
d. Tampilan pilihan menu analisis .............................................................
75
e. Tampilan analisis balok..........................................................................
77
f. Analisis kolom .......................................................................................
82
g. Analisis Plat ...........................................................................................
86
h. Analisis footplat .....................................................................................
89
i. Info awal.................................................................................................
95
j. Notasi footplat ........................................................................................
95
k. Notasi Balok ...........................................................................................
95
l. Notasi Kolom .........................................................................................
95
Lampiran 2. Lembar validasi ahli beton bertulang pertama ..............................
96
Lampiran 2. Lembar validasi ahli beton bertulang kedua ..................................
97
Lampiran 3. Lembar validasi ahli RAB .............................................................
98
Lampiran 4. Lembar validasi praktisi industri ...................................................
99
Lampiran 5. Lembar validasi ahli software ....................................................... 100 Lampiran 6. Manual Book................................................................................... 111 Lampiran 7. Hasil perbandingan software dengan microsoft excel .................... 118 Lampiran 8. Tampilan input dan output software ............................................... 121 a. Tampilan input dan output balok ............................................................ 121 b. Tampilan input dan output kolom ........................................................... 121 c. Tampilan input dan output plat ............................................................... 121 d. Tampilan input dan output footplat ......................................................... 122 commit xxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beton bertulang menjadi salah satu material pilihan yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Namun proses perhitungan material penyusunnya dapat dikatakan cukup rumit. Terutama untuk material besi tulangan. Sulitnya menghitung kebutuhan material besi dikarenakan detail pembesian yang memiliki banyak aturan, seperti penjangkaran, penyaluran, kait, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya mengakibatkan perlunya ketelitian yang tinggi dalam menghitung kebutuhan volumenya. Waktu perhitungan yang yang lebih lama menjadi akibat dari perlunya ketelitian yang tinggi dalam perhitungan. Sementara itu, estimator seringkali harus berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan proses perhitungan. Hal tersebut berkaitan dengan proses tender, dan lain sebagainya. Jika seseorang atau instansi kontraktor dapat menampilkan proses perhitungan yang cepat dan akurat tentunya akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi pihak tersebut. Perkembangan teknologi informatika saat ini sangat terbuka untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berbagai macam aspek jehidupan semakin dimudahkan dengan adanya inovasiinovasi
baru.
Hal
ini
yang mendorong
penulis
untuk
memanfaatkan
perkembangan teknologi informatika untuk memecahkan permasalah dalam hal estimasi terutama perhitungan kebutuhan tulangan. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk menyusun suatu skripsi dengan judul “Perancangan Software Perhitungan Bahan Tulangan pada Rangka Bangunan Beton Bertulang”. Harapan yang muncul dari penyususnan skripsi ini adalah dihasilkan suatau software yang dapat meningkatkan efisiensi waktu, ketelitian, dan efisiensi biaya dalam proses perhitungan kebutuhan tulangan. Sehingga, pihak yang berkecimpung dalam hal estimasi dapat terbantu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Waktu perhitungan kebutuhan bahan tulangan memerlukan waktu yang lama
mengakibatkan
lambatnya
proses
perencanaan,
sehingga
meningkatkan biaya produksi. 2. Proses perhitungan kebutuhan bahan tulangan memerlukan ketelitian yang tinggi, sedikit kesalahan dalam perhitungan maka akan berakibat fatal dalam pelaksanaan pembangunan. 3. Berkembangnya dunia teknologi informasi menuntut pemanfaatan yang optimal dalam berbagai bidang, terlebih lagi dalam bidang teknik sipil maupun bangunan. 4. Berkembangnya dunia industri real estate yang menuntut inovasi dan kreasi sebagai modal persaingan yang semakin global 5. Belum tercipta software yang dapat mempercepat proses perhitungan kebutuhan bahan baku tulangan pada rangka bangunan beton bertulang untuk penyusunan rencana anggaran biaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah serta agar masalah yang dikaji dalam penelitian ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh maka dibuat batasan masalah sebagai berikut: 1. Hasil akhir software yang akan dirancang berupa file aplikasi berformat .exe. 2. Rangka beton yang direncanakan meliputi balok, kolom, plat, dan pondasi footplat. 3. Software difungsikan untuk menghitung kebutuhan bahan tulangan. 4. Software difungsikan untuk menghitung kebutuhan biaya tulangan. 5. Software tidak meninjau proses pembebanan pada struktur bangunan. 6. Software tidak meninjau proses perhitungan analisis struktur.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Dapatkah dirancang suatu software perhitungan bahan tulangan pada rangka bangunan beton bertulang? 2. Dapatkah dirancang suatu software perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat mempercepat proses perencanaan struktur? 3. Dapatkah dirancang suatu software perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat meningkatkan ketelitian perhitungan sehingga mengurangi kesalahan dalam perhitungan anggaran dalam perencanaan struktur? 4. Dapatkah dirancang suatu software perhitungan kebutuhan tulangan yang dapat diaplikasikan dalam dunia industri real estate dan pendidikan?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Merancang suatu software perhitungan bahan tulangan pada rangka bangunan beton bertulang. 2. Merancang suatu software perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat mempercepat proses perencanaan struktur. 3. Merancang suatu software perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat
meningkatkan
ketelitian
perhitungan
sehingga
mengurangi
kesalahan dalam perhitungan anggaran dalam perencanaan struktur. 4. Merancang suatu software perhitungan kebutuhan tulangan yang dapat diaplikasikan dalam dunia industri real estate dan pendidikan. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini begitu penting karena dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan penelitian baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan media teknologi informasi dalam bidang teknik bangunan. b. Sebagai penelitian pengembang untuk penelitian lain yang relevan. 2. Manfaat Praktis a. Menghasilkan software yang dapat menghitung kebutuhan bahan baja tulangan pada rangka bangunan beton bertulang. b. Menghasilkan software yang dapat digunakan dalam dunia industri dan pendidikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Beton Bertulang a. Beton Beton didefinisikan sebagai campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat. Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang diisyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja. Keunggulan sifat dari masing-masing bahan dimanfaatkan untuk menahan beban secara bersama-sama atau dikatakan terjadi aksi komposit yaitu dengan kekuatan tekannya dan baja dengan kekuatan tariknya. (I Putu Laintarawan, 2009: 68)
Beton sangat mampu menahan tegangan tekan tetapi hampir tidak dapat menahan tegangan tarik (kuat tarik beton berkisar 9%-15% dari kuat tekannya). Hasil pengujian tekan benda uji beton diperlihatkan pada gambar di bawah. Nilainilai ’σc dan ’Ɛc didapat dari hasil pengujian tekan tersebut. Tegangan tekan maksimum/ultimit ’σcu terjadi saat regangan beton ’Ɛc mencapai ±0,002. (I Putu Laintarawan, 2009: 68)
Gambar 2.1. Tegangan-regangan benda uji beton commit to user (I Putu Laintarawan, 2009: 68)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut peraturan beton di Indonesia (PBI-1971, diperbaiki dengan SK SNI T-15-1991-03 dan SNI 03-2847-2002), kuat tekan beton diberi notasi dengan fc’, yaitu kuat tekan silinder beton yang disyaratkan pada waktu berumur 28 hari. Mutu beton dibedakan atas 3 macam menurut kuat tekannya, yaitu: 1) Fc’ kurang dari 10 Mpa, digunakan untuk beton non struktur (kolom praktis, balok praktis). 2) Fc’ antar 10 hingga 20 Mpa, digunakan untuk beton struktur (balok, kolom, pelat, pondasi) 3) Fc’ lebih dari 20 Mpa, digunakan untuk struktur beton yang direncanakan tahan gempa. b. Baja Tulangan
Baja adalah bahan dasar vital untuk kebutuhan manusia. Hampir semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Begitupun dengan bangunan rumah tinggal. Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang dibatasi hanya pada baja tulangan dan kawat baja saja. Baja tulangan yang tersedia dipasaran ada 2 jenis, yaitu baja tulangan polos (BJTP) dan baja tulangan ulir atau deform (BJTD). Tulangan polos biasanya digunakan untuk tulangan geser/ begel/ sengkang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal sebesar 240 Mpa (disebut BJTP-24), dengan ukuran ᴓ6,ᴓ8, ᴓ10,ᴓ12,ᴓ14, dan ᴓ16 (dengan ᴓ adalah simbol yang menyatakan diameter tulangan polos). Tulangan ulir/ deform digunakan untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 Mpa disebut (BJTD-30). Ukuran diameter nominal tulangan ulir yang umumnya tersedia di pasaran dapat dilihat pada tabel 2.1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.1. Tulangan Ulir dan Ukuranya (Asroni, 2010:19) Jenis tulangan
Diameter nominal (mm)
Berat per m (kg)
D10
10
0,617
D13
13
1,042
D16
16
1,578
D19
19
2,226
D22
22
2,984
D25
25
3,853
D29
29
5,185
D32
32
6,313
D36
36
7,990
Tulangan baja mempunyai kuat tekan yang cukup besar, namun baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya. c. Beton Bertulang Sifat dari bahan beton yang sangat kuat untuk menahan tekan, tetapi lemah menahan tarik, mengakibatkan beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya. Sedangkan, sifat utama dari baja tulangan yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun tekan. Karena baja tulangan harganya mahal, maka sedapat mungkin dihindari penggunaan baja tulangan untuk memikul beban tekan. Berdasarkan sifat utama tersebut, maka jika kedua bahan (beton dan baja tulangan) dipadukan menjadi satu-kesatuan secara komposit, akan diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang. Beton bertulang ini mempunyai sifat sesuai dengan sifat bahan penyusunya, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan. Beban tarik pada beton bertulang ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan cukup ditahan oleh beton. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya merupakan suatu aktivitas yang sangat erat kaitannya dengan proses estimasi. Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan, “Berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?’ Hal ini diperlukan bagi investor apabila hendak membuat keputusan investasi. Berbeda dengan penyedia jasa, kegiatan estimasi diperlukan untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui tender/ lelang. Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. (Wahyu Wuryanti, 2005: 1). Menurut Wuryanti (2005) fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah: a) Untuk melihat apakah perkiraan biaya konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya yang ada b) Untuk mengatur aliran dana ketika pelaksanaan konstruksi sedang berjalan c) Untuk kompetensi pada saat proses penawaran. Ketika berbicara mengenai jenis-jenis anggaran biaya, maka kita akan berbicara mengena jenis-jenis estimasi. Adapun estimasi menurut wulfram, (2007: 2), dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1) Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan, dan lain-lain. 2) Estimasi
