KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN DI DISTRIK YAMO, KABUPATEN PUNCAK JAYA PROVINSI PAPUA Mesina Yoman Maria H. Pratiknjo Femmy Tasik
ABSTRACT Implementation of development in the district of Puncak Jaya regency Yamo still found the existence of some constraints affecting the effectiveness of work among employees. Constraints in question concerns the improvement of the quality of personnel resources that are not optimal so that needs to be improved through education, training and staffing in order to perceive the efforts made in the quality of personnel resources to achieve development goals Yamo District of Puncak Jaya. Type of study used a descriptive study using informants determination by purposive sampling, and data collection techniques done in the form of interviews, and literature. Data analysis techniques used qualitatively to make the transcript then arranged in a matrix form and then analyzed using content analysis method of data reduction. The results showed that the quality of personnel resources on civil servants in the District Yamo Puncak Jaya regency is very low resulting in productivity did not correspond with the expectations of society that need special attention from the local government through the development of education, training, and placement of the right employees to improve the quality of the source human. Keywords: Resources Quality Apparatus, Interest pembagunan, Yamo District juga mengacu pada keputusan Menteri karena
A. PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia merupakan
sebagai unit pemerintah yang bersifat vertikal.
potensi yang terkandung dalam diri manusia
Di dalam pelaksanaan pembangunan
untuk
mewujudkan
sebagai
masih ditemukan adanya beberapa kendala
dan
yang mempengaruhi efektifitas kerja di dalam
mengelola
kalangan pegawai dan kendala yang dimaksud
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
yaitu kurangnya mutu sumber daya manusia
terkandung di dalamnya untuk menuju
yang berkualitas di Distrik Yamo dan
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
pegawainya dengan tingkat pendidikan rata-
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
rata tamatan sekolah menengah atas, serta
makhluk
sosial
transformative
yang
perannya yang
adaptif
mampu
Distrik Yamo merupakan salah satu
kurang
mengikuti
perkembangan
ilmu
unit pemerintahan dari sistem pemerintahan
pengetahuan dan teknologi (Iptek), sehingga
Negara Republik Indonesia dan secara
kurang memiliki wawasan dan pengalaman
organisatoris berada dibawah Pemerintahan
yang luas.
Kabupaten Puncak Jaya. Sebagai pelaksana
Permasalahan lain yang ditemukan di
tugas dan fungsi pemerintahan Distrik Yamo
Distrik Yamo antara lain yaitu menyangkut
Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
pembinaan
(SDM) yang tidak optimal melalui pendidikan
aparatur pemerintah mencapai sasaran dan
dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
menjadi relevan dalam menjawab tuntutan
efektif akan menghasilkan tenaga yang
reformasi
bermutu sehingga mampu melaksanakan,
kompetensi baik bagi aparatur pemangku
perubahan,
jabatan
pertumbuhan
instansi/organisasi
di
pada
tempat
bekerja.
kearah
pada
peningkatan
pencapaian
structural,
kualitas
standar
fungsional
maupun
staf/pegawai no-jabatan.
Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya
Menurut Stoner (1995) manajemen
manusia yang berkualitas dan bermutu guna
sumber daya manusia meliputi penggunaan
mewujudkan pembangunan daerah lebih
Sumber Daya Manusia secara produktif dalam
khususnya di Distrik Yamo Kabupaten
mencapai
tujuan-tujuan
Puncak Jaya. Adapun tujuan penelitian yaitu
pemuasan
kebutuhan
untuk mengetahui upaya yang dilakukan
individual.
dalam kualitas Sumber Daya Manusia dalam
Manusia dapat juga merupakan kegiatan
mencapai tujuan pembangunan Distrik Yamo
perencanaan,
Kabupaten Puncak Jaya.
Pemeliharaan, serta penggunaan Sumber
organisasi pekerja
dan secara
Jadi (SDM) Sumber Daya
Pengadaan,
Pengembangan,
Daya Manusia untuk mencapai tujuan baik B.
KERANGKA TEORI
1.
Sumber Daya Aparatur
secara individu maupun organisasi, Walaupun objeknya sama-sama manusia, namun pada
Menurut Tayibnapis (1993), sumber daya manusia aparatur pemerintah adalah kumpulan manusia yang mengabdi pada kepentingan negara dan pemerintahan berkedudukan
sebagai
pegawai
negeri.
