PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG ODIKA DISTRIK GAMELIA KABUPATEN LANNY JAYA (Suatu Studi Di Kantor Kampung Odika Distrik Gamelia Kabupaten Lanny Jaya) Rius Wenda NIM.100813205 Marthen L. Kimbal; I. Rachman Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan sosial yang berlansung secara terencana dan berkesinambungan untuk mencapai kondisi yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Pembangunan daerah di rancang dengan mengoptimalkan potensi-potensi: sumber daya alam,sumber daya manusia,dan sumber daya buatan yang tersedia dilingkungan setempat. Dengan demikian otonomi daerah dapat dijadikan sebagai momentum untuk melakukan pembaharuan pendekatan pembangunan yang lebih berpihak, melindungi dan memberdayakan masyarakat daerah yang bersankutan Hal ini sejalan dengan pendapat Susetiawan & Daryanto (2003: xxviii) bahwa otonomi daerah tersebut menjadi entry point bagi perubahan paradigma pembangunan dari pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi kearah model pembangunan alternatife yang lebih menekankan pada partisipasi dan pemberdayaan terhadap masyarakat. Pada penelitian ini mengkaji tentang bagimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PNPM-MP di Kampung Odika Distrik Gamelia , dari keseluruhan penelitian menggambarkan dampak yang positif dalam program tersesebut. Kata Kunci Kepemimpinan, Camat Pelayanan Publik
PENDAHULUAN Pemberlakuan otonomi khusus (OTSUS) bagi provinsi papua sebagaimana diatur dalam UUNo.21Tahun 2001,pada dasarnya adalah pemberian kewenangan yang lebih luas bagi pemerintah provinsi papua, pemerintah kabupaten/kota papua dan seluruh rakyat papua untuk mengatur dan mengurus diri sendiri. Selain itu pemberlakuan OTSUS pada dasarnya ingin melakukan perubahan mendasar dari sistem pemerintahan dan pembangunan yang sentralistik,birokratik menjadi sistem pemerintahan desentralisasi yang parsitipasif, demokratis, transparan dan sesuai dengan karakteristik masyarakat lokal maupun kebutuhan masyarakat papua. Kebijakan pemerintah berupa desentralisasi urusan pemerintahan melalui UU Nomor. 32 Tahun 2004 dan desentralisasi fiscal melalui UU Nomor. 33Tahun 2004,Sejalan dengan kebijakan OTSUS bagi pemerintah dan seluruh rakyat di tanah papua untuk mengatur dan mengurus diri sendiri sesuai aspirasi dan kebutuhannya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) UUD No.21Tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi provinsi papua, khususnya pasal 15 dan pasal 34 memberikan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah provinsi papua untuk menetapkan dan mengendalikan/ mengarahkan pengelolahan dana pemerintah khusus dalam rangka OTSUS bagi provinsi papua, sehingga pemanfaatannya berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan sasaran dan target yang telah ditetapkan dalam rangka peningkatan tarap hidup dan kesejahtraan seluruh rakyat papua.
