PERANAN FORTUNE PR (FORTUNE PRAMANA RANCANG, PT) DALAM MENDUKUNG PROGRAM LSM SWARA HIJAU (INDONESIA MENANAM) DI JAKARTA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh program gelar S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations
Disusun Oleh : Nama
: Siti Zulaichah
NIM
: 4420411-029
Jurusan
: Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA J A KA R T A 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRAKSI
SITI ZULAICHAH ( 4420411-029) Peranan Fortune PR Dalam Mendukung Program LSM SwaHi (Indonesia Menanam) Di Jakarta. Ix + 70 halaman, 35 lampiran Bibliografi : 20 ( 1993-2008) Peranan yang dijalankan oleh Fortune PR sebagai konsultan Public Relations yakni ingin memberikan awereness kepada masyarakat mengenai bahaya dari global warming. Tujuan diadakannya program Indonesia Menanam ini adalah karena berdasarkan research bahwa dampak dari Global Warming terasebut sangat mengancam bumi. Untuk itulah peranan Fortune PR dalam mendukung LSM SwaHi disini Fortune PR membuat suatu program mengenai kampanye Indonesia menanam dan sebuah acara konser musik. Permasalahan yang dihadapi saat ini karena adanya fakta-fakta yang mengungkapkan bahwa dampak dari pemanasan global yaitu adanya emisi gas rumah kaca mengalami kenaikan 70 persen. Konsentrasi gas karbondioksida di atmosfir jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya. Rata-rata temperatur global telah naik 3 derajat Fahrenheit (setara 0,72 derajat Celcius).Sedangkan air laut mengalami kenaikan rata-rata 0,175 centimeter setiap tahun sejak 1961 Penelitian ini dilakukan untuk memahami peranan konsultan PR dalam mendukung program LSM SwaHi (Indonesia Menanam) di Jakarta.Menurut Philip Lesly peranan Public Relations adalah peran sebagai interpreter atau mediator, peran sebagai lubricant atau pelicin, peran monitoring dan komunikasi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Indepth Interview atau wawancara secara mendalam dengan senior konsultan PR, Staff PRO (Public Relations Officer) dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fortune PR sudah menjalankan semua perannya sebagai Public Relations. Oleh karena itu diharapkan dapat mempertahankan perannya dalam mendukung program lainnya.
vi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan Public Relations dalam suatu organisasi, baik dalam bentuk instansi, perusahaan maupun dalam suatu badan, secara umum Public Relations (PR) memiliki kedudukan yang sangat strategis yaitu berada diantara publik internal maupun publik eksternal. Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang humas atau PR harus menjalankan fungsinya sebagai penghubung antara organisasi kepada publiknya. Informasi yang datang dari publik internal maupun publik eksternal merupakan feedback yang dapat dijadikan bahan pertimbangan organisasi atau perusahaan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil. Sesuai fungsinya kedudukan Public Relations dalam konteks yang ideal suatu perusahaan atau organisasi menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau organisasi khususnya konsultasi hal kegiatan perusahaan. Untuk memerankan fungsinya dengan baik, Public Relations harus mampu sebagai orang yang berkedudukan di tengah-tengah antara perusahaan dengan publiknya (baik publik dalam maupun publik luar) 1. Di sisi lain seorang Public Relations dapat pula menjadikan sebuiah profesinya sebagai konsultan Public Relations diluar PR dalam sebuah corporate. Konsultan PR tersebut bekerja berdasarkan kemampuannya memberikan jasa komunikasi terhadap pelanggan 1
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations, Penerbit Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM UNISBA), Bandung, 2003, hal 85.
1
atau klien. Penulis disini akan menguraikan definisi konsultan Public relations menurut Frank Jefkins- Daniel Yadin adalah penyelenggaraan jasa-jasa teknis dan kreatif tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang yang memeliki keahlian berdasarkan pengalaman serta latihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya, dan dalam menjalankan fungsi- fungsi itu mereka memiliki suatu identitas perusahaan yang sah menurut hukum 2. Keseluruhan atau pokok penghasilan oleh perusahaan PR tersebut adalah upah atau pembayaran professional atas jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak-pihak pelanggan atau klien berdasarkan kontrak konsultasi. Peneliti disini mengambil objek sebuah konsultan Public Relations yang berada di Jakarta yaitu Fortune PR, alasan peneliti mengambil FortunePR sebagai objek penelitian dikarenakan FortunePR merupakan salah satu konsultan Public Relations yang sudah cukup ternama di Jakarta yang memiliki karyawan handal di bidang komunikasi, baik strategi maupun fungsional. Klien Fortune PR adalah SwaHi (Swara Hijau). Swara Hijau adalah sebuah LSM yang didirikan oleh praktisi bisnis dan professional muda Jakarta. Tujuan dibuatnya sebuah LSM tersebut dikarenakan agar generasi muda peduli pada lingkungan dan masa depan yang lebih baik. Program kampanye yang diselenggarakan oleh FortunePR ini mengangkat kasus mengenai pemanasan global (global warming) yang akhir-akhir ini dikampanyekan oleh berbagai pihak. Pemanasan global 3 merupakan sesuatu yang tidak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak sangat mengerikan salah satunya yaitu emisi gas
2 3
Frank Jefkins_Daniel Yadin, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 2003, hal 39. Data Riset Dari Fortune PR dan www. google.com
2
rumah kaca mengalami kenaikan 70 persen antara tahun 1970 hingga 2004. Konsentrasi gas karbondioksida di atmosfir jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya dalam 650 ribu tahun berakhir. Rata-rata temperatur global telah naik ,3 derajat Fahrenheit (setara 0,72 derajat Celcius) dalam 100 tahun terakhir. Maka air laut mengalami kenaikan rata-rata 0,175 centimeter setiap tahun sejak 1961. Dampak lainnya dari pemanasan global yakni akibat penebangan hutan secara liar. Dari pohon-pohon yang sudah ditebang, tidak lagi menghasilkan Oksigen (O2) sementara dari banyaknya pohon dalam jumlah besar dapat menangkap CO2 dari atmosfir melalui proses fotosintesis, CO2 dipecah menjadi karbon yang disimpan dalam batang pohon dan yang dilepaskan keudara bebas untuk kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Untuk itu pemanasan global dapat dikurangi dengan cara mengurangi emisi rumah kaca lewat penanaman pohon dalam jumlah yang besar dan memeliharanya untuk pelestarian lingkungan. Banyak sebuah program atau acara penghijauan yang dilakukan, namun disini Fortune PR membuat suatu program dengan memberikan awareness terlebih dahulu kepada masyarakat. Dengan adanya kesadaran dari masyarakat diharapkan, masyarakat mempunyai kepedulian untuk melakukan langkah selanjutnya mengenai penghijauan. Sebelum mengulas mengenai program kampanye yang dilakukan oleh Fortune PR, peneliti ingin menjelaskan pengertian kampanye Public Relations. Menurut Anne Gregory Kampanye PR sama halnya dengan perencanaan dalam PR. Definisi PR menurut Institute Of Public Relations (IPR) di Inggris adalah
3
Usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinu untuk menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antara suatu organisasinya dengan publiknya.4 Inti dari definisi tersebut diatas adalah konsep bahwa PR haruslah direncanakan. Itu merupakan proses yang dipikirkan secara matang dan hatihati. Proses tersebut juga memerlukan aktifitas yang dilakukan terus menerus. Aktifitas disini adalah suatu usaha untuk menciptakan dan menjaga proses kesepahaman bersama tersebut. Dengan kata lain mereka dapat saling mendengarkan serta saling memahami. Umumnya hasil dari terwujudnya kesepahaman ini adalah adanya perubahan atau tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait. Secara tidak langsung dapat dilihat bahwa para praktisi PR selalu mempertimbangkan dengan seksama bagaimana suatu program akan dimulai dan melanjutkannya secara terstruktur sehingga bermanfaat bagi organisasi serta public yang berinteraksi dengan organisasi tersebut. Peranan Fortune PR sebagai konsultan PR dalam membuat kampanye “Indonesia Menanam” disini sangat dibutuhkan. Karena sebagai konsultan PR yang sudah lama memberikan pelayanan di bidang komunikasi, Fortune PR dipercaya oleh SwaHi untuk membantu ,program “Indonesia Menanam”. Program kampanye tersebut berlangsung pada 20April 2006. Walaupun kampanye tersebut sudah 2 tahun yang lalu, tetapi program “Indonesia Menanam”, setidaknya mampu memberikan kesadaran terhadap masyarakat dan orang-orang yang ingin membuat program serupa. 4
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, Erlangga, Bandung, 2004, hal 2
4
Fortune PR membuat program berupa acara konferensi pers dan konser Indonesia Menanam bersama musisi Iwan Fals. Dalam konferensi pers diumumkan akan menggelar kampanye Indonesia Menanam atau Tanam Masal sejumlah 2000 bibit pohon. Di samping Tanam Masal, Fortune PR menyelenggarakan konser bertajuk Indonesia Menanam, dengan menampilkan musisi Iwan Fals. Dengan bahasa musik diharapkan mampu menggerakkan anak muda untuk berperan aktif dalam kampanye “Indonesia Menanam”. Dari serangkaian program kampanye “Indonesia Menanam”yang diselenggarakan oleh Fortune PR, disini peneliti melihat bahwa dengan adanya konsultan PR yang membantu LSM SwaHi mampu mengkampanyekan program tersebut bagi khalayak terutama pemuda-pemuda. Setelah adanya acara tersebut, para penonton konser Iwan Fals yang bertajuk lingkungan hidup menjadi peduli dengan penghijauan dan lingkungan sekitarnya . Dalam penelitian ini peneliti melakukan riset di Fortune PR selam periode 6 bulan dimulai dari Desember 2007 sampai selesainya skripsi yang berjudul Peranan Fortune PR Dalam Mendukung Program LSM Swara Hijau “Indonesia Menanam” di Jakarta.
5
1.2 Rumusan Permasalahan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu, maka rumusan permasalahan atas hal tersebut adalah : “Bagaimana peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM Swara Hijau (Indonesia Menanam) di Jakarta?”
1.3 Tujuan Penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk memahami peranan yang dilakukan Fortune PR dalam mendukung program LSM Swara Hijau (Indonesia Menanam) dan memberikan kesadaran kepada masyarakat.
1.4 Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua sisi yakni : 1.4.1
Manfaat Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi literatur pada ilmu-ilmu studi komunikasi khususnya dibidang Public Relations mengenai peranan Konsultan Public Relations dalam mendukung program kampanye LSM sehingga dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
1.4.2
Manfaat Praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan LSM Swara Hijau mengenai peranan yang dilakukan oleh Konsultan Public Relations itu sendiri serta bagi FortunePR agar lebih 6
meningkatkan peranan Public Relations yang selama ini telah dilakukannya dalam penanganan suatu program kampanye.
7
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication itu berasal dari bahasa Latin communication yang berarti pemberitahuan.5 Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Para ahli mendefinisikan komunikasi sesuai dengan sudut pandang masing-masing, mengingat ilmu komunikasi dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Loren J. Anderson yng mendefinisikan komunikasi sebagai berbagai informasi antara dua orang atau lebih. Senada dengan itu William. I. Gorden mengatakan bahwa komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.6 Gode memberikan pengertian mengenai komunikasi adalah sebagai berikut “ It is a process that makes common to or several what wass the monopoly of one or some”. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang. Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses menyotir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membuat pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud komunikator. 5 6
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PPS- UPDM, Jakarta, hal 7 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, Media Pressindo, Yogyakarta, 2006 hal 7
8
Menurut Harold D. Lasswell sebagaimana dikutip oleh Sendjaja cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who says what in which channel to whom with what effect? 7 atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana? Sedangkan Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam bukunya Human Behavior,mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :8 “Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambing-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya bias dinamakan komunikasi.” Definisi-definisi yang dikemukakan di atas, belum mewakili semua definisi yang telah dibuat para ahli. Paling tidak definisi di atas telah memperoleh gambaran mengenai komunikasi, sebagaimana diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komuniaksi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. Para pakar tersebut mendifinisikan komunikasi sebagai proses karena komunikasi merupakan kegiatan yang ditandai dengan tindakan, perubahan, pertukaran dan perpindahan. Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa pihak-pihak tersebut berkomunikasi secara timbal balik atau dua arah, dan menyatakan semua unsur dalam proses komunikasi saling berhubungan.
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2004, hal 10 8 Ibid
9
Dalam komunikasi dua arah atau timbal balik, komponen utama dari komunikasi adalah pengirim pesan, penerima pesan, pesan, saluran serta balikannya. Namun dalam komunikasi ini juga menekankan adanya beberapa faktor lain yang mempengaruhi proses komunikasi seperti latar belakang si pengirim pesan maupun penerima pesan, lingkungan serta adanya faktor gangguan.
Rosady Ruslan menjelaskan bentuk komunikasi sebagai berikut : a. Komunikasi Persona : (Personal Komunikasi) adalah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara: 1. Komunikasi intra persona (Intra Personal Communication), yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, dalam hal ini bisa saja dalam bentuk peristiwa, perjalanan, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang. 2. Komunikasi antar persona ( Inter personal Communication), yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang secara tatp muka atau langsung. b. Komunikasi massa (Massa communication), yaitu proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal seperti : pers, radio, tv, film dan surat kabar. c. Komunikasi
media
(Media
Communication),
yaitu
komunikasi
yang
menggunakan media sebagai saluran komunikasinya seperti melalui surat, telepon, poster dan spanduk.9
9
Rosadi Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal 23-24
10
Menurut Santoso Roestro, yang dikutip Rosady Ruslan, ada berbagai saluran atau media yang dikenal dalam lingkup permasalahan komunikasi. Media tersebut dapat dibagi atas :10 Media tersebut dapat dibagi atas : a. Media Umum adalah media yang digunakan untuk berkomunikasi secara umum. Biasanya berupa media elektronik seperti : telepon, telex, telegram, dll. b. Media massa adalah media yang digunakan untuk berkomunikasi dan sifatnya massal atau untuk orang banyak, seperti surat kabar, radio, tv, film, dll. c. Media khusus adalah media yang digunakan untuk berkomunikasi yang sifatnya khusus seperti surat tertutup, warkop pos, kartu pos, dll.