konseptual,
dilakukan
selama
proses
perancangan
berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis commit to user estimasi konseptual adalah:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Estimasi harga satuan fungsional, yaitu menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya. b) Estimasi biaya persatuan meter persegi, dimana metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai ketelitian rendah. c) Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan dimana volume sangat dipentikan. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan perancangan. d) Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen yang lain merupakan fungsi dari komponen utama. e) Estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem fungsionalnya kemudian harga satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali yang ada. 3) Estimasi detail, umumnya dilakukan oleh kontraktor umum. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub kontraktor, dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan 4) Estimasi sub-kontraktor, dipakai pada bagian konstruksi khusus yang di sub-kontrakkan. 5) Estimasi pekerjaan tambah kurang, dimana pekerjaan tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi proyek. 6) Estimasi kemajuan, tujuannya adalah sebagai dasar permintaan pembayaran, sebagai pembanding terhadap keuntungan, dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Software a. Definisi Software Software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer. Data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui software inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. b. Jenis Software Software dapat dibedakan dalam berbagai jenis, antara lain: 1) Software aplikasi, adalah suatu subkelas software computer yang memanfaatkan kemampuan computer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan penggunanya. Contohnya adalah aplikasi pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. 2) Software menetap (firmware), adalah software yang tersimpan dalam memori hanya baca dan tidak dapat berubah meskipun suatu computer tidak dialiri arus listrik. Contohnya adalah sistem startup dan instruksi input output dasar. 3) Software bebas (free software), mengacu pada software yang bebas untuk digunakan, dipelajari, diubahm dan dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi. 4) Perangkat gratis, adalah software berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu. 5) Software kongsi (shareware), merupakan software yang diberikan secara gratis pada periode percobaan (trial) dengan disertai pembatasan fasilitas. Setelah masa percobaan selesai pengguna diminta memasukkan kembali nomer kombinasi maupun membayar untuk mendapatkan fitur lengkap dari software tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Perangkat perusak (malware), adalah software yang menyususp atau merusak sistem computer. seringkali kita menyebutnya sebagai “virus”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Visual Basic Pengertian visual basic dinyatakan oleh hendrayudi sebagai berikut: Visual Basic adalah suatu bahasa pemrogaman yang banyak dikenal dan digunakan oleh berbagai kalangan dan berbagai keperluan. Visual Basic ini terdiri dari dua kata. Masing-masing kata memiliki arti dan definisi tersendiri yang membentuk sebuah istilah baru. Visual merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Dibuat dengan menulis berbaris-baris kode untuk menjelaskan pemunculan dan lokasi dari suatu elemen di dalam antar muka. Basic merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners AllPurpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows. Pengguna tingkat pemula sekalipun dapat membuat aplikasi dengan mempelajari hanya beberapa kata kunci, sementara kekuatan dari bahasanya membolehkan para pengguna tingkat professional mencapai apapun yang dapat dihasilkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Windows lainnya (hlm. 2). Bahasa pemrograman Visual Basic tidaklah hanya identik dengan Visual Basic saja. Sistem Pemrograman Visual Basic dalam bentuk edisi aplikasi, telah dimasukkan ke dalam Microsoft Excel, Microsoft Access, dan banyak aplikasi Windows lainnya juga menggunakan bahasa yang sama. Visual Basic Scripting Edition (VBScript) adalah sebuah bahasa skrip yang digunakan secara lebih umum dan merupakan bagian dari bahasa Visual Basic. Aplikasi akhir ini nantinya akan berbentuk sebuah file .exe yang menggunakan Visual Basic Virtual Machine dan dapat didistribusikan secara bebas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Algoritma a. Definisi Algoritma Definisi Algoritma, “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Konteks lain mengatakan, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. (Muhammad Zarlis, 2008: 1) Pertimbangan dalam pemilihan algoritma
adalah, pertama,
algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. (Muhammad Zarlis, 2008: 1) Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut.
b. Beda Algoritma dan Program Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan commit to user metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi, program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa: Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data) Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya. Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya: 1) Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya. 2) Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. 3) Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma: 1) Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. 2) Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik. 3) Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum. 4) Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu user pseudocode dalamcommit notasi to algoritmik tidak dapat dijalankan oleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa Pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya. 5) Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan
suatu
permasalahan
ke
dalam
bahasa
pemrograman. 6) Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu: a) Pendeklarasian variabel, untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian
variabel
dalam
penggunaan
bahasa
pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya. b) Pemilihan tipe data, apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data. c) Pemakaian
instruksi-instruksi,
Beberapa
instruksi
mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. d) Aturan sintaksis Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan. e) Tampilan hasil, pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f) Cara pengoperasian compiler atau interpreter. Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
c. Menilai Sebuah Algoritma Ketika manusia berusaha memecahkan masalah, metode atau teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah itu ada berbagai macam kemungkinan. Tentunya manusia akan memilih mana yang terbaik di antara teknik-teknik itu. Hal ini sama juga dengan algoritma, yang memungkinkan suatu permasalahan dipecahkan dengan metode dan logika yang berlainan. Hal yang menjadi pertanyaan adalah “bagaimana mengukur mana algoritma yang terbaik?” Beberapa persyaratan untuk menjadi algoritma yang baik adalah: 1) Tingkat kepercayaannya tinggi (realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus berakurasi tinggi dan benar. 2) Pemrosesan yang efisien (cost rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi kalkulasi yang sependek mungkin. 3) Sifatnya general. Bukan sesuatu yang hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, tapi juga untuk kasus lain yang lebih general. 4) Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah sesuatu yang dapat kita kembangkan lebih jauh berdasarkan perubahan requirement yang ada. 5) Mudah dimengerti. Siapapun yang melihat, dia akan bisa memahami algoritma Anda. Susah dimengertinya suatu program akan membuat susah di-maintenance (kelola). Portabilitas yang tinggi (portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform komputer. 6) Precise (tepat, betul, teliti). Setiap instruksi harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-raguan, dengan demikian setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian user yang dihilangkan commit karenatopemroses dianggap sudah mengerti.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setiap langkah harus jelas dan pasti. Contoh: Tambahkan 1 atau 2 pada x. Instruksi di atas terdapat keraguan. 7) Jumlah langkah atau instruksi berhingga dan tertentu. Artinya, untuk kasus yang sama banyaknya, langkah harus tetap dan tertentu meskipun datanya berbeda. 8) Efektif. Tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang akan menjalankannya. Contoh: Hitung akar 2 dengan presisi sempurna. Instruksi di atas tidak efektif, agar efektif instruksi tersebut diubah. Misal: Hitung akar 2 sampai lima digit di belakang koma. 9) Harus terminate. Jalannya algoritma harus ada kriteria berhenti. 10) Output yang dihasilkan tepat. Jika langkah-langkah algoritmanya logis dan diikuti dengan seksama maka dihasilkan output yang diinginkan.
d. Penyajian Algoritma Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan flowchart. Secara umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam proses penyusunan algoritma. Salah satu cara untuk menghasilkan kode pseudo adalah dengan meregangkan aturan-aturan bahasa formal yang dengannya versi akhir dari algoritma akan diekspresikan. Pendekatan ini umumnya digunakan ketika bahasa pemrograman yang akan digunakan telah diketahui sejak awal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Penggunaan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1) Flowchart sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam suatu sistem pengolahan data. 2) Flowchart program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu program. Mekanisme pembuatan flowchart program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak, karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri atas 3 bagian utama, yaitu: Input, Proses pengolahan, dan Output. Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah: 1) START, berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan. 2) READ, berisi pernyataan kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input. 3) PROCESS, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) WRITE, berisi
pernyataan untuk
merekam
hasil
kegiatan
keperalatan output. 5) END, mengakhiri kegiatan pengolahan. Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman:
Process
Off Page
Decision
Predefined Process
Data
Terminator
Document
Stored Data
Preparation
Control Transfer
Connector
Line Connector
Gambar 2.2. Simbol flowchart pada pemrogaman (Muhammad Zarlis, 2008: 13)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dan dijadikan referensi pada penelitian ini diantaranya : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Zamzami Septiropa, ST., MT. tentang Pembuatan software perhitungan tulangan plat. Penelitian itu bertema Program (Software) Perancangan Tulangan Plat Beton Bertulang pada Rumah Bertingkat Sederhana Berdasar SNI -2847-2002. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Heri Setyawan, S.Pd. tentang pembuatan software perhitungan sambungan kayu. Program ini telah diaplikasikan pada penyampaian mata kuliah struktur kayu pada program studi pendidikan teknik sipil/ bangunan.
