PERANCANGAN DISTRIBUTION CENTER PT ANUGRAH ARGON MEDICA DENGAN ANALISIS TATA LETAK DAN FASILITAS Edward Sutrisno Sutanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indon esia
ABS TRAK Perancangan gudang memiliki per an yan g pentin g dalam keseluruhan sistem supplychain. Untuk alasan in i, per ancan gan gudang membut uhkan perencanaan yang baik agar dapat m endukung sistem supplychain. Unt uk alasan itu, dalam paper ini akan dibahas m en genai faktor-faktor pertim bangan dalam pem illih an lokasi gudang, perencanaan kapasitas gudan g untuk enam tahun ke depan, dan kem udian merancang tata letak dan fasilitas yan g ada pada gudang sesuai dengan prinsip-prin sip perancangan la yout gudan g. Tujuan dari paper ini adalah untuk m enent ukan lokasi gudang yan g sesuai den gan pertimban gan manajemen p er usahaan dan merancang layout gudang yan g optim al. Metode yang digunak an sebagai bahan pertim ban gan dalam pemilihan lok asi gudang adalah metode nilai faktor tertim bang dim ana faktor-faktor yang dip ertim ban gkan dalam m etode tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap sebagai kunci sukses oleh pihak m anajem en per usahaan. Setelah m enentukan lokasi gudang, lan gkah selanjutnya adalah m enent ukan kapasitas gudang tersebut dan merancang layo ut gudang ter sebut. Metode y ang digunak an dalam menentukan kapasitas gudang
adalah perhitungan ekstrapolasi permintaan dan perhit ungan jum lah rak yang dibutuhkan. Dan metode yang digunakan dalam perancangan tata letak gudang adalah
ActivityRelationship Chart,
ActivityRelationshipDiag ram ,
dan
Area Allocation Diagram untuk m enentukan letak antar ruangan dan fasilitas di ar ea gudang. Dari perh itun gan yan g dilak ukan, lokasi yan g terpilih untuk gudan g baru adalah Cipondoh, Tangerang. Jumlah rak r etail yan g dibutuhk an sebany ak 98 rak, 213 rak bulky, 412 pallet, dan 69 rak bulky heavy duty. Den gan menggunakan metode ARC, ARD, dan AAD diperoleh layo ut gudan g secara keselur uhan untuk lok asi gudang Cipondoh yan g dapat diterapkan o leh perusahaan untuk implem entasi proyek pem ban gunan Distribu tion Cen ter.
Kata Kunci: Weightedfacto rs, layout, activity relationsh ip chart, area allo cation d iagram , order picking
1. Pendahuluan Sebagai p erusahaan yan g bergerak di bidang distribusi, PT Anugrah Ar gon Medica ber usaha agar dapat m em berik an pelayanan yang baik kepada selur uh konsum ennya dan menjaga h ubun gan y ang baik dengan p ara p rincipal-nya. Seiring den gan perk em ban gan bisnis, pada tahun 2011, PT An ugrah Ar gon Medica m enjalin kerja sama den gan dua principal bar u. Sesuai den gan strategi supp lychain per usahaan dan untuk dapat meningkatkan kapasitas gudang dan pelayanan kepada kon sum ennya, PT An ugr ah Ar gon Medica merencanakan pemban gun anDistribution Center yan g berlokasi di Jak arta. Saat ini 2
ada sat u Distribu tion Center yang telah beroper asi yang berlokasi di daerah Rawam angun. Karen a luasny a daerah pen jualan dan tin gginya tin gkat penjualan yang dilay ani di kota Jakarta, maka pihak m anajem en ber encan a untuk m em ban gun satu DistributionCenter lagi yang dap at melayani kawasan Tan ger ang dan Jakarta. Dalam pembangunan gudan g dibutuhk an perencanaan dan per ancan gan yang baik. Gudang yan g baik tidak selalu h ar us beruk uran sangat besar. Karena jika dit unjan g den gan sistem inventaris dan tata letak yang baik m aka pemanfaatan gudang dapat dimaksim alk an. Pengaturan tata letak gudang yan g baik akan mempengar uhi kelancaran op erasi pergudan gan dan aktivitas lainnya. Peny usunan rak-rak ber dasark an kelom pok-kelom pok produk tertentu dan sesuai den gan aturanaturan y an g berlak u. Tata letak gudan g yang baik dapat menciptakan efisiensi waktu pengam bilan baran g. Jika gudan g dibuat sesuai den gan kebutuhan, maka perusah aan akan m endap atkan keuntun gan yan g lebih baik dan karyawan yang bekerja di dalamnya dapat m erasa nyam an. Kapasitas Distribu tion Center yan g bar u har us sesuai dengan tingk at perm intaan dar i caban g- caban g yan g digabun gkan di dalam nya. Tingkat permintaan yang dip erhitun gkan berdasarkan tingkat pertum buhan penjualan dari masing-masing cabang. Sehin gga dih arapkan kapasitas yang DistributionCenter yang dirancang masih dapat m enampung sam pai 6 tah un ke dep an sebelum dilakukan ekspansi lagi.
