TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
11
Perancangan Sistem Pendukung KeputusanPemilihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang Tepat Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus STMIK PalComTech Palembang)
DESIGN OF DECISION SUPPORT SYSTEM TO SELECT THE RIGHT STUDENT ACTIVITY UNIT (SAU)USING TOPSIS METHOD (CASE STUDY STMIK PALCOMTECH PALEMBANG) Adelin Sistem Informasi STMIK PalComTech Jl. Basuki Rahmat No. 05, Palembang 30129, Indonesia e-mail:
[email protected] Abstrak
UKM merupakan salah satu sarana yang dibentuk oleh pihak kampus sebagai upaya untuk memberdayakan potensi mahasiswa dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa di luar disiplin ilmu yang ditekuni. STMIK PalComTech merupakan salah satu perguruan tinggi yang memfasilitasi pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam bentuk UKM. UKM yang dibentuk ini tidak hanya bertujuan sebagai wadah penyaluran minat dan bakat mahasiswa, namun diharapkan dengan keberadaan UKM ini maka mahasiswa dapat menggali potensi yang ada serta berprestasi di bidang yang digelutinya tersebut. Dalam upaya memilih UKM yang tepat, maka dapat digunakan suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan UKM. Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu metode pendukung keputusan dengan konsep bahwa alternatif yang terbaik adalah alternatif yang tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang akan memberikan rekomendasi pemberian penilaian yang sesuai dengan yang diharapkan. SPK dengan metode TOPSIS dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi mahasiswa STMIK PalComTech dalam memilih UKM mana yang tepat berdasarkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Dengan SPK pemilihan UKM ini diharapkan mahasiswa benar-benar mampu mengembangkan kemampuan soft-skill yang dimiliki berdasarkan minat dan bakat mereka, yang dapat digunakan sebagai bekal ketika masuk ke dunia kerja. Kata kunci – Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, Unit Kegiatan Mahasiswa Abstract
Student Activity Units (SAU) are one of the means established by the college in an effort to empower students' potential and foster the creativity of students outside disciplines occupied. STMIK PalComTech is one of the colleges that facilitate the development of interests and talents of students in the form of SAUs. SAUs formed is not only intended as a forum channeling the interests and talents of students, but it is expected the presence of these SAUs, students can explore the existing potential and excel in the field that they do. In order to select the appropriate SAUs, it can use a Decision Support System for the Selection of SAUs. Method Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) is one method of decision support to the concept that the best alternative is an alternative that not only has the shortest distance from the ideal solution positives but also has the longest distance from the ideal solution negatives that will provide recommendations Award assessment as expected. DSS with TOPSIS method can be used as one of the solutions for students in selecting SAUs STMIK
12
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
PalComTech where appropriate based on their interests, talents and potentials. With the SAUs DSS students are expected to actually be able to develop the ability of soft-skills possessed by their interests and talents, which can be used as a basis when entering into the working world. Keywords: Decision Support System, TOPSIS, Student Activity Unit
P
1. PENDAHULUAN
erguruan Tinggi salah satu bentuk satuan pendidikan yang memiliki amanat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional [1] menyatakan bahwa setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi [2] kembali menegaskan bahwa mahasiswa berhak mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, potensi dan kemampuannya. Hal ini menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi memiliki tanggungjawab dalam membekali peserta didiknya yaitu mahasiswa dengan kemampuan yang sesuai minat, bakat dan potensi mereka agar dapat bersaing di era globalisasi. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu yang ditekuni (hard-skill), tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan di bidang lain (soft-skill) yang dapat menunjang kehidupan mereka di masa mendatang. Organisasi kemahasiswaaan dibentuk untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat dan bakat, serta kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan di perguruan tinggi. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan salah satu bentuk organisasi mahasiswa yang dibentuk berdasarkan kesamaan minat, kegemaran, kreativitas dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakurikuler di dalam kampus. UKM merupakan salah satu sarana yang dibentuk oleh pihak kampus sebagai upaya untuk memberdayakan potensi mahasiswa dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa di luar disiplin ilmu yang ditekuni. STMIK PalComTech merupakan salah satu perguruan tinggi yang memfasilitasi pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam bentuk UKM. Terdapat 7 UKM pada STMIK PalComTech, yaitu UKM MAPALA, UKM Fotografi, PalComTech OpenSource, PalComTech DigitalArt, UKM Multimedia, UKM Badminton dan UKM Futsal. UKM yang dibentuk ini tidak hanya bertujuan sebagai wadah penyaluran minat dan bakat mahasiswa, namun diharapkan dengan keberadaan UKM ini maka mahasiswa dapat menggali potensi yang ada serta berprestasi di bidang yang digelutinya tersebut. Untuk itu mahasiswa dituntut untuk jeli dalam memilih UKM yang akan diikutinya, agar sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki. Dalam upaya memilih UKM yang tepat, maka dapat digunakan suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan UKM. Menurut Turban dalam [3], Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. SPK mampu menyediakan informasi, membimbing, mengarahkan serta memberikan prediksi agar dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan sebuah SPK. Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu metode pendukung keputusan dengan konsep bahwa alternatif yang terbaik adalah alternatif yang tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang akan memberikan rekomendasi pemberian penilaian yang sesuai dengan yang diharapkan [4]. Beberapa
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS13
keuntungan utama dari penggunaan TOPSIS jika dibandingkan dengan metode MCDM dasar lainnya adalah bahwa dalam TOPSIS mudah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan yang kompleks, dapat memperhitungkan semua jenis kriteria baik subjektif maupun objektif, logika yang digunakan rasional dan mudah dipahami oleh praktisi, proses perhitungan sangat mudah, konsepnya memungkinkan untuk mencari kriteria alternatif terbaik yang digambarkan dengan cara matematis sederhana, dan bobot yang penting dapat dimasukkan dengan mudah [5]. SPK dengan metode TOPSIS dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi mahasiswa STMIK PalComTech dalam memilih UKM mana yang tepat berdasarkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Dengan SPK pemilihan UKM ini diharapkan mahasiswa benar-benar mampu mengembangkan kemampuan soft-skill yang dimiliki berdasarkan minat dan bakat mereka, yang dapat digunakan sebagai bekal ketika masuk ke dunia kerja. 2. METODE PENELITIAN
Metode SPK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode TOPSIS menurut Kusumadewi dalam [6] merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menetukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Tahapan metode TOPSIS terdiri atas : 1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector yaitu : = (1) ∑
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. Dengan bobot W = (w1, w2, ..., wn). Maka normalisasi bobot matriks V adalah : …
=
(2)
…
3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan dengan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-. A* = {(max vij | j € J), (min vij | j € J’), i = 1,2,3, ..., m}= {v1*, v2*, ..., vn*} = {(min vij | j € J), (max vij | j € J’), i = 1,2,3, ..., m}= {v1-, v2-, ..., vn-}
J = {j= 1,2,3,..., n dan j merupakan benefit criteria} J’ = {j= 1,2,3,..., n dan j merupakan cost criteria}
(3)
4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan negatif. Jarak alternatif dari solusi ideal didefinisikan sebagai : ∗
=
∑
−
∗
,
= 1,2,3, … ,
Jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai :
.. (4)
14
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X =
∑
−
= 1,2,3, … ,
... (5)
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal ∗
=
0<
∗
∗
< 1,
= 1,2,3, … ,
(6)
Meranking alternatif. Alternatif dapat diurutkan berdasarkan urutan Ci*. Sehingga didapatkan alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal positif dan berjarak terjauh terhadap solusi ideal negatif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Diagram Alir (Flowchart)
Diagram alir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Pendataan SPK Gambar 1 merupakan diagram alir untuk input data yang terkait dengan SPK Pemilihan UKM, yaitu : tambah data minat, tambah data bakat,tambah kriteria SPK, tambah tingkat
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS15
kepentingan dan input data UKM. Input data hanya bisa dilakukan admin SPK dalam hal ini bagian kemahasiswaan dengan melakukan login terlebih dahulu. Diagram alir pada gambar 1 terhubung dengan diagram alir pada gambar 2, seperti berikut :
Gambar 2. Diagram Alir SPK
Gambar 2 menunjukkan bahwa sebelum menggunakan SPK mahasiswa terlebih dahulu mengisi data mahasiswa, kemudian memilih minat serta bakatnya, kemudian menentukan tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria pemilihan UKM, kemudian sistem akan melakukan perhitungan dengan metode TOPSIS dan memberikan hasil berupa UKM mana yang paling sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa tersebut.