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian dalam kajian pustaka diuraikan kerangka berfikir ”Perancangan Software Perhitungan Bahan Tulangan pada Rangka Bangunan Beton Bertulang” yaitu adanya kesulitan dalam menghitung kebutuhan bahan baku tulangan secara manual. Kesulitan yang terjadi berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan dan ketelitian dalam perhitungan. Sementara itu, persaingan global menuntut setiap partisipan untuk terus berinovasi menghasilkan kerja cepat dan kerja cerdas. Perkembangan dunia teknologi informasi memberi jalan untuk pemanfaatan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah tersebut. Sehingga memungkinkan untuk dirancangnya suatu software yang dapat menjawab masalah yang timbul dalam perhitungan bahan tulangan pada rangka beton bertulang bangunan sederhana bertingkat. Dari uraian diatas, kami mengembangkan paradigma penelitian yang digambarkan pada diagram 2.1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keinginan membuat rumah atau bangunan yang multi level
Kesulitan menghitung kebutuhan bahan tulangan beton
Deadline yang singkat
Perhitungan kebutuhan bahan baku tulangan yang rumit dan menyulitkan
Konsentrasi tidak stabil
Kebutuhan alat atau media perhitungan yang cepat dan akurat Perkembangan dunia teknologi dan informasi Software perhitungan yang cepat dan akurat
Evaluasi
Perhitungan lebih cepat
Perhitungan lebih teliti
Efisiensi waktu dan biaya
Masalah penghitungan kebutuhan tulangan dapat teratasi commit to user Diagram 2.1. Paradigma Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan aktifitas perancangan software perhitungan bahan tulangan pada rangka beton bertulang bangunan sederhana bertingkat bertempat di laboratorium komputer PTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September tahun 2011 hingga bulan oktober 2012. Alokasi waktu kegiatan penelitian yang penulis lakukan tersaji dalam tabel 3.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dilaksanakan berupa perancangan software yang dapat berfungsi untuk menghitung kebutuhan bahan tulangan pada rangka bangunan beton bertulang. Penelitian ini bermaksud merubah tatacara perhitungan secara manual kedalam bahasa pemrogaman yang lebih singkat dan teliti. Penelitian ini melibatkan langkah perhitungan manual, software pemrogaman berupa aplikasi visual basic dan hasil berupa software perhitungan kebutuhan bahan tulangan. 2. Strategi Penelitian Strategi penelitian yang tepat sangat diperlukan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai serta permasalahan yang dikaji dapat diteliti secara detail dan lengkap. Strategi penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) Strategi penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan hal-hal baru. Peneliti memilih strategi ini karena peneliti ingin membuktikan apa yang menjadi keinginan peneliti yang hendak menciptakan suatu hal baru. Peneliti akan banyak melakukan uji coba untuk mencapai produk yang diharapkan dan melakukan fungsinya dengan tepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 C. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Sumber data dalam pelaksanaan penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: a. Data primer adalah data yang difungsikan sebagai data utama, yaitu: 1) Draft cara perhitungan kebutuhan bahan tulangan secara manual diperoleh dari hasil eksperimen dan pengamatan di laboratorium. 2) Bahasa pemrogaman melalui software visual basic b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi dan informasi penunjang yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.
Data yang di pergunakan untuk analisis hasil peneliitian adalah data primer, sedangkan data sekunder dipergunakan untuk menunjang analisis data. 2. Teknik Mendapatkan Data Data-data diperoleh dari buku Rencana Anggaran Biaya, buku lain yang relevan, dan web di internet yang banyak menyajikan informasi untuk mendapatkan cara perhitungan kebutuhan bahan tulangan secara manual. Berikut kami tampilkan cara perhitungan bahan tulangan yang peneliti peroleh dari link arnidaambar.com Bagaimana cara mencari berat tulangan pervolume beton? Dalam penyusunan rencana anggaran biaya, untuk menganalisis biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan beton bertulang per 1 m³ diperlukan data berat tulangan per volume beton. Tutorial ini akan memaparkan contoh sederhana perhitungan tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 1) Pekerjaan Balok Perhitungan berat tulangan sengkang yang dibutuhkan untuk balok bentang 4 m. Bentang Balok (L)
= 400 cm
Lebar Balok (b)
= 20cm
Tinggi Balok (h)
= 30 cm
Selimut beton rencana (cv)
= 2 cm
Diameter tulangan sengkang = 8 mm Panjang kait (tk) Tulangan ᴓ < 12, tk
= 3 cm
Tulangan ᴓ 12 s/d 16, tk = 5 cm Tulangan ᴓ > 16, tk
= 7 cm
Tabel 3.2. Ukuran tulangan dan berat per meter panjang Jenis Tulangan
Tulangan Polos
Tulangan ulir
Diameter
Berat (Kg/m’)
ᴓ6
0,22
ᴓ8
0,37
ᴓ 10
0,62
ᴓ 12
0,89
ᴓ 13
1,04
ᴓ 16
1,58
ᴓ 19
2,23
ᴓ 22
2,98
ᴓ 25
3,85
ᴓ 10
0,62
ᴓ 13
1,04
ᴓ 16
1,58
ᴓ 19
2,23
ᴓ 22 commit to user ᴓ 25
2,98 3,85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 Panjang tulangan untuk 1 sengkang = (b-2.cv) x 2 + (h-2.cv) x 2 + 2.tk …..(3.1) = (20-2.2) x 2 + (30-2.2) x 2 + 2.3 = 90 cm = 0, 9 m
Gambar 3.1. Detail contoh perhitungan (arnida ambar, 2001: 2) Jarak sengkang
= 15 cm
Bentang efektif balok (L’)
= L – 2. (½.kbt) …..(3.2) = 400 – 2. (½ x 20)
= 380 cm
Jumlah sengkang dalam 4 m bentang balok (as ke as) Σs
= L’/s + 1 …..(3.3) = 380/15 + 1 = 27 buah
Maka berat tulangan sengkang ᴓ8 yang dibutuhkan, wsn
= ps x Σs x ws …..(3.4) = 0,9 x 27 x 0,37 = 8,991 kg
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 Perhitungan berat tulangan pokok yang dibutuhkan untuk balok bentang 4m (as ke as) Panjang 1 tulangan pokok (pt)
= 400 + 2 (½.20) + 2 x 30 = 480 cm = 4,8 m
Maka berat tulangan pokok ᴓ16 yang dibutuhkan, wpn
= pt x Σt x ws …..(3.5) = 4,8 x 4 x 1,58 = 30,336 kg
Perhitungan berat tulangan per volume beton wt
= wsn + wpn …..(3.6) = 8,991 + 30,336 = 39,327 kg
Vb
= b x h x L’ …..(3.7) = 0,2 x 0,3 x 3,8 = 0,228 m³
Jadi, untuk 1 m³ balok dibutuhkan, w/m³ = (wt/Vb)1,025 …..(3.8) = 176,799 kg 2) Pekerjaan Kolom Panjang kolom (L)
= 300 cm
Lebar kolom (b)
= 20cm
Tinggi kolom (h)
= 20 cm
Selimut beton rencana (cv)
= 2 cm
Diameter Sengkang (ᴓs)
= 8 mm
Panjang kait (tk)
= 3 cm
Panjang tulangan untuk 1 sengkang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 ps
= (b-2.cv) x 2 + (h-2.cv) x 2 + 2.tk …..(3.9) = (20-2.2) x 2 + (20-2.2) x 2 + 2.3 = 70 cm = 0,7 m
Jarak sengkang (s)
= 10 cm
Panjang efektif kolom (L’)
= L – (½.kbt) …..(3.10) = 300 – (½.30) = 285 cm
Jumlah sengkang dalam 3 m panjang kolom Σs
= L’/s + 1 …..(3.11) = 285/10 + 1 = 30 buah
Maka berat tulangan sengkang ᴓ8 yang dibutuhkan, wsn
= ps x Σ s x ws …..(3.12) = 0,7 x 30 x 0,37 = 7,77 kg
Perhitungan berat tulangan pokok ᴓ16 yang dibutuhkan untuk kolom panjang 3 m. Tebal plat pondasi (tp) = 20 cm Panjang 1 tulangan pokok pt
= L + (½.kbt) + tp + lt …..(3.13) = 300 + (½.30) + 20 + 12 x ᴓ = 300 + 15 + 20 + 19,2 = 354 cm = 3,54 m
Catatan: nilai 12xᴓ diambil dari syarat penyaluran tulangan kolom ke plat pondasi commit to user Maka berat tulangan pokok yang dibutuhkan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 wpn
= pt x Σt x ws …..(3.14) = 3,54 x 4 x 1,58 = 22,3728 kg
Perhitungan berat tulangan pervolume beton wt
= ws + wpn …..(3.15) = 7,77 + 22,3728 = 30,1428
Volume beton Vb
= b x h x L’ …..(3.16) = 0,2 x 0,2 x 2,85 = 0,114 m³
Jadi, untuk 1 m³ kolom dibutuhkan w/m³ = (wt/Vb)x 1,025 …..(3.17) = (30,1428/0,114) x 1,025
= 271 kg
3. Pekerjaan Plat Perhitungan berat tulangan plat arah lebar yang dibutuhkan Lebar plat as ke as (L)
= 300 cm
Tebal plat (th)
Selimut beton rencana (cv)
= 2 cm
Diameter tulangan (ᴓs) = 8 mm
Jarak tulangan plat (s)
= 15 cm
Panjang plat (P)
Panjang 1 tulangan plat
= L + 2 x (½kbt – cv) + 2 x th …..(3.18) commit = 300 + 16 +to2user x 12
= 12 cm
= 400 cm
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 = 340 cm Panjang efektif plat (P’)
= 3,4 m