2. Metodologi Perencanaan pem ban gunan gudan g baru diawali dengan pem ilihan lok asi. Sebagai salah sat u alat untuk pen gambilan kep ut usan yan g berkaitan den gan pem ilihan lokasi, pen ulis menggunakan metode nilai faktor tertimban g. Metode nilai faktor tertimbang adalah salah satu m etode analisis unt uk menilai alternatif strategi. 3
Metode ini mem erlukan beber apa faktor yan g harus dipertim ban gkan oleh perusah aan den gan memberik an timbangan 1 bo bot sesuai dengan kepentin gan faktor tersebut. Selain itu juga mem berikan tingkat m asin g-m asing strategi pada m asingmasing faktor, serta menent ukan n ilai faktor tertimbangnya untuk masing-masing strategi. Dalam perancan gan tata letak dan f asilitas pada gudang juga m enerapk an prinsip-pr insip perancangan tata letak suatu gudang. Dan juga men ggunakan metode ActivityRelation shipChart unt uk mengh ubungk an derajat kedekatan antar fasilitas yang
ber ada
di
gudang.
Dan
kem udian
dilanjutkan
den gan
metode
ActivityRelation shipDiag ram untuk m enggam bark an po sisi antar fasilitas dan kem udian digambarkan lebih detail pada AreaAllocation Diagram. Berikut ini adalah diagram alir y ang menggambarkan penulisan paper ini:
4
Gambar 1. Diagram Alir Pen ulisan
3. Nilai Faktor Tertimbang Faktor-faktor yan g telah ditentukan sebagai faktor-faktor yan g berhubun gan den gan pemilihan lokasi dikelom pokkan m enjadi beberapa kelompok. Ber ikut ini
5
adalah faktor-faktor tersebut dan bobotnya berdasark an hasil pertimbangan dari pihak m anajem en PT. An ugrah Ar gon Medica: 1. Busin ess link a. Kedekatan ke relasi Kedekatan ke relasi dinilai dengan m em ban din gkan jar ak radius terjauh dar i m asin g-m asin g rayon yang ada dar i tiap cabang. Berdasarkan pertimbangan p ihak manajemen faktor kedekatan ke relasi diberikan rating 10 karena dian ggap san gat pentin g. Untuk lokasi Cipon doh diber ikan nilai faktor sebesar 0,5 sedan gkan untuk lokasi Slipi diberikan nilai faktor sebesar 0,9 den gan pertim ban gan bah wa lokasi Slipi yan g berada di Jakarta Pusat memiliki jarak radius yan g lebih dek at dengan relasi yan g ada bila dibandin gkan dengan lokasi Cipon doh. b. Kedekatan dari NationalDistributionCenter Kedekatan
dari
Na tionalDistribu tion Cen ter
din ilai
den gan
mem bandin gkan jarak tempuh dar i Na tionalDistribu tion Cemter yang ber ada di kawasan In dustri Jababek a men uju lokasi p erencanaan Distribution Center
y ang
bar u.
Ber dasarkan
pertimbangan
pihak
manajem en faktor kedek atan dari NationalDistribu tion Cen ter diberikan rating 7. Untuk lokasi Cipon doh diber ikan nilai faktor sebesar 0,4 sedan gkan untuk lokasi Slip i diberik an nilai faktor sebesar 0,8 dengan pertimbangan jarak tem puh dar i NationalDistribution Center men uju lokasi Cipon doh sejauh 73,8 km dan 56,2 km dari Nationa lDistributionCenter m enuju lokasi Slipi.
2. Transportation access
6
a. Akses jalan tol Adanya akses jalan tol yang dekat den gan lok asi DistributionCenter yang bar u. Faktor ini diberikan rating 5. Untuk lokasi Cipon doh dan Slipi sama-sama diberikan nilai faktor sebesar 0,7 karena k edua lokasi ber dekatan den gan jalan tol. Untuk lokasi Cipon doh terletak dekat den gan jalan tol Jakarta Merak dan lokasi Slipi terletak dekat dengan jalan tol dalam kota Jakarta. b. Tingkat kepadatan lalu lintas Tingkat kepadatan lalu lintas yang ada di sek itar lokasi Distribu tion Cen ter yang bar u. Faktor ini diberikan ratin g 4. Untuk lokasi Cipon doh diberikan nilai faktor sebesar 0,7 sedan gkan unt uk lokasi Slipi diberikan n ilai faktor sebesar 0,6 den gan pertim ban gan pih ak m anajem en bah wa lokasi Slip i yang ber ada di Jak arta Pusat m em iliki tingkat kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi bila dibandingkan den gan lokasi Cipon doh yan g terletak di pin ggir kota Jakarta. 3. Site characteristic a. Jauh dar i pem uk iman Lokasi gudan g yan g letaknya jauh dari pem ukiman p enduduk sehin gga tidak men gganggu aktivitas warga yang tin ggal di daerah sekitar lokasi Distribution Center. Faktor ini diberikan rating 3. Untuk lokasi Cipon doh diberikan nilai faktor sebesar 0,9 sedan gkan unt uk lokasi Slipi diberikan nilai faktor sebesar 0,1 den gan pertim ban gan bah wa lokasi Slipi berada di dalam kawasan perum ahan sedangk an lokasi Cipon doh berada pada kawasan industri. b. Akses tr uk besar
7
