http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
PERANCANGAN SISTEM PENYAMPAIAN INFORMASI KEMAHASISWAAN PADA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA BERBASIS SMS Karyo Budi Utomo (Staf Pengajar Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak
Dalam dunia yang kompetitif sekarang ini, diferensiasi adalah faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan suatu penyedia layanan (service provider). Setelah layanan dasar seperti telepon suara telah berhasil di gelar, maka SMS akan dapat memberikan alternatif yang sangat baik bagi diferensiasi layanan. Saat ini SMS atau Short Messaging Services merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat, langsung kepada tujuan. Tidak terkecuali mahasiswa yang sudah tidak asing lagi dengan teknologi Handphone. Dalam makalah ini diuraikan mengenai arsitektur sistem, tool dan konfigurasi yang diperlukan untuk mengimplementasi aplikasi penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS, konsiderasi masalah perancangan konsep kerja sistem, juga perancangan dari sisi diagram alur aplikasi serta perancangan layar / antar muka. Kata Kunci : Perilaku, ISO 9001/2000
PENDAHULUAN Saat ini handphone bisa dikatakan sudah masuk dalam daftar kebutuhan penting bagi kita. Hampir setiap individu memerlukannya untuk bisa saling berkomunikasi secara realtime. Kondisi ini mendorong para produsen handphone untuk selalu mengeluarkan produk baru dengan berbagai macam teknologi baru yang semakin memberi kemudahan pemakai dalam berkomunikasi atau mengakses informasi. Berbagai macam merek handphone dapat dengan mudah kita jumpai di pasaran, seperti Nokia, Siemens, Samsung, Sagem, LG, Sonny Ericcson, dan lain-lain. Seiring dengan perjalanan waktu dan meningkatnya kebutuhan komunikasi bergerak, maka tingkat kepemilikan ponsel juga melonjak cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penggunaan fasilitas SMS pada hari Raya Idul Fitri dan Natal 2002 yang mencapai 50-70 juta SMS dalam sehari.
lembaga semakin ketat. Hal ini ditandai dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian, penyediaan fasilitas dan SDM yang berpengalaman sampai dengan membangun hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga atau perusahan baik di dalam maupun diluar negeri. Adapun perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah
Bagaimana menyampaikan informasi kepada segenap civitas akademika dalam hal ini adalah Jajaran Manajemen, Staf Dosen, Staf Administrasi, Mahasiswa serta orang tua / wali mahasiswa bisa berjalan dengan cepat dan akurat
Tujuan penelitian yang akan dicapai dan dilakukan dalam penelitian adalah untuk : 1. Meningkatkan dalam penyampaian informasi 2. Meningkatkan layanan kepada segenap insan kampus.
Dalam dunia pendidikan kini semakin kompetitif, di mana persaingan penyelenggaraan
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1320
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas kerja pegawai Adapun kegunaan dilakukan penulias adalah :
penelitian
Dari tahun ke tahun teknologi jaringan mobile telah mengalami evolusi mulai dari sistem analog hingga ke sistem digital. Perkembangan ini dikategorikan menjadi beberapa standar teknologi di setiap generasi, yaitu :
yang
1. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara lembaga dengan orang tua / wali mahasiswa 2. Sebagai untuk mengetahui hasil studi yang telah di tempuh oleh mahasiswa 3. Sebagai sarana untuk peningkatan proses belajar mengajar (Info Kehadiran Dosen/Mahasiswa, Info pemeberian tugas , dll)
Adapun dalam mengembangkan Sistem Pemyampaian Informasi Kemahasiswaan berbasis SMS ini penulis menggunakan metode pemakaian nomor SIM Card, karena dengan menggunakan metode ini peneliti bisa lebih independen tanpa harus bergantung kepada operator selular yang mungkin akan memerlukan waktu yang relatif lama untuk proses birokrasi.
