UNIVERSITAS INDONESIA
Perancangan Program Special Event Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Di Jakarta Oleh Leo Club Jakarta Cosmo Teens
TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
SITIKANDI AMBARSARI PUTRI RANDRA 1006711391
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI DEPOK AGUSTUS 2014
i
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
ii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh : Nama
: Sitikandi Ambarsari Putri Randra
NPM
: 1006711391
Program Studi : Hubungan Masyarakat Judul TKA
: Perancangan Program Special Event Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Di Jakarta Oleh Leo Club Jakarta Cosmo Teens
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memeroleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politika, Universitas Indonesia
Ditetapkan di
: Depok, Jawa Barat
Tanggal
: 20 Agustus 2014
iii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
KATA PENGANTAR
Bersyukur luar biasa karena hanya penyertaan Tuhan Yesus Kristus sajalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir (TKA) ini. TKA ini disusun untuk memeroleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Dalam proses penyusunan, penulis mendapatkan bantuan dari orang-orang terdekat. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terma kasih secara khusus kepada: 1.
Ir. Wahyuni Pudjiastuti, M.S selaku dosen pembimbing. Dengan kesabarannya dan ketelitiannya selalu menggugah semangat penulis. Selalu menjadi sosok ibu yang tanpa henti berjuang untuk penulis.
2.
Ayah Indra, Bunda Vera. Terima kasih untuk doanya yang tidak pernah henti, kepercayaannya yang selalu tumbuh, kasih sayangnya yang tidak pernah usai.
3.
Mas Nandha Julistya. Terima kasih untuk asistensinya!
4.
Keluarga besar Pradjoto. Terima kasih untuk dukungannya kepada penulis.
5.
Marvin Gonty Jeremia. Terima kasih karena selalu ada di ujung impianku.
6.
Dila Amalia. Sol, teman seperjuangan. Tidak ada yang lain selain I love you!
7.
Lorenda Fiona Rambitan dan Joanna Rachel Octarina, dua sahabat luar biasa!
8.
Cecilia Sarah Degretha yang paling setia diantara yang setia.
9.
Aurelia Audentya, yang mencairkan ketegangan penulis di dalam ruang sidang,
10. My 2nd family, Linadi, Eric, Evani dan Joanna plus Ka Indra yang dari minggu ke minggu tidak pernah bosan untuk menaikan doa bersama bagi penulis. 11. Keluarga Alibaba, Abi, Arsha, Rwirwi, Nassi, Ebi, Kci, Rendy dan Dila. Dan tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu disini yang telah membantu penulis dalam pembuatan TKA ini. Semoga setiap doa yang telah dikirimkan kepada penulis, akan dibalas dengan berkat melimpah dari Bapa di Sorga. Akhir kata penulis memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan TKA, semoga menjadi manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis Jakarta, 10 Agustus 2014
iv
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Sitikandi Ambarsari Putri Randra
NPM
: 1006711391
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
Departemen
: Ilmu Komunikasi
Jenis Karya
: Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Perancangan Program Special Event Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Di Jakarta Oleh Leo Club Jakarta Cosmo Teens beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini,
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
v
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF Analisis Situasi
Pernyataan Masalah
Solusi
Tujuan Program
1. Selama 5 tahun berdiri, Leo Club Jakarta Cosmoteens (LJCT) masih kurang dikenal oleh khalayak sasarannya (masyarakat Jakarta usia 18-23 tahun) 2. Kegiatan yang diusung LJCT saat ini cenderung pengumpulan donasi yang sifatnya jangka pendek, bukan pemberdayaan yang bisa bersifat jangka panjang 3. Di sisi lain, tingkat kebakaran di Jakarta merupakan kasus bencana tertinggi. Namun pemahaman masyarakat terhadap penanganan bencana rendah. 4. Perlunya edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana kebakaran di Jakarta tentang pencegahan dan penaggulangan kebakaran Bagaimana LJCT bisa lebih dikenal masyarakat dan disaat yang bersamaan dapat mengedukasi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran tentang pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran? Membuat program special event: 1. Training of Trainers: ROAR! Leo JKT #fightJKTfire 2. Training: KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran. 3. Festival: Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 4. Publikasi melalui twitter, poster, flyer, umbulumbul dan rilis kepada media masa Tujuan Program TOT: 1. Mengedukasi peserta TOT (36 anggota dari 9 Loe Club di Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta) perihal bencana kebakaran 2. Mempersiapkan para peserta TOT sebagai trainer tentang bencana kebakaran kepada khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran Tujuan Program Training: 1. Mengedukasi khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran perihal bencana kebakaran 2. Menjadikan khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran menjadi tanggap terhadap bencana kebakaran 3. Sarana penyaluran semangat melayani masyarakat sebagai nilai yang sangat dijunjung oleh Leo Club Tujuan Program Festival: 1. Membentuk brand awareness kepada khalayak yang lebih luas terhadap LJCT sebagai oraganisasi pelayanan masyarakat yang peduli dengan isu bencana di Jakarta vi
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Khalayak Sasaran
2. Menjadi pembaharuan bagi LJCT dalam mengadakan special event dengan bentuk berbeda dari biasanya (bukan mengumpulkan dana sumbangan, melainkan mengedukasi khalayak.) 3. Menutup rangkaian program special event pemberdayaan khalayak perihal bencana kebakaran di Jakarta. Khalayak sasaran (bagi program TOT) 1. Empat orang perwakilan dari sembilan Leo Club dari Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia18-23 tahun 3. SES A-B 4. Berdomisili di Jakarta Khalayak sasaran (bagi program training) : 1. 180 orang taruna remaja di sembilan wilayah rawan bencana kebakaran di Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia 15-22 tahun 3. SES C-D Khalayak Sekunder:
Pesan Kunci
Jadwal Program Tempat Pelaksanaan
Kerangka Evaluasi
Total Anggaran
1. 2. 3. 1.
Masyarakat Jakarta Laki-laki dan perempuan usia 15-25 tahun SES A-D LJCT sadar akan rawannya bencana kebakaran yang terjadi di Jakarta 2. LJCT peduli pada upaya edukasi perihal bencana kebakaran terhadap khalayak yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran Juli-Desember 2014 TOT: Erema Village, Cisarua, Puncak. Training: Kantor kelurahan masing-masing wilayah Festival: Kawasan Kota Tua Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu program yang sudah dijalankan dengan metode pengamatan langsung dan survei. Rp. 243.681.000,-
vii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Situation Analysis
Problem Statement
Solution
Program Goals
EXECUTIVE SUMMARY 1. During the 5 years of existence, Leo Club Jakarta Cosmo Teens (LJCT) still unknown by their target audience (people aged 18-23 years old live in Jakarta) 2. LJCT tend to present short term activity such as fundraising events, not long term activity such as empowering events 3. In the other side, fire disaster is the highest case occured in Jakarta 4. Necessity of education and socialization for people in Jakarta on fire in Jakarta How to make LJCT known by their public and in the same time educate public who lived in disaster-proned areas of fire Making special events: 1. Training of Trainers: ROAR! Leo JKT #fightJKTfire 2. Training: KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran. 3. Festival: Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 4. Twitter, poster, flyer, banner publication and also press release for media For TOT Program: 1. Educate the TOT participants (36 members from 9 Loe Club in Leo District 307 A1 in Jakarta) regarding fire disaster 2. Prepare the TOT participants as trainers of fire disaster to target audiences who live in fire disaster-prone areas For Training Program: 1. Educate target audiences who live in fire disasterprone areas regarding fire disaster 2. Make the target audience who live in fire disasterprone areas be responsive to the fire disaster 3. Actualizing Leo Club’s social service spirit
Target Market
For Festival Program: 1. Forming brand awareness to a wider audience of LJCT as community service based organizations concerned with disaster issues in Jakarta 2. Being a renewal for the LJCT performed a special event with a different shape than usual (not collecting donations of funds, but rather to educate the audience.) 3. Concluding the public empowerment special event program about fire disaster in Jakarta. For TOT: 1. Four delegates from 9 Leo Clubs in Jakarta
viii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
2. Male and Female aged 18-23 years old 3. SES A-B 4. Live in Jakarta For training: 1. 180 youths from fire-prone areas Youth Club 2. Male and female aged 15-22 years old 3. SES C-D Secondary: 1. Jakarta Community 2. Male and female aged 15-25 years old 3. SES A-D Key Message
1. LJCT awares of the fragility of the fire disaster that occurred in Jakarta 2. LJCT concerns to do an effort to educate the public about fire disaster living in disaster-prone areas of fire Program Schedule Juy-December 2014 Program Venue TOT: Erema Village, Cisarua, Puncak Training: 9 fire-prone villages office Festival: Kota Tua Design of Outcome Evaluation and review should be done to measure the Evaluation effectiveness and successfulness of the program through direct observation and survey Total Budget Rp. 243.681.000,-
ix
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ KATA PENGANTAR ....................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ............................ RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................. EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................. DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................................. DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... BAB I. IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................... 1.1 Profil Organisasi ..................................................................................... 1.1.1 Tujuan LJCT ....................................................................................... 1.1.2 Kegiatan LJCT .................................................................................... 1.1.3 Struktur Organisasi ............................................................................ 1.2 Analisis Situasi ......................................................................................... 1.2.1 Internal ................................................................................................ 1.2.2 Eksternal ............................................................................................ 1.2.3 Analisis SWOT .................................................................................. 1.3 Pernyataan Masalah/Kebutuhan .............................................................. BAB II. SOLUSI ...................................................................................................... 2.1 Alternatif Solusi ...................................................................................... 2.2 Program yang Ditawarkan ....................................................................... 2.2.1 Training of Trainers ........................................................................... 2.2.1.1 Materi TOT ................................................................................... 2.2.2 Training .............................................................................................. 2.2.3 Festival ............................................................................................... 2.2.4 Publikasi ............................................................................................ 2.3 Tujuan Program ....................................................................................... 2.3.1 Tujuan Program TOT ........................................................................ 2.3.2 Tujuan Program Training .................................................................. 2.3.3 Tujuan Program Festival .................................................................... 2.4 Khalayak Sasaran .................................................................................... 2.5 Pesan Kunci ............................................................................................. 2.6 Justifikasi Program .................................................................................. 2.6.1 Special Event ..................................................................................... 2.6.2 Brand Awareness ............................................................................... BAB III. RINCIAN PROGRAM ........................................................................... 3.1 Rincian Kegiatan ..................................................................................... 3.2 Timeline Kerja ......................................................................................... 3.3 Matriks Anggaran .................................................................................... BAB IV. EVALUASI .............................................................................................. 4.1 Evaluasi ................................................................................................... 4.1.1 Evaluasi Input ..................................................................................... 4.1.2 Evaluasi Output ................................................................................. x
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
i ii iii iv v vi vii x xii xiii 1 1 3 3 5 5 5 7 11 13 13 14 14 15 16 19 20 21 22 22 22 22 23 23 23 23 25 28 28 40 41 45 45 45 46
4.1.3 Evaluasi Outcome .............................................................................. 47 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 48 LAMPIRAN ............................................................................................................. xii
xi
