Perancangan Sistem Reservasi Kunjungan Perpustakaan Berbasis Android (Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Salatiga)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti : Danang Prasetyo A (672012032) Radius Tanone, S.Kom, M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016 1
2
3
4
5
1. Pendahuluan Salah satu perpustakaan yang besar di Salatiga adalah Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga (Persipda). Kantor Persipda tidak hanya menyediakan informasi dalam bentuk buku saja, melainkan dalam bentuk arsip-arsip dan bentuk informasi lainnya. Persipda memiliki fasilitas-fasilitas yang baik dalam teknologi informasi, sehingga masyarakat lebih mudah dalam mengakses pelayanan dengan menggunakan device mereka baik dalam bentuk website di desktop maupun menggunakan smartphone. Banyaknya informasi yang bisa didapatkan, menjadikan Persipda sebagai tempat kunjungan bagi sekolah-sekolah maupun instansi-instansi. Proses reservasi kunjungan yang sedang berjalan saat ini menggunakan sistem datang langsung untuk melakukan reservasi ruangan multimedia. Proses reservasi dilakukan saat pemohon kunjungan datang menanyakan syarat kunjungan, setelah mendapatkan informasi pemohon harus memberikan surat permohonan kunjungan dari kepala instansi maupun sekolah terkait. Surat permohonan diserahkan kepada petugas Persipda dan dilakukan penjadwalan untuk kunjungan. Setelah proses penjadwalan selesai maka pemohon baru bisa melakukan kunjungan keesokan harinya. Proses lama memakan waktu kurang lebih 3 (tiga) hari untuk pemohon bisa melakukan kunjungan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapatkan hasil, masyarakat merasa kesulitan dengan sistem reservasi yang ada dan merasa tidak efektif untuk reservasi karena memakan waktu yang cukup lama. Adanya sistem lama terkadang menimbulkan jadwal bertabrakan. Beberapa pengunjung yang tidak tahu mengenai sistem kunjungan langsung datang ke Persipda untuk melakukan kunjungan. Akibatnya pengunjung tidak dapat menggunakan ruangan multimedia dan dialihkan ke ruangan lain sehingga tidak mendapatkan fasilitas yang semestinya didapatkan. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah bagaimana memudahkan user untuk melakukan reservasi kunjungan dan bagaimana merancang dan cara implementasi aplikasi sistem reservasi kunjungan perpustakaan berbasis android platform menggunakan GCM (Google Cloud Messagging). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu dan mempermudah reservasi kunjungan ke perpustakaan. Membangun sistem reservasi kunjungan perpustakkan berbasis android menggunakan GCM (Google Cloud Messagging). Manfaat penelitian yang dilakukan yaitu memberikan kemudahan kepada instansi-instansi dalam melakukan reservasi kunjungan ke perpustakaan. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah aplikasi dibangun pada sistem operasi android platform, aplikasi diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Salatiga, aplikasi tidak membahas arsitektur jaringan dan keamanan data, aplikasi menggunakan teknologi GCM (Google Cloud Messagging) dan aplikasi tidak mengakses data user dan informasi detail tentang buku yang dipinjam.
6
2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya dengan judul “Aplikasi Perpustakaan Online berbasis Android dan PHP menggunakan Protocol JSON“ oleh Febriani Kusumatuti pada tahun 2012 didapatkan bahwa aplikasi ini memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi perpustakaan dan buku-buku dengan menggunakan smartphone. Aplikasi ini berjalan pada sistem operasi android [1]. Pada penelitian lain dengan judul “Pengembangan Aplikasi e-Learning Jurusan Teknik `Informatika ITS Berbasis Android pada Perangkat Komunikasi Bergerak” yang dilakukan oleh Fariani Dewi Yulianti pada tahun 2013 yang diperuntukan bagi mahasiswa. Aplikasi ini digunakan e-learning antara dosen dan mahasiswa. Dengan menggunakan web service dan layanan GCM (Google Cloud Messaging) [2]. Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut maka akan dilakukan penelitian serta perancangan sistem Reservasi Kunjungan Perpustakaan Berbasis Android. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mengambil topik sistem pelayanan perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan anggota perpustakaan yang ingin melakukan reservasi kunjungan. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android adalah sistem operasi yang dirancang untuk sistem telepon pintar yang menggunakan layar sentuh. Android pada awalnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang dibiayai oleh Google inc. dan saat ini telah dibeli oleh Google [3]. GCM (Google Cloud Messanging) adalah sebuah layanan pada android yang berfungsi untuk menjalankan sebuah Push Notification. Di Android layanan GCM dijalankan oleh sebuah aplikasi yang berjalan dilatar belakang dan bernama Layanan Google Play. Layanan ini akan membangunkan aplikasi yang bersangkutan saat menerima notifikasi baru dan akan menampilkan notifikasi tersebut pada panel notifikasi android [4]. Aplikasi android yang menggunakan GCM tidak perlu berjalan dibelakang layar untuk menerima sebuah notifikasi. GCM akan membangunakan aplikasi tersebut dengan mekanisme Broadcoast Intent (Event yang terjadi saat ada notifikasi baru) ketika ada pesan tiba selama aplikasi tersebut diatur untuk diizinkan menerima pesan siaran. Namun tidak sedikit pula aplikasi berjalan dalam latar belakang yang menggunakan GCM.