1G Technology (First Generation) berkembang sebelum tahun 1997 : Advance Mobile Phone System (AMPS) di Amerika Utara, Total Access Communication System (TACS) di United Kingdom, Nippon Telegraph & Telephone (NTT) di Jepang, Code Division Multiple Access One (CDMAONE). 2G (1997-1999) : Global System for Mobile Communication (GSM) yang merupakan standar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, Code Division Multiple Access 2000 (CDMA2000) dan High Speed Circuit Switched Data Technology (HSCSD). 2.5G (1999-2002) : General Packet Radio System (GPRS) dan Enhanced Data Rate for GSM Evolution (EDGE). 3G (2002-sekarang) : Universal Mobile Telephone Standard (UMTS).
TINJAUAN TEORITIS
Arsitektur Jaringan SMS
Pengertian Sistem
Untuk implementasi layanan SMS, operator menyediakan apa yang disebut sebagai SMS Center (SMSC). Secara fisik SMSC dapat berwujud sebuah PC biasa yang mempunyai interkonektivitas dengan jaringan GSM.
Menurut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, dan Warren D. Stallings (1981), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dimana prosedur merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya. Pengertian Informasi
Kemampuan ini memungkinkan operator mengatur pelanggannya dengan menyediakan mekanisme untuk memprogram piranti bergerak milik para pelanggan.
Informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Dengan kata lain informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu dengan melihat akan kualitas dari informasi tersebut yang terdiri akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance). Sedangkan Data sendiri adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data biasanya dapat diperoleh dengan dari berbagai sumber dan jenis. Teknologi Jaringan Mobile
Riset / 1321
SMSC dapat digunakan untuk memberikan data nirkabel yang pendek (short). Data nirkabel ini dapat berupa layanan interaktif di mana panggilan suara juga terlibat. SMSc juga dapat digunakan untuk mengirimkan data biner yang dapat diinterpretasikan oleh piranti bergerak tanpa ditampilkan kepada pengguna.
Contoh dari layanan semacam ini adalah pemrograman piranti bergerak yang memungkinkan profil pelanggan dan karakteristik berlangganannya di-dowmload ke piranti bergerak (pelanggan dapat diaktifkan / dinonaktifkan berdasarkan data yang telah di-download) dan advice of charge yang memungkinkan digunakannya SMS untuk melaporkan biaya yang timbul dari pemakaian telepon si pelanggan. Salah satu metode yang menarik untuk memberikan customer support adalah dengan menawarkan daftar jawaban terhadap Frequently Asked Questions (FAQ) melalui pesan pendek. SMS juga dapat digunakan untuk mengingatkan para pelanggan akan pembayaran yang telah jatuh tempo. Cara ini tentunya dapat mengurangi biaya
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id dan menjamin sampainya pesan tersebut secara tepat waktu.
interkoneksi ke server e-mail yang bertindak seperti mekanisme masukan/keluaran pesan. 4. Lain-lain. Ada beberapa mekanisme lain untuk mengirimkan pesan singkat ke SMSC seperti jaringan penyeranta, perangkat lunak khusus untuk penulisan pesan berbasis PC dan operator.
Salah satu implementasi SMSC Open Source adalah Kannel, yang digunakan untuk membangun WAP dan SMS Gateway. SMSC secara opsional dapat pula terkoneksi dengan jaringan X.25 atau TCP/IP, sehingga bisa dibangun berbagai aplikasi Internet yang mempunyai hubungan dengan jaringan GSM, sebagai contoh email-ti-SMS, SMS calendar remainder, dan sebagainya. Arsitektur dasar jaringan dapat dilihat pada Gambar 2.7 :
Short Message Service Center Short Message Service Centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SME dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan, kapasitas pelanggan, dan troughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMSC juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasi peningkatan permitaan SMS dlam jaringan yang ada.