= P – 2 x (½ kbt – cv) + 2xth …..(3.19) = 400 – 2 x (½ x 20) = 380 cm
Jumlah tulangan rangkap dalam 4 m panjang plat Σt
= 2 x (P’/s + 1) …..(3.20) = 2 x (380/15 + 1) = 54 buah
Maka berat tulangan rangkap plat arah lebar yang dibutuhkan, wnx
= pt x Σt x ws …..(3.21) = 3,4 x 54 x 0,37
= 67,932 kg
Perhitungan berat tulangan plat arah panjang yang dibutuhkan Panjang plat as ke as (P)
= 400 cm
Tebal plat (th)
= 12 cm
Selimut beton rencana (cv)
= 2 cm
Panjang 1 tulangan plat pt
= P + 2x(½kbt – cv) + 2 th …..(3.22) = 400 + 16 + 2 x 12 = 440 cm
= 4,4 m
Jarak tulangan plat (s)
= 15 cm
Lebar plat (L)
commit = 300 cm to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 Lebar efektif plat (L’)
= L – 2x(½kbt) …..(3.23) = 300 – 2(½x20) = 280 cm
Jumlah tulangan rangkap dalam 4 m panjang plat Σt
= 2 x (P’/s + 1) …..(3.24) = 2 x (280/15 + 1)
= 40 buah
Maka berat tulangan rangkap plat arah panjang yang dibutuhkan, Wny
= pt x Σt x ws …..(3.25) = 4,4 x 40 x 0,37
= 65,12
Perhitungan berat tulangan pervolume beton Berat tulangan total Wt
= wnx + wny …..(3.26) = 133,052 kg
Volume plat Vp
= P’ x L’ x th …..(3.27) = 3,8 x 2,8 x 0,12 = 1,2768 m³
Jadi untuk 1 m³ balok, dibutuhkan w/m
= (wt /Vp) x 1,025 …..(3.28) = (133,052/1,2768) x 1,025 = 106,8125 kg
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Daftar istilah dan simbol pada proses perhitungan diatas, peneliti tampilkan pada tabel berikut: Tabel 3.3. Daftar simbol dan istilah perhitungan ISTILAH
SIMBOL
ISTILAH
SIMBOL
Bentang Balok
L
Berat Tulangan berdasar ukuran
Ws
Lebar Balok
B
Panjang Tulangan pokok
Pt
Tinggi Balok
H
Berat tulangan pokok dibutuhkan
Wpn
Selimut Beton rencana
cv
Berat tulangan total
wt
Diameter tulangan sengkang
ᴓs
Volume balok
Vb
Panjang kait
tk
Volume kolom
Vk
Panjang tulangan 1 sengkang
ps
Tebal plat pondasi
Th
Jarak sengkang
S
Panjang tekukan
lt
Bentang efektif balok/kolom
L’
Lebar plat
x
Jumlah sengkang dalam bentang
∑s
Panjang plat
y
Dimensi kolom/balok yang ditinjau
kbt
Panjang efektif plat
y’
Diameter tulangan pokok polos
ᴓt
Lebar Balok tumpuan
b
Diameter tulangan pokok ulir
D
Tebal plat
tp
Berat tulangan sengkang yang
Wsn
dibutuhkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 D. Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan jenis penelitian Research and Development yaitu peneliti melakukan beberapa percobaan untuk mendapatkan produk yang ingin dikembangkan oleh peneliti. Percobaan ini melibatkan berbagai macam rumus dan formula dalam penyusunan bahasa pemrogaman agar mendapatkan software yang dapat berfungsi seperti apa yang diharapkan oleh peneliti sebagai mana tercantum dalam tujuan penelitian. 1. Studi Penelitian Pada tahap ini dilakukan pencarian literatur, bahan, referensi, buku, dan sumber lain yang mempunyai hubungan dengan hal yang akan dibahas oleh peneliti. 2. Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tahap Pertama Tahap pertama disebut tahap persiapan. Pada tahap ini peneliti melakukan studi literatur dan pengumpulan bahan, materi, dan referensi yang dibutuhkan pada proses penelitian.
b. Tahap Kedua Tahap ini disebut tahap penyusunan mekanisme perhitungan awal. Penyusunan ini berdasarkan modul penghitungan manual yang telah ditentukan sebagai bahan penelitian. Pada tahap ini dibuat simulasi perhitungan menggunakan microsoft excel untuk memastikan apakah rumus yang akan digunakan dapat berfungsi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 c. Tahap Ketiga Tahap ketiga adalah uji coba mekanisme perhitungan awal yang telah dibuat menggunakan microsoft excel. Hal ini memastikan apakah fungsi yang diterapkan dapat berfungsi
d. Tahap Keempat Tahap keempat adalah pembuatan software. Tahap ini meliputi tahap pembuatan tampilan dan tahap pembuatan fungsi software. Tahap ini dilaksanakan menggunakan software visual basic. e. Tahap Kelima Tahap kelima adalah validasi ahli. Software yang telah disusun pada tahap keempat akan diujikan kepada validator dari berbagai bidang untuk memastikan software yang diproduksi dapat memenuhi fungsinya dengan benar. Validasi dilakukan pada empat bidang, antara lain: 1) Validasi Ahli Beton Bertulang, untuk memastikan rumus atau fungsi yang digunakan sesuai dengan standar detail yang berlaku. 2) Validasi Ahli Rencana Anggaran Biaya (RAB), untuk memastikan proses perhitungan sesuai dengan kaidah perhitungan RAB. 3) Validasi Ahli Software, untuk memastikan software yang dihasilkan dapat berfungsi dengan benar. 4) Validasi Praktisi Industri, untuk memastikan apakah software yang dihasilkan relevan dengan kondisi lapangan.
f. Tahap Keenam Tahap keenamt adalah tahap revisi software. Tahap ini dilakukan setelah software diuji oleh para ahli dan ternyata terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 g. Tahap ketujuh Tahap ketujuh adalah validasi lanjut. Tahap ini dilakukan setelah saran atau revisi dari validator telah dikerjakan dan siap dinilai kembali.
h. Tahap kedelapan Tahap kedelapan adalah tahap penyusunan laporan. Hal-hal yang dilakukan selama penelitian dirangkum dalam sebuah laporan penelitian dalam bentuk skripsi. Untuk lebih jelasnya, tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Studi Literatur Pembuatan mekanisme hitungan Ms. Excel
`
Uji coba mekanisme hitungan Ms. Excel Pembuatan Software Validasi Ahli: 1. Ahli Struktur 2. Ahli RAB 3. Ahli Software 4. Praktisi Industri
Valid
Tidak
Ya Uji Coba commit toLaporan user Penyusunan Diagram 3.1. Tahap-tahap Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik uji validasi. Peneliti akan meminta beberapa orang ahli untuk menilai apakah software dapat berfungsi dengan baik. Ahli yang akan dimintai penadapat antara lain ahli struktur beton bertulang, rencana anggaran biaya, software, dan praktisi industri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Pembuatan Prototype Proses perancangan software SNAP 1.0 ini melalui beberapa tahapan-tahapan yang berkesinambungan. Tahapan-tahapan tersebut tidak hanya dijalankan selama satu siklus, namun melalui banyak siklus dengan segala koreksi dan evaluasi dalam setiap tahap proses penyusunan prototype. Secara garis besar, proses perencanaan Prototype adalah sebagai berikut: 1.
Penyusunan Algoritma Pemrogaman
Tahap ini tidak hanya berjalan satu kali selama perancangan software. Pada awal perancangan, algoritma yang disusun hanya dirancang untuk memecahkan kasus sederhana. Ragam input dan variasi soal yang diproses hanya kasus dengan ketentuan yang seragam. Misalnya, pada awal perancangan, kasus untuk balok hanya menyajikan jumlah tulangan dan jarak sengkang secara seragam pada satu bentang balok. Namun, pada proses berjalannya dan seiring bertambahnya referensi yang diperoleh maka sangat dibutuhkan suatu algoritma yang dapat memecahkan kasus yang lebih rumit. Misalnya, sebuah balok yang memiliki jumlah tulangan dan jarak sengkang yang berbeda-beda pada daerah tumpuan dan lapangan, tulangan yang menerus dan yang hanya ada pada satu bentang tertentu. 2.
Uji Coba Algoritma melalui Program Microsoft Excel
Uji coba algoritma melalui program Microsoft Excel dimaksudkan untuk melakukan pengujian apakah pola pemikiran yang ada dalam algoritma dapat difungsikan dengan benar. Pengujian ini berkaitan dengan ragam input, proses, serta output pada software yang akan dibuat. Selain itu, pengujian ini juga digunakan sebagai parameter rumus atau fungsi commit to user yang akan digunakan pada software yang sebenarnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Penulis sedikit mengalami kesulitan dalam memasukkan fungsi pembulatan angka terutama pada jumlah sengkang yang digunakan. Fungsi yang diharapkan sebenarnya adalah mengetahui hasil seberapa banyak sengkang yang dibutuhkan dalam suatu bentang. Rumus yang benar adalah dengan membagi panjang bentang dengan jarak sengkang kemudian ditambah satu serta dibulatkan ke angka bulat terdekat di atasnya, atau dituliskan sebagai berikut: Jumlah sengkang n = (Panjang Bentang L / Jarak sengkang s) + 1 …(4.1) Formula yang terdapat pada microsoft excel adalah dengan menggunakan fungsi “Even” dan “Round”. Namun, formula ini membulatkan
suatu
bilangan
sesuai
besaran
desimal.
