PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI TAS KOMBINASI KAIN TENUN BALI “WAHYOU” DI DENPASAR Oleh : Putu Ayu Desianti (1), Wahyu Indira, S.Sn., M.Sn (2), Ni Made Sri Wahyuni Trisna, S.Sn.,M.Sn. (3) Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1, Sekolah Tinggi Desain Bali
ABSTRAK Bali merupakan pulau yang dikenal dengan keberagaman adat dan budayanya yang unik. Banyak produk-produk yang dihasilkan masyarakat Bali dan sangat disukai oleh turis lokal maupun mancanegara. Salah satu keunikan warisan budaya yang dimiliki adalah kain tenun Bali yang diproduksi asli buatan tangan masyarakat Bali. Banyak rupa kain tenun Bali tersebut, beberapa jenis yang terkenal antara lain kain songket, kain endek, kain rang-rang dan masih banyak lagi jenis lainnya, dengan keunikan tiap kainnya. Dari keunikan dan keragaman kain tenun Bali inilah muncul ide usaha kreatif untuk memanfaatkan kain tenun Bali sebagai bahan untuk pembuatan tas dan bernilai jual tinggi yang dikombinasikan dengan kulit hewan seperti ular, domba, sapi dan lainnya. Wahyou adalah sebuah perusahaan yang melihat peluang atas pemanfaatan kain tenun Bali ini untuk produk fashion 1089
terkini. Beralamat di jalan Danau Beratan, Gang VI, No. 5 Sanur, Denpasar. Pemiliknya adalah Ni Wayan Novi Candrasari, seorang desainer dan seorang pengrajin tas kulit yang dikombinasikan dengan bahan tenun Bali. Melihat peluang tersebut dan memanfaatkan sebagai bentuk usaha sehingga produk yang dihasilkan menjadi sangat cantik dan berkelas sehingga banyak menarik perhatian serta dapat turut melestarikan budaya Bali. Melalui penelitian yang telah dilakukan, didapat bahwa Wahyou memerlukan sebuah media promosi yang dapat membangun citra dan meraih pasar yang lebih luas untuk mempromosikan produknya. Media yang terpilih tersebut antara lain redesain logo (GSM, stationary set yang terdiri atas kartu nama, amplop, kop surat, post card, stiker, stempel dan map), website, video promosi, packaging brand (kemasan produk dan tag logo), katalog produk, neon box, media promotional (iklan majalah), CD company profile, dan car branding. Dalam proses perancangan media promosi tersebut, konsep local heritage dianggap cukup relevan digunakan pada proses perancangan media komunikasi pada Wahyou dalam membangun image yang diinginkan yaitu menampilkan warisan budaya lokal tetapi tetap terlihat modern dan mencakup semua aspek serta target market yang dituju. Kata kunci : media promosi, Wahyou, kain tenun Bali, budaya, kreatif dan fashion
1090
ABSTRACT Bali is the island known for its diversity of unique customs and culture. Many of the products produced by the people of Bali and highly favored by local and foreign tourists. One of the unique cultural heritage is woven Balinese owned original produced handmade Balinese society. Many such a woven fabric Bali, some kind of famous, among others, songket, endek cloth, cloth-rang rang and many other types, with the uniqueness of each fabric. From the uniqueness and diversity of Bali woven fabrics appear this is a creative business idea to take advantage of Bali woven fabric as the material for the manufacture of bags and high value combined with the skins of animals such as snakes, sheep, cattle and others. Wahyou is a company that sees opportunities for the utilization of this Bali woven fabric for the latest fashion products. Located at the Lake Beratan, Gang VI, No. 5 Sanur, Denpasar. The owner is Ni Wayan Novi Candrasari, a designer and an artisan leather handbag combined with Balinese woven material see the opportunity and take advantage of as a form of business so that the resulting product to be very beautiful and classy so much attention and help to protect the culture of Bali. Through the research that has been conducted, found that Wahyou requires a media campaign to build the image and reach a wider market to promote their products. Selected media include redesigning the logo (GSM, stationary sets consisting of business cards, envelopes, letterhead, 1091