10
Rosadi Ruslan, Berbagai Aspek ilmu komunikasi , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal 24
11
2.2 Pengertian Komunikasi Organisasi. Organisasi merupakan sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah individu sangat beragam antara organisasi satu dengan organisasi yang lain. Jumlah individu sangat beragam antara tiga atau empat orang bekerja dengan kontak yang sangat dekat. Sementara itu ada organisasi yang memiliki seribu karyawan tersebar di seluruh dunia. Di dalam organisasi biasanya bekerja di dalam struktur tertentu. Tingkat strukturnya juga sangat beragam dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Dalam struktur yang sangat ketat, peran dan posisi setiap orang berada dalam hirarki yang didefinisikan dengan jelas. Di dalam organisasi dengan struktur yang lebih longgar, peran bisa bergantian dan status hirarki bisa juga kurang jelas dan relatif kurang penting. Tujuan sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan. Akan tetapi, berbagai tujuan lain yang mendukung harus pula dicapai juka tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi. Misalnya agar dapat mendatangkan pendapatan, organisasi harus mempertahankan angkatan kerja yang efektif, maka organisasi harus memiliki orangorang yang bermotivasi dan berdedikasi tinggi. Sementara definisi komunikasi organisasi itu sendiri adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi dalam kelompok formal maupun informal organisasi.11 Bila organisasi semakin besar dan kompleks akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya.
11
Wiryanto, Op Cit, hal 60
12
Organisasi yang kecil, yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang berlangsung relatif sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang komunikasinya sangat kompleks. Komunikasi organisasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi seperti : memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers dan surat-surat resmi. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara social. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih pada para angggotanya secara individual.
13
2.4 Public Relations. 2.4.1 Pengertian Public Relations. Pada intinya humas atau PR senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, Public Relations adalah
12
bentuk komunikasi yang berlaku
terhadap semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersil maupun non komersil di sector public (pemerintah) maupun privat (pihak swasta). Sedangkan definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) adalah “Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. Ini berarti Public Relations adalah suatu rangkaian
kegiatan yang
diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi PR sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau dadakan. Disini PR mempunyai tujuan menciptakan dan memelihara saling pengertian maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Tetapi tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja, melainkan juga berbagai macam tujuan khusus lainnya yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian itu. Tujuan- tujuan khusus itu biasanya adalah penanggulangan masalah-masalah komuniaksi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misanya saja pengubahan sikap yang negatif menjadi positif.
12
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Edisi 4, Jakarta, 1992, hal 2
14
Public Relations harus menggunakan metode manajemen untuk membuat program kampanye berdasarkan tujuan (management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan tegas menyangkal anggapan keliru yang mengatakan bahwa PR merupakan kegiatan yang abstrak. Apabila tengah menjalankan suatu program kehumasan, dapat diukur hasil-hasil yang sudah dicapai. Mengukur hasilnya dapat menerapkan teknik-teknik riset dalam menguji tingkat keberhasilan atau tingkat kegagalan dari suatu kampanye atau program kehumasan.
2.4.2 Pengertian Konsultan Public Relations Penulis disini ingin membahas mengenai konsultan PR sesuai dengan judul penulis. Praktek konsultan PR atau humas adalah
13
Penyelenggaraan jasa-jasa
teknis dan kreatif tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keahlian berdasarkan pengalaman dan latihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya, serta didalam menjalankan fungsi-fungsinya itu mereka memiliki identitas perusahaan yang sah menurut hukum. Keseluruhan atau pokok penghasilan yang diterima oleh perusahaan humas tersebut adalah upah atau pembayaran professional atas jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak-pihak pelanggan atau klien berdasarkan kontrak konsultasi.
13
Frank Jefkins, Op Cit, hal 34.
15
Dari definisi diatas biasanya tidak memasukkan jasa bidang periklanan (kecuali iklan tersebut semata-mata digunakan untuk menunjang suatu program kehumasan) yang merupakan porsi khusus bagi agen-agen periklanan. Konsultan PR lebih menawarkan jasa-jasa dibidang kehumasan secara menyeluruh. Sebagian besar konsultan PR hanya melayani sebagian saja fungsi-fungsi humas. Syarat-syarat menjadi praktisi PR atau konsultan PR yang baik adalah Permintaan akan jasa konsultasi PR atau humas dan manajer humas (PR manajer) yang handal sangatlah tinggi. Konsultan PR dipandang sebagai dewa penyelamat dan diharapkan akan mampu menciptakan keajaiban. Tetapi tentu saja sehebat dan sepandai apapun, mereka tidak mungkin mampu mengerjakan semua hal dengan sempurna. Berikut ini adalah enam kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi PR yang baik, terlepas dari latar belakang pribadinya. a. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. Ini berarti harus mampu dan mau berusaha memahami, serta berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa menjadi penakut dan penjilat. b. Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih, jelas dan lugas, baik secara lisan maupun tertulis atau bahkan secara visual (misalnya melalui gambar, atau foto-foto). c. Memiliki kemampuan mengorganisir segala sesuatu. Hal ini menuntut suatu kemmapuan perencanaan yang prima. d. Memiliki integritas persona, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan pribadinya.
16
e. Memiliki imajinasi. Artinya daya kreatifnya cukup baik sehingga mampu membuat jurnal internal, menulis naskah, menyusun rencana kampanye PR yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-cara yang semula tidak terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah.
2.4.3 Peranan Public Relations Peran Public Relations atau humas diharapkan mampu menjadi mata dan telinga serta tangan kanan bagi top manajemen dari organisasi/ lembaga, hal ini seperti dikutip oleh Rosady Ruslan, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas: 1. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Yang dimaksud public internal adalah public yang menjadi bagian unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negative didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu diambil oleh organisasi. 2. Membina hubungan ke luar (publik eksternal) Yang dimaksud publik eksternal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga yang diwakilinya.14 Menurut Philip Lesly peran Public Relations adalah pertama, peran sebagai interpreter atau in the middle, yaitu PR berperan sebagai sumbu antara manajemen dengan publik internal maupun eksternal.
14
Rosady Roslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Tahun 1998, hal 41
17
Kedua, adalah peran sebagai lubricant, pelumas atau pelicin untuk terciptanya hubungan internal yang harmonis dan efisien (harmonious and efficient internal communications and relationship). Pada peran ini PR dapat mencegah kemungkinan timbulnya friksi-friksi atau perpecahan dalam organisasi. Ketiga, peran monitoring, yaitu PR mampu menangkap perubahanperubahan yang terjadi di lingkungannya. Keempat, peran yang sudah dikenal luas selama ini, yaitu PR harus melakukan tindakan komunikasi, yang dilakukan baik dengan publik internal maupun eksternal untuk menciptakan saling pengertian. Media teknik komunikasi ini yang sangat menentukan keberhasilan PR secara menyeluruh.15 Peran Public Relations lainnya adalah fungsi manajemen sebagai peneliti dan penilai selera dan sikap masyarakat menyelaraskan kebijakan organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat. 16 Selain itu dalam konsepnya fungsi public relations officer ketika menjalankan Tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut Onong Uchjana dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. 15
Ridwan Nyak Baik, Irmulan Sati, Koalisi Dominan Refleksi Kritis atas Peran dan Fungsi Public Relations Dalam Manajemen, BPP Perhumas, Jakarta, 2004, hal 20 1 6 Irving Smith Kogan, Modern Bussiness, Alexander Hamilton Institut, 1965, hal 97
18
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani public dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 5. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun pihak publiknya. Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama public relations yang pada intinya adalah sebagai berikut:17 1.Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. 2.Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3.Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Melihat peran Public Relations sebagaimana disebutkan diatas maka ada empat persyaratan dasar yang harus dipenuhi saat Public Relations menjalankan tugasnya, yaitu :18 a. Jujur dan berkredibilitas b. Memberikan pelayanan informasi dan data yang dibutuhkan. 17
Rosady Ruslan, Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal 10. 18 Rosady Ruslan, Op Cit, hal 52
19
Seorang Public Relations harus mampu memberikan pelayanan informasi yang cepat dan benar, kapanpun tanpa batas waktu dan tempat. c. Transparansi Keterbukaan saluran informasi yang dapat dipercaya dan terbuka kepada klien. d. Partisipasi. Keikutsertaan public dank lien dalam memperoleh informasi dan data, upaya pengecekan serta proses pengambilan keputusan bersama dalam organisasi.
2.4.4 Fungsi Public Relations
Menyinggung fungsi public relations menurut Onong Uchjana dalam bukunya Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis yang memaparkan pendekatan fungsi PR dari Bertarnd R. Canfield dalam buku Public Relations Principles and Problem, mengemukakan unsur- unsur utama dalam fungsi public relations, yakni: 19 a. it should serve the public’s interest, b. maintain good communications. c. Stress good morals and manners. Ketiga konsepsi fungsi Public Relations dari Canfield tersebut diatas, apabila dilaksanakan dengan seksama dan konsisten, akan memberi dorongan yang positif bagi kegiatan dan pencapaian tujuan. Hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan dan manajemennya. Tahap berikutnya, fungsi PR/ humas bisa lebih diperinci lagi dalam penerapannya, guna menunjang kegiatan dan aktifitas perusahaan dalam mencapai tujuan berikut.
19 Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, 1999, Hal 33
20
1.
Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan yang diwakilinya.
2.
Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai publik, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun ke luar (external relations) untuk meningkatkan kerja sama.
3.
Menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dan publikasi dari organisasi kepada publik dan sebaliknya menyalurkan opini public kepada organisasi.
4.
Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan advis (nasihat) kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan umum.
5.
Bersikap
bahwa tujuan dan sasaran itu dalam pengertian bukan untuk
memperoleh keuntungan dari public sasaran (masyarakat), melainkan memperoleh
keuntungan
bersama
(mutual
benefit),
terampil
dalam
memadukan keuntungan dengan tanggung jawab social. 6.
Bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening) dan bukan hearing mengenai aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat.
7.
Bersikap dan terampil aktif dalam menerjemahkan atau mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam arti sempit dan mengaitkan dengan kebijakan pemerintah dalam arti luas.
Konsepsi lain mengenai fungsi PR/ humas menurut Ralp Cureer Davis dan Allan C. Filley dalam bukunya Principles of Management berkait erat dengan penampilan, pelaksanaan, pembuatan, perencanaan, komunikasi dan penggiatan (action) hingga pengawasan (control) serta evaluasi (evaluation) baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
21
Untuk memperoleh kejelasan mengenai peran dan fungsi Public Relations yang dikaitkan dengan kepentingan perusahaan, Edwin Emery, Philip H. Ault dan Warren K. Agee dam buku Introduction ti Mass Communication, mengemukakan sebagai berikut : Upaya yang terencana untuk mempengaruhi dan membina opini yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima, dilakukan secara jujur dan dengan kepercayaan melalui dua jalur komunikasi baik ke dalam maupun ke luar. Merupakan fungsi manajemen yakni berupaya berencana atau merancang program kerja PR tersebut yang didasarkan pada pernyataan kebijakan yang mapan dan yang disetujui oleh perusahaan serta mencerminkan prinsip-prinsip dan kegiatankegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok. Apabila dipaparkan secara rinci, tiga fungsi utama public relations tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, bertindak sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communications). Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi , di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik (public opinion). Kedua, membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (mutually understanding) dan saling memperoleh manfaat bersama (mutually symbiolis) antara lembaga /organisasi perusahaan dan publiknya.
22
Ketiga, peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa public relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi manajemen, menurut teori bahwa proses tersebut melalui tahapan yang terkenal POAC, yaitu dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan). Lalu diikuti unsur lain yang terlibat dalam proses melakukan komunikasi dua arah untuk menunjang kegiatan bagian (departemen) lainnya. Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Public Relations, mengatakan fungsi manajemen
dalam
konsep
public
relations
bertujuan
menciptakan
dan
mengembangkan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan, atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, yang kegiatannya langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan atau produknya. Dalam aktivitas atau operasional, public relations tersebut dikenal dengan pertemuan fakta (fact finding), perencanaan (planning) pengkomunikasian (communicating), dan pengevaluasian atau pemantauan (evaluating). Dalam mengevaluasi tersebut melihat sejauhmana perencanaan itu berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, dikoordinasi atau diorganisasikan, kemudian bagaimana pelaksanaan, dan dalam pencapaiannya, hasil apa yang telah diperolehnya. Keempat, menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR campaign (kampanye PR), baik untuk keperluan publikasi maupun promosi. Peran public relations mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak 23
dan tidak hanya sekedar berbentuk relations arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam melakukan kampanye public relations. Bagaimana meningkatan kesadaran, pengertian pemahaman tentang aktivitas perusahaan atau lembaga , termasuk membentuk sikap yang menyenangkan (favoritiable) itikad baik (good will), toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual understand), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual apprectiation), dan pada akhirnya akan menciptakan citra baik (good image). Sedangkan fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/ organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motifasi dan partisipasi publik dalam upaya mencipatakan opini publik yang menguntungkan. Erwin Emery dalam bukunya Introduction to mass Communications seperti yang dikutip oleh F. Rahmadi adalah upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya. (The planned and organized effort of a company or institution to establish mutually beneficial through acceptable communication relationships with its various publics) Public Relations sebagai methode of communications Dimana Public Relations atau Humas merupakan rangkaian atau sistem kegiatan, melalui kegiatan komunikasi secara khas. Public Relations sebagai state of being.