7
3. Metode dan perancangan Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu pertama analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Kedua perancangan sistem. Ketiga Perancangan aplikasi / program, keempat implementasi dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian. Kelima penulisan laporan hasil penelitian.
Gambar 1. Tahapan Penelitian [5]
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1, dimana pada tahap pertama yaitu analisis kebutuhan dan pengumpulan data, digunakan metode wawancara dan observasi untuk mengetahui pendapat dan tanggapan dari karyawan dan anggota Persipda mengenai sistem yang telah bejalan. Dalam metode ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem dan program dari para karyawan dan anggota Persipda. Pada tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan perancangan sistem yang menggunakan metode model prototype. Model prototype adalah salah satu metode dalam membangun sebuah perangkat lunak. Metode ini terdiri dari requirement, design dan evaluasi prototype seperti yang digambarkan pada Gambar 2.
8
Gambar 2. Metode Prototype [6]
Tahap pertama pada Gambar 2 yaitu requirement atau tahapan mendengarkan pelanggan, maka dilakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui kebutuhan dan harapan dari karyawan maupun anggota Persipda mengenai aplikasi dan sistem yang diperlukan dan diinginkan. Pada tahapan kedua yaitu desain dilakukan perancangan untuk membentuk aplikasi perpustakaan yang dapat membuat user Persipda menjadi semakin efisien. Perancangan berbentuk penyusunan proses bisnis, hingga pada proses pembuatan aplikasi perpustakaan. Pada tahap ketiga yaitu evaluasi prototype dilakukan pengujian untuk melihat fungsional dari apliksi yang dibuat. Hasil pengujian digunakan untuk penyempurnaan aplikasi yang dibuat. Tahap requirement diperoleh data mengenai kebutuhan masyarakat terutama instansi terkait untuk reservasi kunjungan ke Persipda. Selain kebutuhan masyarakat, diperoleh sistem bisnis reservasi kunjungan yang sedang berjalan seperti pada Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat dijelaskan, bahwa untuk melakukan reservasi kunjungan, masyarakat harus datang ke Persipda untuk mencari informasi mengenai persyaratan reservasi kunjungan, kemudian masyarakat harus datang ke Persipda kembali untuk memasukkan atau melengkapi persyaratan. Setelah itu, petugas akan mengatur jadwal dan menyiapkan tempat untuk kunjungan. Masyarakat atau instansi yang melakukan kunjungan akan datang kembali untuk melakukan kunjungan. Sehingga masyarakat atau instansi minimal akan datang ke Persipda tiga kali untuk melakukan reservasi kunjungan dan melakukan kunjungan.
