PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENCEGAH KONFLIK HORIZONTAL SESAMA PENGUNGSI ERUPSI SINABUNG DI POSKO PENGUNGSIAN DI BERASTAGI KABUPATEN KARO Oleh : Setiamenda Ginting,M.Si
Abstrak Gunung berapi Sinabung di dataran tinggi Karo pertengahan Agustus 2010 meletus, dan pada September 2013 meletus kembali, dan berlangsung hingga kini., menyebabkan ribuan penduduk dari 21 Desa dan 5 desa radius bahaya 5 km yaitu Desa Sigarang garang, Simacem, Bakerah,Naman Teran, dan Sukameriah harus diungsikan ke beberapa posko pengungsian. , Gereja , Mesjid, dan posko lainnya. Kehidupan yang sangat berat dan persoalan tanah dan rumah mereka harus ditinggalkan selama-lamanya membuat para pengungsi beresiko terjadi koflik sosial. Komunikasi sangat diharapkan untuk membuat mereka tenang dan dapat beraktifitas secara normal, Permasalahan yang sering terjadi adalah konflik sosial yang karena cenderung emosional, perasaan saling mencurigai, perbedaan atau diskriminasi dll. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mencegah terjadinya konflik horizontal yang terjadi antara sesama pengungsi..2. Mengurangi kesenjangan komunikasi karena adanya perbedaan asal daerah, kebiasaan , tingkat sosial ekonomi. 3.Tersusunnya rencana pemerintah kabupaten dalam mengantisipasi terjadinya konflik . Lokasi Penelitian dilakukan di Posko Pengungsi di Berastagi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa peranan komunikasi didalam mencegah konflik horizontal sesama pengungsi erupsi sinabung sudah terkordinasi walaupun belum sepenuhnya efektif. Hasil penelitian ini akan menjadi terobosan bagi pemerintah dalam mengurangi beban pemerintah dalam mencegah terjadinya konflik horizontal di tengah masyarakat. Kata kunci : Peranan Komunikasi, Mencegah Konflik Horizontal
kembali berlangsung hingga kini ,
1.Pendahuluan
mengeluarkan muntahan awan panas
1.1 Latar Belakang
dan lahar dingin yang menyebabkan
Gunung berapi Sinabung yang
korban jiwa dan ribuan penduduk
berada di dataran Tinggi Karo sudah
dari 21
Desa
lama tidak
bahaya
5
1600,
meletus sejak tahun
tetapi pada
pertengahan
dan 5 desa radius km
yaitu
Desa
Sigaranggarang,Simacem,
Agustus 2010, meletus dan kemudian
Bakerah,Naman
pada
Sukameriah harus diungsikan ke
September
2013
meletus
Teran,
dan
1
tempat
yang aman yang sudah
disiapkan
pemerintah
membuat sesama pengungsi sering
Kabupaten Karo , BNPB ,ataupun
terjadi perselisihan,pendidikan anak
Gereja , Mesjid, dan posko lainnya
menjadi
yang tersebar di Kota Kabanjahe,
pengungsi yang ada di pengungsian
Berastagi,
di tanah karo ada lebih kurang
bahkan
oleh
,kebutuhan MCK juga yang terbatas
TigaBinanga, ada
yang
Perbesi,
diluar
dari
33.511
terganggu.
jiwa
yang
Jumlah
disebar
ke
Kabupaten Karo mis : Desa Telagah
sejumlah Posko pengungsian 34
di Kabupaten Langkat. Keadaan
posko/lokasi dan tiap posko dihuni
tersebut
kehidupan
lebih kurang 800 orang. Ditengah
masyarakat yang terkena dampak
gelombang kehidupan yang sangat
erupsi semakin terpuruk dari segi
berat dan persoalan relokasi tempat
soaial ekonomi, ribuan hektar lahan
tinggal
pertanian
menjadi
rusak
persoalan tanah dan rumah mereka
semburan
vulkanik
sinabung
membuat
perekonomian
menjadi
kena ,
merosot
tajam,dan
menimbulkan
konflik
soaial, dan
terjadi konflik
secara
yang
belum
jelas,
dan
harus ditinggalkan selama-lamanya membuat
para
pengungsi
sering
mudah emosi kepada dirinya dan kepada
orang
lain.