24
Dimana setiap divisi dan bagian dalam suatu organisasi melakukan kegiatan kehumasan dalam upaya mengefektifkan dan mengefesienkan upaya pencapaian tujuan organisasi.20 John E. Marston menuliskan bahwa : 21 “Public Relations is a planned, persuasive communication designed to influence significant public” (Public Relations adalah suatu upaya komunikasi yang terencana dan membujuk yang dirancang untuk mempengaruhi khalayak sasarannya). Dari definisi yang sangat umum tersebut, Marston memberikan definisi yang lebih spesifik, yang lebih konkret mengenai PR, yaitu : 22 “ PR adalah seni untuk membuat perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen dan penyalur.” Kegiatan Public Relations. Dalam merencanakan kegiatan komunikasi Public Relations membutuhkan : 1. A Seaorching Look Backward (melihat ke belakang) Kegiatan yang dilakukan sebelum membuat rencana dengan cara melihat menghambat atau masa lampau menggunakan factor-faktor yang menunjang. 2. A Deep Look Inside (melihat dalam) Melihat ke dalam diri sendiri atau organisasi untuk memahami maslah yang dihadapi. 3. A Wide Look Around (melihat sekeliling) 20
Rahmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PPS- UPDM,Jakarta, 1996, hal 21
21
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Raja Grafindo Jakarta, 1998, hal 5 Rhenard Kasali, Manajemen PR, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti Jakarta, 1994, hal 6
22
25
Mencoba melihat, memahami lingkungan social. 4. A Long, Long, Long Ahead (melihat ke depan). Harus mampu mengantisipasi, masa depan. Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaaan mencakup: 1. Building Corporate Identity and Image. a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif. b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Facing Crisis. Menangani komplain, membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of Image, memperbaiki Lost Damage of Image.23
23
Rosady Ruslan, Op Cit, hal 41.
26
2.4.5 Kampanye Public Relations Fungsi dan tugas Public Relations, menurut Scott M. Cutliff dan Allen H Centre bahwa program kerja di dalam suatu kampanye, yaitu sebagai berikut.24 “ To divise and implement programs that will gain wide and favourbale interpretations of an organizing policies and operations”. Artinya,
merencanakan
dan
melaksanakan
program-program
yang
dapat
menumbuhkan penafsiran yang menyenangkan terhadap suatu kebijaksanaan dan mengenal operasional organisasi. Pendapat pakar lainnya dari Duyker (Belanda) yang mengatakan bahwa kampanye tersebut “Menggunakan berbagai lambing untuk mempengaruhi manusia sedemikian rupa sehingga tingkah laku yang timbul karena pengaruh tersebut sesuai dengan keinginan komunikator.” Kampanye Public Relations menurut Anne Gregory Kampanye PR sama halnya dengan perencanaan dalam PR. Definisi PR menurut Institute Of Public Relations (IPR) di Inggris
25
Usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinu untuk
menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antara organisasinya dengan publiknya. Konsep bahwa PR haruslah direncanakan, itu merupakan proses yang dipikirkan secara matang dan hati-hati. Proses tersebut juga memerlukan aktifitas yang dilakukan terus menerus. Aktifitas disini adalah suatu usaha untuk menciptakan dan menjaga proses kesepahaman bersama tersebut. Dengan kata lain mereka dapat saling mendengarkan serta saling memahami.
24
Rosady Ruslan, Op Cit, Hal 79 Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, Erlangga, Bandung, 2004, Hal 2
25
27
Umumnya hasil dari terwujudnya kesepahaman ini adalah adanya perubahan atau tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait. Secara tidak langsung dapat dilihat bahwa para praktisi PR selalu mempertimbangkan dengan seksama bagaimana suatu program akan dimulai dan melanjutkannya secara terstruktur sehingga bermanfaat bagi organisasi serta publik yang berinteraksi dengan organisasi tersebut.
2.4.6 Media Konsultan PR Media
26
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Ada beberapa pakar psikologi memnadang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominant dalam berkomunikasi adalah panca indera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media komunikasi yang biasanya digunakan dalam kegiatan Public Relations menurut F. Rahmady adalah 27 Media Berita (News Media, seperti : majalah, surat kabar, bulletin, dan lainlain) b. Media Siaran (Broadcast Media), seperti : radio, televise, film, internet. c. Media Tatap Muka (face to face), seperti : pertemuan, rapat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan Public Relations prinsipnya adalah menekankan adanya niat baik dari organisasi terhadap publiknya, salah satunya 26 27
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal 119 F. Rahmady, Op Cit, hal 87.
28
adalah upaya untuk menciptakan pengertian public terhadap organisasinya, begitupun sebaliknya.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi oleh objek tertentu.28 Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pada hakekatnya ada dua macam analisa data yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisa kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada pada masyarakat, sedangkan kuantitatif lebih ditekankan pada pengujian hubunganhubungan tersebut. Dalam penelitian mengenai peranan FortunePR dalam mendukung program LSM Swara Hijau (Indonesia Menanam) di Jakarta. peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dalam peristilahannya.
28
Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, 2006, hal 69
30
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode penelitian yang bersifat studi kasus yaitu salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.29 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini memerlukan data primer dan data sekunder. Data yang telah didapat dikumpulkan dengan cara: a. Data Primer Data primer diperoleh berdasarkan wawancara dengan sumber informasi secara langsung. Teknik wwancara dapat dilakukan (1) dengan tatap muka (face to face interview) dan (2) melalui saluran telepon (telephone interviews).30 Pada penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah face to face interviews. Interview atau wawancara itu dipandang sebagai metode sistematis guna melakukan penetrasi terhadap kehidupan batiniah seseorang yang secara relatif dianggap masih asing.31
29
Robert K. Yin, Studi Kasus,PT Radja Persada, Jakarta, 2006, hal 1 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003,hal 23.
30
31
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju, 1990,hal 188
31
b. Data Sekunder 1. Studi Kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang bersifat ilmiah, buku panduan skripsi. 2.Data dokumentasi dari internet mengenai Fortune PR dan dokumentasi internal lainnya.
3.4 Key Informant atau Nara Sumber Dalam memperoleh data, peneliti melakukan wawancara dengan pihak Fortune PR dengan Ibu Ayu Meganingrum (key informant), beliau di Fortune PR sebagai Senior Consultant dan Rheina Ariestia sebagai assistent consultant. Alasan peneliti mewawancarai Ibu Ayu Meganingrum dari Fortune PR tersebut adalah karena mereka sangat berkompeten didalam bidangnya masing-masing dan sangat menguasai program kampanye “Indonesia Menanam” di Jakarta serta mampu membantu peneliti mendapatkan data-data untuk menjawab permasalahan.
3.5 Definisi Konsep a. Peranan Public Relations Peranan Public Relations atau Humas adalah kegiatan yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana dan membangun hubungan baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya termasuk klien dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.
32
b. Konsultan Public Relations Konsultan Public Relations adalah penyelenggaraan jasa-jasa teknis dan kreatif tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keahlian berdasarkan pengalaman serta latihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya, dan dalam menjalankan fungsi-fungsi itu mereka memiliki suatu identitas yang sah menurut hukum.
c. Kampanye Public Relations Kampanye Public Relations sama halnya dengan perencanaan dalam PR yaitu usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinu untuk menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antara suatu organisasinya dengan publiknya.
33
3.6 Fokus Penelitian Fokus penelitian pada peranan Konsultan Public Relations dikategorikan sebagai berikut: 1. Interpreter atau in the middle a. Sebagai mediator antara publik internal maupun publik eksternal. Publik Internal -
Melakukan training karyawan mengenai pengetahuan public relations, marketing setiap 4 bulan sekali.
Publik Eksternal -
Mengadakan
meeting tiap
minggu atau hari-hari
menjelang deadline di tempat yang cukup mendukung misal restoran atau kafe. b. Memberikan informasi dan gambaran kepada klien sehingga mempunyai pengertian yang benar. -
Memberikan informasi yang berkaitan dengan program melalui email, telepon atau meeting mingguan.
2. Sebagai lubricant (pelumas/ pelicin). a. Memberikan saran dan masukan kepada klien sehingga mendapatkan tujuan bersama. -
Memberikan saran mengenai kegiatan fact finding, planning, communicating sampai evaluating.
34
-
Memberikan masukan berupa penyampaian awareness kepada
masyarakat
mengenai
program
Indonesia
Menanam. b. Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu bukan untuk memperoleh keuntungan dari publik sasaran (masyarakat) melainkan keuntungan bersama dengan tanggung jawab social. -
Memberikan pengertian kepada klien dan masyarakat mengenai tujuan dan sasaran program demi keuntungan bersama.
3. Monitoring. a. Memonitoring program yang telah dibuat serta melakukan analisa publik mengenai acara tersebut. -
Monitoring media cetak dan elektronik yang telah memuat berita mengenai program tersebut.
4. Komunikasi a. Mengadakan negosiasi dengan tamu undangan seperti Bapak Menteri Kehutanan. -
Fortune PR bekerjasama dengan SwaHi bernegosiasi dengan Bapak Menteri Kehutanan.
b. Mengirimkan undangan bagi pengisi acara seperti Iwan Fals. c. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan klien demi hubungan yang berkelanjutan. -
Melakukan
komunikasi
antar
personal
misalnya
memberikan ucapan ulang tahun kepada klien, memberikan bingkisan lebaran atau natal. 35
3.7 Analisa Data Analisa data sebagai proses dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pada penelitian kulitatif tidak menggunakan data statistik karena datanya berupa data kualitatif yaitu kata-kata atau kalimat-kalimat, gambar-gambar dan bukan angka-angka.32 Analisa data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data tersebut terkumpul baik observasi, wawancara mendalam maupun dokumen-dokumen. Kemudian data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori- kategori tertentu dengan analisis domain. Analisis ini digunakan untuk menganalisais gambaran-gambaran objek riset secara umum atau menganalisis ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek riset tersebut. Artinya, teknik ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus membuat rincian secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek riset tersebut. Peneliti menganalisa data saat sedang dan setelah melakukan penelitian di lapangan. Analisa data setelah penelitian dilakukan saat peneliti telah berhasil mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan.
32
Rachmat Krisyantono. Op Cit, hal 70
36
Jenis penelitian ini adalah deskripsi semata-mata, dimana peneliti menerima dan menggunakan teori dan rancangan organisasional yang telah ada dalam suatu disiplin.33 3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. Peneliti disini juga menggunakan triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu. 34 Dalam penelitian kualitatif, triangulasi merujuk pada pengumpulan informasi atau data sebanyak mungkin dari berbagai sumber. Triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik. 35 Data yang diperoleh tersebut akan dianalisa secara triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara dengan key informant dengan informant. Selanjutnya dari data-data tersebut peneliti akan menarik kesimpulan.
33
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja RosdaKarya, 2004, hal 197-198 Ibid, hal 330. 35 Ibid, hal 331. 34
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan Public Relations. Perusahaan ini lebih mengutamakan strategic communications dalam memberikan pelayanan jasa kepada kliennya atau rekan kerjanya. Perusahaan konsultan tersebut yaitu Fortune PR (Fortune Pramana Rancang, PT). Sebagai perusahaan konsultan Fortune PR selalu mengembangkan prinsip profesionalisme dan mengedepankan kepuasan, kepercayaan para klien serta memegang teguh komitmen.
4.1.1 Profil Fortune PR (Fortune Pramana Rancang, PT) Fortune PR adalah sebuah perusahaan konsultan PR dimana Ibu Miranti Abidin sebagai President Director dan Indira Abidin sebagai CEO Fortune yang memiliki beberapa karyawan yang handal di bidang Public Relations. We believe that our services could contribute to your business and that a cooperation would be a shared success. We would therefore like to present FORTUNE PR - Strategic Communications and its services to you. FORTUNE PR - Strategic Communications provides extensive services and at the same time ensures that our clients have frequent direct access to senior management. FORTUNE PR - Strategic Communications can - as a locally run business - offer operations sensitive to the market place here in Indonesia. We also work closely with several worldwide networks for international projects and services.
38
FORTUNE PR - Strategic Communications as a subsidiary of Fortune Group, is able to completely fulfill the communication needs of your company. FORTUNE PR Strategic Communications has a strong staff of 15 people. To us, communications is a result-oriented business, built on the principle of employing the highest grade specialist skills to provide top performance in all aspects. We are dedicated to providing our clients with high quality service.36
4.1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Susunan struktur organisasi Fortune PR yang turut serta menunjang tercapainya tujuan organisasi terdiri atas:
A. Presiden Director
Tugas dan wewenang Presiden Director antara lain:
1. Memimpin
perusahaan
secara
keseluruhan
menyangkut
fungsi-fungsi
perusahaan dan membina serta mengarahkan jajaran dibawahnya untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Melaksanakan tugas, tanggung jawab serta kewajiban dan kewenangan sebagaimana dalam tugas, kewajiban dan wewenang Presiden Director. 3. Memberikan pengarahan tentang pengendalian kegiatan perusahaan sehingga tercapai hasil usaha yang optimal. 4. Mengadakan pengawasan dan tindakan yang diperlukan untuk kepentingan pengamanan perusahaan. 36
Company Profile Fortune PR Tahun 2006
39
5. Presiden Director memimpin rapat pimpinan dan staf yang diadakan secara berkala maupun yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. 6. Mendelegasikan wewenang kepada Managing Director, apabila berhalangan hadir ataupun dalam perjalanan dinas luar kota atau negeri.
B. Managing Director.
Tugas dan wewenang Managing Director antara lain:
1. Menyampaikan strategi kerja konsultan dengan memperhatikan implikasi atas strategi tersebut. 2. Mengatur Sumber Daya Manusia di kantor. 3. Menjaga standar control perusahaan, menerapkan dan mengawasi kebijakan, kepatuhan, menjaga kesadaran akan resiko operasional dan menurunkan tingkat terjadinya resiko operasional.
C. Finance
Tugas dan wewenang Finance antara lain:
1. Membuat laporan keuangan atau statistic harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 2. Mengatur keuangan dalam anggaran. 3. Melaporkan semua jenis pembayaran. 4. Memproses transaksi keuangan. 5. Mengaudit prosedur keuangan.
40
6. Meramalkan keuangan sebuah proyek.
D. HRD (Human Resources Development).
Tugas dan wewenang HRD antara lain:
1. Bertanggung
jawab
dalam
penanganan
administrasi
dan
mendukung
pelaksanaan teknis aktifitas training di perusahaan. 2. Bersama dengan Managing Director menyelenggarakan rapat atau meeting mingguan, bulanan bahkan rapat tahunan. 3. Melaksanakan administrasi keuangan. 4. Menyusun rencana anggaran belanja.