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Kasus Kebakaran dan Kerugiannya di Jakarta tahun 2009-2013.. 8 Tabel 3.1 Rincian Pra Kegiatan ................................................................................ 28 Tabel 3.2 Runcian Kegiatan ...................................................................................... 33 Tabel 3.3 Rundown Kegiatan TOT ............................................................................ 35 Tabel 3.4 Rundown Kegiatan training ....................................................................... 38 Tabel 3.5 Rundown Kegiatan Festival ....................................................................... 39 Tabel 3.6 Rincian Pasca Kegiatan ............................................................................ 39 Tabel 3.7 Timeline Kerja ........................................................................................... 40 Tabel 3.8 Matriks Anggaran TOT ............................................................................ 41 Tabel 3.9 Matriks Anggaran training ....................................................................... 42 Tabel 3.10 Matriks Anggaran Festival....................................................................... 43 Tabel 3.11 Matriks Anggaran Total .......................................................................... 44 Tabel 4.1 Rincian Evaluasi Input .............................................................................. 45 Tabel 4.2 Rincian Evaluasi Output ........................................................................... 46 Tabel 4.3 Runcian Evaluasi Outcome ....................................................................... 47
xii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi LJCT ...................................................................... 4 Gambar 1.2 Hasil Survei Tentang LJCT ................................................................... 7 Gambar 1.3 Siklus Bencana ....................................................................................... 9 Gambar 1.4 Rumus Resiko Bencana ........................................................................ 10 Gambar 2.1 Target Media ......................................................................................... 20 Gambar 5.1 Desain Flyer dan Poster ......................................................................... xiii Gambar 5.2 Desain X-Banner ................................................................................... xiv Gambar 5.3 Desain Tas TOT .................................................................................... xv Gambar 5.4 Desain Spanduk Training ...................................................................... xv Gambar 5.5 Desain Tas Training .............................................................................. xvi Gambar 5.6 Desain Flyer Training ........................................................................... xvii Gambar 5.7 Desain Poster Festival ........................................................................... xviii Gambar 5.8 Desain Umbul-umbul Festival .............................................................. xix Gambar 5.9 Desain Kaos Panitia .............................................................................. xx Gambar 5.10 Desain Kaos Peserta ............................................................................ xx Gambar 5.11 Susunan Panitia ................................................................................... xxi Gambar 5.13 Peta Lokasi Festival ............................................................................ xxii
xiii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF Analisis Situasi
Pernyataan Masalah
Solusi
Tujuan Program
1. Selama 5 tahun berdiri, Leo Club Jakarta Cosmoteens (LJCT) masih kurang dikenal oleh khalayak sasarannya (masyarakat Jakarta usia 18-23 tahun) 2. Kegiatan yang diusung LJCT saat ini cenderung pengumpulan donasi yang sifatnya jangka pendek, bukan pemberdayaan yang bisa bersifat jangka panjang 3. Di sisi lain, tingkat kebakaran di Jakarta merupakan kasus bencana tertinggi. Namun pemahaman masyarakat terhadap penanganan bencana rendah. 4. Perlunya edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana kebakaran di Jakarta tentang pencegahan dan penaggulangan kebakaran Bagaimana LJCT bisa lebih dikenal masyarakat dan disaat yang bersamaan dapat mengedukasi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran tentang pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran? Membuat program special event: 1. Training of Trainers: ROAR! Leo JKT #fightJKTfire 2. Training: KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran. 3. Festival: Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 4. Publikasi melalui twitter, poster, flyer, umbulumbul dan rilis kepada media masa Tujuan Program TOT: 1. Mengedukasi peserta TOT (36 anggota dari 9 Loe Club di Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta) perihal bencana kebakaran 2. Mempersiapkan para peserta TOT sebagai trainer tentang bencana kebakaran kepada khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran Tujuan Program Training: 1. Mengedukasi khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran perihal bencana kebakaran 2. Menjadikan khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran menjadi tanggap terhadap bencana kebakaran 3. Sarana penyaluran semangat melayani masyarakat sebagai nilai yang sangat dijunjung oleh Leo Club Tujuan Program Festival: 1. Membentuk brand awareness kepada khalayak yang lebih luas terhadap LJCT sebagai oraganisasi pelayanan
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci
Jadwal Program Tempat Pelaksanaan
Kerangka Evaluasi
Total Anggaran
masyarakat yang peduli dengan isu bencana di Jakarta 2. Menjadi pembaharuan bagi LJCT dalam mengadakan special event dengan bentuk berbeda dari biasanya (bukan mengumpulkan dana sumbangan, melainkan mengedukasi khalayak.) 3. Menutup rangkaian program special event pemberdayaan khalayak perihal bencana kebakaran di Jakarta. Khalayak sasaran (bagi program TOT) 1. Empat orang perwakilan dari sembilan Leo Club dari Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia18-23 tahun 3. SES A-B 4. Berdomisili di Jakarta Khalayak sasaran (bagi program training) : 1. 180 orang taruna remaja di sembilan wilayah rawan bencana kebakaran di Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia 15-22 tahun 3. SES C-D Khalayak Sekunder: 1. Masyarakat Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia 15-25 tahun 3. SES A-D 1. LJCT sadar akan rawannya bencana kebakaran yang terjadi di Jakarta 2. LJCT peduli pada upaya edukasi perihal bencana kebakaran terhadap khalayak yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran Juli-Desember 2014 TOT: Erema Village, Cisarua, Puncak. Training: Kantor kelurahan masing-masing wilayah Festival: Kawasan Kota Tua Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu program yang sudah dijalankan dengan metode pengamatan langsung dan survei. Rp. 243.681.000,-
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Situation Analysis
Problem Statement
Solution
Program Goals
EXECUTIVE SUMMARY 1. During the 5 years of existence, Leo Club Jakarta Cosmo Teens (LJCT) still unknown by their target audience (people aged 18-23 years old live in Jakarta) 2. LJCT tend to present short term activity such as fundraising events, not long term activity such as empowering events 3. In the other side, fire disaster is the highest case occured in Jakarta 4. Necessity of education and socialization for people in Jakarta on fire in Jakarta How to make LJCT known by their public and in the same time educate public who lived in disaster-proned areas of fire Making special events: 1. Training of Trainers: ROAR! Leo JKT #fightJKTfire 2. Training: KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran. 3. Festival: Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 4. Twitter, poster, flyer, banner publication and also press release for media For TOT Program: 1. Educate the TOT participants (36 members from 9 Loe Club in Leo District 307 A1 in Jakarta) regarding fire disaster 2. Prepare the TOT participants as trainers of fire disaster to target audiences who live in fire disaster-prone areas For Training Program: 1. Educate target audiences who live in fire disasterprone areas regarding fire disaster 2. Make the target audience who live in fire disasterprone areas be responsive to the fire disaster 3. Actualizing Leo Club’s social service spirit
Target Market
For Festival Program: 1. Forming brand awareness to a wider audience of LJCT as community service based organizations concerned with disaster issues in Jakarta 2. Being a renewal for the LJCT performed a special event with a different shape than usual (not collecting donations of funds, but rather to educate the audience.) 3. Concluding the public empowerment special event program about fire disaster in Jakarta. For TOT: 1. Four delegates from 9 Leo Clubs in Jakarta 2. Male and Female aged 18-23 years old 3. SES A-B
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
4. Live in Jakarta For training: 1. 180 youths from fire-prone areas Youth Club 2. Male and female aged 15-22 years old 3. SES C-D Secondary: 1. Jakarta Community 2. Male and female aged 15-25 years old 3. SES A-D Key Message 1. LJCT awares of the fragility of the fire disaster that occurred in Jakarta 2. LJCT concerns to do an effort to educate the public about fire disaster living in disaster-prone areas of fire Program Schedule Juy-December 2014 Program Venue TOT: Erema Village, Cisarua, Puncak Training: 9 fire-prone villages office Festival: Kota Tua Design of Outcome Evaluation and review should be done to measure the Evaluation effectiveness and successfulness of the program through direct observation and survey Total Budget Rp. 243.681.000,-
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH 1.1 Profil Organisasi1 Leo Club yang pertama berdiri di Indonesia adalah Leo Club Jaya Pionir yang disponsori oleh Lions Club Jakarta Raya pada tanggal 1 April 1979. Tanggal tersebut disepakati sebagai Hari Leo Indonesia pada Konvensi VI Leo Clubs Indonesia tahun 1988 di Semarang. Dalam peraturan LCI, pembagian wilayah Lions Club dan Leo Club disebut distrik. Batas distrik Leo Club harus sama dengan batas distrik Lions Club. Syarat pembentukan suatu distrik adalah minimal terdapat enam Club yang telah dikukuhkan oleh Lions Club International. Sistem distrik yang dianut oleh Lions Club International bukan saja mengenai wilayah pembagian, namun terdapat pula pengurus distrik yang diambil dari para pengurus klub yang berada di distrik tersebut, anggaran distrik, serta berbagai kegiatan distrik yang mempersatukan klub-klub yang tergabung dalam distrik tersebut. Lions Club Indonesia masuk ke distrik 307, bagitu pula dengan Leo Club. Pembentukan distrik Leo Club dilaksanakan pada Konvensi VII Lions Club Indonesia pada tahun 1983 di Jakarta. Leo Club di Indonesia secara resmi menjadi bagian dari district 307 Lions Club International. Di tahun 1985, Lions Club Indonesia sepakat membetuk memecah Distrik 307 menjadi Multi Distrik 307 yang terdiri dari Distrik 307 A dan Distrik 307 B. Maka sesuai dengan peraturan Lions Club International, secara otomatis Leo Club juga harus melakukan pemecahan distrik. Pada Konvensi XIII Leo Clubs Indonesia tahun 1995 di Semarang, dilakukan peresmian Leo Multi Distrik 307 dan Leo Distrik 307 A serta Leo Distrik 307 B. Seiring dengan perkembangan Leo Club Indonesia, pada 2010, Leo Distrik 307 A kembali dipecah menjadi Leo Distrik 307A1 dan Leo Distrik 307 A2. Lalu pada 2012, Leo Distrik 307 B juga dipecah menjadi Leo Distrik 307 B1 dan Leo Distrik 307 B2. Leo Club yang tergabung dalam Leo Distrik 307 A1 adalah: 1
Berdasarkan wawancara terhadap Mutiara Annisa, President LJCT 2013-2014, pada 12 Oktober 2013 dan Handbook Leo Distrik 307 A1 yang di email oleh Mutiara Annisa. Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
2 1. Leo Club Jakarta Cosmo Teens 2. Leo Club Jakarta Monas Youth Dynamic 3. Leo Club Jakarta Kairos Gracia 4. Leo Young Club Jakarta Kota 5. Leo Club Jakarta Monas Generation 6. Leo Club Jakarta Jayakarta Benevole 7. Leo Club Jakarta Monas Children Youth Loyalty 8. Leo Club Jakarta D’Wings Cendana 9. Leo Club Jakarta Millenium Megapolitan 10. Leo Club Batam Gici 11. Leo Club Batam Permata Harapan 12. Leo Club Bintan Star
Leo Club Jakarta Cosmo Teens (LJCT) merupakan salah satu dari 12 Leo Club yang masuk ke Leo Distrik 307 A1. LJCT adalah Leo Club yang disponsori oleh Lions Club Jakarta Cosmopolitan. Awalnya para member Lions Club Jakarta Cosmopolitan mengumpulkan beberapa anak mereka yang saat itu masih duduk di bangku SMA dan menjelaskan keinginann Lions Club Jakarta Cosmopolitan untuk memiliki sponsoring Leo Club. Setelah beberapa anak tertarik perihal Leo Club, mereka diminta untuk mencari teman-teman perempuan sebaya untuk menjadi member awal Leo Club. Maka terkumpullah 47 siswi dari berbagai SMA di Jakarta yang kemudian pada 17 Desember 2008 dikukuhkan menjadi LJCT. Pada awal terbentuknya, LJCT masuk kategori Alpha Club karena seluruh membernya berusia antara 15-17 tahun. Tetapi saat ini, mereka sudah mengubah kategori klub mereka menjadi Omega Club. LCI membagi Leo Club menjadi dua kategori berdasarkan usia dan fokus pembelajaran, yaitu: 1. Alpha Clubs Remaja Usia member 12-18 tahun Memiliki fokus pada pengembangan diri dan sosial, keterampilan kepemimpinan dan pelayanan masyarakat. 2. Omega Clubs Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
3 Dewasa muda Usia member 18-30 tahun Memiliki fokus pada pengembangan pribadi dan profesional, keterampilan kepemimpinan serta komitmen dalam pelayanan masyarakat Dalam keberadaannya, LJCT berusaha melayani masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai kegiatan sosial, penggalangan dana ataupun penyelenggaraan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan target kegiatan sosial.
1.1.1 Tujuan LJCT Tujuan dari Leo Club Jakarta Cosmoteens: 1.
Membuka kesempatan kepada generasi muda untuk membantu sesama melalui berbagai acara yang tidak hanya melalui menyumbangkan bantuan tapi juga memberikan dedikasi langsung kepada masyarakat
2.
Memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka dan memungkinkan mereka untuk meningkatkan kemampuan kerjasama tim dan keterampilan organisasi.
3.
Meningkatkan kepedulian dan bantuan
yang diberikan kepada
masyarakat kurang beruntung. 4.
Mempersatukan generasi muda seantero negeri melalui kegiatankegiatan sosial.