Komunikasi
horizontal. Situasi tinggal di tempat
sangat diharapkan untuk membuat
pengungsian
membuat
mereka tenang dan dapat beraktifitas
perasaan pengungsi sangat tidak
secara normal. Rencana pemulangan
nyaman,
2443 pengungsi dari desa Sukanalu
yang
sungguh
bercampur dengan warga berasal dari daerah yang
dan
Sigarang
garang kecamatan
berbeda, agama berbeda, dan ada
Namanteran yang dijadwalkan 12
juga suku berbeda. Tempat tinggal
Pebruari 2015 terancam batal karena
yang sangat padat,berdesak desakan
erupsi
dan keluarga yang sudah tidak dapat
terjadi.informasi
lagi
yang belum ada kepastian membuat
berkumpul
bersama,
dan
mendapatkan makanan dari dapur
Sinabung
terus
dari pemerintah
pikiran pengungsi menjadi khwatir .
umum yang sudah dijatah sesuai aturan
posko
pengungsian 2
Sebagai mahluk sosial, manusia
yang terjadi pada dirinya dan pada
senantiasa ingin berhubungan dengan
diri orang lain, dan lingkungan
orang lain, ingin mengetahui apa
sekitarnya.
rasa ingin tahu inilah yang memaksa
manusia
Kecamatan Merek Kabupaten Karo.
untuk
menimbulkan prasangka sosial atau
berkomunikasi . Kleinjan, E yang
stereotipe masyarakat , emosional
dikutip oleh Cangara , H ( 2004 )
pengungsi
kadang-kadang
mengemukakan bahwa komunikasi
terkendali,
maka
merupakan
ketidak-percayaan
bagian
kekal
dari
tidak
muncul
pula
masyarakat
kehidupan manusia seperti halnya
kepada
bernafas, sepanjang manusia ingin
bertanggung
hidup , maka ia perlu komunikasi.
kelangsungan hidup mereka dan
Komunikasi merupakan kebutuhan
kelanjutan
yang
mereka.
sangat
fundamental
seseorang
bagi
dalam
bermasyarakat
karena
pemerintah
kurang
jawab
terhadap
pendidikan
hidup
1.2 Tujuan Umum
tanpa
Mengetahui
anak-anak
Peranan
komunikasi masyarakat tidak akan
Komunikasi
terbentuk.
terjadinya konflik horizontal sesama
Komunikasi sebagai
pemersatu
masyarakat
diperlukan
agar
didalam
mencegah
sangat
pengungsi di Posko pengungsian
tidak
erupsi gunung Sinabung di Berastagi
konlik
sampaiberkepanjangan
Kab.Karo. 1.2.1
Issue Strategis :
Tujuan Khusus
1).Mencegah Adanya persoalan
tanah
sosial
terjadinya
konflik
yang terjadi antara sesama
yang dimiliki harus ditinggalkan, dan
pengungsi erupsi Gunung Sinabung
janji relokasi yang belum jelas
di Posko pengungsian di Berastagi
karena belum semua data warga
dan tidak terjadi gangguan integritas
pengungsi
berbangsa
mendapat
tanah
dan
dan
bernegara.2)
rumah , walaupun pemerintah sudah
Mengurangi kesenjangan komunikasi
berusaha untuk membangun daerah
sesama pengungsi karena adanya
relokasi
perbedaan asal daerah, kebiasaan ,
yaitu
daerah
Siosar
3
tingkat
sosial
Tersusunnya kabupaten
ekonomi.3)
terhadap seluruh lapisan masyarakat
rencana pemerintah
yang berasal dari berbagai suku,
dalam
mengantisipasi
agama
dan
budaya
yang
terjadinya konflik sesama pengungsi
beragamPeningkatan koordinasi dan
,sehingga tidak menimbulkan konflik
komunikasi
horizontal.
