PERANCANGAN ENVIRONMENT untuk ”LEGEND HUNTER” RPG ONLINE BERTEMA BUDAYA INDONESIA DAN FANTASI Arie Leo Kartiko Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK Video game adalah sebuah permainan video berbasis komputer yang digunakan sebagai alat hiburan sehari – hari dan bisa digunakan secara individu atau dala sebuah kelompok kecil. Dengan hadirnya teknologi internet hal itu membuat para pengembang game menghasilkan jenis permainan baru yaitu game online yang menggunakan teknologi internet untuk dapat memainkannya. Dan hingga saat ini jenis game online yang paling digemari oleh gamer adalah game online bergenre RPG. Tema budaya lokal Indonesia akan lebih dikembangkan lagi dengan penambahan unsur dunia fantasi. Penggunaan dunia fantasi ini sendiri dikarenakan sebuah dunia fantasi adalah daya tarik dalam sebuah game MMORPG. Dan keunikan dari dunia itulah yang biasanya dicari oleh para gamer. Karena tema budaya Indonesia yang dikombinasikan dengan sebuah dunia fantasi adalah tema yang belum pernah diangkat kedalam sebuah game hal ini dapat memberikan sebuah game RPG yang memilki nuansa berbeda dari game lainnya dan diharapkan dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap budaya Indonesia sendiri.
ABSTRACT Video game is a computer-based video games used as a tool of daily entertainment, and can be used individually or in a small group. With the presence of the Internet technology that makes the game developers to develop new types of games, it is the online game that uses Internet technology to play it. And nowadays gamers most favored online game genre are RPG’s. Indonesian local cultural themes will be developed again with the addition of elements of fantasy world. Usage of this fantasy world theme is due to a fantasy world role as unique attraction on MMORPG game. And the uniqueness of the world that is usually sought after by gamers. Because the theme of Indonesian culture combined with a fantasy world is has never been lifted into a game it is expected to give the game the different nuances among other games and evokes the love for Indonesia culture.
KATA KUNCI Etnik Fantasi , role playing game , budaya indonesia
PENDAHULUAN Latar Belakang Game adalah sebuah permainan video yang berbasis komputer yang digunakan sebagai alat hiburan sehari-hari yang bisa digunakan secara individu atau dalam sebuah kelompok kecil yang biasanya dibatasi antara 2 hingga 4 pemain. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang dimana hal itu mempengaruhi perkembangan teknologi game, salah satunya adalah teknologi komunikasi dan internet. Dengan hadirnya internet hal itu membuat para pengembang game menghasilkan jenis permainan baru yaitu game online yang menggunakan teknologi internet untuk dapat memainkannya. Kehadiran game online telah memberikan sebuah perkembangan baru kepada dunia game dan mampu menarik banyak minat para gamer (para pemain game) untuk bermain yang dimana hingga sekarang jumlah gamer semakin meningkat, bahkan di Indonesia 1 sendiri jumlah gamer hingga saat ini mencapai 3 juta pemain . Hal itu terjadi karena game online memiliki beberapa kelebihan tersendiri antara lain, yaitu : • • •
Gamer bebas untuk berkreasi dan membuat karakternya. Gamer dapat bermain dan berkomunikasi dengan gamer lain meskipun berada di tempat yang berbeda, asalkan terhubung dengan internet. Gamer bisa bermain bersama sama tanpa ada batasan jumlah pemain.
Perkembangan dunia game yang semakin potensial ini membuat para developer game di Indonesia semakin berlomba untuk bisa membuat sebuah game dalam negeri. Salah satunya adalah para mahasiswa S2 GameTech dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mereka telah membuat sebuah game yang berjudul “Legend Hunter”. Legend Hunter adalah sebuah game yang dibuat oleh para mahasiswa S2 Gametech ITS bekerja sama dengan beberapa mahasiswa DKV dari Desain Produk Industri (Despro) ITS sendiri, yang ditujukan untuk pengguna mobile phone atau ponsel. Legend Hunter adalah game yang dibuat untuk sebuah kompetisi yang diadakan oleh sebuah perusahaan ponsel “Nokia”. Game ini bergenre Role Playing Game (RPG) yang dimana gamer diberi kebebasan untuk membuat dan mengembangkan karakternya sendiri. Legend Hunter memiliki tema budaya lokal indonesia untuk tema keseluruhan game itu sendiri. Budaya lokal yang dimaksud disini adalah penggunaan bentuk dari aspek bangunan - bangunan adat dan ornamen yang ada di Indonesia. Tema diatas diimplementasikan pada desain bangunan, pakaian, senjata, dan musuh (menggunakan binatang asli Indonesia). Tema “Budaya lokal Indonesia” ini dipilih karena pertimbangan sebagai berikut : •
1
Game yang banyak beredar di Indonesia cenderung menggunakan budaya asing.
