PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG 1988-2012 Taufik Ardiansyah Universitas Negeri Malang Email :
[email protected] Abstrak : Peranan Pondok Pesantren Miftahul Midad dalam perkembangannya sangat besar untuk perkembangan pendidikan Islam di Lumajang, akan tetapi penelitian ini hanya difokuskan pada rumusan masalah berikut, (1) Bagaimana sejarah Pondok Pesantren Miftahul Midad, (2) Bagaimana peranan Pondok Pesantren Miftahul Midad terhadap masyarakat Desa Sumberejo Sukodono Lumajang. Hasil penelitian adalah pembahasan menunjukkan bahwa (1) Pondok Pesantren Mifathul Midad didirikan oleh Kyai Haji Anas Abdul Halim pada tahun 1988 dan baru berbadan hukum pada tahun 1995, saat ini Pondok Pesantren Mifahul Midad diasuh oleh putranya yang bernama Kyai As’adul Umam. (2)Pondok Pesantren Miftahul Midad berperan dalam bidang religi, pendidikan, ekonomi, dan politik. Pesantren yang merupakan akar pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan jaman. Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri. Pada umumnya berdirinya suatu pesantren diawali dari pengakuan masyarakat akan keunggulan dan ketinggian ilmu seorang guru atau kiai. Karena keinginan menuntut dan memperoleh ilmu dari guru tersebut, maka masyarakat sekitar, bahkan dari luar daerah datang kepadanya untuk belajar. Mereka lalu membangun tempat tinggal yang sederhana di sekitar tempat tinggal guru tersebut. Semakin tinggi ilmu seorang guru, semakin banyak pula orang dari luar daerah yang datang untuk menuntut ilmu kepadanya dan berarti semakin besar pula pondok dan pesantrennya. Kata kunci: Peranan, Pondok Pesantren Miftahul Midad, Kabupaten Lumajang
Pesantren yang merupakan akar pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan jaman. Hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah, dimana bila diurut kembali, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaligus mencetak kader-kader ulama dan da’i. Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah “tempat belajar para santri”, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Di samping itu kata “pondok” juga berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti “Asrama” (Dhofier, 1982:18). Kelangsungan hidup suatu pesantren amat tergantung kepada daya tarik tokoh sentral (kiai atau guru) yang memimpin, meneruskan atau mewarisinya. Jika pewaris menguasai sepenuhnya baik pengetahuan keagamaan, wibawa, keterampilan mengajar dan kekayaan lainnya yang diperlukan, maka umur pesantren akan lama bertahan. Sebaliknya pesantren akan menjadi mundur dan mungkin hilang, jika pewaris atau keturunan kiai yang mewarisinya tidak memenuhi persyaratan. Jadi, seorang figur pesantren memang sangat
menentukan dan benar-benar diperlukan. Ini demi kelangsungan hidup pesantern tersebut. (Hasbullah, 1995:139). PP. Miftahul Midad merupakan lembaga pendidikan agama di daerah Lumajang, Provinsi Jawa Timur yang didirikan oleh Kiai Anas Abdul Halim (Almarhum). Beliau adalah salah seorang keturunan terakhir dari Kiai Abdul Halim dan Nyai Romlah. Cikal bakal PP. Miftahul Midad ini pertama pada tahun 1986-1988 adalah masa munajat dan ikhtiar kepada Allah SWT agar mendapat tempat yang strategis. Dari usaha itulah berdasarkan hidayah Allah SWT ada seorang yang menawarkan tanah seluas 800 m² dalam bentuk tanah waqaf, apabila beliau menginginkan perluasan atau perkembangan PP. Miftahul Midad dapat mengembangkan dengan membeli tanah disekitarnya. Pondok Pesantren Miftahul Midad ini didirikan pada tanggal 30 November 1988 hari Rabu Pahing di Desa Sumberejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang. Arti dari nama Pondok Pesantren Miftahul Midad adalah “Kunci Pertolongan”.
