PERANCANGAN APLIKASI PENCATATAN LAPKA (Laporan Kereta Api) DAN SILANG – SUSUL PADA PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api ) STASIUN BESAR YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh Deni Kurniawan 10.12.5110
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 LISTING APPLICATION DESIGN LAPKA (Railways Report) AND SILANG - SUSUL ON PPKA (Train Travel Leaders) STATIONS OF YOGYAKARTA
i
ii
LAPKA AND SILANG-SUSUL RECORD APPLICATION FOR TRAIN DISPATCHER ON STASIUN BESAR YOGYAKARTA PERANCANGAN APLIKASI PENCATATAN LAPKA (Laporan Kereta Api) DAN SILANG – SUSUL PADA PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api ) STASIUN BESAR YOGYAKARTA Deni Kurniawan Krisnawati Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT PT. Kereta Api Indonesia (Persero) / KAI is an operator of rail service provider in Indonesia. As a large company, KAI required to continue to improve services in all areas. One aspect to note is the performance of employees especially those directly related to the operations of the officer Train dispatcher train (Train Travel Leaders). Observation and data collection is done on the scope of work officer Train dispatcher. By direct observation of how the officer Train dispatcher do his job and save the files relating to railway traffic and make some statements that were made by the officer Train dispatcher routinely addressed to Chief of Station. From the analysis conducted found some weaknesses in recording and data storage rail traffic and making regular reports are time-consuming because of all the processes from start of data recording, data storage, up to the making of a report done by hand using stationery. Thus the security of the data and information about the train traffic is very prone to the risk of losing both intentional and unintentional.
Keywords: Information, Risk, Performance, Security
1
Penduhulan Yogyakarta merupakan salah satu kota yang cukup terkenal di pulau Jawa.
Terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, kota ini banyak dikenal orang sebagai kota pelajar dan kota budaya. Disebut kota budaya karena di kota ini kental sekali dengan unsur budaya jawa yang terkenal dengan keramah tamahannya, disamping itu kota Yogyakarta juga mempunyai banyak sekali tempat-tempat wisata baik wisata alam, budaya, sejarah, kuliner, maupun religi. Kota Yogyakarta disebut juga sebagai kota pelajar karena di kota ini cukup banyak berdiri perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Tercatat ada lebih dari 100 perguruan tinggi yang diantaranya berupa 1
universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi . Dengan universitas yang cukup kita kenal dari kota ini yaituUniversitas Gadjah Mada (UGM). Dari berbagai faktor tersebut, kota Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata dan kota pilihan untuk para calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikan. Dengan demikian kemudahan dan kelancaran akses transportasi dari dan ke kota Yogyakarta sangat mutlak diperlukan. Salah satu transportasi yang banyak digunakan dan menjadi favorit adalah kereta api. Kereta api merupakan salah satu angkutan transportasi darat yang banyak digemari oleh para mahasiswa dari kota lain di pulau Jawa yang menuntut ilmu di Yogyakarta dan digemari juga oleh para turis menuntut ilmu di Yogyakarta dan digemari juga oleh para turis domestik bahkan turis internasional yang ingin menikmati perjalanan atau bagi turis-turis backpacker yang mengutamakan transportasi dengan biaya yang murah. Dioperasikan oleh BUMN yaitu PT. Kereta Api Indonesia Persero, Kereta api semakin terpacu untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan terutama oleh pelanggan dengan tujuan kota Yogyakarta. Untuk dapat meningkatkan pelayanan, PT KAI dituntut untuk memperbaiki kinerja pada semua bidang kerja yang ada, termasuk pengaturan lalu-lintas kereta di setiap stasiun guna memperlancar jalannya kereta sesuai dengan jadwal. Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) merupakan satu bidang kerja pada PT. KAI yang tugasnya mengatur lalu-lintas kereta yang terjadi pada suatu stasiun. PPKA terdapat di semua stasiun, tugas dari PPKA diantaranya memberangkatkan kereta, mencatat waktu masuk dan keluar semua kereta yang melelui stasiun tersebut, menerima laporan dari masinis terkait kegiatan selama di lintas, dan lain sebagainya. Stasiun Besar Yogyakarta merupakan salah satu stasiun yang berada pada Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta yang statusnya merupakan stasiun kelas 1 atau 1
http://ikmm.wordpress.com/2007/12/10/daftar-universitas-perguruan-tinggi-institut-politeknikakademi-di-yogyakarta/ per 21 September 2013
1