Muliawati, Eva. Juli 2008. Biskom.com: Gamer Online Capai 5 Juta URL : http://www.biskom.web.id/2008/07/14/eva-muliawati-gamer-online-indonesia-capai-5-juta.bwi.htm ,
• •
Masih kurangnya game dari produsen Indonesia yang mengangkat budaya lokal. Mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia luar dengan menggunakan media game.
Pada perancangan kali ini Tema budaya lokal Indonesia akan lebih dikembangkan lagi dengan penambahan unsur dunia fantasi. Dunia fantasi adalah sebuah dunia imaginer yang didalam dunia tersebut biasanya terdapat monster – monster ( kebanyakan diadaptasi dari kisah rakyat, mitos, legenda atau dongeng ), lingkungan atau dunia yang menggunakan atau mengandung element sihir (hal ini biasanya tergantung dari tema dunia fantasi itu sendiri, apakah itu medieval atau futuristik ), dan makhluk – makhluk atau ras khusus yang hidup berdampingan atau bermusuhan dengan manusia (seperti elf atau peri dan ogre/ si raksasa hijau). Selain penggunaan unsur sihir dan legenda, di dalam sebuah dunia fantasi ada beberapa hal yang bersifat normal layaknya dunia nyata yaitu adanya sistem pemerintahan, ekonomi, sejarah, penduduknya berladang dan berburu, dan kebudayaan. Didalam sebuah dunia fantasi biasanya kebudayaan yang ada diadaptasi atau menggunakan kebudayaan dari sebuah bangsa, dan selama ini kebanyakan budaya yang digunakan adalah kebudayaan dari eropa. Penggunaan dunia fantasi ini sendiri dikarenakan sebuah dunia fantasi adalah daya tarik dalam sebuah Massive Multiplayer Role Playing Game (MMORPG), dan keunikan dari dunia itulah yang biasanya dicari oleh para gamer. Dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya budaya lokal Indonesia akan digunakan sebagai budaya di dalam dunia fantasi ini. Dengan pertimbangan hasil riset yang di lakukan kepada target audience yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa target audience cenderung mengatakan perlunya penggunaan budaya lokal Indonesia pada game adapun pertimbangan peneliti adalah berdasarkan pernyataan yang di utarakan oleh target audience sendiri, antara lain: •
•
Target audience menyatakan bahwa game yang menggunakan budaya lokal Indonesia : o 48 % menyatakan sangat menarik o 29 % menyatakan menarik o 19 % menyatakan cukup menarik o 5 % menyatakan kurang menarik Target audience menyatakan perlu tidaknya penggunaan budaya indonesia pada game : o 24 % menyatakan sangat perlu o 48 % menyatakan perlu o 24 % menyatakan cukup perlu o 5 % menyatakan tidak perlu
Selain dari hasil kuisioner diatas pertimbangan lainnya adalah pertimbangan dari segi aspek pasar, yaitu sbb : 1. Yang membedakan Legend Hunter dengan game lain adalah penggunaan tema kebudayaan Indonesia yang jarang dieskpos kedalam sebuah game, apalagi sebuah game RPG online, karena kebanyakan game online/offline yang sudah beredar selalu menggunakan tema/gaya eropa atau fantasy.
2. Legend Hunter (LH) mengadopsi segi visual pada game – game yang sudah sering beredar di Indonesia. Dan segi visual dalam hal ini adalah penggunaan kebudayaan bangsa Indonesia sebagai referensi dan tema untuk perancangan karakter pada LH, namun proses perancangan itu sendiri tidak langsung mengadopsi kebudayaan bangsa Indonesia secara penuh, melainkan sebagai referensi atau dasar dari desain yang akan dibuat, dengan tetap menyesuaikan dengan keinginan/interest konsumen dan tidak menghilangkan ciri khas dari kebudayaan yang digunakan. 2 3. Kurangnya game yang mengangkat unsur budaya lokal. 4. Semakin banyaknya game online dari luar yang beredar di Indonesia. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang konten untuk sebuah game online yang bergaya fantasy yang mengandung unsur budaya bangsa Indonesia yang dimana hingga saat ini masih jarang game lokal maupun dari luar yang mengangkat budaya Indonesia kedalam media game. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan sebuah variasi dan alternatif untuk konten sebuah game yang dalam hal ini adalah desain environment. Masalah Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana cara merancang Environment untuk sebuah game online yang bertema fantasi dan memiliki unsur kebudayaan Indonesia.