post cards, stickers, stamps and folders), website, video promotion, brand packaging (packaging products and logo tag), Catalogue products, neon box, promotional media (magazine advertisements), CD company profile, and car branding. In the design process of the media campaign, the concept of local heritage is considered relevant enough to use in the design process of communication media on Wahyou in building the desired image that displays the local cultural heritage but still looks modern and covers all aspects as well as the intended target markets. Keywords : promotion media, Wahyou, woven Bali, cultural, creative and fashion PENDAHULUAN Latar Belakang Bali adalah pulau yang sangat terkenal dengan kesenian dan produk kerajinannya yang unik dan cantik. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat Bali sangat beragam dan disukai, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Sudah banyak kerajinan Bali yang menjadi komoditi ekspor dan memiliki nilai yang sangat tinggi. Salah satu warisan adat dan tradisi masyarakat di Bali adalah kain tenun yang diproduksi dengan alat tenun bukan mesin. Kain Gringsing, kain Poleng, kain Songket, kain Endek dan kain Rangrang adalah beberapa 1092
contoh kain hasil tenunan masyarakat Bali yang masih dilestarikan sampai sekarang. Keunikan ragam dan motif yang terdapat pada kain tenun Bali inilah yang memunculkan banyak usaha kreatif yang berkembang untuk memanfaatkan kain tenun Bali selain sebagai penunjang upacara atau pakaian tetapi juga dapat dijadikan produk kreatif lainnya seperti yang dilakukan oleh usaha kreatif berlabel nama Wahyou. Wahyou adalah sebuah usaha kreatif dibidang pembuatan tas kulit dengan memanfaatkan kain tenun Bali sebagai kombinasinya dengan memanfaatkan tenaga pengrajin Bali. Wahyou sendiri beralamat di Jalan Danau Beratan Gang VI no 5 Sanur dengan pemiliknya adalah Ni Wayan Novi Candrasari, yang merupakan seorang desainer dan pengrajin tas kulit yang dikombinasikan dengan bahan tenun Bali, sehingga tas yang dihasilkan menjadi sangat cantik dan berkelas. Permainan motif kain juga dilakukan untuk mendapatkan produk unggulan yang tidak hanya sekedar dibuat untuk dijual, tetapi juga menyajikan keindahan dari produknya dan nilai budaya yang turut dilestarikan. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Wahyou, dimana usaha ini berjalan dengan memanfaatkan kain tenun Bali dan menjadikannya sebuah produk kreatif yang 1093
dapat menarik minat banyak masyarakat umum, namun belum memiliki media promosi yang memadai. Sehingga perlu dibuat beberapa media promosi yang efektif dan komunikatif untuk dapat nantinya membuat Wahyou lebih dikenal masyarakat. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasikan permasalahan yang muncul adalah 1. Media apa saja yang tepat untuk mempromosikan tas kombinasi kain tenun Bali “Wahyou” kepada masyarakat umum? 2. Bagaimana proses perancangan media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif untuk mempromosikan tas kombinasi kain tenun Bali “Wahyou” kepada masyarakat umum? Batasan Masalah Batasan penelitian yang penulis tentukan dalam penelitian ini adalah perumusan masalah, konsep yang akan dibuat, proses perancangan media komunikasi visual yang komunikatif dan kreatif, serta perwujudannya dengan prototipe dari beberapa media promosi yang akan dibuat sesuai dengan disiplin ilmu desain komunikasi visual. 1094
Tujuan Perancangan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: Agar masyarakat dapat lebih mengetahui bahwa kain tenun Bali tidak hanya sebagai kain untuk dibuat pakaian atau upacara agama tetapi juga bisa dibuat sebuah produk kreatif seperti yang dilakukan Wahyou. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui jenis media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif serta kreatif sebagai media promosi Wahyou. Untuk mulai merancang jenis-jenis media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif serta kreatif sebagai media promosi Wahyou. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan media promosi untuk Wahyou adalah sebagai berikut :
1095
