1
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TUTORIAL AUTO CAD 2D MENGGAMBAR TAMPAK DAN POTONGAN BANGUNAN
Insan Adi Kurniawan, H. Sutrisno, Abdul Haris Setiawan Prodi. Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Telp/Fax. 0271 718419 E-mail:
[email protected] The purpose of this study is : Designing 2D AutoCAD tutorial learning media, particularly on the subject of drawing look and pieces of the building know the outcome of the process of making to AutoCAD tutorial video and produce learning media devices are valid and deserve to be used as a learning media AutoCAD. The research methodusedin this researchwas Research & Development (R&D) method. The research wasconductedon the di SMK N 5 Surakarta. Design done by taking a path that includes the development of assessment procedures subjects AutoCAD, user assessment of media types, the assessment of media makers, and create a storyboard. The circuit design includes the collection of products made with the object of media support, the design of video learning, revision, validation, revision, testing, and evaluation. Success criteria of this research refers to the successful development and validation testing of products. The successful achievement of the design of products obtained from the use of media that includes: (1) the suitability aspects of substance experts, media specialists and experts intruksional learning. (2) The test is limited. (3) field test. The results showed that the AutoCAD 2D tutorial learning media drawing looks and pieces of the building proved to be fit for use as a AutoCAD media learning and can help students in understanding the material well. This is evident from the results of the test expert, limited testing and field testing. For media expert scoring (89,56%), a substance gives a score (90%), instructional specialists provide a score (90%), while the limited test data obtained by interviewing a few samples of students and one teacher stated greatly helped. Field test data obtained by questionnaires 31 respondents and interview some of the sample of students who declare helped as much as 85% and declared not helped as much as 15%. It means learning video is acceptable as a medium of teaching in subjects AutoCAD drawing particularly on the subject of looks and pieces on the building. Conclusion this study shows learning media products such as video tutorial learning model can help the delivery of content on the subjects AutoCAD particular on the subject of looks and pieces on the building. This learning video is an efficient, effective and precise media, so that the development model of learning video can be recommended as one of the new innovations in the learning media subjects AutoCAD particular on the subject of looks and pieces on the building. Keywords: design of learning videos, AutoCAD, drawing looks and pieces
1
2
Media
PENDAHULUAN
pembelajaran
masa
kini
Pendidikan merupakan kewajiban
merupakan suatu kebutuhan yang tidak
yang harus di dapat setiap manusia. Mutu
terelakkan lagi. Namun tidak semua jenis
pendidikan yang sangat baik menghasilkan
media yang tersedia dapat di manfaatkan
manusia yang mempunyai (SDM) tinggi,
untuk
negara maju dan berkembang. Kemajuan
belum tentu sesuai dengan rancangan
teknologi dan informasi bisa berdampak
pembelajaran yang di susun oleh guru,
positif dan negatif bagi semua aspek
salah
bidang, salah satunya bidang pendidikan.
AutoCAD.
Dunia sekarang
pendidikan
sangat
pembaharuan
di
indonesia
memerlukan sistem
adanya
pendidikan.
keperluan pembelajaran, karena
satunya
pada
pembelajaran
Pembelajaran
AutoCAD
membutuhkan
pemahaman
mendalam
dalam
yang lebih melaksanakan
Permasalahan yang sering timbul dapat di
pengenalan progam.Untuk menunjang hal
indikasikan dengan permasalahan proses
tersebut, perlu adanya media pembelajaran
belajar siswa dalam memahami materi.
yang
dapat
membantu
Indikasi ini dimungkinkan karena faktor
penyampaian
informasi.
proses belajar siswa yang kurang efektif.
langkah kerja dan pengenalan alat dalam
Bahkan
siswa
termotivasi pembelajaran
sendiri
dalam di
dalam
proses
Menampilkan
tidak
merasa
bentuk Audio visual sangatlah membantu
mengikuti
proses
dalam penyampaian informasi.
kelas.