Sehingga aparatur negara atau aparatur adalah para
pelaksana
kegiatan
dan
proses
penyelenggaraan pemerintahan negara, baik yang bekerja dalam tiga badan eksekutif, yudikatif, dan legislative, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pegawai Negeri sipil (PNS) pusat dan daerah yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Sumber daya aparatur prasyarat
yang dalam
berkualitas
merupakan
meningkatkan
mutu
penyelenggaraan negara serta pemerintah kepada masyarakat. Agar
setiap upaya
Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
hakekatnya pada perbedaan hakiki antara Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Manajemen
tenaga
kerja
atau
dengan
manajemen personalia. Menurut Umar (1999) dalam tugas nya manajemen sumber daya manusia dapat dikelompokkan atas tiga fungsi yaitu adalah: a. Fungsi
manajerial:
pengorganisasian,
perencanaan,
pengarahan
dan
pengendalian b. Fungsi
operasional:
pengembangan,
pengadaan, kompensasi,
pengintegerasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja ; c. Fungsi ke tiga adalah kedudukan sumber
daya
manusia
dalam
pencapaian
tujuan
organisasi
perusahaan secara terpadu. 2.
kualitas
a. Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia
termasuk
berbagai
(2012)
dalam
3.
Pengembangan Manusia
kemampuan
bekerja,
menyangkut
berfikir
dan
Sumber
Daya
Singodimedjo (2000) mengemukakan
Manusia adalah menyangkut dua aspek yaitu
yang
dapat
(training), seminar dan workshop.
menyatakan bahwa Kualitas Sumber Daya
non-fisik)
fisik
fisik dapat dilakukan dengan pelatihan
buku
aspek fisik (kualitas fisik) dan aspek non fisik
kualitas
b. Peningkatan kualitas kemampuan non
fasilitas
“Pengembangan Sumber Daya Manusia”
(kualitas
dapat
dan gizi
kesejahteraan karyawan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo
manusia
diupayakan melalui program kesehatan
melalui pelatihan dan pemberian kompensasi adil
Daya
dilakukan dengan Cara:
Kualitas SDM dapat ditingkatkan
yang
Sumber
pengembangan sumber daya manusia, adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi didalam organisasi, biasanya
keterampilan. Menurut M. Dawam Raharjo (2012)
berkaitan dengan peningkatan kemampuan
dalam buku “Intelektual, Intelegensia dan
intelektual untuk melaksanakan pekerjaan
perilaku politik bangsa” Kualitas SDM tidak
yang lebih baik. Pengembangan mengarah
hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya saja, akan tetapi juga ditentukan oleh pendidikan dan kadar pengetahuannya,
pengalaman
yang dimilikinya. Menurut Robbins (dalam Enifah, 2012) kualitas SDM dapat diukur dari peningkatan
kemampuan
teoritis, peningkatan kemampuan teknis, peningkatan peningkatan
kemampuan moral
dan
desa guna membantu pengembangan para pekerja. Pengembangan
atau
kematangannya dan sikapnya serta nilai-nilai
keberhasilan
pada kesempatan-kesempatan belajar yang di
konseptual, peningkatan
keterampilan teknis. Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa Kualitas Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang memiliki kompetensi baik dari aspek fisik maupun aspek intelektual. Berdasarkan pengertian diatas peningkatan
Manusia
bertujuan
Sumber
untuk
Daya
meningkatkan
kualitas profesionalisme dan keterampilan para Pegawai Negeri Sipil, tugas dan fungsinya
secara
optimal.
Dengan
mengembangkan kecapan pegawai negeri sipil
dimaksudkan
sebagai
usaha
dari
pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap pegawai negeri sipil, sehingga di dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif. Menurut
Moekijat
(1987)
menyatakan bahwa pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
sekarang maupun yang akan datang untuk
adalah
memberikan informasi, mempengaruhi sikap
kemampuan kearah yang diinginkan oleh
dan menambah kecakapan. Sumber daya
organisasi yang bersangkutan”.
manusia
adalah
menguntungkan
suatu
perubahan
yang
suatu
proses
pengembangan
yang
Pelatihan diberikan kepada pegawai
memungkinkan
dengan upaya peningkatan keterampilannya.
seseorang bekerja lebih efektif.
Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang
Demikian pula dengan Notoatmodjo
dirancang untuk meningkatkan keahlian-
(1992) menyatakan bahwa pengembangan
keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun
sumber daya manusia adalah suatu proses
perubahan sikap seorang individu (Sinamora,
perencanaan pendidikan dan pelatihan dan
2004). Dengan adanya pelatihan sebagai
pengelolaan tenaga atau karyawan untuk
bagian
mencapai suatu hasil optimum.
organisasi dapat meningkatkan hasil-hasil
4.