dalam penyelesaian konflik baik
1.3 Pendekatan Pemecahan Masalah a) Melakukan upaya sosialisasi nilai-
pihak-pihak yang berkonflik maupun
nilai ;
demokrasi c)
dan kebangsaan
Peningkatan
kapasitas
dari
berbagai
pihak
bagi pihak yang menjadi penengah konflik berita
tentang
konflik
secara
masyarakat sipil dalam penyelesaian
berlebihan bahkan tidak jarang justru
konflik dan pemulihan wilayah pasca
menyesatkan dan hal ini justru dapat
konflik, artinya dengan melibatkan
memicu munculnya konflik-konflik
berbagai unsur dalam masyarakat
baru
sipil seperti tokoh-tokoh nasional,
Rehabilitasi adalah suatu proses
LSM-LSM dan unsur-unsur lainnya
untuk membantu masyarakat yang
dalam
)
terkena berncana termasuk sarana
Pemerintah perlu mendukung penuh
dan prasarana agar segera berfungsi
dalam memfasiltasi penyelesaian dan
kembali,
pencegahan konflik e ) Penguatan
kehidupan
serta
kemampuan
kerjasama dan saling pemahaman
masyarakat
dalam
menghadapi
dengan
negara-negara
bencana
maupun
masyarakat
masyarakat
sipil
d
tetangga
internasional
di
mandirian
daerah
lainnya.
memulihkan
berdasarkan agar
g
tata
keh
azas
kembali
ke
mampu
dalam mengatasi disintegrasi wilayah
melaksanakan
NKRI f ) Membangun kemitraan
dengan
antara
azwadblack.blogspot.com/2009)
pemerintah
masyarakat
dan
dengan
media
)
fungsi-fungsinya baik.(
untuk
mendorong penerapan kode etik jurnalistik
dalam
pemberitaan
konflik; karena sering kali media massa
disini
mengumbar berita4
Gunung Sinabung berjarak
2.Metode Penelitian
sekitar 30 km dari Kota Kabanjahe
2.1 Pendekatan dan Jenis
Ibukota Kabupaten Karo. Hampir
Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam
penelitian
ini
semua penduduk yang tinggal di daerah
tersebut
adalah
suku
adalah pendekatan deskriptif dan
Karo,walaupun sebagian kecil ada
dalam
juga
mendeskripsikan/menggambarkan
misalnya tapanuli, simalungun , jawa
masalah peneliti menggunakan jenis
dll. Mata pencaharian penduduk
penelitian kualitatif. dengan tujuan
mayoritas
untuk
Peranan
bercocok tanam tanaman hijau yaitu ,
mencegah
jeruk, tomat, wartel, kol, cabe,
mengetahui
Komunikasi
didalam
pendatang
dari
adalah
suku
petani
dengan
konflik horizontal sesama pengungsi
markisa,
erupsi gunung sinabung di posko
Sinabung yang pertama terjadi di
pengungsian
pertengahan Agustus 2010 dimana
Gereja
GBKP
dari
Jl.KotacaneKabanjahe
kentang,
lain
kawah
dll.
gunung
Erupsi
sinabung
mengeluarkan debu dan awan panas yang sangat mengganggu kesehatan
3.Hasil dan Pembahasan
dan bahkan nyawa manusia. Pada
September
2013
disiapkan
oleh
pemerintah
Sinabung meletus kembali , letusan
Kabupaten Karo , BNPB ,ataupun
mengeluarkan muntahan awan panas
Gereja , Mesjid, dan posko lainnya
dan lahar dingin yang menyebabkan
yang tersebar di Kota Kabanjahe,
ribuan penduduk dari 21 Desa dan 5
Berastagi
desa radius bahaya 5 km yaitu Desa
bahkan
Sigarang
Kabupaten Karo mis : Desa Telagah
garang,
Bakerah,Naman
Simacem,
Teran,
dan
ada
yang
Perbesi,
diluar
dari
di Kabupaten Langkat.sebanyak 33
Sukameriah harus diungsikan ke
posko
tempat
dibawah
yang aman yang sudah
,TigaBinanga,
pengungsian.seperti ini
tabel :
5
Tabel 1. Data Lokasi Posko Pengungsian Erupsi Sinabung Kabupaten Karo 26 februari 2014 NO.