Sehingga
Pembelajaran AutoCAD di SMKN 5
menyebabkan siswa kurang atau bahkan
Surakarta
juga
tidak
tidak memahami materi yang di berikan
kecenderungan
oleh seorang guru.
konvensional. Pembelajaran AutoCAD di
proses
luput
dari
pembelajaran
Guru adalah pekerja profesioal,
SMKN 5 Surakarta diperparah dengan
indikator untuk mengukur keprofesionalan
tidak adanya media pembelajaran Video
guru
adalah jika kelas yang diasuh
Learning, ruang laboratorium yang tidak
menjadi “surganya siswa untuk belajar”,
mendukung, SDM guru pada penguasaan
atau “kehadiran seorang sebagai guru di
AutoCAD. Hal itu berakibat menjadikan
kelas selalu dinantikan siswa”. Seorang
siswa malas, proses belajar mengajar
guru
mengkolaborasikan
kurang aktif, membosankan, dan hasil
antara pembelajaran konvensional dengan
kopetensi dasarnya masih kurang. Melihat
kecanggihan teknologi yang ada untuk
kondisi
tersebut,
maka
menjadikan media pembelajaran yang baik.
dituntut
untuk
dapat
harus
pandai
seorang
guru
menggunakan
berbagai model pembelajaran dan juga 2
3
media pembelajaran, sehingga siswa tidak
juga memahami materi pelajaran AutoCAD
merasa bosan dan tercipta kondisi belajar
dengan baik secara perorangan maupun
yang efektif, efisien dan menyenangkan.
kelompok
yang
memiliki
kemampuan
Untuk menarik keterlibatan siswa dalam
berbeda.
Dengan
model
pembelajaran
pembelajaran,
tutorial siswa tidak hanya paham dalam
maka
guru
harus
menggunakan pembelajaran yang inovatif.
teori tetapi juga dalam pengoprasian.
Selain itu diperlukan adanya motivasi baik dari dalam diri siswa maupun dari guru.
Lembaga
Riset
dan
Penerbitan
Komputer, yaitu Computer Technology
Berdasarkan observasi pengamatan
Research (CTR) menemukan bahwa ”orang
awal di SMKN 5 Surakarta yang dilakukan
hanya mampu mengingat 20 % dari apa
peneliti menyatakan sekitar 45% siswa dari
yang dilihat dan 30 % dari yang didengar.
setiap
pembelajaran
Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari
AutoCAD memperhatikan guru pada saat
yang dilihat dan didengar dan 80 % dari
mengajar,
yang dilihat, didengar dan dilakukan
kelas
pada
saat
sedangkan
sisanya
kurang
memperhatikan pelajaran. Pada umunya
sekaligus.
mereka lebih suka berbicara dengan teman, dan
melakukan
kegiatan
yang
tidak
berkaitan dengan proses belajar mengajar.
LANDASAN TEORI Perancangan
Untuk itu diperlukan adanya suatu metode
Perancangan menurut bahasa latin
baru dan strategi belajar, yang dapat
“designose’’ memotong dengan gergaji
mengoptimalkan
penyampaian
atau tindakan menakik untuk memberi
materi dengan menggunakan media sebagai
tanda. Maksudnya untuk memberi citra
upaya
pada objek tertentu. Perancangan dalam
proses
meningkatkan
ketercapaian
bahasa perancis “designare” menandai,
kompetensi belajar siswa secara tuntas. Penggabungan media pembelajaran berupa
video
pembelajaran
memisahkan. Maksudnya menghilangkan
(Video
kesimpangsiuran, sedangkan dalam bahasa
Learning) dengan model tutorial dapat
inggris “design” memikirkan, menggambar
membantu
rencana, menyusun bagian-bagian menjadi
siswa
menggunakan
mudah
menggambar
AutoCAD. Model tutorial
sesuatu yang baru.