E. Sekretaris
Tugas dan wewenang sekretaris antara lain:
1. Memberikan masukan dari aspek hokum kepada Presiden Director, berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan. 2. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan. 3. Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli perusahaan. 4. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak stake holder. 5. Memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu perusahaan. 6. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan. 7. Mengupayakan kelancaraan pelaksanaan agenda Presiden Director.
41
F. Consultant.
Tugas dan Tanggung jawab dari konsultan antara lain:
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis , gambar kepada klien agar klien mempunyai pengertian yang benar mengenai organisasi. 2. Bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan sesuai dengan proyek yang pada saat itu dikerjakan bersama tim atau PR Officer. 3. Menjadi penanggung jawab terhadap klien. 4. Bertanggung jawab dengan semua laporan di setiap minggunya. 5. Bertanggung jawab dengan laporan pada akhir proyek. 6. Bertanggung jawab untuk memelihara suatu program.
G. PR Officer.
1. Menjadi wakil orang yang bertanggung jawab terhadap klien.
2. Mengatur jadwal pertemuan, membuat janji dengan klien.
3.Membantu konsultan senior untuk membuat laporan mingguan atau laporan akhir proyek.
4. Ikut mengawasi operasional suatu program
H. Support Team.
1. Tim yang ikut membantu semua pekerjaan konsultan dan PR officer. 42
Tabel. 1
Struktur organisasi PT Fortune Pramana Rancang (FortunePR)
Presiden Director
Managing Director
Finance
HRD
Sekretaris
Consultant
PR Officer
Support Team
Tabel. 2
Divisi Consultant.
Consultant
Government
Farmacy& Lifestyle
IT
43
IPO
Dan lainlain
4.1.3 Pelayanan atau Jasa dari FortunePR 1. Corporate Services Public Affairs Programme. Dalam program ini Fortune PR membantu perusahaan klien membuat kebijakan penting dalam menambah divisi atau bagian yang memungkinkan mempengaruhi peraturan-peraturan lokal maupun nasional yang mana tidak hanya menguntungkan komunitasnya tapi juga perusahaan itu sendiri. 2. Investor dan Financial Relations. -
Investor Relations Keberadaan PR Financial (keuangan) adalah untuk mendukung dan menguatkan
posisi
keuangan
perusahaan,
khusunya
lebih
kepada
memastikan semua investor, apakah secara institusi maupun individu memiliki pandangan yang jelas dan akurat terhadap keuangan perusahaan dan prestasi bisnisnya. Dalam hal ini FortunePR sebagai konsultan menjaga hubungan baik dengan para calon investor maupun investor. - IPO (Initial Public Offering) Communications Campaign. Tugas dan peran dari IPO adalah untuk mengoptimalkan presentasi dari perusahaan, mengemas penawaran-penawaran dengan cara-cara yang paling menarik, mengoptimalkan tuntutan atau permintaan dan mempertunjukkan keberadaan dari permintaan itu. Fortune PR sebagai konsultan membantu perusahaan untuk menjual sahamnya ke publik di bursa efek.
44
3. Marketing Services. - The Search Of The New Market ( Pencarian pemasaran baru). Fortune PR dapat mendukung inisiatif dari departemen marketing suatu perusahaan dan membuat para konsumen berfikir bahwa produk-produk baru tersebut bermanfaat dan layak untuk dicoba. - Product Launches (peluncuran produk) Program dari PR adalah jelas untuk mendorong menaikkan jumlah penjualan suatu produk dan mengadakan peluncuran produk dengan sukses. - Special Events. - Exhibition support. 4. Information Services (Pelayanan Informasi). -Memberikan
pelayanan
informasi
melalui
media
monitoring,
membuat kliping dan lain-lain. - Publishing (publikasi) 1. Publikasi dalam haouse magazine. 2. Membuat dan memproduksi company profile. 3. Menyediakan material promosi, fotografi, kreatif disain, dan lain-lain. 4. Menyediakan publikasi elektronik dalam bentuk website, CD Rom, Marketing dan PR. 5. Komunikasi - Media Relations. Fortune PR melakukan monitoring melalui media cetak maupun elektronik dalam program kampanye Indonesia Menanam ini.
45
Monitoring itu dilakukan kepada beberapa media yang telah diundang dalam acara tersebut, yang telah menyiarkan berita mengenai kampanye tersebut. Selain itu Fortune selalu membina hubungan baik dengan media. - Press Conferences. Peranan Fortune PR dalam mendukung program Indonesia menanam tersebut dengan cara mengadakan konferensi pers dengan mengundang Bapak SBY, Menteri Kehutanan dan sejumlah rekanrekan media baik media cetak maupun elektronik serta masyarakat. Dari konferensi pers tersebut diawali dengan pidato Bapak Presiden SBY dan diakhiri dengan penanaman lebih dari 1000 pohon di lapangan Kemayoran. - Press Releases. Selesainya program kampanye Indonesia menanam tersebut, Fortune PR langsung mengirimkan press release kepada sejumlah media cetak. Dari press release yang telah dikirim, Fortune memonitoring dan memfollow up apakah berita tersebut disiarkan atau tidak kemudian dilakukan reporting.
46
4.2
Hasil Penelitian. Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang berkenaan dengan peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM Swara Hijau (Indonesia Menanam). Penyusunan hasil penelitian didasarkan dengan wawancara mendalam dalam bentuk kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan dengan karyawan Fortune PR, beliau sebagai konsultan senior yaitu Ibu Ayu Meganingrum dan PR Officer Fortune yakni Rheina Ariestia dan beberapa masyarakat. Wawancara kepada Ibu Ayu Meganingrum selaku senior konsultan difokuskan kepada pertanyaan mengenai peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM SwaHi (Indonesia Menanam). Pertanyaanpertanyaan tersebut dimulai dari peranan Fortune PR menjadi interpreter atau in the middle yakni sebagai mediator antara publik internal maupun publik eksternal, peranan sebagai lubricant, peran monitoring dan peran komunikasi. Wawancara dengan PR Officer yakni Rheina Ariestia difokuskan kepada respon dari program tersebut dan seberapa jauh beliau ikut membantu dalam mensukseskan acara tersebut. Nara sumber yang lain yaitu beberapa masyarakat seperti pelajar atau penjual tanaman, wawancara yang dimaksudkan agar peneliti memperoleh keseimbangan informasi.dan tanggapan dari maryarakat mengenai peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM SwaHi (Indonesia Menanam) di Jakarta dan seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap program Indonesia Menanam. 47
4.2.1 Peranan Konsultan Public Relations. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan nara sumber pada tanggal 16 Juli 2008 yaitu menurut konsultan senior Fortune PR Ibu Ayu Meganingrum di dalam melaksanakan mediator dengan pihak internal (karyawan) antara lain menyangkut, hal-hal diantaranya: 1. Meeting mingguan yang membahas masalah pekerjaan baik di dalam maupun di luar lapangan, dan membahas kendala yang dialami selama proyek berlangsung. Untuk masalah pekerjaan yang berhubungan dengan para tim, biasanya konsultan senior memberikan briefing kepada Public Relations Officer dan support team mengenai jadwal pertemuan dengan klien, pengumpulan data-data yang diperlukan untuk program, membuat jadwal siapa saja dari tim yang mengadakan research ke lapangan agar memperoleh data yang lebih akurat. Masalah pekerjaan di luar artinya konsultan senior memberikan briefing mengenai bagaimana pelaksanaan suatu program, misalnya penentuan tempat, konsep acara, sasaran program, media apa saja yang diundang. Briefing yang telah dilakukan dicatat oleh tim support, dan masing-masing ”warga” Fortune membuat catatan serta daftar dari meeting tersebut. Tujuan dari diadakannya meeting mingguan ini adalah untuk membuat laporan dari masing-masing proyek yang telah dikerjakan dalam waktu dekat. Artinya apa yang telah dikerjakan bisa langsung diketahui oleh para tim dan bisa langsung di back up. 2. Meeting bulanan yang membahas mengenai laporan pekerjaan atau proyek yang telah dikerjakan dan melakukan analisa ulang. Proyek yang 48
dikerjakan menghabiskan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, bahkan sampai 6 bulan tergantung dari program apa dan materi yang ada. Jadi untuk meeting bulanan warga Fortune, khusunya Ibu Indira Abidin dan para konsultan senior mengadakan rapat yang membahas mengenai hasil pekerjaan yang selama ini telah dikerjakan. Hasil pekerjaan tersebut berupa foto, gambar, laporan tertulis atau contoh konsep dari suatu acara atau program. Tujuan diadakannya meeting bulanan yaitu sejauh mana perusahaan dan para konsultan mengetahui hasil dari masing-masing proyek yang telah dikerjakan, walaupun bukan hasil akhir melainkan hasil dari sebagian program tersebut. Dalam menganalisa ulang suatu proyek, biasanya konsultan menanyakan langsung kepada klien mengenai kepuasan akan program tersebut dan melakukan monitoring terhadap media dan masyarakat. 3. Rapat tahunan yang membahas mengenai strategi kerja antar tim konsultan, menganalisa mengenai training 4 bulanan yang selama ini dilakukan. Selain itu juga memberikan laporan pertanggungjawaban atas masing-masing pekerjaan. Strategi kerja yang dilakukan adalah penambahan personil untuk tiap-tiap tim. Masing-masing personil diberikan tambahan mengenai pengetahuan PR, marketing dan bagaimana cara menangani klien. Selain itu Fortune juga mempunyai strategi, khususnya dalam mencari klien yaitu dengan memperluas networking, pembaharuan dalam pembuatan website. Dalam menganalisa training yang dilakukan setiap 4 bulan sekali, biasanya dari tim HRD melihat apakah warga Fortune PR baik karyawan lama maupun karyawan baru telah memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk 49
melakukan pekerjaan Public Relations. Tim HRD juga mengumpulkan bahan training dari para konsultan maupun dari data-data yang sudah ada. 4. Melakukan training atau pelatihan baik untuk karyawan baru maupun lama mengenai ilmu Public Relations, marketing, motivasi dan lain-lain. Training tersebut dilaksanakan tiap 4 bulan sekali dan materi yang diberikan biasanya telah ada ataupun dibuatkan materi baru oleh Ibu Indira Abidin.Tujuan diadakannya training tersebut adalah memberikan pengetahuan dan mengoptimalkan kemampuan ”warga” Fortune untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada publik eksternal maupun klien itu sendiri. Peranan konsultan Public Relations sangat penting dapat menjalankan hubungan komunikasi baik dengan publik internal maupun eksternal. Salah satunya yaitu mampu membina hubungan yang harmonis antara konsultan dengan klien, dan hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi sehingga mempunyai pengertian dan kepercayaan yang benar. Peranan yang dijalanakan oleh Fortune PR yaitu memberikan informasi dan gambaran kepada klien (SwaHi) sehingga mempunyai pengertian yang benar. Dalam hal ini berkaitan dengan program yang berhubungan dengan kampanye Indonesia Menanam. Peranan tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja yang pada saat itu menangani program tersebut. Tetapi peranan itu dilakukan oleh semua tim konsultan, artinya semua konsultan saling mendukung semua program. Dalam memberikan informasi dan gambaran yang bersifat final maupun sedang dalam proses pelaksanaan kepada klien, biasanya konsultan yang mengerjakan proyek tersebut selalu mengirimkan informasi atau data-data melalui email, atau via telepon. 50
Peran sebagai lubricant (pelumas atau pelicin) antara lain menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1. Memberikan saran dan masukan kepada klien sehingga mendapatkan tujuan bersama. Dalam hal memberikan saran Fortune PR sebagai konsultan sudah memberikan hal terbaik demi mensukseskan program kampanye tersebut. Dimulai dari kegiatan memberikan kesadaran terlebih dahulu kepada masyarakat mengenai dampak global warming dan masalah penghijauan. Dari kesadaran yang telah dibangun diharapkan akan menimbulkan cara pandang dan minat masyarakat untuk mendukung program Indonesia menanam tersebut dan saran yang diberikan Fortune kepada klien bersifat jangka panjang, tetapi memang tidak semua saran yang diberikan FortunePR kepada SwaHi dapat diterima semuanya. Seperti dikutip dalam wawancara dengan Ibu Ayu Meganingrum yakni: ” Awalnya kita mengadakan analisa melalui research, melihat kebutuhan masyarakat Indonesia itu seperti apa sih? Kemudian dari hasil research tersebut kita memperoleh data. Dari semua informasi yang kita peroleh memang tidak semuanya disetujui oleh SwaHi, namun pada akhirnya kita mengadakan program Indonesia menanam sesuai permintaan SwaHi yaitu bersifat ceremony”37 2. Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu bukan untuk memperoleh keuntungan dari masyarakat melainkan keuntungan bersama dengan tanggung jawab sosial. Fortune PR memberikan pengertian baik kepada klien dan masyarakat sebagai target sasaran bahwa program kampanye ini bertujuan untuk menyelamatkan bumi dari dampak global warming dan dalam hal ini 37
Hasil wawancara dengan Ibu Ayu Meganingrum
51
Fortune telah melakukan research mengenai kebutuhan dan keadaan masyarakat itu sendiri. Peran dalam memonitoring serta melakukan analisa publik mengenai program kampanye Indonesia Menanam antara lain: -
Memonitoring media cetak maupun elektronik yang telah memuat atau menayangkan acara itu. Berikut ini media yang digunakan: MEDIA CETAK Bisnis Indonesia Sebelum memonitoring media, konsultan PR membuat daftar semua media cetak yang akan diundang. Dari daftar tersebut diperoleh contact person, nomer telepon, alamat email. Data-data yang didapat digunakan sebagai alat untuk proses memonitoring media tersebut. Media cetak seperti Bisnis Indonesia, Fortune PR dapat memperoleh hasil dari posting berita tanggal 21 April 2006. Di Fortune PR ada tim yang khusus mempunyai tugas memonitoring media yaitu line media monitoring special. Tugas dari tim tersebut adalah memonitoring berita yang sudah dimuat di media cetak maupun yang sudah ditayangkan di media elektronik. Beberapa ini adalah media cetak yang diposting tanggal 21 April 2006 yaitu Kompas, Suara Pembaharuan, Radar Surabaya, Warta Kota, Berita Kota, Seputar Indonesia dan Harian Ibu, Warta Ekonomi, Investor Daily.