Stasiun Besar. Pada stasiun ini terjadi banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh PPKA. Disamping tugas-tugas pengaturan lalu lintas kereta reguler yang melewati stasiun ini, PPKA juga mempunyai tugas ekstra yaitu melayani semua kegiatan kereta maupun lokomotif yang langsir maupur keluar masuk dipo. Dari kesemua tugas tersebut, PPKA mempunyai sebuah catatan berupa buku-buku yang harus diisi manual untuk setiap kegiatan yang terjadi. Hal tersebut sangat merepotkan apabila sedang terjadi banyak sekali kereta yang masuk, lewat, atau langsir yang harus dilayani sekaligus. Disamping itu resiko kerusakan maupun kehilangan data apabila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi semisal buku hilang, terbakar, ataupun rusak. Untuk dapat mempercepat dan mengurangi resiko kesalahan penulisan catatan, maka dirasa perlu untuk membangun sebuah aplikasi komputer yang dapat membantu meringankan tugas pencatatan yang dilakukan PPKA khususnya pada pencatatanpencatatan yang berhubungan langsung dengan lalu-lintas kereta reguler yang harus dilayani. Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas, seharusnya Stasiun Besar Yogyakarta memiliki sistem infomasi laporan kereta api yang efektif dan efisien. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian pada Stasiun Besar Yogyakarta dengan judul “Perancangan Aplikasi Pencatatan LAPKA (Laporan Kereta Api) dan Silang-Susul pada PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Stasiun Besar Yogyakarta”.
2
Landasan Teori
2.1
Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Moscove suatu sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut 2
subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu .Menurut Murdick suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang dijadikan satu untuk 3
umum . Untuk lebih mudah memahami pengertian sistem, menurut Al Fatta ada beberapa konsep yang penting dalam pengembangan sistem yaitu : 2
Stephen A. Moscove and Mark G. Simkin, Accounting Information System, John Wiley and, New York, 1982, hal 4 3 Robet G murdick, et all, Accounting Information System, Prentice Hall Inc, Englewood cliffs, 1978, hal.12
2
1. Dekomposisi Dekomposisi adalah pembagian sistem kedalam komponen-komponen yang lebih kecil (subsistem). 2. Modularitas Konsep modularitas berhubungan dengan dekomposisi. Pengembangan system menjadi lebih sederhana karena hanya terfokus pada satu modul terlebih dahulu, baru dilakukan integrasi antar modul. 3. Coupling Modul-modul
yang
memiliki
hubungan
ketergantungan
harus
dipasangkan. Sehingga dapat diketahui modul yang bisa bekerja secara independen dan modul-modul yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum modul yang lain bisa bekerja. 4. Kohesi Dari proses coupling antar modul, kita bisa dapatkan kelompok-kelompok modul dengan karakteristik yang hampir sama. Disini muncul konsep kohesi dimana kelompok modul harus dianalisis bersama-sama dengan kelompok modul yang saling berkohesi. 2.2
Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya menurut Al Fatta: 1. Batasan (boundary) Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 2. Lingkungan (environment) Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3
3. Masukan (input) Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, dan energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (output) Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar computer, dan barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (component) Kegiatan-kegiatan
atau
proses
dalam
mentrasformasikan input menjadi bentuk
suatu
sistem
yang
setengah jadi (output).
Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung (interface) Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 7. Penyimpanan (storage) Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara. Penyimpanan merupakan media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 2.3
Pengertian Informasi Menurut Gordon B Davis informasi adalah data yang telah diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang 4
dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun masa depan . Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem.Sumber dari sebuah informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. 4
Gordon B. Davis,Management Information System : Conceptual Foundations, Structure, and Development, Tokyo:McGraw-Hill Kogasukha,Ltd.,International ,Student Edition, 1974,p.32
4
3
Analisis Sistem
3.1
Analisis PIECES
3.1.1
Analisis Kinerja (Perfomance) Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai.Kinerja diukur dengan jumlah produksi (Throughput) dan waktu tanggap (Response Time).
Throughput, membutuhkan waktu setidaknya 10 menit untuk mencari data yang dibutuhkan, karena data masih disimpan dalam lembaran di beberapa buku.
Response Time, pada akhir bulan PPKA harus membuat laporan-laporan yang terdiri atas 4 laporan utama yaitu laporan lapka, laporan silang, laporan susul, serta laporan berita lapka. Sedangkan untuk membuat 1 laporan dibutuhkan waktu kurang lebih 10 sampai 15 menit karena harus membuka buku-buku yang memuat data-data laporan tersebut.