merupakan model dimana penyampaian
Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
materi di lakukan dengan bentuk gerak,
Indonesia (2002 : 927) rancang adalah
dan audio visual. Melalui model tutorial
“konsep”, merancang adalah “mengatur
dalam
segala
pembelajaran
Video
Learning
diharapkan siswa dapat belajar aktif dan 3
sesuatu
sebelum
bertindak
mengerjakan atau melakukan sesuatu, dan
4
perancangan
adalah
“proses’’cara
perbuatan merancang. Definisi system
ialah:
adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
mengenai “Desain
perancangan sistem
yang
tujuan proses pembelajaran. Secara
lebih
menentukan bagaimana suatu sistem akan
manfaat
menyelesaikan
mengindentifikasikan
selesaikan,
apa
yang
tahap
ini
mengkonfirmasikan
dari
mesti
di
menyangkut komponen
–
komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar – benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem”. (George M.Scott, 1991:1)
dari medium yang berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang. Association of Education and Communication Technology mendefinisikan
Kemp
tentang
dan
dalam
Dayton Hamdani
(2011:73) 1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3) Proses
pembelajaran
menjadi
lebih
interaktif.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar
Kata media adalah bentuk jamak
1997)
media,
khusus,
4) Efisien dalam waktu dan tenaga.
Media pembelajaran
(AECT,
guna mencapai
bahwa
“Media adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi” (Sri Anitah, 2008:1).
siswa. 6) Memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif terhadapa materi dan proses belajar. 8) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif. AutoCAD AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
Media pembelajaran adalah salah
dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan
satu komponen pedukung keberhasilan
oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD,
proses belajar mengajar. Menurut Briggs
secara keseluruhan, adalah software CAD
yang dikutip oleh Sri Anitah,(2008:1)
yang paling banyak digunakan di dunia.
“Media pembelajaran pada hakekatnya
AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil,
adalah peranan fisik untuk membawakan
land developers, arsitek, insinyur mesin,
atau menyempurnakan isi pembelajaran“.
desainer interior dan lain-lain.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media 4
5
Mata pelajaran AutoCAD dasar
saat menginjak kelas XI. Sehingga untuk
merupakan pelajaran yang berbasis progam
kelancaran penggunaan progam ini, harus
komputer. Dimana mata pelajaran tersebut
memaksimalkan
menggunakan kurikulum spectrum. Dalam
terhadap materi pelajaran AutoCAD Dasar.
penelitian penulis meneliti cara mengajar
Untuk memperoleh hasil tersebut, maka
mata pelajaran AutoCAD di SMK Negeri 5
salah satu alternatif adalah dengan cara
Surakarta. Mata pelajaran ini merupakan
membuat media pembelajaran pada mata
mata pelajaran muatan lokal atau mata
pelajaran
daya
tangkap
menggambar
siswa
AutoCAD.
pelajaran tambahan yang akan di ajarkan
Dalam video pembelajaran pada mata pelajaran AutoCAD,video mengacu pada kompetensi dasar (KD) yang dapat dilihat dalam tabel berikut,
Gambar 1. Tabel Silabus Mata Pelajaran AutoCAD 2D (Sumber: SMKN 5 Surakarta)
METODE PENELITIAN
Development).
Metode penelitian yang digunakan dalam
pengembangan
penelitian ini adalah metode penelitian dan
Development) adalah metode penelitian
pengembangan
yang
(Research
and 5
Metode
digunakan
penelitian
(Research
untuk
dan and
menghasilkan
6
produk tertentu dan menguji keefektifan
menggambarkan data dengan kata-kata
produk tersebut.
dengan sejelas-jelasnya yang mana data
1. Model Pengembangan
telah terkumpul sebagaimana adanya.
Model Pengembangan yang dipakai adalah
2. Prosedur Pengembangan
model prosedural yaitu model yang bersifat
Penelitian ini diperlukan prosedur kerja
deskriptif, menunjukkan langkah-langkah
yang sistematis dan terarah sehingga
yang harus diikuti untuk menghasilkan
diharapkan dapat terencana dengan baik
produk atau suatu cara untuk menganalisis
dan jelas.