52
Gatra Fortune PR dalam memonitoring media seperti Gatra biasanya melalui telepon sekedar menanyakan kabar. Kemudian dari pihak Gatra memberitahukan bahwa program yang dibuat Fortune akan diposting tanggal 24 April 2006. Sinar Harapan Media cetak Sinar Harapan memposting berita mengenai program tersebut tanggal 25 April 2006. Dalam hal ini konsultan menelepon, menayakan bagaimana dengan program Indonesia Menanam yang sudah diselenggarakan. Kemudian dari pihak Gatra memberitahukan bahwa berita tersebut akan diposting melalui email dan via telepon. Beberapa media cetak yang sudah dikirim press release tetapi belum tahu kapan naik beritanya yaitu Suara Karya dan Tempo, Star News, Tabloid C&R. CnS Berita yang diposting oleh C n S pada awal bulan Mei. Beberapa media cetak yang memposting berita tersebut bulan Mei yaitu Majalah ME, Aneka Yess, Eksekutif, dan Bisnis Uang. Alasan media tersebut memposting berita bulan Mei dikarenakan media diatas terbit setiap bulan sehingga program Indonesia Menanam baru dimuat di awal bulan Mei.
53
MEDIA ELEKTRONIK TELEVISI RCTI Media elektronik yang menayangkan berita mengenai program kampanye Indonesia menanam yaitu stasiun televisi RCTI. Acara tersebut ditayangkan pada acara Go- Spot tanggal 21 April 2006 jam 7 pagi. Sebelum acara tersebut ditayangkan, konsultan Fortune PR menelepon wartawan RCTI yang pada saat program diundang dan dari keterangan wartawan didapat bahwa program tersebut akan ditayangkan di acara Go-Spot. TV 7 Fortune PR sudah memfollow up untuk media elektronik seperti TV7, namun dari pihak TV 7 belum tentu menayangkan program tersebut dikarenakan jadwal TV 7 yang sudah padat dengan acara lain. Beberapa televisi yang sudah difollow up dan tidak ditayangkan yaitu: TPI, Global TV dan Jak TV.
RADIO I- Radio Tim konsultan PR melakukan monitoring terhadap media radio dengan cara menghubungi contac person di radio tersebut. Langkah awal yang dilakukan oleh Fortune yakni menanyakan kabar, bagaimana kelanjutan mengenai acara tersebut. Selanjutnya pihak I- Radio memberitahukan bahwa acara tersebut akan disiarkan pada acara Insekta jam 11 pagi. Acara yang telah disiarkan biasanya, tim lain dari Fortune ada yang mempunyai tugas untuk melakukan pengecekan apakah acaranya jadi ditayangkan.
54
Trijaya. Radio Trijaya FM menyiarkan program Indonesia menanam pada acara News Hour tanggal 21 April jam 4 sore. Alasan disiarkan pada acara News Hour dikarenakan acara tersebut adalah suatu berita yang bertujuan memberikan awareness kepada masyarakat mengenai kepedulian lingkungan dan penghijauan. Selain itu ini juga program tersebut didukung oleh Bapak Presiden SBY dan Menteri Kehutanan.
Ramako Radio Ramako menyiarkan dalam acara Live Report tanggal 21 April 2006 jam 2 siang. Alasan disiarkan secara langsung dan disiarkan 30 menit setelah acara langsung dikarenakan acara tersebut masih ada hubungannya dengan program Indonesia menanam.
PP RRI RRI menyiarkan program tersebut di acara berita jam 7 malam. Untuk radio yang tidak bisa menyiarkan ataupun hanya press release saja yang dikirim antara lain: Pas FM, Radio Cakrawala, Utan Kayu FM dan Otomotion FM.
INFOTAINMENT Insert Dalam memonitoring media, Fortune PR mengundang baik media elektronik maupun media cetak. Program kampanye Indonesia menanam masuk dalam program infotainment dikarenakan dalam acara tersebut ada salah satu program yaitu konser musik. Konser musik tersebut diisi oleh musisi Iwan Fals yang 55
memang khusus menciptakan lagu mengenai penghijauan. Mengingat Iwan Fals adalah seorang penyanyi yang sudah terkenal, maka media elektronik tersebut memasukkan program kampanye Indonesia menanam dalam acara infotainment. Disini peranan Fortune PR sebagai konsultan Public Relations yaitu melakukan monitoring kapan ditayangkan acara tersebut dan pada waktu ditayangkan tim dari Fortune PR juga melakukan mengecekan terhadap penayangan acara itu. Sebelum acara tersebut ditayangkan konsultan PR juga melakukan pengecekan melalui telepon dan email. Acara infotainment Insert menayangkan acara konser musik tersebut tanggal 21 April 2006 pagi hari. Berikut ini adalah acara infotainment yang menayangkan program tersebut pada hari yang sama: - Kassel TPI - Kasak kusuk- SCTV ditayangkan jam 3 sore - Was-was – SCTV ditayangkan siang. - B2S – TPI ditayangkan jam 3 sore. Sedangkan acara yang menayangkan pada tanggal 23 April 2006 yaitu Go ShowTPI. Media yang tidak menayangkan acara tersebut yaitu : Betis, Klise, Otista-SCTV, Expose-Lativi dan Ricek Seleb. Alasan acara infotainment tersebut tidak menayangkan konser musik dan program tersebut dikarenakan acara itu sudah masuk dalam infotainment ataupun acara infotainment tersebut sudah padat.
56
MEDIA INTERNET. Kapanlagi.com Fortune PR sebelum program tersebut diposting, tim konsultan menelepon contact person kapanlagi.com yaitu wawan untuk melakukan pengecekan kapan program tersebut akan disiarkan. Setelah mendapatkan informasi dari Wawan, Fortune PR mengetahui bahwa program tersebut akan disiarkan atau diposting tanggal 21 April 2006. Program yang sudah disiarkan akan dilakukan monitoring lagi oleh tim Fortune apakah benar program tersebut disiarkan. Detik.com Media detik.com menyiarkan program tersebut secara langsung yakni pada saat program kampanye Indonesia menanam berlangsung. Detik. Com memposting acara tersebut pada tanggal 20 April 2006. Media internet yang tidak menyiarkan program Indonesia menanam yaitu indosiar.com dan Fortune PR hanya mengirimkan press release saja.
Peran lainnya yaitu komunikasi, antara lain menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1
Mengadakan negosiasi dengan Bapak Menteri Kehutanan. Fortune PR bekerjasama dengan pihak SwaHi dalam bernegosiasi dengan Bapak Menteri Kehutanan kemudian dari Bapak Menteri dapat mengundang Bapak Presiden SBY. Dalam negosiasi tersebut kita sampaikan mengenai tujuan akan program kampanye tersebut dengan data-data yang sudah ada, dan Bapak Menteri mendukung juga serta akan ikut mensuksekan acara tersebut.
57
2.
Bernegosiasi dan mengirimkan undangan bagi pengisi acara seperti Iwan Fals. Dalam melakukan negosiasi dengan manajer Iwan Fals disampaikan pula tujuan dan maksud dari program tersebut. Di acara itu Iwan akan dikontrak dengan membawakan lagu yang bertema penghijauan dan mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan dan sadar untuk menanam pohon lebih banyak lagi.
3. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan klien demi hubungan yang berkelanjutan. Peran ini merupakan peran yang penting untuk dijalankan setiap konsultan PR, seperti yang dikutip oleh Ibu Ayu Meganingrum di bawah ini: ” Salah satunya yang selama ini saya lakukan yaitu dengan membina hubungan baik melalui hubungan personal. Dengan memberikan perhatian atau hal-hal yang kecil tetapi sangat berguna buat klien. Misalnya memberikan ucapan ulang tahun, lebaran, natal atau sekedar telpon untuk menanyakan kabarnya”.38 Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ayu Meganingrum maupun Public Relations Officer Rheina Ariestia, bahwa dalam membina hubungan baik dengan klien demi hubungan yang berkelanjutan antara lain: 1. Pertemuan khusus. Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Fortune PR secara khusus, artinya pertemuan-pertemuan tersebut terjadi apabila memang ada maslah yang akan dibahas atau sekedar ingin berbincang-bincang. 38
Ibid
58
Adapun pertemuan itu membahas kegiatan atau program-program sebelumnya. Apakah program yang sudah diselenggarakan oleh Fortune PR sesuai sasaran. Selain itu pertemuan tersebut juga membahas mengenai program selanjutnya yang dapat didukung oleh Fortune PR sebagai konsultan Public Relations. 2. Jamuan makan. Yaitu kegiatan yang bertujuan untuk lebih mengakrabkan Fortune PR sebagai konsultan dengan klien agar tercipta hubungan yang harmonis dan kekeluargaan. 3. Melakukan hubungan antar personal. Dalam melakukan hubungan antar personal disini Fortune PR ingin lebih mengenal bagaimana keinginan klien sehingga Fortune PR juga dapat memberikan yang terbaik demi kliennya. Hubungan antar personal disini lebih menekankan hal-hal kecil seperti menelepon menanyakan kabar, memberikan ucapan ulang tahun atau ucapan harihari raya, memberikan bingkisan dan lain-lain. Dari berbagai penjabaran diatas bahwa dapat ditarik sebuah pemahaman yang dinamis dan yang harus diperhatikan oleh konsultan Public Relations dalam mendukung program SwaHi yakni kampanye Indonesia Menanam: a. Jujur dan berkredibilitas. Seorang konsultan Public Relations yang jujur dan berkredibel akan membuat klien percaya sepenuhnya kepada konsultan itu sendiri baik dalam
memberikan
informasi
59
dan
ide
kepada
klien
dalam
mengembangkan informasi yang dibutuhkan sehingga program yang akan dilaksanakan sukses. b. Memberikan pelayanan informasi dan data yang dibutuhkan. Seorang konsultan Public Relations harus mampu memberikan pelayanan informasi yang cepat dan memberikan data yang benar. c. Transparansi. Keterbukaan dalam memberikan informasi dapat menumbuhkan kepercayaan klien. 4.3 Pembahasan. Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa peranan konsultan Public Relations dalam mendukung program LSM (Indonesia Menanam) dapat dikategorikan menjadi beberapa peranan yakni sebagai mediator, sebagai lubricant, monitoring dan peranan komunikasi. Fortune PR sebagai perusahaan konsultan yang ikut mendukung dalam program SwaHi memang sudah melakukan semua peranan tersebut diatas. Seperti dapat dilihat dalam fakta-fakta dalam wawancara dengan staff Fortune PR maupun dengan target sasaran yakni masyarakat : a. Selalu memberikan hal terbaik untuk target sasaran maupun klien. Dalam memberikan saran atau hal yang terbaik untuk target sasaran yakni masyarakat, Fortune PR selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat yaitu bagaimana masyarakat menjadi sadar dan pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan dalam hal menjaga lingkungan dan menanam pohon. Fortune PR sebagai konsultan PR yang menyelenggarakan program Indonesia menanam ini, juga sadar betul bahwa pesan yang akan disampaikan melalui acara konferensi pers dan konser musik tersebut belum 60
tentu sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat. Fortune PR dalam hal ini lebih menekankan pada kesadaran masyarakat terlebih dahulu karena mengingat tujuan program tersebut adalah untuk mengurangi dampak dari global warming dan menyelamatkan bumi ini. Hal terbaik yang diberikan kepada klien yaitu sifat jujur dan keterbukaan. Hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak dapat menjalin pengertian satu sama lainnya. Karena menjaga hubungan baik merupakan suatu hal yang ditekankan Fortune PR demi membangun image baik dan hubungan yang berkelanjutan. b. Fortune PR selalu memberikan informasi mengenai program kampanye melalui telpon, email atau meeting mingguan. Dalam memberikan informasi mengenai program kampanye kepada klien, Fortune PR biasanya mengadakan meeting mingguan guna membahas mengenai program yang dikerjakan atau ditangani. Meeting tersebut biasanya diadakan di luar kantor misalnya restoran atau kafe dengan tujuan pokok pembahasan yang akan dibicarakan menjadi lebih santai tetap tetap fokus. Hasil dari meeting mingguan tersebut antara lain : pembahasan mengenai konsep acara. Konsep acara yang akan dibuat yakni mengadakan konferensi pers diikuti dengan penanaman pohon sebagai simbol, kemudian dilanjutkan oleh konser musik bertajuk penghijauan. Selain itu Fortune PR juga menentukan tempat diadakannya acara, mengundang tamu dan pengisi acara seperti Bapak Presiden SBY, Menteri Kehutanan, Iwan Fals dan beberapa media cetak maupun elektronik. Sebagai target sasarannya yaitu masyarakat. Alasan diadakannya meeting atau pertemuan tiap minggunya 61
yaitu untuk memberikan gambaran sejauh mana program tersebut sudah dikerjakan serta memberikan informasi- informasi tambahan yang sebelumnya pernah disampaikan ke klien. Sedangkan dalam memberikan informasi Fortune PR selalu menggunakan fasilitas berupa telepon atau email. Hal ini dimaksudkan agar dalam penyampaian pesan dapat menjadi lebih efisien dan praktis sehingga apabila klien tidak mempunyai waktu untuk mengadakan pertemuan, hal seperti diatas yang akan dilakukan oleh Fortune PR. c. Fortune PR dalam memberikan ide dan saran kepada klien secara maksimal. Dalam memberikan ide dan saran Fortune PR melakukan kegiatan dimulai dari kegiatan fact finding, planning, communicating sampai evaluating. - Fact Finding (Penemuan Fakta). Kegiatan yang dilakukan disini yakni berupa penemuan faktafakta yang dapat dijadikan sebagai data untuk mendukung program Indonesia menanam. Penemuan fakta-fakta ini Fortune PR melakukan research di lapangan dengan mengadakan wawancara dengan masyarakat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dengan adanya dampak dari global warming ini. Selain itu juga melakukan pencarian data melalui internet mengenai bahaya global warming, dari penemuan fakta-fakta tersebut nantinya akan dilakukan hal berikutnya yakni planning.