9
Gambar 3. Proses Bisnis Reservasi Kunjungan (lama)
Kurang efisiennya program yang lama, maka diusulkan sebuah pembaruan sistem untuk memudahkan dalam melakukan reservasi kunjungan, sehingga masyarakat atau instansi tidak perlu datang ke Persipda sebelum kunjungan. Sistem baru ditunjukkan seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Proses Bisnis Reservasi Kunjungan (baru)
10
Pada Gambar 4 diusulkan sebuah sistem reservasi kunjungan baru dengan penjelasan, pertama user dapat melakukan reservasi kunjungan atau meminta jadwal kunjungan melalui smartphone mereka. Setelah itu, sistem akan melakukan pengecekan jadwal, apakah tanggal dan jam reservasi sudah dipakai atau belum, jika sudah maka user harus memasukkan jadwal baru. Jika jadwal belum terpakai, maka data reservasi akan disimpan pada database dan akan dikirimkan ke pustakawan untuk pustakawan memberikan pemberitahuan kepada user mengenai persyaratan kunjungan ke user, proses ini menggunakan Google Cloud Messaging Service, setelah itu pustakawan akan menyiapkan tempat untuk kunjungan pada hari yang ditentukan, dengan syarat user harus membawa persyaratan yang telah diberitahukan yaitu membawa surat permohonan kunjungan dari instansi terkait. Supaya aplikasi berjalan dengan sempurna maka dibuatlah sebuah arsitektur sistem untuk memudahkan menggambarkan sistem secara singkat. Arsitektur sistem dapat ditunjukkan seperti Gambar 5.
Gambar 5. Arsitektur Sistem
Dalam arsitektur sistem seperti Gambar 5, dapat dijelaskan bahwa user melakukan reservasi kunjungan melalui aplikasi yang telah dipegang oleh user. Setelah itu, dengan bantuan web service, maka data akan ditambahkan ke dalam database. Selain menambahkan data, web service berguna untuk menjembatani antara user dan database. User dapat mengambil data reservasi yang masih kosong ke dalam database dengan bantuan web service. Melengkapi perancangan sistem maka dibuatlah UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram dan class diagram [7]. Perancangan usecase diagram dimulai dengan menentukan admin dan user. User disini ditujukan untuk instansiinstansi pemerintah maupun swasta seperti sekolah maupun perkantoran yang ingin mengadakan kunjungan maupun studi banding ke Persipda. Sedangkan admin adalah para pustakawan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diagram usecase ditunjukkan seperti pada Gambar 6. 11
<
> lihat data jadwal booking
Data Jadwal Reservasi
admin
<> <<extend>>
<<extend>> <<extend>> update jadwal reservasi
user delete jadwal reservasi
Lihat Jadwal yang telah di ambil
insert jadwal reservasi
<> <<extend>> reservasi jadwal booking
<>
<>
Validasi Jadwal Reservasi Update data user Data User Mengirim Notifikasi
<>
<<extend>> <>
<<extend>> insert jadwal reservasi
Delete data request reservasi
Data Request Jadwal Reservasi
<<extend>>
Delete data user insert
<<extend>>
update data request reservsai
<<extend>>
Insert Data request reservasi <> Lihat notifikasi <> Registrasi User
<>
insert Registrasi User
Insert data user
Gambar 6. Usecase Diagram Pemesanan Kunjungan
Pada usecase yang terlihat di Gambar 6. User adalah pemohon kunjungan yang berasal dari instansi maupun sekolah-sekolah yang berada di Salatiga maupun diluar Salatiga. User memiliki peranan untuk melakukan reservasi kunjungan, lihat daftar jadwal reservasi yang tersedia dan melakukan registrasi akun. Pada proses registrasi user akan memasukan syarat-syarat untuk menjadi anggota. Proses booking reservasi, user mengisi form. Jika form sudah diisi dengan lengkap dan sudah masuk ke database, user akan mendapatkan pesan jika proses reservasi sudah berhasil. Admin memiliki wewenang untuk melakukan penambahan, perubahan maupun penghapusan data jadwal dan data anggota yang ada. Pada activity diagram menjelaskan tiap tahapan pada usecase diagram secara lebih detail perlangkahnya sehingga lebih mudahkan user memberi gambaran mengenai aplikasi serta memudahkan dalam melakukan tahapannya. Activity diagram ditunjukkan seperti pada Gambar 7 dan Gambar 8.