data dengan cara mendeskripsikan atau
akan dilaksanakan dalam penelitian ini :
Adapun prosedur kerja yang
Prosedur kerja yang sistematis tersebut dapat digambarkan dalam alur pengembangan seperti berikut :
Gambar 2. Alur Prosedur Pengembangan Video 6
7
a. Pengkajian
Mata
Pelajaran,
Pengkajian Penggunaan Jenis Media dan
pengkajian
Perangkat
5) Animasi d. Perancangan Video Pembelajaran Dalam perancangan video pembelajaran,
Pembuatan Media. Pengkajian
4) Pengumpulan Suara
mata
pelajaran
ada 3 tahapan yang akan dilalui, tahap
merupakan kegiatan menentukan topik atau
tersebut antara lain :
materi yang di pilih nantinya yang akan di
1) Tahap Awal
sampaikan kepada pengguna. Pemilihan
Tahap
materi
gambar dan perekaman video dari
meliputi
kegiatan
mengetahui
kurikulum yang berlaku, membuat peta materi berdasarkan kurikulum, dan silabus.
ini
berupa
pengumpulan
komputer. 2) Tahap pengeditan
Penggunaan jenis media pembelajaran ini
Merupakan langkah memanipulasi
nantinya dengan komputer. Pengkajian
file video digital dalam komputer
perangkat
sesuai keperluan.
pembuatan
media
yaitu
seperangkat alat yang digunkan untuk
3) Finishing.
membuat pembelajaran dengan pembuatan
Merupakan langkah akhir setelah
objek
proses editing telah selesai dengan
multimedia
menggunakan
dilakukan
hardware
dan
dengan software
berbasis multimedia.
sempurna. e. Uji Coba Uji
b. Membuat Storyboard
coba
model
atau
produk
Pada tahapan pembuatan Storyboard
merupakan bagian yang sangat penting
di maksud agar dapat menentukan materi
dalam penelitian pengembangan, yang
ajar yang akan digunakan,
dilakukan
Selanjutnya
setelah
rancangan
produk
menentukan objek multimedia yang akan
selesai. Uji coba model atau produk
digunakan, serta menentukan bentuk atau
bertujuan untuk mengetahui apakah produk
hasil video pembelajaran yang diinginkan.
yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji
c. Pengumpulan Objek Rancangan
coba model atau produk juga melihat
Tahapan pengumpulan objek yang
sejauh mana produk yang dibuat dapat
akan digunakan berdasarkan konsep dan
mencapai sasaran dan tujuan.
rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan
3. Evaluasi
objek dapat dilakukan berupa:
a. Desain Evaluasi Produk
1) Pembuatan Teks
Desain evaluasi produk di lakukan
2) Pembuatan Grafis
untuk
3) Pengambilan Gambar
kelemahan produk yang di kembangkan 7
mengetahui
kelemahan
-
8
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
b. Subjek Evaluasi
terhadap produk media pembelajaran berbasis video yang akan di terapkan pada pembelajaran AutoCAD. Dalam tahap ini akan terdapat model evaluasi multimedia yang dilakukan dengan cara: 1) Evaluasi
formatif
(formatif
evaluation)
meliputi: 1) 3 orang ahli, yaitu ahli media, ahli instruksional, dan ahli subtansi. 2) 4 orang siswa dan 1 guru pengampu XI TKB untuk subjek uji coba terbatas.
Dalam evaluasi formatif, ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu:
4) 31 siswa XI TKK untuk subjek tes
Untuk pengujian alpha, dilakukan ahli
3) 31 siswa dan 1 guru pengampu XI TKK untuk subjek uji coba lapangan.
a) Alpha testing
oleh
Subjek evaluasi dalam penelitian ini
substansi,
ahli
hasil belajar. c. Jenis Data
instruksional dan ahli media. Hasil
Penelitian ini menghasilkan data
dari evaluasi yang telah dilakukan
kuantitatif
yang
kemudian
sebagai dasar untuk melakukan
menjadi data kualitatif.
di
ubah
revisi pertama. b) Beta testing
Analisis Data
Untuk pengujian beta, dilakukan pada
siswa
penelitian
ini,
peneliti
memiliki
menggunakan model diskriptif. Diskriptif
kemampuan rendah, sedang, dan
digunakan untuk menganalisis data dengan
tinggi. Dalam uji beta ini dilakukan
mendiskripsikan atau menggambarkan data
dengan
uji
dengan kata – kata yang sejelas jelasnya.
untuk
Data yang terkumpul di dalam instrument
uji
lapangan.
yang
Pada
terbatas
dan
Hasilnya
melakukan revisi akhir.
penelitian
akan
di
analisis
sehingga
2) Evaluasi sumatif (sumatif evaluation)
mendapatkan data yang valid dan reliable.