16
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
3.2. Data Flow Diagram Aliran data SPK Pemilihan UKM ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3. Data Flow Diagram SPK Pemilihan UKM a. b. c. d. e. f. g. h.
Gambar 3 menunjukkan beberapa proses yang terdapat pada sistem ini, yaitu : Proses 1.0p merupakan proses pendataan kategori minat UKM, hasil dari proses ini akan disimpan di data store Kriteria Minat. Proses 2.0p merupakan proses pendataan kategori bakat UKM, hasil dari proses ini akan disimpan di data strore Kriteria Bakat. Proses 3.0p merupakan proses pendataan UKM, hasil dari proses akan disimpan pada data store UKM. Proses 4.0p merupakan proses pendataan kriteria SPK, hasil dari proses ini akan disimpan data store Kriteria SPK. Proses 5.0p merupakan proses penilaian kriteria UKM, hasil dari proses ini akan disimpan pada data store Nilai UKM. Proses 6.0p merupakan proses pendataan mahasiswa, hasil dari proses ini akan disimpan pada data store Mahasiswa. Proses 7.0p merupakan proses penentuan tingkat kepentingan kriteria, hasil dari proses ini akan disimpan pada data store Tingkat kepentingan. Proses 8.0p merupakan proses perhitungan dan pemilihan UKM, hasil dari proses akan disimpan pada data store Hasil SPK.
3.3. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
Gambar 4. Entity Relationship Diagram SPK Pemilihan UKM
ISS17
Gambar 4 menunjukkan relasi antar entitas, dimana terdapat 8 entitas yaitu kategori minat, UKM, kategori bakat, nilai UKM, kriteria SPK, Hasil SPK, Tingkat Kepentingan dan mahasiswa. 3.4. Desain Input dan Output a. Desain Input Data Mahasiswa Form input data mahasiswa dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Desain input data mahasiswa Data mahasiswa yang diinput hanya NIM dan nama mahasiswa. b. Desain Input Penilaian SPK
18
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
Gambar 6. Desain input penilaian SPK Gambar 6 merupakan desain forminput penilaian SPK yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada form ini mahasiswa diminta untuk memilih minat dan bakat, serta menentukan tingkat kepentingan masing-masing kriteria. c. Desain Output SPK Pemilihan UKM
Gambar 7. Desain output hasil SPK Pemilihan UKM Gambar 7 merupakan output dari SPK yang menunjukkan urutan UKM mana yang paling tepat bagi mahasiswa. 3.5.Pembahasan a. Kriteria dan Tingkat Kepentingan Kriteria SPK Pemilihan UKM SPK Pemilihan UKM ini dapat diakses oleh dua kategori user yaitu kemahasiswaan dan mahasiswa. User dengan kategori kemahasiswaan memiliki hak akses untuk menentukan kriteria minat UKM. Pada penelitian kriteria minat UKM terdiri atas : olahraga, seni, pemrograman atau pecinta alam. Kemahasiswaan juga memiliki akses untuk menentukan kriteria bakat UKM. Pada penelitian ini kriteria bakat atau potensi UKM terdiri atas : olahraga, seni, pemrograman dan bakat lain. Data UKM di-input oleh bagian kemahasiswaan melalui sistem ini agar mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai UKM yang ada. Kriteria untuk SPK pemilihan UKM ditentukan oleh kemahasiswaan, pada penelitian ini, kriteria SPK
