Perancangan dan Implementasi D’Fashion sebagai Media Berbagi dan Eksplorasi Fesyen Bandung Muhammad Anis Al Hilmi1 1
Program Studi Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon, Jalan Perjuangan No. 17 Cirebon, Indonesia email:
[email protected] Abstrak— DiLA Fashion adalah media berbagi bermacam informasi dan eksplorasi fesyen Bandung. Berfokus memberikan informasi termudah, terlengkap, dan terkini yang bersumber dari partisipasi penggunanya, juga menciptakan pengalaman baru berbelanja produk fesyen melalui gamifikasi berbasis lokasi dan aktivitas. DiLA Fashion diharapkan dapat menunjang bisnis distribution outlet (distro) dan factory outlet (FO) di Bandung.
indicates the number of downloads in Google Play 100-500 in a month. Applications D'Fashion considered useful as a medium to share information and explore fashion by 27.57% of respondents. DiLA Fashion assessed facilitate the search for outlets by 32.43% of respondents. Interest in gamification is still low, which is 27.57%. Facebook fan page D'Fashion Bandung App, assessed both 19.46% on the scale 3 and 4. It is necessary to the development of security systems and the addition of real-time notification feature. Also, the increase in user interface design and gamification. DiLA Fashion can be expanded in scope as the one stop travel information of Bandung.
Pengguna dapat berbagi tentang info diskon, info dan review suatu outlet fesyen, dan foto gaya berbusana. Juga dapat saling mengomentari dan menyukai suatu kiriman, menanyakan suatu item fesyen, berlomba meningkatkan poin, mendapatkan lencana, juga menaikkan level dan peringkatnya.
Keywords— fashion, Bandung, distribution outlet (distro), factory outlet (FO), gamification
Produk DiLA Fashion terdiri dari aplikasi Android dan Facebook fanpage. Dari pengujian terbatas, Aplikasi D’Fashion Bandung dinilai dapat membantu wisatawan mencari outlet terdekat. Ketertarikan awal menunjukkan jumlah unduhan 100-500 di Google Play. Aplikasi D’Fashion dinilai bermanfaat sebagai media berbagi informasi & eksplorasi fesyen oleh 27,57% responden. DiLA Fashion dinilai memudahkan pencarian outlet oleh 32,43 % responden. Ketertarikan terhadap gamifikasi nilainya masih rendah, yaitu 27,57 %. Facebook fan page D’Fashion Bandung App, dinilai baik 19,46 % pada skala 3 dan 4. Diperlukan pengembangan pada keamanan sistem dan penambahan fitur real-time notification. Juga peningkatan pada desain user interface dan gamifikasi. DiLA Fashion dapat dikembangkan cakupannya sebagai one stop informasi wisata Bandung.
I. PENDAHULUAN Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat memiliki sejuta daya tarik. Kota Bandung dipadati pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri, terutama di akhir pekan[1]. Diperkirakan seratus ribu lebih kendaraan masuk Bandung dengan berbagai tujuan. Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, salah satu tujuan utama para wisatawan yang berkunjung ke Bandung adalah untuk belanja produk fesyen. Tercatat pada tahun 2011, wisatawan membelanjakan Rp 43,2 Milyar dalam waktu 4 hari[2]. Angka ini menunjukkan besarnya minat belanja wisatawan yang datang ke Bandung. Dalam studi ini akan dijelaskan mengenai deskripsi DiLA Fashion, produk dan layanan DiLA Fashion, perancangan konsep DiLA Fashion, implementasi konsep, dan analisis hasil pengujian.
Keywords— fesyen, Bandung, distribution outlet (distro), factory outlet (FO), crowdsourcing, gamifikasi. Abstract— Fashion has become part of lifestyle. DiLA Fashion is a service for sharing various information and exploring fashion in Bandung. Focused to provide the easiest, most complete information, and current sourced from the user’s own participation, also created a new shopping experience of fashion through location-based gamification and activities. DiLA fashion was also present to support distribution outlets (distro) and factory outlet (FO) in Bandung.
