Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya informasi dan aset perusahaan dengan cara menyimpan dan menerapkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan. Dengan memanfaatkan knowledge management tools berbasis case-based reasoning memungkinkan karyawan dalam hal ini repair engineer untuk dapat saling mendapatkan dan memberi pengetahuan mengenai cara perbaikan modul catu daya telekomunikasi. Proses perbaikan modul merupakan hal yang sangat rumit dikarenakan modul perangkat telekomunikasi terdiri dari berbagai macam komponen elektronika yang sangat kompleks. Selain itu adanya pekerjaan pada proses perbaikan modul perangkat yang berulang tetapi dilakukan oleh repair engineer yang berbeda-beda menyebabkan seorang repair engineer membutuhkan referensi solusi pemecahan masalah untuk mencari informasi dan pengetahuan dari cara perbaikan modul perangkat yang belum diketahuinya Metode case-based reasoning digunakan untuk mendapatkan kembali kasuskasus yang sudah tersimpan dalam database sistem, menggunakan solusi kasus untuk mencoba memecahkan masalah baru, merevisi solusi yang ada dan mempertahankan solusi pemecahan masalah. Sehingga dengan adanya knowledge management tools ini maka didapatkan pengelolaan pengetahuan yang digunakan oleh karyawan dalam hal ini repair engineer untuk bisa menyelesaikan perbaikan modul catu daya telekomunikasi tanpa harus melakukan analisa kerusakan dari awal karena rekan repair engineer yang lain sudah pernah melakukan perbaikan modul tersebut ataupun bisa mencari referensi solusi perbaikan modul yang belum diketahui dengan melihat problem yang sudah ada dan mencari solusi pemecahan masalahnya berdasarkan kemiripan kasusnya. Kata kunci: knowledge management, case-based reasoning, modul catu daya telekomunikasi PENDAHULUAN Proses perbaikan modul catu daya telekomunikasi merupakan hal yang sangat rumit dikarenakan modul perangkat telekomunikasi merupakan perangkat yang didalamnya terdiri dari berbagai macam komponen elektronika yang sangat kompleks. Dengan kompleksnya proses perbaikan modul perangkat telekomunikasi menyebabkan perbaikan modul ini membutuhkan analisa yang cukup lama. Selain itu adanya pekerjaan pada proses perbaikan modul perangkat yang berulang tetapi dilakukan oleh repair engineer yang berbeda-beda menyebabkan seorang repair engineer membutuhkan referensi solusi pemecahan masalah untuk mencari informasi dan pengetahuan dari cara perbaikan modul perangkat yang belum diketahuinya. Watson (2003) mengatakan, dengan menggunakan knowledge management maka memungkinkan suatu organisasi untuk memanfaatkan sumber daya informasi dan aset perusahaan dengan cara menyimpan dan menerapkan pengalaman. Penggunaan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
case-based reasoning bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan baru dengan menggunakan solusi pemecahan permasalahan yang sudah ada. Cordier et al (2007) mengatakan bahwa case-based reasoning adalah paradigma pengambilan keputusan secara logis yang berisi tentang penyelesaian masalah baru dengan mengadopsi solusi pemecahan masalah yang telah terpecahkan sebelumnya. METODA Menurut Watson (2003), knowledge management berisi tentang proses akuisisi, penyimpanan, pengambilan kembali, aplikasi, generalisasi, dan pemeriksaan kembali sejumlah aset pengetahuan dengan cara yang terkendali pada sebuah organisasi. Fungsi knowledge management yaitu memungkinkan suatu organisasi untuk memanfaatkan sumber daya informasi dan aset perusahaan dengan cara menyimpan dan menerapkan pengalaman. Manfaat lain dari knowledge management adalah memberi pengetahuan terhadap seseorang yang baru hadir didalam organisasi dan meminimasi hilangnya pengetahuan yang dimiliki oleh seorang expert yang keluar dari organisasi Menurut Watson (2003), knowledge management ditandai dengan empat aktivitas seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Siklus Knowledge Management (Watson, Applying Knowledge Management Techniques for Building Corporate Memories, 2003)