62
- Planning (Perencanaan). Dalam melakukan perencanaan disini Fortune PR membuat konsep acara tersebut yakni berupa konferensi pers yang dihadiri oleh Presiden SBY dan Menteri Kehutanan, menentukan sasaran target yakni masyarakat dan penggemar Iwan Fals, menentukan tujuan diadakannya program Indonesia menanam ini, menentukan dana atau anggaran, tempat atau lokasi diadakannya acara tersebut, tamu undangan dan para wartawan baik dari media cetak maupun
media
elektronik.
Perencanaan
yang
sudah
disusun
selalu
diinformasikan kepada klien, dalam hal ini SwaHi. Fortune PR selalu memberikan saran yang maksimal demi mendukung program kampanye Indonesia menanam, mengingat perenncanaan yang dibuat merupakan hal yang penting demi kelanjutan program tersebut. - Communicating (Komunikasi) Kegiatan komunikasi disini Fortune PR mengkomunikasikan semua informasi baik dengan publik internal maupun eksternal. Publik Internal. Dalam mengkomunikasikan kepada publik internal dalam hal ini adalah tim konsultan yang menangani program tersebut. Tim konsultan tersebut terdiri dari 5 orang yaitu 1 konsultan PR senior dan PRO (Public Relations Officer) serta team support. Setiap perencanaan yang sudah dibuat diinformasikan melalui meeting mingguan atau pertemuan ”dadakan”. Tujuan diadakannya pertemuan mingguan maupun dadakan tersebut agar pesan atau semua informasi yang ada dapat diketahui oleh semua tim sehingga pesan yang diterima menjadi pesan yang benar tidak ada kesimpangsiuran.
63
Publik Eksternal. Publik eksternal dalam hal ini klien dan masyarakat yang menjadi sasaran target. Dalam mengkomunikasikan dengan klien, Fortune PR selalu memberikan informasi melalui telepon, email maupun pertemuan mingguan. Perencanaan yang sudah dibuat dikonsultasikan kembali dengan pihak klien, sehingga apa yang menjadi keinginan klien menjadi lebih jelas. Sedangkan masyarakat sebagai sasaran target, disini Fortune PR sebagai konsultan PR yang mendukung program Indonesia menanam ingin menyampaikan pesan bahwa program yang akan diselenggarakan merupakan kegiatan yang sangat penting. Program Indonesia menanam tersebut ingin memberikan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan dan menanam pohon. - Evaluating (Evaluasi) Dalam mengevaluasi Fortune PR melihat sejauh mana perencanaan itu berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, dikoordinasi kemudian bagaimana pelaksanaan dan dalam pencapaian hasil apa yang telah diperoleh. Perencanaan yang sudah disetujui oleh klien dilaksanakan sesuai dengan tujuan program tersebut. Dalam pelaksanaan acara konferensi pers dan diikuti dengan konser musik menampilkan musisi Iwan Fals berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu Fortune PR juga dibantu oleh pihak-pihak lain seperti persiapan umbul-umbul, poster dan lain-lain. Sebagai simbolik Presiden SBY juga menanam pohon di lapangan Kemayoran tempat diadakannya program Indonesia menanam. Dalam pencapaian hasil Fortune PR melakukan wawancara dengan masyarakat dan melakukan media monitoring. Dari hasil wawancara dan media monitoring tersebut, Fortune PR dapat melakukan 64
evaluasi terhadap hasil kerja yang sudah dilakukan. Melihat antusias masyarakat yang sekarang sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan menanam pohon. Terbukti dari program yang sudah dilaksanakan muncul program-program serupa yang lebih bagus dari program sebelumnya. Masyarakat sudah mulai menunjukkan antusiasnya terhadap masalah global warming.
Fortune PR dalam mendukung program tersebut juga mendistribusikan informasi melalui pengiriman press release ke media cetak maupun elektronik dan klien. Pengiriman press release tersebut dimaksudkan agar berita mengenai kampanye tersebut dapat langsung diterima oleh klien maupun disiarkan di media dan dapat diketahui oleh masyarakat luas. Mengingat bahwa tujuan diadakannya program Indonesia menanam demi kepentingan masyarakat luas sebagai target sasarannya. Hal yang paling penting dari peranan konsultan Public Relations adalah membina hubungan baik dengan klien sehingga tercipta adanya hubungan yang berkelanjutan. Dalam hal membina hubungan baik ini yaitu adanya sikap saling pengertian antara kedua belah pihak sehingga masing-masing saling mempunyai kepercayaan demi kepentingan bersama. Selain itu pertemuan seminggu sekali atau kapanpun waktu, tergantung dengan kebutuhan program. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pendekatan yang lebih personal, melalui sambungan telepon atau dengan memperhatikan hal-hal kecil misalnya ucapan ulangtahun, ucapan hari raya atau mengirimkan bingkisan. Semua peranan yang dilakukan oleh Fortune PR dirasakan sudah cukup efektif dalam mendukung semua program Indonesia menanam. 65
Pentingnya membina hubungan dengan klien adalah agar para klien selalu merasa diperhatikan dan akan menjalin hubungan yang berkelanjutan, misalnya dengan memberikan suatu proyek lagi kepada konsultan tersebut. Dengan demikian kedua belah pihak akan saling membantu. Semua hasil dari penelitian diatas dapat menjadi bukti bahwa peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM SwaHi (Indonesia Menanam) dibilang dapat berjalan dengan baik dan harmonis, hanya saja ada kendala kecil yang terjadi sehingga program kampanye tersebut tidak terselenggara dengan maksimal, seperti adanya beberapa saran dan masukan dari Fortune PR yang menginginkan program tersebut dapat menjadi program jangka panjang. Tetapi semuanya dapat teratasi dengan baik dengan adanya sikap saling pengertian antar kedua belah pihak. Program kampanye tersebut dapat berjalan dengan semestinya, itu terbukti dengan adanya program-program yang serupa dibuat tahun 2008 ini. Jadi dengan demikian jelas betapa pentingnya peranan yang sudah dilakukan oleh Fortune PR dalam mendukung program tersebut. Semua peranaan PR pada akhirnya dapat membantu kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga dan merawat lingkungannya. Peranan yang telah dilakukan oleh konsultan juga sudah sesuai dengan tujuan program Indonesia menanam.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mulai dari bulan Desember 2007Juli 2008 di PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) yang beralamat Plaza 3 Pondok Indah Bldg D-03 Jl. Maria Walanda Maramis. Penelitian ini lebih menekankan pada peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM SwaHi (Indonesia Menanam). Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dapat memahami peranan yang dilakukan oleh Fortune PR sebagai konsultan Public Relations dalam mendukung program LSM SwaHi Indonesia menanam dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Peran sebagai interpreter atau in the middle Peranan disini yakni sebagai mediator antara publik internal maupun eksternal. Peran mediator dengan publik internal dalam hal ini karyawan, Fortune PR selalu melakukan pertemuan-pertemuan rutin baik pertemuan mingguan, bulanan maupun tahunan. Selain itu dari pihak manajemen juga mengadakan training rutin 4 bulan sekali. Tujuan diadakannya pertemuan maupun training kepada para karyawan yaitu sebagai sarana mediator dari mulai pimpinan, konsultan maupun dengan karyawan baru. Dalam training tersebut diberikan materi berupa pengenalan perusahaan itu sendiri, pengetahuan mengenai Public Relations, marketing, motivasi maupun bagaimana cara menangani klien. Sedangkan peran sebagai mediator dengan publik eksternal yaitu mengadakan pertemuan rutin baik disaat program tersebut belum berlangsung, akan berlangsung dan pada saat berlangsungnya program tersebut.
67
Fortune PR juga memberikan informasi dengan benar sehingga hubungan antar kedua belah pihak dapat berjalan dengan harmonis dan saling percaya. 2.Peran sebagai lubricant (pelumas atau pelicin). Dalam menjalankan peran sebagai lubricant disini Fortune PR selalu memberikan saran dan masukan kepada SwaHi bahwa program yang akan dijalankan yakni suatu program untuk memberikan awareness kepada target sasaran yaitu masyarakat. Tujuan memberikan awareness terlebih dahulu kepada masyarakat sangat penting, mengingat program tersebut baru dan diharapkan masyarakat menjadi sadar dan peduli dengan lingkungannya. Selain itu pula program tersebut bukan hanya untuk memperoleh keuntungan dari masyarakat, melainkan merupakan menjadi tanggung jawab sosial dan keuntungan bersama. Disini peran Fortune PR sebagai konsultan memberikan pengertian kepada masyakat bahwa program tersebut nantinya untuk masyarakat juga. Salah satu penyampaian pengertian kepada masyarakat yakni melalui konser musik. Iwan Fals menyerukan bahwa ancaman global warming yang dapat merusak bumi ini, sehingga masyarakat diharapkan sadar akan hal tersebut. 3. Peran sebagai monitoring. Peran monitoring disini yaitu melihat perubahan-perubahan yang ada disekitar. Artinya dalam hal ini Fortune PR melakukan monitoring terhadap media cetak maupun elektronik. Dalam melakukan media monitoring, Fortune PR sudah memiliki network untuk memperoleh informasi mengenai berita yang akan ditayangkan maupun disiarkan. Dari beberapa media cetak dan media elektronik diadakan analisa, media mana saja yang sudah menyiarkan atau menayangkan acara tersebut. Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat respon dari masyarakat yang belum tahu mengenai program Indonesia menanam dan dampak dari global warming.
68
4. Komunikasi. Dalam menjalankan peran komunikasi yakni Fortune PR melakukan negosiasi dengan tamu undangan seperti Bapak Presiden SBY dan Menteri Kehutanan atas kerjasama dengan pihak SwaHi. Fortune PR juga mengirimkan undangan kepada pengisi acara salah satunya Iwan Fals yang mengisi dalam acara konser musik. Dalam konser musik tersebut Iwan Fals akan membantu menyerukan mengenai kesadaran menanam pohon. Selain itu peranan yang penting yakni membina hubungan baik dengan klien baik demi hubungan yang berkelanjutan. Artinya disini Fortune PR lebih menekankan pada hubungan antar personal. Sebab dengan menjaga hubungan antar personal, kedua belah pihak dapat saling mengerti apa kemauan dari keduanya. Kegiatan yang dilakukan dalam membina hubungan antar personal tersebut yaitu seperti menayakan kabar melalui telepon, pertemuan khusus, memberikan ucapan selamat ulang tahun atau ucapan hari raya, mengirimkan bingkisan. Dari hal-hal kecil seperti diatas diharapkan bisa menjadi hubungan yang lebih personal sehingga dapat menjadi hubungan yang berkelanjutan. Peranan yang dijalankan oleh Fortune PR sebagai konsultan Public Relations bisa dibilang berhasil dengan respon masyarakat yang sudah mulai peduli dengan lingkungan dan penghijaun serta telah muncul pula program-program sejenis yang lebih baik lagi.
5. 2 Saran Setelah melakukan penelitian mengenai peranan Fortune PR dalam mendukung program LSM SwaHi( Indonesia Menanam ), peneliti memberikan saran yang semoga dapat menjadi bahan masukan atau pertimbangan sebagai berikut: 69
5.2.1 Saran Akademis. Bagi mahasiswa Public Relations bahwa peranan konsultan PR atau Public Relations itu sendiri merupakan ujung tombak dalam menjalankan program-program Public Relations. Selain itu peneliti mengharapkan pada penelitian denga topik yang sama dapat mengeluarkan teori-teori mengenai peranan PR sehingga hasilnya akan lebih dan saling melengkapi.
5.2.2 Saran Praktis. Sebagai perusahaan konsultan Public Relations yang profesional diperlukan suatu kinerja Public relations yang maksimal dalam mendukung program-program bagi kliennya. Karena peranan yang dilakukan oleh konsultan Public relations merupakan penciptaan image bagi perusahaan itu. Untuk itu peneliti menyarankan kepada Fortune PR sebagai Public Relations yaitu: 1. Lebih meningkatkan pelayanan Public Relations sehingga tetap menjaga image yang selama ini sudah terbangun dengan baik. 2. Sebaiknya lebih menambah tenaga baru, karena dalam divisi media monitoring membutuhkan Public Relations Officer baru. 3. Sebaiknya membuat kegiatan khusus untuk klien, misalnya client gathering sehingga lebih mengakrabkan Fortune PR dengan klien.
70
4. Sebaiknya mulai lebih sering membuat acara dengan wartawan atau media mengingat media merupakan salah satu network yang selama ini dibina oleh Fortune PR.
71
DAFTAR PUSTAKA
Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
Greogory, Anne, Public Relations dalam Praktik, Erlangga, Bandung, 2004 Jefkins, Frank, Public Relations, Erlangga , Jakarta, 2003
J. Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja RosdaKarya, 2004
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana 2006
K Yin, Robert, Studi Kasus, PT RadjaGrafindo Persada, Jakarta 2006
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju, 1990
Neni Yulianita , Dasar- Dasar Public Relations, Penerbit Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Lembaga Dan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM UNISBA), Bandung, 2003
Nyak Baik Ridwan_ Sati Irmulan, Koalisi Dominan Refleksi Kritis Atas Peran Dan Fungsi Public Relations Dalam Manajemen, Jakarta, 2004
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya Bandung, Tahun 2004
Pace, R. Wayne dan Don F. Faulus, Komunikasi Organisasi, Remaja Rodakarya Bandung, 1993
Ruslan Rosady, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Raja Grafindo Jakarta, 1998
Ruslan Rosady, Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005 Ruslan Rosady, Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, 1999 Ruslan Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Soemirat, Soleh dan Elbinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Smith Kogan Irving, Modern Bussiness, Alexander Hamilton Institut, 1965
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PPS- UPDM, Jakarta,2003
Sumber Lain : www. Fortunepr.com www.google.com www.mediaindonesia.com
Transkrip Wawancara
Hasil wawancara dengan Konsultan Public Relations (Ibu Ayu Meganingrum) Rabu, 16 Juli 2008 di Regal Bar and Lounge Hotel Grand Mahakam Jakarta. Keterangan: Key informan adalah salah satu konsultan Public Relations di FortunePR yang mengatur semua pelaksanaan program Indonesia Menanam di Jakarta, termasuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan klien yakni LSM Swara Hijau. Wawancara ini difokuskan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah peneliti persiapkan sebelumnya. Peneliti juga menjelaskan maksud dan tujuan penelitian ini kepada informan. Wawancara dilakukan kurang lebih selama 60 menit.