Gambar 1. Elemen Jaringan dan Arsitektur (NewNet, 1999)
Dari gambar arsitektur dasar SMS, di sebelah kiri dapat dilihat SMSC memiliki interkonektivitas dengan SME (Short Messanging Entity) yang dapat berupa jaringan e-mail, Web dan Voice e-mail. SMSC inilah yang akan melakukan manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan antrian SMS, atau penerimaan SMS.
Short Messanging Entities
Short Messaging Entities (SME) adalah suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim pesan pendek. SME dapat berada dalam jaringan fixed, sebuah piranti bergerak, atau pusat layanan (service center) lainnya seperti : 1. VMS. VMS bertanggung jawab untuk menerima, menyimpan, dan memainkan pesan suara yang dimaksudkan untuk pelanggan yang sibuk atau tidak dapat melakukan panggilan suara, (voice call). Ia juga bertanggung jawab mengirimkan notifikasi surat suara (voice-mail) untuk para pelanggan kepada SMSC. 2. Web. Pertumbuhan Internet juga telah mempengaruhi dunia SMS. Oleh karenanya sudah merupakan keharusan untuk mendukung interkoneksi ke World Wide Web guna mengirimkan pesan dan notifikasi. Peningkatan jumlah pengguna Internet berdampak positif pada peningkatan traffic pada beberapa tahun terakhir ini. 3. E-Mail. Aplikasi SMS yang paling diminati adalah kemampuan untuk mengirimkan notifikasi e-mail dan mendukung e-mail dua arah, menggunakan terminal yang SMS – compliant. SMSC harus mendukung
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah kemudahan pengoprasian dan pemeliharaan aplikasi, dan juga fleksibilitas untuk mengaktifkan layanan baru dan meng-upgrade perangkat lunak versi terbaru.
SMS Gateway dan SMS Interworking Mobile Switching Center
SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, menginterogasi home location register (HRL) untuk informasi routing, dan mengirim pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju. SMS interworking Mobile Switching Center (SMS IWSMSC) adalah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan pendek dari jaringan bergerak dan mengirimkannya ke SMSC yang tepat. SMSGMSC/SMS-IWMSC biasanya terintegrasi dengan SMSC.
Home Location Register
Home Location Register (HLR) adalah basis data yang digunakan untuk penyimpanan permanen, pengelolaan langganan dan profil layanan. Ketika diintrogasi oleh SMSC, HLR memberikan informasi routing mengenai pelanggan yang ingin dituju. HLR dapat diintegrasikan menjadi satu di dalam node yang sama misalnya MSC, atau diimplementasikan sebagai node yang berbeda.
HLR menyimpan semua data yang berhubungan dengan pesawat pelanggan. Data
Riset / 1322
statis menerangkan kapabilitas akses pelanggan, jenis pelayanan dan pelayanan tambahan. HLR juga mempunyai data dinamis tentang pesawat pelanggan yang roaming. MSC menggunakan data dinamik untuk segera meroutekan panggilan yang datang ke pesawat pelanggan yang dipanggil.
mobile lainnya. Untuk menangani permintaan panggilan, MSC dapat mengakses informasi dari ketiga database Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR) dan Authentication Center (AC). Setelah menggunakan ketiga database tersebut, MSC mengupdate ketiga database tersebut sesuai informasi terakhir dari status panggilan dan posisi pelanggan. Sampai saat ini MSC menawarkan pelayanan sebagai berikut :
Di samping informasi mengenai MS (Mobile Subscriber), database ini juga menyimpan informasi lain yang berkaitan dengan mobilitas dari subscriber dan beberapa pelayanan yang diberikan yang antara lain : a. Security : Informasi yang diperlukan untuk pengecekkan autensitas dari subscriber seperti menyediakan hubungan pada interface. b. Service : Informasi yang berhubungan dengan subscription, data parameter service, atau data supplementary service misalnya call forwarding. Fungsi Utama dari HLR adalah : - Memutakhirkan informasi mengenai lokasi MS. - Mengadakan mapping nomor panggilan yang datang ke address informasi yang sesungguhnya.