II. LATAR BELAKANG A. DiLA Fashion Kota Bandung identik dengan FO, dimana tempat tersebut menyediakan beragam busana dengan varian model dan harga relatif murah. Di antara titik-titik utama yang menjadi tujuan para wisatawan yang berkunjung ke Bandung adalah deretan FO di Jalan Ir. H. Juanda atau Jalan Dago, juga di Jalan Riau dan Jalan Setiabudhi. Pada hari biasa, rata-rata pengunjung satu FO saja berkisar 400 hingga 500 orang. Angka tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat pada akhir pekan[3]. Selain itu, deretan distro di Jalan Trunojoyo dan Sultan Agung juga menarik anak muda untuk berbelanja produk fesyen berkualitas.
Users can share information about discounts, reviews of fashion outlet, and dress style photos. Users can also comment, click on the likes box on a post, ask for a fashion item, and compete for achievement, as well as raising the level of him/her self and its rank. DiLA Fashion consists of Android app and Facebook fan page. From limited tests, D’Fashion Bandung App considered facilitated user to search nearby outlets. Early interest
10
Tingkat kunjungan wisatawan ke Bandung yang tinggi masih menyisakan beberapa masalah. Bagi wisatawan yang masih asing dengan jalan dan kondisi Bandung, seringkali mengalami kebingungan dalam rute perjalanannya. Dari beberapa kasus, wisatawan masih sering bertanya petunjuk jalan kepada polisi[4]. Selain itu, umumnya informasi yang ada hanya menggiring ke beberapa nama yang sudah terkenal, maka para wisatawan berkunjung ke tempat yang itu-itu saja, padahal baik tempat wisata ataupun outlet-outlet fesyen di Bandung banyak sekali, tersebar, dan tidak kalah dengan yang sudah terkenal. Lebih dari 200 outlet fesyen telah berdiri di Bandung dan tidak semuanya terletak di titik-titik utama tadi. Dari kunjungan yang tidak tersebar, akibatnya di titik-titik utama terjadi kemacetan. Hal ini dapat mengurangi kenyamanan saat berwisata.
B. Arsitektur DiLA Fashion DiLA Fashion sebagai solusi dalam penelitian ini dirancang memiliki 2 bagian, yaitu Facebook fan page dan aplikasi Android. Sistem DiLA Fashion dikembangkan dengan menggunakan arsitektur client dan server. Pengguna dapat menggunakan aplikasi DiLA Fashion kapan saja dan dimana saja melalui koneksi internet. Back end Request
Database Server
Cara paling mudah mencari informasi tentang panduan wisata ke Bandung adalah dengan mencari di internet. Namun, hasil pencarian di internet tentang wisata belanja fesyen masih sangat tercecer, tidak up to date, juga umumnya tidak lengkap. Sudah ada beberapa usaha menciptakan solusi untuk mengatasi ini, beberapa di antaranya adalah kehadiran beberapa aplikasi mobile lokal tentang wisata Bandung, salah satunya H!Bandung. Namun, informasi dari aplikasi-aplikasi ini masih statis dan minim, juga jarang diperbaharui. Selain itu, media sosial banyak digunakan untuk mendapat informasi tentang Bandung, seperti lewat Facebook dan Twitter, tetapi media tersebut terlalu umum, tidak berfokus pada tema fesyen dan Bandung.
Web Service
Internet
Front end
Pengguna
Pengguna
Gambar 2.1 Arsitektur sistem DiLA Fashion
Pada Gambar dapat dilihat bahwa bagian server atau back end terdapat web service sebagai layanan pertukaran data antara database server dan client atau front end. Sedangkan pada bagian client atau front end, pengguna dapat menjalankan dan mengakses layanan DiLA Fashion menggunakan web browser dan handphone.