a. Metode Observasi Untuk metode observasi, penulis melakukan observasi di pusat usaha Wahyou yang beralamat di Jalan Danau Beratan, Gang VI no. 5 Sanur, Denpasar. b. Metode Wawancara Dalam hal ini penulis melakukan wawancara tidak terstruktur yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan narasumber tanpa mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan, penulis mengikuti segala proses yang dibuat dari awal sampai akhir semBari melakukan wawancara dengan ibu Ni Wayan Novi Candrasari yang merupakan pemilik sekaligus designer dari Wahyou sebagai narasumber utamanya. c. Metode Kepustakaan Dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa buku yang berkaitan dengan usaha kreatif, jenis kain tenun Bali, ilmu-ilmu desain komunikasi visual, fashion dan gaya hidup serta beberapa referensi online yang berkaitan dengan pengembangan promosi usaha kreatif dan kebudayaan Bali mengenai kain tenun khas Balinya. d. Metode Dokumetasi 1096
Dalam hal ini, penulis mengumpulkan beberapa Gambar kain tenun yang akan diolah menjadi tas dan produk tas yang sudah siap dipasarkan. PEMBAHASAN Dengan banyaknya muncul usaha-usaha kreatif di berbagai bidang membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Karena hal ini, Wahyou sebagai salah satu usaha kreatif yang berkembang di Denpasar dengan visi dan misi sekaligus untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Bali perlu melakukan suatu usaha untuk dapat bertahan dan mampu menghadapi persaingan. Dalam hal ini salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh Wahyou adalah dengan menambah media promosi, yang dapat menginformasikan pesan kepada masyarakat luas secara maksimal dan menarik pelanggan sehingga Wahyou dapat lebih dikenal di masyarakat luas. Analisa SWOT a. Strenght (Kekuatan) Mengangkat budaya lokal Bali dengan memanfaatkan kain tenun Bali. Mendukung program pemerintah dalam hal pembangunan dan pengembangan indutri kreatif di Indonesia. 1097
b.
c.
d.
Targetnya adalah masyarakat yang tidak tahu banyak cara memanfaatkan kain tenun Bali menjadi produk kreatif tapi menyukai kain tenun Bali dan trend fashion terBaru. Belum banyaknnya yang memanfaatkan sehingga dapat menjadi icon produk yang kreatif dan trend fashion. Weakness (Kelemahan) Tidak adanya media promosi yang mendukung Tidak banyak orang yang tahu kain tenun Bali digunakan sebagai produk kreatif Keterbatasan tenaga pengrajin sehingga tidak dapat terlalu banyak membuat pesanan dalam jumlah yang besar Opportunity (Peluang) Masih sedikit usaha serupa sehingga nilai jual dan minat masih tinggi. Mengasah banyak kemampuan kreatif untuk menciptakan produk yang lebih baik dan berkualitas Threat (Ancaman) Persaingan dunia industri kreatif Mulai sulitnya dicari bahan baku dalam hal ini kain tenun Bali asli, dan kalaupun ada harganya masih sangat mahal. 1098
Analisa VALS Analisa yang ditinjau dari sudut pandang value, attitude atau tingkah laku, dan life style dari target sasaran. Value atau nilai Target audience berdasarkan value adalah masyarakat yang kurang mengetahui kain tenun Bali dan pemanfaatannya sebagai produk kreatif. Attitude atau tingkah laku Target pasar berdasarkan attitude adalah masyarakat yang tidak tahu produk-produk kreatif yang dapat dihasilkan dari budaya lokal bangsa yang dalam hal ini adalah menanfaatkan kain tenun Bali. Life style atau gaya hidup Target dari gaya hidup adalah orang yang bergaya hidup dari menengah sampai menengah atas, dalam artian dalam lingkungan hidup masyarakat yang dapat diajak ikut menggunakan produk kreatif lokal dalam negeri. Berdasarkan analisa serta observasi terhadap objek kasus, maka sasaran yang tepat yang ingin dicapai oleh Wahyou adalah Experiencers. Experiencers adalah kelompok target atau sasaran yang senang dengan hal Baru, unik, aneh, peduli atas citra dan rasa. 1099
Target ini sangat tepat untuk dituju oleh Wahyou mengingat perusahaan ini memiliki produk yang unik dan inovatif yaitu sebuah tas kombinasi dari kain tenun Bali yang biasa dijadikan bahan atau perlengkapan uapacara tapi kini menjadi salah satu produk fashion. Target Segmentasi Pasar 1. Geografis Berdasarkan geografis perancangan promosi Wahyou, media yang dirancang diperuntukan untuk masyarakat yang berada di wilayah Denpasar pada khususnya yang nantinya dapat berkembang keseluruh masyarakat, baik dalam maupun luar kota bahkan keluar negeri. 2. Demografis Meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan serta status sosial ataupun tingkat ekonomi. Berdasarkan demografi, media yang dirancang diperuntukan untuk wanita modern dalam range usia 17 tahun sampai 24 tahun untuksasaran sekunder dan usia 25 tahun sampai 35 tahun untuk sasaran primer di semua kalangan yang memiliki ketertarikan dan minat pada kain tenun Bali serta gaya fashion terkini. 1100