3.1.2
Analisis Informasi (Information)
Akurat, keakuratan pada sistem lama bisa dikatakan kurang karena adanya kemungkinan salah dalam pencatatan data.
Tepat waktu yaitu informasi tidak boleh terlambat sampai di tangan pengguna. Pada sistem lama saat pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup menyita waktu dikarenakan PPKA juga harus tetap menjalankan tugasnya mengatur lalu-lintas kereta disaat pembuatan laporan berlangsung. Dengan adanya sistem baru diharapkan dapat meminimalisir atau bakhan meniadakan keterlambatan dikarenakan pembuatan laporan yang cukup cepat dengan sistem terkomputerisasi.
3.1.3
Relevan yaitu informasi dapat membawa manfaat bagi penggunanya.
Analisis Ekonomi (Economy) Analisis ekonomi berkaitan dengan masalah biaya. Pada sistem lama, penyimpanan data lalu-lintas kereta api masih menggunakan buku-buku yang jumlahnya lebih dari satu dengan alat tulis yang harus pula disesiakan untuk pencatatan. Namun dengan sistem yang baru, penggunaan buku-buku dan alat tulis tersebut dapat diminimalisir atau bahkan ditiadakan karena semua pencatatan dilakukan secara terkomputerisasi.
3.1.4
Analisis Pengendalian (Control)
5
Pada sistem lama masih ada data yang dicatat kedalam buku, sehingga sulit di lakukan pengontrolan karena tidak adanya proteksi yang membatasi siapa saja yang dapat melihat data atau laporan tersebut. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan dari data yang mudah diakses tersebut.
3.1.5
Analisis Efisiensi (Eficiency) Untuk mengetahui laporan lapka, silang, susul, atau berita lapka, petugas PPKA harus mengecek dan menyalin secara manual.Dan jika ditemukan kesalahan penyalinan maka harus menyalin dari awal kembali. Hal ini tentunya akan mengganggu tugas utama seorang PPKA yaitu mengatur lalu-lintas kereta api.
3.1.6
Analisis Pelayanan (Service) Petugas PPKA dapat menyelesaikan pencatatan dengan waktu singkat, sehingga handling terhadap lalu-lintas kereta baik kereta langsung maupun kereta yang berhenti dapat lebih maksimal lagi.
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1
Kebutuhan Fungsional Sistem Kebutuhan fungsional Aplikasi Pencatatan LAPKA (Laporan Kereta Api) dan Silang-Susul pada PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Stasiun Besar Yogyakarta antara lain : a.
Admin dapat memasukkan data PPKA maupun ADMIN itu sendiri
b.
Sistem harus dapat menyimpan, menampilkan, menambah, mengedit dan menghapus data PPKA, ADMIN, dan kereta.
c.
Sistem harus dapat mengakomodir segala unsur yang diperlukan pada saat pencatatan lapka, silang, atau susul yang dilakukan oleh petugas PPKA.
d.
Sistem harus dapat membuat dan mencetak laporan-laporan berupa laporan lapka, laporan silang, laporan susul, serta laporan berita lapka.
e.
Sistem harus dapat menyimpan log siapa saja yang login pada sistem dilengkapi dengan data identitas pemegang login dan tanggal serta jam loginnya.
6
3.2.2
Kebutuhan Non Fungsional 1.
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang di maksud adalah alat yang digunakan untuk pengolahan data dan penyajian informasi. Perangkat keras komputer sangat mendukung dalam kinerja sistem yang akan dibuat, untuk itu dibutuhkan perangkat computer dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor
: Intel Dual Core G2030
2. Motherboard
: ECS H61
3. Memori
: 2 GB / 12800
4. Hard disk
: 500 GB
5. Cassing
: Dazumba
6. Input device: Mouse + Keyboard USB
2.
7. Monitor
: LED 16”
8. Printer
: HP Deskjet 1010
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak disini adalah software yang digunakan dalam pengendalian kegiatan dari sistem komputer. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Windows XP sebagai sistem operasi 2. Visual Basic 6.0 sebagai software developer 3. Microsoft SQL Server 2005 sebagai sistem manajemen basis datanya.
3.
Kebutuhan Pengguna (Brainware) 1. Ketika Sistem Dibuat Untuk membangun sistem ini dibutuhkan seorang programmer yang bertugas untuk membuat program dan seorang sistem analis untuk menganalisa apa saja kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem dan program. 2. Ketika Sistem Dijalankan Penggunanya adalah yaitu ADMIN dan PPKA yang bertugas untuk mengoperasikan sistem.