Selain mencari informasi, media sosial juga digunakan sebagai media berekspresi dan berbagi informasi dengan teman. Fasilitas foto dan sisi interaktif dari media sosial ini, salah satunya Instagram, dimanfaatkan pengguna untuk membagikan foto gaya berbusana dan aneka pemandangan lain seperti petualangan wisata. Pengguna seolah-olah menjadi reporter dari apa yang ia lihat dan rasakan. Pengguna lainpun dapat turut menyebarkan informasi hasil reportase tadi dan memberikan komentar dan respon.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan, akan dibangun solusi dengan spesifikasi kebutuhan sebagai berikut: dapat memberikan informasi daftar distro dan FO di Bandung yang lengkap dan terkini; dapat memudahkan pencarian dan eksplorasi bagi para wisatawan yang ingin mencari informasi outlet fesyen berkualitas; dapat menunjukkan jalur menuju lokasi distro dan FO yang diinginkan menggunakan peta dengan patokan lokasi pengguna; dapat mewadahi reportase dan penilaian pengguna terhadap suatu toko fesyen sebagai sumber informasi bagi pengguna lain; dapat mewadahi reportase pengguna atas suatu informasi fesyen di Kota Bandung dan membagikannya dengan pengguna lain, misalkan informasi diskon dan kasus pembajakan karya suatu produk fesyen;
Selain masalah yang telah disebutkan, fesyen sebagai karya juga mengalami persoalan, yaitu pembajakan. Hal ini sudah masuk kedalam masalah serius karena jumlah kasusnya sangat banyak [5]. Pembajakan dilakukan sebagai cara instan menciptakan karya di tengah persaingan dan kebutuhan pasar atas produk yang unik dan kreatif. Di tengah adopsi teknologi masyarakat yang tinggi seperti penggunaan ponsel pintar[6]. Juga ekosistem fesyen di Bandung yang sudah terbentuk, penelitian ini mencoba menjawab permasalahanpermasalahan di atas.
11
dapat menjadi media berbagi yang interaktif dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan; dapat meningkatkan kesempatan bagi toko fesyen yang belum terkenal untuk dapat memajukan bisnisnya; dapat menciptakan persaingan yang sehat antar outlet fesyen dalam masalah harga, pelayanan, kreatifitas, kualitas barang, dan menghindari penjiplakan karya. dapat meningkatkan motivasi pengguna untuk berbusana dan berbelanja produk fesyen dengan cerdas dan mau membantu pengguna lain yang membutuhkan informasi atau saran dalam masalah fesyen.
Dari kebutuhan yang dipaparkan sebelumnya dapat diketahui pengguna yang menjadi sasaran sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini. Pengguna yang dimaksud antara lain pengunjung outlet baik dari dalam atau luar negeri yang mencari produk fesyen di Bandung[7].
o dapat mengatur apakah membagikan ke sosial media atau tidak ketika membuat suatu kiriman; o dapat membagikan suatu informasi produk dari suatu toko fesyen kepada orang lain lewat aplikasi lain. o dapat menilai suatu toko fesyen dengan memberi rate dan review; o dapat menambahkan informasi toko fesyen baru yang belum ada di daftar D’Fashion. Toko fesyen: o dapat menjadi official account; o dapat memasukkan data produk fesyen yang dijual; o dapat membagikan informasi diskon di tokonya; o dapat membuat kiriman tentang produknya; o dapat berinteraksi dengan pengguna lewat komentar. Stackholder lain: o dapat menjadi sponsor yang memasang suatu iklan; o dapat membuat suatu event yang berhubungan dengan fesyen.
IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah perancangan selesai, kemudian konsep diimplementasikan dalam bentuk website dilafashion.com, aplikasi Android D’Fashion Bandung, dan penggunaan saluran sosial Facebook fan page.
A. Implementasi Sebagai sarana promosi dan edukasi penggunaan produk dan layanan DiLA Fashion, dibuat juga fan page Facebook D’Fashion App. Facebook sebagai media sosial yang populer di Indonesia telah menyediakan wadah bagi brand untuk menciptakan komunitas maya. Cukup dengan meng-klik “like”, pengguna Facebook dapat menjadi fan/penggemar suatu page dari brand. Dengan fan page, pengguna dapat berinteraksi dengan brand dan pengguna lain.