Hasil Wawancara: P (Peneliti)
: Bagaimana awalnya FortunePR bisa dipercaya untuk membuat program bagi SwaHi mengenai Indonesia Menanam?
I (Informan) :Awalnya FortunePR khan sebuah konsultan Public Relations yang cukup terkenal. Anggota SwaHi merupakan kumpulan orang-orang pengusaha yang rata-rata mereka tidak memiliki background komunikasi, makanya salah satu anggotanya yang bernama Bapak Sembiring yang notabene nya sebagai Dirut BEJ pernah menggunakan jasa FortunePR. Dari koneksitas tersebut akhirnya terjalin networking yang berkesinambungan dengan program yang akan dibuat ini. Jadi intinya program Indonesia Menanam ini adalah sebuah program dari LSM SwaHi yang dipelopori oleh orang-orang yang memang
peduli dengan masalah penghijauan dan kehutanan, makanya program ini adalah program berkelanjutan dari program-program sebelumnya.
P
: Bagaimana FortunePR melakukan kegiatan sebagai mediator dengan publik internal?
I
: Kalau dengan publik internal (karyawan) disini atasan kami cukup mendukung dengan adanya training. Makanya selalu diberikan training mengenai pengembangan diri, knowledge mengenai PR dan salah satunya mendukung untuk anak buahnya kuliah lagi atau meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Contohnya saya diberikan pengetahuan mengenai bidang Farmasi, karena kebetulan saya banyak berhubungan dengan bidang Farmasi seperti klien saya ini, ingin membuat event produk Imedeen (produk vitamin kulit). Di Fortune itu seperti keluarga dan kita mempunyai sebutan untuk semua karyawan Fortune sebagai ” warga Fortune”. Selain itu kita juga sering mengadakan weekly meeting antar konsultan, antar tim dan meeting tahunan. Biasanya kalau yang tahunan lebih melibatkan keluarga dan boleh membawa keluarga.
P
: Dengan cara apa FortunePR melakukan kegiatan sebagai mediator dengan publik internal (karyawan) ?
I
: Ya itu tadi seperti yang sudah saya bilang di awal bahwa Fortune selalu mengadakan weekly meeting, meeting bulanan, bahkan tahunan antar konsultan, antar tim.
P
: Mengapa FortunePR melakukan cara diatas dalam melakukan mediator dengan publik internal?
I
: Karena selain untuk mempererat antar karyawan disini kan kerja tim jadi setiap
proyek harus dilaporkan melalui meeting tersebut untuk
memberikan report kerja. Jadi semua konsultan pun jadi tahu dan mengerti apa yang dikerjakan oleh tim lainnya.
P
: Bagaimana dengan publik eksternalnya dalam hal ini klien (SwaHi) dalam melakukan kegiatan mediator?
I
: Sebagai konsultan bagi secara otomatis kita dihire oleh klien melalui regular
meeting atau makan siang. Nantinya kita akan memberikan
masukan bahwa program kampanye yang akan dilaksanakan seperti ini. Kemudian target sasaran yang akan diundang dalam acara tersebut dan yang berhubungan dengan program itu.
P
:Dengan cara apa FortunePR melakukan mediator dengan publik eksternalnya (SwaHi)?
I
: Caranya ya itu tadi yang paling penting kita selalu terbuka dan menyampaikan informasi yang kita dapat kepada klien kita seperti regular meeting, kirim melalui email, telepon ataupun menyampaikan isu-isu yang pada saat itu berkembang.
P
: Mengapa melakukan cara tersebut diatas?
I
: Namanya konsultan kita khan bergerak dalam bidang jasa dan yang diutamakan adalah service jadi untuk menjalin hubungan tersebut kita
selalu memaintance klien yaitu memberikan konsultasi, memberikan ide-ide dan masukan dan bukan implementasi.
P
: Bagaimana FortunePR memberikan informasi dan gambaran kepada SwaHi mengenai program Indonesia Menanam sehingga SwaHi mempunyai pemikiran atau pendapat yang sama?
I
:Awalnya kita mengadakan analisa melalui research, melihat kebutuhan masyarakat Indonesia itu seperti apa sih? Kemudian dari hasil research tersebut kita memperoleh data. Dari semua informasi yang kita peroleh memang tidak semuanya disetujui oleh SwaHi, namun pada akhirnya kita mengadakan program Indonesia menanam sesuai permintaan SwaHi yaitu bersifat ceremony.
P
:Bagaimana FortunePR memberikan saran kepada SwaHi sehingga mendapatkan tujuan bersama?
I
:Yang jelas berdasarkan pengalaman kemudian isu- isu yang berkembang dan melihat perkembangan saat ini seperti apa?
P
: Mengapa FortunePR memberikan saran dengan cara diatas?
I
: Karena dengan melihat isu- isu yang berkembang dapat kita jadikan sebagai bahan ide ataupun konsep yang nantinya berguna untuk acara tersebut, jadi program kampanyenya
tetap up to date dan tidak
ketinggalan jaman. Selain itu FortunePR khan sebuah konsultan, kita tidah hanya implementasi. Jadi intinya kita menggunakan otak bukan tenaga demi mensukseskan kampanye tersebut.
P
Bagaimana FortunePR memberikan masukan-masukan kepada SwaHi mengenai program Indonesia Menanam?
I
: Masukannya biasanya bertanya misalnya mengenai media yang diundang yang disesuaikan dengan target publiknya.
P
: Dengan cara apa FortunePR dalam memberikan masukanmasukan diatas?
I
: Masukannya yang pasti sih berkaitan dengan program kampanye tersebut seperti media yang diundang, tamu undangan, acaranya seperti apa dll.
P
: Mengapa memberikan masukan-masukan tersebu kepada klien( SwaHi)?
I
: Ya sudah menjadi tugas kita sebagai konsultan bahwa memberikan masukan-masukan seperti diatas itu sangat penting demi mensukseskan program tersebut.
P
: Bagaimana sikap FortunePR dalam menginformasikan bahwa tujuan itu bukan keuntungan pribadi melainkan demi tanggung jawab sosial?
I
: Berdasarkan research dapat dilihat kebutuhan masyarakat indonesia seperti apa? Kemudian isu global warming yang sudah melanda hampir seluruh dunia ini sangat mengkhawatirkan apabila bumi ini hancur atau
rusak. Dari research tersebut kita tahu bahwa tujuan dibuatkan kampanye indonesia menanam ini demi kepentingan masyarakat dan program menyelamatkan bumi ini dari kehancuran.
P
:
Bagaimana
FortunePR
melakukan
monitoring
terhadap
program Indonesia Menanam? I
: FortunePR hanya melakukan monitoring terhadap media, baik media cetak maupun elektronik Media yang kita undang, kita pantau apakah selesainya program kampanye ini akan memuat dan menayangkan berita mengenai kampanye tersebut.
P
: Dengan cara apa FortunePR melakukan monitoring diatas?
I
: Melalui media (list media terlampir)
P
:Mengapa Fortune Melakukan kegiatan monitoring terhadap program Indonesia Menanam?
I
: Karena dengan memonitoring berbagai media yang telah diundang, FortunePR dapat mengetahui sejauh mana media tersebut memuat berita mengenai program kampanye Indonesia menanam sehingga masyarakat yang tidak datang pada saat acara tersebut dapat memiliki awareness terhadap global warming yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia selanjutnya.
P
: Bagaimana Fortune melakukan analisa publik terhadap program Indonesia Menanam?
I
: Untuk melakukan analisa publik sebelumnya Fortune mengadakan research, melakukan wawancara terhadap masyarakat, pelajar di sekolah-sekolah, tukang tanaman di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Dari hasil wawancara tersebut diperolehnya data-data yang mendukung untuk program Indonesia menanam. Dari data yang diperoleh, dapat diketahui seberapa banyak orang yang membeli tanaman serta peduli akan lingkungan.
P
: Dengan cara apa FortunePR melakukan analisa publik?
I
:
Dalam melakukan analisa publik Fortune melakukan interview
dengan masyarakat, pelajar, bahkan sampai penjual tanaman di daerah JakPus dan Jaktim serta pencarian data melalui internet.
P
: Mengapa melakukan analisa publik terhadap program diatas?
I
:
Dengan melakukan analisa publik kita dapat memperoleh data
sebanyak-banyaknya demi mendukung dan mensukseskan program kampanye Indonesia menanam ini.Dan dapat menentukan target sasaran yang tepat dengan program tersebut sehingga apa yang sudah kami sampaikan dapat menjadi tindakan selanjutnya.
P
: Bagaimana bernegosiasi dengan tamu undangan seperti Bapak Presiden SBY?
I
: Ohh, untuk bernegosiasi dengan Bapak Presiden bukan dari pihak FortunePR melainkan orang SwaHi kebetulan ada yang kenal dengan Bapak Menteri Kehutanan sehingga melalui Bapak Menteri dapat mengundang Bapak Presiden SBY. Untuk porsinya FortunePR hanya sebatas bernegosiasi dengan pengisi acara seperti Iwan Fals dan yang lainnya.
P
: Kalau boleh tahu, apakah program ini murni program LSM SwaHi yang bertujuan mencegah global warming mengingat dalam program ini bekerjasama dengan Menteri Kehutanan?
I
:
Ini murni program LSM SwaHi, karena memang mereka konsen
dengan apa yang namanya penghijauan dan hutan. Kenapa kok bekerjasama dengan Menteri Kehutanan karena memang terkait dengan program ini dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
P
: Bagaimana bernegosiasi dengan pendukung acara ( Iwan Fals )?
I
: Melalui networking yang telah kami miliki. Dengan sendirinya kita sudah mempunyai networking tersebut melalui hubungan dengan media.
P
: Dengan cara apa Fortune melakukan negosiasi dengan Iwan Fals?
I
: Dengan mengirimkan undangan, sms dan via email.
P
: Sebagai pengisi acara (Iwan Fals) dalam konser penghijauan ini dibayar secara profesional?
I
: Ohh, sangat profesional... yah itu yang saya sayangkan. Karena khan namanya program kampanye lebih ke sosial tapi mungkin karena Iwan Fals dalam acara tersebut khusus mengarang lagu mengenai penghijauan dan dibayar paket.
P
: Bagaimana cara menginformasikan kepada penggemar Iwan Fals bahwa konser ini bertajuk mengenai penghijauan bukan seperti konser Iwan Fals sebelumnya?
I
: Kita mengadakan briefing terlebih dahulu dengan Iwan Fals. Selaku pihak ketiga, sebelum Iwan Fals menyanyi, dia akan menyerukan masalah penghijauan dan global warming. Selain itu kita juga memiliki materi lain seperti umbul-umbul, spanduk, backdrop dll. Dengan lagulagu Iwan mengenai penghijauan, penggemar Iwan cukup terhibur dengan melihat fisik orangnya.
P
: Bagaimana FortunePR menyelenggarakan hubungan yang baik dengan klien (SwaHi) demi hubungan yang berkelanjutan?
I
: Salah satunya yang selama ini saya lakukan yaitu dengan membina hubungan baik melalui hubungan personal. Dengan memberikan perhatian atau hal-hal yang kecil tetapi sangat berguna buat klien. Misalnya memberikan ucapan ulang tahun, lebaran, natal atau sekedar telpon untuk menanyakan kabarnya.
P
: Dengan cara apa FortunePR menyelenggarakan hubungan yang baik dengan klien demi hubungan yang berkelanjutan?
I
: Lebih ke komunikasi antar personal yah.
P
: Mengapa FortunePR melakukan cara diatas?
I
:
Selain demi hubungan yang berkelanjutan baik yang berkaitan
dengan pekerjaan atau bukan, melakukan hal-hal kecil seperti itu sangat penting karena menjaga hubungan baik yang selama ini kita bina.
Transkrip Wawancara. Hasil wawancara dengan Public Relations Officer (Sdr. Rheina Ariestia) melalui telepon tanggal 20 Juli 2008.
Hasil Wawancara: P (Peneliti)
: Ren, bagaimana peran kamu diperlukan dalam mendukung program Indonesia menanam?
I (Informan)
:Oh, karena pada saat program Indonesia menanam saya masih magang di Fortune PR dan belum menjadi PRO, tetapi pada saat itu saya menjadi asisten dari Ibu Ayu Meganigrum, sehingga saya mebantu apa yang dikerjakan oleh Ibu Ayu. Peran saya disini lebih menekankan pada pencarian data-data atau informasi yang dapat diberikan kepada klien. Dalam media monitoring saya juga membantu membuat daftar media cetak maupun media elektronik dan melakukan monitoring media yang menyiarkan maupun yang menayangkan acara tersebut.
P
: Menurut kamu ren, bagaimana mengenai peranan konsultan PR sebagai mediator Public Relations terhadap publik internal (karyawan) ?
I
: Menurut saya, di Fortune PR ini selalu menjaga yang namanya kekeluargaan, sehingga hubungan antar warga Fortune juga dengan sendirinya berjalan dengan baik. Biasanya kita mengadakan meeting membahas masalah pekerjaan maupun masalah internal. Seperti
training rutin untuk meningkatkan kualitas kerja, masalah liburan atau liburan dan lain-lain.
P
: Kalau peranan sebagai mediator dengan klien?
I
: Kalau kita selalu menjaga hubungan baik dengan klien. Biasanya peran mediator tersebut apabila kita memberikan saran, masukan dan segala informasi apapun yang berkaitan dengan program atau pekerjaan yang berlangsung.
P
: Bagaimana Ren menurut kamu apakah Fortune PR telah mendukung program Indonesia menanam ini dengan maksimal?
I
: Ya, saya rasa sudah cukup baik dan sukses, walaupun program tersebut sebenarnya dapat menjadi suatu program jangka panjang. Artinya program tersebut dapat diteruskan kembali untuk mengetahui seberapa besar masyarakat itu sendiri sudah mau menjaga lingkungan dan menanam pohon.
P
: Mengapa kamu yakin bahwa program ini cukup sukses?