HLR juga dapat memberitahu SMSC, yang sebelumnya mengalami kegagalan usaha pengiriman pesan pendek ke piranti bergerak tertentu, bahwa sekarang piranti mobile tersebut telah dikenali oleh jaringan bergerak, dan dengan demikian pesan telah dapat dikirimkan. Mobile Switching Center
Mobile Switching Center(MSC) melakukan fungsi penyaklaran sistem dan mengendalikan panggilan ke dan dari sistem telepon dan data yang lain. Fungsi khusus Gateway-MSC (GMSC) melaksanakan koordinasi trafik dengan Fixed Public Switched Telephone Network (PSTN). Fungsi-fungsi switching , network interface, common channel signalling, toll ticketing dll, termasuk di dalamnya. Di dalam sistem, MSC diimplentasikan seperti halnya aplikasi sentral telepon pada umumnya. MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base station yang sesuai. MSC merupakan inti dari jaringan GSM. Fungsinya untuk menghubungkan pelanggan
Riset / 1323
3.1 KHz teleponi Transmisi data sinkron 300-2400 bps Akses PAD Alternate speech and data Teleponi Telefax Call Forwarding Charging related services Call barring service
Visitor Location Register
Visitor Location Register (VLR) adalah basis data yang berisi informasi temporal mengenai pelanggan yang berasal dari suatu HLR yang roaming ke HLR lainnya dan memuat data-data yang diperlukan oleh MSC untuk memberikan pelayanan terhadap visiting subscriber (pelanggan pendatang). VLR selalu diintegrasikan dengan MSC, Informasi ini dibutuhkan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung.
Untuk set-up panggilan keluar switching lokal juga pada pengamanann seperti juga pada pengamanan pada saat transfer informasi. Untuk menghindari signalling antara (centralized). HLR dengan switching lokal untuk setiap kali panggilan, lokal database VLR (Visited Location Register) yang berisikan salinan informasi dari HLR disiapkan untuk menangani semua subscriber yang sedang roaming di area VLR tersebut.
-
Seperti namanya, VLR menyimpan informasi tentang pesawat pelanggan yang memasuki area pelayanannya. VLR dapat dianggap sebagai database pelanggan dinamik yang secara intensif bertukar data dengan HLR. Hubungan kedua database tersebut memungkinkan MSC untuk menset-up panggilan yang masuk maupun yang keluar dalam area pelayanan MSC tersebut, data di simpan dalam VLR mengikuti pelanggan jika memasuki area lain.
Base Station System
Semua fungsi yang terkait dengan transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak dilakukan di Base Station System (BSS). BSS terdiri dari Base Station Controllers (BSCs) adalah merupakan switching dengan kapasitas tinggi digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi yang ada kaitannya dengan handover, management jaringan radio, dan data konfigurasi dari cell. BSC juga mengontrol power pancar radio, baik pada base stations maupun mobile stations.
Base Stations adalah merupakan implementasi dari aplikasi fungsi switching yang disupervisi secara remote untuk melakukan seluruh
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id fungsi distribusi jaringan Base Transciver Station. Dan Base Transciver Station (BTSs) ini merupakan perangkat yang berisikan peralatan yang diperlukan oleh sisi radio untuk mencakup satu atau beberapa cell. Intercafe antara BSC dan BTS diimplementasikan sesuai dengan A-bis Interface spesifikasi teknik GSM. BSC dan BTS juga dikenal sebagai wilayah sel/sel. Dan juga dapat menghandel transmitter dan fungsi kontrol. Fungsi BSS adalah menyediakan penghubung antara jaringan tetap yang merupakan bagian dari GSM dan jaringan radio. Sejumlah pesawat pelanggan dapat dihubungkan ke BSS. BSS juga mempunyai sebagian fungsi switching untuk menghubungkan kanal radio ke kontrol level selanjutnya pada sistem GSM, MSC. BSS melakukan ini dengan menghubungkan melalui kanal radio sinyal PCM dari interface MSC-BSS dan sebaliknya. BSC dapat mengendalian satu atau lebih BTS dan bertanggung jawab dalam pemberian sumber data yang semestinya ketika pelanggan bergerak dari satu sektor suatu BTS ke sektor lain, terlepas dari apakah sektor berikutnya tersebut berada dalam BTS yang sama atau berbeda.
SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak. Kabel Data Kabel data digunakan untuk menghubungkan pesawat handphone dengan komputer. Tujuannya adalah agar dapat terjalin suatu komunikasi antara Handphone dengan Komputer, sehingga bisa memungkinkan untuk melakukan transfer data maupun memodifikasi fitur-fitur yang ada pada program ponsel. Untuk bisa mengakses handphone, kabel data dihubungkan ke COM1 atau COM2 pada komputer. Saat ini sudah beredar kabel data 5 in one yang dapat digunakan pada berbagai seri ponsel merek NOKIA dan Siemens.
SMS SMS atau Short Message Service pada awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM (Global System For Mobile). SMS merupakan layanan messaging untuk mengirim atau menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada perangkat bergerak (mobile device) yang pada umumnya terdapat pada setiap jaringan wireless digital. Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected / online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telpon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telpon tujuan. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online dilain waktu. Ketika pesan telah
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
ANALISIS DAN PERANCANGAN Tahap Analysis Permasalahan pembuatan sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS akan dianalisa secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan. Paling tidak terdapat enam kelayakan (Mc. Leod, 2001), antara lain : 1. Kelayakan Teknis Pembangunan sistem ini memerlukan analisis kelayakan teknis. Dalam pembangunan sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini, lembaga tidak perlu membangun Sistem Informasi Pendidikan dari awal lagi, karena sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini dibangun untuk melengkapinya guna melakukan eksplorasi terhadap database Sistem Informasi Pendidikan yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, pihak lembaga juga
Riset / 1324
tidak perlu menyediakan lagi peralatan seperti server dan terminal secara khusus, karena peralatan server dapat menggunakan yang sudah ada dan terminal akses berupa ponsel sudah diusahakan sendiri oleh kegiatan akademik. Hanya saja, perlu disediakan interface untuk menghubungkan antara peralatan ponsel dengan server. Interface tersebut berupa kabel data atau interface infra merah yang sudah menjadi standar komunikasi (IrDa).
apakah waktu yang ditetapkan tersebut berlebihan atau kurang. Rancangan Konsep Kerja Sistem Merancang arsitektur pada awal pembangunan suatu sistem adalah suatu hal yang penting. Dengan merancang arsitektur, suatu sistem yang dibentuk akan memiliki konstruksi yang baik, proses pengolahan data yang tepat dan akurat, bernilai, memiliki aspek user friendly dan memiliki dasar-dasar untuk pengembangan selanjutnya. Dalam hal ini, seorang pemrogram harus dapat menentukan model-model yang diperlukan, dan selain itu, pembuatan sistem harus dapat menjalankan strategi untuk menangani kesalahan dan memperhitungkan pengembangan yang mungkin terjadi.
2. Pengembalian Ekonomis Karena penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk merealisasikan sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini tidak banyak, maka biaya yang harus disediakan tidak besar, sehingga pembangunan sistem dapat segera direalisasikan. 3. Pengembalian Non-Ekonomis Pengembalian Non-Ekonomis adalah sesuatu yang dapat diperoleh selain berupa uang, misalnya kesan, citra dan kepercayaan. Dengan tersedianya sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini, maka akan terbangun citra yang dapat menempatkan lembaga pendidikan yang bersangkutan sebagai pemimpin dalam inovasi pengguna teknologi. Citra ini tentu saja akan memperkokoh kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut.