Gambar 3.1 Pengguna sebagai Elemen DiLA Fashion Masing-masing pengguna memiliki kebutuhan sebagai berikut. Pengunjung outlet: o dapat mengganti informasi profil dan password; o dapat membagikan foto gaya berbusana; o dapat membagikan 2 foto yang dibandingkan untuk ditanyakan kepada pengguna lain; o dapat melakukan check in di suatu toko fesyen; o dapat melihat informasi tentang diskon dan produk dari suatu toko fesyen; o dapat mencari tahu daftar toko fesyen terdekat dan mendapatkan informasi jalur peta menuju ke sana; o dapat melihat perolehan poin, lencana, dan level diri sendiri juga pengguna lain; o dapat menambahkan teman yang bergabung menjadi anggota D’Fashion; o dapat melihat daftar orang yang sudah berteman; o dapat memperoleh poin ketika melakukan aktivitas yang berguna atau telah melakukan suatu misi; o dapat melihat papan skor dan melihat peringkat pengguna;
Gambar 4.1 Tampilan Facebook fan page D’Fashion Bandung
Bagian dari produk DiLA Fashion selanjutnya adalah aplikasi Android D’Fashion. Aplikasi tersebut
12
memungkinkan pengguna untuk berbagi tentang informasi diskon, informasi dan review suatu outlet fesyen, dan foto gaya berbusana. Pengguna juga dapat saling mengomentari dan menyukai suatu kiriman dari pengguna lain, menanyakan suatu item fesyen dari akun outlet resmi terdaftar yang dia sukai kepada temannya, serta berlomba meningkatkan poin, mendapatkan lencana sebagai simbol pencapaian, juga menaikkan level dirinya dan peringkatnya dalam papan skor. Selain sebagai wadah berbagi dan interaksi antar pengguna, D’Fashion dengan cara observasi langsung telah memiliki data dari 200 outlet yang ada di Bandung, meliputi foto tampak luar, koordinat GPS, juga deskripsi dan keterangan lain yang membantu pengguna untuk menentukan outlet yang diinginkan. Rekam jejak dari pengguna lain juga ditampilkan dalam bentuk berapa teman yang pernah mengunjungi outlet tersebut, beserta rating dan reviewnya. Informasi outlet ini diimplementasikan dalam fitur nearby store, dimana pengguna dapat melihat daftar outlet terdekat dari posisinya, juga menampilkan rating, review, dan jumlah check in untuk membantu menentukan outlet yang diinginkan. Selain itu, terdapat juga fitur hot sale, discount, share, dan compare.
B. Pengujian dan Analisis
o Hot Sale Tab : Menampilkan item-item fesyen dari outlet-outlet yang terdaftar dan menyediakan informasi dan kesempatan berbagi dengan teman lewat aplikasi lain. o Share Tab : Menampilkan foto dan informasi tentang gaya berbusana dari pengguna, untuk dikomentari dan mendapat feedback/masukan dari pengguna lain. o Compare : Membandingkan 2 foto item fesyen untuk di-vote oleh teman yang lain.
Gambar 4.3 Perbandingan Prosentase Jenis Kelamin Penggemar
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa produk sudah sesuai tujuan atau setidaknya menunjukkan hasil yang dapat digunakan untuk memperbaiki konsep. Setelah mengimplementasi aplikasi Android D’Fashion, juga membuat Facebook fan page, dihasilkan data sebagai berikut. Dari fan page Facebook didapatkan data jumlah fan/penggemar per tanggal 26 September 2014 adalah 61 orang. Dengan prosentase penggemar perempuan 64% dan laki-laki 36%. Rentang umur penggemar paling banyak adalah 25-34 tahun.
Selain sistem informasi yang disediakan D’Fashion seperti daftar toko fesyen yang ada di Bandung, juga kekuatan interaksi antar pengguna, ada satu aspek lagi yang juga penting, yaitu gamifikasi. Gamifikasi dipakai untuk menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dan memotivasi pengguna untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat bagi dirinya dan pengguna lain[8].
Gambar 4.4 Jangkauan Kiriman September 2014
Dari Gambar 4.4 didapatkan hasil bahwa pengunjung menyukai kiriman yang disertai gambar dan berisi fitur aplikasi Android D’Fashion Bandung yang bermanfaat dan mengandung kata kunci “diskon”. Waktu kiriman terbaik ditunjukkan pada hari Minggu pukul 19.00 WIB.
Gambar 4.2 Beberapa Screenshot dari Aplikasi D’Fashion
Dari penggunaan aplikasi Android D’Fashion Bandung sampai September 2014 didapatkan statistik sebagai berikut.