Dalam
Dalam
evaluasi
sumatif,
dilakukan
penelitian
ini
terdapat
krteria
terhadap pengguna produk media ini
penilitian yang dilakukan pada tahap akhir.
dan di ujikan kepada siswa dengan
Menurut (Sukarjo, dkk., 2005 : 214)
menerapkan
Kriteria penilaian sebagai berikut:
Evaluasi
model
sumatif
pembelajaran.
dilakukan
untuk
mengukur efektivitas pembelajaran.
8
9
sehingga bisa berfungsi sebagai alat untuk mengungkap
data
yang
dipercaya.
Sebelum sampai pada perhitungan rumus alpha, terlebih dahulu dicari varian butir item,
yaitu
menggunakan
rumus
(Suharsimi Arikunto, 2010:238 - 241) :
Gambar 3. Kriteria Penilaian 1.
Keterangan :
Uji Validitas
∑
= Jumlah varian butir
Uji Validitas ini digunakan untuk
N
= Jumlah responden
∑X
= Jumlah skor
mengetahui
apakah
butir-butir
yang
diujicobakan
dapat
digunakan
untuk
keadaan
responden
yang
mengukur
sebenarnya. Untuk uji coba validitas digunakan rumus Product Moment angka kasar dari (Suharsimi Arikunto, 2010 :72):
3.
Pengujian
= Koefisien
korelasi
product
moment angka antara skor setiap butir
dengan skor tiap
responden
cara
dilakukan dengan interview ( wawancara). Uji Lapangan ini
dilakukan
terhadap
beberapa kelompok. Pada kelompok ini hanya mengandalkan kelompok di satu kelas
dimana
pengujian
ini
akan
menggunakan angket yang berguna untuk
responden. = Jumlah
adalah
sebagai pengguna produk. Uji terbatas
Pengujian
Keterangan :
N
terbatas
memperoleh data dari uji kelompok kecil
4.
rxy
Uji Terbatas
uji
coba
mengetahui kelayakan produk. Angket berisikan 20 butir dan di berikan kepada
angket. ∑X
= Jumlah skor tiap butir.
∑Y
= Jumlah skor tiap responden.
31 siswa.
HASIL
∑XY = Jumlah produk dari X dan Y.
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN 2.
Uji Reliabilitas
1. Diskripsi Data
Uji Reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data 9
Pembuatan
media
pembelajaran
tutorial AutoCAD yang telah dilakukan
10
dalam penelitian ini di tunjukkan dengan beberapa tampilan gambar yang dapat dilihat secara langsung. Beberapa tampilan gambar
utama
dapat
dilihat
sebagai
berikut:
Gambar 6. Demonstrasi penggunaan tool bar AutoCAD 2007 Gambar diatas merupakan bagian demonstrasi penggunaan tool bar AutoCAD 2007 Gambar 4. Bagian awal media
dalam
media
pembelajaran
menggambar tampak rumah.
pembelajaran tutorial AutoCAD Gambar diatas merupakan bagian awal media pembelajaran tutorial autocad yang dimana terdapat judul, dan logo Universitas Sebelas Maret.
Gambar 7. Bagian Penjelasan Potongan Rumah Gambar diatas merupakan bagian dari tahap penjelasan awal menggambar potongan rumah yang nantinya akan di demonstrasikan
Gambar 5. Bagian penjelasan Tampak
dalam
media
pembelajaran.
Rumah Gambar diatas merupakan bagian
a. Kelayakan Poduk Video
dari tahap penjelasan awal menggambar
Pada uji coba kelayalan Produk
tampak depan rumah yang nantinya akan di
video, uji coba produk video dilakukan
demonstrasikan
dengan 3 tahap: (1) uji ahli (2) uji terbatas
dalam
media
pembelajaran.
(3) uji lapangan.pada uji coba, kualitas produk yang dikembangkan betul – betul teruji secara empiris.