12
User
Sistem
Database
start Melakukan Login
Mendapatkan data User
Tidak Valid
Validasi
Valid Pilih menu reservasi kunjungan
Mengisi form reservasi
menerima notifikasi gagal request
menyimpan data request reservasi
tidak valid mengirim notifikasi gagal request
verivikasi Admin valid
ya
Jadwal masuk ke datanase
ulang request jadwal
Mengirim notifikasi reservasi berhasil
tidak
Selesai reservasi
Stop
Gambar 7. Activity Diagram Reservasi Kunjungan
Pada Gambar 7 ditunjukkan aktivitas untuk melakukan reservasi kunjungan. Dalam Gambar 7, pertama kali user akan melakukan proses login. Jika proses login sudah berhasil maka akan memilih menu reservasi kunjungan. Jika user tidak dapat login, maka user harus memasukkan username atau password lagi. Kemudian mengisi form reservasi kunjungan. Jika jadwal tersedia, data yang diinputkan akan masuk ke database request reservasi dan user akan mendapat notifikasi jika reservasi telah berhasil. Admin validasi jadwal reservasi jika jadwal divalidasi, data dari user akan masuk ke database jadwal reservasi yang telah disetujui dan akan mendapatkan notifikasi dari sistem. Untuk membantu memilih jadwal, user dapat melihat jadwal yang telah dipesan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam memasukkan jadwal kunjungan. Activity diagram yang menunjukkan jadwal kunjungan ditunjukkan pada Gambar 8.
13
User
Sistem
Melakukan login
Database
Mendapatkan Data User
Tidak Valid
Validasi
Valid Pilih menu tampilkan jadwal reservasi
selesai melihat jadwal
mengakses database
menampilkan data peminjamaan
stop
Gambar 8. Activity Diagram Melihat Jadwal Kunjungan.
Pada Gambar 8 ditunjukan aktivitas melihat jadwal reservasi. Pada tahap pertama user melakukan login. Jika berhasil, maka user akan memilih menu tampilkan jadwal reservasi. Setelah itu sistem akan mengakses database dan menampilkan jadwal reservasi. Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forwarding engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Secara teknis sebuah kelas diartikan sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana penggunaannya [8]. Gambar 9 adalah class diagram dari perancangan aplikasi reservasi kunjungan. Gambar 9 menjelaskan tentang class diagram pada aplikasi yang akan dibangun. Class diagram tersebut terdiri atas entity data anggota, entity data reservasi, entity data jadwal reservasi, dan ada beberapa kontroler yaitu data anggota, insert, update, delete data anggota, mengelola data reservasi, dan insert,update,delete reservasi kunjungan.
14
Gambar 9. Class Diagram Reservasi Kunjungan
Dalam class diagram pada Gambar 9, ditunjukkan bahwa data anggota berhubungan dengan data reservasi kunjugan dan jadwal booking. Data anggota digunakan untuk ditambahkan ke data reservasi kunjungan sebagai identitas pemesan kunjungan, sedangkan jadwal reservasi kunjungan diambil dari data reservasi. 4. Hasil dan Pembahasaan Hasil penelitian ini berupa aplikasi web application untuk bagian admin perpustakaan dan android application untuk user. Pada bagian user, diberikan pelayanan untuk melakukan reservasi kunjungan, dan melihat data kunjungan. Untuk mengakses informasi tersebut, user harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem login dapat dijalankan jika user telah melakukan registrasi terlebih dahulu dan akunnya telah disimpan dalam database. Pada Gambar 10 merupakan tampilan registrasi user. Pada tampilan ini user akan mengisi form untuk melakukan proses registrasi. Setelah proses registrasi selesai maka user dapat melakukan login dengan akun yang dibuat. Jika proses login telah selesai dan berhasil, aplikasi akan menampilkan tampilan menu utama yang terdiri dari menu reservasi jadwal, lihat jadwal, jadwal anda, dan info. Pada menu reservasi jadwal user dapat melakukan reservasi jadwal kunjungan, sehingga user tidak perlu datang ke Persipda hanya untuk melakukan reservasi. Menu lihat jadwal kunjungan, user dapat melihat jadwal kunjungan yang telah dipakai dan telah dipesan. Menu jadwal anda menunjukkan jadwal reservasi yang telah dipesan oleh user. Menu info digunakan untuk melihat progress apakah jadwal telah diterima atau belum. 15
Tampilan untuk menu registrasi dan menu utama ditunjukkan oleh Gambar10 dan Gambar 11.