Sehingga
memerlukan strategi lain untuk menampilkan perhitungan pada software. Awal penyusunan algoritma penulis hanya memproduksi dua macam analisis, yaitu balok dan kolom. Namun, pada perkembangan proses perancangan dosen pembimbing memberikan tantangan untuk menyusun pula analisis pada pelat dan Pondasi. Penulis pun menerima tantangan yang diberikan oleh dosen pembimbing kemudian menyusun algoritma tambahan untuk analisis pelat dan pondasi footplat. 3. Pembuatan Tampilan Software menggunakan Visual Basic.Net Tahap yang kedua adalah pembuatan tampilan menggunakan Visual Basic.Net. Pada awalnya, perencanaan tampilan yang akan dibuat pada software hanyalah tampilan pembuka, analisis kebutuhan tulangan balok, analisis kebutuhan tulangan kolom, dan informasi. Namun, dalam pelaksanaanya terdapat penambahan beberapa tampilan lain, yaitu analisis kebutuhan tulangan plat, analisis kebutuhan tulangan footplat, dan keterangan notasi gambar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 a. Tampilan pembuka Tampilan pembuka diproduksi untuk memberikan keterangan kepada pengguna tentang tim penyusun software. Software ini diberi nama SNAP 1.0 (Steel Needs Analysis Program Version 1). Tampilan pembuka berisi beberapa opsi pilihan, antara lain: 1) Info, untuk mengetahui informasi mengenai SNAP 1.0, meliputi media produksi, fungsi, dan keterangan tombol. 2) Lanjut, untuk melanjutkan ke tahap atau tampilan menu pilihan analisis. 3) Keluar, untuk keluar dari software SNAP 1.0 4) Oleh: Sucipto, untuk mengetahui profil penyusun software SNAP 1.0.
b. Tampilan pilihan menu analisis Tampilan berikutnya adalah pilihan menu analisis. Pada awal perencanaan, tampilan ini hanya berisi beberapa tombol, antara lain: 1) Analisis kebutuhan tulangan pada balok, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada balok. 2) Analisis kebutuhan tulangan pada kolom, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada kolom. 3) Info, untuk menjelaskan cara menggunakan tampilan kedua tersebut. 4) Kembali, untuk kembali ke tampilan pertama. Namun, seiring berjalannya proses perencanaan, sesuai dengan tantangan
yang
diberikan
dosen
pembimbing
maka
penulis
menambahkan 2 pilihan menu analisis, yaitu 1) Analisis kebutuhan tulangan pada plat, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada plat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 2) Analisis kebutuhan tulangan pada footplat, untuk melanjutkan ke tahap perhitungan kebutuhan tulangan pada footplat.
c. Tampilan analisis kebutuhan tulangan balok Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada balok. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, dan panjang kait. Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol HITUNG. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut: 1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain: a) Bentang Balok (L) Bentang balok menggunakan satuan mm. Bentang balok diisi dengan panjang kotor dari balok tanpa memperhitungkan kolom yang menumpunya. b) Lebar Balok (b) Lebar balok menggunakan satuan mm. Lebar balok diisi dengan ukuran pendek dari balok. Misalnya diketahui balok ukuran 300 x 600, maka lebar balok diisi dengan angka 300. c) Tinggi Balok (h) Tinggi balok menggunakan satuan mm. Tinggi commit to user balok diisi dengan ukuran panjang dari balok. Misalnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 diketahui balok ukuran 300 x 600, maka tinggi balok diisi dengan angka 600. d) Dimensi Kolom yang ditinjau (h kolom). Dimensi kolom yang ditinjau menggunakan satuan mm. Dimensi kolom merupakan ukuran dimensi kolom yang menumpu balok. Misalnya diketahui ukuran kolom 600 x 600, maka dimensi kolom yang ditinjau diisi dengan angka 600. Jika dimensi kolom diketahui 600 x 700, maka digunakan salah satu sisi yang searah dengan bentang balok yang akan dianalisis. e) Selimut Beton Rencana (cv) Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. f) Jarak Sengkang (s), Jarak sengkang menggunakan satuan mm. Pada awal perancangan software, jarak sengkang hanya ada satu jenis. Namun, seiring perjalanan perancangan, penulis menemukan kasus-kasus baru dalam perhitungan dimana terdapat perbedaan jarak sengkang pada daerah lapangan dan daerah tumpuan. g) Jumlah Tulangan Pokok Jumlah tulangan pokok menggunakan satuan buah. Pada awal perancangan software, jumlah tulangan hanya ada satu jenis pula. Namun, seiring perjalanan perancangan, penulis menemukan kasus-kasus baru seperti halnya pada jarak sengkang. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jumlah tulangan pokok menerus, daerah tumpuan, dan commit to user daerah lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 h) Harga Satuan Harga satuan menggunakan satuan rupiah. Harga satuan diisi dengan harga pasaran perkilogram besi. Harga satuan disesuaikan dengan kebutuhan dan harga patokan di daerah yang akan digunakan sebagai objek proyek. i) Jumlah Sengkang Pakai Jumlah sengkang pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan
pada
program
visual
basic.
Walaupun
menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat.
2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengarahkan kursor dan menekan tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Optional Input antara lain: a) Diameter Tulangan Pokok Diameter tulangan pokok menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. b) Diameter Tulangan Sengkang Diameter tulangan sengkang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang dapat digunakan, antara lain 6, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 c) Diameter Tulangan Pinggang Diameter tulangan pinggang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang dapat digunakan, antara lain 6, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. Pada awal perancangan, penulis tidak memperhitungkan adanya tulangan pinggang. Namun, seiring berjalannya proses perancangan penulis menemukan kasus dimana perlu menambahkan tulangan pinggang pada perhitungan. 3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara otomatis setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain: a) Berat Tulangan pokok (wp) Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Nilai wp didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai wp didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²) b) Berat Sengkang (ws) Berat tulangan sengkang menggunakan satuan kg. Nilai ws didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai ws didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²). c) Panjang kait (tk) Panjang kait menggunakan satuan mm. Nilai panjang kait tergantung dari diameter tulangan sengkang. Tulangan dengan diameter kurang dari 12 mm memiliki panjang kait sebesar 3 cm. Tulangan dengan diameter antara 12 sampai 16 mm memiliki panjang kait sebesar 5 cm. Sedangkan tulangan lebih besar dari 16 mm memiliki panjang kait sebesar 7 cm. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi. 5) Output tombol hitung pertama Output tombol hitung pertama berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, antara lain: a) Bentang Efektif Balok (L’) Bentang efektif balok menggunakan satuan mm. Bentang efektif merupakan hasil pengurangan bentang balok dengan setengah lebar kolom yang ditinjau dan digambarkan dengan persamaan berikut: Bentang efektif L’ = Bentang balok – 2.(½.Lebar kolom tinjau) …..(4.2) b) Panjang Tulangan Pokok (pt) Panjang tulangan pokok menggunakan satuan mm. Panjang tulangan pokok diperoleh dari penjumlahan antara bentang balok dan dua kali setengah lebar kolom tinjau dengan dua kali tinggi balok. Persamaan tersebut dituliskan sebagai berikut: Pt = L + 2.(½.Lebar kolom tinjau) + (2.tinggi balok) ..(4.3) c) Panjang 1 sengkang (ps) Panjang satu sengkang menggunakan satuan mm. Panjang satu sengkang didapat dari penjumlahan antara dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan tinggi balok dikurangi dua kali selimut beton dengan dua kali panjang kait, digambarkan dengan rumus berikut: Ps = ((b–2.cv).2) + ((h-2.cv).2) + (2.tk) ……..(4.4) d) Jumlah sengkang Jumlah sengkang menggunakan satuan buah. commit to user Jumlah sengkang diperoleh dari hasil pembagian bentang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 efektif dengan jarak sengkang kemudian ditambah satu, digambarkan melalui persamaan berikut: Σs
= L’/s + 1 ……. (4.5) Hasil dari rumus tersebut belum tentu menghasilkan
angka yang bulat, oleh karena itu pengguna diminta mengisikan angka yang bulat pada manual input jumlah sengkang pakai agar dapat menghasilkan perhitungan yang akurat. 6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari: a) Berat Tulangan Pokok Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Berat tulangan pokok diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pokok dengan jumlah tulangan pokok dan berat tulangan pokok, dirumuskan sebagai berikut: Wpn = pt x Σt x wt ……. (4.6) b) Berat Sengkang Berat sengkang menggunakan satuan kg. Berat tulangan sengkang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan sengkang dengan jumlah tulangan sengkang dan berat tulangan sengkang, dirumuskan sebagai berikut: Wsn = ps x Σt x ws ……. (4.7) c) Berat Tulangan Pinggang Berat pinggang menggunakan satuan kg. Berat pinggang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pinggang dengan jumlah tulangan pinggang dan berat tulangan pinggang. Dirumuskan sebagai berikut: Wpn = pp x Σt x wp ……. (4.8) d) Berat Total Berat total menggunakan satuan kg. Nilai berat total didapat dari penjumlahan antara berat tulangan pokok, berat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 tulangan pinggang, dan berat sengkang. Dirumuskan sebagai berikut: Wtotal = Wpo + Ws + Wpi ……. (4.9) Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan jumlah kebutuhan tulangan dalam satuan batang. Hal ini ditambahkan oleh peneliti setelah melakukan validasi kepada
ahli
media.