1.1.2
Kegiatan LJCT Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan LJCT selama kurang lebih lima tahun berdiri:
1. Garage Sale for Charity with LJCJ 2. LJCT Pieces of Heart Fundraising Night 3. Nonton Bareng Final World Cup bersama LJCT yang keuntungannya disumbangkan ke beberapa panti asuhan. 4. Jakarta Runway Project, kompetisi desain baju dari bahan bekas yang keuntungannya disumbangkan ke beberapa panti asuhan. 5. Sound of Love 6. Bakti Sosial Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
4 7. Econic Event with Enviloka, bazaar produk lokal, konser musik dan pagelaran seni yang berlandaskan semangat cinta lingkungan. Keuntungan acara ini diberikan pada Kementrian Perhutanan. 8. Fashion Show Hadiprana bersama LCJC 9. Berbuka puasa bersama dengan anak yatim piatu (setiap bulan Ramadhan) 10. Bakti sosial korban kebakaran di Bendungan Hilir bersama dengan LCJC 11. Bekerjasama dengan Yayasan Pita Kuning dalam event Shave For Hope 12. LJCT For Them, tamasya ke Kebun Binatang Ragunan bersama anak yatim piatu 13. Kunjungan ke empat tempat, Yayasan Bhakti Luhur, Rumah SInggah Swara, Panti Asuhan Muslim Nusantara dan Yayasan Putra Nusa dalam rangka memperingati hari jadi LJCT yang ke empat 14. Zumba with Care, acara zumba bersama yang dananya disumbangkan ke panti asuhan 15. Rhythym for Charity, workshop musik bersama musisi Indonesia yang keuntungannya digunakan untuk membelikan alat musik dan menggaji guru musik di sekolah jalanan. 16. Bekerjasama dengan Noir Café dalam acara grand launching and charity dinner.
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
5 1.1.3
Struktur Organisasi Berikut struktur organisasi LJCT, menyesuaikan dengan struktur organisasi LCI dan kebutuhan LJCT sendiri. Lions Club Jakarta Cosmopolitan (Sponsoring Club)
Secretary
President LJCT
Treasurer
Vice President
Director I
Director II
Director III
Director IV
Members
Members
Members
Members
Gambar 1.1 Struktur Organisasi LJCT
1.2 Analisis Situasi 1.3.1 Internal Sejak tahun 2008 berdiri, LJCT sudah sering mengadakan kegiatan sosial. Mayoritas kegiatan sosial yang dilakukan LJCT merupakan kegiatan pengumpulan donasi serta pelayanan masyarakat yang sekaligus mengakomodir minat generasi muda. Mulai dari acara nonton bareng piala dunia, lomba desain baju, bazaar, kunjungan ke panti asuhan, dan lain sebagainya. Tetapi ternyata, dengan kegiatan-kegiatan sosial yang sekaligus mengakomodir minat dan bakat generasi muda, tidak mengangkat brand awareness remaja dan dewasa muda Jakarta terhadap LJCT. Sampai saat ini, para member pun mengakui bahwa mayoritas pendukung acara LJCT serta para donatur adalah orang-orang terdekat masing-masing member. Penulis melakukan online survey melalui Google Survey kepada khalayak sasaran LJCT. Berusia 18-25 tahun sesuai dengan rata-rata usia para member, lalu berdomisili di Jakarta sebagaimana LJCT berada serta perempuan
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
6 dan laki-laki usia muda dengan karakteristik SES A-B, aktif berkuliah atau baru memulai karir Teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik sampling kuota. Penulis mengirimkan link online survey melalui email dan sosial media seperti facebook dan twitter kepada beberapa kumpulan yang penulis ikuti yang sesuai dengan khalayak LJCT (misalnya milis kelas di kampus.) Penyebaran link online survey menghasilkan 102 responden. Dari responden tersebut, 56% mengaku tidak pernah mendengar tentang Leo Club Jakarta Cosmoteens. 71% dari 44% yang pernah mendengar LJCT merupakan teman dari salah satu member LJCT. Hanya 1% yang mengetahui LJCT dari acara yang diselenggarakan oleh LJCT. Berikut ini pie chart hasil survei:
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
7
Gambar 1.2 Hasil Survei Tentang LJCT
Walaupun selama ini LJCT telah banyak menyelenggarakan kegiatan dan berusaha untuk melibatkan hal-hal yang sedang marak di generasi muda dalam setiap kegiatannya, namun khalayak LJCT belum mengetahui LJCT. Dari
sisi
lain,
bila
dilihat
dari
kegiatan-kegiatan
yang
diselenggarakan oleh LJCT pada waktu-waktu lalu, terlihat bahwa LJCT sebagai LSM masih sangat fokus dengan kegiatan yang bersifat jangka pendek, seperti penyaluran biaya, pemberian bantuan secara langsung, rekreasi bersama anak panti, dan lain sebagainya. LJCT seharunya dapat berbuat lebih dari sekedar fundraising bagi masyarakat. Misalnya, LJCT bisa menjadi agen komunikasi atau sosialisasi berbagai isu yang tengah marak di Jakarta. Seperti bahaya merokok, bahaya kanker serviks dan lain sebagainya atau berbagai kasus dan bencana yang muncul di msyarakat, khusunya Jakarta.
1.2.2 Eksternal Salah satu isu sosial yang marak terjadi di Jakarta adalah isu bencana, baik bencana alam ataupun bencana yang disebabkan oleh manusia. Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
8 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi kata bencana adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian atau penderiataan; Bencana juga dapat dipahami sebagai malapetaka atau kecelakaan. Undang-undang No. 24 tahun 2007 mendefinisikan Bencana sebagai: “suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam, dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.” Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD Prov. DKI) beberapa jenis bencanya yang rentan terjadi di Jakarta adalah: 1. Kebakaran 2. Banjir 3. Cuaca ekstrim (puting beliung) 4. Pohon tumbang 5. Konflik sosial Dari kelima macam bencana tersebut, yang paling tinggi jumlah kejadiannya adalah kebakaran karena dari tahun ke tahun angkanya terus meningkat. Berikut ini datanya.
Tabel 1.1 Jumlah Kebakaran dan Kerugiannya di Jakarta 2009-2013 Tahun
Jumlah Kasus
Jumlah Kerugian
2009
217
(data tidak tersedia)
2010
322
(data tidak tersedia)
2011
371
(data tidak tersedia)
2012
490
Rp.
2013
541
Rp. 2.130.662.460.000
106.515.650.000
(Sumber: BPPD Prov. DKI Jakarta)
Penulis melakukan wawancara singkat dengan dengan Basuki Rakhmat, selaku Kepala Seksi Pengendalian BPBD Prov DKI, pada 19 Juni
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
9 2014. Beliau menyampaikan bahwa bencana kebakaranlah yang saat ini merupakan ancaman tersebesar bagi warga DKI Jakarta dikarenakan intensitasnya yang lebih sering dibanding bencana-bencana lainnya. Menurut beliau pula, masyarakat Jakarta belum sadar akan bahaya kebakaran ini. Mindset masyarakat Jakarta bencana yang mengancam adalah banjir. Padahal bila
berbicara
mengenai
statistik,
bencana
kebakaran
justru
lebih
mengkhawatirkan dibandingkan dengan bencana banjir. Dari data yang diberikan oleh BPPD Prov. DKI Jakarta kepada penulis, di tahun 2012 jumlah kasus banjir 296 kasus, sedangkan jumlah kasus kebakaran 490 kasus. Di tahun 2013 jumlah kasus banjir 155 kasus, sedangkan jumlah kasus kebakaran 541 kasus. Sebagai bencana yang bukan disebabkan oleh faktor alam, sesungguhnya ancaman bencana kebakaran dapat berkurang dengan adanya partisipasi aktif masyarakat. Walaupun perbaikan infrastruktur dan alat-alat penanggulangan kebakaran oleh pemerintah juga harus terus diperhatikan. Siklus bencana dapat digambarkan sbagai berikut:
BENCANA
Pra
Mitigasi
Respon
Pemulihan
Gambar 1.3 Siklus Bencana
Bencana diartikan sebagai masa disaat suatu peristiwa merugikan terjadi. Setelah peristiwa tersebut terjadi, masuk ke fase respon. Pada fase ini segala bentuk bantuan penanggulangan bencana diberikan. Setelah itu, masuk ke fase pemulihan dimana proses respon yang bersifat jangka panjang dilakukan. Lalu, masuk pada fase mitigasi, dimana dilakukan perbaikanperbaikan yang dapat mencegah bencana dapat terjadi di kemudian hari serta
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
10 upaya pengurangan resiko bencana. Pada akhirnya masuk ke fase pra bencana, fase dimana kesiapsiagaan bencana harus direncanakan.2 Penekanan ancaman bencana dapat dilakukan pada fase mitigasi bencana dan pra bencana. Resiko bencana dapat diakumulasikan melalui rumus resiko yang dipakai di seluruh dunia, seperti di bawah ini:3
RESIKO = ANCAMAN X KERENTANAN KAPASITAS Gambar 1.4 Rumus Resiko Bencana
Pada rumus ini dan terkait kasus kebakaran yang dimaksud dengan ancaman adalah api. Lalu kerentanan adalah berbagai bahan yang dapat membuat api menjadi besar dan tidak terkontrol, seperti kayu, kain, plastik, dan lain sebagainya. Sedangkan kapasitas adalah hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan SDM dalam mencegah dan menanggulangi bencana, seperti pengetahuan
masyarakat
tentang
bagaimana
kebakaran
bisa
terjadi,
kemampuan untuk menggunakan alat pemadam
api ringan (APAR),
kemampuan
korban,
dasar
dalam
melakukan
evakuasi
pengetahuan
masyarakat dalam pengaduan bencana kebakaran, dan lain sebagainya. Melalui rumus di atas, cara untuk menurunkan resiko adalah dengan menurunkan ancaman, menurunkan kerentanan serta meningkatkan kapasitas. Bila hal ini dapat berjalan, secara langsung segala resiko bencana kebakaran di Jakarta akan menurun. Maka, masyarakat sesungguhnya perlu diedukasi perihal bencana kebakaran melalui berbagai sosialisasi bahkan pelatihanpelatihan. Sayangnya sosialisasi mengenai kebakaran, pencegahan serta penanggulangannya terhadap rakyat Jakarta oleh lembaga pemerintahan maupun LSM lokal sangat minim. Masyarakat kurang diedukasi sehingga resiko bencana yang ditimbulkan atas kebakaran yang terjadi terus-menerus tinggi.
2 3
http://bpbd.jakarta.go.id/sehari-terjadi-tiga-kebakaran-di-jakarta/ diakses pada 22 Mei 2014 ibid diakses pada 1 Juni 2014 pada 1.17 Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
11 1.3.2
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah salah satu langkah terpenting ketika akan
memformulasikan strategi. Dengan menggunakan misi organisasi sebagai konteks, mengukur kekuatan dan kelemahan internal, serta kesempatan dan ancaman eksternal, demi mengembangkan strategi
yang baik serta
mengekspoitasi kesempatan dan kekuatan, menetralisir ancaman, dan menghindari kelemahan.4
Strengths 1. Lions Club Jakarta Cosmopolitan (LCJC) sebagai Sponsor Club sangat kooperatif terhadap LJCT. LCJC pasti siap membantu LJCT untuk menyukseskan segala kegiatan yang akan diselenggarakan. Baik dukungan saran maupun bentuan untuk mencari donatur dan sponsor. 2. Kemampuan untuk mengorganisir kegiatan oleh masing-masing member yang sudah terasah selama lima tahun berorganisasi, sehingga tidak
akan
kesulitan
organisasional
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan program.
Weaknesses 1. LJCT belum pernah mengadakan kegiatan yang bersifat pemberdayaan seperti ini. Maka, program ini akan menjadi sesuatu yang baru bagi LJCT, penuh dengan tantangan dan perlu dipelajari lagi oleh LJCT. Padahal
kegiatan
pemberdayaan
dibutuhkan
untuk
organisasi
pelayanan masyarakat seperti LJCT, serta sesuai dengan salah satu tujuan organisasi LJCT. 2. Member LJCT belum memiliki pengetahuan tentang bencana kebakaran serta belum memiliki keterampilan sebagai trainer, sehingga dibutuhkan pembelajaran intensif dalam menjalankan program ini.
Opportunities 1. BPBD Prov. DKI Jakarta sebagai lembaga penanggulangan bencana resmi milik pemerintah sangat mengharapkan peran serta kaum muda
4
R. Griffin, Management 7th Edition. (Boston: Houghton Miffin Company, 2006). Hal. 203 Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
12 Jakarta dalam proses sosialisasi tentang bencana dan siap untuk berpartisipasi
dalam
berbagai
acara
yang
berkaitan
tentang
penanggulangan bencana 2. Mulai banyak perusahaan yang ingin berkontribusi dalam bidang kebencanaan. Seperti workshop yang sempat penulis datangi pada Kamis, 19 Juni 2014, di Ruang Pola Balaikota Jakarta, Membangun Ketangguhan
Lembaga
Usaha
dalam
Kerangka
Corporate
Sustainability. Banyak perusahaan swasta yang mulai peduli dengan isu sosial, khususnya bencana. Antara lain Artha Graha dan ACA. Hal ini dapat menjadi peluang LJCT sebagai target sponsor. 3. Masyarakat Jakarta yang kurang sadar akan bencana kebakaran sebagai bencana dengan kasus terbanyak di Jakarta. Maka program ini akan menjadi program yang menyalurkan informasi-informasi baru.