Aplikasi ini dinamakan D’Fashion Bandung karena beberapa hal. Huruf “D” mewakili plat nomor Kota Bandung dan singkatan dari kata digital.
13
TABEL 1 STATISTIK PENGGUNA APP D’Fashion jumlah install
164
jumlah register
65
jumlah total postingan
27
jumlah total like
69
jumlah total komentar
33
REFERENSI [1]
[2]
TABEL 2 PERINGKAT DAN POIN PENGGUNA 5 BESAR Name
Level
Poin
Muhammad Anis Al Hilmi
1
250
Helen Lauw
1
250
Yeri Hokkian
1
245
Nurul Fatimah
1
155
Siti Mae
1
80
[3]
[4]
Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah pengguna belum terlalu banyak, banyak faktor yang menyebabkan hal ini, di antaranya adalah masih banyak perangkat smart phone Android yang belum disupport oleh aplikasi. Angka 164 adalah yang tertera di dashboard admin Google Playstore saja, yang menginstall dengan installer APK langsung tidak terpantau jumlahnya. Dari jumlah pengguna yang masih sedikit, maka diperlukan sosialisasi dan promosi yang lebih gencar lagi. Selain itu, masih banyak pengguna yang belum mengerti dan termotivasi dengan gamifikasi yang ada. Dari sana diperlukan edukasi kepada pengguna dan memotivasi dengan event atau hadiah.
[5]
[6]
[7]
Untuk keseluruhan pengujian, diperlukan waktu yang ideal agar mendapat data yang lebih banyak dan lengkap, sehingga analisisnya dapat lebih baik.
V. KESIMPULAN
[8]
Secara umum mulai dari proses desain dan implementasi sistem serta uji coba dan analisis data DiLA Fashion dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Facebook fan page D’Fashion dapat meningkatkan sosialisasi dan promosi aplikasi D’Fashion Bandung. Pengguna menyukai informasi dengan gambar, yang menginformasikan fitur unik dari aplikasi, dan kiriman yang menggunakan kata kunci “diskon”. 2. Aplikasi Android D’Fashion Bandung dapat digunakan untuk berbagi informasi fesyen dan gaya berbusana. Pengguna juga dapat memberi komentar atau menyatakan suka atas suatu kiriman. 3. Penggunaan gamifikasi pada aplikasi Android D’Fashion Bandung dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan motivasi pengguna untuk mengeksplorasi fesyen Bandung dan melakukan aktivitas di dalam aplikasi dengan tema fesyen yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
14
___________, Bandung Salah Satu Tujuan Utama Wisman, Pikiran Rakyat Online, Bandung, 2010. http://www.pikiranrakyat.com/node/130253, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. ___________, Wisatawan di Kota Bandung Belanjakan Rp 43,2 Miliar, Pikiran Rakyat Online, Bandung, 2011. www.pikiranrakyat.com/node/145723, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. ___________, Transaksi FO Meningkat Dua Kali Lipat, Pikiran Rakyat Online, Bandung, 2012. www.pikiran-rakyat.com/node/171715, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. ___________, Bandung Perlu Miliki Peta Destinasi Wisata, Pikiran Rakyat Online, Bandung, 2009. www.pikiranrakyat.com/node/86397, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. ___________, Pembajakan Produk Distro Dan Clothing Luar Biasa, Kompas.com, Bandung, 2010. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/0 3/21/22422821/Pembajakan.Produk.Distro.Dan .Clothing.Luar.Biasa, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. Nistanto, Reska K., Mobile Broadband di Indonesia Baru 3,5 Persen, 2014. http://tekno.kompas.com/read/2014/06/30/1410 009/mobile.broadband.di.indonesia.baru.35.per sen, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. ___________, Bandung Salah Satu Tujuan Utama Wisman, Pikiran Rakyat Online, Bandung, 2010. http://www.pikiranrakyat.com/node/130253, 6 Agustus 2014, 05.00 WIB. Huotari, Kai, dan Hamari, Joe, Defining Gamification - A Service Marketing Perspective, Proceedings of the 16th International Academic MindTrek Conference, 2012.