Gambar 10. Tampilan Registrasi
Gambar 11. Tampilan Menu Utama
Kode Program 1 Perintah untuk melakukan reservasi kunjungan pada server 56 $query_insert_data = mysql_query("INSERT INTO tabelreservasi (id,namapeminjam,tanggal, jam,jamselesai, ruang,kuota) VALUES('$id','$namapeminjam','$tanggal' ,'$jam','$jamselesai','$ruang','$kuota')"); 57 if ($query_insert_data) { 58 echo "Data Berhasil Disimpan"; 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
} else { echo "Error Inser Biodata " . mysql_error(); } $gcmRegIds = array(); $sql = "SELECT TOKENID FROM DEVICEINFO"; $result = $cnn->query($sql); while($row = $result->fetch(PDO::FETCH_ASSOC)) { array_push($gcmRegIds, $row["TOKENID"]); } $pushMessage = "Jadwal anda sudah masuk database "; if(isset($gcmRegIds) && isset($pushMessage)) { $message = array('message' => $pushMessage); $pushStatus = sendPushNotification($gcmRegIds, $message);
Kode Program 1 merupakan contoh JSON service yang berfungsi untuk insert data reservasi pada server. Kode 1 dimulai dengan menyiapkan variabel penyimpanan data yang isinya diambil dari penginputan oleh user. Kemudian data diinputkan kedalam database dengan menggunakan query insert dari MYSQL. Setelah data berhasil disimpan, maka akan muncul pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan ke database, jika tidak berhasil disimpan, maka akan muncul error dalam melakukan insert. Tampilan menu reservasi kunjungan dapat dilihat pada Gambar12. 16
Gambar 12. Menu Reservasi Kunjungan
Dalam menu reservasi yang ditunjukkan oleh Gambar 12, user harus memasukkan tanggal kunjungan, jam mulai kunjungan, jam selesai kunjungan, kuota peserta kunjungan dan mengisi ruang mana yang ingin didatangi. Setelah itu user bisa melakukan pemesanan buku. Setelah melakukan pemesanan buku, penguna dapat melihat data jadwal reservasi kunjungannya dengan memilih menu jadwal anda. Menu ini ditunjukkan pada Gambar 13.
Gambar 13 Tampilan Jadwal yang sudah diambil User
Pada Gambar 13 terlihat tampilan jadwal yang diinputkan oleh user dan sudah divalidasi oleh admin. Jadwal yang diminta pada saat reservasi dan telah divalidasi oleh admin akan ditampilkan dalam menu ini. Jika reservasi belum divalidasi, maka data tidak akan tampil kedalam menu. Kode Program 2 adalah kode program untuk menampilkan jadwal yang diinputkan oleh user dan sudah divalidasi oleh admin. 17
Kode Program 2 perintah menampilkan jadwal dalam mobile application 88 arrayBiodata = new JSONArray(biodata.tampilJadwal()); 89 90 for (int i = 0; i < arrayBiodata.length(); i++) { 91 JSONObject jsonChildNode = 92 arrayBiodata.getJSONObject(i); 93 String namapeminjam = 94 jsonChildNode.optString("namapeminjam"); 95 String tanggal = 96 jsonChildNode.optString("tanggal"); 97 String jam = jsonChildNode.optString("jam"); 98 String jamselesai = 99 jsonChildNode.optString("jamselesai"); 100 String id = jsonChildNode.optString("id"); 101 102 System.out.println("Nama :" + namapeminjam); 103 System.out.println("Tanggal :" + tanggal); 104 System.out.println("jam :" + jam); 105 System.out.println("jam :" + jamselesai); 106 System.out.println("ID :" + id); barisTabel = new TableRow(this); Pada Kode Program 2 baris pertama sistem akan mengambil data reservasi melalui perintah JSON yang kemudian akan diubah menjadi bentuk array dan if (i % 2 == 0) { barisTabel.setBackgroundColor(Color.LTGRAY); disimpan dalam bentuk JSON Object. Pada baris 91-100 setelah data disimpan dalam } bentuk array maka disiapkan variable untuk menampung data-data tersebut dalam bentuk string.