Penyusunan sistem jangan tergesa-gesa dalam menyusun rancangan arsitektur sistem, karena hal itu dapat berakibat fatal, yaitu mungkin akan terjadi kesalahan rancangan bangunan, yang akan memaksa penyusunan sistem untuk merancang ulang arsitektur sistem tersebut. Adapun arsitektur sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini adalah sebagai berikut :
4. Hukum dan Etika Dilakukannya studi kelayakan pada tahap ini adalah untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun tidak memberi celah terjadinya tindakan yang melanggar hukum dan etika, misalnya harus dilakukan pencegahan secara prosedur sistem agar setiap pengaksesan hanya dapat mengakses data yang berkaitan terhadap dirinya sendiri sehingga tidak dapat mengakses informasi milik orang lain. Bahkan harus dipastikan bahwa ada prosedur pencegahan agar tidak terjadi pengubahan data secara tidak bertanggung jawab. 5. Operasional Harus dipastikan bahwa sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini dapat dioperasikan dengan baik. Di samping itu, juga perlu dipastikan tentang orangorang yang akan bertugas untuk mengamati, mengontrol dan memelihara sistem tersebut.
Keterangan gambar skema sistem :
6. Jadwal
Penguna melakukan permintaan layanan informasi kemahasiswaan dengan mengirim SMS melalui terminal bergeraknya.
Studi kelayakan ini juga harus memastikan bahwa pembuatan sistem penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan dengan baik dan objektif tentang ketentuan waktu yang akan ditetapkan,
1. SMS dari pengguna diterima oleh ponsel penerima/pengirim. 2. SMS dari pengguna yang ada dalam ponsel penerima/pengirim diambil oleh SMS Gateway. 3. SMS dari pengguna yang ada dalam SMS Gateway diambil oleh program aplikasi
Riset / 1325
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
4.
5.
6.
7. 8.
9.
penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS. Program aplikasi penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS melakukan query ke basis data berdasarkan isi SMS dari pengguna. Hasil query basis data diambil oleh program aplikasi penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS. Hasil query basis data yang telah diproses oleh program aplikasi penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis SMS, dikirimkan ke SMS Gateway. SMS Gateway mengirim hasil query yang telah diproses ke ponsel penerima/pengirim. Ponsel penerima/pengirim mengirimkan SMS yang berisi informasi pendidikan ke ponsel pengguna. Ponsel pengguna menerima SMS yang berisi informasi pendidikan yang diminta.
Rancangan Program Aplikasi Pertama kali yang dilakukan untuk merancang arsitektur program aplikasi adalah menyusun dan merinci format input dan output serta prosedur proses yang efektif, struktur data dan teknik yang akan digunakan, manajemen memori, penanganan kesalahan, mendefinisikan fungsi generik yang disediakan. Sementara itu untuk pemrograman berorientasi objek, penyusun harus dapat merinci objek utama yang diimplementasikan. Contoh penggunaan format input :
-
Untuk mengakses informasi tentang IPK dapat mengirim SMS dengan sintak sebagai berikut : IPK < spasi > Pin <spasi > NIM
Mulai Melakukan koneksi server
Mendaftarkan diri sebagai pengambil pesan pada server
Memerintahkan Server untuk memberikan satu buah SMS
Tidak Ada SMS Ya Tentukan asal dan isi SMS Lakukan query sesuai dengan isi SMS Memerintahkan Server untuk mengirimkan hasil query ke alamat asal SMS
Tombol stop diklik Ya Selesai
Gambar 54. Diagram Alir Program Aplikasi Penyampaian Informasi Kemahasiswaan BerbasisSMS
Contoh penerapan : IPK 12342 02611107 Setelah menentukan format input/output dan prosedur proses, selanjutnya dilakukan penyusunan algoritma untuk mengetahui alur dari setiap proses yang akan dilakukan.