Threats 1. Tidak ada kontinuitas SDM yang memahami tentang bencana kebakaran, sehingga selalu dibutuhkan pelatihan seperti yang ada pada program secara berkala kepada anggota-anggota baru LJCT.
1.4 Pernyataan Masalah/Kebutuhan (Problem statement) Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan realita bahwa selama kurang lebih lima tahun berdiri, dengan segala kegiatan yang telah diselenggarakan, LJCT masih terjebak dalam berbagai bentuk kegiatan yang bersifat charity. Pada satu sisi, kegiatan yang bersifat charity
memang dibutuhkan oleh masyarakat. Tetapi sesungguhnya bentuk
bantuan yang lebih dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah bantuan yang bersifat empowerment (pemberdayaan.) Charity hanya sebatas pengumpulan dana dan penyaluran dana bagi masyarakat yang dinilai kurang mampu, namun empowerment adalah memberikan sesuatu yang dapat berdampak positif bagi masyarakat, seperti pelatihan, sosialisasi dan edukasi. Perubahan konsep kegiatan bagi LJCT ke arah pemberdayaan ini perlu dijalankan. Tertulis jelas bahwa salah satu tujuan organisasi LJCT adalah “membuka kesempatan kepada generasi muda untuk membantu sesama melalui berbagai acara yang tidak hanya melalui menyumbangkan bantuan tapi juga Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
13 memberikan dedikasi langsung kepada masyarakat.” Dari tujuan tersebut, program pemberdayaanlah yang seharusnya dilaksanakan. Selain itu, walau sudah berdiri selama lima tahun, ternyata menurut survei, LJCT kurang dikenal oleh khalayak sasarannya, yaitu remaja hingga dewasa muda, perempuan dan laki-laki, berdomisili di Jakarta. LJCT perlu untuk dikenal khalayaknya karena dapat menimbulkan relasi saling menguntungkan. Bila dikenal oleh banyak khalayaknya, LJCT menjadi semakin banyak memiliki bantuan SDM ketika akan melaksanakan berbagai kegiatan. Selain itu, para khalayak juga dapat menjadi donatur pada acara-acara yang diselenggarakan LJCT. Di sisi lain, bila LJCT dikenal oleh banyak khalayaknya, LJCT dapat memberikan pengaruh yang baik kepada para anak muda di Jakarta perihal bekerja sosial. Bagaimana LJCT bisa dapat dikenal masyarakat dan disaat yang bersamaan dapat mengedukasi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran di Jakarta?
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
14
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
14 BAB II SOLUSI
2.1.Alternatif Solusi Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan dan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada bab sebelumnya, terdapat strategi PR yang dapat dijadikan alternatif solusi, yaitu: 1. Melakukan program training of trainers untuk menciptakan agenagen komunikator tentang bencana kebakaran kepada khalayak sasaran 2. Mengadakan kampanye cegah dan atasi bencana kebakaran 3. Mengadakan penyuluhan bagi khalayak sasaran Jakarta tentang bencana kebakaran 4. Mengadakan special event tentang bencana kebakaran
2.2.Program yang Ditawarkan Mengacu pada analisis yang telah dijabarkan, maka solusi yang dibutuhkan oleh LJCT adalah merancang suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat dan juga kegiatan yang dapat meningkatkan brand awareness organisasi. Sesuai dengan analisis situasi eksternal, maka isu sosial yang diangkat adalah terus meningkatnya jumlah kasus kebakaran di Jakarta. Bentuk pengabdian yang penulis usulkan disini tidak seperti programprogram pengabdian masyarakat yang telah sebelumnya dilakukan LJCT. Penulis mengusulkan LJCT untuk bisa menyelenggarakan special event yang juga dapat sekaligus mengedukasi khalayak sasaran perihal bencana kebakaran. Dengan harapan akan semakin banyaknya khalayak sasaran yang paham tentang bencana kebakaran sehingga lambat laun dapat berkontribusi dalam menekan tingkat kebakaran di Jakarta. Ada tiga program special event yang penulis usulkan kepada LJCT: 1. Training of Trainers 2. Training 3. Festival 4. Publikasi melalui twitter, poster, flyer, umbul-umbul dan rilis kepada media. Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
15 2.2.1 Training of Trainers - “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire” Untuk dapat mengedukasi khalayak sasaran, sebelumnya harus diadakan pula program training of trainers (TOT). Program TOT ini diharapkan dapat melahirkan agen-agen komunikator yang dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai kebakaran serta semangat untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik. Namun melihat sangat kompleksnya kasus bencana kebakaran yang terjadi di Jakarta, sepertinya bila hanya satu organisasi saja yang bergerak (dalam hal ini adalah LJCT) maka dampak yang akan timbul terlalu kecil. Kontribusi satu organisasi untuk sosialiasi perihal kasus yang besar menjadi kurang relevan. Maka, penulis mengusulkan LJCT harus melibatkan organisasi pelayanan masyarakat lainnya yang berbasis di Jakarta, sehingga dampak yang timbul bisa maksimal. Karena LJCT merupakan bagian dari Leo Distrik 307 A1, akan sangat memudahkan bila organisasi yang diajak bekerja sama adalah Leo Club lainnya di Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta, mengingat kasus yang diangkat adalah kebakaran di Jakarta. LJCT bersama delapan Leo Club Jakarta lainnya secara bersamaan akan mengikuti TOT yang diharapkan dapat menciptakan individu-individu yang secara detil mengerti tentang kebakaran, mulai dari penyebabnya, hingga penanggulangannya. Namun, tidak mungkin seluruh member dari kesepuluh LSM ini mengikuti program TOT. Efektivitas pemberian materi pasti rendah bila kelas terlalu penuh. Maka masing-masing LSM diharapkan mengirimkan empat perwakilannya untuk mengikuti TOT. Empat perwakilan dari masing-masing Leo Club merupakan empat orang pengurus aktif masing-masing Leo Club. Program TOT ini merupakan program persiapan. Pada TOT ini, empat perwakilan dari masing-masing Leo Club akan mendapatkan berbagai materi tentang bencana kebakaran. Program ini akan organisir oleh member LJCT yang tidak menjadi perwakilan klub. Program ini juga akan bekerjasama dengan beberapa pihak luar, seperti BPBD Prov. DKI Jakarta, Pemadam Kebakaran, Fakultasi Psikologi UI, Fakultas Kedoteran UI, Volunteer Indonesia, PMI. Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
16 TOT ini akan bertajuk “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire.” Kata “roar” diambil untuk mencermikan raungan singa (lion; leo) sehingga acara ini mejadi identik bahwa penyelenggara dan pesertanya merupakan anggota dari Leo Club yang berbasis di Jakarta. Selain itu, mengingat bahwa kata tersebut memang sedang hangat di masyarakat dikarenakan salah satu lagu terbaru penyanyi internasional asal Amerika, Katy Perry, berjudul “Roar.” Dikarenakan hal tersebut, maka seharusnya, “roar” pada nama acara ini akan mencerminkan sisi tangguh para anggota Leo Club dari Leo Distrik 307 A1 yang berbasis di Jakarta dan diharapkan dapat menarik perhatian para undangan, sponsor dan pembicara. Kata “Leo JKT” berarti 9 Leo Club yang berbeda sesungguhnya memiliki satu identitas domisili yang sama, yaitu sama-sama berbasis di Jakarta. Sehingga “Leo JKT” dapat mencerminkan 9 Leo Club tersebut. Tanda pagar #fightJKTfire digunakan untuk memudahkan sosialisasi di dunia maya perihal kebakaran yang diharapkan dapat dipakai oleh para peserta TOT. #fightJKTfire sendiri memiliki arti berantas kebakaran di Jakarta. Maka secara utuh, “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire” memiliki arti bahwa 9 Leo Club yang berbasis di Jakarta dari Leo Distrik 307 A1 sepakat beraksi untuk memberantas jumlah kasus kebakaran di Jakarta.
Waktu Pelaksanaan: Jumat-Minggu, 29-31 Agustus 2014 Tempat: Erema Village, Cisarua, Puncak Peserta: 36 orang dari 9 Leo Club dari Leo Distrik 307 A1 yang berbasis di Jakarta Panitia: Member LJCT yang tidak menjadi perwakilan Club pada TOT
1.2.1.1 Materi TOT Total akan ada enam materi yang akan diberikan pada TOT ini. Dua diantaranya akan diberikan pada kelas panel yang diikuti oleh seluruh peserta. Empat materi lainnya akan diberikan oleh empat fasilitator yang berbeda dan dilaksanakan secara paralel. Masing-masing dua perwakilan dari tiap klub akan berada di kelas
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
17 yang berbeda. Lalu yang terakhir, materi yang diberikan berbentuk simulasi yang akan dilaksanakan di luar lapangan.
Materi Kelas Panel: 1. Seluk Beluk Bencana Kebakaran Kelas ini akan di fasilitasi oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta, H. Subenu, SH, MSi. Dalam kelas ini seluruh peserta akan mendapatkan materi segala hal yang perlu diketahui tentang kebakaran. Segala pengetahuan dasar akan api (sebagai pemicu kebakaran) apa saja yang dapat menyebabkan api berubah menjadi kebakaran, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebakaran. Pihak Damkar PB DKI Jakarta juga akan mempresentasikan statistik kasus kebakaran yang terjadi di Jakarta beberapa tahun belakangan. 2. Peran Kaum Muda dan Organisasi Sebagai Edukator Bagi Masyarakat Kelas ini akan difasilitasi oleh Kepala Seksi Pengendalian BPBD Prov DKI, Basuki Rakhmat. Dalam kelas ini seluruh peserta akan mendapatkan materi bagaimana organisasi (atau dalam TOT ini konteksnya adalah Leo Club yang berbasis di Jakarta) dapat berkontribusi dalam mengedukasi khalayak sasaran perihal kebakaran.
Materi Kelas Paralel: 1. Menggunakan Media Sosial Sebagai Sarana Publikasi Kelas ini akan di fasilitasi oleh Dr. Ari Junaedi, MSi. Staff ahli mantan presiden Megawati Soekarnoputri yang saat ini aktif menjadi dosen mata kuliah komunikasi digital di universitas ternama. Dalam kelas ini seluruh peserta akan diajarkan bagaimana media sosial dapat membantu proses penyebaran informasi terkait kebakaran bagi khalayak sasaran. Tehnik-tehnik komunikasi Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
18 digital untuk publikasi isu sosial terkhusus kebakaran akan dibahas pada kelas ini. Diharapkan setelah mengikuti kelas ini, para peserta dapat merancang strategi komunikasi digital sebagai sarana sosialisasi. 2. Kelas Bantuan Awal Psikologis Kelas ini akan di fasilitasi oleh Pusat Krisis Psikologi UI. Di kelas ini, peserta akan belajar apa yang dapat dilakukan untuk meringankan beban psikologis para korban pasca bencana kebakaran menimpa mereka. Peserta juga akan diajarkan berbagai tehnik dasar pendekatan psikologis untuk menjangkau para korban bencana kebakaran. 3. Kelas Evakuasi Kebakaran Kelas ini akan difasilitasi oleh dr. Danurwendo Sudomo dari Ikatan Komunitas Keluarga FKUI. Di kelas ini, peserta akan belajar bagaimana melakukan evakuasi saat terjadi bencana kebakaran. Mulai dari di rumah, tempat umum, sampai gedung bertingkat, sesuai dengan peraturan yang telah disahkan oleh pemerintah. 4. Kelas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Dadang Koswara, instruktur PMI yang telah berkecimpung di dunia pertolongan pertama selama 25 tahun. Di kelas ini, peserta akan belajar secara langsung bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi bencana kebakaran.
Simulasi kebakaran Simulasi ini akan difasilitasi oleh Volunteer Indonesia dan dipimpin oleh Nandha Julistya. Kegiatan ini akan dilakukan secara panel. Seluruh peserta akan secara langsung dihadapkan pada situasi yang terlebih dahulu telah dirancang menyerupai kejadian bencama kebakaran. Pada simulasi ini, para peserta akan mempraktikan untuk bekerja sesuai role yang telah mereka pelajari di kelas paralel.