Gambar 14. Proses Penerimaan GCM
Gambar 15. Tampilan detail dari aplikasi
Pada Gambar 14 merupakan tampilan notifikasi GCM jika jadwal telah dikonfirmasi. Selain itu juga, terdapat notifikasi untuk menjadi reminder jika waktu sudah mendekati jadwal yang sudah ditentukan. Pada Gambar 15 merupakan tampilan detail dari notifikasi. Setelah user menekan notifikasi di statusbar, maka 18
akan masuk ke menu pada Gambar 15. Pada tampilan Gambar15 merupakan syarat yang harus dibawa user pada saat reservasi sebagai tanda bukti reservasi. User hanya perlu menunjukan pesan pada Gambar 15 kepada petugas sebagai bukti reservasi. Kode Program 3 Perintah menampilkan notifikasi pada Android Application 34 Intent intent = new Intent(this, Pesanmasuk.class); 35 intent.addFlags(Intent.FLAG_ACTIVITY_CLEAR_TOP); 36 int requestCode = 0;//Your request code 37 PendingIntent pendingIntent = 38 PendingIntent.getActivity(this, requestCode, intent, 39 PendingIntent.FLAG_ONE_SHOT); 40 //Setup notification 41 //Sound 42 Uri sound = 43RingtoneManager.getDefaultUri(RingtoneManager.TYPE_NOTIFICATION); 44 //Build notification 45 NotificationCompat.Builder noBuilder = new 46NotificationCompat.Builder(this) 47 .setSmallIcon(R.mipmap.ic_launcher) 48 .setContentText("My GCM message :X:X") 49 .setContentText(message) 50 .setAutoCancel(true) 51 .setContentIntent(pendingIntent); NotificationManager notificationManager = Kode Program 3 merupakan perintah untuk menampilkan notifikasi yang dikirim (NotificationManager)getSystemService(Context.NOTIFICATION_SERVICE); dari admin.notificationManager.notify(0, Notifikasi tersebut akan ditampilkan dalam push Jika push noBuilder.build()); //0notification. = ID of notification notification ditekan, akan masuk ke activity yang menampilkan notifikasi.
Berdasarkan data dari pengujian kedua aplikasi, dapat disimpulkan bahwa kedua aplikasi berjalan sesuai dengan keinginan. Seluruh fungsi pada kedua aplikasi berjalan dan sesuai. Untuk memastikan evaluasi program oleh user, maka dilakukan sebuah pengujian beta. Dilakukan evaluasi kepada 10 responden untuk menguji program. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya hasil dari pertanyaan tersebut akan disimpulkan. Tabel 1. Pengujian Aplikasi Mobile Fungsi yang diuji
Kondisi
Masuk ke aplikasi
Username dan Password benar Username dan Password salah
Melakukan Kunjungan
Reservasi
Jadwal diinputkan belum dipakai Jadwal diinputkan sudah dipakai
Melihat Jadwal Kunjungan
Lihat Jadwal yang telah diambil Mendapatkan notifikasi
Mengirim notifikasi
Sudah diverivikasi/ gagal reservasi Reminder dari admin
Output yang diharapkan Sukses masuk aplikasi Gagal masuk aplikasi
Output yang dihasilkan sistem Sukses masuk aplikasi Gagal masuk aplikasi
Reservasi diterima
Reservasi diterima
Reservasi gagal
Reservasi gagal
Sukses menampilkan data kunjungan Sukses tampilkan jadwal yang telah dipesan Sukses mendapat pesan
Sukses menampilkan data kunjungan Sukses tampilkan jadwal yang telah dipesan Sukses mendapat pesan
Sukses pesan
Sukses pesan
19
mengirim
mengirim
Status Pengujian
Valid
Valid Valid
Valid
Valid
Valid Valid
Responden terpilih diambil 10 orang responden dari 10 pengunjung dari instansi sekolah yang terdiri dari 4 sekolah setara TK, 3 orang dari perwakilan SD dan 3 orang dari perwakilan SMP. Responden adalah wakil dari 10 sekolah yang bertugas sebagai pemohon ataupun yang bertindak sebagai ketua rombongan kunjungan. Responden diberikan pertanyaan seputar aplikasi baik berupa tampilan program maupun fungsi program secara keseluruhan. Daftar pertanyaan dan hasil jawaban ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Pertanyaan dan Hasil Kuesioner Pertanyaan
Ya
Tidak
Apakah anda pernah menggunakan pelayanan reservasi kunjungan
8
2
Apakah menurut anda proses reservasi yang ada saat ini mengharuskan anda datang terlebih dahulu untuk reservasi
10
0
Apakah proses reservasi kunjungan yang berlaku memakan waktu lebih dari 12 jam (setengah hari)
8
2
Setelah mencoba aplikasi reservasi kunjungan, apakah dengan aplikasi ini anda merasa lebih hemat waktu (kurang dari 12 jam) dan biaya dalam melakukan reservasi?