Hal
ini
dikarenakan
adanya
pertimbangan bahwa keperluan belanja besi tulangan kebanyakan dalam satuan batang, walaupun ada yang membeli dalam satuan kg. e) Biaya Perbentang Biaya perbentang menggunakan satuan rupiah. Nilai biaya perbentang didapat dari perkalian antara berat total perlu dengan harga satuan. 7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari keterangan notasi balok. Gambar akan terbuka jika tombol diklik. Gambar dapat secara langsung ditutup dengan menekan tombol silang pada sudut kanan atas gambar. 8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini. Tampilan ini menunjukkan petunjuk penggunaan. Tampilan info dapat ditutup dengan menekan tombol OK ataupun tanda silang pada sudut kanan atas tampilan. 9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis atau menutup tampilan analisis balok. 10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data untuk digunakan dalam perhitungan baru. Jika tombol ini diklik maka secara otomatis data sebelumnya akan terhapus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 d. Tampilan analisis kebutuhan tulangan kolom Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada kolom. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, panjang tekukan, dan panjang kait. Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut: 1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain: a) Bentang Kolom (L) Bentang kolom menggunakan satuan mm. Bentang kolom merupakan tinggi dari kolom. Tinggi kolom yang dimasukkan adalah tinggi bruto (tanpa dikurangi balok). b) Lebar Kolom (b) Lebar kolom menggunakan satuan mm. Lebar kolom merupakan sisi pendek dari ukuran kolom. Misalnya, diketahui sebuah kolom dengan dimensi 600 x 700, maka lebar kolom diisi dengan angka 600. c) Tinggi Kolom (h) Tinggi kolom menggunakan satuan mm. Tinggi kolom merupakan sisi panjang dari ukuran kolom. Misalnya, diketahui sebuah kolom dengan dimensi 600 x 700, maka tinggi kolom diisi dengan angka 700. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 d) Tinggi Balok pada Kolom yang ditinjau (h balok) Tinggi balok menggunakan satuan mm. Balok yang dimaksud adalah balok yang menumpu pada kolom yang dimaksud. Tinggi balok merupakan sisi panjang dari dimensi balok. Misalnya, ukuran balok 300 x 600, maka tinggi balok diisi dengan angka 600. e) Tebal Plat Pondasi Tebal plat pondasi menggunakan satuan mm. Tebal plat pondasi diisi jika kolom yang dihitung berhubungan dengan plat pondasi. f) Selimut Beton Rencana (cv) Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Keterangan lebih lengkap untuk nilai selimut beton dapat dilihat lebih lanjut pada SNI tersebut yang saya lampirkan pada lampiran. g) Jarak Sengkang (s) Jarak sengkang menggunakan satuan mm. h) Jumlah Tulangan Pokok, menggunakan satuan buah i) Harga Satuan Harga satuan menggunakan satuan rupiah. Harga satuan diisi dengan harga pasaran perkilogram besi. Harga satuan juga disesuaikan dengan daerah yang akan dijadikan tempat proyek. j) Jumlah Sengkang Pakai Jumlah sengkang pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah commit to user pembulatan pada program visual basic. Walaupun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat. 2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan memencet tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain: a) Diameter Tulangan Pokok Diameter tulangan pokok menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. b) Diameter Tulangan Sengkang Diameter tulangan sengkang menggunakan satuan mm. Pada optional input ini disediakan beberapa pilihan diameter tulangan yang akan digunakan, antara lain 6, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 29, 32, dan 36. 3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain: a) Berat Tulangan pokok (wp) Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Nilai wp didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai wp didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²) b) Berat Sengkang (ws) Berat tulangan sengkang menggunakan satuan kg. Nilai ws didapat secara otomatis setelah diameter tulangan terisi. Nilai ws didapat dari tabel berat tulangan sesuai SNI commit to user atau dapat pula menggunakan rumus : (0,006165 x ᴓ²)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 c) Panjang kait (tk) Panjang kait menggunakan satuan mm. Nilai panjang kait tergantung dari diameter tulangan sengkang. Tulangan dengan diameter kurang dari 12 mm memiliki panjang kait sebesar 3 cm. Tulangan dengan diameter antara 12 sampai 16 mm memiliki panjang kait sebesar 5 cm. Sedangkan tulangan lebih besar dari 16 mm memiliki panjang kait sebesar 7 cm. d) Panjang Tekukan, menggunakan satuan mm Panjang tekukan menggunakan satuan mm. Panjang tekukan didapat dari perkalian dua belas kali diameter tulangan (12d). Angka ini disesuakan dengan aturan yang berlaku. 4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi. 5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari: a) Bentang Efektif Kolom (L’) Bentang efektif kolom menggunakan satuan mm. Bentang efektif merupakan hasil pengurangan bentang kolom dengan setengah tinggi balok yang ditinjau dan digambarkan dengan persamaan berikut: Bentang efektif L’ = Bentang kolom – 2.(½.tinggi balok tinjau) ……. (4.10) b) Panjang Tulangan Pokok (pt) Panjang tulangan pokok menggunakan satuan mm. Panjang tulangan pokok diperoleh dari penjumlahan antara bentang kolom dan setengah tinggi balok tinjau dengan tebal plat pondasi dan panjang tekukan. Persamaan tersebut commit to user dituliskan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 pt
= L + (½.kbt) + tp + lt ……. (4.11)
c) Panjang 1 sengkang (ps) Panjang satu sengkang menggunakan satuan mm. Panjang satu sengkang didapat dari penjumlahan antara dua kali lebar kolom dikurangi selimut beton dan tinggi kolom dikurangi dua kali selimut beton dengan dua kali panjang kait, digambarkan dengan rumus berikut: Ps = ((b–2.cv).2) + ((h-2.cv).2) + (2.tk) ……. (4.12) d) Jumlah sengkang, menggunakan satuan buah Jumlah
sengkang
menggunakan
satuan
buah.
Jumlah sengkang diperoleh dari hasil pembagian bentang efektif dengan jarak sengkang kemudian ditambah satu, digambarkan melalui persamaan berikut: Σs
= L’/s + 1……. (4.13) Hasil dari rumus tersebut belum tentu menghasilkan
angka yang bulat, oleh karena itu pengguna diminta mengisikan angka yang bulat pada manual input jumlah sengkang pakai agar dapat menghasilkan perhitungan yang akurat. 6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari: a) Berat Tulangan Pokok Berat tulangan pokok menggunakan satuan kg. Berat tulangan pokok diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan pokok dengan jumlah tulangan pokok dan berat tulangan pokok, dirumuskan sebagai berikut: Wpn = pt x Σt x wt ……. (4.14) b) Berat Sengkang Berat sengkang menggunakan satuan kg. Berat tulangan sengkang diperoleh dari perkalian antara panjang tulangan sengkang dengan jumlah tulangan sengkang dan commit to user berat tulangan sengkang, dirumuskan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Wsn = ps x Σt x ws ……. (4.15) c) Berat Total Berat total menggunakan satuan kg. Nilai berat total didapat dari penjumlahan antara berat pokok dan berat sengkang. d) Biaya Perbentang Biaya perbentang menggunakan satuan rupiah. Nilai biaya perbentang didapat dari perkalian antara berat total perlu dengan harga satuan. Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan kebutuhan
tulangan
dalam
satuan
batang.
Hal
ini
ditambahkan atas dasar pertimbangan yang disampaikan oleh validator dari ahli media. Alasan yang dikemukakan senada dengan apa yang ada pada analisis balok. 7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari keterangan notasi balok dan kolom. 8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini. 9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis. 10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data untuk digunakan dalam perhitungan baru.
e. Tampilan analisis kebutuhan tulangan plat Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada plat. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya berat tulangan plat. Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai berikut: 1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain: a) Panjang Plat (P), Panjang plat menggunakan satuan mm. Panjang plat menggunakan sisi panjang pada plat. Misalnya, plat berdimensi 1000 x 2000 maka panjang plat diisi dengan angka 2000. b) Lebar Plat (L) Lebar plat menggunakan satuan mm. Lebar plat menggunakan sisi pendek pada plat. Misalnya, plat berdimensi 1000 x 2000 maka panjang plat diisi dengan angka 1000. c) Tebal Plat (th), Tebal plat menggunakan satuan mm. d) Lebar Balok tinjau (b balok) Balok tinjau menggunakan satuan mm. Lebar balok tinjau merupakan lebar dari balok yang ditumpu oleh plat. e) Selimut Beton Rencana (cv) Selimut beton rencana menggunakan satuan mm. Nilai selimut beton tergantung dari perencanaan bangunan beton bertulang berdasarkan SNI-03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Keterangan lebih lengkap untuk nilai selimut beton dapat dilihat lebih lanjut pada SNI tersebut yang saya lampirkan pada lampiran.menggunakan satuan mm f) Jarak Tulangan (s), menggunakan satuan mm commit to user g) Harga Satuan, menggunakan satuan rupiah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 h) Jumlah tulangan pakai arah L (x) Jumlah tulangan pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan
pada
program
visual
basic.
Walaupun
menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat. i) Jumlah Tulangan Pakai arah P (y) Jumlah tulangan pakai menggunakan satuan buah. Alasan penambahan tombol manual input ini adalah dikarenakan penulis tidak menemukan solusi masalah pembulatan
pada
program
visual
basic.
Walaupun
menjadikan proses analisis menjadi sedikit tidak praktis, namun hal ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai suatu perhitungan yang akurat. 2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan menekan tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input yaitu diameter tulangan plat, menggunakan satuan mm 3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input yaitu berat tulangan plat. 4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi. 5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari: commit to user a) Panjang Efektif Plat (P’), menggunakan satuan mm
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 b) Lebar Efektif Plat (L’), menggunakan satuan mm c) Panjang Tulangan Arah P Panjang
tulangan
menggunakan
satuan
mm.