Adanya akses keluar m asuk unt uk kendaraan besar/tr uk besar sehin gga m emudahkan proses distribusi. Faktor ini diberikan ratin g 7 karena cuk up penting dalam operasional distribusi. Untuk lokasi Cipon doh diberikan nilai faktor sebesar 0,8 sedan gkan unt uk lokasi Slipi diberikan nilai faktor sebesar 0,3 den gan pertim ban gan bah wa lokasi Slipi berada di dalam kawasan perum ahan sedangk an lokasi Cipon doh berada pada kawasan industri. 4. Space cha racteristic a. Ruan g unt uk ekspan si Ketersediaan ruang unt uk m elakukan ekspan si di masa yan g ak an datang. Faktor ini diberikan r ating 3. Untuk lokasi Cipon doh diberikan nilai faktor sebesar 0,7 sedan gkan unt uk lokasi Slipi diberikan nilai faktor sebesar 0,1 den gan pertim ban gan bah wa lokasi Slipi berada di dalam kawasan p erum ahan dan tidak ada lah an kosong yang tersedia lagi di sekitarnya sedan gk an lokasi Cipon doh berada pada kawasan industri m asih ter dapat lahan ko son g y ang ber ada di sek itarnya yang dapat dibeli bila in gin melakukan ekspan si. b. Harga tanah Perban din gan har ga tanah y an g ditawark an pada masin g-masin g alternatif lokasi. Faktor ini diberikan ratin g 6. Untuk lokasi Cipon doh diberikan nilai faktor sebesar 0,8 sedan gkan unt uk lokasi Slipi diberikan nilai faktor sebesar 0,2 den gan pertim ban gan bah wa lokasi Slipi yang ber ada di Jakarta Pusat harga tanahnya Rp 10.000.000/m sedan gkan lokasi Cipon doh har ga tanahny a Rp 1.500.000/m2.
8
2
Setelah memberik an bobot pada tiap faktor dan m enilai masing-masin g alternatif sesuai f aktor-faktornya, kem udian m em asukkan nilai-n ilai tersebut ke dalam tabel seperti pada tabel 1 dan 2 pada bawah ini.
9
Tabel 1. Metode Nilai Faktor Tertimbang y an g Diterapkan Pada Lokasi DC Cipondoh Faktor-faktor Kedekatan dengan relasi Kedekatan dari NDC Akses jalan tol Tran spo rtation Access Tingkat kepadatan lalu lintas Jauh dar i pemuk iman Site cha racteristic Akses tr uk besar Ruan g untuk ek span si Space cha racteristic Har ga tanah Business link
Tim bangan Faktor 0,22 0,16 0,11 0,09 0,07 0,16 0,07 0,13
Nilai Faktor Tingkatan 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 x 0,11 x 0,06 x 0,08 x 0,06 x 0,06 x 0,12 x 0,05 x 0,11 Nilai Total 0,65
Tabel 2. Meto de Nilai Faktor Tertim bang y ang Diterapkan Pada Lokasi DC Slipi Faktor-faktor Kedekatan dengan relasi Kedekatan dari NDC Akses jalan tol Tran spo rtation Access Tingkat kepadatan lalu lintas Jauh dar i pemuk iman Site cha racteristic Akses tr uk besar Ruan g untuk ek span si Space cha racteristic Har ga tanah Business link
Tim bangan Faktor 0,22 0,16 0,11 0,09 0,07 0,16 0,07 0,13
Nilai Faktor Tingkatan 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 x 0,20 x 0,12 x 0,08 x 0,05 x 0,01 x 0,05 x 0,01 x 0,03 Nilai Total 0,54
4. Jumlah Rak Dan Layout Gudang Jenis rak yan g digun akan dalam Distribution Center ini ter bagi menjadi 3 jenis, yait u rak retail, rak bu lky, dan rak bulkyhea vyduty. Rak retail digun akan untuk m enyimpan pro duk-pro duk dalam kem asan m ultipack. Sedan gkan r ak bulky digunakan
unt uk m enyimpan
pro duk
dalam kem asan ko li. Untuk
rak
bulkyheavyduty digun akan untuk menyimpan produk-produk con sum er dan alatalat kesehatan dalam kem asan koli.Total jum lah r ak retail yang dibutuhkan adalah sebany ak 98 rak. Ber ik ut ini adalah gam bar rak r etail yan g digunakan:
Gambar 2. Rak Retail Perancangan la yout rak retail didasarkan pada prinsip dedica ted storage, dim ana setiap produk diletakkan p ada tempat yang telah ditentukan dan dikelom pokkan menur ut principal pro duknya. Peran cangan layout rak retail juga didasarkan p ada prinsip perancangan la youtorderpicking. Ber ikut ini adalah layout untuk r ak retail:
11
Gambar 3. La yout Rak Retail Untuk r uan g co ldstorag e dirancan g sebesar 100 m2 dengan 48 rak retail yang
dapat
digunakan
sebagai
coldstorage
cadangan
untuk
NationalDistributionCenter. Sam a seperti peny usunan rak retail, peran can gan tata letak rak retail pada coldstorage didasarkan p ada pr insip dedicated sto rage dim ana setiap pro duk diletakkan pada tempat yan g telah ditentukan. Setiap rak dibagi menjadi beber apa batch dan diberikan label ko de batch sehin gga m emudahkan petugas picker dalam melak ukan p icking order sesuai den gan label ko de ba tch pada m asin g-m asin g rak. Ber ikut ini adalah gam bar la yout rak retail yan g ada di dalam cold sto rage.