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS19
adalah: minat (C1), bakat (C2), program kerja(C3), kepengurusan organisasi (C4), prestasi UKM (C5) dan Pembinaan (C6). Masing-masing kriteria kemudian diberi nilai oleh kemahasiswaan, dengan standar kriteria dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nilai Standar Kriteria Standar Kriteria Nilai Standar Sangat Buruk 1 Buruk 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik 5 Mahasiswa kemudian menentukan tingkat kepentingan dari masing-masing kriteria.Tingkat kepentingan dapat dilihat pada tabel 2. berikut: Tabel 2. Tingkat Kepentingan Tingkat Kepentingan Nilai Sangat Tidak Penting 1 Tidak Penting 2 Cukup Penting 3 Penting 4 Sangat Penting 5 b. Tahapan Pemilihan UKM dengan Metode TOPSIS 1. Mahasiswa memilih minat dan bakatnya terkait dengan pemilihan UKM yang akan menjadi nilai untuk C1 dan C2. Hasil ini kemudian digabung dengan hasil penilaian kemahasiswaan untuk kriteria C3, C4, C5dan C6 sebelumnya. Sebagai contoh pada penelitian ini, mahasiswa memilih minatnya adalah seni,dan bakatnya juga seni. Tabel 3. berikut merupakan contoh nilai kriteria terhadap masing-masing UKM: Tabel 3. Nilai Kriteria UKM No UKM C1 C2 C3 C4 C5 C6 1 MAPALA 3 3 3 3 3 4 2 Fotografi 5 5 4 3 3 4 3 PalComTech Open Source 3 3 3 3 4 3 4 PalComTech Digital Art 5 5 3 3 3 3 5 Multimedia 5 5 3 3 3 3 6 Badminton 3 3 4 4 4 4 7 Futsal 3 3 4 4 3 3 2. Langkah berikutnya adalah membuat matriks kecocokan yang dibentuk dari tabel 3: 3 5 3 5 5 3 3
3 5 3 5 5 3 3
3 4 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 3 4 3
4 4 3 3 3 4 3
20
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
3. Langkah berikutnya adalah membuat matriks keputusan ternormalisasi dengan bobot preferensi untuk setiap kriteria C1, C2, ..., C5. Bobot preferensi ini didapatkan dari penentuan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang telah dilakukan mahasiswa. Sebagai contoh pada penelitian ini untuk setiap kriteria C1, C2,…,C5 bobot preferensinya (5, 4, 3, 3, 4, 4). Rumus yang digunakan : … = (7) …
Y=
1,4235 2,373 1,4235 2,373 2,373 1,4235 1,4235
1,1388 1,8984 1,1388 1,8984 1,8984 1,1388 1,1388
0,9819 1,3092 0,9819 0,9819 0,9819 1,3092 1,3092
1,0257 1,0257 1,0257 1,0257 1,0257 1,3674 1,3674
1,3976 1,3976 1,8232 1,3976 1,3976 1,8232 1,3976
1,7456 1,7456 1,3092 1,3092 1,3092 1,7456 1,3092
4. Menghitung Solusi Ideal Positif
Y1+ = max {1,4235; 2,373; 1,4235; 2,373; 2,373; 1,4235; 1,4235} = 2,373 Y2+ = max {1,1388; 1,8984; 1,1388; 1,8984; 1,8984; 1,1388; 1,1388} = 1,8984 Y3+ = max {0,9819; 1,3092; 0,9819; 0,9819; 0,9819; 1,3092; 1,3092} = 1,3092 Y4+ = max {1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,3674; 1,3674} = 1,3674 (8) Y5+ = max {1,3976; 1,3976; 1,8232; 1,3976; 1,3976; 1,8232; 1,3976} = 1,8232 Y6+ = max {1,7456; 1,7456; 1,3092; 1,3092; 1,3092; 1,7456; 1,3092} = 1,7456 A+ = {2,373; 1,8984; 1,3092; 1,3674; 1,8232; 1,7456}