10
11
b. Uji ahli Pada uji coba kelayakan video, untuk uji ahli peneliti percayakan kepada orang – orang yang mempunyai skill di bidang media, pendidikan, dan materi . Beliau antara lain Widodo Amd sebagai ahli media, Drs. A.G. Thamrin, M.Pd.,M.Si. sebagai
ahli
instruksional,
dan
Ir.Chundakus Habsya, M.Ars sebagai ahli
Gambar 8. Grafik Kelayakan Penggunaan
subtansi.
Video Pembelajaran.
c. Uji terbatas
Gambar grafik diatas menunjukkan
Setelah produk mendapatkan validasi
bahwa video pembelajaran yang dibuat
oleh para ahli, selanjutnya dilakukan uji
peneliti layak digunakan sebagai media
terbatas
pembelajaran AutoCAD.
berupa
dengan video
menggambar
menampilkan pembelajaran
tampak
dan
produk AutoCAD potongan
2. Pembahasan
bangunan. Sampel diambil dari siswa kelas
Pembahasan
hasil
penelitian
ini
XI TKB semester satu SMK N 5 Surakarta.
dimaksudkan untuk memberikan gambaran
Peneliti menggunakan purposive sampling
dan kejelasan serta pemahaman hasil yang
untuk
secara
di peroleh dalam penelitian yang telah
mendalam dan dapat dipercaya untuk
dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian
menjadi sumber data yang dibutuhkan
yang telah dilakukan dapat di jelaskan pada
peneliti. Peneliti menetapkan 4 siswa dan 1
pembahasan berikut:
guru pengampu mata pelajaran AutoCAD.
1.
mendapatkan
informasi
Pembahasan Perancangan video Tahap pertama adalah mencari
d. Uji Lapangan Setelah Uji terbatas di lakukan
potensi
dan
masalah,
didalamnya
pengkajian
perangkat
selanjutnya uji lapangan dilakukan. Untuk
mencakup
uji lapangan peneliti menggambil data
pembuatan media, pengkajian materi
dengan cara angket dan wawancara.
dan penggunaan jenis media. Dari hasil tahap ini dapat di ketahui untuk pengkajian materi video landasan atau acuan
menggunakan
silabus
dan
kurikulum SMK, agar nantinya materi 11
12
video sesuai dengan yang diberikan
b. Pembahasan Uji terbatas
kepada pengguna video. Tahap kedua
Dari hasil
adalah desain produk yang terdiri dari
kelas XI TKB dan 1 guru menyatakan
pembuatan Storyboard, pengumpulan
video pembelajaran dapat membantu
objek
dalam mata pelajaran AutoCAD.
pendukung
pembuatan
2.
media.
media Tahap
dan ketiga
wawancara dari 4 siswa
c. Pembahasan Uji Lapangan
adalah tahap validasi yang merujuk
Dari hasil analisa data angket di buat
pada penilaian tim ahli antara lain ahli
grafik kelayakan dapat dilihat pada
media, ahli subtansi, ahli instruksional
Gambar
dan
produk
tersebut, Dapat di ketahui bahwa
melalui uji terbatas dan uji lapangan
video pembelajaran dari segi aspek
yang merujuk pada siswa SMKN 5
tampilan menarik sebesar 90,5 %,
Surakarta.
kejelasan sound 90,5 %, mudah di
Pembahasan Hasil Perancangan
operasikan 92 %, tersedia alat – alat
Video
pendukung 84 %, efisien dan efektif
tanggapan
pengguna
Setelah produk video dibuat selanjutnya
produk
video
di
8.
Pada
Gambar
grafik
85,5 %, kesesuaian materi 85,5 %,
uji
runtut dan jelas 72,5 %, kemauan
cobakan, uji coba dilakukan dengan
belajar 92 %, dan yang terakhir
tiga tahap yaitu: uji ahli, uji terbatas
peningkatan
dan uji lapangan. Adapun pembahasan
ketahui bahwa
yang akan dibahas sebagai berikut:
pembelajaran ini untuk kelemahannya
a. Pembahasan Uji ahli
adalah pada runtut dan penjelasan
Setelah dianalisis untuk ahli media
pada
memberikan nilai 89,58. Untuk ahli
kelebihannyaa adalah
subtansi memberikan nilai 90. Untuk
mudah di operasikan.
ahli Instruksional memberikan nilai 90. Maka dalam pengujian dari uji ahli
3.
perhatian
materi
pada
84,8%. hasil
video.