Gam bar 4. LayoutColdStorag e
12
Total jumlah r ak bulky y an g dibut uhkan adalah sebanyak 213 r ak. Ber ikut ini adalah gam bar r ak bulky yan g digun akan:
Gambar 5. Rak Bu lky Perancangan tata letak rak bulky dikelom pokkan ber dasarkan p rin cipal untuk memudahk an picker dalam m enempatkan dan melakukan rep lenishm ent pro duk. Penempatan
produk
ber dasarkan
prinsip random ized sto rage tetapi tetap
ber dasarkan ar ea-ar ea untuk m asing-masing principa l.
13
Gam bar 6. Layout Rak Bulky Total jumlah rak bulkyheavyduty y ang dibut uhkan adalah sebanyak 69 rak. Ber ik ut ini adalah gam bar rak bulkyheavyduty yan g digunakan:
14
Gam bar 7. Rak BulkyHeavyDuty Perancan gan tata letak rak bulkyh eavydu ty didasarkan pada prin sip dedicatedstorage. Lev el p alin g bawah dari r ak digunakan untuk p allet replenish, sehingga petugas p icker dap at langsun g m en gam bil pro duk tanpa p erlu menggunakan forklift. Forklift digunakan untuk menur unk an dan menaikkan pallet unt uk sistem replenishment. Berikut ini adalah gam bar layout gudan g consum er:
Gambar 8.Layout Gudan g Consumer
5. Activity Relationship Chart Untuk menent ukan lokasi ruang relatif pada lok asi gudang digunakan metode ActivityRelationshipChart (ARC) y ang dik embangk an oleh Muther. Metode ini mengh ubun gkan aktivitas- aktivitas secara berp asan gan sehingga sem ua aktivitas akan diketahui tingkat hubun gannya. Ber ik ut ini adalah gambar dari ARC untuk DistributionCenter yan g berlokasi di Cipondoh:
15
1
Gudang Ethical
2
Gudang Consumer
3
C old Storage
4
Staging Out
5
Staging In
6
Packing Area
7
Kantor
8
R. Ka Gud Consumer
9
R . DCE
10
Toilet Dalam
11
Pantry
12
R. Locker
13
R . Meeting
14
R . Arsip
15
Gense t
16
Mushola
17
Toilet Luar
18
Area Parkir
19
Water Tower
20
Pos Keama nan
2 3
O A 4,5 A 1, 2
4 A 1,2
A 1, 2 A A 1,2 1,2 A I 1,5 1
5 A 1,2
E 1
6 A 1,2 I 1
7 8
E 1
9
Simbol A E I O
Derajat Hubungan Mutlak Perlu Sangat Penting Penting Cukup/biasa
U X
Tidak Penting Tidak Dikehendaki
10
A 1,5
11 12 13 14
I 1,5
15 A 1, 3
16 O 6
17 18
O 6
19 O 6
O 6
20 O 1
Kode Alasan 1 2 3 4
A 3
5 6
Deskripsi Alasan Urutan aliran kerja Aliran material Menggunakan space area yang sama Menggunakan personil yang sama Menggunakan catatan yang sama Efisiensi jarak dan wak tu
Gambar 9. ActivityRelationshipChartDistributionCenter Cipon doh Activity Relationship Chart digunakan untuk mencari h ubun gan antar r uan gan dan fasilitas yan g ada p ada ar ea gudan g.
6. ActivityRelationshipDiagram Setelah m enghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan pada ARC, lan gkah selan jutnya adalah m enggam barkan peta h ubungan ke dalam blok- blok diagram yang ber ukuran sam a dan diat ur sedem ikian r upa sesuai den gan derajat hubungan yan g telah ditentukan pada ARC. Berikut ini adalah gambar dar i blokblok diagram yang telah diatur sesuai den gan derajat hubun gan yan g diber ikan.
16
Gambar 10. Activity Rela tion ship Diagram Distribu tion Center Cipon doh
7. Area Allocation Diagram Setelah melakukan pen gaturan po sisi pada diagram ARD sesuai den gan der ajat hubun gannya, langkah selanjutnya adalah men ggam barkan susunan layoutsesuai den gan ARD den gan uk uran yan g proporsional dengan luas dep artemen masin g-m asin g.
17
Gam bar 11. Area Allocation Diag ram Distribution Center Cipon doh Garis p ada diagram m enunjukkan aliran m aterial di dalam gudang. Sedan gkan gar is p utus-put us m en unjukk an aliran dok um en di dalam gudan g.