5. Menghitung Solusi ideal negatif : Y1- = min {1,4235; 2,373; 1,4235; 2,373; 2,373; 1,4235; 1,4235} = 1,4235 Y2- = min {1,1388; 1,8984; 1,1388; 1,8984; 1,8984; 1,1388; 1,1388} = 1,1388 Y3- = min {0,9819; 1,3092; 0,9819; 0,9819; 0,9819; 1,3092; 1,3092} = 0,9819 Y4- = min {1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,0257; 1,3674; 1,3674} = 1,0257 (9) Y5- = min {1,3976; 1,3976; 1,8232; 1,3976; 1,3976; 1,8232; 1,3976} = 1,3976 Y6- = min {1,7456; 1,7456; 1,3092; 1,3092; 1,3092; 1,7456; 1,3092} = 1,3092 A-
= {1,4235; 1,1388; 0,9819; 1,0257; 1,3976; 1,3092}
6. Menentukan Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal positif, dengan rumus: ∗
=
∑
−
∗
, dengan i=1,2,3,...,m (9)
7. Menentukan Jarak antar nilai terbobot dengan solusi ideal negatif, dengan rumus : =
∑
−
, dengan i=1,2,3,...,m (10)
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS21
8. Menentukan jarak setiap alternatif terhadap solusi ideal :
0,4364 = 0,2413 1,3724 + 0,4364 1,7309 2= = 0,7603 0,5458 + 1,7309 0,4256 3= = 0,3263 1,3758 + 0,4256 1,2159 4= = 0,6374 0,6918 + 1,2159 1,2159 5= = 0,6118 0,7716 + 1,2159 , 6= = 0,3626 (11) 1=
,
,
Dari nilai V (jarak kedekatan setiap alternatif terhadap solisui ideal) diperoleh nilai V2 memiliki nilai terbesar, sehingga UKM yang sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa tersebut adalah UKM fotografi. 4. KESIMPULAN
1. Metode TOPSIS dapat digunakan dalam membuat sebuah SPK pemilihan UKM yang tepat bagi mahasiswa berdasarkan minat dan bakatnya. 2. Metode TOPSIS pad SPK pemlihan UKM ini dapat melakukan proses pengurutan terhadap skala prioritas UKM yang sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa. 5. SARAN
1. Hasil rancangan SPK Pemilihan UKM ini dapat dibuat dalam bentuk aplikasi hingga dapat digunakan oleh mahasiswa yang hendak memilih UKM yang sesuai dengan minat dan bakatnya. 2. Sebaiknya SPK pemilihan UKM tidak dibatasi dengan satu metode saja, namun dapat dibuat dengan lebih dinamis sesuai dengan kebutuhan pengguna. Artinya metode dapat dipilih pada saat pengambilan keputusan. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Pemerintah RI. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah RI. [2] Pemerintah RI. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Pemerintah RI. [3] Sukmarani, N. P. Y., dkk. 2016. Penerapan Metode Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan dalam Penentuan Kuantitas Produksi Roti (Studi Kasus Perusahaan Roti Dhiba Kendari). SemanTIK. Vol 12. No 1. Hal 229-236.
22
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
[4] Manurung, S. 2015. Pemilihan Peringkat Terbaik Festival Koor Menggunakan Metode TOPSIS. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015. Yogyakarta. Hal 75-80. [5] Nasab, H.H., A.S. Milani. 2012. An Improvement of Quantitative Strategic Planning Matrix Using Multiple Criteria Decision Making and Fuzzy Numbers. Applied Soft Computing. Vol 12. No.8. Hal 2246-2253. [6] Hastuti, A.B., dkk. 2013. Implementasi Metode Fuzzy C-Means dan TOPSIS dalam Membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan SMA (Studi Kasus: Penentuan Jurusan di SMA Negeri 1 Wonosari). Jurnal DASI. Vol 14. No 2. Hal : 9-15.