I
: Ini karena saya melihat kepercayaan dari SwaHi, karena program ini merupakan suatu program berkelanjutan derai proyek-proyek sebelumya. Ini terbukti bahwa antusias masyarakat sendiri sekarang sudah cukup besar mengenai dampak global warming.
P
: Kamu kan pada waktu itu mendapat tugas memonitoring media, bagaimana media tersebut dalam menyiarkan atau menayangkan program Indonesia menanam?
I
: Kalau menurut saya, media-media tersebut sudah cukup baik dalam memberitakan program tersebut. Media juga membantu karena program ini kan sebagai prngetahuan baru dan untuk kepentingan masyarakat.
P
: Mengapa ada beberapa media ada yang menayangkan dalam program infotainment?
I
: Menurut saya karena dalam program tersebut menampilkan Iwan Fals sebagai penyanyi, sehingga media tersebut ingin mengetahui kegiatan seorang artis. Selain itu program Indonesia menanm merupakan suatu program baru dalam kasus global warming, sehingga Iwan Fals membantu dalam menyerukan pesan yang akan disampaikan
kepada
masyarakat
mengenai
kesadaran
untuk
menanam pohon.
P
: Mengapa dalam program tersebut Fortune PR memilih Iwan Fals sebagai pengisi acara?
I
: Karena kami melihat sosok Iwan Fals sebagai penyanyi yang merakyat, diharapkan dari penampilan Iwan dapat menyampaikan pesan program Indonesia menanam kepada penggemar Iwan maupun masyarakat.
P
: Bagaimana peran Fortune PR dalam membina hubungan baik dengan klien?
I
: Selama ini kami belum pernah membuat acara untuk semua klien tetapi yang kami lakukan yaitu lebih ke hubungan antar personal. Pertemuan dengan klien di kafe atau menelepon sekedar menanyakan kabar atau via email.
P
: Mengapa Fortune PR lebih menggunakan fasilitas melalui email atau telepon?
I
: Ya, karena mengingat segi efisiensi dan kepraktisan sehingga menggunakan fasilitas tersebut. Masing-masing klien kan terkadang sibuk, sehingga tidak bisa bertemu secara tatap muka sehingga kita lebih sering menggunakan fasilitas tersebut.
P
: Oh ya, Fortune PR kan juga melakukan analisa publik terhadap pelajar dan tukang penjual tanaman. Bisa dijelaskan Ren?
I
: Iya memang kami melakukan analisa publik tersebut untuk mendapatkan data-data sebelum program dimulai. Sesudah itu kami juga melakukan analisa publik untuk mengetahui awareness terhadap program tersebut.
P
: Mengapa hal tersebut dilakukan?
I
: Karena kami ingin memperoleh data sebanyak-banyaknya dan ingin mengetahui respon dari masyarakat.
Transkrip Wawancara. Hasil wawancara dengan Nama
: Sari Dwi Jayanti
Pekerjaan
: Mahasiswa Stimik Nusa Mandiri
Wawancara dilakukan secara face to face tanggal 8 Agustus 2008 Peneliti
: Kamu tahu gak mengenai pemanasan global (Global Warming)?
Informan
: Tahu sih, tapi belum jelas banget. Yang saya tahu pokoknya sekarang cuaca menjadi lebih panas (terjadi perubahan suhu), dan sering banjir. Kalau saya pernah lihat di televisi itu karena mencairnya es di kutub utara sehingga air laut mengalami kenaikan.
P
: Menurut kamu dampak dari global warming itu apa saja?
I
: Oh sekarang cuacanya panas banget, apabila hujan sedikit sekarang lebih cepet banjir.
P
: Apa yang sudah kamu lakukan saat ini, terhadap pemanasan global?
I
: Ya salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, kalau menanam pohon saya rasa belum ya... karena tahan atau tempat untuk menanam pohon saja tidak ada, kecuali kalau menanam bunga atau tanaman yang di pot-pot.
P
: Menurut kamu efektif apa tidak mengenai program-program yang
dibuat
bertujuan
untuk
memberikan
kesadaran
masyarakat tentang menjaga lingkungan dan menanam pohon?
I
: Saya rasa efektif, karena kan masyarakat Indonesia memang semuanya belum sepenuhnya tahu mengenai dampak dari global warming. Jadi apabila dibuat program yang seperti itu ya efektif. Setidaknya masyarakat mulai tahu dari tayangan televisi atau di berita-berita jadi diharapkan mereka menjadi sadar akan hal tersebut.
P
: Kalau menurut kamu banyak gak yang menanam pohon?
I
: Ya jarang yah... paling sekitar 30% orang yang mau menanam pohon. Ya balik lagi masalah tempat siy..karena kan kita tahu lahan di Jakarta yang masih kosong saja jarang.
P
: Kalau misalnya tempatnya disediakan, misalnya sengaja dibuatkan tempat untuk menanam pohon sehingga dapat menjadi lahan untuk menyerapan air gimana?
I
: Wah kalau itu saya dukung, karena memang sudah saatnya kita peduli dengan lingkungan khususnya menanam pohon.
P
: Mengapa orang jarang yah untuk menanam pohon?
I
: Biasanya siy lebih mengikuti trend aja. Misalnya kayak kemarin yang musim menanam pohon aglonema, semua orang pengen menanam.
P
: Kalau misalnya pesan yang disampaikan itu dengan musik, maksudnya bekerja sama dengan musisi seperti Iwan Fals buat
membantu memberikan kesadaran ke masyarakat mengenai menanam pohon? I
: Wah, kalau itu malah lebih baik, biasanya masyarakat Indonesia kan lebih mendengar apa yang dikatakan oleh artis daripada orang lain. Apalagi artisnya seperti Iwan Fals yang mempunyai kharismatik, biasanya orang lebih suka meniru yang menjadi panutannya.
Transkrip Wawancara. Hasil wawancara dengan Nama
: Bp. Ujang
Pekerjaan
: Penjual Tanaman
Wawancara dilakukan secara face to face tanggal 8 Agustus 2008
Peneliti
: Bagaimana Pak? Tanamannya banyak yang beli gak?
Informan
: Yah kalau sekarang gak kayak bulan-bulan lalu yah neng. Tapi lumayan siy... Mungkin karna mau lebaran, jadi orang-orang pada mau menghias rumahnya.
P
: Kalau disini yang paling laku tanaman mana Pak?
I
: Biasanya yang banyak bunganya sama ang kayak gini niy neng (Aglonema dan Gelombang Cinta).
P
: Bagaimana dengan yang beli bibit pohon Pak? Misalnya kayak bibit buah dan lain-lain?
I
: Kalau bibit pohon agak jarang, yang paling laku ya tanaman bunga neng. Khan orang juga gak semuanya punya pekarangan luas... Jadi biasanya yang ditanam di pot.
P
: Bapak sendiri suka nanam bibit pohon gak Pak?
I
: Kebetulan rumah saya pekarangannya luas jadi bisa saya tanami kayak pohon mangga, nangka atau jambu. Khan lumayan nanti buahnya bisa dimakan.
P
: Oh ya Pak.. Bapak pernah denger gak mengenai pemanasan global?
I
: Wah neng saya kurang paham banget...
P
: Kalau sekarang khan sering tuh Pak banjir, trus cuacanya panas banget?
I
: Iya sih kalau itu saya juga ngerasain. Makanya nih tanaman saya banyak yang kering, tapi setiap hari nih saya sirami sama pakai pupuk.
P
: Nah itu tanda-tanda pemanasan global Pak...
I
: Ohhhh gitu ya neng..
P
: Jadi Pak, menurut Bapak banyak orang-orang yang menanam pohon atau tanaman hias?
I
: Yang apaling banyak siy tanaman hias neng..
P
: Kenapa Pak mereka lebih suka tanaman hias?
I
: Ya itu neng, karena mereka itu hobi ama tanaman hias apalagi kalau ada tanaman yang baru.. Wah banyak banget yang beli.
P
:
Media Bisnis Indonesia Kompas Suara Pembaruan Radar Surabaya Gatra Suara Karya Sinar Harapan Warta Kota Berita Kota Seputar Indonesia Rakyat Merdeka Tempo Shang Bao Suara Merdeka Harian Ibu
Nama
HP
Endot. H Agung
818651086 5347710
Asikin Edo Budi Merry Sandra Rapidin
8129613460 8158841850 7192656 81382227320 8129934964 8159913252
Astra Saphan Ewo Max Budi N Emi
8881772231 8123051430 81513057587 81316441636 818857776 8161492805
Keterangan : Surat Kabar.
Email
Keterangan
[email protected]
Posting : 21,04,06 Posting : 21,04,06
[email protected]
Posting : 21,04,06 Posting : 21.04.06 Posting : 24,04,06 sudah masuk tp blum pasti kapan naik berita Posting: 25,04,06 Posting : 21,04,06 Posting: 21,04,06, hal 1
[email protected] [email protected] [email protected]
[email protected]
[email protected]
Posting: 21,04,06 Berita Ok - Follow Up Sudah masuk, tapi belum pasti naik berita Posting: 21.04.06/dikirim 27/04 Follow Up Posting: 21.04.06
Media
Nama
HP
EMAIL
Keterangan
Healthy Life Magazine
Elizabeth Lilis
8128090097
[email protected]
Posting: Juni
CnS
Nina Andiana
81329191723
[email protected]
Posting: 10 May 06
Warta Ekonomi
Kodrat
8131422107
[email protected]
Posting: 21.04.06
Marketing
NoorYanto
81319228339
[email protected]
Posting: May
Kontan
Yohan
81315522661
[email protected]
Berita OK, belum tau kapan
Tabloid C&R
Ariful
8179978052
[email protected]
Posting: 25.04.06
M.E
Irwan
8161649997
Aneka Yes
Zaki
818482109
Eksekutif
Liana
8121399716
Investor daily
Syahid
81808955267
Bisnis Uang
Yusuf
817465676
Star News
Andy Akbar K
Trust
Sutan
Keterangan
: Majalah dan Tabloid.
Akhir May
[email protected]
Bulan May
[email protected]
21.04.06 Follow Up: 5 May 06 Posting : 25 April-01 May 06/dikirim 28/04
85224242477 811800795
Pertengahan May
[email protected]
Follow Up
No
Media
Nama
Acara
Jam / Spot
Keterangan
TV 1
TV 7
Kadul / 08159909619
Follow Up
2
TPI
Jimmy / 085218283386
Follow Up
3
Global TV
Catur / 08883072245
Tdk Tayang
4
RCTI
Dadi / 081513497799
5
Jak TV
Ari / 0815303864
Go-Spot
07.00 pagi/21.04.06
OK Follow up
RADIO 1
I - Radio
Ajeng / 08172305441 /
[email protected]
Insekta
11.00 Pagi
OK
2
Trijaya
Anang / 08159971252
News Hour
16.00 Sore / 21,04,06
3
Ramako
Widhi / 0817814540
Live Report
4
Pas FM
IAN / 08161472204
2 Siang / 21,04,06 30 menit setelah acara / 21,03,06
OK, BS: Dikirim OK, BS: jumat 28/04/2006
5
Cakrawala
6
Utan Kayu FM
7
Otomotion FM
IVAN/ 08559069830 Eko / 08161314906 /
[email protected] Dian / 08158303360 /
[email protected]
OK,BS: OK Jumat 28/04/2006 release dikirim Tidak disiarkan
8
PP RRI
Keterangan
Andi Sarinah/0816888475
: Radio dan Televisi
19.00 malam
OK, BS:tidak ada
Media Insert Kassel TPI Cek n Ricek Kasak Kusuk - SCTV Go show TPI Betis Klise Otista - SCTV Was - Was SCTV Kroscek Trans TV B2S - TPI Expose Lativi Ricek Seleb
Keterangan
Nama
HP
Email
Seandy + Yuy Isna Fitri
816638309 8158052606 8158624229
[email protected] [email protected]
Eny
8156813951
[email protected]
Intan Iwank Ardi Hendra
81318047780 8179935398 813345565 8159688789
[email protected]
Lafflo
81318193989
OK, Posting: 21.04.06
Eka Angga
81383823775 81380390277
Berita ok - Follow up OK, Posting: 21,04,06
Memez Ricek Seleb
8567944063 81310882663
: Program acara Infotainment.
[email protected] [email protected]
Keterangan OK, Posting: 21,04,06 OK, Posting: 21,04,06 OK, Sabtu / Selasa OK, Posting: 21,04,06 OK, Posting: 23,04,06 / Minggu Follow Up Follow Up Follow up
Berita ok - Follow up Berita ok - Follow up
Waktu Pagi Pagi Sore 3 Sore Pagi
03.30 Sore
Media Kapanlagi.com
Nama Wawan
indosiar.com Detik.com
Keterangan
Chazizah
: Media Online.
HP
EMAIL
Keterangan
8170074358
[email protected]
Posting : 21.04.06
8121073372
[email protected]
release dikirim
8196028694
[email protected]
OK, Posting :20,04,06
No
Media
Nama
Acara
TV 1
TV 7
Kadul / 08159909619
2
TPI
Jimmy / 085218283386
3
Global TV
Catur / 08883072245
4
RCTI
Dadi / 081513497799
5
Jak TV
Ari / 0815303864
RADIO
Go-Spot
1
I - Radio
Ajeng / 08172305441 /
[email protected]
Insekta
2
Trijaya
Anang / 08159971252
News Hour
3
Ramako
Widhi / 0817814540
Live Report
4
Pas FM
IAN / 08161472204
5
Cakrawala
6
Utan Kayu FM
7 8
Otomotion FM PP RRI
IVAN/ 08559069830 Eko / 08161314906 /
[email protected] Dian / 08158303360 /
[email protected] Andi Sarinah/0816888475
Jam / Spot
Keterangan
Follow Up Follow Up Tdk Tayang 07.00 pagi/21.04.06
OK Follow up
11.00 Pagi
OK
16.00 Sore / 21,04,06
OK, BS: Dikirim
2 Siang / 21,04,06 30 menit setelah acara / 21,03,06
OK, BS: jumat 28/04/2006 OK,BS: OK Jumat 28/04/2006 release dikirim
19.00 malam
Tidak disiarkan OK, BS:tidak ada