METODOLOGI Penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan menggunakan berbagai instrumen riset yang sebagian besar dilakukan secara online dengan pertimbangan gaya hidup target audience yang merupakan pengguna internet aktif. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses penelitian ini antara lain: Tahap pengumpulan data: Penellitian dimulai dengan studi literatur, yaitu studi
pengenalan masalah yang berhubungan dengan obyek, dilakukan dengan cara mengambil dari buku, majalah, atau internet, setelah itu dilanjutkan dengan studi komparatif, atau proses pengambilan data dengan cara membandingkan produk-produk sejenis yang telah beredar, dan terakhir dilanjutkan dengan studi lapangan/pengamatan, yaitu proses pengumpulan data dengan cara melakukan survey langsung terhadap target audience.
2
www.divinekids.com , www.gamedevid.org ,
Tahap identifikasi permasalahan Diperoleh berdasarkan dari survey sehingga dapat ditentukan problem identification. Tahap analisa permasalahan Pada tahap ini permasalahan akan diuraikan dan dipelajari melalui gambaran obyek desain, dalam hal ini adalah beberapa permasalahan yang ada berkenaan dengan diperlukannya perancangan sebuah level dan untuk game, dimana uraian tadi akan menjadi parameter pembentukan sebuah hasil perancangan yang optimal. Tahap pengambilan keputusan Merupakan tahap mengambil keputusan dari suatu proses desain yaitu dengan menggunakan metode yang sesuai kebutuhan perancangan, dengan memperbarui atau mempertahankan konsep komparator maupun kompetitor, ataupun menciptakan konsep baru yang sesuai dengan maksud dan tujuan perancangan.
PEMBAHASAN Legend Hunter Legend hunter adalah sebuah Game Fighting online untuk ponsel, game ini dimainkan secara online dan diakses melalui ponsel. Game ini mengambil lokasi disebuah pulau setelah kemarahan Tuhan kepada manusia. Latar Belakang game kebanyakan menggunakan budaya jawa. Game ini dimainkan secara multiplayer dimana para pemain akan melawan pemain lain, mempelajari ilmu dan kekuatan baru melalui karakter – karakter trainer, melawan sang legenda sendiri dan kemudian menjadi legenda. Penjelasan diatas adalah penjelasan singkat mengenai Legend Hunter versi ponsel, dan saat ini Legend Hunter dikembangkan untuk platform PC dengan Genre RPG dan berlatar belakang budaya tidak hanya dari budaya jawa tetapi dari budaya Indonesia. The Story Setelah kekacauan yang terjadi karena kemarahan Tuhan terhadap manusia karena dunia telah kacau (korupsi, prostitrusi, perang, perjudian, dan pembunuhan dimana – mana ), hal tersebut kemudian menyisakan sebuah pulau, pulau KAMALOKA dipulau tersebut terdapat sebuah gunung berapi yaitu gunung RAKATA yang terdapat ditengah – tengah pulau tersebut. Para manusia yang selamat dan bertahan hidup kemudian membangun 3 kota utama di pulau tersebut, yaitu Pratapana, Kalasutra, dan Mahapadma. Ketiga kota ini dikuasai oleh para Legenda yang bertempat di Legend Council. Para Legenda ini adalah makhluk – makhluk yang kuat, mereka memiliki kekuatan melebihi dari semua makhluk yang ada di pulau tersebut pada saat itu. Setiap Legend Council memiliki satu Dewa Legenda ( para manusia sendiri tidak yakin apakah para makhluk Legenda tersebut adalah Dewa ataupun Iblis yang berusaha menguasai manusia. Karena mereka tiba – tiba muncul di dunia setelah semua kekacauan itu terjadi ) yang memimpin Legend Council. Pratamana Legend Council dipimpin oleh Barasena, Kalasutra dipimpin oleh Kumbasarpa, dan Mahapadma dipimpin oleh Padmanetra. Saat ini adalah saat – saat yang paling berat bagi manusia, dimana kehidupan saat itu sangat susah, bahkan para manusia yang dapat bertahan hidup pun tersiksa pada saat itu. Hanya satu hal yang
mereka ketahui pada saat itu yaitu menjadi lebih kuat dan mengalahkan pemimpin Legend Council dan menjadi mengambil alih Legend Council itu sendiri. Target Audience 3 Dalam penentuan target audience, disini penulis merujuk pada hasil penelitian dari ESA (Entertainment Software Association) sebuah organisasi yang terdiri dari perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang game yang sudah terkenal dalam dunia global ( seperti Atari, Electronic Arts, Capcom, Konami, Eidos, dll). ESA selalu melakukan penelitian terhadap konsumen setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian dari ESA jenis kelamin gamers kebanyakan adalah laki - laki