8. LayoutDistributionCenter Cipondoh
18
Layout kantor di desain untuk m enampung 14 kary awan yan g terdiri dar i 12 petugas admin, dan dua oran g Apoteker Penanggun g Jawab. Dan juga ada sebuah ruan gan untuk DistributionCenterExecu tive. Berik ut ini adalah gam bar la yout kantor:
Gambar 12. Layout Kantor Ber dasarkan peny usunan AAD yang telah dilakukan sebelum nya, lan gkah selanjutnya adalah m erancang layoutDistribu tion Cen ter secar a keselur uhan. Perancangan layout didasark an pada susunan blok- blok diagram pada AAD den gan menyesuaikan uk ur an ben da- ben da sesuai dengan skala. Berik ut in i adalah layoutDistribution Center Cipondoh, Tangerang:
19
Gambar 13. LayoutDistribution Center Cipondoh, Tangerang
9. Kesimpulan Setelah m elak uk an analisis dan per ancan gan Distribu tion Center p ada PT An ugrah Ar gon Medica, m aka dapat disimpulkan sebagai berik ut: 1. Berdasarkan metode nilai faktor tertimbang dan pertimban gan pihak m anajem en PT. Anugrah Ar gon Medica, lokasi yan g dip ilih untuk pemban gunan Distribu tion Cen ter bar u ber ada di Cipondoh, Tangeran g. 2. Setelah melakuk an perhitungan ek strapolasi tingkat permintaan untuk enam tahun ke depan, jumlah r ak retail yan g dibut uhkan adalah sebanyak 98 rak, 213 rak bu lky, 412 p allet, dan 69 rak bulky heavy duty. 3. Berdasarkan pro ses bisnis y ang terjadi pada PT. Anugr ah Ar gon Medica, metode yan g dipakai dalam perancan gan tata letak dan fasilitas gudan g adalah order picking area layou t. 4. Perancan gan tata letak rak retail ber dasarkan prinsip dedicatedstorag e dan dikelom pokkan ber dasarkan tiap principa l. Untuk rak bulky
20
berdasarkan prinsip random izedstorag e dan dikelompokkan ber dasarkan tiap principal. 5. Perancan gan tata letak r ak retail dan rak bulky dik elom pokkan berdasarkan tiap principal.
21
Daftar Pustaka [1] Apple, James. 1990. Tata Leta k dan Pem indahan Bahan, Edisi Ketiga, Terjem ahan Nurhayati M. T. Mardiono. Institut Teknolo gi Ban dun g. Bandung. [2] Blomqvist, Tomm y. (2010). A Warehou se Design Framework For Order Processing and Materials Handling Improvement - Case Etra Oy. Master Thesis. 11 - 49. [3] Francis, Richard L, Leon F. McGinnis, Jr. John A. 1992. Facility Layou t and Location An Analytical Approach. Prentice Hall Incoporation. New Jersey. [4] Frazelle, E. H. (2002). World- Cla ss Wa rehousing and Material Handling. New York : McGr aw- Hill [5] Gu, J. & Go etschalckx, M. & McGinnis, L. (2007). Reasearch on Wa rehouse Opera tion: A Comprehen sive Review. European
Journa l of
Operationa l Resea rch. Vol. 177, No. 1. p. 1-21. [6] Iswara, H., Evan ia, V., & W icaksana, I. W . S. (2007). Pemilihan Lo kasi Usaha Dengan Pendekatan Metode Tree Decision. Proceeding PESAT, 2, 1 – 4. [7] Kementrian. 2006. Him punan Peraturan Perundang- Undangan Bidang Keseha tan Khu sus Fa rm asi. Direktora t Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Keseha tan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. [8] Koster, R., Le-Duc, T., & Roodber gen, K. J (2006). Design and Con tro l of Warehouse Order Picking: a literatu re review. ERIM REPORT SERIES RESEARCH I N MANAGEMENT, ERS-2006-005-LI S, 2-30. [9] Meredith, J. R., Mantel, J. S. (2009). Pro ject Managem ent: A Manageria l th
Approach. (7 edition). New Jersey: John Wiley & Son s, Inc. [10] Moore, J. M. (1962).Plant layout and Design. New York: Macmillan
22
[11] Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilita s, Edisi Pertam a. Penerbit Grah a Ilmu. Yo gyakarta. [12] Render, B. & Heizer, J. (2001). Prinsip-prinsip Mana jem en Operasi. (1
st
edition). Jak arta: Salem ba Em pat. [13] Roo dber gen, K. J. (2011). An Explana tion o f Some Rack Layou t Concepts fo r Warehouses. Wh ite Paper, 1 – 4. [14] Ro uwenhorst, B., Reuter, B., Stockrahm, V., van Ho utum , G. J., Mantel, R. J. & Zijm, W.H.M. (2000). Warehou se Design and Con tro l: Fram ewo rk and Literature Review. Eu ropean Jou rnal of Operationa l Research. Vol. 122, No. 3. p. 515-533. [15] Russell, R. S. & Taylor, B. W. (2009). Operations Managem ent: Along th
the Supply Cha in. (6 edition). New Jer sey: John Wiley & Son s, Inc. [16] Swasta, B. (1999). Konsep dan Strategi Analisa Kuantitatif Salu ran st
Pem asaran. (1 edition). Yogyak arta: BPFE UGM.
23
PERANCANGAN DISTRIBUTION CENTER PT ANUGRAH ARGON MEDICA DENGAN ANALISIS TATA LETAK DAN FASILITAS Edward Sutrisno Sutanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
ABSTRAK The
design
ofthe
warehousehasan
importantrolein
the
overallsupply
chainsystem. Forthisreason, the design ofthe warehouserequiresgood planningin order
tosupport
thesupply
chainsystem.
