PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PRODUK BATAKO DI CV. TENANG JAYA SEJAHTERA
Latar Belakang Fungsi utama manajemen dalam perusahaan adalah perencanaan. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntasi diferensial. Misalnya dengan penerapan akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek seperti menerima atau menolak pesanan penjualan khusus. Pada umumnya semua perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi. Tapi terkadang perusahaan beroperasi dibawah kapasitas maksimal. Dengan demikian, maka perusahaan memiliki kapasitas menganggur yang seringkali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Dan tentu saja penetapan harga jual yang demikian hanya ditetapkan pada pesanan khusus. CV. Tenang Jaya Sejahtera menerima order pesanan khusus, dengan demikian manajemen harus mengambil keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus tersebut. Masalah yang timbul dalam menerima atau menolak pesanan khusus adalah ada kalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus, yaitu pemesan akan menetukan harga lebih rendah dibawah harga jual normal. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis mencoba untuk menguraikan penerapan akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Maka dengan ini penulis mengambil judul “ PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA BATAKO DI CV. Tenang Jaya Sejahtera “
Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah : 1. Apakah keputusan yang seharusnya diambil jika dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis akuntansi diferensial ? 2. Berapa besarnya persentase diterima atau ditolaknya pesanan khusus terhadap laba secara keseluruhan ?
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui keputusan yang seharusnya diambil jika dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis akuntansi diferensial. 2. Untuk mengetahui besarnya persentase diterima atau ditolaknya pesanan khusus terhadap laba secara keseluruhan.
Isi Untuk memutuskan apakah pesanan khusus tersebut diterima atau ditolak, maka biaya per unit yang perlu diperhatikan adalah seb agai berikut : Biaya Bahan Baku Rp 1.052 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 100 Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 48 Biaya Pemasaran Variabel Rp 41 + Total Biaya Variabel Rp 1.241 Pada bulan Januari 2012, perusahaan menerima beberapa pesanan batako diluar produksi yang rutin setiap bulannya. Pesanan -pesanan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pesanan dari TB. Giat Mandiri Kalibata sebanyak 18.000 buah batako dengan permintaan harga sebesar Rp 1.1540/buah. Pesanan ini diterima oleh perusahaan, berikut ini adalah perhitungan menggunakan akuntansi diferensial. Pendapatan Diferensial (Rp 1.540 x 18.000) = Rp 27.720.000 Biaya Diferensial (Rp 1.241 x 18.000) = Rp 22.338.000 Laba Diferensial Rp 5.382.000 2.
Pesanan dari TB. Sumber Bangunan Casablanca sebanyak 11.000 buah batako dengan permintaan harga sebesar Rp 1.560/buah. Pesanan ini diterima oleh perusahaan, berikut ini adalah perhitungan menggunakan akuntansi diferensial. Pendapatan Diferensial (Rp 1.560 x 11.000) = Rp 17.160.000 Biaya Diferensial (Rp 1.241 x 11.000) = Rp 13.651.000 Laba Diferensial Rp 3.509.000
3.
Pesanan dari TB. Bangunan Bersama Kalibata sebanyak 16.000 buah batako dengan permintaan harga sebesar Rp 1.5 40/buah. Pesanan ini diterima oleh perusahaan, berikut ini adalah perhitungan menggunakan akuntansi diferensial Pendapatan Diferensial (Rp 1.540 x 16.000) = Rp 24.640.000 Biaya Diferensial (Rp 1.241 x 16.000) = Rp 19.856.000 Laba Diferensial Rp 4.784.000
Isi
Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dilakukan pada BAB IV sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Jika perusahaan menggunakan informasi akuntansi diferensial, keputusan yang seharusnya diambil adalah semua pesanan khusus yang ada layak diterima, karena semua pesanan khusus tersebut menghasilkan laba diferensial bagi perusahaan. Besarnya keuntungan/laba sebelum adanya pesanan khusus adalah Rp 17.802.000. Lalu keuntungan perusahaan setelah adanya pesanan khusus bertambah menjadi Rp 31.477.000, sehingga adanya kenaikan laba (laba diferensial) sebesar Rp 13.675.000. 2. Dari perhitungan penulis dengan menggunakan informasi akuntansi diferensial ternyata keputusan manajemen untuk menerima semua pesanan khusus yang diterima oleh perusahaan adalah tepat, karena pesanan khusus tersebut dapat menghasilkan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Jadi, besarnya persentase pengaruh kenaikan laba secara keseluruhan dari pesanan khusus yang diterima terhadap laba sebelum adanya pesanan adalah sebesar 76,81%.