Panjang tulangan didapat dari penjumlahan antara Panjang Plat dengan dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan ditambah dua kali tebal plat. Digambarkan dengan persamaan sebagai berikut: Pt = L + 2.(½kbt – cv) + 2.th ……. (4.16) d) Panjang Tulangan Arah L Panjang
tulangan
menggunakan
satuan
mm.
Panjang tulangan didapat dari penjumlahan antara Panjang Plat dengan dua kali lebar balok dikurangi selimut beton dan ditambah dua kali tebal plat. Digambarkan dengan persamaan sebagai berikut: Pt = L + 2.(½kbt – cv) + 2.th ……. (4.17) e) Jumlah Tulangan Rangkap Arah L, menggunakan satuan buah f) Jumlah Tulangan Rangkap Arah P, menggunakan satuan buah 6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari: a) Berat Tulangan Arah x, Berat tulangan menggunakan satuan kg. Berat tulangan didapatkan dari perkalian antara panjang satu tulangan dikali berat tulangan permeter dikali jumlah tulangan. b) Berat Tulangan Arah y Berat tulangan menggunakan satuan kg. Berat tulangan didapatkan dari perkalian antara panjang satu tulangan dikali berat tulangan permeter dikali jumlah tulangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 c) Berat Total Berat total menggunakan satuan kg. Berat total merupakan hasil penjumlahan dari berat tulangan arah x dan berat tulangan arah y. d) Biaya Total Biaya total menggunakan satuan Rupiah. Merupakan perkalian antara jumlah berat total perlu dikalikan dengan harga satuan. Output dari tombol hitung kedua dilengkapi dengan kebutuhan
tulangan
dalam
satuan
batang.
Hal
ini
ditambahkan atas dasar pertimbangan yang disampaikan oleh validator dari ahli media. Alasan yang dikemukakan senada dengan apa yang ada pada analisis balok. 7) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini. 8) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis. 9) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data untuk digunakan dalam perhitungan baru.
f. Tampilan analisis kebutuhan tulangan pondasi footplat Tampilan ini berfungsi untuk melakukan analisis kebutuhan tulangan pada footplat. Pada tampilan ini pengguna diminta memasukkan input data pada TextBox dan ComboBox dengan ketentuan yang tersedia. TextBox yang terdapat pada tampilan ini tidak semuanya harus diisi oleh pengguna, namun ada beberapa yang dapat terisi otomatis, misalnya: berat tulangan pokok, berat sengkang, panjang penyaluran, panjang hook, panjang tekukan, dan panjang kait. Selain input, tampilan ini juga memberikan informasi melalui output perhitungan software dan juga perintah eksekusi menggunakan tombol hitung. Lebih lengkapnya isi dari tampilan kedua adalah sebagai commit to user berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 1) Manual Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan mengetikkan angka secara manual pada TextBox yang tersedia. Input data yang termasuk dalam kelompok Manual Input antara lain: a) Tinggi Kolom Footplat (P), menggunakan satuan mm. b) Tinggi sisi kolom (h), menggunakan satuan mm c) Lebar Kolom (b), menggunakan satuan mm d) Dimensi plat (b), menggunakan satuan mm e) Dimensi Plat (h), menggunakan satuan mm f) Tebal Plat (th), menggunakan satuan mm g) Selimut Beton Plat (cv), menggunakan satuan mm h) Selimut Beton Kolom (cv), menggunakan satuan mm i) Jarak Sengkang (s), menggunakan satuan mm j) Jarak tulangan plat (s plat), menggunakan satuan mm k) Jumlah Tulangan Pokok, menggunakan satuan buah l) Harga Satuan, menggunakan satuan rupiah m) Jumlah Sengkang Pakai, menggunakan satuan buah 2) Optional Input, cara mengisi bagian ini adalah dengan memencet tanda panah kearah bawah pada ComboBox yang tersedia, kemudian memilih angka yang sesuai dengan perencanaan pengguna. Input Data yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain: a) Diameter Tulangan Pokok, menggunakan satuan mm b) Diameter Tulangan Sengkang, menggunakan satuan mm 3) Automatic Input, bagian ini akan terisi secara manual setelah pengguna mengisi Optional Input. Bagian yang termasuk dalam kelompok Automatic Input antara lain: a) Berat Tulangan pokok (wp), menggunakan satuan kg b) Berat Sengkang (ws), menggunakan satuan kg c) Panjang penyaluran, menggunakan satuan mm commit to user d) Panjang Hook, menggunakan satuan mm
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 e) Panjang kait (tk), menggunakan satuan mm f) Panjang Tekukan, menggunakan satuan mm 4) Tombol Eksekusi, terdiri dari dua buah tombol hitung. Berfungsi untuk memulai analisis. Tombol ini di-klik ketika semua input selesai diisi. 5) Isian Output, berisi hasil-hasil analisis yang dihasilkan dari input data yang diisi. Output dari tombol hitung pertama, terdiri dari: a) Kebutuhan Tulangan Utama Kolom, menggunakan satuan mm b) Panjang 1 sengkang (ps), menggunakan satuan mm c) Jumlah sengkang, menggunakan satuan buah d) Panjang Tulangan Plat, menggunakan satuan mm e) Jumlah Tulangan Plat, menggunakan satuan buah 6) Output dari tombol hitung kedua, terdiri dari: a) Berat Tulangan Utama Kolom, menggunakan satuan kg b) Berat Sengkang, menggunakan satuan kg c) Berat Tulangan Plat, menggunakan satuan mm d) Berat Total, menggunakan satuan kg e) Biaya perunit, menggunakan satuan Rupiah 7) Tombol keterangan notasi, berisi gambar yang lebih detail dari keterangan notasi footplat. 8) Tombol info, berisi cara menggunakan tampilan ini. 9) Tombol kembali, untuk kembali ke menu pilihan analisis. 10) Tombol hitung baru, berfungsi untuk mengosongkan semua data untuk digunakan dalam perhitungan baru.
g. Tampilan Informasi Software Tampilan informasi terdiri dari beberapa jenis, antara lain: 1) Informasi Software, menyampaikan informasi pembuatan software serta fungsi yang ditawarkan oleh software ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 2) Informasi penggunaan analisis, menyampaikan informasi cara menggunakan analisis perhitungan pada balok, kolom, plat, dan footplat.
h. Tampilan keterangan notasi gambar Tampilan ini berisi gambar detail dengan notasi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi notasi yang ada pada tampilan analisis perhitungan. Terdiri dari tampilan notasi gambar balok dan kolom, plat, dan footplat.
i. Tampilan profil penyusun Tampilan ini berisi keterangan profil penyusun. Selain itu, tampilan ini menyampaikan informasi tujuan pembuatan software.
4. Pembuatan Fungsi Software menggunakan Visual Basic.Net Pembuatan fungsi software didasarkan pada fungsi yang telah dibuat menggunakan Microsoft Excel. Pembuatan fungsi ini dilakukan untuk
membuat
software
yang
direncanakan
dapat
berfungsi
sebagaimana mestinya. Proses pembuatan fungsi ini dilakukan setelah tampilan selesai dikerjakan. Kemudian penulis memastikan nama dari semua textbox yang akan diisi oleh input maupun yang akan berfungsi sebagai output. Mengetahui nama tersebut sangatlah penting, karena jika salah satu huruf saja, maka software tidak akan dapat digunakan. Input fungsi didasarkan pada tombol eksekusi yang terdapat pada tiap tampilan. Fungsi yang telah dibuat akan ditampilkan pada lampiran diakhir penulisan skripsi ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 B. Hasil Perancangan Prototype Software Hasil dari perancangan software sebagai berikut: 1. Tampilan Pembuka
Gambar 4.1. Tampilan pembuka 2. Tampilan Info
Gambar 4.2. Tampilan Info 3. Tampilan Profil Penyusun
commit to user Gambar 4.3. Tampilan profil penyususn
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 4. Tampilan Pilihan Menu Analisis
Gambar 4.4. Tampilan pilihan menu analisis 5. Tampilan Info Pilihan Menu Analisis
Gambar 4.5. Tampilan info pilihan menu analisis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 6. Tampilan Analisis Balok
Gambar 4.6. Tampilan Analisis Balok 7. Tampilan Keterangan Notasi Balok
Gambar 4.7. Keterangan Notasi Balok
8. Tampilan Info Balok
Gambar 4.8. Tampilan Info Balok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 9. Tampilan Analisis Kolom
Gambar 4.9. Tampilan Analisis Kolom 10. Tampilan Keterangan Notasi Kolom
Gambar 4.10. Keterangan Notasi Kolom 11. Tampilan Info Kolom
Gambar 4.11. Tampilan commit to userinfo kolom
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 12. Tampilan Analisis Plat
Gambar 4.12. Tampilan Analisis Plat 13. Tampilan Notasi Plat
Gambar 4.13. Tampilan Notasi Plat 14. Tampilan Info Plat
commit to user Info Plat Gambar 4.14. Tampilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 15. Tampilan Analisis Footplat
Gambar 4.15. Tampilan nalisis Footplat 16. Tampilan Keterangan Notasi Footplat
Gambar 4.16. Tampilan Notasi Footplat 17. Tampilan Info Footplat
commit to user Gambar 4.16. Tampilan Info Footplat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 C. Hasil Validasi Produk Software yang telah dirancang tentunya perlu dilakukan ji validasi untuk memastikan apakah software dapat digunakan sesuai kaidah yang ada. Dalam proses penyusunan software ini telah dilakukan uji validasi sebanyak 4 kali dengan beberapa pakar yang kompeten dibidangnya. Subjek yang diminta untuk melakukan validasi antara lain: ahli struktur beton bertulang, ahli RAB (rencana anggaran biaya), ahli software , dan praktisi industri. 1. Uji Validasi Ahli Beton Bertulang Ahli beton bertulang dirasa perlu untuk menilai SNAP 1.0 karena pada dasarnya rumus yang digunakan adalah sesuai dengan Standar Nasional untuk perencanaan struktur beton bertulang. Validator ahli beton bertulang dipercayakan kepada
Ibu Ernawati
Sri Sunarsih,ST.,M.Eng.