Forthat
reason,
inthis
paperwill
discussthefactors to be consideredin choosingthelocation ofthe warehouse, storagecapacity
planningforthe
next
layoutandwarehousefacilitiesinaccordancewith ofwarehouselayout. warehousein
The
six
years, the
andthendesign principles
purposeofthispaperistodetermine accordance
the
ofdesign
thelocation
ofthe
withcompanymanagement
considerationsanddesigningtheoptimalwarehouselayout. The method usedas aconsideration inwarehousesite selectionis aweightedfactor scoremethodin whichthe factorsconsidered inthesemethodsare factorsthat are consideredasthe key to successbythe management company. Afterdetermining thelocation ofthe warehouse, the next step is to determinethe capacity ofthe warehouse andthe warehouselayoutdesign. The method usedin determining thestoragecapacityareextrapolations
calculationsof
demand
andthe
number
ofracksrequiredcalculations.
Andthe
methods
for
designing
the
warehouse
layoutareActivityRelationshipChart,ActivityRelationshipDiagram, andAreaAllocationDiagramfordeterminingthe
locationbetween
the
room
andwarehousefacilities in thearea. From
the
calculations
performed,the
location
chosenforthe
newwarehouseisCipondoh, Tangerang. The number ofretail racksrequiredare98, 213 bulkyracks, 412 pallets, 69bulkyandheavy dutyracks. Byusing theARC, ARD, andAADmethods,the result isthe overalllayout ofthe warehouseinCipondohthat can be appliedby companiesfor theimplementation ofDistributionCenter development projects.
Keywords: Weightedfactors, layout, activity relationship chart, area allocation diagram, order picking
1. Introduction As a company engaged in the distribution, PT Anugrah Argon Medica strive to provide good service to all its customers and maintain good relations with his principals. Along with business development, in 2011, PT Anugrah Argon Medica has worked with two new principals. According to the company's supply chain strategy and to increase storage capacity and services to consumers, PT Anugrah Argon Medica plans to build a Distribution Center located in Jakarta. Currently there is one that has operated Distribution Center located in Rawamangun. Because of the breadth of the sales area
2
and the high level of sales that are served in the city, the management is planning to build another one Distribution Center to serve the Tangerang and Jakarta. The warehouse development takes good planning and design. Warehouses do not always have to be very large. Because if it is supported by an inventory system and a good layout of the warehouse utilization can be maximized. Setting a good warehouse layout will affect the smooth operation of warehousing and other activities. Preparation of the shelves based on specific product groups and in accordance with the rules and regulations. A good warehouse layout can create efficiencies pickup time. If the warehouse is made in accordance with the requirements, then the company will get a better profit, and employees who work in it can feel comfortable. Capacity of the new Distribution Center must comply with the demand of the branches are combined in it. Level of demandsthat calculated basedon the sales growth rate of each branch. It is expected that the capacity of the Distribution Center was designed to accommodate up to 6 years prior to the expansion again.
2. Methodology Planning a new warehouse development starts with site selection. As one of the tools for making decisions related to site selection, the authors used the method of weighted factors. The weighted factors score method is one of the analysis method to assess strategic alternatives. This method requires several factors to be considered by the company to provide a balance weight according to the interests of those factors. It also provides a level of each strategy on each of these factors, as well as determining the value of weighted factors for each strategy.
3
In designing the layout and facilities at the warehouse also apply the principles of layout design of a warehouse. And also using the method of Activity Relationship Chart to link the degree of closeness between facilities that are in the warehouse. And then continued with the method of Activity Relationship Diagram to describe the position between the facility and then described in more detail in the Area Allocation Diagram. Here is a flow diagram illustrating the writing of this paper:
4
Figure 1. Flow Chart
3. Weighted Factors Value
5
Factors that have been identified as factors related to the selection of sites grouped into several groups. The following are those factors and the weights based on the consideration of the management of PT. Anugrah Argon Medica: 1. Business link a. Closeness to relation Closeness to the relationship was assessed by comparing the radius of the farthest distance from each existing district from each branch. Based on consideration of the management the closeness to relation factor given rating 10 because it was considered very important. For location at Cipondohthe given value is 0.5 while the value given to the location at Slipi is 0.9 in consideration that the location at Slipiis on centre ofJakarta has a range of radius closer to the relations that exist when compared with the location at Cipondoh. b. Closeness fromNational Distribution Center Closeness from the National Distribution Center was assessed by comparing the mileage of the National Distribution Cemter located in the Jababeka Industrial Distribution Center to the location of the new plan. Based on management consideration for closeness from National Distribution Center factor awarded rating 7. For location at Cipondoh the given values is 0.4 while the value given to the location at Slipi is 0.8 in consideration the distance from the National Distribution Center to the location at Cipondoh as far as 73.8 km and 56.2 km from National Distribution Center to the location at Slipi.