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
19 Selain itu, para peserta juga dikenalkan dengan alat pemadam kebakaran ringan, serta cara penggunaannya.
2.2.2 Training Kepada Perkumpulan Remaja yang Tinggal di Daerah Rawan Kebakaran Oleh Maing-masing Leo Club Setelah mengikuti TOT, masing-masing Leo Club ditantang untuk menyebarluaskan materi-materi perihal kebakaran langsung ke khalayak sasaran. Di hari kedua TOT, masing-masing Leo Club akan memilih tempat tujuan training. Akan ada beberapa pilihan daerah rawan kebakaran, antara lain:1 1. Tambora 2. Cilincing 3. Manggarai 4. Penjaringan 5. Kebayoran Lama 6. Palmerah 7. Kramat 8. Koja 9. Kapuk Setelah memilih daerah yang akan menjadi target pelatihan, masing-masing Leo Club diwajibkan untuk melakukan pelatihan kepada 20 kaum muda (yang terkumpul dalam Taruna Remaja.) Masing-masing Leo Club akan datang ke sembilan wilayah rawan bencana kebakaran, bertemu dengan Lurah setempat. Memberikan surat ijin untuk mengadakan training di kantor Kelurahan kepada 20 orang Taruna Remaja. Lalu, training akan dilaksanakan secara mandiri oleh masingmasing Leo Club, namun rundown, materi training, sama dan waktu training akan dilaksanakan serentak. Penulis mengusulkan training ini bertajuk “KE.LA.KAR; Kenal. Lawan. Kebakaran.” 1
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/24/18394762/Inilah.Daerah.Rawan.Kebakaran.di.Jakarta diakses pada 20 Juni 2014 Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
20 Materi yang akan disampaikan sama dengan yang didapat di TOT kecuali materi tentang peran kaum muda dan organisasi sebagai edukator bagi khalayak sasaran dan materi menggunakan media sosial sebagai alat sosialisasi. Selain mendapatkan training kit, seluruh peserta training masing-masing akan mendapatkan 20 flyer tentang klasifikasi kebakaran dan cara penggunaan APAR, yang diharapkan dapat dibagikan ke pengurus RT/RW/Kelurahan tempat tinggal peserta. Simulasi tidak diadakan pada training ini. Di akhir acara, masing-masing Leo Club akan mempresentasikan tentang Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival dan secara langsung mengundang seluruh peserta training untuk datang ke festival. Simulasi akan diadakan secara serentak saat kegiatan festival berlangsung. Panitia pelaksana kegiatan ini adalah 4 orang perwakilan dari masing-masing Leo Club sebagai trainer dibantu 6 orang member masing-masing Leo Club.
1.2.3
Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival Rangkaian special event akan berakhir pada penyelenggaraan
festival. Seluruh peserta training dari 9 Leo Club akan diundang untuk datang ke festival ini. Festival ini akan digelar satu hari, pada Sabtu, 20 Desember 2014, sekaligus memperingati HUT LJCT yang ke enam yang jatuh pada 17 Desember 2014. Festival ini akan mempersembahkan berbagai suguhan kreatif dan mengedukasi seputar bencana kebakaran, antara lain: 1. Pameran kesenian bertemakan kebakaran oleh RuangRupa 2. Bazaar produk-produk lokal 3. Booth: Leo Club, BPBD Prov. DKI, PMI, Damkar PB DKI, Volunteer Indonesia, Puskris Fakultas Psikologi UI, Tanggap Bencan Fakultas Kedokteran UI (dan yang lainnya yang mendaftar menjadi tenant) 4. Stand up comedy bertemakan kebakaran 5. Area simulasi; dimana pengunjung bisa mencoba berbagai teknik dalam memadamkan api, teknik P3K, dan lain sebagainya 6. Video mapping bertemakan kebakaran
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
21 Program ini direkomendasikan dapat diselenggarakan di area Museum Fatahilah, Kota Tua, sebgai situs yang sangat identik dengan kota Jakarta. Sejak tahun 2010, Pemprov DKI Jakarta mulai menyewakan kawasan Kota Tua kepada swasta sebagai area kreativitas dan kesenian. Sejak saat itu pula, dimulai proses revitalisasi Kota Tua. Publikasi acara ini akan dilakukan melalui sosial media twitter dan penyebaran poster di berbagai tempat strategis. Para pengisi acara juga akan diminta untuk dapat menjadi buzzer di akun twitter pribadi mereka sebagai bentuk publikasi acara. Selama acara ini berlangsung, Leo Club Jakarta diharapkan dapat secara person-to-person berkomunikasi dengan para pengunjung. Membagikan info perihal kebakaran serta memperkenalkan klub masingmasing. Materi pada TOT idealnya menjadi acuan para member untuk mengedukasi khalayak sasaran. Selain dengan metode person-to-person, para member juga dapat berkomunikasi dengan para pengunjung di booth-booth yang ada, misalnya di booth Leo Club masing-masing, di booth tanya-jawab, ataupun area simulasi dan lainnya.
1.2.2
Publikasi melalui twitter, poster, flyer, umbul-umbul dan rilis kepada media Seluruh rangkaian acara akan dipublikasikan melalui media sosial twitter dan media publikasi konvensional seperti poster, flyer dan umbulumbul. Tidak ketinggalan, akan ada tiga rilis yang berbeda masing-masing untuk program TOT, program training dan program festival, yang akan disebarkan kepada pihak media melalui email. Media yang akan menjadi sasaran adalah:
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
22
Gambar 2.1 Target Sasaran Media
2.3.Tujuan Program 2.3.1. Tujuan Program TOT 1. Mengedukasi peserta TOT (36 anggota dari 9 Loe Club di Leo Distrik 307 A1 yang berada di Jakarta) perihal bencana kebakaran 2. Mempersiapkan para peserta TOT sebagai trainer tentang bencana kebakaran kepada khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran
2.3.2. Tujuan Program Training 1. Mengedukasi khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran perihal bencana kebakaran 2. Menjadikan khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran menjadi tanggap terhadap bencana kebakaran 3. Sarana penyaluran semangat melayani masyarakat sebagai nilai yang sangat dijunjung oleh Leo Club
2.3.3. Tujuan Program Festival 1. Membentuk brand awareness kepada khalayak yang lebih luas terhadap LJCT sebagai oraganisasi pelayanan masyarakat yang peduli dengan isu bencana di Jakarta
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
23 2. Menjadi pembaharuan bagi LJCT dalam mengadakan special event dengan bentuk berbeda dari biasanya (bukan mengumpulkan dana sumbangan, melainkan mengedukasi khalayak.) 3. Menutup rangkaian program special event pemberdayaan khalayak perihal bencana kebakaran di Jakarta.
2.4.Khalayak Sasaran Khalayak sasaran (bagi program TOT) 1. Empat orang perwakilan 9 Leo Club yang berada di Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia18-23 tahun 3. SES A-B 4. Berdomisili di Jakarta
Khalayak sasaran (bagi program training) : 1. Karang Taruna di wilayah rawan kebakaran 2. Laki-laki dan perempuan usia 15-22 tahun 3. SES C-D
Khalayak Sekunder: 1. Masyarakat Jakarta 2. Laki-laki dan perempuan usia 15-25 tahun 3. SES A-D
2.5.Pesan Kunci 1. LJCT sadar akan rawannya bencana kebakaran yang terjadi di Jakarta 2. LJCT peduli pada upaya edukasi perihal bencana kebakaran terhadap khalayak yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran
2.6.Justifikasi Program 2.3.1. Special Event Dalam buku yang berjudul Public Relations Handbook For Manager Executive, Macnamara menyatakan bahwa special event adalah sebuah event yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
24 perhatian media yang bermuara pada perhatian publik tentang perusahaan atau produk perusahaan.2 Pada definisi tersebut, tercermin bahwa kata kunci yang disampikan Macnamara adalah event, perhatian media dan perhatian publik. Bagaimana organisasi dapat menyelenggarakan suatu acara yang menarik bagi media sehingga dimuat di media dan pada akhirnya dibaca atau ditonton oleh publik, lalu timbul ketertarikan pada publik. Maka sesungguhnya, suatu special event tidak bisa dirancang dengan terburu-buru dan tanpa konsep matang. Karena pada akhirnya, bila special event yang berlangsung tidak menarik, tidak ada unsur spesial, media tidak akan tertarik untuk meliput dan usaha membuat event akan sia-sia karena tidak akan sampai ke publik. Wahyuni Pudjiastuti, dalam bukunya Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar mengutip pernyataan Yaverbaum (2000) bahwa special event adalah media publisitas yang efektif karena dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat promosi serta mampu mendapatkan publisitas yang banyak dari pihak media massa.3 Pernyataan Yaverbaum (2000) pun tidak jauh berbeda dengan pernyataan Macnamara. Pada dasarnya special event memang alat organisasi untuk memperkenalkan produk atau organisasi tersebut terhadap khalayak melalui media. Maka, perancangan special event bagi LJCT harus dibuat sestrategis mungkin sehingga event tersebut mendapatkan tempat yang banyak di media massa dan pada akhirnya masyarakat mengetahui dan menyadari kehadiran LJCT beserta peran mereka dalam pembangunan masyarkat. Terdapat beberapa fungsi special event, menurut Rosady Ruslan bagi organisasi, yaitu:4
2
Jim Macnamara, Public Relations Handbook For Manager Executive. (Australia: Prentice Hall, 1996) Hal.54 3 Wahyuni Pudjiastuti, Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal.xvii 4 ibid, hal xvii Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
25 1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya. 2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam. Dari event tersebut juga diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atauibid produk yang diwakilinya. Kedua fungsi diatas harus jadikan tolak ukur keberhasilan event pada tahap evaluasi nantinya.
2.3.2
Brand Awareness Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali, suatu merk sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara produk dengan merek yang dilibatkan.5 Definisi diatas memang lebih cocok bila dikaitkan dengan perusahaan atau biro usaha. Namun, pada dasarnya, suatu organisasi non profit pun membutuhkan brand awareness dari khalayaknya. Seperti halnya LJCT, mereka membutuhkan khalayak mengenal LJCT sehingga dapat lebih maksimal dalam berdonasi. Terdapat empat tingkatan brand awareness: 1. Unaware of Brand Pada tahap paling dasar, khalayak terbilang masih tidak mengenal merek. Masih ada keraguan apakah sudah pernah mendengar merek tersebut apa belum. 2. Brand recognition Pada tahap kedua ini khalayak sudah mengenal merek dan dapat mengidentifikasi merek yang disebutkan. 3. Brand recall
Darmaadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. Strategi Menaklikan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001) Hal. 54 5
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
26 Di tahap ketiga ini, khalayak sudah dengan jelas mengingat dan dapat menyebutkan merek tanpa perlu bantuan. 4. Top of mind Tahap teratas dalam brand awareness dimana merek sudah menjadi yang terutama dalam pikiran konsumen ditengah banyaknya pesaing lain. Tahap inilah yang diharapkan oleh semua perusahaan dan organisasi. Kenyataannya, LJCT saat ini masih berada pada tahap unaware of brand. Berdasarkan survei terhadap khalayak, semua responden butuh berpikir ketika disebutkan “LJCT” dan setelah itu mengaku tidak pernah mendengar. Padahal, tahap paling dasar ini adalah tahap yang seharusnya tidak boleh ada pada perusahaan atau organisasi. Maka jelas dibutuhkan strategi peningkatan brand awareness pada LJCT. Brand awareness dapat menciptakan suatu nilai. Penciptaan nilai ini dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:6
Anchor to which other association can be attached Artinya suatu merek dapat digambarkan seperti sebuah jangkar
dengan
beberapa
rantai.
Rantai
tersebut
menggambarkan asosiasi merek. Misalnya yang diharapkan tercipta dari LJCT adalah pandangan bahwa LJCT merupakan organisasi pelayanan sosial
yang
identik
dengan
semangat
pengabdia
masyarakat oleh anak muda.
Familiarity-liking Maksudnya
adalah
dengan
mengenal
merek
akan
menimbulkan rasa terbiasa. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan konsumen terhadap produk. LJCT dapat membuat kegiatan-kegiatan sosial mereka bersifat kontinu dan reguler supaya khalayak terbiasa untuk berkegiatan sosial bersama LJCT dan pada akhirnya rutin menjadi donatur.
6
ibid, Hal 56 Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
27
Substance/Commitment Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi. Kalau sampai tahun 2013, setelah lima tahun berdiri nama LJCT belum dikenal masyarakat, alangkah baiknya bila di tahun 2014 nama LJCT sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu organisasi pelayanan sosial yang dapat dipercaya.
Brand to consider Dimana saat merek telah tertanam di dalam benak khalayak, ketika akan melakukan suatu pembelian khalayak sudah tidak mempertimbangkannya. Alangkah baiknya bila hal ini dimiliki LJCT. Sehingga nantinya berbagai kegiatan LJCT langsung dipadati khalayak tanpa berpikir panjang, khalayak bersedia untuk berkontribusi bersama LJCT.