Gambar 1 : Tabel gamer berdasarkan jenis kelamin (sumber : www.theesa.com)
Umur : 17 – 25 tahun Usia diatas dipilih karena usia – usia tersebut adalah usia yang paling dominan bagi seorang gamer yang kompetitif dan aktif. Geografis : Urban, Indonesia, Pendapatan : Rp 100.000 – Rp 1.000.000 Pendapatan diambil berdasarkan status dari target audience yang kebanyakan adalah pelajar/mahasiswa Pengeluaran :Rp 100.000 – Rp 500.000 Pendidikan : Pelajar/mahasiswa SES sedang Lifestyle : Komunitas Gamer AIO (Activities Interests Opinion) Berikut adalah hasil mengenai AIO ( Activities, Interests and Opinion ) untuk mendalami karakteristik target audiens, yaitu: 3
ESA url : www.theesa.com ,
• • • • • • • • • • • • • •
Main game. Live music. Penikmat film. Suka berpergian, rekreasi. Meluangkan waktu dengan teman. Membaca majalah game, musik dan mode. Menyukai seni. Sadar terhadap fashion. Tertarik isu sosial. Senang Nongkrong. Kompetitif. Dinamis. Cukup berolahraga. Menyukai permainan.
Gambar 2 : Diagram umur para gamers berdasarkan riset dari ESA (sumber : www.theesa.com)
Konsep desain yang didapat adalah ”Ethnic Fantasy” dan berikut adalah penjelasan mengenai keyword tersebut menurut artian yang sebenarnya. Ethnic dalam bahasa Indonesia adalah kata ”etnik”, dalam kamus bahasa Indonesia etnik memiliki arti sebuah ilmu bangsa (suatu bangsa). Fantasy dalam bahasa Indonesia adalah kata ”fantasi”, dalam kamus bahasa Indonesia fantasi memiliki arti sebuah (dunia) khayalan.
Secara harafiah ”Ethnic Fantasy” memiliki arti yaitu kebudayaan dari suatu bangsa yang berada di dunia fantasi Level Design Level design atau Game mapping adalah sebuah proses pembuatan sebuah level, arena, atau misi untuk sebuah game. Biasanya hal ini dilakukan dengan menggunakan sebuah ”level design tool”, sebuah software khusus yang dikembangkan untuk perancangan atau pembuatan sebuah level, dan biasanya setiap game memiliki software level design mereka sendiri. Level desain adalah sebuah proses yang digunakan dalam sebagian besar game dalam berbagai genre, seperti game platform, game puzzle, game adventure, game rpg dan bahkan driving game. Dalam perancangan sebuah level game hal yang harus diingat oleh para level desain adalah “bahwa kita sedang merancang bagian dari sebuah dunia game, setiap objek yang ada didalam level tersebut memiliki cerita dan alasan kenapa mereka bisa berada disana”. Setiap lokasi dan kota yang ada didalam dunia Legend Hunter memiliki cerita sendiri, dan hal itulah yang menjadi alasan pembuatan dan pemilihan lokasi setiap kota yang ada di Legend Hunter. Berikut adalah penjelasan mengenai level yang akan dikerjakan nantinya : 1. Training Ground • Lingkungan netral/normal • Sebuah level kecil yg berada di tengah – tengah tebing dengan sebuah portal yang akan menghubungkan langsung ke dalam level / area pertama • Sesuai namanya yaitu Training Ground, level ini merupakan level tutorial dimana pemain dapat mencoba dan mempelajari kontrol karakter yg dimainkan. • Di level ini terdapat tempat untuk seorang npc yang akan memandu pemain dalam tutorial • Di level ini pemain akan mempealajari kontrol gerakan, melakukan serangan jarak dekat dan jarak jauh, dan mengambil item. 2. Kalasutra • Berada di lingkungan netral/normal • Dibelah oleh sebuah sungai besar yang terhubung langsung ke laut. Pada awalnya digunakan sebagai jalur transportasi air, namun setelah bencana besar yang hanya menyisakan pulau tersebut maka mereka tidak menggunakan jalur tersebut karena sudah tidak ada tempat lain yang dituju. Maka pelabuhan tersebut menjadi sepi dan sudah tidak ada perahu yang tertambat di dermaga yang menghadap ke laut. • Merupakan sebuah kota perdagangan, sehingga terdapat banyak penjual dan pertokoan dikota itu • Dikota ini pemain dapat menemukan semua jenis barang yang dapat dibeli oleh mereka. 3. Pratamana • Berada di lingkungan panas, dalam hal ini lingkungan yang digunakan sebagai referensi adalah lautan pasir di bromo.