Pendidikan, pelatihan Penempatan Pegawai
dan
pengembangan
pegawai,
maka
kerja karyawan (kinerja) guna peningkatan produktivitas karyawan. Diklat terkait dengan
Salah satu metode pengembangan
peningkatan keterampilan pegawai.
pegawai adalah pendidikan. Siagian (1991)
Stoner (1989) menguraikan bahwa:
menyatakan bahwa: “Pendidikan sebagai
“keterampilan manusiawi atau human skill
keseluruhan proses, teknik dan metode belajar
adalah kemampuan untuk bekerja dengan
mengajar
orang lain, memahami orang lain dan
dalam
mengalihkan
suatu
pengetahuan dari seseorang kepada orang lain
mendorong
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
perorangan maupun sebagai kelompok”.
sebelumnya”.
sifatnya
Dengan kemampuan kerjasama yang baik,
tingkat-tingkat
aparat mampu menciptakan suasana kerja
formal
Pendidikan
ditempuh melalui
yang
pendidikan, mulai dari sekolah taman kanak-
yang
kanak
organisasi.
hingga,
bagi
sebagian
orang.
baik
orang
lain,
dalam
baik
sebagai
pencapaian
tujuan
Mangkuprawira
(2001)
Pendidikan di lembaga pendidikan tinggi,
Menurut
terjadi di ruang kelas dengan program yang
mengungkapkan
ada pada umumya “structured”. Dipihak lain,
pegawai merupakan penugasan kembali dari
pendidikan yang sifatnya non formal dapat
seorang karyawan pada sebuah pekerjaan
terjadi di mana saja kerana sifatnya yang
baru”.
“unstructured”.
berdasarkan tindak lanjut (follow up) dari
Pendidikan pada umumnya berkaitan
hasil
bahwa:
Kegiatan
seleksi
“Penempatan
penempatan
yang
telah
dilakukan
dilaksanakan
dengan mempersiapkan calon tenaga yang
sebelumnya. Kegiatan ini perlu dilakukan
diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi.
secara terencana karena akan mempengaruhi
Notoatmodjo (1992) mengemukakan bahwa
produktivitas dan loyalitas pegawai.
“pendidikan formal di dalam suatu organisasi Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
Penempatan menyebabkan
yang
pegawai
sesuai
akan
melaksanakan
kewajibannya dengan baik dan memperoleh
Prestasi
dalam pekerjaan adalah
perbandingan yang terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai itu.
haknya dengan baik pula. Agar proses
a. Segi hasil: suatu pekerjaan dapat
penempatan ini dapat memenuhi kepentingan
disebut mempunyai prestasi kalau
organisasi dan pegawai yang bersangkutan,
usaha
maka prinsip “the right man on the right place
maksimal mengenai mutu dan jumlah
doing the right time” harus diupayakan.
satuan hasil tersebut.
5.
hasil
yang
b. Segi usaha: suatu pekerjaan dapat
Prestasi Kerja Bernardin
memberikan
dan
(1993)
dikatakan berprestasi kalau hasil
memberikan definisi tentang Prestasi adalah
tersebut dicapai dengan usaha yang
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari
minimal. Usaha dapat dikembalikan
fungsi-fungsi
atau
pada limah unsur yakni: tenaga,
kengiatan tertentu selama kurun waktu
ruang, tempat, waktu dan pikiran.
tertentu. Penilaian prestasi kerja bersifat
Dengan bertitik tolak dari beberapa
umpan balik bagi karyawan atau Pegawai
pendapat yang telah dikemukakan di
Negeri Sipil itu sendiri. Umpan balik
atas, penulis dapat menarik beberapa
pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan
kesimpulan bahwa pekerjaan yang
atau Pegawai Negeri Sipil, manajer dan
dapat dikatakan berprestasi apabila
departemen personalia dapat membetulkan
pekerjaan
kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki
berakibat baik dengan usaha dan
prestasi. Pada dasarnya tujuan bersama yang
hasilnya.
ingin diwujudkan oleh organisasi adalah
Kemampuan Kerja seseorang akan
pekerjaan
Russel
tertentu
mencari keuntungan.