Beliau
merupakan dosen pengampu mata kuliah Struktur Beton II pada Program Studi Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan. Peneliti menggunakan media angket dan tanya jawab untuk menggali saran dari validator. Aspek yang diamati dalam lingkup beton bertulang, antara lain: a. Apakah penggunaan metode perhitungan sesuai dengan peraturan yang berlaku? b. Apakah software relevan dengan kebutuhan perhitungan volume besi? c. Apakah software menyajikan pilihan input dan output yang tepat? d. Apakah software dapat menghasilkan hasil perhitungan yang akurat sesuai dengan metode yang dipakai? e. Apakah software memiliki tampilan yang mudah dipahami dalam penggunaannya? Dalam proses penilaian hal-hal diatas muncul saran-saran yang dapat diaplikasikan untuk memperbaiki dan menyempurnakan SNAP 1.0. Hal yang menjadi perhatian dari ahli beton bertulang adalah proses penghitungan. Secara global, software ini telah menjawab kebutuhan dasar dalam proses perhitungan kebutuhan besi pada beton bertulang, hanya saja perlu diberi opsi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 tambahan pada panjang tulangan yang diperlukan dengan menambah pilihan panjang overlap, panjang tekukan, dan angka toleransi. Saran lain dari validator ahli beton bertulang antara lain: a. Merubah keterangan “dimensi” menjadi “panjang” dan “lebar” pada analisis footplat. b. Menambahkan TextBox untuk mencantumkan jumlah tulangan plat pakai pada analisis footplat. c. Membedakan penulangan arah X dan arah Y pada analisis plat. d. Membedakan jarak sengkang menjadi jarak sengkang tumpuan dan lapangan pada analisis kolom.
2. Uji Validasi Ahli RAB (Rencana Anggaran Biaya) Ahli RAB dirasa perlu memberikan penilaian karena tujuan awal pembuatan SNAP 1.0 ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses perhitungan RAB suatu struktur beton bertulang. Validasi ahli RAB dipercayakan kepada Bapak Budi Siswanto,S.Pd,M.Ars. Beliau adalah dosen pengajar mata kuliah Rencana Anggaran Biaya pada Program Studi Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan. Aspek yang dinilai pada lingkup RAB antara lain: a. Apakah software memiliki tujuan yang jelas dalam keperluan perhitungan rencana anggaran biaya? b. Apakah software relevan dengan kebutuhan perhitungan Rencana Anggaran Biaya terutama besi tulangan? c. Apakah software menyajikan pilihan input dan output yang tepat? d. Apakah software dapat menghasilkan perhitungan yang akurat sesuai dengan metode yang dipakai? e. Apakah software telah menggunakan metode perhitungan terbaru sesuai dengan aturan yang berlaku? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 f. Apakah software memiliki tampilan yang mudah dipahami dalam penggunaannya? Penilaian secara global dari validator RAB terhadap SNAP 1.0 sudah baik. Namun, validator memberikan saran untuk menyamarkan atau mengganti background tampilan agar pengguna lebih fokus pada kolomkolom yang tersedia dan harus diisi. 3. Uji Validasi Praktisi Industri Uji validasi oleh praktisi industri dirasa perlu karena mereka adalah subjek langsung yang berhubungan dengan proses perhitungan volume. Validator praktisi industri diserahkan kepada Bapak Salman Berbudi, S.T. Beliau merupakan karyawan dari PT. Wika Gedung yang bertugas sebagai Site Engineer pada proyek pembangunan “The Brothers Hotel - Solo Baru”. Aspek yang dinilai pada lingkup industri, antara lain: a. Apakah bahasa yang digunakan dalam software merupakan bahasa Indonesia yang baik? b. Apakah nilai input dan output software mempunyai konsep yang benar dan tepat? c. Apakah software menyajikan metode perhitungan yang efektif? d. Apakah software mempunyai performa yang handal? e. Apakah software terlihat jelas dan mudah dipahami? f. Apakah software dapat dikelola dengan mudah? g. Apakah software dapat dioperasikan dengan mudah? h. Apakah software dapat dijalankan diberbagai spesifikasi komputer atau laptop yang ada? Secara global penilaian terhadap SNAP 1.0 sudah baik menurut praktisi industri. Namun ada beberapa saran yang perlu ditambahkan pada SNAP 1.0 agar lebih aplikatif, antara lain: a. Software masih dapat dikembangkan lebih lanjut seperti menyertakan commit to user tulangan menerus pada dua bentang, penjangkaran, serta waste material.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 b. Dapat dilengkapi dengan quote yang berisi keterangan tiap item, agar para pemula dapat langsung mengerti.
4. Uji Validasi Ahli Software Ahli software dirasa perlu memberikan penilaian untuk menguji kualitas dan performa dari SNAP 1.0 ini. Ahli media dipercayakan kepada Bapak Agusti Thamrin, M.Pd.,M.Si. Beliau adalah dosen pengajar pada Program Studi Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan. Aspek yang dinilai pada lingkup media antara lain: a. Apakah hasil yang diperoleh dari proses perhitungan mempunyai akurasi yang tinggi? b. Apakah proses perhitungan berlangsung cepat? c. Apakah software dapat menyelesaikan lebih dari satu kasus? d. Apakah software dapat dikembangkan berdasarkan perubahan yang ada? e. Apakah software yang ditampilkan dapat mudah dimengerti? f. Apakah petunjuk atau instruksi yang terdapat dalam software dapat dipahami dengan mudah? g. Apakah software dapat dijalankan pada berbagai macam spesifikasi komputer atau laptop? Validator bidang ahli software memberikan beberapa saran, antara lain: a. Menggeser tombol eksekusi “HITUNG” pada posisi yang tepat. b. Memperbesar ukuran tombol eksekusi “HITUNG” c. Menghilangkan background yang menyebabkan tidak jelasnya notasi pada layar. d. Memberi keterangan pada kolom “Harga Satuan” dengan keterangan “disesuaikan dengan harga setempat”. Validator ahli software menyatakan bahwa aplikasi ini sudah dapat digunakan dan mendorong kepada peneliti untuk mengembangkan untuk keperluan commit to user lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini antara lain: 5. Dapat dirancang perangkat lunak perhitungan bahan tulangan pada rangka beton bertulang bangunan sederhana bertingkat. 6. Dapat dirancang perangkat lunak perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat mempercepat proses perencanaan struktur. 7. Dapat dirancang perangkat lunak perhitungan kebutuhan bahan tulangan yang dapat meningkatkan ketelitian perhitungan sehingga mengurangi kesalahan dalam perhitungan anggaran dalam perencanaan struktur 8. Dapat dirancang perangkat lunak perhitungan kebutuhan tulangan yang dapat diaplikasikan dalam dunia industri real estate dan pendidikan.
B. Implikasi Dengan perancangan software perhitungan kebutuhan tulangan (SNAP 1.0) ini, maka implikasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Implikasi Praktis Implikasi praktis dari hasil penelitian ini antara lain: c. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat menghitung kebutuhan bahan baja tulangan pada rangka beton bangunan bertingkat. d. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam dunia industri dan pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 2. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini antara lain: a. Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan media teknologi informasi dalam bidang teknik bangunan. b. Sebagai penelitian pengembang untuk penelitian lain yang relevan.
C. Saran Berdasarkan hasil peneltian diatas dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Perkembangan media saat ini sangat pesat, tentunya tingkat kebutuhan dan sarana untuk mempermudah penyampaian informasi melalui media banyak mengalami perkembangan. Diharapkan dalam dunia pendidikan dapat mengimbangi kemajuan perkembangan media sebagai sarana penyampaian informasi yang menarik dan tepat guna sehingga dapat memotivasi belajar peserta didik. 2. Penelitian Research and Development (R&D) adalah penelitian yang menciptakan produk. Sehingga konsep dan tujuan pembuatan produk harus benar-benar jelas sehingga dapat mengatasi permasalahan dalam dunia pendidikan. 3. Penelitian ini dibutuhkan biaya yang besar dan waktu pengujian dalam membuat software yang tepat dan valid. 4. Produk yang dihasilkan bersifat usability, artinya mudah dalam menggunakan dan pengoperasiannya. 5. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat mendesain dan menciptakan produk yang lebih baik, baik dari segi isi, desain dan penyampaian yang sesuai dengan kaidah dalam dunia pendidikan. 6. Perlu dipertimbangkan untuk menambahkan fasilitas penyimpanan analisis perhitungan yang dapat terhubung langsung dengan media printer. 7. Perlu dipertimbangkan adanya penambahan analisis perhitungan volume beton dan bekisting.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 8. Perlu dipertimbangkan penambahan kolom opsional untuk penjangkaran, waste, overlap, dan bentang menerus. 9. Tampilan software diusahakan dapat secara otomatis melakukan penyesuaian ukuran layar.
commit to user