METODE Metode yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah metode penelitian historis, dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Langkah-langkah yang digunakan dalam metode penelitian historis heuritistik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Untuk melengkapi data-data tertulis melalui wawancara terhadap narasumber. Proses pengumpulan sumber diperoleh melalui pengumpulan data tertulis, arsip dan lisan. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data monografi, data statistik, data perkembangan per-unit yang terkait dengan PP. Mifathul Midad. Sumber-sumber ini akan dicari di beberapa tempat yaitu di PP. Miftahul Midad, Kantor Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, BPS Kabupaten Lumajang, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lumajang, Kantor Desa Sumberejo, Kantor Polsek Sukodono dan Kantor Kormil 0821 Sukodono.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Masa Pengasuh KH. Anas Abdul Halim periode 1988-1994 (Periode Inisiasi) Periode inisasi diawali dengan tumbuhnya gagasan untuk mendirikan pondok pesantren sendiri. Sebelumnya, penggagasnya mengajar di Pesantren Mambaul Hikam. Pendirian pesantren yang mandiri itu didasarkan desakan dari para alumni santri ayah KH. Anas Abdul
Halim yaitu KH. Abdul Halim. Nama pesantren yang akan didirikan dinamakan Miftahul Midad (Kunci Pertolonga). Pesantren diharapakan menjadi lembaga yang mampu memperbaiki situasi sekitar yang terkenal dengan daerah tempat mabuk-mabukan dan sarang maksiat. Menurut hasil wawancara dengan Gus As’adul Umam luas awal berdirinya adalah 800 m² yang merupakan tanah waqaf. B. Masa Pengasuh K.H Anas Abdul Halim Periode 1994 -2010 (Periode Formalisasi) Periode ini dinyatakan formlaisasi karena pada periode ini KH. Anas Abdul Halim memperkuat pendirian PP. Miftahul Midad dengan didaftarkannya PP. Miftahul Midad ke notaris Ari Mudjianto SH. Tertanggal 4 Agustus 1994, dengan bukti akta notaris nomor 6. Dalam buku tanah nomor 18 tahun 1996 tercatat luas PP. Miftahul Midad adalah 1473 m². C. Masa Pengasuh Gus As’adul Umam Periode 2010 -2012 (Periode Pngembangan) Dalam periode ini merupakan periode dimana pengembangan unit-unit yang sudah ada, terutama dari unit koperasi simpan pinjam yang berkembang menjadi unit Toko Salwa Collection, beberapa unit peternakan dan pertanian. Menurut hasil wawancara dengan Gus As’adul Umam luas PP. Miftahul Midad pada tahun 2012 adalah 12.000 m².
D.
Peranan Pondok Pesantren Miftahul Midad terhadap Masyarakat Desa Sumberejo Sukodono Lumajang Kehadiran Pondok Pesantren Miftahul Midad di tengah-tengan masyarakat Desa
Sumberejo Sukodono tidak hanya berperan dalam meningkatkan kualitas keimanan masyarakat desa tersebut, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari adanya unit-unit kegiatan PP. Miftahul Midad yang bergerak dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti keagamaan, pendidikan, ekonomi, menjaga keamanan lingkungan dan politik. E.
Pembahasan Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil
sebagai berikut : (1) Pesantren melakukan revitalisasi sesuai kaidah fiqih, yaitu mempertahankan yang lama yang baik, mengambil yang baru yang lebih baik, atau dalam bahasa Arabnya adalah wal mukhafadatu alal qodim mis sholih wal akhdza alal jadid wa ashlah. (2) Penelitian ini dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Dhofier adalah jika Dhofier lebih ditekenkan pada penelitian pondok pesantren yang bersifat tetap, sedangakan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian terhadap pondok pesantren yang bersifat dinamis, yaitu pondok pesantren yang dapat berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Hal ini dibuktikan dengan mempertahankan unit Madrasah Diniyah dan juga mengembangkan
unit kegiatan kewirausahaan melalui unit koperasi simpan pinjam yang berkembang menjadi beberapa unit baru, yaitu unit Toko Busana Muslim Salwa, unit pertenakan, unit perikanan dan unit pertanian. (3) Banyak pesantren yang dapat berkembang secara pesat karena kharisma dari kiai pendirinya, tetapi ketika kiai tersebut meninggal pesantren mengalami kemunduran atau bahkan tutup, namun hal ini tidak terjadi pada PP. Miftahul Midad, walaupun KH. Anas Abdul Halim telah wafat dan kepengasuhan PP. Mifahul Midad dikelola oleh putranya, yaitu Gus As’adul Umam, terbukti PP. Miftahul Midad mampu menjaga eksistensinya sebagai lembaga keagamaan yang juga berkembang dalam bidang kewirausahaan. (4) Suksesi kepemimpinan tanpa gejolak, dalam artian ketika pergantian kepengasuhan dari Almarhum KH. Anas Abdul Halim ke Gus As’adul Umam tidak ada perebutan kekuasaan di dalam keluarga