Untuk menghasilkan referensi solusi suatu masalah digunakan case-based reasoning mempunyai empat tahapan. Tahapan tersebut yaitu retrieve, reuse, revise dan retain seperti yang terlihat pada gambar 2. 1. Retrieve yaitu mendapatkan kembali kasus-kasus dengan tingkat kemiripan yang terbesar. Tahapan ini merupakan tahapan awal dari case-based reasoning dimana ini merupakan tahapan untuk mencari kasus pada repository yang mempunyai kemiripan dengan target kasus yang sedang dicari pemecahan permasalahannya. Ketika kasus yang paling mirip ditemukan untuk target kasus yang sedang dicari pemecahannya, maka sistem case-based reasoning mengambil kasus yang cocok yang dapat memberikan penjelasan secara detil mengenai pemecahan suatu masalah. Teknik yang banyak digunakan adalah algortima nearest-neighbor. 2. Reuse yaitu menggunakan kembali solusi kasus untuk mencoba memecahkan masalah. Pada tahapan ini solusi dari suatu kasus diambil dan digunakan untuk menyelesaikan kasus targetnya. Kasus yang reusable lebih dapat diterima oleh pengguna karena solusi pemecahannya sudah diterima dan diyakinkan oleh pengguna sebelumnya. Pada tahapan ini, solusi pemecahan masalah dari suatu kasus yang cocok dapat digunakan tanpa modifikasi atau adaptasi dapat diterapkan untuk mengadaptasikan solusi pemecahan masalah sehingga pemecahannya cocok untuk kasus targetnya. Adaptasi yaitu teknik untuk mengubah kasus yang diambil untuk mereproduksi solusi pemecahan masalah baru sehingga bisa menyelesaikan permasalahan yang baru. Kasus yang diambil dapat dirubah sehingga dapat ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
disajikan agar cocok dengan permasalahan yang baru. Tujuan dari adaptasi kasus adalah untuk meningkatkan kemampuan sistem case-based reasoning untuk menggunakan kasus yang baru diperkenalkan pada penggunaan selanjutnya. 3. Revise yaitu merevisi solusi yang diajukan jika perlu. Pada Tahapan ini solusi pemecahan masalahnya perlu untuk diverifikasi dan dievaluasi untuk mencocokkan kebenaran solusinya. 4. Retain yaitu mempertahankan solusi baru. Ketika verifikasi selesai, target kasus dengan solusinya akan disimpan dalam repository atau kasus memory dan tahapan ini adalah tahapan retain atau mempertahankan solusi dari sebuah kasus. Pengindeksian umumnya digunakan dalam tahapan ini di case-based reasoning. Hal ini memungkinkan pengambilan kasus yang harus dioptimalkan.
Gambar 2.4 CBR Cycle (Tsai, Applying a Case-Based Reasoning Method for Fault Diagnosis During Maintenance, 2009)
Didalam CBR ada sebuah pendekatan Nearest Neighbor Algorithms yang merupakan pendekatan untuk menghitung tingkat kesamaan antara kasus baru yang diinputkan dengan kasus yang sudah ada. Pendekatan ini dapat diwakili oleh persamaan sebagai berikut :
Dimana : T adalah kasus baru yang diinputkan S adalah kasus yang sudah ada n adalah jumlah dari atribut pada setiap kasus i adalah individual atribut dari 1 sampai n f adalah fungsi tingkat kesamaan untuk atribut i pada kasus T dan S w adalah pembobotan pada atribut i Pada perkembangan algortima nearest neighbor, Tsai (2009) mengatakan persamaan untuk algoritma case-retrieval bisa dirumuskan sebagai berikut : n S Ij S Rj 1 2 j 1 W1j x I
Dimana W 1 j merupakan bobot setiap atribut, S j merupakan nilai atribut kasus R j
yang lama sedangkan S merupakan nilai atribut kasus yang baru. Pembobotannya dapat didefinisikan sebagai berikut : ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
a1 j n
a 1j
W =
j 1
1j
Dimana a 1 j adalah nilai pembobotan dari atribut. HASIL DAN DISKUSI Atribut-atribut dalam proses perbaikan catu daya rectifier diidentifikasi dengan melihat blok diagram dan skema rangkaian perangkat modul catu daya seperti terlihat pada gambar 3 dan 4
Gambar 3. Blok diagram catu daya rectifier Gambar 4. Skema rangkaian catu daya rectifier
Pada sistem ini, pihak-pihak yang akan memanfaatkan dan berkepentingan untuk mengetahui knowledge-knowledge yang tersimpan dalam sistem Knowledge Management Tool tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Administrator yang berfungsi untuk menambahkan user baru dan edit user pada sistem ini. 2. Enginner yang menggunakan sistem untuk mecari kasus dan menyipan kasus baru jika menemukan kasus baru. Selain itu jika engineer melakukan input kasus baru dan kasus tersebut telah di approve oleh Asman RM serta kasusnya diaplikasikan oleh user yang lain maka engineer tersebut mendapatkan poin. Hal ini sesuai dengan semangat Knowledge Management yaitu sharing knowledge. Selain itu engineer dapat bertanya pada forum tanya-jawab maupun menjawab dan memberi komentar pada pertanyaan yang diajukan. 3. Asman RM. Dalam hal ini adalah atasan dari engineer yang menggunakan sistem untuk melakukan approval terhadap kasus yang diinputkan oleh user, melakukan input kasus baru, tipe perangkat, komponen, permasalahan, file dan video tutorial dan dapat menjawab pertanyaan engineer pada forum tanya-jawab.
ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Gambar 5. Hak Akses Pengguna Knowledge Management Tool
Suatu diagram konteks digambarkan untuk mengetahui apa saja nantinya yang dibutuhkan dalam rancangan sistem. Pada diagram konteks digambarkan hubungan sistem dengan lingkungan yang berhubungan langsung dengan sistem. Diagram konteks dapat dilihat pada gambar 6 lihat_file lihat_video input_kasus input_komentar input_perangkat ASMAN RM input_komponen
input_user
approve_kasus
ADMIN lihat_user
1 input_jenis_permasalahan
edit_username
input_kasus input_pertanyaan
upload_file
input_komentar
upload_video
lihat_kasus
KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOL
kasus_ygharus_diapprove revisi_kasus
search_expert lihat_kasus lihat_statistik
search_masalah
+
lihat_komentar
lihat_pertanyaan
lihat_video search_kasus ENGINEER
lihat_statistik lihat_komentar lihat_pertanyaan lihat_file
Gambar 6 Diagram Konteks Knowledge Management Tool
ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Hasil dari fitur-fitur Knowledge Management Tool yang berbasis pada Case Based Reasoning dinama terdapat tahapan retrieve, reuse, revise dan retain dapat terlihat pada gambar 7, 8 dan 9.
Gambar 7. Tahapan Retieve (Pencarian Data Perbaikan Modul)
Gambar 8. Hasil Pencarian Data Perbaikan
Gambar 9. Tahapan Revise (Merevisi Solusi Perbaikan)
ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Tabel 1. Ujicoba Prototype KMT
Gambar 10. Ujicoba Prototype KMT
KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan penelitian ini adalah dengan adanya aplikasi Knowledge Management Tool maka kesulitan-kesulitan dalam proses perbaikan modul perangkat catu daya telekomunikasi dapat diminimalisir. Selain itu sistem ini berfungsi untuk mempercepat proses perbaikan modul perangkat catu daya telekomunikasi sehingga engineer tidak perlu melakukan analisa kerusakan dari awal dengan cara melakukan pencarian kasus yang sudah ada dan mengikuti proses perbaikan terhadap suatu kasus tersebut SARAN Saran yang dapat diajukan yaitu membangun knowledge management tools untuk semua modul perangkat telekomunikasi meliputi perangkat transmisi, akses, switching dan catu daya yang dapat dilakukan perbaikan dan menyatukannya kedalam satu sistem. DAFTAR PUSTAKA Newman, B., Conrad, K. W. (1999). A Framework for Characterizing Knowledge Management Methods, Practices and Technology. The Knowledge Management Theory Papers. Reeve, W. D. (2006). DC Power System Design for Telecommunication. IEEE Press Telecommunication Handbook Series. Shancez, R. (2004). Tacit Knowledge versus Explicit Knowledge: Approaches to
ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
Knowledge Management Practice. No. 04-1, Working Paper Series, Department of Industrial Economics and Strategy, Copenhagen Business School Tiwana, A. (2001) Knowledge Management Toolkit. Prentice Hall Tsai, Y. T. (2009). Applying a Case-Based Reasoning Method for Fault Diagnosis During Maintenance. Proc. ImechE Vol.233 Part C:J. Mechanical Engineering Science. Watson, I. (2003). Applying Knowledge Management Techniques for Building Corporate Memories. Morgan Kauffman Publishers Velente, G., Rigallo, A., (2004). Using Case-Based Reasoning to Support Operation Knowledge Management. Dipartiminto di Informatica, Universita di Torino
ISBN : 978-602-97491-3-7 A-13-8