• • •
Dikelilingi oleh daerah yang memiliki hasil tambang yang melimpah karena dekat dengan gunung berapi Merupakan kota penghasil senjata dan armor karena para penduduknya kebanyakan adalah para penambang dan pembuat senjata. Dikota ini pemain dapat membeli senjata dan armor terbaik
4. Mahapadma • Berada di lingkungan hutan yang rimbun yang memiliki energi sihir yang kuat • Sebuah kota yang dimana penduduknya mempunyai kemampuan sihir. • Dikota ini pemain dapat belajar kemampuan sihir pada para trainer yang ada di Guild Mahapadma Dari keempat level diatas, dalam penelitian ini peneliti hanya menyelesaikan 2 level awal sebagai ingame prototype. Proses Dalam proses designing untuk level dan object yang ada didalam level itu sendiri, peneliti menggunakan prinsip adaptasi. Penulis melakukan adaptasi dari objek yang akan dimasukkan kedalam game, baik bangunan ataupun properti pelengkap (item). Proses adaptasi sendiri tidak semata – mata langsung mengadaptasi dari objek yang ada dari budaya yang akan diangkat, melainkan mengadaptasi ciri khas dari budaya itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis melakukan perancangan environment untuk sebuah game, sehingga proses adaptasi untuk bangunan dan objek properti dilakukan melalui adaptasi bentuk maupun material dari objek itu sendiri.
Gambar 3 : referensi bentuk bangunan tongkonan dari kebudayaan toraja (sumber : www.google.com)
Dalam mengadaptasi peneliti melakukan penelitian untuk menentukan ciri khas dari objek yang ingin diadaptasi, sebagai contoh disini adalah tongkonan dari kebudayaan suku toraja Sulawesi. Peneliti harus menentukan dari aspek manakah tongkonan akan diadaptasi apakah dari aspek bentuk atau dari aspek material. Karena tongkonan menggunakan bahan / material dari kayu dan bambu yang dimana bahan ini banyak digunakan sebagai bahan untuk bangunan dibudaya lainnya, maka aspek material tidak bisa diadaptasikan. Berbeda dengan aspek bentuk bangunan tongkonan itu sendiri yang
unik dan memiliki ciri khas tersendiri, maka peneliti mengadaptasi bentuk bangunan tongkonan ke dalam game dan menambahkan unsur fantasi sesuai dengan konsep desain yang digunakan.
Gambar 4 : Hasil dari proses adaptasi tongkonan kedalam game ( sumber : penulis )
Untuk proses pembuatan objek untuk sebuah game (biasa disebut dengan assets) dilakukan dengan menggunakan software 3D editor kebanyakan proses yang dilakukan dalam software 3D editor adalah proses modelling dan texturing. Proses ini dilakukan pada semua objek yang akan digunakan didalam game. Setelah proses pembuatan asset selesai, proses berikutnya adalah memasukkan semua asset tersebut ke dalam game engine yang ingin digunakan dalam pembuatan prototype.