Nama Posko
Jlh Pengungsi
JLH KK
Kesehatan
Pendidikan
1 2 3
LosdDesa Tigabinanga Losd Desa Perbesi Gereja GBKP Rg.Tanjung Mbelang Lap.Futsal Sumbul Losd Desa Surbakti/Gudang Jeruk GPDI Simp.IV Klasis GBKP K.Jahe GBKP Kota K.Jahe Zentrum Kabanjahe GBKP Asr.Kodim Kantor Asap Paroki G.Katolik Jl.Irian GBKP Jl.Kotacane GBKP Simp.VI Paroki G.Katolik Gedung KNPI GBKP Simp Katepul Losd Katepul Mesjid Agung K.Jahe UKA K.Jahe 1 UKA K.Jahe 2 Islamic Centre Ora et Labora KWK Berastagi Klasis GBKP B.Tagi GBKP Kota Berastagi Mesjid Istihrar Jamburtaras Berastagi Losd Desa Telagah
933 org 249 org 206 org
269 83 82
Terlayani Terlayani Terlayani
Aman Aman Aman
Sarana Prasaran a Aman Aman Aman
303 org 535 org
100 204
Terlayani Terlayani
Aman Aman
Aman Aman
187 org 443 org 1123 org 414 org 207 org 198 org 986 org 736 org 533 org 219 org 669 org 292 org 238 org 765 org 990 org 1227 org 399 org 198 org 684 org 806 org 199 org 570 org 190 org 725 org
65 186 393 146 68 80 283 204 166 58 214 102 67 226 306 344 115 55 181 239 57 175 64 225
Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Kacau Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani
Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman
Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman
Gereja Adven Sumbul Mesjid Taqwa Muhamadyah K.Jahe Rumah Kabanjahe Gudang Jagung Konco Jumlah
60 orang 27 org
18 7
Terlayani Terlayani
Aman Aman
Aman Aman
96 org 543borg 15.959 org
28 188 5.004
Terlayani Terlayani
Aman Aman
Aman Aman
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Sumber : Posko Tanggap Darurat Pebruari 2014
Pada 1 Pebruari 2015 dimana status
sinabung
dianggap
sudah
mulai reda erupsi sudah jarang terjadi maka beberapa penduduk desa 6
dikembalikan ke desa masing –
Pada pertengahan Desember
masing yaitu desa Sigarang garang,
2015 setelah tiga bulan pulang ke
Sukanalu sebanyak 2.443 jiwa, dan
desa, erupsi kembali terjadi sehingga
sebagian sudah di relokasi ke Desa
mengharuskan mereka kembali ke
Siosar
disiapkan
pengungsian sampai saat ini dan
pemerintah rumah lebih kurang 500
ditempat kan di 9 ( sembilan ) lokasi
unit yang menjadi hak milik mereka,
pengungsian .seperti tabel dibawah
dan mendapatkan tanah untuk lahan
ini
yang
sudah
pertanian se luas 0,5 ha sebagai hak pakai. Tabel 2 Data Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung Kab.Karo Tgl 23 Maret 2016 N O.