10
0
Apakah aplikasi mudah dioperasionalkan?
8
2
Apakah Tampilan dapat terbaca semuanya ? (baik tombol maupun tulisan).
7
3
Dengan menggunakan perhitungan skala Guttman yaitu perhitungan skala dimana jawabananya bersifat jelas, tegas dan konsisten, dalam kuesioner ini diberikan 2 pilihan jawaban [8]. Dari data jawaban responden mengenai kesan sebelum dan sesudah menggunakan program, dengan menggunakan teori guttman, dapat disimpulkan bahwa sebelum memakai aplikasi proses reservasi kunjungan dapat memakan waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 12 jam, karena pengguna harus datang dahulu ke persipda dan datang lagi untuk kunjungan. Setelah menggunakan aplikasi pengguna merasa dimudahkan dalam hal reservasi kunjungan karena pengguna dapat menghemat waktu dalam pemesanannya yang kurang dari 12 jam. Selain aplikasi berjalan baik didapatkan hasil pula bahwa tampilan dalam aplikasi dapat dibaca oleh pengguna dengan baik dan aplikasi dinilai mudah untuk dioperasionalkan oleh para pemohon 5. Simpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem reservasi kunjungan di Persipda Salatiga dibangun dengan menggunakan teknologi mobile. Sistem reservasi ini dibangun dengan mencocokan jadwal yang tersedia dan jadwal yang sudah tersedia akan masuk ke database. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan teknologi Google Cloud Messaging (GCM) untuk mengirimkan notifikasi 20
kepada user. Pada penelitian ini dihasilkan aplikasi sistem reservasi kunjungan di Persipda Salatiga pada android platform. Pada sisi pelanggan, sistem rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi pelanggan untuk mengetahui dan memilih jadwal reservasi yang tersedia melalui smartphone. Begitu juga dengan adanya reservasi servis berbasis mobile yang memudahkan user untuk melakukan reservasi kunjungan, tanpa harus datang langsung ke Persipda Salatiga ataupun pesan melalui telepon. Selain itu, sistem reservasi kunjungan membantu user untuk mengetahui jadwal yang tersedia. Dengan sistem yang telah terintegrasi, aplikasi ini juga membantu mempercepat dan mempermudah kinerja pegawai pada posisi admin dalam pencatatan reservasi jadwal di Persipda Salatiga. Dengan adanya teknologi GCM, user diberikan layanan notifikasi saat jadwal reservasi sudah divalidasi. Aplikasi ini membantu dalam menunjang proses bisnis dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat pada Persipda Salatiga. 6. Pustaka [1] Kusumatuti Febriani, 2012. “Aplikasi Perpustakaan Online berbasis Android dan PHP menggunakan protocol json”. Jakarta : Universitas Gunadarma. [2] Yulianti,Fariani Dewi, dkk. “Pengembangan Aplikasi e-Learning Jurusan Teknik Informatika ITS Berbasis Android pada Perangkat Komunikasi Bergerak”. Surabaya : ITS [3] Palilingan,dkk.2014. Registrasi Calon Siswa Baru Berbasis Mobile Android di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado.Jurnal Fakultas Teknik ElektroUNSRAT. [4] Android Developers. 2012. Google Cloud Messaging for Android. http://developer.android.com/google/gcm/index.html, diakses tanggal 10 Juni 2016. [5] Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu), Andi, Yogyakarta. [6] Pressman, Roger S.,2001, Software Engineering a practitioner Approach, NewYork:McGraw-Hill Higher Education [7] Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. [8] BukuKerja.Com(2012).Panduan Penentuan Skoring Kriteria. http://www.bukukerja.com/2012/10/panduan-penentuan-skoringkriteria.html, (diakses pada tanggal 8 Juli 2016).
21