2. Transportation access
6
a. Toll road access The existence of the highway access close to the location of the new Distribution Center. This factor given rating is5. For the location at Slipi and Cipondoh both are given the value 0.7 because the two sites near to the highway. For location at Cipondoh is located close to Jakarta-Merak toll road and the location at Slipi is located close to the highway in the city. b. The level of traffic density Level of existing traffic density around the new Distribution Center. This factor given rating is 4. For the location at Cipondoh the given values factor of 0.7 while the value given to the location at Slipi is 0.6, in management considerationthat the location at Slipi is located in central of Jakarta have high levels of traffic density is higher when compared with sites located atCipondoh on the edge Jakarta city. 3. Site characteristic a. Far from residences Warehouse location remote from residential areas so as not to disrupt the activities of people living in the area around the location of Distribution Center. This factor given rating is 3. For location at Cipondoh given values is 0.9 while the value given to the location at Slipi is 0.1 in consideration that the location at Slipi is in a residential area while location at Cipondoh is at the industrial park. b. Large truck access
7
The existence of in and out access for large trucks to facilitate the distribution process. This factor given rating is 7 because it is quite important in the distribution operations. For location at Cipondoh given values factor is 0.8 while the value given to the location at Slipi is 0.3 in consideration that the location at Slipi is in residential areas while Cipondoh location is at the industrial park. 4. Space characteristic a. Room for expansion The availability of space to expand in the future. This factor given rating is 3. For location at Cipondoh given values is 0.7 while the value given to the locationb at Slipi is 0.1 in consideration that the location at Slipi is in residential areas and there is no longer available vacant land in there while Cipondoh location is at the industrial park and there are still has vacant land in the vicinity which can be purchased if you want to expand. b. The price of the land Comparison of land prices are offered at each alternative location. This factor given rating is 6. For location at Cipondoh given values is 0.8 while for the location at Slipi given value is 0.2, considered that the location at Slipi is in Central Jakarta, while the price of land is Rp 10.000.000/m2 and the land price of location at Cipondoh of Rp 1.500.000/m2. After giving weight to each factor and rate each one according to the factors, then insert these values into the table as in Table 1 and 2 below.
8
Table1.The Weighted Factors Value Applied at Cipondoh Factors Closeness to relation Closeness from NDC Toll road access Transportation Access Level of traffic density Far for residential Site characteristic Large truck access Room for expansion Space characteristic The price of the land Business link
Weighted Factors 0,22 0,16 0,11 0,09 0,07 0,16 0,07 0,13
Factors Value Level 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 x 0,11 x 0,06 x 0,08 x 0,06 x 0,06 x 0,12 x 0,05 x 0,11 Total Value 0,65
Table2. The Weighted Factors Value Applied at Slipi Factors Closeness to relation Closeness from NDC Toll road access Transportation Access Level of traffic density Far for residential Site characteristic Large truck access Room for expansion Space characteristic The price of the land Business link
Weighted Factors 0,22 0,16 0,11 0,09 0,07 0,16 0,07 0,13
Factors Value Level 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 x 0,20 x 0,12 x 0,08 x 0,05 x 0,01 x 0,05 x 0,01 x 0,03 Total Value 0,54
4. Number of Racks and Storage Layout Rack types used in the Distribution Center is divided into three types, namely retail rack, bulky rack, bulky and heavy duty rack. Retail rack used to store products in a multipack packaging. While the bulky rack used to store the product in the packaging bag. For bulky heavy duty shelving used to store consumer products and medical equipment in the packaging bag. The total amount of retail shelf is needed as much as 98 racks. Here is a picture that used retail rack:
Figure 2. Retail Rack Retail rack layout design based on the principle of dedicated storage, where every product is put in place have been determined and grouped according to principal products. Retail rack layout design is also based on the principles of layout design of order picking. Here is a layout for the retail racks:
10
Figure 3. Retail Rack Layout Cold storage isdesigned for space of 100 m2 with 48 retail racks that can be used as cold storage reserve for the National Distribution Center. Just as the preparation of retail racks, retail rack layout design in cold storage are based on the principle of dedicated storage in which each product is placed in a designated place. Each shelf is divided into several batches and batch code label is given making it easier for workers to picking an order picker in accordance with the batch code label on each shelf. Here is a picture layout of existing retail shelves in cold storage.
Figure 4. ColdStorage Layout
11
Total number of bulky racks required are 213 racks. Here is a picture bulky rack that is used:
Figure5. BulkyRacks Bulky rack layout design stratified by principal to facilitate the picker in place and doing product replenishment. Placement of products based on the principles of randomized storage, but still based on the areas for each principal.
12
Figure 6. Bulky Racks Layout
Total number of bulky heavy duty racks needed is as much as 69 racks. Here is a picture bulky heavy duty racks are used:
13
Figure 7. BuulkyHeavyD Duty Racks Designning the layout of bulkyy heavy dutyy rack is bassed on the principle p of d dedicated sto orage. Levell the bottom m of the palleet rack is useed to replenish, so that o officers can immediatelyy take the prroduct pickerr without thee need to usee a forklift. F Forklifts aree used to low wer and raisee the pallet for f replenishment system m. Here is a c consumer warehouse layyout drawinggs:
Figure F 8.Connsumer Storage Layout
5. 5 Activiity Relattionship C Chart
14
To determine the location relative to the location of warehouse space used Activity Relationship Chart (ARC) method developed by Muther. This method of linking the activities in pairs so that all activities will be known to the relationship. Here is a picture of the ARC for the Distribution Center located in Cipondoh: 1
Gudang Ethical
2
Gudang Consumer
3
Cold Storage
4
Staging Out
5
Staging In
6
Packing Area
7
Kantor
8
R. KaGud Consumer
9
2 A 4,5 A 1,2
Toilet Dalam
11
Pantry
12
R. Locker
13
R. Meeting
14
R. Arsip
15
Genset
16
Mushola
17
Toilet Luar
18
Area Parkir
19
Water Tower
20
Pos Keamanan
4 A 1,2
5 A 1,2
A 1,2 A A 1,2 1,2 A I 1,5 1
E 1
6 A 1,2 I 1
7
Simbol A E I O
Derajat Hubungan Mutlak Perlu Sangat Penting Penting Cukup/biasa
U X
Tidak Penting Tidak Dikehendaki
8
E 1 A 1,5
9 10 11 12 13 14
I 1,5
R. DCE
10
3
O
15 A 1,3 O 6
16 17 18
O 6
19 O 6
O 6
20 O 1
Kode Alasan 1 2 3 4
A 3
5 6
Deskripsi Alasan Urutan aliran kerja Aliran material Menggunakan space area yang sama Menggunakan personil yang sama Menggunakan catatan yang sama Efisiensi jarak dan waktu
Figure9. Activity Relationship Chart Distribution Center Cipondoh Activity Relationship Chart is used to find the relationship between space and facilities that exist in the warehouse area.