4
Implementasi Sistem
4.1
Pengertian Implementasi
7
Tahap implementasi sistem (System Implementation) adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut : a. Menerapkan rencana implementasi. b. Melakukan kegiatan implementasi. c. 4.1.1
Tindak lanjut implementasi.
Pembuatan Database 1. Klik kanan pada Database kemdian klik New Database.
Gambar 4.1 New Database 2. Ketikan nama database PPKA.
Gambar 4.2 Penamaan Database 3. Kemudian klik kanan pada Table lalu New Table.
8
Gambar 4.3 New Table Tabel yang dibuat dalam proses ini yaitu : 1. Tabel Admin
Gambar 4.4 Tabel Admin 2. Tabel PPKA
Gambar 4.5 Tabel PPKA 3. Tabel Kereta
Gambar 4.6 Tabel Kereta 4. Tabel LAPKA
Gambar 4.7 Tabel LAPKA
9
5. Tabel Silang
Gambar 4.8 Tabel Silang 6. Tabel Susul
Gambar 4.9 Tabel Susul 7. Tabel logAdmin
Gambar 4.10 Tabel logAdmin 8. Tabel logPPKA
Gambar 4.11 Tabel logPPKA 4.2
Manual Program
4.2.1
Form Login Pada saat program dijalankan akan ada tampilan menu Login yang berfungsi sebagai menu awal ketika akan masuk kedalam program. Masukan NIP dan password, kemudian tekan tombol Login lalu “OK”. Jika user menekan tombol “OK” maka user dapat masuk ke menu utama. Jika user menekan tombol “KELUAR” maka program akan tertutup.
10
Gambar 4.12 Tampilan Login 4.2.2
Menu Utama Setelah user berhasil Login, maka akan muncul menu utama. Menu utama merupakan induk dari semua menu yang tersedia.
Gambar 4.13 Tampilan Menu Utama 4.2.3
Form Login Sebagai Form login sebagai digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang mengakses sistem informasi Perancangan Aplikasi Pencatatan LAPKA (Laporan Kereta Api) dan Silang-Susul pada PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Stasiun Besar Yogyakarta ini.
Gambar 4.14 Tampilan Login Sebagai
11
4.2.4
Form LAPKA Form LAPKA digunakan untuk menginput data LAPKA. Menginputkan data dengan cara memilih perjalanan kereta langsung atau berhenti, kemudian isi data dengan lengkap dan klik tombol Ambil Jam lalu Simpan. Jika ingin membersihkan data klik tombol Bersihkan.Jika ingin keluar klik tombol Selesai.
Gambar 4.15 Tampilan LAPKA 4.2.5
Form Silang / Susul Form Silang / Susul digunakan untuk menginput data Silang / Susul. Menginputkan data dengan cara memilih kereta Silang / Susul, kemudian isi data dengan lengkap dan klik tombol Ambil Jam lalu Simpan. Jika ingin membersihkan data klik tombol Bersihkan.Jika ingin keluar klik tombol Selesai.
Gambar 4.16 Form Silang / Susul 4.2.6
Admin Data Admin data digunakan untuk menginputkan data kereta api, ppka, dan admin database serta dapat merubah dan menghapus data. Menginputkan data dengan cara klik tombol Tambah, kemudian isi data dengan lengkap dan klik Simpan. Untuk mengedit data, klik tombol Edit dan ketik data yang ingin dirubah, setelah itu klik tombol Simpan.Jika ingin membersihkan data klik tombol
12
Bersihkan.Sedangkan untuk menghapus tekan tombol Hapus Data.Jika ingin keluar klik tombol Selesai.
Gambar 4.17 Admin Data 4.2.7
Laporan LAPKA Form laporan lapka digunakan untuk melihat dan mencetak laporan lapka. Pada form ini terdapat tiga pilihan apakah ingin melihat atau mencetak laporan harian, bulanan, atau tahunan. Ketika sudah memilih, klik tombol lihat untuk melihat lapka-lapka berdasarkan pilihan yang kita inputkan tadi atau klik print untuk langsung mencetak laporan tanpa melihatnya terlebih dahulu.