Di
video
Untuk
pada
aspek
Kelayakan Pwerancangan Video pada mata pelajaran AutoCAD.
sudah bisa di katakan valid karena
Berdasarkan hasil analisa uji
skor mereka lebih dari 70%. Hasil
ahli, uji terbatas, uji lapangan, dan
tersebut diatas, dapat diketahui bahwa
wawancara
produk video layak digunakan dalam
perancangan video dapat diketahui
pembelajaran baik ditinjau dari segala
bahwa
semua aspek – aspek yang di nilai
dibuat peneliti layak digunakan pada
pada para uji ahli.
mata pelajaran AutoCAD . Video 12
video
pada
penelitian
pembelajaran
yang
13
pembelajaran yang dibuat peneliti
b. Media
pembelajaran
tutorial
dapat membantu siswa sebagai media
AutoCAD Menggambar tampak dan
pembelajaran AutoCAD.
potongan bangunan terbukti layak digunakan
sebagai
media
SIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran AutoCAD dan dapat
1. Simpulan
membantu siswa dalam memahami
Berdasarkan hasil penelitian yang
materi dengan baik. Hal ini dapat
telah dilakukan dapat diambil simpulan
dibuktikan dari hasil angket yang
bahwa:
diberikan pada 31 responden dan
a. Perancangan tutorial
media
pembelajaran
hasil wawancara beberapa sampel
AutoCAD
menggambar
siswa
yang menyatakan terbantu
tampak dan potongan bangunan
sebanyak 85% dan menyatakan tidak
untuk
terbantu sebanyak
mata
pelajaran
AutoCAD
15%, artinya
melewati 3 tahapan hingga uji coba
video
produk.
diterima sebagai media ajar dalam
1) Tahapan pertama adalah mencari
mata pelajaran AutoCAD.
potensi dan masalah, didalamnya mencakup pengkajian pembuatan
pembelajaran
ini
dapat
2. Saran Berdasarkan
kesimpulan
dan
media, pengkajian materi dan
implikasi dari penelitian ini, maka dapat
penggunaan jenis media.
dikemukakan
2) Tahapan kedua adalah desain produk
yang
terdiri
beberapa
saran
sebagai
berikut :
dari
a. Perkembangan teknologi multimedia
Storyboard,
telah memberikan pengaruh besar
pengumpulan objek pendukung
dalam bidang pendidikan, sehingga
media dan pembuatan media.
hal tersebut harus direspon oleh para
pembuatan
3) Tahapan validasi
ketiga yang
adalah
tahap
pendidik (guru/dosen) dengan cara
merujuk
pada
menciptakan berbagai macam media
penilaian tim ahli antara lain ahli
pembelajaran
media,
menarik,dan efisien.
ahli
instruksional
subtansi, dan
ahli
tanggapan
b. Bagi
peneliti harap
yang
R&D
baru,
selanjutnya
pengguna produk serta uji terbatas
peneliti
memperhatikan
dan uji lapangan yang merujuk
langkah – langkah dalam proses
pada siswa SMKN 5 Surakarta.
perancangan,
sehingga
tujuan
perancangan dalam media dapat 13
14
tepat menyelesaikan permasalahan
Arikunto, S. (2010). Dasar – Dasar
yang diteliti. c. Bagi
Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
pembaca
atau
peneliti
selanjutnya peneliti harapkan dapat memperbaiki
dan
mengembangkan
model
pembelajaran
Jakarta : Bumi Aksara. Azwar, MA. S. (2004). Realibilitas &
juga
Validitas.
video
Yogyakarta
:
Pustaka
Pelajar Offset.
seperti ini karena
Dajan, A. (1983). Pengantar Metode
video pembelajaran ini di kira masih
Statistik Jilid 1 (Edisi Revisi). Jakarta
kurang sempurna sebagai media
: PT. Repro Golden Victorycfd.
pembelajaran.