6. Activity Relationship Diagram 15
After linking the activities in pairs at the ARC, the next step is to describe our relationship diagram into blocks of equal size and arranged in accordance with a predetermined degree of relationship to the ARC. Here is a picture of the block diagram which has been adjusted in accordance with a given degree of relationship.
Figure10. Activity Relationship Diagram Distribution Center Cipondoh
7. Area Allocation Diagram
16
After adjusting the position of the ARD diagram according to the degree of relationship, the next step is to describe the arrangement in accordance with the ARD layout with size proportional to the area of each department.
Figure 11. Area Allocation Diagram Distribution Center Cipondoh Line on the diagram showing the flow of materials within the warehouse. While the dashed lines indicate the flow of documents in the warehouse.
8. Distribution CenterCipondohLayout 17
Office layout is designed to accommodate 14 employees consisting of 12 officers admin, and two of the Responsible pharmacist. And also there is a room for the Distribution Center Executive. Here is a picture layout of the office:
Figure 12. Office Layout Based on the preparation of the AAD that has been done before, the next step is to design the overall layout Distribution Center. The design layout is based on the composition of the blocks diagram in AAD by adjusting the size of objects in accordance with the scale. Here is a layout Distribution Center Cipondoh, Tangerang:
18
Figure 13. Distribution Center LayoutCipondoh, Tangerang
9. Conclusions After doing the analysis and design of the Distribution Center at PT Anugrah Argon Medica, it can be concluded as follows: 1. Based on the method of weighted factors and consideration of the management of PT. Anugrah Argon Medica, the location chosen for the construction of a new Distribution Center located in Cipondoh, Tangerang. 2. After doing the calculations extrapolation the level of demand for the next six years, the amount of retail racks needed are 98 racks, 213bulkyracks, 412 pallets, 69bulky and heavy duty racks. 3. Based on business processes that occur in the PT. Anugrah Argon Medica, the methods used in the design and layout of the warehouse facility layout is the order picking area.
19
4. The design layout is based on the principle of dedicated retail rack storage and grouped by each principal. For bulky rack based on the principles of storage randomized and stratified by each principal. 5. Designing the layout of the retail racks and bulkyracks stratified by each principal.
20
Bibliography [1] Apple, James. 1990. Tata Letak dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, Terjemahan Nurhayati M. T. Mardiono. Institut Teknologi Bandung. Bandung. [2] Blomqvist, Tommy. (2010). A Warehouse Design Framework For Order Processing and Materials Handling Improvement - Case Etra Oy. Master Thesis. 11 - 49. [3] Francis, Richard L, Leon F. McGinnis, Jr. John A. 1992. Facility Layout and Location An Analytical Approach. Prentice Hall Incoporation. New Jersey. [4] Frazelle, E.H. (2002). World-Class Warehousing and Material Handling. New York: McGraw-Hill [5] Gu, J. & Goetschalckx, M. & McGinnis, L. (2007). Reasearch on Warehouse Operation: A Comprehensive Review. European Journal of Operational Research. Vol. 177, No. 1. p. 1-21. [6] Iswara, H., Evania, V., & Wicaksana, I. W. S. (2007). Pemilihan Lokasi Usaha Dengan Pendekatan Metode Tree Decision. Proceeding PESAT, 2, 1 – 4. [7] Kementrian. 2006. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kesehatan Khusus Farmasi. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. [8] Koster, R., Le-Duc, T., & Roodbergen, K. J (2006). Design and Control of Warehouse Order Picking: a literature review. ERIM REPORT SERIES RESEARCH IN MANAGEMENT, ERS-2006-005-LIS, 2-30. [9] Meredith, J. R., Mantel, J. S. (2009). Project Management: A Managerial Approach. (7th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. [10] Moore, J. M. (1962).Plant layout and Design. New York: Macmillan
21
[11] Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. [12] Render, B. & Heizer, J. (2001). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. (1st edition). Jakarta: Salemba Empat. [13] Roodbergen, K. J. (2011). An Explanation of Some Rack Layout Concepts for Warehouses. White Paper, 1 – 4. [14] Rouwenhorst, B., Reuter, B., Stockrahm, V., van Houtum, G.J., Mantel, R.J. & Zijm, W.H.M. (2000). Warehouse Design and Control: Framework and Literature Review. European Journal of Operational Research. Vol. 122, No. 3. p. 515-533. [15] Russell, R. S. & Taylor, B. W. (2009). Operations Management: Along the Supply Chain. (6th edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. [16] Swasta, B. (1999). Konsep dan Strategi Analisa Kuantitatif Saluran Pemasaran. (1st edition). Yogyakarta: BPFE UGM.
22