Almarhum KH. Anas Abdul Halim, semua
permasalahan yang terjadi diselesaikan secara musyawara dan masing-masing putra dan putri dari Almarhum KH. Anas Abdul Halim diberikan peranan untuk mengurusi unit-unit yang ada di dalam naungan PP. Miftahul Midad. PENUTUP Kesimpulan 1. Berawal dari motivasi dan desakan para alumni santri sang ayahanda KH. Anas Abdul Halim (Kiai Abdul Halim) untuk mewujudkan cita-citanya mendirikan pondok pesantren, maka KH. Anas Abdul Halim dengan tekat bulat mendirikan pondok pesantren Miftahul Midad Sumberejo Sukodono Lumajang guna mengistiqomahkan diri terhadap agama Islam. Berkat dari munajat kepada Allah dan ikhtiar KH. Anas Abdul Halim pada tahun 1986 ada seorang warga menawarkan sebidang tanah 750 m² sebagai tanah waqof. Namun perjalanan beliau dalam merintis tidaklah mudah, beliau selalu memohon kepada Allah SWT diantaranya dengan jalan selalu berziarah pada makam abahnya dan makam para auliya' sebagai alat bantu doa menuju kesuksesan. 2. Pondok Pesantren tersebut diberi nama “Miftahul Midad” yang mempunyai arti kunci pertolongan. Hal tersebut menunjukan adanya etika santri sebagai kader Islam yang mempunyai solidaritas tinggi, berwawasan luas, memikirkan kaum yang lemah dan membebaskan umat dari kebodohan. Seiring dengan perkembangan jaman, Pondok Pesantren Miftahul Midad semakin nampak pada tahun 1995 KH. Anas Abdul Halim mendirikan Pendidikan formal hingga pada tahun 1996 berhasil memperluas area dangan membeli lahan 1 Ha disekelilingnya. Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Midad adalah KH. Anas Abdul Halim, pada awal berdirinya pondok pesantren ini atas dasar dukungan atau
motivasi dari alumni santri abahnya yaitu Kiai Abdul Halim, untuk mewujudkan cita-cita dari orang tuanya, maka KH. Anas Abdul Halim mendirikan pondok pesantren guna untuk mengistiqomahkan diri dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya. Pada tahun 1995 KH. Anas Abdul Halim dapat membangun Madrasah Diniyah. Disamping itu juga pada tahun 1996 beliau mendirikan madrasah formal yaitu MTs Miftahul Midad dan dilanjutkan dengan membuka Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Midad. 3. Dari kurun waktu PP. Miftahul Midad bertambah maju dan berkembang. Santrinya pun juga sudah ratusan orang serta kepercayaan masyarakat semakin besar dari tahun ketahun. Daerah disekitar pesantren tersebut sekarang jadi daerah yang damai dan menanamkan etika keagamaan yang tinggi. Ini tampak pada aktivitas masyarakat yang penuh dengan nuansa Islami, seperti diadakan pengajian di Pesantren ini setiap malam rabu masyarakat Sumberejo banyak yang mengikuti kegiatan tersebut. Disamping itu pengajianpengajian dan kegiatan shalawatan di setiap Mushola yang berada di sekitar pesantren khususnya Desa Sumberejo yang secara rutin dilaksanakan. Pendidikan generasi muda pun berkembang secara pesat dengan didirikannya sekolah MTs dan MA didaerah tersebut. Peranan PP. Miftahul Midad semakin dirasakan dengan didirikannya Kopersi Syaria’ah AlMidad dan toko busana muslim Salwa Collection serta diadakannya Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja yang dinaungi oleh BKKBN. Saran Kajian sejarah pendidikan Islam di Lumajang belum dibahas secara medetail dalam penelitian ini. Kajian pendidikan Islam hanya berpusat pada pengembangan pendidikan yang dilakukan oleh komunitas pesantren terutama PP. Miftahul Midad. Pada penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengungkap tentang perjuangan pendidikan yang dilakukan oleh kelompok tradisional maupun dari kelompok modernis sehingga kajian tentang pendidikan Islam di Lumajang semakin lengkap.
DAFTAR RUJUKAN Arsip Buku
Tanah
Hak
Milik
Nomor
314
tahun
1996
dengan
nomor
pendaftaran
12.33.11.03.1.00314 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pondok Pesantren Miftahul Midad periode 2010-2011 Laporan Pertanggung Jawaban Pengawas pada R.A.T tahun buku 2011. Koperasi Syari’ah Al-Midadi Sumberejo Sukodono Lumajang Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus pada R.A.T tahun buku 2011. Koperasi Syari’ah AlMidadi Sumberejo Sukodono Lumajang Mudjianto, Ari. 1994. Akta Notaris Yayasan Pendidikan Islam dan sosial Miftahul Midad Majalah Robitho, M. 2010. KH. Anas Abdul Halim Pendiri Pesantren Miftahul Midad. An-Nahdhoh, edisi 7 hlm 19-23.