Dari diagram alir diatas, setelah program mulai dijalankan, maka program akan melakukan koneksi dengan SMS Gateway. Sete lah itu, program akan mendaftarkan diri sebagai pengambil pesan pada SMS Gateway, lalu program akan memerintahkan SMS Gateway untuk memberikan satu buah SMS. Program akan mengecek apakah ada SMS yang masuk. Jika tidak ada SMS yang masuk, maka program akan kembali melakukan koneksi dengan SMS Gateway, begitu seterusnya sampai ada SMS yang masuk. Jika ada SMS yang masuk, maka program akan menentukan asal pengirim dan asal SMS. Program akan melakukan query basis data sesuai dengan isi SMS yang diterima. Setelah query didapat, maka program akan memerintahkan SMS Gateway untuk mengirimkan hasil query ke alamat asal SMS (pengirim SMS).
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1326
Program akan terus berulang sampai tombol stop di-klik. Berikut bentuk dari rancangan program aplikasi :
Gambar 8. dilakukan
Tampilan Menu aktifitas
yang
Gambar 5. Tampilan Awal Program
Gambar 9. Tampilan yang SMS masuk Gambar 6. Tampilan pada saat pemilihan port untuk melakukan koneksi HP vs Komputer
Gambar 10. Tampilan Sms yang dibalas
Gambar 7. Tampilan saat HP telah connect dengan komputer
Riset / 1327
KESIMPULAN Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dokumen analisis dan perancangan, serta prototipe perangkat lunak. Prototipe ini dibangun menggunakan konsep perangkat lunak yang universal, selama perangkat lunak tersebut menyediakan suatu library yang memungkinkan untuk dilakukan koneksi dengan Handphone.
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id Pengembangan aplikasi Penyampaian Informasi Kemahasiswaan berbasis SMS bagi Politeknik Negeri Samarinda merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa bagian dan jurusan dalam penanganan prosedur penyampaian informasi dan ketersediaan data kemahasiswaan secara berkesinambungan dan up to date.
Satriyantoro Toni, Aplikasi Wireless Berbasis SMS di Era GPRS dan 3G, www.Satriyantoro.net, 2005. Sutedjo Budi, Dharma Oetomo,S.Kom M.M, Handoko Yosia, Teleakses Database Pendidikan Berbasis Ponsel, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta 2003.
Perangkat lunak ini dirancang untuk mengimplementasi sistem penyampaian informasi dalam dunia pendidikan yang mendukung pemotongan rantai distribusi informasi sehingga mahasiswa dan wali dapat memperoleh informasi dengan cepat dan akurat sebagai bentuk layanan yang baik dan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam menghadapi studinya. Pengembangan sistem ini masih jauh dari sempurna, namun setidaknya dapat memberikan dasar dan dapat memberikan sumbangan bagi pemikiran untuk pengembangan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di bidang pendidikan, khususnya untuk jalannya proses pendidikan secara mobile. DAFTAR PUSTAKA Armin,
Modul Pelatihan Singkat Handphone, Surabaya 2003.
Teknisi
Azis Desnaidi, Sistem Telepon Bergerak GSM, Penerbit Gematel, Bandung 1994. Budicahyanto Dwi,ST, Membangun Aplikasi Handphone dengan MobileFBUS dan Visual Basic, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta 2003. Pengenalan Global System for Mobile Communication, Divisi Pelatihan PT.TELKOM, Bandung 1995. Jogiyanto HM, Analisis & Desain, Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta 1995. J.R McLeod, Sistem Informasi Manajemen : Studi Sistem Informasi berbasis Komputer, Bhuana Ilmu Komputer, Jakarta 1995. M.
Fakri Husein dan A.Wibowo, Sistem Informasi Komputer, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2000.
D.
Mahyuzir Tauri, Analisa Perancangan Sistem : Pengolahan Data, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 1989.
Hermana Asep Nana, Membangun Messaging Service System Yang Aman, 2003.
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1328