atau
usaha itu dapat
ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat
Prestasi kerja adalah sebagai hasil
pendidikan dan pengalaman. Karena kedua
kerja yang telah dicapai seseorang dari
unsur inilah pengetahuan dan keterampilan
tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan
dapat diperoleh. Jadi semakin tinggi tingkat
aktivitas
pendidikan
kera
informasi
tentang
tinggi
seseorang
ditunjang
dengan
rendahnya prestasi kerja seseorang karyawan
adanya pengalaman yang luas menunjukkan
atau Pegawai Negeri Sipil, tidak dapat
orang tersebut mempunyai tingkat kepuasan
diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui
yang tinggi. Selain tingkat pendidikan dan
proses yang panjang, yaitu proses penilaian
pengalaman untuk meningkatkan kemampuan
prestasi kerja karyawan atau Pegawai Negeri
seseorang dapat ditempuh melalui pendidikan
Sipil yang disebut dengan istilah performance
dan
appraisal.
pendidikan dan pelatihan akan menambah
pelatihan,
karena
dengan
adanya
pengetahuan seseorang untuk mengerjakan Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
sesuatu bisa menjadi lebih cepat dan lebih
PBB, dalam Konkon Subrata (1991) bahwa:
baik.
“Pembangunan masyarakat adalah suatu
6.
proses yang ditumbuhkan untuk menciptakan
Konsep Pembangunan Menurut
Tjokroamidjojo
mengemukakan
bahwa:
(1982),
Pengertian
pembangunan harus dilihat secara dinamis
kondisi-kondisi
bagi
kemajuan ekonomi
social masyarakat seluruhnya kepada inisiatif masyarakat”.
dan bukan dilihat sebagai konsep statis.
Tujuan
pembangunan
masyarakat
Pembangunan adalah suatu orientasi dan
adalah untuk menciptakan kondisi-kondisi
kegiatan usaha yang tanpa akhir. Selanjutnya,
untuk tumbuhnya suatu masyarakat yang
proses pembangunan sebenarnya adalah suatu
tumbuh dan berkembang secara berswadaya
perubahan sosial, budaya. Pembangunan
dalam hal ini, adalah masyarakat miskin
supaya dapat bergerak maju tergantung pada
sehingga masyarakat mampu menetralisir
kapabilitas manusia dan struktur sosialnya,
belenggu-belenggu
bukan dikonsepkan sebagai usaha pemerintah
menahan laju perkembangan masyarakat
belaka.
(adapt, tradisi, kebiasaan, cara dan sikap hidup Selanjutnya menurut Arief (2006):
pembangunan menciptakan lingkungan
adalah kondisi politik
sebagai
mana
lingkungan,
baik
maupun
social
yang
dapat
yang dapat menjadi hambatan pembangunan). Pembangunan
masyarakat
diselenggarakan atas dasar prinsip-prinsip
lingkungan
keterpaduan,
budaya, yang bisa mendorong lahirnya
kemampuan
manusia kreatif, faktor-faktor non material
keterpaduan mengandung arti bahwa program
seperti ada rasa aman, rasa bebas dan
atau
ketakutan, dan sebagainya. Suasana ini
disusun oleh, bersama, dalam dan untuk
merangsang
pada
masyarakat atas dasar kebutuhan dan berbagai
manusia-
sumber yang tersedia untuk memenuhi
manusia pembangunan yang mempunyai
kepentingan bersama dalam aspek kehidupan.
kreativitas
lingkarannya
akan
yang
melahirkan
inisiatif dan dapat memecahkan persoalan. Pembangunan
masyarakat
lagi bagi masyarakat, dengan mengkondisikan kepercayaan
kepada
masyarakat itu sendiri untuk membangun dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada padanya.
Pengertian
Baku
mengenai
pembangunan masyarakat telah ditetapkan Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
keserasian,
kaderisasi.
pembangunan
Prinsip
masyarakat
C. METODOLOGI PENELITIAN
pada
perubahan menuju kehidupan yang lebih baik
menaruh
sendiri
kegiatan
Jenis
hakekatnya adalah merupakan suatu proses
serta
keberlanjutan,
Penelitian
yang
di
pakai
menggunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penentuan informan berdasarkan prinsip kesesuaian, dimana
sampel
dipilih
berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan topik penelitian. Berdasarkan prinsip tersebut di atas dapat dipilih menjadi delapan informan
yaitu
kepala
distrik,
sekretaris
distrik,
dialiri dua aliran sungai yaitu sungai Yamo
fungsional, tata usaha, bagian umum, bagian
dan Wuluh. Panjang dan kemiringan lereng di
keuangan, kepegawaian dan bagian program
wilayah penelitian berbeda-beda mulai dari
di Distrik Yamo Kabupaten Puncak Jaya
datar, tinggi dan bergelombang hingga sangat
Provinsi Papua.