3. Psikografis Meliputi kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan tingkat sosial. Segmentasi ini mengelompokan pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Jadi Wahyou membidik segmentasi psikologis yaitu masyarakat dari segala tingkat perekonomiaan yang memiliki ketertarikan dan minat pada kain tenun Bali serta gaya fashion terkini. 4. Behaviour Meliputi prilaku pembelian, penggunaan Barang, tingkat penggunaan, waktu penggunaan dan status menggunakan. Segmentasi ini diartikan akan kebutuhan masyarakat terhadap sesuatu, jadi dalam medium ini diharapkan mampu mempengaruhi, mengajak dan membujuk masyarakat ataupun dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang Wahyou. Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk memaksimalkan daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media. Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk promosi Wahyou antara lain 1101
mempertimbangkan isi pesan, bentuk pesan, strategi visual, gaya visual dan material yang digunakan. 1. Isi pesan Isi pesan yang ingin disampaikan adalah untuk mempromosikan Wahyou kepada masyarakat agar tertarik untuk membeli dan ikut melestarikan budaya Bali. Pesan yang disampaikan berkaitan dengan kualitas produk dari Wahyou dengan memanfaatkan kain tenun Bali sebagai salah satu daya tarik untuk terus dilestarikan. 2. Bentuk pesan Bentuk pesan merupakan pesan penawaran produk tas kombinasi dari kain tenun Bali asli kepada masyarakat sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. 3. Strategi visual Produk yang ditawarkan adalah berupa tas kombinasi kain tenun Bali asli handmade pengrajin lokal, maka visualisasi yang akan ditampilkan adalah ilustrasi yang menggunakan teknik gabungan melalui teknik fotografi yang kemudian diolah di software desain pada komputer. Dalam hal ini, foto yang digunakan adalah foto-foto dari produk Wahyou. 4. Gaya visual Gaya visual yang akan digunakan adalah gaya dengan konsep produk warisan Bali dengan 1102
kualitas internasional sesuai dengan misinya untuk sekaligus menjadi jembatan pelestarian budaya lokal dengan produk kreatif yang dihasilkan tapi tetap elegan dan modern saat ini Konsep Desain Konsep dasar perancangan media komunikasi visual untuk sarana promosi Wahyou menggunakan konsep “Local Heritage”. Local heritageterdiri atas 2 kata, local yang berarti lokal/daerah yang dalam hal ini adalah Bali dan heritage yang berarti warisan. Jadi local heritage adalah warisan lokal atau warisan budaya daerah (Bali) yaitu sebuah konsep yang mengangkat budaya dan tradisi lokal Bali yang digunakan dalam produk warisan budaya Bali dalam hal ini menggunakan kain tenun Bali yang dimana sesuai dengan misinya untuk menjadi jembatan pelestarian budaya lokal Bali dalam bentuk produk kreatif yang dihasilkan. Dari konsep tersebut, penulis ingin menampilkan budaya dan tradisi Bali yang diwakili oleh produk yang ditawarkan serta beberapa element yang digunakan sebagai ciri khas Bali tetapi tetap terlihat elegan dan modern sesuai dengan trend dan life style pada perkembangan saat ini untuk mencakup semua target market yang dituju. Di dalam perancangannya, menggunakan inspirasi dan referensi yang 1103
berhubungan dengan budaya Bali tetapi tetap terlihat modern sehingga visualisasi yang dihasilkan mewakili konsep local heritage tapi tidak mengkotakkan pada tradisi yang ketinggalan zaman untuk penggunanya. Sesuai dengan konsep tersebut, penulis berusaha untuk menyajikan rancangan media komunikasi yang mampu menarik perhatian masyarakat akan budaya Bali melalui produk kreatif yang tidak kalah untuk digunakan dan dimiliki serta membuat masyarakat mengerti akan maksud dari media visual yang dibuat yaitu untuk melestarikan budaya Bali serta mempersepsikan bahwa budaya dan tradisi tidak berarti selalu ketinggalan zaman tapi dapat diolah menjadi sebuah produk kreatif yang modern dan elegan. Visualisasi Desain Unsur visual desain yang digunakan pada hampir di setiap desain diuraikan sebagai berikut : ILUSTRASI Ilustrasi yang digunakan pada setiap desain adalah ilustrasi gabungan melalui ilustrasi fotografi yang digabungkan dengan aplikasi komputer seperti adobe photoshop dan adobe ilustrator. Ilustrasi tersebut antara lain : - Pattern lamak : lamak merupakan salah satu element yang identik dengan budaya Bali. 1104
Lamak biasanya digunakan pada upacaraupacara adatnya. Penggunaan lamak sebagai element ilustrasi dalam mendesain lebih diutamakan untuk mengkat kesan Bali. - Gambar produk dari Wahyou. TEKS Penggunaan teks pada desain-desain yang dibuat lebih ke arah informasi yang akan disajikan pada setiap desain, misalnya tagline dari perusahaan, detail kontak dari perusahaan atau kalimat-kalimat yang mendukung desain promosi yang dibuat. TIPOGRAFI Tipografi yang digunakan pada desain promosi yang dibuat yaitu font SouciSand yang merupakan jenis huruf dekoratif serta font BookAquatic yang merupakan jeni huruf yang tegas dan modern. WARNA Warna yang digunakan pada desain promosi yang dirancang adalah warna-warna yang mewakili konsep local heritage. karena local heritage merupakan warisan budaya Bali jadi dipilih menggunakan warna-warna yang dapat mencerminkan Bali. Pada perancangan media promosi WAHYOU, digunakan warna orange dan coklat.
1105
Visualisasi Desain Berikut uraian visual desain yang dirancang untuk media promosi Wahyou. 1. Kartu Nama
o o
o
Ukuran : 9cm x 5.5cm Landscape. Bahan : Bahan yang digunakan untuk mencetak kartu nama ini yaitu menggunakan kertas art paper 210gsm. Teknik Cetak : Teknik cetak yang digunakan untuk produksi kartu nama ini adalah digital printing
1106
2.
Website
3.
Iklan Majalah
1107
o o
o
Ukuran : 27.5cm x 20.5 cm Bahan : Bahan yang digunakan untuk mencetak media promosi iklan majalah ini adalah kertas art paper 120gsm. Teknik Cetak :Teknik cetak yang digunakan pda media promosi iklan majalah adalah teknik offset.
4.
Neon Box
o o
Ukuran : 42.5cm x 30cm Potrait Bahan : Bahan yang digunakan untuk mencetak neon box ini yaitu menggunakan acrylic. 1108
o
Teknik Cetak : Teknik cetak yang digunakan untuk produksi neon box ini adalah Acrylic digital printing.
KESIMPULAN Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada studi kasus Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Sarana Promosi Tas Kombinasi Kain Tenun Bali “Wahyou” di Denpasar, maka berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Media Komunikasi Visual yang efektif dalam upaya mempromosikan Wahyou antara lain adalah Media Komunikasi Visual yang efektif dalam upaya mempromosikan Wahyou antara lain adalah redesain logo + GSM + stationary set (kartu nama, amplop, kop surat, post card, stiker, stemple dan map), website, video promosi, packaging brand (kemasan dan tag logo), katalog produk, neon box, media promotional (iklan majalah), CD company profile, dan car branding. 2. Proses perancangan media komunikasi visual agar efektif dan komunikatif, pertama melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual, mengetahui target 1109
segmentasi pasar, untuk menentukan konsep desain yang tepat. Melalui konsep local heritage diharapkan media komunikasi visual yang efektif dan tepat sasaran dapat terealisasi sehingga tujuan meraih omset yang maksimal akan tercapai dan misi untuk terus melestarikan budaya Bali tetap berjalan. DAFTAR PUSTAKA Alex Sobur. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Kusmiati, A, S. Pudjiastuti & P. Suptandar. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan. Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI. Sarwono, Jonathan dan Lubis, Hary. 2007. Metode Riset untuk Desain. Komunikasi Visual. Yogyakarta. ANDI. Sanyoto, Sadjiman Edi. 2009. Nirmana – ElemenElemen Seni dan Desain. Yogyakarta. Jalasutra. Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. ANDI. Suyanto M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset. Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta. Jalasutra. 1110