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
28 BAB III RINCIAN PROGRAM
3.1 Rincian Kegiatan Tabel 3.1 Rincian Pra Kegiatan Pra Kegiatan 1
Rapat akbar pertama
Deskripsi
1. Memberikan secara detil kegiatan “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire” kepada seluruh member LJCT 2. Melakukan pemilihan panitia acara 3. Membahas anggaran 4. Membahas timeline menuju acara
Person In Charge
Mutia Annisa (President LJCT)
Waktu
Minggu I Juli 2014
Metode evaluasi
1. Terpilihnya panitia 2. Absensi rapat 3. Keaktifan anggota 4. Notulen rapat
Pra Kegiatan 2
Rapat koordinasi TOT
Deskripsi
1. Masing-masing bidang dalam panitia memaparkan laporan perkembangan 2. Menentukan
materi
design
sekretariat
dan
publikasi Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Minggu II Juli-Minggu I November 2014
Metode evaluasi
1. Laporan dari masing-masing bidang 2. Absensi rapat 3. Notulen rapat
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
29 Pra Kegiatan 3
Persiapan Kegiatan TOT
Deskripsi
1. Mempersiapkan materi proposal sponsorship 2. Produksi proposal sponsorship 3. Penyebaran proposal sponsorship 4. Melakukan kontak dengan para pembicara dan fasilitator 5. Membuat kontrak kerja dengan para pembicara dan fasilitator 6. Melakukan booking lokasi TOT 7. Menentukan materi undangan dan publikasi 8. Produksi undangan dan publikasi 9. Penyebaran undangan kepada 12 Leo Club lainnya 10. Konfirmasi keikutsertaan para undangan 11. Menentukan materi TOT kit; map, buku, pen, name tag 12. Produksi dan belanja TOT kit 13. Melakukan booking bus jakarta-puncak 14. Menentukan materi design baju peserta dan panitia 15. Produksi baju peserta dan panitia 16. Finalisasi run down TOT 17. Menyebarkan rilis kepada media
Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Minggu II Juli-Minggu I November 2014
Metode evaluasi
1. Seluruh aspek telah siap 2. Laporan dari masing-masing bidang 3. Invoice
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
30 Pra Kegiatan 4
Rapat Koordinasi Training
Deskripsi
1. Masing-masing bidang dalam panitia memaparkan laporan perkembangan 2. Menentukan
materi
design
sekretariat
dan
publikasi Person In Charge
Empat orang perwakilan LJCT untuk TOT dibantu beberapa member lainnya sebagai panitia
Waktu
Minggu V Agustus-Minggu I September 2014
Metode evaluasi
1. Laporan dari masing-masing bidang 2. Notulen rapat
Pra Kegiatan 4
Persiapan Kegiatan Training
Deskripsi
1. Masing-masing Leo Club mengirimkan undangan training kepada target training 2. Masing-masing Leo Club menemui pihak-pihak target training untuk presentasi materi secara general dan tujuan training 3. Panitia menyebarkan proposal sponsorship dan donatur 4. Panitia belanja dan produksi training kit 5. Panitia finalisasi run down training
Person In Charge
Empat orang perwakilan TOT dari 9 Leo Club
Waktu
Minggu V Agustus-Minggu I September 2014
Metode evaluasi
1. Laporan dari masing-masing klub 2. Absensi dari masing-masing klub 3. Dokumentasi dari masing-masing klub
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
31 Pra Kegiatan 5
Rapat Akbar Festival
Deskripsi
1. Memberikan secara detil kegiatan Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 2. Melakukan pemilihan panitia acara 3. Membahas anggaran 4. Membahas timeline menuju acara
Person In Charge
Mutiara Annisa (President LJCT)
Waktu
Minggu II September 2014
Metode evaluasi
1. Susunan panitia 2. Rencana anggaran 3. Timeline kegiatan hingga hari-H 4. Absensi rapat 5. Notulen rapat
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
32 Pra Kegiatan 7
Persiapan Kegiatan Festival
Deskripsi
1. Mempersiapkan materi proposal sponsorship 2. Produksi proposal sponsorship 3. Penyebaran proposal sponsorship 4. Melakukan follow up terhadap target sponsorship 5. Melakukan booking lokasi SE 6. Melakukan kontak dengan para pengisi acara: MC, stand up comedy, musik 7. Membuat kontrak kerja dengan para pengisi acara: MC, stand up comedy, musik 8. Melakukan kontak dengan vendor SE: dekorasi, dokumentasi, konsumsi, video mapping, desain (publikasi), panggung, sound system, lighting 9. Membuat kontrak kerja dengan para vendor 10. Menentukan materi undangan dan publikasi 11. Produksi undangan dan publikasi 12. Penyebaran undangan kepada lembaga-lembaga bencana dan produk-produk lokal untuk membuka booth 13. Konfirmasi keikutsertaan para undangan 14. Publikasi lewat media sosial LJCT 15. Penyebaran materi publikasi 16. Penyebaran rilis kepada media 17. Loading logistik SE: dekorasi, panggung, booth, sound system, lighting
Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Minggu II Juli-Minggu I November 2014
Metode evaluasi
1. Seluruh aspek telah siap 2. Laporan dari masing-masing bidang 3. Invoice
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
33 Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Kegiatan 1
ROAR! Leo JKT #fightJKTfire
Deskripsi
TOT ini diadakan selama 3 hari 2 malam di Erema Village, Cisarua, Puncak
Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Jumat-Minggu, 7-9 November 2014
Indikator
1. Jumlah peserta 4 x 9 Leo Club = 36 orang
Keberhasilan
2. Seluruh materi tersampaikan dengan baik 3. Seluruh peserta memahami seluruh materi dengan baik
Kegiatan 2
KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran
Deskripsi
Masing-masing Leo Club mengadakan training di wilayah rawan bencana kebakaran yang sudah dipilih
Person In Charge
Peserta TOT di masing-masing wilayah
Waktu
Sabtu, 18 Oktober 2014
Indikator
1. Jumlah peserta 20 orang dari masing-masing Taruna
Keberhasilan
Remaja di 9 daerah rawan bencana kebakaran 2. Seluruh materi tersampaikan dengan baik 3. Seluruh peserta memahami seluruh materi dengan baik
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
34 Kegiatan 3
Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival
Deskripsi
Festival seni dan kreatifitas bertemakan kebakaran, yang akan diramaikan oleh badan-badan bencana milik negara.
Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Minggu, 21 Desember 2014
Indikator
1. Seluruh peserta training KE.LA.KAR hadir
Keberhasilan
(20 x 9 = 180 Taruna Remaja) 2. Jumlah pengunjung 700 3. Pengunjung
memiliki
pengetahuan
baru
soal
bencana kebakaran 4. Seluruh anggaran terpenuhi oleh sponsorship 5. LJCT dan Leo Club lainnya semakin dikenal oleh khalayak sasaran
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
35 Tabel 3.3 Rundown Kegiatan TOT Jumat, 29 Agustus 2014 Waktu 1
7.30-8.00
Durasi 0:30
Aktivitas Registrasi ulang (Para peserta berkumpul di Kawasan Gelora Bung Karno untuk melakukan registrasi ulang)
2
8.00-10.30
2:30
Perjalanan menuju venue
3
10:30-11:00
0:30
Pembagian kamar dan Ice breaking games
5
11:45-12.30
0:45
Makan siang
6
12.30-13.00
0:30
Pembukaan acara dan pembagian Training Kits
7
13.00-16.30
3:30
TOT I (Di sela TOT I akan ada 10 menit coffee break)
9
17.00-18.00
1:00
Free time (Peserta menggunakan waktu untuk mandi dan bersiap mengikuti acara hingga malam)
10
18.00-18.45
0:45
Makan malam
11
18:45-19.00
0:15
Ice breaking games
12
19.00-22.30
3:30
TOT II (Di sela TOT II akan ada 10 menit coffee break)
13
22.30
Tidur
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
36 Sabtu, 30 Agustus 2014 Waktu
Durasi
Aktivitas
1
6.15-7.15
1:00
Bangun, mandi
2
7.15-8.00
0:45
Sarapan
3
8.00-8.15
0:15
Ice breaking games
4
8.30-12.00
3:30
TOT Par (Empat kelas berjalan bersamaan dengan materi yang berbeda)
5
12.00-12.45
0:45
Makan siang
6
12.45-13.00
0:15
Ice breaking games
7
13.00-16.30
3:30
Simulasi Kebakaran (Dilakukan di dalam dan di luar ruangan, dipimpin oleh Nandha Julistya dan Volunteer Indonesia)
8
16.30-17.30
1:00
Coffee break dilanjutkan dengan waktu untuk mandi dan bersiap
9
17.30-19.00
1:30
Pemberian tantangan kepada masing-masing Leo Club untuk membuat training langsung kepada remaja di daerah rawan bencana kebakaran (Metode: diskusi kelompok masing-masing Leo Club)
10 19.00-19.45
0:45
Makan malam
11 19:45-22:15
2:00
Melanjutkan pembuatan strategi training oleh masing-masing Leo Club (akan disselingi oleh coffee break selama 10 menit)
12 22:15
Tidur
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
37 Minggu, 31 Agustus 2014 Waktu
Durasi
Aktivitas
1
6.15-7.15
1:00
Bangun, mandi
2
7.15-8.00
0:45
Sarapan
3
8.00-9.30
1:30
Presentasi masing-masing Leo Club perihal rancangan strategi yang akan diambil untuk menjalankan kegiatan training
4
9.30-10.30
1:00
Acara penutupan (Pemberian sertifikat, foto bersama)
6
11.30-12.00
0:30
Packing
7
12.00-12.45
0:45
Makan siang
8
12.45-15.15
2:30
Perjalanan pulang ke Jakarta
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
38 Tabel 3.4 Rundown Kegiatan Training Sabtu, 18 Oktober 2014 Waktu 1
Durasi
8.00
Aktivitas Trainer dan 6 orang panitia masing-masing Leo Club tiba di lokasi training (kelurahan Taruna Remaja)
2
8.00-8.45
45’
Registrasi dan snack pagi
3
8.45-9.00
15’
Pembukaan training oleh President Leo Club bersama Lurah daerah setempat
4
9.00-11.00
6
120’
Sesi I : Seluk Beluk Bencana Kebakaran
11.00-13.00
120’
Sesi II : Kelas Evakuasi Kebakaran
7
13.00-14.00
60’
Makan Siang
8
14.00-16.00
120’
Sesi III : Kelas Bantuan Awal Psikologis
9
16.00-18.00
120’
Sesi IV: Kelas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
39 Tabel 3.5 Rundown Kegiatan Festival Sabtu, 20 Desember 2014 Waktu 1
3.00-12.00
Durasi 14:00
Aktivitas Loading perlengkapan (booth, sound, panggung, lighting, barang-barang pameran, barang-barang jualan)
2
12.00-14.00
2:00
Check sound artis
3
14.00-15.00
1:00
Clear up arena
4
16.00-21.00
5:00
Pameran di Tjipta Niaga
6
16.00-23.00
7:00
Jakarta Free Fire Festival
7
19.00-19.10
0:10
Stand Up Comedy – Ernest Prakasa
8
19.15-20.00
0:45
Music Perform - Naif
9
20.00-20.20
0:20
Video Mapping
10
20.20-20.30
0:10
Stand Up Comedy – Pandji Pragiwaksono
11
20.35-21.20
0:45
Music Perform - Naif
Tabel 3.6 Runcian Pasca Kegiatan Pasca Kegiatan 1
Rapat Evaluasi
Deskripsi
Mengevaluasi seluruh aspek dalam kegiatan
Person In Charge
Seluruh panitia
Waktu
Minggu III-IV November 2014
Metode evaluasi
1. Absensi panitia 2. Notulen rapat
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
40 3.2 Timeline Kerja
Tabel 3.7 Timeline Kerja
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
41 1.3 Matriks Anggaram Tabel 3.8 Matriks Anggaran TOT Pengeluar an
Sekretariat
Publikasi
Acara
Fasilitator
Sub Unit Proposal Sponsorship, cover art carton 210gsm, isi art paper 80gsm, full color, ukuran A4 Undangan untuk Leo Club, cover art carton 210gsm,isi hvs 80gsm, full color, ukuran A4 X-Banner, ukuran 80x180 cm, albatros, full color Spanduk maxi, backdrop, 2,5mx4m, korcin, full color Venue, 3 hari 2 malam, include makanan dan snack Bis, 59 seat, JakartaPuncak Biaya tol dan tip supir Biaya tim advance Kaos peserta dan kaos panitia Sertifikat peserta Sewa Sound System untuk 4 kelas paralel, mic kabel, ampli Sewa multimedia, proyektor, layar Sewa wireless outdoor Training Kit (Map, Modul, Pen, Name Tag) Nandha Julistya Wahyu Cahyono dr. Danurwendo Sutomo Dr. Ari Junaedi, Msi H. Subenu, SH, Msi Volunteer Indonesia
Jum .
Satuan
Harga Unit (Rupiah)
Harga Total (Rupiah)
20
pcs
25.000
500.000
8
pcs
7.000
56.000
1
pcs
150.000
150.000
1
pcs
260.000
260.000
220.000
17.600.000
orang/2 80 hari 1
pp
6.500.000 400.000 200.000
6.500.000 400.000 200.000
45 40
pcs pcs
50.000 5.000
2.250.000 200.000
4
set
400.000
1.600.000
4 2
set set
400.000 150.000
1.600.000 300.000
25.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000
1.000.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000 65.016.000
40 6 6 6 6 6 6
set 45mnt 45mnt 45mnt 45mnt 45mnt 45mnt TOTAL
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
42
Tabel 3.9 Matriks Anggaran Training
Unit
Sub Unit Proposal Perijinan bagi kelurahan Karang Taruna
Konsumsi
Satuan
Harga Unit (Rupiah)
Harga Total (Rupiah)
9
pcs
25.000
225.000
9
pcs
10.000
90.000
Spanduk maxi, backdrop, 1mx4m, korcin, full color
9
pcs
150.000
1.350.000
Training Kit Tas, Modul, Pen, Name Tag)
180
orang
25.000
4.500.000
3600
pcs
500
1.800.000
270
box
70.000
13.500.000
Sekretariat Undangan untuk Taruna Remaja
Acara
Unit
Flyer (penanggulangan kebakaran dan cara penggunaan APAR) Snack Pagi, Makan Siang, Snack Sore
TOTAL
21.465.000
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
43 Tabel 3.10 Matriks Anggaran Festival Pengeluaran
Sekretariat
Sub Unit Proposal Sponsorship, cover art carton 210gsm, isi art paper 80gsm, full color, ukuran A4 Undangan mengisi booth Poster, untuk di bagikan kepada para Taruna Remaja saat training
Unit
Harga (Rupiah)
Satuan
Harga Total (Rupiah)
20 pcs
25.000
500.000
100 pcs
5.000
500.000
90 pcs
5.000
450.000
50 pcs
30.000
1.500.000
pcs paket paket set set paket
25.000 3.000.000 1.500.000 10.000.000 4.000.000 5.000.000
1.250.000 3.000.000 1.500.000 10.000.000 4.000.000 5.000.000
1 20 1 paket 1 set
12.000.000 250.000 2.500.000 10.000.000
12.000.000 5.000.000 2.500.000 10.000.000
1 orang
6.000.000
6.000.000
8.000.000 3.000.000 50.000.000 10.000.000 25.000.000
6.000.000 3.000.000 50.000.000 10.000.000 25.000.000
Poster,lewat twitter Publikasi
Umbul-umbul, ukuran 0,5mx2m, bahan kain, sablon full color Biaya pajak dan tiang umbul-umbul dan spanduk
Event
Pengisi Acara
Biaya izin kepolisian Biaya venue Kota Tua Lighting Panggung Dokumentasi Pembuatan Video Mapping Booth Keamanan Sound System Ernest Prakasa (Stand Up Comedian) Pandji Pragiwaksono (Stand Up Comedian) Ruang Rupa (Pameran) Naif (Band) Daniel Mananta (MC) Tulus (Band)
50 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
orang orang orang orang orang
TOTAL
157.200.000
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
44
1 2 3
Tabel 3.11 Matriks Anggaran Total Kegiatan Total ( dalam Rupiah) ROAR! Leo JKT #fightJKTfire 65.016.000 KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran 21.465.000 Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival 157.200.000
GRAND TOTAL RP. 243.681.000,-
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
45
Universitas Indonesia Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
45
BAB IV EVALUASI
1.1.
Evaluasi
Pada dasarnya, evaluasi adalah salah satu dari 4 unsur dalam perencanaan program kerja PR, seperti yang dituliskan dalam buku Cutlip & Center. Pada tahap evaluasi kita akan mengetahui apakah kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, serta melihat apakah tujuan kegiatan dapat dicapai.1 Evaluasi dilakukan untuk dapat mengukur dan menilai tahapan-tahapan dari serangkaian program yang sudah dijalankan. Evaluasi juga termasuk dalam penilaian terhadap efektivitas persiapan program, implementasi perencanaan, hingga tercapai atau tidaknya tujuan kegiatan yang telah ditentukan.
1.1.1. Evaluasi Input Tabel 4.1 Rincian Evaluasi Input Kegiatan Tujuan
Evaluasi Persiapan Program 1. Evaluasi kerja panitia 2. Menjadikan hasil evaluasi sebagai acuan kerja pada persiapan rancangan program berikutnya
Indikator
1. Setiap panitia dapat bekerja sama dengan baik 2. Panitia melakukan masing-masing tugasnya sesuai ketentuan 3. Pengeluaran setiap seksi tidak melebihi anggaran 4. Setiap rapat persiapan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
Instrumen
1. Monitoring atau observasi langsung 2. Progress report 3. Notulen rapat 4. Absensi rapat
1
Wahyuni Pudjiastuti, Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal.xxxvii Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
46 4.1.2 Evaluasi Output Tabel 4.2 Rincian Evaluasi Output Kegiatan Tujuan
Evaluasi Tahap Pelaksanaan Program 1. Menilai efektivitas program dalam mencapai tujuan program yang telah dirancangkan 2. Hasil evaluasi program dapat dijadikan referensi acuan untuk melaksanakan program di masa yang akan datang
Tolak Ukur
1. Seluruh peserta TOT dapat memahami seluruh materi TOT 2. Pengetahuan peserta TOT bertambah sesuai dengan materi TOT tentang kebakaran 3. Peserta TOT mampu mempresentasikan materi yang mereka terima
Instrumen
1. Observasi langsung 2. Form feedback
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
47 4.1.3 Evaluasi Outcome Tabel 4.3 Rincian Evaluasi Outcome Kegiatan Tujuan
Evaluasi Setelah Program Dilaksanakan 1. Untuk melihat dampak setelah dilakasanakannya program 2. Hasil evaluasi program dapat dijadikan referensi acuan untuk melaksanakan program di masa yang akan datang
Tolak Ukur
1. Pengetahuan para member Leo Club perihal bencana kebakaran tersampaikan pada khalayak sasaran 2. Para member Leo peserta TOT terbukti mampu mengadakan training bagi khalayak sasaran yang tinggal di wilayah rawan kebakaran 3. Khalayak sasaran memiliki pengetahuan baru tentang kebakaran
setelah
mengikuti
training
serta
percakapan langsung dengan para member Leo Club ataupun dengan berkunjung ke booth dan mengikuti rangkaian acara Cosmo Weekend: Jakarta Free Fire Festival 4. Khalayak mencegah
sasaran terjadinya
memiliki
kapabilitas
kebakaran,
untuk
menanggulangi
kebakaran ringan, serta memberikan pertolongan pertama pada korban bencana kebakaran. 5. Khalayak sasaran mengenal Leo Club Jakarta Cosmo Teens dan 8 Leo Club lainnya sebagai Organisasi pelayanan masyarakat yang dijalankan generasi muda yang terpercaya Instrumen
1. Observasi langsung saat kegiatan berlangsung 2. Survei
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
48 DAFTAR PUSTAKA Buku:
Cutlip, Scott M, Allen H. Center, Glenn M. Broom. (2009). Effective Public
Relations.New Jersey:
Prentice Hall.
Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. (2001). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga. Griffin, R. W. (2006). Management 7th Edition. Boston, Massachusetts: Hougton Miffin Company.
Kasali, Rhenald. (1997). Sembilan Fenomena Bisnis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Macnamara, Jim. (1996). Public Relations Hanbook For Manager Executive. Australia: Prentice Hall.
Wahyuni Pudjiastuti. (2010). Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
49 Lainnya:
Dany Putra. 2013. Kebakaran Jakarta Semakin Mengancam Nyawa Manusia. http://sinarharapan.co/news/read/30070/kebakaran-jakarta-semakinmengancam-nyawa-manusia
https://directory.lionsclubs.org/
http://www.lionsclubs.org
Leo Club Objective & Leo Club Motto http://www.lionsclubs.org/EN/member-center/planning-projects/youth/leozone/objective-and-motto.php
Leo Club History http://www.lionsclubs.org/EN/member-center/planning-projects/youth/leozone/history.php
Analisis Kerentanan dan Kapasitas Partisipatif Oxfam http://www.mpbi.org/files/pustaka/20120316-Analisis-Kerentanan-KapasitasPartisipatif-Oxfam.pdf
Inilah Daerah Rawan Kebakaran di Jakarta! http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/24/18394762/Inilah.Daerah.Raw an.Kebakaran.di.Jakarta
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
45 DAFTAR PUSTAKA Buku:
Cutlip, Scott M, Allen H. Center, Glenn M. Broom. (2009). Effective Public
Relations.New Jersey:
Prentice Hall.
Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. (2001). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga. Griffin, R. W. (2006). Management 7th Edition. Boston, Massachusetts: Hougton Miffin Company.
Kasali, Rhenald. (1997). Sembilan Fenomena Bisnis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Macnamara, Jim. (1996). Public Relations Hanbook For Manager Executive. Australia: Prentice Hall.
Wahyuni Pudjiastuti. (2010). Special Event Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
46 Lainnya:
Dany Putra. 2013. Kebakaran Jakarta Semakin Mengancam Nyawa Manusia. http://sinarharapan.co/news/read/30070/kebakaran-jakarta-semakinmengancam-nyawa-manusia
https://directory.lionsclubs.org/
http://www.lionsclubs.org
Leo Club Objective & Leo Club Motto http://www.lionsclubs.org/EN/member-center/planning-projects/youth/leozone/objective-and-motto.php
Leo Club History http://www.lionsclubs.org/EN/member-center/planning-projects/youth/leozone/history.php
Analisis Kerentanan dan Kapasitas Partisipatif Oxfam http://www.mpbi.org/files/pustaka/20120316-Analisis-Kerentanan-KapasitasPartisipatif-Oxfam.pdf
Inilah Daerah Rawan Kebakaran di Jakarta! http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/24/18394762/Inilah.Daerah.Raw an.Kebakaran.di.Jakarta
Universitas Indonesia
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Lampiran I Materi desain program: 1. Flyer TOT Flyer akan dicetak full color dengan bahan art paper, ketebalan 120gsm berukuran A5. 2. Poster TOT Poster akan dicetak full color dengan bahan art carton, ketebalan 210gsm berukuran A3.
Leo JKT fight #JKTfire
13 Leo Club Jakarta
VOLUNTEER IN D O N ESIA
Gambar 5.1 Desain Flyer dan Poster TOT
xiv
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
3. X Banner TOT X banner akan dicetak full color dengan bahan albatros dan berukuran 80x180 cm. X banner akan diletakkan di pintu akses venue.
Gambar 5.2 Desain X-Banner TOT
xv
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
4. Tas untuk materi TOT Tas akan dibagikan kepada para peserta TOT berisikan modul training dan lainnya.
Gambar 5.3 Desain Tas TOT
5. Spanduk Training Spanduk akan dicetak full color dengan ukuran 1x4 meter, dengan bahan Korcin.
Gambar 5.4 Desain Spanduk Training
xvi
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
6. Tas untuk materi training Tas akan dibagikan kepada para peserta training berisikan modul training dan lainnya.
Gambar 5.5 Desain tas untuk tempat training kit
xvii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
7. Desain Poster yang akan dibagikan kepada para peserta training. Poster akan dicetak full color dengan bahan art paper, ketebalan 120gsm berukuran A4.
Gambar 5.6 Desain Poster tentang Klasifikasi Kebakaran
Gambar 5.7 Desain Poster tentang Cara Penggunaan APAR 8. Desain Poster Festival
xviii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Poster akan dicetak full color dengan bahan art carton, ketebalan 210gsm berukuran A3.
Gambar 5.8 Desain Poster dan Backdrop Festival
xix
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
8;Desain Umbul-umbul Festival Baliho akan dicetak full color dengan bahan flysheet.
Gambar 5.9 Desain Baliho Festival
xx
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Lampiran II Desain Kaos Panitia dan Peserta TOT
Gambar 5.10 Desain Kaos Panitia TOT
Gambar 5.11 Desain Kaos Peserta TOT
xxi
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Lampiran III Susunan panitia penyelenggara kegiatan Ketua
Sekretaris
Bendahara
Acara
Penghubung Pembicara
Logistik
Transportasi & Akomodasi
Penghubung Peserta Gambar 5.12 Susunan Panitia
xxii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Dana
Lampiran IV Peta Kawasan Kota Tua Seluruh acara akan berada di Taman Fatahilah, kecuali pameran yang akan mengambil tempat di gedung Tjipta Niaga.
Gambar 5.13 Peta Kawasan Kota Tua
xxiii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Lampiran V Verbatim Wawancara dengan Mutiara Annisa selaku President LJCT pada 12 Oktober 2014
Penulis (P): Halo, kenalin Randra, temennya Kessy yang mau bikin Tugas Akhir pake LJCT Mutiara Annisa (MA): Halo Randra, gue Muti. Gimana? Gimana? P: Iya coba dilihat dulu deh latar belakang yang udah gue bikin tentang LJCT. MA: Wah.. Iya udah sesuai kok. Mungkin yang harus ditambahin itu kita berdiri 17 Desember 2008, dan member kita 47 orang. P: Okay, I see. Terus gue pengen bantuin LJCT nih, sebenarnya apa sih masalah kalian? Yang ada kaitannya dengan bidang komunikasi ya MA: hmm.. masalah kita sebenarnya sih karena khalayak kita masih sempit banget. Mayoritas orang-orang yang support acara kita itu karena memang kenal sama kita, bukan karena dari awal berminat gabung sama kegiatan kita. Masih orang-orang terdekat banget. P: oh gitu ya? Hmm.. jadi walaupun kalian udah lima tahun berdiri, kalian masih merasa khalayak kalian belum terlalu kenal ya sama kalian? MA: Iya, betul banget. Kita juga pengen sih bikin sesuatu yang beda. Yang belum pernah kita lakuin sebelumnya. P: Nah, iya, gue bakal rancangin program yang bisa menjawab masalah kalian deh. Gue boleh gak minta detil tentang LJCT? MA: Oh boleh banget dong. Maaf ya Randra jadi terburu-buru soalnya gini emang, karena tiap hari kerja, jadi kalo sabttu gini, kesempatan gue buat rapat juga sama anak-anak LJCT. P: Iya gak papa banget kok Mut, ngerti kok gue. Kalo gitu kita email-email-an dan chatting-an aja ya? Supaya lebih efektif. MA: Boleh banget tuh. Ini ya gue catet kontak gue di sini. P: Ok Mut, kalo gitu gue cabut ya. Makasih banyak! MA: Sama-sama Ndra!
xxiv
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Verbatim wawancara dengan Basuki Rakhmat selaku Kepala Seksi Pengendalian BPBD Prov DKI
Penulis (P): Selamat Siang Pak Basuki, maaf mengganggu rapatnya. Basuki Rakhmat (BR): Selamat siang, wah tidak masalah. Terima kasih sudah mampir ke BPBD DKI sebelumnya. P: Saya Randra pak, mahasiswi Universitas Indonesia, jurusan Komunikasi, sedang mengerjakan Tugas Akhir yang berkaitan dengan bencana, khususnya kebakaran. BR: Wah, menarik sekali. Kalau begitu, apa yang bisa saya bantu? P: Sebenarnya saya ingin meminta beberapa data statistik perihal bencana kebakaran di Jakarta. Tugas Akhir saya membahas tentang sebuah organisasi pelayanan masyarakat yang isinya anak muda, pak. Lalu saya ingin mengaitkan dengan isu kebakaran yang terjadi di Jakarta. BR:Menurut saya sangat menarik. Karena jujur saja, masih minim sekali jumlah anak muda Jakarta yang peduli dengan kasus bencana-bencana yang ada di Jakarta. Kami lagi butuh sekali kaum muda yang mau partisipasi dalam sosialisasi tentang bencana di Jakarta. Mungkin Tugas Akhir kamu bisa direalisasikan dan saya dengan senang hati membantu. Untuk masalah data, ini kartu nama saya, silakan kamu email apa saja yang dibutuhkan, nanti akan saya carikan datanya. P: Hehehe iya pak. Menurut saya isu seperti ini menarik. Wah, kalau soal kerja sama, nanti bisa kita lanjutkan ya pak. Terima kasih banyak kartu namanya, nanti saya akan email data apa saja yang saya butuhkan dari BPBD. Kalau boleh tau pak, benarkah bahwa bencana yang paling mengancam di Jakarta itu kebakaran? BR: Iya betul. Walau selama ini mindset warga Jakarta banjir itu lebih mengancam. Padahal kebakaran jauh lebih mengancam. P: Oh ya berarti tepat ya pak bila saya mengambil isu kebakaran. BR: Tepat sekali. Mbak, mohon maaf saya harus kembali ke rapat, mungkin lain kali bisa mampir lagi ke kantor. P: Tidak masalah bapak. Terima kasih banyak untuk waktunya. Nanti saya email ya pak data yang saya butuhkan. BR: Akan saya bantu, mbak. Terima kasih kembali
xxv
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
LAMPIRAN VI Paket sponsorship yang ditawarkan:
1. SPONSOR UTAMA Pihak sponsor bersedia membiayai seluruh biaya penyelenggaraan Penyantuman logo/nama perusahaan/instansi akan berada di seluruh materi publikasi. Nama perusahaan/instansi juga secara rutin akan dipublikasikan selama acara berlangsung. Pihak sponsor juga berhak mendapatkan DVD dokumentasi acara. 2. CO SPONSOR Pihak sponsor bersedia memberikan bantuan materi sebesar setengah dari seluruh kebutuhan biaya penyelenggaraan. Akan ada dua perusahaan/instansi yang mengisi paket sponsor ini yang masing-masing memiliki perbedaan produk/jasa. Penyantuman logo/nama perusahaan/instansi akan berada di mayoritas materi publikasi, sesuai dengan kesepakatan yang nantinya akan dibuat oleh pihak penyelenggara dan pihak sponsor. 3. DONATUR Pihak sponsor bersedia memberikan bantuan materi tanpa mendapatkan imbalan pencantuman logo/nama perusahaan/instansi/perorangan pada materi publikasi. Pihak penyelenggara hanya akan memberikan sertifikat dan pembacaan nama perusahaan/instansi/perorangan pada saat acara berlangsung. 4. ADDITIONAL PROGRAM Pihak sponsor memberikan bantuan tidak berupa materi, melainkan berupa barnag-barang yang dibutuhkan selama acara seperti yang telah tertera di matriks anggaran. Misal sound system, panggung, lighting, booth. Pencantuman logo/nama perusahaan/instansi/perorangan terbatas, sesuai dengan kesepakatan yang akan dibuat oleh pihak penyelenggaran dan pihak sponsor.
xxvi
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
LAMPIRAN VII Press release TOT Untuk segera dipublikasikan Kepada Yth. Pimpinan Redaksi 36 Anak Muda Jakarta Belajar Cegah dan Tanggulangi Bencana Kebakaran di “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire” Jakarta, ............................... – 36 anak muda Jakarta yang merupakan member dari 9 organisasi pelayanan masyarakat berlisensi internasional, Leo Club berkumpul sejak pukul 07.30 WIB di kawasan Gelora Bung Karno sebelum berangkat ke Puncak dalam rangka mengikuti Training of Trainers pencegahan dan penaggulangan bencana kebakaran bertajuk “ROAR! Leo JKT #fightJKTfire.” Acara ini diselenggarakan oleh salah satu Leo Club yaitu Leo Club Jakarta Cosmoteens (LJCT.) Mutiara Annisa, selaku President LJCT mengaku bahwa Leo Club yang diketuainya butuh suatu gebrakan kegiatan. Selama lima tahun berdiri, LJCT cenderung menyelenggarakan acara yang bersifat jangka pendek seperti pengumpulan dana. “Sepertinya kami butuh kegiatan yang lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat. Setelah serangkaian penelitian, kasus bencana kebakaran di Jakarta menjadi sangat menarik untuk diangkat.” Ia menambahkan bahwa alangkah baiknya bila 9 Leo Club yang berada di Leo Distrik 307 A1 Indonesia di Jakarta bergabung untuk bersama melawan kasus ini. Acara TOT ini didukung berbagai instansi pemerintahan dan swasta, seperti Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi (DamkarPB) DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Pusat Krisis (Puskris) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan Volunteer Indonesia. Para peserta selama tiga hari dua malam akan belajar segala sesuatu tentang bencana kebakaran hingga pencegahan dan penaggulangannya. Tidak ketinggalan, para peserta juga akan mengikuti simulasi kebakaran sehingga dapat melakukan praktek langsung setelah mendapatkan materi. Setelah acara ini, 9 Leo Club akan langsung ditantang untuk menyebarkan materi TOT kepada para remaja yang tinggak di wilayah rawan bencana kebakaran. Mereka diberikan waktu 7 minggu sebelum training serentak dilaksanakan. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Ken Bestari xxvii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Member Leo Club Jakarta Cosmo Teens Telepon: 08128554333 Email:
[email protected]
xxviii
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Press release training Untuk segera dipublikasikan Kepada Yth. Pimpinan Redaksi Leo Club Jakarta Edukasi 180 Taruna Remaja di Wilayah Rawan Bencana Kebakaran “KE.LA.KAR – Kenal. Lawan. Kebakaran” Jakarta, ......................... – Setelah sukses dengan acara Training of Trainers (TOT) Leo Club Jakarta Cosmo Teens (LJCT) lalu mengadakan acara training lanjutan kepada 180 Taruna Remaja yang tinggal di wilayah rawan bencana kebakaran di Jakarta. Antara lain daerah Tambora, Cilincing, Manggarai, Kebayoran, yang statistik kebakarannya menunjukan angka tinggi. Training ini dijalankan LJCT bersama 8 Leo Club Jakarta lainnya. Dengan semangat mengabdi bagi masyarakat, 36 kaum muda di Jakarta yang merupakan bagian dari Leo Distrik 307 A1 Indonesia di Jakarta ini sangat antusias akan membagikan ilmu kepada para peserta training. Training ini mengambil materi yang sama dengan materi TOT yang 7 minggu sebelumnya telah dijalankan oleh para trainer. Bagi Mutiara Annisa, President LJCT, program training ini adalah program LJCT pertama yang membuat jantung berdegup sangat kencang. Menurutnya dengan program ini banyak tujuan organisasi dapat terwujud. Tidak hanya memberikan sumbangan materi kepada masyarakat, tetapi sekaligus memberikan dedikasi melalui pengajaran. Selain itu, mereka juga bisa belajar menjadi pembicara di program ini. Seluruh trainer berharap setiap materi yang akan diestafetkan kepada 180 Taruna Remaja di wilayah rawan bencana kebakaran di Jakarta ini dapat menjadi kontribusi LJCT dalam mengurangi tingkat kasus kebakaran di Jakarta. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Ken Bestari Member Leo Club Jakarta Cosmo Teens Telepon: 08128554333 Email:
[email protected]
xxix
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014
Press release festival Untuk segera dipublikasikan Kepada Yth. Pimpinan Redaksi Leo Club Jakarta Cosmo Teens Suguhi Masyarakat Jakarta Festival Tentang Bencana Kebakaran di Kawasan Ciri Khas Jakarta Jakarta, 21 Desember 2014 – Sebuah event unik akan digelar Leo Club Jakarta Cosmo Teens (LJCT) hari ini di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian tentang jumlah kasus kebakaran di Jakarta sebagai yang tertinggi dibanding bencana lainnya, LJCT mengadakan festival seni dan kreatifitas bertajuk “Cosmo Day: Jakarta Free Fire Festival.” Event ini merupakan penutup dari rangkaian training of trainers dan training perihal pencegahan dan penanggulanan kebakaran di Jakarta yang diselenggarakan oleh LJCT sepanjang Juli-Desember 2014. Pada festival ini, akan ada berbagai hal menarik yang edukatif dengan tujuan dapat membentuk pengetahuan pengujung terhadap bencana kebakaran. Akan ada boot interaktif dari berbagai lembaga bencana dan lembaga pemerintahan, simulasi penanganan kebakaran, pameran kesenian bertemakan kebakaran, pertunjukan stand up comedy, pertunjukan musik dan video mapping masih soal kebakaran. Rakmat Basuki, Kepala Seksi Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyambut antusias acara ini. “Kami butuh agen sosialisasi bencana yang masih muda-muda seperti LJCT dan Leo Club lainnya ini. Kami butuh mereka untuk mengedukasi masyarakat. Karena kalau langsung dari kami, masyarakat cenderung acuh,” ujarnya. LJCT sebagai organisasi pelayanan masyarakat yang berlinsensi internasional berharap dengan acara ini mereka dapat berkontribusi lebih terhadap perkembangan kehidupan masyarakat Jakarta.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Ken Bestari Member Leo Club Jakarta Cosmo Teens Telepon: 08128554333 Email:
[email protected]
xxx
Perancangan Program..., Sitikandi Ambarsari Putri Randra, FISIP UI, 2014