curam antara 10-15 dan 15-25 hingga 30
Pengumpulan data digunakan dengan
derajat lebih.
beberapa cara yaitu melalui kuesioner,
Jumlah penduduk secara keseluruhan
wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis
di Distrik Yamo adalah sebanyak 1.232 jiwa
data diolah secara kualitatif dengan membuat
yang terdiri dari laki-laki 676 jiwa atau
transkrip kemudian disusun dalam bentuk
(54.87%) dan perempuan 556 jiwa atau
matriks dan selanjutnya dianalisis dengan
(45.12%) yang tersebar di seluruh kampung –
memakai metode analisis isi dengan beberapa
kampung yang ada di Distrik Yamo. Mobilitas
langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penduduk yang terjadi di wilayah ini berbeda-
penyajian data, pemeriksaan keabsahan data,
beda antara kampung, distrik, maupun ke ibu
dan menganalisis komponen hasil penelitian.
kota kabupaten. Mobilitas penduduk yang dimaksud
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
yaitu
di
antaranya
bahwa
kebanyakan warga dari kampung yang ada di
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
distrik berpindah ke kota baik di ibu kota
Yamo
Provinsi maupun kabupaten/kota lainnya di
terletak antara 3020’03’’ LS dan 1380 25’56’’
Papua dengan tujuan untuk pendidikan dan
BT. Dilihat dari letak astronomis tersebut
mencari pekerjaan.
Secara
geografis
Distrik
wilayah penelitian berada pada daerah tropis
Secara umum masyarakat Distrik
dengan memiliki dua musim yaitu musim
Yamo berasal dari suku Danny dengan
kemarau
yang
Marganya yaitu antara Wenda, Kogoya,
menyebabkan rata-rata curah hujan sedang
Enembe, Weya, Narek, Karoba, Wakur,
hingga tinggi pertahun dan berada pada
Yikwa, Tabo, Tabuni, Bembok, Gombo,
ketinggian
Wanimbo, Gurik, Towolom, Lambe, Bogum,
dan
musim
rata-rata
penghujan
1700
meter
dari
permukaan laut. Secara keseluruhan Distrik
Penggu,
Yamo memiliki luas wilayah ± 9,32 km2 atau
Anembere,
932 hektar dan jarak tempuh dari Kabupaten
Wunungga. Masyarakat yang ada di wilayah
Puncak Jaya ke Distrik Yamo ± 5 km lewat
penelitian
kendaraan bermotor. Wilayah penelitian
peternak babi dan petani dengan menanam
memiliki topografi yang bervariasi dari satu
tanaman hortikultura dari berbagai jenis
tempat dengan tempat yang lain dan terdapat
komoditi seperti umbi-umbian, sayur-sayuran
beberapa rangkaian pegunungan diantaranya
dan kacang-kacangan yang ditanam di lahan
Gunung Kimipaga, Rimuli, Kelewigen yang
pertanian mereka.
Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
Ingga, Gire,
rata-rata
Jibalom, Liwiya,
Genongga, Erelak,
berprofesi
dan
sebagai
Masyarakat Distrik Yamo secara keseluruhan
menganut
agama
melanjutkan pendidikan lebih lanjut di
Kristen
perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan
Protestan. Namun sebelum menjadi umat
tenaga pegawai yang diharapkan agar, melalui
Nasrani masyarakat asli Yamo secara umum
pendidikan
mempercayai pada benda-benda hidup dan
sumber daya manusia yang diharapkan oleh
mati yang diwariskan oleh nenek moyang
masyarakat di Distrik Yamo.
tersebut
bisa
meningkatkan
mereka. Kepercayaan yang dimaksud antara
Peningkatan kualitas sumber daya
lain yaitu percaya pada air, gunung, hewan,
manusia selain melalui pendidikan juga perlu
tumbuhan dan batu-batuan karena meyakini
dilakukan dengan cara pelatihan kepada para
bahwa orang-orang yang sudah meninggal
aparatur negara terutama para pegawai Kantor
meskipun tidak hidup lagi namun mereka
Distrik Yamo Kabupaten Puncak Jaya.
mempercayai bahwa roh-roh tersebut masih
Pelatihan yang dimaksud dibagi dalam dua
hidup
bagian yaitu pelatihan diklat dalam jabatan
dan
menjelma
menjadi
hewan,
tumbuhan, batu, gunung dan air. 2.