Nama Posko
Alamat
Jlh Pen gun gsi 997
JLH KK
Asal Pengungsi
P.Jawab posko
Kordinator
1
Paroki G.Katolik Kabanjahe Gedung Serba Guna KNPI Kabanjahe GBKP Ndokum Siroga Gedung Serba Guna GBKP K.Jahe Gudang Jeruk Surbakti/TK Surbakti
JL.Irian K.Jahe
297
Desa Pancur
Bastanta Purba
JL.Pahlawan K.Jahe
1197
341
Desa Sukanalu
Desa Ndokum Siroga JL.Mariam Ginting K.Jahe
274
77
Desa Besi
1517
420
Desa Sigarang Garang
Desa Surbakti
671
192
Desa Jeraya
BPPT Jambur Tongkoh
Tongkoh
2176
577
Desa Rayat
7
Jambur Korpri
Jl.Jamin Ginting Berastagi
1041
265
8
Gudang Konco GPDI Ndokum Siroga
Desa Jandi Meriah Simpang Empat
934
263 160
Camat Tiganderket Camat Simpang Empat(Drs.Ed
Camat Tiga Nderket
516
Desa Kuta Gugung dan Dusun Lau Kawar Desa Mardingding Desa Kuta Tengah
Kep.Bapeluh( Sarjana Purba ) Ka.Dispora(R obert Perangin angin S.Pd, M.Si ) Kep.Dishub( Lesta Karokaro) Ka.DKI dan PDE ( Drs.Agustin M.Si ) Camat Simpang Empat(Drs.Ed dy Ridwan Ginting MM) Camat Dolat Rayat (Asmona Peranginangin SH) Sekcam Berastagi
6
2
3
4
5
9
Tiga
Pintu
Kuta
Bali Ukur Ginting Dina Sinaga
Sekdes Pintu Besi
Zulkarnaen Tarigan
Kades Jeraya/Sekdes Jeraya
Pj.Kades Rayat
Kuta
Kades Gurusinga
Kades Kuta Tengah
7
dy Ridwan Ginting MM)
JUMLAH
9.32
2.592
3
Sumber Data : Media Centre Penanganan Tanggap Darurat Bencana ErupsiSinabung Kab.Karo jam 14.00 wib
Informan dalam penelitian ini adalah Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, dan Kordinator Pengungsi dari Posko Pengungsian
Gedung
KNPI
Kabanjahe , 2 ( dua ) orang
berkumpul di balai desa karena bus
Relawan posko pengungsian KWK
atau pengangkutan sudah disiapkan.
Berastagi,
Posko
Walaupun demikian tetap juga warga
Pengungsian Desa Tongkoh, dan 2(
merasa bingung tidak tau apa yang
dua ) orang pengungsi dari masing
harus dilakukan , apa yang perlu
masing posko..
dibawa, bagaimana dengan harta
Kordinator
benda yang harus ditinggalkan , oleh
3.2 Komunikasi / Informasi
sebab itu kebanyakan tidak sempat yang
membawa apa – apa selain pakaian
transkrip
di badan asalkan anak –anak dan
wawancara dengan ke tujuh informan
keluarga bisa berkumpul bersama
adalah informasi. Informasi yang
dan selamat. Hal ini sesuai dengan
diterima oleh pengungsi didapatkan
pernyataan I1 sebagai berikut :
Kategori diperoleh
melalui
dari
pertama hasil
Vulkanologi
disampaikan diteruskan
kepada kepada
yang
Camat kepala
dan desa
masing –masing. Setiap kepala desa wajib mengumumkan kepada semua warga agar segera mengungsi karena gunung sinabung sudah ada tandatanda mau meletus. Informasi yang sudah
disampaikan
keseluruh
pelosok
itu desa
disebar dan
“........Informasi yang kita sampaikan berdasarkan apa yang sudah didapat dari vulkanologi bu, status gunung sinabung dalam status awas , meletus mengeluarkan awan panas yang sangat berbahaya maka hal tersebut kita sampaikan ke tiap desa, dan kepada tiap kepala desa kita berikan HT sebanyak 70 buah 8
agar
setiap
saat
perkembangan
situasi
sinabung
atau
mereka mengungsi dan posko lokasi
dapat
pengungsian pun masih belum jelas
diketahui.”.
keberadaanya dan harta, rumah dll
Dari pernyataan diatas dapat
bagaimana keamanannya di desa.
diketahui bahwa informasi yang disampaikan
pengungsi
mengenai
sudah dilaksanakan sesuai dengan
dilakukan
apa
seperti
yang
kepada
Informasi
dinstrukasikan
oleh
vulkanologi walaupun masih ada
malam hari. Demikian juga sesuai dengan yang disampaikan I5 dengan pernyataan sebagai berikut : ..........”.kami
memang
dilakukan
pemberian
bantuan
oleh
yang
relawan
adalah
disampaikan
oleh
Informan I3 sbb :
juga warga yang merasa kurang jelas, karena panik, dan kejadiannya pada
yang
.......”Kami menginformasikannya
ada
waktu
pagi pagi hari sebelum mereka berangkat kerja,atau malam hari keruanganruangan
semua
menginformasikannya, kalau
panik bu, gak tau apa yang harus
tidak
kami bawa karena tiba – tiba ada
kelompoknya, setiap kampung , dan
pengumuman dari kepala desa harus
setiap ketua kelompoknya
segera mengungsi dan berkumpul di
suruh menginformasikannya. Tapi
balai desa sehingga saya tidak ada
untuk
bawa apapun kecuali hanya pakaian
keruanganya.
di badan, yang penting anak dan keluargaku semua selamat “ Dari pernyataan informan I5
jelas
lebih
kepada
ump ketua
kami
jelasnya
Tetapi
kami
masalah
pendistribusian bantuan sering juga menimbulkan
konflik
diantara
diatas dapat diketahui bahwa setelah
sesama pengungsi karena sering ada
disampaikan tentang status gunung
kecurigaan antara sesama pengungsi.
sinabung hal ini membuat warga menjadi lebih cemas , dan bingung karena tidak tau sampai kapan
.....”Kalau masalah bantuan , barangkali karena jumlah mereka banyak
ada
750
orang,
dan 9
sementara orang2 kasi bantuan tikar
sudah di relokasi ke desa Siosar.Dan
misalnya hanya seratus. Mereka mau
mengenai kepemilikan rumah sudah
memiliki itu tikar dibagikan . Itu
menjadi hak milik dan diberikan
yang sering menjadi keributan ,
sertifikat, tapi kalau untuk lahan
karena merasa sering kami di posko
pertanian yang diberikan 0,5 ha/KK
itu merasa keberatan karena kami
itu masih sebatas hak pakai saja...”
simpan,
curiga
,
dipikir
kami
simpan.....”
yang
dilakukan
dengan semua pihak terkait tetap
Demikian informasi
Kordinasi
juga
mengenai
tentang sampai
dilakukan bahwa setiap 3 jam sekali
kapan
data tetap di up date yang di terima
pengungsi berada di pengungsian
dari bagian vulkanologi, dan segera
belum dapat dipastikan , karena
di sampaikan kepada semua posko
situasi gunung sinabung juga sampai
pengungsian melalui ketua posko dan
saat ini masih tetap terjadi erupsi.
juga
Dari bagian vulkanologi belum dapat
Informasi ini juga tetap dimasukkan
memastikan
kedalam
hal
tersebut
karena
mengenai
status
website
sinabung.
sinabung
:
situasi sinabung tetap terjadi erupsi
www.karokab.go.id atau Email :
ini bisa terlihat dari pantauan pusat
[email protected]
vulkanologi sinabung. Seperti yang
agar bisa dibaca semua orang juga
disampaikan
diberitakan di media cetak dan TV.
oleh
informan
I1
dibawah ini : ..........” kapan
Kordinasi dengan BNPB, BPBD, dan mengenai
mereka
sampai
berada
di
pengungsian belum bisa
pemerintah Pusat dan pemerintah daerah tetap terkordinasi , melalui rapat rutin dan juga laporan dalam penanggulangan
dan
penyaluran
dipastikan bu , karena situasi gunung
bantuan.
sinabung yang sampai saat ini masih
hasil wawancara dari informan I1.
tetap
erupsi
dan
pemulangan
pengungsi ke desa asal belum dapat dilakukan walaupun sekitar 370 KK
Seperti
yang
diperoleh
.......”Kita tetap kordionasi bu , BPBD dengan pemerintah baik di Pusat maupun daerah, juga misalnya 10
mengenai penempatan
bantuan posko,
makanan,
walaupun
sebagian
ada
yang
rehabilitasi,
menggunakan kasur tipis , dan
karena sampai saat ini bantuan
lembaran selimut, tentu membuat
makanan untuk para pengungsi tetap
sedih dan menambah beban pikiran
datang dari BNPB, selain ada juga
pengungsi dan juga bercampur dari
dari pihak instansi swasta, gereja,
desa lainyang mempunyai kebiasaan
mesjid, BUMN dll...”
berbeda ,sehingga membuat mudah
3.2 Struktur /Ukuran Kelompok
sekali terjadi konflik sosial seperti yang disampaikan oleh informan I4
Adapun posko pengungsian bagi warga terkena dampak erupsi sinabung ditentukan oleh BPBD Kab.Karo
kerja
sama
dengan
relawan, dan pemerintah setempat juga organisasi lain seperti gereja, mesjid, gedung milik pemerintah, dll.seperti yang tertulis di tabel 1. Kehidupan di posko yang penuh sesak dan padat
mengenai
............”
masalah
pasti ada bu, karena keberagaman, tempat, berbagai latar belakang, jadi masalah masalah yang terjadi, salah paham, ejek mengejek, pertikaian sindir menyindir pernah ada yang berkelahi , ejek mengejek, korban namanya B. Bangun di keroyok oleh satu
desa
juga
dia
dikeroyok
dimana
sehingga sampai berurusan sama
dalam satu posko dihuni oleh sekitar
polisi, sesudah itu kita damaikan,
736 orang ( GBKP Jl Kotacane bulan
hanya, masalah ejek mengejek, tata
Feb.2014 ), dan KWK Berastagi
krama, komunikasi. hanya masalah
sekitar 684 orang ( Feb, 2014 )
sepele.
bercampur dewasa dan anak-anak, juga laki laki dan perempuan , membuat semua pengungsi jauh dari rasa nyaman karena fasilitas MCK, yaitu air dan tempat tidur sungguh sangat prihatin karena tidur diatas
Demikian
juga
yang
disampaikan oleh informan I3, bahwa sering terjadi perselisihan diantara sesama
pengungsi
hanya
karena
masalah sepele
lantai yang hanya beralaskan tikar 11
...........” Di posko KWK ada 5
Hal
tersebut
tentunya
membuat
kampung : Naman teran, Sukanalu,
pengungsi lain bisa tidak mendapat
Sigarang garang,
jatah makan karena dengan jumlah
Kuta rayat dan
Kebayaken. jadi untuk 2 kampung
yang
berasal Sukanalu dan Naman teran,
mempunyai aturan makan tentulah
Sigarang garang
dapat menimbulkan konflik sesama.
sering
memang kecil apanya, memang
sering
keributan,ditempat
ini
disini mereka bikin karena
Dari
begitu
hasil
banyak
dan
wawancara
informan I5 dan I6 pengungsian
KNPI
tidak
dengan di posko
Kabanjahe
,
persoalan makan, anak-anak, yang
keduanya berasal dari pengungsi
ada di tempat ini justru pernah kami
Posko GBKP jl.Kotacane dari Desa
diadukan ke sinode dan BPBD , dan
asal Naman Teran bahwa :
masalah bantuan2 juga..” Dari
beberapa
....”Kami sudah pernah dipulangkan pernyataan
bu, pada bulan pebruari 2015 karena
diatas dapat diketahui bahwa konflik
dianggap situasi sinabung sudah
sering
aman, tapi pada bulan september
terjadi di beberapa posko
pengungsi antara sesama pengungsi
2015 kami
karena masalah anak-anak , masalah
pengungsian dan sekarang kami di
makanan, dan pembagian bantuan
posko KNPI ini bersatu dari satu
yang diterima . Juga seperti yang
desa yaitu desa sukanalu, tapi kami
disampaikan informan I2
belum tau sampai kapan.....”
...........” Sesama pengungsi sering terjadi perselisihan ataupun konflik hanya karena masalah sepele misalnya tentang makan, sebenarnya pengungsi tersebut sudah makan, tapi dia bilang belum makan aku katanya.......”
disuruh kembali
ke
3.3 Variabel Pribadi Sumber konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap kepribadian individu
individu, yang memiliki
karakteristik menyebabkan keunikan
(idiosyncrasies) dan berbeda dengan 12
individu yang lain. Seperti yang
sebagai larangan untuk dimasuki
diungkapkan oleh informan I7 yang
terutama
mengatakan
sesama
kurang dari 5km dari sinabung sering
pengungsi pernah terjadi konflik dari
juga menjadi pemicu konflik antara
desa yang berbeda.
pengungsi dengan Penjaga yaitu
bahwa
dari
TNI,
daerah
atau
dilanggar 4.Kesimpulan dari
penelitian ini adalah didalam
hasil
:Peranan
pengungsi di Posko pengungsian erupsi gunung Sinabung di Berastagi
dilakukan
sudah oleh
kordinasi
terlaksana
BPBD,
dengan
selalu Bagian
Vulkanologi, kerjasama dengan TNI dan
Masyarakat.
disampaikan
Yang
selalu
tiap
Posko
ketiap
pengungsian,walaupun
belum
sepenuhnya efektif karena sampai saat ini informasi tentang sampai kapan
pengungsi
berada
di
pengungsian belum ada kepastian karena gunung sinabung juga sampai saat ini masih tetap erupsi dan mengeluarkan lahar dingin yang dapat sekitar
karena
sering
dimasuki
oleh
membahayakan sinabung.
DAFTAR PUSTAKA Azwadblack.blogspot.com ( 2009)
mencegah
terjadinya konflik horizontal sesama
Kab.Karo.
untuk
berjarak
warga.
Adapun kesimpulan
Komunikasi
Polri
yang
penduduk
Zona
merah
Cangara, H. ( 1998 ). Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Press. Jakarta. Jalaluddin Rakhmat, ( 1986 ) TeoriTeori Komunikasi dan Filsafat Komunikasi, Remaja Karya. Bandung. Liliweri , Allo ( 1991 ) Komunikasi Antar Pribadi : Penerbit ; PT Citra Aditya Bakti. Bandung Mulyana, Deddy. (2010 ), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja, Rosdakarya. Bandung. Marheni Fajar, ( 2009 ) , Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, Graha Ilmu , Edisi pertama. Yogyakarta. Nursalam & S.Pariani ( 2001 ), Metodologi Penelitian , : Sagung Seto. Jakarta. Onong Uchjana Effendy, ( 2003 ) , Ilmu ,Teori dan Filsafat Komunikasi : penerbit PT .Citra Aditya Bakti : Bandung. -----------------Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja 13
Rosda Karya 2005, cetakan19, Bandung. Rachmat Kriyanto, ( 2006 ), Teknik Praktis Riset Komunikasi Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Riyanto, Theo, Martinus Th.( 2008.) Kelompok Kerja yang Efektif, Kanisius, - Dian Rakyat .Jakarta. Ramli, Soehatman, ( 2010 ) Pedoman Praktis Manajemen Bencana Yogyakarta. Siagian,Sondang.P(2002),Teori Pengembangan Organisasi, Bumi Aksara, , cet. IV. Jakarta. Winardi J. ( 2006,) Manajemen Perubahan, Kencana Prenada Media Group, cet. II. Jakarta. _________,( 2004 ) Manajemen Perilaku Organisasi, Kencana
Prenada Media Group, Cet. II. Jakarta. -Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D Alfabeta. Bandung . Penelitian Tinambunan, ( 2012 ) Fungsi Komunikasi Antar Budaya Dalam Mengurangi Konflik Horizontal dan Sengketa Tanah Pada Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau. Ihromi,( 1996), Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Widaghdo, dkk, (2009), Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta Sandi Pakaya. ( 2014). Penelitian tentang :Managemen Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana.
14