Pemberian kewenangan yang lebih luas tersebut berarti pula tanggung jawab yang lebih besar bagi pemerintah provinsi papua dan pemerintah kabupaten/kota serta rakyat papua,untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat yang berada di kampung – kampung.Untuk itu pilar – pilar reformasi plaksanaan pemerintah dan fiscal daerah yakni, demokrasi, desentralisasi dan partisipasi masyarakat menjadi dasar sekaligus tujuan dalam pelaksanaan program pembangunan kampung (PPK). Untuk memberikan kemajuan yang optimal dalam pelaksanaan pembangunan kampung, tentu akan dibutuhkan kemampuan yang optimal dari dalam, hal ini dibutuhkan peranan pemerintah Kampung. Apabila peranan pemerintah kampung memiliki kualitas dan kemampuan dalam pembangunan, akan mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis demi kepentingan masyarakat kampung.Untuk itu penulis tertarik mengambil judul dalam penelitian ini yaitu peranan pemerintah dalam pembangunan di kampung odika METODE PENELITIAN Jenis penelitian Metode yang digunakandalampenelitianinimenekankanmetodepenelitiankualitatif. Dimanametodeinitidakbermaksuduntukmencarihubungansebabakibatdansesuatumelainkanber usahamemahamisituasidanlatarbelakangtertentusebagaimanaadanya. Semiawan (Moleong, 1996:12) mengemukakanbahwaDilthydanSprangermengintroduksiistilahVerstehen (Understanding). Verstehenbermaksudmenangkapmaknadansudutpandangpelaku yang menghayatikejadiantersebutmelaluipengamatansipenelitian yang bersifatpartisipatif. Penelitiankualitatifmencobamemahamidanmenerobosgejalanyadenganmenginterprestasikanm asalahnyaataumenyimpulkankombinasidanberbagaiintipermasalahansebagaimana yang disajikandalamsituasinya. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini lebih diorientasikan dalam pendekatan partisipasi, maksudnya peneliti membaur dengan kehidupan masyarakat. Masalah penelitian yang diuraikan tidaklah bersifat mati (statistik) tetapi bersifat fleksibel (dinamis) yang dapat berubah sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Waktu danTempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakna di Kabupaten Lanny Jaya dengan menitik beratkan pada peranan pemerintah kampung terhadap pembangunan. Populasi dan Sampel Untuk penentuan informan maka ditetapkan sebanyak 8 informan. Sampel dalam penelitian ini camat dan staf distrik pemerintah kampung, tokoh agama, tokoh masyarakat satu kampung yang menyebar di kampung Odika. Teknik Pengumpulan Data dan Metodeyang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini menekankan metode penelitian kualitatif. Dimana metode ini tidak bermaksud untuk mencari hubungan sebab akibat dan sesuatu melainkan berusaha memahami situasi dan latar belakang tertentu sebagaimana adanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penulis ingin mendeskripsikan, mencatat menganalisis dan menginterprestasikan dan menggambarkan
berbagai fenomena sosial yang berkaitan dengan peranan pemerintah kampung terhadap pelaksanaan pembangunan kampung.
kepemimpinan
Pengolahan dan Analisis Data Dalampenelitianinipenulismenggunakanberbagaiteknikdalamkaitandenganpengumpulan data danpengolahan data yaitu: 1. Pengumpulan data di DistrikGameliakualitatiftidakadakuesioner 2. Pengumpulan data sekunderyaknipenulismelakukanpenelitiandanpengambilan data baikmelaluikantor di kampung Teknikanalisis data dalampenelitianiniadalahberpatokanpadametodepenelitiankualitatif, datadata yang dihimpundapatbersifat data deskripsidaerahpenelitianmaupun data deskripsitentangberbagaikajian-kajianpenelitian. Data melaluiwawancaradapatmendeskripsikansertamelakukanpenarikankesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan aparat pemerintah kampung dalam bidang ekonomi Mengumpulkan, mengelolah dan mengevaluasi data dibidang Perekonomian dan Pembangunan, Melakukan bimbingan di bidang perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat, Melakukan kegiatan dalam rangka peningkatan swadaya dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan, Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan pembangunan, Membantu koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik dilingkungan Kampung, Melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di Kampung, Mengumpulkan dan menyiapkan bahan laporan dibidang perekonomian dan pembangunan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.yang diperoleh dari lapangan, jumlahnya cukup banyak dan rumit, untuk itu, peneliti mencatat secara teliti dan rincian masalah-masalah pokok atau yang berkaitan dengan peranan Aparat Pemerintah dalam pembangunan yang diberikan bagi masyarakat di kampng odika. Data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dengan warga masyarakat yaitu dimana masyarakat banyak memberikan tanggapan-tanggapan mengenai peranan Aparat Pemerintah. Distrik atau kampung dalam pembangunan yang diberikan selama ini. Fungsi dan tugas utama aparat pemerintah kampung secara umum yaitu memberikanpelayanan kepada masyarakat. Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, maka salah satu tujuan Negara dapat terwujud untuk menciptakan kesejahtraan masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat tersebut terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kampung. Dalam kenyataan pelayanan publik yang diberikan oleh aparat pemerintah kampung odika distrik tidak memberikan kepuasan kepada masyarakat.Banyak fenomena yang terjadi pada masyarakat yang menunjukan bahwa pembangunan kampung yang diberikan oleh aparat pemerintah belum menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat, dianggap sistem pembangunan kampung yang ada mempunyai sistem yang tidak efisien, berbelit-belit, serta
lambat dan tidak efektif. Pelayanan yang diberikan aparat pemerintah tidak mempunyai ketegasan. Pola (model) pelayanan di kampung odika Distrik Gamelia adalah setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan seperti KTP, datang ke kepala kampung untuk ambil surat keterangan kartu keluarga setelah mendapatkan diteruskan ke kantor Distrik Gamelia. Tetapi masyarakat kampung sejauh ini masih saja mengeluh soal pelayanan aparatur pemerintah karena setiap masyarakat langsung datang di Kantor kampung odika untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Namun masyarakat merasakan pelayanan Pemerintah dianggap tidak maksimal dan pilih kasih. Sebab pelayanan lebih memprioritaskan kenalan, keluarga, dan masyarakat lain. Salah satu kelemahan dalam pembangunan disebabkan karena lemahnya sikap mental. Sikap mental yang dimaksudkan di sini adalah sikap mental seperti tingkah laku, perbuatan dalam tugas sehari-hari bersikap taat, butuh terhadap peraturan, yang terhadap atasan, melayani masyarakat menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diharapkan. Demikian pula dengan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maka peranan sikap mental akan sangat menentukan. Berdasarkan hasil penelitian dengan beberapa imfomasi bahwa seksi pembangunan masyarakatkampung Distrik Gamelia sabagai besar 80% memperoleh dukungan penuh dari lingkungan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan khususnya di Distrik Gamelia partisipasi masyarakat sangat harapkan karena tanpa adanya parsitipasi masyarakat pembangunan akan berjalan dengan lancar untuk mencapai keberhasilan pembangunan sesuai dengan sasarannya Pemerintah kampung secara nyata memberikan arti penting dalam kemauan pembangunan kampung. Tanpa adanya peranan pemerintah kampung maka pelaksanaan pembangunan kampung akan mengalami hambatan. Begitu pula dengan aparat pemerintah kampung. Diakui bersama bahwa aparat pemerintäh kampung dalam melaksanakan kegiatan pembangunan memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini dapat dilihat dari keterbatasan akan sumberdaya baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kemudian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dalam hal ini sikap mental, maupun kemampuan dalam menggali, dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam. PENUTUP Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Bahwa peranan pemerintah kampung odika Distrik Gamelia dalam melaksanakan pelayanan di bidang administrasi belum dapat di laksanakan secara maksimal sehingga dapat di kategorikan rendah dan kurang memadai. 2. Peranan pemerintah kampung odika dalam pelaksanaan pembangunan fisik relative lebih baik dari pada pelayanan di bidang administrasi,hal ini di sebabkan karena kegiatan pembangunan melibatkan semua unsur masyarakat,dengan adanya bantuan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten lanny jaya sehingga semua aparat pemerintah kampug ikut terlibat bersama-sama tokoh masyarakat dalam kegiatan pembangunan kampung. Saran Berdasarkan hasil-hasil semua dalam penelitian ini maka hal-hal yang perlu disarankan untuk ditindak lanjuti oleh pihak-pihak pemerintah kampung odika Distrik Gamelia diantaranya sebagai berikut :
1.Diharapkan kepada pemeritah kabupaten lanny jaya pemerintah Distrik Gamelia untuk lebih meningkatkan pembinaan.Kepada Aparat pemerintah kampung odika sesuai ketentuan dan peraturan yangberlaku.Sekaligus meningkatkan tingkat pendidikan aparatur pemerintah kampung yang di ikuti dengan peningkatan tingkat kesejatraan Aparatur pemerintah kampung odika. 2.Peranan pemeritah kampung dalam melaksanakan pelayanan pada masyarakat dapat di tingkatkan sesuai bidang abministrasi tugas, fungsi dari masing-masing bidang yang ada.Sehigga seluruh program yang di rencanakan oleh aparat pemerintah kampung boleh terlaksana dan dapat berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Abdulrachman, 1980, Peran Serta MasyarakatPemerintahanTinjauan Dari SegiEtikadanKepemimpinan, Jakarta PT. Mutuara Sumner Widya. Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Arimbi, AchmadSantosa , 2003, Peran Serta MasyarakatDalamPengelolaanLingkungan, Jakarta: Walhi. Bintarto, 1985, InteraksiDesa Dan Kota Serta Permasalahannya, PT. Gramedia, Jakarta. HAW Widjaya, 2008. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh. PT. Raja Grafindo Persada. Hannig, Wolfgang 1986 Towards A Blue Revolution: A Study On Social Economic. Asperts Of Brackibweter Pond Culti Vation In Java Bielefeld: University Press. Hasio, J.E.2009 Papua barat dalam realitas pilitik NKRI Yogyakarta LaksBang_Mediatama. J.B.A.F.MayorPolak. 1976. SosiologiSuatuPengantarRingkas, BumiAksara, Jakarta. Korten, David C 1984” The Bureaucrats Can T Do It Alone”, Development Forum Maret 1984 Mariun, 1969. Limit Pemerintahan, Yayasan Dian Desa. Manan, Bagir, 2005, Memyongsong Fajar Otonomi Daerah PSH UII, Catakan. 4, Yogyakarta `----------------- 1994, Hubungan Antara Pusat Dan Daerah Menurut Uud 1945, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Musa Ad, Mohammad Abud 2004 Menguak Rabir Otonomi Khusus Papua Penerbit ITB, Bandung. Moleong, 1996. MetodologiPenelitianKualitatif. Rosdakarya Bandung.
NdrahaTaliziduhu, 1987. MenggerakkanPartisipasiMasyarakatDalamPembangunan Desa. PT. Gramedia Jakarta. Osborne David dan Plastic M. Peter 2000. MemangkasBirokrasi PPM Jakarta P.J. Bouman, 1971. Sosiologi. SuatuPengantar. PT. Rajawali Jakarta RasyidRyaas Mohammad. 2002. MaknaPemerintahanTinjauan Dari SegiEtikadanKepemimpinan, Jakarta PT. Mutuara Sumner Widya. Sinambela, Lijan Poltak Dkk 2006 Reformasi Pelayanan Teori Kebijakan, Dan Implementasi: Jakarta Bumi Aksara Sondang, Siagian P.,1983. Administrasi Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta Sofian Efendy, 1985. Metode Penelitian Sosial. Penerbit CV. Rajawali Jakarta Sartono Dkk 2004, Memahami Good Governamance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia Gava Media Yogyakarta Suprayogo, 2001. MetodePenelitianKualitatif. PradnyaParamita. Jakarta. Soekanto 2003. Memahamiperananpemerintahan. YayasanObor Mas. Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USUpress Sutardjo Kartohadikusumo, 1975. Desa dan Pembangunan Desa. PT. Sinar Mas. Jakarta. Suryaningrat, Bayu, 1980. Mengenal Ilmu Pemerintahan, Bina aksara. Jakarta. Sedarmayanti, 2004, 2006. KepemimpinanPeran Serta danProduktivitas. Bandung