dan kegiatan no diklat. Pelatihan diklat dalam jabatan yang dimaksud
Pembahasan Kualitas pendidikan yang ada pada
pegawai negeri sipil di Distrik Yamo sangat rendah dan dari keseluruhan staf pegawai
beberapa orang saja dan selebihnya lulusan sekolah menengah atas yang bekerja di Kantor Distrik Yamo. Rendahnya pendidikan yang diperoleh pegawai di Distrik Yamo tersebut mengakibatkan pelayanan publik terhadap masyarakat juga sangat rendah dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga masyarakat
sering
mengelu
dan
mempertanyakan kinerja dari para pegawai yang ada di Distrik Yamo Kabupaten Puncak
sedangkan
kegiatan
non
diklat
berupa
workshop, seminar, dan pameran. Peningkatan sumber daya manusia perlu dikembangkan melalui pelatihan karena hal
tersebut
sangat
melekat
dan
mempengaruhi dalam kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat sehingga pemerintah daerah
Kabupaten
Puncak
Jaya
harus
memperhatikan kondisi yang ada di Distrik Yamo dengan menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan dan memberikan pelatihan di tingkat distrik, kabupaten, provinsi maupun di tingkat nasional oleh pemerintah daerah dalam bentuk diklat, workshop, seminar, maupun pameran.
Jaya. Peningkatan sumber daya manusia di Distrik
diklat
kepemimpinan, fungsional dan diklat teknis
yang memiliki pendidikan strata satu atau sarjana lulusan perguruan tinggi hanya
meliputi
Yamo
perlu
dilakukan
oleh
pemerintah daerah Kabupaten Puncak Jaya dengan mendorong dan memberi izin atau tugas belajar kepada para pegawai untuk Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
Penempaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan dalam instansi tertentu baik menyangkut mutasi dan promosi jabatan karena penempatan pegawai merupakan penugasan kembali dari seorang
karyawan pada sebuah pekerjaan baru”.
pengetahuan yang dimiliki oleh para pegawai
Kegiatan penempatan dilakukan berdasarkan
di Kantor Distrik Yamo Kabupaten Puncak
tindak lanjut dari hasil seleksi yang telah
Jaya.
dilaksanakan sebelumnya. Kegiatan ini perlu
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan secara terencana karena akan mempengaruhi produktivitas dan loyalitas pegawai. Penempatan pegawai perlu dilakukan setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan karena pegawai tersebut telah memperoleh ilmu dan pengetahuan melalui proses selama pendidikan
dan
pelatihan
berlangsung
sehingga perlu mendapat promosi jabatan maupun mutasi kerja.
Kualitas sumber daya manusia pada pegawai negeri sipil di Distrik Yamo Puncak Jaya
sangat rendah
mengakibatkan produktivitas kerja tidak sesuai dengan harapan masyarakat sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah melalui
pendidikan,
penempatan
pegawai
pelatihan,
dan
yang tepat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
Konkon S. 1991. Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan Kepemimpinan Kelompok. Jakarta. Mangkuprawira. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia. Moekijat. 1987. Pengembangan Manajemen dan Motivasi. Pionir Jaya, Bandung. Natoatmodjo. 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kabupaten
Bernardin, John H. dan Russel, Joyce E. A. 1993. Human Resources Management: An. Experiential Approach. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Raharjo M. Dawam 2012. Intelektual, Intelegensia dan prilaku politik bangsa. Mizan, Bandung. Siagian S. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Percetakan Stie-Ykpm, Yogyakarta. Simamora H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Percetakan Stie-Ykpm, Yogyakarta.
tujuan
Singodimedjo M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. SMMA. Surabaya.
Disarankan memberi izin dan tugas
Stoner. J. A. F. 1989. Manajemen. PT. Prenallindo, Jakarta.
handal
demi
mencapai
pembangunan.
belajar kepada pegawai Distrik Yamo dari pemerintah daerah Kabupaten Puncak Jaya agar bisa melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi. Memberikan pelatihan kepada para pegawai melalui diklat dalam jabatan dan non diklat oleh pemerintah daerah Kabupaten
Puncak
Jaya.
Melakukan
penempatan sesuai dengan skill dan ilmu Jurnal administrasi publik No.03 vol.040 2016
Stoner. J. A. F. 1995. Manajemen. PT. Prenallindo, Jakarta. Tjokroamidjojo. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia, Jakarta. Umar H. 1999. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta.