PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh 093403129 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan informasi akuntansi diferensial dalam mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode untuk menganalisa apakah peranan informasi akuntansi diferensial dapat digunakan untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada perusahaan T. Toha Group. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Sistem informasi akuntansi diferensial yang dilaksanakan oleh perusahaan T. Toha Group telah memenuhi ketentuan prosedur sistem akuntansi diferensial yang berlaku umum, (2) dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus, perusahaan T. Toha Group melakukan penganalisisan antara biaya diferensial, pendapatan diferensial, dan laba diferensial, (3) informasi akuntansi diferensial berperan sekali dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, apalagi pesanan tersebut meminta harga dibawah harga normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kata kunci :
Informasi akuntansi diferensial, pengambilan keputusan, menerima atau menolak pesanan khusus.
PENDAHULUAN Perekonomian memegang peranan penting sehingga persaingan dalam dunia usaha semakin pesat. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor perekonomian baik industri, perdagangan maupun jasa. Kondisi ini menyebabkan setiap bentuk usaha khususnya perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada laba perlu mempunyai kebijakan yang terarah dan mampu menjalankan fungsinya agar semuanya dapat berjalan sesuai rencana dan pada akhirnya tercapai tujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan, tugas dari seorang manajemen adalah mengelola seluruh kegiatan perusahaan agar semuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan pada akhirnya tercapai tujuan perusahaan.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, manajemen perlu mengambil kebijakankebijakan yang tepat dan cepat untuk kemajuan perusahaannya karena manajemen sering kali dihadapkan pada berbagai masalah. Salah satu masalah yang dihadapi adalah mengenai pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan baik apabila manajemen memiliki informasi yang benar dan akurat mengenai keadaan perusahaannya. Dalam penerapannya, informasi akuntansi diferensial dapat mengurangi ketidakpastian yang akan dihadapi manajemen dalam pemilihan suatu alternatif, baik untuk mengatasi masalah perusahaan maupun untuk menghadapi peluang di masa 1
yang akan datang. Informasi ini memiliki kemampuan untuk memperjelas alternatifalternatif yang sedang dipertimbangkan, dengan mewujudkan alternatif-alternatif tersebut dalam bentuk kuantitatif (keuangan), sehingga memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan suatu alternatif yang dianggap paling tepat bagi perusahaannya. Demikian halnya dengan perusahaan T. Toha Group salah satu tujuan usahanya adalah mengoptimalkan laba. Dengan taksiran penghematan biaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan, informasi akuntansi diferensial dapat mengukur seberapa besar biaya diferensial yang terjadi jika manajemen memilih suatu alternatif, sehingga manajemen dapat memperoleh perbandingan biaya yang terjadi dari alternatif-alternatif tersebut. Oleh karena itu, informasi akuntansi diferensial dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan suatu alternatif yang terbaik bagi kemajuan perusahaan. Untuk memungkinkan manajemen melakukan pemilihan alternatif secara rasional dan ekonomi, efektif dan efisien perlu dilakukan analisis terutama analisis biaya diferensial yang berhubungan dengan pengambilan keputusan merima atau menolak pesanan khusus dengan menerapkan Informasi Akuntansi Diferensial untuk mengurangi sebagian ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam pemilihan alternatif. Maka jelaslah informasi sangat berperan bagi kelancaran kegiatan perusahaan, informsai akuntansi diferensial mempunyai peran yang sangat penting dalam menghasilkan data yang relevan, akurat dan dapat membantu manajer untuk mengambil suatu keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus sebuah komponen produk yang merupakan keputusan jangka pendek, alasan inilah yang penulis maksud memilih perusahaan T. Toha Group, karena banyak
terjadinya keputusan jangka pendek mengenai menerima atau menolak pesanan didalam perusahaan ini. Dalam hal keputusan menerima atau menolak pesanan, pesanan khusus diterima karena perusahaan memiliki kapasitasya yang menganggur dalam proses produksi yang mendorong para manajemen untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual normal. Adapun kapasitas normal yang dicapai perusahaan selama satu tahun adalah 8.000 pasang. Dan dalam proses kegiatan produksi perusahaan belum mencapai kapasitas tersebut secara penuh. Sedangkan yang baru dapat dicapai oleh perusahaan selama tahun 2012 adalah sebanyak 6.200. Dengan melihat kondisi ini, berarti perusahaan masih mempunyai kapasitas yang masih menganggur (idle capacity) sebanyak 1.800 pasang dalam tahum 2012. Melihat kondisi tersebut, maka perusahaan dapat menerima atau menolak pesanan khusus tersebut sekali waktu yang tidak akan mengganggu pada produksi normal. Perusahaan kadangkala mesti memutuskan apakah pesanan khusus itu akan diterima atau tidak, karena pada umumnya suatu pesanan khusus menawarkan harga dibawah harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Seorang manajer yang cerdik tidak akan langsung menolak pesanan khusus tersebut dikarenakan rendahnya harga yang diminta oleh konsumen. Manajer perlu mengevaluasi tawaran pesanan khusus secara mendalam. Yaitu dengan cara menganalisis berapa pendapatan diferensial yang akan dihasilkan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut dan berapa biaya diferensial yang harus dikeluarkan dalam memenuhi pesanan khusus tersebut. Alasan inilah kenapa penulis memilih produk khusus sebagai kajian yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
2
TINJAUAN PUSTAKA Ada beberapa pendapat mengenai pengertian informasi akuntansi diferensial, antara lain dikemukakan oleh Hariadi (2002:40) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut: “Informasi akuntansi diferensial adalah informasi tentang bagaimana biaya, penghasilan dan aktiva akan berbeda jika suatu tindakan di ambil ketika dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.” Menurut S.Munawir (2002:305) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Keuangan dan Manajemen”, informasi akuntansi diferensial adalah: “Informasi akuntansi diferensial adalah informasi biaya yang akan terjadi dimasa depan (future cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik.” Sedangkan menurut Sunarto (2004:57) informasi akuntansi diferensial adalah: “Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif”. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa, informasi akuntansi diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pemilihan alternatif yang terbaik bagi perusahaan, karena informasi akuntansi diferensial memuat informasi tentang taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif tindakan dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian alternatif yang tersedia Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam pengambilan keputusan
menerima atau menolak pesanan khusus, manajemen akan menghadapi berbagai kemungkinan alternatif. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus informasi akuntansi diferensial yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Sebaliknya jika pendapatan deferensial lebih kecil dibandingkan dengan biaya diferensial maka pesanan khusus tersebut sebaiknya ditolak. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada perusahaan T. Toha Group yang terletak di Jalan Pasar Baru 3 Nomor 80 Tasikmalaya. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan atau produksi sepatu dan sandal. Objek penelitian ini adalah peranan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Perusahaan sepatu dan sandal T. Toha didirikan pada tahun 1945 oleh Bapak H. Toha yang sekaligus sebagai pemilik perusahaan dengan Nomor Ijin Usaha / SIUP 8173/1379/PK/18/15/B/35/Nast. Perusahaan tersebut berlokasi di Jalan Pasar Baru 3 Nomor 80 Tasikmalaya. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha pembuatan sepatu dan sandal yang mengolah bahan baku khususnya kulit dan karet sampai menjadi barang jadi dengan berbagai bentuk atau model persepatuan yang siap untuk dipasarkan. Pada mulanya perusahaan beroperasi hanya bemodal semangat yang kuat serta sedikit pengalaman yang dimiliki pimpinan, sehingga pemilik beserta istrinya terjun langsung dan dalam melakukan proses produksinya perusahaan ini masih menggunakan alat yang sederhana. Model sepatu dan sandal yang dihasilkan pada saat 3
itu adalah model anak-anak dan dewasa. Melalui kedua jenis produk yang dihasilkan saat itu, perusahaan masih mampu bertahan dan malah tingkat perkembangan perusahaan boleh dikatakan tetap stabil dan terus meningkat dengan baik, hingga saat ini perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group telah mempunyai karyawan sebanyak 30 orang, lebih banyak dari jumlah karyawan pada tahun 1945. Dengan semangat ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya, maka sedikit demi sedikit perusahaan ini mengalami kemajuan. Hal ini terlihat dari adanya perkembangan daerah pemasaran yang awalnya hanya mampu menjual produk pada lingkungan setempat saja (lokal). Pada waktu sekarang perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group sudah dapat memasarkan produknya keluar daerah Tasikmalaya seperti ke Jakarta, Bandung, Bogor, Sumedang, Garut, Cirebon, Ciamis, Banjar, dan Solo. Setelah diadakan perluasan lokasi, perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group Tasikmalaya mengalami perkembangan yang relatif besar, hal ini disebabkan pesanan dari langganan yang semakin banyak. Disamping itu perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Grup Tasikmalaya tidak terlepas dari masalah yang disebabkan beberapa faktor yang antara lain terdapatnya saingan dari perusahaan sejenis yang sudah ada. Oleh karena itu, perusahaan sandal dan sepatu T. Toha Group dari tahun ke tahun berusaha meningkatkan mutu disamping menekan biaya dalam upaya untuk meningkatkan laba yang diharapkan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian deskriptif analisis, berupa pemecahan studi kasus. Di mana metode ini akan memberikan arahan dan pedoman dalam pelaksanaan penyusunan hasil penelitian. Menurut Sudjana (2000:225) metode deskriptif analisis adalah :
“Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari keadaan yang terjadi pada waktu sekarang serta kasus-kasus yang ditemui waktu penelitian di lapangan, kemudian data yang sudah terkumpul, dianalisis dan ditarik kesimpulan”. Sejalan dengan pendapat di atas, Winarno Surakhmad (2001:139) menyatakan bahwa : “Pengumpulan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan data dan pengolahan data, tetapi meliputi analisis dan menginterpretasikan data tentang arti deskriptif, membandingkan persamaan bentuk komparatif, angka tes, interview dan lain-lain, menetapkan standar normative, menentukan hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan dasar lainnya”. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian merupakan suatu langkah atau cara yang akan ditempuh dalam membuat suatu rencana sehingga didapat suatu kesimpulan untuk menjalankan rencana tersebut, melalui penganalisaan atau pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data yang digunakan adalah data kualitatif yang merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi didalam lingkungan perusahaan. Data kualitatif diperoleh melalui penggambaran fakta-fakta atau karakteristik yang sebenarnya. Data yang diperoleh di lapangan diklasifikasikan sesuai kriteria variabel yang telah dijabarkan dalam operasionalisasi variabel sehingga data-data dapat dianalisa. Dengan data-data kualitatif penulis dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa atau kegiatan yang terjadi didalam lingkungan perusahaan yang sedang diteliti.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial pada Perusahaan T. Toha Group Tasikamalaya Perusahaan T. Toha Group adalah sebuah perusahaan yang salah satu pendapatan utamanya berasal dari penjualan sepatu dan sandal. Perusahaan ini belum bisa memanfaatkan kapasitas normal yang dapat dicapai oleh perusahaan secara penuh, sehingga masih adanya kapasitas yang menganggur. Dalam memanfaatkan kapasitas yang menganggur perusahaan dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Dengan pertimbangan keputusan tersebut diambil untuk pesanan sekali waktu dan tidak mempengaruhi pada produksi normal. Untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pihak manajemen perusahaan T. Toha Group menggunakan suatu sistem informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu Informasi Akuntansi Diferensial. Yaitu dengan menganalisis pendapatan diferensial dan biaya diferensial sehingga menghasilkan laba/rugi diferensial.
biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut. Penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dalam pembuatan sepatu pada perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya. 1. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses produksi sampai produksi tersebut dapat dipasarkan. Dan yang termasuk ke dalam biaya produksi diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. a. Biaya Bahan Baku Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan T. Toha Group, bahan baku yang digunakan yang digunakan untuk membuat sepatu adalah: 1. Kulit box 2. Sol cetak 3. Lapis dan tatak 4. Tekson Adapun komposisi yang digunakan dalam pembuatan sepatu tersebut adalah sebagai berikut :
Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut dilakukan dengan menganalisa biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Pendapatan diferensial diperoleh dari banyaknya pesanan yang dipesan dikalikan dengan harga yang diminta oleh konsumen. Sedangkan biaya diferensial diperoleh dari
5
Jenis Bahan
Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Kuantitas Harga Perpasang Jumlah
Baku Kulit
8.000 pasang
Rp. 42.000
Rp. 336.000.000
Sol cetak
8.000 pasang
Rp. 21.000
Rp. 168.000.000
Lapis tatak
8.000 pasang
Rp. 7.500
Rp. 60.000.000
Tekson
8.000 pasang
Rp. 8.000
Rp. 64.000.000
Jumlah
-
Rp. 78.500
Rp. 628.000.000
Maka didapat biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi 8.000 sepatu pada tahun 2012 pada perusahaan T. Toha Group adalah sebesar Rp. 628.000.000. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi sepatu
Banyaknya 8.000 pasang
sebesar Rp. 10.000 per pasang, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.2 Biaya Tenaga kerja Langsung Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Tarif upah Jumlah Rp. 10.000
Rp. 80.000.000
Maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan T. Toha Group pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 80.000.000.
6
c. Biaya Overhead Pabrik Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Jenis BOP Jumlah (Rp) BOP Variabel 1. Biaya Bahan Penolong 2. Biaya Listrik 3. Biaya Telepon 4. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin Jumlah BOP Variabel BOP Tetap 1. Biaya Transportasi 2. Biaya Asuransi Gedung 3. Biaya Depresiasi Mesin Jumlah BOP Tetap
Rp. 32.725.250 Rp. 8.474.750 Rp. 8.529.550 Rp. 6.270.450 Rp. 56.000.000 Rp. 11.425.350 Rp. 9.233.200 Rp. 7.341.450 Rp. 28.000.000 Rp. 84.000.000
Jumlah BOP
Dalam Tahun 2012 BOP Perusahaan T. Toha Group untuk memprodukasi sepatu sebanyak 8.000 pasang yaitu sebesar Rp. 84.000.000 Tarif BOP Variabel Tarif BOP Tetap
= Rp. 56.000.000 : 8.000 = Rp. 28.000.000 : 8.000
= Rp. 7.000 = Rp. 3.500 Rp. 10.500
d. Biaya Komersial Tabel 4.4 Biaya Komersial Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Biaya Komersial Biaya Administrasi dan Umum 1. Biaya Adm dan umum tetap 2. Biaya Adm dan umum variabel Biaya Pemasaran 1. Biaya pemasaran tetap 2. Biaya pemasaran variabel Jumlah Biaya Komersial
Jumlah (Rp) Rp. 5.321.530 Rp. 5.295.360 Rp. 3.478.470 Rp. 4.304.640 Rp. 18.400.000
7
Dalam tahun 2012 biaya komersial Peusahaan T. Toha Group Tasikmalaya untuk memproduksi sepatu sebanyak sekian pasang sebesar Rp. 18.400.000 Biaya komersial tetap : Rp. 8.800.000 : 8.000 = 1.100 Biaya komersial variabel : Rp. 9.600.000 : 8.000 = 1.200 2. Harga Pokok Produksi Adapun harga produksi yang dihasilkan dalam memproduksi sepatu pada Perusahaan T. Toha Group ini adalah : HPP per pasang = BBB + BTKL + BOP = Rp. 78.500 + Rp. 10.000 + Rp. 10.500 = Rp. 99.000 Maka didapat harga pokok produksi untuk produksi sepatu pada Perusahaan T. Toha Group untuk tahun 2012 sebesar Rp. 99.000. 3. Harga Jual Produk Cara penentuan harga jual yang diterapkan pada Perusahaan T. Toha Group ditentukan langsung oleh manajemen atau pemilik perusahaan. Penentuan harga jual yang diterapkan oleh perusahaan penggunanya sangat sederhana dan ringkas. Adapun perhitungan yang dipakai dalam menentukan harga jual ini ditetapkan dengan memperhitungkan Harga Pokok Produksi ditambah dengan laba yang diharapkan. Dan berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Perusahaan T. Toha Group, dengan kebijakan perusahaan melihat dari harga pokok produksi sebesar Rp. 90.0000 belum lagi ditambah dengan biaya komersial perusahaan, maka perusahaan T. Toha Group telah menetapkan harga jual untuk Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 160.000. 4. Volume Produksi Adapun kapasitas normal perusahaan untuk memproduksi sepatu dalam satu tahun adalah 8.000 pasang. Dalam proses kegiatan produksi, perusahaan belum mencapai kapasitas tersebut secara penuh, yang baru
dapat dicapai oleh perusahaan selama tahun 2012 adalah sebanyak 6.200 pasang. Dengan melihat kondisi ini, berarti perusahaan masih mempunyai kapasitas yang masih mengangggur (idle capacity ) sebanyak selisih dari 8.000 pasang dikurangi 6.200 pasang adalah 1.800 pasang dalam tahun 2012. Melihat kondisi tersebut, maka perusahaan dapat menerima pesanan khusus sekali waktu yang tidak akan mengganggu pada produksi normal. 5. Perhitungan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus A. Pesanan yang Diterima Perusahaan T. Toha Group pada pertengahan tahun 2012 menerima pesanan sepatu dari toko sepatu Bapak H. Agus Safarudin sebanyak 1.600 pasang dengan harga Rp. 110.000. Bapak H. Agus Safarudin meminta kepada perusahaan agar pesanan tersebut tidak memakai merk. Melihat kondisi tersebut manajemen Perusahaan T. Toha Group mungkin secara sepintas berpikir akan mengalami kerugian, karena harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Seorang manajemen perusahaan yang bijak tentu tidak akan begitu saja mengambil keputusan menerima atau menolak suatu pesanan. Adapun yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan T. Toha Group dalam menyikapi pesanan tersebut adalah dengan menggunakan Sitem Informasi Akuntansi Diferensial. Sehingga akan terbukti apakah pesanan tersebut menguntungkan atau merugikan.
8
B. Analisa Biaya Diferensial
dan
Pendapatan
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang harus dilakukan adalah menganalisa pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Adapun analisa yang dilakukan perusahaan T. Toha Group untuk pesanan khusus yang diterima dari Bapak H. Agus Safarudin dengan pengaplikasian soal sebagai berikut : Perusahaan T. Toha Group memproduksi sepatu yang berkapasitas 8.000 satuan per tahun, untuk tahun
anggaran 2012 perusahaan memproduksi dan menjual produk sepatu sebanyak 6.200 satuan dengan harga jual sebesar Rp. 160.000 per satuan. Perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 1.600 satuan produk sepatu dari perusahaan Bapak H. Agus Safarudin. Dengan harga yang diminta oleh pemesan adalah Rp. 110.000 per satuan. Anggaran biaya untuk tahun tersebut menunjukan biaya seperti disajikan pada gambar 4.2.
Per Satuan
Total
Biaya variabel : Biaya produksi variabel
Rp. 85.800
Rp. 85.800 x 6.200
Rp. 531.960.000
1.200
1.200 x 6.200
7.440.000
Biaya produksi tetap
13.200
13.200 x 6.200
81.840.000
Biaya komersial tetap
1.100
1.100 x 6.200
6.820.000
Biaya komersial variabel Biaya tetap :
Total biaya
Rp. 101.300
Rp. 628.060.000
Gambar 4.2 Data Biaya Per Satuan dan Total Biaya Produk Sepatu Dalam analisis biaya diferensial harus mengeliminir biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan atas pesanan khusus untuk menurunkan total biaya produksi agar laba bagi perusahaan dapat tercapai. Biaya yang dieliminir berfokus pada biaya overhead pabrik yaitu Biaya Bahan Penolong ( Merk ) sebesar Rp. 1.000.
Dan untuk menganalisis perhitungan pesanan khusus yang diminta oleh Bapak H. Agus Safarudin, dihasilkan data sebagai berikut :
9
Tabel 4.5 Laporan Pemilihan Alternatif Menolak atau Menerima Pesanan Khusus Sepatu T. Toha Group
Penjualan Reguler (volume X harga satuan) 6200 unit X Rp. 160.000,00 Penjualan khusus (1600 X Rp. 110.000,00) Total Penjualan Biaya Relevan Biaya kulit
Biaya sol cetak Biaya lapis tatak Biaya tekson Biaya upah langsung Biaya overhead pabrik
Biaya komersial Total Biaya Relevan Biaya Tidak Relevan Penyusutan fasilitas Gaji tetap Total Biaya Tidak Relevan Total Biaya Laba (penjualan-total biaya)
MENOLAK PESANAN Rp 992.000.000 –
MENERIMA PESANAN Rp 992.000.000
Rp
176.000.000
Rp 992.000.000
Rp 1. 168.000.000
6200 unit x Rp. 42.000 Rp. 260.400.000
6200 unit x Rp. 2.300 Rp. 14.260.000 Rp. 628.060.000
6200 + pesanan khusus (6200 + 1600) Rp. 42.000 Rp. 327.600.000 7800 unit x Rp. 21.000 Rp. 163.800.000 7800 unit x Rp. 7.500 Rp. 58.500.000 7800 unit x Rp. 8.000 Rp. 62.400.000 7800 unit x Rp. 10.000 Rp. 78.000.000 7800 unit x (10.500 - 1.000) 7800 unit x Rp. 9.500 Rp. 74.100.000 7800 unit x Rp. 2.300 Rp. 17.940.000 Rp. 782.340.000
Rp. 338.560.000 Rp. 2.500.000 Rp. 348.860.000
Rp. 338.560.000 Rp. 2.500.000 Rp. 348.860.000
Rp 976.920.000 Rp. 15.080.000
Rp. 1.131.200.000 Rp. 36.800.000
6200 unit x Rp. 21.000 Rp. 130.200.000 6200 unit x Rp 7.500 Rp. 46.500.000 6200 unit x Rp 8.000 Rp. 49.600.000 6200 unit x Rp. 10.000 Rp. 62.000.000 6200 unit x Rp. 10.500 Rp. 65.100.000
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya manager akan memilih alternatif : menerima pesanan khusus sepatu tersebut. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima pesanan khusus menghasilkan lebih banyak
keuntungan daripada menolak pesanan khusus tersebut. Adapun analisis lebih mendalam, dengan mendasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan pada gambar 4.3.
10
Pendapatan diferensial 1.600 satuan x Rp. 110.000
Rp. 176.000.000
Biaya diferensial Biaya produksi variabel
1.600 x Rp. 85.800
Rp. 137.280.000
Biaya komersial variabel
1.600 x Rp. 1.200
Rp.
1.920.000 Rp. 139.200.000
Laba diferensial
Rp. 36.800.000
Gambar 4.3 Pendapatan Diferensial dan Biaya Diferensial yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Setelah melakukan perhitungan diatas, perusahaan mendapatkan pendapatan diferensial dari pesanan sepatu 1.600 pasang adalah sebesar Rp. 176.000.000. Dengan mengeluarkan biaya diferensial yang digunakan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut adalah sebesar Rp. 139.200.000. Maka telah terbukti bahwa dari pesanan 1.600 pasang sepatu yang dipesan Bapak H. Agus Safarudin dengan harga Rp. 110.000 per pasang menghasilkan laba sebesar Rp. 36.800.000. Dan sebaiknya perusahaan menerima pesanan khusus tersebut dengan alasan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari pesanan tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan, atau dengan kata lain perusahaan mendapatkan laba dari pesanan khusus tersebut.
keputusan. Dengan dasar ketentuan yang sesuai dengan sistem informasi akuntansi diferensial yang berlaku umum, yaitu pesanan tersebut akan diterima jika pendapatan diferensial yang dihasilkan lebih besar dari biaya diferensial yang dikeluarkan. Dan sebaliknya pesanan khusus tersebut akan ditolak jika pendapatan diferensial yang dihasilkan lebih kecil dari biaya diferensial yang dikeluarkan.
Kesimpulan : Dari kedua uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Diferensial khususnya dalam pengambilan keputusan suatu pesanan khusus, dapat diketahui kemungkinan yang akan terjadi dari keputusan tersebut. Sehingga manajemen perusahaan tidak begitu saja mengambil
11
Simpulan Berdasarkan keseluruhan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada perusahaan T.Toha Group Tasikmalaya untuk produksi sepatu tentang “Peranan Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Informasi akuntansi diferensial yang dilaksanakan oleh perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya telah memenuhi ketentuan prosedur informasi akuntansi diferensial yang berlaku umum. Sebab dengan dengan adanya sistem tersebut, maka dapat dikatakan dalam pengambilan keputusan untuk suatu pesanan khusus tidak mengalami hambatan. 2. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya melakukan penganalisisan antara biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan menerima pesanan khusus jika pendapatan yang dihasilkan dari pesanan tersebut lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut. Dan sebaliknya pesanan khusus tersebut akan ditolak jika pendapatan yang dihasilkan dari pesanan khusus tersebut lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut. 3. Informasi akuntansi diferensial berperan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, apalagi pesanan tersebut meminta harga dibawah harga normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan yang dilakukan dalam menganalisis biaya diferensial dan pendapatan diferensial yang dihasilkan pada suatu
pesanan khusus, sehingga menghasilkan suatu hasil dari pesanan khusus tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi diferensial yang dilakukan perusahaan telah mampu dijadikan sebagai alat bantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang pada akhirnya dapat menghasilkan keputusan yang tidak merugikan perusahaan. Daftar Pustaka Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Sudjana. 2000. Metode Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Penerbit Tastito. Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Amus Yogya.
12