Ena, O. T. (2001). Membuat Media
d. Penelitian ini di butuhkan alat
Pembelajaran
Interaktif
dengan
pendukung yang memadai dan waktu
Piranti
Lunak
pengujian dalam pembuatan video
peroleh
23
pembelajaran yang tepat dan valid.
www.ialf.edukipbipa/papers/outdate
Sehingga
daena.doc
sangat
dibutuhkan
Presentasi. Mei
2012
Di dari
persiapan yang matang agar tidak
Faisal, S. ( 1981). Dasar dan Teknik
terjadi pemborosan waktu dan biaya.
Menyusun Angket. Surabaya : Usuna
e. Mata pelajaran AutoCAD membutuh keahlian
khusus
mempelajarinya
untuk
jadi
Offset Printing. George,
video
M.
S.
(1991).
Pembelajaran.
Komunikasi
Diperoleh
8
Juli
pembelajaran untuk sekarang sangat
2012.http://id.shvoong.com/writing-
di butuhkan sekali untuk membantu
and-speking/definisi
sebagai
sistem.
media
pembelajaran
AutoCAD.
Hamdani.
f. Bagi peneliti selanjutnya perhatikan durasi
dan
materi
acuan durasi dan materi
video
Strategi
Belajar
Mengajar. Bandung: Cv. Pustaka
video
pembelajaran yang di buat, sebagai
(2011).
perancangan-
Setia. Idris,
H.
(2008).
Multimedia
Pengembangan Pembelajaran
gunakan silabus agar tidak terjadi
Berbantuan Komputer. Volume 5,
kesalahan dalam perancangan nanti.
Nomor 54, 23 Oktober 2012. Kurniadi, J. Y. (2012). Perancangan Media Pembelajaran Cad Kopetensi
DAFTAR PUSTAKA
Dasar
14
Menggambar
Bangunan
15
Gedung.
Surakarta
:
Universitas
Sebelas Maret.
Sugiyono.
(2003).
Administrasi
Luthfa, P. S. (2010). Pengertian dan Sejarah AutoCad. 29 Mei 2012 dari
Metode
Penelitian
danmetode
R&D.
Bandung : Alfabeta. Sukarjo,
dkk.
(2005).
http://kakangprabudarma.blogspot.co
Pembelajaran
m/2010/10/sejarahautocad.html.
Pembelajaran. Hand out Perkuliahan
Putra, H. T. W. (2012). Perancangan
: Progam Pasca Sarjana Universitas
Video
Pembelajaran
(Video
dan
Desain Evaluasi
Negeri Yogyakarta.
Learning) Model Tutorial Pada Mata
Surya, H. S. (2010). Perancangan Media
Kuliah Alat Perkakas. Surakatta:
Pembelajaran Menggambar Teknik
Universitas Sebelas Maret.
Dasar
Dengan
Menggunakan
Pusat Bahasa Depdiknas. (1990). Kamus
Camtasia Pada Peserta Didik Kelas
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
XI Teknik Bangunan SMK Negeri 2
Balai Pustaka.
Surakarta.
Sanaki,
A.H.
H.
(2009).
Media
Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insaria Press.
Universitas
Sebelas Maret. UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 20 Sistem Pendidikan.
Sarwiko, D. (2007). Pengembangan Media
Waryanto,
N.
H.
(2008).
Evaluasi
Pembelajaran Berbasis Multimedia
Multimedia Interaktif. Diperoleh 5
Interaktif Menggunakan Macromedia
Juni 2012
Director Mx ( Studi Kasus Mata Kuliah
Pengolahan
Citra
Pada
Jurusan S1 Sistem Informasi ). Surakarta
:
Universitas
Sebelas
Maret. Soegihardjo BAE. (2005). Gambar – gambar Ilmu Bangunan. Yogyakarta. Sri
Surakatta:
Anitah,
dkk.
(2008).
Media
Pembelajaran. Surakarta : LPP UNS Sudjana, N. & Rivai, A. (2009). Penialian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
15