HASIL Hasil desain berangkat dari konsep visual dengan mempertahankan konsep etnik fantasi yang telah ditentukan sebelumnya. Melalui alternatif visual untuk untuk menentukan mood dan acuan visual level yang dikerjakan, begitu juga untuk objek bangunan utama, bangunan minor, maupun objek properti pelengkap dan item yang ada. Bangunan yang dirancang ada 5 jenis bangunan dan setiap bangunan memiliki beberapa varian. Untuk objek properti sendiri ada 9 jenis objek dan kemungkinan akan bertambah terus jumlah objek properti yang akan digunakan didalam game. Berikut adalah contoh beberapa bangunan yang telah dihasilkan dari penelitian ini.
Gambar 5 : Contoh beberapa hasil bangunan yang telah dirancang
Selain bangunan objek lainnya adalah objek properti pelengkap, berikut adalah objek props yang telah dirancang
Gambar 6 : Objek props yang telah dirancang Objek hasil perancangan tersebut kemudian dimasukkan kedalam game engine dan disusun sesuai dengan layout level yang telah dibuat. Berikut adalah screenshot dari protoype game yang telah dihasilkan.
Gambar 7 : bangunan pendopo didalam game
Gambar 8 : Objek props didalam game
Gambar 9 : Salah satu objek bangunan dan props didalam game
Gambar 10 : Salah satu objek bangunan didalam game.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perancangan environment untuk game Online RPG Legend Hunter membutuhkan kajian mendalam terutama dalam segi budaya. Hal ini dikarenakan Legend Hunter menggunakan tema budaya Indonesia di dalam sebuah dunia imaginatif atau fantasi. Sehingga dalam proses perancangan diperlukan pengetahuan mengenai budaya yang akan diangkat sehingga dapat mengadaptasikan budaya tersebut kedalam sebuah dunia imaginatif atau fantasi tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya tersebut. Sedangkan dalam proses produksi untuk sebuah game ini sendiri memiliki proses yang berbeda, dikarenakan sebuah game memiliki batas kemampuan sesuai dari game engine yang digunakan dan hardware pengguna. Sehingga dalam proses pembuatan 3D model untuk sebuah game tidak bisa sembarangan dalam membuat detail sebuah objek. Sebuah objek harus dibuat dengan jumlah polygon seminim mungkin dengan tetap mempertahankan bentuk dari objek yang ingin dibuat, sedangkan untuk detail – detail kecil lainnya dapat dimunculkan pada texture objek tersebut. Dalam peroses produksi sebuah environment untuk sebuah game dilema terbesar adalah dituntutnya sebuah level yang memiliki tingkat kedetailan yang tinggi namun hal itu tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena adanya batasan pada game engine dan hardware yang digunakan. Hal ini biasanya sering terjadi pada saat pembuatan sebuah
level yang memiliki area yang sangat luas, terutama kebanyakan terjadi pada game bergenre Role Playing Game (RPG) dimana pemain dapat mengeksplore level sesuka mereka. Karena itu hal ini dapat diakali dengan keseluruhan level menjadi bagian – bagian kecil sehingga dapat mengurangi beban hardware pada saat proses permainan. Saran Prinsip dasar dari sebuah game adalah sebuah dunia virtual realtime 3 Dimensi yang dapat diakses, dieksplorasi, dan berinteraksi dengan pengguna. Dalam pembuatan sebuah level untuk game ada beberapa hal yang penting untuk diingat oleh setiap environment artist / level artist, yaitu : 1. Environment Participation : buatlah sebuah environment / level yang dapat berinteraksi dengan pemain. 2. Map Story : setiap level, objek, area memiliki cerita mereka sendiri. Meskipun didalam sebuah dunia virtual setiap benda selalu memiliki alasan kenapa mereka ada di sebuah lokasi di dalam game. 3. Guiding the player : berikan pentunjuk atau sebuah informasi kepada pemain, sebagai contoh membuat jalan setapak pada sebuah level / area yg luas dimana jalan tersebut dapat mengarah ke sebuah kota atau lokasi tertentu. Contoh lainnya menggunakan unsur cahaya pada sebuah level yang gelap untuk menuntun pemain agar tidak tersesat atau memberikan informasi arah lokasi tertentu Diluar konteks perancangan environment game, prinsip dunia virtual 3 dimensi sendiri dapat digunakan untuk hal lain selain game, misalnya digunakan untuk mempresentasikan sebuah bangunan atau interior sehingga audience dapat berkeliling dan mengeksplorasi bangunan itu, atau digunakan dalam mempresentasikan sebuah produk sehingga audience dapat berinteraksi atau melihat alternatif dari produk yang ditawarkan (misalnya bentuk, warna, atau fungsi).