Gambar 4.18 Laporan LAPKA 4.2.8
Laporan Berita LAPKA
13
Form laporan berita lapka digunakan untuk melihat dan mencetak laporan lapka yang kolom beritanya terisi. Pada form ini terdapat empat pilihan apakah ingin melihat atau mencetak laporan harian, bulanan, tahunan, atau berdasarkan nomor lapka. Ketika sudah memilih, klik tombol lihat untuk melihat berita lapka berdasarkan pilihan yang kita inputkan tadi atau klik print untuk langsung mencetak laporan tanpa melihatnya terlebih dahulu.
Gambar 4.19 Laporan Berita LAPKA 4.2.9
Laporan Persilangan Form laporan persilangan digunakan untuk melihat dan mencetak laporan persilangan. Pada form ini terdapat tiga pilihan apakah ingin melihat atau mencetak laporan harian, bulanan, atau tahunan. Ketika sudah memilih, klik tombol lihat untuk melihat persilangan berdasarkan pilihan yang kita inputkan tadi atau klik print untuk langsung mencetak laporan tanpa melihatnya terlebih dahulu.
Gambar 4.20 Laporan Persilangan
14
4.2.10 Laporan Penyusulan Form laporan penyusulan digunakan untuk melihat dan mencetak laporan penyusulan. Pada form ini terdapat tiga pilihan apakah ingin melihat atau mencetak laporan harian, bulanan, atau tahunan. Ketika sudah memilih, klik tombol lihat untuk melihat penyusulan berdasarkan pilihan yang kita inputkan tadi atau klik print untuk langsung mencetak laporan tanpa melihatnya terlebih dahulu.
Gambar 4.21 Laporan Penyusulan
5
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang ada pada halaman sebelumnya dengan adanya penelitian pada Stasiun Besar Yogyakarta, dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Perancangan Aplikasi Pencatatan LAPKA (Laporan Kereta Api) san Silang-Susul pada PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Stasiun Besar Yogyakarta”, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Untuk membantu merancang Aplikasi Pencatatan LAPKA (Laporan Kereta Api) san Silang-Susul pada PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) Stasiun Besar Yogyakarta, hal pertama yang dilakukan adalah tahapan
analisis,
yaitu
dengan
menggunakan
metode
PIECES,
selanjutnya tahap perancangan sistem menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dan Flowchart, sedangkan permodelan datanya menggunakan
15
ERD (Entity Relationship Diagram), dilanjutkan dengan implementasi database menggunakan database Microsoft SQL Server 2005 dan implementasi program menggunakan Visual Basic 6.0. 2.
Dalam aplikasi pencatatan yang dibangun ini menghasilkan menu utama berupa menu form lapka, menu form silang/susul, menu print laporan, menu admin data, dan menu logout. Pada menu admin data juga terdapat menu pendukung yaitu menu edit data kereta, menu edit data admin, dan menu edit data ppka.
3.
Dalam aplikasi pencatatan yang dibangun ini akan membantu PPKA dalam melaksanakan tugasnya yaitu melakukan pencatatan pada setiap kegiatan lalu-lintas kereta api dan membuat laporan lapka, laporan silang, laporan susul, dan laporan berita lapka.
5.2
Saran Aplikasi pencatatan ini sudah dapat menmbantu mempermudah pekerjaan petugas PPKA. Namun masih dimungkinkan aplikasi ini untuk dikembangkan dimasa yang akan datang. Maka dari itu, bagi pengembang sistem selanjutnya diharapkan dapat menambah fungsi dari aplikasi pencatatan ini. Adapun saran yang dapat penulis berikan, yaitu : 1.
Penambahan fitur absen, sehingga pada pergantian shift PPKA, datanya juga dapat langsung di handle dengan aplikasi ini.
2.
Penambahan fitur aktifitas lokomotif/kereta apabila ada rangkaian kereta yang mengganti lokomotif/kereta, mendapat kiriman lokomotif/kereta, atau mengirimkan lokomotif/kereta di Stasiun Besar Yogyakarta.
16
Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset. Anonim. 2014. PPKA. http://id.wikipedia.org/wiki/PPKA, diakses tanggal 19 Desember 2013. Anonim. 2012. CARA MENGKONEKSIKAN VB 6.0 DENGAN SQL SERVER 2005. http://rockrr.blogspot.com/2012/07/cara-mengkoneksikan-vb-60-dengan-sql.html, diakses tanggal 28 Desember 2013. Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini, M.Kom. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Andi Offset. Taofik.
2008.
Crystal
Report
script
menggunakan
vb.
http://www.bengkelprogram.com/data-artikel-2044.3.bps, diakses tanggal 4 Maret 2014.
17